Mata Tenang Visus Turun Mendadak
description
Transcript of Mata Tenang Visus Turun Mendadak
Syeida Handoyo – T.B. Mayang – Taufik Agung
laki-laki, 60 tahun penglihatan mata kiri kabur sejak 2 hari yl tidak merah dan tidak sakit. Sebetulnya penglihatannya sudah
berkurang sejak 2 tahun terakhir. Trauma (-). Riwayat DM sejak 3 tahun yl
terkontrol dan 6 bulan terakhir tidak terkontrol.
PF : DBN Stat Oftalmologi :
◦ AVOD 6/20, AVOS 1/300 p.b◦ Kedudukan bola mata orthophoria, gerakan
bola mata baik ke segala arah◦ Segmen anterior: tenang, pupil isokor, refleks
cahaya OD +, OS lambat (+)◦ lensa katarak ringan ODS◦ Fundus oculi : refleks fundus merah, detail tak
jelas
OD◦ WD:
Retinopati Diabetikum
Katarak Senilis◦ DD: Glaukoma
OS◦ WD:
Ablasio Retina traksi ec Retinopati Diabetikum proliferatif
Katarak Senilis◦ DD: Oklusi vena sentral
Neuritis optik umumnya nyeri pada mata, diperparah oleh gerakan bola mata, terdapat skotoma sentral
Oklusi arteri retina sentral pupil anisokor, refleks cahaya turun
Perdarahan badan kaca refleks fundus negatif
Koroiditis refleks fundus negatif
Histeria pada pemeriksaan mata terdapat abnormalitas
Retinopati serosa sentral visus turun hingga 20/80
Amaurosis fugaks tidak ada data keluhan kehilangan penglihatan yang hilang timbul
Ambliopia toksik tidak ada riwayat intoksikasi (biasanya alkohil, tembakau)
Retinopati diabetikum (RD)◦ DM tipe 1 90% RD setelah 20 tahun◦ DM tipe 2 60% RD setelah 20 tahun◦ RD proliferatif dan nonproliferatif• Gejala bergantung pada luas, tempat kelainan,
dan beratnya kelainan. • Umumnya berupa penurunan tajam penglihatan
yang berlangsung perlahan-lahan
Pada fundus dapat ditemui kelainan:◦ Mikroaneurisma◦ Perdarahan retina◦ Eksudat◦ Neovaskularisasi retina◦ Jaringan proliferasi di retina, badan kaca
Retinopati diabetik nonproliferatif◦ Mikroangiopati kebocoran darah dan serum
pada kapiler edema jaringan retina dan deposit lipoprotein (hard exudates)
◦ Tidak sebabkan gangguan penglihatan kec makula terganggu (edema atau iskemia makula)
Retinopati diabetik proliferatif Proliferasi jaringan fibrovaskular atau
neovaskularisasi pada permukaan retina dan papil saraf optik serta vitreus
Jaringan fibrovaskular dan neovaskularisasi pada vitreus dapat rusak lulu menimbulkan jaringan parut yang dapat menarik retina ablasi retina traksi
Katarak senil◦ Semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
>50thn. Berkaitan dengan penuaan. Bilateral.◦ Penurunan ketajaman penglihatan berhubungan
langsung dengan kepadatan katarak.◦ Konsep penuaan:
Cacat imunologis Mutasi spontan Free-radical theory Teori cross-link Keterbatasan pembelahan sel
Perubahan lensa pd usia lanjut Kapsul
◦ menebal dan kurang elastis, mulai presbiopia, bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur, terlihat bahan granular
Epitel (makin tipis)◦ sel epitel pd ekuator bertambah besar dan berat,
bengkak dan vakuolisasi mitokondria yg nyata
Perubahan lensa pd usia lanjut Serat lensa
◦ lebih ireguler, pd korteks jelas kerusakan serat sel, brown sclerotic nucleus (mengandung histidin dan triptofan), korteks tidak berwarna (kadar asam askorbat tinggi dan menghalangi foto-oksidasi)
Katarak diabetes◦ Katarak yang terjadi akibat adanya penyakit DM◦ Terjadi kenaikan osmolaritas lensa oleh karena
kenaikan aktivitas aldose reductase dan polyol (aldose) dehydrogenase
◦ Bila kadar gula tinggi glukosa diubah menjadi sorbitol oleh aldose reductase sorbitol diubah menjadi fruktosa oleh polyol DH
Akumulasi sorbitol menyebabkan kenaikan osmolaritas lensa:◦ Struktur organisasi kristalin berubah◦ Kecepatan agregasi dan denaturasi protein
meningkat light scattering= katarak
Katarak senilis pada DM◦ Katarak yang disebabkan oleh true diabetic
jarang terjadi◦ Pada DM, katarak senilis terjadi lebih sering dan
dini.◦ Pada kasus kemungkinan katarak senilis
dipercepat oleh DM
Penyumbatan vena retina gangguan perdarahan dalam bola mata
Mudah terjadi pada pasien dengan glaukoma, diabetes melitus, hipertensi, kelainan darah, aterosklerosis, papiledema, penyakit pembuluh darah
Tajam penglihatan sentral terganggu bila perdarahan mengenai makula lutea. Pasien mengeluh penurunan tajam penglihatan sentral/ perifer mendadak sampai hanya tinggal persepsi cahaya
Tidak terdapat rasa sakit, mengenai satu mata
Pemeriksaan tekanan bola mata◦ Biasanya pada ablasio retina akan terjadi
tekanan intra okuler menurun Pemeriksaan slitlamp melihat struktur mata,
terutama lensa dan retina Pemeriksaan lapang pandang (visus 1/300 tidak
bisa dilakukan, minimal 1/60) lihat apakah ada penyempitan lapang pandang atau adanya skotoma
Pemeriksaan GDS, GD puasa. Pemeriksaan untuk komplikasi DM
Kontrol kadar gula darah : diet dan antidiabetik oral
Untuk katarak ODS dilakukan penanganan jika pasien terganggu dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari bila katarak bermasalah rujuk ke dokter mata
Katarak◦ Pembedahan
Indikasi Visus <3/60 Bila terjadi komplikasi
Misal, pada katarak intumesen, lensa membengkak iris terdorong ke depan. sudut mata sempit risiko glaukoma akut
Mengganggu pekerjaan sehari-hari Masalah estetika.kosmetik
Teknik pembedahan◦ Extra Capsular cataract extraction dengan
pemasangan IOL ◦ Intra capsular cataract extraction dengan
pemasangan IOL◦ Phacoemulsification dengan pemasangan IOL
Pengobatan pasca bedah◦ Antibiotik subconjungtiva injeksi◦ Antibiotik topikal◦ Steroid tetes mata◦ Tutup mata pelindung
Ablasio retina◦ Pembedahan
Tujuan Melekatkan kembali bagian retina yang terlepas
Sclera bulking dengan viterektomi Retinopati diabetikum
◦ Nonproliferatif tanpa edema makulaatasi hiperglikemia dan penyakit
sistemik yang menyertai dengan edema makula fotokoagulasi dengan laser
argon◦ Proliferatif
Fotokoagulasi laser argon biasanya diindikasikan untuk retinopati diabetes proliferatif.