Mata Putih Visus Menurun Mendadak Imeh

download Mata Putih Visus Menurun Mendadak Imeh

of 22

description

mata

Transcript of Mata Putih Visus Menurun Mendadak Imeh

BAB I

PENDAHULUANMata tenang atau mata putih yaitu tidak adanya pelebaran pembuluh darah yang dikarenakan radang atau infeksi pada ekstraokuler. Sedangkan penglihatan menurun adalah berkurangnya penglihatan atau gangguan pada media penglihatan baik yang terjadi secara mendadak atau perlahan.4Penglihatan turun mendadak tanpa tanda radang ekstraokular dapat disebabkan oleh beberapa kelainan. Kelainan ini dapat terlihat pada neuritis optic, ablasio retina, obstruksi vena retina sentral, oklusi arteri retina sentral, perdarahan badan kaca, amaurosis fugaks, dan koroiditis.1Penglihatan turun perlahan disebabkan beberapa penyakit seperti katarak, glaucoma, retinopati, dan retinitis pigmentosa. Untuk mengetahui letak dan kelainan dari penyakit-penyakit tersebut kita harus memahami anatomi dan fisiologi dari mata.31.1 Anatomi dan Fisiologi mataMata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Struktur dan fungsi mata sangat rumit dan mengagumkan. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak.4

OTOT, SARAF & PEMBULUH DARAH Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya.4Otot menggerakkan bola mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakkan mata yang tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot. Otot penggerak mata terdiri atas 6 otot, yaitu : Otot obliqus superior, Otot obliqus inferior, Otot rektus superior, Otot rektus inferior, Otot rektus lateral, Otot rektus medialis.1Saraf optik yang keluar dari polus posterior bola mata yang membawa 2 jenis serabut saraf, yaitu : saraf penglihat dan serabut pupilomoto. Kelainan saraf optik menggambarkan gangguan yang diakibatkan oleh tekanan langsung atau tidak langsung terhadap saraf optik ataupun perubahan toksik dan anoksik yang mempengaruhi penyalurn aliran listrik.1Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan, sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis.3STRUKTUR PELINDUNG Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus, jamur dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk. Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata. Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang.4Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya.3Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga membungkus permukaan mata.4 Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang). Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak yang mencegah penguapan air mata.

Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah terjadinya infeksi. Anatomi mata terdiri atas:

1. Kornea

Merupakan jendela paling depan dari mata dimana sinar masuk dan difokuskan ke dalam pupil . Bentuk kornea cembung dengan sifat yang transparan dimana kekuatan pembiasan sinar yang masuk 80 % atau 40 dioptri ,dengan indeks bias 1,38.1Kornea memiliki ketebalan 0,5mm dan terdiri dari:

Epitel, suatu lapisan squamosa anterior yang menebal di perifer pada limbus dimana lapisan ini bersinambung dengan konjungtiva. Limbus mengandung sel germinativum atau stem sel.

Membran Bowman, terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma. Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi.

Stroma, dari serabut kolagen, substansi dasar dan fibroblas yang menjadi dasar kornea. Bentuk serabut kolagen yang reguler dan diameternya yang kecil menyebabkan transparansi kornea. Keratosi merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak diantara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio sesudah trauma.

Membran Descement, merupakan membran aseluler dan merupakan batas belakang stroma kornea yang dihasilkan sel endotel dna merupakan membran basalnya. Bersifat sangat elastik dan berkembang terus seumur hidup , mempunyai tebal 40um.

Endotel, berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40um. Endotel melekat pada membran descement melalui hemidesmosom dan zonula okluden.

2. Iris

Iris merupakan bagian yang memberi warna pada mata, warna coklat pada iris yang akan menghalangi sinar masuk kedalam mata, iris juga mengatur jumlah sinar yang masuk kedalam pupil melalui besarnya pupil. Iris mempunyai kemampuan mengatur secara otomatis masuknya sinar kedalam bola mata. Reaksi pupil ini merupakan juga indikator untuk fungsi simpatis ( midriasis) dan parasimpatis (miosis) pupil. Badan siliar terdapat 3 otot akomodasi yaitu longitudinal, radiar, dan sirkular.13. Pupil

Pupil berwarna hitam pekat yang mengatur jumlah sinar masuk kedalam bola mata. Pada pupil terdapat m.sfinger pupil yang bila berkontraksi akan mengakibatkan mengecilnya pupil ( miosis ) dan m.dilatator pupil yang bila berkontriksi akan mengakibatkan membesarnya pupil ( midriasis ).1 4. Corpus siliaris

Berperan untuk akomodasi dan menghasilkan humor aquaeus

5. Lensa

Lensa dapat membiaskan sinar 20 % atau 10 dioptri dan berperan pada saat akomodasi. 65 % lensa mengandung air dan 35 % protein. Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks dan terletak di dalalm bilik mata belakang. Lensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di dalam kapsul lensa. Di dalam lensa dapat dibedakan nukleus embrional, fetal dan dewasa. Korteks yang terletak di sebelah depan nukleus lensa disebut sebagai korteks anterior sedangkan dibelakangnya disebut korteks posterior.1 Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu :

Kenyal atau lentur karena memegang peranan penting dalam akomodasi untuk menjadi cembung

Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan

Terletak ditempatnya.

6. Retina

Retina merupakan suatu struktur sangat kompleks yang terbagi menjadi 10 bagian, terdiri dari fotoreseptor ( sel batang dan kerucut) dan neuron, beberapa diantaranya (sel ganglion) bersatu membentuk serabut saraf optik. Bertanggung jawab untukmengubah cahaya menjadi sinyal listrik. Retina akan meneruskan rangsangan yang diterimanya berupa bayangan benda sebagai rangsangan elektrik ke otak sebagai bayangan yang dikenal. Pada Retina terdapat sel batang sebagai sel pengenal sinar dan sel kerucut yang mengenal fekuensi sinar. Sel kerucut bertanggung jawab untuk penglihatan siang hari.

Subgrup dari sel kerucut responsif terhadap panjang gelombang pendek, menengah, dan panjang ( biru, hijau, merah). Sel-sel ini terkonsentrasi di fovea yang menjadi pusat penglihatan. Sel batang untuk penglihatan malam. Sel-sel ini sensitif terhadap cahaya dan tidak memberikan sinyal informasi panjang gelombang (warna). Sel batang menyusun sebagian besar fotoreseptor di retina bagian lainnya.1

7. Nervus Optikus

Saraf penglihatan yang meneruskan rangsangan listrik dari mata ke korteks visual untuk dikenali bayangannya. Kelainan refraksi dapat terjadi karena adanya kelainan pada kelengkungan kornea dan lensa, Indeks bias yang berkurang dan adanya kelainan pada sumbu mata.1BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Penyakit-penyakit mata putih dengan visus menurun mendadak

Neuritis optic

Definisi

Neuritis optik adalah gangguan penglihatan yang disebabkan karena peradangan pada saraf optik. Neuritis optik terjadi akibat saraf optik yang merupakan jaras yang membawa impuls penglihatan ke otak mengalami peradangan serta sarung mielin yang membungkus saraf tersebut mengalami kerusakkan (proses ini disebut juga demielinisasi). Terjadinya sangat khas pada salah satu mata (70%) yang menyebabkan gangguan penglihatan yang cepat dan progresif tetapi bersifat sementara. Sekitar 30% penderita terjadi pada kedua mata. Neuritis optik cenderung menyerang dewasa muda dengan usia rata-rata 30-an. Tujuh puluh lima persen penderita merupakan wanita.5 Kerusakkan saraf terjadi pada bagian saraf optik yang letaknya di belakang bola mata dan disebut juga neuritis retrobulbar serta sering dikaitkan dengan penyakit sklerosis multipel. Peradangan saraf optik dan edema (pembengkakan) terjadi akibat tekanan intrakranial pada tempat dimana saraf masuk ke dalam bola mata. Peradangan di tempat tersebut disebut papilitis.4Penyebab dan Gejala-GejalaGejala-gejala neuritis optik adalah jika ditemukan satu atau lebih gejala berikut ini: penglihatan kabur bintik/bercak buta, terutama pertengahan lapang pandang nyeri saat pergerakkan bola mata sakit kepala buta warna mendadak gangguan penglihatan pada malam hari gangguan ketajaman penglihatanNeuritis optik sering diakibatkan oleh penyakit sklerosis multipel. Penyebab lainnya adalah infeksi virus, jamur, ensefalomielitis, penyakit-penyakit otoimun atau tumor yang menekan saraf penglihatan atau penyakit-penyakit pembuluh darah (misalnya radang arteri temporal). Beberapa bahan kimia beracun seperti metanol dan timah hitam dapat menyebabkan kerusakkan saraf optik. Kerusakkan saraf optik dapat juga dikarenakan penyalahgunaan alkohol dan rokok. Neuritis optik dapat juga disebabkan karena gangguan sistem kekebalan tubuh.4DiagnosisDokter mata akan memeriksa mata penderita dan menentukan diagnosis neuritis optik. Pemeriksaan mata lengkap termasuk pemeriksaan ketajaman penglihatan, pemeriksaan buta warna serta pemeriksaan retina dan diskus optik dengan menggunakan oftalmoskop. Tanda-tanda klinis seperti gangguan reaksi pupil jelas terlihat selama pemeriksaan mata tetapi pada beberapa keadaan mata terlihat normal. Riwayat medis penderita dapat digunakan untuk mengetahui apakah pernah terpapar kontak dengan bahan-bahan beracun seperti timah hitam yang dapat menyebabkan neuritis optik. Pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan MRI (magnetic resonance imaging) diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Dengan MRI dapat dibuktikan tanda-tanda sklerosis multipel.2Terapi Pengobatan neuritis optik tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Gangguan penglihatan yang disebabkan infeksi virus akan membaik sendiri setelah diberikan pengobatan terhadap virus. Neuritis optik yang disebabkan bahan-bahan beracun dapat diatasi bila sumber-sumber/kontak dengan racun dihindari.

Pemberian kortikosteroid suntikan yang dilanjutkan dengan pemberian oral pada penderita neuritis optik akibat sklerosis multipel sangat cepat memperbaiki penglihatan penderita, tetapi masih diperdebatkan penggunaanya untuk mencegah kekambuhan. Terapi Percobaan Neuritis Optik menunjukkan bahwa steroid yang diberikan dengan suntikkan intravena efektif untuk mengurangi serangan neuritis optik akibat penyakit sklerosis multipel hingga 2 tahun, tetapi perlu penelitian lebih lanjut. Prednison yang diberikan secara oral tampaknya dapat meningkatkan serangan berulang neuritis optik sehingga terapi ini tidak dianjurkan.3Prognosis

Gangguan penglihatan yang disebabkan karena neuritis optik biasanya bersifat sementara. Remisi (penyembuhan) spontan terjadi dalam dua hingga lima minggu. Saat masa pemulihan, 65% - 80% ketajaman penglihatan penderita menjadi lebih baik. Prognosis jangka panjang tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika serangan ini ditimbulkan oleh infeksi virus maka akan mengalami penyembuhan sendiri tanpa meninggalkan efek samping. Jika neuritis optik dipicu oleh sklerosis multipel, maka serangan berikutnya harus dihindari. Tigapuluh tiga persen penderita neuritis optik akan kambuh dalam lima tahun. Tiap kekambuhan menyebabkan pemulihannya tidak sempurna bahkan memperburuk penglihatan seseorang. Ada hubungan yang kuat antara neuritis optik dengan sklerosis multipel. Pada orang yang tidak mengalami sklerosis multipel maka separuh dari mereka yang mengalami gangguan penglihatan akibat neuritis optik akan menderita penyakit ini dalam 15 tahun.4Pencegahan

Pemeriksaan mata secara teratur untuk menjaga kesehatan mata. Pengobatan dini terhadap masalah penglihatan dapat mencegah kerusakkan permanen pada saraf mata.4Ablasio retina

Definisi

Ablasio retina adalah suatu keadaan dimana terjadi pelepasan sensoris retina (sel batang dan kerucut) dari lapisan pigmen retina / RPE.1

Penyebab

Penyebab penyakit ini antara lain karena faktor usia (insidennya meningkat pada usia pertengahan atau lebih tua), akibat terdapatnya benda padat keras yang masuk ke dalam mata atau bersifat herediter (biasanya terjadi pada individu yang memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga). Penyebab lain seperti akibat komplikasi diabetes mellitus serta penyakit inflamasi, tumor dan trauma. Walaupun agak jarang, kondisi ini dapat merupakan penyakit keturunan yang bahkan dapat terjadi pada bayi dan anak-anak.Ablasio retina merupakan kelainan yang bersifat darurat dan perlu mendapat tindakan segera. Karena bila tidak ditangani sedini mungkin dapat menyebabkan gangguan penglihatan atau kebutaan.1Sebagian besar ablasio retina terjadi karena adanya satu atau lebih robekan kecil atau lubang pada retina, kadang proses penuaan yang normalpun dapat menyebabkan retina menjadi tipis dan kurang sehat, sehingga cairan yang terletak antara lapisan epitel pigmen dan lapisan sel batang dan kerucut lambat laun meluas ke bawah dan selalu mencari tempat terendah. Makin lama cairan yang masuk makin banyak, ablasi semakin tinggi, retina akan menjadi berlipat-lipat dan akhirnya seluruh retina terlepas, kecuali pada ora serrata dan papil saraf optik.1Bila disebabkan karena penipisan retina atau penyusutan vitreus yang biasanya terjadi seiring dengan bertambahnya usia atau akibat pertumbuhan mata abnormal (penglihatan dekat), trauma dan inflamasi maka vitreus akan terlepas dari retina dan meninggalkan satu atau lebih lubang di retina.1

Klasifikasi

Dikenal 3 macam bentuk ablasio retina :

1. Ablasio retina regmatogenosa

2. Ablasio retina serosa atau eksudatif

3. Ablasio retina akibat traksi1. Ablasio Retina Regmatogenosa

Ablasio retina dimana terjadi pemutusan total (suatu regma) di retina sensorik. Gejala yang biasanya terjadi berupa fotopsia (melihat pijaran api), melihat benda bergerak, kehilangan lapang pandan g perifer, penglihatan sentral yang tidak jelas serta metamorfopsia.1Pada funduskopi didapatkan kelainan berupa

Pigmen pada badan kaca (tanda Shaffer)

Retina terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darah diatasnya

Robekan retina berwarna merah

Retina tampak berwarna susu, berkilauan, dengan lipatan undulasi retina

2. Ablasio Retina Serosa atau Eksudatif

Ablasio retina yang terjadi akibat terdapatnya timbunan cairan serosa atau eksudat di bawah retina sensorik. Cairan dapat mengikuti hukum gravitasi yaitu selalu mengikuti tempat terbawah dari mata.1

Keluhan seperti berkurangnya lapang pandang dan metamorfopsia dapat terjadi. Pada fundus okuli didapatkan kelainan seperti gambaran retina yang halus, tembus cahaya dan menonjol seperti kubah, biasanya tidak terdapat perdarahan kecuali bila terjadi vaskulopati retinal.1

3. Ablasio Retina Akibat Traksi

Terjadi akibat kontraksi pada korpus vitreus sehingga menarik jaringan fibrovaskuler proliferatif (jaringan parut) dan retina dibawahnya kearah anterior menuju dasar korpus vitreus. Penyakit ini terjadi perlahan-lahan dan progresivitasnya ditentukan oleh proliferasi fibrovaskuler.1Gejala yang terjadi berupa berkurangnya penglihatan sentral dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan bila tidak diobati.Pada funduskopi diperoleh gambaran permukaan yang lebih konkaf, halus dan gambaran pita memancar keluar dari korpus vitreus. Diagnosis

Subjektif antara lain penderita mengeluh kilatan-kilatan cahaya beberapa hari atau minggu sebelumnya (fotopsia), melihat tirai yang bergerak ke satu arah, lambat laun tirai semakin turun dan menutup mata (terjadi ablasi total, persepsi cahaya menjadi 0). pada beberapa kasus mungkin terjadi tanpa kilatan-kilatan yang nyata tapi penglihatan seolah bergelombang atau berair atau pada penglihatan pinggir terdapat bayangan hitam.1Objektif dengan oftalmoskop, didapatkan fundus okuli :

Retina berwarna kehijauan dengan lipatan berwarna putih, tidak bergelombang, retina yang lepas sedikit berubah warna menjadi abu-abu seperti awan

Gambaran koroid kadang masih terlihat (refleks merah)

Pembuluh darah berwarna lebih gelap, lebih berkelok-kelok, refleks cahaya (-)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan ablasio retina regmatogenosa dibedakan berdasarkan akut dan kronik. Pada yang akut harus ditangani dalam waktu 24-48 jam dan yang kronik dalam waktu 1 minggu setelah ditegakkan diagnosis.

Terapi yang dapat diberikan seperti fotokoagulasi laser bila ditemukan robekan-robekan kecil dengan sedikit atau tanpa lepasnya retina dan cryopexy yaitu membekukan dinding bagian belakang mata yang terletak di belakang robekan retina, dapat merangsang pembentukan jaringan parut dan merekatkan pinggir robekan retina dengan dinding belakang bola mata. Pilihan lain untuk terapi ablasi retina regmatogenosa seperti prosedur buckling sclera, retinopexy pneumatic dan tamponade minyak silicon intraocular.1Ablasio retina akibat traksi dapat diterapi dengan metode tamponade minyak silicon dan pembedahan vitrektomi persplana. Sedangkan ablasio retina serosa atau eksudatif penanganannya lebih sederhana dan biasanya membaik spontan dengan penanganan yang sesuai pada kondisi tertentu.1Obstruksi vena retina sentral

Definisi Penyumbatan vena retina yang mengakibatkan gangguan perdarahan di dalam bola mata.1

Biasanya penyumbatan terletak di mana saja pada retina, akan tetapi lebih sering terletak di depan lamina kribosa. Penyumbatan vena retina dapat terjadi pada suatu cabang kecil ataupun pembuluh vena utama (vena retina sentral), sehingga daerah yang terlibat member gejala sesuai dengan daerah yang dipengaruhi. Suatu penyumbatan cabang vena retina lebih sering terdapat di daerah temporal atas atau temporal bawah.1

Penyumbatan vena retina sentral mudah terjadi pada pasien dengan glaucoma, biabetes mellitus, hipertensi, kelainan darah, arteriosklerosis, papil edema, retinopati radiasi, dan penyakit pembuluh darah. Trombosit dapat terjadi akibat endoflebitis.1Sebab-sebab terjadinya penyumbatan vena retina sentral ialah :

1. Akibat kompresi dari luar terhadap vena tersebut seperti yang terdapat pada prose arteriosklerosis atau jaringan pada lamina kribosa.

2. Akibat penyakit pada pembuluh darah vena sendiri seperti fibrosklerosis atau endoflebitis.

3. Akibat hambatan aliran darah dalam pembuluh vena tersebut seperti yang terdapat pada kelainan viskositas darah diksrasia darah atau spasme arteria retina yang berhubungan.

Gejala dan gambaran klinis

Visus sentral terganggu bila perdarahan mengenai daerah macula lutea. Penderita biasanya mengeluh adanya penurunan tajam penglihatan sentral ataupun perifer mendadak yang dapat memburuk sampai hanya tinggal persepsi cahaya. Tidak terdapat rasa sakit dan mengenai satu mata.6

Pada pemeriksaan funduskopi pasien dengan oklusi vena sentral akan terlihat vena yang berkelok-kelok, udem makula dan retina, perdarahan berupa titik terutama bila terdapat penyumbatan vena yang tidak sempurna.6

Pada retina terdapat udem retina dan macula dan bercak-bercak (eksudat) wol katun yang terdapat diantara bercak-bercak perdarahan. Papil edem dan pulsasi vena menghilang karena penyumbatan biasanya terletak pada lamina kribosa. Terdapat papil merah dan menonjol (papil edema) disertai pulsasi vena yang menghilang. Kadang-kadang dijumpai edema papil tanpa disertai perdarahan di tempat yang jauh (perifer) dan ini merupakan gejala awal penyumbatan di tempat yang sentral. Penciutan lapangan pandang atau suatu skotoma sentral dan defek irregular. Dengan angiografi fluoresen dapat ditentukan beberpa hal seperti letak penyumbatan, penyumbatan total atau sebagian dan ada atau tidaknya neovaskularisasi.6Pengobatan

Terutama ditujukan kepada mencari penyebab dan mengobatinya, antikoagulasia, dan fotokoagulasi daerah retina yang menghalangi hipoksia. Steroid diberi bila penyumbatan disebabkan oleh flebitis.

Akibat penyumbatan ini akan terjadi ganggu fungsi penglihatan sehingga tajam penglihatan menjadi berkurang. Pada keadaan ini dapat dipertimbangkan untuk melakukan fotokoagulasi. Pengobatan dengan menurunkan tekanan bola mata dan mengatasi penyebabnya.

Edema dan perdarahan retina akan diserap kembali dan hal ini dapat memberikan perbaikan visus.

Penyulit oklusi vena retina sentral berupa perdarahan massif ke dalam retina sentral berupa perdarahan massif ke dalam retina terutama pada lapis serabut saraf retina dan tanda iskemia retina. Pada penyumbatan vena retina sentral perdarahan juga dapat terjadi di depan papilla dan ini dapat memasuki badan kaca menjadi perdarahan badan kaca. Oklusi vena retina sentral dapat menimbulkan terjadinya pembuluh darah baru yang dapat ditemukan di sekitar papil, iris dan di retina (rubeosis iridis). Rubeosis iridis dapat mengakibatkan terjadinya glaucoma sekunder, dan hal ini dapat terjadi dalam waktu 1-3 bulan.1Penyulit yang dapat adalah glaucoma hemoragik atau neovaskuler.

Oklusi Arteri Retina Sentral

Definisi

Penyumbatan arteri retina sentral dapat disebabkan oleh radang arteri, thrombus dan embolus pada arteri, spasme pembuluh darah, akibat terlambatnya pengaliran darah, giant cell arthritis, penyakit kolagen, kelainan hiperkoagulasi, sifilis dan trauma. Tempat tersumbatnya arteri retina sentral biasanya di daerah lamina kribrosa. Emboli merupakan penyebab penyumbatan arteri retina sentral yang paling sering. Emboli dapat berasal dari perkapuran yang berasdal dari penyakit emboli jantung. Nodus-nodus reuma, carotid plaque, atau emboli endokarditis.1

Penyebab Spasme pembuluh lainnya antara lain pada migren, keracunan alcohol, tembakau, kina atau timah hitam. Perlambatan aliran pembuluh darah retina terjadi pada peninggian tekanan intraocular, stenosis aorta atau arteri carotis. Kelainan ini biasanya terjadi mengenai satu mata, dan terutama mengenai arteri pada daerah masuknya di lamin kribrosa.1Gejala dan gambaran klinis

Pada oklusi retina sentral dimulai dengan penglihatan kabur yang hilang timbul (amaurosis fugaks) dengan tidak disertai rasa sakit dan kemudian gelap menetap. Penurunan visus yang mendadak biasanya disebabkan oleh penyakit-penyakit emboli. Penurunan visus yang merupakan serangan-serangan yang berulang dapat disebabka oleh penyakit-penyakit spasme pembuluh atau emboli yang berjalan. Penyumbatan arteri retina sentral akan menyebabkan keluhan penglihatan tiba-tiba gelap tanpa terlihatnya kelainan pada mata luar. Pasien akan mengeluh penglihatannya menurun yang kemudian menetap tanpa adanya rasa sakit. Reaksi pupil menjadi lemah dengan pupil anisokoria. Pada pemeriksaan funduskopi akan terlihat seluruh retina berwarna pucat akibat edema dan gangguan nutrisi pada retina. Terdapat bentuk gambaran sosis pada arteri retina akibat pengisian arteri yang tidak merata. Sesudah beberapa jam retina akan tampak pucat, keruh keabu-abuan yang disebabkan edema lapisan dalam retina dan lapisan sel ganglion. Pada keadaan ini akan erlihat gambaran merah ceri atau cherry red spod pada macula lutea. Hal ini disebabkan karena tidak adanya lapisan ganglion di macula, sehingga macula mempertahankan warna aslinya. Lama-kelamaan papil menjadi pucat dan batasnya kabur.6Pengobatan

Pengobatan dini dapat dengan menurunkan tekanan bola mata dengan mengurut bola mata, dan azetazolamid atau parasentesis bilik mata depan. Vasodilator pemberian bersama antikoagulan dan diberikan steroid bila diduga terdapatnya peradangan maka akan diberikan steroid. Pasien dengan oklusi arteri retina sentral harus secepatnya diberikan O2.1Penyulit

Penyulit yang dapat timbul adalah glaucoma neovaskuler tergantung pada letak dan lamanya terjadinya oklusi maka kadang-kadang visus dapat kembali normal tapi lapang pandangan menjadi kecil.1 Kekeruhan dan perdarahan corpus vitreus

Definisi

Kekeruhan badan kaca kadang-kadang terjadi akibat penuaan disertai degenerasi berupa terjadinya koagulasi protein badan kaca. Hal ini biasanya disertai dengan pencairan badan kaca bagian belakang. Akibat bagian depan masih melekat erat maka akan terjadi gerakan-gerakan bergelombang seperti hujan. Keadaan ini tidak banyak menggangu penglihatan.1Perdarahan pada badan kaca adalah suatu keadaan yang cukup gawat karena dapat memberikan penyulit yang mengakibatkan kebutaan pada mata.

Perdarahan pada badan kaca dapat terjadi spontan pada diabetes mellitus, rupture retina, ablasi badan kaca. Kelainan darah dan perdarahan juga dapat memberikan perdarahan dalam badan kaca. Diabetes mellitus, hipertensi dan trauma merupakan penyebab utama perdarahan badan kaca. Perdarahan badan kaca yang disebabkan trauma dapat akibat trauma tumpul atau kontusi jaringan dan suatu trauma tembus.1Perdarahan badan kaca akan menyebabkan turunnya penglihatan mendadak lapang pandangan ditutup oleh sesuatu sehingga mengganggu penglihatan tanpa rasa sakit. Perdarahan dalam badan kaca biasanya cepat sekali menggumpal. Keadaan ini disebabkan susunan badan kaca disertai terdapatnya bahan seperti tromboplastin di dalam badan kaca.1Pada pemeriksaan fundus tidak terlihat adanya reflex fundus yang berwarna merah dan sering memberikan bayangan hitam yang menutup retina. Perdarahan dalam badan kaca akan menyebar sesudah beberapa minggu, dimana kemudian sel darah merah dimakan oleh sel lekosit dan sel plasma.1Perdarahan badan kaca pada diabetes mellitus dapat timbul tiba-tiba, yang biasanya akan jernih dan diabsorpsi setelah beberapa minggu atau bulan, walaupun demikian keadaan ini merupakan ancaman untuk terjadinya perdarahan berulang.Pengobatan berupa istirahat dengan kepala sakit lebih tinggi paling sedikit selama 3 hari. Bila sedang minum obat maka hentikan obat seperti aspirin, anti radang nonsteroid, kecuali bila sangat dibutuhkan. Darah dikeluarkan dari badan kaca bila terdapat bersama ablasi retina atau perdarahan yang lebih lama dari 6 bulan, dan bila terjadi glaucoma hemolitik.1Penyulit dapat terjadi bila terjadi reaksi proliferasi jaringan (retinitis proliferans) yang akan mengancam penglihatan. Bila terbentuk jaringan parut akan terjadi perubahan bentuk badan kaca yang dapat mengakibatkan terjadinya ablasi retinitis. Retinitis proliferans bersifat ireversibel walaupun perkembangan pembuluh darah telah berhenti.1

Retinopati serosa sentral

Retinopati serosa sentral adalah suatu keadaan lepasnya retina dari lapis pigmen epitel di daerah macula akibat masuknya cairan melalui membrane bruch dan pigmen epitel yang inkompeten.1Retinopati serosa sentral dapat bersifat residif. Biasanya dijumpai pada penderita laki-laki berusia antara 20 sampai 50 tahun. Didapatkan pada perempuan hamil dan pada usia di atas 60 tahun.

Akibat tertimbunnya cairan di bawah macula akan terdapat gangguan fungsi macula sehingga visus menurun disertai metamorfopsia, hipermetropia dengan skotoma relative dan positif (kelainan pada uji Amster kisi-kisi). Penglihatan biasanya diantara 20/20 sampai 20/80. Dengan uji Amster terdapat penyimpangan garis lurus disertai dengan skotoma. Berkurangnya fungsi macula terlihat dengan penurunan kemampuan melihat warna.1Pada funduskopi akan terlihat terangkatnya retina dapat sangat kecil dan dapat seluas diameter papil. Lepasnya retina dari epitel pigmen akibat masuknya cairan dari subretinal ini dapat dilihat dengan pemeriksaan angiografi fluoresen.

Biasanya retinopati serosa sentral akan menyembuh setelah kira-kira 8 minggu dengan tidak terdapatnya lagi kebocoran. Pada keadaan ini cairan subretina akan diserap kembali dan retina akan melekat kembali pada epitel pigmen tanpa gejala sisa subjektif yang menyolok. Pada macula masih dapat terlihat gambaran perubahan pada epitel pigmen.1Pengobatan retinopati serosa sentral adalah dengan melihat letak kebocoran yang kadang-kadang tidak perlu dilakukan segera fotokoagulasi. Bila terjadi penurunan visus akibat gangguan metabolism macula maka dapat dipertimbangkan fotokoagulasi. Umumnya kelainan ini menghilang dengan sendirinya setelah 6 sampai 8 minggu, biasanya akan hilang total setelah 4 sampai 6 bulan.1Amaurosis fugaks

Atau buta sekejap satu mata yang berulang. Gelap sementara selama 2 sampai 5 detik yang biasanya mengenai satu mata pada saat serangan dan normal kembali sesudah beberapa menit dan jam, disertai dengan gangguan kampus segmental tanpa rasa sakit dan terdapatnya gejala-gejala sisa. Monocular amaurosis fugaks dapat terjadi akibat hipotensi ortostatik, spasme pembuluh darah, aritmia, migren retina, anemia arthritis dan koagulopati.1Hilangnya penglihatan ini jarang total dan dapat merupakan gejala dini obstruksi arteri retina sentral. Amaurosis fugaks merupakan tanda yang paling sering pada insufisiensi arteri carotis atau terdpatnya emboli pada arteri oftalmik retina.1Pada amaurosis fugaks biasanya tidak ditemukan kelainan fundus karena pendeknya serangan. Pada fundus tidak terdapat kelainan dan kadang-kadang terlihat adanya plak putih atau cerah atau suatu embolus di dalam arteriol. Beda dengan dengan TIA (trancient iskemik attack) adalah pada TIA dapat mengenai kedua mata. Diagnosis banding adalah dengan migren, papiledema, myopia, anemia, polisitemia, hipotensi, dan kelainan darah.1Pengobatan penyakit karotis dengan aspirin 325 mg dan berhenti merokok. Control diabetes atau hipertensi sebagai penyebab. Pada penyakit jantung aspirin 325 mg 4x sehari dengan pertimbangan bedah jantung dan control semua resiko yang berhubungan dengan arteriosklerosis. Biasanya diberi salisilat dan obat untuk mobilisasi sel darah.1Uveitis posterior/koroiditis

Definisi :

Peradangan lapis koroid bola mata yang dapat dalam bentuk1 :

Koroiditis anterior, radang koroid perifer

Koroid areolar, koroiditis bermula di daerah macula lutea dan menyebar ke perifer

Koroiditis difusa atau diseminata, bercak peradangan koroid tersebar di seluruh

fundus okuli.

Koroiditis eksudatif, koroiditis disertai bercak-bercak eksudatif

Koroiditis juksta papilGejala Penglihatan kabur terutama bila mengenai daerah sentral macula, bintik terbang (floater), mata jarang menjadi merah,

Pada mata akan ditemukan kekeruhan di dalam badan kaca, infiltrate dalam retina DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas,Sidharta, Ilmu Penyakit Mata, cetakan IV, balai penerbitan FKUI,2011. Jakarta2. Ilyas,Sidharta, Kelainan Refraksi dan Kacamata Glosari Sinopsis,edisi II,balai penerbitan FKUI,2006,Jakarta3. Ilyas,Sidharta,dkk. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran,edisi II,sagung seto,2002,Jakarta4. Ilyas,Sidharta,dkk. Sari Ilmu Penyakit Mata, FK UI, 2003. Jakarta

5. James, Bruce. Et al. Lectures Notes Oftalmology, edisi 9. Erlangga Medical Series, 2005, Jakarta.

6. Vaughan, Daniel; Asbury, Taylor; Riordan-Eva, Paul. Oftalmologi Umum. Edisi 14. KDT. 2000,Jakarta

22