Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard

25
MASYARAKAT KONSUMEN DALAM ANALISA HYPERREALITY JEAN BAUDRILLARD (1929- 2007) Oleh : Muhammad Agus Widiyanto

Transcript of Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard

MASYARAKAT

KONSUMEN DALAM

ANALISA

HYPERREALITY JEAN

BAUDRILLARD (1929-

2007)Oleh :

Muhammad Agus

Widiyanto

Masyarak

at

post

modernis

me

Nilai tukar telah bergesermenjadi nilai tanda.

Bukan lagi berdasarkan padakegunaan suatu barang atau hargabarang tapi berdasar nilai prestise

dan makna simbolis.

Komoditas menjadi suatubangunan dalam hubungan

sosial masyarakat.

Kehidupannya merupakankumpulan kode, tanda dan objek

yang berada di sekelilingnya.

Komoditas menjadi kepentinganyang memediasi hubungan antar

manusia.

I

• Masyarakat Kuno dan feodal : hanyasurplus materi produksi yang dipertukarkan.

II

• Tahap Kapitalis : salah satu hal utamadalam konsep Marx, bahwa seluruhnilai produksi industri dipertukarkan.

III

• Sesuatu yang dipertukarkan; Kebaikan, cinta, ilmu pengetahuan, kesadaran. Tetapi sebagaipersoalan pertukaran ekonomi, pergantian itutelah kehilangan kualitas simbolisnya.

3 FASE DALAM SEJARAH

EKONOMI POLITIK

Ciri kebudayaan

postmodern

Kebudayaan uang. Uang bukan lagi alat tukar tetapi menjadi simbol, tanda dan motif

utama.

Lebih mengutamakanpenanda daripada

petanda, media daripada pesan, fiksi

daripada fakta, sistemtanda daripada sistem

objek dan estetikadaripada etika.

Ciri kebudayaan

postmodern

Sebuah dunia simulasi yakni

dunia yang terbangun

dengan pengaturan

tanda, citra dan fakta melalui

produksi maupun reproduksi.

Kebudayaan ber-sifat hiperrealitadimana citra danfakta berbenturandalam satu ruangkesadaran yang sama sehingga

citra dapatmendahului

realita.

Ditandaidengan mele-daknya buda-

ya massa, budaya

populer sertabudaya media

massa.

MASYARAKAT

KONSUMENAmerika sebagai rumah masyarakat

konsumen.

Konsumsi bukanlah tambahan kecil

bagi perputaran kapital, tetapi

merupakan kekuatan produktif yang

penting bagi kapital itu sendiri.

MASYARAKAT

KONSUMENSistem objek konsumen dan sistem

komunikasi pada dasar periklanan

sebagai pembentukan “sebuah

kode signifikansi” yang mengontrol

objek dan individu di tengah

masyarakat.

Objek menjadi tanda (sign) dan

nilainya ditentukan oleh sebuah

aturan kode.

MASYARAKAT

KONSUMENSebuah suasana dimana segala

sesuatu dijual. Segala sesuatu

adalah komoditas tanda, semua

tanda adalah komoditas. Sehingga

semua objek, pelayanan, tubuh,

seks, kultur, ilmu pengetahuan dan

sebagainya dicipta kan dan

dipertukarkan. Tanda, komoditas

dan kultur berkaitan selamanya.

1. kode,

2. fashion,

3. simulakra,

4. tatanan

praktal,

Harapan pada

Masyarakat Massa5. ekstasi,

6. kematian,

7. Amerika,

8. Kesempurna-

an yang tidak

berguna.

kodeSaat ini dunia bergerak

dari suatu masyarakat

yang didominasi oleh

tanda dan kode yang

diasosiasikan dengan

komoditas-komoditas ke

suatu masyarakat yang di

dominasi oleh tanda-tanda

dan kode-kode secara

lebih umum.

Perubahan dari kontrol

sarana produksi ke

kontrol kode.

Baudrillard memahami ini

sebagai revolusi sosial

yang dahsyat, sama

pentingnya dengan

revolusi Industri.

kode

f a s h i o n

Sebagai sebuah paradigma dominasi kode.

Semua yang kita lihat adalah “permainan sederhana

penanda-penanda” dan akibatnya, hilanglah setiap sistem

rujukan.

Fashion tidak pernah diciptakan, tetapi selalu dan serta

merta direproduksi.

Fashion adalah tahapan akhir dari bentuk komoditas.

simulakra

Keaslian (originalitas) dan dunia kultural

yang cepat lenyap.

simulacra

Reality

Heightened and

Exaggerated

Hyperreality

Simulacra

Tatanan

Simulakra

Tatanan ketigaDidominasi oleh kode dan generasi simulasi oleh model

ketimbang sistem industri

Tatanan keduaEra industri yang dicirikan dengan produksi dan rangkaianreproduksi murni dari objek yang identik dengan rangkaian

pengulangan atas objek yang sama

Tatanan pertama

Mulai renaisance sampai awal revolusi industri.

Tatanan

Praktal Simulakra keempat.

Ketiadaan perbedaan dalam hubungan manusia

dengan televisi dan komputer.

Sebuah hubungan yang tiada akhir ini juga

menandakan berakhirnya alienasi masyarakat dari

mesin.

Saat ini manusia membentuk sirkuit yang

diintegrasikan dengan mesin-mesin dan arus

energi yang tak terkendali .

Mengandung makna metamorfosis yang tidak kondisional,

Eskalasi bagi kepentingan eskalasi, sebuah proses perputaran di

luar kontrol yang terus menerus hingga semua esensi hilang.

Akhirnya sistem yang diluar kontrol ini menampakkan kehampaan

dan ketidakbermaknaan.

Kita di bombardir informasi media yang tidak putus-putusnya;

penanda-penanda yang mengambang beredar tanpa akhir.

Media menciptakan segala-galanya beredar pada satu ruang, tanpa

kedalaman, dimana semua objek harus bisa mengikuti yang satu

setelah yang lain tanpa harus memperlambat atau menghentikan

sirkuitnya.

Segala sesuatunya tersedia untuk komunikasi, banalisasi,

komersialisasi dan konsumsi.

ekstasi

kematianKematian ada ketika masyarakat (gereja dan

negara) mendiskriminasikan yang mati.

Kuburan merupakan perkampungan pertama.

Pada masyarakat primitif sekarat dan mati

adalah bagian dari masyarakat. Mereka terlibat

dalam proses pertukaran simbol (selama

seremonial).

A m e r i k a hyperreality.

Simulakrumsempurna.

Dangkal, emosiyang hampaseperti senyumanRonald Reagan.

Yang asli adalahDisneyland dan televisi.

Disifati dengan lenyapnyaperbedaan.

Dunia citraan sederhanayang diciptakan di layarpikiran, dimana kehidupan= sinema.

A m e r i k a Kota-kota yang

didesentralisasi, dimana dapatmenyaksikankeseluruhandunia.

Sebuah dunia kitsch = nilaiestetik & nilai yang lebihtinggi telah lenyap.

Sebuah dunia gerakan yang hampa dengan lalulintasbebas hambatan yang berasal dari mana-mana, tidak pergi ke mana-mana.

Kesempurnaan yang

tidak berguna

TERIMA

KASIH

SELANJUTNYA DISKUSI…

Diskusi :