Master Plan Drainase Lembata_oke4

8/15/2019 Master Plan Drainase Lembata_oke4

http://slidepdf.com/reader/full/master-plan-drainase-lembataoke4 1/111

I-6

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Lewoleba adalah salah satu daerah yang memiliki kekayaan sumber dayaalam (SDA), khususnya di bidang perikanan dan pertanian. Karena secarageografis Kota Lewoleba didukung oleh daerah daerah se ki ta rn ya yakniAdonara da n Alor ya ng !u ga kaya sumber daya alam dan lain lain. Kondisi inimen!adikan Kota Lewoleba secara ekonomi mampu mengembangkan berbagaiker!asama dan kemitraan yang se!a!ar, saling menguntungkan, saling memperkuatdengan daerah daerah sekitarnya.

Ketiadaan infrastruktur drainase merupakan masalah yang harus dihadapi oleh penduduk yang bahkan di lokasi tertentu sehingga pada musim hu!an terdapatgenangan yang harus dihadapi secara rutin. Lokasi rawan ban!ir terdapat disepan!ang beberapa sungai yang mengalir di Kota Lewoleba. "ermasalahan ban!ir tidak luput dari buruknya drainase yang diakibatkan adanya pengembangankawasan bisnis maupun perumahan sering mengakibatkan ter!adinya alih fungsi lahandari daerah pengaman dan daerah resapan seperti daerah sepadan sungai, kolam

tempat penampung air sementara berubah men!adi area perumahan tempat dan pusat perdagangan."enyebab lainnya !uga diakibatkan oleh beberapa hal sebagai berikut #$. Kemiskinan di perkotaan sehingga banyak daerah sepadan sungai di!adikan

tempat tinggal bahkan dibadan sungai didirikan tiang tiang bangunan yangmengakibatkan berkurangnya kapasitas sungai serta menghambat aliran.

%. Kapasitas saluran belum cukup untuk mengalirkan beban drainase maksimum,

&. "enurunan kapasitas saluran akibat pendangkalan saluran,'. eban ban!ir puncak meningkat akibat penurunan kualitas dan kuantitas daerahaliran sungai.

. *eningkatnya lahan terbangun di Kota Lewoleba sehingga angka resapanair+infiltrasi semakin menurun dan limpasan+run off semakin meningkat.

Kota Lewoleba memerlukan suatu pendekatan yang menyeluruh+holistickarena sistem drainase adalah suatu sistem yang mengatur air limpasan air hu!andari awal saluran (tributary) selama waktu !am puncak sehingga dari area hulu kearea hilir saluran dapat dialirkan dengan cepat ke badan penerima yaitu sungai



I-6

yang melintasi Kota Lewoleba. ntuk pemahaman hal tersebut maka diperlukan pemahaman terhadap konsep hidrologi, ekosistem dan sosio sistem sangatdiperlukan karena berkaitan satu sama lain.

-leh karena itu, Dinas "eker!aan mum Kabupaten Lembata melalui Satker "engembangan "enyehatan Lingkungan "ermukiman A. %/$' menyelenggarakankegiatan "enyusunan 0encana 1nduk Sistem Drainase dan "erkotaan dan D2D KotaLembata untuk menyusun rencana penanganan genangan atau ban!ir yang rincidan menyeluruh dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan dan operasional, yang dapat dimanfaatkan hingga !angka pan!ang.

2 *AKS D, 3 A4 DA4 SASA0A4

*aksud pelaksanaan kegiatan *asterplan Kota Lewoleba adalah #$. *emberikan hasil pengamatan terhadap kondisi eksisting sistem drainase dan

pengelolaan sistem drainase5%. ergambarnya secara lengkap potensi permasalahan sistem drainase dan

penyebab ban!ir5&. *emberikan hasil analisa dan skenario+alternatif pemecahan masalah genangan

baik secara strukturan maupun non strukturalterhadap kondisi eksisting dan potensi permasalahan sistem drainase dengan memberikan rangking5

'. *emberikan suatu pedoman acuan !angka pendek, !angka menengah dan !angka pan!ang untuk pengembangan pembangunan kedepan sistem drainasedengan memperhatikan perkembangan kota, pendanaan, penyediaan lahan, pendanaan operasi dan pemeliharaan, dan lain lain yang dapatdipertanggung!awabkan untuk pengembangan pada tahap tahap berikutnya5

. ntuk rangking pertama, perlu dihitung secara lebih detil dan mendalam dengan

menghasilkan dokumen Detail 2ngineering Design (D2D).Sedangkan Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah tersedianya

perencanaan dasar system drainase di Kota Lewoleba yang menyeluruh untuk !angka pendek, menengah dan pan!ang.

AdapunSasaran dari kegiatan *asterplan Kota Lewoleba adalah #$. ersedianya data dan informasi termasuk didalamnya pemetaan sistem drainase

untuk penanggulangan genangan secara menyeluruh dan berkelan!utan

%. erencananya sistem !aringan drainase di wilayah lokasi kegiatan5



&. erukurnya daerah tangkapan air di wilayah lokasi kegiatan, khususnya di DaerahAliran Sungai (DAS) yang mempengaruhi sistem drainase perkotaan5

'. eridentifikasikan permasalahan sistem drainase dan prakiraan luas area genangan5. ersedianya analisa yang mendetil dan dapat dipertanggung!awabkan sehingga

nantinya dokumen yang dihasilkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah di dalammelakukan pembangunan sistem drainase5

6. ersedianya rencana induk sistem drainase Kota Lewoleba yang dapat dipergunakanoleh "emerintah setempat dalam pengembangan pembangunan drainase.

1.3 WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan "enyusunan *asterplan Drainase Kota Lewoleba dilaksanakan selama$7/ (seratus delapan puluh) hari kalender di Kota Lewoleba serta penyusunan laporan diKabupaten Lembata.

1.4 RUANG LINGKUP

1.4.1 Ruang Lingkup Kegiatan

0uang lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut #1.4.1.1 Lingkup Kegiatan Umum

*elakukan koordinasi secara intensif kegiatan perencanaan sistem drainase baik penyusunan *aster "lan dan D2D kepada instansi terkait khususnya "emerintah Daerahagar nantinya perencanaan yang sudah dibuat dapat dilaksanakan oleh "emerintah Daerah.

1.4.1.2 Lingkup Kegiatan Spesifik

a. Penyusunan Master Plan ra!nase antara la!n "

$. "engidentifikasikan peraturan dan kebi!akan dalam pembangunan drainase%. "engambilan data primer dan sekunder berupa#&. Data Klimatologi (hu!an, angin, kelembaban, dan angin)5'. Data hidrologi (tinggi muka air, debit sungai, la!u sedimentasi, pengaruh air balik, peil

ban!ir, karakteristik daerah aliran)5. Data sistem drainase (kuantitatif ban!ir+genangan berikut permasalahannya, hasil

rencana)56. Data peta (peta dasar, peta sistem drainase, sistem !aringan !alan yang ada, peta tata

guna lahan, peta topografi skala $# ./// sampai dengan $# /./// yang disesuaikandengan tipologi kota, peta kontur)5



8. Data kependudukan (!umlah penduduk, kepadatan penduduk, la!u pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk, kepadatan bangunan, prasarana dan fasilitas kota yang ada danrencana, sosial ekonomi5

7. Data tanah (morfologi, sifat tanah dan penurunan muka tanah)5

9. Data lain lain (rencana pengembangan kota, foto udara, pembiayaan,institusi+kelembagaan, dan peran serta masyarakat)5

$/. *embuat peta dasar wilayah pengamatan yang akan di!adikan dasar untuk menyusunkondisi dan analisis sistem drainase perkotaan yang mempengaruhi sistem drainase diwilayah perencanaan

$$. *embuat peta dasar wilayah perencanaan Kota Lewoleba yang akan di!adikan dasar untuk menyusun kondisi sistem drainase seperti pola aliran, analisa subsistem daerahtangkapan air hu!an, pemanfaatan ruang, peta genangandan lain lain.

$%. *enyusun kondisi sistem drainase seperti pola aliran, dimensi saluran, gambar dan bentuk penampang saluran, permasalah utama yang ter!adi pada masing masing saluran5

$&. *embuat peta genangan termasuk didalamnya penyebab, besaran kerusakan+kerugian,luas, tinggi, lama, frekuensi dan waktu ke!adian genangan5

$'. *elakukan analisa kondisi terhadap sistem drainase5

$ . *elakukan analisa kebutuhan seperti rencana alur saluran, kala ulang masing masingsaluran, debit rencana serta analisa perbedaan antara kebutuhan dan kondisi yang ada5

$6. *elakukan usulan prioritas berdasarkan pembobotan dan rangking serta menyusunkegiatan !angka pendek, menengah dan pan!ang5

$8. *enyusun usulan biaya termasuk didalamnya biaya pembangunan, penyediaan lahan,operasi dan pemeliharaan5

$7. *emberikan rekomendasi baik secara struktural dan non struktural yang mendetil dandapat dipertanggung!awabkan.

#. Penyusunan eta!l En$!neer!n$ es!$n ter%a&a' 'r!(r!tas 'erta)a antara la!n "

$. *elakukan sur:ey dasar yang meliputi pemetaan+pengukuran, penelitian tanah danlain lain yang diperlukan5

%. ;ambar saluran seperti gambar detil lapangan berdasarkan pengukuran, gambar saluran baik potongan meman!ang maupun melintang5

&. Analisa data hidrolika seperti dimensi saluran dan bangunan pelengkapnya5



'. Analisa data struktur seperti analisa hasil penyelidikan tanah, hitungan beratdan beban rencana saluran dengan kondisi struktur tanah, stabilitas struktur sertastruktur kemiringan talud, struktur saluran dan bangunan pelengkap5

. ;ambar detil desain saluran5 membuat gambar potongan meman!ang hori<ontalskala $#$///, :ertikal skala $#$// dan potongan melintang dengan skala $#$//.

6. *enentukan paket peker!aan# paket paket peker!aan berdasarkan fungsi salurandan bangunan pelengkapnya, :olume peker!aan per paket peker!aan, 0A ,

rutan prioritas paket peker!aan yang dilaksanakan berdasar perkembangan daerah, pembobotan dan ketersediaan dana, !adual peker!aan yang dibuat pertahun anggaran5

8. 4ota perhitungan sebagai kumpulan dari hasil analisis hidrologi, analisishidrolika, analisis struktur, kriteria kriteria yang digunakan dan catatan lain yangdianggap perlu5

7. Dokumen pelelangan seperti dokumen prakualifikasi, undangan, instruksi peserta lelang, bentuk penawaran, bentuk !aminan, syarat teknis, syarat umum, syaratadministrasidan gambar desain perencanaan5

*. Pela'(ran

*enyusun laporan penyelenggaraan kegiatan baik berupa notulensi danlaporan master plan Kota Lewoleba.

1.4.2 Ruan$ Lingkup Wilayah

=ilayah perencanaan dari peker!aan "enyusunan *aster "lan Drainaseadalah Kota Lewoleba yang merupakan pengembangan dari ibukota kecamatan men!adiibu kota kabupaten Lembata secara administratif berada di Kecamatan 4ubatuan yangterdiri dari $7 Desa, ' Dusun, 9$ 0= dan &$6 0 dengan pusat 1bukota berada di

Kelurahan Lewoleba.

1.+ SISTEMATIKA PEMBA,ASAN

Dalam Laporan "endahuluan dari peker!aan "enyusunan *aster "lan DrainaseKota Lewoleba akan disa!ikan di dalam (lima) ab pembahasan, antara lain adalah

BAB I PEN A,ULUAN

Dalam bab ini yang akan dibahas antara lain adalah latar belakang kegiatan,

maksud tu!uan dan sasaran serta ruang lingkup pembahasan dari keseluruhankegiatan "enyusunan *asterplan



BAB II APRESIASI WILAYAH PEREN-ANAAN

Dalam bab ini, yang akan dibahas adalah kondisi umum wilayah perencanaan,meliputi kondisi wilayah dan batasan kawasan secara administratif, kondisi fisik wilayah,tata guna lahan, kondisi sarana prasarana serta kondisi kependudukan dan sosial ekonomi

masyarakat antara lain kegiatan pertanian, perikanan dan sektor ekonomi pendukunglainnya.BAB III SUR E/ PEN A,ULUAN AN STRATEGI TATA LAKSANA

KEGIATAN.

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai kondisi awal wilayah perencanaandalam hal drainase eksisting, rencana pengembangan drainase yang ada baik swadayamaupun program bantuan pemerintah, permasalahan dan potensi wilayah beserta

alternatf alternatif pengembangan yang dapat digunakan sebagai konsep perencanaanmasterplan drainase.BAB I PEN EKATAN AN MET0 0L0GI

Dalam bab ini yang akan dibahas adalah pendekatan dan metodologi perencanaanterkait pengembangan sistem drainase di wilayah perencanaan sesuai dengan kondisieksisting yahng di!elaskan di dalam bab pembahasan sebelumnya.BAB PR0GRAM KER A

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai struktur organisasi dari tim konsultansebagai pihak penyusun peker!aan "enyusunan *asterplan Drainase Kota Lewoleba beserta rencana ker!a sesuai dengan Kerangka Acuan Ker!a yang telah disepakati.

GAMBARAN WILAYAHPERENCANAAN

Lewoleba merupakan ibukota Kabupaten Lembata. Sebagai ibukota kabupaten,Lewoleba merupakan suatu kawasan perkotaan yang memiliki peran utama sebagai pusat pemerintahan dan pelayanan pada tingkat Kabupaten. Selain itu, "eraturan "emerintah 4omor %6 ahun %//7 tentang 0encana ata 0uang =ilayah 4asional menetapkanLewoleba sebagai salah satu "usat Kegiatan Strategis 4asional. >ang dimaksud dengan"usat Kegiatan Strategis 4asional berdasarkan "" 4omor %6 ahun %//7 yang



selan!utnya disingkat "KS4 adalah kawasan perkotaan yang yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara. "KS4 dikembangkan untuk mendorong perkembangan kawasan perbatasan negara.

Kawasan perkotaan sendiri berdasarkan ndang undang 4omor %6 ahun

%//8 tentang "enataan 0uang adalah wilayah yang memiliki kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan !asa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatanekonomi. Sebagai kawasan perkotaan. "emerintah Kabupaten Lembata telah menyiapkanmateri teknis 0encana ata 0uang =ilayah Kota Lewoleba. erdasarkan rencanatata ruang tersebut, kawasan perkotaan Lewoleba meliputi $7 (Delapan elas) desa yangada di Kecamatan 4ubatukan.

2.1 WILAYAH A MINISTRATI

Kawasan "erkotaan Lewoleba berada di Kecamatan 4ubatukan. erdasarkan0 0 Kota Lewoleba, kawasan perkotaan Lewoleba meliputi $7 wilayah Kelurah terdiridari 8 Kelurahan yakni Lewoleba barat, Lewoleba tara, Lewoleba, Lewoleba engah,Lewoleba timur, Lewoleba Selatan, Selandoro dan $$ Desa yakni elobatang, oalangu,=atukobu, "aubokol, =ai!arang, Litelumado, ekalerek, dak *elumata, 4ubamado,"ada.

Secara geografis Kecamatan 4ubatukan terletak di Kabupaten Lembata dgn posisi geografis antara: 8°21'18’’- 8°23’42’’ LS dan 123°22'20’’ - 123°27’43.2’’ BT,yang memilikiluas wilayah daratan seluas $86,$6 Km? (8 @ luas =ilayah Kabupatn Lembata).

erdasarkan wilayah administrasi, Kecamatan 4ubatukan terdiri dari dari 8 Kelurahandan $$ desa. Secara administrasi Kecamatan 4ubatukan berbatasan dengan#

Sebelah tara # eluk Lewoleba

Sebelah Selatan # Kecamatan Atakei

Sebelah arat # Kecamatan 4gawutung

Sebelah imur # Kcamatan 1le Ape dan Atadeintuk lebih !elasnya batas administrasi

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

Ta#el 2.1 LuasW!laya% Ke*a)atan

Nu#atu an 2513



Sumber : Data Statistik

2.2 K0N ISI ISIK LINGKUNGAN

2.2.1 K(n&!s! Kemiringan Lereng

erdasarkan kemiringan lereng Kecamatan 4ubatukan merupakan wilayah datar dengan kemiringan lereng '/@, Kemiringan lereng di Kecamatan 4ubatukan terdiridari dataran (/ B & @), landai+ berombak (& B 7 @), bergelombang (7 B $ @), agak

curam ($ B &/ @), curam (&/ B / @) Karakter bentang lahan daratan diKecamatan 4ubatukan, memang terdapat perbukitan. Sedangkan areal berkelerenganrendah terkonsentrasi di tengah tengah menu!u kearah pantai. Kawasan "erkotaanLewoleba memiliki kemiringan lereng antara / B $ @.Ta#el 2.2 T!n$ at Ke)!r!n$an Leren$ &! Ka6asan Per (taan Le6(le#a



2.2.2 Kondisi opogra!i

erdasarkan kondisi topografi, Kecamatan 4ubatukan merupakan wilayahyang datar, dimana umumnya datar dengan ketinggian kurang dari / meter, sedangdaerah perbukitan dibagian utara tingginya melebihi %// meter. Secara keseluruhanmorfologi di daerah ini dapat dibedakan men!adi & satuan morfologi, yaitu pebukitan,dataran rendah dan teras bahkan men!adi yang terluas diantara kecamatan lainnya di

Kabupaten Lembata. Ketinggian di Kawasan "erkotaan Lewoleba hanya memilikiketinggaran antara / B $// mdpl, hal ini dikarenakan kawasan "erkotaan Lewoleba berada pada daerah pinggir pantai yang relatif datar. ntuk mengetahui lebih !elasketinggian Kawasan "erkotaan Lewoleba dapat dilihat pada tabel berikut #

Ta#el 2.3 Ket!n$$!an Ka6asan Per (taan Le6(le#a



2.2." Iklim dan #ua$a

Keadaan iklim di Kecamatan 4ubatukan sangat dipengaruhi oleh sirkulasiangin musim yang bergerak dari dan menu!u ekuator. Sehingga pola iklim di 4ubatukan adalah pola ekuatorial yang dicirikan oleh bentuk pola hu!an yang bersifat bimodal (dua puncak hu!an) yaitu pada bulan Desember + 3anuari dan April + *ei.

erdasarkan "eta Cona Agroklimat "ropinsi 4 (L A 8%, $976) dan klasifikasi iklim-ldeman ($97/), 1klim di sekitar Kecamatan 4ubatukan masuk kepada <ona 11 & dimana

urah hu!an tahunan $. // B $.7// mm, tercakup didalamnya <ona D& menurut-ldeman, dengan buan basah & ' bulan dan bulan kering ' 6 bulan.

urah hu!an di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklimdan perputaran arus udara. -leh karena itu, !umlah curah hu!an beragam menurut bulandan letak stasiun pengamatan. Di Kecamatan 4ubatukan, rata rata curah hu!anselama tahun %//7 %//9 terlihat ber:ariasi. *enurut Stasiun "engamatanL e w o l e b a maka curah hu!an rata rata di 4ubatukan sekitar $. 6/,8 mm dengan

curah hu!an tertinggi ter!adi pada bulan februari yaitu sebanyak &&% mm per hari.ntuk mengetahui lebih !elas mengenai curah hu!an dan hari hu!an di



Kecamatan 4ubatukan dapat dilihat pada abel dibawah ini.

Ta#el 2.4 Banya nya ,ar! ,ujan &! Ke*a)atan Nu#atu an 2513

2.2.4 Kondisi %eologi

• Eisiografi

Eisiografi ". Lembata merupakan bagian dari gugusan kepulauan yang meliputi bagian u!ung timur ". Elores (Daerah Larantuka), ". Adonara, sebagian ". Solor, ".Lembata, ". 0usa, ". Kambing hingga sebagian ". Alor. Selain itu !uga ". Komba di utaralembar ini termasuk !uga kedalam kumpulan ini.

"ulau Lembata mempunyai beberapa teluk dengan dicirikan oleh ketidakteraturangaris pantainya, dimana pantai selatan wilayah ini keadaannya cukup curam melebihi'/FG dan ditempat tertentu bahkan melebihi 6/FG. Kondisi laut di selatan ". Lembata

cukup dalam dan bergelombang besar, sedangkan laut di utara lebih tenang dan lebihdangkal, sehingga pertumbuhan terumbu koral dapat berkembang dengan baik.

Secara morfologi wilayah ini dapat dibagi men!adi dua satuan, yaitu daerah pegunungan dan daerah pedataran. Daerah pegunungan dicirikan oleh puncak gunungapiyang sebagian masih aktif, diantaranya 1le oleng ($6 9 m), 1le Lewotolo ($' / m) dan;unung opaki ($&6 m). Hasil gunung api ini tersebar di seluruh wilayah ini danmembentuk lapangan lahar.

Daerah pedataran hanya terdapat dibeberapa bagian pulau, diantaranya di daerahLewoleba yang ditutupi oleh batu gamping koral, secara umum dilandasi oleh batuan



gunungapi tua. "ola aliran pada kerucut gunungapi berkembang berupa pola memancar dan di tempat lain terdapat pola se!a!ar dan diberbagai tempat berkembang lembah bentuk I.

• Stratigrafi dan Struktur

Stratigrafi umum di wilayah ini secara berurutan dari umur tua ke muda, terdiridari Eormasi Kiro ( mk) yaitu la:a, aglomerat, breksi dan tufa pasiran gampingan. La:a bersusunan andesit, dasit dan basal, berwarna kelabu terang hingga kelabu kehi!auan dankehitaman, sebagian terkersikkan. La:a dasit berwarna kelabu, mineral utama plagioklas,kuarsa dan piroksen (dasit piroksen). elah mengalami pelapukan kuat, sehingga terlihatmemutih, di beberapa tempat terkersikkan, !uga dengan sisipan tufa berwarna merahdaging, memperlihatkan struktur perarian, !enis tufa ini mengandung komponen batu

apung dan kaca berukuran % cm.Aglomerat, breksi berwarna kelabu kehitaman, komponennya bersusunan andesit

basal, bersudut ta!am hingga tanggung, berukuran & $/ cm dengan masa dasar tufa pasiran. Eormasi Kiro ketebalannya diperkirakan FJ 8 / m (tipe lokasi di Keli Kiro, $km barat laut dari 2nde menurut Suwarna, $97&). Eormasi ini berumur antara *iosen

awah hingga Awal *iosen Atas, kedudukannya saling men!emari dengan Eormasi 4angapanda.

Eormasi 4angapanda ( mn) sendiri disusun oleh tufa pasiran, breksi tufaan,setempat bersisipan batu gamping pasiran dan batu pasir tufaan. ufa pasiran berwarna putih merah bata, agak kimpal, berbutir halus hingga sedang, membundar sampaimembundar tanggung. reksi tufaan berwarna kelabu kehitaman, kimpal dengankomponen bersusunan andesit sampai basal, bersudut ta!am sampai tanggung, berukuranantara $ $/ cm, masa dasar pasir tufaan. atu pasir tufaan berwarna kelabu terang, padat, berbutir sedang hingga halus, berlapis, tebal lapisan antara $/ % cm dengan arah !urustimur barat. atu gamping pasiran berwarna putih kekuningan, agak kimpal, berbutir sedang hingga halus, berlapis, tebal lapisan antara $/ cm, kemiringan $/FG % FG,dengan arah !urus timur barat, tebal sisipan /, % m. Eormasi ini ketebalannyadiperkirakan sekitar 7//m (lokasi tipe di 4angapada FJ &/ km sebelah barat dari 2nde,menurut Suwarna, $97&). Di beberapa tempat Eormasi Kiro dan Eormasi 4angapada,keduanya diterobos oleh granodiorit, dan batuan intrusi tersebut disimpulkan berumur Awal *iosen Atas.

Secara tidak selaras di atas kedua Eormasi tersebut ditutupi oleh Eormasi=aihekang ( mpw), terdiri dari batu gamping, batu pasir gampingan dan batugampingkoral, secara setempat bersisipan tufa gampingan. atu gamping berwarna kelabu terang,



pe!al, perlapisan tidak !elas. atu pasir gampingan berwarna kelabu, padat, berlapis, teballapisan antara % & cm, hampir mendatar, berbutir halus sampai sedang, membundar sampai membundar tanggung. ufa gampingan berwarna kelabu terang, padat, perlapisantidak !elas. Ketebalan dari Eormasi ini diperkirakan sekitar 8 / m, diendapkan pada

waktu *iosen Atas.Selan!utnya diatas Eormasi =aihekang diendapkan atuan ;unung Api ua ( :

dan h:), secara tidak selaras, terdiri dari la:a, breksi, aglomerat, tufa pasir gunung apidan tufa pasiran berbatu apung. 3enis batuan gunung api ini diperkirakan berumur "leistosen.Di atas atuan ;unung Api ua secara tidak selaras diendapkan ndak "antai terdiri dari perselingan konglomerat dan batu pasir kasar sedikit gampingan, terakhir diendapkan

hasil rombakan dan endapan sungai yaitu Alu:ium ( l dan al) terdiri dari kerakal,kerikil andesit, diorit, basal dan granodiorit, pasir, lanau dan lumpur. Ketiga satuan batuantersebut diendapkan pada waktu Holosen hingga sekarang.

Struktur umum ditemukan berupa struktur patahan yaitu, patahan naik ber arahtimur laut barat daya dan secara umum membentuk patahanob i!ue dengan arahtun!aman ke selatan. Selain itu ditemukan !uga patahan naik berarah baratlaut tenggarayang memotong arah patahan naik pertama. Selain itu diperkirakan adanya patahan berumur muda, dengan ditandai arah patahan cenderung membentuk sudut &/FG terhadap patahan naik di atas, patahan tersebut diperkirakan berupa patahan normal.2.2.& Kondisi 'esisir dan Kelautan

Kecamatan 4ubatukan umumnya berada pada pesisir pantai. Keberadaan pesisir Kecamatan 4ubatukan umumnya sangat landai dan memiliki pasir putih. Ketinggiandari muka Air laut di Kecamatan 4ubatukan dibagi dalam & kelas ketinggian, yaitu#daerah rendah (0) dengan ketinggian / B $// m, daerah tengah (*) dengan ketinggian$// // m daerah tinggi ( ) dengan ketinggian // m. Desa+kelurahanumumnya tersebar pada ketinggian / B $// m dan pada ketinggian // m.

2.2.( Kondisi Ke)en$anaan

=ilayah Kabupaten Lembata berada dekat dengan <ona subduksi, yaitu pertemuan antara % (dua) lempeng dunia, yaitu lempeng benua asia dan lempengsamudera hindia. Konsekuensi dari hal tersebut adalah tingginya frekuensi ke!adiangempa bumi tektonik yang diakibatkan pergerakan kedua lempeng dunia tersebut.

;ambar di bawah ini menun!ukkan peta tektonik 1ndonesia yang menggambarkan lokasi pertemuan lempeng dunia.Ga)#ar 2.1 Peta Te t(n! In&(nes!a



erdasarkan posisi tersebut sehingga masyarakat Lewoleba sering sekalimerasakan gempa tektonik akibat pergerakan lempeng tersebut.

erdasarkan peta rawan gempa bumi yang disusun oleh Kertapati, et.al (%//$),Kabupaten Lembata dan sekitarnya termasuk ke dalam wilayah rawan gempa bumidengan skala intensitas sebesar I B I11 **1 (*odified *ercalli 1ntensity). 1ntensitasgempa skala I artinya gempa bumi dirasakan hampir oleh semua orang, dimana padamalam hari sebagian besar orang tidur akan terbangun dan barang di atas me!a ter!atuh, plesteran tempok retak, dan barang barang yang tidak stabil akan roboh. Sedangintensitas gempa skala I1 artinya gempabumi dirasakan oleh semua orang, dimana banyak orang akan merasa ketakutan dan panik, berhamburan ke luar ruangan danditandai dengan banyaknya perabotan berat yang bergesar serta plesteran dinding retak dan terkelupas.

Skala **1 adalah skala yang menun!ukkan intensitas gempa bumi, yaitu tingkat

kerusakan yang terasa pada lokasi ter!adinya. esarnya intensitas atau tingginya tingkatkerusakan akibat gempa bumi tersebut bergantung pada beberapa faktor, seperti !arak lokasi terhadap sumber gempa bumi dan kondisi geologi setempat, lamanya getaran,retakan tanah, gerakan tanah, pelulukan (likuifaksi), serta kekuatan bangunan. Semakindekat suatu lokasi dengan sumber gempabumi, semakin besar intensitas gempa dantingkat kerusakannya. 1ntensitas kerusakan berdasarkan Skala **1 di kawasan Lembatadan sekitarnya tertera ;ambar di bawah ini.

erdasarkan peta gempa bumi 1ndonesia yang baru sa!a diterbitkan olehKementrian "eker!aan mum pada 3uli %/$/, kawasan Lembata termasuk dalam kategori



gempabumi dengan ";A (peak ground accelleration) sebesar /,% B /,% g. "eta berikut menun!ukkan peta gempa bumi 1ndonesia %/$/.

Ga)#ar 2.2 Peta Ge)'a Bu)! In&(nes!a

2.3 PENGGUNAAN LA,AN

"enggunaan lahan di Kecamatan 4ubatukan sebagian besar terdiri dari tegalan

dan perkebunan, pada peta penggunaan lahan yang ada di suatu daerah, dapat digunakansebagai dasar dalam menentukan kese!ahteraan masyarakat di suatu wilayah tersebut,karena pola penggunaan lahan pada hakikatnya merupakan gabungan antara akti:itasmanusia sesuai dengan tingkat teknologi, !enis usaha, kondisi fisik serta !umlah manusiayang ada di wilayah tersebut. "enggunaan lahan di Kecamatan 4ubatukan belummengalami perubahan yang begitu signifikan. "ada tahun %//9, dominasi penggunaanlahan adalah berupa semak belukar. Kegiatan permukiman penduduk hanya meliputi

areal lebih kurang ,$@ dari luas lahan.

2.3 K0N ISI KEPEN U UKAN

Aspek kependudukan di Kecamatan 4ubatukan dan Kawasan "erkotaanLewoleba perkembangannya mencakup lima tahun terakhir yaitu mengenai !umlahdan sebaran penduduk tiap desa serta struktur penduduk berdasarkan !enis kelamin,agama, dan mata pencaharian.2.".1 *umlah+ La,u dan Kepadatan 'enduduk

3umlah penduduk Kecamatan 4ubatuan pada tahun %/$% tercatat sebesar &7.&&' !iwa. erdasarkan data tahun %//7 B %/$& la!u pertambahan penduduk



Kecamatan 4ubatukan tercatat sebesar $,99 @ per tahun.

erdasarkan sensus penduduk tahun %/$%, !umlah penduduk Kecamatan 4ubatukan tercatat sebesar &7.&&' !iwa, meliputi &/,67 @ penduduk KabupatenLembata. Dibanding tahun $999 saat Kabupaten Lembata ditetapkan, Kecamatan 4ubatukan telah meningkat cukup signifikan. "ada tahun %/$/ !umlah penduduk Kabupaten Lembata tercatat sebesar $$ .%$& !iwa dengan !umlah penduduk Kecamatan 4ubatukan sebesar %6 @ atau &/.%&8 !iwa.

erdasarkan hasil sensus penduduk tersebut, la!u pertumbuhan penduduk Kecamatan 4ubatukan tercatat sebesar 6,6@ per tahun, !auh lebih besar dibandingla!u pertumbuhan penduduk Kabupaten Lembata sebesar %,/&@ per tahun. La!u pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi tersebut terutama disebabkan oleh

berkembangnya Kabupaten Lembata sebagai kabupaten baru hasil pemekaran dariKabupaten Elores imur.

Ta#el 2.7 u)la% Pen&u&u Ka#u'aten le)#ata 251582512

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2013 .

Kepadatan penduduk di Kawasan "erkotaan Lewoleba pada ahun %/$/

mencapai ,'9 !iwa+Ha. Kepadatan penduduk tersebut relatif cukup rendah oleh karenamerupakan kepadatan kotor (gross density). 4amun demikian, !ika ditin!au berdasarkan kepadatan bersih, yaitu !umlah penduduk per satuan luas wilayahterbangun, maka terlihat bahwa kepadatan penduduk relatif cukup tinggi. Hal ini !ugateramati dari konsentrasi permukiman penduduk yang cukup padat di sekitar kawasan pesisir pantai.

erdasarkan perhitungan kepadatan bersihnya, maka Kepadatan tertinggi tercatat

di Desa Lewoleba, sedang kepadatan terendah tercatat di Desa Sifnana.2."." Kondisi -osial Budaya



*asalah sosial merupakan produk dari perubahan sosial dan timbul manakalater!adi ketidaksesuaian antara unsur yang ada dalam masyarakat yang dapatmengganggu tertib sosial. erbagai masalah sosial yang ter!adi di Kota Lewolebatampak dari berbagai ge!ala ge!ala sebagai berikut.

$. *asalah Kependudukan dan rbanisasiLa!u pertumbuhan penduduk Kota Lewoleba pada dekade terakhir rata rata

bertambah % @ tiap tahun. "ertumbuhan itu di atas rata rata pertumbuhan penduduk nasional, bahkan seiring dengan ge!ala pertumbuhan penduduk di 4 yang cenderung bertambah karena adanya perpindahan penduduk ke daerah daerah penyangga, seperti"ulau pulau di 4 . "ertambahan penduduk yang besar ter!adi karena urbanisasi,menyebabkan ketidakseimbangan penduduk dengan daya dukung perkotaan.

"erkembangan angkatan ker!a yang cukup tinggi telah menimbulkan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan perkotaan, meluasnya pemukiman kumuh dan sektor informal yang tidak terkendali.%. *asalah Kesen!angan Sosial

"eningkatan !umlah penduduk yang besar di Kota Lewoleba, di satu sisi dapatmen!adi sumber daya manusia untuk membangun dan dapat men!adi pasar bagi produksi yang dihasilkan oleh warga masyarakat. Di sisi lain akanmenimbulkan masalah kesen!angan penduduk dari pendapatan ekonomi terhadap permasalahan lapangan peker!aan, permukiman kumuh maupun munculnya masalahsosial lainnya. Kesen!angan yang ter!adi di Kota Lewoleba berupa kesen!angan ekonomiyang ter!adi antara masyarakat yang bermukim di sekitar koridor !alan !alan utamayang ada di Kota Lewoleba dengan masyarakat yang bermukim !auh dari koridor !alan !alan utama tersebut, kesen!angan lainnya yang ter!adi adalah banyaknya penduduk pendatang yang bermukim. anyaknya !umlah penduduk pendatang dibandingkandengan tenaga ker!a lokal disebabakan karena sumber daya manusia yang dimiliki tenagaker!a pendatang memiliki kualitas yang lebih baik daripada yang dimiliki tenaga ker!alokal. enaga ker!a lokal umumnya tidak memiliki pendidikan dan keterampilan yangtidak memadai untuk berpartisipasi dalam kegiatan perekonomian terutama pada kegiatanindustri.&. *asalah Sosial Kemasyarakatan

er!adinya perubahan perilaku sosial masyarakat yang disebabkan karena tuntutankebutuhan hidup yang tinggi, kesen!angan ekonomi, kema!uan teknologi, maupun

dengan adanya perkembangan perkembangan baru dalam kehidupan.2.4 TRANSP0RTASI



2.4.1 ransportasi arat

2.4.1.1 "a#ingan "a an

3aringan !alan di kawasan perkotaan Lewoleba relatif masih terbatas.Hal ini mengikuti perkembangan kota yang !uga relatif masih terbatas. 3aringan

!alan utama di kawasan perkotaan Lewoleba adalah !aringan !alan "ropins i kategoriKolektor primer yang menghubungkan 4ubatukan B uyasar i dan 4ubatukanAtedei merupakan !aringan !alan utama yang menghubungkan Lewoleba di bagian

engah dengan Le mba ta bagian ta ra d an S elat an . Di kawasan perkotaanLewoleba, !aringan !alan ini membentang sepan!ang pesisir dengan kondisi perkerasanaspalt.

3aringan !alan lainnya yang ada di kawasan perkotaan Lewoleba merupakan !alan

kabupaten. 3alan utama kawasan perkotaan yang menghubungkan kawasan pusat kotadengan pusat pemerintahan kabupaten adalah !alan lingkar. 3aringan !alan inidirenanakan sebagai !aringan !alan utama kota. Kondisi saat ini !aringan !alandibangun dua la!ur dengan pembatas !alan.2.4.1.2 Te#mina

Simpul transportasi darat di kawasan perkotaan Lewoleba yang tersedia saat ini berupa terminal angkutan kota yang melayani pergerakan penduduk dari dan ke luar KotaLewoleba. erminal angkutan antar kota tersebut berada di Kelurahan Lewolba danmerupakan erminal dengan klasifikasi tipe , yaitu terminal yang melayani kendaraanangkutan umum untuk angkutan pedesaan.

erdasarkan Kep*enHub 4omor &$ ahun $99 , persyaratan bagi pembangunan erminal ipe adalah berada dalam wilayah kabupaten, beradadalam !aringan trayek pedesaan, serta berada di !alan kolektor atau lokal dengan kelas !alan minimal 111A.

2.4.1.3 An$ utan U)u)3enis moda angkutan umum di kawasan perkotaan Lewoleba secara umum

masih terbatas dan terutama melayani angkutan umum dalam kawasan perkotaanLewoleba serta melayani angkutan ke desa desa di luar kawasan perkotaan Lewoleba.

2.4.1.4 Ke engkapan "a an

Easilitas transportasi yang memadai akan mendukung sistem lalu lintas pada suaturuas dan simpang !alan. Sehingga !ika pada ruas dan simpang tingkat konflik yangdirasakan tinggi, maka fasilitas yang ada perlu diperhatikan.$. Halte



Halte merupakan tempat pemberhentian kendaraan umum yang sebaiknya selaluada pada !arak !arak tertentu (dekat persimpangan atau perbatasan daerah). -leh karenatransportasi umum relatif masih terbatas dan pergerakan penduduk !uga masih sedikit,halte sebagai tempat pemberhentian kendaraan umum di Lewoleba relatif belum tersedia.

"enumpang dapat naik dan turun di mana sa!a.%. "edestrian

"edestrian berupa trotoar untuk pe!alan kaki relatif masih terbatas, bahkan di !alan utama."edestrian umumnya hanya terdapat di sekitar pusat kota yang merupakan kawasan pusat perdagangan dan !asa dengan kondisi yang sangat terbatas. 3aringan !alan lainnyaumumnya belum dilengkapi dengan !aringan pedestrian. alat untuk melakukantransportasi.

&. "erparkiranKebutuhan parkir sebagai komplemen pergerakan penduduk yang menggunakan moda pribadi tentu sa!a harus terpenuhi atau akan timbul MketidakseimbanganM sistem lalulintas akibat gangguan yang ditimbulkan pada lalu lintas. "enyediaan lebar khusus bagi !alur lambat atau bagi kendaraan parkir adalah bentuk aksi untuk men!awabkebutuhan parkir. Kondisi perparkiran di Kawasan "erkotaan Lewoleba saat ini masihmenggunakan sisi !alan sebagai tempat perparkiran, sedangkan lahan perparkiranuntuk perkantoran sudah tersedia di masing masing perkantoran.

2.+ KEGIATAN PEREK0N0MIAN

Kegiatan pertanian di Kota Lewoleba meliputi kegiatan pertanian, perternakandan perdagangan. Kegiatan pertanian merupakan penghasil "D0 terbesar di pulauLemabata.

Kegiatan perekonomian di Lembata terpusat di Kota Lewoleba yang dimana KotaLewoleba merupakan pusat kegiatan barang dan !asa di Lembata. "erkembangan

perekonomian di Kabupaten Lembata dari tahun ke tahun terus mengalami perubahandan masyarakat sudah merasakan pembangunan di bidang ekonomi yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Salah satu indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi kabupaten adalah "roduk Domestik 0egional ruto("D0 ) erdasarkan ukuran "D0 harga berlaku tahun %/$/ tercatat sebesar3.427.526

!uta rupiah, sedangkan pada tahun %/$$ "D0 mencapai ' 67 . /9 , ' / !uta rupiahatau kenaikan sebesar %9 9,/$6 !uta rupiah. Kegiatan terbesar di dalam "D0

yaitu sektor lapangan usaha pertanian. ntuk lebih !elasnya dapat dilihat pada tabel berikut#



Ta#el 2.22 P RB Ka#u'aten Menurut La'an$an Usa%a 9,B:

N

oDeskripsi

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1. PDRB harga K n!"an #S"r$%"$r P&r&% n (an) #R*)3.299 169 3 476 096 3 959 9082. P&nda*a"an *&r%a*("a %a+$*a"&n #R*) 3.147 215 3 289 874 3 747 767

3. P&r"$ +$han &% n ( # ) 4,36 4,70 4,98"eta "erekonomian Kabupaten Lembata

La!u pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lembata tahun %//9 atas dasar hargakonstan "D0 tercatat sebesar ',&6 @, tahun %/$/ sebesar ',8 @ dan tahun %/$$ sebesar ',97 @. "ertumbuhan ini masih sangat tergantung dari dana pemerintah, karena belum berkembangnya dana in:estasi swasta. Secara sektoral tahun %//9 semua sektor ekonomimemberi angka pertumbuhan positif dan pertumbuhan tertinggi adalah perdagangan,Hotel dan 0estoran yaitu sebesar $%,'% @5 sedangkan sector yang terkecil pertumbuhannya adalah sector pertanian yaitu sebesar 8,%' @.

Struktur ekonomi Kabupaten Lembata se!ak tahun %//9 %/$$ masih didominasioleh tiga sector utama yang memberikan konstribusi dalam pembentukan "D0Kabupaten Lembata, yaitu "ertanian memberikan Distribusi terhadap "D0 sebesar

/,%% @ "erdagangan, Hotel dan 0estauran 9,%/ @5 dan !asa !asa %9,9% @. Sedangkansector lainnya memberikan andil yang relati:e kecil. erbagai upaya peningkatan perekonomian terus dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan dalam rangkamempercepat pertumbuhan ekonomi dikabupaten Lembata yakni penanggulangankemiskinan, perkembangan usaha produktif, perluasan dan pengembangan di bidangketenaga ker!aan,"engembangan agribisnis dan ketahanan pangan, pengembangan K*dan koperasi, "engembangan ekspor, peningkatan in:estasi, pengembangankepariwisataan dan promosi, pengembangan kewirausahaan, peningkatan penerimaandaerah dan implementasi perimbangan keuangan propinsi dan daerah serta peningkatankualitas sumber daya manusia.

Kegiatan "erekonomian di 4ubatukan di dominasi oleh perdagangan dan !asayang dimana kegiatan perekonomian di "ulau Lembata berorentasi di KotaLewoleba sebagai pusat perdagangan dan !asa. Arus pengirimana barang dan !asa untuk kebutuhan penduduk Kabupaten Lembata, pengiriman melalui !alur pelayaran SurabayaKupang Lewoleba.

2.; K0N ISI ASILITAS

2.(.1 /asilitas 'endidikan3enis fasilitas pendidikan yang tersedia di kawasan perkotaan Lewoleba



relatif lengkap, dari tingkat sekolah dasar hingga Sekolah *enenga Atas. erdasarkandata statistik yang tersedia, terdapat '& unit sekolah, terdiri dari %6 unit sekolah dasar, 8unit sekolah lan!utan tingkat pertama, dan & unit sekolah menengah umum, Sekolah*enengah Ke!uruan ', *1, * s dan *A masing masing $. Sarana pendidikan untuk

usia dini !uga sudah tersedia meski dalam !umlah yang masih terbatas. Secara umum !umlah sekolah di Kecamatan 4ubatukan telah mencukupi kebutuhan berdasarkan standar pelayanan minimum yang berlaku, kecuali fasilitas pendidikan setingkat S* .

Ta#el 2.24 u)la% &an T!n$ at Pelayanan as!l!tas Pen&!&! an

Sumber : Lembata dalam angka 2011

2.(.2 /asilitas KesehatanSalah satu indikator untuk pembangunan non fisik antara lain adalah angka

harapan hidup yang bergantung pada sarana kesehatan yang tersedia. "ada tahun %/$$Kawasan "erkotaan Lewoleba memiliki % unit 0umah sakit yang terletak diKelurahan Lewoleba dan memiliki $ unit puskesmas serta $ unit puskesmas pembantu, $ unit puskesmas keliling.

Ta#el 2.2+ u)la% as!l!tas Kese%atan

No Nama kecamatan Jum ah sarana pen!i!ikan

"mum #$ama

%D %&T' %(# %() (* (T% (#

1. aga $"$n 16 4 1 0 0 0 0

2. /$ and n( 16 3 0 1 1 0 0

3. "ad&( 20 3 0 0 0 0 0

4. &a*& 14 4 0 0 0 0 0

5. &a*& T( $r 8 1 0 0 0 0 0

6. L&+a"$%an 18 5 0 0 0 0 0

7. $+a"$%an 26 7 3 4 1 1 1

8. &!$r( 18 3 0 0 5 1 0

. B$ a!$r( 20 4 0 1 8 2 1



2.< ARINGAN UTILITAS

"rasarana merupakan alat penun!ang dari sarana. "rasarana !uga merupakan

!aringan atau utilitas umum yang sangat dibutuhkan dalam suatu system ruang yangkeberadaannya dikelola oleh suatu instansi terkait, misal !aringan air bersih dikelola oleh"DA*, !aringan listrik dikelola oleh "L4 "ersero, !aringan elekomunikasi dikelolaoleh " . elekomunikasi ( elkom ) dan lain sebagainya. Adapun prasarana yang akan di bahas meliputi prasarana Air bersih, Listrik, elekomunikasi, Drainase, dan"ersampahan.

2.0.1 Air Bersih

"elayanan kebutuhan air bersih di Kawasan "erkotaan Lewoleba dilayani oleh"DA* Kabupaten Lembata. erdasarkan data dari "DA* Kabupaten Lembata, !umlah pelanggan air bersih di Kawasan "erkotaan Lewoleba adalah $7// pelanggan.

2.0.2 Air Lim)ah

Karakteristik sistem pengelolaan air limbah yang dilakukan masyarakat Kawasan"erkotaan Lewoleba, berdasarkan informasi di dapat bahwa masyarakat mengelola air

limbah secara indi:idual pada masing masing rumah tangga dan secara komunalmemanfaatkan sarana umum seperti !amban dan * K. Sistem yang digunakan oleh penduduk adalah sanitasi setempat (on site sanitation), dengan sarana pengolahan air limbah = berupa tangki septik atau cubluk, sedangkan untuk air limbah bekas cuci danair limbah dapur belum dilakukan pengolahan dan langsung dibuang ke saluran drainaseatau sungai terdekat.

2.0." rainase

Drainase sebagaimana fungsinya sebagai prasarana saluran pembuangan limbah,telah dimanfaatkan untuk membuang limbah kegiatan domestik dan non domestik yang



men!adi kegiatan dominan dikota. 3aringan drainase adalah sistem penyaluran air permukaan yang penyalurannya dapat menggunakan saluran alam (seperti # sungai) atausaluran buatan. Eungsi dari penempatan saluran drainase adalah untuk menyalurkan air permukaan baik yang diakibatkan oleh pemotongan garis topografis maupun yang

diakibatkan oleh limpasan air hu!an (run off) hingga ke wilayah yang lebih rendah (laut,sungai yang lebih besar).

"engelolaan drainase di Kawasan "erkotaan Lewoleba sampai saat ini masihterbatas pada bagian pusat kota, kawasan komersil, komplek perumahan, serta sepan!ang !alan utama, sedangkan untuk kawasan pinggiran belum terlayani !aringan drainase,kalaupun ada saluran saluran tersebut pada umumnya terputus dan belum menun!ukkan !aringan yang terpadu dan terpola ataupun saluran tersebut masih bersifat temporen

(tanpa ada perkerasan). Hal ini dapat dilihat dari beberapa lokasi yang sistemdrainasenya tidak berfungsi sebagaimana mestinya sebagai akibat dari tidak sesuaidimensi yang ada, sehingga dapat mengakibatkan genangan air di waktu hu!an, selainitu saluran drainase yang ada fungsinya bercampur dengan fungsi air kotor atau limbahrumah tangga. Sistem drainase di Kawasan "erkotaan Lewoleba tidak terlepas dari sistemdrainase Kota Lewoleba. Sistem drainase di Kawasan "erkotaan Lewoleba terdiri atas &hierarki, yaitu 3aringan "rimer, 3aringan Sekunder, dan 3aringan ersier. Eungsi salurandrainase di Kawasan "erkotaan Lewoleba selain sebagai saluran pembuangan air hu!an !uga dimanfaatkan sebagai saluran pembuang limbah rumah tangga, dan tempat pembuangan sampah.

2.0.4 'ersampahan

Sistem utilitas Kawasan "erkotaan Lewoleba lainnya adalah sistem pengelolaansampah. "engelolaan sampah di Kawasan "erkotaan Lewoleba merupakan bagian

integral dari pengelolaan sampah kota yang dikelola oleh Dinas Kebersihan. Daerahdaerah pelayanan persampahan di Kawasan "erkotaan Lewoleba pada saat ini belummenyeluruh, dimana wilayah pelayanan yang sudah tercakup meliputi daerah komersil pusat kota, sepan!ang !alan protokol, sedangkan sisanya masih dikelola oleh masyarakatsecara perorangan ataupun kelompok kelompok kebersihan. Sistem penanggulangan persampahan untuk sebagian komplek perumahan di Kawasan "erkotaan Lewoleba ini berdiri sendiri dan dikelola oleh pengelola perumahan tersebut, sehingga pengelolaan

sampahnya lebih terkoordinir dengan baik, hal ini ter!adi karena adanya ker!asama yang baik dari pengelola perumahan tersebut dengan Dinas kebersihan Lewoleba dalam pengelolaaan persampahan. Lokasi "S dan "A di Kawasan "erkotaan Lewoleba



berada di Kelurahan Lewoleba.

2.0.& *aringan Listrik

Kebutuhan energi listrik di Kawasan "erkotaan Lewoleba dilayani oleh" . "erusahaan Listrik 4egara ("ersero) melalui unit unit "embangkit Listrik enaga

Diesel ("L D) 0anting Lewoleba. erdasarkan kebutuhan akan energi listrik di Kawasan"erkotaan Lewoleba pada ahun %//9 mencapai 6.&78.697 K=H, sedangkan produksienergi listrik di Kawasan "erkotaan Lewoleba pada ahun %//9 mencapai 6.97%.7%/K=H, sehingga masih adanya produksi yang masih belum terpakai oleh kegiatan diKawasan "erkotaan Lewoleba. Sistem !aringan listrik di Kawasan "erkotaan Lewolebamenggunakan sistem !aringan kabel yang terhubung antara rumah ke rumah.

2.0.( *aringan elekomunikasi

Sebagai salah satu prasarana komunikasi yang cepat, telepon makin dibutuhkanuntuk saat ini dan masa yang akan datang. Di Kawasan "erkotaan Lewoleba sudahterdapat prasarana telekomunikasi telepon yang di layani oleh " . 2LK-*. Kapasitassatuan sambungan telphon(SS ) di Kawasan "erkotaan Lewoleba hingga ahun%//9 mencapai $./68 sst, sedangkan penggunaan telpon hingga tahun %//9 mencapai9%% sst. Sedangkan penggunaan telepon seluler pada tahun %//9 !auh lebih besar dibandingkan penggunaan telepon kabel, hal ini dikarenakan keefekti:an penggunaantelepon seluler !auh lebih baik. Sistem !aringan telekomunikasi di Kawasan "erkotaanLewoleba untuk saat ini bersifat kabel yang terhubung dari rumah kerumah.

2.7 INTENSITAS PEMAN AATAN RUANG AN TATA MASSA BANGUNAN

2. .1 Intensitas 'eman!aatan Ruang

1ntensitas pemanfaatan ruang adalah besaran pembangunan yang diperbolehkan berdasarkan batasan KD , KL , KDH, atau kepadatan penduduk. "engaturan tingkat

kepadatan+intensitas dalam penggunaan lahan pada suatu kawasan perkotaan digunakanKD dan KL . >ang dimaksud KD adalah perbandingan antara luas lantai dasar dengan total luas lahan. Sedangkan KL adalah perbandingan antara total luas lantaidengan total luas lahan. Kawasan yang memiliki aksesibilitas tinggi seperti "asar -meleyang berada pada kawasan komersial pada umumnya mempunyai intensitas pembangunan yang tinggi. Dengan demikian angka KL dan KD pada kawasankomersial tersebut biasanya !uga tinggi !ika dibandingkan dengan kawasan lainnya.

ntuk lebih !elasnya dapat dilihat pada abel di bawah ini tentang kondisieksisiting intensitas pemanfaatan lahan ruang kawasan perencanaan. Hasil pengamatanlapangan di Kawasan "erkotaan Lewoleba menun!ukkan baik ketinggian bangunan,



koefisien dasar bangunan, maupun koefisien luas bangunan belum terimplementasisecara baik. Khususnya di kawasan perkotaan dan komersial (perdagangan, pertokoan, pasar) . Sebagian besar bangunan di Kawasan "erkotaan Lewoleba memiliki ketinggian bangunan sangat rendah yaitu terdiri dari $ lantai dan didominasi oleh bangunan

perumahan, peribadatan, terminal dan perkantoran. Sedangkan bangunan yangmemiliki ketinggian bangunan $ % lantai (ketinggian rendah) baiasanya dimiliki oleh bangunan perdagangan dan !asa.. 0ata rata KD bangunan di Kawasan "erkotaanLewoleba adalah /,8.

Ta#el 2.2= Intens!tas Ban$unan Per (taan Le6(le#a

N( en!s Pen$$unaan La%anIntens!tas

KB K B KLB

$ "erumahan $ /.8 $.'% "eribadatan $ /.8 /. $& "endidikan % /.6 /.' "erdagangan ("ertokoan) % /.7 $.6

"erdagangan ("asar) % /.7 /.76 erminal $ /. /.&8 "erkantoran & ' /.8 /.

erdasarkan kriteria penilaian tersebut di atas, ketinggian bangunan di Kawasan"erkotaan Lewoleba mempunyai ketinggian bangunan oleh $ lantai baik di lingkungan pemukiman lokal ataupun di perumahan. Kondisi eksisting Kawasan "erkotaan Lewolebamemperlihatkan pola ketinggian yang beragam. Khususnya untuk kawasan sepan!ang3alan arteri. Hal ini menyebabkan beragam !uga nilai ketinggian bangunanyang turut mempengaruhi angka KD dan KL .

Sebaliknya angka KD dan KL tersebut dapat menentukan batas ketinggian bangunan. Semakin tinggi di kawasan tersebut semakin memungkinkan dibangun bangunan yang lebih tinggi di kawasan tersebut. Sebaliknya semakin tinggi angka KDsemakin rendah kemungkinan dibangun bangunan yang lebih tinggi. atasketinggian bangunan di suatu kawasan dapat ditentukan dengan membagi angka KLdengan KD dan mengalikannya dengan rata B rata tinggi bangunan.

2.$.1.1 Koefisien %asa# &angunan 'K%&(

Koefisien Dasar angunan (KD ) adalah angka prosentase berdasarkan

perbandingan antara seluruh luas lantai dasar bangunan dengan luas lahan perpetakan. KD diperlukan untuk membatasi luas lahan yang tertutup perkerasan,



sebagai upaya melestarikan ekosistem, sehingga dalam lingkungan yang bersangkutansisa tanah sebagai ruang terbuka masih menyerap+mengalirkan air hu!an ke dalam tanah.

Koefisien dasar bangunan untuk perdagangan dan !asa ditetapkan sebesar 7/@agar memungkinkan pembentukan ruang ruang terbuka publik maupun semi publik yang

cukup besar.

2.$.1.2 Koefisien Lantai &angunan

Definisi Koefesien Lantai angunan (KL ) lok "eruntukan adalah rasio perbandingan lahan blok peruntukan dengan luas lahan keseluruhan blok peruntukan. atasan KL dinyatakan dalam desimal. Kondisi wilayah perencanaansecara keseluruhan pada dasarnya tidak memiliki masalah dalam kaitannya dengan pemanfaatan ruang udara. "ada titik puncak pengembangan merupakan kawasan yangdapat men!alankan program intesifikasi penggunaan lahan perkotaan, dimana pemanfaatan lahan perkotaan memerlukan pengembangan ruang ke arah atas.

"embatasan mengenai ketinggian bangunan dilakukan pada kondisi tertentu,yaitu #

Kawasan yang terletak dalam wilayah terbang disekitar landasan pesat udara5

Kawasan di bawah !aringan listrik tegangan tinggi5

Kawasan bahaya bencana seperti # gempa, tanah labil, pada daerah lereng5Kawasan pengembangan khusus yang ditetapkan demi kepentingankeamanan negara (militer)5"engaturan ketinggian bangunan bagi akti:itas pedagangan, !asa perkantoran, pergudangan, permukiman dan akti:itas lainnya harustetap memperhatikan proporsi tinggi bangunan dengan !arak bangunanterhadap !alan sehingga dapat menghasilkan wu!ud :isual yang baik.

2.$.1.) Koefisien Tapak &asement

Koefisien apak asement (K ) adalah angka prosentase berdasarkan perbandingan antara luas proyeksi tapak basement bangunan terhadap luas lahan.Kebutuhan basement ditaksir berdasarkan rencana peruntukan lahan, ketentuan teknis,dan kebi!akan + peraturan pemda setempat.

K di seluruh kawasan ini ditetapkan sama dengan nilai KD , dengan pertimbangan bahwa luas lahan di luar bangunan seluruhnya diperuntukkan bagi peresapan air hu!an. "ertimbangan lainnya adalah sedikitnya penggunaan basement dikawasan ini, sehingga pengaturan K tidak dipandang krusial.



2. .2 Bentuk dan Arsitektur Bangunan

Suatu desain kawasan dalam perwu!udannya harus memperlihatkan suatukeunikan yang dapat men!adi image bagi kawasan tersebut, sehingga selain bermakna secara fungsional, kawasan tersebut !uga bermakna secara :isual. *aknasecara :isual artinya kawasan tersebut dapat mudah diingat, dilihat, dimengerti dandipahami. Dalam rangka pengembangan Kawasan "erkotaan Lewoleba, kriteria desainyang akan diwu!udkan harus digali dari budaya setempat yang dipadukan denganfungsi kawasan yang dielaborasi sedemikian sehingga akan mempunyai maknasecara mendalam diwu!udkan dalam perencanaan kawasan secara matang.

Aspek teknis bangunan tidaklah sama untuk setiap fungsi penggunaan, baik dariluas ruang yang dibutuhkan, struktur bangunan serta arsitekturnya. "roduk darirancangan yang baik memiliki arti terciptanya wu!ud bangunan yang selaras denganlingkungannya. erdapat hubungan yang erat dan saling menun!ang antara elemenelemen bangunan dengan lingkungannya. "rinsip arsitektural pada bangunan tidak berdirisendiri tetapi harus ditun!ang oleh kondisi lingkungan yang baik. 0ancangan arsitektur yang dibuat akan kurang berarti bila faktor penataan lingkungan diabaikan dan hasilnyaakan terlihat men!adi suatu pemandangan yang kontras yang saling berlawanan antara

bangunan dengan lingkungannya baik dipandang secara indi:idual maupun dalam skalawilayah perencanaan.

entuk massa bangunan merupakan produk dari keseluruhan aspek teknis bangunan. =u!ud massa bangunan dengan lingkungannya. Segi arsitektural bangunanakan membentuk suatu ruang pandang yang memberikan karakter pada kawasan secarakeseluruhan. erbagai rancangan arsitektur yang dituangkan pada bangunan merupakanfaktor yang akan mendominasi nuansa lingkungan disekitarnya. "erubahan yang akan

terus berkembang dalam arsitektur bangunan merupakan gambaran nyata dari perkembangan budaya yang ada di masyarakat. Desain arsitektur bagi setiap fungsi bangunan memiliki karakteristik tersendiri yaitu#$. Kawasan perdagangan dan !asa. memilki karakteristik desain bangunan yang

menon!ol sisi aristektur bangunan yang menarik bagi setiap mata memandang.mudah untuk diingat serta memiliki rancangan ruang bangunan yang semaksimalmungkin untuk dimanfaatkan dalam rangka menun!ang kegiatan perdagangan yang

dilakukan.%. Kegiatan industri dan pergudangan. pada umumnya lebih mengutamakan



rancangan bangunan dengan tingkat efisiensi ruang yang tinggi, keamanan terhadap berbagai bahaya serta ketersediaan ruang gerak yang lebih tertata dalam menun!angakti:ita pergudangan.

&. Kegiatan pelayanan masyarakat. Kesehatan memiliki karakteristik

rancangan arsitektur bangunan yang dapat memberikan kenyamanan yangmaksimal bagi akti:itas yang dilakukan.

erbagai karakteristik arsitektrur bangunan di atas akan membentuk konseprancangan bangunan dengan tingkat massa bangunan yang berbeda pula yaitu#

$. $. =u!ud massa bangunan bagi kegiatan perdagangan dan !asa cenderung untuk memaksimalkan luas lantai bangunan yang dapat mencukupi kebutuhan ruangbagiakti:ita perdagangan. Dalam ka!ian yang dilakukan ini, wu!ud bangunan bagi

kegiatan perdagangan yang dimaksud adalah bangunan rumah toko, pertokoan baik yang dibangun secara indi:isual maupun yang dibangun dalamsuatu kompleks perdagangan yang tersendiri dari banyak bangunan ruko ataukompeks pertokoan.

%. Dengan tingginya akti:itas kegiatan perdagangan dimana akti:itas yang ter!adidapat mendatangkan orang banyak maka rancangan bangunan akan selalumemaksimalkan setiap ruang yang ada untuk menun!ang akti:itas tersebut.

ingkat pemanfaatan lahan bagi kegiatan perdagangan lebih tinggi proporsinyadibanding sisa luas lahan terbuka yang ada.&. =u!ud massa bangunan bagi kegiatan industri dan pergudangan terbentuk oleh

kebutuhan ruang sebagai tempat penyimpanan barang sementara sebagai bagiandari rangkaian kegiatan pendistribusian barang. Kegiatan pergudangan padadasarnya adalah merupakan salah satu bagian dari kegiatan perdagangan dalamskala pelayanan yang lebih tinggim. atau dapat dikatakan sebagai rangkaianm pada tahap awal dari pemasaran barang hasil produksi.Hal ini dapat dilihat dimana kegiatan industri dan pergudangan dilakukan oleh

pihak perusahaan pembuat barang atau penun!uk fihak kedua sebagai perwakilan perusahaan untuk memasarkan barang hasil produksi ayang biasanya disebut agen pen!ualan besar+grosir atau distributor. *elihat besarnya kapasitas barang yangditampung, maka kebutuhan ruang untuk industri dan pergudangan lebih besar dibandingkegiatan lainnya di kawasan perencanaan. entuk bangunan selalu mengutamakan untuk memudahkan proses bongkar muat barang dalam !umlah besar, dimana kendaraan truk besar dapat dengan mudah keluar masuk lokasi gudang. Selain itu !uga tersedia ruangan penun!ang untuk kegiatan lainnya seperti ruang administrasi (kantor) pos keamanan,



lokasi pembuangan sampah non polutan sementara, mushola, ruang makan dan ruangistirahat karyawan, = dan kamar mandi. Karakter bangunan gudang biasanyamerupakan bangunan $ lantai dengan tinggi antara $/ meter dengan luas bangunanlebih dari 6// m%. Kegiatan industri dan pergudangan dapat dilaksanakan di dalam

kawasan perencanaan dimana kawasan perencanaan sebagai kawasan ibukota harusmemiliki kriteria #$. idak menghalirkan limbah baik padat maupun limbah cair.

%. idak menimbulkan gangguan terhadap kebisingan. polusi udara, kerusakan tanahdan rawan terhadap bahaya kebakaran.

&. erfungsi hanya sebagai tempat penyimpan sementara+sebagai tempat pendistribusian barang dari barang produksi tanpa melakukan tahapan proses

produski selan!utnya hal ini dikarenakan wilayah perencanaan bukan peruntukansebagai <ona lokasi kegiatan industri.

'. =u!ud bangunan bagi fungsi lainnya seperti bangunan untuk sarana kesehatandan permukiman merupakan bangunan bangunan yang diutamakan dapatmemberikan kenyaman bagi penghuninya, dimana rancangan interior dan eksterior dibentuk secara arsistik. Karakeristik bangunan umumnya $ % lantai dengan luasantara $// %/// m% atau lebih.

. =u!ud massa bangunan bagi sarana penun!ang di wilayah perencanaan meliputi bangunan sarana peribadatan, pos keamanan, pos polisi, bangunan terminal,halte, selter bis, bangunan pengisian bahan bakar dibuat seesuai dengan ketentuanstandar pelayanan yang berlaku dengan pola tersebar di beberapa lokasi yang sesuaimenurut peruntukan dan kebutuhannya.

2. ." 'eman!aatan Bangunan

"emanfaatan bangunan di Kawasan "erkotaan Lewoleba sangat ber:ariatif. Halini diakibatkan oleh beragamnya kegiatan masyarakat yang terdapat di Kawasan"erkotaan Lewoleba.

"emanfaatan bangunan di Kawasan "erkotaan Lewoleba tidak hanya pemanfaatan bangunan yang sesuai dengan fungsi bangunannya seperti halnya bangunan pertokoan dan pergudangan. Akan tetapi banyak pula pemanfaatan bangunan yangseringkali tidak sesuai dengan fungsi bangunan yang ada seperti pamanfaatan bangunanrumah untuk kegiatan perdagangan dan !asa.

"emanfaatan bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi bangunannya banyak terdapat di Kawasan "erkotaan Lewoleba yang tentunya memerlukan penangan dalam hal



penertiban.

2. .& Wa,ah Lingkungan

=a!ah Lingkungan adalah hasil susunan perletakanmassa massa bangunan pada satu lingkungan yangmempertimbangkan faktor geografi, lingkungan, :isual danfungsional bangunan. "embatasan gubahan massadisebabkan pula oleh ketentuan intensitas pemanfaatanlahan, aksesibilitas, ;S , KD , KL , KDH, ketinggian bangunan, orientasi dan selubung bangunan. ;ubahan massaditentukan hanya di beberapa lokasi yang penting bagi penciptaan image (citra) kawasan. ;ubahan massa di

Kawasan "erkotaan Lewoleba dibentuk sedemikian rupaagar kesan ruang kawasan perkotaan dan "erdaganganregional men!adi lebih terasa.

"ada pengembangan komersial dengan polaNkantongM, massa bangunan di bagian dalam lahan disusunagar membentuk halaman dalam yang memadai untuk parkir dan penghi!auan. "ada pengembangan !enis ini dapat

dibuat massa bangunan di atas lorong masuk yangmenghubungkan !alan raya dengan halaman dalam,sehingga ada bentuk gerbang yang menandai pintu masuk kekelompok bangunan komersial ini.

2. .( %aris -empadan Bangunan

;aris sempadan bangunan ini berlaku untuk wilayahBwilayah terbangun di tepi !alan, dengan ketentuanutama, yaitu#

$. ;aris sempadan muka bangunan dihitung berdasarkan patokan dari tepi !alan sampai muka bangunan selebar O kali lebar !alan5

%. ;aris sempadan kiri, kanan dan belakang bangunan diatur kemungkinan kombinasinya."rinsipnya adalah dalam kondisi paling padat,

setidakBtidaknya terdapat dua sisi yang mempunyai !arak % meter terhadap batas kapling. Khusus untuk



fasilitas perdagangan, sempadan ini dapatdisesuaikan dengan cara menetapkan ambangselubung bangunan (building en:elope) dalamrencana tersendiri.

ntuk kawasan perdagangan dan !asa sepan!ang3alan arteri sekunder garis sempadan bangunan tidak diperbolehkan / (nol) dengan pertimbangan bahwa kawasantersebut adalah kawasan yang dipadati bangunanBbangunan pertokoan yang secara fungsional lebih baik langsungmenghadap ke trotoar !alan raya yang merupakan !alanutama dengan ruang antara berupa halaman. Arcade

merupakan salah satu pemecahan alternatif yangdisarankan.

Kondisi garis sempadan bangunan di Kawasan "erkotaanLewoleba berkisar antara / ' meter untuk daerah permukiman.

Ta#el 2.35 Gar!s Se)'a&an Ban$unan &! Ka6asan Per (taanLe6(le#a

2.= A/A UKUNG LA,ANAnaisis ini dimaksudkan untuk menilai tingkat

kemampuan lahan berdasarkan faktor fisik lahan, yaitumenentukan daerah daerah mana yang mempunyaikendala+limitasi dan daerah mana yang layak dikembangkan. "edoman yang digunakan dalam mengukur kemampuan lahan adalah sebagai berikut#

Ta#el 2.31 Ke)a)'uan La%an Ber&asar an Su&utLeren$

Kelas Susut Leren$ 9>:



N( Peruntu an La%an 5 8 3 3 ? + +?15 15? 1+ 1+? 25 25? 35 35? 45 @$ 3alan 0aya% ;udang& "arkir ' aman ermain

"erdagangan6 apak 1ndustri

8 Drainase7 "ermukiman9 rotoar $/ idang 0esapan

Septic$$ angunan erhitung$% "ertanian$& "adang 0umput$' "ertambangan$ angga "ublik $6 0ekreasi

Ta#el 2.32 ,u#un$an Su&ut Leren$ &en$an Ke)a)'uanPeruntu annya

Ta#el 2.33 aya u un$ La%an Ka6asan Per (taan

Le6(le#a

Lahan potensi yang dapat dikembangkan untuk pengembangan kegiatan yang bersifat ekonomis tanpaadanya kendala sebesar %./'/,86 Ha (8$,%&@). Sedangkanlahan yang berpotensi untuk pengembangan kegiatan



budidaya namum terdapat kendala sebesar 7%7,%9Ha (%7,88 @). erdasarkan analisis kemampuan lahannyadiperoleh bahwa sebagian besar Kawasan "erkotaanLewoleba tingkat kemampuan lahannya sedang sehingga

sangat mendukung untuk peningkatan atau pengembangan berbagai !enis kegiatan yang bersifat budidaya"engembangan kegiatan budidaya di daerah kendalaharus mempertimbangkan faktor kelestarian lingkungan.Hal ini dikarenakan pada daerah kendala merupakan daerahyang rentan terhadap berbagai kegiatan.

2.15

AER A,RAWANBEN-ANA

erdasarkan kondisi seismitas 1ndonesia agianimur, wilayah Kabupaten Lembata menun!ukkan tingkat

kepadatan dari titik gempa yang saling tumpang tidih.

Demikian berdasarkan data se!arah gempa di 1ndonesia daritahun $6// B %// , -leh karena itu kawasan bagian selatandan timur Kabupaten Lembata merupakan kawasan yangrentan terhadap ter!adinya gempa bumi.

=alaupun demikian, mengingat di bagian utara danselatan terlalu banyak dikontrol oleh struktur geologi(patahan, rekahan, dan perlipatan), maka gempa yang ter!adi

akan realitf teredam oleh satuan perlapisan batuan yang ada.1ntensitas struktur geologi ter!adi di wilayah bagian engahdan menerus ke Selatan yang akan terangsang olehgempa dan men!adi

medium rambat gelombang gempa, namun populasi penduduk relatif terkonsentrasi di Selatan dan imur sertadi Kawasan "erkotaan Lewoleba bagian selatan. Selain

itu Kawasan "erkotaan Lewoleba pun termasuk dalam <onakawasan resiko bencana tsunami baik di bagian selatan,



timur dan barat.



17III -

SURVEY PENDAHULUAN DAN STRATEGIKEGIATAN

3.1 UMUM

Sur:ey pendahuluan dilakukan guna memperoleh gambaran menyeluruh tentangkondisi daerah perencanaan saat ini (rona awal), baik on site maupun off site. eberapa aspekyang men!adi men!adi ob!ek sur:ey pendahuluan antara lain#

$. *emperoleh ke!elasan arah kebi!akan pemerintah daerah dan lembaga berwenang

dalam rangka penataan kembali dan pengembangan daerah perkotaan Lewolebadengan mengacu pada dokumen 0encana ata 0uang =ilayah (0 0=) KabupatenLembata.

%. Kondisi umum fisik geografis dan lingkungan daerah ka!ian.&. 1dentifikasi dan in:entarisasi permasalahan umum dan spesifik lokasi perencanaan

berkenaan dengan drainase di kawasan "erkotaan Lewoleba dan sekitarnya, sebagaidasar alam perumusan alternati:e solusi.

Sur:ey pendahuluan dilakukan berdasarkan acuan dasar #$. "eta opografi ("eta 0upa umi) Kecamatan 4ubatukan.%. Data Kecamatan 4ubatukan&. "eta ikhtisar dan situasi hasil study dan perencanaan sebelumnya.'. 1nformasi aktual dari masyarakat setempat dan "emerintah Kabupaten L e m b a t

3.2 BATAS8BATAS AERA, PEREN-ANAAN

Sesuai dengan arahan Kerangka Acuan Ker!a (KAK) "eker!aan *aster "lan DrainaseKota Lewoleba dan arahan rapat persiapan pelaksanaan peker!aan, maka cakupan lokasi peker!aan adalah$. Secara administratif. lokasi peker!aan mencakup wilayah "erkotaan Lewoleba.%. Secara mum yaitu Daerah Kecamatan L e w o l e b a Kabupaten L e m b a t a&. Kawasan, mencakup gambaran utuh dan rencana induk yang menyeluruh, namun

fokus ka!ian adalah kawasan fasilitas sosial, fasilitas umum, pemerintahan, pemukiman dan pariwisata.

'. Secara hidrologis, mencakup satuan satuan hidrologis menurut batas batas basin(cekungan) di wilayah "erkotaan Lewoleba dan Sekitarnya.



17III -

Ga)#ar 3.1 Peta A&)!n!stras! Ka#u'aten Le)#ata

3.3 TIN AUAN KEBI AKAN PENGEMBANGAN

".".1 Ren$ana 'engem)angan -um)er aya Air Berdasarkan R RW

).).1.1 K#ite#ia *engembangan Sistem Sumbe#+a,a Ai#

Kriteria pengembangan sistem sumber daya air meliputi antara lain irigasi, drainasedan air bersih. Kriteria kriteria tersebut men!adi dasar perencanaan pengembangan sistemsumber daya air di Lembata. Kriteria masing masing sistem sumber daya air, sebagai berikut#$. Sistem 1rigasi

Kriteria sistem irigasi di Kabupaten Lembata mencakup hal hal sebagai berikut#

a. *embatasi perubahan fungsi pertanian untuk kegiatan budidaya lain. b. *engontrol dan mengendalikan penetrasi kegiatan budidaya ke kawasan pertanian. c.

*eningkatkan kualitas !aringan irigasi.d. *elakukan rekayasa teknologi untuk men!amin tersedianya air dalam !umlah yang

memadai pada lahan pertanian tadah hu!an.e. *engembangkan prasarana irigasi untuk mempertahankan ketersediaan air untuk

pertanian.

f. *erekondisi lahan lahan kritris untuk meningkatkan ketersediaan air bawah tanah. g.*engupayakan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan air bawah tanah



17III -

pada lahan lahan kering.h. *eningkatkan upaya konser:asi dan rehabilitasi hutan maupun lahan kritis untuk

meningkatkan debit air pada satuan wilayah sungai yang sedang mengalami

penyusutan.%. Sistem Drainase

Kriteria desain sistem drainase adalah sebagai berikut#a. Sistem Desain Hidrologi

Kriteria Desain Hidrologi berhubungan dengan rencana periode ulang hu!an untukdesain saluran. kriteria tersebut dapat dilihat pada abel.i. Sistem Drainase *akro

Ta#el 3.1 Per!(&e Ulan$ esa!n untu S!ste) ra!nase Ma r(

ii. Sistem Drainase *ikroTa#el 3.2 Per!(&e Ulan$ esa!n untu S!ste) ra!nase M! r(

iii. Sistem Saluran 3alan 0ayaTa#el 3.3 Per!(&e Ulan$ esa!n untu S!ste) alan Raya

b. Kriteria Desain Hidrolik



17III -

Kriteria hidrolik berhubungan dengan keawetan saluran dengan membatasi kecepatan pengaliran dalam saluran yaitu & m+det dan kecepatan minimum /,6 m+det denganmempertimbangkan kemudahan - dan " untuk mencegah ter!adinya endapan.

c. Kriteria Desain Struktur Kesalahan dalam menentukan karakteristik akan berisiko kegagalan sehinggakarakteristik dan prinsip kestabilitasan dapat dipenuhi dengan pembentukan bebanmuatan yang harus ditanggung oleh sistem.

&. Sistem Air ersihKriteria dan standar yang digunakan dalam pengembangan sistem air bersih antara

lain#a. Standar Kualitas Air aku

Standar kualitas air baku disesuaikan dengan "eraturan "emerintah 4omor 7%ahun %//$ tentang "engelolaan Kualitas Air dan "engendalian "encemaran Air

seperti yang disa!ikan pada abel berikut.Ta#el 3.4 Stan&ar Kual!tas A!r Peruntu an A!r M!nu) atau yan$ sejen!s



17III -



17III -

Kriteria kriteria yang men!adi dasar perencanaan pengembangan sistem sumber daya air diLembata, adalah#



17III -

$. Kriteria "emilihan Sumber Air Dalam memilih sumber air hal hal yang perlu diperhatikan adalah#

a. Sumber air termasuk dalam urutan prioritas potensi sumber air yang ada. b. Kapasitas minimum air sumber pada musim kemarau harus dapat memenuhi kebutuhan air

untuk#i. Kapasitas air untuk kebutuhan air minum pada hari maksimum diakhir periode

perencanaan.ii. Kapasitas minimum air sumber yang dii!inkan, yaitu kapasitas air minimum yang tidak

boleh diganggu, biasanya dinyatakan dalam benluk ketinggian air minimum di atas

dasar.iii. Kapasitas air yang akan diambil dari sumber yang bersangkutan untuk pemanfaatan lain selain untuk air minum.

c. Kualitas air sumber sepan!ang musim (kemarau dan penghu!an) harus memenuhi standarkualitas air baku yang disyaratkan.

d. *encapai !arak ekonomis yaitu !arak optimum dari sumber ke lokasi 1nstalasi"engolahan Air (1"A) dan dari 1"A ke lokasi reser:oir distribusi yang dapat memberikan penilaian biaya relatif ter!angkau dan mudah dalam teknis pengaliran transmisinya.

e. *emenuhi pengolahan ekonomis yaitu pengolahan dari air baku men!adi air bersih denganmemberikan penilaian finansial yang relatif murah dan relatif mudah dalam pelaksanaan unit operasi pengolahannya.

%. Kriteria "erencanaan Sektor Air ersihKriteria perencanaan sektor air bersih yang digunakan adalah seperti yang disa!ikan pada

abel sebelumnya meliputi kriteria untuk pelayanan domestik maupun non domestik,sedangkan untuk standar kriteria air minum disa!ikan pada abel

).).1.2 -en ana *engembangan Sistem Sumbe# %a,a Ai#

*enurut "eraturan *enteri " 4omor 69 ahun %//9, rencana sistem !aringansumber daya air dapat meliputi# ($) !aringan sumber daya air lintas negara, lintas pro:insi, danlintas kabupaten+kota yang berada pada wilayah kabupaten5 (%) wilayah sungai kabupatentermasuk waduk, situ, dan embung pada wilayah kabupaten5 (&) !aringan irigasi yang berfungsi mendukung produkti:itas usaha tani terdiri atas bangunan, bangunan pelengkapnya

dan saluran yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi. !aringan irigasi terdiri atas !aringan



17III -

irigasi primer, sekunder dan tersier serta !aringan irigasi air tanah5 (') !aringan air baku untuk air bersih5 ( ) !aringan air bersih ke kelompok pengguna5 dan (6) sistem pengendalian ban!ir di wilayah kabupaten.

Dalam perencanaan sistem Sumber Daya Air di Kabupaten Lembata, tidak semua sumber daya air tersedia sehingga perencanaan dilakukan pada sumber sumber utama yang ada diwilayah Kabupaten Lembata.$. 0encana "engembangan 3aringan Sumber Daya Air Lintas dan =ilayah Sungai

erdasarkan "ermen " 4omor $$ ahun %//6 tentang wilayah sungai, di KabupatenLembata tidak terdapat wilayah sungai lintas negara, lintas pro:insi maupun lintaskabupaten. Dengan demikaian Sumber Daya Air di wilayah ini merupakan sistem

lokal yang pengelolaannya dapat dilakukan secara mandiri.%. 0encana "engembangan Sistem 1rigasiKriteria sistem irigasi di Kabupaten Lembata mencakup hal hal sebagai berikut#a. *embatasi perubahan fungsi pertanian untuk kegiatan budidaya lain. b. *engontrol dan mengendalikan penetrasi kegiatan budidaya ke kawasan pertanian.c. *eningkatkan kualitas !aringan irigasi.d. *elakukan rekayasa teknologi untuk men!amin tersedianya air dalam !umlah yang

memadai pada lahan pertanian tadah hu!an.e. *engembangkan prasarana irigasi untuk mempertahankan ketersediaan air untuk

pertanian.f. *erekondisi lahan lahan kritris untuk meningkatkan ketersediaan air bawah tanah.g. *engupayakan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan air bawah tanah

pada lahan lahan kering.h. *eningkatkan upaya konser:asi dan rehabilitasi hutan maupun lahan kritis untuk

meningkatkan debit air pada satuan wilayah sungai yang sedang mengalami penyusutan.

&. 0encana "engembangan Sistem DrainaseDalam upaya menun!ang kualitas lingkungan yang terdapat di Kabupaten Lembata maka perlu direncanakan sistem drainase untuk menampung limbah buangan rumah tanggamaupun fasilitas lainnya. Sistem drainase terdiri atas#a. Saluran "rimer (Sungai)

ntuk mengoptimalkan sistem drainase saluran primer (sungai), maka dilakukan

upaya upaya normalisasi aliran sungai, terutama sungai sungai yang berada padadaerah permukiman penduduk.



17III -

b. Saluran Sekunder Sedangkan untuk saluran sekunder adalah saluran saluran pengumpul air limbahsebelum dialirkan menu!u ke Saluran "rimer (Sungai).

c. Saluran ersier Saluran tersier adalah saluran yang berada pada daerah permukiman penduduk.0encana pengembangan !aringan drainase di wilayah Kabupaten Lembata adalahsebagai berikut#a. 3aringan Drainase "rimer dikembangkan sepan!ang !aringan !alan primer

yang menghubungkan pusat pusat pemukiman Lewoleba ("KS4) dan Larat

("KL). b. 3aringan Drainase Sekunder dikembangkan pada !aringan !alan penghubung"usat "engembangan Kawasan (""K) ke "KL atau antara ""K dengan ""K dan terintegrasi dengan sistem !aringan primer.

c. 3aringan tersier dikembangkan pada pusat pusat pemukiman skala lokal.

).).2.2 -en ana Kebutu/an *#asa#ana Ai# Limba/

anyaknya air limbah yang ditimbulkan sangat terkait dengan !umlah air yang

digunakan oleh masyarakat. -leh karena itu, perhitungan timbulan air limbah dilakukandengan menggunakan faktor reduksi rata rata pemakaian air bersih. ntuk kawasan perkotaan Lewoleba, faktor reduksi yang digunakan sebesar /,8. Dengan demikian, perkiraantimbulan air limbah di kawasan perkotaan Lewoleba hingga tahun %/&/ adalah $ .97&,'m&+hari



17III -

Ta#el 3.7 Per !raan Ke#utu%an A!r K(t(r ! Ka6asan Per (taan Le6(le#a Ta%un2515 ? 2535



17III -



17III -

"enyaluran air limbah dari kegiatan * K dipisahkan dari penyaluran air hu!an. Air

limbah * K akan disalurkan melalui sistem perpipaan tertutup dari sumber timbulan menu!utempat pengolahan. Sedangkan air hu!an akan disalurkan melalui sistem drainase perkotaan.

Kondisi opografi merupakan faktor yang sangat penting dalam merencanakan sistem pembuangan air kotor + limbah domestik serta menentukan arah pengalirannya. *engingatakan mahalnya biaya pembuatan saluran air limbah, pada tahap awal !aringan saluran drainasedirencanakan terpadu dengan saluran yang sudah ada sebelumnya, sungai sungai yangmengalir melalui !alan !alan+saluran saluran dari wilayah perencanaan dimanfaatkan seba

saluran pembuangan utama. Air kotor yang dapat disatukan dengan saluran drainase hanya airkotor dari kamar mandi dan dapur, tidak termasuk buangan manusia dan air bekas prosesindustri. Air limbah ini khusus dari rumah tangga, sedangkan air limbah industri harusditampung dalam bak pengolahan air limbah (water treatment) yang selan!utnya air limbah indapat disalurkan dengan saaluran khusus pada saluran drainase primer, sedangkan air buanganmanusia harus ditampung dalam bak penampungan (septic tank). Air limbah yang akandialirkan ke saluran drainase harus memenuhi syarat bahwa air tersebut tidak akan

menyebabkan pencemaran lingkungan.



17III -

Ga)#ar 3.4 S e)a Pen$(la%an A!r L!)#a%

ntuk pengelolaan limbah perkotaan Kementerian "eker!aan mum melalui Dit!enipta Karya telah mengeluarkan pedoman pengelolaan limbah rumah tangga berdasarkan

pada :ariabel kepadatan penduduk suplai air bersih ("etun!uk eknis Dit!en ipta Karya,"rogram 4D" 14S+7'+ / ). Kepadatan penduduk akan menentukan besarnya beban pencemaran akibat limbah yang dihasilkannya. Sedangkan supply air bersih berpengaruh besar terhadap optimasi pengaliran air limbah terutama dalam sistem perpipaan. erdasarkan petun!uk teknis tersebut, maka penerapan teknologi pembuangan air limbah dapatdisimulasikan pada tabel berikut ini

Ta#el 3.= Pe&()an S!ste) Pelayanan L!)#a% Ru)a% Tan$$a Per (taan

erdasarkan pada standar tersebut maka sistem pengelolaan limbah di Kawasan"erkotaan Lewoleba didominasi oleh sistem on site pada awal tahun perencanaan, sedangkan pada %/ tahun kedepan penggunaan sistem off site sudah direkomendasikan untuk diterapkan.



17III -

).).2.) -en ana Sistem %#ainase

>ang dimaksud dengan drainase perkotaan adalah sistem prasarana dalam wilayahatau kota yang intinya berfungsi selain untuk mengendalikan dan mengalirkan limpasan airhu!an yang berlebihan secara aman, !uga untuk menyalurkan kelebihan air lainnya yangmempunyai damapk mengganggu dan atau mencemari lingkungan perkotaan+permukiman3adi drainase perkotaan merupakan sarana untuk membuang air baik air yang belum tercemar berlebih maupun air tercemar (air limbah) ke tempat yang aman.

Dalam laporan ini dibatasi hanya praperencanaan drainase pada Kawasan "erkotaanLewoleba yang menangani semua kelebihan air diatas pada permukaan lahan tanah, terutamalimpasan air hu!an (ePcess rainwater) dan air limbah.

ntuk men!aga agar tidak ada andil ban!ir pada setiap pembangunan, maka :olumeandil ban!ir harus ditiadakan dengan cara dibuang setempat dengan infiltrasi dan perkolasi.Sistem kuno, metode pembuangan limpasan air hu!an dalam daerah perkotaan adalahmembuang secepat cepatnya hanya dengan sarana saluran terbuka dan+atau saluran tertutuLimpasan air hu!an dibuang keparit atau sungai terdekat.

Dalam keadaan perkotaan yang padat perumahan penduduk dan bangunan bangunanlainnya, hal ini mempunyai dampak yang sangat serius, diantaranya adalah#

$. an!ir "ada Aliran hilir %. 2rosi&. eban pencemaran mendadak pada badan air penerima

mumnya, pembuangan limpasan air hu!an setempat dibuat dilahan persil atau lahan pekarangan tapak bangunan. Keuntungan yang sering diperoleh adalah sebagai berikut#

$. Dapat memberi imbuhan air tanah%. "engurangan penurunan permukaan air tanah&. "erlindungan dan+atau mepertinggi :egetasi alami'. *emperkecil debit puncak aliran hilir

. *emperecil saluran limpasan air hu!anKemampuan tanah mengabsorb limpasan air hu!an tergantung berbagai faktor,

diantaranya # ($) 3enis Iegetasi yang ada (%) 3enis anah dan keadaannya (porositas,koefisien permaeabilitas), (&) Keadaanair tanah (bebas, tertekan) dan (') Sifat hu!an.

"ada lahan yang ber:egetasi umunya terdapat kehidupan organisme dalam tanah,sehingga tanah mempunyai kelulusan airyang relatif lebih besar daripada tanah yang tak ber:egetasi. Keadaan tanah yang mempunyai porositas efektif dapat meniriskan air sebesar



17III -

:olume rongga tanah dalam keadaaan !enuh. Angka kelulusan atau koefisien permeabilitasatau kondukti:itas hidrolis merupakan ukuran berapa besar kecepatan air dapat bergerak masuk kedalam tanah. Kedua tabel berikut menun!ukkan harg porositas dan kelulusan

berdasarkan !enis tanah.

3.4 PERMASALA,AN AN P0TENSI PENGEMBANGAN

erdasarkan ka!ian terhadap kebi!akan penataan ruang terkait kawasan perkotaanLewoleba, serta gambaran umum dan analisis kawasan perkotaan Lewoleba, maka dapatdiidentifikasikan berbagai isu strategis terkait peran, permasalahan, dan potensi pengembangan kawasan perkotaan Lewoleba. 1su strategis ini merupakan sintesa dari ka!ian

yang telah dilakukan untuk men!adi dasar pertimbangan bagi pengembangan ruang kawasan perkotaan Lewoleba."ada dasarnya isu strategis pembangunan dan pemanfaatan ruang yang ada di kawasan

perkotaan Lewoleba mencakup berbagai aspek yanag keseluruhannya men!adi dasar pertimbangan dalam penyusunan rencana ker!a maupun rencana tata ruang kawasan perkotaanLewoleba yang akan disusun.

eberapa hasil identifikasi isu strategis tersebut antara lain#&. *ulti moda

Sebagai kawasan kepulauan, berbagai moda angkutan tersedia di Lewoleba, meliputiangkutan darat, laut dan udara. Kondisi tersebut mendorong Lewoleba berfungsisebagai transhipment point berbagai moda angkutan tersebut. Hal yang penting perludiperhatikan adalah keterpaduan antara ketiga moda angkutan tersebut agar salingterintegrasi. Dengan kelengkapan berbagai sistem dan moda angkutan, baik darat,laut, dan udara, men!adikan fungsi Lewoleba sebagai pusat pengembangan kawasan perbatasan dan ibukota kabupaten men!adi semakin kuat.

'. Kebutuhan re:italisasi kawasan pusat kota di pesisir Saat ini kepadatan bangunan dan wilayah terbangun terkonsentrasi di kawasan pesisir yang merupakan kawasan pusat kota. Di kawasan tersebut berbagai akti:itas penduduk berlangsung, seperti permukiman penduduk, perdagangan, !asa, pelabuhan,dan lain sebagainya.Kawasan peisisir merupakan kawasan yang potensial sebagai obyek wisata, namunkondisinya saat ini telah tertutup oleh berbagai !enis bangunan. Hampir semua

bangunan yang dibangun di kawasan pesisir membelakangi perairan eluk Lewoleba.Akibatnya masyarakat umum tidak dapat menikmati pemandangan eluk Lewoleba



17III -

secara bebas."ermasalahan lain yang timbul adalah pembuangan limbah rumah tangga langsung kelaut yang mengakibatkan persoalan lingkungan di wilayah pesisir, terutama

pencemaran air laut.-leh karenanya, re:italisasi (penataan kembali) kawasan pusat kota perlu men!adi prioritas agar kawasan tersebut yang men!adi pusat kegiatan penduduk men!adi aman,nyaman dan produktif.

. "otensi gempa bumi tektonik Lokasi kawasan perkotaan Lewoleba berada dekat dengan <ona subduksi yangmerupakan pertemuan % (dua) lempeng aktif dunia, yaitu lempeng benua asia dan

lempeng samudera hindia."ertemuan dua lempeng aktif dunia tersebut mengakibatkan kawasan perkotaanLewoleba sering terlanda gempa bumi tektonik dengan magnituda yang cukup besar.*eskipun belum ada catatan yang menun!ukkan kerusakan fatal yang cukup besar,frekuensi ke!adian gempabumi tektonik tersebut perlu men!adi pertimbangan bagi pengembangan fisik kota Lewoleba, terutama pembangunan fisik, seperti rumah,gedung perkantoran, pusat perdagangan, fasilitas listrik dan telekomunikasi, sertafasilitas penting lainnya yang berisiko tinggi terhadap rambatan gelombang akibatgempa tektonik.

Sedangkan permasalahan pengembangan kawasan meliputi$. "ermasalahan pengembangan kawasan yaitu keterbatasan tingkat pelayanan utilitas

utamaAir, listrik, dan telekomunikasi merupakan utilitas utama yang penting bagi pengembangan suatu perkotaan. Selain telekomunikasi, saat ini kawasan perkotaanLewoleba relatif masih memiliki keterbatasan tingkat pelayanan air bersih dan listrik untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan akti:itasnya.Air bersih meskipun sudah disuplai oleh "DA*, tetapi lingkup pelayanannya belummampu melayani seluruh penduduk dan masih pada lingkup !arak yang tidak terlampau !auh. Akibatnya se!umlah fasilitas utama di luar konsentrasi kawasan

%. Sumber Daya manusia dan 1ndeks "embangunan *anusiaKondisi sumber daya manusia di Lewoleba masih terbatas di karenakan fasilitas pendidikan yang kurang menun!ang baik dari sarana pendidikan maupun dari tenaga

penga!ar. "ada saat ini kondisi fasilitas pendidikan di Kota Lewoleba masih terbatas



17III -

dengan sarana penga!ar dan fasilitas pendidikan&. Sistem ransportasi

3aringan !alan yang tersedia relatif masih terbatas dan terkonsentrasi di kawasan pusat

kota. 3aringan !alan yang mengarah ke luar kawasan pusat kota sebagian masih dalamkondisi perkerasan dan belum dilapisi aspalt. Akibatnya pada musim kemarau !alan berdebu dan pada musim hu!an mudah ter!adi kerusakan.

'. "engembangan ekonomi lokalKegiatan ekonomi lokal di kawasan perkotaan Lewoleba relatif masih sangat terbatas."enduduk asli umumnya beker!a di sektor pertanian, terutama pertanian bahan pangandan perikanan, sedang penduduk pedagang bergerak di sektor perdagangan dan !asa.

Sebagai ibukota kabupaten sekaligus sebagai "KS4 yang dikembangkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan, maka pengembangan ekonomi lokalyang menggali potensi setempat perlu ditingkatkan. Sebagai kawasan perkotaan,kegiatan budidaya non pertanian tentunya men!adi dominasi di Lewoleba."engembangan fungsi fungsi nasional dan regional diharapkan dapat mendorongterciptanya efek berganda (multiplier effect) sektor ekonomi di Lewoleba sehinggaekonomi lokal dapat meningkat.

3.+ ALTERNATI S0LUSI

".&.1 'endekatan mum

Kerangka Acuan Ker!a telah memberikan arahan berpikir yang berkesinambunganmulai dari latar belakang, maksud dan tu!uan hingga pada keluaran. Secara integralkesinambungan ini memudahkan konsultan dalam menyusun konsep dan melaksanakan peker!aan.

".&.2 Kriteria eknis

"enyusunan *aster "lan didasarkan atas landasan perencanaan bahwa fungsi drainase perkotaan sebagai prasarana kota yang dilandaskan pada konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan, yang mencakup konser:asi sumberdaya air, mengendalikan air hu!ansupaya lebih banyak meresap ke dalam tanah dan meminimalkan 0unoff .

ahapan perencanaan yang dilakukan saat ini baru pada tahap 0encana induk (*aster "lan). "erlu dua tahap lagi untuk sampai pada implementasinya. ahap tersebut adalah studi

kelayakan dan perencanaan detil. Studi kelayakan dapat. dibuat sebagai kelan!utan dari pembuatan rencana induk, sedangkan perencanaan detil perlu dibuat sebelum peker!aan



17III -

konstruksi drainase perkotaan dilaksanakan.*aster plan drainase perlu dilakukan untuk daerah perkotaan Lewoleba dengan

pertimbangan bahwa #

$. "erkembangan dan kema!uan daerah perkotaan di "erkotaan Lewoleba cukup pesat,sehingga drainasenya perlu direncanakan secara menyeluruh dan terpadu.

%. Daerah perkotaan Lewoleba diprediksikan akan mengalami pertumbuhan fisik dan pertambahan penduduk yang cepat.

&. Kondisi alam pada beberapa daerah perkotaan di Lewoleba berbeda antara satu denganlainnya.Secara teknis terdapat dua pertimbangan dalam menyusun *aster "lan Drainase

daerah "erkotaan Lewoleba, yaitu #a. "ertimbangan eknik

aspek hidrologi (debit rencana, debit desain dan tinggi !agaan5 karakteristik daerahaliran, kolam tandon, :olume total aliran, dan waktu konsentrasi hu!an Q aspek hidraulik (kecepatan maksimum aliran, kecepatan minimum aliran, bentuk penampang saluran, bentuk ma!emuk saluran, dimensi dan !arak lubang pematus ,dan dimensi bangunan.

aspek struktur# !enis dan mutu bahan bangunan, kekuatan dan kestabilan bangunan b. "ertimbangan Lain iaya # ketersediaan biaya, pengelolaan dan pertanggung!awaban.

"emeliharaan# membersihkan saluran+normalisasi Saluran, merawat bangunandrainase, penggelontoran, garis sempadan, !alan inspeksi, dan lain lain.

".&." 'enyusunan alternati3e solusi

Dalam pelaksanannya, "enyusunan *aster "lan Drainase "erkotaan Kota Lewoleba akan

merumuskan se!umlah altenatif solusi, baik yang bersifat struktur maupun non struktur.Alternatif solusi tersebut dirumuskan berdasarkan tu!uan, sasaran, masukan, konsep berpikir, dan mekanisme ker!a



1I $

4.1 PENERAPAN EK08,I RAULIK ALAM PEREN-ANAAN RAINASE.

4.1.1 /ungsi -ungai se)agai -aluran rainase.

Sungai merupakan komponen drainase utama dalam suatu D"S (Daerah "engaliranSungai). entuk dan ukuran sungai alamiah merupakan bentuk yang sesuai dengan kondisigeologi, geografi, ekologi, dan hidrologi daerah tsb. Konsep alamiah drainase adalah bagaimana membuang kelebihan air selambat lambatnya ke sungai. Hal ini dapat terlihat darsungai yang memiliki bentuk alamiah tidak teratur.

Drainase kon:ensional yang banyak dianut selama ini didefinisikan sebagai usahauntuk membuang + mengalirkan kelebihan air di suatu tempat secepat cepatnya menu!sungai, dan secepat cepatnya dibuang ke laut. Hal ini bertentangan dengan konsep ekohidraulik. Dengan konsep pembuangan secepat cepatnya ini akan ter!adi akumulasi debit d bagian hilir dan rendahnya konse:asi air untuk ekologi di hulu. Sungai di hilir akan menerima beban debit yang lebih tinggi dan waktu debit puncak lebih cepat daripada keadaan semula

sehingga menimbulkan penurunan kualitas ekologi di daerah hulu.*aryono, %//$, mengusulkan konsep drainase baru sebagai suatu usaha membuang +

mengalirkan kelebihan air ke sungai dengan waktu seoptimal mungkin sehingga tidak menyebabkan ter!adinya masalah kesehatan dan ban!ir di sungai yang terkait. "engelolaansungai tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat fungsi hidraulisnya sa!a dan mengabaikanfungsi ekologisnya. "engelolaan sungai adalah usaha manusia guna memanfaatkan sungaisebesar besarnya untuk kepentingan manusia dan lingkungan secara integral dan

berkesinambungan, tanpa menyebabkan kerusakan re<im dan kondisi ekologis sungai yang bersangkutan.

Konsep pengelolaan sungai seperti di atas disebut konsep 2ko Hidraulik (*aryono,%//$). "engelolaan sungai dengan konsep 2ko Hidraulik bukan sa!a bertu!uan untuk melestarikan kondisi ekologis di lingkungan sungai, namun !uga untuk memanfaatkankomponen ekologis sungai dalam rekayasa hidraulis. ntuk menanggulangi ban!ir, makakomponen ekologis di sepan!ang alur sungai dapat dimanfaatkan sebagai komponen retensi

hidraulis yang menahan aliran air, sehingga ter!adi peredaman ban!ir. Dengan banyaknyagenangan retensi lokal di sepan!ang sungai, maka kualitas ekologi sungai pun diharapkan

PENDEKATAN DAN



akan meningkat. "rinsip pengelolaan sungai adalah bagaimana mempertahankan kondisisungai tersebut semaksimal mungkin pada kondisi alamiahnya (back to nature concept).

4.1.2 'elurusan -ungai+ -udetan dan anggul an!ir dan permasalah genangan yang kerap kali ter!adi di daerah perkotaan

memerlukan penanganan secara komprehensif, tidak hanya menggunakan metodekon:ensional melainkan !uga dengan metode penyelesaian ban!ir lainnya, seperti ekohidrolik.Adapun yang dimaksud metode kon:ensional adalah membuat sudetan, normalisasi sungai, pembuatan talud, dan berbagai macam konstruksi sipil lainnya. Sedangkan metodeekohidrolik bertitik berat pada renaturalisasi, restorasi sungai, serta peningkatan daya retensi

lahan terhadap air hu!an. "enyelesaian ban!ir dan permasalahan drainase dengan konsep penanganan ban!ir secara kon:ensional yang hanya mengutamakan faktor hidraulik, bertitiktolak pada penanganan dampak ban!ir secara lokal. Hal ini perlu diimbangi dengan konsepekohidrolik yang bertitik tolak pada penanganan penyebab ban!ir dari segi ekologi danlingkungan. Dengan dilakukannya retensi air di bagian hulu, tengah, dan hilir, !uga disepan!ang wilayah sungai, sempadan sungai, badan sungai, dan saluran, selain berfungsisebagai penanggulangan ban!ir !uga sekaligus menanggulangi kekeringan di kawasan yang bersangkutan.

4.1." rainase Ramah Lingkungan

2ko drainase atau drainase ramah lingkungan adalah sistim drainase yangmemperhatikan kelestarian lingkungan. Hal ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru bahwasegala sesuatu yang berhubungan dengan man made world, segala sesuatu buatan manusia, perlu dibuat dengan ramah terhadap lingkungan, yang pada gilirannya, artinya !uga perluramah terhadap manusia.

Di bidang drainase, pertimbangan desain sistem drainase sampai saat ini masihmenggunakan paradigma lama yaitu bahwa air drainase harus secepatnya dibuang ke hiliratau ke laut. aru kemudian disadari bahwa paradigma ini tidak sesuai lagi dengan keadaanmasa kini ketika didapati fenomena defisit air dalam neraca keseimbangan air antaraketersediaan dan kebutuhan yang diperlukan oleh manusia yang semakin banyak. Defisitneraca air ini ditandai dengan menurunnya permukaan air tanah, karena disedot untuk berbagai keperluan, bahkan tidak hanya untuk keperluan primer manusia seperti air minum

tetapi !uga untuk keperluan sekunder yaitu industri. anda yang lain dari defisit air ini adalah



semakin menurunnya kuantitas dan kualitas ketersediaan air baku akibat semakinmembesarnya fluktuasi !umlah aliran permukaan persatuan waktu yang ter!adi di musim penghu!an dibandingkan yang ter!adi di musim kemarau. esarnya fluktuasi ini ter!adi antara

lain oleh kurangnya daerah resapan air di bagian hulu dikarenakan gundulnya hutan dankurangnya usaha membangun sistim tampungan (tandon) air pada sistim drainase. Hal ini berakibat menurunnya recharging air tanah dan pada gilirannya kemudian berefek padaturunnya base flow pada aliran sungai atau menghilangnya mata air mata air dari hulu sungai.Eilosofi pembuatan sistim drainase dengan tampungan tampungan ramah lingkungan dalamusaha menanggulangi ban!ir mirip tetapi tidak sama dengan filosofi pembuatan waduk penahan ban!ir. =aduk dibangun dalam skala besar, tidak hanya dalam pengertian fisik, tapi

!uga besar dalam efek negatif yang ter!adi. Sedangkan sistim drainase dengan tampungantampungan air ramah lingkungan dibuat dan dikelola oleh orang perorang dan oleh unitmasyarakat kecil. Sedemikian sehingga perbedaan filosofi diantara keduanya ialah bahwawaduk dimotori oleh sebuah otoritas, sedangkan sistim drainase dengan tampungantampungan ramah lingkungan digerakkan oleh public community.

"enerapan konsep drainase ramah lingkungan di lapangan yang diiringi oleh program pengembangan masyarakat dilakukan pada berbagai bidang, seperti#

$. Sistem pembuangan air hu!an di rumahDengan konsep bahwa air hu!an harus ditahan selama mungkin dan sebanyak mungkin diserap oleh tanah maka urutan aliran air hu!an di setiap unit rumah dapatmengikuti alur sebagai berikut #Air hu!an bungker air sumur resapan saluran1lustrasi alur air hu!an di setiap unit rumah disa!ikan pada ;ambar '.$ berikut #

Ga)#ar 4.1 Ilustras! Alur A!r ,ujan Pa&a Ru)a%



"ada tahap pertama, air hu!an dari atap rumah disalurkan ke bunker air. Air yang ditampung pada bungker ini di kemudian hari dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk menyiram tanaman, mencuci kendaraan, dll.3ika air untuk keperluan keperluan diatas dapat diambil dari bungker air yangada maka hal ini dapat secara langsung mengurangi beban air yang harusdisuplai dari "A*.

"ada tahap kedua, air hu!an yang tidak tertampung di bungker air dialirkanmenu!u sumur resapan. Air dari sumur resapan ini berfungsi sebagai pengisiankembali air tanah."ada tahap ketiga, air hu!an yang tidak tertampung di sumur resapan kemudiandialirkan ke selokan + saluran pembuangan air hu!an. Hal ini merupakantahapan terakhir !ika semua usaha untuk menahan air agar dapat meresap kedalam tanah telah dilakukan

3ika dihitung, proporsi :olume air yang dapat ditampung dalam bungker untuk tiaprumah mungkin tidak terlalu besar !ika dibandingkan dengan keseluruhan :olume

air hu!an yang turun. 4amun !ika setiap rumah dalam suatu kompleks perumahanmenggunakan cara seperti ini, maka !umlah :olume air yang dapat ditampung akan

semakin besar. Hal ini !uga berlaku dalam penggunaan sumur resapan pada setiapunit rumah. =alaupun :olume air yang dapat menyerap ke tanah untuk satu unitrumah tidaklah besar, namun !ika setiap rumah menerapkan hal ini maka !umlah:olume air yang dapat dikon:ser:asi akan semakin besar.

%. Saluran drainase sebagai long storageSaluran drainase selain berfungsi untuk mengalirkan air hu!an ke daerah yanglebih rendah, !uga dapat difungsikan sebagai long storage. ntuk beberapa

kawasan, long storage ini diperlukan karena air tidak dapat dibuang langsung kelaut akibat adanya pengaruh pasang surut. 4amun untuk beberapa kawasan lain,long storage ini dapat berfungsi sebagai bagian dari proses retensi air hu!an, agar :olume air yang menyerap ke dalam tanah semakin besar.Selain itu, pada musim kemarau, keberadaan air di saluran drainase cukup pentinguntuk menghindari pengendapan dan tertumpuknya berbagai kotoran yang dapatmenimbulkan bau tidak sedap. Dengan adanya long storage tersebut, air yang ada

dapat digunakan untuk melakukan penggelontoran saluran. "engaturan air padasaat Akan dilakukan penggelontoran dapat dilakukan menggunakan bantuan pintuair maupun bangunan air se!enis, yang dioperasikan oleh masyarakat setempat.



Dengan demikian, untuk lokasi lokasi yang dianggap memenuhi persyaratan, perencanaan saluran drainase perlu mengikutsertakan faktor retensi air, dengankonsekuensi dimensi saluran drainase akan semakin besar.

&. "eningkatan luas badan air "eningkatan luas badan air sungai dimaksudkan untuk meningkatkan daya retensisungai terhadap air. Komponen retensi alamiah di wilayah sungai, sempadansungai, dan badan sungai dapat ditingkatkan dengan cara menanami kembalisempadan dan sungai yang telah rusak serta memfungsikan daerah genangan atauEolder alamiah di sepan!ang sempadan sungai dari hulu sampai hilir untuk menampung ban!ir

'. "emeliharaan kebersihan4.1.4 ko5 ngineering dalam ko5Hidraulik .

eknologi berkelan!utan yang sekarang banyak diterapkan salah satunya adalah io2ngineering, yaitu pemanfaatan tetumbuhan untuk perbaikan perbaikan struktur fisik wilayahsungai. ontoh penerapan io 2ngineering atau 2ko 2ngineering adalah untuk mengatasi permasalahan longsor. Longsoran tebing, erosi pada dinding penahan tanah, erosi di sekitar pilar !embatan, dan !ebolnya tanggul merupakan efek dari meningkatnya kecepatan air dan

debit air.angunan perlindungan tebing sungai yang digunakan dalam teknik kon:ensional

adalah perkerasan tebing dengan pasangan batu. Konstruksi ini menutup seluruh permukaantebing. angunan semacam ini secara langsung akan memperpendek alur sungai danmenurunkan faktor kekasaran dinding. Dalam konsep 2ko 2ngineering, perlindungan tebingdapat dilakukan dengan menggunakan :egetasi lokal setempat. Hermono, %//$, mengusulkan& buah :egetasi di 1ndonesia yang bisa digunakan, yaitu # Iiti:er grass (rumput akar wangi),

1poema carrnia (karangkungan), dan ombusa (bambu).

4.1.4.1 *enggunaan 0e#ti e# g#ass

Ierti:er grass adalah tanaman yang sangat mudah tumbuh di berbagai tingkatkesuburan tanah, tahan kekeringan dan tahan genangan air serta penanamannya mudah relatiftanpa pemeliharaan. Akar :erti:er ini tumbuh lebat menancap ke bawah (dapat mencapai &m), sehingga tidak ter!adi perebutan unsur hara dengan tanaman lain. Sifat yangmenguntungkan lainnya adalah umumya pan!ang dan dapat bertahan selama puluhan tahun.

3enis Ierti:er adalah yang tidak menghasilkan bi!i, tidak mempunyai akar yang dapatmenghasilkan tanaman baru dan sekaligus berfungsi sebagai ranting Dengan karaktenstik iniIerti:er tidak akan berkembang liar di luar daerah rencana, tidak mengganggu tanaman



pertanian di sekitamya dan tikus tidak mau masuk karena bau akarnya. Daun Ierti:er relatif rimbun sebagai penangkal erosi akibat hu!an Akarnya yang kuat akan mengikat tanahdisekitarnya Satu !alur Ierti:er sepan!ang kontur akan berfungsi mengikat tanah, menahan

sedimen dan lumpur yang terbawa air. *aka dapat terbentuk bangku terasering yang stabil.eberapa lokasi sungai di 1ndonesia yang sudah dilakukan penanaman Ierti:er untuk

perlindungan tebing adalah Sungai "ecangaan dan Sungai =ulan di Seluna 3awa arat,Sungai isanggurung, Sungai ;!angkelok di 3awa barat.

4.1.4.2 *enggunaan Ipoema a#nia

1pomea camia disebut !uga Karangkungan atau Kangkung kangkungan atau Kangkung

londo atau Lompong lompongan. 1pomea ini merupakan tanaman rawa yang dapat tumbuh dsegala tempat dan tahan terhadap genangan dan arus air.'.$.'.& "enggunaan ambusa(bambu) ambusa atau bambu5 ambu termasuk keluarga rumput rumputan. anaman bambtumbuh alami di hampir semua benua. Sampai saat ini menurut EA- terdapat sebanyak 8genus bambu dan $% / spesies. atangnya berbentuk pipa, dengan buku buku sebagai pembatas pipa, mempunyai lapisan kulit khusus di bagian dalam dan luar batangnya.Kekuatan tarik lapis luar % kali lipat dan bagian dalam. *emiliki kekuatan tinggi secara aPiadan memiliki sifat lentur. Dalam waktu & ' bulan dapat mencapai ketinggian maksimum '/meter dan diameter rumpunnya sekitar $ &/ cm. ambu ini dapat di!umpai di sebagian besatebing sungai. ebing sungai merupakan habitat yang sangat cocok untuk tanaman bambu.Dalam kaitannya dengan perbaikan tebing, bambu dapat ditanam di sepan!ang bagian tebingyang dianggap rawan Di samping itu dapat !uga dikombinasikan dengan tanaman Ierti:er dan 1pomea.

4.1.4.4 Kombinasi anta#a bambu 0e#ti e# +an Ipoema

Kombinasi konstruksi ambu, :erti:er dan 1pomea sesuai untuk lokasi yangmempunyai kondisi dimana kecepatan air saat ban!ir kurang dan $, m+dt, air ban!ir banyamembawa sedimen tersuspensi (banyak membawa lumpur) dan dasar sungai bukan tersusunoleh batu kerikil. ara pemasangannya adalah batang bambu dipasang :ertikal pada lokasiyang tebingnya mengalami ancaman gerusan, batang melintang mendatar dipasang dandiikatkan pada batang :ertikal sebagai penguat. Di antara baris batang :ertikal dimasukkanranting pohon (segala !enis ranting dan dahan pohon). Dengan ini terbentuklah krib porous

yang dapat menahan air ban!ir dan mengikat sedimen. Setelah endapan terbentuk makaKarangkungan atau Ierti:er ditanam Selan!utnya akan tumbuh kuat dan tumbuhnya tidak teratur saling tindih dan terkait sehingga dapat mempercepat proses pengendapan. "ada saat



batang bambu mulai rapuh dimakan panas dan waktu, :erti:er atau karangkungan danendapan baru pada kaki tebing sungai cukup stabil dan mampu menahan gerusan.

4.1.4.3 *enggunaan batang po/on ,ang ti+ak te#atu# atang pohon yang tak teratur, pohon tumbang baru dan belum dipotong dahan dan

rantingnya, dapat dipasang pada bagian yang longsor. Di daerah pegunungan dapat dipakai pohon cemara. agian bawah (akarnya) diletakkan di hulu membu!ur di sepan!ang tebingyang longsor. ntuk dataran rendah dapat digunakan pohon pohon atau bambu di sekitar

sungai yang ada. "ada longsoran yang pan!ang dapat digunakan se!umlah batang pohon yangdipasang meman!ang.

4.1.4. 5abungan batang +an #anting po/on membu6u#

;abungan (ikatan) batang dan ranting pohon membu!ur dengan mengikat dahan danranting pohon meman!ang dapat dipasang dengan dipatok disepan!ang kaki tebing sungaiEungsi utamanya adalah untuk menahan kemungkinan longsornya tebing akibat arus air. 3enistumbuhan (ranting dahan) dipilih di daerah setempat, misalnya batang tanaman RmantanmantanganR atau bambu bambu yang berukuran kecil. 1katan tersebut sebaiknya ditimbutanah sebagian sehingga mendorong tumbuh. ntuk men!aga kebasahan selama masa pertumbuhan, maka ikatan tersebut harus di letakkan di bawah atau pada muka air rata rata

4.1.4.7 Ikatan batang +an #anting po/on +engan batu

1katan batang dan ranting pohon dengan batu dan tanah di dalamnya memiliki prinsipyang sama dengan ikatan batang, hanya di bagian dalam ikatan tersebut diisi dengan batu dantanah. Eungsi batu dan tanah ini adalah sebagai alat pemberat sehingga ikatan tidak terbawaarus. Di samping itu mempermudah tumbuhnya batang dan ranting tersebut.

4.1.4.$ *aga# +ata#

"agar ini dapat dibuat dengan bambu atau batang atau ranting pohon yang ada disekitar sungai. "enancapan pilar pagar sekitar / cm dan !arak pilar antara / 7/ cm. "agar di pasang di dasar sungai dengan bagian atas di bawah tinggi muka air rata rata. "emasangan pagar ini paling tepat sebelum musim penghu!an. ergantung !enis tanaman setempat, dalamwaktu berapa bulan tanaman di belakang pagar sudah bisa tumbuh.

4.1.4.8 *enutup tebing

"enutup tebing untuk menanggulangi erosi ini dapat dibuat dan berbagai macam



bahan, misalnya dari alang alang, mantang mantangan, !erami kering, rumput ga!ah kerindaun kelapa dll. Di bagian bawah dipasang ikatan batang pohon untuk penahan. Diantaranya bisa ditanami dengan :egetasi. 3enis :egetasi sebaiknya adalah :egetasi yang ditemukan di

sekitar lokasi tersebut.4.1.4.19Tanaman tebing

ntuk melindungi erosi dan longsoran tebing yang ter!al dapat digunakan perlindungan dengan tanaman. 3enis tanaman disesuaikan dengan !enis tanaman yang didapadi sekitar lokasi "an!ang batangnya sekitar 6/ cm masuk ke dalam tanah dengan diurugdiatasnya dan sekitar %/ cm yang di luar Dengan cara pengurugan ini didapat kondisi tanahyang gembur dan memungkinkan hidupnya tanaman tersebut. Dengan masukan sedalam 6/

cm ke dalam tanah make akan didapat tanaman yang kuat mengikat tebing sungai.

4.1.4.11*enanaman tebing

ebing tebing sungai yang tanpa tanaman sebaiknya sesegera mungkin ditanami. 3enistanaman dapat dipilih dan daerah setempat ambu adalah salah satu !enis :egetasi yang banyak di!umpai di sepan!ang sungai di 1ndonesia. "enanaman bambu dapat dilakukandengan memilih beberapa !enis bambu yang sesuai dengan lebar dan kedalaman sungai. 3enis !enis bambu yang pendek dan kecil dapat ditanam pada sungai yang relatif kecil Sedang bambu tinggi dan besar batangnya digunakan pada tebing sungai besar. anaman di tebingsungai ini selain berfungsi sebagai pelindung tebing !uga berfungsi sebagai retensi aliran,sehingga kecepatan aliran turun dan ban!ir di hilir dapat dikurangi.

4.1.4.12Tanaman anta#a pasangan batu kosong

"asangan batu kosong akan lebih kuat !ika dicelah celahnya ditanami tanamantanamanyang sesuai. Dengan tanaman tersebut batu akan semakin kokoh terikat pada tebingnya

4.1.4.1)K#ib pena/an a#us

Krib penahan arus atau pembelok arus dapat dibuat bai dari batu batu kosong, pagar datar atau batu dan akar+sisa pohon bagian bawah. Dengan krib ini akan ter!adi sedimentasi dsekitar krib khususnya di belakang krip. Dengan sedimentasi ini maka tebing di belakang kribakan terlindungi.

4.2. ALUR KEGIATAN

Dari hasil pemahaman Konsultan terhadap lingkup peker!aan yang tertuang di dalamKAK di dukung oleh pengalaman perusahaan, maka di susun metodologi menyeluruh dalammenyelesaikan peker!aan mulai dari peker!aan persiapan sampai penyerahan produk akhir



berupa Album "eta, Dokumentasi kegiatan dan laporan laporan. ntuk memudahkan dalammemahami metodologi tersebut, maka Konsultan membuat urutan dan keterkaitan antaramasing masing kegiatan dalam bentuk diagram alir yang dapat dilihat pada ;ambar '.$.

ntuk men!amin dan terarahnya kegiatan perencanaan maka perlu adanya suatu panduan yangmenggambarkan tahapan tahapan kegiatan untuk mencapai tu!uan dan sasaran yangdiharapkan. "anduan atas tahapan tahapan kegiatan ini digambarkan dalam suatu diagram aliyang digambarkan dibawah ini, yang mana setiap langkah (dalam diagram alir ditun!ukandalam bentuk panah) mempunyai sasaran berupa produk atau awal dari kegiatan berikutnya.

ahapan kegiatan disusun sebagai berikut #$. ahapan kegiatan pendahuluan dengan sasaran tersusunnya Laporan "endahuluan

berisi rencana ker!a penelitian lapangan dan pemilihan lokasi yang akan disur:ei pendahuluan dan orientasi+tin!auan lapangan serta berisi rencana ker!a, metode dan:olume pelaksanaan yang akurat berdasarkan kondisi lapangan untuk masing masingkegiatan sur:ei. ntuk menyusun lokasi pasti dari lokasi sur:ey dan rencana ker!ayang lebih akurat, Konsultan terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait yaitu Dinas inamarga, Dinas "ermukiman, Dinas "ariwisata daninstansi terkait.

%. ahapan kegiatan sur:ey dan in:estigasi serta e:aluasi dan analisa data dimanasasarannya adalah tersedianya data lapangan untuk dianalisa dan die:aluasi yangditandai dengan produk laporan interim.

Sur:ei hidrologi dan "engumpulan data.

Analisa data dan peta topografi untuk menentukan arah aliran.

Analisa hidrologi.

"enyusunan model perubahan drainase.

"enyusunan alternatif pengamanan drainase+sungai. "enyusunan *aster "lan Drainase Kota.

&. ahap "enyusunan Laporan, meliputi kegiatan kegiatan # Laporan "endahuluan.

Laporan 1nterim.

Draft Laporan Akhir

Einal Laporan Akhir

"enyusunan - dan 0A . "enyusunan Laporan "endukung.



Disamping kegiatan kegiatan yang disebutkan diatas pada peker!aan ini !uga akan dilakukaasistensi dan diskusi sebagai kontrol dan arahan direksi terhadap pelaksana atas kegiatankegiatan yang telah dan akan dilan!utkan yaitu berupa #

Diskusi Draft laporan pendahuluan dimana akan ditentukan lokasi yang diprioritaskanuntuk ditindaklan!uti dengan sur:ei dan in:estigasi baik untuk detail desain maupunstudi kelayakan.Asistensi konsep alternatif model drainase, dalam hal menentukan tipe dan !enis bangunan pengamanan yang akan direncanakan, serta pembahasan atas alternatifalternatif desain.Diskusi Draft laporan Antara, yang akan membahas hasil identifikasi dan

in:entrasisasi lokasi ka!ian termasuk didalamnya permasalahan permasalahaneksisting yang ter!adi beserta beberapa alternatif solusinya, Kema!uan peker!aan danrencana ker!a selan!utnya. Diskusi ini dilakukan !uga untuk mendapatkan masukandari pihak yang terkait sehingga draft laporan ini dapat disempurnakan men!adilaporan Antara.

Diskusi draft laporan akhir, yang membahas hasil studi keseluruhan untuk mendapatkan masukan dari pihak yang terkait sehingga konsep laporan ini dapat

disempurnakan men!adi laporan akhir.Hubungan dan urutan kegiatan serta produk yang diharapkan akan dapat dihasilkandigambarkan pada bagan alir dibawah ini.



Ga)#ar 4.2 !a$ra) Alur Pe erjaan

4.3 PEKER AAN PEN A,ULUAN

ntuk menun!ang kelancaran kegiatan proyek diperlukan administrasi yang baik antara pemberi ker!a dengan konsultan. "eker!aan persiapan di mulai segera setelah Konsultanmenerima surat perintah mulai ker!a (S"*K) dengan beberapa kegiatan antara lain #

$. "eker!aan persiapan, meliputi #a. Administrasi "royek

*empersiapkan administrasi proyek meliputi buku kontrak, surat perintah mulaiker!a (S"*K) dan surat penyerahan lapangan (S"L).

b. "ersiapan "ersonil



Dengan dimulainya kegiatan proyek maka konsultan mempersiapkan personiltenaga ahli yang tercantum di dalam proposal teknis. Setiap tenaga ahli akanmempersiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan sur:ey meliputi form sur:ey

maupun daftar (check list) kebutuhan data sekunder yang diperlukan. "ersonilyang harus di persiapkan dalam rangka penyusunan *aster "lan Drainase di KotaLewoleba, terdiri dari tenaga ahli dan tenaga pendukung.

enaga ahli, terdiri dari #o Ketua im ( eam Leader)o Ahli Hidrologio Ahli Hidrolikao Ahli eknik ;eologi dan *ekanika anaho Ahli Drainase "erkotaano Ahli ;eodesio Ahli Lingkungano Ahli Sosiologi dan antropologi

enaga Sub "rofesional, terdiri dari #o Ass. Ahli Hidrologi

o Ass. Ahli Hidrolikao Ass. Ahli Drainase "erkotaano Ass. Ahli ;eodesio Ass. Ahli lingkungano Ass. Ahli eknik geologi dan *ekanika anaho Ass. Ahli Sosiologi + Antropologio Sur:eyor o 2stimator o Drafter o -perator Komputer o Administrasi + Sekretaris

%. "enyusunan 0encana Ker!a erinciAgar tu!uan peker!aan dapat dicapai, baik mutu maupun waktu, sesuai dengan sasaranyang di harapkan maka perlu disusun rencana ker!a yang meliputi !adwal pelaksanaan peker!aan dan !adwal penugasan personil. "enyusunan rencana ker!a akan dituangkan

dalam Laporan "endahuluan setelah dapat diketahui baik dari hasil analisa dane:aluasi hasil studi terdahulu yang di kompilasikan dengan kondisi ePisting hasiltin!auan lapangan, terutama menyangkut kepastian lokasi yang akan dilakukan sur:ei



dan in:estigasi. Hal ini terutama menyangkut kegiatan lapangan yang perlu dilakukansesuai dengan kondisi ePsisting.

&. "ersiapan "eralatan dan "engumpulan Data Sekunder

a. "ersiapan "eralatan"ada tahap awal dimulainya peker!aan akan dipersiapkan peralatan yangdiperlukan untuk mendukung operasional proyek. Khususnya untuk tenaga ahliyang melakukan sur:ey akan mempersiapkan peralatannya yang sudah dikalibrasi.Daftar peralatan dan surat u!i kalibrasi akan disampaikan kepada pemberi ker!auntuk mendapatkan persetu!uan.

b. "engumpulan Data Sekunder

Data sekunder yang dibutuhkan ada % !enis yaitu data sekunder yang bersifatumum (general) dan khusus. Data tersebut dikumpulkan dari berbagai instansiterkait baik di pusat maupun daerah. Data sekunder yang bersifat umum antara lain#

Ta#el 4.1 Ke#utu%an ata &an Peta

Data sekunder yang bersifat khusus adalah data yang dibutuhkan oleh masing masing tenagaahli untuk keperluan analisa detail yang biasanya hanya didapatkan dari daerah meliputi #



Ta#el 4.2 Ke#utu%an ata Se un&er &ar! aera%

'. -rientasi Lapanganntuk mendapatkan gambaran kondisi lapangan dan informasi yang lengkap tentang

wilayah proyek, maka Konsultan menugaskan team leader bersama tenaga ahli untuk melakukan penin!auan lapangan dan berkoordinasi dengan instansi daerah. "enin!auanini sangat bermanfaat terutama untuk merencanakan strategi pelaksanaan sur:ey

Hidrometri, ;eoteknik, opografi, dan memperoleh informasi permasalahan yang adadi daerah proyek khususnya yang berkaitan dengan ban!ir, erosi dan sedimentasi.Selama kun!ungan lapangan akan dilakukan !uga pengumpulan data sekunder antaralain #

Kabupaten Lembata Dalam Angka dan Kec 4ubatukan Dalam Angka,sumber "S.

"eta daerah genangan akibat ban!ir maupun genangan.

uku hasil studi yang terkait maupun perencanaan yang pernah dilakukansebelumnya.

"eta tata guna lahan dan 0encana strategis dan tata ruang Kabupaten



Lembat a, sumber "emda. Daftar harga satuan bahan dan upah setempat.

Dan lain lain.

4.4 PEN EKATAN MET0 E SUR E/ AN IN ESTIGASI*asterplan drainase diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan drainase,

untuk itu maka dalam menyusun masterplan drainase mutlak dibutuhkan peker!aan Sur:eydan 1n:estigasi agar data yang didapatkan akurat dan dapat menyelesaikan permasalahandrainase di lokasi peker!aan berikut disa!ikan beberapa pendekatan metode sur:ey danin:estigasi yang akan dilakukan konsultan#

Ta#el 4.3 Met(&e Sur ey



4.+ KEGIATAN SUR E/ AN IN ESTIGASI

"engumpulan Data Lapangan yang akan dilaksanakan dalam peker!aan ini dilakukandengan menggunakan cara desain lengkap (full design), yaitu cara pengumpulan datalapangan yang telah dikembangkan oleh Departemen. ntuk peker!aan pembuatan rencana"enyusunan *aster "lan lengkap dalam rangka penanganan "enyusunan *aster "lan ini, peker!aan pengumpulan data lapangan terdiri dari #

4.&.1 -ur3ey 'endahuluan

Sur:ey "endahuluan meliputi kegiatan kegiatan sebagai berikut #$. *enyiapkan peta dasar berupa peta topografi dan peta peta pendukung lainnya yang

dipakai untuk menentukan titik awal dan titik akhir ruas secara garis besar.

%. *empela!ari lokasi rencana trase !alan dan daerah daerah sekitarnya dari segigeografis, sosial ekonomi secara umum.

&. mempela!ari dan menganalisa keadaan medan baik dari segi topografi maupun geologsecara garis besar untuk tiap trase !alan.

'. *engumpulkan dan menganalisis data curah hu!an pada daerah rencana trase !alanmelalui station station pengamatan yang telah ada ataupun pada !awatan meteorologisetempat.

. *encari sumber material ( uarry) yang diperlukan untuk peker!aan konstruksi danmemperkirakan :olumenya.

6. *enganalisis secara :isual keadaan tanah dasar pada daerah rencana trase !alan.8. *engumpulkan data yang diperlukan untuk kemungkinan diperlukan pemasangan

!embatan, gorong gorong dan bangunan pelengkap lainnya.7. *embuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi lokasi penting untuk butir b, c, e, f

dan g.9. *engumpulkan data harga satuan bahan dan upah di daerah setempat dan biaya hidup

sehari hari.$/. *embuat laporan lengkap perihal butir a s+d i dan memberikan saran saran yang

diperlukan untuk peker!aan konstruksi !alan yang diambil.

4.3.1.1 *enguku#an Topog#afi

"engukuran topografi adalah sebagai proses pengumpulan data permukaan bumi yangselan!utnya data hasil ukuran dipresentasikan dalam bentuk peta perencanaan !alan, terdirdari % bagian peker!aan #

$. "eker!aan perintisan untuk pengukuran%. "eker!aan pengukuran #



a. "engukuran titik kontrol hori<ontal dan :ertikal b. "engukuran situasic. "engukuran penampang meman!ang dan melintangd. "engukuran pengukuran khususe. "erhitungan dan penggambaran peta.

&. "eker!aan "erintisan Dan "engukurana. "eker!aan perintisan berupa merintis atau membuka sebagian daerah yang akan

diukur sehingga pengukuran dapat ber!alan lancar. b. "eralatan yang dipakai untuk perintisan adalah gerga!i mesin atau se!enisnya dan

peralatan kon:ensional (parang, kampak, dan sebagainya).c. "erintisan diusahakan mengikuti koridor yang telah diplot di atas peta topografi

atau atas petun!uk pro!ect officer+pemimpin proyek.'. "eker!aan "engukuran

"eker!aan pengukuran ini terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain adalah pengukurantitik kontrol hori<ontal, pengukuran titik kontrol :ertikal, pengukuran situasi, pengukuran melintang dan meman!ang, pemasangan patok, perhitungan dan penggambaran serta kegiatan pengukuran khusus dengan memperhatikan beberapa halsebagai berikut

"eker!aan pengukuran topografi sedapat mungkin dilakukan sepan!ang *"Sistim Drainase (mengikuti koridor rintisan) dengan mengadakan pengukuran pengukuran tambahan pada daerah persilangan dengan !alan sehinggamemungkinkan diperoleh as !alan sesuai dengan standard yang ditentukan.

Awal pengukuran dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan aman.

Awal dan akhir proyek hendaknya diikatkan pada titik titik tetap, !ika tidak terdapat titik tetap digunakan koordinat lokal.

a. "engukuran titik kontrol hori<ontal.i. "engukuran titik kontrol dilakukan dalam bentuk poligon.

ii. Sisi poligon atau !arak antara titik poligon maksimal $// m diukur dan pegasukur (meteran) atau alat ukur elektronis.

iii. "atok patok untuk titik poligon adalah patok kayu, dengan ketelitian dalamsecon (yang dipakai adalah theodolit !enis % =ild, H% Ceiss atau yangsetingkat).

i:. Ketelitian untuk poligonnya adalah sebagai berikut # Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 7 n tiap tiap loop poligon.



(n T !umlah titik sudut poligon)

Kesalahan a<imuth pengontrol tidak lebih dari U.

"engamatan matahari dilakukan pada titik awal proyek dan pada setiap

!arak km (V 6/ titik poligon) serta pada titik akhir pengukuran. Setiap pengamatan matahari dilakukan dalam ' seri rangkap (' biasa dan ' luar biasa).

b. "engukuran titik kontrol :ertikali. 3enis alat yang dipergunakan untuk pengukuran ketinggian adalah waterpass

orde 11.ii. ntuk pengukuran ketinggian dilakukan dengan double stand % P berdiri alat.iii. atas ketelitian tidak boleh lebih besar dari $/ akar D mm, dimana D adalah

pan!ang pengukuran (km) dalam $ hari.i:. 0ambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, dalam arti pembagian

skala !elas dan sama.:. Setiap kali pengukuran dilakukan pembacaan rangkap & (tiga) benang dalam

satuan milimeter. enang Atas ( A), enang engah ( ) dan enang awah( 5 kontrol pembacaan % T AV .

c. "engukuran Situasii. "engukuran situasi dilakukan dengan sistem achymetri.ii. Ketelitian alat yang dipakai adalah &/U (se!enis dengan heodolit o).iii. "engukuran situasi daerah sepan!ang rencana !alan harus mencakup semua

keterangan keterangan yang ada di daerah sepan!ang rencana Sistim Drainasetersebut.

i:. ntuk tempat tempat !embatan atau perpotongan dengan Sistim Drainase lain, pengukuran harus diperluas (lihat pengukuran khusus).

:. empat tempat sumber material yang terdapat disekitar !alur !alan perlu diberitanda di atas peta dan difoto (!enis lokasi material).

d. "engukuran "enampang *eman!ang dan *elintang"engukuran penampang meman!ang dan melintang dimaksudkan untuk menentukan :olume penggalian dan penimbunan.i. "engukuran "enampang *eman!ang

"engukuran penampang meman!ang dilakukan sepan!ang sumbu rencana

Sistim Drainase."eralatan yang dipakai untuk pengukuran penampang sama dengan yang



dipakai untuk pengukuran titik kontrol :ertikal.ii. "engukuran "enampang *elintang

"engukuran penampang melintang pada daerah yang lurus dan landaidibuat setiap / m dan pada daerah daerah tikungan+pegunungan setiap %m.

"ada daerah tikungan, dari as ke arah luar % m dan ke arah dalam 8 m.

Lebar pengukuran penampang melintang 8 m ke kiri kanan as.

Khusus untuk perpotongan dengan sungai dipakai ketentuan khusus (lihat pengukuran khusus)."eralatan yang dipergunakan untuk pengukuran penampang melintang

sama dengan yang dipakai dalam pengukuran situasi.e. "emasangan "atok patok i. "atok beton dibuat dengan pipa paralon diameter $/ cm, harus dipasang pada

!arak setiap // m pada perpotongan rencana !alan dengan sungai (% buahseberang menyeberang). "atok beton tersebut harus ditanam pada kedalamanV 6 cm (yang kelihatan di atas tanah V $/ cm).

ii. "atok patok untuk poligon dan profil dibuat dari kayu yang dicat denganukuran P 8 P 6/ cm dan ditanam supaya tidak goyah.

iii. aik patok patok beton maupun patok patok poligon diberi tanda * dannomor urut.

i:. ntuk memudahkan mencari patok pada pohon pohon sekitar patok diberi catatau pita atau tanda tanda tertentu.

:. ntuk memperbanyak titik tinggi yang tetap, perlu ditempatkan titik titik tinggi yang ber referensi pada pohon atau tempat lain yang permanen danmudah ditemukan.

:i. aik patok poligon maupun patok profil diberi tanda patok cat kuning dengantulisan hitam yang diletakkan disebelah kiri arah pengukuran.

:ii. Khusus untuk profil meman!ang titik titiknya yang terletak di sumbu !alandiberi paku dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda.

f. "erhitungan dan "enggambarani. "erhitungan koordinat poligon utama didasarkan pada titik titik ikat yang

dipergunakan.ii. "enggambaran titik titik poligon harus didasarkan pada hasil perhitungan

koordinat. "enggambaran titik titik poligon tersebut tidak boleh secara grafis.iii. ;ambar ukuran yang berupa gambar situasi harus digambar pada kertas



milimeter dengan skala $ # $/// dan inter:al kontur $ m, ;ambar potonganmelintang dengan skala :ertikal $ # $// dan skala horisontal $ # %// serta;ambar potongan meman!ang dengan skala horisontal $ # $/// dan skala:ertikal $ # $//.

i:. Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur, begitu pulaketerangan keterangan lainnya yang penting.

:. itik ikat atau titik mati serta titik titik baru harus dimasukkan ke dalamgambar dengan diberi tanda khusus. Ketinggian titik tersebut perlu !ugadicantumkan.

:i. ;ambar situasi harus dilengkapi dengan data ePisting yang ada seperti tataguna lahan, bangunan, batas wilayah, fasilitas umum dll, dilengkapi denganlegenda standar.

g. "engukuran Khususi. "engukuran sekitar perpotongan

Daerah sekitar sungai diukur # %// m di kiri kanan sungai sepan!ang !alan.

$// m di kiri kanan dari as +pada daerahsungai. ii. "engukuran sekitar perpotongan

Daerah yang diukur yaitu daerah persilangan !alan $// m di kiri kanan !alandimaksud.

"engukuran titik kontrol hori<ontal berupa poligontertutup.

"engukuran titik kontrol :ertikal dengan alatwaterpas.

"engukuran penampang meman!ang dibuat pada sumbu !alan.

"engukuran situasi sama dengan pengukuran !alanutama.

"engukuran penampang melintang dibuat untuk setiap !arak $/ m dengan profil / m ke kiri kanan.

4.3.1.2 Su# e, Hi+#o ogi:Hi+#omet#i

"eker!aan sur:ai hidrologi W hidrometri dimaksudkan untuk memperoleh datalapangan (primer dan sekunder) tentang karakteristik sungai, anak+cabang sungai yang akanmendukung dalam analisis hidrologi maupun hidrolika.$. Kegiatan sur:ey hidrologi meliputi #



a. "engumpulan data curah hu!an terbaru minimum selama $/ tahun dari beberapa stasiun stasiun terdekat minimum & stasiun pos hu!an.

b. "engumpulan data klimatologi lainnya terbaru minimum selama tahun daristasiun stasiun terdekat.

c. "engumpulan data+informasi ban!ir (tinggi, lamanya perkiraan luas genangan dandampaknya).

d. "engumpulan data yang berkaitan dengan karakteristik D"S antara lain #keadaan :egetasi daerah pengaliran, sifat dan !enis tanah dan debit rata rata padawaktu keadaan normal, tahun kering dan tahun basah.

%. Kegiatan sur:ey hidrometri meliputi #a. "engukuran kecepatan aliran.

"engukuran kecepatan aliran sungai dilakukan pada bagian aliran (di sungai) yangtidak terpengaruh pasang surut, kegiatan pengukuran dilakukan di & titik yangditempatkan di hulu sungai, hilir sungai dan sungai cabang dengan ketentuansebagai berikut #i. 3ika kedalaman air /, / m, di pakai alat urrent *eter.

ntuk kedalaman aliran $, / m, pengukuran kecepatan dilakukan padakedalaman /,%/, /,6/ dan /,7/ dari kedalaman aliran untuk masing masing

lokasi (bagian tengah dan pinggir aliran). ntuk kedalaman aliran antara/, / B $, / m, pengukuran kecepatan dilakukan pada kedalaman /, / mdari kedalaman aliran pada bagian tengah aliran.

ii. 3ika kedalaman aliran /, / m, di pakai alat metode pengukuran kecepatanaliran dengan menggunakan pelampung.

iii. 1nter:al pias pengukuran terhadap lebar permukaan sungai adalah # / m, !umlah & pias.

T / $// m, !umlah ' pias. T $// B %// m, !umlah pias.

T %// B '// m, !umlah 6 pias.i:. Kedalaman pengukuran (D) dan perhitungan kecepatan rata rata (Im) #

D /.6/ m, satu titik pengukuran, Im T I/.6

D T /.6/ B $. / m, dua titik pengukuran, Im T O (I/.% V I/.7)

D $. / m, tiga titik pengukuran, Im T X (I/.% V%I/.6 V I/.7):. "engukuran penampang sungai di titik pengukuran debit.:i. "engikatan muka air sungai dan bak ukur muka air (peil schaal) dengan patok



topografi untuk mendapatkan kesatuan sistim ele:asi tanah dengan mukaair.

:ii. "engamatan muka air sungai khususnya di hilir sungai (titik pengukuran debit) tiap $ !am selama %' !am saat pasang tinggi (spring tide) dan pasang rendah (neap tide) berdasarkan data H1D0AL (Hidro -ceanografi AL)di pelabuhan terdekat.

b. "engambilan ontoh Sedimen.ontoh sedimen yang di ambil terdiri dari sedimen layang dan material dasar,

dengan ketentuan sebagai berikut #i. 3ika ketinggian air $,// m maka pengambilan contoh sedimen dilakukan

dengan menggunakan alat Suspended Sampler (untuk sedimen layang)dan ed *aterial Sampler (untuk material dasar).

ii. 3ika ketinggian air $,// m maka pengambilan contoh sedimen dilakukandengan tabung sample (untuk sedimen layang) dan ed *aterial Sampler (untuk material dasar).

iii. "engambilan contoh sedimen dilakukan pada bagian pinggir aliran dan tengahaliran.

i:. ontoh sedimen dimasukan ke dalam tabung sample.

4.3.1.) Su# e, Sosia Ekonomi +an &u+a,a

Sur:ey ini bertu!uan untuk mendapatkan data tentang kondisi sosial ekonomi penduduk setempat, sur:ey ini dilakukan dengan cara #$. *elakukan inter:iew terhadap pihak pihak maupun instansi terkait dengan

permasalahan ban!ir yaitu *asyarakat setempat, "among Desa, Kecamatan, "emda, Dinas

"ertanian, Dinas Kehutanan, Dinas "erikanan, "S, appeda, Dinas "ertambangan, DinasKimpraswil, dan sebagainya.%. *enyebarkan uesioner.&. Sur:ey langsung ke lokasi di mana ban!ir sering melanda daerah tersebut.

4.&.2 'elaksanaan 'eker,aan

4.3.2.1 *emasangan *atok &M

"atok dan * dipasang tersebar di sepan!ang lokasi yang dipetakan dan merupakan

titik titik kerangka hori<ontal dan :ertikal yang dilalui !alur pengukuran poligon dan sipatdatar serta titik pengamatan matahari.



4.3.2.2 *enguku#an Ke#angka %asa# Ho#i;onta '*o igon(

Sebelum melakukan peker!aan pemetaan situasi lokasi baik pengukuran kerangkadasar hori<ontal, kerangka dasar :ertikal maupun pengukuran detail situasi, terlebih dahuludilakukan pematokan yang mengco:er seluruh areal yang akan dipetakan. Adapun spesifikasi pemasangan patok permanen dan patok kerangka dasar pengukuran adalah sebagai berikut #$. "emasangan patok permanen ench *ark ( *), "atok * terbuat dari beton

bertulang setiap lokasi, dipasang sebanyak % (dua) buah dan dipasang ditempat yang tidakterganggu. agian * yang muncul dipermukaan tanah setinggi &/ cm ukuran &/ P &/cm. Sistem penamaan * adalah * S L $ dan * S L %. Lebih !elasnya posisimasing masing * tersebut dan keterangan lebih lengkap terdapat pada lembar (Deskripsi *).

%. "atok Kerangka Dasar "eta dengan inter:al !arak / m di sepan!ang Lokasi dandisekitar 0encana "elabuhan. "engukuran kerangka dasar horisontal dilakukan denganmetoda poligon dimaksudkan untuk mengetahui posisi hori<ontal, koordinat (Y,>).Adapun spesifikasi pengukurannya sebagai berikut #a. "engukuran 3arak

"engukuran !arak menggunakan alat pengukur !arak lektronik Distance *eter (2D*) b. "engukuran Sudut

"engukuran !arak menggunakan alat pengukur !arak lektronik Distance *eter (2D*)• *enggunakan heodolite ( .%) dengan ketelitian $ detik.• 3umlah seri pengukuran % seri ( ,L ) muka belakang• Selisih sudut antara dua pembacaan M (lima detik )• Salah penutup sudut fZ $/ [n detik • Salah penutup !arak fd $#$/.///•

entuk geometris poligon adalah tertutup (loop) melalui * dan patok kayudimana #

n T 3umlah titik "oligonf\ T 3umlah penutup sudutfd T 3umlah "enutup !arak

4.3.2.) *enguku#an Ke#angka %asa# 0e#tika

"engukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui posisi tinggi ele:asi (C), pada masingmasing patok kerangka dasar :ertikal. *etoda pengukuran yang dilakukan ini metodawaterpass, yaitu dengan melakukan pengukuran beda tinggi antara dua titik terhadap bidangreferensi yang dipilih (L=S T /,//).



3alannya pengukuran setiap titik seperti diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

Ga)#ar 4.3 Pen$u uran Water'ass

Spesifikasi eknis "engukuran waterpass adalah sebagai berikut #$. 3alur pengukuran dibagi men!adi beberapa seksi.

%. iap seksi dibagi men!adi slag yang genap&. Setiap pindah slag rambu muka men!adi rambu belakang dan rambu belakang men!ad

rambu muka'. "engukuran dilakukan dengan cara double stand, ring

. oleransi kesalahan pembacaan stand $ dengan stand % % mm6. 3alur pengukuran mengikuti !alur poligon dan meliwati ( *)8. oleransi salah penutup tinggi (ft) 7 mmdimana :

a. n T Salah penutup tinggi b. D T 3arak dalam satuan km

7. Alat ukur yang digunakan waterpass (4AK%) dan rambu ukur alumunium & m."engukuran sifat datar ini dilakukan melalui titik titik poligon dan patok lainnya yang

digunakan untuk pengukuran situasi dan profil melintang site.

4.3.2.4 *enguku#an Situasi %etai

"enentuan posisi (P,y,<) titik detail dilakukan pengukuran situasi dengan metoda

pengukuran achymetri. Adapun spesifikasi teknis pengukuran situasi detail adalah sebagai berikut #$. Alat yang digunakan heodolite .%%. itik detail terikat terhadap patok yang sudah punya nilai koordinat dan ele:asi&. "engambilan data menyebar keseluruh areal yang dipetakan dengan kerapatan

disesuaikan dengan kondisi lapangan dan skala peta $ # % //.

4.3.2.3 *enguku#an *#ofi Me intang Lokasi

ntuk mengetahui bentuk permukaan tanah maka dilakukan pengukuran profil (crosssection). Spesifikasi pengukuran profil seperti pada gambar berikut #



Ga)#ar 4.4 Pen$u uran -r(ss Se*t!(n

$. "engukuran dilakukan di sepan!ang lokasi pada patok patok profil yang telah dipasang%. 1nter:al profil / m&. "engukuran profil tegak lurus lokasi'. "engukuran terikat terhadap titik poligon.

"erlengkapan data pendukung untuk pker!aan pemetaan+pengukuran topografi situasidetail #

$. "eta dasar skala kecil $ # /.///%. Kerangka acuan ker!a atau -0 &. Kalender matahari

'. Eormulir ukur."eralatan sur:ei yang digunakan seperti pada tabel berikut.

Ta#el 4.4 Peralatan Sur ey T('($ra !

4.3.2. *e#/itungan +an *enggamba#an



Seluruh perhitungan data poligon, sipat, dan situasi detail secara kasar diker!akan dilapangan dengan menggunakan alat hitung elektronik (kalkulator).

Setelah melalui proses hitungan semua data hasil pengukuran dipasang, maka semua

data koordinat dan ketinggian serta titik titik detail lainnya digambar (draft gambar) di atakertas millimeter blok, yang kemudian diolah lebih lan!ut dalam gambar Auto AD sebagai peta dasar topografi site.

4.3.2.7 Ana isis E abo#asi %ata Su# ei Topog#afi

"engolahan data terdiri dari pengolahan data sementara yang dilakukan di lapangan berfungsi sebagai kontrol hasil pengukuran dan selan!utnya perhitungan dari analisa datadilakukan di kantor. Analisis terhadap data angin dan perhitungan gelombang sepenuhnya

dilakukan di kantor.Adapun !enis perhitungan yang dipergunakan adalah sebagai berikut #

$. Hitungan koordinat titik B titik poligon%. Hitungan waterpass&. Hitungan Situasi dan ross Section'. Hitungan Luas Areal Sur:ei.

4.3.2.$ *e#/itungan Ke#angka Ho#i;onta +an Koo#+inat

Koordinat yang dihitung adalah koordinat kerangka dasar horisontal+titik titik poligondengan menggunakan rumus rumus sebagai berikut #Syarat ;eometrik Sudut

α akhir − α akhir = ∑ B− (n+2 )180 +fβα akhir − α akhir = ∑ d sinα +fxα akhir − α akhir = ∑ d cosα +fy

Koreksi absis Td

∑ dfx

Koreksi ordinat T d∑ d

fy

Dimana #α akhir T asimuth akhir α awal T asimuth awal∑ β T kumulatif sudut ukuran

n T 3umlah titik polygonfβ T error penutup sudut X akhir T absis akhir X awal T absis awalY akhir T ordinat akhir Y awal T ordinat awal



∑ d T kumulatif !arak polygon] T a<imuthKoordinat definitif #Hitungan absis definitif (P)

X i T X i− 1 +∆ X i+ K X i KX i T Koreksi absis X i T absis titik ke B i X i− 1 T absis titik sebelum titik ke B i∆ X i T selisih absis



Hitungan absis definitif (y)Y i T Y i− 1+∆ Y i + K Y i KY i T Koreksi ordinatY i T ordinat titik ke B iY i− 1 T ordinat titik sebelum titik ke B i∆ Y i T selisih ordinat

4.3.2.8 Hitungan Ketinggian < Wate#pass

Langkah langkah perhitungan ketinggian + ele:asi adalah sebagai berikut #$. *enghitung beda tinggi per seksi%. eda tinggi stand satu T∆ h$

&. eda tinggi stand % T∆ h%

'. eda tinggi ukuran pergi T∆ hpr T O (D$VD%). Salah penutup (S") ukuran stand satu dan stand dua tidak boleh melebihi batastoleransi yang dii<inkan ($/ √ D ) , D T dalam Km

6. 3arak tiap slag , didapat dari !umlah !arak ke belakang ditambah !arak ke muka.8. *enghitung salah penutup setiap kring sipat datar (H)7. H T ∆ h$ V ∆ h%V ^^^^^.V ∆ hn V S" T/

9. Menghitung tinggi : Hj = hi + ∆ hij + (SP D ). D ij

3.2.19 *e#/itungan Situasi %etai +an =#oss Se tion

Data situasi dan cross section hasil pengukuran lapangan dihitung dengan metodatachymetri. erdasarkan ilustrasi gambar dibawah , alat berdiri pada titik A yang telahdiketahui (Y,>,C) maka titik dapat dihitung.

erdasarkan gambar dibawah, titik b dapat diketahui tingginya dari titik A yangtelah diketahui ele:asinya sebagai berikut #

Ga)#ar 4.+ Met(&e Ta*%y)etr!

T B= T A+∆ H

∆ H =[1002 (B a− Bb)sin 2 ]+T A+T B



ntuk menghitung !arak datar (Dd) menggunakan rumus #

D D= D o cos 2

D D= 100 (Ba− Bb)cos 2

Dimana #T A T inggi titik A yang telah diketahui (Y,>,C)T B T inggi titik yang telah ditentukan∆ H T eda tinggi antara titik A dan B a T acaan benang atasB b T acaan benang bawahB ! T acaan benang tengah

D0 T 3arak optis _$//( a B b)` Dd T 3arak datar

T Sudut miring Dd T 3arak datar A " T A<imuth

4.3.2.11 Hitungan Luas A#ea Te#uku#

;una mengetahui luas areal yang telah diukur maka dihitung dengan sistem koordinatsebagai berikut #Dengan gambar di bawah ini dapat dipahami bahwa luas (L) tidak menguraikan penurunanrumusnya adalah #

Ga)#ar 4.; ,!tun$an Luas S!ste) K((r&!nat

4.3.2.12 *en,a6ian %ata

Data dari hasil pengukuran yang telah dihitung disa!ikan dalam bentuk peta opografi

dan athimetri dan gambar potongan melintang.



4.3.2.1) *en,e i+ikan tana/ +an mate#ia

Lingkup kegiatan yang tercakup dalam peker!aan penyelidikan tanah dan material iniantara lain #

$. "enyelidikan tanah dasar (termasuk bahan timbunan badan !alan kiri kanan rencana*" Sistim Drainase) dilakukan pengamatan secara :isual untuk memperkirakan !enistanahnya pada setiap selang !arak V $ km. "engamatan dapat dilakukan denganmencatat sifat sifatnya antara lain warnanya, kekasaran butirnya, dll.

%. "enyelidikan sumber uarry (selected material).Konsultan harus menyelidiki lokasi sumber material yang diperlukan sebagai bahan penutup sub grade (selected material). Hal hal yang perlu diperhatikan adalah #

a. *embuat peta sumber uarrytersebut. b. *emperkirakan :olumenya.c. dan lain lain

4.3.14 Su# e, Hi+#o ogi

Sur:ai Hidrologi bertu!uan untuk mencari data yang diperlukan dalam analisishidrologi dan selan!utnya dapat dipakai dalam perencanaan Sstem drainase. Dalam perencanaan drainase sangat diperlukan untuk penentuan !enis dan dimensi dari bangunan

bangunan drainase, disamping untuk penentuan bentuk potongan itu sendiri.Kegiatan kegiatan yang diperlukan umumnya meliputi #

$. *enganalisis pola aliran pada daerah rencana Sistim Drainase untuk mendapatkanSistim Drainase yang paling aman dilihat dari pengaruh pola aliran tersebut.

%. *engambil data curah hu!an dan ban!ir tahunan dari sumber sumber yang bersangkutan dan menentukan hu!an rencana yang selan!utnya dapat dipakai untuk menentukan ban!ir rencana dengan metoda yang diperlukan.

&. Dari data lapangan dan hasil perhitungan tersebut diatas, selan!utnya menentukan !enis dan dimensi bangunan drainase yang diperlukan seperti !enis dan dimensi Saluranyang diperlukan.

'. *embuat laporan lengkap mengenai perihal tersebut di atas yang meliputi perhitungan perhitungan, grafik grafik, tabel tabel, gambar gambar+sketsa dan sarsaran yang diperlukan.

. *engumpulkan data yang lain yang berkaitan dengan Sistim Drainase yang bersangkutan yang akan berguna dalam proses design , misalnya peta lokasi, dll.



4.; ANALISA ATA IN ESTIGASI.

Kegiatan analisis data, meliputi #$. Analisis Data opografi.

%. Analisis data geologi teknik+mekanika tanah.&. Analisis data hidrologi.'. Analisis data sosial ekonomi.

. Analisis "rioritas "engendalian.6. Analisis Strategi "enanganan.

4.(.1. Analisa Hidrologi

Secara garis besar analisa hidrologi yang dilakukan antara lain #

$. Konsistensi data curah hu!an (membuang data yang tidak sesuai, pengisiandata hilang+kosong, u!i konsistensi).

%. "enentuan curah hu!an rencana.&. "erhitungan debit ban!ir.

4. .1.1 Konsistensi %ata =u#a/ Hu6an.

Sebelum data hu!an dipergunakan untuk perencanaan harus dilakukan u!i konsistensidata di mana data yang tidak sesuai akibat kesalahan pencatatan dan gangguan alat pencatat

perlu dikoreksi dan data yang hilang+kosong di isi dengan menggunakan pembanding poshu!an sekitar yang terdekat. Analisa yang digunakan meliputi metode ratio normal dan kur:amassa ganda. *etode statistik lain bila tidak tersedia data pembanding maka digunakan*etode 0A"S (0escaled Ad!usted "artial Sums). *etode ini berdasarkan data curah hu!ansetempat, di mana data curah hu!an yang tersedia di sekitar lokasi proyek sangat terbatas."ersamaan yang dipergunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut #

S¿o= 0

S¿k = ∑i= 1

k

(Y i− Y )# dengan k T $,%,&,....,n

¿∗¿= S¿k D y

S¿

¿∗¿=∑i= 1

k

(Y i− Y )

nS¿

4ilai statistik dan 0 #



¿∗¿Sk

¿

$ = aks ¿ 0 % k % n

¿∗¿¿∗¿− aksS k

¿

&= aksS k ¿

Dengan melihat nilai statistik di atas maka dapat di cari nilai +[n dan 0+[n. Hasilyang di dapat dibandingkan dengan nilai +[n syarat dan 0+[n syarat, !ika lebih kecil makadata masih dalam batasan konsisten.

4. .1.2 =u#a/ Hu6an -en ana

Analisa hidrologi untuk penentuan curah hu!an rencana disesuakan dengan kebutuhan

perencanaan. Analisa hidrologi yang digunakan untuk perencanaan sungai adalah curah hu!andengan periode ulang , $/, % dan / tahunan.Data yang diperlukan adalah data curah hu!an pos terdekat dan harus di u!i

konsistensinya sebelum di analisa. Syarat untuk pemilihan !enis distribusi yang sesuai untukmetode ;umbel, log normal, normal atau log "earson ype 111 adalah sebagai berikut #

Ta#el 4.+ Syarat Pe)!l!%an !str!#us!

bila dari u!i sebaran data masuk di dalam salah satu syarat tersebut di atas makametode tersebut yang akan digunakan. erikut diterangkan metode distribusi yang dapat di

gunakan"ersamaan persamaan dasar #T# > ? T ? V K .S

Dimana #T# ? T urah hu!an pada periode ulang r.# T T "eriode lang (tahun).

? T Hu!an maPimum rata rata (mm). > S T Standar de:iasi.K T Eaktor frekuensi.

"ersamaan faktor frekuensi #



Sn dan >n tergantung pada !umlah data (n), yang nilainya seperti tabel berikut #



Ta#el 4.; N!la! Sn &an /n

"ersamaan >tr (reduced :ariate) merupakan fungsi periode ulang ( ) #

Ta#el 4.< N!la! / tr Ber#a$a! Per!(&e Ulan$

*etode Log "earson ype 111Log Y T Log Y V ;.SDimana #Log Y T 4ilai log dari Y yang ter!adi dengan kala ulang r.Log Y T 4ilai log dari Y rata rata seri data Y.

S T Standar de:isasi+simpangan baku.; T Eaktor penyimpangan untuk kala ulang tertentu.

Hasil analisis distribusi frekuensi kemudian di u!i kesesuainya dengan menggunakan mhi S uare dan Smirno: Kolmogoro:.

4. .1.) %ebit &an6i# -en ana

Debit ban!ir rencana di hitung dengan metode hidrograf satuan atau denganmenggunakan metode *etode hidrograf satuan yang umum digunakan di 1ndonesia adalah

4akayasu dan ;amma $.



Met(&e Na ayasu

$' = 12∗ A∗ &o

3,68∗(0,30 ∗T ' +T 0,3 )

Dimana #

p T debit puncak ban!ir ( (3

d(!ik )

&0 T urah hu!an satuan (mm)

T ' T T ) +0,8 T r

T ) T 0,21 +0,7 *+ 15 K

T ) T 0,4 +0,058 x* + * >15 K

/,& T αxT)

L T "an!ang alu sungai (km)g T =aktu konsentrasi (!am)r T Satuan waktu hu!an, diambil $ !am

α T Kooefisien, untuk daerah pengaliran biasa diambil nilai %T 0,3 T αxT)

Met(&e Ga))a ? 1

$! = $' . ( ( !

k )

300 S, 1 /¿3 +1,0665 ∼1,2775

Tr = 0.43 ¿p T /,$7&6 A/, 776 0 /,'//7 34/,%&7$

T %8,'$&% 0/,$' 8 S /,/976 S4/,8&'' 0 A/,% 8'K T /, 6$8 A/,8$97 S /,$''6 SE $,/698 D/,/' %Dimana #

t T Debit pada !am ke t (m&+detik).

p T Debit puncak ban!ir (m&+detik).t T =aktu dari saat ter!adinya debit puncak (!am).

0 T =aktu naik (!am). T =aktu dasar (!am).

K T Koefisien tampungan (!am).L T "an!ang sungai utama (km).D T Kerapatan !aringan lurus (km+km%).SE T Eaktor sumber, perbandingan antara !umlah pan!ang sungai tingkat $ dengan !umlah

pan!ang sunga semua tingkat.S4 T Erekuensi sungai, perbandingan antara !umlah segmen sungai tingkat $ dengan !umlah

sungai semua tingkat.



=E T Eaktor lebar, perbandingan antara lebar D"S yang di ukur dari titik di sungai yang ber!arak X L dari tempat pengukuran.

S1* T Eaktor simetris, hasil kali antara faktor lebar (=E) dengan luas relatif DAS sebelah hulu (0 A3S T 3umlah pertemuan sungai.

S T Kemiringan slope sungai rata rata.

4. .1.4 E a uasi %*S

Dari data tataguna lahan, peta rupa bumi serta peta geologi akan dapat diketahui perubahan D"S sehingga dapat di analisa pengaruh perubahan tataguna lahan dengankarakteristik debit sungai. Di D"S akan diidentifikasi daerah kritis longsoran maupun daerahkritis yang perlu reboisasi. Analisa D"S dilakukan dengan menggunakan metode analisawatersheed management di mana ada kesinkronan antara penggunaan lahan dengan reco:erylingkungan alami atau dalam istilah pembangunan yang berkelan!utan.

4.(.2 Analisa -osial konomi

4. .2.1 Kepen+u+ukan

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui keadaan penduduk yang menempati sekitar lokasi peker!aan. *asalah kependudukan yang ditelaah adalah !umlah dan perkembangan penduduk, mata pencaharian, sanitasi, dan lain lain. Data kependudukan ini berguna dalam

mempertimbangkan desain yang direncanakan.4. .2.2 *enggunaan La/an

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui keadaan lahan yang telah digunakan di lokasi peker!aan. Lahan dalam suatu pemukiman biasanya terbagi men!adi dalam & bagian, yaitlahan usaha, lahan pekarangan dan lahan untuk fasilitas sosial. "roduksi pertanian di lokasi peker!aan pun perlu diketahui.

4. .2.) Sa#ana +an *#asa#ana Sosia

"rasarana sosial yang paling penting dalam suatu kawasan pemukiman adalah adanya prasarana !alan untuk menu!u ke lokasi. Dengan adanya !alan tersebut arus komunikasi barang+hasil pertanian dapat ber!alan lancar. Selain itu prasarana sosial lainnya pun perludiketahui seperti sarana kesehatan, sarana ibadah, serta sarana umum lainnya.

4.< KEGIATAN PEREN-ANAAN RAINASE

4.0.1 -istem *aringan rainase.

erbagai alternatif sistem !aringan drainase ditentukan berdasarkan hasil ka!ian system !aringan drainase yang dalam prosesnya dilibatkan berbagai aspek dan salah satunya adalahkondisi eksisting drainase. Aspek ini memberi informasi awal yang terkait dengan



permasalahan drainase dan kemampuan drainase eksisting.

Selain faktor tersebut di atas beberapa aspek lain yang sangat penting dalam rangka penentuan alternatif !aringan dan penanganan drainase adalah #

$. opografi dan *orfologi Lahan.opografi dan morfologi lahan sangat penting dalam penentuan batas cathment area

dan arah aliran.%. Hidrologi

Aspek hidrologi sangat penting dalam menentukan parameter debit run off puncak pada % (dua tahunan), (lima tahunan) dan % (dua lima tahunan). Debit run of puncak men!adi dasar+acuan dalam analis hidraulik untuk menentukan dimensi salurandrainase.

&. Saluran Drainase 2ksisting.eberapa parameter penting berkaitan dengan aspek saluran drainase eksisting yang

men!adi bahan pertimbangan dalam ka!ian system !aringan drainase, antara lain #a. Lokasi, pan!ang, dimensi, dan daya dukung+kemampuan saluran drainase

eksisting b. ata letak saluran drainase eksisting dan saluran pembuang.

'. Lingkungan+ an!ir+Sanitasieberapa parameter penting yang berkaitan dengan aspek lingkungan+ban!ir+sanitas

adalah #a. =ilayah, luas, lama, frekuensi, tinggi dan penyebab genangan ban!ir (Lihat

Lampiran ;). b. ata letak bangunanc. 3aringan !alan, sungai dan bangunan yang sudah ada.

. Sosial 2konomi

eberapa parameter+informasi penting dari aspek sosial ekonomi (sosek) adalah#a. "erilaku+kepedulian masyarakat dalam penanganan sampah+sanitasi drainase. b. Kerugian akibat ban!ir, baik kerugian materi maupun !iwa.c. Konsultasi dengan masyarakat dan lembaga terkait.

6. ;eologiAspek geologi memberikan informasi mengenai tingkat kerentanan+kestabilanlahan+tanah, yang selan!utnya sangat membantu dalam penentuan alternati:e !aringan

dan penanganan drainase.erdasarkan berbagai aspek tersebut diatas, kemudian diperoleh informasi atau

masukan yang sangat berguna dalam penentuan alternati:e !aringan dan penangnan drainase



di wilayah ka!ian. 1nformasi tersebut antara lain #$. Conasi saluran drainase%. Debit ( ) rencana saluran pada berbagai periode ulang.&. Dimensi saluran drainase yang memadai+mampu menampung limpasan ban!ir pada

(dua tahunan), (lima tahunan)dan % (dua lima tahunan).'. Conasi wilayah ban!ir pada % (dua tahunan), (lima tahunan)dan % (dua lima

tahunan).. 0esponsi+kepedulian+patisipasi masyarakat dalam penanganan ban!ir.

6. ypical desain saluran drainase yang sesuai.8. eberapa alternatif sistem !aringan drainase selan!utnya digambarkan dalam bentuk

lay out. Hal ini sangat membantu dalam proses penentuan alternatif sistem !aringandrainase terpilih.

4.0.2 Ke)utuhan -truktur Bangunan air 6Bangunan rainase7

Seperti di!elaskan di atas bahwa ka!ian sistem !aringan drainase menghasilkan beberapa alternatif sistem !aringan drainase untuk penanganan ban!ir+genangan. "roses penentuan sistem !aringan drainase terpilih dilakukan berdasarkan hasil dari ka!ian ka!iayang telah dilakukan dan beberapa pertimbangan lainnya, baik petimbangan teknis maupun

non teknis.erdasarkan sistem !aringan drainase terpilih selan!utnya dapat diprediksikankebutuhan struktur bangunan yang diperlukan dalam rangka penanganan ban!ir+genanganDalam hal ini kebutuhan !enis+tipikal bangunan drainase yang sesuai, kontruksi bangunan pan!ang saluran dan lain lain.

4.0." 'erhitungan e)it dan imensi -aluran rainase

Dalam perencanaan sistem drainase diperlukan informasi debit puncak rencana yang

ter!adi pada cathment area saluran drainase rencana. "erhitungan debit puncak ini harusdilakukan secara hati hati dengan menggunakan data dan metode hidrologi yang sesuai untuk perencanaan drainase. "rosedur, data dan metode yang digunakan dalam perhitungannya telahdiuraikan secara garis besar sub bab di atas. 1nformasi debit puncak rencana pada beberapa periode ulang tertentu sangat penting dan men!adi dasar dalam analis hidraulik. Analisis inidiperlukan untuk menentukan dimensi saluran drainase rencana.

ahapan perhitungan dimensi drainase secara garis besar adalah sebagai berikut #$ = A . -

A= (b+b+2. . h )12 h

= (b+ . h )h

P= b+2 √ h2 + 2 h2= b+2 h √ (1+ 2 )



&= A P

= (b+ h )hb+2 h √ (1 + 2)

- = K &1 /2 i1 /2

- = K ( (b+ h )hb +2 h √ (1+ 2 )) H /K :

h = A P (b + h )

= $- (b + h ) ulangi masukkanhcoba hingga h T hcoba dan ¿̌

$ ¿T $ '(rl0

$ = A . -

Dimana #T debit yang diperlukan (m&+det)

A T luas penampang basah (m%)

I T kecepatan air dalam saluran (m+det)" T keliling basah saluran (m)0 T !ari !ari hidraulis (m)i T kemiringan garis energi atau kemiringan dasar saluran b T lebar dasar saluran (m)h T kedalaman air (m)m T bagian hori<ontal pada kemiringan lereng + talud saluran ( bagian :ertikal adalah $ )w T waking + freeboard (m)

Ga)#ar 4.< Urutan Ke$!atan Anal!s!s ,!&raul!



4.7 ISKUSICPRESENTASI

ntuk menangani peker!aan ini wa!ib mengadakan diskusi dengan tenaga ahli yangterlibat (intern) maupun kepada Direksi peker!aan guna memperoleh masukan. Asistensikepada pemberi peker!aan diadakan minimum $ (satu) kali setiap bulan, dengan permasalahanyang dibahas mengenai peker!aan yang telah diselesaikan, sekaligus menyampaikanalternati:e pilihan, guna memperoleh persetu!uan dan menga!ukan program ker!a selan!utnya.

ntuk memudahkan monitoring peker!aan agar pihak Konsultan membuat bukuasistensi. uku tersebut berisi catatan, tanggal dan bulan mengenai perintah, hasil diskusi,

persetu!uan dan lain lain dengan Direksi serta sebagai catatan pihak Konsultan mengena

item+produk peker!aan yang telah dilakukan+diselesaikan. atatan tersebut ditanda tanganoleh pihak Direksi (Asisten "erencanaan) dan "ihak Konsultan.

ntuk setiap bagian item+bab peker!aan yang telah diselesaikan oleh Konsultan agardiasistensikan secara bertahap ke Direksi, sehingga Direksi bisa mengontrol+ mengoreksi has peker!aan dengan baik. Diskusi dan ePpose dilaksanakan dengan tahap sebagai berikut#

$. Diskusi 1*embahas bahan bahan inception report yang dia!ukan oleh Konsultan dengan pihak

Direksi (Ass. "erencanaan) yang dilakukan di kantor "emberi 3asa yang di ikuti olehinstansi terkait.%. Diskusi 11

Dilaksanakan sampai kegiatan pertengahan proyek ber!alan, pembahasan dilaksanakandikantor pemberi !asa, selama dilaksanakan diskusi+asistensi Konsultan membuatcatatan hasil hasil diskusi+asistensi dan daftar hadir untuk diserahkan kepada Direks"eker!aan.

&. Diskusi 111Dilaksanakan pada saat Konsultan telah selesai menganalisa data dan menyiapkandraft *asterplan. "embahasan dilaksanakan dikantor pemberi !asa setelah pihak Direksi (Ass. "erencanaan) memeriksa laporan. Selama diskusi membuat catatanhasil hasil dan daftar hadir untuk diserahkan kepada Direksi "eker!aan.



I $

+.1 REN-ANA KER A

0encana Ker!a "erencanaan Easilitasi "enyusunan *asterplan Sistim Drainase, pada prinsipnya merupakan suatu rangkaian proses yang terdiri dari beberapa tahapan peker!aansampai pada laporan hasil ker!a.

erdasarkan lingkup tugas yang telah diberikan dalam Kerangka Acuan Ker!a ( -0)

pemahaman konsultan terhadap peker!aan ini. Dan strategi pendekatan (approach) yang telahdipaparkan di atas, serta metodologi yang akan digunakan oleh konsultan 5 maka berikut inidi!abarkan mengenai progam ker!a yang konsisten dengan hal hal yang telah dipaparkan diatas.

Secara garis besar kegiatan yang perlu dilakukan antara lain #$. idak hanya memberikan !asa "erencanaan sebagaimana pada Kerangka Acuan ugas

tetapi !uga mengusahakan dengan cara sedemikian rupa agar diperoleh hasil yang

terbaik.%. idak hanya melakukan "erencanaan biaya proyek, tetapi !uga mengusahakan

kemungkinan bisa diperoleh penghematan biaya proyek.&. idak hanya melaksanakan "erencanaan sesuai waktu yang telah ditentukan tetapi

!uga menciptakan metode metode dan teknik pen!adwalan untuk mendapatkan penghematan waktu.

'. *enitik beratkan pada pelaksanaan program "erencanaan secara efektif.

. *en!alin ker!asama yang baik dengan pihak "emerintah Daerah "ropinsi 4 u s ae n g g a r a i m u r dalam memecahkan masalah masalah dan mendayagunakan

struktur organisasinya."rogram ker!a tersebut akan mencakup #$. "ersiapan%. *enyusun program ker!a alokasi tenaga dan konsepsi peker!aan perencanaan.&. *engecek dan selan!utnya disetu!ui, kemudian diteruskan kepada pengelola proyek

untuk diketahui mengenai # !adwal waktu pelaksanaan yang dia!ukan perencana.



&.1.1 'eker,aan eknis

$. antuan dalam menentukan ;ambar Desain berikut detail B detail yang diperlukansebagai acuan ker!a Kontraktor dalam pelaksanaannya.

%. antuan dalam "enentuan material yang akan digunakan berikut spesifikasinya.&. antuan dalam perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan secara ekonomis dengan

mengedepankan mutu yang optimal.'. *enyusun 0encana Ker!a dan Syarat B syarat sebagai dasar pelelangan !asa

"emborongan.. *embantu "emilik "royek dalam proses pengadaan 3asa "emborongan dengan

memberikan pen!elasan (Aanwi!<ing) dan menyusun 0isalah Aanwi!<ing sebagaidasar "enawaran 3asa "emborongan.

6. Konsultasi8. *elakukan konsultasi dengan pengelola proyek dan pemimpin proyek untuk

membicarakan masalah yang timbul selama perencanaan.7. *engkoordinir rapat berkala dengan "e!abat "embuat Komitmen, pengelola proyek,

perencana untuk membicarakan masalah, kemudian dibuatkan risalah rapat dandikirimkan pada pihak yang bersangkutan.

&.1.2 Laporan

$. *embuat Laporan "endahuluan%. *enyerahkan Laporan Antara&. *enyerahkan Laporan Draft Akhir '. *enyerahkan Laporan Akhir

. *enyerahkan Laporan 2ksekutif Summary6. *enyerahkan D Soft opy

&.1." *ad8al 'elaksanaan Kegiatan

erikut adalah !adwal pelaksanaan kegiatan "enyusunan *asterplan Drainase Kota LewolebaTa#el +.1 a&6al Pela sanaan Ke$!atan



+.2 STRUKTUR 0RGANISASI PELAKSANAAN PEKER AAN

+.1 Stru tur 0r$an!sas! Pela sanaan Pe erjaan

&.2.1 raian ugas 'ersonil

3.2.1.1 *osisi Tenaga A/ i

$. enaga tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan tugas tugas peker!aan inisudah berpengalaman pada bidangnya masing masing dengan kualifikasi sebagai berikut #

%. enaga ahli adalah tenaga profesional yang telah mempunyai kemampuan untuk beker!a keras sesuai dengan tugas dan tanggung !awabnya seperti yang terdapat pada KAK.

&. Sehat !asmani untuk beker!a di lapangan dan mempunyai mental yang baik sesuaidengan bidang masing masing.

3.2.1.2 Kua ifikasi Tenaga A/ i

Dalam pelaksanaan peker!aan Konsultan akan selalu mengikuti petun!uk teknisdan nasehat dari Satker atau yang berwenang dalam mendelegasikan tugas tugasnya.

ntuk peker!aan ini Konsultan akan menugaskan tenaga ahli yang akan bertugas berdasarkan3adwal yang telah disusun dan disetu!ui oleh "imbagpro.

Adapun kualifikasi dan tugas tugas dari tenaga ahli yang akan ditugaskan oada proyek ini adalah sebagai berikut #



1. Tea) Lea&er

=ewenang dan tugas dari akan mencakup pada hal hal sebagai berikut #a. erada di lokasi atau tempat yang terdekat dengan lokasi proyek dimana dia

akan melakukan per!alanan dinas ke masing masing lokasi peker!aan yangmen!adi tanggung !awabnya.

b. *engikuti petun!uk teknik dan ketentuan ketentuan Dokumen Kontrak dalam melaksanakan tugas tugasnya

%. A%l! ra!nase

%imana tugas a/ i teknik %#ainase a+a a/ ikut membantu im Leader dalam hal penyediaan data primer dan sekunder terkait dengan kondisi eksisting drainase dan

memberikan hasil analisa dan usulan penanganan drainase&. A%l!,!&r(l($!

ugas Ahli Hidrologi adalah ikut membantu im Leader dalam hal penyediaan data primer dan sekunder terhadap data hidrologi dan memberikan hasil analisa hidrologi.

4. A%l! ,!&r(l! a

ugas Ahli Hidrolika adalah ikut membantu im Leader dalam hal penyediaan data primer dan sekunder terhadap data hidrolika dan memberikan hasil analisa, perhitungan serta gambar hidrolika.

+. A%l! Peren*anaan K(ta

ugas Ahli "erencanaan Kota adalah ikut membantu im Leader dalam hal penyediaan data primer dan sekunder terhadap data peta sistem drainase, petarancanangan sistem drainase, peta 0 0 dan memberikan masukan pada pembuatanrencana rancangan drainase yang diusulkan.

;. A%l! Stru tur&an Ban$unan A!r

ugas Ahli Struktur dan angunan Air adalah ikut membantu im Leader dalam hal penyediaan data primer dan sekunder terhadap bangunan air dan pelengkapnya danmemberikan masukan pada pembuatan rencana rancangan drainase yang diusulkan.

<. A%l! Est!)as! B!aya

ugas 2stimasi iaya dalam perencanaan bangunan air dan membuat analisa benefit.7. A%l! Pen$u uran

ugas Ahli "engukuran yaitu pengukuran situasi dan profil.



I1 $

9. Tena$a 'en&u un$

a. Sur:eyor ($/ orang) b. Sekretaris ($ orang)

c. -perator Komputer ($ orang)d. Drafter+-perator AD (% orang)

&.2.2 Komposisi im dan 'enugasan

erikut adalah komposisi tim dan penugasan dalam kegiatan "enyusunan*asterplan Drainase Kota Lewoleba. Adapun spesifikasi dari masing masing tenagaahli telah disesuaikan dengan dokumen Kerangka Acuan Ker!a (KAK) yang telah

disepakati sebelumnya

Ta#el +.2 Na)a Pers(n!l &an P(s!s! Tena$a A%l!

&.2." *ad8al 'enugasan enaga Ahli erikut adalah !adwal penugasan masing masing tenaga ahli dalam kegiatan

"enyusunan *asterplan Drainase Kota Lewoleba. Adapun bentuk tanggung !awab dan rentang waktu kegiatan dari masing masing tenaga ahli telah disesuaikandengan dokumen Kerangka Acuan Ker!a (KAK) yang telah disepakati sebelumnya



I1 $

Ta#el +.3 a&6al Penu$asan Tena$a



I1 $

Akhir kata im Konsultan mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya atas bantuan semua pihak yang membantu dan mendukung terlaksananya dan terselesaikannyakegiatan penyusunan Laporan "endahuluan dari keseluruhan kegiatan "enyusunan*asterplan Drainase Kota Lewoleba ini.

"ihak Konsultan !uga menyadari adanya beberapa kekurangan dalam penyelesaiandokumen Laporan "endahuluan ini, oleh karenanya kritik dan saran merupakan hal yangsangat dibutuhkan demi men!aga kualitas dan kiner!a im Konsultan untuk dapatmemenuhi mutu ker!a yang telah disepakati sebelumnya.



LAPORAN PENDAHULUANPenyusunan Masterp an Dra!nase K"ta

i

0UTLINE LAP0RAN PEN A,ULUAN

A 1 "24DAH L A4$.$ Latar elakan$.% *aksud, u!uan Dan Sasaran$.& =aktu "elaksanaan$.' 0uang Lingkup$.'.$ 0uang Lingkup Kegiatan$.'.$.$ Lingkup Kegiatan mum$.'.$.% Lingkup Kegiatan Spesifik $.'.% 0uang Lingkup =ilayah$. Sistematika "embahasan

A 11 A"02S1AS1 =1LA>AH "2024 A4AA4%.$ =ilayah Administratif %.% Kondisi Eisik Lingkungan%.%.$ Kondisi Kemiringan Lereng%.%.% Kondisi opografi%.%.& 1klim dan uaca%.%.' Kondisi ;eologi%.%. Kondisi "esisir dan Kelautan%.%.6 Kondisi Kebencanaan%.& "enggunaan Lahan%.& Kondisi Kependudukan%.&.$ 3umlah, La!u dan Kepadatan "enduduk %.&.% Struktur "enduduk %.&.%.$ Struktur "enduduk erdasarkan 3enis Kelamin%.&.%.% Karakteristik "enduduk erdasarkan Agama%.&.&.& Struktur "enduduk erdasarkan *ata "encaharian%.&.& Kondisi Sosial udaya%.' ransportasi%.'.$ ransportasi Darat%.'.$.$ 3aringan 3alan%.'.$.% erminal%.'.$.& Angkutan mum%.'.$.' Kelengkapan 3alan%.'.% ransportasi Laut%.'.%.$ "elabuhan Laut%.'.%.% Sarana ransportasi Laut%.'.%.& Angkutan "enumpang dan arang%.'.& ransportasi dara

%. Kegiatan "erekonomian



ii

%.6 Kondisi Easilitas%.6.$ Easilitas "endidikan%.6.% Easilitas Kesehatan%.6.& Easilitas "eribadatan

%.8 3aringan tilitas%.8.$ Air ersih%.8.% Air Limbah%.8.& Drainase%.8.' "ersampahan%.8. 3aringan Listrik %.8.6 3aringan elekomunikasi%.7 1ntensitas "emanfaatan 0uang dan ata *assa angunan%.7.$ 1ntensitas "emanfaatan 0uang%.7.$.$ Koefisien Dasar angunan%.7.$.% Koefisien Lantai angunan%.7.$.& Koefisien apak asement%.7.% entuk dan Arsitektur angunan%.7.& "emanfaatan angunan%.7.' angunan Khusus%.7. =a!ah Lingkungan%.7.6 ;aris Sempadan angunan%.9 Daya Dukung Lahan%.$/ Daerah 0awan encana

A 111 S 0I2> "24DAH L A4 DA4 S 0A 2;1 A A LAKSA4AK2;1A A4

&.$ mum&.% atas batas Daerah "erencanaan&.& 143A A4 K2 13AKA4 "24;2* A4;A4&.&.$ 0encana "engembangan Sumber Daya Air erdasarkan 0 0=&.&.$.$ Kriteria "engembangan Sistem Sumberdaya Air

&.&.$.% 0encana "engembangan Sistem Sumber Daya Air &.&.% 0encana "engembangan Sumber Daya Air erdasarkan 0D 0 &.&.%.$ 0encana Kebutuhan "rasarana Air ersih&.&.%.% 0encana Kebutuhan "rasarana Air Limbah&.&.%.& 0encana Sistem Drainase&.' "ermasalahan dan potensi pengembangan&. Alternatif Solusi&. .$ "endekatan mum&. .% Kriteria eknis&. .& "enyusunan alternati:e solusi



&

A 1I ;A* A0A4 * * KA=ASA4 "2024 A4AA4'.$ "enerapan 2ko Hidraulik dalam "erencanaan Drainase'.$.$ Eungsi Sungai sebagai Saluran Drainase.'.$.% "elurusan Sungai, Sudetan dan anggul'.$.& Drainase 0amah Lingkungan'.$.' 2ko 2ngineering dalam 2ko Hidraulik .'.$.'.$ "enggunaan Ierti:er grass'.$.'.% "enggunaan 1poema carnia'.$.'.' Kombinasi antara bambu, Ierti:er dan 1poema'.$.'. "enggunaan batang pohon yang tidak teratur '.$.'.6 ;abungan batang dan ranting pohon membu!ur '.$.'.8 1katan batang dan ranting pohon dengan batu'.$.'.7 "agar datar

'.$.'.9 "enutup tebing'.$.'.$/ anaman tebing'.$.'.$$"enanaman tebing'.$.'.$% anaman antara pasangan batu kosong'.$.'.$&Krib penahan arus'.%. Alur Kegiatan'.& "eker!aan "endahuluan'.' "endekatan *etode Sur:ey dan 1n:estigasi'. Kegiatan Sur:ey dan 1n:estigasi'. .$ Sur:ey "endahuluan'. .$.$ "engukuran opografi'. .$.% Sur:ey Hidrologi Hidrometri'. .$.& Sur:ey Sosial 2konomi dan udaya'. .% "elaksanaan "eker!aan'. .%.$ "emasangan "atok *'. .%.% "engukuran Kerangka Dasar Hori<ontal ("oligon)'. .%.& "engukuran Kerangka Dasar Iertikal'. .%.' "engukuran Situasi Detail'. .%. "engukuran "rofil *elintang Lokasi

'. .%.6 "erhitungan dan "enggambaran'. .%.8 Analisis 2laborasi Data Sur:ei opografi'. .%.7 "erhitungan Kerangka Hori<ontal dan Koordinat'. .%.9 Hitungan Ketinggian + =aterpass'. .%.$/ "erhitungan Situasi Detail dan ross Section'. .%.$$ Hitungan Luas Areal erukur '. .%.$% "enya!ian Data'. .%.$& "enyelidikan tanah dan material'. .$' Sur:ey Hidrologi



'.6 Analisa Data 1n:estigasi.'.6.$. Analisa Hidrologi'.6.$.$ Konsistensi Data urah Hu!an.'.6.$.% urah Hu!an 0encana

'.6.$.& Debit an!ir 0encana'.6.$.' 2:aluasi D"S'.6.% Analisa Sosial 2konomi'.6.%.$ Kependudukan'.6.%.% "enggunaan Lahan'.6.%.& Sarana dan "rasarana Sosial'.8 Kegiatan "erencanaan Drainase'.8.$ Sistem 3aringan Drainase.'.8.% Kebutuhan Struktur angunan air ( angunan Drainase)'.8.& "erhitungan Debit dan Dimensi Saluran Drainase'.7 Diskusi+"resentasi

A I "0-;0A* K203A.$ 024 A4A K203A.$.$ "eker!aan eknis.$.% Laporan.$.& 3adwal "elaksanaan Kegiatan.% S 0 K 0 -0;A41SAS1 "2LAKSA4AA4 "2K203AA4.%.$ raian ugas "ersonil

.%.$.$ "osisi enaga Ahli

.%.$.% Kualifikasi enaga Ahli

.%.% Komposisi im dan "enugasan

.%.& 3adwal "enugasan enaga Ahli

A I1 "24 "



0UTLINE LAP0RAN ANTARA

A 1 "24DAH L A4$.$. LA A0 2LAKA4;

$.%. *AKS D DA4 3 A4$.&. SASA0A4 K2;1A A4$.'. L14;K " K2;1A A4 K-4S L A4$. . K2L A0A4$.6. LA"-0A4$.8. S1S 2*A 1KA LA"-0A4.

A 11 HAS1L S 0I2> DA4 14I24 A01SAS1%.$. ;A* A0A4 * * K- A%.$.$. Letak ;eografis dan opografi%.$.%. ata ;una Lahan%.$.&. Data urah Hu!an%.$.'. Data "os Duga Air %.$. . "emotretan dara%.%. K-4D1S1 2KS1S 14; S1S 2* D0A14AS2 K- A%.%.$. Saluran "rimer %.%.%. Saluran Sekunder %.%.&. Saluran Sistem Drainase Lokal%.&. A4310+;24A4;A4

%.&.P *asing masing lokasi ban!ir %.&.P *asing maing lokasi genangan%.'. "24>2 A A4310+;24A4;A4%. . "20*ASALAHA4 D0A14AS2%.6. "-LA "24A4;A4A4 D0A14AS2 "20K- AA4%.8. 024 A4A "24A AA4 S1S 2* D0A14AS2 DA4 "24;24DAL1A4 A4310.

A 111 A4AL1SA DA4 "20H1 4;A4&.$. A4AL1SA H1D0-L-;1

&.%. A4AL1SA DA A H 3A4&.&. A4AL1SA E02K=24Si&.&.$. ;umbel&.&.%. Log "earson&.'. "20H1 4;A4 D2 1 024 A4A&.'.$. *enghitung 1ntensitas urah Hu!an (1)&.'.%. Analisa Debit 0encana dengan *etode 0asional&.'.&. Analisa ;enangan (dari hu!an )&.'.'. Analisa Debit Saluran Drainase&.'. . Analisa Hidrolika (*etode *anning atau Strikler)



&. . A4AL1SA "20H1 4;A4 H1D0-L-;1&. .$. Dengan cara ;umbel&. .%. Dengan cara Log "earson&.6. "20H1 4;A4 D1*24S1 SAL 0A4

A 1I *AS 20 "LA4 D0A14AS2'.$. S1S 1* *AS 20 "LA4 D0A14AS2 "20K- AA4'.%. S1S 1* D0A14AS2 "01*20 D1 K- A L2=-L2 A'.&. SK24A01- *AS 20 "LA4'.&.$. Kriteria "emilihan =ilayah arget'.&.%. Scoring =ilayah arget'.'. "2 A DASA0 D24;A4 14E-0*AS1 S2 A0A * *

'. . "2 A *AS 20 "LA4 D0A14AS2 K- A L2=-L2 A'.6. "24>1A"A4 3AD=AL "2* A4; 4A4 E1S1K '.8. "20K10AA4 K2 HA4 "24A4;A4A4 D0A14AS2

A I K-4S2" "24;2L-LAA4 D0A14AS2 "20K- AA4 20"AD DA420=A=ASA4 L14;K 4;A4.$. "24;2L-LAA4 D0A14AS2 K- A S2 A0A * *.%. K-4D1S1 2KS1S 14; DA4 "20*ASALAHA4 K2 20KA1 A4

"20SA*"AHA4, A10 L1* AH D24;A4 D0A14AS2 K- A.%.$. "ermasalahan Drainase Akibat "ersampahan.%.%. "ermasalahan Drainase Akibat Air Limbah.&. K-4S2" "24;2L-LAA4 D0A14AS2 K- A 20=A=ASA4 L14;K 4;A4.&.$. "engertian+definisi.&.%. Konsep "enanganan Air Limbah.&.&. Konsep "engelolaan Sampah.&.'. Konsep "engurangan "olusi, "otensi an!ir dan "erbaikan lingkungan iofilter .&. . Konsep "engurangan Debit Limpasan

A I1 K2S1*" LA4 DA4 SA0A4

6.$. K2S1*" LA46.%. SA0A4



:ii

0UTLINE LAP0RAN RA T AK,IR AN LAP0RAN AK,IR

A 1 "24DAH L A4$.$. LA A0 2LAKA4;$.%. *AKS D DA4 3 A4$.&. SASA0A4 K2;1A A4$.'. L14;K " K2;1A A4 K-4S L A4$. . K2L A0A4$.6. LA"-0A4$.8. S1S 2*A 1KA LA"-0A4.

A 11 HAS1L S 0I2> DA4 14I24 A01SAS1%.$. ;A* A0A4 * * K- A

%.$.$. Letak ;eografis dan opografi%.$.%. ata ;una Lahan%.$.&. Data urah Hu!an%.$.'. Data "os Duga Air %.$. . "emotretan dara%.%. K-4D1S1 2KS1S 14; S1S 2* D0A14AS2 K- A%.%.$. Saluran "rimer %.%.%. Saluran Sekunder %.%.&. Saluran Sistem Drainase Lokal

%.&. A4310+;24A4;A4%.&.P *asing masing lokasi ban!ir %.&.P *asing maing lokasi genangan%.'. "24>2 A A4310+;24A4;A4%. . "20*ASALAHA4 D0A14AS2%.6. "-LA "24A4;A4A4 D0A14AS2 "20K- AA4%.8. 024 A4A "24A AA4 S1S 2* D0A14AS2 DA4 "24;24DAL1A4 A4310.

A 111 A4AL1SA DA4 "20H1 4;A4&.$. A4AL1SA H1D0-L-;1&.%. A4AL1SA DA A H 3A4&.&. A4AL1SA E02K=24Si&.&.$. ;umbel&.&.%. Log "earson&.'. "20H1 4;A4 D2 1 024 A4A&.'.$. *enghitung 1ntensitas urah Hu!an (1)&.'.%. Analisa Debit 0encana dengan *etode 0asional&.'.&. Analisa ;enangan (dari hu!an )&.'.'. Analisa Debit Saluran Drainase

&.'. . Analisa Hidrolika (*etode *anning atau Strikler)



77

&. . A4AL1SA "20H1 4;A4 H1D0-L-;1&. .$. Dengan cara ;umbel&. .%. Dengan cara Log "earson&.6. "20H1 4;A4 D1*24S1 SAL 0A4

A 1I *AS 20 "LA4 D0A14AS2'.$. S1S 1* *AS 20 "LA4 D0A14AS2 "20K- AA4'.%. S1S 1* D0A14AS2 "01*20 D1 K- A L2=-L2 A'.&. SK24A01- *AS 20 "LA4'.&.$. Kriteria "emilihan =ilayah arget'.&.%. Scoring =ilayah arget'.'. "2 A DASA0 D24;A4 14E-0*AS1 S2 A0A * *

'. . "2 A *AS 20 "LA4 D0A14AS2 K- A L2=-L2 A'.6. "24>1A"A4 3AD=AL "2* A4; 4A4 E1S1K '.8. "20K10AA4 K2 HA4 "24A4;A4A4 D0A14AS2

A I K-4S2" "24;2L-LAA4 D0A14AS2 "20K- AA4 20"AD DA420=A=ASA4 L14;K 4;A4.$. "24;2L-LAA4 D0A14AS2 K- A S2 A0A * *.%. K-4D1S1 2KS1S 14; DA4 "20*ASALAHA4 K2 20KA1 A4

"20SA*"AHA4, A10 L1* AH D24;A4 D0A14AS2 K- A.%.$. "ermasalahan Drainase Akibat "ersampahan.%.%. "ermasalahan Drainase Akibat Air Limbah.&. K-4S2" "24;2L-LAA4 D0A14AS2 K- A 20=A=ASA4 L14;K 4;A4.&.$. "engertian+definisi.&.%. Konsep "enanganan Air Limbah.&.&. Konsep "engelolaan Sampah.&.'. Konsep "engurangan "olusi, "otensi an!ir dan "erbaikan lingkungan iofilter .&. . Konsep "engurangan Debit Limpasan

A I1 K2 13AKA4 "24;2L-LAA4 D0A14AS2 "20K- AA4

6.$. LA A0 2LAKA4;6.%. A0AHA4 "201C14A46.%.$. "eri<inan "enun!ukan "enggunaan anah (S1"" )6.%.%. "eri<inan Lokasi6.%.&. 1<in *endirikan angunan (1* )6.&. A0AHA4 "2* 201A4 14S24 1E DA4 D1S14S24 1E6.'. K2 13AKA4 "24;2L-LAA4 D0A14AS26.'.$. Kebi!akan "engelolaan Kawasan Lindung6.'.%. Kebi!akan "engendalian Kawasan Sempadan Sungai

6.'.&. Kebi!akan "engelolaan Sekitar =aduk dan *ata Air 6.'.'. Kebi!akan "engelolaan Eungsi "elayanan DAS



9

6.'. . Kebi!akan "engendalian an!ir dan Drainase

A I11 A4AL1S1S 0 D0A14AS2 "20K- AA48.$. S D1 K2LA>AKA4 "0->2K "24> S 4A4 *AS 20 "LA4 DA4 D2 A1L24;242014; D2SA14 D0A14AS2 "20K- AA48.$.$. Analisis Kelayakan "royek 8.$.%. *etode "enilaian 2konomi8.$.&. 2stimasi *anfaat8.$.&.$. Analisis *anfaat secara 2konomi8.$.&.%. Analisis *anfaat secara Einansial8.$.'. "roses Analisis Kelayakan8.$. . 1ndikator Kelayakan

8.$. .$. 4et "resent Ialue8.$. .%. enefit ost 0atio8.$.6. Analisis Dampak 8.$.8. "erkiraan iaya

A I111 K2S1*" LA4 DA4 SA0A47.$. K2S1*" LA47.%. SA0A4



GAMBARAN K0TA LEW0LEBA

Kondisi "esisir Kota Lewoleba merupakan batasdaratan dan laut

Konndisi "rasarana transportasi Kota Lewoleba

Sarana perdaganan berupa pasar Areal pertokoan dan sistem drainase di kotaLewoleba

Kondisi persampahan Kon isi !erkantoran



Daerah tergenang saat hujan i"amahora #imur

$saha !erbaikan sa%uran rainase

Daerah tergenang saat hujan i"amahor

Daerah tergenang saat hujan i&aiki%ok

Kon isi rainase i &a%angkeam "okasi tergenang i &o%ok%aus

Master Plan Drainase Lembata_oke4

Documents

Transcript of Master Plan Drainase Lembata_oke4