MASALAH PEMBORAN Nyata

9
MASALAH PEMBORAN Sumur Dalam dan Sumur Eksplorasi MASALAH PEMBORAN ( LAZIM ) Lost Circulation pada Formasi Fractured/Depleted/ Prorous / Parigi / INTERMIXED LAYER Gumbo Drilling Trayek 17-1/2 “ dan 12-1/4” Swelling Clay & Shale Trayek 12 – ¼” dan 8-1/2” Sloughing Shale Trayek 12 – ¼” dan 8-1/2” Stuck Pipe Trayek 8-1/2”

description

okkk

Transcript of MASALAH PEMBORAN Nyata

MASALAH PEMBORAN di AOT AOB

MASALAH PEMBORAN

Sumur Dalam dan Sumur Eksplorasi

MASALAH PEMBORAN ( LAZIM )

Lost Circulation pada Formasi Fractured/Depleted/ Prorous / Parigi / INTERMIXED LAYER

Gumbo Drilling Trayek 17-1/2 dan 12-1/4

Swelling Clay & Shale Trayek 12 dan 8-1/2

Sloughing Shale Trayek 12 dan 8-1/2

Stuck Pipe Trayek 8-1/2

Expensive Cost per Bbl of High Density Fluids

Clean Water Supply for Drilling Operation

+ Mud Waste Treatment / Polution Control

Faktor Kontribusi

Terjadinya Masalah Pemboran

Jenis dan Konsentrasi Material Fluida

Kemampuan Deteksi terhadap Kontaminan Formasi

Rheology yag Handal sesuai BHST

Alkalinitas Fluida untuk Netralisasi Kontaminan

Mutu Low Shear Rate Reading Fluida a/p BHST

Kandungan Ion Anti Hidrasi dan Cutting / Wall Cake Protector Tidak Cukup

Nilai MBT / Swelling Potential yang paling Tepat

Formulasi sistem LCM Slurry Tepat Guna

Desain dan Aplikasi ECD sesuai Rheology dan Suhu

Keseimbangan Tekanan Hidrostatik Fluida

ersediaan BOP Kimia ( Liquid BOP )

Peralatan Mixing dan Sirkulasi ( Pompa Aduk )

Peralatan Pemisah Solids

Kinerja Pompa Fluida untuk mengatur Fluid Velocity

Komunikasi antar Ahli di Lapangan

Mutu Sistem FLUIDA Pemboran yang dipakai

Kecakapan Drilling Fluid Engineer

SOLUSI Pencegahan

Formulasi Fluida harus mampu mencegah dan menetralisasi Kontaminan agar tidak bereaksi

Formulasi Fluida harus sesuai dengan BHST dan Tekanan Reservoir Formasi

Formulasi Fluida harus disesuaikan dengan Kinerja Pompa ( Velocity Terendah yang di antisipasi )

Desain RHEOLOGY HARUS SESUAI DENGAN KONDISI KONKRIT dilapangan al; GPM Real POMPA, Real Hole Diameter, BHST, HOPPER, Gas Reading, ROP dan Jenis Batuan

Treatment Fluida dan Flow Check harus dilakukan sebelum pemboran menembusi formasi antisipatif : pressured shales / Stressed Shale / Trouble making formations

Sistem Pengadukan Fluida harus Mudah dan Cepat dalam Pengadukan dan harus ada cadangan Fluida BOP

Sistem Logisitik dan Handling Material harus Efisien

Densitas Fludia Dinamis ( ECD ) harus sesuai dengan Reservoir Pressure

Densitas Fluida , Static harus sama dengan Reservoir Pressure terantisipasi

Ion Clay base exchange / Emulsi Minya ataupun sistem inhibitif harus optimum

Rheology harus sesuai dengan Temperature BHST dan sesuai dengan Kinerja Pompa Velocity

Wall Cake ( Mud Cake ) harus compressible setipis mungkin dan licin serta Fleksible apabila Kering

MBT harus di test dari sampel di Possum Belly

dan nilainya harus lebih kecil dari 15 ppb Ekuivalen

pada formasi Shale

Partikel Distribusi dari Mud Cake harus variatif dan terdiri dari minimal 5 ukuran dan Degradable.

Kandungan Produksi Dalam Negeri ( Nyata sumber daya / Alam Indonesia ) harus di gunakan dan ditingkatkan posinya dalam setiap sistem Formulasi

SADAR untuk meninggalkan

Ke Terpurukan Anak Negeri

Sebagian SISTEM FLUIDA

yang EFISIEN dan EFEKTIF

Advance WBM Fluid System

Potash Lig PHPA Polymer System

LDA ABTM Fluids

DOA 001 ABTM , Integrated Fluids

FLOCKY 02 ABTM Drilling Waste

Control System