MASALAH I Difusi Osmosis

23
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN MASALAH I DIFUSI-OSMOSIS DAN PENYERAPAN ZAT Disusun oleh: Roni Ardyantoro 13308141044 Briliana Suryani K 13308141056 Wulan Novitasari 13308141062 Salma Nadiyah 13308144013 BIOLOGI E JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

description

fisiologi tumbuhan

Transcript of MASALAH I Difusi Osmosis

Page 1: MASALAH I Difusi Osmosis

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

MASALAH I

DIFUSI-OSMOSIS DAN PENYERAPAN ZAT

Disusun oleh:

Roni Ardyantoro 13308141044

Briliana Suryani K 13308141056

Wulan Novitasari 13308141062

Salma Nadiyah 13308144013

BIOLOGI E

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2014

Page 2: MASALAH I Difusi Osmosis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk memenuhi kebutuhan materi dan mempertahankan keseimbangan

fisiologi di dalam tubuhnya , tumbuhan melakukan banyak aktivitas di antaranya

adalah absorbsi (penyerapan), transportasi (pengangkutan) atau Translokasi

(pemindahan) dan transpirasi (pelepasan air melalui stomata). Pada tumbuhan darat

penyerapan gas-gas (O2dan CO2) lebih banyak melalui daun sedangkan ion-ion dalam

larutan tanah melalui akar. Pada tumbuhan air hampir seluruh permukaan tubuhnya

dapat melakukan penyerapan air beserta gas-gas dan ion-ion yang terlarut di

dalamnya. Penyerapan tersebut melalui membran plasma.

Membran plasma adalah tepi kehidupan, perbatasan yang memisahkan sel

hidup dari lingkungan sekelilingnya. Lapisan ini mengontrol lalu lintas keluar masuk

sel yang diselubungi. Seperti semua membran biologis, membran plasma

menunjukkan permeabilitas selektif (selectivepermeability) artinya memungkinkan

beberapa zat untuk menembus membran tersebut secara mudah daripada zat-zat lain.

Kemampuan sel untuk membeda bedakan pertukaran zat kimianya dengan lingkungan

bersifat fudamental bagi kehidupan dan selektivitas tersebut dimungkinkan oleh

membran plasma dan molekul-molekul komponennya.

Dengan adanya membran plasma maka penyerapan air tanah pada tumbuhan

dapat terjadi.Terkait dengan penyerapan zat ini, salah satu permasalahannya adalah,

bagaimana penyerapan air dan gas-gas terjadi melaluisel-sel penyerapan?

B. Tujuan

Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa dapat:

1. Menemukan fakta mengenai gejala difusi-osmosis

2. Mengamati efek konsentrasi larutan terhadap kecepatan difusi

3. Menunjukkan arah gerakan air pada peristiwa difusi osmosis

4. Mendeskripsikan pengertian difusi dan osmosis

Page 3: MASALAH I Difusi Osmosis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Teori kinetik menyatakan bahwa partikel – partikel elementer (atom, ion, dan

molekul) berada dalam gerakan yang konstan pada suhu diatas 0° absolut. Energi rata-rata

partikel dalam suatu zat yang homogen akan meningkat dengan naiknya suhu, tetapi akan

konstan pada suhu tertentu. (Sasmitmihardja,1996 : 49)

Difusi merupakan proses fisika yang prosesnya dapa terjadi setiap hari di dalam

kehidupan tumbuhan atau orgnisme lainnya. Difusi terjadi sebagai terhadap perbedaan

konsentrasi. Konsentrai adalah sejumlah zat atau partikel per unit volume. Suatu perbedaan

terjadi, apabila terjadi perubahan konsentrasi dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Selain

perbedaan konsentrasi, perbedaan dalam sifat dapat menyebabkan difusi. Proses pertukaran

gas pada tumbuhan yang terjadi pada daun adalah suatu contoh proses difusi, di dalam proses

ini gas CO2 dari atmosfir masuk ke dalam rongga antar sel pada mesofil daun, yang

selanjutnya digunakan untuk fotosintetis, maka kadar CO2 di dalam rongga antar sel daun

akan selalu lebih rendah dari atmosfir, akibatnya pada siang hari akan terjad aliran difusi gas

dari atmosfir ke daun. (Sasmitmihardja,1996 : 50)

Difusi merupakan gerakan penyebaran suatu pertikel (air, molekul zat terlarut, gas

atau ion-ion) dari daerah yang potensial kimianya lebih tinggi menuju ke daerah yang

potensial kimianya lebih rendah. Difusi terjadi karena adanya gerakan molekul dan beda

potensial kimia, difusi dipengaruhi oleh temperatur, konsentrasi zat terlarut (solute), tekanan

dan permukaan yang mudah mengikat air.(Suyitno,2014 : 5)

Di dalam proses difusi ini, yang berdifusi ternyata bukan hanya air tetapi zat terlarut

yang berada dalam larutan, akan melakukan difusi juga menuju bejana yang hanya berisi air

murni. Hal ini mungkin terjadi karena pada saluran penghubung tidak ada yang menghalangi

lalunya molekul zat terlarut untuk berdifusi ke tempat air murni. Kita dapat menghalangi

lalunya zat terlarut melalui saluran tersebut dan membiarkan air tetap melakukan difusi, dapat

dilakukan dengan menggunakan membran semipermeabel, yaitu membran yang hanya

mengizinkan air dan enghamat lalunya zat-zat terlarut. Proses demikian ini disebut perisiwa

osmosis.(Salisbury, Frank dan Cleon W.R 1995 : 32)

Page 4: MASALAH I Difusi Osmosis

Osmosis merupakan difusi air dari daerah yang memiliki potensial air lebih tinggi ke

daerah yang potensial airnya lebih rendah, melalui suatu membran semipermeabel. Jika di

satu sisi membran ada larutan dan di sisi lainnya ada larutan lain yang berbeda

konsentrasinya, maka osmosis akan berlangsung. Larutan yang lebih pekat memiliki potensial

air lebih rendah, sehingga air akan berdifusi ke daerahnya larutan lain sampai tekanannya

naik ke suatu titik, yaitu sampai potensial airnya sama dengan potensial air larutan yang

kurang pekat. (Salisbury, Frank dan Cleon W.R 1995 : 46)

Osmosis ngat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang

menggambarkan kemampuan molekul ar untuk dapat melakukan difusi.

(Sasmitmihardja,1996 : 52)

Page 5: MASALAH I Difusi Osmosis

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Selasa, 16 September 2014 pukul 07.00-08.40 di Lab Biokimia

B. Alat dan Bahan

Alat

Pipa kaca berskala

Karet

Cawan petri

botol jam

Pisau tajam

pelubang gabus

pipet tetes

karet penyumbat berlubang

osmometer

statip

Bahan :

Larutan Gula

Kentang

Kulit Katak

C. Cara Kerja

Dengan membran kentang:

a. Mengiris kentang menjadi bentuk kubus atau balok sesuai keinginan.

b. Melubangi kentang yang telah dibentuk dengan pelubang berjumlah 2 buah dan

tidak sampai menembusbagian bawah kentang.

c. Memasukkan larutan gula yang telah dibuat ke dalam lubang yang telah dibuat

setinggi setengah lubang.

Page 6: MASALAH I Difusi Osmosis

d. Mempersiapkan penyumbat berupa karet sumbat yang sudah diberi pipa kaca yang

terdapat skala pada dindingnya dan memastikan lubang ditutup itu rapat.

e. Membuat permukaan larutan gula tadi setinggi 0,5 cm dari permukaan kentang

f. Menempatkan kentang pada cawan petri yang telah diisi sedikit air.

g. Mengamati perubahan ketinggian air yang terjadi pada pipa kaca setiap 5 menit.

Dengan Membran Kulit Katak

a. Menutup ujung pipa osmometer dengan ujung jari tangan pada posisi terbalik

b. Memenuhi mulut osmometer dengan larutan gula yang telah disediakan.

c. Menutupkan kulit katak pada permukaan mulut osmometer dan kemudian

mengikatnya dengan karet.

d. Membalikkan posisi osmometer dan memasukkan ke dalam botol jam yang telah

berisi air.

e. Mengatur permukaan larutan gula yang sejajar dengan permukaan air yang

berada di dalam botol jam menggunakan statip penyangga.

f. Mengamati perubahan permukaan larutan gula pada osmometer seperti pada

percobaan dengan membran kentang setiap 5 menit.

g. Memasukkan hasil pengukuran ke dalam tabel pengamatan yang telah disediakan.

Page 7: MASALAH I Difusi Osmosis

BAB IV

PEMBAHASAN

Pengamatan Peristiwa Osmosis Pada Kentang

Pada praktikum Difusi Osmosis menggunakan sel jaringan tumbuhan, pada percobaan

ini menggunakan sel kentang sebagai membran semipermeabel bertujuan untuk mengamati

peristiwa difusi atau perpindahan molekul air akibat penurun gradient konsentrasi.

Mengapa dikatakan peristiwa osmosis atau difusi molekul air, pada studi kasus sel

kentang ini?Karena sel kentang merupakan sel tumbuhan yang umumnya membran sel

penyusun sel kentang ini merupakan membran semipermeable. Seperti yang telah diulas pada

bab kajian pustaka bahwa membran semipermeable yang terdapat pada tumbuhan hanya

dapat dilalui oleh molekul air, sedangkan senyawa atau partikel zat lainnya tidak dapat

melalui membran tersebut. Arah pergerakan molekul air ini menuruni gradient konsentrasi,

dimana molekul air akan cendrung bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah menuju

ke konsentrasi yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena pada konsentrasi yang rendah

(encer) kaya akan molekul air, sedangkan pada konsentrasi yang tinggi, defisit molekul air.

Sesuai dengan teori difusi, molekul air akan menyebar menuju daerah yang kekurangan air

sampai nantinya menuju keadaan setimbang (tidak terjadi perpindahan molekul air).

Percobaan ini menggunakan 4 macam konsentrasi larutan yaitu sukrosa yang

berkonsentrasi 0%, 5%, 50%, dan 100%. Menggunakan media kentang dengan ketebalan 3,5

cm. Dengan rincian, 2 cm dari permukaan atas kentang yang dilubangi sebagai sumuran yang

nantinya sebagai tempat sukrosa dan sisanya 1,5 cm sebagai media (membrane semi

permaebel).Ketebalan kentang dari permukaan bawah (yang diletakan pada cawan petri berisi

air) sampai pada dasar sumuran, salah satu factor yang menentukan kecepatan perpindahan

molekul air.

Pada percobaan yang kami lakukan mengamati peristiwa osmosis pada sukrosa 5%

dan 100%. Pertama, akan membandingkan pertambahan volume cairan dalam pipa

(osmometer) yang berisi sukrosa 5% dan pada pipa lainnya sukrosa 100%. Berdasarkan hasil

pengamatan diperoleh data sebagai berikut,

Page 8: MASALAH I Difusi Osmosis

Data Pengamatan Kelompok 5

Pengamatan7 menit ke-

Pertambahan volume cairan dalam pipaSukrosa 5% (ml) Sukrosa 100% (ml)

0 0 0,51 0,1 1,62 0,1 6,03 0,1 6,0

Keterangan: Tabel pengukuran pertambahan volume cairan dalam pipa dengan skala awal 0.

Pengambilan data hasil percobaan dilakukan menggunakan waktu per 7 menit karena

percobaan baru menunjukan kenaikan volume pertama dalam waktu 7 menit setelah kentang

dengan osmometer yang berisi sukrosa diletakan pada cawan petri berisi air (hipotonis).

Setelah 7 menit pertama, terlihat bahwa volume sukrosa 5% bertambah 0,1 ml dan

sukrosa 100% bertambah 1,1 ml dari volume awal masing-masing larutan. Bertambahnya

volume pada masing-masing larutan menurut teori disebabkan karena pertama, molekul-

molekul gula dalam pipa “ingin” keluar disebabkan karena tekanan difusi.Akan tetapi

keinginan itu tidak dapat terlaksana karena tertahan oleh membran pada sel kentang yang

tidak bersifat permeable bagi molekul-molekul gula tersebut.Tekanan molekul-molekul gula

ini pada membran sel menyebabkan tekanan osmosis. Kedua, di cawan petri lebih banyak

molekul-molekul air daripada pada pipa, jadi air pada cawan petri mempunyai tekanan

difusi, sedangkan pada larutan sukrosa dalam pipa desifit tekanan difusi. Jadi molekul air

akan cendrung bergerak ke dalam pipa, dimana dalam pipa kekurangan molekul air. Atau

dapat dikatan molekul air berpindah dari larutan yang hipotonis ke hipertonis (konsentrasi

lebih tinggi).

Pertambahan volume pada larutan sukrosa 100% jauh lebih cepat daripada larutan

sukrosa 5%, hal ini sebabkan karena konsentrasi pada larutan sukrosa 100% lebih tinggi

sehingga menyebabkan tekanan osmosis menjadi lebih tinggi dari tekanan osmosis pada

larutan sukrosa 5%. Tinggi tekanan osmosis berbanding lurus dengan kecepatan perpindahan

molekul air menuju konsentrasi yang lebih tinggi.

Pertambahan volume cairan pada pipa yang berisi larutan 5 % berhenti pada 7 menit

ke-2 dari pengamatan. Sedangkan pada larutan sukrosa 100% masih terjadi pertambahan

volume cairan yang lebih tinggi dari menit sebelumnya dan mulai berhenti pada 7 menit ke-3

dari pengamatan. Berhentinya penambahan volume cairan dalam pipa menandakan kadar

molekul air pada pipa telah mencapai keadaan setimbangnya. Menurut teori keadaan ini

Page 9: MASALAH I Difusi Osmosis

disebabkan karena dinding sel kentang sudah sampai pada pengembangan maksimum akibat

pertambahan volume cairan dalam sel. Sehingga perpindahan molekul air menuju cairan yang

berkonsentrasi tinggi dalam pipa terhenti. Dapat disimpulkan bahwa larutan sukrosa 5% lebih

cepat mencapai keadaan setimbangnya daripada larutan sukrosa 100% yang sangat defisit

molekul air, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai keadaan dimana

jumlah molekul air yang berpindah dari cawan petri sampai pada keadaan setimbang.

Pembahasan selanjutnya akan membandingkan kecepatan osmosis atau perpindahan

air pada laritan sukrosa 5% (sebagai control) dengan konsentrasi larutan sukrosa 0% dan

larutan sukrosa 50%, dibandingkan dengan data pengamatan kelompok 5 (larutan sukrosa

100%).

Data PengamatanKelompok 1

Pengamatan5 menit ke-

Pertambahan volume cairan dalam pipaSukrosa 0% (control) Sukrosa 5%

0 0,330 0,3501 0,320 0,3602 0,315 0,3603 0,310 0,3554 0,301 0,350

Pada data percobaan kelompok 1 untuk larutan sukrosa 5% menunjukan hasil yang

sama dengan data hasil pengamatan larutan 5% oleh kelompok lima. Dimana pada menit

pertama terjadi pertambahan cairan dalam pipa sukrosa 5% dan cairan berhenti bertambah

pada menit ke-2. Namun bedanya jumlah kenaikan, dimana pada kelompok lima sebanyak

0,1 ml sedangkan pada kelompok 1 hanya 0,01 ml. Hal ini mungkin disebabkan perbedaan

skala terkecil yang digunakan pada pipa. Faktor lain yang menyebabkan perbedaan ini,

mungkin juga disebabkan oleh ketebalan kentang masing-masing kelompok berbeda,

sehingga memengaruhi cepat lambatnya molekul air berpindah (lama waktu pengamatan).

Terjadinya penurunan cairan pada pipa sukrosa 5% pada pengamatan kelompok 1 di menit

ke-3 mungkin disebabkan karena kebocoran pada sumuran sehingga larutan sukrosa yang

berada di dalamnya berkurang dan akan memengaruhi tinggi cairan dalam pipa, menjadi

menurun.

Larutan pembanding pada data pengamatan kelompok 1 yaitu larutan sukrosa 0%,

dimana dari hasil pengamatan diperoleh volume cairan dalam pipa mengalami penurunan.Hal

ini mungkin disebabkan karena konsentrasi dalam larutan sukrosa 0% yang sangat encer,

Page 10: MASALAH I Difusi Osmosis

diindikasi lebih banyak mengandung molekul air daripada konsentrasi larutan sukrosa

lainnya.Hal ini tentu saja memengaruhi sedikitnya tekanan osmosis, sehingga air dalam pipa

tidak bertambah.Atau dapat juga disebabkan karena konsentrasi sel kentang lebih tinggi

daripada konsentrasi cairan sukrosa dalam pipa.Sehingga molekul air pada cairan pipa

cenderung berpindah ke sel kentang.Hal ini dapat dipastikan dengan mengukur kembali berat

kentang, apabila terjadi penambahan berat, maka benar pernyataan bahwa konsentrasi sel

kentang lebih tinggi dari larutan sukrosa 5%.

Data Pengamatan Kelompok 4

Pengamatan5 menit ke-

Pertambahan volume cairan dalam pipaSukrosa 5% Sukrosa 50%

0 0,33 0,611 0,42 0,532 0,42 0,553 0,42 0,57

Hasil pengamatan kelompok 4, juga menunjukan hasil yang sama dengan kelompok 1

dan 5. Dimana pada pipa yang berisi larutan sukrosa 5% mengalami kenaikan pada menit

pertama pengamatan dan berhenti pada menit kedua. Alasan perbedaan jumlah pertambahan

cairan pada masing-masing kelompok, mungkin sama seperti halnya yang terjadi pada

kelompok 1 (lihat pembahasan kelompok 1).

Sedangkan untuk pipa yang berisi larutan sukrosa 50% menunjukan kenaikan pada

menit ke-2 sampai seterusnya.Walaupun terjadi penyimpangan data pada menit pertama

pengamtan, mungkin disebabkan oleh keadaan larutan dalam pipa yang belum stabil setelah

dipasangkan pada kentang. Jika dibandingkan dengan hasil pengamatan kelompok 5 dapat

disimpulkan bahwa larutan sukrosa 100% menunjukan pertambahan jumlah cairan dalam

pipa jauh besar daripada larutan sukrosa 50%, yang hanya mengalami kenaikan sebanyak

0,02 ml muali dari menit ke-2 sampai menit selanjutnya. Hal ini disebabkan larutan sukrosa

100% mempunyai konsentrasi yang tinggi (kekurangan molekul air) sehingga akan memicu

terjadinya osmosis tinggi atau berpindahnya molekul air dari cawan ke pipa yang lebih

banyak dibandingkan larutan sukrosa 50%.

Pembahasan selanjutnya akan membandingkan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa 5%, 50%, dan 100% dengan variable kontrol (sukrosa 0%) terdahap pertambahan volume cairan dalam pipa, yang menandakan terjadinya peristiwa osmosis.

Data Pengamatan Kelompok 1

Pengamatan Pertambahan volume cairan dalam pipa

Page 11: MASALAH I Difusi Osmosis

5 menit ke- Sukrosa 0% (control) Sukrosa 5%0 0,330 0,3501 0,320 0,3602 0,315 0,3603 0,310 0,3554 0,301 0,350

Data Pengamatan Kelompok 2

Pengamatan5 menit ke-

Pertambahan volume cairan dalam pipaSukrosa 0% (control) Sukrosa 50%

0 0,77 0,891 0,78 0,92 0,78 0,93 0,82 0,91

Data Pengamatan Kelompok 8

Pengamatan5 menit ke-

Pertambahan volume cairan dalam pipaSukrosa 0% (control) Sukrosa 100%

0 0,2 0,41 0,1 0,32 0,09 03 0 0

Pada ketiga data pengmatan kelompok 1 dan 8 di atas dapat dilihat bahwa larutan

dengan sukrosa 0% mengalami penurunan volume.Hal ini mungkin disebabkan karena

konsentrasi dari sel kentang lebih besar daripada konsentrasi larutan sukrosa 0%. Sehingga

molekul air akan cenderung bergerak ke dalam sel kentang, menyebabkan cairan dalam pipa

menurun. Namun pada data pengamatan kelompok 2 mengalami kenaikan sebanyak 0,01 ml

pada menit pertama, sedangkan pada menit kedua berhenti, dan kembali naik 0,04 ml pada

menit selanjutnya. Sedikitnya pertambahan volume yang terjadi pada pipa sukrosa 0% dari

kelompok 2, mungkin saja disebabkan oleh kurangnya ketelitian praktikan mengamati

perubahan tinggi pada cairan dalam pipa atau dapat dikatakan tidak terjadi pertambahan

volume.

Alasan lain menurunnya volume sukrosa 0% pada data pengamatan kelompok 1 dan

8. Mungkin juga disebabkan oleh perpindahan molekul air pada larutan sukrosa 0% menuju

larutan sukrosa 5% maupun 100%, yang dihubungkan dengan media sel kentang sebagai

sekat pemisah kedua larutan yang memiliki konsentrasi yang berbeda. Hal tersebut dapat

dilihat pada pengamatan yang dilakukan kelompok 8, dimana volume larutan sukrosa 0%

terlihat jelas mengalami penurunan sebanyak 0,1 ml. Namun pada variable bebas larutan

Page 12: MASALAH I Difusi Osmosis

sukrosa 100% tidak menunjukan adanya pertambahan volume, hal ini mungkin disebabkan

karena kebocoran pada sumuran sukrosa sehingga larutan ke luar.

Seharusnya menurut teori, semakin tinggi konsentrasi maka akan semakin tinggi juga

tekanan osmotiknya yang menyebabkan bertambahanya kecepatnya perpindahan molekul air

ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi. Hal ini dijelaskan pada rumus tekanan osmotik

yaitu,

Keterangan

Π :Potensialosmotic (tekanan)

M: Berat molekul dalam gram/mol (konsentrasi)

R : Konstanta molar gas (8,31x107 J/mol.K)

T : Suhu absolut dalam kalvin (K)

(Sasmitamihardja, drajat dan ArbayahSiregas.1996: 57)

Bedasarkan rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa tekanan osmotik (Po) tegak

lurus dengan pertambahan konsentrasi suatu larutan, jadi semakin tinggi konsentrasi suatu

larutan maka akan meningkatkan tekanan osmotic, yang mengakibatkan berpindahnya

molekul air ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi.

Jadi apabila hubungan konsentrasi dengan tekanan osmotik di atas diterapkan pada

percobaan di atas, seharusnya pertambahan volume cairan pada pipa yang berisi sukrosa

100% lebih besar daripada sukrosa 50%, pertambahan volume pada sukrosa 50% lebih besar

dari sukrosa 5%.

µ = M. R . T

Page 13: MASALAH I Difusi Osmosis

Jawaban Tugas

1. Apakah penyebab perubahan volume ketinggian larutan (air) pada pipa kaca berskala

baik pada kontrol maupun kelompok perlakuan?

Jawaban:

Konsentrasi larutan sukrosa dalam pipa dan air.

Jenis membran pada sel kentang dan sel kulit katak yang bersiat

semipermeable/impermeable.

Tekanan osmosis atautekanan difusi perpindahan molekul air.

2. Jika ada pertambahan volume air pada bagian pipa kaca, bagiaman hal itu terjadi dan

dari mana asal air tersebut?

Jawaban:

Konsentrasi larutan sukrosa dalam pipa yang lebih tinggi (hipertonis) daripada air di

cawan petri (hipotonis) sehingga air akan bergerak menuju larutan yang lebih tinggi

konsentrasinya, dan jenis membrane pada sel kentang maupun pada sel kulit katak

yang bersifat semipermeable atau bahkan impermeable. Sehingga hanya molekul air

yang mampu melewati membran tersebut, serta tekanan osmosis yang disebabkan

oleh larutan dalam pipa.

3. Apakah ada perbedaan tingkat perubahan volume air pada ketiga perlakuan?

Jawaban:

Page 14: MASALAH I Difusi Osmosis

Iya, semakin tinggi konsentrasinya berbanding lurus dengan laju pertambahan volume

larutan dalam pipa.

4. Jika ada perbedaan kecepatan pertambahan air ke dalam pipa, apakah hal itu ada

kaitannya dengan konsentrasi gulanya?

Jawaban:

Iya, hal ini dijelaskan pada teori kinetik dalam mencari rata-rata kecepatan gas

sebagai berikut,

Kecepatan osmotik berbanding terbalik dengan berat molekul air, jadi semakin

banyak molekul air pada suatu daerah cenderung meningkatkan tekanan difusi

daripada osmosisnya. Karena molekul air akan menyebar ke daerah yang minim

molekul airnya untuk mencapai keadaan seimbang.

5. Mengapa terjadi perbedaan kecepatan masuknya air ke dalam lubang yang berisi

larutan gula dengan konsentrasi berbeda?

Jawaban:

karena semakin tinggi konsentrasi gula/sukrosa akan menimbulkan tingginya tekanan

osmosis. Semakin tinggi tekanan osmosis akan mempercepat pergerakan molekul air

yang berpindah ke konsentrasi yang lebih tinggi.

6. Apa kesimpulan dari percobaan yang dilakukan?

Jawaban:

Osmosis adalah difusi air atau perpindahan molekul air menuruni gradient

konsentrasi. Dimana molekul air akan bergerak dari larutan yang berkonsentrasi

tinggi menuju ke larutan yang konsentrasinya lebih rendah.

Kesimpulan

Pada percobaan yang dilakukan pada kentang dan kulit katak menunjukan peristiwa osmosis,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari kedua percobaan yang dilakukan bahwa osmosis

V rat = √ 8RTπM

Page 15: MASALAH I Difusi Osmosis

adalah difusi air atau perpindahan molekul air menuruni gradient konsentrasi. Dimana

molekul air akan bergerak dari larutan yang berkonsentrasi tinggi menuju ke larutan yang

konsentrasinya lebih rendah.

Saran

Untuk percobaan difusi osmosis pada sel tumbuhan yang menggunakan kentang, sebaiknya

menggunakan ketebalan kentang yang sama, baik ketebalan sumuran dari permukaan atas

maupun ketebalan permukaan bawah kentang yang bersentuhan dengan cawan petri, serta

penetapan skala ketelitian pada pipa cairan (osmometer) yang disama dengan tujuan

memudahkan praktikan membandingkan data dari masing-masing kelompok perlakuan

(konsentrasi larutan yang berbeda).

Page 16: MASALAH I Difusi Osmosis

TUGAS PENGEMBANGAN

1. Apakah potensial air 1 Mol larutan garam (NaCl) sama dengan 1 Mol larutan glukosa?

Jawab: tidak sama, karena tekanan osmosis (π) mempunyai persamaan yaitu π=n.M.R.T

sehingga jika dihitung besarnya tekanan osmosis antara larutan garam (NaCl)

tidak sama dengan larutan glukosa. Hal tersebut karena salah satu yang

menentukan besarnya tekanan osmosis adalah n. Sedangkan n yaitu banyaknya

ion yang terdapat dalam suatu senyawa. Jika NaCl mempunyai jumlah ion (n)

sebanyak 2, sedangkan larutan gula tidak memiliki ion (n) maka dipastikan

tekanan osmosis larutan garam (NaCl) lebih besar daripada larutan glukosa,

dengan demikian akan mempengaruhi potensial air di dalamnya.

2. Apakah laju difusi dari jaringan kentang dipengaruhi oleh jenis larutan perendamnya?

Jawab: ya, karena jenis larutan perendam memiliki konsentrasi yang berbeda. Hal ini

akan berpengaruh pada kecepatan difusi-osmosis karena peristiwa tersebut

terjadi karena mengalirnya larutan yang lebih pekat atau kental ke larutan yang

lebih encer.

3. Apa saja akan terjadi bila jaringan kentang ditempatkan pada larutan dengan potensial

osmotiknya lebih rendah dari potensial osmotik cairan jaringannya?

Jawab: larutan yang berada di dalam kentang akan berkurang, karena air (pelarut) yang

berada di dalam kentang akan mengalir keluar menuju ke potensial larutannya

lebih rendah hingga keduanya mencapai potensial osmotik yang sama

Page 17: MASALAH I Difusi Osmosis

DAFTAR PUSTAKA

Salisbury, frank b & Cleon W Ross.1995. Fisiolog Tumbuhan Jilid Satu. Bandun: ITB

Sasmitamihardja, drajat & Arbayah Siregar. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB

Suyitno,.2014. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta. FMIPA UNY