MARS BARU

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit. Peningkatan mutu pelayanan dapat dilaksanakan melalui pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit, pengadaan peralatan, dan ketenagaan serta perangkat lainnya, termasuk pengelolaan kebutuhan dan persediaan sprei, alat OK, dan selimut (linen) di ruang rawat inap rumah sakit. Rumah sakit sebagai suatu sistem terpadu terdiri dari berbagai subsistem yang paling terkait. Subsistem yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sprei, alat OK, dan selimut (lienen) adalah bagian

description

manajemen rumah sakit

Transcript of MARS BARU

Page 1: MARS BARU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang

melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga

pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki

dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya.

Hal ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah

rumah sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan

rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari

bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah

sakit.

Peningkatan mutu pelayanan dapat dilaksanakan melalui

pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit, pengadaan

peralatan, dan ketenagaan serta perangkat lainnya, termasuk

pengelolaan kebutuhan dan persediaan sprei, alat OK, dan selimut

(linen) di ruang rawat inap rumah sakit. Rumah sakit sebagai suatu

sistem terpadu terdiri dari berbagai subsistem yang paling terkait.

Subsistem yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sprei, alat

OK, dan selimut (lienen) adalah bagian laundry, mulai dari

perencanaan, pencucian kain dan sprei kotor menjadi bersih yang

dapat membuat pasien nyaman dan mencegah penyebaran infeksi.

Rumah Sakit Umum Daerah Solok telah memiliki sarana laundry

sendiri artinya dalam pengelolaan kain dan sprei tidak bekerja sama

dengan pihak ketiga.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 17 Januari

2014 di Rumah Sakit Umum Daerah Solok di bagian laundry

menganalisa tentang SDM, sarana dan prasarana, struktur

organisasi, dan alur proses pencucian. Dengan demikian, maka

peneliti berminat untuk membahas tentang “Laundry RSUD Solok”.

Page 2: MARS BARU

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami tentang unit laundry di

RSUD Solok.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui struktur organisasi unit laundry

RSUD Solok

2. Untuk mengetahui sarana dan prasarana unit laundry

RSUD Solok

3. Untuk mengetahui bangunan unit laundry RSUD Solok

4. Untuk mengetahui alur pencucian unit laundry RSUD

Solok

5. Untuk membandingkan unit laundry yang ada di RSUD

Solok dengan standar laundry nasional

1.3. Manfaat

1.3.1. Bagi mahasiswa

Upaya dalam melatih menulis jurnal ilmiah dan memberikan

informasi tentang rumah sakit terutama bagian laundry di

RSUD Solok.

1.3.2. Bagi RSUD Solok

Dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk lebih

meningkatkan pelayanan laundry RSUD Solok.

1.3.3. Bagi kampus

Dapat dijadikan bahan ajaran tambahan mengenai pelayanan

laundry di RSUD Solok dan dapat dijadikan referensi untuk

lebih memahami pelayanan laundry di RSUD Solok.

Page 3: MARS BARU

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rumah Sakit

2.1.1. Defenisi Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan suatu institusi yang fungsi

utamanya memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat (Depkes RI, 2009). Rumah sakit merupakan salah

satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat

(Siregar, 2003). Menurut Azwar (2002), rumah sakit

merupakan institusi yang integral dari organisasi kesehatan dan

organisasi sosial, berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan

yang lengkap. Rumah sakit juga merupakan pusat latihan bagi

tenaga profesi kesehatan dan sebagai pusat penelitian untuk

riset kesehatan.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 bahwa rumah sakit adalah

sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit

maupun orang yang sehat. Kumpulan banyak orang ini akan

dapat memungkinkan rumah sakit menjadi tempat penularan

penyakit, gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan.

Untuk menghindari terjadinya resiko dan gangguan kesehatan

maka diperlukan penyelenggaraan kesehatan lingkungan

rumah sakit (Depkes RI, 2004).

Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit

adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Page 4: MARS BARU

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

darurat.

2.1.2. Klasifikasi Rumah Sakit

Di Indonesia dikenal tiga jenis rumah sakit yaitu rumah

sakit berdasarkan kepemiliknnya, rumah sakit berdasarkan jenis

pelayanannya dan rumah sakit berdasarkan kelasnya.

Berdasarkan kepemilikannya, dibedakan tiga macam rumah

sakit, yaitu (1) rumah sakit pemerintah (RS Pusat, RS Provinsi,

RS Kabupaten), RS BUMN/ABRI dan RS Swasta, (2) RS

Umum, RS Jiwa, RS Khusus, (3) RS kelas A, B, C dan RS kelas

D. Namun, semua RS Kabupaten telah ditingkatkan statusnya

menjadi RS Kelas C (Muninjaya, 2004).

Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang

memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar dan

spesialistik dan subspesialistik. Rumah Sakit Umum Pemerintah

adalah rumah sakit umum milik pemerintah baik Pusat, ataupun

Daerah. Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum

yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik

spesialistik dasar (Siregar, 2003). Sedangkan Muninjaya, (2005)

menyatakan bahwa RS Kelas C mempunyai minimal empat

spesialistik dasar (bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan anak).

2.1.3. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh

masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan

upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil

guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan

pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.

Page 5: MARS BARU

Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit

umum menyelenggarakan kegiatan :

-Pelayanan medis

-Pelayanan dan asuhan keperawatan

-Pelayanan penunjang medis dan nonmedis

-Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan

-Pendidikan, penelitian dan pengembangan

-Administrasi umum dan keuangan

Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang

rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah :

1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan

kesehatan seuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan

melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua

dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

3. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam

pemberian pelayanan kesehatn.

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta

penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka

peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan

etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.

2.1.4. Program Sanitasi Rumah Sakit

Program sanitasi di rumah sakit terdiri dari

pemenuhankesehatan lingkungan rumah sakit yang mengacu

pada Kepmenkes 1204, (Depkes RI, 2004). Program ini adalah

penyehatan bangunan dan ruangan, penyehatan makanan dan

minuman, penyehatan air, penyehatan tempat pencucian umum

termasuk tempat pencucian linen, pengendalian serangga dan

tikus, sterilisasi/desinfeksi, perlindungan radiasi, penyuluhan

Page 6: MARS BARU

kesehatan lingkungan, pengendalian infeksi nosokomial, dan

pengelolaan sampah/limbah (Adisasmito, 2008).

Penyelenggaraan program sanitasi rumah sakit merupakan

sistem manajemen kesehatan lingkungan rumah sakit yang

diselenggarakan oleh petugas kesehatan lingkungan rumah sakit.

Penanggung jawab rumah sakit bertanggung jawab terhadap

pengelolaan kesehatan lingkungan rumah sakit dan pembinaan

serta pengawasan dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan.

2.2. Unit Laundry Rumah Sakit

2.2.1. Defenisi Laundry

Laundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang

dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci,

alat dan disinfektan, mesin uap (steam boiler), pengering, meja

dan meja setrika.

Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan mutu

rumah sakit adalah melalui pelayanan penunjang medik

khususnya pengelolaan linen di rumah sakit. Linen dirumah

sakit dibutuhkan dalam setiap ruangan. Kebutuhan linen

disetiap ruangan ini sangat bervariasi, baik jenis ,jumlah, dan

kondisinya.

Alur pengolaan linen cukup panjang, membutuhkan

pengelolaan khusus dan banyak melibatkan tenaga kesehatan

dengan bermacam-macam klasifikasi. Klasifikasi tersebut

yakni ahli managemen, tekhnisi, perawat, tukang cuci, tukang

setrika, ahli sanitasi, serta ahli kesehatan dan keselamatan

kerja.

2.2.2. Dasar Pelayanan Linen di Rumah Sakit

1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

2. UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan lingkungan hidup

3. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja

Page 7: MARS BARU

4. PP No. 85/1999 tentang perubahan PP No. 18 tahun 1999

tentang pengelolaan limbah berbahaya dan racun.

5. Permenkes RI No. 472/Menkes/Peraturan/V/1996 tentang

penggunaan bahan berbahaya bagi kesehatan.

6. Permenkes No. 986/Menkes/Per/XI/1992 tentang penyehatan

lingkungan rumah sakit

7. Kepmen LH No. 58/MENLH/12/1995 tentang baku mutu

limbah cair bagi kegiatan rumah sakit.

8. Pedoman sanitasi Rumah sakit di Indonesia tahun 1992 tentang

pengelolaan linen.

2.2.3. Jenis Linen

Ada bermacam-macam jenis linen yang digunakan di rumah

sakit. Jenis linen dimaksud antara lain:

1. Sprei/laken

2. Steek laken

3. Sarung bantal

4. Perlak /zeil

5. Sarung guling

6. Selimut

7. Boven laken

8. Alas kasur

9. Bed cover

10. Tirai/gorden

11. Vitrage

12. Kain penyekat/scherm

13. Kelambu

14. Taplak

15. Barak schort(tenaga kesehatan dan pengunjung)

16. Celemek,topi lap

17. Baju pasien

18. Baju operasi

Page 8: MARS BARU

19. Kain penutup

20. Macam-macam doek

2.2.4. Bahan linen

Bahan linen yng digunakan biasanya terbuat dari :

1. Katun 100%

2. Wool

3. Kombinasi seperti 65% aconilic dan 35% wool

4. Silk

5. Blacu

6. Flanel

7. Terta

8. CVC 50%

9. Polyester 100%

10. Twill/drirl

Pemilihan bahan linen hendaknya disesuaikan dengan fungsi

dan cara perawatan serta penampilan yang diharapkan.