MARS BARU
-
Upload
cii-paw-ankinkenk-ranny -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
description
Transcript of MARS BARU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang
melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki
dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Hal ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah
rumah sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan
rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari
bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah
sakit.
Peningkatan mutu pelayanan dapat dilaksanakan melalui
pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit, pengadaan
peralatan, dan ketenagaan serta perangkat lainnya, termasuk
pengelolaan kebutuhan dan persediaan sprei, alat OK, dan selimut
(linen) di ruang rawat inap rumah sakit. Rumah sakit sebagai suatu
sistem terpadu terdiri dari berbagai subsistem yang paling terkait.
Subsistem yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sprei, alat
OK, dan selimut (lienen) adalah bagian laundry, mulai dari
perencanaan, pencucian kain dan sprei kotor menjadi bersih yang
dapat membuat pasien nyaman dan mencegah penyebaran infeksi.
Rumah Sakit Umum Daerah Solok telah memiliki sarana laundry
sendiri artinya dalam pengelolaan kain dan sprei tidak bekerja sama
dengan pihak ketiga.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 17 Januari
2014 di Rumah Sakit Umum Daerah Solok di bagian laundry
menganalisa tentang SDM, sarana dan prasarana, struktur
organisasi, dan alur proses pencucian. Dengan demikian, maka
peneliti berminat untuk membahas tentang “Laundry RSUD Solok”.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami tentang unit laundry di
RSUD Solok.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui struktur organisasi unit laundry
RSUD Solok
2. Untuk mengetahui sarana dan prasarana unit laundry
RSUD Solok
3. Untuk mengetahui bangunan unit laundry RSUD Solok
4. Untuk mengetahui alur pencucian unit laundry RSUD
Solok
5. Untuk membandingkan unit laundry yang ada di RSUD
Solok dengan standar laundry nasional
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi mahasiswa
Upaya dalam melatih menulis jurnal ilmiah dan memberikan
informasi tentang rumah sakit terutama bagian laundry di
RSUD Solok.
1.3.2. Bagi RSUD Solok
Dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk lebih
meningkatkan pelayanan laundry RSUD Solok.
1.3.3. Bagi kampus
Dapat dijadikan bahan ajaran tambahan mengenai pelayanan
laundry di RSUD Solok dan dapat dijadikan referensi untuk
lebih memahami pelayanan laundry di RSUD Solok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rumah Sakit
2.1.1. Defenisi Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan suatu institusi yang fungsi
utamanya memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat (Depkes RI, 2009). Rumah sakit merupakan salah
satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya
kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat
(Siregar, 2003). Menurut Azwar (2002), rumah sakit
merupakan institusi yang integral dari organisasi kesehatan dan
organisasi sosial, berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan
yang lengkap. Rumah sakit juga merupakan pusat latihan bagi
tenaga profesi kesehatan dan sebagai pusat penelitian untuk
riset kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 bahwa rumah sakit adalah
sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang yang sehat. Kumpulan banyak orang ini akan
dapat memungkinkan rumah sakit menjadi tempat penularan
penyakit, gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan.
Untuk menghindari terjadinya resiko dan gangguan kesehatan
maka diperlukan penyelenggaraan kesehatan lingkungan
rumah sakit (Depkes RI, 2004).
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009
tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
2.1.2. Klasifikasi Rumah Sakit
Di Indonesia dikenal tiga jenis rumah sakit yaitu rumah
sakit berdasarkan kepemiliknnya, rumah sakit berdasarkan jenis
pelayanannya dan rumah sakit berdasarkan kelasnya.
Berdasarkan kepemilikannya, dibedakan tiga macam rumah
sakit, yaitu (1) rumah sakit pemerintah (RS Pusat, RS Provinsi,
RS Kabupaten), RS BUMN/ABRI dan RS Swasta, (2) RS
Umum, RS Jiwa, RS Khusus, (3) RS kelas A, B, C dan RS kelas
D. Namun, semua RS Kabupaten telah ditingkatkan statusnya
menjadi RS Kelas C (Muninjaya, 2004).
Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar dan
spesialistik dan subspesialistik. Rumah Sakit Umum Pemerintah
adalah rumah sakit umum milik pemerintah baik Pusat, ataupun
Daerah. Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum
yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
spesialistik dasar (Siregar, 2003). Sedangkan Muninjaya, (2005)
menyatakan bahwa RS Kelas C mempunyai minimal empat
spesialistik dasar (bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan anak).
2.1.3. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan
upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan
pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.
Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit
umum menyelenggarakan kegiatan :
-Pelayanan medis
-Pelayanan dan asuhan keperawatan
-Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
-Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
-Pendidikan, penelitian dan pengembangan
-Administrasi umum dan keuangan
Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan seuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatn.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.
2.1.4. Program Sanitasi Rumah Sakit
Program sanitasi di rumah sakit terdiri dari
pemenuhankesehatan lingkungan rumah sakit yang mengacu
pada Kepmenkes 1204, (Depkes RI, 2004). Program ini adalah
penyehatan bangunan dan ruangan, penyehatan makanan dan
minuman, penyehatan air, penyehatan tempat pencucian umum
termasuk tempat pencucian linen, pengendalian serangga dan
tikus, sterilisasi/desinfeksi, perlindungan radiasi, penyuluhan
kesehatan lingkungan, pengendalian infeksi nosokomial, dan
pengelolaan sampah/limbah (Adisasmito, 2008).
Penyelenggaraan program sanitasi rumah sakit merupakan
sistem manajemen kesehatan lingkungan rumah sakit yang
diselenggarakan oleh petugas kesehatan lingkungan rumah sakit.
Penanggung jawab rumah sakit bertanggung jawab terhadap
pengelolaan kesehatan lingkungan rumah sakit dan pembinaan
serta pengawasan dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan.
2.2. Unit Laundry Rumah Sakit
2.2.1. Defenisi Laundry
Laundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang
dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci,
alat dan disinfektan, mesin uap (steam boiler), pengering, meja
dan meja setrika.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan mutu
rumah sakit adalah melalui pelayanan penunjang medik
khususnya pengelolaan linen di rumah sakit. Linen dirumah
sakit dibutuhkan dalam setiap ruangan. Kebutuhan linen
disetiap ruangan ini sangat bervariasi, baik jenis ,jumlah, dan
kondisinya.
Alur pengolaan linen cukup panjang, membutuhkan
pengelolaan khusus dan banyak melibatkan tenaga kesehatan
dengan bermacam-macam klasifikasi. Klasifikasi tersebut
yakni ahli managemen, tekhnisi, perawat, tukang cuci, tukang
setrika, ahli sanitasi, serta ahli kesehatan dan keselamatan
kerja.
2.2.2. Dasar Pelayanan Linen di Rumah Sakit
1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan lingkungan hidup
3. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
4. PP No. 85/1999 tentang perubahan PP No. 18 tahun 1999
tentang pengelolaan limbah berbahaya dan racun.
5. Permenkes RI No. 472/Menkes/Peraturan/V/1996 tentang
penggunaan bahan berbahaya bagi kesehatan.
6. Permenkes No. 986/Menkes/Per/XI/1992 tentang penyehatan
lingkungan rumah sakit
7. Kepmen LH No. 58/MENLH/12/1995 tentang baku mutu
limbah cair bagi kegiatan rumah sakit.
8. Pedoman sanitasi Rumah sakit di Indonesia tahun 1992 tentang
pengelolaan linen.
2.2.3. Jenis Linen
Ada bermacam-macam jenis linen yang digunakan di rumah
sakit. Jenis linen dimaksud antara lain:
1. Sprei/laken
2. Steek laken
3. Sarung bantal
4. Perlak /zeil
5. Sarung guling
6. Selimut
7. Boven laken
8. Alas kasur
9. Bed cover
10. Tirai/gorden
11. Vitrage
12. Kain penyekat/scherm
13. Kelambu
14. Taplak
15. Barak schort(tenaga kesehatan dan pengunjung)
16. Celemek,topi lap
17. Baju pasien
18. Baju operasi
19. Kain penutup
20. Macam-macam doek
2.2.4. Bahan linen
Bahan linen yng digunakan biasanya terbuat dari :
1. Katun 100%
2. Wool
3. Kombinasi seperti 65% aconilic dan 35% wool
4. Silk
5. Blacu
6. Flanel
7. Terta
8. CVC 50%
9. Polyester 100%
10. Twill/drirl
Pemilihan bahan linen hendaknya disesuaikan dengan fungsi
dan cara perawatan serta penampilan yang diharapkan.