Market Review Agustus 2019 - aia-financial.co.id · api setelah libur Natal dan Tahun Baru. ......

2
INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL AGUSTUS 2019 MARKET REVIEW 1/2 MARKET REVIEW INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL AGUSTUS 2019 -4.54% -4.14% -2.30% -1.47% 0.03% 0.12% 1.86% 2.03% 5.59% -6.00% -4.00% -2.00% 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% Keuangan Aneka Industri Perdagangan Pertambangan Pertanian Proper Barang Konsumsi Infrastruktur Industri Dasar 540 560 580 600 620 640 660 680 700 720 740 5200 5400 5600 5800 6000 6200 6400 6600 6800 JCI Index JAKISL Index (kanan) Ulasan Makroekonomi Bank Indonesia memberikan kejutan dengan kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%, pemotongan suku bunga itu sejalan dengan inflasi bulan Juli yang sebesar 3,32% yoy, masih di bawah target pemerintah yaitu 3,5% yoy sehingga masih memberikan ruang bagi BI. Rupiah melemah 1,2% sepanjang bulan Agustus 2019 menjadi Rp.14.191 per US$. Hal ini sejalan dengan penguatan mata uang US Dollar (indeks DXY) terhadap semua mata uang besar dunia. Indeks PMI Manufaktur turun dari 49,6 di Juli 2019 ke 49,0 di Agustus 2019. Angka tersebut adalah yang terendah sejak Juli 2017 dengan output produksi manufaktur turun terdalam di hampir tiga tahun terakhir akibat lemahnya penjualan ekspor. Inflasi bulan Agustus 2019 sebesar 0,12% mom, lebih rendah dari Juni 2019 yang sebesar 0,31% mom. Musim sekolah menjadi faktor kenaikan inflasi dengan kelompok pengeluaran Pendidikan mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,21% mom. Sementara inflasi tahunan adalah 3,49%, naik dari inflasi tahun lalu sebesar 3,32% Neraca perdagangan Indonesia di bulan Juli 2019 tercatat defisit US$63,5 juta. Nilai ekspor tercatat turun 5,12% menjadi US$15,45 miliar sedangkan nilai impor juga turun 15,21% menjadi US$15,51 miliar. Penurunan harga komoditas andalan menjadi salah satu faktor defisit kali ini sebab di bulan Mei dan Juni lalu neraca perdagangan sempat surplus. Ulasan Pasar Saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Agustus menurun -0,97% dengan sektor Aneka Industri dan Keuangan menjadi pemberat bursa dengan turun 4,14% dan 4,54%. Meskipun demikian sektor Industri Dasar, sektor Infrastruktur, dan sektor Barang Konsumsi masing-masing menguat 5,59%, 2,03%, dan 1,86%. Sementara itu, Jakarta Islamic Index (JAKISL) naik sebesar +2,15% atau 14,8 poin ke angka 702,59. JAKISL mampu naik dibanding IHSG sebab tertolong oleh tidak masuknya sektor keuangan, yang turun sedalam 4,14%, dalam indeks Syariah. Pergerakan IHSG & JAKISL dalam setahun terakhir Sumber: Bloomberg Kinerja IHSG per sektor pada bulan Agustus 2019 Sumber: Bloomberg Investor asing masih mencatat aksi jual bersih selama bulan Agustus 2019 senilai Rp9,3 triliun. Sementara dari awal tahun tercatat investor asing mencetak beli bersih sebesar Rp.59,2 triliun (Rp7,2 triliun bila tidak termasuk transaksi merger & akusisi Bank Danamon).

Transcript of Market Review Agustus 2019 - aia-financial.co.id · api setelah libur Natal dan Tahun Baru. ......

INVESTMENT DIVISION PT AIA FINANCIAL JANUARI 2019

MARKET REVIEW

1/2

Ulasan Makroekonomi

• Inflasi bulan Januari sebesar 2,82% (yoy) atau +0,32% (mom) lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar. Penurunan inflasi tersebut didorong oleh rendahnya harga komponen barang yang diatur pemerintah, di mana mengalami deflasi sebesar -0.12% (mom), disebabkan salah satunya oleh penurunan tarif kereta api setelah libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu harga minyak yang relatif rendah juga mendorong penurunan harga BBM non-subsidi di bulan Januari 2019.

• Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di 6% di bulan Januari 2019, seiring dengan: 1) bertahannya suku bunga acuan fed rate AS, 2) masih terkendalinya inflasi di level yang rendah, dan 3) masih derasnya arus masuk modal asing yang mendorong penguatan nilai tukar Rupiah.

• Rupiah menguat 2,9% selama bulan Januari 2019 menjadi IDR 13973/USD di akhir Januari 2019.

• Defisit neraca perdagangan Indonesia di bulan Desember 2018 tercatat sebesar USD 1,10 miliar, di bawah perkiraan konsensus, sehingga defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 mencapai USD 8,5 miliar. Nilai ekspor menurun sebesar -4,4% sedangkan nilai impor tetap tumbuh sebesar +1,16% di bulan Desember 2018.

• Cadangan devisa di akhir bulan Desember 2018 kembali mengalami kenaikan, sebesar USD 3,44 miliar menjadi USD 120,65 miliar. Kenaikan bulanan ini merupakan yang ketiga kalinya berturut-turut sejak September 2018 dan juga dengan nilai terbesar selama tahun 2018.

Ulasan Pasar Saham

• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam, +5,46% per bulan ke level 6532,97 di bulan Januari 2019, dan merupakan persentase kenaikan bulanan terbesar sejak bulan Desember 2017.

MARKET REVIEWINVESTMENT DIVISIONPT AIA FINANCIAL

JANUARI 2019

Sumber: Bloomberg, AIA Investment Research

Sumber: Bloomberg, AIA Investment Research

Pergerakan IHSG & JAKISL dalam setahun terakhir

Kinerja IHSG per sektor pada bulan Januari 2019

Kenaikan ini seiring dengan sentimen positif dan kuatnya arus masuk modal investor asing ke pasar saham negara berkembang. Semua sektor-sektor dalam IHSG mengalami kenaikan di bulan Januari 2019, dipimpin oleh sektor telekomunikasi & utilitas, sektor pertambangan dan industri dasar.

• Jakarta Islamic Index (JAKISL) juga mengalami kenaikan tajam, sebesar +6,1% ke level 727,01, lebih tinggi dari IHSG berkat kepemilikan porsi sektor telekomunikasi dan industri dasar di JAKISL yang lebih besar dibanding IHSG.

INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL AGUSTUS 2019

MARKET REVIEW

1/2

MARKET REVIEWINVESTMENT MARKETINGPT AIA FINANCIAL

AGUSTUS 2019

-4.54%

-4.14%

-2.30%

-1.47%

0.03%

0.12%

1.86%

2.03%

5.59%

-6.00% -4.00% -2.00% 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00%

Keuangan

Aneka Industri

Perdagangan

Pertambangan

Pertanian

Properti

Barang Konsumsi

Infrastruktur

Industri Dasar

540560580600620640660680700720740

5200

5400

5600

5800

6000

6200

6400

6600

6800

JCI Index JAKISL Index (kanan)

Ulasan Makroekonomi

• Bank Indonesia memberikan kejutan dengan kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%, pemotongan suku bunga itu sejalan dengan inflasi bulan Juli yang sebesar 3,32% yoy, masih di bawah target pemerintah yaitu 3,5% yoy sehingga masih memberikan ruang bagi BI.

• Rupiah melemah 1,2% sepanjang bulan Agustus 2019 menjadi Rp.14.191 per US$. Hal ini sejalan dengan penguatan mata uang US Dollar (indeks DXY) terhadap semua mata uang besar dunia.

• Indeks PMI Manufaktur turun dari 49,6 di Juli 2019 ke 49,0 di Agustus 2019. Angka tersebut adalah yang terendah sejak Juli 2017 dengan output produksi manufaktur turun terdalam di hampir tiga tahun terakhir akibat lemahnya penjualan ekspor.

• Inflasi bulan Agustus 2019 sebesar 0,12% mom, lebih rendah dari Juni 2019 yang sebesar 0,31% mom. Musim sekolah menjadi faktor kenaikan inflasi dengan kelompok pengeluaran Pendidikan mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,21% mom. Sementara inflasi tahunan adalah 3,49%, naik dari inflasi tahun lalu sebesar 3,32%

• Neraca perdagangan Indonesia di bulan Juli 2019 tercatat defisit US$63,5 juta. Nilai ekspor tercatat turun 5,12% menjadi US$15,45 miliar sedangkan nilai impor juga turun 15,21% menjadi US$15,51 miliar. Penurunan harga komoditas andalan menjadi salah satu faktor defisit kali ini sebab di bulan Mei dan Juni lalu neraca perdagangan sempat surplus.

Ulasan Pasar Saham

• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Agustus menurun -0,97% dengan sektor Aneka Industri dan Keuangan menjadi pemberat bursa dengan turun 4,14% dan 4,54%. Meskipun demikian sektor Industri Dasar, sektor Infrastruktur, dan sektor Barang Konsumsi masing-masing menguat 5,59%, 2,03%, dan 1,86%.

• Sementara itu, Jakarta Islamic Index (JAKISL) naik sebesar +2,15% atau 14,8 poin ke angka 702,59. JAKISL mampu naik dibanding IHSG sebab tertolong oleh tidak masuknya sektor keuangan, yang turun sedalam 4,14%, dalam indeks Syariah.

Pergerakan IHSG & JAKISL dalam setahun terakhir

Sumber: Bloomberg

Kinerja IHSG per sektor pada bulan Agustus 2019

Sumber: Bloomberg

• Investor asing masih mencatat aksi jual bersih selama bulan Agustus 2019 senilai Rp9,3 triliun. Sementara dari awal tahun tercatat investor asing mencetak beli bersih sebesar Rp.59,2 triliun (Rp7,2 triliun bila tidak termasuk transaksi merger & akusisi Bank Danamon).

MARKET REVIEW

Disclaimer: Dokumen ini hanya digunakan sebagai sumber informasi dan tidak diperbolehkan untuk diterbitkan, diedarkan, dicetak ulang, atau didistribusikan baik sebagian atau pun secara keseluruhan kepada pihak lain mana pun tanpa persetujuan tertulis dari PT AIA FINANCIAL. Isi dari dokumen ini tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu bentuk penawaran atau permintaan untuk pembayaran, pembelian, atau penjualan dari setiap jenis Efek yang disebutkan di dalam dokumen ini. Meskipun kami telah melakukan segala tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa informasi yang ada dalam dokumen ini adalah tidak keliru ataupun tidak salah pada saat penerbitannya, kami tidak bisa menjamin keakuratan dan kelengkapan informasi dalam dokumen ini. Perubahan terhadap setiap pendapat dan perkiraan yang terdapat dalam dokumen ini dapat dilakukan kapan pun tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Para nasabah disarankan untuk meminta nasehat terlebih dahulu dari penasehat keuangannya sebelum berkomitmen melakukan investasi pada unit penyertaan kami. Laporan ini disiapkan oleh PT AIA FINANCIAL dan hanya digunakan sebagai informasi saja. Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko perubahan nilai ekuitas dan risiko perubahan nilai tukar mata uang. Kinerja investasi tidak dijamin, nilai

2/2INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL AGUSTUS 2019

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

3M 1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 12Y 13Y 15Y 16Y 18Y 20Y 30Y

IDR Indonesia Sovereign Yield Curve - 30/08/19

IDR Indonesia Sovereign Yield Curve - 31/07/19

IDR Indonesia Sovereign Yield Curve - 12/31/18

IDR Indonesia Sovereign Yield Curve - 31/08/18

-140.00-120.00-100.00

-80.00-60.00-40.00-20.00

0.0020.0040.00

3M 1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 12Y 13Y 15Y 16Y 18Y 20Y 30Y

Tenor

Perubahan Imbal Hasil Obligasi Pemerintah (basis poin)

MoM YTD YoY

155

160

165

170

175

180

185

190

195

200

210

215

220

225

230

235

240

245

250

255

BINDO Index BEMSID Index (kanan)

Ulasan Pasar Obligasi

• Bloomberg Indonesia Local Sovereign Index (BINDO) menguat +0,38% ke level 247,364, sedangkan Bloomberg USD Emerging Market Sovereign Bond Index (BEMSID) naik sebesar 4,06%.

• Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah berjangka 10-tahun dalam mata uang Rupiah turun 4,4 basis poin ke 7,33% . Meskipun demikian sebagian besar imbal hasil terlihat mengalami kenaikan dari bulan lalu, dengan tenor 6 tahun dan 3 tahun mengalami kenaikan tertinggi.

Pergerakan BINDO dan BEMSID setahun terakhir

Sumber: Bloomberg

Pergerakan tingkat imbal hasil Obligasi Pemerintah selama tahunan dan year-to-date

Sumber: Bloomberg

• Sejalan dengan pasar saham, arus modal investor asing di pasar obligasi juga berkurang senilai Rp6,77 triliun sepanjang bulan Agustus 2019. Sepanjang 2019 investor asing telah menambah kepemilikan obligasi sebesar Rp.118.94 triliun.