Sek 2 Pancaindera

37

description

PPT sekenario 2 blok pancaindera

Transcript of Sek 2 Pancaindera

Page 1: Sek 2 Pancaindera
Page 2: Sek 2 Pancaindera

INFEKSI TELINGA TENGAH

Page 3: Sek 2 Pancaindera

Ketua : R.M. Ridho Hidayatulloh(1102011215)Sekertaris : Mutiara isman(1102011185)Anggota :Wan Asmaul Atmam (1102010285)Witrisyah Putripari Cendana (1102010293)Muthiara Surya (1102011183)Mutia Rizki (1102011184)Nadia Anisha (1102011186)Putri Wulandari (1102011214)R.M. Affandi Akbar (1102011216)

KELOMPOK B-8

Page 4: Sek 2 Pancaindera

Seorang anak usia 3 tahun pilek batuk dan demam sudah 3 hari yang lalu. Keluhan telinganya kanan sakit, mengeluarkan sedikit cairan seperti air susu dan bercampur sedikit warna merah seperti darah. Lalu dibawa ibunya ke UGD. Setelah liang telinga dibersihkan, diperiksa gendang telingan tampak merah dan mengeluarkan cairan. Ibu pasien bertanya pada dokter, apakah penyakit anaknya bisa sembuh?

Infeksi Telinga Tengah

Page 5: Sek 2 Pancaindera

SASARAN BELAJAR

Page 6: Sek 2 Pancaindera

LO 1.1.Memahami dan menjelaskan makroskopis telinga tengahLO 1.2.Memhami dan menjelaskan mikroskopis telinga tengah

LI 1.Memahami dan Menjelaskan Anatomi Telinga Tengah

LI 2.Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pendengaran

Page 7: Sek 2 Pancaindera

LO 3.1 Memahami dan menjelaskan Definisi OMALO 3.2 Memahami dan menjelaskan Etiology OMALO 3.3 Memahami dan menjelaskan EpidemiologI OMALO 3.4 Memahami dan menjelaskan Klasifikasi OMALO 3.5 Memahami dan menjelaskan Patofisiologi OMALO 3.6 Memahami dan menjelaskan Manifestasi klinis OMA

L1.3.Memahami dan Menjelaskan Otitis Media Akut

Page 8: Sek 2 Pancaindera

LO 3.7 Memahami dan menjelaskan Diagnosis OMALO 3.8 Memahami dan menjelaskan Diagnosis banding OMA LO 3.9 Memahami dan menjelaskan Tatalaksana OMALO 3.10 Memahami dan menjelaskan Pencegahan OMALO 3.11 Memahami dan menjelaskan Komplikasi OMALO 3.12 Memahami dan menjelaskan Prognosis OMA

LO 4.Memahami dan Menjelaskan Menjaga Telinga Menurut Ajaran Islam

Page 9: Sek 2 Pancaindera

LO 1.1.Memahami dan Menjelaskan Makroskopis Telinga Tengah

Page 10: Sek 2 Pancaindera
Page 11: Sek 2 Pancaindera

LO 1.2.Memhami dan Menjelaskan Mikroskopis Telinga Tengah

Page 12: Sek 2 Pancaindera
Page 13: Sek 2 Pancaindera

LI 2.Memahami dan menjelaskan Fisiologi pendengaran

Page 14: Sek 2 Pancaindera

Otitis media akut (OMA) adalah peradangan telinga tengah dengan gejala dan tanda- tanda yang bersifat cepat dan singkat.

(Kerschner, 2007).

Otitis Media Akut (OMA) adalah penyakit yang disebabkan oleh serangan mendadak dari infeksi bakteri dalam telinga bagian tengah.

(CharleneJ.Reevas.2001:16)

3.1 Memahami dan menjelaskan Definisi Otitis Media Akut

Page 15: Sek 2 Pancaindera

Pada anak-anak, makin sering terserang ISPA, makin besar kemungkinan terjadinya otitis media akut (OMA). Pada bayi, OMA dipermudah karena tuba eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal

LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan Etiology Otitis Media Akut

Page 16: Sek 2 Pancaindera

Berikut adalah penyebab yang paling sering menyebabkan otitis media:1. Bakteri

Streptococcus pneumoniae (40%)Haemophilus influenzae (25- 30%) Moraxella catarhalis ( 10-15%). Bakteri patogen lain (5%)

2. VirusRespiratory Syncytial Virus (RSV), Influenza

Virus, atau Adenovirus (30 -40%)Parainfluenza Virus, Rhinovirus atau

Enterovirus (10-15%)

Page 17: Sek 2 Pancaindera

Epidemiologi seluruh dunia terjadinya otitis media berusia 1 tahun sekitar 62%,sedangkan anak-anak berusia 3tahun sekitar 83% (Zackzouk, 2001).

Di AS ,diperkirakan 75% anak mengalami minimal 1 episode otitis media sebelum usia 3 thn dan hampir setengah dari mereka mengalaminya 3x atau lebih. Di Inggris setidaknya 25% anak mengalami min 1 episode sebelum usia 10 tahun. (Abidin, 2008).

LO 3.3 Memahami dan menjelaskan Epidemiology Otitis Media Akut

Page 18: Sek 2 Pancaindera

Klasifikasi ototis media dibedakan berdasarkan stadium, yakni:

Stadium Oklusi Tuba EustachiusTerdapat gambaran retraksi membran

timpani.Membran timpani berwarna normal atau

keruh pucat.Sukar dibedakan dengan otitis media serosa

virus.

LO 3.4 Memahami dan menjelaskan Klasifikasi Otitis Media Akut

Page 19: Sek 2 Pancaindera

Stadium Hiperemis / Pre-supurasiPembuluh darah tampak lebar dan edema pada

membran timpani.Sekret yang telah terbentuk mungkin masih

bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

Stadium SupurasiMembran timpani menonjol ke arah

luar(bulging).Sel epitel superfisila hancur.Terbentuk eksudat purulen di kavum timpani.Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu

meningkat, serta nyeri di telinga tambah hebat.

Page 20: Sek 2 Pancaindera

Stadium PerforasiMembran timpani ruptur.Keluar nanah dari telinga tengah.Pasien lebih tenang, suhu badan turun, dan

dapat tidur nyenyak.

Stadium ResolusiBila membran timpani tetap utuh, maka

perlahan-lahan akan normal kembali.Bila terjadi perforasi, maka sekret akan

berkurang dan mengering.Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan bila

virulensi rendah dan daya tahan tubuh baik.

Page 21: Sek 2 Pancaindera

LO 3.5 Memahami dan menjelaskan patogenesis Otitis Media Akut

Page 22: Sek 2 Pancaindera

Pada bayi dan anak kecil gejala khas OMA ialah:suhu tubuh tinggi dapat sampai 39.5ºCanak gelisah dan sukar tidurtiba-tiba anak menjerit waktu tidurdiarekejang-kejang kadang-kadang anak memegang telinga yang

sakit.Bila terjadi rupture membrane timpani, maka

secret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun dan anak tertidur tenang.

LO 3.6 Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis OMA

Page 23: Sek 2 Pancaindera

Pada anak yang sudah dapat berbicara keluhan utama adalah:rasa nyeri di dalam telingasuhu tubuh yang tinggi. Biasanya terdapat riwayat batuk pilek

sebelumnya.

Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa, selain rasa nyeri terdapat pula gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang dengar.

Page 24: Sek 2 Pancaindera

Menurut Kerschner (2007), kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut, yaitu:1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan

bersifat akut.2. Ditemukan adanya tanda efusi.3. Terdapat tanda atau gejala peradangan

telinga tengah

LO 3.7 Memahami dan menjelaskan Diagnosis OMA

Page 25: Sek 2 Pancaindera

1. ANAMNESIS2. PEMERIKSAAN FISIK (menggunakan

otoskop)3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Timpanomimetri Timpanosintesis

Page 26: Sek 2 Pancaindera

Otitis Eksterna Diffusa Otitis eksterna sircumkripta Otitis media efusi

LO 3.8 Memahami dan menjelaskan diagnosis banding OMA

Page 27: Sek 2 Pancaindera

ObservasiIndikasi :tidak ada demam, tidak ada muntah, pasien atau orang tua pasien menyetujui

penundaan pemberian antibiotik.Kontra indikasi : telah mendapat lebih dari 3 seri antibiotik

dalam 1 tahun, pernah mendapat antibiotik dalam 2 minggu

terakhir, terdapat otorea.

LO 3.9 Memahami dan menjelaskan tatalaksana OMA

Page 28: Sek 2 Pancaindera

Terapi berdasar stadiumPada stadium oklusi : obat tetes hidung

HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak<12 tahun) atau HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik yang berumur di atas 12 tahun dan pada orang dewasa.

Pada stadium pre-supurasi : Antibiotika (gol. Penisilin/Ampisilin, obat tetes hidung dan analgesika.

Page 29: Sek 2 Pancaindera

Pada stadium supurasi : selain diberikan antibiotika, idealnya harus disertai dengan miringitomi, bila membrane timpani masih utuh.

Pada stadium perforasi : obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotika yang adekuat.

Pada stadium resolusi : Bila tidak terjadi resulusi, antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu.

Page 30: Sek 2 Pancaindera

VaksinMencegah ISPA dan terapi yang cepat pada

bayi dan anakPemerian ASI minimal 6 Menghindari pemberian susu asi dengan

posisi anak berbaring karena mencegah terjadinya reflux.

LO 3.10 Memahami dan menjelaskan pencegahan OMA

Page 31: Sek 2 Pancaindera

Komplikasi intratemporal : mastoiditis akut, petrositis, labirintitis, perforasi pars tensa, atelektasis telinga tengah, paresis fasialis, dan gangguan pendengaran.

Komplikasi intrakranial : meningitis, encefalitis, hidrosefalus otikus, abses otak, abses epidural, empiema subdural, dan trombosis sinus lateralis.

LO 3.11 Memahami dan menjelaskan komplikasi OMA

Page 32: Sek 2 Pancaindera

Prognosis otitis media akut dubia et bonam jika terapi cepat,tepat,dan adekuat,serta jika belum terjadi komplikasi.

LO 3.12 Memahami dan menjelaskan prognosis OMA

Page 33: Sek 2 Pancaindera

و�ال� �م� ك �ص�ار� ب� أ و�ال� �م� م�ع�ك س� �م� �ك �ي ع�ل ه�د� �ش� ي �ن� أ ون� �ر� �ت ت �س� ت �م� �ت �ن ك و�م�ا

�ون� �ع�م�ل ت م�م!ا ا �ير# �ث ك �م� �ع�ل ي ال� !ه� الل ن!� أ �م� �ت �ن ظ�ن �(ك�ن� و�ل �م� �ود�ك ل ج�

“Kamu sekali-kali tidak akan dapat bersembunyi dari persaksian persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu. Bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Fushilat ayat 22)

LO 4.Memahami dan Menjelaskan menjaga telinga menurut ajaran Islam

Page 34: Sek 2 Pancaindera

ع�د�د# �ين� ن س� �ه�ف� �ك ال ف�ي �ه�م� آذ�ان ع�ل�ى( �ا �ن ب ف�ض�ر�“Maka Kami tutup telinga-telinga mereka selama bertahun-tahun (selama 309 tahun)”.(Q.S. Al-Kahfi: 11)

�ه�ا ب �ف�ر� �ك ي !ه� الل �ات� آي �م� م�ع�ت س� �ذ�ا إ �ن� أ �اب� �ت �ك ال ف�ي �م� �ك �ي ع�ل ل� �ز! ن و�ق�د��ذ#ا إ �م� !ك �ن إ �ر�ه� غ�ي ح�د�يث= ف�ي �خ�وض�وا ي !ى ت ح� م�ع�ه�م� �ق�ع�د�وا ت ف�ال� �ه�ا ب

� أ �ه�ز� ت �س� و�ي�ه�م� �ل م�ث“Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka.”. [QS. An-Nisaa: 140]

Page 35: Sek 2 Pancaindera

“Orang  yang  menggunjing  dan  mendengarkan  gunjingan, keduanya bersekutu dalam perbuatan dosa." (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)

"Berapa  banyak  orang  yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari puasanya itu kecuali  haus dan lapar." (Hadits Riwayat  Turmudzi)

Menjaga pendengaran dari yang perkataan sia-sia

Page 36: Sek 2 Pancaindera

Soepardi, EA, dkk. 2008. Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher, Edisi Keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 

Ganong.W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Ed.22. Jakarta : EGC 

Guyton A.C. Physiology of The Human Body. 11th ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company. 2003.

Indrana ilma. Pendengaran menurut Islam. www.wordpress.com 

Djaafar, ZA. 2006. Kelainan Telinga Tengah. Dalam: Telinga Hidung Tenggorokan,

cetakan ke-5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Munilson Jacky. 2012.Penatalaksanaan Otitis Media Akut.

Diakses pada 18Februari 2014, melalui http://repository.unand.ac.id/18807/1/Penatalaksanaan%20otitis%20media%20akut_repositori.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Page 37: Sek 2 Pancaindera