Manusia,keragaman dan kesederajatan.
-
Upload
alfin-fajar -
Category
Education
-
view
6.108 -
download
5
description
Transcript of Manusia,keragaman dan kesederajatan.
MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
MANUSIA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
AHMAD YUSUF EFENDI (J1BO1309)
ALFIN FAJAR (J1B013010)
ALFIN ZUHARI (J1B013011)
AMIRI TIARA AHADNOPUTRA (J1B013012)
ARDY PUGER PRAWIRA (J1B013013)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM 2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Dengan memannjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Manusia, Keragaman dan Kesederajatan”. Bertujuan untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar dan untuk menambah wawasan kami maupun pembaca tentang
bagaimana mengenal manusia yang berbudaya dan beradab. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Hamidsyukrie ZM,M.Hum. Selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan tugas makalah
ini,
Kami sadar dalam penyusunan makalh ini dirasakan masih banyak kekurangan, baik
secara sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata, karena itu kami
mengharapkan dengan kerendahan hati memberikan kritik dan saran yang membangun
agar penusunan makalah selanjutnya lebih baik. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
khususnya bagi kami, umunya bagi para pembaca. Demikianlah makalah ini kami buat, kami
ucapkan banyak terima kasih.
Mataram, 23 Maret 2014
Penyusun,
I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang ………………………………………………………………………………………1
I.II Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………2
I.III Tujuan ……………………………………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
II.I Pengertian Manusia ………………………………………………………………………………….3
II.II Pengertian Keragaman dan Kesederajatan …………………………………………………3
II.III Makna Keberagama dan Kesederajatan …………………………………………………...4.
II.IV Unsur–Unsur keragaman Dalam Masyarakat ………………………………………………5
II.V Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara Dan
Kehidupan Global …………………………………………………………………………………………….8
II.VI Problematika Diskriminasi ………………………………………………………………………..10
BAB III PENUTUP
III.I KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………12
III.II SARAN ……………………………………………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………13
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk sosial (homo socialis) yang hidup bermasyarakat (zoon
politicon) tentunya tidak bisa memisahkan hidupnya dengan orang lain, serta mahluk
yang berbudaya yang dapat mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan tatanan
hidup yang bahagia dan sistem kemasyarakatan yang terbentuk karena interaksi dan
bentura kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainya karena
membahagiakan itu hakikatnya baik, benar dan adil, maka manusia yang berbudaya itu
selalu menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan.
Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia dihadapkan dengan keterciptaan
berbagai aturan dan norma dalam kehidupan, ilmu pengetahuan budaya terbukti
memaikan peran dalam keterciptaan itu. Ilmu pengetahuan budaya tidak hanya dapat
dipahami dalam arti sebuah hukum atau teori, tetapi harus dipandang juga sebagai
pemikiran yang memerlukan proses sebuah kegiatan yang akan mengahasilkan sesuatu.
Budaya yang hidup terus berkembang dan dimiliki bersama oleh suatu kelompok
masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi, mulai terbentuk dari unsure yang
rumit, termasuk sistem agama, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaina, bangunan,
karya seni maupun kegiatan politik. Dengan berbudaya manusia diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidup sesuia dengan adab-adab yang
diterapkan di lingkungan sekitar. Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan peradaban maka terjadi evolusi budaya yang menyebabkan beberapa
problematika beragam yang kita harus kaji dan beri solusinya secara bersama.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa keragaman dan kesederajatan ?
2. Apa makna keragaman dan kesederajatan ?
3. Apa problematika diskriminasi dalam masyarakat yang beragam?
4. Apa pengaruh keragam terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara
dan kehidupan sosial ?
1.3 Tujuan
1. Memahami lebih dalam arti keragaman dan kesederajatan.
2. Mengetahui makna yang terkandung dalam keragaman dan kederajatan.
3. Mengetahui problematika yang bergulir dalam kehidupan masyarakat yang
beragam.
4. Mengetahui dan merancang solusi dari terjadinya problematika sosial.
2
BAB II PEMBAHASAN
II.I Pengertian Manusia
Manusia adalah mahkluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensi yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
dan mati, serta terkait serta dengan interaksi alam dan lingkungan dalam sebuah hubungan
timbal balik baik secara positif maupun negatif.
II.II Pengertian Keragaman dan Kesederajatan
Keragaman atau diversity dipergunaka dalam pengertian secara umum sebagai
pernyataan yang bervariasi. Inculison adalah pengikutsertaan semua organisasi secara
penuh dan dengan rasa hormat, tanpa memandang gender, agama, ras, warna kulit,
orientasi seksual, asal Negara, umur atau kemampuan fisik, dalam aktivitas dan kehidupan
organisasi. Frederick A. Miller dan Judith H. Katz (2002: 197-199). Keberagaman adalah
menunjukan adanya perbedaan, kesamaan dan teganganyang berhubungan, yang terjadi
pada setiap bauran yang dapat timbul diantara elemen dari collective mixture. (R. Roosevelt
Thomas, Jr., 2006:101). Mixture atau bauran dapat terdiri beberapa dimensi keberagaman.
Dapat berupa ras, gender, etnis, asal daerah, umur, afiliasi politik, kelas sosial-ekonomi, atau
orientasi seksual, atau mungkin kombinasi dari factor-faktor tersebut.
Dengan demikian, dapat dirumuskan pengrtian keberagaman sebagai variasi namun
menunjukan adanya persamaan. Keberagaman menyangkut aspek yang sangat luas, dapat
terjadi pada tingkatan individu, kelompok, organisasi, komunitas dan masyarakat.
Keberagaman sangat dipenagruhi oleh latar belakang demografis dan budaya sumber daya
manusia kondisi lingkungan internal dan kondisi eksternal masyarakat.
3
Mengelola keberagaman berpusat pada pengembanagn budaya dan perubahan,
yang dilakukan dengan berdasarkan pada. (1) kebersamaan, keterbukaan, dan kejujuran, (2)
memperhatikan perbedaan dan kesamaan di antara sumber daya manusia, dan (3)
melakukan pelatihan multi dimensi.
Di Indonesia tidak dipungkiri keberadaannya. Masyarakat Indonesia terdiri dari
berbagai kebudayaan yang besifat kewilayahannya yang merupakan pertemuan dari
berbagai suku bangsa daerah tersebut. Mereka yang mendiami daerah yang bervariasi, juga
berkaitan dengan tingkatan peradaban sukubangsa dan masyarakat yang berbeda, serta
dengan pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses
asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis
kebudayaan yang ada. Kemudian juga berkembang dan meluas agama-agama besar di
Indonesia terut mendukung kebudayaan sehingga mencerminkan kebudayaan agama
tertentu. Indonesia adalah salah satu Negara dengan tingkat keanekaragama budaya yang
tinggi, tidak hanya keanekaragaman suku bangsa namun juga kenekaragaman budaya dalam
konteks peradaban tradisional hingga ke modern.
II.III Makna Keberagama dan Kesederajatan
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi
(KBBI) artinya adalah tingkah laku; macam, jenis; langgam; warna, corak; laras, tata bahasa.
Keragaman yang dimaksud adalah kondisi masyarakat di mana terdapat perbedaan-
perbedaan dalam erbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan,
ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) artinya adalah sama tingkatan (pangkat, keudukan). Dengan demikian
konteks kesederajatan di sini adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan
keberagaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dalam satu
tingkatan hirarki.
4
II.IV Unsur–Unsur keragaman Dalam Masyarakat
1. Suku Bangsa Dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke
sangat beragam. Sedngkan perbedaan ras muncul karena adanya pngelompokan besar
manusia yang memiliki cirri-ciri biologis maka lahirlah yang sama seperti rambut, warna
kulit, ukuran tubuh, mata dan lain sebagainya. Di Indonesia, terutama bagian barat
termasuk ras Mongoloid Melayu Muda (Deutero Malayan Mongoloid) dan bagian timur
termasuk ras Austroloid. Sedngkan kelompok terbesar yang tidak termasuk pribumi adalah
golongan chia yang termasuk Astratic Mongoloid.
Suku Jawa adalah yang terbesar di Indonesia sekitar 45% dari seluruh populasi yang
awalnya mendiami bagian tengah dan timur pulau Jawa. Suku Sunda suku terbsar kedua
sekitar 14% dari seluruh populasi yang awalnya meniami bagian barat Jawa. Suku terbesar
ketiga suku Madura sekitar 7,5% dari seluruh populasi yang mendiami pulau Madura.
Meskipun etnis tionghoa mewakili sebagian kecil dari total populasi tapi mereka merupakan
kekuatan ekonomi, mengoprasikan segala mulai dari took kecil hingga bank-bank dan
industry-industri di Indonesia. Etnis tionghoa bisanya terbagi menjadi sua kelompok: Cina
peranakan, biasanya memiliki latar belakang Cina dan Indonesia, dan Cina totok, yang
dianggap sebagai Cina murni yang biasanya pendatang generasi pertama atau kedua dan
memegang teguh kebudayaan Cina.
2. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan
yang dimaksud bersal dari suatu kekuatan yan lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan
gaib yang tidak dapat ditangkap dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh yang
besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Harun Nasution: 10).
Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan terperinci.
Hal ini pula yang barang kali menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat
tentang agama. Namun apapun bentuk kepercayaan yang dianggap sebagai agama,
5
baik dalam agama primitive maupun agama monoteisme. Menurut Robert H.
Thouless.
Fakta menunjukan bahwa agama berpusat pada Tuhan atau dewa-dewa sebagai
ukuran yang menentukan yang tak boleh diabaikan. (psikologi agama: 14)
Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain:
- Berfungsi edukatif: agama scara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang.
- Berfungsi penyelamat
- Berfungsi sebagai perdamaian
- Berfungsi sebagai social control
- Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
- Berfungsi kreatif
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupak unsure penting dalam kragaman
bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang diakui di Indonesia.
3. Ideologi dan politik
Ideologi adalah suatu idtilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat
terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan
kepercayaan yang fundamental. Ideologi membatu untuk lebih memperkuat landasan moral
bagi sebuah tindakan. Politik mencakup baik antara individu-individu dan kelopok untuk
meperoleh kekuasaan, yang di gunakan oleh pemenang bagi keuntungnya sendiri atas
kerugian dari yang ditaklukan. Politik juga bermakna sebagai usaha untuk menegakan
ketertiban sosial.
Keragama masyarakat Indonesia dalam Ideologi dan politik dapat dilihat dari
banyaknya partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada dasarnya Indonesia
hanya mengakui satu ideologi, yaitu Pancasila yang benar-benar mencerminkan kepribadian
bangsa Indonesia.
6
4. Tata krama
Tata krama yang dianggap dari Bahas Jawa yang brarti “adat sopan santun, bsa-basi”
pada dasarnya ialah tindakan, prilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai
dengan kaidah atau norma tertentu.
Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-
aturan yang jika dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif di
dalam masyarakat yang bersangkutan. Indonesia memiliki beragam suku bangsa di mana
setiap suku bangsa memiliki adat istiadat sendiri meskipun karena adanya sosialisasi nilai
dan norma secara turun-menurun dan berkesinambungan dari generasi menyebabkan suatu
masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memilki adat dan kesopanan
yang relative sama.
5. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian Negara berkembang, perekonomian akan menjadi satu perhatian yang
terus ditingatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi
menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang
tidak dapat dihindari lagi.
6. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam
tingkat, pangkat dan strata sosial yang hirarkis. Hal ini, dapat terlihat dan dirasakan jelas
dengan adanya penggolongan orang berdasarkan kasta.
Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat
menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak hanya itu,
bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.
7
II.V Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara Dan
Kehidupan Global
Berdirinya Negara Indonesia di latar belakangi oleh masyarakat yang demikian
majemuk, secara etnis geografis, cultural, maupun religious. Kita tidak dapat mengingkari
sifat pluralistik bangsa kita. Sehingga kita perlu member tempat bagi berkembangnya
kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan beragama yang dianut oleh warga Negara.
Masalah suku bangsa dan kesatuan nasional di Indonesia telah menunjukan kepada kita
bahwa suatu Negara yang multietnik memerlukan identitas nasional dan solidaritas nasional
di antara warganya. Gagasan tentang kebudayaan nasional Indonesia yang menyangkut
kesadaran dan identitas suatu bangsa telah dirancang saat kita belum merdeka.
Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni,
yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan kehidupan yang
menjunjung tinggi toleransi. Di kehidupan sehari-hari , kebudayaan suku bangsa dan
kebudayaan agama, yang beriringan, saling melengkapi dan mampu menyesuaikan dalam
kehidupan sehari-hari. Tetapi sering kali terjadi malah sebaliknya, perbedaan-perbedaan itu
menyebabkan ketegangan hubungan antar anggota masyarakat. Hal ini disebabkan oleh
sifat dasar yang dimiliki oleh masyarakat majemuk sebagaimana dejelskan oleh Van de
Bergh:
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok yang sering memiliki kebudayaan
yang berbeda.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga yang bersifat non-
komplementer.
c. Kurang mengembangakn consensus dia antara para anggota masyarakat tentang
nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Secara relatif sering kali terjadi konflik di antara kelompok yang satu dengan
yang lainnya.
8
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan
di dalam bidang ekonomi.
f. Adanya domonasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain.
Relatif diatas harus diakui dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa karena
dengannya, kemajemukkan yang ada dapat dipersatukan. Jika keterbukaan dan
kedewasaaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang
menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti:
1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusa
dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi dibawa oleh virus paradoks yang
ada dalam globalisasi. Paket globalisasi begitu masyarakat dunia dengan
tawarannya alan keseraaman global untuk maju bersama dalam komunikasi gaya
hidup manusia yang bebas dan harmonis dalan tatanan dunia, dengan
menyampingkan keunikan dan keberagaman manusia sebagai pelaku utamanya.
2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang
tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain: keyakinannya bahwa secara kodrati ras, sukunya
kelompoknya lebih tinggi dari ras, suku, kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh
pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
a. Semangat religus
b. Semangat nasionalisme
c. Semangat pluralisme
d. Semangat humanisme
e. Dialog antar umat beragama
f. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antar agama, media massa, dan harmonisasi dunia
9
Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran
kebersamaan dalam mempengaruhi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan
bagi terwujudnya sebuah bangsa yang Bhineka Tunggal Ika. Menyatu dalam keragaman dan
beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan segala keanekaragaman
dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik bersama. Sikap inilah yang perlu dikembangkan
dlaam pola pikir masyarakat untuk menuju Indonesia Raya Merdeka.
II.VI Problematika Diskriminasi
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang
atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status,
dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual,
pandangan ideologi dan politik, serta batas negara, dan kebangsaan seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan pada prinsip-prinsip hak
asasi manusia (HAM). Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecualian, tidak dapat
dipisahkan, dan saling tergantung. Berangkat dari pemahaman tersebut seyogianya sikap-
sikap yang didasarkan pada ethnosentrisme, rasisme, religius fanatisme, dan diskriminasi
harus dipandang sebagai tindakan yang menghambat pengembangan kesederajatan dan
demokrasi, penegakan hukum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan HAM.
Dalam demokrasi, diskriminasi seharusnya telah ditiadakan dengan adanya
kesetaraan dalam bidang hukum, kesederajatan dalam perlakuan adalah salah satu wujud
ideal dalam kehidupan negara yang demokratis. Akan tetapi, berbagai penelitian dan
pengkajian menunjukkan bahwa kondisi di Indonesia saat ini belum mencerminkan
penerapan asas persamaan di muka hukum secara utuh.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya
beberapa faktor penyebab, antara lain adalah:
1. Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan. Terutama
ekonomi. Timbullah persaingan antara kelompok pendatang dan kelompok pribumi, yang
kerap kali menjadi awal pemicu terjadinya diskriminasi
10
2. Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan
terhadao keompok atau golongan yang lebih lemah. Artistoteles membagi masyarakat
dalam suatu negara menjadi tiga kelompok: kaya, miskin dan yang berada di antaranya.
Kelompok-kelompok kaya (bangsawan, tuan tanah) biasanya melakukan intimidasi dan
tekanan sehingga mendiskriminasikan orang-orang miskin.
3. Ketidakberdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan
membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi
Problematika lainnya yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disintegrasi
bangsa. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintegrasi bangsa dan
bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang secara gradual
bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu:
1. Kegagalan Kepemimpinan
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3. Krisis politik
4. Krisis sosial
5. Demoralisasi tentara dan polisi
6. Intervensi asing
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika yang
merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang “majemuk” atau
“heterogen”. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku
bangsa dengan beraneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah, dan tujuan
yang sama yang disebut, Kebudayaan Nasional
11
BAB III PENUTUP
III.I KESIMPULAN
Manusia adalah mahkluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensi
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, dan mati, serta terkait serta dengan interaksi alam dan lingkungan dalam
sebuah hubungan timbal balik baik secara positif maupun negatif.
Manusaia sebagai makhluk yag memiliki akal mampu memahami keberagaman
budaya yang bervariasi serta manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama namun
menunjukan adanya persamaan. Keberagaman menyangkut aspek yang sangat luas, dapat
terjadi pada tingkatan individu, kelompok, organisasi, komunitas dan masyarakat.
Keberagaman sangat dipenagruhi oleh latar belakang demografis dan budaya sumber daya
manusia kondisi lingkungan internal dan kondisi eksternal masyarakat.
Keberagaman dan kedudukan yang sama akan setiap kebudayana agar tetap
berkembang dalam kehidupan masyarakat dapat di lakukan berdasarkan kebersamaan,
keterbukaan, dan kejujuran, memperhatikan perbedaan dan kesamaan di antara sumber
daya manusia, dan melakukan pelatihan multi dimensi.
III.II SARAN
Dalam hidup bermayarakat yang memiliki keragaman kita harus memahami bahwa
kedudukan kita sama, serta mampu menyesuaikan pikiran dan sikap dengan sistem norma
meliputi norma agama, adat, susila dan hokum yang hidup dalam masyarakat.
Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan untuk menambah
wawasan dan sebagai acuan dalam pembelajaran. Namun, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca untuk kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Elly M. Setiadi, M.Si., Drs. H. Kama A. Hakam, M.Pd., dan Drs. Ridwan Effendi, M,Ed.,
Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar (edisi kedua), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012),
147-154.
Prof. Dr. Wibowo, S.E., M.Phil, Budaya Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers,2010), 122.
http://fmardliyahjun.wordpress.com/2013/04/03/isbd-manusia-sebagai-makhluk-
berbudaya-dan-beradab/ diakses pada tanggal 19-03-2014, 08:50 wita.
http://kelompok8isbd.blogspot.com/2012/04/manusia-keragaman-dan-
kesederajatan_04.html / diakses pada tanggal 19-03-2014, 09:15 wita.
http://rizkalarashati.blogspot.com/2013/11/manusia-keragaman-dan-kesederajatan.html
diakses pada tanggal 19-03-2014, 09:15 wita.
http://xa.yimg.com/kq/groups/70991544/872095837/name/
KERAGAMAN+DAN+KESEDERAJATAN+MANUSIA.docx diakses pada tanggal 19-03-2014,
09:00 wita.
13