Manusia Dan Agama
-
Upload
heryusa-roimansyah -
Category
Documents
-
view
30 -
download
2
description
Transcript of Manusia Dan Agama
MANUSIA DAN AGAMA
Materi kuliah MSI, Dosen; Siti Hasanah, M.Ag
A. MANUSIA
1. Kejadian Manusia
a. kejadian manusia menurut antropologi (rasional)
bertumpu pada teori evolusi yang menyatakan bahwa jenis hewan
dan tumbuhan yang ada sekarang, tidak langsung lahir seperti
wujudnya sekarang. Dan manusia dengan demikian berasal dari
bangsa yang lebih rendah yakni hewan
teori ini disponsori pakar Biologi Prancis ; lamarch(1744-1829); dan
dikembangkan biolog Inggris, Charles Darwin(1809-1882);manusia
berasal dari hasil evolusi organic, dari jenis yang lebih rendah,
bermula dari hewan bersel satu(amuba)
jenis-jenis yang lahir dar proses evolusi dari bangsa hewan menjadi
jenis manusia ;
- Austrocopithecus (kera Australia)
- Pithecantropus Erectus (manusia kera berdiri tegak)
- Homo Neanderthalensis (manusia Neanderthal)
- Homo Sapiens (manusia budiawan)
Teori evolusi Darwin mengandung beberapa kelemahan ; adanya
masalah mata rantai yang hilang(missink link) yaitu terputusnya
hubungan yg tidak diketahui peralihan atau tidak ditunjukkannya
dari bangsa hewan menjadi jenis manusia. Teori ini hanya berpiak
atas data-data fosil yang ditemukan dalam lapisan tanah, bila
lapisan ini benar maka lapisan-lapisan baru seharusnya menyimpan
catatan-catatan yg lengkap tentang perkembangan hidup sepanjang
waktu geologis. Dan catatan tersebut harus mengandung data
bertahap yang bersambung mengenai evolusi hidup, misalnya dari
amua sampai manusia. Inilah yang tidak dapat dijelaskan Darwin
b. manusia menurut al-Qur'an (tekstual)
- al basyar; merujuk pada manusia sebagai makhluk biologis; QS
Ali Imron;47, QS al Kahfi;110, QS Yusuf;31
menurut Ali Syari'ati, al basyar adalah manusia yang essensi
kemanusiaannya tidak nampak dan aktifitasnya serupa dengan
hewan. Ia hanya wujud(being) bukan hamba dan khalifah-Nya
- al insan; manusia yang bergerak maju ke taraf menjadi
(becoming) atau menyempurna, bergerak maju mencari
kesempurnaan, merindukan keabadian, tidak pernah menghambat
dan menghentikan proses terus menerus ke arah kesempurnaan.
(makhluk psikologis)
Jalaludin Rahmat mengklasifikasikan penggunaan al insan;
a) al insan dihubungkan dengan keistimewaannya
sebagai khalifah dan pemikul amanah ; berilmu
pengetahuan(mempunyai daya nalar manusia=ulul albab);QS
al Zumar;21, dengan ilmunya mereka mampu
mengkomunikasikannya QS al baqarah;31, makhluk yang
menerima amanah QS al Ahzab;72, dan
mempertanggungjawabkannya QS al Isra;15
b) al insan dihubungkan dengan predisposisi negative
dalam diri manusia, misalnya ; manusia cenderung dhalim
dan kafir QS Ibrahim;34, tergesa-gesa QS al Isra;11, bakhil
QS al Isra;11, bodoh QS al Ahzab;71, banyak membantah
dan mendebat QS al Kahfi;53, gelisah resah dan segan
membantu QS al Ma'arij;19-21, ditakdirkan bersusah
payah dan menderita QS al Insyiqaq;6, al Balad;4, tidak
berterima kasih QS al 'Adiyat;6, berbuat dosa QS al 'Alaq;6
dan meragukan hari akhirat QS Maryam;66
c) al insan dihubungkan dengan proses penciptaan
manusia
- al nas ; konsep yang mengacu kepada manusia sebagai makhluk
sosial ;misalnya ayat yang menggunakan ungkapan "waminanNas"
yang menunjukkan ada sebagian manusia yang menyatakan
beriman tetapi sebetulnya tidak beriman QS al Baqarah;8, yang
mengambil sekutu terhadap Allah SWT QS al Baqarah;165, ayat
yang menggunakan ungkapan "aktsaran Nas" kebanyakan
manusia mempunyai kualitas yg rendah baik dari segi ilmu
maupun iman; QS al A'raf;187, Hud;17, al Nas sering
dihubungkan al Qur'an dengan petunjuk atau al Kitab ; QS 57,25.
Asal usul manusia dalam al Qur'an ; dari tanah liat (thin) QS
alShaffat;11, dari tanah(turab) QS ali Imran;59,
Proses kejadian manusia ; QS al Baqarah;30-38, al A'raf;12,
menurut Islam manusia sekarang ini adalah keturunan Adam
proses kejadiannya secara fisik sama dengan kejadian Adam yakni
dari saripati tanah QS al mu'minun ; 12-14, dan ruhnya dari Allah
SWT QS al Sajadah; 7-9 diciptakan sebagai makhluk termulia QS al
Isra';70, diciptakan dalam bentuk sempurna(ahsani taqwim) QS al
Thin;4
Derajat manusia; manusia yang paling baik adalah orang yg
beriman dan muslim kepada Allah SWT QS ali Imran;110, tingkatan
tertinggi dari muslim dan mukmin adalah orang yg bertaqwa QS al
Hujurat;13
2. Status dan fungsinya
a. Status
Kedudukan manusia sebagai makhluk adalah sebagai
konsekuensi proses penciptaan, wajib beribadah dan bertanggung
jawab kepada Allah SWT penciptaannya sebagaimana dalam QS al
Dzariyat;56, dalam tataran ini manusia disebut hamba Allah
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.
b. Fungsi manusia
Manusia mempunyai akal sebagai karunia dan amanah Allah
SWT konsekuensinya manusia memiliki fungsi di muka bumi ykni
sebagai khalifah QS al Baqarah;30, al Shaad ;26. khalifah berarti
pengganti Tuhan atau pengganti generasi sebelumnya , dalam ayat-
ayat al Qur'an khalifah lebih merujuk kepada pengganti peran
Tuhan(khalifah Allah fi al-ardh) dalam melestarikan perintah-
perintahNya kepada ummat manusia baik secara
individual/kolektif. Menurut M.Iqbal, manusia adalah teman sekerja
Tuhan dalam mengelola alam
Dalam hubungan segitiga(Tuhan, alam dan manusia), Tuhan
memberikan kemampuan untuk mengelola alam dan telah
menaklukkan alam untuk manusia, Manusia berkuasa terhadap
alam tidak boleh ada unsure kesewenang-wenangan karena fungsi
khalifah harus tetap berada dalam kerangka yang telah
ditentukanNya. Alam dan manusia memiliki hubungan
kebersamaan dan ketundukan kepada Allah SWT
Dengan fungsi khalifah, manusia dituntut kerja aktif dan dinamis
dalam membangun dunia, reproduksi dan pendidikan manusia,
melestarikan hasil-hasil usahanya sebagai penentu kekhalifahan
untuk mencapai amal shaleh. Manusia diberi kebebasan
berkehendak(free will)untuk bisa menyempurnakan misi
kekhalifahan ini untuk menciptakan sebuah tata sosial yang
bermoral
Dalam melaksanakan amanah kekhalifahan terdapat banyak
godaan namun jika berpegang pada fithrahnya mereka mampu
mengatasinya QS al Rum;30) manusia inilah yg derajatnya dapat
melampaui Malaikat dan yang menyadari bahwa dirinya diciptakan
tidak sekedar untuk permainan QS al mukminun ; 115
3. tujuan dan program hidup
QS al Dzaariyat;56-58
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.
57. aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.
58. Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kokoh.
4. Manusia Makhluk Pencari Kebenaran
menurut Antropolog Prof.Dr.R.F.Beering, manusia adalah tukang
bertanya. Dalam ilmu Mantiq ditegaskan bahwa manusia adalah
hewan yg berkata, berkata sebenarnya ialah mengeluarkan pendapat
berdasarkan pikiran, sedangkan berpikir pada hakekatnya adalah
bertanya. Berpikir tentang sesuatu berarti bertanya tentang sesuatu,
bertanya tentang sesuatu artinya mencari jawaban tentang sesuatu yg
dipertanyakan, mencari jawaban sama saja dengan mencari
kebenaran jadi manusia adalah makhluk pencari kebenaran
5. Teori kebenaran
Ada tiga teori kebenaran ;
1. teori korespondensi (the correspondence theory of truth)
menyatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara
pernyataan dan kenyataan
2. teori konsistensi(the consistence theory of truth) menjelaskan
bahwa kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan
pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui, terima
dan kita akui sebagai benar, disebut juga teori
penyaksian(yustifikasi) tentang kebenaran, karena menurut teori
ini suatu putusan dianggap benar jika mendapat penyaksian oleh
putusan-putusan lainnya yang terdahulu yang sudah diketahui dan
diakui sebagai benar
3. teori pragmatis (the pragmatic theory of truth) ialah suatu ucapan,
dalil atau teori itu dianggap benar tergantung berfaedah atau
tidaknya ucapan, dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk
bertindak dalam penghidupannya, jadi kriteria kebenaran
pragmatis adalah ; utility, workability dan satisfactory
consecquences
6. Masalah manusia
a. masalah segera (Immediate Problems) ialah masalah praktis
keseharian, yg dimiliki setiap orang dengan permasalahan dan
cara penyelesaian yg berbeda
b. Masalah Asasi (Ultimate Problems) ialah masalah fundamental
manusia (manusia, alam dan Tuhan) masalah yang muncul setelah
manusia mencermati hidup dengan serius dalam kematangan usia
dan pemikiran, mula-mula persoalan yang muncul adalah hakekat
manusia (persoalan tentang siapa dan asal usul dirinya sendiri,
hakekat dan tugas hidup ini) dan hakekat alam serta hakekat
Tuhan
Manusia dapat menemukan dan mencari jawaban permasalahan
tersebut melalui ilmu pengetahuan, filsafat dan agama
B. AGAMA
1. Pengertian Agama
Agama memiliki istilah ; religion(Ing), religie(Bld) dan din(Ar.).
menurut W.J.S.Poerwodarminto ari leksikal agama adalah segenap
kepercayaan(kepada Tuhan, Dewa dsb) serta dengan kebaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu
Secara terminology, walaupun agama, din dan religion memiliki arti
masing-masing secara teknis ketiga istilah tersebut mempunyai makna
yg sama;
a. agama, din dan religion adalah satu istema credo (tata keimanan
atau keyakinan)atas adanya Tuhan Yang Maha Mutlak di luar diri
manusia
b. agama adalah satu sistema ritus (tata peribadatan) manusia kepada
yang dianggapnya Maha Mutlak tersebut
c. agama adalah satu sistema norma(tata kaidah/aturan) yang
mengatur hubungan manusia sesame manusia dan hubungan
manusia dengan alam lainnya sesuai dan sejalan dengan tata
keimanan dan tata peribadatan tersebut di atas
2. Unsur-unsur Agama
a. kekuatan gaib
b. keyakinan manusia
c. respon yang bersifat emosional
d. paham adanya yang kudus (the sacred)
3. Syarat-syarat Agama
a. Aqidah; ajaran tentang kepercayaan
b. Ibadah; ajaran tentang pemujaan atau kultus
c. Syari'ah ; aturan/hukum dengan syarat; benar dan adil, luwes dan
mendasar, global, konsisten
d. Nabi
e. Kitan Suci
4. Macam-macam Agama
a. agama Alamiah ( agama Budaya); agama ardhi, agama bumi; agama
yang awaknya merupakan hasil renungan dan pemikiran yg
mendalam tentang hidup dan kehidupan.
Ciri-ciri;
- berkembang secara evolisu dalam masyarakat penganutnya
- tidk disampaikan memalui utusan Tuhan
- konsep ketuhanannya Animisme, Dinamisme, Politheisme dan
Monotheisme Nisbi
- tidak memiliki Kitab Suci atau kitab sucinya mengalami
perubahan oleh intervensi pemikiran manusia
- ajaran prinsipnya mengalami perubahan
ragamnya; agama Majusi, Wafsani, Shabi'ah. Budha
b. Agama Samawi(agama Wahyu); agama langit, agama prophetis;
agama yg berasal dari wahyu Allah kepada RasulNya dan
disampaikan kepada mat manusia
Ciri-ciri ;
- berkembang secara evolusi. Diwahyukan Tuhan
- disampaikan melalui utusan Tuhan
- ajaran ketuhanannya Monotheisme Mutlak(Tauhid)
- memiliki Kitab Suci berupa wahyu yg bersih dari campur tangan
manusia
- ajaran prinsipnya tetap(ajaran tauhidtetap dari waktu ke waktu)
5. Agama sebagai Fitrah Manusia
Naluri beragama merupakan fitrah sejak lahir disamping naluri-naluri
lainnya seperti untuk mempertahankan diri dan mengembangkan
keturunan, maka agama merupakan fitrah manusia yang dibawa sejak
lahir (QS al Rum;30)
Bukti bahwa manusia mempunyai fitrah beragama ialah apabila
seseorang dibiarkan berkembang dengan sendirinya maka mereka
akan menyatakan bahwa alam nyata itu ada yang enciptakan dan yg
menciptakan itu Maha Esa,sekalipun mereka menyembah benda-
benda dan kekuatan-kekuatan alam atau patung-patung. Dari sekian
Tuhan itu ada diantaranya Yang Maha Pencipta, Maha Agung, Maha
Esa dsb. Mereka menyembah berhala dan tuhan-tuhan kecil itu
semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah (QS; al Zumar;3)
Nabi Muhammad menyatakan bahwa manusia dilahirkan dalam
keadaan fitrah, Fitrah inilah yg menjadi hukum Tuhan(sunnatullah) yg
tidak akan berunah, kita diperintahkan untuk memelihara fitrah
sebelum datanynya maut (QS al Rum; 45)
Para Ahli Ilmu Jiwa ; Prof.Dr.CG.Jung dan
Prof.Dr.MacDougallmeyakini diri manusia memiliki instink pendorong
instinct religiousa (instink keagamaan) untuk mencari dan
menemukan transendensi(Tuhan), menyembah dan mengagungkannya
Al Qur'an dan al Hadis maupun disiplin ilmu jiwa menjelaskan bahwa
manusia mempunyai pembawaan asasi; pembawaan untuk beragama
Tauhid, jika ada penyimpangan hal itu disebabkan oleh faktor
eksternal; lingkungan, orang tua dsb
6. Sejarah Manusia Beragama
Ada dua aliran dalam mengkaji sejarah manusia beragama;
a. aliran revelationisme ; agama tidak melalui evolusi dari bertuhan
banyak menjadi bertuhan satu, tetapi agama sejak dulu adalah
monotheisme dan bertuhan satu, pendapat ini didukung para
sarjana muslim QS al Baqarah;213
b. aliran Evolusionisme; agama adalah timbul darikepercayaan yg
bukan monotheisme-monotheisme. Monotheisme adalah bentuk
terakhir dan paling sempurna dari kepercayaan agama umat
manusia yg terdahulu.
Para sarjana berbeda pendapat;Max Muller; asal-usul agama ialah
henoteistik(penyembahan alam) menurun menjadi politeisme turun
lagi menjadi fethisisme lalu meningkat ke bentuk panteisme(Tuhan
berada dalam alam) dan theisme.
E.B.Taylor dan Andrew Lang berpendapat ; asal usul kepercayaan
agama adalah animisme, sementara menurut Frazer asal agama
adalah totemisme
Prof Mukti Ali menyatakan Yahudi sendiri adalah agama yg
membawa konsepsi tentang ke-Esaan Tuhan, melalui proses
evolusi, demikian pula ajaran Musa merupakan proses menuju
ajaran moral yg universal
Prof Dr.Harun Nasution; menyatakan bahwa agama-agama
primitive belum memberikan nama "tuhan" bagi kekuatan gaib yg
disembah. Kekuatan gaib itu belumlah berasal dari luar alam tetapi
masih berpangkal dalam alam. Kekuatan gaib itu belum mempunyai
arti theisme, deisme tetapi dinamesime dan animisme
Muhamad Abduh; dalam aspek ibagdah Islam bersifat revelasi
sedang daplam aspek ibadah bisa saja bersifat evolusi untuk
diseduaikan dg kondisi dan situasi umat manusia tertentu
7. Peranan Agama dalam kehidupan
a. dari aspek religius, agama berperan menyadarkan manusia, siapa
penciptanya, faktor keimanan dalam hal ini sangat menentukan.
Iman adalah dasar agama sebab dalam kenyataannya hanya dengan
akal saja manusia tidak berhasil menemukan Tuhan sebagaimana
Ibrahim telah gagal menemukan Tuhannya dg menggunakan
akalnya(QS al An'am;74-83)
b. secara antropologis agama memberitahukan manusia tentang
siapa dari mana dan mau kemana manusia
c. secara sosiologis; agama berusaha mengubah berbagai bentuk
kegelapan, kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan (QS
Ibrahim;1), agama menghendaki perubahan/pembangunan (QS al
Ra'du;11) , agama juga menghubungkan masalah ritual-ibadah dg
masalah sosial. Missal; shalat dikaitkan dg zakat, ibadah tidak
disertai amal shaleh tidak akan diterima(hadits), kekurangan dalam
ibadah bisa ditebus dg amal shaleh(kafarat) tetapi amal shal;eh
tidak bisa diganti dg ibadah
d. secara psikologis, agama boisa menentramkan, menenangkan dan
membahagiakan kehidupan jiwa seseorang. Agama bisa menangkal
berbagai penyakit kejiwaan; sombong, iri hati, putus asa,
kepribadian ganda dsb
e. secara moral / etis, agama menunjukkan tata nilai dan norma yg
baik dan buruk, mendorong manusia berprilaku baik(akhlak
mahmudah)
Literatur :
1. Prof.Dr.Amin Syukur, MA., Pengantar Studi Islam
2. Didik Ahmad Supadie, Aplikasi Nilai-nilai Islam pada Ilmu
Pengetahuan
3. Endang Saifudin Anshari, Kuliah agama
4. ------------------------------, Ilmu, Filsafat dan Agama
5. M. Rasyidi, Kuliah Agama Islam
6. Nasrudin Razak, Dienul Islam
C. AGAMA ISLAM
1. Pengertian Islam
2. Sumber Nilai dan Norma dalam Islam