Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

25
MAKALAH AGAMA DAN URGENSI AGAM BAGI MANUSIA Pendidikan Agama Islam Dosen Pembimbing : Ernaningsih, S.Ag. Mpd Disusun Oleh : Kelompok 2 1. Intan Sylviana (14310039) 2. Luluk Sulistyawati (14310050) 3. Muhammad Syahid Amin (14310056) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

description

PAI

Transcript of Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

Page 1: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

MAKALAH AGAMA DAN URGENSI AGAM BAGI MANUSIA

Pendidikan Agama Islam

Dosen Pembimbing : Ernaningsih, S.Ag. Mpd

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Intan Sylviana (14310039)2. Luluk Sulistyawati (14310050)3. Muhammad Syahid Amin (14310056)

Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

2014

Page 2: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan rahmat dan hidayahNyalah, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini, meski

penulis sadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, penulisan,

dan penyusunnya.

Adapun dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh data/sumber dari buku

dan media online “internet” dan menjelaskan tentang “Agama dan Urgensi Agama Bagi

Manusia”.

Penulis berharap agar apa yang tercantum dalam makalah ini, bisa menjadi pelajaran

dan menambah wawasan buat pembaca dan terutama buat penulis sendiri.

Kritik dan saran yang bertujuan membangun dari para pembaca, penulis akan terima

dengan senang hati, untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi.

Lamongan, 20 Oktober 2014

Penyusun

Page 3: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR…………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………......

1.2 Rumusan Masalah……………………………....

1.3 Maksud dan Tujuan…………………………….

1.4 Manfaat Penulisan……………………………....

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama………………………………..

2.2 Fungsi dan Tujuan Agama Islam………………...

2.3 Klasifikasi Agama………………………………..

2.4 Urgensi Agama Bagi Manusia…………………..

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………….

3.2 Kritik dan Saran………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia di dunia mengalami berbagai masalah dan kebutuhan yang menjadi pendorong untuk menggunakan potensi yang dimiliki sesuai dengan rangsangan yang timbul. Menusia, agama merupakan masalah yang sangat penting, karena keduanya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nilai spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang dari langit atau agama wahyu).

Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih, halus, dan suci. Disamping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan begi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat. Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk pembinaan pribadi dan masyarakat yang individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong. Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas, dapat di ambil rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:

1. Apa pengertian agama dan agama islam dari segi kebahasaan (etimologis) dan segi istilah (terminologis)?

2. Apa saja fungsi dan tujuan agama islam?3. klasifikasi agama?4. Apa urgensi agama bagi manusia itu?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

Page 5: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

1) Dapat memahami pengertian agama dan agama islam dari segi kebahasaan (etimologis) dan segi isilah (terminologis).

2) Dapat memahami fungsi dan tujuan agama dalam kehidupan manusia.3) Dapat memahami klasifikasi agama.4) Dapat memahami akan pentingnya agama dalam kehidupan manusia.

1.4 MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya bisa menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, tentang apa dan bagaimana peranan hubungan manusia dengan agama.

Page 6: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AGAMA

Agama

Agama atau ad-dien dalam bahasa arabnya adalah : "Keyakinan (keimanan)tantang suatu dzat ketuhanan (Ilahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatandan ibadah". Ini adalah definisi secara umum. Karenanya semua keyakinantentang dzat ketuhanan disebut agama, walaupun itu murni hasil "kreatifitas"otak manusia.[2]

Agama menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah Sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran-ajaran dan kewajiban-kewajiban  yang telah bertalian  dengan kepercayaan itu.[3]

Beberapa acuan yang berkaitan dengan kata “Agama” pada umumnya berdasarkan Sansekerta yang menunjukkan adanya keyakinan manusia berdasarkan wahyu illahi dari kata A-GAM-A, awalan A berarti “tidak” dan GAM berarti “pergi atau berjalan, sedangkan akhiran A bersifat menguatkan yang kekal. Dengan demikian agama berarti pedoman hidup yang kekal. Agama Sansekerta, a = tidak, gama = kacau artinya tidak kacau atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah dan tujuan tertentu. Religio dari bahasa Latin religere artinya mengembalikan ikatan, memperhatikan saksama, jadi agama adalah tindakan manusia untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan hubungannya dengan Illahi.

Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan pada suatu sistem sosial dalam diri orang-orang yang percaya pada suatu kekuatan tertentu [yang supra natural] dan berfungsi agar dirinya dan masyarakat keselamatan. Agama merupakan suatu sistem sosial yang dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang dibuat manusia [pendiri atau pengajar utama agama] untuk berbhakti dan menyembah Ilahi. System social tersebut dipercayai merupakan perintah, hukum, kata-kata yang langsung datang dari Illahi, agar manusia mentaatinya.

1) Agama ialah sikon manusia yang percaya adanya tuhan, dewa, Ilahi; dan manusia yang percaya tersebut, menyembah serta berbhakti kepada-Nya, serta melaksanakan berbagai macam atau bentuk kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.

2) Agama adalah cara-cara penyembahan yang dilakukan manusia terhadap sesuatu Yang Dipercayai berkuasa terhadap hidup dan kehidupan serta alam semesta; cara-cara tersebut bervariasi sesuai dengan sikon hidup dan kehidupan masyarakat yang menganutnya atau penganutnya

Page 7: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

3) Agama ialah percaya adanya tuhan Yang Maha Esa dan hukum-hukum-Nya. Hukum-hukum tuhan tersebut diwahyukan kepada manusia melalui utusan-utusan-Nya; utusan-utusan itu adalah orang-orang yang dipilih secara khusus oleh tuhan sebagai pembawa agama. Agama dan semua peraturan serta hukum-hukum keagamaan diturunkan tuhan kepada manusia untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat.

Jadi, secara umum, agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan menyembah Ilahi yang dipercayai dapat memberi keselamatan serta kesejahteraan hidup dan kehidupan kepada manusia; upaya tersebut dilakukan dengan berbagai ritus secara pribadi dan bersama yang ditujukan kepada Ilahi.

Dalam masyarakat Indonesia selain dari kata agama dikenal pula kata din ( ) dari bahasa Arab. Pendapat yang menyatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci. Dan agama-agama memang mempunyai kitab-kitab suci, selanjutnya dikatakan lagi bahwa agama berarti tuntutan. Memang agama mengandung ajaran-ajaran yang menjadi tuntunan hidup bagi penganutnya.

Din dalam bahasa semik berarti undang-undang atau hukum, dalam bahasa Arab kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan. Agama lebih lanjut lagi membawa kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan oleh seseorang menjadi hutang baginya. Paham kewajiban dan kepatuhan membawa pula kepada paham batasan baik dari Tuhan yang tidak menjalankan kewajiban dan tidak patuh akan mendapat balasan yang tidak baik.

Adapun kata religi berasa dari bahasa latin menurut satu pendapat demikian Harun Nasution mengatakan, bahwa asal kata religi adalah relegre yang mengandung arti mengumpulkan dan membaca. Pengertian demikian itu juga sejarah dengan isi agama yang mengandung kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang berkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca. Tetapi menurut pendapat lain, kata itu berasal dari kata religere yang berarti mengikat ajaran-ajaran agama memang mengikat manusia dengan Tuhan.

Dari beberapa defenisi tersebut, akhirnya Harun Nasution mengumpulkan bahwa inti sari yang terkandung dalam istilah-istilah diatas ialah ikatan agama memang mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia manusia. Ikatan ini mempunyai pengaruh besar sekali terhadap kehidupannya sehari-hari. Ikatan itu berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia, ikatan ghaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra.

Adapun pengertian agama segi istilah dikemukakan sebagai berikut Elizabet K. Nottinghan dalam bukunya agama dan masyarakat berpendapat bahwa agama adalah gejala yang begitu sering terdapat dimana-mana sehingga sedikit membantu usaha-usaha kita untuk menjual abstraksi ilmiah. Lebih lanjut Noktingham mengatakan bahwa agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna ari keberadaannya sendiri dan keberadaan alam semesta. Agama kerap menimbulkan khayalan yang paling luas dan juga digunakan untuk membenarkan kekejaman orang yang luar biasa terhadap orang lain.

Page 8: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

Agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna dan juga merasakan takut dan ngeri. Sementara itu Durkheim mengatakan bahwa agama adalah patulan dari solidaritas sosial.

Sementara itu Elizabet K. Nottingham yang pendapatnya tersebut tampak menunjukkan pada realitas bahwa dia melihat pada dasarnya agama itu bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dengan cara memberikan suasana batin yang nyaman dan menyejukkan, tapi juga agama terkadang disalah gunakan oleh penganutnya untuk tujuan-tujuan yang merugikan orang lain. Misalnya, dengan cara memutar balikkan interpretasi agama secara keliru dan berujung pada tercapainya tujuan yang bersangkutan.

Selanjutnya karena demikian banyaknya defenisi sekarang agama yang demikian para ahli. Harun Nasution mengatakan dapat diberi defenisi sebagai berikut:

1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus dipatruhi.

2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang menguasai manusia.3. Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu

sumber yang berada diluar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.

4. Kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.5. Suatu system tingkah laku (code of conduct) yang berasal di kekuatan ghaib.6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada

suatu kekuatan ghaib.7. Pemujaan terhadap kekuatan ghaib yang timbul dan perasaan lemah dan perasaan

takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.8. Ajaran yang dianutnya Tuhan kepada manusia melalui seorang rasul.

Berdasarkan uraian tersebut kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa agama adalah ajaran yang berasal dan Tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam kitab suci yang turun temurun diwariskan oleh suatu generasi kegenerasi dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, yang didalamnya mencakup unsur emosional dan kenyataan bahwa kebahagiaan hidup tersebut bergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuatan ghaib tersebut.[4]

            Menurut Muhmud Syaltut yang dikutip oleh Muhammad Qurais Shihab, bahwa Agama adalah ketetapan-ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia. Sementara itu menurut Muhammad Abdullah Badran, dalam bukunya Al-Madkhal ila Al-Adyan,  Agama adalah ”hubungan antara dua pihak dimana yang pertama mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang kedua”.

            Jadi dengan demikian, agama adalah ”Hubungan antara makhluk dan  Khaliq-Nya”. Hubungan ini terwujud dalam  sikap bathinnya  serta tampak dalam ibadah  yang dilakukannya  dan tercermin pula dalam sikap kesehariannya.[5]

Page 9: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

Agama Islam

Agama adalah peraturan-peraturan yang mengikat manusia dalam hubungan dengan Tuhan-Nya dan hubungan manusia dengan sesama manusia dan juga hubungan manusia dengan alam. (www.helmidadang.com).

Pengertian islam secara etimologis yaitu:

Sallama artinya menyerahkan, berbaik-baik, damai, menyelamatkan. Tasallama artinya memegang atau menerima. Aslama artinya menurut atau menyerah. Salima artinya sejahter. Sullam artinya tangga atau titian. (Ajat Sudrajat, dkk, 2008: 32)

 Unsur-unsur yang ada dalam sebuah agama:

a) Adanya keyakinan pada yang gaib.b) Adanya kitab suci sebagai pedomanc) Adanya rasul pembawanya.d) Adanya ajaran yang bias dipatuhi.e) Adanya upacara ibadah yang standar.  (www.helmidadang.com).

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman.

Pengertian islam secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar :selamat” (salama).

Pengertian islam menurut Al Quran tercantum dalam sejumlah ayat.

1. Islam berasal dari kata “as-silmu” yang artinya damai“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, MAka condonglah mereka kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (QS. Al-Anfal : 61).

2. Isalm berasal dari kata “aslama” yang artinya menyerahkan diri (pasrah).“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahimyang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya”. (QS. An-Nisa : 125).

3. Islam berasal dari kata “istalma mustaslima” yang artinya penyerahan total kepada Allah.“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri”. (QS. Ash-Shaffat : 26).

4. Islam berasal dari kata “saliimun salim” yang artinya bersih dan suci.“Kecual orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”. (QS. Asy-Syu’ara : 89).

5. Islam berasal dari kata “salamun” yang artinya selamat.

Page 10: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

“Berkata Ibrahim : “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku”. (QS. Maryam : 47).

Pengertian islam menurut Al Quran sudah cukup mengandung pesan bahwakaum Muslimin hendaknya cinta damai, pasrah kepada ketentuan Allah SWT, bersih dan suci dari perbuatan nista, serta dijamin selamat dunia-akhirat jika melaksanakan risalah islam. Wallahu a’lam. (www.risalahislam.com).

Jadi secara luas pengertian agama Islam adalah agama yang diwahyukan Allah kepada rasul-rasul-Nya dan terakhir disempurnakan kepada Rasul Muhammad SAW yang berisi undang-undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan bagaimana manusia berhubungan dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih kesuksesan atau kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. (Ajat Sudrajat, dkk, 2008: 34).

2.2 PERAN, FUNGSI DAN TUJUAN AGAMA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA :

A. peranan agama pada realitas kehidupan manusia

      Agama mengambil peranan penting dalam keberadaan suatu masyarakat atau komunitas. Karena suatu agama atau kepercayaan akan tetap langgeng jika terus diamalkan oleh masyarakat secara kontiniu. Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, melihat kepada kondisi masyarakat maka agama  dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu : agama yang hidup dalam masyarakat sakral dan agama yang hidup dalam masyarakat sekuler.Sumbangan atau fungsi agama dalam masyarakat adalah sumbangan untuk mempertahankan nilai-nilai dalam masyarakat. Sebagai usaha-usaha aktif yang berjalan terus menerus, maka dengan adanya agama maka stabilitas suatu masyarakat akan tetap terjaga. Sehingga agama atau kepercayaan mengambil peranan yang penting dan menempati fungsi-fungsi yang ada dalam suatu masyarakat

 Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah :

Karena agama merupakan sumber moral Karena agama merupakan petunjuk kebenaran Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun

di kala duka.

Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78

Page 11: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang mensyukurinya.

Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu

Godaan dan rayuan yang berysaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah atau kebaikan.

Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang menurut istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada kejahatan

Disinilah letak peranan agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.

B. fungsi agama pada kehidupan manusia

Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang dihuraikan di bawah:

- Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap manusia harus menaati Allah SWT

- Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.Sesetangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.

- Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.

- Memainkan fungsi kawanan sosial. Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan social

Page 12: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

- Fungsi Integratif AgamaPeranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.

- Fungsi Disintegratif Agama.Meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain

C. beberapa tujuan agama terhadap kehidupan manusia yaitu :

Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit). Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan  baik, sehingga

dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat. Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah. Menyempurnakan akhlak manusia.

         Agama juga berperan untuk menciptakan suatu perdamaian bagi masyarakat dan sebagai alat yang dapat dijadikan sebagai penumbuh rasa solidaritas.

          Untuk menciptakan iklim damai tersebut, perlu dibentuk pranata-pranata sosial yang menjadi infrastruktur bagi tegaknya suatu perdamaian dalam masyarakat.

      Dalam hal ini peranan pemimpin keagamaan, seperti ulama, pendeta, kyai dan para jemaah agama, adalah sangat penting bagi terwujudnya suasana  damai dan kondusif dalam kehidupan beragama manusia sehari hari.

2.3 KLASIFIKASI AGAMA DAN AGAMA ISLAM

Cukup banyak agama yang ada di dunia ini, sekedar menyebut contoh agama Sinto, Kong Hu Cu, Bahai, Budha, Katolik, Protestan, Hindu, Islam dan lain-lainnya. Namun dari sekian banyak agama ini oleh para ahli diklasifikasikan ke dalam dua golongan (berdasar tolok ukur tertentu). Salah satu tolok ukur yang dapat dipergunakan adalah asal (sumber) ajaran agama. Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Agama Wahyu (revealed religion), juga disebut agama samawi, agama langit.

2. Agama Ra°yu (cultural religion/natural religion) agama ardhi, agama bumi,kadang disebut

agama budaya dan agama alam.

Page 13: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah (Tuhan) kepada ummat manusia melalui Rasul-Nya. Sedangkan agama ra'yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Berikut ini akan dibedakan ciri masing-masing agama di atas ;

Ciri Agama Wahyu/Samawi/Langit  :                                                       1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya;2. Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan

menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan dan upaya;3. Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap4. Sistem merasa dan berfikimya tidak inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi

kehidupan masyarakat, malahan menuntut supaya sistem merasa dan berfikir mengabdikan diri kepada agama;

5. Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia.

6. Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak;7. Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal; mengenai alam nyata

dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, mengenai alam ghaib dapat diterima oleh akal.

8. Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.

9. Melalui agama Wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempuma) yang bersih dari dosa.

Ciri agama Ra”yu/Ardhi/Bumi/Budaya:1.  Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.2. Tidak mengenal utusan atau Rasul Allah.3. Yang mengajarkan agama budaya adalah filsof atau pendiri agama tersebut.4. Tidak memiliki kitab suci.5.  Sekalipun memiliki kitab suci Sistem merasa dan berfikirnya inheren dengan sistem

merasa dan berfikir tiap segi kehidupan6. Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang menganut, atau oleh filosofnya7. Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme paling tinggi monoteisme nisbi,8. Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata satu

satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh akal (Sidi Ghazalba; 1975; 49~53)

9. Nilai agama ditentuakan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya

       Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.(Muhammad Daud Ali, 1997172)

Yang dimasukkan oleh para ahli ke dalam kelompok agama budaya contohnya adalah agama Kong Hu Cu, agama Budha yang lahir dari pemikiran pendirinya dan agama Hindu; sedang yang tergolong ke dalam agama wahyu adalah agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Namun, di

Page 14: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

antara ketiga agama wahyu ini terdapat perbedaan. Kalau tolok ukur di atas diterapkan kepada ketiga agama wahyu, maka menurut para ahli pula, tidak semua tolok ukur di atas dapat diterapkan kepada agama Yahudi dan Nasrani Mengenai kitab sucinya, sebagai contoh dapat dibuktikan oleh para ahli bahwa Taurat dan Injil telah mengalami perubahan, tidak asli lagi memuat wahyu yang disampaikan oleh malaikat (Jibril) dahulu kepada Musa dan Isa sebagai Rasul-Nya. Menurut Profesor Charles Adams, seorang ilmuwan, pendeta agama (Kristen) Protestan (1971) kitab suci yang masih asli memuat wahyu Tuhan hanyalah Al-Qur'an. Selain dari itu, sifat ajaran agama Yahudi adalah local, khusus bagi orang Yahudi saja tidak untuk manusia lain. Tentang agama Nasrani dapat dikemukakan bahwa konsep ketuhanannya bukanlah monoteisme mumi tetapi monoteisme nisbi. Menurut ajaran (akidah) agama Nasrani, Tuhan memang satu tetapi terdiri dari tiga oknum yakni Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Qudus. Ketiganya disebut trinitas atau tritunggal, kesatuan tiga pribadi. Selain dari itu, menurut Maurice Bucaile, ada hal-hal dalam kitab suci agama Nasrani yang bertantangan dengan sains modern.

Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islarn? Kalau kesembilan tolok ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama Islarn hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Kelahiran agama Islarn adalah pasti yaitu tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M.

2. Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan atau Rasulullah.

3. Memilki kitab suci yaitu Al-Qur'an yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh Rasul-Nya.

4. Ajaran agama Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar. Ajaran Islam berlaku abadi tidak berubah dan tidak boleh dirubah.

5. Konsep ketuhanan Islam adalah tauhid, monotiesme mumi, Allah adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam sifat dan Esa dalam perbuatan.

6. Dasar-dasar agama Islarn bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk seluruh umat manusia di manapun dia berada.

7. Nilai-nilai terutama nilai etika dan estetika yang ditentukan oleh agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaan.

8. Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam agama Islam yang dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan kebenaramrya oleh sains modem.

9. Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Islam dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan terbentuklah insan kamil yaitu manusia yang sempuma.

Dari uraian tersebut di atas dan dari ciri-ciri agama wahyu yang disebutkan di muka, dapatlah disimpulkan bahwa pada agama Islamlah kita temui ciri-ciri agama wahyu yang lengkap. Oleh karena itu pula dapatlah secara pasti kita katakan bahwa agama Islam, bukan hanya agama yang benar, tetapi juga agama yang sempurna (Haron Din, 1990: 278-281). Sebagai muslim dan muslirnat kita bersyukur memeluk agama Islarn. Tetapi kesyukuran itu harus diikuti dengan mempelajari agama kita itu secara sistematis, baik dan benar serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan, dalam rangka kesyukuran itu pula,

Page 15: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, kita menghargai pemeluk agama lain yang karena keyakinannya berbeda agamanya dengan kita. Sementara itu perlu ditambahkan bahwa agama wahyu, semua agama langit yang disebutkan diatas ajaranya berasal dari wahyu Ilahi yang disampaikan oleh malaikat (Jibril) kepada Rasul-Nya pada masa tertentu untuk menjadi pedoman hidup manusia. Inti ajaranya sejak diturunkan kepada Nabi atau Rasul-Nya yang pertama sampai kepada Nabi dan Rasul-Nya yang terakhir adalah sama yakni mengenai ke-Esaan Allah, tidak ada Tuhan lain selain Allah. Sejak dahulu sampai sekarang dan terus ke masa yang akan datang ajaran tentang ke-Esaan Allah (tauhid) tetap tidak berubah-ubah. Yang berubah adalah jalan yang ditempuh atau syari' at yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, antar manusia dalam masyarakat dan dirinya sendiri serta lingkungan hidupnya. Karena itu pulamengenai syari'at antara satu agama wahyu dengan agama wahyu lam berbeda. Dan, karena perbedaan itu ditentukan Allah, maka para pemeluk agama wahyu harus mampu menegakkan sikap, seperti telah disinggung di muka, setuju hidup bersama dalam perbedaan.

2.4 URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA

Berikut ini adalah sebagian dari bukti-bukti mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia :

a. Karena agama sumber moral.b. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.c. Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.d. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka maupun

duka.

Peran yang paling pertama dan utama dalam hidup dan kehidupan adalah agama, dengan kata lain hanya dengan agamalah manusia hidup teratur dan terkendali juga sebagai penggerak atau pendorong untuk semangat hidup yang lebih baik di dunia inidan untuk kembali ketempat yanglebih kekal yaitu akhirat kelak. Keimanan dan ketaqwaan terhadap ajaran agama adalah merupakan kunci dan kendali segala pemuas kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya. Hal ini merupakanpengawasan interen yang ada pada diri kita sedang pengawasan ekterennya adlah norma atau aturan. Kenapa hal ini perlu ditegaskan? Karena dalam diri manusia terdapat motivasi (dorongan) untuk pemuas kebutuhan dasar seperti dikatakan oleh Teori Abraham A Maslow :

Kebutuhan Fisik.Misalnya kebutuhan untuk makan, minum dan bernapas. Untuk kesehatannya manusia

perlu asupan makanan dengan gizi yang sehat dan seimbang, sehat menurut ilmu kesehatan bahwa makanan yang kita makan adalah makanan yang dibuat, dan disajikan ari bahan penyajian yang sehat. Sedangkan menurut ilmu agama bahwa makanan yang sehat itu selain yang disebutkan di atas, bahwa makanan atau minuman itu harus baik dan halal. Dasar hukum tentang makanan yang halal sebagaiman firman Allah yang berbunyi :“Hai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik”. (QS Al-Mukminun ayat 51).

Page 16: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

Perintah Allah kepada rasul juga merupakn perintah kepada umatnya bahwa makanan yang kita makan itu betul-betul dibuat dari bahan yang halal dan baik, baik disini berarti makan tersebut bergizi yang dapat menimbulkan kesehatan dan keadaannya tidak menjijikan. Disamping harus halal dalam ilmu agama (islam) makanan itu harus baik artinya cara pembuatannya/prosesnya dengan cara yang baik.

Kebutuhan rasa aman.Artinya bahwa manusia hidup perlu adanya pelindung sehingga terhindar dari gangguan

atau ancaman darimana pun, sehingga tercipta ketenangan hidup dan keamanan dalam dirinya.

Kebutuhan integrasi social.Sebagai manusia yang normal pasti berintegrasi dengan manusia yang lainnya baik

secara langsung maupun tidak langsung akan saling membantu dan saling membutuhkan satu sama lain jadi artinya tidak ada manusia satupun yang hidup sendiri tanpa adanya bantuan orang lain.

Kebutuhan harga diri.Manusia dalam hidupnya perlu adanya harga diri atau kebanggaan diri atau kata lain rasa

ingin dihargai dilingkungannya baik dilingkungan keluarga, masyarakat ataupun dilingkungan kerjanya.

Kebutuhan untuk mengembangkan diri.Artinya bahwa manusia itu dalam hidupnya ada kebutuhan untuk berapresiasi

mengembangkan bakat dan hobinya sehingga menghasilkan karya yang baik dan berguna baik dirinya maupun untuk orang lain sehingga terjadi kepuasan didalam dirinya. Kembali kepada pengawasan, diatas telah disebutkan bahwa pengawasan interen yang ada paa diri kita adalah keimanan dan ketakwaan yang diajarkan oleh agama islam. Keimananpun bisa tipis dan bisa tebal itu tergantung usaha kita bagaimana supaya selalu dekat dengan Allah caranya beribadah dan selalu mempelajari ajarannya.

Setiap manusia yang normal tentunya tidak akan terlepas dari lima kebutuhan tersebut dan selau berkaitan satu sama lain.

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama

Page 17: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang Maha Kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama. Dapat disimpulkan bahwa agama sangat diperlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga agama dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah islam. Agama islam adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat karuniyah (sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat qur’aniyah yang terdapat dalam Al Quran, menyeimbangakn antara dunia dan akhirat. Debgan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.

Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia karena agama :

a. Sumber moral.b. Merupakan petunjuk kebenaran.c. Merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.d. Memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka maupun duka.

3.2 KRITIK DAN SARAN

Kita sebagai manusia hendaknya berpegang tegung pada nilai-nilai keagamaan. Sehingga kita dapat menjadi manusia yang seutuhnya. Demikianlah penyusunan makalah ini, agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima untuk penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Urgensi Agama Dalam Kehidupan, http://relegionstudi.blogspot.com/2013/09/urgensi-agama-dalam-kehidupan.html

Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang;Widya Karya, 2009)

Peran, Fungsi dan Tujuan Agama Dalam Realitas Kehidupan Manusia Sehari-hari, http://faedah-fms03.blogspot.com/2013/06/peran-fungsi-dan-tujuan-agama-dalam.html

Kebutuhan Manusia Terhadap Agama, http://makalahzaki.blogspot.com/2011/07/kebutuhan-manusia-terhadap-agama.html Diakses tanggal 12 Oktober 2012

Page 18: Agama Dan Urgensi Agam Bagi Manusia

Kebutuhan Manusia Terhadap Agama, http://dinulislami.blogspot.com/2009 /10/kebutuhan-manusia-terhadap-agama.html Diakses tanggal 12 Oktober 2012

Agama dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Individu dan Masyarakat, http://eunchasiluets.wordpress.com/2012/05/08/makalah-agama-dan-pengaruhnya-dalam-kehidupan-individu-dan-masyarakat/

Klasifikasi Agama Dan Agama Islam, http://matematikakubisa.blogspot.com/2013/11/klasifikasi-agama-dan-agama-islam.html