Makalah Agam Hindu

24
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan yang maha esa, karena atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Agama Hindu Bapak “Ida Bagus Made Suriawan”, berkat bimbingan beliau penulis mampu menyusun makalah ini sedemikian rupa. Terima kasih pula kepada rekan-rekan yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini, semoga apa yang telah kita perbuat akan bermanfaat di suatu hari nanti. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang perlu di benahi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari dosen pembimbing dan pembaca sangat diharapkan, guna kesempurnaan makalah berikutnya. Saran dan kritik itu akan menjadi pedoman dan motivasi penulis di karya-karya berikutnya, sehingga akan menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Yogyakarta, 22 Juni 2012 Penulis Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 1

Transcript of Makalah Agam Hindu

Page 1: Makalah Agam Hindu

KATA PENGANTAR

         Puji syukur kepada Tuhan yang maha esa, karena atas limpahan rahmat dan

karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Dan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Agama

Hindu Bapak “Ida Bagus Made Suriawan”, berkat bimbingan beliau penulis mampu

menyusun makalah ini sedemikian rupa. Terima kasih pula kepada rekan-rekan yang

ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini, semoga apa yang telah kita perbuat

akan bermanfaat di suatu hari nanti.

         Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat

kesalahan dan kekurangan yang perlu di benahi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

bersifat membangun dari dosen pembimbing dan pembaca sangat diharapkan, guna

kesempurnaan makalah berikutnya. Saran dan kritik itu akan menjadi pedoman dan

motivasi penulis di karya-karya berikutnya, sehingga akan menghasilkan karya yang

lebih baik lagi.

Yogyakarta, 22 Juni 2012

Penulis

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 1

Page 2: Makalah Agam Hindu

DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR ...................................................................................................................1

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................3

1.1    Latar Belakang .................................................................................................................. 3

1.2    Rumusan Masalah ............................................................................................................3

1.3    Konsep .................................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................5

2.1 Bhuwana Agung ...................................................................................................................5

2.1.1 Pengertian Bhuwana Agung .......................................................................................5

2.1.2 Proses Terciptanya Bhuwana Agung.......................................................................5

2.1.3 Proses terjadinya Bhuwana Agung...........................................................................7

2.1.4 Unsur-unsur Bhuwana Agung ...................................................................................8

2.1.5 Cloka dan Mitologi yang menyatakan penciptaan Bhuwana Agung..........9

2.1.6 Sebab-sebab terjadinya Pralaya Bhuwana Agung ............................................11

2.2 Bhuwana Alit .........................................................................................................................11

2.2.1 Pengertian Bhuwana Alit .............................................................................................11

2.2.2 Proses Terciptanya Bhuwana Alit ............................................................................11

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................16

3.2 Saran.......................................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................17

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 2

Page 3: Makalah Agam Hindu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan alam semesta ini “ Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit “ tidak dapat

terlepas dari keberadaan Brahmana. Kurun waktu Brahmana menciptakan semua

semua yang ada dimulai pada masa srsti. Suatu saat bila beliau menghendaki maka

yang semua ada ini kembali kepada asalnya. Periode ini disebut dengan istilah

pralaya. Kapan semuanya itu terjadi, tidak seorang pun dapat mengetahui secara

pasti. Brahmana yang tunggal dan mengetahui semuanya ini sering disebut Sang

Hyang Widhi Wasa. Beliau juga disebut dengan panggilan Tuhan Yang Maha Esa.

Umat hindu menyakini sepenuhnya bahwa Ida Sang Hyang Widhi Wasa/

Tuhan Yang Maha Esa bersifat maha pencipta, pengasih dan pemurah. Beliau telah

menciptakan alam semesta berserta isinya termasuk manusia. Dengan sifatnya

yang maha pengasih,beliau memeliharasemua yang ada ini.Dan dengan sifatnya

yang pemurah,beliau selalu mengampuni ciptaan-Nya yang selalu sujud dan

bhakti.Pada alam semesta” Bhuwana Agung” semua jenis mahluk hidup termasuk

manusia”bhuwana alit”hidup dan berkehidupan secara alami.

1.2 Rumus Masalah

1.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bhuwana Agung?

2.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan Buwana Alit ?

1.3 Konsep

Hindu adalah salah satu agama yang hidup yang berasal dari Asia selatan

bersama dengan...Beberapa penganut menyembah Daya Alam dipersonifikasikan

sementara yang lain menyembah berhala daerah setempat...Untuk mendapatkan

keselamatan menurut ajaran Weda orang harus shalat,...Mereka yang memahami

kebenaran ini akan mengalami keselamatan...

Hindu adalah tradisi keagamaan yang dominan dan asli benua India...Konsep

"kekuasaan" yang diselenggarakan untuk berada di belakang alam dan yang

membuat...Mereka didasarkan pada kepribadian dan ajaran individu, seperti

dengan...yoga atas orang lain, sesuai dengan kecenderungan-nya dan

pemahaman.Metafisika / Filsafat Diskusi Agama Hindu Keyakinan, dan...Seni

adalah penciptaan ulang-selektif dari realitas metafisik menurut seorang artis

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 3

Page 4: Makalah Agam Hindu

nilai...bahwa kita dapat memahami Realitas dan interkoneksi dari semua hal di

alam semesta

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 4

Page 5: Makalah Agam Hindu

BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Bhuwana Agung

2.I.I Pengertian Bhuwana Agung

Bhuwana Agung adalah merupakan salah satu dari berbagai istilah yang

dipergunakan dalam Agama Hindu untuk menyebutkan alam semesta atau alam

raya ini. Bhuwana agung juga disebut dengan istilah “ Makro- kosmos,jagat raya,

alam besar, Brahmanda”. Semua gugusan ,matahari, bintang, planet,bumi,bulan,

dan yang menjadi isi alam semesta ini disebut Bhuwana Agung.  

Kitab Brhad Aranyaka Upanisad, menjelaskan bahwa Bhuwana Agung diciptakan

oleh Tuhan. Ida Sang Hyang Widhi Wasa  yang bersifat abstrak atau niskala

dilukiskan kan dalam wujud personifikasi sebagai alam semesta ini.

2.I.2 Proses terciptanya Bhuwana Agung

Menurut ajaran agama Hindu dinyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari

Bhatara.Ciwa. Beliau juga disebut Rudra yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Proses

terjadinya alam semesta ini adalah secara bertahap. Dimulai dari tahap yang

sangat teramat halus dan gaib berevolusi ke tahap yang semakin kasar atau nyata.

Disebutkan ada dua belas tahapan atau jenjang yang disebut dengan yang istilah

dalam proses penjadian alam semesta ini. Adapun kedua belas tahapan yang

dimaksud antara lain: Bhatara Ciwa (Rudra), Sang purasa (Brahma), Awyakta

(Wisnu), Budhi yang bersifat sattwa, Ahamkara yang bersifat rajah, pancatanmatra

yang bersifat tamah,Manah,Akasa,Bayu,Agni,Apah,dan Prthiwi.

Sabda, Sparsa, Rupa, Rasa dan Gandha adalah bagian-bagian dari pancatanmatra.

Sedangkan Akasa,Bayu,Teja,Apah,dan prthiwi adalah merupakan bagian-bagian

dari panca Mahabhuta. Ke dua macam unsur “ Pancatanmatra dan panca

Mahabhuta” inilah yang menjadi pembangun dari alam semesta “ Bhuwana agung

ini. Bhuwana agung dan bhuwana alit memiliki unsur-unsur yang sama. Tuhan

menciptakan alam semesta (Bhuwana agung) dan isinya (Bhuwana alit)

berdasarkan. Dari tapanya muncullah dua kekuatan yang saling melengkapi.

Tuhan menciptakan alam semesta (Bhuwana agung)dan isinya (Bhuwana alit)

terdiri dari berbagai unsur. Diantara unsur-unsur disebutkan ada lebih rendah dan

ada juga yang lebih tinggi. Unsur yang lebih rendah disebut unsur alam.sedangkan

unsur yang lebih tinggi disebut unsur hidup. Bila kedua unsur itu bersatu dan

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 5

Page 6: Makalah Agam Hindu

merupakan satu kesatuan yang utuh disebut Tuhan Yang Maha Esa yang juga

dikenal dengan sebutan “ Brahman”

Sebelum diciptakan alam semesta ini tidak apa-apa. Sebelum alam semesta

diciptakan hanya Ida Hyang Widhi yang ada. Mahaesa tiada duanya pada mulanya

tiada apa-apa. Yang ada hanyalah Tuhan yang disebut “ parama siwa” atau nirguna

Brahma yang berwujud sunyi,sepi,kosong,dan hampa. Kemudian Tuhan

paramasiwa atau Nirguna Brahma menjadikan dirinya sadasiwa atau saguna

Brahma. Dalam keadaan demikian Tuhan telah menjadi atau berwujud. “purusa”

dan “Prakti”. Purusa adalah unsur dasar yang bersifat kejiwaan atau rohani

sedangkan Prakrti adalah unsur dasar unsur dasar yang bersifat kebendaan atau

jasmani.purusa dan prakrti keduanya bersifat sangat halus.tidak dapat diamati dan

tanpa permulaan. Kitab Bhagawad Gita menyebutkan sebagai berikut: Ketahuilah

bahwa prakrti dan purusa kedua-duanya adalah tanpa permulaan dan ketahuilah

juga bahwa segalah bentuk dan ketida guna lahir dari Prakrti.

Bhuwana agung dan Bhuwana alit saling melengkapi. Manusia, bintang dan

tumbuh-tumbuhan hidup dan berkembang pada alam semesta. Alam semesta

dapat memberikan hidup pada isinya akibat dari keterampilan atau kemampuan

yang dimiliki oleh manusia,bintang dan tumbuh-tumbuhan. Alam semesta disebut

bhuwana agung serta isi dari alam semesta disebut bhuwana alit. Bhuwana agung

dan Bhuwana alit selalu mengalami proses yang disebabkan oleh tuhan. Menyadari

akan segala peristiwa atau kejadian yang ada terjadi di dunia ini adalah

diakibatkan oleh Tuhan. Karena beliaulah yang menciptakan dan

mengendalikannya,seperti halnya adanya matahari yang terbit dari timur dan

tenggelam dibarat sapi dan kambingyang selalu makan rumput dan dedaunan,kera

makan buah-buahan begitu pula dengan keberadaan benda-benda lainya selalu

berkaitan satu dengan yang lainnya.

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 6

Page 7: Makalah Agam Hindu

2.1.3 Proses terjadinya Bhuwana Agung  

Menurut ajaran Agama Hindu dinyatakan bahwa alam semesta ini berasal

dari Bhatara Siwa, yang disebut juga Rudra. Proses terjadinya alam semesta ini

dimulai dari tahapan yang sangat halus dan gaib (niskala), berevolusi ke tahap

yang semakin kasar atau nyata (sekala). Disebutkan ada duabelas tahapan yang

disebut “Tattwa rwawelas”.

Rudra merupakan asal mula alam semesta ini, beliau berkeadaan sunya

(sepi). Dari Rudra muncullah Sang Purusa “Brahma” yang merupakan benih

kehidupan bersifat nitya (abadi). Selain sifat Purusa muncul juga Awyakta

(Pradhana atau Prakerti) yang bersifat material. Dari Awyakta (Wisnu) muncul

Budhi yang bersifat sattwa sebagai asa kesadaran. Dari Budhi muncullah

Ahamkara yang bersifat rajas sebagai asas individualis. Dari Ahamkara

muncullah yang bersifat tamas yaitu Panca Tan Matra yang kemudian

memunculkan Manah yang merupakan asas akal dan pikiran. Dari Manah

muncullah Akasa yang bersifat sabda (suara). Dari Akasa muncullah Bayu yang

bersifat sabda, sparsa (suara dan rabaan). Dari Bayu muncullah Agni yang

bersifat sabda, rupa, rasa (suara, rupa dan rasa). Dari Agni muncullah Apah yang

bersifat sabda, sparsa, rupa, rasa (suara, rabaan, rupa dan rasa). Dari Apah

muncullah Perthiwi bersifat sabda, sparsa, rupa, rasa, dan gandha (suara, rabaan,

rupa, rasa, dan bau) yang merupakan bagian dari Panca Tan Matra. Sedangkan

Akasa, Bayu, Teja, Apah dan Perthiwi adalah bagian dari Panca Maha

Butha.kedua unsure inilah yang membangun alam semesta. Tuhan menciptakan

alam semesta berdasarkan Tapa yang memunculkan dua kekuatan yang saling

melengkapi yaitu Purusa bersifat kejiwaan dan Prakerti bersifat kebendaan yang

memunculkan zat yang sangat halus yaitu Citta yang berpengaruh pada Tri Guna

yaitu Satwam bersifat bijaksana Rajas bersifat aktif dan Tamas bersifat gelap.

Melalui Prakerti dan Tri Guna maka bergeraklah unsure-unsur yang menjadikan

alam semesta seperti Pramanu, Akasa, Kola, dan Dik. Pramanu dan Akasa disebut

juga Panca Maha Bhuta. Panca Maha Bhuta kemudian berevolusi terciptalah

Brahmanda-Brahmanda dalam jagat raya, salah satu wujud Brahmanda adalah

bumi. Bumi sebagai tempat hidup makhluk hidup yang diciptakan Tuhan meiliki

beberapa lapisan, yaitu :

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 7

Page 8: Makalah Agam Hindu

1. Lapisan menuju ruang jagat raya disebut sapta Loka, diantaranya :a. Bhur Loka

(alam manusia),b. Bhuwah Loka (alam pitara),c.Swah Loka (alam dewa),d.Maha

Kota,e.Jana Loka,f.Tapa Loka,g.Satya Loka (alam Nirguna Brahman).

2. Lapisan menuju inti bumi (Kalagni Rudra) disebut Sapta Petala, diantaranya: 

Atala, Vatala, Sutala, Talatala, Mahatala,Rasatala,Patala

Setelah alam semesta ini ada, bila Tuhan berkehendak maka yang ada di

alam semesta ini akan kembali kepada-Nya. Saat itu disebut dengan Pralaya

(Brahmanakta). Gambaran saat terjadinya Pralaya dikatakan bermula dari

hancurnya ikatan kesatuan api (teja) lalu menyebar ke seluruh ruangan besar

yang menyebabkan udara menjadi panas dan air menjadi menguap. Zat logam

atau tanah huncur menjadi cair kemudian menjadi asap. Panca Maha Bhuta

kembali menjadi atom-atom. Segala ruang dipenuhi hawa kemerah-merahan

dengan gejolak yang hebat dan dentuman halilintar sambung-menyambung.

Tuhan mengembalikan semua unsure alam melalui hokum-Nya yang disebut

“Rta”. Demikianlah ajaran Agama Hindu menyebutkan proses terjadinya alam

semesta dan saat Pralayanya alam semesta ini.

2.1.4 Unsur-unsur Bhuwana Agung

Sebelum terciptakannya alam semesta ini tidak ada apa-apa. Sebelum

alam semesta yang diciptakan hanya Hyang Widhi yang ada. Maha Esa dan

tidak ada duanya. Alam semesta yang diciptakan oleh Sang Hyang Widhi

adalah merupakan wujud pancaran kemaha kuasaannya. Wibhuti adalah

pancaran kemaha kuasa beliau melalui tapa. Tapa adalah pemusatan tenaga

pikiran yang terkeram sehingga menimbulkan panas yang memancar.dengan

tanpa beliau menciptakan alam semesta ini berserta dengan isinya.

Penciptaan ini terjadi secara bertahap dari unsur yang sangat halus menjadi

wujud yang keras dan kadar. Setelah semuanya ini tercipta, kedalam

ciptaannya itulah beliau yang meresap menjadi satu.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terciptanya alam semesta “

Bhuwana Agung “ ini, terdiri dari berbagai macam unsur. Diantara unsur-

unsur tersebut adalah

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 8

Page 9: Makalah Agam Hindu

1. Sang Hyang Widhi “ Brahmana , BhataraCiwa, Rudra”

2. Tapa (pemusatan tenaga)

3. Sang Purusa (Brahma)

4. Awyakta (Wisnu)

5. Manah (Alam pikiran)

6. Buddhi (yang bersifat Sattwa)

7. Ahamkara (yang bersifat Rajah)

8. Pancatanmatra (Sabda,Sparsa,Rupa,Rasa,dan Gandha)Tanmatra

9. Panca Mahabhuta (Akasa,Teja,Bayu,Apah,dan prthiwi)

2.1.5 Cloka dan mitologi yang menyatakan penciptaan Bhuwana Agung

Sebagai akibat adanya kerjasama antara purusa dan prakrti tersebut

menyebabkan triguna menjadi tidak seimbang. Pada mulanya kekuatan

satwan lebih besar dari rajas dan tamas maka lahirlah yang disebut “mahat “

yang berarti “Maha Agung” dari mahat ini kemudian munculah buddhi.budha

adalah azas atau benih kejiwaan yang tertinggi. Fungsinya adlah untuk

menentukan keputusan. Buddhi adlah bersifat satwan. Sehingga keputusanya

tentu bersifat bijaksana.selanjutnya dari buddhi inilah lahir yang disebut

dengan nama “ Ahamkara” yaitu azas kedirian atau indifiduasi .adapun

fungsinya adalah untuk merasakan kemudian dari Ahamkara ini lahirnya

yang disebut “Manas” yaitu akal dan pikiran yang berfungsi untuk

berpikir.panca Tan Matra adalah lima unsur zat yang bersifat sangat halus

yang terdiri dari :

1.    Sabda Tanmatra (sarisuara)

2.    Sparsa Tanmatra (sari rabaan)

3.    Rupa Tanmatra (sari warna)

4.    Rasa Tanmatra (sari rasa)

5.    Gandha Tanmatra (sari bau)

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 9

Page 10: Makalah Agam Hindu

Dalam perkembangan selanjutnya dari unsur-unsur Panca Tan mantra ini muncul

Panca Maha bhuta. Panca Maha bhuta adalah lima  macam unsur alam yang bersifat

lebih kasar dario Pnca Tan Matra. Lima macam Panca Maha Bhuta tersebut adalah:

1.    Aska (ether atau ruang)

2.    Wayu (hawa atau udara)

3.    Teja (api)

4.    Apah (air)

5.    Prthiwi (tanah)

Unsur-unsur panca Maha Bhuta ini berevolusi serta menyempurnakan bentuknya

maka terciptalah Brahmanda –Brahmanda. Di dalam ruang jagat raya ini keberadaan

brahmanda-brahmanda tersebut sedemikian rupa banyaknya. Salah satu diantaranya

adalah termasuk “bumi”. Bumi sebagai tempat makhluk hidup (manusia) keberadannya

berlapis-lapis. Lapisan menuju ruang jagadraya disebut “Sapta Loka” yang terdiri dari :

1.    Bhur Loka (alam manusia)

2.    Bhuwah Loka (alam pitra)

3.    Swah Loka (alam dewa)

4.    Maha Loka

5.    Jana Loka

6.    Tapa Loka

7.    Satya Loka

Tingkatan-tingkatan lapisan tersebut di atas rejadi sebagai akibat dari kuat atau

lemahnya menuju panas inti bumi atau “ Kalagni Rudra “ di sebut Sapta Patala yang

terdiri dari :

1.    Patala (kulit bumi)

2.    Watala

3.    Nitala

4.    Maha-Tala

5.    Sutala

6.    Tala-tala

7.    Rasa Tala

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 10

Page 11: Makalah Agam Hindu

2.1.6 Sebab-sebab terjadinya pralaya Bhuwana Agung

Pralaya dapat dinyatakan sebagai berikut: bermula dari hancurnya iktan

kesatuan api atau matahari “teja” lalu menyebar keseluru ruangan besar yang

mengakibatkan udra menjadi panas dan terus membara akibatnya “air” yang

ada menjadi manguab dan habis. Dengan tidak adanya air , maka manusia,

hewan dan tumbuh-tumbuhan semuanya mati. Zat logam atau batu “tanah”

yaamg di bumi dan planet-planet lainya hancur menjadi cair, kemudian

menjadi asap kena panas yang amat dahsyat. Panca  maha buta kembali

menjadi “atom-atom” dalm wujud yang amat sangat kecil sekali .

2.2 Bhuwana Alit

2.2.1    pengertian Bhuwana Alit

Hidup dan berkehidupan diantara yang tercipta ternaksud manusia di

alam semesta ini,satu dengan yang lainya sangat sulit untuk dapat

dipisahkan. Karna sesungguh semua yang ada ini berasal dari sumber

pencipta.unsur-unsur penciptanya pun diyakini berasal dari sumber bahan

yang sama.keberadaa manusia (bhuwana alit) tidak dapt dipisaghkan dengan

bhuwana agung.

2.2.2    Proses terciptanya Bhuwana Alit

Dijelaskan lebih lanjut, bahwa mahluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan

Yang Maha Esa setelah terciuptanya alam semesta ini adalah sebagai berikut:

a. Kelompok “Ekapramana” yaitu mahkluk hidup yang memiliki satu

kekuatan dalam hidupnya yakni “Bayu”. Mahluk hidupoini juga dikenal

dengan nama “Sthawara” yaitu mahluk hidup yang hidupnya tidak

berpindah–pindah seperti tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan

tergolong mahluk hidup yang hidupnya tidak berpindah-pindah atau

diam dan  ditempat dan mempartahankan hidupnya dengan cara

mengambil sari-sari makanamn dari dalam tanah. Tumbuh-tumbuhan

yang mengembangkan hidupnya melalui: akar, batng, daun, biji atau

buah dan yang  lainya. Dan yang targolong  “Sthawar” antara lain:

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 11

Page 12: Makalah Agam Hindu

1. Trana (bangsa rumput) baik yang hidup diair dan didarat

2. Lata (bangsa tumbuhan yang menjalar) yang keadaan hidupnya menjalar pada tanah

atau pohon yang lainnya.

3. Taru (bangsa semak dan pepohonan)

4. Gulma (bangsa pohon yang bagian luar pohon bersangkutan berkayu keras dan

bagian dalamnya berongga tau kosong)

5. Janggama (bangsa tumbuhan yang hidupnya menumpang pada pohon yang lain)

b. Kelompok “Dwi Pramana “ adalah Makhluk hidup ini juga dikenal juga

dengan sebutan “ Satwa” atau Sato.Satwa atau Sato adalah bangsa

binatang pada umumnya bersifat buas, namun diantaranya ada juga yang

bersifat jinak terutama yang mendapat pendekatan secara manusiawi.

Adapun yang termasuk makhluk marga satwa atau sato yang diciptakan

oleh Tuhan, adalah sebagai berikut :

1. Swedaya (bangsa binatang satu sel) yang hidupnya diair atau pada tanah basah.

2. Andaya (bangsa binatang yang bertelur) yang biasanya hidup diair, di darat

maupum diatas pohon atau udara. Bangsa binatang yang dimaksud seperti : bangsa

ikan, bangsa amphibi, bangsa ular dan bangsa burung.

3. Jarayudha (bangsa binatang yang menyusui)yakni baik binatang pemakan rumput

maupun binatang pemakan daging.

c. Kelompok “ Tripramana “ adalah mahkluk yang memiliki tiga kekuatan

dalam hidupnya seperti : Bayu,Sabda, dan Idep. Mahkluk hidup ini juga

dikenal dengan sebutan “Manusya”. Manusya atau manusia adalah

mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara ciptaanya, Dalam

hidupnya manusia selain memiliki “ Tri Pramana “ juga dilengkapi

dengan unsur-unsur yang lain seperti : pikiran,buddi,rasa dan lainya.

Manusia sebagai mahkluk Tuhan yang paling sempurna diklasipikasikan

sebagai berikut:

1. Nara Merga (manusia binatang) Para seniman “Hindu” melukiskan keberadaan

manusia ini seperti : “ Nara Singa” yaitu mahkluk hidup yang berbadan manusia

dan berkepala “singa”. Sedangkan seniman lainya ada yang melukiskan sebagai

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 12

Page 13: Makalah Agam Hindu

“Mahkluk berkepala manusia berbadan binatang”. Manusia binatang adalah

manusia yang masih memiliki pola berpikir seperti manusia hanya saja pada salah

satu bagiann tubuhnya berwujud binatang.

2. Wamana (Manusia Kerdil) Mahkluk hidup ciptaan Tuhan sebagaimana manusia

hanya saja mereka memiliki postur tubuh lebih kecil dari pada manusia-manusia

biasanya. Barang kali dapat ditafsirkan manusia seperti ini sebagai manusia yang

memiliki pemikiran lebih kerdil dari manusia yang lainnya.

3. Jatma “ Manusya “ adalah manusia yang sempurna yaitu manusia yang telah

memiliki sikap mental: beriman,terbelajar,berbudhi luhur,cakap dan trampil,

berkepribadian mandiri dan mantap serta bertanggung jawab terhadap

sesama,masyarakat,nusa dan bangsa.

Selain tipe manusia seperti tersebut diatas, terdapat juga tipe-tipe manusia

lainnya.tipe manusia yang dimaksud berdasarkan atas sifat dan jenis

kelaminya,antara lain:

1. Manusia laki-laki “Purusa” adalah manusia yang berjenis kelamin laki-laki dan

dominan bersifat kelaki-lakian.

2. Manusia perempuan “ Pradana” adalah manusia yang berjenis kelamin perempuan

dan dominan yang bersifat kewanitaan.

3. Manusia banci adalah manusia yang berjenis kelamin laki-laki dan bersifat

perempuan atau manusia yang berjenis kelamin perempuan bersifat laki-laki.

2.2.3    Unsur unsur Bhuwana Alit

Unsur-unsur Panca Tan Matra seperti tersebut diatas selanjutnya mengalami

evolusi yaitu perubahan-perubahan secara berlahan-lahan yang kemudian menjadi

bentuk unsur-unsur “ Panca Mahabhuta” perubahan yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

a. Sabda Tan Matra dapat berubah bentuk menjadi akasa atau ether dan

dalam bentuk bhuwana alit berwujud rongga dada, rongga mulut dan

segala ronggayang ada pada bhuwana alit tersebut. Perasaan marah,

malu,kagum,ramah tamah, kikir dan nafsu birahi yang terjadi pada

bhuwana alit sumber dari akasa atau ether.

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 13

Page 14: Makalah Agam Hindu

b. Sparsa Tan Matra dapat berubah bentuk menjadi bayu atau wayu dan

dalam Bhuwana alit berwujud nafas dan udara. Bayu adalah benih-benih

yang dalam bhuwana alit menjadi tenaga penggerakan seperti :

Memegang ,bergerak untuk mengelolah badan,menarik, mendorong,dan

melahirkan seperti tenaga pada saat melahirkan bayi.

c. Rupa Tan Mantra dapat berubah bentuk menjadi teja yaitu zat panas dan

dalam bentuk bhuwana alit berwujud panas badan, sinar mata yang

segala panas certa bercahaya. Teja dalam bhuwana alit akan dapat

menimbulkan: rasa tidur atau rasa ngantuk,rasa lapar,rasa giat untuk

bangkit,rasa letih atau lelah,rasa malah dan yang lainnya

d. Rasa Tan Matra dapat berubah bentuk menjadi apah yaitu buih-buih air

yang dalam bhuwana alit dapat berwujud seperti : tulang belulang,

otot,daging, dan segala yang bersifat padat. Gandha atau prthiwi dalam

bhuwana alit dapat berubah menjadi tulang-belulang,urat-

urat,kulit,kuku,dan rambut. Terkait dengan keberadaan sthula sarira atau

badan kasar manusia juga disebutkan memiliki unsur-unsur yang lainnya

seperti:

1. Sad Kosa yaitu ; enam lapis pembungkus sthula sarira manusia,yang

terdiri dari :

a.    Asti atau tawulan (tulang)

b.    Odwad (otot)

c.    Mamsa (daging)

d.    Rudhira (darah)

e.    Carma (kulit)

2. Dasa Bayu atau Dasa Prana yaitu sepuluh macam udara dalam badan

manusia yang terdiri dari ;

a.    Prana (udara pada paru-paru)

b.    Samana (udara pada pencernaan)

c.    Apana (udara pada pantat)

d.    Udana (udara pada kerongkongan)

e.    Byana (udara yang menyebar keseluruh tubuh)

f.    Naga (udara pada perut yang keluar dari saat mengempis)

g.    Kumara (udara yang keluar dari badan,tangan dan jari)

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 14

Page 15: Makalah Agam Hindu

h.    Krakara (udara pada saat bersin)

i.    Dewadatta (udara sangat menguap)

j.    Dananjaya (udara yang memberi makan pada badan)

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 15

Page 16: Makalah Agam Hindu

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bhuwana Agung adalah merupakan salah satu dari berbagai istilah yang

dipergunakan dalam Agama Hindu untuk menyebutkan alam semesta atau

alam raya ini. Bhuwana agung juga disebut dengan istilah “ Makro-

kosmos,jagat raya, alam besar, Brahmanda”. Semua gugusan ,matahari,

bintang, planet,bumi,bulan, dan yang menjadi isi alam semesta ini disebut

Bhuwana Agung.  

Kitab Brhad Aranyaka Upanisad, menjelaskan bahwa Bhuwana Agung

diciptakan oleh Tuhan. Ida Sang Hyang Widhi Wasa  yang bersifat abstrak

atau niskala dilukiskan kan dalam wujud personifikasi sebagai alam semesta

ini.

Hidup dan berkehidupan diantara yang tercipta ternaksud manusia di alam

semesta ini,satu dengan yang lainya sangat sulit untuk dapat dipisahkan.

Karna sesungguh semua yang ada ini berasal dari sumber pencipta.unsur-

unsur penciptanya pun diyakini berasal dari sumber bahan yang

sama.keberadaa manusia (bhuwana alit) tidak dapt dipisaghkan dengan

bhuwana agung.

3.2 Saran

Adapun saran dari makalah ini adalah dalam makalah ini masih banyak

kesalahan dalam penyusunan.Dalam makalah ini untuk itu, kritik dan saran

dari berbagai pihak sangat diharapkan.

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 16

Page 17: Makalah Agam Hindu

                                                                 DAFTAR PUSTAKA

Www.wordepress.com/2010/10/11/proses-terjadinya-bhuwana agung -atau alam

semesta.

Www.jalanallah.com /statis -18-ajaran hindu 14html

Id.wikipedia.org./wiki/agama hindu.

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit Page 17