Manual Mutu Revisi1

54
0. Pendahuluan Manual Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang diterapkan di Politeknik Negeri Pontianak yang selanjutnya disingkat POLNEP, sesuai dengan Kebijakan Mutunya. Manual Mutu ini adalah dokumen acuan utama bagi semua kegiatan yang berkaitan dengan mutu yang dilaksanakan oleh POLNEP dan harus dipakai untuk keperluan audit keefektifan SMM. Manual Mutu ini disusun sesuai persyaratan SMM ISO 9001 : 2008. Setiap halaman dari Manual Mutu ini diberi identifikasi : a. Tanggal diregistrasi b. Status revisi dengan menuliskan Edisi 01 s.d. Edisi 99 c. Nomor bab d. Nomor halaman dan jumlah halaman. Setiap revisi terhadap halaman membatalkan halaman yang lama. Sebelum diterbitkan, setiap halaman dari Manual Mutu ini harus telah diperiksa oleh Wakil Manajemen Mutu (WMM) dan disetujui oleh Direktur POLNEP. WMM bertanggung jawab atas penerbitan, pembagian dan pemeliharaan sebuah daftar pemegang salinan Manual Mutu berstatus TERKENDALI. Setiap salinan dari Manual Mutu ini harus berstatus TERKENDALI yang diberi nomor salinan atau tanpa nomor salinan untuk salinan yang TIDAK TERKENDALI. Salinan tidak terkendali dari Manual Mutu ini tidak perlu dipelihara atau diperbaharui oleh POLNEP. Setelah beberapa kali direvisi, WMM dapat memutuskan untuk menerbitkan kembali keseluruhan dari Manual Mutu ini dan memberikan nomor terbitan yang baru. Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009 oleh: Wakil Manajemen Mutu, Ir. Rasiwan, MT. Disahkan pada tanggal : 14 September 2009 oleh : Direktur, Mahyus, S.Pd., SE., MM. POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK MANUAL MUTU No. Dokumen: MM/10/4.0.0/WMM/009/ Tanggal Terbit: 14 Sept. Halaman 1/54

Transcript of Manual Mutu Revisi1

0. Pendahuluan

Manual Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang diterapkan di Politeknik Negeri Pontianak yang selanjutnya disingkat POLNEP, sesuai dengan Kebijakan Mutunya.

Manual Mutu ini adalah dokumen acuan utama bagi semua kegiatan yang berkaitan dengan mutu yang dilaksanakan oleh POLNEP dan harus dipakai untuk keperluan audit keefektifan SMM.

Manual Mutu ini disusun sesuai persyaratan SMM ISO 9001 : 2008. Setiap halaman dari Man-ual Mutu ini diberi identifikasi :

a. Tanggal diregistrasib. Status revisi dengan menuliskan Edisi 01 s.d. Edisi 99c. Nomor bab d. Nomor halaman dan jumlah halaman.Setiap revisi terhadap halaman membatalkan halaman yang lama.

Sebelum diterbitkan, setiap halaman dari Manual Mutu ini harus telah diperiksa oleh Wakil Manajemen Mutu (WMM) dan disetujui oleh Direktur POLNEP.

WMM bertanggung jawab atas penerbitan, pembagian dan pemeliharaan sebuah daftar pemegang salinan Manual Mutu berstatus TERKENDALI.

Setiap salinan dari Manual Mutu ini harus berstatus TERKENDALI yang diberi nomor salinan atau tanpa nomor salinan untuk salinan yang TIDAK TERKENDALI.

Salinan tidak terkendali dari Manual Mutu ini tidak perlu dipelihara atau diperbaharui oleh POLNEP.

Setelah beberapa kali direvisi, WMM dapat memutuskan untuk menerbitkan kembali keseluruhan dari Manual Mutu ini dan memberikan nomor terbitan yang baru.

Semua pemegang salinan TERKENDALI dari Manual Mutu ini boleh mengusulkan revisi sesuai dengan format yang ditetapkan.

Semua salinan Manual Mutu berstatus TERKENDALI yang telah kadaluarsa harus ditarik dari pemegangnya dan harus dimusnahkan. Bila salinan yang kadaluarsa (satu salinan) ingin disimpan untuk referensi, maka salinan tersebut diberi tanda (stempel) KADALUARSA dalam rangka mencegah pemakaiannya secara sengaja atau tidak sengaja.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 126 Tahun 2002 , POLNEP memiliki tugas pokok melaksanakan pendidikan tinggi vokasional.

-

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman1/35

Dalam melaksanakan tugas tersebut, POLNEP mempunyai fungsi:a. pelaksanaan dan pengembangan pendidikan professional;b. pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional;c. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;d. pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;e. pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi.

0.1 Profil Singkat Organisasi

POLNEP terdiri atas (berdasarkan Kepmendiknas nomor: 130/O/2004 tanggal 15 Oktober 2004, pasal 33 tentang Statuta POLNEP) :a. Dewan Penyantun b. Senatc. Unsur Pimpinand. Unsur pelaksana akademik :

i. Jurusanii. Bengkel/ Laboratorium/ studio/workshop/sarlat/sardat

iii. Kelompok doseniv. Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM)

e. Unsur pelaksana administratiff. Unsur penunjang (Unit Pelaksana Teknis (UPT)/Unit Pelayanan(UP) yang

meliputi :i. Perpustakaan

ii. Bahasaiii. Komputer/Informasi dan Teknologi (IT)iv. Perawatan dan Perbaikanv. Hubungan industri, Kerja Sama dan Jasa Ketenagakerjaan

vi. Bimbingan dan Konselingvii. Penerbitan

g. Unsur lain yang dianggap perlu untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan

Dalam rangka penerapan SMM di lingkungan POLNEP, dibentuk Lembaga Penjamin Mutu (LJM) melalui Keputusan Direktur Politeknik Negeri Pontianak Nomor: 0755/K15/OT/2007 Tanggal 8 Maret 2007. LJM dipimpin oleh seorang Ketua yang merangkap sebagai Wakil Manajemen Mutu (WMM). Ketua LJM/ WMM berkedudukan dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur POLNEP.

Berikut adalah tugas dari masing-masing unsur organisasi POLNEP.

Dewan Penyantun mempunyai tugas memelihara hubungan baik antara POLNEP dengan masyarakat, instansi pemerintah, badan swasta, terutama yang berhubungan dengan

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman2/35

pemecahan permasalahan Politeknik dan menampung aspirasi masyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat dalam meningkatkan peranan dan pengembangan Politeknik.

Senat Politeknik Negeri Pontianak mempunyai tugas :a. merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Politeknik.b. merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian

sivitas akademikac. Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan Politeknik.d. Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Politeknik yang diajukan pimpinan Politeknik.e. Menilai pertanggungjawaban pimpinan Politeknik, atas pelaksanaan kebijakan yang

telah ditetapkanf. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar

akademik dan otonomi keilmuan pada Politeknik.g. Merumuskan tata cara pemilihan Direktur dan pejabat lainnya di lingkungan

Politeknik.h. Memberikan pertimbangan kepada penyelenggara Politeknik, Berkenaan dengan

calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur Politeknik.i. Memberikan pertimbangan kepada penyelenggara Politeknik, berkenaan dengan

dosen yang akan dicalonkan memangku jabatan akademik di atas Lektor.j. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi civitas akademika

Direktur sebagai penanggungjawab utama, disamping melaksanakan arahan serta kebijaksanaan umum, juga menetapkan peraturan, norma dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan di Politeknik atas dasar keputusan Senat. Direktur dalam menjalankan tugas dan fungsinya menyelenggarakan Rapat Kerja Koordinasi dan/atau Rapat Kerja Teknis dengan seluruh karyawan dan/atau unsur pimpinan/unit kerja Politeknik.

Pembantu Direktur bertanggungjawab langsung kepada Direktur. Pembantu Direktur Bidang Akademik membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan membantu Direktur dalam bidang pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan dan kepegawaian. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan membantu Direktur dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa dan alumni. Pembantu Direktur Bidang Kerjasama dan pengembangan membantu Direktur dalam bidang Kerjasama dan pengembangan institusi.

Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai tugas menyusun rencana, membagi tugas, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan serta menyusun konsep petunjuk teknis di Bidang Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanan tugas.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman3/35

Kepala Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian mempunyai tugas menyusun rencana membagi tugas, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian, serta menyusun konsep petunjuk teknis di Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai pelaksanaan pedoman untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Ketua Jurusan; mempunyai tugas menyusun rencana, memberi arahan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen di lingkungan Jurusan berdasarkan .ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Ketua Program Studi; mempunyai tugas menyusun konsep bahan tugas dosen, memeriksa satuan acara perkuliahan dan praktikum, serta memantau dan menganalisis pelaksanaan perkuliahan program studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; mempunyai tugas menyusun rencana dan program kerja, membagi tugas, memberikan petunjuk, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai bahan pengembangan kegiatan akademik.

Kepala Bengkel; mempunyai tugas menyusun rencana dan program kerja, membagi tugas, memberi petunjuk serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bengkel berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Kepala Laboratorium; mempunyai tugas menyusun rencana dan program kerja, membagi tugas memberi petunjuk serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan laboratorium berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Kepala UPT; mempunyai tugas menyusun rencana dan program kerja, membagi tugas, memberi petunjuk serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi dari masing-masing unit pelaksana teknis berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk memastikan agar operasi Sistem Manajemen Mutu efektif dan persyaratan ISO 9001 : 2008 dipenuhi dan dipelihara, sedangkan rincian tugasnya adalah sebagai berikut:a. Membangun Sistem Manajemen Mutu POLNEP

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman4/35

b. Mengontrol sirkulasi dan memperbaharui Manual Mutu dan Prosedur Sistemc. Memastikan Manual Mutu, Prosedur Sistem, Standar Operasional Prosedur/ Instruksi

Kerja dan Rekaman Mutu agar terpelihara.d. Memelihara Sistem Dokumentasi dan Rekaman Mutue. Memonitor implementasi Sistem Mutu dan memastikan bahwa ketidaksesuaian direkam

dan tindakan koreksi dan pencegahan dilakukanf. Merencanakan dan melaksanakan Audit Mutu Internalg. Mengatur dan menyelenggarakan Rapat Tinjauan Manajemenh. Menugaskan Staf untuk melakukan Audit internali. Merekomendasikan kebutuhan pelanggan dengan pelaksanaan SMM kepada pihak

Manajemen

0.2 Struktur Organisasi

Lampiran : SK Direktur Politeknik Negeri PontianakNomor : 0183/K15/OT/2008Tanggal : 23 Januari 2008

STRUKTUR ORGANISASI POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

KASUBAGKEPEGAWAIA

N

Pontianak, 23 Januari 2008DR

Direktur,

NIP. 131862530

KELOMPOK

DOSEN

KABAG

AAKPSI

KASUBAG AAK

KASUBAG P SI

DIREKTUR

UNIT P 2 K M

UPT

KABAG

AUK

KASUBAG TU

DEWAN

PENYANTUN

SENAT

POLNEP

LJM

PD I PD II PD III PD IV

UPT

JURUSAN

JURUSAN

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman5/35

0.3 Alamat Kontak

Nama : POLITEKNIK NEGERI PONTIANAKStatus : Organisasi yang berada di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional Alamat : Jln. Ahmad Yani, Pontianak 78124Telepon : 0561- 736180Fax : 0561 – 740143Website : www.polnep.ac.idEmail : [email protected]

0.4 Pengembangan ISO 9001 : 2008

Pengembangan dari ISO 9001:2008 ini dibuat dengan mempertimbangkan ISO 14001:2004.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman6/35

1. Ruang Lingkup

Semua persyaratan SMM yang ditetapkan merupakan proyeksi dari persyaratan Standar ISO 9001:2008 pada POLNEP, meliputi proses inti, yaitu Pendidikan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Layanan Administrasi dan Layanan Unit-unit kerja lainnya yang memuat :

1.1 Proses di Manajemen Puncak (tanggungjawab manajemen)1.2 Proses pengelolaan sumber daya1.3 Proses realisasi produk1.4 Proses pengukuran, analisa dan perbaikan1.5 Proses untuk mendokumentasikan keempat proses di atas.

Pada tahun 2009, “Semua persyaratan ISO 9001: 2008 hanya diterapkan pada penyediaan jasa proses Pendidikan Pengajaran teori di tingkat Direktorat dan proses pendidikan dan pengajaran praktek pada semua laboratorium dan bengkel di lingkungan POLNEP”.

Penerapan proses Pendidikan Pengajaran meliputi: a. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Barub. Registrasi dan Her Registrasic. Perkuliahan (Teori dan Praktek)d. Evaluasi Belajar (UTS dan UAS)e. Praktek kerja Lapangan (PKL) / Kunjungan Industri (KI)f. Tugas Akhir (TA)g. Yudisiumh. Wisuda

Dikemudian hari apabila terjadi pengembangan aktifitas POLNEP, maka Manual Mutu ini akan disesuaikan (direvisi) beserta dokumen terkaitnya.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman7/35

1. Daftar Pemegang Salinan Terkendali

No. Salinan Kode Unit Kerja Pemegang Dokumen

01/21 DIR Direktur Polnep

02/21 PD I Pembantu Direktur I

03/21 PD II Pembantu Direktur II

04/21 PD III Pembantu Direktur III

05/21 PD IV Pembantu Direktur IV

06/21 LJM Wakil Manajemen Mutu

07/21 AAKPSI Kepalan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi

08/21 AUK Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan

09/21 CI Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan

10/21 ME Ketua Jurusan Teknik Mesin

11/21 EL Ketua Jurusan Teknik Elektro

12/21 AB Ketua Jurusan Administrasi Bisnis

13/21 AK Ketua Jurusan Akuntansi

14/21 TP Ketua Jurusan Teknologi Pertanian

15/21 IKP Ketua Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan

16/21 PP UPT Perawatan dan Perbaikan

17/21 HI UPT Hubungan Industri

18/21 BHS UPT Bahasa

19/21 KTI UPT Komputer dan Teknologi Informasi

20/21 PPTK UPT Perpustakaan

21/21 UPPM Unit Penelitian dan Pengabdian Pada masyarakat

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman8/35

2. ACUAN

2.1 Status Halaman TerbitanBAB HALAMAN TGL. TERBITAN REVISI TGL. REVISI

0 1 13 Agustus 2008 1 05 Januari 2009

1 7 13 Agustus 2008 1 05 Januari 2009

2 9 13 Agustus 2008 1 05 Januari 2009

3 10 13 Agustus 2008 1 05 Januari 2009

4 16 13 Agustus 2008 1 05 Januari 2009

5 20 13 Agustus 2008 1 05 Januari 2009

6 24 13 Agustus 2008 1 05 Januari 2009

7 26 13 Agustus 2008 1 05 Januari 2009

8 30 13 Agustus 2008 1 05 Januari 2009

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman9/35

3. Istilah dan Definisi

Istilah dan definisi yang digunakan di dalam Manual Mutu ISO 9001:2008 POLNEP ini sebagai berikut :

Institusi Lembaga pendidikan vokasional (POLNEP)

Direktur Adalah orang yang memimpin POLNEP

Pembantu Direktur Adalah pembantu Direktur I, II, III, dan IV yang bertugas membantu Direktur dalam bidang tri dharma perguruan tinggi, bidang keuan-gan dan kepegawaian, bidang kemahasiswaan dan bidang kerjasama

Wakil Manajemen Mutu Disingkat WMM sebagai terjemahan dari Management Representa-tive

Sistem Manajemen Mutu Upaya sistematis melalui fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengen-dalian serta tindak lanjut terhadap semua aspek internal maupun ek-sternal dalam suatu unit kerja, yang meliputi seluruh sumber daya, guna merealisasikan komitmen manajemen, kebijakan mutu dan sasaran mutu yang telah ditetapkan dalam rangka memberikan kepuasan pelanggan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

Komitmen Manajemen Suatu tekad yang diprakarsai dan digalang oleh pimpinan unit kerja beserta seluruh jajarannya untuk melaksanakan kebijakan mutu se-cara konsisten dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan mutu dan kepuasan pelanggan.

Kebijakan Mutu Pernyataan resmi dan terdokumentasi dari pimpinan unit kerja yang menegaskan komitmen mutu dan menetapkan arah serta tujuan unit kerja tersebut dalam rangka merealisasikan komitmen mutu dan sasaran yang telah ditetapkan.

Pemastian Mutu (Quality Assurance)

Bagian dari manajemen mutu yang diarahkan pada pemberian keyakinan persyaratan mutu akan dipenuhi

Pengendalian Mutu (Quality Control)

Bagian dari manajemen mutu yang diarahkan pada pemenuhan per-syaratan mutu.

Mutu kesesuaian terhadap persyaratan yang telah ditetapkan.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman10/35

Audit mutu Suatu evaluasi sistimatik dan independen untuk menentukan aktifi-tas mutu dan kesesuaian hasil dengan apa yang direncanakan, dan apakah perencanaan yang telah dibuat telah diimplementasikan se-cara efektif dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

Pelanggan (Customer) Proses berikutnya yang menerima atau menggunakan jasa atau pro-duk dari proses sebelumnya.

Pengendalian Kegiatan yang berorientasi pada pencapaian tujuan, mencegah pe-nyimpangan dan melakukan tindakan koreksi untuk menjaga agar supaya kegiatan tersebut tetap berada pada tujuan serta berada dalam batas toleransi persyaratan atau kriteria yang ditetapkan.

Pengendalian Proses Upaya menjaga agar suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan tetap berada pada tujuan yang telah ditetapkan serta berada dalam batas toleransi persyaratan atau kriteria yang telah ditetapkan dan melakukan tindakan koreksi bila terjadi penyimpangan.

Proses Suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang merubah masukan (in-put) menjadi keluaran (output).

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Dokumen yang merupakan bagian dari Sistem Manajemen Mutu yang isinya menjelaskan mekanisme tentang bagaimana suatu pro-ses atau kegiatan yang melibatkan lebih dari satu bagian, dilak-sanakan secara terkendali dan konsisten dalam upaya mencapai tu-juan yang direncanakan.

Instruksi Kerja Petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci, spesifik dan bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh petugas sebagai acuan dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang spesifik untuk dapat mencapai hasil kerja yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Rekaman Hasil kerja atau bukti pelaksanaan dari suatu kegiatan

Lulusan Produk akhir dari proses pendidikan yang dilakukan oleh POLNEP

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman11/35

3.1 MANAJEMEN MUTU3.1.1 Visi dan Misi

Visi Vision

pada tahun 2020 menjadi lembaga pendidikan vokasi yang terbaik dan terpercaya ditingkat nasional dan internasional

By the year 2020, Polnep will become the best and trusted vocational educa-tional institution in both national and in-ternational level

Misi Missions1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi

dan penelitian terapan bagi peningkatan kesejahteraan masyara-kat guna menunjang upaya pem-bangunan nasional, sesuai dan se-padan dengan kebutuhan masyarakat

Conducting vocational education and ap-plied research as needed by society for the sake of social welfare and national development

2. Membina dan mengembangkan profesionalisme yang sehat dan dinamis

Nurturing and developing health and dy-namic professionalism

3. Mengembangkan dan mendaya-gunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk peningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberdayakan sumberdaya Politeknik Negeri Pontianak secara maksimum

Developing science and technology for the sake of social welfare by utilizing P POLNEP’s resources maximally

Implementasi dari setiap misi yang ada di lingkungan POLNEP, dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran.

Tujuan POLNEP:1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai bidang keahlian untuk menghasilkan

lulusan berkualitas yang mempunyai keunggulan komparatif dan keunggulan kempetitif, dengan cara sebagai berikut: Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berdisiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi, Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan profesional, Memiliki jiwa mandiri (wirausaha), Mampu berkomunikasi secara efektif melalui bahasa Indonesia dan bahasa asing (terutama bahasa Inggris), serta mengusai penggunaan media komunikasi, informatika dan komputer, Tanggap dan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan, Memiliki kesadaran yang tinggi tentang nilai-nilai moral, budaya dan kemanusiaan serta cinta lingkungan.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman12/35

2. Melaksanakan penelitian terapan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk menunjang upaya pembangunan nasional, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan industri.

3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk mengamalkan iptek melalui prakarsa dan peran aktif dalam membantu membangun desa tertinggal dan mengentaskan kemiskinan dengan jalan memberikan pelayanan jasa teknologi, manajemen dan sebagainya

4. Membina dan mengembangkan iklim kehidupan akademik yang sehat dan dinamis untuk membentuk masyarakat ilmiah yang menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, terbuka, kritis, bertanggungjawab, kreatif, inovatif dan tanggap terhadap perubahan jaman.

5. Membina dan mengembangkan kerjasama kelembagaan yang saling menguntungkan dan instansi pemerintah, industri, lembaga pendidikan lain, baik di dalam maupun di luar negeri.

6. Meningkatkan kinerja kelembagaan pada semua aspek kegiatan yang menjadi misi POL-NEP agar menjadi lembaga pendidikan tinggi profesional.

Adapun Sasaran POLNEP adalah meliputi :1. Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.2. Pengembangan sumberdaya manusia.3. Pengembangan organisasi kemahasiswaan.4. Pengembangan organisasi dan sistem informasi manajemen.5. Pengembangan sarana dan prasarana.6. Pengembangan kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan.7. Pengembangan sistem penganggaran.

3.1.2 Kebijakan Mutu

Dalam rangka mencapai Visi., Misi, dan Tujuannya, POLNEP berketetapan untuk menerapkan seluruh persyaratan SMM ISO 9001:2008 dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Evaluasi pencapaiannya dilaksanakan dalam Tinjauan Manajemen yang akan dilakukan setiap tiga bulan.

Kebijakan Mutu POLNEP adalah menghasilkan lulusan terbaik dan terpercaya pada tingkat nasional maupun internasional sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan “melalui :

1. Mengptimalkan metode evaluasi untuk untuk meningkatkan kualifikasi lulusan 2. Melaksankan Proses Belajar Mengajar dengan mengacu pada standar ISO 9001 : 20083. Mengembangkan pendidikan yang mengacu kepada kebutuhan industri4. Membina dan mengembangkan profesional tenaga pendidik5. Meningkatkan starta pendidikan bagi tenaga pendidik dalam rangka

meningkatkanKopetensi lulusan.

.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman13/35

Kerangka kerja untuk meningkatkan profesionalisme dan produktivitas harus dilakukan dengan perencanaan aktivitas yang mempunyai target terukur, pelaksanaan aktivitas melalui proses yang effisien dan effektif, pengukuran kinerja berdasarkan data dan fakta, dan perbaikan sistem secara berkelanjutan.

3.1.3 Komitmen Manajemen

Komitmen POLNEP kepada pelanggan (yakni mahasiswa, orangtua mahasiswa, pemerintah dan industri ) adalah memberikan kopetensi kepada peserta didik, memberikan pelayanan produksi, konsultasi dan rekayasa yang dibutuhkan industri dengan memuaskan.

Diteladani oleh Eksekutif, seluruh civitas akademik dan pegawai lainnya wajib melaksanakan Penerapan SMM ini dengan penuh kesungguhan dan senantiasa berkontribubusi untuk per-baikan sistem mutu POLNEP secara berkesinambungan.

3.1.4 Sasaran MutuPOLNEP pada tahun 2010 menetapkan sasaran mutu, yaitu :1. Minimum 43 % lulusan POLNEP memiliki IPK > 3,00 2. Minimum 90% lulusan menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.3. Minimum 30% lulusan mendapatkan pekerjaan (bekerja) pada tahun pertama setelah

kelulusan.4. Minimum 60% dosen dengan indeks kinerja > 3,20 (skala 1,00 – 4,00) 5. Menaikkan jumlah Dosen berkualifikasi Master menjadi 35 %

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman14/35

3.1.5 Rencana Mutu

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman15/35

Perencanaan dan pengembangan SMM

REALISASI PRODUK:

Seleksi Penerimaan Mahasiswa BaruRegistrasi dan Her registrasi Perkuliahan (Teori dan Praktek)Evaluasi Belajar (UTS dan UAS)Tugas AkhirWisuda

SASARAN MUTU TAHUNAN

SASARAN MUTU TAHUNAN

Kendali Intern:Statuta POLNEPRenstra POLNEPOTK POLNEPVisi dan Misi POLNEP

Kendali Intern:Statuta POLNEPRenstra POLNEPOTK POLNEPVisi dan Misi POLNEP

Kendali Ekstern:PermendiknasPerkembanga lingkungan strategis

Kendali Ekstern:PermendiknasPerkembanga lingkungan strategis

PRODUK/JASA LUARAN:

LAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

1 .Surveillance2.Tinjauan

manajemen

1 .Surveillance2.Tinjauan

manajemen

Rekomendasi dan Keputusan

Rumusan Tindak Koreksi dan Pencegahan

Internal AuditInternal Audit

4. SISTEM MANAJEMEN MUTU

4.1. Persyaratan UmumPOLNEP menetapkan, mendokumentasikan dan memelihara sistem manajemen mutunya selanjutnya disingkat SMM yang sesuai dengan persyaratan standar ISO 9001:2008 al. :4.1.1 Proses-proses yang dikelola oleh POLNEP seperti pada rencana mutu menggambarkan

urutan dan interaksi proses pendidikan dan pengajaran4.1.2 Untuk kebutuhan saat ini yang direncanakan untuk disertifikasi adalah proses-proses

yang terkait dengan aktivitas pendidikan dan pengajaran saja.4.1.3 Kriteria dan metode pemastian kendali operasi terhadap proses-proses dimaksud

ditetapkan melalui fungsi-fungsi manajemen strategis.4.1.4 Semua proses dipantau, diukur dan dianalisa untuk penerapan tindakan yang diperlukan

guna mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan berlanjut proses dimaksud melalui fungsi-fungsi manajemen operasional.

4.1.5 Ketersediaan sumber daya untuk mendukung pelaksanaan semua proses dipastikan melalui Realisasi Rencana Induk Pengembangan, Rencana Strategis dan Rencana Operasi tahunan yang ditetapkan pada setiap awal tahun.

4.2. Persyaratan Dokumentasi4.2.1 Dokumentasi Sistem Manajemen MutuDokumentasi SMM terdiri dari empat tingkatan, yaitu:

Tingkat I : Manual Mutu yang mencantumkan Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Rencana Mutu yang mengandung komitmen POLNEP untuk selalu memberi jasa secara memuaskan kepada pelanggannya, dan merupakan acuan kerja untuk dapat selalu meningkatkan perbaikan SMM POLNEP secara berkelanjutan dan merupakan pedoman bagi penyusunan dokumentasi tingkat dibawahnya.

Tingkat II : Prosedur Sistem yang dipersyaratkan oleh standar ISO 9001: 2008, yaitu Prosedur Pengendalian Dokumen, Prosedur Pengendalian Rekaman, Prosedur Audit Internal, Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Prosedur Tindakan Koreksi dan Prosedur Tindakan Pencegahan sebagai penjabaran lebih lanjut Manual Mutu dan panduan untuk setiap rangkaian kegiatan kerja di setiap bagian.

Tingkat III : Standar Operasional Prosedur/ Instruksi Kerja dan seluruh peraturan, baik yang diterbitkan secara internal, maupun dalam bentuk dokumen luar berupa undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman16/35

Tingkat IV : Dokumen Pendukung yg berisi formulir-formulir, rekaman-rekaman, peraturan-peraturan dan undang-undang yang merupakan sarana dalam operasi mutu sehari-hari serta yang merupakan bukti dilakukannya aktivitas mutu sesuai dengan Rencana Mutu yang ditetapkan.

4.2.2. Manual Mutu

Manual Mutu POLNEP mencakup seluruh lingkup SMM dan menanggapi seluruh persyaratan ISO 9001: 2008.

Rincian dan tanggapan semua persyaratan standar internasional ISO 9001: 2008 termasuk 6 prosedur yang dipersyaratkan standar dan uraian dari interaksi antara proses-proses dijelaskan dalam instruksi-instruksi kerja.

4.2.3. Pengendalian Dokumen

WMM bertanggung jawab atas pemeliharaan prosedur sistem untuk mengendalikan dokumen dan data yang berhubungan dengan SMM ISO 9001: 2008.

WMM bertanggung jawab atas penerbitan dan pendistribusian salinan TERKENDALI Manual Mutu ini dan memelihara sebuah daftar distribusi. Sebelum diterbitkan setiap salinan TERKENDALI Manual Mutu disahkan oleh WMM dan disetujui oleh Direktur;

Tiap salinan Manual Mutu dinyatakan apakah salinan tersebut merupakan salinan TERKENDALI atau salinan TIDAK TERKENDALI. Semua salinan TERKENDALI bernomor dan dicap TERKENDALI, sedangkan salinan TIDAK TERKENDALI tidak dipelihara atau diperbaharui oleh Institusi, tetapi pada saat diterbitkan digunakan yang berlaku;

Tiap halaman Manual Mutu diidentifikasikan oleh nomor bab, revisi, dan halaman. Setiap halaman revisi yang baru membatalkan bab yang lama;

Setiap penerbitan revisi baru disertai lembar perubahan (bagian yang terkait), yang berisi uraian mengenai bagian yang direvisi;

Setelah beberapa kali direvisi, WMM dapat memutuskan untuk menerbitkan kembali keseluruhan Manual Mutu ini dan memberikan status terbaru;

Semua pemegang salinan TERKENDALI Manual Mutu ini berkewajiban untuk memperbaharui Manual Mutu yang dipercayakan kepadanya dan mengembalikan terbitan atau halaman yang kadaluarsa kepada WMM.

Persetujuan dokumen dan data ditinjau dan disetujui oleh yang berwenang. Seluruh dokumen yang diterbitkan dan dikendalikan penggandaannya untuk memastikan penarikan dokumen lama bila terjadi revisi.

Tanggung jawab dan kewenangan Direktur, Kepala Bagian, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, dan Karyawan dalam aspek pengendalian dokumen dan data diatur dengan Tabel 1 berikut: Dokumen, Pembuat, Persetujuan

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman17/35

Tabel 1 : Tanggungjawab dan Kewenangan

Dokumen Pembuat PersetujuanKebijakan Mutu Wakil Manajemen Mutu Direktur

Sasaran MutuKepala Bagian;Ketua Jurusan, dan Ketua Program Studi

Direktur

Manual Mutu Wakil Manajemen Mutu Direktur

Prosedur Sistem TimWakil Manajemen Mutu;

Direktur

Dokumen Tingkat IIIKepala Bagian; Ketua Jurusan; Kepala UPT/UPPM

Wakil Manajemen Mutu;Direktur

Dokumen Tingkat IVKa. Prodi; Ka. Lab.; Ka. Bengkel; Kasubbag; Ka. Sub Unit

Kepala Bagian; Ketua Jurusan; Kepala UPT/UPPM

Pengendali dokumen harus menjaga agar:

dokumen tidak diperbanyak tanpa seijin pengendali dokumen; dokumen tersedia pada tempat dimana dokumen tersebut dibutuhkan; dokumen yang tidak berlaku lagi ditarik dari peredaran dan dicap KADALUARSA

dengan tinta warna merah

Perubahan dokumen dievaluasi dan disetujui oleh pihak yang berwenang. Perubahan yang terjadi diidentifikasi dengan jelas. Khusus untuk spesifikasi teknis (engineering specification), evaluasi dilakukan dalam waktu tertentu sebelum didistribusikan dan diimplementasikan. Catatan mutu dan tanggal implementasi untuk setiap perubahan yang terjadi disimpan. Setelah mendapat persetujuan, pengendali dokumen secepatnya mendistribusikan dokumen yang baru dan menarik dokumen yang lama untuk dimusnahkan. Dokumen kadaluarsa yang masih disimpan untuk dipergunakan dengan tujuan lain diberikan tanda yang jelas.

Pengendali dokumen mencatat, jika relevan, dokumen internal lainnya serta dokumen eksternal, seperti standar industri, peraturan pemerintah yang mempengaruhi cara kerja dan hasil kerja.

WMM dibantu oleh Sekretariat ISO secara periodik mengecek status dokumen untuk memastikan bahwa Institusi POLNEP menggunakan dokumen versi yang terakhir. Apabila terjadi perubahan, pengendali dokumen harus mendistribusikan salinan perubahan dokumen tersebut kepada pimpinan unit kerja terkait setelah disahkan oleh WMM.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman18/35

Tata cara pengendalian dokumen dijelaskan secara lebih rinci dalam prosedur nomor : PS/09/4.2.3/WMM/003/E02 tentang Prosedur Pengendalian Dokumen.

4.2.4. Pengendalian Catatan Mutu (Rekaman)

WMM bertanggung jawab memelihara prosedur untuk mengendalikan catatan mutu. Setiap kepala bagian, kepala sub bagian, ketua jurusan, ketua program studi, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala Workshop, kepala satuan laut, kepala satuan darat, bertanggung jawab untuk penyimpanan catatan mutu (termasuk catatan mutu dari pelanggan) dibagiannya yang meliputi metode pengaksesan, pengarsipan dan lokasi yang memudahkan pencarian catatan mutu sesuai dengan persyaratan ISO 9001 : 2008Berikut adalah masa penyimpanan yang ditentukan dan sesuai ISO 9001 : 2008:

Catatan mutu yang berhubungan dengan proses persetujuan lulusan oleh pelanggan, peralatan, permintaan dan perubahan yang terjadi disimpan selama lulusan tersebut masih diproduksi ditambah satu tahun kecuali dipersyaratkan lain oleh pelanggan.

Catatan mutu pemeriksaan kualitas disimpan selama satu tahun setelah pemeriksaan tersebut dilakukan.

Catatan mutu audit internal disimpan selama tiga tahun.Masa penyimpanan boleh melebihi dari yang ditentukan. Masa penyimpanan di atas harus dianggap sebagai masa penyimpanan minimum dan institusi tetap mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku mengenai masa penyimpanan.Tata cara pengendalian rekaman secara lebih rinci dijelaskan dalam prosedur Nomor : PS/09/4.2.4/WMM//004/E02 tentang prosedur Pengendalian Rekaman.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman19/35

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

5.1. Komitmen Manajemen

5.1.1 Pengertian Komitmen Manajemen

Komitmen manajemen merupakan Suatu tekad yang diprakarsai dan digalang oleh pimpinan unit kerja beserta seluruh jajarannya untuk melaksanakan kebijakan mutu secara konsisten dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan mutu dan kepuasan pelanggan

5.1.2 Penyebarluasan komitmen manajemen

Komitmen ini dibuat salinannya dan disebarluaskan dalam bentuk penempatan di lokasi-lokasi strategis agar semua karyawan bisa mengetahui secara jelas bahwa SMM ISO 9001:2008 dijalankan dan didukung penuh dari karyawan tingkat terendah sampai dengan tertinggi tanpa ada perbedaan.

Direktur menyediakan bukti kesanggupan untuk implementasi dan pengembangan dari SMM dan terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan cara :

Berkomunikasi dengan para karyawan dan seluruh mahasiswa secara langsung untuk menyampaikan pentingnya penerapan SMM ISO 9001: 2008 sebagai wahana untuk meraih cita-cita POLNEP;

Mengadakan rapat pimpinan satu kali setiap bulan yang dihadiri oleh kepala unit hingga Pudir. Di dalam rapat dimana direktur menekankan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan, undang-undang dan peraturan yang berlaku;

Penetapan kebijakan mutu dan sasaran mutu; Memastikan ketersediaan yang diperlukan sumber daya dengan meninjau ulang daftar

prasarana dan beban kerja sumber daya manusia.

5.2. Fokus pada Pelanggan

Direktur memastikan bahwa kebutuhan dan harapan pelanggan dapat tercapai. Setiap kebutuhan dan harapan pelanggan akan direalisasikan dan ditetapkan untuk menuju keberhasilan kepuasan pelanggan.

Direktur menghimpun masukan saran dan kebutuhan pihak-pihak terkait dengan:5.2.1 Membentuk ikatan Orang tua Murid dan menyediakan fasilitas ruangan khusus untuk

kantornya serta menugaskan PUDIR III untuk mengadakan pertemuan setiap bulan.5.2.2 “Tracer Study” kepada pihak industri, secara berkala melalui kuesioner5.2.3 Menetapkan pengukuran ekspektasi dan persepsi setiap tahun5.2.4 Menugaskan konselor untuk membantu mahasiswa yang bermasalah5.2.5 Mengangkat seorang pembimbing akademik untuk setiap kelompok/ group.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman20/35

5.3 Kebijakan MutuDirektur telah menetapkan dan menyetujui kebijakan mutu POLNEP yang termuat dalam Manual Mutu ini. Direktur memastikan bahwa :

telah sesuai dengan tujuan organisasi, kebutuhan yang meliputi komitmen manajemen terhadap mutu untuk memenuhi/

harapan pelanggan dan perbaikan yang berkelanjutan dari SMM, menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu, kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai tujuan POLNEP, dikomunikasikan dan dipahami di dalam Institusi POLNEP melalui pelatihan,

pertemuan-pertemuan karyawan, dan pemasangan informasi pada papan buletin, sertaditinjau agar selalu sesuai.

Kebijakan Mutu Institusi ini, dimana untuk sosialisasinya antara lain ditulis pada tulisan pancang dan sosialisasi bertingkat pada seluruh pegawai.

5.4 Perencanaan

5.4.1 Sasaran mutu

Setiap satuan kerja harus memiliki rencana operasi tahunan yang diturunkan dari rencana strategis POLNEP

Direktur menetapkan sasaran POLNEP dan memastikan setiap satuan kerja membuat sasaran-sasaran yang menunjang sasaran institusi.

Direktur memastikan diukurnya pencapaian terhadap sasaran dimaksud melalui laporan bulanan untuk dibahas pada rapat pimpinan setiap bulan.

Direktur memimpin rapat bulanan guna membahas rencana pelaksanaan proses-proses pada setiap fungsi, sehingga dapat dipastikan dilakukan rencana secara efisien dan efektif.

5.4.2 Perencanaan Sistem manajemen Mutu

WMM ditugaskan untuk memelihara dan memastikan keterpaduan SMM, dan kebutuhan akan perubahan pada SMM direncanakan dan diimplementasikan dalam kerangka perbaikan berlanjut. Masukan yang diperlukan dihimpun melalui berbagai cara yang mungkin sesuai dengan panduan standar ISO 9001: 2008.

5.5. Tanggung Jawab, Wewenang, dan Komunikasi

5.5.1 Tanggung Jawab dan Wewenang

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman21/35

Direktur menyetujui dan mensahkan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi setiap unit, pengangkatan para pejabatnya serta uraian tugas dan wewenang semua personil. Untuk personil di bawah setiap pimpinan satuan organisasi pensahan uraian tugasnya dilimpahkan kepada kepala unit masing-masing. Struktur organisasi tertulis di 2.2 pada Manual Mutu, sedangkan uraian tugas dan wewenang disimpan pada bagian kepegawaian. Tugas dan fungsi setiap satuan kerja secara terperinci terdapat pada Statuta dan Organisasi Tata Kerja POLNEP. Bila secara tidak terduga seorang personil berhalangan, maka tanggung jawab dan wewenangnya dilimpahkan keatas sesuai dengan struktur organisasi, atau dapat ditunjuk fungsi lain dengan suatu memo. Bila Direktur berhalangan, maka tugas-tugas rutinnya dilimpahkan kepada Pembantu Direktur, sedangkan pelimpahan wewenang-wewenang yang khusus ditetapkan tertulis dengan suatu memo.

5.5.2. Wakil Manajemen Mutu

Wakil manajemen mutu ditunjuk dan ditetapkan oleh direktur atas dasar kemampuannya menerapkan, memelihara, dan meningkatkan kinerja SMM, yang diluar tugasnya memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut:

memastikan proses yang diperlukan untuk SMM ditetapkan, diterapkan dan dipelihara. Melaporkan kepada direktur tentang kinerja SMM dan kebutuhan apapun untuk

perbaikannya. Memastikan pembangkitan kesadaran tentang pentingnya memenuhi persyaratan

pelanggan diseluruh organisasi. Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan SMM.

5.5.3. Komunikasi Internal

Direktur mengeluarkan peraturan tentang tatacara berkomunikasi antar fungsi-fungsi antara lain dengan menggunakan fasilitas komputer untuk menghemat alat tulis dan waktu

Sebagai tanda otorisasi setiap pejabat/ petugas diberikan “tanda” masing-masing. Jadwal rapat selama satu tahun ditetapkan oleh direktur pada awal tahun.

Komunikasi di dalam Institusi POLNEP yang mencakup hubungan antar fungsi organisasi atau antar karyawan dilakukan dengan dua cara:

1. komunikasi langsung, yaitu pemberi informasi/tugas berbicara langsung dengan penerima tugas.

2. komunikasi tidak langsung, yaitu pemberi informasi/tugas menyampaikan kebutuhannya melalui suatu media seperti: memo, surat pemberitahuan, e-mail, pengumuman, dan lain-lain.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman22/35

Isi komunikasi ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan mutu lulusan, SMM, tugas kerja, dan kegiatan produksi.

5.6. Tinjauan Manajemen

5.6.1. Umum

Direktur memimpin rapat Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan secara berkala, minimal dua kali setahun. Tinjauan Manajemen digunakan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan SMM. Dalam tinjauan juga dicakup peluang perbaikan dan kebutuhan akan perubahan pada Sistem Manajemen Mutunya, termasuk kebijakan dan sasaran mutu POLNEP. Rekaman tinjauan dipelihara oleh WMM.

5.6.2. Masukan Untuk Tinjauan Manajemen

Hal-hal yang dibahas dalam rapat Tinjauan Manajemen antara lain:

Hasil audit internal selama (3 atau 6) bulan keluhan/ umpan balik pelanggan status tindakan koreksi dan pencegahan kinerja proses dan kesesuaian produk (mutu lulusan) tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya perubahan yang dapat berpengaruh kepada SMM Kebijakan dan sasaran mutu masalah yang tidak dapat diselesaikan, jika ada rekomendasi untuk perbaikan.

5.6.3. Luaran Tinjauan

Rapat harus dihadiri dan dipimpin oleh Direktur, semua Pembantu Direktur, WMM, semua ketua Jurusan, semua kepala unit dan siapapun yang diundang karena terkait dengan masalah yang akan dibicarakan di dalam rapat. Undangan rapat harus disebarkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal rapat. Hasil tinjauan manajemen harus dituangkan dalam notulen rapat yang disusun oleh WMM dan disetujui dan disahkan oleh Direktur. Apabila terdapat masalah yang mendesak Direktur dapat mengundang rapat tinjauan manajemen.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman23/35

6. MANAJEMEN SUMBERDAYA

6.1. Penyediaan Sumberdaya

Manajemen bertanggungjawab untuk menyediakan sumber daya yang memadai untuk menerapkan, memelihara, dan meningkatkan SMM efektif dan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratannya.

6.2. Sumber daya Manusia

6.2.1. Umum

Semua karyawan POLNEP yang mengerjakan pekerjaan yang mempengaruhi mutu baik staf pengajar maupun teknisi/ laboran serta karyawan administrasi dipastikan kemampuannya berdasarkan, pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan tugas masing-masing. Untuk hal dimaksud POLNEP menerapkan penilaian kompetensi secara berkala yang terekam dalam bentuk yang dinamai Matriks Kompetensi. POLNEP menerapkan sistem Pembinaan Karir yang disebut Jenjang Karir Fungsional yang merupakan adopsi dari Sistem Pembinaan Karir Dosen namun telah dikembangkan sedemikian rupa agar dapat mengakomodir peningkatan karir seluruh karyawan baik tenaga akademik maupun tenaga administratif.

6.2.2. Kompetensi, kesadaran dan pelatihanAgar dapat melaksanakan tugas secara optimal, POLNEP:

Menyediakan pendidikan sertifikasi, pelatihan, magang atau tindakan lain sesuai dengan kebutuhan

Menilai keefektifan tindakan yang dilakukan pada penilaian setahun sekali yang secara langsung mempengaruhi “reward” yang didapat setiap karyawan.

Memastikan bahwa karyawan sadar akan relevansi dan pentingnya kegiatan mereka, dan bagaimana sumbangan mereka pada bagi pencapaian sasaran mutu melalui diantaranya pemberian penghargaan atas prestasi dan kedisiplinan.

Pengelolaan administrasi yang berkaitan dengan sumber daya manusia beserta rekamannya menjadi tanggungjawab bagian Adum dan Kepegawaian di bawah pembinaan Pembantu Direktur II. Rencana pengembangan diusulkan oleh pimpinan unit kepada Eksekutif setiap awal tahun.

6.3. Prasarana

POLNEP menetapkan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan jasa Pendidikan dan Pengajaran dengan:

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman24/35

Gedung, ruang kerja dan kelengkapan terkait, angkutan, telepon, dll oleh bagian Administrasi Umum.

Peralatan terutama perangkat keras oleh UPT Perawatan dan Perbaikan. Sarana komunikasi Local Area Network dan perangkat lunak oleh UPT Komputer dan

Teknologi Informasi.Kegiatan yang berkaitan dengan prasarana dirinci lebih lanjut di dalam instruksi masing-masing unit kerja tersebut di atas.

6.4. Lingkungan KerjaBagian Administrasi Umum, melalui sub unit kerumahtanggaan bertanggungjawab atas pengelolaan prasarana lingkungan kerja dengan tujuan agar proses Belajar Mengajar mencapai kesesuaian dengan persyaratan jasa/ produk.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman25/35

7. REALISASI PRODUK (LULUSAN)

POLNEP harus merencanakan dan mengembangkan proses yang dibutuhkan untuk realisasi lulusan. Perencanaan realisasi lulusan harus konsisten dengan persyaratan lain dari proses-proses SMM POLNEP.

7.1 Perencanaan Realisasi jasa/produkDalam merencanakan realisasi produk untuk pendidikan dan pengajaran, hal-hal yang dilakukan adalah :7.1.1 Perencanaan realisasi jasa pendidikan dilakukan oleh setiap Jurusan (ka. Jur/ Sekr. Jur.),

para Ketua Program Studi (Ka. Prodi) masing-masing program studi. Hasil perencanaan ini selanjutnya dikoordinasikan oleh Pembantiu Direktur I Bidang Pendidikan melalui rapat untuk memastikan keterpaduannya.

7.1.2 Pada awal tahun ajaran luaran rapat koordinasi dimaksud berupa Kalender Akademik, Jadwal Teori yang didahului verifikasi silabus ataupun Rencana Pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan.

7.2 Proses Berkaitan dengan produk7.2.1 Penetapan Persyaratan yang berkaitan dengan produk:

Dalam menetapkan persyaratan kurikulum POLNEP mengacu pada: Hasil ”assesment” terhadap PBM oleh mahasiswa setiap tahun Hasil ”Tracer Study” tentang kompetensi kepada pihak industri UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi Kepmendiknas No. 232/U/2008 tentang Kurikulum Perguruan Tinggi Masukan/ pengalaman para staf pengajar Politeknik Negeri Pontianak Masukan dari para ahli/ pakar untuk kepentingan lokal/ daerah.

7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan pelanggan Pada saat memberikan pendidikan kepada calon mahasiswa, harus dilakukan tinjauan

persyaratan calon mahasisiswa. Persyaratan didokumentasikan kelengkapan dan kejelasannya ditinjau.

Komunikasi dengan calon mahasiswa perlu dilakukan dengan:a. ”Open House” pada saat sebelum pendaftaran calon peserta ujian saringan.b. Memberikan penjelasan tentang program studi, sistem pengajaran, karir, dll.c. Menampung umpan balik dari calon siswa dan orang tua siswa.d. Memberikan penjelasan secara langsung.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman26/35

7.3 Perancangan dan Pengembangan7.3.1 Perancangan dan Pengembangan Perencanaan.

Perancangan dan pengembangan jasa Pendidikan seperti kurikulum dilakukan oleh suatu gugus tugas yang terdiri dari wakil setiap jurusan dibawah koordinasi PD I.

7.3.2 Bidang temu antara kelompok berbeda terkait dalam perancangan dan pengembangan dikelola untuk memastikan komunikasi efektif dan kejelasan penugasan tanggungjawab.

7.3.3 Masukan yang berkaitan dengan persyaratan produk harus ditetapkan dan rekamannya dipelihara. Masukan ini harus ditinjau kecukupannya .

7.3.4 Keluaran perancangan dan pengembangan harus disajikan dalam bentuk yang memungkinkan verifikasi terhadap masukan perancangan dan pengembangan dan harus disetujui sebelum dikeluarkan .

7.3.5 Tinjauan atas perancangan dan pengembangan harus dilakukan dan rekaman hasil tinjauan dan tindakan apapun yang perlu harus dipelihara. Tinjauan ditujukan untuk menilai kemampuan hasil perancangan dan pengembangan serta untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan

7.3.6 Verifikasi harus dilakukan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan untuk memastikan bahwa keluaran perancangan dan pengembangan telah memenuhi persyaratan masukan perancangan dan pengembangan . Rekaman hasil verifikasi dan tindakan apapun yang perlu harus dipelihara.

7.3.7 Harus dilakukan validasi perancangan dan pengembangan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan bagi penerapan yang ditentukan atau pemakaian yang dimaksudkan. Rekaman hasil validasi dan tindakan apapun yang perlu harus dipelihara .

7.3.8 Perubahan perancangan dan pengembangan harus ditunjukan dan rekamannya dipelihara. Perubahan harus ditinjau, diverifikasi dan dibenarkan serta disetujui sebelum diterapkan .

7.4 Pembelian (Purchasing)7.4.1 Penilaian Pemasok7.4.1.1 Penilaian Staf Pengajar luar.

Diberlakukan peraturan untuk “menyewa” pengajar/penceramah dari luar POLNEP yang disebut staf pengajar ‘part timer’. Hal ini dilakukan melalui pemilihan institusi tempat yang bersangkutan mengajar, rekomendasi staf pengajar POLNEP, penilaian latar belakang pendidikan, pengalaman dan pelatihan calon pengajar dimaksud oleh PD I.

7.4.2 Pembuatan Order Pembelian Verifikasi terhadap produk yang dibeli dilakukan pada saat serah terima barang dengan

mencocokkannya terhadap jumlah, harga, waktu penyerahan dan terutama spesifikasi teknis yang ditetapkan saat mengeluarkan order atau pesanan kepada pemasok.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman27/35

Verifikasi dilakukan di bawah tanggung jawab bagian Administrasi Umum dan Keuangan dibantu pakar teknis dari satuan kerja pengguna.

7.4.3 Verifikasi Jasa/Produk yang Dibeli Bila POLNEP bermaksud untuk memverifikasi produk yang dibeli di tempat suplier,

maka POLNEP harus memberitahukan cara verifikasi serta kriteria penerimaannya dalam dokumen pembelian

Verifikasi organisasi atau POLNEP di tempat suplier tidak boleh digunakan oleh POL-NEP sebagai bukti bahwa suplier telah melakukan pengendalian mutu secara efektif, dan bahwa dengan demikian POLNEP telah bebas dari tanggung jawabnya untuk menyediakan produk yang memenuhi syarat.

7.5 Produksi dan penyediaan Jasa7.5.1 Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa

Pengendalian Penyediaan Jasa Pendidikana. Semua proses Pendidikan harus telah direncanakan, tahapan-tahapan dan cara

pemantauannya jelas.b. Operasi-operasi pokok utama yang dilakukan harus terdokumentasi dalam

bentuk yang sesuai (misalnya silabus, kurikulum, jadwal teori& praktik, peraturan akademik dll), yang menjelaskan tahap-tahap proses, peralatan yang dipakai waktu ujian / test dan sebagainya.

c. Pelaksanaan Pendidikan harus mengacu atau disertai instruksi kerja terdokumentasi yang diperlukan, serta sarana untuk mengendalikannya, daftar kehadiran, daftar nilai yang menunjukkan tahap-tahap Proses Belajar, test dan kriteria keberterimaannya.

d. Proses harus dipantau dengan daftar hadir pada tahap-tahap yang telah ditentukan dalam dokumentasi proses.

e. Test / ujian pada setiap tahap pendidikan dilakukan menurut Peraturan Akademik.

f. Kebersihan lingkungan Pendidikan harus dipelihara.g. Rincian lebih lanjut dijelaskan dalam instruksi kerja untuk proses

terkait.

7.5.2 Pembenaran Proses untuk Produksi dan Penyediaan Jasa PendidikanBila hasil proses tidak dapat diinspeksi langsung pada waktu proses berlangsung, melainkan setelah produk dihasilkan (proses khusus), maka pengendalian proses dilakukan dengan memantau parameter-parameter proses yang berpengaruh besar pada jalannya proses. Dokumentasi proses harus menetapkan tingkat pengendalian dan cara pemantauan proses. Ketua Jurusan/Kepala Produksi bertanggung jawab terhadap pembenaran proses dengan menetapkan kriteria : Proses,

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman28/35

kualifikasi peralatan dan personil,

metodologi dan tatacara, rekaman yang harus dibuat, dan pembenaran ulang.

7.5.3 Identifikasi dan Mampu telusur Produk / hasil Jasa Pendidikan7.5.3.1 Identifikasi dan Mampu telusur Produksi

Bila sesuai, identifikasi produk diberikan pada semua produk. Identifikasi dan sistem pencatatan yang sesuai diatur demikian sehingga dapat mengacu

pada pemasok dan/atau proyek. Mampu telusur produk diterapkan oleh POLNEP hanya sejauh dipersyaratkan dan dapat

dilakukan. Sampai saat ini tidak ada pelanggan yang mempersyaratkan pelanggan mampu telusur. Mampu telusur hasil jasa pendidikan.

Mampu telusur, bila dilakukan, dilaksanakan dengan sistem pencatatan yang memadai, dapat mengacu pada sumber bahan dan proyek, dan ini dilakukan untuk hasil jasa pen-didikan.

Status produk dari segi pemeriksaan spesifikasinya diidentifikasi Sejak barang/ maha-siswa masuk hingga penyerahan kepada pelanggan/ selesainya pendidikan.

Identifikasi status inspeksi diberikan dengan sarana yang sesuai dan harus menunjukkan personil berwenang menginspeksi dan bertanggungjawab bagi pelepasan produk/ kelu-lusan mahasiswa.

7.5.4 Produk Milik Pelanggan Produk Milik Pelanggan Pendidikan

a. POLNEP harus mengidentifikasi kompetensi dan karakter terbaik yang dimiliki siswa.

b. Sikap perilaku dan temperamen yang karena sesuatu hal tidak sesuai harus direkam.

c. Verifikasi oleh POLNEP tidak membebaskan mahasiswa dari tanggung jawabnya menyediakan sikap, perilaku dan temperamen yang baik.

d. Peraturan Akademik digunakan sebagai pedoman dalam penanganan mahasiswa.

7.6 Pengukuran dan Pemantauan7.6.1 Alat ukur dan Pemantauan jasa Pendidikan

Setiap soal tes harus telah diverifikasi oleh Ketua Program Studi sebelum digunakan. Untuk keperluan pemutahiran, “bank soal” dikelola oleh Ketua Program Studi.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman29/35

Verifikasi dilakukan dengan membanding substansi pertanyaan-pertanyaan dengan silabus dan/atau kurikulum

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman30/35

8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN

8.1 UmumInstitusi POLNEP mengendalikan proses pendidikan yang menyangkut mutu lulusan dilakukan secara terencana dan konsisten dimulai dari awal proses hingga akhir proses pendidikan dengan melakukan proses evaluasi terhadap lulusan, menganalisa penyimpangan, melakukan perbaikan (penyempurnaan), dan juga melakukan audit atas pelaksanaan SMM dan peningkatan efektifitas SMM.

8.2 Pemantauan dan pengukuran8.2.1 Kepuasan pelangganBagian Akademik dan Penjamin Mutu mendokumentasikan aktivitas penentuan kepuasan pelanggan, termasuk frekuensi. Metode yang dipilih untuk menentukan kepuasan pelanggan dengan obyektif sehingga hasilnya dapat dipercaya dan digunakan.

Trend kepuasan pelanggan didokumentasikan dan didukung oleh data yang obyektif, dibandingkan dengan saingan atau Institusi lainnya. Manajemen bertanggungjawab untuk mengevaluasi hasil studi yang dilakukan dan mempunyai inisiatif untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan.Tata cara pengukuran kepuasan pelanggan diatur dalam SOP Nomor: SOP/00/8.2.1/AAKPSI/028/E01

8.2.2 Audit InternalInstitusi POLNEP merencanakan dan melaksanakan audit mutu internal guna memverifikasi bahwa :

Dokumentasi WMM yang dikembangkan telah sesuai dengan persyaratan ISO 9001: 2008

Implementasi telah sesuai dengan SMM yang ditetapkan SMM, termasuk proses kerja yang dikembangkan, sudah efektif

Koordinator Audit Internal bersama dengan WMM bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan audit mutu internal. Hal-hal yang diperhatikan antara lain :

Program dan jadwal rencana pelaksanaan audit mutu internal disusun oleh koordinator audit mutu internal dengan memperhatikan status dan pentingnya bagian yang akan diaudit. Jika terjadi peningkatan ketidaksesuaian dan keluhan pelanggan, frekuensi audit harus ditingkatkan.

Jadwal audit harus dikonfirmasikan ke Kepala Departemen/Unit yang akan diaudit Jadwal audit harus mewakili semua aktifitas kerja yang ada, yang berkaitan dengan

SMM institusi.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman31/35

Program audit harus dievaluasi secara berkala, minimal satu semester sekali. Personil yang melaksanakan harus personil yang tidak terkait langsung dengan bagian

yang akan diaudit, dan sudah mengikuti pelatihan audit mutu internal. Bagian yang diaudit wajib melaksanakan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian yang

ditemukan dalam waktu yang telah disepakati dan keefektifan pelaksanaannya akan diverifikasi oleh auditor.

Catatan mutu (hasil audit) disimpan (diarsipkan) oleh WMM dan direkomendasikan ke Direktur POLNEP.

Prosedur audit internal diatur dalam prosedur Nomor PS/09/8.2.2/WMM/006/E02

8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses Bagian Akademik dan Penjamin Mutu mengidentifikasi penggunaan teknik statistik

dalam pengendalian proses dan untuk memverifikasi kemampuan proses serta karakteristik lulusan.

Teknik statistik, sejauh memungkinkan, diidentifikasi pada saat perencanaan mutu untuk penerimaan mahasiswa baru, yang detailnya diatur dalam prosedur. Penggunaan dan pemantauan dengan teknik statistik didokumentasikan dalam sistem mutu. Konsep dasar statistik harus dimengerti oleh pihak yang akan menggunakan atau memantau data statistik. “Capability Process” atau “Process Performance” yang disetujui pada saat awal penerimaan mahasiswa baru harus dipertahankan dengan implementasi yang konsisten terhadap prosedur.

Aktivitas penting yang terjadi dalam proses pendidikan harus dicatat. Jika karakteristik yang dipantau dengan teknik statistik menunjukkan ketidakmampuan atau ketidakstabilan proses, maka pemeriksaan yang lebih intensif terhadap lulusan yang dihasilkan proses tersebut dilakukan. Tindakan koreksi diidentifikasi, termasuk penanggung jawab untuk menstabilkan atau meningkatkan kemampuan proses.

8.2.4 Pemantauan dan pengukuran lulusan POLNEPInstitusi POLNEP membuat, menetapkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan prosedur

pemeriksaan dan pengujian mutu terhadap mahasiswa baru dan bahan pendukung yang diterima, mahasiswa yang sedang melakukan perkuliahan dan yang telah lulus dari perkuliahan (alumni).

Institusi POLNEP menetapkan standar kriteria penerimaan mahasiswa baru/pendukung serta metode pemeriksaannya. Untuk semua mahasiswa baru/pendukung yang teridentifikasi, mutu mahasiswa baru harus diperiksa oleh bagian penerimaan sesuai dengan persyaratan mutu yang ditetapkan kecuali bahan pendukung yang mempunyai status mutu yang jelas.

Jika jadwal perkuliahan sangat mendesak, mahasiswa baru atau pendukung yang belum diperiksa dapat digunakan dengan syarat bahwa penerimaan mahasiswa baru /pendukung yang belum diperiksa itu diberikan identifikasi khusus.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman32/35

Pengendalian mutu (uji dan pemeriksaan) lulusan dalam proses perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan prosedur, instruksi kerja yang ditetapkan oleh masing- masing kepala unit yang bertanggung jawab .

Pemeriksaan mutu dalam proses perkuliahan dapat tidak dilakukan dalam keadaan mendesak. Jika hal tersebut terjadi, lulusan yang dihasilkan harus diberi identifikasi khusus. Sebagai bagian dari perbaikan yang berkesinambungan, aktivitas pengendalian mutu dengan melakukan inspeksi harus diusahakan untuk diarahkan ke tindakan pencegahan seperti penggunaan teknik statistik.

Sebagai jaminan mutu kepada pelanggan, lulusan akan melalui proses pemeriksaan mutu akhir (Tugas Akhir) sesuai dengan prosedur/instruksi kerja yang berlaku.

Catatan mutu hasil pemeriksaan mutu pada awal, dalam proses perkuliahan maupun pada pemeriksaan akhir disimpan dan ditentukan masa penyimpanannya sesuai dengan prosedur pengendalian catatan mutu dan persyarataan standard ISO 9001:2008. Catatan mutu itu dibuat sejelas mungkin agar dapat memberikan indikasi baik atau tidaknya barang hasil pemeriksaan maupun personil yang mengambil kesimpulan itu.

Setiap mahasiswa baru/pendukung dalam proses perkuliahan maupun lulusan yang telah melewati proses pemeriksaan dan uji mutu dibuat sehingga mempunyai status mutu yang jelas. Tanda status mutu dibuat sejelas mungkin dan mudah dipahami, memuat informasi mengenai lulusan yang baik dan yang tidak sesuai serta sesuai dengan persyaratan pelanggan, jika ada.

8.3 Pengendalian produk tidak sesuaiBagian Akademik, Penjamin Mutu dan bagian lain yang terkait di Institusi POLNEP

membuat, menetapkan, memelihara, dan melakukan koordinasi penerapan prosedur penanganan mahasiswa baru dan bahan pendukung yang diterima, mahasiswa yang sedang melakukan perkuliahan dan yang telah lulus dari perkuliahan (alumni) yang tidak sesuai mutu. Penanganan lulusan yang tidak sesuai mencakup semua produk yang tidak jelas status mutunya, Identifikasi yang diberikan kepada lulusan dibuat dengan sangat jelas untuk semua personil yang mempunyai keterkaitan dengan lulusan tersebut. Selain itu identifikasi yang diberikan harus bersifat “Visual”.

Setiap lulusan tidak sesuai yang ditemukan dievaluasi oleh pihak yang berwenang sesuai dengan prosedur untuk menentukan tindak lanjut terhadap lulusan yang tidak sesuai tersebut.

Instruksi pengerjaan ulang dibuat sehingga tersedia untuk digunakan oleh personil terkait. Jika aktivitas pengerjaan ulang berbeda dengan proses sebelumnya. Hasil akhir dari proses ulang harus diperiksa kembali dan harus memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan.

Seluruh ketidaksesuaian mutu pada mahasiswa baru dan bahan pendukung yang diterima, mahasiswa yang sedang melakukan perkuliahan dan yang telah lulus dari perkuliahan (alumni), termasuk lulusan yang tidak sesuai serta tindak lanjutnya didokumentasikan dengan jelas, lengkap, akurat dan disimpan dengan rapi.

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman33/35

Analisa dilakukan terhadap lulusan yang tidak sesuai ini, sehingga suatu rencana pengurangan lulusan tidak sesuai dengan skala prioritas yang jelas dapat dibuat. Rencana pengurangan lulusan tidak sesuai ini juga dipantau untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dan catatan analisanya tersedia untuk dievaluasi pelanggan.Prosedur pengendalian produk tidak sesuai diatur dalam prosedur Nomor PS/09/7.6.0/WMM//005/E02

8.4 Analisis DataInstitusi POLNEP melakukan analisis hasil pemeriksaan mutu lulusan dan tingkat

kepuasan pelanggan, karakteristik proses dan lulusan serta kecenderungannya dan disimpulkan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan. Analisis dapat berupa analisis statistik, analisis performance dan lain-lain. Setiap unit berkewajiban melakukan analisis hasil yang menjadi tanggung jawabnya.

Institusi POLNEP menentukan, mengumpulkan dan meneliti data untuk menentukan kesesuaian dan tingkat efektivitas SMM yang diterapkan. Institusi meneliti data ini untuk menyediakan informasi :

Ketidak puasan dan/atau kepuasan pelanggan ; Penyesuaian ke pelayanan/kebutuhan lulusan; Karakteristik kecenderungan proses dan pelayanan/lulusan Tindakan pencegahan dan perbaikan

8.5 Perbaikan

8.5.1 Perbaikan berkesenambungan

Institusi POLNEP selalu melakukan perbaikan berkelanjutan atas masalah-masalah yang ditemukan selama menerapkan SMM dan masalah lain yang berpotensi mengganggu jalannya produksi. Masalah-masalah yang termasuk dalam perbaikan berlanjut seperti: Pengurangan biaya, efisiensi, produktivitas, keamanan, kualitas, lingkungan kerja. Sarana untuk melakukan perbaikan dapat melalui sistem sumbang saran, Lembaga Jaminan Mutu atau ide saat pertemuan.

8.5.2 Tindakkan korektif Institusi POLNEP membuat prosedur pelaksanaan tindakan koreksi & pencegahan.

Tindakan koreksi yang dilakukan dapat bersumber dari : Ketidaksesuaian yang ada (termasuk keluhan dan klaim dari pelanggan); Ketidaksesuaian proses/lulusan; Hasil temuan audit mutu internal.

Setiap masalah yang teridentifikasi dicatat di formulir yang telah ditentukan. Selain tin-dakan koreksi, penanggung jawab, dan batas waktu harus ditentukan. Dilanjutkan dengan veri-fikasi keefektifan tindakan sesudah pelaksanaannya. Setiap tindakan koreksi yang dilakukan

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman34/35

atau pengendalian yang diimplementasikan dipertimbangkan implementasinya untuk lulusan atau proses yang serupa.Prosedur tindakan koreksi diatur dalam prosedur Nomor PS/09/8.5.2/WMM//007/E02

8.5.3 Tindakan pencegahanInstitusi POLNEP menganalisis prosedur (penerimaan mahasiswa baru, proses

perkuliahan dan lulusan),hasil audit mutu internal, keluhan pelanggan dan lain-lain untuk mengidentifikasi masalah yang dapat terjadi sehingga tindakan pencegahannya dapat dilakukan. Tindakan pencegahan yang dilakukan dicatat, diverifikasi keefektifannya dan dilaporkan pada saat tinjauan manajemen.Prosedur tindakan pencegahan diatur dalam prosedur Nomor PS/09/8.5.3/WMM//008/E02

Diperiksa pada tanggal : 14 September 2009

oleh: Wakil Manajemen Mutu,

Ir. Rasiwan, MT.

Disahkan pada tanggal : 14 September 2009

oleh : Direktur,

Mahyus, S.Pd., SE., MM.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

MANUAL MUTU No. Dokumen:MM/10/4.0.0/WMM/009/E02

Tanggal Terbit:14 Sept. 2009

Halaman35/35