MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019
Transcript of MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
TAHUN 2019
1. Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
2. Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
3. Direktorat HAM dan Kemanusiaan
4. Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
5. Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
6. Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
7. Direktorat Sosial Budaya dan OI Negara Berkembang
DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2019
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA
MULTILATERAL
TAHUN 2019
Perspektif:
Tujuan:
Deskripsi Tujuan:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Satuan Pengukuran : Persentase
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018Target Realisasi Target Target
80% 83% 85%
85%
85%
80%
80%
IKU1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum kerja sama multilateral.
Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau, dan keberhasilan pencalonan Indonesia pada Organisasi Internasional (OI).Forum Regional/Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat regional/multilateral. Organisasi Internasional : institusi yang beranggotakan 3 negara yang berdaulat atau lebih.Latar belakang:Kepemimpinan pada forum regional dan multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan, serta Indonesia/WNI dapat menduduki suatu jabatan strategis pada OI yang Indonesia menjadi anggotanya. Dengan menduduki jabatan tersebut, Indonesia berkesempatan untuk turut serta menyusun kebijakan OI, menyusun dan melaksanakan program-program kerja OI yang dapat dimanfaatkan dan disesuaikan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, maupun memperjuangkan kepentingan regional dan negara-negara berkembang guna meningkatkan postur internasional Indonesia.Pada prinsipnya, keputusan pencalonan untuk suatu jabatan pada organisasi internasional berada di tangan instansi yang menjadi focal point organisasi internasional tersebut, Kemenlu berperan dalam menyampaikan pandangan dan rekomendasi terhadap usulan pencalonan dari instansi/focal point. Walaupun pandangan dan rekomendasi dari Kemenlu tersebut saat tidak diakomodasi oleh instansi/focal point, Kemenlu tetap akan mengupayakan pemenangan terhadap pencalonan dimaksud.
Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group.• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair, co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host.• Keberhasilan pencalonan akan dicatat dalam tahun penyelenggaraan pemilihan. Contoh: pemilihan anggota Dewan IMO periode 2018-2019 diselenggarakan pada tahun 2017. Keberhasilan Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan IMO periode 2018-2019 dicatat sebagai capaian Kemenlu.
*) Terdapat kemungkinan pertemuan yang telah disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia batal terlaksana, sehingga variable perbandingan antara Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia terhadap Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia dijadikan sebagai ukuran keberhasilan.
Formula:
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Stakeholders Perspective
Kepemimpinan dan peran Indonesia yang Berpengaruh dalam Forum Kerja Sama Multilateral
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.
Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.
Latar belakang: Kepemimpinan dan peran Indonesia dalam kerja sama Internasional merupakan amanat dari RPJMN Tahun 2015-2019 pada Sasaran Utama Bidang Politik Luar Negeri. Selama 5 tahun terakhir, kinerja Kemenlu melalui langkah diplomasi total telah berhasil memperlihatkan kepemimpinannya, khususnya di ASEAN dan telah menunjukkan perannya dalam setiap isu global lainnya. Indonesia sebagai negara besar yang merupakan bagian dari G20 diharapkan dapat terus meningkatkan pengaruhnya dalam hal kepemimpinan dan peran dalam setiap fora kerja sama internasional untuk 5 tahun kedepan. Kepemimpinan merupakan hasil dari peran/ kontribusi diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional di fora internasional. Kepemimpinan dapat diperlihatkan diantaranya melalui peran sebagai inisiator, mediator dan fasilitator.
(Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia + Jumlah dukungan negara lain atas pencalonan Indonesia di Organisasi Internasional)
x 100%(Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia + jumlah target dukungan pencalonan
Indonesia di Organisasi Internasional)Tujuan:
Untuk mengukur pengaruh Indonesia pada forum multilateral
Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral
Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral
• Laporan Delri, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, kertas posisi, statement Delri.• Jumlah pencalonan yang diusulkan: database pencalonan.
Periode Pelaporan 2016 2017
Realisasi
TAHUNAN
TRIWULAN IV
TRIWULAN I
TRIWULAN II
TRIWULAN III
S1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi Target75% 85% 85%
...
...
...
...
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Customer Perspective
Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan multlateral
Dukungan adalah sokongan/bantuan.
Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.
Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).
Kesepakatan multilateral adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik di forum multilateral
Latar belakang:Pada tingkat bilateral serta forum-forum regional dan multilateral terdapat kesepakatan-kesepakatan yang disetujui bersama oleh Indonesia dan negara-negara lain. Kesepakatan tersebut perlu diimplementasikan agar dapat dirasakan kemanfaatannya oleh rakyat.
Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.
Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersX 100%
Jumlah total kesepakatan multilateral yang perlu ditindaklanjuti
Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama pada forum multilateral telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
Persentase
Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral
IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional
Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.
Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.
Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.
Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.
Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan multilateral, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
C1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018Target Target TargetN/A 87% 87%N/A .....N/A .....N/A .....N/A .....
TRIWULAN I N/ATRIWULAN II N/ATRIWULAN III N/ATRIWULAN IV N/A
TAHUNAN N/A
Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral
( ) Cascading Non peta
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement
Periode Pelaporan 2016 2017Realisasi Realisasi
( X ) Take Last Known Value
Jumlah
Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral
IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam di forum multilateral
Definisi:
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman, polkam dan perbatasan.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan
Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember
Ruang lingkup bidang maritim meliputi: keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Ruang lingkup bidang politik dan Keamanan meliputi: hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.
Ruang lingkup bidang perbatasan meliputi: penetapan batas maritim, penegasan batas darat, manajemen pengelolaan perbatasan, serta penanganan isu udara dan antariksa
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.
Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.
Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.
Formula:
Tujuan:
Untuk mengukur kualitas diplomasi Indonesia di bidang maritim dan polkam
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang kemaritiman dan polkam
X 100%
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Business Process
Diplomasi maritim dan polkam yang kuat pada forum multilateral
B1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 82 82N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
2018Target Realisasi Target Realisasi Target75% 88% 87%
...
...
...
...
Tujuan:
Untuk mengukur Jumlah database kebijakan perdagangan yang dimiliki pada forum multilateral
Jumlah
IKU-1. Jumlah database kebijakan perdagangan yang dimiliki di forum multilateral
Definisi:
Database Kebijakan Perdagangan yang memuat kebijakan tarif, sistem dan prosedur perizinan impor, kebijakan pembatasan atau pelarangan impor, kebijakan standar kesehatan (Sanitary and Phytosanitary), ketentuan mengenai standar teknis (technical regulation), standar lingkungan, inspeksi pra pengapalan (pre-shipment inspection), kebijakan pintu masuk (port of entry) dan persyaratan tingkat kandungan lokal (local content requirement), kebijakan subsidi, dumping dan pengamanan perdagangan (safeguard) serta pemberian hak-hak khusus kepada perusahaan negara. Berbagai kebijakan tersebut di atas sangat berpengaruh terhadap akses pasar produk Indonesia. Informasi di database ini berasal dari masukan Perwakilan Indonesia di luar negeri yang dilengkapi dengan informasi dan dari dokumen Trade Policy Review masing-masing negara yang dikeluarkan oleh Sekretariat WTO serta sumber-sumber resmi lainnya.
Formula:
Jumlah database kebijakan perdagangan yang dimiliki di forum multilateral
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Business Process
Diplomasi ekonomi, sosial dan budaya yang kuat di forum multilateral
Diplomasi Ekonomi: adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti perdagangan, investasi, energi, perhubungan, pariwisata, pertanian, perikanan, perindustrian, keuangan, perpajakan, kerja sama ekonomi teknik.
Diplomasi sosial adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan
Diplomasi budaya adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Kuat adalah mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan negara lain.
Forum multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Database Kebijakan Perdagangan
TRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Untuk mengukur kualitas diplomasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan budaya pada forum multilateral
Persentase
Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, Direktorat Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup,Direktorat Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual, Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, Direktorat Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup,Direktorat Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual, Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement.
( X ) Take Last Known Value
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan
Diterima adalah dimasukannya prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember)
Forum Multilateral adalah Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral
Formula:
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang ekonomi, sosial dan budayaX 100%
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang ekonomi, sosial dan budaya
Tujuan:
2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016
Ruang Lingkup:
IKU-2 Persentase prakarsa/rekomendasi di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang diterima pada forum multilateral.
TAHUNAN
B2
Perspektif:
Tujuan:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
TargetN/AN/AN/AN/AN/A
TRIWULAN 3 N/A ....TRIWULAN 4 N/A ....
TRIWULAN 1 N/A ....TRIWULAN 2 N/A ....
2018Realisasi Target Realisasi Target
TAHUNAN N/A 70% 70%
Periode Pelaporan 2016 2017
Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana sumber daya manusia di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah memenuhi syarat minimal dalam menduduki setiap jabatan, serta memastikan setiap jabatan diisi oleh pegawai yang sesuai dengan kompetensinya
Persentase
Bagian Umum dan Kepegawaian
Pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Laporan Hasil Asessment
IKU-1 Persentase pejabat di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan
Definisi:
Pejabat adalah pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang menduduki jabatan atau memegang jabatan penting (unsur pimpinan). Ruang lingkup pejabat yang menjadi dasar pengukuran adalah jabatan Eselon I dan Eselon II.Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan kerja organisasi negara. Sehingga, Standar Kompetensi Jabatan berarti persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan.
Formula:
X 100%Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang telah memenuhi kompetensi jabatan
Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi: SDM adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Kompeten adalah memiliki kemampuan dan wewenang yang memadai untuk melakukan / memutuskan sesuatuRuang Lingkup:SDM yang kompeten berkaitan dengan pembinaan pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang dikembangkan potensinya agar dapat memenuhi kriteria kondisi internal yang mencakup unsur pengetahuan, keterampilan, interpesonal dan intrapersonal yang mampu menunjang pencapaian kinerja organisasi secara optimal.
Learning and growth Perspective
SDM yang kompeten di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL L1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018
Target Target Target
N/A 85 90N/A ...N/A ...N/A ...N/A ...
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
TRIWULAN 4 N/A
IKU-2 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi:
Formula:
Nilai Evaluasi AKIP Kemenlu
Tujuan:
Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.
Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang
TRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/A
TAHUNAN N/ATRIWULAN 1 N/A
Periode Pelaporan 2016 2017
Realisasi Realisasi
Laporan Nilai Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN dan RB
IKU-1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Learning and growth Perspective
Tata kelola organisasi yang baik di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi:Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural)
Definisi:
Nilai Reformasi Birokrasi adalah nilai yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas upaya suatu organisasi pemerintah untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance.
Penilaian Reformasi Birokrasi mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB baik pada komponen proses maupun hasil berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Komponen 8 program area perubahan, yaitu: Perubahan pola pikir dan budaya kerja (Manajemen Perubahan);Penataan Peraturan Perundang-undangan; Penguatan Organisasi; Penataan Tata Laksana; Manajemen SDM Aparatur; Penguatan Pengawasan; Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Nilai Reformasi Birokrasi mencakup penilaian terhadap dua komponen: Proses dan Hasil. Proses adalah seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, sedangkan Hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen proses. Hubungan sebab-akibat antara komponen proses dan hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan pembelajaran, di mana proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan. Komponen proses sangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan komponen hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan.
Formula:
Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu oleh KeMENPAN dan RB
Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah melakukan perubahan penyelenggaraan pemerintahan yang menciptakan kondisi good governance.
Indeks
Bagian Perencanaan dan Organisasi
KemenPAN-RB
L2
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018
Target Target Target
N/A 75 76,45N/A ...N/A ...N/A ...N/A ...
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( X ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018
Target Target Target
N/A 3 3,75N/A ...N/A ...N/A ...N/A ...TRIWULAN 4 N/A
TRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/A
TAHUNAN N/ATRIWULAN 1 N/A
Periode Pelaporan 2016 2017
Realisasi Realisasi
Kuesioner, Laporan Hasil Survey
Tujuan:
mengukur sejauh mana tingkat engagement pegawai di lingkungan internal Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral atas kinerja aspek-aspek pelayanan dan/atau kinerja organisasi secara umum
Indeks Engagement Pegawai Kemenlu
Bagian Umum dan Kepegawaian
pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
IKU-3 Indeks engagement pegawai di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi:
Indeks Engagement Pegawai dilakukan melalui survei yang ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat engagement pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral terhadap kapasitas organisasi Kementerian Luar Negeri yang meliputi puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga.
Ukuran tingkat engagement skala Likert (skala terendah 1 yaitu sangat rendah dan skala tertinggi 5 yaitu sangat tinggi),
Formula:
Indeks hasil survei
TRIWULAN 4 N/A
TRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/A
TAHUNAN N/ATRIWULAN 1 N/A
Periode Pelaporan 2016 2017
Realisasi Realisasi
Bagian Perencanaan dan Organisasi
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Kementerian PAN dan RB
Bagian Perencanaan dan Organisasi
untuk mengukur sejauh mana Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.
Indeks
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018
Target Target Target
N/A N/A 100%N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...TRIWULAN 4 N/A N/A
TRIWULAN 2 N/A N/ATRIWULAN 3 N/A N/A
TAHUNAN N/A N/ATRIWULAN 1 N/A N/A
Periode Pelaporan 2016 2017
Realisasi Realisasi
Persentase
Bagian Umum dan Kepegawaian
Bagian Umum dan Kepegawaian
DIPA
Untuk mengukur persentase ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan rencana
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Learning and growth Perspective
Sarana dan Prasarana yang Memadai di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilteral
Definisi: Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat pentingPrasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu prosesMemadai adalah memenuhi (syarat, keinginan) dan sebagainya; mencukupi.
IKU-1 Sarana dan prasarana yang dipenuhi sesuai dengan rencana
Definisi:
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat pentingPrasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
Formula:
Jumlah realisasi ketersediaan sarana dan prasaranaX 100%
Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana sesuai rencana
L3
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
TargetN/AN/AN/AN/AN/ATRIWULAN 4 N/A ....
TRIWULAN 3 N/A ....TRIWULAN 2 N/A ....TRIWULAN 1 N/A ....
Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi Target
TAHUNAN N/A 95% 100%
Definisi:
Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.
Batasan waktu: 1 tahun anggaran
Formula:
100% x Realisasi Anggaran
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Persentase
Bagian Keuangan, Bagian Perencanaan dan Organisasi
Semua Direktorat dan Sekretariat
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Learning and Growth Perspective
Pengelolaan Anggaran yang optimal di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
L4
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
KERJA SAMA MULTILATERAL
TAHUN 2019
Perspektif:
Tujuan:
Deskripsi Tujuan:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Satuan Pengukuran : Persentase
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75% 85%N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...
( X ) Take Last Known Value
2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016
IKU-1 Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional. (seni ataupun kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, organisasi, maupun institusi sesuai dengan kepentingannya serta dapat diterima dan mewakili lingkungannya)
Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Formula:
Tujuan:
Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral
Bagian Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional
Bagian Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional
Laporan Delri, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, kertas posisi, statement Delri, database pencalonan.
Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia + jumlah pencalonan yang diusulkan
Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia + jumlah pencalonan yang berhasilx 100%
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional. (seni ataupun kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, organisasi, maupun institusi sesuai dengan kepentingannya serta dapat diterima dan mewakili lingkungannya) Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh (Kemampuan atau kapasitas yang dimiliki sebuah negara untuk membentuk perilaku maupun kebijakan) terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan sebuah negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Stakeholders Perspective
Kepemimpinan Indonesia yang Berpengaruh dalam Kerja Sama Internasional
S1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( X ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 3 3,75N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...
IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Stakeholders Perspective
Tata Kelola Organisasi Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang Baik
Definisi:Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Periode Pelaporan 2016 2017
Definisi:
Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.
Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang
Formula:
Nilai AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral oleh Inspektorat Jenderal
Tujuan: untuk mengukur sejauh mana Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.
Indeks
Bagian Perencanaan dan Organisasi
Inspektorat Jenderal
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal
(X) Take Last Known Value
TAHUNANTRIWULAN 1TRIWULAN 2TRIWULAN 3TRIWULAN 4
IKU-2 Indeks engagement pegawai di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi:
Indeks Engagement Pegawai dilakukan melalui survei yang ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat engagement pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral terhadap kapasitas organisasi Kementerian Luar Negeri yang meliputi puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga.
Ukuran tingkat engagement skala Likert (skala terendah 1 yaitu sangat rendah dan skala tertinggi 5 yaitu sangat tinggi),
Formula:
Indeks hasil survei
Tujuan: mengukur sejauh mana tingkat engagement pegawai di lingkungan internal Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral atas kinerja aspek-aspek pelayanan dan/atau kinerja organisasi secara umum
Indeks
Bagian Umum dan Kepegawaian
Pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Kuesioner, Laporan Hasil Survey
(X) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN 1TRIWULAN 2TRIWULAN 3TRIWULAN 4
S2
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Customer Perspective
Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam Multilateral
Dukungan adalah sokongan/bantuan.
Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.
Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).
Kesepakatan multilateral adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik di forum multilateral
Latar belakang:Pada tingkat bilateral serta forum-forum regional dan multilateral terdapat kesepakatan-kesepakatan yang disetujui bersama oleh Indonesia dan negara-negara lain. Kesepakatan tersebut perlu diimplementasikan agar dapat dirasakan kemanfaatannya oleh rakyat.
Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.
Jumlah kesepakatan yang ditanggapi oleh stakeholdersX 100%
Jumlah total kesepakatan multilateral yang perlu ditindaklanjuti
Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama pada forum multilateral telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
Persentase
Bagian Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional
IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional
Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.
Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.
Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.
Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2015. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.
Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Bagian Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan multilateral, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
C1
Perspektif:
Tujuan:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
TargetN/AN/AN/AN/AN/A
Definisi: SDM adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Kompeten adalah memiliki kemampuan dan wewenang yang memadai untuk melakukan / memutuskan sesuatuRuang Lingkup:SDM yang kompeten berkaitan dengan pembinaan pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang dikembangkan potensinya agar dapat memenuhi kriteria kondisi internal yang mencakup unsur pengetahuan, keterampilan, interpesonal dan intrapersonal yang mampu menunjang pencapaian kinerja organisasi secara optimal.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Business Process
SDM yang kompeten di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
IKU-1 Persentase pejabat di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan
Definisi:
Pejabat adalah pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang menduduki jabatan atau memegang jabatan penting (unsur pimpinan). Ruang lingkup pejabat yang menjadi dasar pengukuran adalah jabatan Eselon I dan Eselon II.Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan kerja organisasi negara. Sehingga, Standar Kompetensi Jabatan berarti persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan.
Formula:
Jumlah Pejabat (Eselon II) di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang telah memenuhi kompetensi jabatanX 100%
Jumlah Pejabat (Eselon II) di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana sumber daya manusia di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah memenuhi syarat minimal dalam menduduki setiap jabatan, serta memastikan setiap jabatan diisi oleh pegawai yang sesuai dengan kompetensinya
Persentase
Bagian Umum dan Kepegawaian
Pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Laporan Hasil Asessment
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNAN N/A 70% 100%
2018Realisasi Target Realisasi Target
TRIWULAN 2 N/A ....TRIWULAN 1 N/A ....
TRIWULAN 4 N/A ....TRIWULAN 3 N/A ....
B1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 90% 100%N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..
Definisi :Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat pentingPrasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu prosesMemadai adalah memenuhi (syarat, keinginan) dan sebagainya; mencukupi.:
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Business Process
Sarana dan Prasarana yang Memadai di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilteral
DIPA
IKU-1 Sarana dan prasarana yang dipenuhi sesuai dengan rencana
Definisi:
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat pentingPrasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
Formula:
Jumlah realisasi ketersediaan sarana dan prasaranaX 100%
Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana sesuai rencana
Tujuan:
Untuk mengukur persentase ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan rencana
Persentase
Bagian Umum dan Kepegawaian
Bagian Umum dan Kepegawaian
TRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN I
B2
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 95% 100%N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..TRIWULAN IV
TRIWULAN ITRIWULAN II
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
TAHUNAN
Periode Pelaporan 2016 2017
TRIWULAN III
( X ) Take Last Known Value
Persentase
Bagian Keuangan, Bagian Perencanaan dan Organisasi
Semua Direktorat dan Sekretariat
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Business Process
Pengelolaan Anggaran yang optimal di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERALMANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
Tujuan:
IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi: Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral.
Batasan waktu: 1 tahun anggaran
Formula:
100% x Realisasi Anggaran
B3
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 90%.N/A N/A N/A N/A ...N/A N/A N/A N/A ...N/A N/A N/A N/A ...N/A N/A N/A N/A ...
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Business Process
Peningkatanan Kapasitas terkait Isu-isu Multilateral yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Peningkatan kapasitas pengembangan kapasitas sebagai suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.
Isu-isu Multilateral adalah permasalahan yang muncul dalam forum multilateral terkait dengan keamanan internasional; perlucutan senjata; hukum internasional; hak atas kekayaan intelektual; hak asasi manusia, sosial dan kemanusiaan; ilmu dan teknologi; ekonomi perdagangan dan pembangunan; lingkungan hidup; kerja sama Selatan-Selatan; perdagangan internasional; kesehatan; ketenagakerjaan; migrasi; telekomunikasi dan meteorologi.
Ruang lingkup:Kegiatan peningkatan kapasitas dapat diikuti peserta dari internal Kemenlu maupun eksternal Kemenlu.
Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%
Hasil Rata-rata Pre Test
Untuk mengukur sejauh mana peningkatan kapasitas peserta terkait isu-isu multilateral
Persentase
Bagian Perencanaan dan Organisasi, Bagian Tata Usaha dan Kertas Kerja
IKU-1 Persentase peningkatanan kapasitas peserta terkait isu-isu Multilateral
Peningkatan kapasitas pengembangan kapasitas sebagai suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.
Isu-isu Multilateral adalah permasalahan yang muncul dalam forum multilateral terkait dengan keamanan internasional; perlucutan senjata; hukum internasional; hak atas kekayaan intelektual; hak asasi manusia, sosial dan kemanusiaan; ilmu dan teknologi; ekonomi perdagangan dan pembangunan; lingkungan hidup; kerja sama Selatan-Selatan; perdagangan internasional; kesehatan; ketenagakerjaan; migrasi; telekomunikasi dan meteorologi.
Batasan waktu:tindaklanjut yang dihitung adalah hasil selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Bagian Perencanaan dan Organisasi, Bagian Tata Usaha dan Kertas Kerja
Hasil Pre Test dan Post Test kegiatan
( X ) Non-Cascading
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
B4
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/AN/A N/AN/A N/AN/A N/A
TRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
TAHUNAN
Periode Pelaporan 2016 2017
Nilai AKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral oleh Inspektorat Jenderal
Bagian Perencanaan dan Organisasi
untuk mengukur sejauh mana Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.
Indeks
Inspektorat Jenderal
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal
( X ) Take Last Known Value
IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi: Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.
Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang
Formula:
Tujuan:
Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Learning and growth Perspective
Tata Kelola Organisasi yang Baik di Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
L1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
TargetTAHUNAN N/A
TRIWULAN 1 N/ATRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/ATRIWULAN 4 N/A
IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL
Learning and Growth Perspective
Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Definisi: Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.
Batasan waktu: 1 tahun anggaran
Formula:
100% x Realisasi Anggaran
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Persentase
Bagian Keuangan dan Bagian Perencanaan dan Organisasi
Semua Bagian di Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi Target
N/A 95% 100%
N/A ....
N/A ....N/A ....N/A ....
L2
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN
KEMANUSIAAN
TAHUN 2019
Perspektif:
Tujuan:
Deskripsi Tujuan:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Formula:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Sub Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:Definisi:
Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya
Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong
Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia.
Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.
Formula:
Jumlah sidang/pertemuan
IKU-2 Jumlah sidang/pertemuan internasional di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan yang diprakarsai oleh indonesia di forum multilateral
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Take Last Known Value
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Persentase
Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia
Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia X 100%
Tujuan
IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau.
Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia.
Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.
Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan.
Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.
Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.
Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN
Stakeholders Perspective
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
S1
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( X ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( X ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 5 5N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
Tujuan:
Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.
Jumlah
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.
( X ) Take Last Known Value
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80,0%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN
Customer Perspective
Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Dukungan adalah sokongan/bantuan.
Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.
Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).
Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.
Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.
Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.
IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional
Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.
Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.
Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.
Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.
Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.
Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).
Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%
Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti
Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
Persentase
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
C1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement
Periode Pelaporan 2016 2017
( X ) Take Last Known Value
Tujuan:
Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman dan polkam di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Persentase
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi kemaritiman dan polkam di Bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan di forum multilateral
Definisi:
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan
Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.
Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.
Formula:
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan yang disampaikan
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
X 100%
Business Process
Diplomasi maritim dan polkam yang kuat di forum Multilateral di Bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.
Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.
Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral
Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.
Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN
IKU-2 Persentase peningkatan kemampuan peserta terkait diplomasi maritim dan polkam di Bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Definisi:
B1
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 70%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.
Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.
Ruang Lingkup: Kegiatan peningkatan kemampuan dapat diikuti peserta dari internal Kemenlu maupun eksternal Kemenlu.
Formula:
Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%
Hasil Rata-rata Pre Test
Tujuan:
Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi maritim dan polkam untuk kepentingan Indonesia di Bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Persentase
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Hasil Pre Test dan Post Test
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 70%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Non-Cascading
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
Tujuan:
Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi ekonomi, sosial dan budaya untuk kepentingan Indonesia di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Persentase
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Hasil Pre Test dan Post Test
Definisi:
Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.
Diplomasi Ekonomi: adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti perdagangan, investasi, energi, perhubungan, pariwisata, pertanian, perikanan, perindustrian, keuangan, perpajakan, kerja sama ekonomi teknik.
Diplomasi sosial adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan
Diplomasi budaya adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional.Diplomasi Budaya: penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negerinya.
Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.
Formula:
Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%
Hasil Rata-rata Pre Test
IKU-2 Persentase peningkatan kemampuan peserta terkait diplomasi ekonomi, sosial dan budaya di Bidang Hak Asasi Manusia Dan Kemanusiaan
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/AN/A N/AN/A N/AN/A N/A
Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN
Learning and growth Perspective
Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal
IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Definisi:
Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.
Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang
Formula:
Nilai AKIP Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan oleh Inspektorat Jenderal
Tujuan: untuk mengukur sejauh mana Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.
Indeks
Subbagian Tata usaha Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Inspektorat Jenderal
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
L1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
TargetTAHUNAN N/A
TRIWULAN 1 N/ATRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/ATRIWULAN 4 N/A
IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN
Learning and Growth Perspective
Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Definisi:
Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.
Batasan waktu: 1 tahun anggaran
Formula:
100% x Realisasi Anggaran
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Persentase
Subbagian Tata usaha Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
Semua Bagian di Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi
N/A ....
TargetN/A 95% 100%
N/A ....
N/A ....N/A ....
L2
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL
DAN PERLUCUTAN SENJATA
TAHUN 2019
Perspektif:
Tujuan:
Deskripsi Tujuan:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Formula:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 93% 93%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Sub Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.
Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.
Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabil dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA
Stakeholders Perspective
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam forum multilateral di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia
Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia X 100%
Tujuan
IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of burea .Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara
Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan.
Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Persentase
IKU-2 Jumlah sidang/pertemuan internasional di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata yang diprakarsai oleh indonesia di forum multilateral
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Take Last Known Value
Definisi:
S1
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( X ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( X ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 7 7N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya
Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong
Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global
Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara
Formula:
Jumlah sidang/pertemuan
Tujuan:
Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.
Jumlah
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.
( X ) Take Last Known Value
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 90% 90,0%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
Persentase
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional
Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.
Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara
Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.
Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.
Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.
Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).
Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%
Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti
Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA
Customer Perspective
Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum Multilateral di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Dukungan adalah sokongan/bantuan.
Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.
Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).
Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.
Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara
Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency, Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.
C1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 90% 90%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Business Process
Diplomasi maritim dan polkam yang kuat di forum Multilateral di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.
Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.
Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral
Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara
Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA
IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi kemaritiman dan polkam di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata di forum multilateral
Definisi:
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan
Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember.
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.
Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global
Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara
Formula:
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata yang disampaikan
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
X 100%
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement
Periode Pelaporan 2016 2017
( X ) Take Last Known Value
Tujuan:
Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman dan polkam di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Persentase
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
B1
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Persentase
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Hasil Pre Test dan Post Test
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
IKU-2 Persentase peningkatan kemampuan peserta terkait diplomasi maritim dan polkam di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Definisi:
Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.
Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global
Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara
Ruang Lingkup: Kegiatan peningkatan kemampuan dapat diikuti peserta dari internal Kemenlu maupun eksternal Kemenlu.
Formula:
Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%
Hasil Rata-rata Pre Test
Tujuan:
Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi maritim dan polkam untuk kepentingan Indonesia di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/AN/A N/AN/A N/AN/A N/A
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal
IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Definisi:
Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.
Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang
Formula:
Nilai AKIP Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata oleh Inspektorat Jenderal
Tujuan: untuk mengukur sejauh mana Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.
Indeks
Subbagian Tata usaha Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Inspektorat Jenderal
Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA
Learning and growth Perspective
Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
L1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
TargetTAHUNAN N/A
TRIWULAN 1 N/ATRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/ATRIWULAN 4 N/A N/A ....
N/A ....N/A ....
N/A ....
TargetN/A 95% 100%
Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi
Definisi:
Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.
Batasan waktu: 1 tahun anggaran
Formula:
100% x Realisasi Anggaran
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Persentase
Subbagian Tata usaha Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Semua Bagian di Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA
Learning and Growth Perspective
Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
L2
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI
DAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2019
Perspektif:
Tujuan:
Deskripsi Tujuan:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Satuan Pengukuran : Indeks
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last
Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 85,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 50,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 70,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 85,0%
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Formula:
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional. (seni ataupun kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, organisasi, maupun institusi sesuai dengan kepentingannya serta dapat diterima dan mewakili lingkungannya)Global: hubungan yang memiliki ruang lingkup yang lebih besar dari pada Internasional, dimana melibatkan bukan hanya aktor negara namun juga aktor non-negara yang bersifat lintas batas dan mendunia. (Lihat Juliet Kaarbo dan James Lee Ray, 2011, Global Politics 10th Edition, Boston:Cengage)Kepemimpinan Global : Individu (Aktor) yang dapat memberikan perubahan positif yang signifikan dalam organisasi (lingkungannya) dengan melakukan pembangunan komunitas melalui pembangunan rasa percaya serta pengaturan struktur organisasi dan prosesnya dalam konteks pelibatan seluruh pemangku kepentingan, sumber-sumber otoritas, serta beragam budaya yang bersifat lintas batas negara. (Lihat Mark E. Mendenhall et.al, 2008, Global Leadership: Research, Practice and Development , New York: Routledge)
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.Peran: Posisi sosial sebuah aktor yang tercermin melalui perilaku dan kebijakan yang sesuai dengan kepentingannya serta dapat memenuhi ekspektasi dari aktor-aktor lainnya. (Lihat Sebastian Harnisch et.al, 2011, Role Theory in International Relation: Approaches and Analyses, New York: Routledge)Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh negara yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai tujuan bersama.Kerjasama Internasional : kegiatan atau usaha yang berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan sebuah negara dengan negara lainnya baik secara bilateral, regional, dan multilateral untuk emncapai kepentingan bersamaBerpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global. Pengaruh: Kemampuan atau kapasitas yang dimiliki sebuah negara untuk membentuk perilaku maupun kebijakan aktor internasional lainnya.Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP
Stakeholders Perspective
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
IKU-1 Tingkat pengaruh Indonesia pada forum multilateral di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Pengaruh di dunia internasional: dapat mengarahkan kebijakan aktor lain dalam hubungan internasional pada berbagai isu dalam lingkup multilateral. Aktor lain meliputi negara, organisasi internasional, individu dan entitas non negara lainnya.
IKU ini terdiri dari 1 Sub IKU yang diambil dari Kemenlu-wide, yaitu:Sub IKU 1: Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Formula:
(100% x Realisasi Sub IKU 1)
Tujuan:
Untuk mengukur pengaruh Indonesia pada forum multilateral di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
TRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Sub IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Penjelasan:Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau , dan keberhasilan pencalonan Indonesia pada Organisasi Internasional (OI).Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Organisasi Internasional : institusi yang beranggotakan 3 negara yang berdaulat atau lebih.Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan, serta Indonesia/WNI dapat menduduki suatu jabatan strategis pada OI yang Indonesia menjadi anggotanya. Dengan menduduki jabatan tersebut, Indonesia berkesempatan untuk turut serta menyusun kebijakan OI, menyusun dan melaksanakan program-program kerja OI yang dapat dimanfaatkan dan disesuaikan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, maupun memperjuangkan kepentingan regional dan negara-negara berkembang guna meningkatkan postur internasional Indonesia.Pada prinsipnya, keputusan pencalonan untuk suatu jabatan pada organisasi internasional berada di tangan instansi yang menjadi focal point organisasi internasional tersebut, Kemenlu berperan dalam menyampaikan pandangan dan rekomendasi terhadap usulan pencalonan dari instansi/focal point . Walaupun pandangan dan rekomendasi dari Kemenlu tersebut saat tidak diakomodasi oleh instansi/focal point , Kemenlu tetap akan mengupayakan pemenangan terhadap pencalonan dimaksud.
Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .• Keberhasilan pencalonan akan dicatat dalam tahun penyelenggaraan pemilihan. Contoh: pemilihan anggota Dewan HAM periode 2015-2017 diselenggarakan pada tahun 2014. Keberhasilan Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan HAM periode 2015-2017 dicatat sebagai capaian Kemenlu.
((Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia + jumlah pencalonan yang berhasil) dibagi dengan (Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia + jumlah pencalonan yang diusulkan)) x 100%
Periode Pelaporan 2015 2018
TAHUNANTRIWULAN I
2016 2017
S1
Satuan Pengukuran : Persentase
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last
Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 85,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 50,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 70,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 85,0%
Sub Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 1N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 1N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 0N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 0N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 1
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Tujuan
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
IKU-2 Jumlah penyelengaraan sidang/pertemuan Internasional yang diprakarsai oleh Indonesia di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.
Periode Pelaporan 2015 2018
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
Definisi:
Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya
Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong
Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.
Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainFormula:
Jumlah sidang/pertemuan
Tujuan:
Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.
Jumlah
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
2018
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
2016 2017
2016 2017
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2015
• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Customer
Dukungan adalah sokongan/bantuan.
Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.
Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).
Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.
Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.
Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusian
(Realisasi Sub IKU 1)
Persentase
Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.
Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.
Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya, Paket Bali dihasilkan pada tahun 2013, namun penyusunan rekomendasinya dilaksanakan pada tahun berikutnya. Contoh lainnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2015. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.
Batasan waktu:tindaklanjut yang dihitung adalah hasil selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).
terdiri atas 1 Sub IKU, yaitu: Sub IKU-1 : Persentase rekomendasi dari forum multilateral di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup yang ditanggapi oleh
IKU-1 Persentase tindaklanjut/implementasi kerja sama multilateral oleh stakeholders dalam negeri di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP
Formula:
Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama pada forum multilateral telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
C1
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta
( ) Cascading Non peta( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja :( X ) Maximize
( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :
2018 2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 25,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 50,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 75,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
TRIWULAN IV
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Periode Pelaporan 2015 2016
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan multilateral, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN III
Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholders
x 100%
Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti
Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.
Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.
Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.
Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya, Paket Bali dihasilkan pada tahun 2013, namun penyusunan rekomendasinya dilaksanakan pada tahun berikutnya. Contoh lainnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2015. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.
Batasan waktu:
2017
IKU-1 SUB IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta
( ) Cascading Non peta( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja :( X ) Maximize
( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :
2018 2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 25,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 50,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 75,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%
Periode Pelaporan 2015 2016
Persentase
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
2017
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Perdagangan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta
( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 40,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 75,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP
Business Process
Diplomasi maritim yang kuat di forum Multilateral di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Diplomasi : penyelenggaraan hubungan resmi antar negara serta proses komunikasi antar negara dalam hubungan internasional, negosiasi, termasuk pengunaan teknik persuasi, kompromi, ancaman, atau cara-cara lainnya yang dapat digunakan sebagai alat diplomasi. (Lihat Paul R. Viotti dan Mark V. Kaupppi, 1999, International Relations Theory: Realism, Pluralism, Globalism, and Beyond 3rd edition,London: Allyn and Bacon)Diplomasi Maritim adalah spektrum aktifitas yang berhubungan dengan penyelenggaraan aktifitas antar negara di bidang kelautan dari kegiatan yang bersifat kooperatif seperti kunjungan antar pelabuhan, latihan bersama dan bantuan Kemanusiaan hingga aktifitas yang bersifat persuasif dan yang bersifat koersif. (Lihat Christian Le Miere, 2014, Maritime Diplomacy in the 21st Century: Drivers and Challenges, New York: Routledge)
Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi kemaritiman di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup di forum multilateral
Definisi:
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan
Diterima adalah dimasukannya prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember)
kemaritiman mencakup bidang keamanan maritim, keselamatan pelayaran, pengelolaan sumber daya kelautan, dan kerja sama antar negara di perbatasan.
Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
Formula:
(Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup dibagi dengan jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup yang
disampaikan) x 100%
Tujuan:
Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Persentase
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.
Periode Pelaporan 2015 2018
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
2016 2017
B1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 40,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 75,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP
Business Process
Diplomasi ekonomi dan sosial yang kuat di di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Diplomasi Ekonomi adalah penggunaan instrumen diplomasi seperti pengumpulan data intelijen, loby, representasi, negosiasi dan advokasi untuk meningkatkan pemenuhan tujuan ekonomi suatu negara.
Diplomasi sosial adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan
Kuat adalah mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan negara lain.
Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi ekonomi dan sosial di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup pada forum multilateral
Ruang Lingkup:
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman. Rekomendasi: Penyampaian usulanyang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan.
Diterima adalah disepakatinya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan.
Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
Formula:
(Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup dibagi dengan Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup) x 100%
Tujuan:
Untuk mengukur capaian kualitas diplomasi ekonomi dan sosial Indonesia di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Persentase
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
IKU-2 Peningkatan kemampuan melalui Jumlah capacity building dalam mekanisme multilateral pada terkait diplomasi ekonomi dan sosial multilateral di Bidang Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup.
Definisi:
Periode Pelaporan 2015 2016
Capacity building adalah proses yang dapat meningkatkan seseorang, organisasi atau sistem untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
Mekanisme multilateral adalah proses atau cara kerja yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak untuk mencapai tujuan tertentu
Diplomasi Ekonomi adalah penggunaan instrumen diplomasi seperti pengumpulan data intelijen, loby, representasi, negosiasi dan advokasi untuk meningkatkan pemenuhan tujuan ekonomi suatu negara. (Lihat Donna Lee dan Brian Hocking, 'Economic Diplomacy' dalam Robert A. Denemark (ed), The International Studies Encyclopedia, Vol. II hal. 1216-1277, Wiley Blackwell)
Diplomasi sosial adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan
Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
Formula:
TRIWULAN IV
2017 2018
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN III
B2
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 80,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 40,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 60,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 80,0%
20172016Periode Pelaporan 2015 2018
Persentase peserta yang meningkat kemampuannya setelah mengikuti capacity building Jumlah capacity building dalam mekanisme multilateral pada diplomasi ekonomi dan sosial untuk kepentingan Indonesia di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Tujuan:
Untuk mengukur capacity building dalam mekanisme multilateral pada diplomasi ekonomi dan sosial untuk kepentingan Indonesia di Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Persentase
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta
( ) Cascading Non peta
( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A 76,45 99,90 77 (BB)N/A N/A N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A N/A N/A 77 (BB)
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP
Learning and growth Perspective
Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Definisi:
Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.
Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang
Formula:
Nilai AKIP Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup oleh Inspektorat Jenderal
2018
Tujuan:
Untuk mengukur sejauh mana Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.
Indeks
Bagian Perencanaan dan Organisasi
Inspektorat Jenderal
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal
2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2015
L1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta
( ) Cascading Non peta
( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018 2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
TAHUNAN N/A N/A N/A N/A N/A N/A 100% 96,69% 100%TRIWULAN 1 N/A N/A N/A N/A N/A N/A ....TRIWULAN 2 N/A N/A N/A N/A N/A N/A ....TRIWULAN 3 N/A N/A N/A N/A N/A N/A ....TRIWULAN 4 N/A N/A N/A N/A N/A N/A 100%
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP
Learning and Growth Perspective
Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidiup
Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
IKU-1 Persentase realisasi anggaran diDirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidiup
Definisi:
Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.
Batasan waktu: 1 tahun anggaran
Formula:
100% x Realisasi Anggaran
Tujuan:
Untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
2016 2017Periode Pelaporan
Persentase
Bagian Keuangan dan Bagian Perencanaan dan Organisasi
Semua Bagian di Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidiup
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
2015
L 2
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS
DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
TAHUN 2019
Perspektif:
Tujuan:
Deskripsi Tujuan:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Formula:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
N/A N/A N/A N/A 85% 87%N/A N/A N/A N/A 15%N/A N/A N/A N/A 35%N/A N/A N/A N/A 60%N/A N/A N/A N/A 87%
Sub Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.
Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.
Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
Stakeholders Perspective
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia
Jumlah pertemuan yang dipimpin IndonesiaX 100%
Tujuan
IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau.Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.
Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan.
Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Persentase
IKU-2 Jumlah sidang/pertemuan internasional di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual yang diprakarsai oleh indonesia di forum multilateral
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.
Periode Pelaporan 2016 2018
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Take Last Known Value
2017
Definisi:
Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya
Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong
Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.
Formula:
Jumlah sidang/pertemuan
Tujuan:
Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.
Jumlah
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
S1
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( X ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( X ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 1 1N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A 1N/A N/A N/A N/A 1
• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.
( X ) Take Last Known Value
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2018
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
2017
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 90% 90%N/A N/A N/A N/A 15%N/A N/A N/A N/A 35%N/A N/A N/A N/A 60%N/A N/A N/A N/A 90%
DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
Customer Perspective
Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Dukungan adalah sokongan/bantuan.
Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.
Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).
Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.
Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.
Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.
IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional
Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.
Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.
Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.
Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.
Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.
Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).
Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%
Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti
Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2018
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
Persentase
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
2017
C1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 90% 90%N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A 20%N/A N/A N/A N/A 50%N/A N/A N/A N/A 90%
Business Process
Diplomasi maritim yang kuat di forum Multilateral di Bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.
Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral
Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.
Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.
DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi maritim di Bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual di forum multilateral
Definisi:
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan
Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.
Formula:
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual yang disampaikan
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
X 100%
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement
Periode Pelaporan 2016 2018
( X ) Take Last Known Value
Tujuan:
Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Persentase
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
B1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 82 100 4 (skala 5)N/A N/A N/A N/A 4 (skala 5)N/A N/A N/A N/A 4 (skala 5)N/A N/A N/A N/A 4 (skala 5)N/A N/A N/A N/A 82 100 4 (skala 5)
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Untuk mengukur kualitas diplomasi ekonomi Indonesia di Bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Persentase
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement.
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan
Diterima adalah dimasukannya prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember)
Diplomasi Ekonomi: adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti perdagangan, investasi, energi, perhubungan, pariwisata, pertanian, perikanan, perindustrian, keuangan, perpajakan, kerja sama ekonomi teknik.
Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama. Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.
Formula:
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang ekonomi khususnya bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual di forum multilateral
X 100%
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang ekonomi khususnya bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual di forum multilateral
Tujuan:
IKU-2 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi ekonomi di Bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual di forum multilateral
Ruang Lingkup:
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Hasil oleh kuesioner
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 20182017
Hasil Survey Kuesioner
Tujuan:
Untuk mengetahui database kebijakan perdagangan yang dihasilkan memiliki manfaat bagi stakeholders
Jumlah
Subdirektorat Perdagangan, Industri dan Kawasan Perdagangan Bebas, Subdirektorat Perdagangan Jasa dan Fasilitasi Perdagangan
Subdirektorat Perdagangan, Industri dan Kawasan Perdagangan Bebas, Subdirektorat Perdagangan Jasa dan Fasilitasi Perdagangan
IKU-1 Indeks respon positif stakeholders terhadap informasi database kebijakan perdagangan
Ruang Lingkup:
Database Kebijakan Perdagangan yang memuat kebijakan tarif, sistem dan prosedur perizinan impor, kebijakan pembatasan atau pelarangan impor, kebijakan standar kesehatan (Sanitary and Phytosanitary), ketentuan mengenai teknis (technical regulation), standar lingkungan, inspeksi pra pengapalan (pre-shipment inspection), kebijakan pintu masuk (portof entry) dan persyaratan tingkat kandungan lokal (local content requiment), kebijakan subsidi, dumping dan pengamanan perdagangan (safeguard) serta pemberian hak-hak khusus kepada perusahaan negara. Berbagai kebijakan tersebut di atas sangat berpengaruh terhadap akses pasar produk Indonesia. Informasi di database ini berasal dari masukan Perwakilan Indonesia di luar negeri yang dilengkapi dengan informasi dan dari dokumen Trade Policy Review masing-masing negara yang dikeluarkan oleh Sekretariat WTO serta sumber-sumber resmi lainnya. Respon positif adalah pernyataan yang mengindikasikan database kebijakan perdagangan yang dihasilkan bermanfaat bagi stakeholders (K/L terkait dan pelaku usaha). Pernyataan tersebut diperoleh dari penerima manfaat bantuan kerja sama teknik.
Formula:
Indeks skala 1-5 yaitu: Skala 1 : Negatif; Skala 2 : Kurang Positif; Skala 3 : Ragu-ragu; Skala 4 : Positif; dan Skala 5 : Sangat Positif
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
Business Process
Diplomasi ekonomi yang kuat di forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Diplomasi Ekonomi: adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti perdagangan, investasi, energi, perhubungan, pariwisata, pertanian, perikanan, perindustrian, keuangan, perpajakan, kerja sama ekonomi teknik.
Kuat adalah mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan negara lain.
Forum multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama. Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.
B2
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 90% 90%N/A N/A N/A N/A 20%N/A N/A N/A N/A 35%N/A N/A N/A N/A 70%N/A N/A N/A N/A 90%
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A -N/A N/A 25%N/A N/A 50%N/A N/A 80%
TRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2018
TAHUNANTRIWULAN I
2017
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Hasil Pre Test dan Post Test
( X ) Non-Cascading
( X ) Take Last Known Value
Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%
Hasil Rata-rata Pre Test
Tujuan:
Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi ekonomi untuk kepentingan Indonesia di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan
Persentase
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
IKU-3 Persentase peningkatan kemampuan peserta melalui capacity building diplomasi ekonomi multilateral
Definisi:
Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.
Capacity building adalah proses yang dapat meningkatkan seseorang, organisasi atau sistem untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
Diplomasi Ekonomi adalah penggunaan instrumen diplomasi seperti pengumpulan data intelijen, loby, representasi, negosiasi dan advokasi untuk meningkatkan pemenuhan tujuan ekonomi suatu negara. (Lihat Donna Lee dan Brian Hocking, 'Economic Diplomacy' dalam Robert A. Denemark (ed), The International Studies Encyclopedia, Vol. II hal. 1216-1277, Wiley Blackwell)
Formula:
Periode Pelaporan 2016 2018
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
2017
( X ) Take Last Known Value
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 76 77N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A 77
Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
Learning and growth Perspective
Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal
IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Definisi:
Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.
Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang
Formula:
Nilai AKIP Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual oleh Inspektorat Jenderal
Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.
Indeks
Subbagian Tata usaha Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Inspektorat Jenderal
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 20182017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
L1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy
( ) Activit
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
( X ) No
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average( ) Ra
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize( ) Stabili
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Seme
( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
Target Target TargetTAHUNAN N/A N/A N/A
TRIWULAN 1 N/A N/A N/ATRIWULAN 2 N/A N/A N/ATRIWULAN 3 N/A N/A N/ATRIWULAN 4 N/A N/A N/A
IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
Learning and Growth Perspective
Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Definisi:
Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.
Batasan waktu: 1 tahun anggaran
Formula:
100% x Realisasi Anggaran
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Persentase
Subbagian Tata usaha Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
Semua Bagian di Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
Periode Pelaporan 2016 2018 2019Realisasi Target Realisasi
2017
N/A 25%
TargetN/A 100% 100%
N/A 100%
N/A 50%N/A 75%
L2
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN
ORGANISASI INTERNASIONAL NEGARA
BERKEMBANG
TAHUN 2019
Perspektif:
Tujuan:
Deskripsi Tujuan:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Formula:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2018Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 85% 85%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Sub Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:Definisi:
IKU-2 Jumlah sidang/pertemuan internasional di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang yang diprakarsai oleh indonesia di forum multilateral
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Take Last Known Value
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Persentase
Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia
Jumlah pertemuan yang dipimpin IndonesiaX 100%
Tujuan
IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau .
Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Organisasi adalah institusi yang memiliki anggotaNegara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah
Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan.
Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.
Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.
Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Organisasi adalah institusi yang memiliki anggotaNegara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG
Stakeholders Perspective
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam forum multilateral di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
S1
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( X ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( X ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 1 1N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya
Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong
Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Organisasi adalah institusi yang memiliki anggotaNegara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah
Formula:
Jumlah sidang/pertemuan
Tujuan:
Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.
Jumlah
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.
( X ) Take Last Known Value
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 80,0%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
IKU 2 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional negara berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan dan Organisasi Kemasyarakatan Asing yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG
Customer Perspective
Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum multilateral di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Dukungan adalah sokongan/bantuan.
Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.
Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).
Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.
Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Organisasi adalah institusi yang memiliki anggotaNegara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah
Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di bidang Sosial Budaya yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional
Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.
Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.
Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.
Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.
Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).
Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%
Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti
Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Sosial Budaya telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
Persentase
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
C1
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
TRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
IKU-3 Persentase penyelesaian permohonan registrasi Organisasi Kemasyarakatan Asing
Permohonan registrasi adalah pengajuan pendaftaran untuk terlibat secara legal dalam suatu kegiatan
Jumlah permohonan registrasi yang diselesaikanx 100%
Jumlah permohonan yang diajukan
Untuk mengukur sejauh mana tngkat pemenuhan registrasi untuk organisasi kemasyarakatan asing
Persentase
Subdirektorat Organisasi Kemasyarakatan Asing dan Kemitraan Selatan-Selatan
Subdirektorat Organisasi Kemasyarakatan Asing dan Kemitraan Selatan-Selatan
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
( X ) Take Last Known Value
Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.
Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral
Organisasi sektoral adalah institusi yang memiliki anggota dan melaksanakan kegiatan yang spesifik terhadap isu tertentu. Organisasi internasional adalah institusi yang memiliki anggota lebih dari 2 negara/pihak. Kerja Sama Selatan-Selatan adalah suatu bentuk kerja sama diantara negara-negara berkembang di bidang sumberdaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.
Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.
Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.
Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).
Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%
Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti
Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Sosial Budaya telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
Persentase
Subdirektorat Organisasi Internasional Sektoral; Subdirektorat Organisasi Internasional Negara Berkembang; Subdirektorat Organisasi Kemasyarakatan Asing dan Kemitraan Selatan-Selatan
Subdirektorat Organisasi Internasional Sektoral; Subdirektorat Organisasi Internasional Negara Berkembang; Subdirektorat Organisasi Kemasyarakatan Asing dan Kemitraan Selatan-Selatan
Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNAN
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 85% 85%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
TRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2017
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement
( X ) Take Last Known Value
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya Bidang Sosial Budaya Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan
dan Organisasi Kemasyarakatan Asing
X 100%
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang Bidang Sosial Budaya Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan dan Organisasi
Kemasyarakatan Asing
Tujuan:
Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman di bidang Bidang Sosial Budaya Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan dan Organisasi Kemasyarakatan Asing
Persentase
IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi maritim di Bidang Sosial Budaya Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan dan Organisasi Kemasyarakatn Asing
Definisi:
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan
Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah. Organisasi sektoral adalah institusi yang memiliki anggota dan melaksanakan kegiatan yang spesifik terhadap isu tertentu. Organisasi internasional adalah institusi yang memiliki anggota lebih dari 2 negara/pihak. Kerja Sama Selatan-Selatan adalah suatu bentuk kerja sama diantara negara-negara berkembang di bidang sumberdaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Formula:
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG
Business Process
Diplomasi maritim yang kuat di forum Multilateral di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.
Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.
Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral
Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah.
Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.
B1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 85% 90%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 70%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
Tujuan:
Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi sosial dan budaya untuk kepentingan Indonesia di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Persentase
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Hasil Pre Test dan Post Test
IKU-2 Persentase peningkatan kemampuan peserta terkait diplomasi sosial dan budaya di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Definisi:
Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.
Diplomasi sosial adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan
Diplomasi budaya adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional.Diplomasi Budaya: penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negerinya
Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah
Formula:
Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%
Hasil Rata-rata Pre Test
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
Periode Pelaporan 2016 2017
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement.
( X ) Take Last Known Value
Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang ekonomi, sosial dan budaya khususnya bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
X 100%Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidangekonomi, sosial dan budaya khususnya bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara
Berkembang yang disampaikan
Tujuan:
Untuk mengukur kualitas diplomasi ekonomi, sosial dan budaya Indonesia di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Persentase
IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi sosial dan budaya di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang di forum multilateral
Ruang Lingkup:
Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan
Diterima adalah dimasukannya prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember)
Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendahFormula:
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG
Business Process
Diplomasi sosial dan budaya yang kuat di forum multilateral di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Diplomasi sosial adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan
Diplomasi budaya adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Kuat adalah mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan negara lain.
Forum multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.
Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.
Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah
B2
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :2018
Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/AN/A N/AN/A N/AN/A N/A
TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2016 2017
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal
IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Definisi:
Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.
Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang
Formula:
Nilai AKIP Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang oleh Inspektorat Jenderal
Tujuan: untuk mengukur sejauh mana Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.
Indeks
Subbagian Tata usaha Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Inspektorat Jenderal
Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG
Learning and growth Perspective
Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
L1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
TargetTAHUNAN N/A
TRIWULAN 1 N/ATRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/ATRIWULAN 4 N/A N/A ....
N/A ....N/A ....
N/A ....
TargetN/A 95% 100%
Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi
Definisi:
Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.
Batasan waktu: 1 tahun anggaran
Formula:
100% x Realisasi Anggaran
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Persentase
Subbagian Tata usaha Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Semua Bagian di Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG
Learning and Growth Perspective
Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang
Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
L2