MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

67
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019 1. Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral 2. Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral 3. Direktorat HAM dan Kemanusiaan 4. Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata 5. Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup 6. Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual 7. Direktorat Sosial Budaya dan OI Negara Berkembang DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019

Transcript of MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Page 1: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

TAHUN 2019

1. Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

2. Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

3. Direktorat HAM dan Kemanusiaan

4. Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

5. Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

6. Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

7. Direktorat Sosial Budaya dan OI Negara Berkembang

DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2019

Page 2: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA

MULTILATERAL

TAHUN 2019

Page 3: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Tujuan:

Deskripsi Tujuan:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Satuan Pengukuran : Persentase

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018Target Realisasi Target Target

80% 83% 85%

85%

85%

80%

80%

IKU1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum kerja sama multilateral.

Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau, dan keberhasilan pencalonan Indonesia pada Organisasi Internasional (OI).Forum Regional/Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat regional/multilateral. Organisasi Internasional : institusi yang beranggotakan 3 negara yang berdaulat atau lebih.Latar belakang:Kepemimpinan pada forum regional dan multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan, serta Indonesia/WNI dapat menduduki suatu jabatan strategis pada OI yang Indonesia menjadi anggotanya. Dengan menduduki jabatan tersebut, Indonesia berkesempatan untuk turut serta menyusun kebijakan OI, menyusun dan melaksanakan program-program kerja OI yang dapat dimanfaatkan dan disesuaikan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, maupun memperjuangkan kepentingan regional dan negara-negara berkembang guna meningkatkan postur internasional Indonesia.Pada prinsipnya, keputusan pencalonan untuk suatu jabatan pada organisasi internasional berada di tangan instansi yang menjadi focal point organisasi internasional tersebut, Kemenlu berperan dalam menyampaikan pandangan dan rekomendasi terhadap usulan pencalonan dari instansi/focal point. Walaupun pandangan dan rekomendasi dari Kemenlu tersebut saat tidak diakomodasi oleh instansi/focal point, Kemenlu tetap akan mengupayakan pemenangan terhadap pencalonan dimaksud.

Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group.• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair, co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host.• Keberhasilan pencalonan akan dicatat dalam tahun penyelenggaraan pemilihan. Contoh: pemilihan anggota Dewan IMO periode 2018-2019 diselenggarakan pada tahun 2017. Keberhasilan Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan IMO periode 2018-2019 dicatat sebagai capaian Kemenlu.

*) Terdapat kemungkinan pertemuan yang telah disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia batal terlaksana, sehingga variable perbandingan antara Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia terhadap Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia dijadikan sebagai ukuran keberhasilan.

Formula:

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Stakeholders Perspective

Kepemimpinan dan peran Indonesia yang Berpengaruh dalam Forum Kerja Sama Multilateral

Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.

Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.

Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.

Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.

Latar belakang: Kepemimpinan dan peran Indonesia dalam kerja sama Internasional merupakan amanat dari RPJMN Tahun 2015-2019 pada Sasaran Utama Bidang Politik Luar Negeri. Selama 5 tahun terakhir, kinerja Kemenlu melalui langkah diplomasi total telah berhasil memperlihatkan kepemimpinannya, khususnya di ASEAN dan telah menunjukkan perannya dalam setiap isu global lainnya. Indonesia sebagai negara besar yang merupakan bagian dari G20 diharapkan dapat terus meningkatkan pengaruhnya dalam hal kepemimpinan dan peran dalam setiap fora kerja sama internasional untuk 5 tahun kedepan. Kepemimpinan merupakan hasil dari peran/ kontribusi diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional di fora internasional. Kepemimpinan dapat diperlihatkan diantaranya melalui peran sebagai inisiator, mediator dan fasilitator.

(Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia + Jumlah dukungan negara lain atas pencalonan Indonesia di Organisasi Internasional)

x 100%(Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia + jumlah target dukungan pencalonan

Indonesia di Organisasi Internasional)Tujuan:

Untuk mengukur pengaruh Indonesia pada forum multilateral

Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral

Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral

• Laporan Delri, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, kertas posisi, statement Delri.• Jumlah pencalonan yang diusulkan: database pencalonan.

Periode Pelaporan 2016 2017

Realisasi

TAHUNAN

TRIWULAN IV

TRIWULAN I

TRIWULAN II

TRIWULAN III

S1

Page 4: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi Target75% 85% 85%

...

...

...

...

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Customer Perspective

Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan multlateral

Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.

Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).

Kesepakatan multilateral adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik di forum multilateral

Latar belakang:Pada tingkat bilateral serta forum-forum regional dan multilateral terdapat kesepakatan-kesepakatan yang disetujui bersama oleh Indonesia dan negara-negara lain. Kesepakatan tersebut perlu diimplementasikan agar dapat dirasakan kemanfaatannya oleh rakyat.

Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.

Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersX 100%

Jumlah total kesepakatan multilateral yang perlu ditindaklanjuti

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama pada forum multilateral telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

Persentase

Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral

IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional

Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.

Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan multilateral, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

C1

Page 5: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018Target Target TargetN/A 87% 87%N/A .....N/A .....N/A .....N/A .....

TRIWULAN I N/ATRIWULAN II N/ATRIWULAN III N/ATRIWULAN IV N/A

TAHUNAN N/A

Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral

( ) Cascading Non peta

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement

Periode Pelaporan 2016 2017Realisasi Realisasi

( X ) Take Last Known Value

Jumlah

Semua Direktorat Kerja Sama Multilateral

IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam di forum multilateral

Definisi:

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman, polkam dan perbatasan.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan

Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember

Ruang lingkup bidang maritim meliputi: keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Ruang lingkup bidang politik dan Keamanan meliputi: hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Ruang lingkup bidang perbatasan meliputi: penetapan batas maritim, penegasan batas darat, manajemen pengelolaan perbatasan, serta penanganan isu udara dan antariksa

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.

Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.

Formula:

Tujuan:

Untuk mengukur kualitas diplomasi Indonesia di bidang maritim dan polkam

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang kemaritiman dan polkam

X 100%

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Business Process

Diplomasi maritim dan polkam yang kuat pada forum multilateral

B1

Page 6: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 82 82N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

2018Target Realisasi Target Realisasi Target75% 88% 87%

...

...

...

...

Tujuan:

Untuk mengukur Jumlah database kebijakan perdagangan yang dimiliki pada forum multilateral

Jumlah

IKU-1. Jumlah database kebijakan perdagangan yang dimiliki di forum multilateral

Definisi:

Database Kebijakan Perdagangan yang memuat kebijakan tarif, sistem dan prosedur perizinan impor, kebijakan pembatasan atau pelarangan impor, kebijakan standar kesehatan (Sanitary and Phytosanitary), ketentuan mengenai standar teknis (technical regulation), standar lingkungan, inspeksi pra pengapalan (pre-shipment inspection), kebijakan pintu masuk (port of entry) dan persyaratan tingkat kandungan lokal (local content requirement), kebijakan subsidi, dumping dan pengamanan perdagangan (safeguard) serta pemberian hak-hak khusus kepada perusahaan negara. Berbagai kebijakan tersebut di atas sangat berpengaruh terhadap akses pasar produk Indonesia. Informasi di database ini berasal dari masukan Perwakilan Indonesia di luar negeri yang dilengkapi dengan informasi dan dari dokumen Trade Policy Review masing-masing negara yang dikeluarkan oleh Sekretariat WTO serta sumber-sumber resmi lainnya.

Formula:

Jumlah database kebijakan perdagangan yang dimiliki di forum multilateral

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Business Process

Diplomasi ekonomi, sosial dan budaya yang kuat di forum multilateral

Diplomasi Ekonomi: adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti perdagangan, investasi, energi, perhubungan, pariwisata, pertanian, perikanan, perindustrian, keuangan, perpajakan, kerja sama ekonomi teknik.

Diplomasi sosial adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan

Diplomasi budaya adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Kuat adalah mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan negara lain.

Forum multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Database Kebijakan Perdagangan

TRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Untuk mengukur kualitas diplomasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan budaya pada forum multilateral

Persentase

Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, Direktorat Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup,Direktorat Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual, Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, Direktorat Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup,Direktorat Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual, Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement.

( X ) Take Last Known Value

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan

Diterima adalah dimasukannya prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember)

Forum Multilateral adalah Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral

Formula:

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang ekonomi, sosial dan budayaX 100%

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang ekonomi, sosial dan budaya

Tujuan:

2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016

Ruang Lingkup:

IKU-2 Persentase prakarsa/rekomendasi di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang diterima pada forum multilateral.

TAHUNAN

B2

Page 7: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Tujuan:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

TargetN/AN/AN/AN/AN/A

TRIWULAN 3 N/A ....TRIWULAN 4 N/A ....

TRIWULAN 1 N/A ....TRIWULAN 2 N/A ....

2018Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A 70% 70%

Periode Pelaporan 2016 2017

Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana sumber daya manusia di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah memenuhi syarat minimal dalam menduduki setiap jabatan, serta memastikan setiap jabatan diisi oleh pegawai yang sesuai dengan kompetensinya

Persentase

Bagian Umum dan Kepegawaian

Pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Laporan Hasil Asessment

IKU-1 Persentase pejabat di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan

Definisi:

Pejabat adalah pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang menduduki jabatan atau memegang jabatan penting (unsur pimpinan). Ruang lingkup pejabat yang menjadi dasar pengukuran adalah jabatan Eselon I dan Eselon II.Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan kerja organisasi negara. Sehingga, Standar Kompetensi Jabatan berarti persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan.

Formula:

X 100%Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang telah memenuhi kompetensi jabatan

Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi: SDM adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Kompeten adalah memiliki kemampuan dan wewenang yang memadai untuk melakukan / memutuskan sesuatuRuang Lingkup:SDM yang kompeten berkaitan dengan pembinaan pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang dikembangkan potensinya agar dapat memenuhi kriteria kondisi internal yang mencakup unsur pengetahuan, keterampilan, interpesonal dan intrapersonal yang mampu menunjang pencapaian kinerja organisasi secara optimal.

Learning and growth Perspective

SDM yang kompeten di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL L1

Page 8: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018

Target Target Target

N/A 85 90N/A ...N/A ...N/A ...N/A ...

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

TRIWULAN 4 N/A

IKU-2 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi:

Formula:

Nilai Evaluasi AKIP Kemenlu

Tujuan:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang

TRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/A

TAHUNAN N/ATRIWULAN 1 N/A

Periode Pelaporan 2016 2017

Realisasi Realisasi

Laporan Nilai Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN dan RB

IKU-1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Learning and growth Perspective

Tata kelola organisasi yang baik di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi:Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural)

Definisi:

Nilai Reformasi Birokrasi adalah nilai yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas upaya suatu organisasi pemerintah untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance.

Penilaian Reformasi Birokrasi mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB baik pada komponen proses maupun hasil berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Komponen 8 program area perubahan, yaitu: Perubahan pola pikir dan budaya kerja (Manajemen Perubahan);Penataan Peraturan Perundang-undangan; Penguatan Organisasi; Penataan Tata Laksana; Manajemen SDM Aparatur; Penguatan Pengawasan; Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Nilai Reformasi Birokrasi mencakup penilaian terhadap dua komponen: Proses dan Hasil. Proses adalah seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, sedangkan Hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen proses. Hubungan sebab-akibat antara komponen proses dan hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan pembelajaran, di mana proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan. Komponen proses sangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan komponen hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan.

Formula:

Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu oleh KeMENPAN dan RB

Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah melakukan perubahan penyelenggaraan pemerintahan yang menciptakan kondisi good governance.

Indeks

Bagian Perencanaan dan Organisasi

KemenPAN-RB

L2

Page 9: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018

Target Target Target

N/A 75 76,45N/A ...N/A ...N/A ...N/A ...

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( X ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018

Target Target Target

N/A 3 3,75N/A ...N/A ...N/A ...N/A ...TRIWULAN 4 N/A

TRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/A

TAHUNAN N/ATRIWULAN 1 N/A

Periode Pelaporan 2016 2017

Realisasi Realisasi

Kuesioner, Laporan Hasil Survey

Tujuan:

mengukur sejauh mana tingkat engagement pegawai di lingkungan internal Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral atas kinerja aspek-aspek pelayanan dan/atau kinerja organisasi secara umum

Indeks Engagement Pegawai Kemenlu

Bagian Umum dan Kepegawaian

pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

IKU-3 Indeks engagement pegawai di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi:

Indeks Engagement Pegawai dilakukan melalui survei yang ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat engagement pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral terhadap kapasitas organisasi Kementerian Luar Negeri yang meliputi puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga.

Ukuran tingkat engagement skala Likert (skala terendah 1 yaitu sangat rendah dan skala tertinggi 5 yaitu sangat tinggi),

Formula:

Indeks hasil survei

TRIWULAN 4 N/A

TRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/A

TAHUNAN N/ATRIWULAN 1 N/A

Periode Pelaporan 2016 2017

Realisasi Realisasi

Bagian Perencanaan dan Organisasi

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Kementerian PAN dan RB

Bagian Perencanaan dan Organisasi

untuk mengukur sejauh mana Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Indeks

Page 10: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018

Target Target Target

N/A N/A 100%N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...TRIWULAN 4 N/A N/A

TRIWULAN 2 N/A N/ATRIWULAN 3 N/A N/A

TAHUNAN N/A N/ATRIWULAN 1 N/A N/A

Periode Pelaporan 2016 2017

Realisasi Realisasi

Persentase

Bagian Umum dan Kepegawaian

Bagian Umum dan Kepegawaian

DIPA

Untuk mengukur persentase ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan rencana

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Learning and growth Perspective

Sarana dan Prasarana yang Memadai di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilteral

Definisi: Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat pentingPrasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu prosesMemadai adalah memenuhi (syarat, keinginan) dan sebagainya; mencukupi.

IKU-1 Sarana dan prasarana yang dipenuhi sesuai dengan rencana

Definisi:

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat pentingPrasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses

Formula:

Jumlah realisasi ketersediaan sarana dan prasaranaX 100%

Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana sesuai rencana

L3

Page 11: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

TargetN/AN/AN/AN/AN/ATRIWULAN 4 N/A ....

TRIWULAN 3 N/A ....TRIWULAN 2 N/A ....TRIWULAN 1 N/A ....

Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A 95% 100%

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.

Batasan waktu: 1 tahun anggaran

Formula:

100% x Realisasi Anggaran

Tujuan:

untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Persentase

Bagian Keuangan, Bagian Perencanaan dan Organisasi

Semua Direktorat dan Sekretariat

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Learning and Growth Perspective

Pengelolaan Anggaran yang optimal di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

L4

Page 12: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

KERJA SAMA MULTILATERAL

TAHUN 2019

Page 13: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Tujuan:

Deskripsi Tujuan:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Satuan Pengukuran : Persentase

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75% 85%N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...

( X ) Take Last Known Value

2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016

IKU-1 Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral

Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional. (seni ataupun kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, organisasi, maupun institusi sesuai dengan kepentingannya serta dapat diterima dan mewakili lingkungannya)

Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Formula:

Tujuan:

Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral

Bagian Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional

Bagian Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional

Laporan Delri, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, kertas posisi, statement Delri, database pencalonan.

Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia + jumlah pencalonan yang diusulkan

Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia + jumlah pencalonan yang berhasilx 100%

Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional. (seni ataupun kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, organisasi, maupun institusi sesuai dengan kepentingannya serta dapat diterima dan mewakili lingkungannya) Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh (Kemampuan atau kapasitas yang dimiliki sebuah negara untuk membentuk perilaku maupun kebijakan) terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan sebuah negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Stakeholders Perspective

Kepemimpinan Indonesia yang Berpengaruh dalam Kerja Sama Internasional

S1

Page 14: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( X ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 3 3,75N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...

IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Stakeholders Perspective

Tata Kelola Organisasi Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang Baik

Definisi:Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Periode Pelaporan 2016 2017

Definisi:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula:

Nilai AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral oleh Inspektorat Jenderal

Tujuan: untuk mengukur sejauh mana Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Indeks

Bagian Perencanaan dan Organisasi

Inspektorat Jenderal

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

(X) Take Last Known Value

TAHUNANTRIWULAN 1TRIWULAN 2TRIWULAN 3TRIWULAN 4

IKU-2 Indeks engagement pegawai di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi:

Indeks Engagement Pegawai dilakukan melalui survei yang ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat engagement pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral terhadap kapasitas organisasi Kementerian Luar Negeri yang meliputi puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga.

Ukuran tingkat engagement skala Likert (skala terendah 1 yaitu sangat rendah dan skala tertinggi 5 yaitu sangat tinggi),

Formula:

Indeks hasil survei

Tujuan: mengukur sejauh mana tingkat engagement pegawai di lingkungan internal Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral atas kinerja aspek-aspek pelayanan dan/atau kinerja organisasi secara umum

Indeks

Bagian Umum dan Kepegawaian

Pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Kuesioner, Laporan Hasil Survey

(X) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN 1TRIWULAN 2TRIWULAN 3TRIWULAN 4

S2

Page 15: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...N/A N/A ...

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Customer Perspective

Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam Multilateral

Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.

Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).

Kesepakatan multilateral adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik di forum multilateral

Latar belakang:Pada tingkat bilateral serta forum-forum regional dan multilateral terdapat kesepakatan-kesepakatan yang disetujui bersama oleh Indonesia dan negara-negara lain. Kesepakatan tersebut perlu diimplementasikan agar dapat dirasakan kemanfaatannya oleh rakyat.

Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.

Jumlah kesepakatan yang ditanggapi oleh stakeholdersX 100%

Jumlah total kesepakatan multilateral yang perlu ditindaklanjuti

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama pada forum multilateral telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

Persentase

Bagian Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional

IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional

Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.

Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2015. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Bagian Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan multilateral, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

C1

Page 16: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Tujuan:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

TargetN/AN/AN/AN/AN/A

Definisi: SDM adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Kompeten adalah memiliki kemampuan dan wewenang yang memadai untuk melakukan / memutuskan sesuatuRuang Lingkup:SDM yang kompeten berkaitan dengan pembinaan pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang dikembangkan potensinya agar dapat memenuhi kriteria kondisi internal yang mencakup unsur pengetahuan, keterampilan, interpesonal dan intrapersonal yang mampu menunjang pencapaian kinerja organisasi secara optimal.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Business Process

SDM yang kompeten di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

IKU-1 Persentase pejabat di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan

Definisi:

Pejabat adalah pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang menduduki jabatan atau memegang jabatan penting (unsur pimpinan). Ruang lingkup pejabat yang menjadi dasar pengukuran adalah jabatan Eselon I dan Eselon II.Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan kerja organisasi negara. Sehingga, Standar Kompetensi Jabatan berarti persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan.

Formula:

Jumlah Pejabat (Eselon II) di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral yang telah memenuhi kompetensi jabatanX 100%

Jumlah Pejabat (Eselon II) di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana sumber daya manusia di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah memenuhi syarat minimal dalam menduduki setiap jabatan, serta memastikan setiap jabatan diisi oleh pegawai yang sesuai dengan kompetensinya

Persentase

Bagian Umum dan Kepegawaian

Pegawai Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Laporan Hasil Asessment

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNAN N/A 70% 100%

2018Realisasi Target Realisasi Target

TRIWULAN 2 N/A ....TRIWULAN 1 N/A ....

TRIWULAN 4 N/A ....TRIWULAN 3 N/A ....

B1

Page 17: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 90% 100%N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..

Definisi :Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat pentingPrasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu prosesMemadai adalah memenuhi (syarat, keinginan) dan sebagainya; mencukupi.:

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Business Process

Sarana dan Prasarana yang Memadai di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilteral

DIPA

IKU-1 Sarana dan prasarana yang dipenuhi sesuai dengan rencana

Definisi:

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat pentingPrasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses

Formula:

Jumlah realisasi ketersediaan sarana dan prasaranaX 100%

Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana sesuai rencana

Tujuan:

Untuk mengukur persentase ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan rencana

Persentase

Bagian Umum dan Kepegawaian

Bagian Umum dan Kepegawaian

TRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN I

B2

Page 18: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 95% 100%N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..N/A N/A ………………..TRIWULAN IV

TRIWULAN ITRIWULAN II

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

TAHUNAN

Periode Pelaporan 2016 2017

TRIWULAN III

( X ) Take Last Known Value

Persentase

Bagian Keuangan, Bagian Perencanaan dan Organisasi

Semua Direktorat dan Sekretariat

untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Business Process

Pengelolaan Anggaran yang optimal di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERALMANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Tujuan:

IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi: Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral.

Batasan waktu: 1 tahun anggaran

Formula:

100% x Realisasi Anggaran

B3

Page 19: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 90%.N/A N/A N/A N/A ...N/A N/A N/A N/A ...N/A N/A N/A N/A ...N/A N/A N/A N/A ...

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Business Process

Peningkatanan Kapasitas terkait Isu-isu Multilateral yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Peningkatan kapasitas pengembangan kapasitas sebagai suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.

Isu-isu Multilateral adalah permasalahan yang muncul dalam forum multilateral terkait dengan keamanan internasional; perlucutan senjata; hukum internasional; hak atas kekayaan intelektual; hak asasi manusia, sosial dan kemanusiaan; ilmu dan teknologi; ekonomi perdagangan dan pembangunan; lingkungan hidup; kerja sama Selatan-Selatan; perdagangan internasional; kesehatan; ketenagakerjaan; migrasi; telekomunikasi dan meteorologi.

Ruang lingkup:Kegiatan peningkatan kapasitas dapat diikuti peserta dari internal Kemenlu maupun eksternal Kemenlu.

Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%

Hasil Rata-rata Pre Test

Untuk mengukur sejauh mana peningkatan kapasitas peserta terkait isu-isu multilateral

Persentase

Bagian Perencanaan dan Organisasi, Bagian Tata Usaha dan Kertas Kerja

IKU-1 Persentase peningkatanan kapasitas peserta terkait isu-isu Multilateral

Peningkatan kapasitas pengembangan kapasitas sebagai suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.

Isu-isu Multilateral adalah permasalahan yang muncul dalam forum multilateral terkait dengan keamanan internasional; perlucutan senjata; hukum internasional; hak atas kekayaan intelektual; hak asasi manusia, sosial dan kemanusiaan; ilmu dan teknologi; ekonomi perdagangan dan pembangunan; lingkungan hidup; kerja sama Selatan-Selatan; perdagangan internasional; kesehatan; ketenagakerjaan; migrasi; telekomunikasi dan meteorologi.

Batasan waktu:tindaklanjut yang dihitung adalah hasil selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Bagian Perencanaan dan Organisasi, Bagian Tata Usaha dan Kertas Kerja

Hasil Pre Test dan Post Test kegiatan

( X ) Non-Cascading

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

B4

Page 20: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/AN/A N/AN/A N/AN/A N/A

TRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

TAHUNAN

Periode Pelaporan 2016 2017

Nilai AKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral oleh Inspektorat Jenderal

Bagian Perencanaan dan Organisasi

untuk mengukur sejauh mana Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Indeks

Inspektorat Jenderal

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

( X ) Take Last Known Value

IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi: Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula:

Tujuan:

Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Learning and growth Perspective

Tata Kelola Organisasi yang Baik di Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

L1

Page 21: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

TargetTAHUNAN N/A

TRIWULAN 1 N/ATRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/ATRIWULAN 4 N/A

IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA MULTILATERAL

Learning and Growth Perspective

Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Definisi: Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.

Batasan waktu: 1 tahun anggaran

Formula:

100% x Realisasi Anggaran

Tujuan:

untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Persentase

Bagian Keuangan dan Bagian Perencanaan dan Organisasi

Semua Bagian di Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi Target

N/A 95% 100%

N/A ....

N/A ....N/A ....N/A ....

L2

Page 22: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN

KEMANUSIAAN

TAHUN 2019

Page 23: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Tujuan:

Deskripsi Tujuan:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Formula:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Sub Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:Definisi:

Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya

Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong

Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia.

Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.

Formula:

Jumlah sidang/pertemuan

IKU-2 Jumlah sidang/pertemuan internasional di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan yang diprakarsai oleh indonesia di forum multilateral

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Persentase

Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia

Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia X 100%

Tujuan

IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau.

Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia.

Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.

Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan.

Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .

Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.

Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.

Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.

Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.

Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN

Stakeholders Perspective

Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

S1

Page 24: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( X ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( X ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 5 5N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

Tujuan:

Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Jumlah

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.

( X ) Take Last Known Value

Page 25: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80,0%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN

Customer Perspective

Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.

Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).

Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.

Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.

Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.

IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional

Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.

Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.

Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%

Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

Persentase

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

C1

Page 26: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement

Periode Pelaporan 2016 2017

( X ) Take Last Known Value

Tujuan:

Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman dan polkam di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Persentase

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi kemaritiman dan polkam di Bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan di forum multilateral

Definisi:

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan

Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.

Formula:

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan yang disampaikan

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

X 100%

Business Process

Diplomasi maritim dan polkam yang kuat di forum Multilateral di Bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.

Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral

Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.

Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN

IKU-2 Persentase peningkatan kemampuan peserta terkait diplomasi maritim dan polkam di Bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Definisi:

B1

Page 27: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 70%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.

Ruang Lingkup: Kegiatan peningkatan kemampuan dapat diikuti peserta dari internal Kemenlu maupun eksternal Kemenlu.

Formula:

Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%

Hasil Rata-rata Pre Test

Tujuan:

Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi maritim dan polkam untuk kepentingan Indonesia di Bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Persentase

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Hasil Pre Test dan Post Test

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

Page 28: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 70%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Non-Cascading

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

Tujuan:

Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi ekonomi, sosial dan budaya untuk kepentingan Indonesia di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Persentase

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Semua Subdirektorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Hasil Pre Test dan Post Test

Definisi:

Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.

Diplomasi Ekonomi: adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti perdagangan, investasi, energi, perhubungan, pariwisata, pertanian, perikanan, perindustrian, keuangan, perpajakan, kerja sama ekonomi teknik.

Diplomasi sosial adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan

Diplomasi budaya adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional.Diplomasi Budaya: penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negerinya.

Hak asasi manusia adalah perangkat halk-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari manusia. Kemanusiaan adalah nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia.

Formula:

Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%

Hasil Rata-rata Pre Test

IKU-2 Persentase peningkatan kemampuan peserta terkait diplomasi ekonomi, sosial dan budaya di Bidang Hak Asasi Manusia Dan Kemanusiaan

Page 29: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/AN/A N/AN/A N/AN/A N/A

Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN

Learning and growth Perspective

Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Definisi:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula:

Nilai AKIP Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan oleh Inspektorat Jenderal

Tujuan: untuk mengukur sejauh mana Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Indeks

Subbagian Tata usaha Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Inspektorat Jenderal

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

L1

Page 30: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

TargetTAHUNAN N/A

TRIWULAN 1 N/ATRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/ATRIWULAN 4 N/A

IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT HAK ASASI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN

Learning and Growth Perspective

Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.

Batasan waktu: 1 tahun anggaran

Formula:

100% x Realisasi Anggaran

Tujuan:

untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Persentase

Subbagian Tata usaha Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

Semua Bagian di Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi

N/A ....

TargetN/A 95% 100%

N/A ....

N/A ....N/A ....

L2

Page 31: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL

DAN PERLUCUTAN SENJATA

TAHUN 2019

Page 32: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Tujuan:

Deskripsi Tujuan:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Formula:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 93% 93%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Sub Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.

Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.

Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.

Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabil dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

Stakeholders Perspective

Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam forum multilateral di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia

Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia X 100%

Tujuan

IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of burea .Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan.

Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Persentase

IKU-2 Jumlah sidang/pertemuan internasional di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata yang diprakarsai oleh indonesia di forum multilateral

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Definisi:

S1

Page 33: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( X ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( X ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 7 7N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya

Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

Formula:

Jumlah sidang/pertemuan

Tujuan:

Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Jumlah

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.

( X ) Take Last Known Value

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

Page 34: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 90% 90,0%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

Persentase

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional

Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.

Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%

Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

Customer Perspective

Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum Multilateral di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.

Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).

Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency, Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.

C1

Page 35: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 90% 90%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Business Process

Diplomasi maritim dan polkam yang kuat di forum Multilateral di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.

Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks globalPerlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi kemaritiman dan polkam di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata di forum multilateral

Definisi:

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan

Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember.

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

Formula:

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata yang disampaikan

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

X 100%

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement

Periode Pelaporan 2016 2017

( X ) Take Last Known Value

Tujuan:

Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman dan polkam di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Persentase

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

B1

Page 36: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Persentase

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Hasil Pre Test dan Post Test

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

IKU-2 Persentase peningkatan kemampuan peserta terkait diplomasi maritim dan polkam di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Definisi:

Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

Ruang Lingkup: Kegiatan peningkatan kemampuan dapat diikuti peserta dari internal Kemenlu maupun eksternal Kemenlu.

Formula:

Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%

Hasil Rata-rata Pre Test

Tujuan:

Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi maritim dan polkam untuk kepentingan Indonesia di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Page 37: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/AN/A N/AN/A N/AN/A N/A

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Definisi:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula:

Nilai AKIP Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata oleh Inspektorat Jenderal

Tujuan: untuk mengukur sejauh mana Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Indeks

Subbagian Tata usaha Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Inspektorat Jenderal

Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

Learning and growth Perspective

Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

L1

Page 38: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

TargetTAHUNAN N/A

TRIWULAN 1 N/ATRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/ATRIWULAN 4 N/A N/A ....

N/A ....N/A ....

N/A ....

TargetN/A 95% 100%

Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.

Batasan waktu: 1 tahun anggaran

Formula:

100% x Realisasi Anggaran

Tujuan:

untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Persentase

Subbagian Tata usaha Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Bagian di Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

Learning and Growth Perspective

Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

L2

Page 39: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI

DAN LINGKUNGAN HIDUP

TAHUN 2019

Page 40: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Tujuan:

Deskripsi Tujuan:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Satuan Pengukuran : Indeks

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last

Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 85,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 50,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 70,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 85,0%

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Formula:

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.

Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional. (seni ataupun kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, organisasi, maupun institusi sesuai dengan kepentingannya serta dapat diterima dan mewakili lingkungannya)Global: hubungan yang memiliki ruang lingkup yang lebih besar dari pada Internasional, dimana melibatkan bukan hanya aktor negara namun juga aktor non-negara yang bersifat lintas batas dan mendunia. (Lihat Juliet Kaarbo dan James Lee Ray, 2011, Global Politics 10th Edition, Boston:Cengage)Kepemimpinan Global : Individu (Aktor) yang dapat memberikan perubahan positif yang signifikan dalam organisasi (lingkungannya) dengan melakukan pembangunan komunitas melalui pembangunan rasa percaya serta pengaturan struktur organisasi dan prosesnya dalam konteks pelibatan seluruh pemangku kepentingan, sumber-sumber otoritas, serta beragam budaya yang bersifat lintas batas negara. (Lihat Mark E. Mendenhall et.al, 2008, Global Leadership: Research, Practice and Development , New York: Routledge)

Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.Peran: Posisi sosial sebuah aktor yang tercermin melalui perilaku dan kebijakan yang sesuai dengan kepentingannya serta dapat memenuhi ekspektasi dari aktor-aktor lainnya. (Lihat Sebastian Harnisch et.al, 2011, Role Theory in International Relation: Approaches and Analyses, New York: Routledge)Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh negara yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai tujuan bersama.Kerjasama Internasional : kegiatan atau usaha yang berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan sebuah negara dengan negara lainnya baik secara bilateral, regional, dan multilateral untuk emncapai kepentingan bersamaBerpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global. Pengaruh: Kemampuan atau kapasitas yang dimiliki sebuah negara untuk membentuk perilaku maupun kebijakan aktor internasional lainnya.Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Stakeholders Perspective

Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

IKU-1 Tingkat pengaruh Indonesia pada forum multilateral di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Pengaruh di dunia internasional: dapat mengarahkan kebijakan aktor lain dalam hubungan internasional pada berbagai isu dalam lingkup multilateral. Aktor lain meliputi negara, organisasi internasional, individu dan entitas non negara lainnya.

IKU ini terdiri dari 1 Sub IKU yang diambil dari Kemenlu-wide, yaitu:Sub IKU 1: Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Formula:

(100% x Realisasi Sub IKU 1)

Tujuan:

Untuk mengukur pengaruh Indonesia pada forum multilateral di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

TRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Sub IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Penjelasan:Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau , dan keberhasilan pencalonan Indonesia pada Organisasi Internasional (OI).Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Organisasi Internasional : institusi yang beranggotakan 3 negara yang berdaulat atau lebih.Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan, serta Indonesia/WNI dapat menduduki suatu jabatan strategis pada OI yang Indonesia menjadi anggotanya. Dengan menduduki jabatan tersebut, Indonesia berkesempatan untuk turut serta menyusun kebijakan OI, menyusun dan melaksanakan program-program kerja OI yang dapat dimanfaatkan dan disesuaikan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, maupun memperjuangkan kepentingan regional dan negara-negara berkembang guna meningkatkan postur internasional Indonesia.Pada prinsipnya, keputusan pencalonan untuk suatu jabatan pada organisasi internasional berada di tangan instansi yang menjadi focal point organisasi internasional tersebut, Kemenlu berperan dalam menyampaikan pandangan dan rekomendasi terhadap usulan pencalonan dari instansi/focal point . Walaupun pandangan dan rekomendasi dari Kemenlu tersebut saat tidak diakomodasi oleh instansi/focal point , Kemenlu tetap akan mengupayakan pemenangan terhadap pencalonan dimaksud.

Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .• Keberhasilan pencalonan akan dicatat dalam tahun penyelenggaraan pemilihan. Contoh: pemilihan anggota Dewan HAM periode 2015-2017 diselenggarakan pada tahun 2014. Keberhasilan Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan HAM periode 2015-2017 dicatat sebagai capaian Kemenlu.

((Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia + jumlah pencalonan yang berhasil) dibagi dengan (Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia + jumlah pencalonan yang diusulkan)) x 100%

Periode Pelaporan 2015 2018

TAHUNANTRIWULAN I

2016 2017

S1

Page 41: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Satuan Pengukuran : Persentase

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last

Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 85,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 50,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 70,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 85,0%

Sub Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 1N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 1N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 0N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 0N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 1

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Tujuan

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

IKU-2 Jumlah penyelengaraan sidang/pertemuan Internasional yang diprakarsai oleh Indonesia di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.

Periode Pelaporan 2015 2018

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

Definisi:

Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya

Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong

Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.

Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainFormula:

Jumlah sidang/pertemuan

Tujuan:

Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Jumlah

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

2018

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

2016 2017

2016 2017

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2015

• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.

Page 42: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Customer

Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.

Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).

Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.

Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.

Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum multilateral di bidang Hak Asasi Manusia dan Kemanusian

(Realisasi Sub IKU 1)

Persentase

Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya, Paket Bali dihasilkan pada tahun 2013, namun penyusunan rekomendasinya dilaksanakan pada tahun berikutnya. Contoh lainnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2015. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:tindaklanjut yang dihitung adalah hasil selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

terdiri atas 1 Sub IKU, yaitu: Sub IKU-1 : Persentase rekomendasi dari forum multilateral di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup yang ditanggapi oleh

IKU-1 Persentase tindaklanjut/implementasi kerja sama multilateral oleh stakeholders dalam negeri di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Formula:

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama pada forum multilateral telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

C1

Page 43: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta

( ) Cascading Non peta( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja :( X ) Maximize

( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :

2018 2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 25,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 50,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 75,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

TRIWULAN IV

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Periode Pelaporan 2015 2016

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan multilateral, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN III

Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholders

x 100%

Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti

Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.

Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya, Paket Bali dihasilkan pada tahun 2013, namun penyusunan rekomendasinya dilaksanakan pada tahun berikutnya. Contoh lainnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2015. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:

2017

IKU-1 SUB IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional

Page 44: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta

( ) Cascading Non peta( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja :( X ) Maximize

( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :

2018 2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 25,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 50,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 75,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%

Periode Pelaporan 2015 2016

Persentase

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

2017

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Perdagangan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Page 45: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta

( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 40,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 75,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Business Process

Diplomasi maritim yang kuat di forum Multilateral di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Diplomasi : penyelenggaraan hubungan resmi antar negara serta proses komunikasi antar negara dalam hubungan internasional, negosiasi, termasuk pengunaan teknik persuasi, kompromi, ancaman, atau cara-cara lainnya yang dapat digunakan sebagai alat diplomasi. (Lihat Paul R. Viotti dan Mark V. Kaupppi, 1999, International Relations Theory: Realism, Pluralism, Globalism, and Beyond 3rd edition,London: Allyn and Bacon)Diplomasi Maritim adalah spektrum aktifitas yang berhubungan dengan penyelenggaraan aktifitas antar negara di bidang kelautan dari kegiatan yang bersifat kooperatif seperti kunjungan antar pelabuhan, latihan bersama dan bantuan Kemanusiaan hingga aktifitas yang bersifat persuasif dan yang bersifat koersif. (Lihat Christian Le Miere, 2014, Maritime Diplomacy in the 21st Century: Drivers and Challenges, New York: Routledge)

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi kemaritiman di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup di forum multilateral

Definisi:

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan

Diterima adalah dimasukannya prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember)

kemaritiman mencakup bidang keamanan maritim, keselamatan pelayaran, pengelolaan sumber daya kelautan, dan kerja sama antar negara di perbatasan.

Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

Formula:

(Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup dibagi dengan jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup yang

disampaikan) x 100%

Tujuan:

Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Persentase

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.

Periode Pelaporan 2015 2018

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

2016 2017

B1

Page 46: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 40,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 75,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90,0%

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Business Process

Diplomasi ekonomi dan sosial yang kuat di di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Diplomasi Ekonomi adalah penggunaan instrumen diplomasi seperti pengumpulan data intelijen, loby, representasi, negosiasi dan advokasi untuk meningkatkan pemenuhan tujuan ekonomi suatu negara.

Diplomasi sosial adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan

Kuat adalah mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan negara lain.

Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi ekonomi dan sosial di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup pada forum multilateral

Ruang Lingkup:

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman. Rekomendasi: Penyampaian usulanyang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan.

Diterima adalah disepakatinya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan.

Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

Formula:

(Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup dibagi dengan Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup) x 100%

Tujuan:

Untuk mengukur capaian kualitas diplomasi ekonomi dan sosial Indonesia di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Persentase

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

IKU-2 Peningkatan kemampuan melalui Jumlah capacity building dalam mekanisme multilateral pada terkait diplomasi ekonomi dan sosial multilateral di Bidang Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup.

Definisi:

Periode Pelaporan 2015 2016

Capacity building adalah proses yang dapat meningkatkan seseorang, organisasi atau sistem untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

Mekanisme multilateral adalah proses atau cara kerja yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak untuk mencapai tujuan tertentu

Diplomasi Ekonomi adalah penggunaan instrumen diplomasi seperti pengumpulan data intelijen, loby, representasi, negosiasi dan advokasi untuk meningkatkan pemenuhan tujuan ekonomi suatu negara. (Lihat Donna Lee dan Brian Hocking, 'Economic Diplomacy' dalam Robert A. Denemark (ed), The International Studies Encyclopedia, Vol. II hal. 1216-1277, Wiley Blackwell)

Diplomasi sosial adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan

Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat.Ekonomi adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengalokasikan sumberdaya yang ada yang jumlahnya terbatas.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

Formula:

TRIWULAN IV

2017 2018

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN III

B2

Page 47: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 80,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 20,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 40,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 60,0%N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 80,0%

20172016Periode Pelaporan 2015 2018

Persentase peserta yang meningkat kemampuannya setelah mengikuti capacity building Jumlah capacity building dalam mekanisme multilateral pada diplomasi ekonomi dan sosial untuk kepentingan Indonesia di Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Tujuan:

Untuk mengukur capacity building dalam mekanisme multilateral pada diplomasi ekonomi dan sosial untuk kepentingan Indonesia di Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Persentase

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Semua Subdirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.

Page 48: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta

( ) Cascading Non peta

( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A N/A N/A 76,45 99,90 77 (BB)N/A N/A N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A N/A N/A 77 (BB)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Learning and growth Perspective

Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Definisi:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula:

Nilai AKIP Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup oleh Inspektorat Jenderal

2018

Tujuan:

Untuk mengukur sejauh mana Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Indeks

Bagian Perencanaan dan Organisasi

Inspektorat Jenderal

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2015

L1

Page 49: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta

( ) Cascading Non peta

( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018 2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A N/A N/A N/A N/A N/A 100% 96,69% 100%TRIWULAN 1 N/A N/A N/A N/A N/A N/A ....TRIWULAN 2 N/A N/A N/A N/A N/A N/A ....TRIWULAN 3 N/A N/A N/A N/A N/A N/A ....TRIWULAN 4 N/A N/A N/A N/A N/A N/A 100%

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Learning and Growth Perspective

Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidiup

Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

IKU-1 Persentase realisasi anggaran diDirektorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidiup

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.

Batasan waktu: 1 tahun anggaran

Formula:

100% x Realisasi Anggaran

Tujuan:

Untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

2016 2017Periode Pelaporan

Persentase

Bagian Keuangan dan Bagian Perencanaan dan Organisasi

Semua Bagian di Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidiup

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

2015

L 2

Page 50: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS

DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

TAHUN 2019

Page 51: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Tujuan:

Deskripsi Tujuan:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Formula:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2019Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A N/A N/A 85% 87%N/A N/A N/A N/A 15%N/A N/A N/A N/A 35%N/A N/A N/A N/A 60%N/A N/A N/A N/A 87%

Sub Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.

Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.

Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.

Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.

Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

Stakeholders Perspective

Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia

Jumlah pertemuan yang dipimpin IndonesiaX 100%

Tujuan

IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau.Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.

Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan.

Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Persentase

IKU-2 Jumlah sidang/pertemuan internasional di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual yang diprakarsai oleh indonesia di forum multilateral

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.

Periode Pelaporan 2016 2018

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

2017

Definisi:

Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya

Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong

Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.

Formula:

Jumlah sidang/pertemuan

Tujuan:

Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Jumlah

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

S1

Page 52: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( X ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( X ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 1 1N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A 1N/A N/A N/A N/A 1

• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.

( X ) Take Last Known Value

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2018

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

2017

Page 53: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 90% 90%N/A N/A N/A N/A 15%N/A N/A N/A N/A 35%N/A N/A N/A N/A 60%N/A N/A N/A N/A 90%

DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

Customer Perspective

Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.

Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).

Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.

Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.

Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.

IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional

Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.

Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.

Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%

Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2018

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

Persentase

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

2017

C1

Page 54: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 90% 90%N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A 20%N/A N/A N/A N/A 50%N/A N/A N/A N/A 90%

Business Process

Diplomasi maritim yang kuat di forum Multilateral di Bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.

Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral

Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.

Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.

DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi maritim di Bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual di forum multilateral

Definisi:

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan

Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.

Formula:

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual yang disampaikan

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

X 100%

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement

Periode Pelaporan 2016 2018

( X ) Take Last Known Value

Tujuan:

Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Persentase

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

B1

Page 55: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 82 100 4 (skala 5)N/A N/A N/A N/A 4 (skala 5)N/A N/A N/A N/A 4 (skala 5)N/A N/A N/A N/A 4 (skala 5)N/A N/A N/A N/A 82 100 4 (skala 5)

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Untuk mengukur kualitas diplomasi ekonomi Indonesia di Bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Persentase

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement.

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan

Diterima adalah dimasukannya prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember)

Diplomasi Ekonomi: adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti perdagangan, investasi, energi, perhubungan, pariwisata, pertanian, perikanan, perindustrian, keuangan, perpajakan, kerja sama ekonomi teknik.

Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama. Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.

Formula:

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang ekonomi khususnya bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual di forum multilateral

X 100%

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang ekonomi khususnya bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual di forum multilateral

Tujuan:

IKU-2 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi ekonomi di Bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual di forum multilateral

Ruang Lingkup:

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Hasil oleh kuesioner

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 20182017

Hasil Survey Kuesioner

Tujuan:

Untuk mengetahui database kebijakan perdagangan yang dihasilkan memiliki manfaat bagi stakeholders

Jumlah

Subdirektorat Perdagangan, Industri dan Kawasan Perdagangan Bebas, Subdirektorat Perdagangan Jasa dan Fasilitasi Perdagangan

Subdirektorat Perdagangan, Industri dan Kawasan Perdagangan Bebas, Subdirektorat Perdagangan Jasa dan Fasilitasi Perdagangan

IKU-1 Indeks respon positif stakeholders terhadap informasi database kebijakan perdagangan

Ruang Lingkup:

Database Kebijakan Perdagangan yang memuat kebijakan tarif, sistem dan prosedur perizinan impor, kebijakan pembatasan atau pelarangan impor, kebijakan standar kesehatan (Sanitary and Phytosanitary), ketentuan mengenai teknis (technical regulation), standar lingkungan, inspeksi pra pengapalan (pre-shipment inspection), kebijakan pintu masuk (portof entry) dan persyaratan tingkat kandungan lokal (local content requiment), kebijakan subsidi, dumping dan pengamanan perdagangan (safeguard) serta pemberian hak-hak khusus kepada perusahaan negara. Berbagai kebijakan tersebut di atas sangat berpengaruh terhadap akses pasar produk Indonesia. Informasi di database ini berasal dari masukan Perwakilan Indonesia di luar negeri yang dilengkapi dengan informasi dan dari dokumen Trade Policy Review masing-masing negara yang dikeluarkan oleh Sekretariat WTO serta sumber-sumber resmi lainnya. Respon positif adalah pernyataan yang mengindikasikan database kebijakan perdagangan yang dihasilkan bermanfaat bagi stakeholders (K/L terkait dan pelaku usaha). Pernyataan tersebut diperoleh dari penerima manfaat bantuan kerja sama teknik.

Formula:

Indeks skala 1-5 yaitu: Skala 1 : Negatif; Skala 2 : Kurang Positif; Skala 3 : Ragu-ragu; Skala 4 : Positif; dan Skala 5 : Sangat Positif

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

Business Process

Diplomasi ekonomi yang kuat di forum multilateral di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Diplomasi Ekonomi: adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti perdagangan, investasi, energi, perhubungan, pariwisata, pertanian, perikanan, perindustrian, keuangan, perpajakan, kerja sama ekonomi teknik.

Kuat adalah mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan negara lain.

Forum multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Perdagangan adalah pertukaran yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Komoditas adalah barang dagangan utama. Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang dimiliki dari hasil olah pikir dan kreativitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa.

B2

Page 56: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 90% 90%N/A N/A N/A N/A 20%N/A N/A N/A N/A 35%N/A N/A N/A N/A 70%N/A N/A N/A N/A 90%

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 80% 80%N/A N/A -N/A N/A 25%N/A N/A 50%N/A N/A 80%

TRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2018

TAHUNANTRIWULAN I

2017

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Semua Subdirektorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Hasil Pre Test dan Post Test

( X ) Non-Cascading

( X ) Take Last Known Value

Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%

Hasil Rata-rata Pre Test

Tujuan:

Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi ekonomi untuk kepentingan Indonesia di bidang Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan

Persentase

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

IKU-3 Persentase peningkatan kemampuan peserta melalui capacity building diplomasi ekonomi multilateral

Definisi:

Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.

Capacity building adalah proses yang dapat meningkatkan seseorang, organisasi atau sistem untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

Diplomasi Ekonomi adalah penggunaan instrumen diplomasi seperti pengumpulan data intelijen, loby, representasi, negosiasi dan advokasi untuk meningkatkan pemenuhan tujuan ekonomi suatu negara. (Lihat Donna Lee dan Brian Hocking, 'Economic Diplomacy' dalam Robert A. Denemark (ed), The International Studies Encyclopedia, Vol. II hal. 1216-1277, Wiley Blackwell)

Formula:

Periode Pelaporan 2016 2018

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

2017

( X ) Take Last Known Value

Page 57: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A N/A N/A 76 77N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A -N/A N/A N/A N/A 77

Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

Learning and growth Perspective

Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Definisi:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula:

Nilai AKIP Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual oleh Inspektorat Jenderal

Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Indeks

Subbagian Tata usaha Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Inspektorat Jenderal

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 20182017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

L1

Page 58: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy

( ) Activit

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

( X ) No

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average( ) Ra

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize( ) Stabili

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Seme

( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

Target Target TargetTAHUNAN N/A N/A N/A

TRIWULAN 1 N/A N/A N/ATRIWULAN 2 N/A N/A N/ATRIWULAN 3 N/A N/A N/ATRIWULAN 4 N/A N/A N/A

IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT PERDAGANGAN, KOMODITAS DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

Learning and Growth Perspective

Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.

Batasan waktu: 1 tahun anggaran

Formula:

100% x Realisasi Anggaran

Tujuan:

untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Persentase

Subbagian Tata usaha Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

Semua Bagian di Direktorat Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

Periode Pelaporan 2016 2018 2019Realisasi Target Realisasi

2017

N/A 25%

TargetN/A 100% 100%

N/A 100%

N/A 50%N/A 75%

L2

Page 59: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN

ORGANISASI INTERNASIONAL NEGARA

BERKEMBANG

TAHUN 2019

Page 60: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Tujuan:

Deskripsi Tujuan:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Formula:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 85% 85%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Sub Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:Definisi:

IKU-2 Jumlah sidang/pertemuan internasional di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang yang diprakarsai oleh indonesia di forum multilateral

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Persentase

Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia

Jumlah pertemuan yang dipimpin IndonesiaX 100%

Tujuan

IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau .

Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Organisasi adalah institusi yang memiliki anggotaNegara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah

Latar belakang:Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan.

Ruang lingkup:• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .

Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.

Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.

Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.

Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.

Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Organisasi adalah institusi yang memiliki anggotaNegara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG

Stakeholders Perspective

Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam forum multilateral di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

S1

Page 61: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( X ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( X ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 1 1N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya

Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong

Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Organisasi adalah institusi yang memiliki anggotaNegara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah

Formula:

Jumlah sidang/pertemuan

Tujuan:

Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Jumlah

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.

( X ) Take Last Known Value

Page 62: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 80,0%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

IKU 2 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional negara berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan dan Organisasi Kemasyarakatan Asing yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG

Customer Perspective

Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum multilateral di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.

Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).

Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.

Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Organisasi adalah institusi yang memiliki anggotaNegara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah

Ruang lingkup:Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency , Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di bidang Sosial Budaya yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional

Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.

Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%

Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Sosial Budaya telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

Persentase

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

C1

Page 63: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 80%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

TRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

IKU-3 Persentase penyelesaian permohonan registrasi Organisasi Kemasyarakatan Asing

Permohonan registrasi adalah pengajuan pendaftaran untuk terlibat secara legal dalam suatu kegiatan

Jumlah permohonan registrasi yang diselesaikanx 100%

Jumlah permohonan yang diajukan

Untuk mengukur sejauh mana tngkat pemenuhan registrasi untuk organisasi kemasyarakatan asing

Persentase

Subdirektorat Organisasi Kemasyarakatan Asing dan Kemitraan Selatan-Selatan

Subdirektorat Organisasi Kemasyarakatan Asing dan Kemitraan Selatan-Selatan

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

( X ) Take Last Known Value

Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.

Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral

Organisasi sektoral adalah institusi yang memiliki anggota dan melaksanakan kegiatan yang spesifik terhadap isu tertentu. Organisasi internasional adalah institusi yang memiliki anggota lebih dari 2 negara/pihak. Kerja Sama Selatan-Selatan adalah suatu bentuk kerja sama diantara negara-negara berkembang di bidang sumberdaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholdersx 100%

Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Sosial Budaya telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

Persentase

Subdirektorat Organisasi Internasional Sektoral; Subdirektorat Organisasi Internasional Negara Berkembang; Subdirektorat Organisasi Kemasyarakatan Asing dan Kemitraan Selatan-Selatan

Subdirektorat Organisasi Internasional Sektoral; Subdirektorat Organisasi Internasional Negara Berkembang; Subdirektorat Organisasi Kemasyarakatan Asing dan Kemitraan Selatan-Selatan

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNAN

Page 64: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 85% 85%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

TRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN II

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement

( X ) Take Last Known Value

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman khususnya Bidang Sosial Budaya Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan

dan Organisasi Kemasyarakatan Asing

X 100%

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang disampaikan di bidang Bidang Sosial Budaya Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan dan Organisasi

Kemasyarakatan Asing

Tujuan:

Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman di bidang Bidang Sosial Budaya Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan dan Organisasi Kemasyarakatan Asing

Persentase

IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi maritim di Bidang Sosial Budaya Bidang Organisasi Internasional Sektoral, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kerja Sama Selatan Selatan dan Organisasi Kemasyarakatn Asing

Definisi:

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan

Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah. Organisasi sektoral adalah institusi yang memiliki anggota dan melaksanakan kegiatan yang spesifik terhadap isu tertentu. Organisasi internasional adalah institusi yang memiliki anggota lebih dari 2 negara/pihak. Kerja Sama Selatan-Selatan adalah suatu bentuk kerja sama diantara negara-negara berkembang di bidang sumberdaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Formula:

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG

Business Process

Diplomasi maritim yang kuat di forum Multilateral di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.

Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral

Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah.

Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.

B1

Page 65: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 85% 90%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 70% 70%N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....N/A N/A ....

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

Tujuan:

Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi sosial dan budaya untuk kepentingan Indonesia di bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Persentase

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Hasil Pre Test dan Post Test

IKU-2 Persentase peningkatan kemampuan peserta terkait diplomasi sosial dan budaya di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Definisi:

Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.

Diplomasi sosial adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan

Diplomasi budaya adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional.Diplomasi Budaya: penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negerinya

Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah

Formula:

Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre TestX 100%

Hasil Rata-rata Pre Test

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2017

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Semua Subdirektorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement.

( X ) Take Last Known Value

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang ekonomi, sosial dan budaya khususnya bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

X 100%Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidangekonomi, sosial dan budaya khususnya bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara

Berkembang yang disampaikan

Tujuan:

Untuk mengukur kualitas diplomasi ekonomi, sosial dan budaya Indonesia di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Persentase

IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi sosial dan budaya di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang di forum multilateral

Ruang Lingkup:

Posisi: Penentuan sikapPrakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan

Diterima adalah dimasukannya prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember)

Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendahFormula:

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG

Business Process

Diplomasi sosial dan budaya yang kuat di forum multilateral di Bidang Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Diplomasi sosial adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan

Diplomasi budaya adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Kuat adalah mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan negara lain.

Forum multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Bidang Sosial Budaya adalah Bidang kerja sama sosial seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Organisasi adalah institusi yang memiliki anggota. Negara berkembang adalah negara yang masih memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah

B2

Page 66: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :2018

Target Realisasi Target Realisasi TargetN/A N/A 75 76,45N/A N/AN/A N/AN/A N/AN/A N/A

TAHUNANTRIWULAN ITRIWULAN IITRIWULAN IIITRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Definisi:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan(2) A (Skor > 80-90); Memuaskan(3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik(4) B (Skor > 60-70); Baik(5) CC (>50-60); Cukup(6) C (>30-50); Kurang(7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula:

Nilai AKIP Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang oleh Inspektorat Jenderal

Tujuan: untuk mengukur sejauh mana Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Indeks

Subbagian Tata usaha Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Inspektorat Jenderal

Definisi :Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG

Learning and growth Perspective

Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

L1

Page 67: MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

TargetTAHUNAN N/A

TRIWULAN 1 N/ATRIWULAN 2 N/ATRIWULAN 3 N/ATRIWULAN 4 N/A N/A ....

N/A ....N/A ....

N/A ....

TargetN/A 95% 100%

Periode Pelaporan 2016 2017 2018Realisasi Target Realisasi

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.

Batasan waktu: 1 tahun anggaran

Formula:

100% x Realisasi Anggaran

Tujuan:

untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Persentase

Subbagian Tata usaha Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Semua Bagian di Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

IKU-1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT DIREKTORAT SOSIAL BUDAYA DAN ORGANISASI NEGARA BERKEMBANG

Learning and Growth Perspective

Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Negara Berkembang

Definisi:Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang. Optimal berarti paling baik dan tertinggiRuang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

L2