MANUAL INDIKATOR KINERJA LEVEL 2 BIRO KEUANGAN …
Transcript of MANUAL INDIKATOR KINERJA LEVEL 2 BIRO KEUANGAN …
MANUAL INDIKATOR KINERJA LEVEL 2 BIRO KEUANGAN SETJEN KKP
1. Indeks Pengelolaan Asset KKP
MANUAL IKU LEVEL IKU Level 2 Nomor 1
1. PERSEPEKTIF : -
2. SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
3. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Indeks Pengelolaan Asset KKP 4. DESKRIPSI IKU :
6. JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : Kuantitas/Output X Kualitas/Mutu Waktu Biaya
7. TINGKAT VALIDITAS IKU : Lead Input Lead Process Lag Output X Lag Outcome
8. UNIT/PJ IKU : Kepala Biro Keuangan
9. SUMBER DATA :
10. STATUS DATA : Raw Data Hasil Perhitungan Raw Data
11. JENIS PERHITUNGAN DATA : Akumulasi Rata-Rata X Nilai Posisi Akhir
12. METODE CASCADING : Adopsi Langsung Lingkup Dipersempit X Komponen Pembentuk Tidak Diturunkan
13 POLARISASI : Maximize Minimize Stabilize
14. PERIODE PELAPORAN : Bulanan Triwulanan Semesteran X Tahunan
2. Indeks Pengelolaan Keuangan KKP
MANUAL IKU LEVEL IKU Level 2 Nomor 2
1. PERSEPEKTIF : -
2. SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
3. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Indeks Pengelolaan Keuangan KKP 4. DESKRIPSI IKU :
6. JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : Kuantitas/Output X Kualitas/Mutu Waktu Biaya
7. TINGKAT VALIDITAS IKU : Lead Input Lead Process Lag Output X Lag Outcome
8. UNIT/PJ IKU : Kepala Biro Keuangan
9. SUMBER DATA :
10. STATUS DATA : Raw Data Hasil Perhitungan Raw Data
11. JENIS PERHITUNGAN DATA : Akumulasi Rata-Rata X Nilai Posisi Akhir
12. METODE CASCADING : Adopsi Langsung Lingkup Dipersempit X Komponen Pembentuk Tidak Diturunkan
13 POLARISASI : Maximize Minimize Stabilize
14. PERIODE PELAPORAN : Bulanan Triwulanan Semesteran X Tahunan
3. Nilai Kinerja RB Setjen Bidang Pengawasan Intern
MANUAL IKU LEVEL 1 IKU Level 2 Nomor 3
PERSPEKTIF -
SASARAN STRATEGIS (SS) Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Nilai Kinerja RB Setjen Bidang Pengawasan Intern
DESKRIPSI IKU
DEFINISI
Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek: (a) kelembagaan atau organisasi; (b) ketatalaksanaan atau business process; dan (c) sumber daya manusia aparatur. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Nilai kinerja RB Setjen merupakan ukuran perkembangan implementasi Reformasi Birokrasi di Setjen.
Nilai diperoleh dari hasil evaluasi Inspektorat Jenderal mitra Setjen terhadap kinerja RB merupakan penilaian terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi) akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii) pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas kkn; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.
FORMULA
Capaian Nilai Kinerja RB Setjen berdasarkan hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang dilaksanakan Inspektorat Jenderal terhadap implementasi RB di Setjen, dengan menggunakan Instrumen (Lembar kerja Evaluasi) yang serupa dengan instrumen evaluasi RB milik Kemenpan RB.Penilaian atas implementasi RB di setjen dilaksanakan minimal satu kali setiap tahun melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing Unit Eselon I yang telah diverfikasi oleh Inspektorat Jenderal.
Upaya yang dilakukan fokus pada:
1. Panel I PMPRB online
Panel II PMPRB online
Panel III PMPRB online
SATUAN PENGUKURAN : Nilai
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/ Output ( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
Formatted: Font: Italic
Formatted: Font: Italic
Formatted: Strikethrough
Formatted: Strikethrough
Formatted: Space After: 6 pt
Formatted: Space After: 6 pt, No bullets or numbering
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( x ) Lag Output ( ) Lag Outcome
UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : TIM RB SETJEN
SUMBER DATA : Setjen Biro Hukum dan Org dan ITJEN
STATUS DATA : ( x ) Raw Data ( ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi Langsung ( ) Lingkup Dipersempit
( x ) Komponen Pembentuk
( ) Tidak Diturunkan
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
4. Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK SETJEN dibandingkan Realisasi Anggaran SETJEN TA. 2019
MANUAL IKU IKU Level 2 Nomor 4
PERSPEKTIF -
SASARAN STRATEGIS (SS) Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK SETJEN dibandingkan Realisasi Anggaran SETJEN TA. 2019
DESKRIPSI IKU
DEFINISI Nilai temuan atas laporan keuangan yang ditampilkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Atas LK SETJEN merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. FORMULA : Keterangan : Batas tertinggi jumlah nilai temuan atas laporan keuangan TA………. (audited) tidak melebihi 1 %
SATUAN PENGUKURAN : Persen (%)
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/ Output ( X ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( X ) Lead Process ( ) Lag Output ( x ) Lag Outcome
UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Keuangan, Seluruh level 2 Setjen
SUMBER DATA : Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata (X ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi Langsung ( X ) Lingkup Dipersempit
( ) Komponen Pembentuk
( ) Tidak Diturunkan
POLARISASI : ( ) Maximize ( X ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
5. Presentase penyelesaian temuan BPK Lingkup Biro Keuangan
MANUAL IKU Iku Level 2 Nomor 5
SEKRETARIAT JENDERAL
PERSPEKTIF -
SASARAN STRATEGIS (SS) Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Persentase Penyelesaian Temuan BPK lingkup Biro Keuangan
DESKRIPSI IKU
DEFINISI Nilai temuan atas laporan keuangan Biro Keuangan yang ditampilkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Atas LK SETJEN merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern.
FORMULA :
SATUAN PENGUKURAN : Persen (%)
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/ Output ( X ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( X ) Lead Process ( ) Lag Output ( x ) Lag Outcome
UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Keuangan, Seluruh level 2 Setjen
SUMBER DATA : Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata (X ) Nilai Posisi Akhir
Jumlah Nilai Tindak Lanjut Temuan Kepatuhan
Jumlah Nilai Temuan Kepatuhan
x 100 % = Persentase Penyelesaian Temuan BPK lingkup Biro Keuangan
METODE CASCADING : ( ) Adopsi Langsung ( X ) Lingkup Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk
( ) Tidak Diturunkan
POLARISASI : ( ) Maximize ( X ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
6. Level Maturitas SPI Setjen
MANUAL IKU LEVEL 1 IKU Level 2 Nomor 6
SEKRETARIAT JENDERAL
PERSPEKTIF -
SASARAN STRATEGIS (SS) Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Level Maturitas SPI Sekretariat Jenderal
DESKRIPSI IKU
DEFINISI
Maturitas (maturity) berarti dikembangkan penuh atau optimal (Cooke-Davis, 2005). Andersen and Jessen (2003) menyatakan bahwa konsep maturitas pada organisasi bertujuan mengarahkan organisasi dalam kondisi yang optimal untuk mencapai tujuannya.
Tingkat Level maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Penilaian tingkat Level maturitas SPIP
TINGKAT LEVEL MATURITAS INTERVAL SKOR
0 Belum Ada Kurang dari 1,0 (0 < skor <1,0)
1 Rintisan 1,0 s/d kurang dari 2,0 (1,0 ≤ skor < 2,0)
2 Berkembang 2,0 s/d kurang dari 3,0 (2,0 ≤ skor < 3,0)
Formatted Table
3 Terdefinisi 3,0 s/d kurang dari 4,0 (3,0 ≤ skor < 4,0)
4 Terkelola dan Terukur 4,0 s/d kurang dari 4,5 (4,0 ≤ skor < 4,5)
5 Optimum Antara 4,5 s/d 5,0 (4,5 ≤ skor ≤ 5)
FORMULA Tahapan penilaian: 1. Penilaian pendahuluan
Survey persepsi dengan menggunakan kuesioner yang disusun oleh BPKP 2. Pengujian Bukti
Kuesioner lanjutan, wawancara, analisis dokumen, dan observasi yang dilakukan oleh tim assesor dari BPKP 3. hasil penilaian dikeluarkan oleh tim asessor dari BPKP
SATUAN PENGUKURAN : NilaiLevel
JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/ Output ( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( x ) Lag Output ( ) Lag Outcome
UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Keuangan
SUMBER DATA : ITJEN/BPKP
STATUS DATA : ( x ) Raw Data ( ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi Langsung ( x ) Lingkup Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk
( ) Tidak Diturunkan
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
7. Nilai Rekonsiliasi Kinerja Biro Keuangan
KODE IKU : IK Level 2 nomor7
SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Nilai Rekonsiliasi Kinerja lingkup….
DESKRIPSI IKU
DEFINISI
Rekonsiliasi adalah rangkaian catatan informasi yang menjelaskan tentang perbedaan-perbedaan informasi
Rekonsiliasi kinerja merupakan sebentuk verifikasi dalam bentuk proses pencocokan data kinerja dengan catatan informasi terkait laporan kinerja
Rekonsiliasi kinerja di lingkungan KKP dinilai dari 3 aspek:
Aspek kepatuhan: dinilai dari kepatuhan penyiapan dan penyampaian dokumen oleh unit kerja
Aspek kesesuaian: dinilai dari kesesuaian dengan kriteria yang telah ditetapkan
Aspek ketercapaian: dinilai dari Pencapaian Kinerja unit kerja (NPSS pada aplikasi kinerjaku) CARA PENGUKURAN CAPAIAN
𝑆𝐾𝑂𝑅𝑅𝐸𝐾𝑂𝑁 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 Nilai Kepatuhan:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑘𝑎𝑝𝑎𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = 30% x 𝐷𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑥 100
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Perjanjian Kinerja 2. Manual IKU
3. Rincian Target IKU 4. Rencana Aksi 5. LKJ/LCK 6. Data Dukung LKJ/LCK
Nilai Kesesuaian:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑘𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 = 30% x 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛
Kriteria dokumen yang disandingkan: Target:
A. PK – LKJ/LCK B. LKJ/LCK – Kinerjaku C. PK – Kinerjaku
Realisasi: D. LKJ/LCK TW I – Kinerjaku E. LKJ/LCK TW II – Kinerjaku F. LKJ/LCK TW III – Kinerjaku
Informasi data: G. Manual IKU – Kinerjaku H. Rincian Target – Kinerjaku
Nilai Ketercapaian:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 40% x 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑁𝑃𝑆𝑆 𝑡𝑟𝑖𝑤𝑢𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛
120 𝑥 100
SATUAN PENGUKURAN : Nilai
JENIS ASPEK TARGET : ( x ) Kuantitas/ Output ( ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( x ) Lead Process ( ) Lag Output ( ) Lag Outcome
UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : ….
SUMBER DATA : ….
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi Langsung ( ) Lingkup Dipersempit
( ) Komponen Pembentuk ( x ) Buat Baru
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
8. Indeks Profesionalitas ASN Lingkup Biro Keuangan
MANUAL IKU LEVEL 1 : IK Level 2 Nomor 8
SEKRETARIAT JENDERAL
PERSPEKTIF : -
SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Terwujudnya ASN KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas
DESKRIPSI IKU :
DEFINISI 1. Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan tugas-
tugasnya. 2. Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan
pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (Permen PAN dan RB No. 38 Tahun 2018). 3. Nilai Indeks Profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN KKP yang diukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan
mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatir Sipil Negara. FORMULA 1. Nilai diukur setiap tahun dengan menggunakan 4 (empat) dimensi, meliputi :
a. Kualifikasi; b. Kompetensi; c. Kinerja; dan d. Disiplin.
2. Kualifikasi diukur dari indikator riwayat pendidikan formal terakhir yang telah dicapai, meliputi : a. Pendidikan S-3 (Strata-Tiga); b. Pendidikan S-2 (Strata-Dua);
c. Pendidikan S-1 (Strata-Satu) /D-4 (Diploma-Empat); d. Pendidikan D-3 (Diploma-Tiga) / SM (Sarjana Muda); e. Pendidikan D-1 (Diploma-Satu) /D-2 (Diploma-Dua)/ SLTA Sederajat; dan f. Pendidikan di bawah SLTA.
dengan formula sebagai berikut:
Nilai Nama Kualifikasi *) Nilai Kualifikasi
5 Pendidikan S3 25
4 Pendidikan S2 20
3 Pendidikan S1 15
2 Pendidikan DIII/SM 10
1 Pendidikan DII/DI/SMA 5
0 Pendidikan SMP/SD 1
3. Kompetensi diukur dari indikator riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan yang meliputi: Diklat Kepemimpinan, Diklat Fungsional/Diklat
Teknis, Diklat 20 Jam Pelajaran (JP) satu tahun terakhir dan Seminar/Workshop/Konferensi/Setara satu tahun terakhir, dengan formula sebagai berikut:
Nilai Nama Kompetensi **) Nilai Kompetensi sesuai Jabatan
Kompetensi Struktural
Kompetensi Jabfung
Kompetensi Staf
Diklat Struktural 15 - -
1 Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya 15 - -
0 Tidak Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya
0 - -
Diklat Fungsional - 15 -
1 Pernah Ikut Diklat Fungsional - 15 -
0 Tidak Pernah Ikut Diklat Fungsional - 0 -
Diklat 20 JP 15 15 22.5
1 Pernah Ikut Diklat 20 JP dalam tahun terakhir
15 15 22.5
0 Tidak Pernah Ikut Diklat 20 JP dalam tahun terakhir
0 0 0
Seminar 10 10 17.5
1 Pernah Ikut Seminar 10 10 17.5
0 Tidak Pernah Ikut Seminar 0 0 0
Total Mengikuti Kompetensi 40 40 40
4. Kinerja diukur dari indikator penilaian prestasi kerja PNS, yang meliputi : a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP); dan b. Perilaku kerja, dengan formula sebagai berikut:
No Keterangan Nilai SKP Nilai SKP Nilai Kinerja
1 Sangat Baik 91 – ke atas 30
2 Baik 76 s.d 90 25
3 Cukup 61 s.d 75 15
4 Kurang 51 s.d 60 5
5 Buruk 50 s.d Kebawah 1
5. Disiplin diukur dari indikator riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami yang meliputi : a. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin; dan b.
Pernah dijatuhi hukuman disiplin (ringan, sedang, berat), dengan formula sebagai berikut:
Nilai Nama Hukuman Disiplin Nilai Disiplin
0 Tidak Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin 5
R Pernah mendapatkan Hukuman Disiplin Tingkat Ringan 3
S Pernah mendapatkan Hukuman Disiplin Tingkat Sedang 2
B Pernah mendapatkan Hukuman Disiplin Tingkat Berat 1
6. Sumber data pengukuran Indeks Profesionalitas ASN dapat diperoleh dari beberapa sumber yang tervalidasi meliputi:
a. Kualifikasi dihitung dari kondisi tingkat pendidikan terakhir dari pegawai dengan ketentuan sesuai SK Pangkat Terakhir atau SK Pencantuman Gelar yang sudah diupdate pada aplikasi SIMPEG Online KKP.
b. Kompetensi diolah datanya dari aplikasi SIMPEG Online KKP dengan ketentuan sbb: • Perhitungan nilai Diklat Pim, Diklat Fungsionak/Teknis, Diklat 20 JP dan Seminar diwajibkan sesuai tingkat jabatannya; • Pejabat Struktural wajib sudah melaksanakan Diklatpim, sesuai dengan level terakhirnya, Diklat 20 JP dan Seminar dalam satu tahun
terakhir dengan total bobot yaitu 40; • Pejabat Fungsional wajib sudah melaksanakan Diklat Fungsional/Teknis, Diklat 20 JP dan Seminar dihitung sejak 1 tahun terakhir dengan
total bobot yaitu 40; • Pejabat Fungsional Umum wajib sudah melaksanakan Diklat 20 JP dan Seminar dihitung sejak 1 tahun terakhir dengan total bobot yaitu
40; c. Kinerja diolah datanya dari aplikasi Penilaian Prestasi Kerja Online KKP atau data riwayat Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PPKP) pada aplikasi
SIMPEG Online KKP dengan nilai Kinerja dari Kategori;
d. Disiplin diolah datanya dari aplikasi SIMPEG Online KKP dengan ketentuan diambil yang tidak pernah/pernah dijatuhi hukuman disiplin selama 5 tahun terakhir dan diupdate pada aplikasi SIMPEG.
7. Bobot penilaian dimensi Indeks Profesionalitas ASN terdiri atas : a. Kualifikasi memiliki bobot 25 % (dua puluh lima persen); b. Kompetensi memiliki bobot 40 % (empat puluh persen); c. Kinerja memiliki bobot 30 % (empat puluh persen); dan d. Disiplin memiliki bobot 5 % (lima persen).
8. Berdasarkan bobot penilaian dimensi Indeks Profesonalitas ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, dilakukan perhitungan dengan rumus matematis sebagai berikut:
9. Capaian Indeks Profesionalitas ASN KKP diperoleh dari rata-rata nilai Indeks Profesionalitas unit kerja Level 1 KKP dengan rumus sebagai berikut:
10. Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Profesionalitas ASN, dilakukan pengkategorian tingkat Profesionalitas ASN sebagai berikut : a. Nilai 91 - 100 berkategori Sangat Tinggi (Sangat Profesional); b. Nilai 81 - 90 berkategori Tinggi (Cenderung Profesional); c. Nilai 71 - 80 berkategori Sedang (Rentan Tidak Profesional); d. Nilai 61 - 70 berkategori Rendah (Cenderung tidak profesional); e. Nilai 0 - 60 berkategori Sangat Rendah (sangat tidak profesional).
SATUAN PENGUKURAN : Indeks
JENIS ASPEK TARGET : ( x ) Kuantitas/ Output ( ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( x ) Lag Output ( ) Lag Outcome
UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Seluruh Unit Kerja Level 1 KKP dan Biro SDMA Setjen
SUMBER DATA : Biro SDMA Setjen
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
𝐼𝑃𝐿𝑒𝑣.1 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐷𝑖𝑠𝑖𝑝𝑙𝑖𝑛
𝐼𝑃𝐾𝐾𝑃 = 𝐼𝑃1 + 𝐼𝑃2 + ⋯ . +𝐼𝑃𝑛
𝑛
Keterangan : IP
kkp = Indeks Pelayanan Kesekretariatan
IP1, IP
2, IP…., Ip
n = Nilai Indeks Profesionalisme unit Kerja Eselon I KKP
n = Jumlah Eselon I KKP
METODE CASCADING : ( ) Adopsi Langsung ( x ) Lingkup Dipersempit
( ) Komponen Pembentuk
( ) Tidak Diturunkan
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
9. Unit kerja Biro Keuangan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar
MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. Level 2 Nomor 9
SEKRETARIAT JENDERAL
PERSPEKTIF : -
SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
DESKRIPSI IKU
DEFINISI
Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari.
Perhitungan penerapan Manajemen Pengetahuan lingkup KKP dilakukan atas (i) tingkat sharing dokumen mandatory; (ii) tingkat keikutsertakan pejabat dan staf serta (iii) tingkat keaktifan unit kerja dalam SI-MP.
FORMULA
Capaian IKU Manajemen Pengetahuan di Level 0 dihitung dari rata-rata nilai Manajemen Pengetahuan Unit Kerja Eselon I lingkup KKP, sebagaimana rumus berikut :
𝑴𝑷𝟎 =𝑴𝑷𝟏 + 𝑴𝑷𝟐 + ⋯ + 𝑴𝑷𝒏
𝒏
Keterangan: MP0 = persentase manajemen pengetahuan KKP MP1, MP2, …MPn = persentase manajemen pengetahuan Unit Kerja Eselon I n = Jumlah unit kerja eselon I
SATUAN PENGUKURAN : Persen (%)
JENIS ASPEK TARGET : ( x ) Kuantitas/ Output
( ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( x ) Lag Output ( ) Lag Outcome
UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : PUSDATIN
SUMBER DATA : Seluruh Eselon I
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi Langsung ( ) Lingkup Dipersempit
( ) Komponen Pembentuk
( ) Tidak Diturunkan
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( x ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
10. Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Lingkup Setjen
MANUAL IKU LEVEL 1 IKU Level 2 Nomor 10
PERSPEKTIF -
SASARAN STRATEGIS (SS) Tata Kelola Pemerintahan yang baik lingkup Biro Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Lingkup Setjen
DESKRIPSI IKU
DEFINISI Jumlah rekomendasi hasil pengawasan Inspektorat Jenderal kepada Sekretariat Jenderal berdasarkan LHP (terbatas pada LHP Audit, Reviu dan Evaluasi baik bentuk surat maupun bab) yang terbit pada Triwulan IV Tahun 2018 s.d. Triwulan III Tahun 2019 yang telah ditindaklanjuti (berstatus proses dan/atau tuntas) oleh Sekretariat Jenderal yang menjadi objek pengawasan. FORMULA : Diukur dari Jumlah rekomendasi hasil pengawasan Inspektorat Jenderal KKP yang ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal yang menjadi objek pengawasan sebanyak minimal 80% dari seluruh rekomendasi yang diberikan kepada Sekretariat Jenderal selama periode pengukuran.
Jml Rekomendasi = ∑ 𝑵𝒕
∑ 𝑵 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan: Σ Nt = jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang telah ditindaklanjuti oleh unit Eselon I Σ N = jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang diberikan kepada unit Eselon I
SATUAN PENGUKURAN : Persen (%)
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/ Output ( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( x ) Lead Process ( ) Lag Output ( x ) Lag Outcome
UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Keuangan
SUMBER DATA : Itjen KKP : Inspektorat I-V dan Sekretariat Itjen (Bagian PHP)
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi Langsung ( x ) Lingkup Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak Diturunkan
POLARISASI : ( ) Maximize ( x ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( x ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan