PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP...

36
Per 13 Februari 2018 PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP

Transcript of PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP...

Page 1: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Per 13 Februari 2018

PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP

Page 2: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Definisi Maturitas SPIPTingkatmaturitaspenyelenggaraanSPIPadalah

tingkatkematangan/kesempurnaanpenyelenggaraansistempengendalianintern

pemerintahdalammencapaitujuanpengendalianinternsesuaidenganPeraturanPemerintahNomor

60Tahun2008tentangSistemPengendalianInternPemerintah

A. STRUKTUR MATURITAS SPIP

Page 3: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Karakteristik Tingkat Maturitas SPIPTingkat Karakteristik SPIP

Belum AdaK/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek‐praktek pengendalian intern

Rintisan

Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukanmasih bersifat ad‐hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauansehingga kelemahan tidak diidentifikasi.

Berkembang

K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasidengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkansemua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadikelemahan yang belum ditangani secara memadai.

TerdefinisiK/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern  dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.

Terkelola dan Terukur

K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing‐masing personelpelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itusendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formal dan terdokumentasi.

Optimum

K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer

A. STRUKTUR MATURITAS SPIP

Page 4: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

TINGKAT MATURITAS SPIP

Belum memiliki kebijakan dan prosedur

LEVEL0– Belumada LEVEL1‐Rintisan LEVEL2‐

BerkembangLEVEL3‐Terdefinisi

LEVEL4–TerkeloladanTerukur

LEVEL5‐Optimum

Implementasikebijakandanprosedur;

Dokumentasi

Evaluasiformal,berkaladan

terdokumentasi

Pemantauan/pengembanganberkelanjutan

(+)Vertikal:Unsur‐unsurterpenuhi

LEVEL5 –Optimum

PengkomunikasianKebijakandanProsedur

KebijakandanProsedurTertulis

Implementasikebijakandanprosedur;

Dokumentasi

Evaluasiformal,berkaladan

terdokumentasi

PengkomunikasianKebijakandanProsedur

KebijakandanProsedurTertulis

Implementasikebijakandanprosedur;

Dokumentasi

PengkomunikasianKebijakandanProsedur

KebijakandanProsedurTertulis

PengkomunikasianKebijakandanProsedur

KebijakandanProsedurTertulis

KebijakandanProsedurTertulis

Page 5: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Tingkat Belum Ada. Pada tingkat ini, K/L/Pemda sama sekali belum memilikiinfrastruktur (kebijakan dan prosedur) yang diperlukan untukmelaksanakan praktek‐praktek pengendalian intern. Tingkat Rintisan. Pada tingkat ini, K/L/Pemda telah menyadari pentingnyapengendalian intern. Pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan bersifat ad‐hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan. Kelemahan tidak diidentifikasi. Para Pegawai tidak menyadari tanggung jawabnya.

Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)

A. STRUKTUR MATURITAS SPIP

Page 6: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Tingkat Berkembang. Pada tingkat ini K/L/Pemda telah melaksanakan praktikpengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik danpelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belummelibatkan semua unit organisasi. Oleh sebab itu keandalan SPIP masih berbeda dari satu unit organisasi ke unit lainnya dalam satu K/L/Pemda. Efektivitaspengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahanyang belum ditangani secara memadai. Tindakan Pimpinan K/L/P menangani kelemahan tidak konsisten.

Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)

A. STRUKTUR MATURITAS SPIP

Page 7: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Tingkat Terdefinisi.  Pada tingkat ini, K/L/Pemda telahmelaksanakan praktikpengendalian intern  dan terdokumentasi dengan baik. Namunevaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasiyang memadai. Beberapa kelemahan pengendalian terjadi dengan dampak yang cukup berarti bagi pencapaian tujuan organisasi.

Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)

A. STRUKTUR MATURITAS SPIP

Page 8: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Tingkat Terkelola dan Terukur.  Pada tingkat ini, K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing‐masing personel pelaksana kegiatan yang selalumengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendirimaupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formal dan terdokumentasi. Namun, kebanyakan evaluasi dilakukan secaramanual, belummenggunakan alat bantú aplikasi komputer.

Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)

A. STRUKTUR MATURITAS SPIP

Page 9: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Tingkat Optimum.   Pada tingkat optimum, K/L/Pemda telah menerapkan pengendalianintern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatanyang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasikomputer. Akuntabilitas penuh diterapkan dalam pemantauanpengendalian, manajemen risiko, dan penegakan aturan. Evaluasi dirisendiri (self assessment) atas pengendalian dilakukan secara terusmenerus berdasarkan analisis gap dan penyebabnya. Para pegawaiterlibat secara aktif dalam penyempurnaan sistem pengendalianintern.

Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)

A. STRUKTUR MATURITAS SPIP

Page 10: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

B. FOKUS PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP

Fokus penilaian maturitasSPIP merupakan variabelyang digunakan untukmenunjukkan tingkatmaturitas penyelenggaraanSPIP. Variabel tersebutmerupakan sub‐sub unsurSPIP di dalam PP Nomor 60Tahun 2008

Penegakan Integritas dan

Etika

Penegakan Integritas dan

Etika

Komitmen thd Kompetensi

Komitmen thd Kompetensi

Kepemimpinan yg kondusif

Kepemimpinan yg kondusif

Struktur organisasi sesuai

kebutuhan

Struktur organisasi sesuai

kebutuhan

Delegasi wewenang & tanggung jwb

Delegasi wewenang & tanggung jwb

Kebijakan pembnaan SDM

Kebijakan pembnaan SDM

Peran APIP yang efektif

Peran APIP yang efektif

Hubungan kerja yg baik

Hubungan kerja yg baik

Identifikasi RisikoIdentifikasi Risiko

Analisis RisikoAnalisis Risiko

Reviu kinerjaReviu kinerja

Pembinaan SDMPembinaan SDM

Pengendalian Sistem Informasi

Pengendalian Sistem Informasi

Pengendalian fisik aset

Pengendalian fisik aset

Penetapan & riviu indikator

Penetapan & riviu indikator

Pemisahan fungsiPemisahan fungsi

OtorisasiOtorisasi

PencatatanPencatatan

Pembatasan akses

Pembatasan akses

AkuntabilitasAkuntabilitas

Dokumentasi SPIDokumentasi SPI

InformasiInformasi

Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif

Pemantauan berkelanjutanPemantauan berkelanjutan

Evaluasi terpisahEvaluasi terpisah

Page 11: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

C. PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP

NO UNSUR JUMLAH SUB UNSUR

BOBOT SUB UNSUR

JUMLAH BOBOT UNSUR

1. Lingkungan

Pengendalian

8 3,75 30

2. Penilaian Risiko 2 10 20

3. Kegiatan

Pengendalian

11 2,27 25

4. Informasi dan

Komunikasi

2 5 10

5. Pemantauan 2 7,5 15

Page 12: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

C. PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP

NO TINGKAT MATURITAS INTERVAL SKOR

0 Belum Ada Kurang dari 1,0 (0 < skor <1,0)

1 Rintisan 1,0 s/d kurang dari 2,0 (1,0 ≤ skor < 2,0)

2 Berkembang 2,0 s/d kurang dari 3,0 (2,0 ≤ skor < 3,0)

3 Terdefinisi 3,0 s/d kurang dari 4,0 (3,0 ≤ skor < 4,0)

4 Terkelola Dan Terukur 4,0 s/d kurang dari 4,5 (4,0 ≤ skor < 4,5)

5 Optimum Antara 4,5 s/d 5,0 (4,5 ≤ skor ≤ 5)

Page 13: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

MEKANISME PENILAIAN TINGKAT MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP

Page 14: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

TAHAPAN PENILAIAN

Page 15: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

A. TAHAP PERSIAPAN

Penetapan satuan kerja sebagai sampel; Penyiapan tim assessor; Pembentukan tim yang akan menjadi rekan kerja(counterpart);

Penetapan rencana tindak (action plan) penilaian; dan

Presentasi awal (entry meeting) berupa pemaparanrencana tindak penilaian.

Page 16: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Penetapan Responden

1. Pejabatstruktural,terdiridari:Seluruhpejabatstrukturaleselontertinggisampaiyangterendahdariunityangdinilai,

2.Minimaltigaorangpegawainonpejabatstruktural,yangmewakilitiapunitkerjaeselonIIIyangada.

Page 17: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

B. TAHAP PENILAIAN

1. Penilaian Pendahuluan Tingkat Maturitas SPIP 2. Pengujian BuktiMaturitas SPIP

Simpulan Tingkat Maturitas

‐ Kuesioner Lanjutan‐Wawancara

‐Analisis dokumen‐ Observasi

Pemilihan tekhnik pengumpulan bukti

Pemilihan fokus yg diuji

Page 18: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

a. Survai Persepsi Maturitas SPIP    Penilaian dilakukan berdasarkan persepsi pihak yang mewakili

K/L/Pemda terhadap indikator pada setiap unsur penilaianmaturitas SPIP. 

Responden yang mewakili K/L/Pemda harus lah pihak yang paling mengetahui implementasi dari parameter yang ditanyakan.

Dilakukan secara panel (bersama‐sama) maupun secara tersendiri(individual). 

Pengisian dapat dilakukan dengan atau tanpa didampingi Tim Penilai dari BPKP. Tim Penilai BPKP tidak diperkenankanmengarahkan jawaban responden, hanya bertugas menjelaskanmaksud pertanyaan.

1. PENILAIAN PENDAHULUAN TINGKAT MATURITAS SPIP

Page 19: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

KUESIONER PERSEPSI AWAL 2. Reviu KinerjaNO. PERTANYAAN Y/T1 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah memiliki dokumen

penetapan kinerja (PK/ Tapkin) yang ditetapkan secara formal?2 Apakah dokumen penetapan kinerja (PK/ Tapkin) tersebut telah

dikomunikasikan kepada seluruh pegawai yang berkepentingan?

3 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah melakukan reviukinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang ditetapkan dalam dokumenpenetapan kinerja (PK/ Tapkin)?

4 Apakah pimpinan organisasi/ unit-organisasi/ unit kerja telah melakukanevaluasi atas kinerja dan menggunakan hasilnya untuk memperbaikicara/metode pelaksanaan kegiatan untuk efisiensi dan efektivitas pencapaiankinerja secara berkala dan terdokumentasi?

5 Apakah cara/metode pelaksanaan kegiatan dikembangkan terus menerussesuai dengan perubahan untuk meningkatkan kinerja, dan telah dilakukanpemantauan otomatis/online oleh pimpinan organisasi atas kinerja organisasi/unit organisasi/ unit kerja?

Page 20: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Karakteristik Kuesioner Persepsi Awal

1.TelahAda

2.Dikomunikasikan

3.Diterapkan&Didokumentasikan

4.Dipantau&Dievaluasi

5.DikembangkanTerusMenerus

Page 21: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

b. Validasi Awal Survai Maturitas SPIP   Dua kategori yaitu “konsisten” dan “tidak konsisten”.  1. Konsisten  jawaban (persepsi) responden telah memenuhi

gradasi yang disyaratkan dalam petunjuk pengisian kuesioner. 2. Tidak konsisten jawaban (persepsi) responden tidak

memenuhi gradasi yang disyaratkan dalam petunjuk pengisiankuesioner.

PENILAIAN PENDAHULUAN TINGKAT MATURITAS SPIP

Page 22: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

KUESIONER PERSEPSI AWAL (KONSISTEN) 

2. Reviu KinerjaNO. PERTANYAAN Y/T1 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah memiliki dokumen

penetapan kinerja (PK/ Tapkin) yang ditetapkan secara formal?Y

2 Apakah dokumen penetapan kinerja (PK/ Tapkin) tersebut telahdikomunikasikan kepada seluruh pegawai yang berkepentingan?

Y

3 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah melakukan reviukinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang ditetapkan dalam dokumenpenetapan kinerja (PK/ Tapkin)?

T

4 Apakah pimpinan organisasi/ unit-organisasi/ unit kerja telah melakukanevaluasi atas kinerja dan menggunakan hasilnya untuk memperbaikicara/metode pelaksanaan kegiatan untuk efisiensi dan efektivitas pencapaiankinerja secara berkala dan terdokumentasi?

T

5 Apakah cara/metode pelaksanaan kegiatan dikembangkan terus menerussesuai dengan perubahan untuk meningkatkan kinerja, dan telah dilakukanpemantauan otomatis/online oleh pimpinan organisasi atas kinerja organisasi/unit organisasi/ unit kerja?

T

Page 23: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

KUESIONER PERSEPSI AWAL (TIDAK KONSISTEN) 

2. Reviu KinerjaNO. PERTANYAAN Y/T1 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah memiliki dokumen

penetapan kinerja (PK/ Tapkin) yang ditetapkan secara formal?Y

2 Apakah dokumen penetapan kinerja (PK/ Tapkin) tersebut telahdikomunikasikan kepada seluruh pegawai yang berkepentingan?

T

3 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah melakukan reviukinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang ditetapkan dalam dokumenpenetapan kinerja (PK/ Tapkin)?

T

4 Apakah pimpinan organisasi/ unit-organisasi/ unit kerja telah melakukanevaluasi atas kinerja dan menggunakan hasilnya untuk memperbaikicara/metode pelaksanaan kegiatan untuk efisiensi dan efektivitas pencapaiankinerja secara berkala dan terdokumentasi?

Y

5 Apakah cara/metode pelaksanaan kegiatan dikembangkan terus menerussesuai dengan perubahan untuk meningkatkan kinerja, dan telah dilakukanpemantauan otomatis/online oleh pimpinan organisasi atas kinerja organisasi/unit organisasi/ unit kerja?

Y

Page 24: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Bila jawaban (persepsi) responden “tidak konsisten”Validasi dan koreksi perlu dilakukan untuk kuesioner jawaban yang tidak konsisten.(Contoh tabel sebelumnya)Jawaban “Ya” (Y) pada tingkat 4  dan tingkat 1  dikategorikan sebagaijawaban yang tidak sesuai karena K/L/Pemda belum memenuhitingkat 2 dan 3. Validasi dilakukan dengan konsep konservatisme. Karena jawaban tidak pada tingkat 2, maka jawaban yang berikutnyadianggap tidak konsisten sehingga diperlakukan sebagai “tidak”. Hasil survey persepsi Maturitas SPIP K/L/Pemda merupakandiagnosa awal tingkat maturitas SPIP suatu K/L/Pemda.

Page 25: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Pengumpulan bukti maturitas SPIP dilakukan untuk meyakinkanatau memvalidasi bahwa hasil survai persepsi maturitas SPIP telahmencerminkan kondisi tingkat maturitas SPIP yang sebenarnya.

Teknik pengujian bukti maturitas: 1. kuesioner lanjutan, 2. wawancara, 3. analisis dokumen, 4. observasi.

2. PENGUJIAN BUKTI MATURITAS SPIP

Page 26: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Pengujian atas Jawaban yang Konsisten dan Tidak Konsisten“Konsisten” pengumpulan bukti maturitas secara uji petik (sampling) atas responden maupun jawaban survai. “Tidak Konsisten”  pengumpulan bukti dilakukan secara uji petik(sampling) atas responden dan keseluruhan butir jawaban kuesioner(sensus).Namun demikian, dapat dilakukan atas keseluruhan responden (sensus) maupun keseluruhan butir jawaban kuesioner (sensus) sesuaipertimbangan profesional Tim Penilai.

PENGUJIAN BUKTI MATURITAS SPIP

Page 27: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

Pengujian bukti maturitas SPIP dilakukan kepada tingkatan Satuan Kerja K/L/Pemda yang telah terpilih menjadi responden saat pelaksanaan survey persepsi. 

Hasil validasi dari pengujian bukti maturitas disimpulkan secara berjenjang. Simpulan pertama dilakukan atas Satuan Kerja K/L/SKPD, untuk kemudian disimpulkan pada tingkat K/L/Pemda. Penyimpulan pada tingkat K/L/Pemda memperhatikan hal‐hal sebagai berikut: Terhadap fokus penilaian (parameter) yang bersifat umum, dalam artian

harus dilakukan oleh semua Satuan Kerja K/L/Pemda, didasarkan pada modus dari hasil validasi pengujian bukti maturitas 

Terhadap fokus penilaian (parameter) yang bersifat khusus, dalam artianhanya dilakukan pada Satuan Kerja K/L/Pemda tertentu, didasarkan pada hasil validasi pengujian bukti maturitas yang diperoleh dari Satuan Kerja K/L/Pemda tersebut

PENGUJIAN BUKTI MATURITAS SPIP

Page 28: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

FOKUS PENILAIAN (PARAMETER) YANG BERSIFAT KHUSUS DENGAN SATUAN KERJA K/L/PEMDA

No Fokus Penilaian Satuan Kerja K/L/SKPD terkait1. Komitmen terhadap

Kompetensi Biro Kepegawaian K/L Badan Kepegawaian Daerah

2. Peran APIP yang Efektif Inspektorat Jenderal/Utama pada K/L Inspektorat Daerah pada Pemda

3. Identifikasi Risiko Inspektorat Jenderal/Utama pada K/L Inspektorat Daerah pada Pemda

4. Analisis Risiko Inspektorat Jenderal/Utama pada K/L Inspektorat Daerah pada Pemda

5. Evaluasi Terpisah Inspektorat Jenderal/Utama pada K/L Inspektorat Daerah pada Pemda

Page 29: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

PEMILIHAN TEKNIK PENGUMPULAN BUKTI MATURITAS SPIP

Pemilihan atau penambahan teknik pengumpulanbukti lainnya dapat dilakukan dengan menggunakanMatrik Operasionalisasi Indikator Penilaiansebagaimana tertuang dalam Lamp 3 (Form PM‐3). 

Matriks tersebut dimaksudkan untuk memberikanpanduan bagi Tim Penilai dalam memilih teknikpengumpulan bukti yang tepat

Page 30: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL
Page 31: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

PEMILIHAN TEKNIK PENGUMPULAN BUKTI MATURITAS SPIP

Pendalaman jawaban dapat dilakukan dengan berbagaiteknik yaitu:a) kuesioner untuk meyakinkan jawaban responden secara

lebih spesifik;b) wawancara untuk menggali informasi yang lebih

mendalam dari sumber yang berkompeten dan terkaitdengan substansi;

c) analisis dokumen untuk meyakinkan keberadaan(eksistensi) dan substansi dokumen;

d) observasi untuk meyakinkan berjalannya prosespengendalian. 

Page 32: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

PEMILIHAN FOKUS MATURITAS YANG AKAN DIUJI

Pemilihan paramater/sub unsur yang akan diuji ditetapkan oleh tim penilaimelalui pertimbangan profesional terhadap hasil awal Survai MaturitasSPIP:1. Parameter yang bernilai > 2 atau yang memiliki nilai ekstrim (seperti

0).2. Fokus maturitas dengan jawaban yang parameternya mendapat

jawaban yang tidak konsisten dalam Kuesioner Maturitas SPIP. Terhadap fokus maturitas yang mendapat jawaban atau hasil survaimaturitas SPIP yang “Konsisten” dilakukan secara uji petik (sampling) atas responden maupun jawaban survai; sementara itu, untuk hasilsurvai yang “Tidak Konsisten” pengujian dilakukan terhadapkeseluruhan fokus maturitas (sensus).

3. Fokus jawaban yang ekstrim seperti semuanya “Ya” untuk satu areal atau fokus maturitas padahal tim penilai mempunyai bukti yang nyata‐nyata menolak jawaban “Ya” tersebut

Page 33: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

PENYIMPULAN TINGKAT MATURITAS INDIKATOR

Tujuan Penyimpulan Tingkat Maturitas Indikator Penyimpulan tingkat maturitas indikator bertujuan untukmendapatkan hasil akhir jawaban tiap‐tiap indikatormaturitas yang menuntun simpulan pada skor dan tingkatmaturitas SPIP K/L/Pemda. 

Formulir yang digunakan dalam melakukan pengumpulandata dengan kuesioner lanjutan antara lain: Form PM‐2B : Perhitungan Skor Awal Maturitas SPIP Form PM‐8B : Hasil Validasi Indikator Maturitas SPIP Form PM‐8C : Perhitungan Skor Akhir Maturitas SPIP

Page 34: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

C. PENYUSUNAN LAPORAN PENILAIAN

1. Tentukan area of improvement atas tiap fokus penilaianuntuk meningkatkan level maturitas penerapan SPIP;

2. Susun rekomendasi bagi manajemen untuk meningkatkanlevel maturitas penerapan SPIP, mulai dari satu level diatasnya hingga level optimum;

3. Buatkan konsep Laporan Hasil Penilaian Tingkat MaturitasSPIP K/L/Pemda (bentuk laporan lihat lampiran 9);

4. Lakukan pembahasan konsep laporan dengan pihakK/L/Pemda dan buatkan berita acara hasil pembahasan;

5. Buatkan Laporan Hasil Penilaian Tingkat Maturitas SPIP K/L/Pemda.

Page 35: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

ALUR DOKUMEN

Form 1 : Kuesioner Survai Maturitas SPIP Form 2A : Tabulasi Survai Maturitas SPIPForm 2B : Perhitungan Skor Maturitas SPIPForm  3 : Matriks Operasionalisasi IndikatorForm  4 : Kuesioner Lanjutan Maturitas SPIPForm  5 : Panduan WawancaraForm 6 : Panduan Analisis DokumenForm 7 : Panduan ObservasiForm 8A : Tabulasi Kuesioner Lanjutan dan WawancaraForm 8B : Ikhtisar Validasi Indikator Maturitas SPIPForm 8C : Perhitungan Skor Akhir Maturitas SPIP

Page 36: PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Maturity Level SPIP... · TINGKAT MATURITAS SPIP Belum memiliki kebijakan dan prosedur LEVEL 0 –Belum ada LEVEL 1 ‐Rintisan LEVEL

TERIMAKASIH