TINGKAT WEBSITE USABILITY PADA WEBSITE BIRO HUMAS …repository.fisip-untirta.ac.id/609/1/SKRIPSI...
Transcript of TINGKAT WEBSITE USABILITY PADA WEBSITE BIRO HUMAS …repository.fisip-untirta.ac.id/609/1/SKRIPSI...
TINGKAT WEBSITE USABILITY PADA WEBSITE BIRO HUMAS PROVINSI BANTEN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu
Administrasi Negara
Oleh :
Muhammad Ervin Kurniawan
NIM : 6661111589
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2016
ABSTRAK
Muhammad Ervin Kurniawan, NIM. 6661111589. Tingkat Website Usability Pada Website Biro Humas Provinsi Banten. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I: Rahmawati, S.Sos., M.Si dan Pembimbing II: Anis Fuad, S.Sos., M.Si.
Kata Kunci : E-government, Website Usability, Kepuasan layanan.
www.humasprotokol.bantenprov.go.id merupakan website resmi Provinsi Banten, beberapa permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya sosialisasi website, monotonnya tampilan layout website dan kurang update informasi pada menu lainnya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Website Usability Pada Website Biro Humas Provinsi Banten. Dengan menggunaka indikator Usability dari Proyoga dan Sensuse (2009) yang terdiri dari Ease of Use, customization, download delay, content dan user satisfaction. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Data di dapatakan dengan cara penyebaran kuesioner, teknik sampling yang digunakan adalah Sampling purposive. Hasil penelitian ini adalah tingkat website usability pada website biro humas Provinsi Banten sudah baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat website usability pada website biro humas Provinsi Banten mencapai nilai 67% dari nilai yang di hipotesiskan. Jadi kesimpulannya adalah bahwa dari kelima indikator yang dapat dijadikan tolak ukur ada satu indikator yang memiliki skor rendah yaitu indikator user satisfaction sebesar 62%. Untuk meningkatkan pengguna website peneliti merekomendasikan perbanyak sosialisasi website, upgarde tampilan layout website supaya lebih menarik lagi dan upgarde menu lainnya jangan terlalu terfokus pada menu berita.
ABSTRACT
Muhammad Ervin Kurniawan, NIM 6661111589, The Level Usability From Website Biro Humas Provinsi Banten. Studi ilmu Administrasi Negara Ilmu Sosial Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. The Adviser I : Rahmawati, S,sos., M.Si and The Adviser II : Anis Fuad S,sos., M.Si.
Keywords : E-government, Website Usability, Satisfaction Service.
www.humasprotokol.bantenprov.go.id is the official website. From Provinsi Banten. Same of the problem that was discovered is the lack of socialization website. The monotonous step forward layout website and the lackof update for information from the the other menu. Research purpose is to know the level website usability from biro humas Provinsi Banten. With use indicator usability prayoga and sensuse (2009) consisting of ease of use, customization, download delay, content and user satisfaction. The method is used from this research is aquantitave method descriptive. The data established with method distubuting kuesioner, techniqure sampling, that used is sampling purpose. The result of research is the level website usability from biro humas Provinsi Banten already good. The result of research to shows is the level website usability from website biro humas Provinsi Banten realize 67% the valve of the that hypotheses. Thus the conclusion is from the fifth indicator who can be reject measure there is on indicator who har the scores los is indicator user satisfaction in the amount of 62% From increase user website. The researcher recommend multiplication socialiszation website, step forward upgrade layout website, in order to more interesting and upgrade menu theother no too focus from the menu news.
Alhamdulillahi Robbil’lamin . . .
“INGAT ALLAH.”
“Hal ini selalu terngiang-ngiang di dalam pikiranku. Membuatku untuk selalu
menghadirkan-NYA dalam setiap aktivitasku. DIA yang Maha Besar lagi Maha
Penyayang.”
Untuk mereka yang selalu menyayangiku dan
memperhatikanku, yaitu Ayahku, Ahmadi dan Ibuku, Hukaebah.
Kemudian, kakakku kiki rizki kurniawati. Beserta keluarga
besarku yang sungguh menyayangiku…
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti untuk dapat
menyelesaikan penyusunan proposal skripsi yang berjudul “Tingkat Website
Usability Pada Website Biro Humas Provinsi Banten”.
Proposal skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi kebijakan publik program
studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
Terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu
secara moril maupun materil dalam melakukan penelitian untuk kelancaran
proposal skripsi ini, secara khusus untuk doa yang tiada terputus dari kedua orang
tua atas jerih payah yang tulus ikhlas dalam mendidik dan nenek serta adik-adikku
yang menyayangiku. Sehubungan dengan hal itu maka peneliti juga
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd., selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Rahmawati, S.Sos, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Bapak Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom, selaku Wakil Dekan II
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
ii
5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si, selaku Wakil Dekan III
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Bapak Riswanda S.Sos., M.PA., P.hD, selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
8. Arenawati, S.Sos, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik Program
Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
9. Ibu Rahmawati, S.Sos, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang selalu
mengarahkan, memberikan masukan atau kritikan yang membangun,
memberikan semangat, dan motivasi.
10. Bapak Anis Fuad, S.Sos, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang
mengarahkan, memberikan masukan atau kritikan yang membangun,
memberikan semangat dan motivasi.
11. Kepada seluruh Staf Civitas Akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik umumnya, dan seluruh Civitas Akademika Prodi Ilmu Administrasi
Negara UNTIRTA khususnya.
12. Kepada rekan-rekan Sekretariat Biro Humas Provinsi Banten yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Terima
iii
kasih atas bantuannya, motivasinya dan pengalaman yang luar biasa
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.
13. Terima kasih kepada para informan. Karena dengan adanya mereka,
skripsi ini dapat dirampungkan dengan baik.
14. Terima kasih kepada kawan-kawan seperjuangan, teman-teman di kelas
Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTIRTA, baik reguler ataupun non
reguler yang telah mengajarkan banyak hal dan saling berbagi cerita
semasa kuliah dan telah memberikan ilmu mengenai kebersamaan dan
saling berbagi. Semua kenangan tentang kita akan selalu aku kenang.
15. Terima kasih kepada kawab-kawan Ilmu Komunikasi 2011 yang telah
memberikan arti kebersamaan, berbagi pengalaman serta berbagi informasi
kepada peneliti.
16. Terima kasih teruntuk Kekasihku Dini Firdausy yang telah banyak
membantu menyusun penelitian ini
17. Terimakasih teruntuk sahabat-sahabat terdekatku yang begitu banyak yang
sedari dulu selalu setia padaku dan tidak bisa disebutkan namanya satu
persatu. Semoga silaturrahmi tetap selalu terjaga dan sukses selalu untuk
kita.
18. Terima kasih Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011 Jurusan Ilmu
Administrasi Negara Mayola, JelitaAmalia, Indri DP, Wida, Mayang,
Amel, Reni Indri, Ida, Ana, Cika, Amelia Rizky, Nisa, Nita, Vera, Ucha,
Lita, Kiki, Kantina, RR Devanita, Erin, Danang, Jaka, Nendy, Tomy,
Novega, Oky, Ervin, Ardi, Randi, Ubay, dan lainnya yang sudah
iv
bersama-sama dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah selama
perkuliahan serta motivasi yang diberikan kepada peneliti.
19. Terima Kasih kepada kawan-kawan KKM 34 Desa Sindangsari Pabuaran
tahun 2014, yang pernah memberikan warna dalam hidup peneliti, makna
kebersamaan dan jiwa kemandirian.
20. Terima kasih untuk teman-teman bermain, teman diskusi, adik tingkat,
kakak tingkat dan semua yang selalu memberikan support dan motivasi.
Thanks a lot for you all.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna sempurnanya skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya untuk peneliti.
Serang, April 2016
Penulis
Muhammad Ervin Kurniawan
v
DAFTAR ISI
COVER
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR ORISINALITAS
MOTTO
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................13
1.3 Batasan Masalah .........................................................................................13
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................................13
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................14
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................14
vi
1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................................15
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Deskripsi Teori ............................................................................................21
2.1.1 Definisi E-gov ...................................................................................21
2.1.2 Definisi Usability...............................................................................25
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................32
2.3 Kerangka Berfikir........................................................................................34
2.4 Hipotesis Penelitian .....................................................................................37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian........................................................................................39
3.2 Ruang Lingkup/ Fokus Penelitian ................................................................39
3.3 Lokasi Penelitian .........................................................................................40
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................................40
3.4.1 Definisi Konsep .................................................................................40
3.4.2 Definisi Operasional ..........................................................................41
3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................................42
3.5.1 Uji Validitas ......................................................................................46
3.5.2 Uji Reliabilitas...................................................................................47
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................................48
3.6.1 Populasi Penelitian ............................................................................48
vii
3.6.2 Sampel Penelitian ..............................................................................48
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data..........................................................51
3.7.1 Uji T-test ...........................................................................................51
3.7.2 Uji Pihak Kiri ....................................................................................52
3.7.3 Jadwal Penelitian ...............................................................................53
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .........................................................................54
4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Banten .....................................................54
4.1.2 Gambaran Umum Biro Humas Provinsi Banten .................................54
4.2 Deskripsi Data .............................................................................................60
4.2.1 Identitas Responden ...........................................................................60
4.2.2 Analisis Data .....................................................................................67
4.2.3 Uji Validitas Instrumen ......................................................................67
4.3 Pengujian Persyaratan Statistik ....................................................................92
4.3.1 Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................................92
4.4 Pengujian Hipotesis .....................................................................................93
4.5 Interpretasi Hasil Penelitian .........................................................................96
4.6 Pembahasan ................................................................................................98
viii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 102
5.2 Saran ........................................................................................................ 103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
3.1 Tabel Skoring / Nilai (Positif) .....................................................................43
3.2 Tabel Skoring / Nilai (Negatif) ....................................................................43
3.3 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ..................................................................44
3.4 Jadwal Penelitian .........................................................................................53
4.1 Uji Validitas Data ........................................................................................68
4.3 Indikator Skor Hasil Penelitian ....................................................................97
4.4 Hasil Indikator .......................................................................................... 101
x
DAFTAR GAMBAR
2.1 Model Usability Palmer ...............................................................................29
2.2 Model Penelitian Green and Pearson ...........................................................31
2.3 Skema Kerangka Berfikir ............................................................................36
3.1 Uji Pihak Kiri ..............................................................................................53
4.1 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji Pihak Kiri .........................95
xi
DAFTAR DIAGRAM
4.1 Jenis Kelamin ..............................................................................................61
4.2 Pekerjaan ....................................................................................................62
4.3 Domisili ......................................................................................................63
4.4 Tujuan Mengakses Data ..............................................................................64
4.5 Link Yang Sering Dikunjungi ......................................................................65
4.6 Berapa KaliPernah Mengakses Website .......................................................66
4.7 Apakah Web Ini Mudah Diakses .................................................................70
4.8 Apakah Link Dalam Web Ini Mudah Digunakan .........................................71
4.9 Apakah Menu dalam Web Ini Mudah Digunakan ........................................72
4.10 Apakah Web ini Memiliki Informasi yang Jelas ........................................73
4.11 Apakah Mudah Mencari Informasi yang dibutuhkan dalam Web Ini ..........74
4.12 Apakah Web Ini Sesuai dengan Karakter Daerah .......................................75
4.13 Apakah Tampilan Web ini Mudah dikenali ................................................76
4.14 Apakah Teks dalam Web ini Mudah Dibaca Dengan Jelas .........................77
4.15 Apakah Gambar Tampilan Web ini Bisa dilihat Dengan Jelas ...................78
4.16 Apakah Web Ini Memiliki Teknik Pewarnaan yang Menarik .....................79
4.17 Apakah Informasi dalam Web ini Mudah dikenali .....................................80
4.18 Apakah Informasi yang dibutuhkan Mudah di Download ..........................81
xii
4.19 Apakah sering Terjadi Maslah Dalam Mendownload .................................82
4.20 Apakah halaman Dalam Web Ini Ditampilkan dengan Cepat .....................83
4.21 Apakah Mudah Mengakses Informasi pada Tiap halaman .........................84
4.22 Apakah Informasi yang disajikan Sesuai dengan Kebutuhan ......................85
4.23 Apakah Keragaman Informasi yang di sajikan menarik ............................86
4.24 Apakah Web Ini Memiliki Materi Yang Lengkap ......................................87
4.26 Apakah Web Ini Memilki Materi Yang Menarik........................................88
4.27 Apakah Web Ini Menarik Bagi Anda .........................................................89
4.28 Apakah Anda Memiliki Keinginan Mengakses Kembali ............................90
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Permohonan Izin Penelitian
2. Kuesioner
3. Hasil Kuesioner Online
4. Tabulasi Data
5. Hasil SPSS
6. Catatan Bimbingan Skripsi
7. Peraturan Perundang-undangan
8. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Otonomi daerah memberikan kebebasan kepada setiap daerah untuk
memajukan daerahnya dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada.
Pemerintah daerah dituntut untuk selalu mengembangkan inovasi, strategi dan
ide-ide baru agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Pada zaman era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi
menjadi sangat penting karena dapat menembus jarak yang jauh sehingga
mempermudah setiap orang dalam berkomunikasi.
Kemajuan teknologi informasi (computer dan telekomunikasi)
berkembang dengan pesatnya sehingga data, informasi, dan pengetahuan dapat
diciptakan dengan sangat cepat dan dapat segera disebarkan ke seluruh lapisan
masayarakat diberbagai Negara di dunia tanpa dibatasi ruang dan waktu. Serta
dapat saling berkomunikasi secara langsung kepada siapapun yang dikehendaki
tanpa dibatasi oleh apapun. Tentu saja buah dari teknologi ini akan sangat
mempengaruhi bagaimana pemerintah di masa modern harus bersikap dalam
melayani masyarakat, karena banyak aspek-aspek dan fungsi-fungsi pemerintah
konvensional yang secara tidak langsung telah diambil alih oleh masyarakat
sendiri (contohnya: masalah pers, sosial, agama, pendidikan, kesehatan dan lain
sebagainya) karena adanya teknologi ini, inilah alasan lain mengapa pemerintah
2
dipaksa untuk mulai mengkaji fenomena yang ada agar yang bersangkutan dapat
secara benar dan efektif mereposisikan peranan dirinya.
Dengan adanya kemajuan teknologi ini maka,pemerintah harus dapat
memanfaatkannya dengan baik. Dalam tujuannya yakni, memperbaiki kualitas
pelayanan publik, meningkatkan partisipasi aktif dan transparansi dalam
pemberian informasi kepada masyarakat serta dituntut untuk lebih efektif. Hal ini
menyebabkan e-government atau pemerintah berbasis elektronik semakin
berperan penting bagi semua pengambil keputusan. Pemerintah Tradisional
(traditional government) yang identik dengan paper based administration mulai
ditinggalkan. Transformasi traditional government menjadi electronic
government menjadi merupakan salah satu isu kebijakan publik yang hangat
dibicarakan saat ini, di Indonesia e-government baru dimulai dengan inisiatif yang
dicanangkan beberapa tahun lalu.
Istilah e-government mengacu pada cukup banyak definisisecara umum
istilah yang berawalan “e” biasanya memiliki nuansa penggunaan teknologi
internet sebagai sarana utama yang menggantikan media konvensional. Mengingat
bahwa esensi tugas pemerintah adalah memberikan pelayanan publik, maka
konsep e-government akan mengandung arti pada bagaimana pemerintah
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan berbagai media
teknologi, terutama internet, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat sebagai “customer”nya.
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja-kerja
kinerja baik mengolah, menyalurkan, serta menyebarluaskan informasi dan
3
layanan publik. Pada perkembangan selanjutnya, kebijakan pemerintah elektronik
berdampak besar pada program-program pembangunan pemerintah daerah di
seluruh Indonesia. Kebijakan ini dipercaya membantu memberikan pelayanan
yang lebih baik kepada masyarakat. Misalnya, informasi dapat tersedia tanpa
terbatasi waktu kerja kantor. Informasi juga dapat dicari dari mana saja dan tidak
perlu datang langsung. Hal tersebut akan menunjang peningkatan hubungan antara
pemerintah, masyarakat umum, maupun pelaku bisnis. Keterbuakaan informasi
dapat membangun hubungan antar berbagai pihak menjadi lebih baik.
Pelaksanaan pemerintah yang lebih efesien dapat terwujud.
Di Indonesia, kebijakan pemerintah elektronik di atur dalam Instruksi
Presiden No.3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government serta edaran Menteri Komunikasi dan Informasi
No. 65/2002, tentang pengembangan layanan pemerintah secara elektronis pada
berbagai instansi pemerintah,baik di pusat dan daerah merupakan upaya
pemerintah dalam mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih memanfaatkan
teknologi informasi.Setiap lembaga pemerintahan baik ditingkat pusat maupun
daerah diwajibkan untuk membuat konsep, mengembangkan serta menerapkan
mekanisme e-goverment bagi lembaganya masing-masing, terutama dalam
kaitannya pada penyediaan informasi kepada publik.
Saat ini hampir semua pemerintahan daerah di Indonesia sudah
mempunyai website, dengan isi informasi umum seperti struktur organisasi, visi
dan misi, alamat pejabat-pejabat, informasi pariwisata, pendidikan dan
sebagaianya. Dengan adanya website ini dapat memudahkan masyarakat
4
mendapatkan informasi umum dan masyarakat dapat mengetahui potensi daerah
yang dimiliki serta mencermati mengenai jalannya pemerintahan.
Website pemerintahan yang ada, bisa di jadikan sebagai tolak ukur yang
paling sederhana dalam melihat penerapan E-government,banyak ditemukan
situs website pemerintah daerah yang dibangun seadanya tanpa
memperhatikankualitas pelayanan websitetidak sesuai yang dituangkan dalam
buku panduan kominfo, sehingga situs website hanya sebatas proyek tanpa ada
pengelolaan lebih lanjut, isinya masih bersifat informasi yang sangat umum dan
jarang untuk di update.
Adapun Pemerintah Daerah Provinsi Banten dalam hal ini berupaya
mengembangkan kegiatan humasnya melalui media online,yaitu instansi Biro
Humas dan Protokol yang mempunyai tugas menyampaikan informasi kepada
masyarakat guna memberikan pelayanan informasi public, melalui website
www.humasprotokol.bantenprov.go.id, hal ini bertujuan untuk menyebarluaskan
pemberitaan tersebut kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat mengetahui
kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten
melalui website yang dapat di akses oleh siapa dan kapan saja.
Website Humas Provinsi Banten dikelola langsung oleh Biro Humas dan
Protokol Provinsi Banten. Website ini, berdiri pada tahun 2009 berdasarkan aturan
Kominfo terkait Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan
informasi. Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Banten sebagai
organisasi perangkat daerah yang betugas sebagai Pejabat Pengelola Informasi
Daerah, baik utama maupun pembantu, dipandang perlu untuk dapat lebih
5
mengedepankan pelayanan informasi publik, disamping bidang kehumasan dan
keprotokolan. Keberadaan fungsi baru ini menjadikan Biro Humas dan Protokol
sebagai SKPD yang memiliki peranan penting bagi pelaksanaan pelayanan
informasi publik diPemerintah Provinsi Banten.
Dengan demikian, Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Banten
selain berfungsi untuk menterjemahkan, memantau dan mengawasi kebijakan
kepada internal Pemerintah Provinsi atau masyarakat juga memberikan fungsi
lain yakni pelayanan informasi public secara paripurna kepada berbagai pihak
yang membutuhkan informasi. Implementasi berbagai fungsi dan tugas hubungan
masyarakat, keprotokolan dan pelayanan informasi publik tersebut merupakan
bagian manajemen kebijakan Pemerintah Provinsi Banten yang dilembagakan
secara operasional dalam satuan unit kerja Biro Hubungan Masyarakat dan
Protokol Setda Provinsi Banten.
Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor
3 Tahun 2012 Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas pokok
membantu Asisten Daerah Administrasi Umum melaksanakan pembinaan,
koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan dibidang hubungan dan
penerangan masyarakat, dokumentasi, informasi dan keprotokolan.
Secara rinci susunan organisasi dari Biro Humas dan Protokol
adalah sebagai berikut ;
a. Kepala Biro;
b. Bagian Pengembangan Komunikasi dan Teknologi Informasi,
membawahkan:
6
- Sub Bagian Pengembangan Komunikasi dan Hubungan Antar
Lembaga;
- Sub Bagian Penerbitan dan Teknologi Informasi;
- Sub Bagian Tata Usaha Biro.
c. Bagian Penerangan Masyarakat, membawahkan:
- Sub Bagian Hubungan dan Kerjasama Pers;
- Sub Bagian Sarana Komunikasi;
- Sub Bagian Liputan dan Dokumentasi.
d. Bagian Protokol, membawahkan:
- Sub Bagian Tata Acara;
- Sub Bagian Pelayanan Kegiatan Pimpinan;
- Sub Bagian Pelayanan Tamu.
e. Bagian Aspirasi dan Informasi Publik, membawahkan:
- Sub Bagian Pengumpulan dan Pengelolaan Informasi Publik;
- Sub Bagian Pelayanan dan Jaringan Informasi Publik;
- Sub Bagian Aspirasi dan Pengelolaan Opini Publik.
Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas pokok membantu
Asisten Administrasi Umum dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi,
evaluasi dan perumusan kebijakan di bidang hubungan masyarakat yang meliputi
penerangan masyarakat, dokumentasi, informasi dan keprotokolan. Untuk
menjalankan tugas pokok tersebut Biro Humas dan Protokol memiliki fungsi
sebagai berikut ;
7
1. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kegiatan di
bidang pengembangan komunikasi dan teknologi informasi, penerangan
masyarakat, aspirasi dan informasi publik serta protokol.
2. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan komunikasi
dan teknologi informasi, penerangan masyarakat aspirasi dan informasi
publik serta protokol.
3. Perumusan kebijakan penyusunan pedoman pelaksanaan, pelporan dan
analisis penyelenggaraan pengembangan komunikasi dan teknologi
informasi, penerangan masyarakat, aspirasi dan informasi publik serta
protokol.
4. Perumusan kebijakan evaluasi dan pengendalian penyelenggaraan
pengembangan komunikasi dan teknologi informasi, penerangan
masyarakat aspirasi dan informasi publik serta protokol.
5. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan pengembangan
komunikasi dan teknologi informasi, penerangan masyarakat aspirasi dan
informasi publik serta protokol.
6. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan
komunikasi dan teknologi informasi, penerangan masyarakat aspirasi dan
informasi publik serta protokol.
7. Pelaksanaan juru bicara Gubernur/Wakil Gubernur dan pemerintah
provinsi.
8
8. Pelaksanaan pembinaan teknis dan administrasi pengembangan
komunikasi dan teknologi informasi, penerangan masyarakat aspirasi dan
informasi publik serta protokol
Berikut di bawah ini susunan tim pengelola website Biro Humas dan
Protokol Provinsi Banten:
1. Penanggung Jawab: H. Deden Apriandhi M.Si selaku Kepala Biro Humas dan Protokol.
2. Ketua: H. Suhendar M.Si selaku Kepala Pengembangan Komunikasi Dan Teknologi Informasi.
3. Redaktur: Ibu Yulia Reyhan M.Si selaku Kepala Penerbitan Pengelolaan Teknologi Informasi.
4. Editor: Raynaldi Gloria Tanjung., S.Kom. 5. Web Admin: Chairul Anwar., S.Kom 6. Web Developer: Ervida Ena Hayati
Situs website Pemerintah Biro Humas Provinsi Banten yang merupakan
bagian dari pelayanan publik di bidang teknologi informasi berbasis internet perlu
diteliti apakah fungsi dan peranannya memiliki kualitas pelayanan yang sesuai
dengan harapan para pengguna. Pengunjung situs web yang tercatat pada counter
pengunjung sampai dengan pertengahan tahun 2015 mencapai 293,000
pengunjung.
Website Pemerintahan pusat ataupun daerah memiliki standar
tertentu,menurut buku panduan dari Kominfo isi minimal pada setiap situs
websitepemerintah daerah adalah:
1. Selayang Pandang: menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah Daerah bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).
2. Pemerintahan Daerah: menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemerintah Daerah bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta
9
nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah, dan biodata dari Pimpinan Daerah atau sub-sub bagian yang ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.
3. Geografi: menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.
4. Peta wilayah dan sumberdaya: menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional-Bakosurtanal, atau instansi pemerintah lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan para pengguna.
5. Peraturan/Kebijakan Daerah: menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.
6. Buku Tamu: tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web pemerintah daerah bersangkutan.
Berikut di bawah ini websitewww.humasprotokol.bantenprov.go.id:
Gambar 1.1 Website Sekertaris Daerah
(Sumber: Website Biro Humas Provinsi Banten)
10
Dalam pelaksanaannya masih memiliki banyak kendala yang terjadi,
Secara garis besar hambatan atau tantangan dalam penerapan website di Biro
Humas Provinsi Banten antara lain:
Pertama, tidak tersedianya standar menu website yang sesuai dengan buku
panduan kominfo yaitu, tidak di temukannya menu yang berisi tentang peraturan
atau kebijakan Daerah dan menu buku tamu yang terbilang sangat rumit untuk
menerima masukan dari masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu. Sehingga
masyarakat sulit untuk menyalurkan aspirasinya.
Kedua, terbatasnya hardware, hal ini dilihat dari server (jaringan internet)
dan PC computer yang sangat terbatas, hal ini di dukung dari wawancara kepada
Kepala Penerbitan dan Pengelolaan Teknologi Informasi memaparkan
“laptop yang saya pakai masih milik pribadi bukan fasilitas dari pemerintah, PC computer di kantor ini hanya ada 4 unit computer, dan itupun sudah ada yang pakai, jadi untuk mengakses website ini kami memakai laptop kita sendiri atau memakai smartphone”
Sehingga memperlambat dalam proses kerjanya. Dan keterbatasan
jaringan yang dimiliki Pemerintah Provinsi Banten dikarenakan oleh server utama
yang dimiliki, server utama Pemerintah Provinsi Banten yang hanya ada di
Diskominfo Provinsi Banten yang mencakup seluruh instansi yang ada di pusat
Pemerintahan Provinsi Banten.Pada saat jam kerja sistem jaringan sering
mengalami gangguan (error), karena banyaknya yang memakai jaringan internet
sehingga pekerjaan sering kali terhambat. (Sumber:Wawancara dengan Ibu Yulia
Reyhan selaku Kepala Penerbitan dan Pengelolaan Teknologi Informasi di
Kantor Biro Humas Provinsi Banten).
11
Ketiga, Masih adanya Menu Link website yang tidak berfungsi, terlalu
memfokuskan pada menu tamu, selalu mengupdate kegiatan setiap harinya
sedangkan pada menu lain tidak pernah update (diperbarui), sehingga masyarakat
hanya disajikan kegiatan pemimpin. Ketika masuk ke menu lain contohnya pada
bagian produk yang terdiri dari barang cetakan, e-magazinne, advertorial,
klarifikasi berita dan media luar ruang, ini terakhir kali di update pada tahun 2012
dan 2013.Sehingga dalam efektifitas kinerjanya masih belum berjalan secara
maksimal.(Sumber:Wawancara dengan Ibu Yulia Reyhan selaku Kepala
Penerbitan dan Pengelolaan Teknologi Informasi di Kantor Biro Humas Provinsi
Banten).
Keempat,monotonnya tampilan layout web Biro Humas, hal ini didukung
dari wawancara kepada Kepala Penerbitan dan Pengelolaan Teknologi Informasi
memaparkan
“layout website Biro Humas Provinsi Banten ini sangat monoton, kami
setahun sekali mengganti layout website ini. Hal ini dilakukan jika ada perintah
dari pemimpin”
Sehingga tampilan layout menjadi sangat membosankan dan kurang
menarik pengunjung website biro humas provinsi banten. (Sumber:Wawancara
dengan Ibu Yulia Reyhan selaku Kepala Penerbitan dan Pengelolaan Teknologi
Informasi di Kantor Biro Humas Provinsi Banten).
Kelima, kurangnya sosialisasi adanya website Biro Humas kepada
masyarakat, hal ini didukung dari wawancara peniliti dengan salah satu
mahasiswa fisip untirta yang memaparkan
12
“ setau saya hanya mempunyai website provinsi banten, saya belum
mengetahui tentang adanya website Biro Humas Provinsi Banten ini”
Sehingga dalam kinerja websitenya masih banyak yang belum mengetahui
dengan adanya website Biro Humas Provinsi Banten.(Sumber: Wartawan di
lingkungan Kota Serang).
Keenam, belum adanya link tingkat kepuasan masyarakat terhadap adanya
website biro humas provinsi banten.
Sehingga Sub Biro Humas sendiri pun belum mengetahui apakah
masyarakat puas atau tidak dengan adanya website biro humas ini.
Ketujuh, terjadinya tumpang tindih antara website utama Provinsi Banten
(Bantenprov.go.id) dengan website Piro Humas Provinsi Banten
(humasprotokol.Bantenprov.go.id)
Masalah ini terlihat di temukannya berita harian yang sama antara website
utama dengan website Biro Humas, sehingga kinerja website Biro Humas Provinsi
banten belum maksimal.
Berdasarkan uraian masalah tersebut maka peneliti tertarik meneliti
tentang “Tingkat Website Usability pada Website Biro Humas Provinsi Banten”,
sehingga peneliti dapat mengkaji lebih jauh upaya Biro Humas Provinsi Banten
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan E-Goverment.
13
1.2 Identifikasi Masalah
. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka identifikasi masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Tidak tersedianya standar menu website yang sesuai dengan buku panduan
kominfo
2. Terbatasnya Hardware yang di miliki oleh Biro Humas Provinsi Banten
3. Masih adanya link yang tidak berfungsi di Web Biro Humas Provinsi
Banten.
4. Monotonnya tampilan layout Web Biro Humas Provinsi Banten.
5. Masih rendahnya sosialisasi tentang Web Biro Humas kepada masyarakat
6. Belum adanya link tingkat kepuasan masyarakat terhadap adanya Website
Biro Humas Provinsi Banten.
7. Terjadinya tumpang tindih antara website utama Provinsi Banten dengan
Webiste Biro Humas Provinsi Banten
1.3 Batasan Masalah
Karena kertebatasan waktu dan dana, maka peneliti akan membatasi ruang
lingkup kajian dengan memfokuskan penelitian pada “Tingkat Website Usability
Pada Website Biro Humas Provinsi Banten”.
1.4 Rumusan Masalah
Mengetahui Tingkat Website Usability pada Website Biro Humas Provinsi
Banten?
14
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memiliki tujuan untuk Mengetahui
Kualitas Pelayanan Website di Biro Humas Provinsi Banten.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapaianya tujuan. Oleh
karena itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a. Pengembangan ilmu Administrasi Negara
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk wawasan dan
pengetahuan yang dapat digunakan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan Ilmu Administrasi Negara
khususnya tentang Electronic Goverment.
b. Penelitian lebih lanjut
Hasil dari penelitian ini diharapkan semoga dapat dijadikan
referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih
lanjut dengan topik yang sama.
2. Secara Praktis, dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
a. Peneliti, yakni untuk mengembangkan kemampuan dan
penguasaan ilmu pengetahuan yang pernah diperoleh selama
perkuliahan pada Program Ilmu Administrasi Negara Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
15
b. Memberikan informasi atau masukan terhadap pihak Biro Humas
Provinsi Banten sehingga tercapainya penerapan E-Government
yang efektif dan efesien.
1.7 Sistematika Penulisan
Skripsi ini berjudul Tingkat Website Usability pada Website Biro Humas
Provinsi Banten Mengenai kualitas pelayanan yang di berikan oleh website Biro
Humas Provinsi Banten. Dan sistematika penulisan skripsi yang penulis buat
yaitu, antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang masalah menerangkan atau menjelaskan ruang
lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti. Bentuk
penerangan dan penjelasan diuraikan secara deduktif, artinya
dimulai dari penjelasan yang berbentuk umum hingga menukik ke
masalah yang spesifik dan relevan.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah
yang akan diteliti, berkaitan dengan variabel penelitian.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah lebih memfokuskan pada masalah spesifik
yang akan diajukan dalam rumusan masalah yang akan diteliti.
16
1.4 Rumusan Masalah
Perumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan
masalah yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian.
Perumusan masalah mendefinisikan permasalahan yang telah
diterapkan dalam bentuk definisi konsep dan operasional, kalimat
yang digunakan adalah kalimat pertanyaan.
1.5 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin
dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap permasalahan
yang telah dirumuskan sebelumnya.
1.6 Manfaat Penelitian
Menjelaskan manfaat teoritis dan manfaat praktis dalam temuan
penelitian. Manfaat teoritis berguna memberikan kontribusi tertentu
terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia
akademis. Manfaat praktis memberikan kontribusi tertentu terhadap
objek penelitian, baik individu, kelompok maupun organisasi.
17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori
Mengkaji berbagai teori dan konsep yang relevan dengan
permasalahan dan variabel penelitian, sehingga akan memperoleh
konsep yang jelas.
2.2 Penelitian Terdahulu
Kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh peniliti sebelumnya
yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, baik skirpsi, tesis,
disertasi atau jurnal penelitian.
2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian
Menggambarkan alur pikiran peniliti sebagai kelanjutan dari kajian
teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian.
18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam
penelitian.
3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian
Membatasi dan menjelaskan substansi materi kajian penelitian
yang akan dilakukan.
3.3 Lokasi Penelitian
Menjelaskan tempat (locus) penelitian dilaksanakan.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Definisi Konsep
Memberikan penjelasan tentang konsep dari variabel yang akan
diteliti.
3.4.2 Definisi Operasional
Penjabaran konsep atau variabel penelitian dalam rincian yang
terukur.
19
3.5 Instrumen Penelitian
Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat
pengumpulan daya yang digunakan, proses penyusunan daya dan
teknik penentuan kualitas instrument penelitian.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian dijelaskan populasi dan sampel yang dapat
digunakan sebagai sumber data.
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data menjelaskan
mengenai cara menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian
3.8 Jadwal Penelitian
Menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian diadakan mulai
dari pelaksanaan penelitian sampai penelitian tersebut berakhir.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi
penelitian secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel
yang telah ditentukan, serta yang berhubungan dengan objek
penelitian.
20
4.2 Deskripsi Data
Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah
dengan mempergunakan teknik analisis data yang relevan, baik
data kualitatif maupun data kuantitatif.
4.3 Pengujian Persyaratan Statistik
Melakukan pengujian terhadap persyaratan statistik dengan
menggunakan uji statistik.
4.4 Pengujian Hipotesis
Melakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan
teknik analisi statistik yang sudah ditentukan semula, seperti
korelasi dan atau regresi baik sederhana maupun ganda. Masing-
masing hipotesis di uji dalam subjudul sendiri. Hasil akhir dari
analisi statistik itu adalah teruji tidaknya hipotesis nol penelitian.
Hasil perhitungan akhir dari statistik dilaporkan dalam batang
tubuh, sedangkan perhitungan selengkapnya di tempatkan dalam
lampiran.
4.5 Interpretasi Hasil Penelitian
Melakukan penafsiran terhadap hasil akhir pengujian hipotesis.
21
4.6 Pembahasan
Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data
terhadap hipotesis yang diterima barangkali tidak ada persoalan,
tetapi terhadap hipotesis yang ditolak harus diberikan berbagai
dugaan yang menjadi penyebabnya.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara jelas,
singkat dan juga mudah dipahami. Kesimpulan juga harus sejalan
dengan permasalahan serta asumsi dasar penelitian.
5.2 Saran
Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang
yang diteliti baik secara teoritis maupun praktis. Saran praktis lebih
operasional sedangkan aspek teoritis lebih mengarah pada
pengembangan konsep atau teori.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan SKRIPSI.
LAMPIRAN
Berisi mengenai daftar dokumen yang menunjang data penelitian.
22
BAB II
DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Deskripsi Teori
Teori merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, ada
beberapa pengertian teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut William
dalam Sugiyono (2008:53), menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti
penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan
gejala yang ada.Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian
sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan
hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.
2.1.1 Definisi E-Government
Dalam Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-government,
yang dimaksud e-government adalah penyelenggaraan pemerintan berbasis
elektronik (teknologi informasi dan komunikasi) untuk meningkatkan
kinerja pemrintah dalam hubungan dengan masyarakat, komunitas bisnis,
dan kelompok terkait lainnya menuju good governance.
O’Donnell dalam Rokhman mendefinisikan e-government adalah:
“The use by public bodies of information and communication technologies (ICTs) to deliver information and serviceto citizens, external organizations, replace or improve existing delivery systems”.
(Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh badan public untuk
mentransfer informasi kepada masyarakat, organisasi luar, wakil golongan,
23
para pemangku kepentingan, dengan mengembangkan system
penyampaian informasi)
The World Bank Group (2006), mendefinisikan electronic
government refers to the use by government agencies of information
technologies (such as Wide Area Networks, the Internet, and mobile
computing) that have the ability to transform relations with citizens,
businesses, and other arms of government.
Electronic government berhubungan dengan penggunaan teknologi
informasi (seperti wide area network, internet danmobile computing) oleh
organisasi pemerintah yang mempunyai kemampuan membentuk
hubungan dengan warga negara, bisnis, dan organisasi lain dalam
pemerintahan).
Kementrian Komunikasi dan Informasi, berpendapat bahwa:
“electronic government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis
internet dan perangkat lainnya yang dikelola oleh pemerintah untuk
keperluan penyampaian informasi dari pemerintah kepada masyarakat,
mitra bisnisnya, dan lembaga-lembaga lain secara online”.
Berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasidan Informasi
No.8Tahun 2004, bahwa obyek layanan aplikasi e-government dapat
dibedakan menjadi 3 kategori yaitu:
1. Government to Government Aplikasi e-government dalam kategori ini menangani masalah layanan antar instasi pemerintah dan/atau antar Negara.
24
Berbagai layanan dapat diberikan oleh satu instasi pemerintah pada instasi pemerintah yang lain sesuai dengan tugas dan fungsi dari instansi tersebut atau sesuai dengan kebutuhan koordinasi antar instansi. Pada umumnya aplikasi jenis goverment to government bekerja diatas satu jaringan data yang di sebut sebagai internet yaitu jaringan data yang digunakan untuk keperluan internal instansi pemerintah. Beberapa contoh aplikasi Government to Government antara lain: a. Koordinasi dan kosolidasi anggaran b. Kordinasi kepegawaian c. Koordinasi kegiatan bidang ekonomi d. Koordinasi bidang politik dan keamanan
2. Government to Citizen Aplikasi e-government dalam kategori ini menangani masalah yang berkaitan dengan layanan masyarakat luas, baik warga Negara Indonesia maupun warga Negara asing. Beberapa contoh aplikasi Government to Citizenadalah: a. Kependudukan b. Keimigrasian c. Akta nikah
3. Government to Business Aplikasi e-government dalam kategori ini mengenai masalah yang berkaitan masalah yang berkaitan dengan layanan pada sektor usaha. Sector usaha pada umunya dapat berguna bebagai jenis dan bentuk usaha komersial baik nasional maupun asing. Beberapa contoh aplikasi Government to Business adalah: a. Pembayaran pajak b. Perijinan usaha c. Pengadaan barang dan jasa (e-procurement)
Menurut Adronafis (2009), dalam artikelnya yang berjudul E-government:
upaya mewujudkan Pemerintah yang Akuntabel dan Transparan, dalam
prakteknya e-government adalah penggunaan internet untuk melaksanakan
urusan pemerintah dan penyediaan pelayanan publik yang lebih baik dan cara
yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.
25
E-Governmentadalah istilah yang menurut beberapa kalangan,
didefinisikan secara beragam. Intinya adalah proses pemanfaatan teknologi
informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan
secara lebih efisien. Karena itu, dalam melihat E-Government, jangan terpaku
oleh unsur 'e' semata, tetapi yang terpenting adalah proses dan jalannya
pemerintahan melalui fasilitas internet atau media online.
2.1.2 Definisi Ussability
Definisi usability menurut ISO 9241 (1998:11) menjelaskan bahwa,
usabilitas menunjuk pada tingkat sebuah produk yang dapat digunakan oleh
pengguna tertentu untuk mencapai tujuan spesifik dengan efektif, efesien dan
memuaskan dalam sebuah konteks penggunaan. Konteks pengunaan terdiri
dari pengguna, tugas, perlatan (hardware, software, dan material), dan
lingkungan fisik serta sosial yang mempengaruhi usabilitas produk dalam
sistem kerja. Efek dari perubahan komponen dalam sistem kerja dapat diukur
dengan performansi pengguna dan kepuasan. Terdapat 3 dimensi yaitu
efektivitas, efesiensi dan kepuasan yang mempunyai makna sebagai berikut:
1. Efektifitas (effectiveness) Efektivitas adalah seberapa besar alat atau produk dapat membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
2. Efisiensi (efficiency) Efisiensi adalah tingkat efektivitas yang dicapai, yang berkaitan dengan resosumber daya. Relevant resources can include mental or physical effort, time, materials or financial cost.Sumber daya yang relevan dapat mencakup usaha mental atau fisik, waktu, dan biaya. Misalnya efisiensi manusia bisa diukur sebagai efektifitas dibagi dengan usaha manusia, efisiensi dan efektifitas temporal dibagi waktu, atau efisiensi ekonomi dibagi dengan biaya.
3. Kepuasan (satisfaction)
26
Kepuasan adalah mengukur sejauh mana pengguna bebas dari ketidaknyamanan dan sikap mereka terhadap penggunaan produk. Satisfaction can be specified and measured by subjective rating on scales such as discomfort experienced, liking for the product, satisfaction with product use, or acceptability of the workload when carrying out different tasks, or the extent to which particular usability objectives (such as efficiency or learnability) have been met.Kepuasan bisa ditentukan dan diukur menurut penilaian subjektif pada skala seperti ketidaknyamanan yang dialami, kesukaan pada produk, kepuasan menggunakan produk, atau penerimaan dari beban kerja ketika melaksanakan tugas yang berbeda, atau sejauh mana tujuan kegunaan tertentu (seperti efisiensi atau learnability) telah dipenuhi. Tindakan-tindakan lain termasuk jumlah komentar positif dan negatif dicatat selama penggunaan. Informasi tambahan dapat diperoleh dari langkah-langkah jangka panjang seperti tingkat absensi, pengamatan overloading atau underloading dari pengguna kognitif atau fisik beban kerja, atau dari masalah laporan kesehatan atau frekuensi dengan mana pengguna meminta pindah ke pekerjaan lain.
Menurut Nielsen dikutip Suparmo (2007:51) mendefinisikan
usability sebagai suatu pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan
aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat mengoperasikannya dengan
mudah dan cepat, Nielsen juga merumuskan faktor-faktor penyebab
pentingnya website memiliki aspek usability, diantaranya adalah kebiasaan
atau perilaku pengguna yang mengakses website. Tidak sedikit pengguna
yang tidak dapat menerima desigh website yang buruk dan mau
meluangkan wakttu untuk mempelajari suatu website. Atau dengan kata
lain, pengguna sangat ingin segera mengerti dengan seketika (instan), atas
apa yang di sajikan dalam suatu website. Menurut Nielsen Ada 5 syarat
yang harus dipenuhi agar suatu website mencapai tingkat usability yang
ideal, yaitu:
27
1. Learnability: Ukuran bagi pengguna dalam memahami kebiasaan mengunjungi suatu website, mengetahui alasan mengakses dan mengidentifikasi yang dicari.
2. Efficiency: Situs yang efisien dapat menyajikan informasi dengan cepat. 3. Memorability: Ukuran bagi pengguna, sehingga website akan mudah
diingat. Bila website banyak dilakukan perubahan, maka pengunjung akan memerlukan waktu untuk menyesuaikan dan mempelajarinya kembali.
4. Errors: Menghindari adanya link yang tidak berfungsi (broken link) atau halaman web yang masih dalam proses pembuatan (under construction).
5. Satisfaction: Kepuasan adalah hal yang paling diinginkan oleh setiap pengguna.Pengunjung menginginkan situs dapat dengan mudah digunakan dan dipelajari. Selain itu mereka ingin bisa menemukan apa yang dicari dengan cepat, mengetahui di mana mereka berada dan bisa pergi ke mana saja dalam sebuah situs.
Menurut Badre dikutip Suparmo (2007:51) memberikan definisi usability testing atau uji ketergunaan sebagai berikut, “Usability testing has traditionally meant testing for efficiency, ease of learning, and the ability to remember how to perform interactive tasks without difficulty or errors.” Dengan perkataan lain, uji ketergunaan adalah mengukur efisiensi, kemudahan dipelajari, dan kemampuan untuk mengingat bagaimana berinteraksi tanpa kesulitan atau kesalahan. Badremenyatakan bahwa, prinsip-prinsip uji ketergunaan yang dikemukakan diatas masih bersifat tradisional. Sejak mulai dikembangkanya internet para pakar di bidang uji ketergantungan menekankan uji ketergantungan dengan dua hal pokok yaitu:
1. Ease of learning Mengukur ketergunaan dengan membandingkan waktu yang diperlukan pemakai dalam mempelajari sistem komputer yang sama sekali belum dikenalnya untuk melakukan sesuatu, dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan hal yang sama dengan cara lain.
2. Ease of use Mengukur jumlah tindakan yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sebagai contoh membandingkan jumlah-jumlah klik mouse pada dua desain.
Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan usabilitysangat
penting untuk keberlangsungan sebuah website. Jika sebuah website sulit
untuk digunakan maka pengguna akan pergi bahkan tidak akan
28
menggunjungi website tersebut. Jika sebuah homepage gagal memberikan
penjelasan atau informasi sulit di mengerti maka penawaran tidak dapat
dilakukan melalui situs, orang-orang tidak akan mengunjungi website
tersebut. Website harus dirancang seekonomis mungkin dengan prinsip
human centred design, sehingga memudahkan manusia untuk
menggunakan website tersebut. Ujian ketergunaan situs web merupakan
kombinasi dari lima aspek yaitu:
1. Ease of learning (mudah dipelajari) 2. Effiency of use (efisien dalam penggunaan) 3. Memorability (mudah diingat) 4. Error frequency and severity (frekuensi kesalahan dan kesederhanaan) 5. Subjective satisfaction (kepuasan subyektif bagi pemakai)
Menurut Palmer (2002) dikutip Fuad (2014:4), yang kemudian dikenal
sebagai pakar dalam Human-Computer Interaction, pada tahun 2002 telah
berhasil memajukan konstruk untuk Usability Website sebagai berikut:
1. Selang waktu penerimaan data (Download Delay) Parameter yang diukur: kecepatan awal akses dan kecepatan tampilan antar halaman.
2. Pengelolaan Navigasi Halaman (Navigation/Organization) Parameter yang diukur: Pengaturan, urutan halaman, Links, Layout dan pengelolaan dan penempatan Navigasi.
3. Interaktivitas (Interactivity) Parameter yang diukur: Kustomisasi halaman web dan Interaktivitas.
4. Responsivitas (Responsiveness) Parameter yang diukur : fasilitas Feedback dan FAQ.
5. Informasi Materi website (Information / Content) Parameter yang diukur: Jumlah informasi, keragaman informasi, jumlah kata dan kualitas materi website.
6. Website yang berhasil (User Satisfaction) Parameter yang diukur: Kepuasan pengguna, keinginan untuk mengakses kembali website dan frekuensi mengakses website.
29
Dari keenam point konstruk diatas, menggambarkan kaitannya
dalam suatu model penelitian untuk Usability, berikut pada gambar 2.1
dibawah ini:
Gambar 2.1 Model Usability Palmer dikutip Fuad (2014:4)
Proyoga dan Sensuse (2009) dikutip Fuad (2014:5),
menngungkapkan bahwa dalam penelitian lanjutan Green dan Pearson
ditahun 2008,mereka melakukan kajian dengan membandingkan Model
Penelitian Usability Palmer dan Model Penelitian Agarwal dan Venkatesh
terhadap suatu website. Dari kesimpulan yang dicapai pada penelitian
kedua, Green dan Pearson (2009) merumuskan 4 dimensi terbaik untuk
mengukur kepuasan pengguna terhadap suatu website, yaitu dengan
Responsiveness
Interactivity
Information Content
Navigability
Download Delay
User
Satisfaction
30
menentukan variabel pengukuran yang dinilai memiliki nilai yang lebih
kuat (robust) namun sangat sesuai (parsimonious). Keempat variabel
pengukuran tersebut adalah:
a. Kemudahan (Ease of Use) b. Personalisasi (Customization) c. Kecepatan Akses pada Aplikasi (Download Delay) d. Informasi (Content)
Keempat konstruksi di atas kemudian di olah menjadi bahan
pertimbangan Prayoga dan Sensuse (2009) untuk melakukan penelitian
pada website Aplikasi di PT. Telkom. Dari penelitian tersebut, Proyogo
dan Sensuse (2009) menyimpulkan bahwa selain mendapatkan empat
konstruk yang memberikan nilai signifikan terhadap validitas pengujian,
juga terdapat suatu model penelitian yang menyimpulkan bahwa kepuasan
pengguna (User Satisfaction) dalam mengakses website menjadi variabel
endogen yang dapat mendorong pengunjung untuk mengakses kembali
website tersebut. Berikut Gambar 2.2 di bawah ini model penelitian Green
dan Pearson (2009) sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya terkait
usability:
31
Gambar 2.2 Model Penelitian Green and Pearson (2009) dikutip Fuad (2014:5)
Dumas dan Redish dikutip Nazula (2007:3) menyebutkan empat
point daridefinisi usabilitas, adalah:
a. Usabilitas yang berarti berfokus pada pengguna b. Orang yang menggunakan produk tersebut akan menjadi
produktif c. Orang-orang sibuk yang mencoba untuk menyelesaikan tugas
dan d. Pengguna yang memutuskan kapan produk ini mudah
digunakan
User
Satisfaction
Ease Of Use
Customization
Download Delay
Content
32
2.2 Penelitian Terdahulu
Untuk menunjang analisis dan landasan teori yang ada, maka
diperlukanpenelitian terdahulu sebagai pendukung bagi penelitian ini. Berkaitan
dengan pendapatan pajak air tanah terdapat beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya.
1. Anis Fuad, (2014). Dalam penelitiannya mengkaji tentang websiteusability
Kabupaten Serang, dengan objek penelitian mahasiswa Fisip Untirta yang
mengontrak mata kuliah e-government. Penlitian ini bertujuan untuk
mengukur kepuasan pelayanan dan kualitas situs wesbsite kabupaten
serang yang di dasarkan pada lima dimensi yaitu: (1)Ease of Use
(2)customization (3)download delay (4)content (5)user satisfaction.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang difokuskan
pada kualitas website Kabupaten Serang.
a. Secara total kualitas website Kabupaten Serang sudah di anggap cukup
baik dalam hal kemudahan dan isi dalam pengelolaaan website
Kabupaten Serang.
b. Pada variable Ease Of Use dan content paling banyak mempengaruhi
terhadap kepuasan/satisfaction di banding variable lain.
c. Pada variable customization dan download delay di anggap kurang
memuaskan menurut reponden.
2. Heru Prayitno (2012). Dalam penelitiannya mengkaji tentang kualitas
web Pemerintahan Kabupaten Purbalingga dalam meingkatkan kinerja
pelayanan public yang berdasarkan pada dimensi: (1)usability – fungsi,
33
kegunaan, kemudahan (2)information quality – kualitas informasi
(3)interaction quality – kualitas interaksi layanan. Tingkat kesesuaian
antara unsure performance dan importancePenelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif yang difokuskan pada kualitas website
kabupaten purbalingga.
a. Secara total kualitas website kabupaten pubalingga masih dalam tahap
persiapan/web presence atau publish dan belum memasuki tahap
pematangan maupun pemantapan apalagi pemanfaatan.
b. Dilihat dari hasil pengelohan dan analisis hasil penelitian kualitas
layanan public berbasis web pada situs Pemerintah Kabupaten
Purbalingga bahwa kualitas layanan website kurang karena
menghasilkan nilai yang sangat rendah adalah usability, kemudian
information dan performance menghasilkan nilai yang sangat tinggi.
Kecepatan akses web, kemudahan pengunjung berinteraksi, layanan
yang di janjikan maupundesain web memiliki nilai yang paling rendah
di anatara dimensi lainnya.
c. Responden wanita pengguna USB unntuk akses internet, pengalaman
lama internet, usia responden di bawah 35 tahun memilik kepuasan
yang sangat rendah dalam menilai kualitas layanan website.
3. Lufiyah Dwi Setia (2012). Dalam penelitiannya mengkaji evaluasi
usability untuk mengetahui akseptabilitas aplikasi berbasis web yang
berdasarkan pada dimensi: (1)learnability (2)efficiency (3)memorability
(4)eror (5)satisfactionPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif
34
kuantitatif yang menganalisis usabilityyang mempengaruhi sikap
penerimaan pengguna (akseptabilitas) system terhadap alpikasi.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa
dari 5 variabel penentu usability di ketahui hanya variable eror/lain-lain
yang signifikan, sehingga dapat di simpulkan bahwa kesalahan dari system
dan kesalahan penggunan (ER) terutama cepat atau tidak pengguna
memperbaiki kesalhan (ER5) dapat mempengaruhi kenaikan usability
sekaligus berpengaruh postif dalam menaikan tingkat akseptabilitas
aplikasi SIMZAKI.
2.3 Kerangka Berfikir
Dari pengertian yang di jabarkan diatas peneliti mengkap bahwa untuk
mengukur Tingkat Website Usability pada Website Biro Humas Provinsi Banten
membutuhkan usability yang maksimal berupa berbagai hal dalam pelaksanaanya
agar pemerintah mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Maka untuk mengetahui, Tingkat Website Usability pada Website Biro Humas
Provinsi Banten yang di dalamnya masih terdapat berbagai kendala yaitu: Tidak
tersediannya standar menu website yang sesuai dengan buku panduan
kominfo,Terbatasnya Hardware yang di miliki, Masih adanya link yang tidak
berfungsi, Monotonnya tampilan layout, Masih rendahnya sosialisasi tentang Web
Biro Humas kepada masyarakat.
Maka peneliti akan menggunakan indikator usability berdasarkan teori
Proyoga dan Sensuse (2009) adalah sejauh mana suatu produk dapat digunakan
oleh pengguna tertentu untuk mencapai target yang ditetapkan dengan Ease of
35
Use, customization, download delay, contentdan user satisfaction. Berdasarkan
definisi tersebut usability diukur berdasarkan komponen:
a. Kemudahan(Ease of Use) Indikator yaitu struktur penyajian, kemudahan akses dan kejelasan dalam penyajian informasi.
b. Personalisasi (Customization) Indikatornya terdiri dari materi yang menarik, dan tampilan yang mudah serta familiar.
c. Kecepatan akses pada aplikasi (Download delay Selang waktu) Variable ini maksusdnya adalah kecepatan dalam menemukan informasi serta kecepatan dalam menampilkan tampilan halaman.
d. Penyajian informasi (Content) Variable ini maksudnya adalah jumlah informasi, keragaman informasi, jumlah kata,dan kualitas materi website.
e. Keinginan terus untuk mengakses website (User satisfaction) Variable ini maksudnya adalah Kepuasan pengguna, keinginanuntuk mengakses kembali website dan frekuensi mengakses website
36
Gambar 2.3
Skema kerangka berfikir
Masalah website biro humas provinsi banten :
1. Tidak tersediannya standar menu website yang sesuai dengan buku panduan kominfo.
2. Terbatasnya Hardware yang di miliki.
3. Masih adanya link yang tidak berfungsi
4. Monotonnya tampilan layout
5. Masih rendahnya sosialisasi tentang Web Biro Humas kepada masyarakat.
6. Belum adanya link tingkat kepuasan masyarakat terhadap adanya Website Biro Humas Provinsi Banten.
7. Terjadinya tumpang tindih antara website utama Provinsi Banten dengan Webiste Biro Humas
Indikator Usability
menurut Prayoga dan
sensuse (2009) :
1. Ease of Use
2. Customization
3. Download delay
4. Content dan
5. User satisfaction
BIRO HUMAS PROVINSI BANTEN
TINGKAT WEBSITE USABILITY PADA
WEBSITE BIRO HUMAS PROVINSI BANTEN
37
2.4 Hipotesis Penelitian
Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan
kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Jadi, hipotesis
merupakan sebagai kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu
disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian.
Selain itu juga, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2008:64).
Peneliti merumuskan hipotesis berdasarkan pengamatan dilapangan,
pengumpulan data di lapangan, landasan teori yang digunakan sebagai dasar
argumentasi. Hipotesis menggambarkan keyakinan peneliti tentang jawaban dari
masalah yang akan ditelitinya. Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas arah
pengujiannya dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam
melaksanakan penelitian di lapangan, baik sebagai objek pengujian maupun
pengumpulan data (Burhan, 2009:75).
Uji hipotesa dilakukan dengan berbagai macam uji statistik yang pada
dasarnya menerima atau menolak Ho. jika Ho diterima maka hipotesa peneliti
benar, sedangkan jika Ho ditolak maka hipotesa peneliti ditolak dan Ha yang
diterima.Berdasarkan latar belakang masalah yang diperoleh dari observasi
peneliti dan pengumpulandata di lapangan, serta berdasarkan kerangka berpikir
38
diatas, maka peneliti dapat merumuskan Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini,
yaitu:
1. Tingkat pengaruh website usability pada website biro humas Provinsi
Banten lebih dari 65%. Hipotesis nol dalam bentuk statistik dapat
ditulis sebagai berikut:
H0: µ > 65%
2. Tingkat pengaruh website usability pada website biro humas Provinsi
banten kurang dari atau sama dengan 65%. Hipotesis alternatif dalam
bentuk statistik dapat ditulis sebagai berikut:
Ha: µ≤ 65%
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan
cara – cara yang masuk akal. Empiris berarti cara – cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengenali dan mengetahui
cara – cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam
penelitian itu menggunakan langkah – langkah tertentu yang bersifat logis. Data
yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai kriteria
tertentu, yaitu valid (Sugiyono, 2011:2).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri),tanpa
membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain (Sugiyono, 2012:35).
3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian
Dengan memperhatikan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan
sebelumnya maka Fokus Penelitian ini adalah masih terjadinya kesalahan terhadap
40
pengelolaan website Biro Humas Provinsi Banten, serta Tingkat Website Usability
pada Website Biro Humas Provinsi Banten.
3.3 Lokasi Penelitian
Dengan melihat tema atau judul penelitian ini tentang Tingkat Website
Usability Pada Website Biro Humas Provinsi, maka peneliti menunjuk tempat
penelitian atau yang menjadi lokus penelitian ini adalah Provinsi Banten. Banten
adalah sebuah Provinsi di Tatar Pasundan, serta wulayah paling barat di Pulau
Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat,
namun menjadi eilayah pemekaran sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada dikota serang.
Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan 105º1'11"-
106º7'12" Bujur Timur, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km². provinsi Banten terdiri
dari 4 Kota yaitu, Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tanggerang dan Kota
Tanggerang Selatan. 4 Kabupaten yaitu, Kabupaten Lebak, Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tanggerang. 154 Kecamatan, 262
Kelurahan, dan 1.273 Desa.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Definisi Konsep
Istilah konsep berasal dari bahasa latin coceptum, artinya sesuatu
yang dipahami. Aristoteles dalam “The Classical Theory Of Concepts”
menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam
pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep
41
merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan
dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari
pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Tingkat
Website Usability pada Website Biro Humas Provinsi Banten. Dan
Indikator teori yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini
berdasarkan identifikasi masalah di atas yaitu, teori menurut indicator
usability berdasarkan teori Prayoga dan Sensuse (2009) adalah sejauh
mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk
mencapai target yang ditetapkan dengan ease of use, customization,
download delay, content dan user satisfaction dan mencapai kepuasan
pengguna.
3.4.2 Defini Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variable
penelitian dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Dan yang
menjadi variabel “Tingkat Website Usability pada Website Biro Humas
Provinsi Banten” dan yang menjadi variabel indikator adalah usability
berdasarkan teori Prayoga dan Sensuse (2009) definisi tersebut usability
diukur berdasarkan komponen:
a. Kemudahan (Ease of Use) Indikatornya yaitu struktur penyajian, kemudahan akses dan kejelasan dalam penyajian informasi.
b. Personalisasi (Customization) Indikatornya terdiri dari materi yang menarik, dan tampilan yang mudah serta familiar.
c. Kecepatan akses pada aplikasi (Download delay Selang waktu)
42
Variable ini maksusdnya adalah kecepatan dalam menemukan informasi serta kecepatan dalam menampilkan tampilan halaman.
d. Penyajian informasi (Content) Variable ini maksudnya adalah jumlah informasi, keragaman informasi, jumlah kata,dan kualitas materi website.
e. Keinginan terus untuk mengakses website (user satisfaction) Variable ini maksudnya adalah Kepuasan pengguna, keinginan untuk mengakses kembali website dan frekuensi mengakses website.
3.5 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap
fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik, alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamankan instrument penelitian. Jadi instrument penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati (Sugiyono, 2012 : 102).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk
kuesioner, dengan jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel
mandiri.Sedangkan skala pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala Likert. Menurut Siregar (2010:138), Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
suatu objek atau fenomena tertentu.
Selain itu Siregar (2010:140) menambahkan bahwa, dalam alternative
jawaban pada Skala Likert tidak hanya tergantung pada jawaban setuju atau
penting. Alternative jawaban dapat berupa apapun sepanjang mengukur sikap,
43
pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek jawaban, misalnya baik,
senang, tinggi, puas, dan lain-lain.
Dengan skala likert, maka variabel yang di ukur akan dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk
menyusun item–item instrumen dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan.Jawaban setiap item instrumen memiliki tingkatan nilai dari sangat
positif sampai sangat negatif, maupun sebaliknya dari sangat negatif sampai
sangat positif. Dan untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban dari setiap
item instrumen diberi skor sebagai berikut :
Tabel 3.1 Tabel Skoring / Nilai (Positif)
Jawaban Skor
Sangat setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1
Sumber: Peneliti, 2015.
Tabel 3.2 Tabel Skoring / Nilai (Negatif)
Jawaban Skor
Sangat setuju (SS) 1
Setuju (S) 2
Tidak setuju (TS) 3
Sangat tidak setuju (STS) 4
Sumber: Peneliti, 2015.
44
Berikut ini akan disajikan kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan
oleh peneliti dalam melakukan penelitian tentang tingkat ketergunaan
(usability)website biro humas provinsi banten sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian
Konstruk Indikator
Ease Of Use
Kemudahan akses
Kejelasan penyajian informasi
Customization
Materi yang menarik
Personalisasi
Download Delay
Kecepatan menemukan informasi
Kontrol terhadap materi
Content
Spesifikasi informasi
Pemenuhan kebutuhan
Kecukupan materi
User Satisfaction
Kenyamanan
Keinginan untuk terus mengakses website
Sumber: Peneliti, 2015.
45
Selain angket atau kuesioner, peneliti ini menggunakan data yang
dapat dikelompokan dalam dua sumber data yaitu:
1. Sumber data primer
Data yang diperoleh langsung dari sumbernya (sampel atau
responden) dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu
disebut data primer karena data ini diperoleh langsung dari sumber
pertama dan masih bersifat mentah katena belum diolah atau
diinterprestasikan sifat dan kualifikasinya. Sumber data primer ini
diperoleh melalui kegiatan wawancara secara terstruktur (penyebaraan
kuesioner atau angket) kepada responden dan observasi secara non-
partisipatoris.
a. Kuesioner atau angket
b. Pengumpulan data dilakukan dengan member seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis mengenai variable yang diteliti kepada
responden untuk dijawabnya.
c. Observasi non-partisipatatoris
Kegiatan yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara tidak
langsung dalam penelitian ini.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder diperoleh melalui kegiatan studi kepustakaan,
studi dokumentasi, studi lapangan dan studi wawancara tentang tingkat
ketergunaan (usability) Website Biro Humas Provinsi Banten.
a. Studi literatur atau studi kepustakaan
46
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh atau
mengumpulkan data dari berbagai referensi yang relevan berdasarkan
text book maupun jurnal-jurnal ilmiah.
b. Studi dokumentasi
Ialah studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data
sekunder berupa pengumpulan data yang diperoleh dari Biro Humas
Provinsi Banten, instruksi presiden, catatan serta dokumen-dokumen
yang relevan mengenai masalah penelitian ini.
c. Studi lapangan langsung
Merupakan pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara turun
langsung ke lokasi penelitian yang salah satunya dengan cara
melakukan observasi.
3.5.1 Uji Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Kevaliditasan instrument
menggambarkan bahwa suatu instrument benar-benar mampu mengukur
variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta mampu
menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran.
Pada penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan
menggunakan rumus product moment coralation. Adapun rumus product
moment coralation adalah sebagai berikut:
47
Keterangan:
r = Koefisien korelasi product moment ∑X = Jumlah skor dalam sebaran X ∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y ∑XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan ∑푋 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X ∑푌 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y n = Jumlah sampel
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa Inggris rely, yang
berarti percaya dan reliable yang artinya dapat dipercaya (Purwanto,
2007:161). Dengan demikian, reliabilitas menunjuk pada tingkat
konsistensi atau kemampuan instrument untuk digunakan sebagai alat
ukur, sejauh mana alat pengukur tersebut dapat dipercaya.
Pengujian reliabilitas instrument yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu
perhitungan yang dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi
diantara butir-butir pertanyaan dalam angket atau kuesioner, variabel
dikatan reliable jika nilai alphanya lebih dari 0,30. Apabila koefisien
reliabilitas instrument yang dihasilkan lebih besar berarti instrument
tersebut m emiliki reliabilitas yang cukup baik. Berikut ini rumus Alpha
Cronbachyang digunakan untuk menguji reliabilitas:
Rr = (∑ ) (∑ )(∑ )[ (∑ ) (∑ ) ][ (∑ ) (∑ ) ]
48
Keterangan:
r = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑휎푏 = Jumlah varians butir 휎퐼 = Varians total
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2007:3) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakterikstik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulanya. Sampel adalah bagain dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Populasi pada penelitian ini adalah jumlah masyarakat yang
terdapat di Provinsi Banten. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari
lokasi tempat penelitian, terdapat 10.632.166 Jiwa.
3.6.2 Sampel Penelitian
Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (1997:121),
kata sampling berarti “mengambil sampel” atau mengambil sesuatu bagian
populasi atau semeste sebagai wakil (representasi) populasi atau semesta
itu. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki dari
seluruh populasi, artinya sampel dianggap dapat menggambarkan keadaan
r푟 = 1 − ∑∑
49
atau ciri populasi. Teknik penarikan sampel adalah cara untuk menentukan
sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan
sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran
populasi agar diperoleh sampel representatif.
Pada penelitian ini tidak semua populasi dijadikan sampel karena
keterbatasan waktu, tenaga dan lain-lain. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sample random sampling,
yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam
menentukan jumlah atau ukuran sampel (sample size), peneliti
menggunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut:
Ket : n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e2 = Presisi yang ditetapkan(Presisi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 10 % atau 0,1)
1= Bilangan Konstan
Setelah dapat dilihat dibawah ini,perhitungan pencarian sampel dengan
menggunakan rumus Slovin, yaitu:
n= .
50
n= . .. . ( %)
n= . .. . ( . )
n= . .. . ( . )
n= . .. .
n= . .. .
n= 99,9990594667 ~ dibulatkan 100
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus
Slovin, dapat diketahui bahwa dari jumlah populasi sebanyak jiwa
10.632.166 dengan tingkat kesalahan sebesar 10% (0,1) maka diperoleh
hasil sebanyak 100 responden. Maka, penentuan teknik sampling yang
digunakan adalah sampling purposive. Sampling purposive salah satu
teknik pengambilan sampel secara sengaja, maksudnya adalah peneliti
menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan
tertentu. (sugiono, 2011:68). Untuk itu peneliti menentukan
respondennya dengan cara menentukan sendiri siapa saja yang pantas
(memenuhi syarat) untuk di jadikan sampel, Purposive sampling
adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan
sampel yang diperlukan. Dalam bahasa sederhana purposive sampling
itu dapat dikatakan sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu
51
(jika orang maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-
sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel (jangan lupa yang
mencerminkan populasinya). Sampel ini dipilih sedemikian rupa,
sehingga relevan dengan desain penelitian, Cara ini relatif mudah dan
murah untuk dilaksanakan, Oleh karena itu peneliti memutuskan
respondennya adalah pengguna internet atau pengguna website biro
humas provinsi banten dan untuk menyebar angket atau kuasioner
melalui online seperti email, facebook dan media social lainya sampai
terkumpul 100 responden.
3.7 Teknik Pengelolahan dan Analisis Data
Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses
pengolahan data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklarifikasikan,
dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu
analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan beberapa proses
(Sugiyono, 2005:207) sebagai berikut:
1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data berdasarkan kategori
tertentu.
2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang
harus dilakukan secara berulang – ulang dan cermat.
3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis – jenis data,
serta perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disajikan dalam
bentuk tabel-tabel.
3.7.1 Uji t-Test
52
Adapun teknik analisis data yang akan dilakukan adalah
menggunakan statistic deskriptif dimana statistic ini merupakan statistik
yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi. Karena penguji menggunakan teknik one
sample dengan rumus (Sugiyono, 2005 : 207) sebagai berikut :
푡 = 푋 − 휇표
√
Keterangan :
t = Nilai t yang dihitung
x = Nilai rata-rata
휇 = Nilai yang dihipotesiskan
s = Simpangan baku sampel
n = Jumlah anggota sampel
3.7.2 Uji Pihak Kiri
Hipotesis peneliti dalam penelitian Tingkat ketergunaan (usability)
Website Biro Humas Provinsi Banten sebagai berikut:
Hipotesis nol : Tingkat Website Usability pada Website Biro
Humas Provinsi Banten kurang dari atau sama
dengan 65% dari nilai ideal yaitu 100%”.
Hipotesis alternatif : Tingkat Website Usability pada Website Biro
Humas Provinsi Banten mencapai lebih besar dari
65%.
53
Ha: µ ≤65%
Ho: µ> 65%
Dengan melihat hipotesis statistik tersebut, maka pengujian
hipotesis dalam penelitian Tingkat Website Usability pada Website Biro
Humas Provinsi Banten adalah menggunakan Uji Pihak Kiri. Uji Pihak
Kiri digunakan jika Hipotesis alternative (Ha) berbunyi “paling tinggi atau
sama dengan (≤)”, sedangkan pada hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih
besar(>)”.
Gambar 3.1 Uji Pihak Kiri
3.7.3 Jadwal Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ditunjukkan pada tabel 3.3
berikut:
54
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Banten
Banten adalah sebuah Provinsi di Tatar Pasundan, serta wulayah paling
barat di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi
Jawa Barat, namun menjadi wilayah pemekaran sejak tahun 2000, dengan
keputusan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada
dikota serang.
Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan
105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur, berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km².
provinsi Banten terdiri dari 4 Kota yaitu, Kota Serang, Kota Cilegon, Kota
Tanggerang dan Kota Tanggerang Selatan. 4 Kabupaten yaitu, Kabupaten Lebak,
Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tanggerang. 154
Kecamatan, 262 Kelurahan, dan 1.273 Desa.
4.1.2 Gambaran Umum Biro Humas Provinsi Banten
1. Umum
Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3
Tahun 2012 Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas pokok
membantu Asisten Daerah Administrasi Umum melaksanakan pembinaan,
koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan dibidang hubungan dan penerangan
masyarakat, dokumentasi, informasi dan keprotokolan.
55
Secara rinci susunan organisasi dari Biro Humas dan Protokol adalah
sebagai berikut ;
a. Kepala Biro;
b. Bagian Pengembangan Komunikasi dan Teknologi Informasi,
membawahkan:
1. Sub Bagian Pengembangan Komunikasi dan Hubungan Antar
Lembaga;
2. Sub Bagian Penerbitan dan Teknologi Informasi;
3. Sub Bagian Tata Usaha Biro.
c. Bagian Penerangan Masyarakat, membawahkan:
1. Sub Bagian Hubungan dan Kerjasama Pers;
2. Sub Bagian Sarana Komunikasi;
3. Sub Bagian Liputan dan Dokumentasi.
d. Bagian Protokol, membawahkan:
1. Sub Bagian Tata Acara;
2. Sub Bagian Pelayanan Kegiatan Pimpinan;
3. Sub Bagian Pelayanan Tamu.
e. Bagian Aspirasi dan Informasi Publik, membawahkan:
1. Sub Bagian Pengumpulan dan Pengelolaan Informasi Publik;
2. Sub Bagian Pelayanan dan Jaringan Informasi Publik;
3. Sub Bagian Aspirasi dan Pengelolaan Opini Publik.
56
Berikut daftar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten yang
menduduki jabatan dari tahun 2001 hingga 2015:
1. Drs.H.Kurdi Matin, MM., Kabag Humas pada Biro Umum dan
Perlengkapan Setda Provinsi Banten (2001-2002);
2. Drs.H.Kurdi Matin, MM., Kepala Biro Humas Setda Provinsi Banten
(2002-2007);
3. Ir.Hj.Eneng Nurcahyati, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Banten (2007-
2008);
4. Drs.H.Nandy Mulya S., MM., Kepala Biro Humas dan Protokol Setda
Provinsi Banten (2008-2010);
5. Komari, S.Pd., MM., Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi
Banten (2010-2013);
6. Dra.Hj.Sitti Ma’ani Nina, M.Si., Kepala Biro Humas dan Protokol Setda
Provinsi Banten (18 Januari 2013 s/d Desember 2014).
7. H.Deden Apriandhi, S.STP, M.Si., Kepala Biro Humas dan Protokol Setda
Provinsi Banten (Januari 2015 s/d sekarang).
2. Tugas pokok fungsi
Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas pokok
membantu Asisten Administrasi Umum dalam melaksanakan pembinaan,
koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan di bidang hubungan masyarakat
yang meliputi penerangan masyarakat, dokumentasi, informasi dan keprotokolan.
57
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut Biro Humas dan Protokol
memiliki fungsi sebagai berikut ;
1. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kegiatan di
bidang pengembangan komunikasi dan teknologi informasi, penerangan
masyarakat, aspirasi dan informasi publik serta protokol.
2. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan komunikasi
dan teknologi informasi, penerangan masyarakat aspirasi dan informasi
publik serta protokol.
3. Perumusan kebijakan penyusunan pedoman pelaksanaan, pelporan dan
analisis penyelenggaraan pengembangan komunikasi dan teknologi
informasi, penerangan masyarakat, aspirasi dan informasi publik serta
protokol.
4. Perumusan kebijakan evaluasi dan pengendalian penyelenggaraan
pengembangan komunikasi dan teknologi informasi, penerangan masyarakat
aspirasi dan informasi publik serta protokol.
5. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan pengembangan
komunikasi dan teknologi informasi, penerangan masyarakat aspirasi dan
informasi publik serta protokol.
6. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan
komunikasi dan teknologi informasi, penerangan masyarakat aspirasi dan
informasi publik serta protokol.
7. Pelaksanaan juru bicara Gubernur/Wakil Gubernur dan pemerintah
provinsi.
58
8. Pelaksanaan pembinaan teknis dan administrasi pengembangan
komunikasi dan teknologi informasi, penerangan masyarakat aspirasi dan
informasi publik serta protokol.
3. Saran dan prasarana
Untuk mendukung optimalisasi operasional dan pelaksanaan kegiatan Biro
Hubungan Masyarakat dan Protokol diperlukan sarana dan prasarana yang
diperoleh melalui usulan kepada Biro Perlengkapan dan Aset Setda Provinsi
Banten.Sarana dan Prasarana yang terhimpun dalam Barang InventarisBiro
Hubungan Masyarakat dan Protokol.
4. Visi dan Misi
Visi Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Provinsi Banten dijabarkan
sebagai berikut:
“Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pelayanan Publik di Bidang Penerangan Masyarakat,
Teknologi Komunikasi, Informasi Publik dan Kehumasan
yang berkualitas”.
Untuk mencapai visi tersebut telah ditetapkan tiga misi Biro Hubungan
Masyarakat dan Protokol, yaitu :
1. Mengembangkan aparatur kehumasanan yang profesional dalam
mengelola informasi
2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan
komunikasi
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sistem informasi dan komunikasi
59
5. Arah Kebijakan
Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Pemerintah ProvinsiBanten pada
dasarnya merupakan simpul informasi dari sistem pelayanan informasi, yang
diharapkan membentuk citra positif Pemerintah Provinsi Banten. Oleh karena itu,
fungsi kehumasan dan keprotokolan menjadi salah satu faktor penentu dalam
membangun citra Pemerintah Provinsi secara keseluruhan.
Perubahan lingkungan global dan kemajuan yang pesat di bidang komunikasi
dan informasi tidak saja telah menjadi tantangan baru bagi kehumasan, akan tetapi
juga berimplikasi pada perubahan paradigm kehumasan, dimana informasi lebih
banyak diserahkan kepada masyarakat. Saat ini, kehumasan pemerintah harus
didorong untuk dapat tampil secara kredibel dan profesional. Banyaknya
tantangan dan kendala yang harus dihadapi, baik yang berskala eksternal maupun
internal.
menempatkan Humas Pemerintah Provinsi Banten dalam persaingan
pelayanan informasi yang ketat. Ekspektasi masyarakat terhadap pemerintah yang
begitu tinggi, sehingga kinerja birokrasi, termasuk humasnya, selalu menjadi
sorotan, kritikan dan bahkan terkadang memunculkan penentangan-penentangan.
Oleh karena itu, kehumasan Pemerintah Provinsi Banten harus mereposisi dan
mereaktualisasi peran dan fungsinya agar sesuai dengan perubahan lingkungan
global dan kemajuan teknologi yang pesat di bidang komunikasi dan informasi
yang terjadi dewasa ini. Ini mengimplikasikan Pemerintah Provinsi Banten harus
memiliki kehumasan yang berperan aktif dan didukung oleh tenaga kehumasan
yang profesional.
60
Mewujudkan sosok humas yang profesional di atas bukanlah pekerjaan yang
mudah dan sederhana. Diperlukan visi, misi grand strategy, dan program-program
yang jelas, serta upaya terus-menerus dan komprehensif dalam memberdayakan
kehumasan, baik mencakup aspek-aspek pemberdayaan kelembagaan,
ketatalaksanaan, SDM, sarana dan prasarana maupun substansi dalam informasi.
Di sisi lain, Provinsi Banten merupakan provinsi yang masih relatif baru,
dengan kondisi infrastruktur (umum dan pemerintahan), masyarakat, posisi
geopolitik dan geografis yang begitu sangat spesifik dan dinamis. Kondisi tersebut
tentu sangat berperan dalam kaitannya dengan upaya-upaya untuk
mengembangkan suatu sosok pelayanan dalam informasi dan kehumasan yang
berdayaguna dan berhasilguna, sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Identitas responden
Responden merupakan salah satu factor terpenting penelitian ini. Dalam
penelitian yang berjudul “Tingkat Website Usability Pada Website Biro
Humas Provinsi Banten” respondennya adalah masyarakat provinsi banten
yang menggunakan internet. Dalam rangka memudahkan peneliti, peneliti
mengelompokan dan mengolah data hasil penelitian, maka peneliti peneliti
membagi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner sesuai dengan indikator-
indikator yang akan diukur berdasarkan teori yang peneliti anggap sesuai
dengan tujuan penelitian yang peneliti lakukan. Dalam pengisian kuesioner
peneliti meminta responden untuk memberikan data identitas dirinya
sebagai penunjang data. Adapun data identitas diri responden yang diminta
61
adalah jenis kelamin, pekerjaan, domisili, tujuan mengakses data, link
yang sering di kunjungi, berapa kali pernah mengakses data. Berikut
pemaparan data identitas diri responden yang terdapat dalam kuesioner:
Diagram 4.1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.1 terlihat bahwa responden sebagian besar berjenis
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 61% atau sebanyak 61 responden dan responden
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 39 atau sebanyak 39 responden. Hal
ini menunjukan bahwa mayoritas pengguna wesbsite biro humas adalah laki-laki.
61%
39%
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
62
Diagram 4.2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.2 identitas responden berdasarkan pekerjaan dari
yang terbanyak yaitu mahasiswa sebanyak 33% atau sebanyak 33 responden,
karyawan sebanyak 27% atau sebanyak 27 responden, wirausaha sebanyak 15%
atau sebanyak 15 responden, PNS sebanyak 8% atau sebanyak 8 responden, ibu
rumah tangga sebanyak 7% atau sebanyak 7 responden dan lainnya sebanyak 7%
atau 7 responden dan pelajar sebanyak 3% atau sebanyak 3 responden. Hal ini
menunjukan bahwa mayoritas pengguna wesbsite biro humas adalah mahasiswa
dan karyawan.
8%
27%
15%
33%
3% 7% 7%
Pekerjaan
PNS
Karyawan
Wirausaha
Mahasiswa
Pelajar
Ibu Rumah Tangga
Lainnya
63
Diagram 4.3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.3 identitas responden berdasarkan domisili tempat
tinggal yaitu Kota Serang sebanyak 32% atau sebanyak 32 responden, Kota
Cilegon sebanyak 19% atau sebanyak 19 responden, Kab. serang sebanyak 17%
atau sebanyak 17 responden, Kab. tanggerang sebanyak 8% atau sebanyak 8
responden, Kota Tangerang sebanyak 7% atau sebanyak 7 responden, Kota
Tangerang Selatan sebanyak 6% atau sebanyak 6 responden, Kab. lebak sebanyak
6% atau sebanyak 7 responden dan Kab. Pandeglang sebanyak 4% atau sebanyak
4 responden. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas pengguna wesbsite biro humas
berasal dari Kota Serang dan Kota Cilegon.
7%4%
17%
8%
19%
32%
7% 6%
Domisili
Kab. Lebak
Kab. Pandeglang
Kab. Serang
Kab. Tangerang
Kota cilegon
Kota Serang
Kota Tangerang
Kota Tangerang selatan
64
Diagram 4.4
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.4 identitas responden berdasarkan tujuan
mengakses data yaitu sekedar ingin mengetahui sebanyak 64% atau sebanyak 64
responden, mencari informasi sebanyak 36% atau sebanyak 36 responden. Dari
hasil penelitian lapangan banyak pengguna yang hanya sekedar ingin mengetahui
ketimbang mencari informasi di website biro humas ini.
36%
64%
Tujuan Mengakses Data
Mencari Informasi
Sekedar Ingin Mengetahui
lainnya
65
Diagram 4.5
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.5 identitas responden berdasarkan link yang sering
di kunjungi yaitu berita sebanyak 78% atau sebanyak 78% responden, gallery
14% atau sebanyak 14 responden, agenda sebanyak 4% atau sebanyak 4
responden dan lainnya sebanyak 4% atau sebanyak 4 responden. . Dari hasil
penelitian lapangan banyak pengguna yang hanya mengunjungi link berita
ketimbang link lainnya di website biro humas.
78%
5%
13% 4%
Link Yang Sering Dikunjungi
Berita
Agenda
Galery
Lainnya
66
Diagram 4.6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.3 identitas responden berdasarkan berapa kali
mengakses website yaitu satu kali sebanyak 45% atau sebanyak 45 responden,
sering sebanyak 36% yaitu sebanyak 36 responden, dua kali sebanyak 11% atau
sebanyak 11 responden, tidak pernah sebanyak 4% atau sebanyak 4 responden,
tiga kali sebanyak 2% atau sebanyak 2 responden dan lainnya sebanyak 2% atau
sebanyak 2 responden. Dari hasil penelitian lapangan banyak pengguna yang
hanya satu kali mengunjungin website biro humas.
45%
11%
2%
36%
4%
2%
Berapa Kali Pernah Mengakses Website
Satu
Dua
Tiga
Sering
Tidak Pernah
Lainnya
67
4.2.2 Analisis Data
Dalam tahap ini peneliti akan mendeskripsikan data dari hasil
penelitian yang dilakukan melalui metode penyebaran kuesioner.
Kuesioner ini disebarkan kepada 100 masyarakat provinsi banten yang
menggunakan. Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan
indikator usability berdasarkan teori Proyoga dan Sensuse (2009) adalah
sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk
mencapai target yang ditetapkan dengan lima dimensi yaitu: Ease of Use,
customization, download delay, contentdan user satisfaction.
Skala yang dipakai dalam kuesioner adalah skala likert. Pilihan
jawaban dalam kuesioner terdiri dari 4 item yaitu sangat setuju dengan
nilai 4, setuju dengan nilai 3, tidak setuju dengan nilai 2, dan sangat tidak
setuju dengan nilai 1. Terkait dengan nilai jawaban, peneliti menggunakan
kuesioner berbentuk pernyataan. Pemaparan tanggapan responden atas
kuesioner ini akan digambarkan dalam bentuk diagram batang disertai
pemaparan dan kesimpulan hasil jawaban dari pernyataan yang diajukan
melalui kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:
4.2.3. Uji Validitas Instrumen
Analisis data penlitian yang dilakukan pertama kali adalah dengan
melakukan uji validitas instrumen guna menjaga ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Uji validitas
digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kevaliditasan
68
instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar mampu
mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta
mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil
pengukuran. Adapun rumus yang digunakan adalah menggunakan product
momen dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1
Uji Validitas Data
NO R HITUNG R. TABEL KEPUTUSAN
1. 0,522 0,1646 VALID
2. 0,349 0,1646 VALID
3. 0,617 0,1646 VALID
4. 0,698 0,1646 VALID
5. 0,607 0,1646 VALID
6. 0,588 0,1646 VALID
7. 0,552 0,1646 VALID
8. 0,515 0,1646 VALID
9. 0,517 0,1646 VALID
10. 0,659 0,1646 VALID
11. 0,486 0,1646 VALID
12. 0,668 0,1646 VALID
15. 0,316 0,1646 VALID
16. 0,476 0,1646 VALID
69
18. 0,680 0,1646 VALID
19. 0,645 0,1646 VALID
20. 0,325 0,1646 VALID
21. 0,525 0,1646 VALID
Sumber: Peneliti, Output Mc. Excel yang diolah, 2016
Adapun kriteria item/butir instrumen yang digunakan adalah
dimana jika r hitung > r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan
valid, dan jika r hitung ≤ r tabel, berarti item/butir instrumen bisa
dinyatakan tidak valid. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
instrumen nomor 13, 14, 17, dan 22 adalah tidak valid dengan dibuktikan
dari nilai r hitung ≤ r tabel pada taraf signifikan 5 persen.
70
1. Ease Of Use
Diagram 4.7
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.7 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 13% atau 13 orang, setuju sebanyak 82% atau sebanyak
82 orang, tidak setuju 3% atau sebanyak 3 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
2% atau 2 orang. Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 82% atau
sebanyak 82 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mudah mengakses website biro humas Provinsi Banten dilihat dari observasi awal
masyarakat banyak mengatakan cukup mudah untuk mengakses website biro
humas ini.
2% 3%
82%
13%
Apakah web ini mudah diakses
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
71
Diagram 4.8
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.8 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 15% atau 15 orang, setuju sebanyak 80% atau sebanyak
80 orang, tidak setuju 5% atau sebanyak 5 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
0% atau tidak ada. Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 80%
atau sebanyak 80 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai link yang ada di dalam website biro humas ini mudah digunakan, dilihat
antara link menu dan gallery yang cukup mudah digunakan.
5%
80%
15%
Apakah link dalam web ini mudah digunakan
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
72
Diagram 4.9
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.9 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 14% atau 14 orang, setuju sebanyak 81% atau sebanyak
81 orang, tidak setuju 4% atau sebanyak 4 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
1% atau 1 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 81% atau
sebanyak 81 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai menu yang ada di dalam website biro humas ini mudah digunakan
dengan baik, dilihat dari menu berita dan gallery yang cukup mudah untuk
digunakan.
1%
4%
81%
14%
Apakah menu dalam web ini mudah digunakan ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
73
Diagram 4.10
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.10 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 10% atau 10 orang, setuju sebanyak 49% atau sebanyak
49 orang, tidak setuju 40% atau sebanyak 40 orang dan sangat tidak setuju
sebanyak 1% atau 1 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak
49% atau sebanyak 49 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai informasi yang ada di dalam website biro humas ini sudah cukup jelas
dan cukup baik. Di lihat dari menu berita yang cukup baik di update setiap
harinya.
1%
40%
49%
10%
Apakah web ini memiliki informasi yang jelas ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
74
Diagram 4.11
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.10 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 8% atau 8 orang, setuju sebanyak 67% atau sebanyak
67 orang, tidak setuju 25% atau sebanyak 25 orang dan sangat tidak setuju
sebanyak 0% . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 67% atau
sebanyak 67 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai informasi dalam wesbsite jelas dan mudah untuk dicari, dilihat dari
informasi yang ada di menu berita selalu update kegiatan setiap harinya.
25%
67%
8%
Apakah mudah mencari informasi yang anda butuhkan dalam web ini ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
75
2. Customization
Diagram 4.12
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.12 diatas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 5% atau 5 orang, setuju sebanyak 36% atau sebanyak
36 orang, tidak setuju 55% atau sebanyak 55 orang dan sangat tidak setuju
sebanyak 4% atau 4 orang . Mayoritas responden menjawab tidak setuju yaitu
sebanyak 55% atau sebanyak 55 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan
tidak setuju mengenai website biro humas ini tidak sesuai dengan karakter daerah
Provinsi Banten dilihat dari segi layout yang monoton seharusnya masih bisa
lebih baik lagi dengan menonjolkan khas khas budaya Banten.
4%
55%
36%
5%
Apakah web ini sesuai dengan karkter daerah ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
76
Diagram 4.13
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.13 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 7% atau 7 orang, setuju sebanyak 58% atau sebanyak 58
orang, tidak setuju 31% atau sebanyak 31 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
4% atau 4 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 58% atau
sebanyak 58 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai tampilan website yang cukup simple mudah dikenali dan mudah di
ingat oleh masyarakat Provinsi Banten.
4%
31%
58%
7%
Apakah tampilan dalam web ini mudah dikenali ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
77
Diagram 4.14
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.14 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 11% atau 11 orang, setuju sebanyak 78% atau sebanyak
78 orang, tidak setuju 10% atau sebanyak 10 orang dan sangat tidak setuju
sebanyak 1% atau 1 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak
78% atau sebanyak 78 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai teks dalam website mudah dibaca dengan jelas ini dilihat dari menu
berita yang mudah dibaca teksnya.
1%
10%
78%
11%
Apakah teks yang ditampilkan dalam web ini mudah dibaca dengan jelas
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
78
Diagram 4.15
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.15 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 12% atau 12 orang, setuju sebanyak 71% atau sebanyak
71 orang, tidak setuju 15% atau sebanyak 15 orang dan sangat tidak setuju
sebanyak 2% atau 2 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak
71% atau sebanyak 71 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai gambar dalam website tampilannya bagus dan jelas. Dilihat dari menu
gallery yang cukup bagus dan jelas gambar yang ditampilkan.
2%
15%
71%
12%
Apakah gambar yang ditampilkan dalam web ini bisa dilihat dengan jelas
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
79
Diagram 4.16
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.16 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 4% atau 4 orang, setuju sebanyak 33% atau sebanyak 33
orang, tidak setuju 55% atau sebanyak 55 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
8% atau 8 orang . Mayoritas responden menjawab tidak setuju yaitu sebanyak
55% atau sebanyak 55 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan
tidak setuju mengenai pewarnaan website biro humas ini dilihat dari segi layout
yang sangat monoton seharusnya dengan SDM yang ada sub bagian biro humas
Provinsi Banten bisa lebih kreatif lagi dalam pewarnaan website biro humas.
8%
55%
33%
4%
Apakah web ini memiliki teknik pewarnaan yang menarik ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
80
Diagram 4.17
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.17 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 7% atau 7 orang, setuju sebanyak 66% atau sebanyak 66
orang, tidak setuju 27% atau sebanyak 27 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
0% atau tidak ada . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 66%
atau sebanyak 66 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai pembagian informasi antara menu dengan menu yang lainnya mudah
dikenali dan dipahami.
27%
66%
7%
Apakah pembagian posisi informasi yang disajikan dalam web ini mudah dikenali ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
81
3.Download Delay
Diagram 4.18
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.18 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 6% atau 6 orang, setuju sebanyak 35% atau sebanyak 35
orang, tidak setuju 53% atau sebanyak 53 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
6% atau 6orang . Mayoritas responden menjawab tidak setuju yaitu sebanyak 53
atau sebanyak 53 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan
tidak setuju mengenai mendownload informasi dalam website, karena untuk
mendownload informasi terlebih dahulu mendaftarkan email dan tunggu
persetujuan admin website biro humas.
6%
53%
35%
6%
Apakah informasi yang anda butuhkan mudah didownload dari web ini ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
82
Diagram 4.19
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.19 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 7% atau 7 orang, setuju sebanyak 59% atau sebanyak 59
orang, tidak setuju 32% atau sebanyak 32 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
2% atau 2orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 59% atau
sebanyak 59 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
sering terjadi masalah dalam mendownload informasi dalam website, karena
untuk mendownload informasi banyak tahapan yang harus dilalui, sehingga
menjadi cukup rumit untuk mendownload informasi dalam website.
2%
32%
59%
7%
Apakah sering terjadi masalah dalam mendownload informasi web ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
83
Diagram 4.20
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.21 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 12% atau 12 orang, setuju sebanyak 65% atau sebanyak
65 orang, tidak setuju 23% atau sebanyak 24 orang dan sangat tidak setuju
sebanyak 0% . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 65% atau
sebanyak 65 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
dalam mengakses setiap antar halaman atau link mudah di gunakan dan cepat.
Dilihat dari link berita dan gallery yang cukup mudah digunakan.
23%
65%
12%
Apakah setiap halaman dalam web ini ditampilkan dengan cepat setelah anda
klik Link-nya ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
84
Diagram 4.21
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.21 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 9% atau 9 orang, setuju sebanyak 61% atau sebanyak61
orang, tidak setuju 28% atau sebanyak 28 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
2% atau 2 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 61% atau
sebanyak 61 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
dalam mengakses informasi setiap antar halaman atau link mudah di gunakan dan
cepat.
2%
28%
61%
9%
Apakah anda mudah mengakses informasi pada tiap halaman ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
85
4.Content
Diagram 4.22
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.22 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 6% atau 6 orang, setuju sebanyak 59% atau sebanyak 59
orang, tidak setuju 32% atau sebanyak 32 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
3% atau 3 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 59% atau
sebanyak 59 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju . Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai informasi yang di sajikan sesuai dengan kebutuhan dilihat dari menu
berita yang selalu update berita hariannya.
3%
32%
59%
6%
Apakah informasi yang disajikan dalam web ini sesuai dengan kebutuhan anda ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
86
Diagram 4.23
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.23 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 4% atau 4 orang, setuju sebanyak 62% atau sebanyak 62
orang, tidak setuju 30% atau sebanyak 30 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
4% atau 4 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 62% atau
sebanyak 62 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai keragaman informasi yang di sajikan dalam web ini menarik dilihat dari
menu berita harian yang cukup menarik untuk di akses setiap harinya, karena
menu berita diupdate setiap harinya.
4%
30%
62%
4%
Apakah keragaman informasi yang disajikan dalam web ini menarik bagi
anda ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
87
Diagram 4.24
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.24 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 4% atau 4 orang, setuju sebanyak 31% atau sebanyak 31
orang, tidak setuju 61% atau sebanyak 61 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
4% atau 4 orang . Mayoritas responden menjawab tidak setuju yaitu sebanyak
61% atau sebanyak 61 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan
tidak materi informasi yang belum lengkap ini dilihat dari menu lainnya yang di
temukanada informasi yang tidak pernah di update seperti sturktur organisasinya
masih yang lama tidak update terbaru.
4%
61%
31%
4%
Apakah web ini memiliki materi informasi yang lengkap ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
88
Diagram 4.25
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.25 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 5% atau 5 orang, setuju sebanyak 60% atau sebanyak 60
orang, tidak setuju 34% atau sebanyak 34 orang dan sangat tidak setuju sebanyak
1% atau 1 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 60% atau
sebanyak 60 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju . Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai web memiliki materi yang menarik dilihat dari menu-menu yang di
sajikan seperti gallery terdapat foto-foto kegiatan yang cukup menarik untuk
dilihat dan dipelajari.
1%
34%
60%
5%
Apakah web ini memiliki materi yang menarik ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
89
5.User Satisfaction
Diagram 4.26
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.26 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 5% atau 5 orang, setuju sebanyak 22% atau sebanyak
22 orang, tidak setuju 67% atau sebanyak 67 orang dan sangat tidak setuju
sebanyak 6% atau 6 orang . Mayoritas responden menjawab tidak setuju yaitu
sebanyak 67% atau sebanyak 67 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan tidak
setuju mengenai sering mengakses website, ini dilihat dari masih banyaknya
masyarakat yang belum mengetahui tentang adanya website biro humas Provinsi
Banten.
6%
67%
22%5%
Apakah anda sering mengakses web ini ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
90
Diagram 4.27
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.27 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 7% atau 7 orang, setuju sebanyak 47% atau sebanyak
47 orang, tidak setuju 40% atau sebanyak 40 orang dan sangat tidak setuju
sebanyak 6% atau 6 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak
47,% atau sebanyak 47 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai web ini menarik bagi masyarakat, hal ini dilihat dari observasi awal
masyarakat yang baru mengetahui tentang adanya website biro humas Provinsi
Banten tertarik dengan materi yang disajikan seperti menu berita dan gallery.
6%
40%
47%
7%
Apakah web ini menarik bagi anda ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
91
Diagram 4.28
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016
Berdasarkan diagram 4.28 di atas, didapatkan jawaban responden yang
menjawab sangat setuju 10% atau 10 orang, setuju sebanyak 49% atau sebanyak
49 orang, tidak setuju 37% atau sebanyak 37 orang dan sangat tidak setuju
sebanyak 4% atau 4 orang . Mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak
49% atau sebanyak 49 orang.
Dari informasi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju. Hal ini berarti masyarakat menyatakan setuju
mengenai masyarakat memiliki keinginan untuk mengakses kembali web ini.
Dilihat dari observasi awal banyak masyarakat yang tertarik dan ingin mengakses
kembali website biro humas Provinsi Banten.
4%
37%
49%
10%
Apakah anda memiliki keinginan untuk mengakses kembali web ini ?
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
92
4.3 Pengujian Prasyaratan Statistik
4.3.1 Uji Reliabilitas Instrumen
Guna menjaga kehandalan dari sebuah instrumen atau alat ukur maka
peneliti melakukan uji reliabilitas, dimana instrumen yang dilakukan uji
reliabilitas adalah instrumen yang dinyatakan valid, sedangkan instrumen
yang dinyatakan tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas. Dalam
pengukuran reliabilitas menggunakan alpha cronbach dengan bantuan SPSS
16. Adapun hasil dari uji reliabilitas yang telah dilakukan dalam penelitian
adalah nilai alpha cronbach sebesar 867. Suatu variabel dikatakan reliabel jika
nilai alphanya lebih dari 0,30 (Sugiyono,2008:126) maka hal ini dapat
diartikan bahwa 867 > 0,30 sehingga instrumen yang diuji bisa reliabel.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas data
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
867 18
Sumber: Peneliti, Output SPSS 16,0, 2016
93
4.4 Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian mengenai tingkat website usability pada website biro
humas provinsi banten memiliki hipotesis sebagai berikut:
“Tingkat website usability pada website biro humas provinsi banten kurang dari
atau sama dengan 65% dari nilai ideal 100%”.
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi
dari hipotesis yang diajukan. Berdasarkan metode penelitian, maka pada tahap
pengujian hipotesis ini peneliti mengunakan rumus t-test satu sampel. Adapun
perhitungan pengujian hipotesis tersebut yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, maka skor ideal yang
diperoleh adalah 4 x 22 x 100 = 8800 (4 = nilai tertinggi dari item pernyataan
yang ada menurut skala likert, 22 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 100 =
jumlah responden yang ada). Sehingga mean atau rata-rata pada skor ideal
instrument adalah 8800 : 100 = 88. Sehingga untuk tingkat website usability pada
website biro humas provinsi banten, nilai yang di hipotesiskan tertinggi mencapai
65% dari yang diharapkan, ini berarti bahwa 65% = 0,65 x 88 =57,2. Hipotesis
statistiknya dapat ditulis dengan rumus:
Ha = µ ≤ 65% ≤ 0,65 x 8800 : 100 = 57,2
Ho = µ > 65% > 0,65 x 8800 : 100 = 57,2
94
Diketahui:
Χ = 5952 : 100 = 59,5
µ0 = 57,2
s = 6,27
Ditanya: t?
Jawab: t = X – 휇0
S √푛 = 59,5 – 57,2 6,27 √100
= 2.3
0.62
t hitung = 3,7
Nilai thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel dengan
derajat kebebasan (dk) = (n-1) = (100 - 1) = 99 dan taraf kesalahan α = 5% untuk
uji satu pihak kiri, didapat nilai ttabel yaitu 1,660. Karena nilai thitung lebih besar
dibandingkan dengan nilai ttabel (3,7> 1,660) dan jatuh pada daerah penerimaan
Ha. Maka hipotesis (H0) diterima dan hipotesis kerja (Ha) ditolak.
95
Dari perbandingan jumlah data yang terkumpul dengan skor ideal,
ditemukan bahwa tingkat website usability pada website biro humas provinsi
banten adalah: 5952 : 8800 = 67%
Jadi, telah diketahui bahwa tingkat website usability pada website biro
humas provinsi banten adalah sebesar 67%.
Gambar 4.1 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Uji Pihak Kiri Daerah penolakan H0 Daerah Penerimaan H0 3,7 1,660
96
4.5 Interprestasi Hasil Penelitian
Penelitian dengan berjudul tingkat website usability pada website biro
humas provinsi banten bahwa hal yang paling penting dan utama adalah rumusan
masalah tersebut adalah “Mengetahui Tingkat Website Usability pada Website
Biro Humas Provinsi Banten”
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, kita dapat melihat
dari pembahasan yang memaparkan pengujian hipotesis dengan menggunakan
rumus t-test satu sampel dengan menguji pihak kiri bahwa nilai t-hitung lebih
besar (>) dari nilai t-tabel, dalam hal ini dapat diberikan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima. Karena menghasilkan 67% dari angka yang dihipotesiskan yaitu 65%.
Sehingga dari data pengujian hipotesis tersebut dapat dijelaskan bahwa
“tingkat website usability pada website biro humas provinsi banten mencapai
angka 67%” dari angka minimal yang dihipotesiskan 65%, hal ini dapat diartikan
bahwa tingkat website usability pada website biro humas provinsi banten sudah
baik, hal itu dapat dilihat pada kategori berikut:
Kategori Instrumen:
2200 4400 6600 8800
Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik 5952
Nilai 5952 berada dalam kategori kurang baik dan baik, akan tetapi
cenderung berada di daerah baik. Maka, dapat disimpulkan bahwa hasil diatas
97
termasuk dalam kategori baik karena lebih mendekati kategori baik. Adapun
presentase indikator skor hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.3
Indikator Skor Hasil Penelitian
No Nilai Keterangan
0% - 25% Tidak Baik
26% - 50% Kurang Baik
51% - 75% Baik
76% - 100% Sangat Baik
Sumber : Skala Likert, Pengolahan Data, 2016
Sehingga interpretasi yang tepat untuk menjawab rumusan masalah adalah
tingkat website usability pada website biro humas provinsi banten mencapai angka
67% yang artinya tingkat website usability pada website biro humas provinsi
banten sudah baik.
98
4.6 Pembahasan
Tingkat website usability pada website biro humas provinsi banten
menunjukan hasil perhitungan yang variatif. Dilihat dari teori yang digunakan
pada penelitian ini yaitu menggunakan teori Proyoga dan Sensuse (2009) adalah
sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk
mencapai target yang ditetapkan dengan Ease of Use, customization, download
delay, contentdan user satisfaction.
1. Indikator Ease of use
Merupakan struktur penyajian, kemudahan akses dan kejelasan dalam
penyajian informasi. Dari hasil pengolahan data yang dalam indikator penelitian
ini memuat 5 instrumen pernyataan untuk indikator ease of use didapatkan hasil
tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator ease of use adalah 4 x 100 x 5 =
2000 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada
responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 100 = jumlah sampel yang
dijadikan responden, 5 = jumlah pernyataan yang ada pada indikator ease of use).
Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan rill yang diisi oleh
responden yaitu sebesar 1470 : 2000 = 0,73 x 100% = 73%. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa ease of use pada website biro humas provinsi banten baik.
2. Indikator custumization
Merupakan indikator yang terdiri dari materi yang menarik, dan tampilan
yang mudah serta familiar. Dari hasil pengolahan data yang dalam indikator
penelitian ini memuat 6 instrumen pernyataan untuk indikator customization
didapatkan hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator customization
99
adalah 4 x 100 x 6 = 2400 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang
diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 100 = jumlah
sampel yang dijadikan responden, 6 = jumlah pernyataan yang ada pada indikator
customization). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan rill
yang diisi oleh responden yaitu sebesar 1620 : 2400 = 0,67 x 100% = 67%. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa customization pada website biro humas provinsi banten
baik.
3. Indikator download delay
Merupakan kecepatan dalam menemukan informasi serta kecepatan dalam
menampilkan tampilan halaman. Dari hasil pengolahan data yang dalam indikator
penelitian ini memuat 4 instrumen pernyataan untuk indikator download delay
didapatkan hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator download delay
adalah 4 x 100 x 4 = 1600 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang
diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 100 = jumlah
sampel yang dijadikan responden, 4 = jumlah pernyataan yang ada pada indikator
download delay). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan rill
yang diisi oleh responden yaitu sebesar 1052 : 1600 = 0,65 x 100% = 65%. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa download delay pada website biro humas provinsi
banten baik.
4. Indikator content
Merupakan jumlah informasi, keragaman informasi, jumlah kata dan kualitas
materi website . Dari hasil pengolahan data yang dalam indikator penelitian ini
memuat 4 instrumen pernyataan untuk indikator content didapatkan hasil tersebut
100
diperoleh dari skor ideal dari indikator content adalah 4 x 100 x 4 = 1600 (4 =
nilai tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden,
kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 100 = jumlah sampel yang dijadikan
responden, 4 = jumlah pernyataan yang ada pada indikator content). Setelah
menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan rill yang diisi oleh responden
yaitu sebesar 1035 : 1600 = 0,64 x 100% = 64%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
content pada website biro humas provinsi banten baik.
5. Indikator user satisfaction
Merupakan kepuasan pengguna, keinginan untuk mengakses kembali website dan
frekuensi mengakses website . Dari hasil pengolahan data yang dalam indikator
penelitian ini memuat 3 instrumen pernyataan untuk indikator user satisfaction
didapatkan hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator user satisfaction
adalah 4 x 100 x 3 = 1200 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang
diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 100 = jumlah
sampel yang dijadikan responden, 3 = jumlah pernyataan yang ada pada indikator
content). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan rill yang
diisi oleh responden yaitu sebesar 753 : 1200 = 0,62 x 100% = 62%. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa user satisfaction pada website biro humas provinsi banten
baik
101
Tabel 4.4
Hasil Indikator
No INDIKATOR HASIL
1 EAST OF USE BAIK
2 CUSTOMIZATION BAIK
3 DOWNLOAD DELAY BAIK
4 CONTENT BAIK
5 USER SATISFACTION BAIK
102
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang sudah dilakukan pada penelitian yang
berjudul Tingkat website usability pada website biro humas Provinsi Banten
dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 (3,4 > 1,660) maka H0 diterima dan Ha
ditolak ini berarti H0 dapat diterima bila > 65% maka hipotesis yang menyatakan
Tingkat website usability pada website biro humas Provinsi Banten bahwa sudah
baik.
Berdasarkan perbandingan antara skor yang terkumpul dengan skor yang
ditetapkan Tingkat Website usability pada website biro humas Provinsi Banten
sebesar 67% dan telah diperkuat dengan teori usability menurut Prayoga dan
sensuse yaitu lima Indikator :
1. Indikator EASE OF USE Merupakan struktur penyajian, kemudahan
akses dan kejelasan dalam penyajian informasi sebesar 73%, ini
menunjukan bahwa website biro humas Provinsi Banten telah menyajikan
informasi serta kemudahan akses dalam website ini kepada pengguna
website Provinsi Banten sudah baik.
2. Indikator CUSTOMIZATION sebesar 67% ini menunjukan bahwa
website biro humas Provinsi Banten memiliki tampilan dan materi yang
menarik sehingga pelayanan yang diberikan kepada pengguna website
sudah baik.
103
3. Indikator DOWNLOAD DELAY merupakan kecepatan dalam
menemukan informasi serta kecepatan dalam menampilkan tampilan
halaman sebesar 65%, ini menunjukan bahwa kecepatan dalam
mendownload sebuah informasi dalam website biro humas Provinsi Banten
sudah baik.
4. Indikator CONTENT sebesar 64% ini menunjukan bahwa jumlah
informasi,keragaman informasi, jumlah kata serta kualitas materi pada
website biro humas provinsi banten sudah baik.
5. USER SATISFACTION merupakan kepuasan pengguna, untuk
mengakases kembali website biro humas Provinsi Banten sebesar 62%.
Dilihat dari lima indikator tersebut, indikator terbesar terdapat pada
indikator Ease Of Use sebesar 73% dan indikator terkecil terdapat pada indikator
User Satisfaction sebesar 62%. Maka bila melihat dari teori tersebut, Website
usability pada website biro humas Provinsi Banten sudah baik karena sudah
mencapai hasil sebesar 67% dari angka minimal 65%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang berjudul “Website usability pada
website biro humas Provinsi Banten ” ini maka peneliti dapat memberikan saran
yaitu dilihat dari indikator yang paling rendah yaitu indikator User Satisfaction
sebesar 62% ini menunjukan bahwa keinginan pengguna website biro humas
Provinsi Banten untuk mengakses kembali website ini perlu ditingkatkan lagi.
104
- Perbanyak sosialisasi website biro humas Provinsi Banten
- Tampilan layout website diubah setiap 6 bulan sekali atau setahun sekali
- Tampilan layout seharusnya bisa lebih menonjolkan khas-khas budaya
Banten
- Jangan terlalu terfokus pada menu berita
- perhatikan menu yang lainnya upgrade jika ada perubahan
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Bungin. Burhan. 2009. Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Prasetyo. Bambang. Lina Mriftahul Jannah. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori Dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Purwanto. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Siregar. Syofian. 2010. Statistik Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta:
Rajagrafindo Persada. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Bandung: Alfabeta. _______. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Bandung: Alfabeta. _______. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Bandung: Alfabeta. _______. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Bandung: Alfabeta. _______. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Bandung: Alfabeta. Suparmo 2007. Uji Kelayakan Ketergantungan Situs Web Jaringan Perpustakaan
Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Di Indonesia (APTIK). Universitas Sanata Darma Yogyakarta.
Sumber Internet:
Adronafis. Hidayatullah. 2009. E-government Upaya Mewujudkan Pemerintahan Yang Akuntabel Dan Transparan. Http://www.wikimu.com/News.
Fuad. Anis. 2014. Website Usability Kabupaten Serang. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. [email protected]. ISO (International Organization For Standardization).1998. ISO 9241-11:1998. Rokman. Ali. 2008.Customer Service Pemerintahan Melalui E-Government.
URL:http://lpksl.wima.ac.id/pphks/accurate/makalah/MOSS6.pdf.
World Bank. 2006. A Decade of Measuring the Quality of Governance: Governance Matters 2006 (Worldwide Governance Indicators, 1996-2006. Washington. DC: The World Bank.
Sumber Peraturan:
Presiden Republik Indonesia 2003. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-undangan. Jakarta.
Kementrian Komunikasi dan Informasi 2003 Republik Indonesia. Panduan
Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah. www.kominfo.go.id. Jakarta.
Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
I. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
2. Pekerjaan
- PNS
- Karyawan
- Wirausaha
- Mahasiswa
- Pelajar
- Ibu Rumah Tangga
- DLL
3. Domisili
- Kab. Lebak
- Kab. Pandeglang
- Kab. Serang
- Kab. Tanggerang
- Kota Cilegon
- Kota Serang
- Kota Tanggerang
- Kota Tanggerang Selatan
4. Tujuan mengakses website
- Mencari informasi
- Sekedar mengetahui
- DLL
5. Link Yang Sering dikunjungi
- Berita
- Agenda
- Gallery
- DLL
6. Berapa kali pernah mengakses website
- Satu
- Dua
- Tiga
- Sering
- Tidak pernah
II. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Berilah tanda checklis ( √ ) pada kolom jawaban yang telah disediakan
dan jawablah pertanyaan sesuai fakta yang ada.
2. Ada empat alternative jawaban yang anda pilih, yaitu:
- 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
- 2 = Tidak Seteju (TS)
- 3 = Setuju (S)
- 4 = Sangat Setuju (SS)
III. Pertanyaan
O ERTANYAAN TS S S
ASE OF USE
pakah web ini mudah diakses ?
pakah link dalam web ini mudah
digunakan ?
pakah menu dalam web ini mudah
digunakan ?
pakah web ini memiliki informasi
yang jelas ?
Apakah mudah mencari informasi
yang anda
butuhkan dalam web ini ?
CUSTOMIZATION
pakah web ini sesuai dengan
karkter daerah ?
pakah tampilan dalam web ini
mudah dikenali ?
pakah teks yang ditampilkan
dalam web ini mudah dibaca
dengan jelas ?
pakah gambar yang ditampilkan
dalam web ini bisadilihat dengan
jelas ?
0 pakah web ini memiliki teknik
pewarnaan yang menarik ?
1 pakah pembagian posisi informasi
yang disajikan dalam web ini mudah
dikenali ?
OWNLOAD DELAY
2 pakah informasi yang anda
butuhkan mudah didownload dari
web ini ?
3 pakah sering terjadi masalah
dalam mendownload informasi
web ?
4 pakah setiap halaman dalam web
ini ditampilkan dengan cepat
setelah anda klik Link-nya ?
5 pakah anda mudah mengakses
informasi pada tiap halaman ?
ONTENT
6 pakah informasi yang disajikan
dalam web ini sesuai dengan
kebutuhan anda ?
7 pakah keragaman informasi yang
disajikan dalam web ini menarik
bagi anda ?
8 pakah web ini memiliki materi
informasi yang lengkap ?
9 pakah web ini memiliki materi
yang menarik ?
SER SATISFACTION
0 pakah anda sering mengakses web
ini ?
1 pakah web ini menarik bagi anda ?
2 pakah anda memiliki keinginan
untuk mengakses kembali web ini
?
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Muhammad Ervin Kurniawan
NIM : 6661111589
Fak / Jur : FISIP/Ilmu Administrasi Negara
TTL : Serang,31 january 1994
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : JL.45 G.BHINEKA RT 03 RW 13 No.13
KAUJON BARU SERANG BANTEN
Tel/Hp : 087808835584
Email : [email protected]
DATA ORANGTUA Nama Ayah : H. Ahmadi
Pekerjaan : Polri
Nama Ibu : Hj. Hukaebah
Pekerjaan : Guru
Alamat : JL.45 G.BHINEKA RT 03 RW 13 NO.13
KAUJON BARU SERANG BANTEN
PENDIDIKAN
SD : SD Negeri 7 Serang
SMP : SMP Negeri 4 Serang
SMK : SMA Negeri 2 Serang
S-1 : Administrasi Negara UNTIRTA