Manifestasi Klinis Fraktur1

download Manifestasi Klinis Fraktur1

of 7

Transcript of Manifestasi Klinis Fraktur1

  • 7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1

    1/7

    Manifestasi Klinis Fraktur1

    a. Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan

    ektremitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan warna.

    b. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi.

    Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang

    untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.

    c. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digunakan dan cenderung bergerak

    secara alamiah (gerakan luar biasa). ergeseran fragmen pada fraktur lengan dan

    tungkai menyebabkan deformitas (terlihat maupun teraba) ektremitas yang bisa

    diketahui dengan membandingkannya dengan ektremitas normal. !kstremitas tidak

    dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot tergantung pada integritasnya

    tulang tempat melekatnya otot.

    d. ada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi

    otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur. "ragmen sering saling

    melengkapi satu sama lain sampai #,$ sampai $ cm (% sampai # inci). Saat ekstremitas

    diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba

    akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya. &ji krepitus dapat mengakibatkan

    kerusakan jaringan lunak yang lebih berat.

    e. embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma

    dan perdarahan yang mengikuti fraktur.'anda ini biasa terjadi setelah beberapa jam

    atau hari setelah cedera. 'idak semua tanda dan gejala tersebut terdapat pada setiap

    fraktur. ebanyakan justru tidak ada pada fraktur linear atau fisur atau fraktur impaksi

    (permukaan patahan saling terdesak satu sama lain). iagnosis fraktur bergantung

    pada gejala, tanda fisik, dan pemeriksaan sinar-* pasien. +iasanya pasien

    mengeluhkan mengalami cedera pada daerah tersebut.f. eformitas, daya tarik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari

    tempatnya perubahan keseimbangan dan contur terjadi seperti

    otasi pemendekan tulang

    enekanan tulang

    .

    g. +engkak !dema muncul secara cepat dari lokasi dan ekstraaksasi

    darah dalam jaringan yang berdekatan dengan fraktur.

    h. !chimosis dari perdarahan Subculaneous.i. Spasme otot spasme inolunters dekat fraktur.

  • 7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1

    2/7

    j. 'enderness / keempukan.

    k. Nyeri mungkin disebabkan oleh spasme otot berpindah tulang dari

    tempatnya dan kerusakan struktur didaerah yang berdekatan.

    l. ehilangan sensasi ( mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya syaraf/perdarahan ).

    m. ergerakan abnormaln. repitasi

    Patofisiologi Fraktur1

    etika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum

    tulang dan jaringan lunak. 0kibat dari hal tersebut adalah terjadi perdarahan, kerusakan

    tulang dan jaringan sekitarnya. eadaan ini menimbulkan hematom pada kanal medula antara

    tepi tulang dibawah periosteum dengan jaringan tulang yang mengatasi fraktur. 'erjadinya

    respon inflamsi akibat sirkulasi jaringan nekrotik adalah ditandai dengan asodilatasi dari

    plasma dan leukoit. etika terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai melakukan proses

    penyembuhan untuk memperbaiki cidera, tahap ini menunjukkan tahap awal penyembuhan

    tulang. 1ematom yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam sumsum

    tulang yang kemudian merangsang pembebasan lemak dan gumpalan lemak tersebut masuk

    kedalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain. 1emato menyebabkan

    dilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanan kapiler, kemudian menstimulasi

    histamin pada otot yang iskemik dan menyebabkan protein plasma hilang dan masuk ke

    interstitial. 1al ini menyebabkan terjadinya edema. !dema yang terbentuk akan menekan

    ujung syaraf, yang bila berlangsung lama bisa menyebabkan syndrome compartment.

    "raktur gangguan pada tulang biasanya disebabkan oleh trauma gangguan adanya

    gaya dalam tubuh, yaitu stress, gangguan fisik, gangguan metabolic, patologik. emampuan

    otot mendukung tulang turun, baik yang terbuka ataupun tertutup. erusakan pembuluh darah

    akan mengakibatkan pendarahan, maka olume darah menurun. 23 menurun maka terjadi

    perubahan perfusi jaringan. 1ematoma akan mengeksudasi plasma dan poliferasi menjadi

    edem lokal maka penumpukan di dalam tubuh.

    "raktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan

    ganggguan rasa nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi reral

    askuler yang menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas fisik terganggau. isamping itu

    fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi dan

    kerusakan jaringan lunak akan mengakibatkan kerusakan integritas kulit.

  • 7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1

    3/7

    "raktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma gangguan metabolik,

    patologik yang terjadi itu terbuka atau tertutup. +aik fraktur terbuka atau tertutup akan

    mengenai serabut syaraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri. Selaian itu

    dapat mengenai tulang sehingga akan terjadi neuroaskuler yang akan menimbulkan nyeri

    gerak sehingga mobilitas fisik terganggu, disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai

    jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi terkontaminasi dengan udara luar.

    ada umumnya pada pasien fraktur terbuka maupun tertutup akan dilakukan immobilitas

    yang bertujuan untuk mempertahankan fragmen yang telah dihubungkan tetap pada

    tempatnya sampai sembuh.(Sylia, %44$ %%56)

    Manifestasi Klinis Osteoporosis1

  • 7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1

    4/7

    ada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala, bahkan sampai puluhan tahun

    tanpa keluhan. 7ika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau

    hancur, akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang. 7adi, seseorang dengan osteoporosis

    biasanya akan memberikan keluhan atau gejala sebagai berikut

    %. 'inggi badan berkurang

    #. +ungkuk atau bentuk tubuh berubah

    6. atah tulang

    8. Nyeri bila ada patah tulang

    Patofisiologi osteoporosis2

    3steoporosis merupakan kelainan metabolik tulang yang ditandai dengan

    berkurangnya massa tulang dan adanya kerusakan dari arsitektur tulang sehingga terjadi

    peningkatan kerapuhan tulang yang dapat menyebabkan mudah terjadi fraktur. Massa tulang

    yang berkurang akan membuat tulang semakin tipis dan rapuh sehingga mudah patah pada

    trauma yang ringan.

    +one remodelling terjadi seumur hidup dan mencapai puncaknya saat dewasa (sekitar

    umur 69 tahun) kemudian menurun sesuai pertambahan umur, kemudian terjadi

    keseimbangan antara aktiitas osteblastik dan osteoklastik (pembentukan dan resorpsi

    tulang). eseimbangan tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen, paratiroid dan kalsitriol.

    ada pasca menopause, terjadi penurunan estrogen yang dapat menyebabkan meningkatnya

    resorpsi tulang, dan diduga berhubungan dengan peningkatan sitokin. esorpsi tulang

    tersebut akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah dan menyebabkan penekanan

    terhadap hormon paratiroid. adar hormon paratiroid yang rendah sering dijumpai pada

    penderita osteoporosis, yang juga akan menurunkan kadar %,#$ dehydro*y itamin

    (kalsitriol), sehingga penyerapan kalsium jadi menurun.'elah banyak diketahui bahwa

    osteoporosis pasca menopause menunjukkan bahwa ada gangguan penyerapan kalsium serta

    rendahnya kadar %,#$ ehydro*y itamin dalam darah.

    "aktor-faktor yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium pada usus adalah

    : ;itamin

    : 1ormon paratiroid

  • 7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1

    5/7

    : iet rendah alsium

    : !n

  • 7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1

    6/7

    : iuretik

    : 0sidosis

    : ?mobilisasi yang lama

    'ulang terdiri atas sel dan matriks. 'erdapat dua sel yang penting pada pembentukan

    tulang yaitu osteoclas dan osteoblas. 3steoblas berperan pada pembentukan tulang dan

    sebaliknya osteoklas pada proses resorpsi tulang. Matriks ekstra seluler terdiri atas dua

    komponen, yaitu anorganik sekitar 69-89@ dan matriks inorganik yaitu garam mineral sekitar

    A9-B9 @. Matriks inorganik yang terpenting adalah kolagen tipe % ( 49@), sedangkan

    komponen anorganik terutama terdiri atas kalsium dan fosfat, disampinh magnesium, sitrat,

    khlorid dan karbonat.alam pembentukan massa tulang tersebut tulang akan mengalami perubahan selama

    kehidupan melalui tiga fase "ase pertumbuhan, fase konsolodasi dan fase inolusi. ada fase

    pertumbuhan sebanyak 49@ dari massa tulang dan akan berakhir pada saat eepifisi tertutup.

    Sedangkan pada tahap konsolidasi yang terjadi usia %9-%$ tahun. ada saat ini massa tulang

    bertambah dan mencapai puncak ( peak bone mass) pada pertengahan umur tiga puluhan.

    Serta terdapat dugaan bahwa pada fase inolusi massa tulang berkurang ( bone =oss)

    sebanyak 6$-$9 tahun.

    Secara garis besar patofisiologi osteoporosis berawal dari0danya massa puncak

    tulang yang rendah disertai adanya penurunan massa tulang. Massa puncak tulang yang

    rendah ini diduga berkaitan dengan faktor genetic, sedangkan faktor yang menyebabkan

    penurunan massa tulang adalah proses ketuaan, menopause, faktor lain seperi obat obatan

    atau aktifitas fisik yang kurang serta faktor genetik. 0kibat massa puncak tulang yang rendah

    disertai adanya penurunan massa tulang menyebabkan ensitas tulang menurun yang

    merupakan faktor resiko terjadinya fraktur.ejadian osteoporosis dapat terjadi pada setiap

    umur kehidupan. enyebabnya adalah akibat terjadinya penurunan bone turn oer yang

    terjadi sepanjang kehidupan.

    Satu dari dua wanita akan mengalami osteoporosis, sedangkan pada laki-laki hanya % kasus

    osteoporsis dari lebih $9 orang laki-laki. engan demikian insidensi osteoporosis pada wanita

    jauh lebih banyak daripada laki-laki. 1al ini di duga berhubungan dengan adanya fase masa

    menopause dan proses kehilangan pada wanita jauh lebih banyak.

  • 7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1

    7/7

    ercepatan pertumbuhan tulang , yang mencapai massa puncak tulang pada usia

    berkisar #9 C69 tahun, kemudian terjadi perlambatan formasi tulang dan dimulai resorpsi

    tulang yang lebih dominan. eadan ini bertahan samapi seorang wanita apabila mengalami

    menopause akan terjadi percepatan resorpsi tulang, sehingga keadaan ini tulang menjadi

    sangat rapuh dan mudah terjadi fraktur.Setelah usia 69 tahun, resorpsi tulang secara perlahan

    dimulai akhirnya akan lebih dominan dibandingkan dengan pembentukan tulang. ehilangan

    massa tulang menjadi cepat pada beberapa tahun pertama setelah menopause dan akan

    menetap pada beberapa tahun kemudian pada masa postmenopause. roses ini terus

    berlangsung pada akhirnya secara perlahan tapi pasti terjadi osteoporosis.

    ercepatan osteoporosis tergantung dari hasil pembentukan tulang sampai tercapainya

    massa tulang puncak.Massa tulang puncak ini terjadi sepanjang awal kehidupan sampai

    dewasa muda. Selama ini, tulang tidak hanya tumbuh tetapi juga menjadi solid. ada usia rata

    Crata #$ tahun tulang mencapai pembentuk massa tulang puncak.Dalaupun demikian massa

    puncak tulang ini secara indiidual sangat berariasi dan pada umumnya pada laki-laki lebih

    tinggi dibanding pada wanita. Massa puncak tulang ini sangatlah penting, yang akan menjadi

    ukuran seseorang menjadi risiko terjadinya fraktur pada kehidupannya. 0pabila massa

    puncak tulang ini rendah maka akan mudah terjadi fraktur kan saja, tetapi apabila tinggi

    makan akan terlindung dari ancaman fraktur. "aktor faktor yang menentukan tidak

    tercapainya massa tulang puncak sampai saat ini belum dapat dimengerti sepenuhnya tetapi

    diduga terdapat beberapa faktor yang berperan, yaitu genetik, asupan kalsium, aktifitas fisik,

    dan hormon seks. &ntuk memelihara dan mempertahankan massa puncak tulang adalah

    dengan diet, aktifitas fisik, status reproduktif, rokok, kelebihan konsumsi alkohol, dan

    beberapa obat.

    eterangan

    %. rice, Sylia 0. an =orraine M. Dilson. #99$.Patofisiologi : Konsep

    Klinis Proses-Proses Penyakit, ;olume #. 7akarta !>2

    2. Francis RM. Osteoporosis: Pathogenesis and management, KluwerAcademic Press, Boston: 1990