7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1
1/7
Manifestasi Klinis Fraktur1
a. Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan
ektremitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan warna.
b. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi.
Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang
untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.
c. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digunakan dan cenderung bergerak
secara alamiah (gerakan luar biasa). ergeseran fragmen pada fraktur lengan dan
tungkai menyebabkan deformitas (terlihat maupun teraba) ektremitas yang bisa
diketahui dengan membandingkannya dengan ektremitas normal. !kstremitas tidak
dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot tergantung pada integritasnya
tulang tempat melekatnya otot.
d. ada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi
otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur. "ragmen sering saling
melengkapi satu sama lain sampai #,$ sampai $ cm (% sampai # inci). Saat ekstremitas
diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba
akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya. &ji krepitus dapat mengakibatkan
kerusakan jaringan lunak yang lebih berat.
e. embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma
dan perdarahan yang mengikuti fraktur.'anda ini biasa terjadi setelah beberapa jam
atau hari setelah cedera. 'idak semua tanda dan gejala tersebut terdapat pada setiap
fraktur. ebanyakan justru tidak ada pada fraktur linear atau fisur atau fraktur impaksi
(permukaan patahan saling terdesak satu sama lain). iagnosis fraktur bergantung
pada gejala, tanda fisik, dan pemeriksaan sinar-* pasien. +iasanya pasien
mengeluhkan mengalami cedera pada daerah tersebut.f. eformitas, daya tarik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari
tempatnya perubahan keseimbangan dan contur terjadi seperti
otasi pemendekan tulang
enekanan tulang
.
g. +engkak !dema muncul secara cepat dari lokasi dan ekstraaksasi
darah dalam jaringan yang berdekatan dengan fraktur.
h. !chimosis dari perdarahan Subculaneous.i. Spasme otot spasme inolunters dekat fraktur.
7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1
2/7
j. 'enderness / keempukan.
k. Nyeri mungkin disebabkan oleh spasme otot berpindah tulang dari
tempatnya dan kerusakan struktur didaerah yang berdekatan.
l. ehilangan sensasi ( mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya syaraf/perdarahan ).
m. ergerakan abnormaln. repitasi
Patofisiologi Fraktur1
etika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum
tulang dan jaringan lunak. 0kibat dari hal tersebut adalah terjadi perdarahan, kerusakan
tulang dan jaringan sekitarnya. eadaan ini menimbulkan hematom pada kanal medula antara
tepi tulang dibawah periosteum dengan jaringan tulang yang mengatasi fraktur. 'erjadinya
respon inflamsi akibat sirkulasi jaringan nekrotik adalah ditandai dengan asodilatasi dari
plasma dan leukoit. etika terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai melakukan proses
penyembuhan untuk memperbaiki cidera, tahap ini menunjukkan tahap awal penyembuhan
tulang. 1ematom yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam sumsum
tulang yang kemudian merangsang pembebasan lemak dan gumpalan lemak tersebut masuk
kedalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain. 1emato menyebabkan
dilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanan kapiler, kemudian menstimulasi
histamin pada otot yang iskemik dan menyebabkan protein plasma hilang dan masuk ke
interstitial. 1al ini menyebabkan terjadinya edema. !dema yang terbentuk akan menekan
ujung syaraf, yang bila berlangsung lama bisa menyebabkan syndrome compartment.
"raktur gangguan pada tulang biasanya disebabkan oleh trauma gangguan adanya
gaya dalam tubuh, yaitu stress, gangguan fisik, gangguan metabolic, patologik. emampuan
otot mendukung tulang turun, baik yang terbuka ataupun tertutup. erusakan pembuluh darah
akan mengakibatkan pendarahan, maka olume darah menurun. 23 menurun maka terjadi
perubahan perfusi jaringan. 1ematoma akan mengeksudasi plasma dan poliferasi menjadi
edem lokal maka penumpukan di dalam tubuh.
"raktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan
ganggguan rasa nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi reral
askuler yang menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas fisik terganggau. isamping itu
fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi dan
kerusakan jaringan lunak akan mengakibatkan kerusakan integritas kulit.
7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1
3/7
"raktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma gangguan metabolik,
patologik yang terjadi itu terbuka atau tertutup. +aik fraktur terbuka atau tertutup akan
mengenai serabut syaraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri. Selaian itu
dapat mengenai tulang sehingga akan terjadi neuroaskuler yang akan menimbulkan nyeri
gerak sehingga mobilitas fisik terganggu, disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai
jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi terkontaminasi dengan udara luar.
ada umumnya pada pasien fraktur terbuka maupun tertutup akan dilakukan immobilitas
yang bertujuan untuk mempertahankan fragmen yang telah dihubungkan tetap pada
tempatnya sampai sembuh.(Sylia, %44$ %%56)
Manifestasi Klinis Osteoporosis1
7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1
4/7
ada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala, bahkan sampai puluhan tahun
tanpa keluhan. 7ika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau
hancur, akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang. 7adi, seseorang dengan osteoporosis
biasanya akan memberikan keluhan atau gejala sebagai berikut
%. 'inggi badan berkurang
#. +ungkuk atau bentuk tubuh berubah
6. atah tulang
8. Nyeri bila ada patah tulang
Patofisiologi osteoporosis2
3steoporosis merupakan kelainan metabolik tulang yang ditandai dengan
berkurangnya massa tulang dan adanya kerusakan dari arsitektur tulang sehingga terjadi
peningkatan kerapuhan tulang yang dapat menyebabkan mudah terjadi fraktur. Massa tulang
yang berkurang akan membuat tulang semakin tipis dan rapuh sehingga mudah patah pada
trauma yang ringan.
+one remodelling terjadi seumur hidup dan mencapai puncaknya saat dewasa (sekitar
umur 69 tahun) kemudian menurun sesuai pertambahan umur, kemudian terjadi
keseimbangan antara aktiitas osteblastik dan osteoklastik (pembentukan dan resorpsi
tulang). eseimbangan tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen, paratiroid dan kalsitriol.
ada pasca menopause, terjadi penurunan estrogen yang dapat menyebabkan meningkatnya
resorpsi tulang, dan diduga berhubungan dengan peningkatan sitokin. esorpsi tulang
tersebut akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah dan menyebabkan penekanan
terhadap hormon paratiroid. adar hormon paratiroid yang rendah sering dijumpai pada
penderita osteoporosis, yang juga akan menurunkan kadar %,#$ dehydro*y itamin
(kalsitriol), sehingga penyerapan kalsium jadi menurun.'elah banyak diketahui bahwa
osteoporosis pasca menopause menunjukkan bahwa ada gangguan penyerapan kalsium serta
rendahnya kadar %,#$ ehydro*y itamin dalam darah.
"aktor-faktor yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium pada usus adalah
: ;itamin
: 1ormon paratiroid
7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1
5/7
: iet rendah alsium
: !n
7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1
6/7
: iuretik
: 0sidosis
: ?mobilisasi yang lama
'ulang terdiri atas sel dan matriks. 'erdapat dua sel yang penting pada pembentukan
tulang yaitu osteoclas dan osteoblas. 3steoblas berperan pada pembentukan tulang dan
sebaliknya osteoklas pada proses resorpsi tulang. Matriks ekstra seluler terdiri atas dua
komponen, yaitu anorganik sekitar 69-89@ dan matriks inorganik yaitu garam mineral sekitar
A9-B9 @. Matriks inorganik yang terpenting adalah kolagen tipe % ( 49@), sedangkan
komponen anorganik terutama terdiri atas kalsium dan fosfat, disampinh magnesium, sitrat,
khlorid dan karbonat.alam pembentukan massa tulang tersebut tulang akan mengalami perubahan selama
kehidupan melalui tiga fase "ase pertumbuhan, fase konsolodasi dan fase inolusi. ada fase
pertumbuhan sebanyak 49@ dari massa tulang dan akan berakhir pada saat eepifisi tertutup.
Sedangkan pada tahap konsolidasi yang terjadi usia %9-%$ tahun. ada saat ini massa tulang
bertambah dan mencapai puncak ( peak bone mass) pada pertengahan umur tiga puluhan.
Serta terdapat dugaan bahwa pada fase inolusi massa tulang berkurang ( bone =oss)
sebanyak 6$-$9 tahun.
Secara garis besar patofisiologi osteoporosis berawal dari0danya massa puncak
tulang yang rendah disertai adanya penurunan massa tulang. Massa puncak tulang yang
rendah ini diduga berkaitan dengan faktor genetic, sedangkan faktor yang menyebabkan
penurunan massa tulang adalah proses ketuaan, menopause, faktor lain seperi obat obatan
atau aktifitas fisik yang kurang serta faktor genetik. 0kibat massa puncak tulang yang rendah
disertai adanya penurunan massa tulang menyebabkan ensitas tulang menurun yang
merupakan faktor resiko terjadinya fraktur.ejadian osteoporosis dapat terjadi pada setiap
umur kehidupan. enyebabnya adalah akibat terjadinya penurunan bone turn oer yang
terjadi sepanjang kehidupan.
Satu dari dua wanita akan mengalami osteoporosis, sedangkan pada laki-laki hanya % kasus
osteoporsis dari lebih $9 orang laki-laki. engan demikian insidensi osteoporosis pada wanita
jauh lebih banyak daripada laki-laki. 1al ini di duga berhubungan dengan adanya fase masa
menopause dan proses kehilangan pada wanita jauh lebih banyak.
7/26/2019 Manifestasi Klinis Fraktur1
7/7
ercepatan pertumbuhan tulang , yang mencapai massa puncak tulang pada usia
berkisar #9 C69 tahun, kemudian terjadi perlambatan formasi tulang dan dimulai resorpsi
tulang yang lebih dominan. eadan ini bertahan samapi seorang wanita apabila mengalami
menopause akan terjadi percepatan resorpsi tulang, sehingga keadaan ini tulang menjadi
sangat rapuh dan mudah terjadi fraktur.Setelah usia 69 tahun, resorpsi tulang secara perlahan
dimulai akhirnya akan lebih dominan dibandingkan dengan pembentukan tulang. ehilangan
massa tulang menjadi cepat pada beberapa tahun pertama setelah menopause dan akan
menetap pada beberapa tahun kemudian pada masa postmenopause. roses ini terus
berlangsung pada akhirnya secara perlahan tapi pasti terjadi osteoporosis.
ercepatan osteoporosis tergantung dari hasil pembentukan tulang sampai tercapainya
massa tulang puncak.Massa tulang puncak ini terjadi sepanjang awal kehidupan sampai
dewasa muda. Selama ini, tulang tidak hanya tumbuh tetapi juga menjadi solid. ada usia rata
Crata #$ tahun tulang mencapai pembentuk massa tulang puncak.Dalaupun demikian massa
puncak tulang ini secara indiidual sangat berariasi dan pada umumnya pada laki-laki lebih
tinggi dibanding pada wanita. Massa puncak tulang ini sangatlah penting, yang akan menjadi
ukuran seseorang menjadi risiko terjadinya fraktur pada kehidupannya. 0pabila massa
puncak tulang ini rendah maka akan mudah terjadi fraktur kan saja, tetapi apabila tinggi
makan akan terlindung dari ancaman fraktur. "aktor faktor yang menentukan tidak
tercapainya massa tulang puncak sampai saat ini belum dapat dimengerti sepenuhnya tetapi
diduga terdapat beberapa faktor yang berperan, yaitu genetik, asupan kalsium, aktifitas fisik,
dan hormon seks. &ntuk memelihara dan mempertahankan massa puncak tulang adalah
dengan diet, aktifitas fisik, status reproduktif, rokok, kelebihan konsumsi alkohol, dan
beberapa obat.
eterangan
%. rice, Sylia 0. an =orraine M. Dilson. #99$.Patofisiologi : Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit, ;olume #. 7akarta !>2
2. Francis RM. Osteoporosis: Pathogenesis and management, KluwerAcademic Press, Boston: 1990
Top Related