MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH...

136
i MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL HIKMAH BENDA SIRAMPOG BREBES TESIS Disusun dan Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan MUH MUIZZUDDIN NIM : 1717651047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2019

Transcript of MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH...

Page 1: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

i

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL HIKMAH

BENDA SIRAMPOG BREBES

TESIS

Disusun dan Diajukan Kepada Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

MUH MUIZZUDDIN

NIM : 1717651047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2019

Page 2: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

ii

Page 3: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

iii

Page 4: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Pengajuan Tesis

Lamp : 5 Eksemplar

Kepada Yth.

Direktur Pascasarjana IAIN

Purwokerto

Di Purwokerto

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Setelah membaca, memeriksa, dan melakukan koreksi serta perbaikan-

pebaikan seperlunya. Maka bersama ini saya sampaikan naskah mahasiswa :

Nama : Muh Muizzuddin

NIM : 1717651047

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Manajemen Sarana dan Prasrana Pendidikan di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk

diajukan ke sidang munaqosah. Bersama ini kami kirim tesis tersebut agar dapat

di munaqosahkan.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

.

Page 5: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul :

“ Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes” seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun pada bagian-bagian tertentu dalam penulisan tesis yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dengan norma,

kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini

bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya

bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan

sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa

paksaan dari siapapun.

Page 6: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

vi

ABSTRAK

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

DI SMP AL HIKMAH BENDA SIRAMPOG BREBES

Oleh : Muh Muizzuddin

NIM : 1717651047

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

karena dengan pendidikan manusia akan mengetahui kemampuan serta potensi

yang dimiliki. Dalam pelaksanaan pendidikan banyak faktor-faktor yang harus

dipertimbangkan agar pendidikan tersebut dapat mencapai hasil yang diinginkan

salah satunya adalah dengan adanya sarana dan prasarana, manajemen sarana dan

prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan di sekolah dalam upaya menunjang

seluruh kegiatan pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang

bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

observasi, wawancara dan dokumentasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini

(1) Bagaimana perencanaan sarana prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes. (2) Bagaimana pengadaan sarana prasarana pendidikan

di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes. (3) Bagaimana pemeliharaan sarana

prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes. (4) Bagaimana

inventarisasi sarana prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes.(5) Bagaimana penghapusan sarana prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes.

Hasil dari penelitan ini menunjukan bahwa manajemen sarana prasarana

pendidikan yang ada di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes meliputi: 1)

Perencanaan sarana prasarana pendidikan dilakukan dengan jalan musyawarah.

Perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan sarana prasarana dalam satu

tahun. Analisis dilakukan dengan cara seleksi menurut skala prioritas, kemudian

ditetapkan dalam rapat awal tahun pelajaran 2) Pengadaan sarana prasarana

pendidikan mengacu kepada rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya, serta

menunjuk petugas pelaksana 3) Pemeliharaan sarana prasarana pendidikan

dimulai membuat jadwal penggunaan agar tidak terbentur dalam hal penggunaan

serta ada petugas yang melakukan pemeliharaan secara kontinu setiap hari secara

berkala. 4) Inventarisasi prasarana pendidikan mencatat seluruh barang inventaris

yang diterima didalam buku induk inventaris, kemudian setelah selesai dicatat di

buku induk inventaris kemudian memberi kode barang tersebut. 5) Penghapusan

sarana prasarana pendidikan dilakukan ketika barang-barang yang dimiliki

sekolah sudah rusak, tidak terpakai atau yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi

atau tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Kata Kunci: Manajemen, Sarana Prasarana Pendidikan

Page 7: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

vii

ABSTRACT

EDUCATIONAL INFRASTRUCTURE MANAGEMENT IN

SMP AL HIKMAH BENDA SIRAMPOG BREBES

By : Muh Muizzuddin

NIM : 1717651047

Education is very important for human life, because with education

humans will know their abilities and potential. In the implementation of education

many factors must be considered so that education can achieve the desired results

one of which is the presence of facilities and infrastructure, management of

facilities and infrastructure is an activity carried out in schools in an effort to

support all learning activities. This research is a descriptive qualitative research.

Data collection techniques in this study were observation, interviews and

documentation. Formulation of the problems in this study (1) How to plan

educational infrastructure in Al Hikmah Benda Sirampog Brebes Middle School.

(2) How to procure educational infrastructure in Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes Junior High School. (3) How to maintain educational infrastructure in Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes Middle School. (4) How is the inventory of

educational infrastructure in Al Hikmah Benda Sirampog Brebes Middle School

(5) How to eliminate educational infrastructure in Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes Middle School.

The results of this research show that the management of educational

infrastructure in Al Hikmah Benda Sirampog Brebes Junior High School

includes: 1) Planning for educational infrastructure is carried out by way of

consultation. Planning begins with an analysis of the need for infrastructure in

one year. Analysis is carried out by means of selection according to priority scale,

then determined in the initial meeting of the school year 2) Procurement of

educational infrastructure refers to a predetermined plan, and appoints

implementing staff and there are officers who carry out continuous maintenance

on a regular basis every day. 4) Inventory of educational infrastructure records

all inventory items received in the inventory master book, then after completion is

recorded in the inventory master book then gives the item code. 5) The elimination

of educational infrastructure is carried out when the goods owned by the school

have been damaged, are not used or that can no longer be used or are not in

accordance with the needs of the school.

Key words: Management, Educational Infrastructure

Page 8: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI1

A. Konsonan

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Nama

alif اtidak

dilambangkan tidak dilambangkan

ba b be ب

ta t te ت

ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ث

jim j je ج

ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah) ح

kha kh ka dan ha خ

dal d de د

żal ż zet (dengan titik di atas) ذ

ra r er ر

za z zet ز

sin s es س

syin sy es dan ye ش

ṣad ṣ es (dengan titik di bawah) ص

ḍad ḍ de (dengan titik di bawah) ض

ṭa ṭ te (dengan titik di bawah) ط

ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ

ain …. „ …. koma terbalik ke atas„ ع

gain g ge غ

fa f ef ؼ

1 Pedoman transliterasi yang digunakan dalam penulisan Tesis ini adalah Pedoman

Transliterasi Arab-Latin Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 0543 b/u/1987.

Page 9: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

ix

qaf q ki ؽ

kaf k ka ؾ

lam l el ؿ

mim m em ـ

nun n en ف

wawu w we ك

ha h ha ق

hamzah ` apostrof ء

ya Y ye ي

B. Vokal

1. Vokal tunggal (monoftong)

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda

atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf latin Nama

Fathah a a

Kasrah i i

ḍammah u u

2. Vokal rangkap (diftong)

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

antara harakat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan huruf Nama Gabungan huruf Nama

ي Fatḥah dan ya Ai a dan i

ك Fatḥah dan wawu Au a dan u

Contoh:

haula = هوؿ kaifa = كيف

Page 10: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

x

C. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan

huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Huruf dan

tanda Nama

Huruf dan

tanda Nama

ا fatḥah dan alif ā a dan garis di atas

ي kasrah dan ya ī i dan garis di atas

و ḍammah dan wawu ū u dan garis di atas

Contoh:

qīla = قيل qāla = قاؿ

yaqūlu = يػقوؿ ramā = رمى

D. Ta Marbūṭah

Transliterasi untuk ta marbūṭah ada dua:

1. Ta marbūṭah hidup

Ta marbūṭah hidup atau mendapatkan ḥarakat fatḥah, kasrah, dan

ḍammah transliterasinya adalah /t/.

2. Ta marbūṭah mati

Ta marbūṭah yang mati atau mendapat ḥarakat sukun,

transliterasinya adalah /h/. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta

marbūṭah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta

bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbūṭah itu ditransliterasikan

dengan ha (h), namun apabila pembacaannya disambung maka ta

marbūṭah ditransliterasikan dengan /t/.

Contoh:

rauḍah al-aṭfah atau rauḍatul aṭfal = ركضةاألطفاؿ

املنورة al-madinah al-munawwarah atau al-madinatul = املدينة

munawwarah

Page 11: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

xi

E. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam transliterasi ini tanda

syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan

huruf yang diberi tanda syaddah itu.

Contoh:

nazzala = نزؿ rabbanā = ربنا

F. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu ال, namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan

antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah dengan kata sandang

yang diikuti huruf qamariyyah.

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah, kata sandang yang

diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya,

yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang

langsung mengikuti kata sandang itu.

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah, ditransliterasikan

sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan

bunyinya.

Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah,

kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan bisa atau

tidak dihubungkan dengan tanda sambung atau hubung. Penulis lebih

memilih menghubungkannya dengan tanda sambung.

Contoh:

al-qalamu = القلم ar-rajulu = الرجل

Page 12: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

xii

G. Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan

apostrof. Namun bila hamzah itu terletak di awal kata, ia dilambangkan.

Contoh:

Abū Bakr = أبوبكر

H. Ya’ Nisbah

Ya‟ nisbah untuk kata benda muzakkar (masculine), tanda majrur

untuk al-asmā’ al-khamsah dan yang semacamnya ditulis /ī/.

Contoh:

al-Bukhārī = البخاري

Abī = أيب

Abūhu = أبوه

I. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi‟il, isim maupun huruf, ditulis

terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang

sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain dalam transliterasi ini tidak

dipisah.

Page 13: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

xiii

MOTTO

الحق بل نظا م يغلبه الباطل بالنظام

“ Kebenaran yang tidak terorganisasi dapat dikalahkan oleh kebatilan yang

terorganisasi”2

2 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam,(Malang: Erlangga, 2007), hlm. 30

Page 14: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

xiv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, Allah

Yang Maha Kasih, sebagai ungkapan rasa suka maupun duka, yang telah

memberikan hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan tesis ini, shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada nabi besar

Muhammad SAW, yang membawa cahaya keilmuan untuk menerangi alam

semesta.

Sungguh tesis ini dapat terselesaikan berkat dukungan moral spiritual dan

material dari berbagai pihak, baik dukungan secara institut maupun personal.

Tesis ini merupakan salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan kuliah Program

Strata Dua (S2) pada program pascasarjana Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses

penelitian, yaitu:

1. Dr. KH. Muhammad Roqib, M. Ag. Rektor IAIN Purwokerto.

2. Prof. Dr. H. Sunhaji, M.Ag, Direktur Pascasarjana IAIN Purwokerto.

3. Dr. Rohmat, M.Ag,. M.Pd. Ketua Program Studi MPI Pascasarjana IAIN

Purwokerto.

4. Dr. H. M. Najib, M.Hum. selaku Dosen pembimbing yang banyak

memberikan arahan serta bantuannya guna meyelesaikan tesis ini.

5. Segenap Dosen dan Staff Administrasi Program Pascasarjana IAIN

Purwokerto, yang telah membekali dengan berbagai ilmu pengetahuan

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dan memberikan pelayanan

terbaik selama menempuh studi.

6. H. Nasyar Alamudin Masruri selaku ketua yayasan pondok pesantren Al

hikmah 2 Benda Sirampog Brebes.

7. Drs. H. Mustholih, M.PdI. Selaku kepala sekolah SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes.

Page 15: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

xv

8. Segenap dewan guru, karyawan dan siswa SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes yang telah membantu dan mempermudah peneliti mengumpulkan data

penelitian yang berguna.

9. Teman-teman seperjuangan pascasarjana IAIN Purwokerto program studi MPI

angkatan 2017 yang telah banyak berdiskusi dan membantu meyelesaikan

studi di IAIN purwoerto.

10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penulisan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak

terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik

sangat penulis harapkan, demi perbaikan selanjutnya. Semoga tesis ini bermanfaat

bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Akhirnya hanya kepada Alloh SWT, penulis mohon petunjuk dan berserah

diri serta memohon ampun dan perlindungan-Nya. Amin.

Page 16: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ ………… i

PERSETUJUAN…………………..………………………………………………ii

NOTA DINAS PEMBIMBING ...........................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

ABSTRAC ........................................................................................... ……...... vi

TRANSLITERASI…….......................................................................................vii

MOTTO………………………………………………….………………………xii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian …........................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

E. Sistematika Pembahasan .................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan ........................................ 11

1. Pengertian Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan ................ 11

2. Sarana Prasarana Pendidikan ..................................................... 18

3. Tujuan Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan ..................... 21

4. Dasar Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan …................... 24

5. Prinsip Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan ………......... 25

6. Klasifikasi Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan ............... 27

B. Proses Manajemen Sarana Prasarana Pendidian…………………...29

C. Hasil penelitian yang relevan………….……………………………39

D. Kerangka berpikir...……………………………………………...….42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 45

Page 17: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

xvii

C. Data dan Sumber Data ..................................................................... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 47

1. Wawancara……………………………………………………....48

2. Observasi……………………………………………………..….49

3. Dokumentasi…………………………………………………….50

E. Teknik Analisa Data ........................................................................ 50

1. Reduksi data……………………………………………..………50

2. Penyajian Data……………………………………………..……51

3. Menarik Kesimpulan……………………………………….……52

F. Pemeriksaan Keabsahan Data .......................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes…..... 56

1. Sejarah singkat SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes ....... 56

2. Identitas Sekolah......................................................................... 59

3. Visi, Misi dan Tujuan………….................................................. 59

4. Data Jumlah Siswa…. ................................................................ 64

5. Sarana Prasarana yang dimiliki Sekolah….. .............................. 64

6. Data-data……………………….. .............................................. 79

B. Penyajian Data ............................................................ …. …….…...92

1. Perencanaan Sarana Prasarana Pendidikan ................................ 93

2. Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan ................................... 97

4. Pemeliharaan Sarana Prasarana Pendidikan……………….…...102

5. Inventarisasi Sarana Prasarana Pendidikan………….…………104

7. Penghapusan Sarana Prasarana Pendidikan………………..…..108

C. Pembahasan dan Hasil Temuan...................................................... 110

1. Perencanaan Sarana Prasarana Pendidikan ………….............. 110

2. Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan.................................. 111

3. Pemeliharaan Sarana Prasarana Pendidikan……………………112

4. Inventarisasi Sarana Prasarana Pendidikan................................ 113

7. Penghapusan Sarana Prasarana Pendidikan............................... 114

Page 18: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

xviii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 115

B. Implikasi.. ...................................................................................... 116

C. Saran .............................................................................................. 118

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 19: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rasio Minimum luas lahan terhadap peserta didik………… .......... 36

Tabel 2.2 Rasio luas lahan………………………………………………… …36

Tabel 2.3 Rasio luas lantai…………………………………………. ............. 37

Tabel 2.4 Jenis, Rasio laboratorium IPA……………………………………..41

Tabel 2.5 Jenis, Rasio sarana ruang kepala sekolah………………………… . 45

Tabel 2.6 Jenis, Rasio, ruang TU……………………………..……………….46

Tabel 2.7 Jenis, Rasio, tempat ibadah………………………………………. . 47

Tabel 2.8 Jenis, Rasio,ruang OSIS dan jamban……………………….. ........ 48

Tabel 2.9 Jenis, Rasio, tempat bermain dan sarana olahraga……………… ... 49

Tabel 4.1 Data peserta didik SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes…..…69

Tabel 4.2 Data prasarana SMP al Hikmah Benda SirampogBrebes………..... 70

Tabel 4.3 Data sarana SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes…………..... 72

Tabel 4.4 Data tenaga pendidik…………………………………………....….79

Tabel 4.5 Jumlah Tenaga Pendidik yang sudah dan belum Sertifikasi ……..... 80

Tabel 4.6 Data Tenaga Kependidikan (Pegawai Tata Usaha) ........................... 81

Tabel 4.8 Data Peserta Didik tahun pelajaran 2019 / 2020…... ........................ 82

Tabel 4. 9 Daftar Nama Kepala, Wakil Kepala dan Wali Kelas ....................... 83

Tabel 4. 10 Daftar Nama Tenaga Pendidik ....................................................... 82

Tabel 4.11 Daftar Nama Tenaga Kependidikan…………………….……….... 84

Tabel 4.13 Daftar Nama Petugas Keamanan Dan Kebersihan .......................... 87

Page 20: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia, karena

pendidikan menjadi faktor pendukung manusia dalam mengatasi segala

persoalan kehidupan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan

negara. Pendidikan memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada

pembelajaran, dan pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan itu

sendiri. Sederhananya, pendidikan merupakan usaha sadar dan sengaja untuk

mendewasakan melalui nilai-nilai yang ditransformasikan kepada peserta

didik. Sedangkan pembelajaran usaha sadar dan sengaja untuk mendewasakan

peserta didik melalui transformasi ilmu pengetahuan. Keberhasilan suatu

pendidikan dipengaruhi oleh keberhasilan proses pembelajaran di dalamnya,

dan keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh berbagai komponen yang

saling berkaitan satu sama lain. Proses pendidikan bukan hanya terjadi melalui

interaksi antara guru dengan murid, dosen dengan mahasiswa, melainkan juga

interaksi antara semua pihak yang terlibat dengan kegiatan pendidikan, baik

langsung maupun tidak langsung. Agar proses interaksi tersebut berjalan

dengan efektif, bermakna dan produktif, maka masing-masing pihak harus

berada dalam kondisi yang baik dan memenuhi tujuan pendidikan nasional.

Salah satu agenda utama pemerintah Indonesia dalam pembangunan

nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang telah diamanatkan dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Untuk itu, pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional yang mampu menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen

pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan

lokal, nasional, dan global.3

3 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI

tentang Pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006), hal. 3-4

Page 21: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

2

Suatu satuan pendidikan dapat dikatakan berkualitas jika dapat

mengantarkan peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga

dapat menjadi manusia yang mempunyai wawasan keilmuan yang luas,

keterampilan dalam teknologi, etos kerja yang tinggi, mempunyai kesadaran

hidup sosial, berakhlakul karimah, serta sehat jasmani dan rohani. Diantara

indikator keberhasilan pendidikan adalah menghasilkan output lulusan yang

meningkat kesejahteraan ekonominya, mampu bersaing dengan masyarakat lokal

dan global dan berdedikasi terhadap moral yang tinggi. Pendidikan merupakan

hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan pendidikan

manusia akan mengetahui kemampuan serta potensi yang dimiliki. Sebagaimana

dikutip dari John Milton “pendidikan yang sempurna dan lengkap ialah

pendidikan yang membekali manusia untuk melaksanakan dengan tepat, terampil

dan murah hati. Baik untuk pribadi maupun umum, baik dimasa damai maupun

dimasa perang”4

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergi, yaitu

guru mengajar dan siswa belajar yang biasa dikenal dengan istilah pembelajaran,

dalam kegiatan ini guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar, sementara

siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar

hingga terjadi perubahan dalam dirinya dari segi kognitif, afektif dan atau

psikomotorik. Benyamin S. Bloom dalam bukunya The Taxonomy of education

Objectives – Cognitive Domain menyatakan bahwa dalam proses belajar

mengajar akan diperoleh kemampuan yang terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek

pengetahuan (cognitive), aspek sikap (affective), dan aspek ketrampilan

(psychomotor).5 Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek yakni, mengingat, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Kedua aspek pertama disebut

kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif

tingkat tinggi. Aspek afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek yakni, penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan

4 Jalaludin, Filsafat Pendidikan Islam dari Zaman ke Zaman, (Jakarta: Rajawali Pers.

2017), hal.59 5 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2000), hlm. 152-153.

Page 22: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

3

internalisasi. Aspek psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan

dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yakni,

gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perspektual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan

ekspresif dan interpretative.6

Proses pendidikan yang baik memerlukan sarana dan prasarana atau

fasilitas yang memadai baik secara langsung maupun tidak langsung agar setiap

peserta didik yang belajar dapat terbina dan terarahkan dengan baik, sebab tanpa

adanya sarana dan prasarana pendidikan proses belajar mengajar tidak dapat

berjalan sebagaimana mestinya. Sarana dan prasarana merupakan hal yang

mendasar dan penting karena keberadaannya akan sangat berpengaruh terhadap

suksesnya pembelajaran. Selain itu, juga sangat menunjang dalam proses kegiatan

belajar mengajar, artinya proses pendidikan tanpa sarana dan prasarana tidak akan

berjalan maksimal..7 Sarana dan prasarana pendidikan merupakan pendukung

agar poses kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan optimal dan maksimal,

karena tidak akan ada pendidikan yang berkembang pesat tanpa adanya sarana

dan prasarana pendidikan yang memadai untuk proses kegiatan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan pendidikan banyak faktor-faktor yang harus

dipertimbangkan agar pendidikan tersebut dapat mencapai hasil yang

diinginkan salah satunya adalah dengan adanya sarana dan prasarana. Sarana

dan prasarana pendidikan juga sebagai salah satu dari unsur manajemen

pendidikan yang memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran, sarana

pendidikan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Sarana dan prasarana

pendidikan juga digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa tentang

materi yang disampaikan dengan mengunakan sarana dan prasarana

pendidikan yang tepat dalam program kegiatan pembejaran sehingga menjadi

lebih efektif dan efisien. Hal ini sesuai sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 1 ayat 9 tentang standar

6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remadja Rosda

Karya, 2010), hlm. 22 7 Matin dan Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Konsep dan

Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 1.

Page 23: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

4

sarana dan prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat

berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,

tempat bermain, tempat berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi.8

Sarana prasarana pendidikan merupakan faktor yang sangat penting

dalam meningkatkan efisiensi pembelajaran. Manajemen sarana dan prasarana

pendidikan didefinisikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua

sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Prasarana

pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak

langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah dan sarana

pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara

langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Bafadal menambahkan

bahwa tujuan dari manajemen sarana prasarana adalah untuk memberikan

layanan secara profesional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam

rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.9

Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung

menunjang jalannya proses pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah

dan jalan menuju sekolah.10

Jika prasarana ini dimanfaatkan secara langsung

untuk proses belajar-mengajar seperti taman sekolah untuk mengajarkan

biologi atau halaman sekolah menjadi lapangan olahraga, maka komponen

tersebut berubah posisi menjadi sarana pendidikan. Ketika prasarana

difungsikan sebagai sarana, berarti prasarana tersebut menjadi komponen

dasar. Akan tetapi, jika prasarana berdiri sendiri atau terpisah, berarti

posisinya menjadi penunjang terhadap sarana.

Agar sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan sekolah

berfungsi optimal dalam mendukung pembelajaran di sekolah, diperlukan

8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013Pasal 1 ayat 9.

9 Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara,

2003), hlm. 85-86 10

Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: Erlangga, 2007), hlm. 170-

171

Page 24: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

5

warga sekolah (Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Administrasi) yang

memahami dan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara

profesional. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang digariskan oleh

Kemendikbud tentang standar kompetensi yang harus dimiliki oleh warga

sekolah. Salah satu kompetensi tersebut adalah kompetensi manajerial kepala

sekolah yaitu kepala sekolah harus memiliki kemampuan mengelola sarana

dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal11

Namun demikian dengan tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap

dan memadai belum cukup untuk dapat mencapai pembelajaran yang maksimal

manakala sarana dan prasarana tidak terkelola dengan baik. Pengelolaan sarana

dan prasarana merupakan hal yang penting dan perlu menjadi fokus perhatian

yang tidak boleh disepelekan. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan

manajemen sarana dan prasarana yang baik. Dalam proses manajemen sarana

prasarana di sekolah tidak jarang dijumpai persoalan kurangnya perhatian dalam

hal pengelolaan sarana dan prasarana. Manajemen sarana dan prasarana

pendidikan adalah merupakan faktor penting dalam memajukan suatu lembaga

pendidikan karena manajemen sarana dan prasarana yang baik dapat

menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan

kondisi yang menyenangkan baik bagi pendidik ataupun untuk peserta didik.

Disamping itu diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang

memadai secara kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan kebutuhan serta

dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendiddikan dan

pembelajaran, baik oleh pendidik maupun peserta didik sebagai pelajar.

Manajemen sarana dan prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan

semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Manajemen

sarana dan prasarana bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana

pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada

proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi perencanaan,

pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi, dan penghapusan. Semua kegiatan

11

Matin dan Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Konsep dan

Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 4.

Page 25: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

6

kegiatan tersebut dijadikan tolak ukur untuk menilai sampai dimana

manajemen sarana dan prasarana itu mencapai hasil dan seberapa jauh

perannya dalam proses pembelajaran.12

Kegiatan observasi awal yang dilakukan oleh penulis terkait sarana

dan prasarana pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes memberikan gambaran umum mengenai SMP

tersebut yang berdiri diatas lahan seluas 6600 m2

ini. SMP yang terletak di

jalan raya Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes ini memiliki jarak

dengan ibu kota kecamatan kurang lebih 7 km, sementara jarak dengan ibu

kota kabupaten kurang lebih 59 km. SMP yang mendapatkan ijin operasional

pada tahun 1978.13

Dalam rangka peningkatan pelayanan pendidikan di

sekolah, SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes berusaha memenuhi sarana

dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan

lancer sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32

Pasal 1 ayat 9 Tahun 2013 tentang standar sarana dan prasarana. Berdasarkan

penjelasan diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai manajemen sarana prasarana di Sekolah tersebut dalam sebuah tesis

dengan judul ”Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes?

2. Bagaimana pengadaan sarana dan prasana pendidikan di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes?

3. Bagimana pemeliharaan sarana dan sarana pendidikan di SMP Al Hikmah

12

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 50. 13

Hasil Observsi awal di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes Pada Tanggal 5

Pebruari 2019 Pukul 09.30 WIB.

Page 26: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

7

Benda Sirampog Brebes?

4. Bagimana inventarisasi sarana dan sarana pendidikan di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes?

5. Bagimana penghapusan sarana dan sarana pendidikan di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes?

2. Untuk menganalisis pengadaan sarana dan prasana pendidikan di SMP

Al Hikmah Benda Sirampog Brebes?

3. Untuk menganalisis pemeliharaan sarana dan sarana pendidikan di SMP

Al Hikmah Benda Sirampog Brebes?

4. Untuk menganalisis inventarisasi sarana dan sarana pendidikan di SMP

Al Hikmah Benda Sirampog Brebes?

5. Untuk menganalisis penghapusan sarana dan sarana pendidikan di SMP

Al Hikmah Benda Sirampog Brebes?

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik

secara teoritis maupun praktis sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat dan memperkaya

kajian ilmu pendidikan yang dipergunakan sebagai bahan referensi bagi

para peneliti dan pengamat masalah pendidikan yang terkait dengan

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.

2. Secara praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu

manajeman perencanaan, pengadaan, penyaluran dan pemanfaatan

sarana dan prasarana pendidikan.

Page 27: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

8

b. Menjadi rujukan atau contoh bagi sekolah-sekolah lain agar lebih

meningkatkan manajemen sarana prasarana pendidikan yang lebih

bermutu

c. Bagi Kepala Sekolah sebagai masukan dalam manajemen sarana dan

prasarana pendidikan di Sekolah.

Bagi penulis sendiri penelitian ini merupakan media belajar untuk

mengaplikasikan ilmu manajemen pendidikan.

E. Sistematika Penulisan

Agar mudah dalam memahami penelitian ini, maka peneliti

mengemukakan sistematika pembahasan yang terdiri dari tiga bagian, yaitu;

bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman

sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, pernyataan

keaslian tulisan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar

isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, pedoman transliterasi, dan

abstrak yang memuat seluruh isi dari tesis secara singkat dan padat. Bagian isi

terdiri enam bab dan masing-masing bab berisi sub- bab, yaitu: Bab pertama

adalah pendahuluan yang memuat latar belakang masalah yang berisi

landasan-landasan yang memunculkan permasalahan- permasalahan yang

akan diteliti. Permasalahan-permasalahan ini nantinya berupa fokus penelitian

yang berupa pertanyaan-pertanyaan. Fokus penelitian ini akan dijelaskan pada

tujuan penelitian sebagai arah dalam melakukan penelitian. Kegunaan

penelitian merupakan kontribusi hasil penelitian baik secara teoritis maupun

praktis. Penegasan istilah merupakan sub-bab berikutnya yang berisi

penjelasan dari variable penelitian yang masih ambigu. Penelitian terdahulu

merupakan penelitian yang bisa dijadikan pertimbangan dan perbandingan

dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Sistematika pembahasan

sebagai sub-sub terakhir merupakan penjelasan yang berupa urutan-urutan

yang akan dibahas di tesis.

Bab kedua berisi kajian teori yang menjelaskan tentang informasi

yang dapat mendukung terkait dengan permasalahan-permasalahan yang ada

Page 28: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

9

di penelitian. Kajian teori ini meliputi informasi tentang Pendidikan,

manajemen sarana dan prasarana,

Bab ketiga berisi metode penelitian yang terdiri dari pendekatan dan

jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, data dan sumber data,

teknik pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan data.

Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif maka hasil

penelitian dideskripsikan secara naratif.

Bab keempat berisi paparan data dan temuan penelitian. Data yang

diperoleh melalui pengamatan manajemen sarana dan prasarana di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes dengan wawancara yang mendalam, dan

dokumentasi dipaparkan sesuai fokus penelitian setelah melalui tahap analisis

data.

Bab kelima berisi pembahasan hasil penelitian. Bab ini memuat

temuan penelitian yang sudah valid yang diintegrasikan dengan gagasan

peneliti dan teori-teori yang terkait dengan fokus penelitian. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti dapat mengambil kesimpulan yang sesuai dengan fokus

penelitian. Bab keenam berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Kesimpulan memuat uraian singkat terkait fokus penelitian. Saran merupakan

masukan bagi instansi pihak yang terkait dengan penelitian ini.

Bagian akhir berisi daftar rujukan, lampiran-lampiran, dan biodata

peneliti. Daftar rujukan memuat referensi-referensi yang digunakan peneliti

untuk menyelesaikan peneliti ini. Lampiran-lampiran memuat dokumen-

dokumen yang mendukung penelitian ini, time schedule penulisan tesis, daftar

pertanyaan untuk wawancara, dan daftar observasi. Biodata peneliti berupa

biografi peneliti secara lengkap.

Page 29: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Pengertian Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan.

Manajeman berasal dari bahasa Inggris to manage yang berarti

mengatur, mengurus, atau mengelola.26

Menurut Malayu SP Hasibuan,

manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber

daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lain

dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam manajemen,

terdapat dua sistem, yaitu sistem organisasi dan sistem administrasi.

Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama hakikat manjeman

adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata

dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam al quran seperti firman

Allah swt.:

Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu

naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun

menurut perhitunganmu (Q.S. As-Sajdah : 5).

Dari ayat di atas diketahui bahwa Allah swt. merupakan pengatur

alam. Akan tetapi, sebagai khalifah di bumi ini, manusia harus mengatur

dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebgaimana Allah swt.

mengatur alam ini.

Manajemen (management) merupakan proses pendayagunaan semua

sumber daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pendayagunaan melalui tahapan proses yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dana pengawsan disebut manjemen.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur serta

26

Saefullah, Manjemen Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 1-2

Page 30: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

11

menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan

kontribusi pada proses pendidikan secara optimal dan berarti. Kegiatan

pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan,

peyimpanan, inventarisasi, penghapusan, serta penataan.27

Berikut penulis paparkan beberapa pendapat para ahli tentang

pengertian manajemen secara terminologi, antara lain:

1) Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni karena untuk

melakukan pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan ketrampilan

khusus.

2) George R. Terry mengemukakan bahwa manajemen merupakan sebuah

proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan meliputi

perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang

telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya.

3) Sondang P. Siagian menyatakan bahwa manajemen merupakan

kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka

mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain.

4) Stooner menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan pengguna sumber-sumber daya organisasi

lainnya agar dapat mencapai tujuan organiasi yang telah ditetapkan.

5) Reeser berpendapat bahwa manajemen ialah pemanfaatan sumber daya

fisik dan manusia melalui usaha yang terkoordinasi dan diselesaikan

dengan mengerjakan fungsi perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan staf, pengarahan dan pengawasan.

6) Menurut Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan

proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas

rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan

27

Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: Penerbit Erlangga, 2007),

hlm. 172

Page 31: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

12

sebelumnya.

7) Menurut Pariata Westra, manajemen adalah segenap rangkaian

perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok

manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

8) Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman

Pelaksanaan Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas, manajemen ialah

segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber

(personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang

tercapainya tujuan pendidikan.

Semua pengertian tentang manajemen tersebut mengandung

persamaan mendasar bahwa dalam manajemen terdapat aktivitas yang

saling berhubungan, baik dari fungsionalitasnya maupun tujuan yang

ditargetkan atau kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah

ditentukan terlebih dahulu dengan memanfaatkan orang lain (getting,

things done through the effort of other people..)

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah segenap proses

pengadaan dan pendayagunaan komponen-komponen secara langsung

maupun tidak langsung yang menunjang proses pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Manajemen sarana

dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana

prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal

dan berarti pada jalannya proses pendidikan.28

Menurut Mulyono manajemen sarana dan prasarana pendidikan

adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara

sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap

benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai dalam pembelajran.

Menurut Rugaiyah (2011), yang dikutip oleh Muhammad Mustari

manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan pengelolaan sarana dan

28

Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2014), hlm. 184

Page 32: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

13

prasarana yang dilakukan oleh sekolah dalam upaya menunjang seluruh

kegiatan, baik kegiatan pembelajaran maupun kegiatan lain sehingga

seluruh kegiatan berjalan dengan lancar.29

Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan untuk

mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien

dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

khazanah peristilahan pendidikan sering disebut-sebut istilah sarana dan

prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu digabung begitu saja menjadi

sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris sarana dan prasarana

itu disebut dengan facility (facilities). Jadi, sarana dan prasarana

pendidikan akan disebut educational facilities. Sebutan itu jika diadopsi ke

dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas pendidikan. Bafadal

mendefenisikan manajemen sarana dan prasarana pendidikan sebagai

proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan

secara efektif dan efisien.

Sarana dan prasarana pendidikan dalam lembaga pendidikan

sebaiknya dikelola dengan sebaik mungkin sesuai ketentuan-ketentuan

berikut ini.

1) Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat, dan awet

2) Rapi, indah, bersih, anggun dan asri sehingga menyejukkan pandangan

dan perasaan siapapun yang memasuki kompleks lembaga pendidikan

islam.

3) Kreatif, inovatif, responsive, dan variatif, sehingga dapat merangsang

timbulnya imajinasi peserta didik.

4) Memiliki jangkauan waktu penggunaan yang panjang melalui

perencanaan yang matang untuk menghindari kecenderungan bongkar

pasang bangunan.

5) Memiliki tempat khusus untuk beribadah maupun pelaksanaan

kegiatan sosio-religius seperti mushola atau masjid.30

29

Muhammad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 120 30

Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam……….,hlm. 171

Page 33: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

14

Keputusan penerapan ketentuan-ketentuan tersebut akan berbeda

sesuai dengan perbedaan jenjang pendidikan. Misalnya, pelaksanaan

ketentuan harus kreatif, inovatif, responsif, dan variatif akan berbeda

antara lembaga tingkat SD / MI dengan SMP / Mts atau SMA / MA.

Penataan meja pada tingkatan SD / MI saja bisa berbeda-beda antara

semua kelas. Ada yang seluruh meja di depan papan tulis seperti selama

ini, ada kelas yang penataan mejanya berbentuk oval, separuh oval,

beberapa meja bulat, dan sebagainya. Akan tetapi untuk tingkatan SMA /

MA tidak perlu sevariatif itu. Penataan lingkungan dalam kompleks

lembaga pendidikan Islam seharusnya rapi, indah, bersih, anggun, dan

asri. Keadaan ini setidaknya menjadikan peserta didik merasa betah

berada di lembaga pendidikan, baik sewaktu proses pembelajaran

berlangsung di kelas, waktu istirahat, maupun ketika sekedar berkunjung

ke sekolah. Bahkan tamu-tamu atau walimurid dari luar juga diharapkan

merasakan hal yang sama. Nabi pernah bersabda:

الجمال ان هللا جميل يحب

Yang artinya : Sesungguhnya Allah itu indah, Dia menyukai

keindahan.

Pada dasarnya, yang terpenting bagi bangunan fisik bukanlah

kemegahannya, tetapi optimalisasi fungsinya. Bafadal menyatakan

bahwa penampilan fisik sekolah yang mendukung upaya peningkatan

mutu pendidikan tidak mengutamakan penampilan yang megah, tetapi

lebih mengutamakan fungsi fisik sekolah tersebut. Hanya saja, jika

bangunan tersebut dapat difungsikan secara maksimal dan kondisi

bangunannya juga megah tentu akan lebih baik lagi dan bisa menjadi

daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Penataan sarana dan prasarana

seperti yang diharapkan tersebut jarang sekali terjadi dalam lembaga

pendidikan Islam, apalagi merawat budaya penataan ini. Budaya di

kalangan umat Islam memang kurang menguntungkan untuk program

perawatan tersebut sebab mereka masih lebih bersemangat mewujudkan

sesuatu daripada merawatnya, apalagi mengembangkannya. Hal ini

Page 34: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

15

membutuhkan perhatian juga bagi kepala sekolah atau pimpinan

lembaga pendidikan Islam untuk mentradisikan perawatan tersebut

didalam lembaga yang dipimpinnya.31

Program perawatan ini bisa disebut program perawatan preventif

yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja, memeperpanjang usia

pakai, menurnkan biaya perbaikan, dan menetapkan biaya efektif

perawatan sarana dan prasarana sekolah, melestarikan kerapian dan

keindahan, serta menghindarkan dari kehilangan atau setidaknya

memininalisasi kehilangan.

Program perawatan ini dapat ditempuh melalui langkah-langkah

berikut ini.

1. Membentuk tim pelaksana perawatan preventif di sekolah.

2. Membuat daftar sarana dan prasarana, termasuk seluruh yang ada di

sekolah.

3. Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap

perawatan dan fasilitas sekolah.

4. Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan

pada masing-masing bagian di sekolah.

5. Memberi penghargaan (reward) bagi mereka yang berhasil

meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan

kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah.

Adapun program perawatan preventif di sekolah tersebut dapat

dilaksanakan dengan cara berikut ini.

1. Memberikan arahan kepada tim pelaksana perawatan preventif dan

mengkaji ulang program yang telah dilaksanakan secara teratur.

2. Mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana

prasarana, untuk mengawasi aktivitas pelasanaannya berdasarkan

jadwal yang telah dilaksanakan.

3. Menyebarkan informasi tentang program perawatan preventif untuk

31

Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam……….,hlm. 174

Page 35: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

16

seluruh warga sekolah terutama uru dan siswa.

4. Membuat orogram lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas

sekolah untuk memotivasi warga sekolah.

Demikianlah paparan tentang sarana dan prasarana, terutama yang

dapat difungsikan menjadi sarana sebagia komponen dasar dalam proses

pendidikan melengkapi komponen personalia, kesiswaan, kurikulum,

dan keuangan. Sarana dan prasarana tersebut ternyata memiliki

kedudukan yang penting dalam manajemen pendidkan. Para peserta

didik, orang tua, pendidik dan tenaga kependidikan bisa tertarik pada

suatu lembaga, jika ada pesona tertentu yang direflesikan dari

pengaturan sarana dan prasarana yang serba rapih, bersih, indah, anggun

dan asri. Keadaan ini di samping sebagai bagian dari urusan kelengkapan

juga yang tidak kalah penting termasuk urusan estetika atau keindahan

yang melibatkan aspek perasaan seseorang untuk menilai dan

merasakannya. Terkadang aspek perasaan ini sulit sekali dijelaskan,

meskipun mudah dirasakan dan dihayati.

Oleh karena itu, sarana dan prasarana pendidikan seharusnya

diupayakan semaksimal mungkin agar lembaga pendidikan Islam

memiliki daya Tarik yang khas. Jika terjadi demikian, maka posisi tawar

lembaga tersebut terhadap masyarakat sekitar sangatlah tinggi. Hal ini

sangat mungkin terjadi jika sarana prasarana ini mendapat perhatian

besar dari manajer pendidikan mulai dari tahap perencanaan hingga

perawatan

Jadi yang dimaksud dengan manajemen sarana dan prasarana

pendidikan dalam tesis ini adalah kegiatan yang mengatur untuk

mempersiapkan segala peralatan dan pengelolaan sarana dan prasarana

pendidikan secara keseluruhan mulai dari perencanaan, pengadaan,

pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan yang kesemuanya

dimaksudkan untuk menilai sampai dimana manajemen tersebut

mencapai hasil dalam usaha untuk mendukung proses kegiatan belajar

mengajar. Dalam penelitian ini penulis batasi tentang sarana pendidikan

Page 36: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

17

adalah peralatan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang

proses pendidikan, seperti gedung sekolah, perabot sekolah, alat-alat

kantor dan alat-alat pendidikan. Sedangkan prasarana pendidikan penulis

memberi batasan alat yang tidak langsung menunjang jalannya proses

pendidikan, seperti lokasi atau tempat, taman sekolah dan lapangan olah

raga.

Manajemen sarana dan prasarana hakikatnya bertujuan agar

seluruh sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah bisa:

a. Dikelola dengan teratur.

b. Diurus dengan lebih terurut berdasarkan tahun pembelian.

c. Memudahkan dalam pengambilan untuk penggunaan di kelas.

d. Memudahkan untuk pertanggungjawaban.

e. Memudahkan dalam pelacakan barang.

f. Memudahkan dalam proses penghapusan dan penggantian barang

g. Merapikan gudang penyimpanan barang.

Dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

sarana dan prasarana pendidikan adalah keseluruhan proses kerjasama

dalam pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara

efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.

2. Sarana Prasarana Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber

daya yang penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan

program pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana

dan prasarana pendidkan yang dimiliki sekolah dan oleh optimalisasi

pengelolaan dan pemanfaatannya.32

Dibandingkan dengan pengelolaan

keuangan pendidikan yang sudah cukup sulit penanganannya, maka

pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan terasa lebih sulit lagi,

karena semua orang terlibat dalam manajemen dapat membuat

32

Matin & Nurhatti Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan,

(Depok:Rajawali Pers, 2018), hlm. 1

Page 37: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

18

pengelolaan menjadi tidak efektif, tidak efisien, atau mungkin gagal

sekali. adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam

mencapai maksud atau tujuan; alat; media.33

Sarana dan prasarana pendidikan juga sebagai salah satu dari unsur

manajemen pendidikan yang memiliki peranan penting dalam proses

belajar mengajar, sarana pendidikan merupakan hal yang tidak boleh

diabaikan. Sarana dan prasarana pendidikan juga digunakan untuk

mempermudah pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan

dengan mengunakan sarana dan prasarana pendidikan yang tepat dalam

program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien.

Menurut E. Mulyasa, Sarana Pendidikan adalah peralatan dan

perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses

pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar, seperti gedung, ruang

kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.34

Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses

belajar-mengajar. Menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media

Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud

dengan sarana adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses

belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar

pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur,

efektif dan efisien.

Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber

daya yang penting dalam menunjang proses belajar mengajar disekolah.

Keberhasilan dari program pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi

oleh optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatannya.35

Sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah dua hal yang

berbeda. Depdiknas telah membedakan anatara sarana pendidikan dan

33

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hlm. 700. 34

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),

hlm. 49. 35

Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan,( Jakarta: PT GrafindoPersada, 1993), hlm. 81.

Page 38: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

19

prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat

peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam

proses pendidikan di sekolah. Berkaitan dengan ini, prasarana

pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak

langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.36

Sarana yang berupa alat peraga yaitu alat-alat yang digunakan

untuk lebih memperjelas pelajaran yang sedang disampaikan oleh guru

dan dipelajari siswa. Alat peraga tersebut diharapkan dalam proses

pembelajaran lebih mudah memberikan pengertian kepada siswa

berturut-turut dari perbuatan yang konkret sampai pada benda yang

sangat abstrak. Sarana yang berupa media pengajaran yaitu sarana

pendidikan yang digunakan untuk menampilkan pembelajaran yang

dimaksudkan, maka media pengajaran disebut juga media pendidikan.

Media pendidikan dalam pengelompokan di atas merupakan bagian dari

sarana pendidikan dan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan dari si pengirim ke si penerima

pesan sehingga dapat menarik siswa untuk mengikuti prose

pembelajaran yang sedang berlangsung.

Ditinjau dari fungsi atau perannya terhadap pelaksanaan proses

belajar mengajar, maka sarana pendidikan dibagi menjadi dua macam

yaitu alat palajaran dan media pendidikan. Alat pelajaran adalah alat atau

benda yang secara langsung digunakan oleh guru dan murid untuk

pembelajaran. Alat pelajaran terdiri dari (1) Buku-buku (2) Kamus,

Kitab Al-Qur‟an (3) Alat-alat Peraga (4) Alat-alat praktek (5) Alat tulis

menulis. Nasional Education Assosiation menyatakan media adalah

bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta

peralatannya. Media Pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong

36

Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam………………….,hlm. 48

Page 39: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

20

terjadinya proses belajar pada diri siswa.37

Jenis-jenis media pendidikan

yaitu (1) Media audio (2) Media visual (3) Media audio-visual.

Prasarana pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu bangunan

sekolah dan perabot sekolah. Bangunan sekolah terdiri dari Ruang Teori,

Ruang Administrasi/Kantor, Ruang Penunjang, Prasarana

Lingkungan/Infrastruktur, Perabot Sekolah/Madrasah. Sedangkan

perabot adalah sarana pengisi ruang. Segala perlengkapan yang tidak

berhubungan langsung dengan proses belajar-mengajar. Artinya bukan

alat yang dipakai oleh pengajar/siswa untuk menjelaskan konsep.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sarana pendidikan

adalah semua fasilitas yang secara langsung dan menunjang proses

pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, baik yang bergerak

maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat

berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efesien. Sedangkan yang

dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak

langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti

halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi

dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti

taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai

sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana

pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan

adalah segenap proses yang secara langsung maupun tidak langsung

menunjang proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara

efektif dan efisien.

3. Tujuan Manajeman Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Secara umum, tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan

adalah memberikan layanan secara profesional di bidanag sarana dan

prasarana pendidikan dalam rangka terselengaranya proses pendidikan

37

Arif S Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian , Perkembangan dan

Pemanfaatannya, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 6

Page 40: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

21

secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut.

a) Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan

melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan

seksama. Dengan perkataan ini, melalui manajemen perlengkapan

pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh

sekolah adalah sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas

tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang

efisien.

b) Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah

secara tepat dan efisien.

c) Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasaran sekolah,

sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi sipa pakai dalam

setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.38

Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan

memiliki tujuan sebagai berikut. Pertama, menciptakan sekolah atau

madrasah yang bersih, rapi, indah, sehingga menyenangkan bagi warga

sekolah atau madrasah. Kedua, tersedianya sarana dan prasarana yang

memadai baik secara kualitas maupun kuantitas dan relevan dengan

kepentingan dan kebutuhan pendidikan.

Jadi tujuan dari manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu

agar dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses

pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Menurut Hunt Pierce, prinsip dasar dalam manajemen sarana dan

prasarana disekolah sebagai berikut:

a) Lahan bangunan dan perlengkapan perabot sekolah harus

menggambaran cita dan citra masyarakat seperti halnya yang

dinyatakan dalam filsafat dan tujuan pendidikan.

b) Perencanaan lahan bangunan, dan perlengkapan-perlengkapan

perabot sekolah hendaknya merupakan pancaran keinginan bersama

38

Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014),

hlm. 5.

Page 41: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

22

dan dengan pertimbangan suatu tim ahli yang cukup cakap yang ada

di masyarakat.

c) Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah

hendaknya disesuaikan memadai bagi kepentingan anak-anak didik,

demi terbentuknya karakter mereka dan dapat melayai serta

menjamin mereka diwaktu belajar, bekerja, dan bermain sesuai

dengan bakat mereka

d) Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah

serta alatalatnya hendaknya disesuaikan dengan kepentingan

pendidikan yang bersumber dari kepentingan serta keutamaan atau

manfaat bagi anak-anak/murid-murid dan guru-guru. Sebagai

penanggung jawab harus membantu program sekolah secara efektif

melatih para petugas serta memilih alatnya dan cara

menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri serta

mlaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan fungsi dan profesinya.

e) Seorang penanggung jawab sekolah harus mempunyai kecakapan

untuk mengenal, baik kualitatif maupun kuantitatif serta

menggunakan dengan tepat fungsi bangunan dan perlengkapannya.

f) Sebagai penangungjawab harus mampu memelihara dan

mengunakan bangunan dan tanah sekitarnya sehingga ia dapat

membantu terwujudnya kesehatan, keamanan, kebahagiaan dan

keindahan serta kemajuan dari sekolah dan masyarakat. Gedung-

gedung yang dibangun harus diupayakan melalui perencanaan yang

matang sehingga minimal digunakan dalam waktu 25 tahun. Untuk

itu gedung harus kuat, awet dan posisinya tepat sehingga tidak

sampai dibongkar kemudian didirikan gedung baru di tempat yang

sama dalam waktu yang relatif cepat, karena cara itu adalah

pemborosan. Sebaiknya gedung itu dibangun bertingkat yang

mengandung manfaat di samping menghemat tanah juga terkesan

kokoh. Bentuk gedung pun sebaiknya juga indah dan memiliki gaya

arsitektur yang khas yang menyebabkan orang yang memandang

Page 42: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

23

merasa tertarik.

g) Sebagai penanggungjawab sekolah bukan hanya mengetahui

kekayaan sekolah yang dipercayakan kepadanya, melainkan harus

memperhatikan seluruh alat-alat pendidikan yang dibutuhkan oleh

anak didiknya.39

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai tujuan manajemen

sarana dan prasarana pendidikan seperti di atas maka dapat disimpulkan

bahwa tujuan dari manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu

agar dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses

pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

4. Dasar Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan.

Dasar hukum sarana dan prasarana di sekolah dapat diuraikan

sebagai berikut:

Sesuai dengan undang – undang sistem pendidikan nasional no. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 mengatakan:

(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana

dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan

intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

(2) Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan

pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.40

Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 32 Tahun 2013

tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan. Pasal 42 ayat (1) yang berbunyi :

“setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yeng meliputi perabot

sekolah, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber

belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

39

Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Yogyakarta:Ar-

Ruzz Media, 2012), h.82-83 40

Undang-undang sistem pendidikan nasional, hlm. 31.

Page 43: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

24

berkelanjutan. Kemudian ayat (2) menyatakan “Setiap satuan pendidikan

wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang

pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit

produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,

tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang/tempat

lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur

dan berkelanjutan.41

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan

komponen penting dalam pendidikan dan menjadi salah satu dari

delapan standar nasional pendidikan. Begitu pentingnya sarana prasarana

pendidikan sehingga setiap intansi berlomba-lomba untuk memenuhi

standar sarana dan prasarana pendidikan demi meningkatkan mutu

pendidikannya, tidak itu saja kelengkapan sarana prasarana merupakan

salah satu daya tarik bagi calon peserta didik.42

5. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Agar proses pendidikan bisa tercapai dengan baik, ada beberapa

prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah agar tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip

yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Prinsip pencapaian tujuan pada dasarnya adalah manajemen

perlengkapan sekolah dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas

sekolah dalam keadaan kondisi sipa pakai. Oleh sebab itu,

manajemen perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil apabila

fasilitas sekolah itu siap pakai setiap saat, pada setiap ada seseorang

personel sekolah akan menggunakannya.

b. Prinsip efisiensi yaitu semua kegiatan pengadaan sarana dan

prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati,

41

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, bab VII tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 42 ayat (1) dan pasal 42 ayat (2). 42

Barnawi & M.Arifin. Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah (Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2012), hlm. 17.

Page 44: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

25

sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan

harga yang relative murah. Dengan prinsip efisiensi juga berarti

bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan

dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan.

Dalam rangka itu maka perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi

dengan petujuk teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk

teknis tersebut dikomunikasikan kepada semua personel sekolah

yang diperkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, bilamana

dipandang perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personel.

c. Prinsip administratif bahwa di Indonesia terdapat sejumlah peratutan

perundang-undangan yang berkenaan dengan sarana dan prasarana

pendidikan. Sebagai contohnya adalah peraturan tentang

inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara. Dengan

prinsip administratif semua perilaku pengelolaan perkengkapan

pendidikan di sekolah itu hendaknya selalu memperhatikan undang-

undang, peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah diberlakukan

oleh pemerintah. Sebagai upaya penerapannya, setiap penanggung

jawab pengelolaan perlengkapan pendidikan hendaknya memahami

semua peraturan perundang-undangan tersebut dan

menginformasikan kepada semua personel sekolah yang

diperkirakan akan berpartisipasi dalam pengelolaan perlengkapan

pendidikan.

d. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu bahwa manajemen sarana

dan prasarana pendidikan di sekolah harus didelegasikan kepada

personil sekolah yang bertanggung jawab.

e. Prinsip Kekohesifan Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen

sarana prasarana di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk

proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh kerena itu, walaupun

semua orang yang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan itu telah

memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun antara

Page 45: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

26

satu dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik.43

6. Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Menurut Nawawi (1987) yang dikutip Bafadal, mengklasifikasikan

sarana dan prasarana pendidikan menjadi beberapa macam yaitu ditinjau

dari sudut 1) habis tidaknya dipakai; 2) bergerak tidaknya pada saat

digunakan; dan 3) hubungannya dengan proses belajar mengajar.

a. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai.

Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana

pendidikan yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana

pendidikan yang tahan lama.

1) Sarana pendidikan yang habis dipakai. Sarana pendidikan yang habis

dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa

habis dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini membutuhkan biaya

yang tidak sedikit karena apa yang sudah dibeli tidak bisa kita

gunakan lagi. Contohnya adalah kapur tulis yang biasa digunakan

oleh guru dan siswa dalam pembelajaran, beberapa bahan kimia yang

sering digunakan oleh seorang guru dan siswa dalam pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu, ada beberapa sarana pendidikan

yang berubah bentuk, misalnya, kayu, besi dan kertas karton yang

sering digunakan oleh guru dalam mengajar materi pelajaran

keterampilan. Sementara, sebagai contoh sarana pendidikan yang

berubah bentuk adalah pita mesin tulis, bola lampu dan kertas.

2) Sarana pendidikan yang tahan lama. Sarana pendidikan yang tahan

lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara

terus menerus dalam waktu yang relatif lama. Contohnya adalah

bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe dan beberapa peralatan

olahraga. Dalam hal ini sarana pendidikan yang tahan lama

merupakan inventaris yang secara terus menerus masih membutuhkan

biaya untuk perawatan.

43

Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah teori dan aplikasinya(Jakarta:

Bumi Aksara,2014), hlm.5-6

Page 46: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

27

b. Ditinjau dari Sarana Pendidikan Bergerak Tidaknya.

1) Sarana pendidikan yang bergerak. Sarana pendidikan yang

bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau

dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Contohnya

adalah lemari arsip merupakan salah satu sarana pendidikan yang

bisa digerakkan atau dipindahkan kemana-mana bila diinginkan.

2) Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak. Sarana pendidikan

yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang

tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, seperti

tanah, bangunan, sumur dan menara, serta saluran air dari

PDAM/ semua yang berkaitan dengan itu seperti pipanya, yang

relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.

c. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar.

Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis

sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung

digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti kapur tulis, spidol

(alat pelajaran), alat peraga, alat praktik dan media/sarana pendidikan

lainnya yang digunakan guru/dosen dalam mengajar. Kedua, sarana

pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses

belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor.

Adapun prasarana pendidikan diklasifikasikan dua macam.

Pertama, prsarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk

proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang

praktik keterampilan dan ruang laboratorium. Kedua, prasarana

pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar

mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses

belajar mengajar, seperti ruang kantor, kantin, masjid/ mushola, tanah,

jalan, menuju lembaga, kamar kecil, ruang usaha kesehatan, ruang guru,

ruang kepala sekolah dan tempat parkir kendaraan.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hubungannya dengan

proses belajar mengajar, sarana pendidikan ada dua yakni sarana

Page 47: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

28

pendidikan langsung dan tidak langsung. Sedangkan, prasarana

pendidikan juga terbagi menjadi dua, yaitu prasarana pendidikan

langsung dan tidak langsung. Pengelolaan sarana dan prasarana pada

yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung ini adalah untuk

menyediakan dan memberdayakan sarana dan prasarana guna

menunjang program pendidikan.44

B. Proses Manajeman Sarana Prasarana Pendidikan

Proses-proses yang dilakukan dalam upaya membentuk siklus

manajemen sarana prasarana pendidikan meliputi: perencanaan, pengadaan,

penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan, dan penghapusan

sarana prasarana pendidikan. Adapun yang akan dibahas secara rinci

mengenai proses sarana prasarana pendidikan pada kali ini sesuai dengan

fokus dan sub fokus penelitian adalah mengenai proses perencanaan,

pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan sarana prasarana

pendidikan.

1. Perencanaan Sarana Prasarana Pendidikan

Perencanaan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan

dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang

akan atang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Roger A. Kauffman seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah,

perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak

dicapai dan menetapkan jalan dan sumber-sumber yang diperlukan untuk

mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan adalah

pola perbuatan menggambarkan di muka hal-hal yang akan dikerjakan

kemudian.45

Perencanaan dalam pendidikan berarti persiapan menyusun

keputusan tentang masalah atau pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh

sejumlah orang dalam rangka membantu orang lain (terutama anak

44

Sri Minarti, Manajemen Sekolah, Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri(Yogyakarta: Ar-ruz Media, 2011), hlm. 251. 45

Fatah Syukur, Manajemen Sumberdaya Manusia Pendidikan, (Semarang: PT. Pustaka

Rizki Putra, 2002), hlm. 19.

Page 48: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

29

didik/santri) untuk mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses

mendefinisikan tujuan organisasi dan bagaimana mencapai tujuan

tersebut. Perencanaan merupakan salah satu fungsi utama manajemen.

Perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan pembelian,

pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan peralatan dan

perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan. Tanpa perencanaan atau

salah dalam merencanakan sarana prasarana pendidikan akan berakibat

buruk terhadap keberlangsungan lembaga pendidikan.46

Berkaitan dengan perencanaan ini, dijelaskan bahwa perencanaan

pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali dengan

analisis jenis pengalaman pendidikan yang diprogramkan sekolah.

Untuk mengadakan perencanaan kebutuhan alat pelajaran dilalui tahap

tahap tertentu, seperti : menyebaran angket kebutuhan alat/ media

praktek kepada guru. Metode untuk mengklasifikasikan perencanaan

dapat dilihat dari waktu, penggunaan dan jangkauan.47

a. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning)

Perencanaan ini meliputi jangka waktu 10 tahun ke atas. Dalam

perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat

kuantitatif,tetap lebih kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan

ideal yang diinginkan pencapaian keadaan yang bersifat

fundamental, contoh: Propernas.

b. Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning)

Perencanaan ini meliputi jangka waktu antara tiga sampai dengan

delapan tahun. Di Indonesia umumnya lima tahun. Perencanaan

jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan

jangka panjang. Walaupun perencanaan jangka menengah ini masih

bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang

diproyeksikan secara kuanttatif, contoh: Propeda.

c. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning)

46

Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2014), hlm. 51. 47

Sulistyorini, Menejemen Pendidikan Islam, (Teras, Yogyakarta, 2009), hal. 116.

Page 49: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

30

Jangka waktunya kurang maksimal satu tahun. Perencanaan jangka

pendek tahunan (annual plan) disebut juga perencanaan operasioanl

tahunan (annual operational planning). Contoh, proyek-proyek.

Metode untuk mengklasifikasikan perencanaan dapat dilihat dari

waktu, penggunaan dan jangkauan. Adapun macam pendekatan

perencanaan pendidikan: (1) pendekatan kebutuhan, (2) pendekatan

ketenaga kerjaan, (3) pendekatan untung rugi, (4) pendekatan cost

effectiveness.

Perencanaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai

keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian,

pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan peralatan

dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan

kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang

mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi.

Dalam menentukan kebutuhan diperlukan beberapa data di antaranya

adalah distribusi dan komposisi, jenis, jumlah, dan kondisi (kualitas)

sehingga berhasil guna, tepat guna, dan berdaya guna dan kebutuhan

dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besaran pembiayaan

dari dana yang tersedia. Perencanaan pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan

penentuan skala prioritas kegiatan untuk dilaksanakan yang

disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.

Perencanaan yang efektif dalam penyusunannya harus dilakukan

melalui suatu rangakaian pertanyaan yang perlu dijawab dengan

memuaskan, yaitu:

(What)

Kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan?

(Where)

Dimana kegiatan hendak dilaksanakan? Pertanyaan ini

mencakup tata ruang yang disusun, tempat yang akan

digunakan, tempat perhimpunan alat-alat serta perlengkapan

lainnya.

Page 50: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

31

(When)

Bilamana kegiatan tersebut hendak dilaksanakan? Hal ini

berarti harus tergambar sistem prioritas yang akan digunakan,

penjadwalan waktu, target, fase-fase tertentu yang akan

dicapai serta hal-hal lain yang berhubungan dengan faktor

waktu. Rencana kebutuhan dibuat untuk jangka waktu

pendek, menengah, dan panjang.

(How)

Bagaimana cara melaksanakan kegiatan ke arah tercapainya

tujuan? Yang diackup oleh pertanyaan ini menyangkut sistem

kerja, standar yang harus dipenuhi, cara pembuatan dan

penyampaian laporan, cara menyimpan dan mengolah

dokumen-dokumen yang timbul sebagai akhir pelaksanaan.

(Who)

.

Pertanyaan siapa? Berarti diketemukannya jawaban tentang

personalia, tentang pembagian tugas, wewenang dan

tanggung jawab

(Why)

Secara filosofis, pertanyaan yang terpenting diantara

rangkaian pertanyaan ini ialah “Mengapa” karena pertanyaan

ini ditujukan kepada kelima pertanyaan yang mendahuluinya

Terdapat beberapa prosedur dalam perencanaan sarana dan

prasarana pendidikan. Untuk perencanaan sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah dilakukan melalui tahapan berikut:

1) Menganalisis kebutuhan.

2) Menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada.

3) Mengadakan seleksi.

4) Menyediakan dana.

5) Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan

sarana dan prasarana.

Dari uraian di atas dapatlah dipahami bahwa perencanaan

merupakan awal kegiatan manajemen dalam setiap organisasi karena

melalui perencanaan ini ditetapkan apa yang akan dilakukan, kapan

melakukannya dan siapa yang akan melakukan kegiatan tersebut. Akan

tetapi sebelum sampai pada langkah-langkah ini diperlukan data dan

informasi yang cukup serta analisis untuk menetapkan rencana konkrit

Page 51: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

32

yang sesuai dengan kebutuhan organisasi

2. Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan.

Pengadaan sarana prasarana pendidikan adalah kegiatan

penyediaan semua jenis sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam konteks lembaga pendidikan, pengadaan sarana prasarana

pendidikan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara

menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil

perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran

agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien

sesuai dengan tujuan yang diinginkan.48

Pengadaan sarana dan prasarana sekolah biasanya dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan pendidikan dan

program sekolah, menggantikan barang-barang yang rusak, hilang

dihapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di pertanggung jawabkan.

Dengan pengadaan tersebut diharapkan dapat menjaga tingkat persediaan

barang setiap tahun anggaran mendatang. Berkenaan dengan pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan di sekolah ada tiga hal yang perlu

dipahami. Pertama, bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di

sekolah harus melalui perencanaan yang hati-hati. Kedua, bahwa banyak

cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah.

Ketiga, bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah

harus diadministrasikan dengan tertib, sehingga semua pegeluaran uang

yang berkenaan dengan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di

sekolah itu dapat dipertanggungjawabkan baik kepada Pemerintah,

yayasan pembina, maupun masyarakat. Ada beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk kegiatan pengadaan sarana prasarana pendidikan.

Beberapa cara tersebut antara lain: pembelian, produksi sendiri,

penerimaan hibah, penyewaan, peminjaman, pendaurulangan, penukaran

48

Matin, Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan…………., 21.

Page 52: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

33

dan rekondisi / rehabilitasi.49

Pada dasarnya pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan merupakan suatu upaya merealisasikan rencana

pengadaan perlengkapan sarana dan prasarana yang telah di susun

sebelumnya. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan sangat

dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk memperlancar proses kegiatan

pendidikan. Sistem pengadaan sarana dan prasarana sekolah dapat

dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

a. Droping dari pemerintah, hal ini merupakan bantuan yang diberikan

pemerintah kepada sekolah. Bantuan ini sifatnya terbatas sehingga

pengelola sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tetap harus

mengusahakan dengan cara yang lain.

b. Pengadaan sarana dan prasarana sekoalah dengan cara membeli baik

secara langsung maupun melalui pemesanan terlebih dahulu.

c. Meminta sumbangan dari walimurid atau mengajukan proposal bantuan

pengadaan sarana dan prasarana sekolah ke lembaga-lembaga sosial

yang tidak mengikat.

d. Pengadaan perlengkapan dengan cara menyewa atau meminjam ke

tempat lain.

e. Pengadaan perlengkapan sekolah dengan cara tukar menukar barang

yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan sekolah.50

Dari pemaparan diatas tentang pengadaan sarana dan prasrana

pendidikan disimpulkan bahwa pengadaan perlengkapan sekolah

biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan

perkembangan pendidikan disekolah, menggantikan barang-barang yang

rusak, hilang, dihapuskan atau sebab- sebab lain yang dapat

dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan pergantian dan untuk

menjaga tingkat persediaan barang setiap tahun anggaran mendatang.

Pengadaan perlengkapan sarana dan prasarana pendidikan dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti yang telah dipaparkan di atas. Hal

49

Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah………..,hlm. 60-63. 50

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, ( Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 121-122.

Page 53: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

34

ini dilakukan agar dalam pengadaan perlengkapan bisa terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan.

3. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan

untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan sarana dan prasarana

agar semua sarana dan prasarana tersebut selalu dalam keadaan baik

dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna

mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan bagian kegiatan

penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga

barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan.

Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar

barang atau bahan sekolah tetap dalam keadaan baik atau siap untuk

dipakai.51

Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah antara

lain:

a) Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu dan cuaca.

b) Agar barang tidak mudah hilang.

c) Agar barang tidak kadaluarsa.

d) Agar barang tidak mudah susut.

e) Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dapat dilakukan

dengan berbagai cara, antara lain: Pertama, pemanfaatan dan

pemeliharaan berdasarkan waktu, yang terdiri dari: (a) pemeliharaan

sehari-hari. Pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan setiap

hari biasanya dilakukan oleh petugas atau karyawan yang menggunakan

barang dan bertanggung jawab atas barang tersebut, misalnya

pemeliharan ruang kerja, mesin tik, komputer, internet dan mobil. (b)

pemeliharaan berkala. Pemeliharaan berkala dilakukan menurut jangka

waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali, sebulan

sekali atau dua bulan sekali. Pemeliharaan berkala dapat dilakukan

untuk berbagai jenis sarana dan prasarana dan biasanya dilakukan oleh

51

Matin, Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ……,hlm. 89

Page 54: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

35

petugas khusus yang menangani pemeliharaan barang. Cara kedua dari

pemanfaatan dan pemeliharaan berdasarkan jenis barang, terdiri dari:(a)

pemanfaatan dan pemeliharaan barang bergerak. Pemanfaatan dan

pemeliharaan barang bergerak dapat dilakukan setiap hari atau secara

berkala. Contoh: kendaraan bermotor, mesin kantor, dan alat elektroni.

(b) pemanfaatan dan pemeliharaan barang tidak bergerak. Pemanfaatan

dan pemeliharaan barang tidak bergerak juga dapat dilakukan setiap

hari atau secara berkala untuk mengetahui sampai sejauh mana kualitas

barang tersebut masih dapat digunakan. Contoh: membersihkan debu-

debu yang menepel pada alat, sebaiknya dilakukan setiap hari agar alat

dapat selalu terjaga kebersihannya, juga untuk mencegah kerusakan.

Instalasi listrik dan air dapat dilakukan secara berkala.52

4. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan.

Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan

pencatatan atau pendaftarana barang-barang milik lembaga (sekolah) ke

dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratutr menurut

ketentuan dan tata cara yang berlaku. Baranag inventaris sekolah adalah

semua barang milik Negara (yang dikuasai sekolah) baik yang

diadakan/dibeli melalui dana dana dari pemerintah, komite sekolah dan

masyarakat, maupun yang diperoleh sebagai pertukaran, hadiah ata hibah

serta hasil usaha pembuatan sendiri dari sekolah guna menunjang

kelancaran proses belajar mengajar. Melalui inventarisasi akan dapat

diketahui dengan mudah jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan,

merk/ukuran dan harga barang yang ada disekolah. Tujuan kegiatan

inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yaitu:

1). Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah.

2). Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan maupun

untuk pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana sekolah.

52

Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi, Gramata Publishing, 2016), hlm. 186

Page 55: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

36

3). Sebagai pedoman untuk menghitung kekayan suatu sekolah dalam

bentuk materil yang dapat dinilai dengan uang.

4). Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan

prasarana yang dimiliki sekolah.

Tiap sekolah wajib menyelenggarakan inventarisasi barang milik

negara yang dikuasai/diurus oleh sekolah masing-masing secara teratur,

tertib dan lengkap. Kepala sekolah melakukan dan bertanggung jawab

atas terlaksananya inventarisasi fisik dan pengisian daftar inventaris

barang milik negara yang ada di sekolahnya.

Daftar inventarisasi barang yang disusun dalam suatu organisasi yang

lengkap, teratur dan berkelanjutan dapat memberikan manfaat, yakni

sebagai berikut.

1). Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan kebutuhan

dan menyusun rencana kebutuhan barang.

2). Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman

dalam pengarahan pengadaan barang.

3). Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman

dalam penyaluran barang.

4). Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang

( tua, rusak, lebih) sebagai dasar untuk menetapkan penghapusannya.

5). Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan

pengawasan dan pengendalian barang.

Berdasarakan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan seluruh

aset yang dimiliki sekolah agar terkontrol dan terawasi secara rinci

sehingga memudahkan untuk kebutuhan seperti pelaporan sarana dan

prasarana sekolah. Inventarisasi agar lebih terkelola dengan baik maka

perlu pengadministrasian seperti pembuatan buku inventaris, buku

pembelian, buku penghapusan, dan kartu barang. Selain itu, perlu

klasifikasi dan pengkodean sarana dan prasarana untuk memudahkan

dalam pencarian informasi sarana dan prasarana.

Page 56: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

37

5. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.

Penghapusan adalah suatu aktivitas manajemen sarana dan

prasarana pendidikan yang bermaksud untuk meniadakan barang-barang

inventaris lembaga dengan mengikuti tata kaidah, perundangundangan,

dan peraturan yang berlaku. Tujuan penghapusan sarana dan prasarana

pendidikan menurut Bafadal (2004) adalah:

a) Mengurangi dan mencegah kerugian yang lebih besar sebagai akibat

dari adanya dana yang dikeluarkan untuk pos perbaikan.

b) Mengurangi dan mencegah terjadinya pemborosan dana sebagai akibat

dari biaya pengamanan, penggudangan sarana dan prasarana yang

tidak dapat digunakan lagi.

c) Mengurangi beban dan kalau perlu membebaskan intuisi dari tanggung

jawab pemeliharaan dan pengamanan barangbarang yang sudah tidak

dapat dipakai lagi.

d) Mengurangi beban pekerjaan inventarisasi yang secara terus menerus

atau berkala yang harus dilakukan.

e) Menghapuskan barang-barang yang out of date dari lembaga agar tidak

memboroskan tempat atau ruangan.

f) Agar barangbarang sekali pakai (tidak dapat diperbaharui lagi) tidak

menumpuk di lembaga pendidikan.

g) Agar ada alasan juga untuk mengadakan barang baru yang lebih besar

sesuai dengan tuntutan kebutuhan dari anggaran pengadaan.53

Secara definitif, penghapusan perlengkapan adalah kegiatan

meniadakan barang-barang milik lembaga (bisa juga sebagai milik

negara) dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan peraturan

perundang- undangan yang berlaku. Salah satu dari aktivitas dalam

manajemen sarana dan prasarana pendidikan, penghapusan bertujuan:

a. Mencegah dan membatasi kerugian yang lebih besar sebagai akibat

pengeluaran dana untuk perbaikan perlengkapan yang rusak.

53

Muhammad Kristiawan, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017),

hlm. 105.

Page 57: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

38

b. Mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamanan yang tidak

berguna lagi.

c. Membebaskan lembaga dari tanggung jawab pemeliharaan dan

pengamanan

d. Meringankan beban inventarisasi.

C. Hasil penelitian yang relevan

Berdasarkan telaah pustaka yang penulis lakukan, penelitian

manajemen sarana dan prasarana pernah dilakukan oleh :

1. Teori saudari Siti Khoiriyah dalam Tesisnya yang berjudul Manajemen

Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di SDN 1 Pendowo Asri Kecamatan

Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang , yang menyimpulkan bahwa :(1)

perencanaan sarana prasarana dilakukan oleh panitia tiap awal tahun

pelajaran, (2) pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan cara

membeli, bantuan, dan membuat sendiri. Sumber dana yang digunakan

berasal dari dana BOS dan DAK, (3) Inventarisasi dilakukan dalam rangka

penyempurnaan pengurusan dan pengawasan. Sekolah melakukan kegiatan

inventarisasi yang dilaksanakan oleh bendahara barang dan operator

DAPODIK, (4) penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

disesuaikan dengan kebutuhan serta mengikuti tata tertib yang telah dibuat,

(5) penghapusan sarana dan prasarana dilakukan terhadap sarana dan

prasarana yang rusak atau hilang, (6) kendala yang dihadapi sekolah dalam

manajemen sarana dan prasarana adalah keterbatasan dana, kompetensi

petugas yang belum memadai serta belum semua guru memiliki kesadaran

terhadap pemeliharaan dan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan.54

2. Teori saudara Bekti Handayani dalam Tesisnya yang berjudul Pengaruh

Tingkat Pendidikan, Sarana Prasarana Dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Guru Di SMA Negeri I Karangdowo yang menyimpulkan bahwa

untuk mengetahui pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan, sarana

prasarana, dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri I

54

Siti Khoiriyah, Tesis, Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Sdn 1

Pendowo Asri Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang, Bandar Lampung, 2016

Page 58: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

39

Karangdowo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMA di Karangdowo yang

berjumlah 57 guru. Penelitiaan ini termasuk dalam penelitiaan sensus

karena yaang dijadikan subyek adalah semua populasi yaitu guru. Data

diperoleh melalui angket. Berdasarkan analisis regresi secara parsial untuk

variabel tingkat pendidikan diperoleh hasil Freg > F tab =

2,220>2,002 .oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa tingkat pendidikan

diterima dan diuji kebenarannya, untuk variabel sarana prasarana diperoleh

hasil Freg< Ftab =1,878 < 2,002, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

sarana prasarana tidak diterima dan tidak teruji kebenarnya, untuk variabel

lingkungan kerja diperoleh hasil Freg >F tab = 2,222>2,002, oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja diterima dan diuji

kebenarannya. Berdasarkan analisis regresi linier berganda diperoleh hasil

Freg > Ftab = 13,727 > 2,760. Oleh karena itu dapat disimpulkan tingkat

pendidikan, sarana prasarana dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru

diterima dan teruji kebenarannya.55

3. Teori saudari Siska Amelia dalam Tesisnya yang berjudul Manajemen

Sarana Prasarana Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri Model Palangka

Raya menyimpulkan dari hasil penelitiannya mengenai manajeman sarana

prasarana di MAN Model Palang Karya adalah Sistem Perancanan dan

pengadaan sarana prasarana yang baik adalah dengan memahami

kebutuhan dari masing masing bidang, lalu dilakukan analisis mendalam

mengenai sarana prasarana apa saja yang akan masuk dalam perencanaan

sarana prasarana selama 1 tahun kedepan yang dibarengi dengan seleksi

dalam penentuan skala prioritas serta adanya penyesuaian antara lain

dengan keadaan keuangan dan kebutuhan kurikulum analisis perencanaan

dan pengadaan sarana prasarana yang baik adalah dengan melibatkan

semua pihak hal itu dikarenakan agar bisa menghindari adanya

55

Bekti Handayani, Tesis, Pengaruh Tingkat Pendidikan, Sarana Prasarana Dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Sma Negeri I Karangdowo, Surakarta, 2005

Page 59: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

40

penyalahgunaan dalam pengadaan sarana prasarana pendidikan56

4. Teori saudari Siti Nadhiroh, dalam Tesisnya yang berjudul Manajemen

Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam Memanfaatkan Lingkungan

Sebagai Sumber Belajar, menyimpulkan bahwa Konsep manajeman sarana

dan prasana pendidikan di MIN Jejeran Bantul diawali dengan membuat

daftar prioritas, berprinsip pada kebutuhan yang bersifat urgen untuk

kelancaran proses belajar mengajar di madrsah dengan

mempertimbangankan kualitas serta kuantitas. Kegaitan manajemen

sarana dan prasarana yang ada d MIN Jejeran Bantul meliputi; Kegiatan

perencanaan/analisis kebutuhan, pengadaan, penginventarisan,

penggunaan sarana dan prasarana, pemeliharaan, penghapusan dan

pertanggung jawaban. sarana dan prasarana yang lengkap dimanfaatkan

menjadi sumber belajar untuk mempermudah peserta didik dalam

memahami materi. Jenis lingkungan yang dimanfaatkan sebagai sumber

belajar di MIN Jejeran Bantul beraneka ragam, salah satunya yaitu ; 1

Lingkungan sosial , seperti ; pasar , dan kantor kelurahan, 2. lingkungan

personal, seperti; pengrajin batik, dan dokter57

5. Teori saudari Sri Elyanti dalam Tesisnya yang berjudul Pengaruh Sarana

Prasarana Dan Media Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

(PAI) Di SMP Negeri Se-Kecamatan Pasir Penyu, Riau 2013, dari hasil

penelitiannya disimpulkan bahwa Sarana prasarana secara parsial

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI di SMPN se-kecamatan Pasir

Penyu. Hal ini ditunjukkan oleh uji t yang didapat nilai thitung > ttabel

(3,130 > 1,977), sehingga Ho ditolak. Nilai t hitung positif, artinya bahwa

semakin meningkat sarana prasarana maka akan meningkatkan hasil belajar

PAI. 2. Media pembelajaran secara parsial berpengaruh terhadap hasil

belajar PAI di SMPN se-kecamatan Pasir Penyu. Hal ini ditunjukkan oleh

uji t yang didapat nilai thitung > ttabel (5,62 > 1,977), sehingga Ho ditolak.

56

Siska Amelia, Tesis, Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Di Madrasah Aliyah

Negeri Model Palangka Raya Tesis Sisca Amelia Palang Karya 2016, Palang Karya 2016 57

Siti Nahdhiroh, Tesis, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam

Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar, Yogyakarta 2016

Page 60: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

41

Nilai t hitung positif, artinya bahwa semakin meningkat media

pembelajaran maka akan meningkatkan hasil belajar PAI. 3. Sarana

prasarana dan media pembelajaran secara simultan berpengaruh terhadap

hasil belajar PAI di SMPN se-kecamatan Pasir Penyu. Hal ini ditunjukkan

oleh uji F yang didapat nilai F hitung > F tabel (49,567 > 3,059), sehingga

Ho ditolak.58

6. Teori Dr.Tubagus Djaber Abeng Ellong dalam jurnalnya yang berjudul

Manajeman Sarana dan Prasarana di lembaga pendidikan Islam

menyimpulkan bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat

didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan

prasarana pendidikan secara efektif. Tujuan daripada pengelolaan sarana

dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan layanan secara

profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses

pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Tujuan dari

manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu agar dapat memberikan

kontribusi yang optimal terhadap proses pendidikan dalam mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Proses manajemen sarana dan prasarana

pendidikan berkaitan erat dengan perencanaan sarana dan prasarana

pendidikan, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, pemeliharaan

sarana dan prasarana pendidikan, inventarisasi sarana dan prasarana

pendidikan dan pengahapusan sarana dan prasarana pendidikan.

D. Kerangka Pemikiran

Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui

sarana dan prasarana sebagai sarana vital pembelajaran terus diupayakan,

karena dengan kelengkapan sarana akan tercapai tujuan sekolah yang

tercermin dalam visi dan misi. Ketercapaian visi dan misi sekolah yang

ditunjang dengan kelengkapan sarana dan prasarana tidak lepas dari

pengeloaan manajemen sarana dan prasarana di lembaga tersebut. Dengan

58

Sri Elyanti, Tesis, Pengaruh Sarana Prasarana Dan Media Terhadap Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMP Negeri Se-Kecamatan Pasir Penyu, Riau 2013

Page 61: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

42

Perencanaan Pengadaan Inventarisasi Penghapusan Pemeliharaan

pengelolaan yang baik dan maksimal maka akan terwujud suatu citra sekolah

/branding yang dapat menjadi tolak ukur dari kinerja dalam satu periode.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur serta menjaga

sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi pada

proses pendidikan secara optimal dan berarti. Kegiatan pengelolaan ini

meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan,

inventarisasi, penghapusan serta penataan. Sarana dan prasarana pendidikan

dalam lembaga pendidikan sebaiknya dikelola dengan sebaik mungkin sesuai

ketentuan berikut ini, misalnya adalah lengkap, siap dipakai setiap saat rapi,

indah, bersih, kreatif, inovatif, memiliki jangkauan waktu penggunaan yang

panjang, memiliki tempat khusus untuk beribadah maupun pelaksanaan

kegiatan sosio-religius seperti mushola atau masjid dan lain-lain.59

Kerangka berfikir yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alur yang

dijadikan acuan dalam memahami masalah yang diteliti. Penelitian ini berfokus

pada proses dan pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes . Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang arah

penelitian ini, peneliti menggambarkannya dalam bentuk kerangka berpikir sebagai

kontrol peneliti dalam melakukan penelitian lebih lanjut. Hal ini dapat dilihat pada

bagan/skema kerangka teoretis sebagai berikut:

Gambar 2.18 Bagan Kerangka berpikir

59

Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam,………………….,hlm.174

Manajemen sarana dan prasarana pendidkan di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

Manajemen sarana dan prasarana pendidkan

Page 62: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) yang

bersifat Deskriptif Kualitatif yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai gejala yang ada, yakni keadaan gejala

menurut apa adanya pada saat penelitian itu dilakukan.60

Jadi, penulis

mewujudkan hasilnya dalam bentuk kata-kata atau kalimat mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan manajemen sarana prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data deksriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati.61

Sedangkan pendekatan penelitian yang penulis gunakan

ialah pendekatan kualitatif yang juga dapat dimaknai sebagai rangkaian

kegiatan penelitian yang mengembangkan pola pikir induktif dalam menarik

suatu kesimpulan dari suatu fenomena tertentu. Pola berfikir Induktif ini adalah

cara berfikir dalam rangka menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat

khusus kepada yang sifatnya umum.

Kesimpulan dari berbagai pendapat para pakar, bahwa penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post

positivisme yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam

terhadap suatu fenomena. Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis

mendalam (in depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus

karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda

60

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005), hlm.

234 61

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hlm.

36.

Page 63: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

44

dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan metodologi ini bukan suatu

generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.62

Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis, yaitu penelitian yang

berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang dihadapi SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes berdasarkan data-data yang ada63

atau upaya

mendeskripsikan situasi riil di SMP Al Hikmah Benda Sirampog yang faktual,

sistematis dan akurat dengan disertai analisis.64

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes yang

beralamat di Jalan Raya Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes

Provinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan bulan pebruari 2019 - april 2019.

SMP Al Hikmah Benda Sirampog dipilih sebagai lokasi penelitian dengan

beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1) SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes termasuk sekolah swasta favorit dan tertua usianya yang ada di

kecamatan Sirampog Brebes , 2) SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

memiliki sederet prestasi akademik maupun non akademik yang menunjukkan

adanya kualitas yang dimilikinya.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data penelitian, menurut Suharsimi Arikunto adalah benda,

hal atau orang, tempat variabel penelitian melekat.65

Sumber data dalam

penelitian ini adalah kelompok sumber yang berupa manusia, meliputi seluruh

anggota personalia yang terlibat dalam proses manajemen di lembaga SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes, yang terdiri dari Kepala Sekolah, Waka

Sarpras, sumber yang lainya adalah benda yang berupa dokumen, laporan,

notulen rapat, program kerja dan sebagainya. Dalam penelitian ini sumber data

62

Danu Eko Agustinova, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Calpulis,

2015), hlm. 10. 63

Cholid Narbuku dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Rumi Aksara,

2004), hlm. 41 64

Sudarwan Danim, Menjadi peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002) Hlm. 41. 65

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian …………………..,130.

Page 64: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

45

dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Adapun sumber data

di bagi menjadi tiga yaitu person, place dan paper. Untuk rinciannya sebagai

berikut:

1. Person adalah sumber data yang berupa orang, yaitu yayasan, kepala

sekolah, waka sarpas dan guru di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes.

2. Place adalah sumber data yang berupa tempat yang ada di di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes.

3. Paper adalah sumber data yang berupa simbol, misalnya: profil sekolah,

visi, misi dan tujuan dan data-data yang relevan dengan manajemen sarana

prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes.

Kemudian data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan sumber informasi atau

bahan mentah informasi.66

Data pada penelitian kualitatif adalah keseluruhan

situasi sosial yang meliputi place (tempat), actor (pelaku) dan activity

(aktivitas) yang berinteraksi secara sinergis. Data pada penelitian ini adalah

keseluruhan kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan yang meliputi

yang meliputi perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),

penggerakan (Actuating) dan pengawasan (Controlling).

Jadi yang dimaksud data dalam penulisan tesis ini adalah catatan

atas sekumpulan fakta yang digali di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes. Data dimaksud ada yang berupa dokumen surat, daftar, tabel angka,

diagram dan lain sebagainya saat observasi lapangan, kata-kata dari responden

saat wawancara, data visual, foto/gambar, citra dan fakta lainnya yang diserap

dari sumbernya ketika pengamatan dilakukan di lokasi penelitian yakni di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes. Dalam penelitan subyek bisa

dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

1). Self- report Data (data subyek). Data subyek adalah jenis data yang berupa

ini, sikap, pengalaman atau karakteristik orang atau sekelompok orang

66

Yaya Suryana, Metode Penelitian Manajemen Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2015), hlm. 270.

Page 65: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

46

yang menjadi subyek. Dengan demikian, data subyek merupakan data

yang dilaporkan oleh individu atau sekelompok. Data subyek diklarivikasi

berdasarkan bentuk tanggapan yang diberikan berupa verbal (lisan),

tertulis dan ekspresi, dari hasil pertanyaan. Dalam penelitian ini yang

termasuk data subyek adalah ketua yayasan, kepala sekolah, waka sarpas,

dewan pengajar dan siswa.

2. Data Fisik (Phisical Data). Data fisikal merupakan data jenis data

penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik, seperti masjid,

gedung, kitab kuning, pondok (tempat menetap) dan lain sebagainya.

3. Data Dokumenter (Documentery Data). Yang peneliti maksud dengan

dukumen yaitu: faktur, jurnal, suratsurat, notulen hasil rapat atau dalam

bentuk laporan program yang berkaitan dengan judul (obyek). Sumber

data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam

pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang

yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan, baik pertanyaan

tertulis atau lisan, apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka

sumber datanya bias berupa benda, gerak atau proses sesuatu, apabila peneliti

menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi

sumber data, sedangkan isi catatan subjek penelitian atau variable penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data meruapakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan.67

Maka teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini antara lain wawancara, observasi dan dokumentasi.

1) Wawancara

Wawancara (Interview), yaitu metode pengumpulan data dengan

tanya jawab secara sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan

67

Yaya Suryana, Metode Penelitian Manajemen Pendidikan……………….hlm. 62

Page 66: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

47

berdasarkan pada tujuan penelitian. Metode ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui informasi secara detail dan mendalam dari informan

dengan fokus masalah yang diteliti. Untuk memudahkan peneliti dalam

memfokuskan masalah yang akan diteliti, maka dibuat pedoman

wawancara. Pertimbangan lain yang dipakai adalah untuk menemukan

sesuatu yang tidak didapat melalui pantauan atau pengamatan, perasaan,

pikiran mengenai sesuatu yang telah terjadi pada situasi dan masa

sebelumnya.68

Dalam memperoleh data, peneliti (interviewer) akan

bertemu langsung dengan subyek yang diwawancarai (interview) dilokasi

penelitian selama kurun waktu tertentu. Sebagai alat wawancara akan

digunakan perekam suara (tape recorder atau alat sejenis). Adapun

langkah-langkah dalam wawancara antara lain: 1) menyusun daftar

pertanyaan yang akan di tanyakan kepada responden, 2) melakukan

wawancara dengan responden dan 3) menganalisis hasil wawancara.

Wawancara yang ditujukan untuk memperoleh dari individu dilaksanakan

secara individual. Sebelum melaksanakan wawancara peneliti menyiapkan

intrumen wawancara yang disebut pedoman wawancara (interview guide).

Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta

untuk dijawab atau di respon oleh responden. Isi pertanyaan atau

pernyataan bisa mencangkup fakta, data, pengetahuan, konsep, pandapat,

persepsi atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau

variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian. Tujuan wawancara ini

adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka serta

menggali data yang bersifat subyektif dari informan. Dalam hal ini penulis

datang ke lokasi kemudian bertanya kepada kepala sekolah, wakil kepala

sekolah urusan sarana prasarana, guru dan lainnya.69

Dari beliaulah penulis

mendapatan informasi tentang manajemen sarana prasarana pendidikan di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes. Teknik wawancara dalam

68

Suhardi Sigit, Pengantar Metodologi Penelitian Sosial Bisnis Manajemen (Bandung:

Lukman Offset, 1999), hlm. 159. 69

Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2011),

hlm. 216.

Page 67: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

48

penelitian ini ditujukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan

guru pembina yang ada di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes, untuk

mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen sarana

prasarana pendidikan.

2) Observasi

Observasi adalah cara untuk mengumpulkan data dengan

mengamati atau mengobservasi objek penelitian atau peristiwa secara

langsung baik itu yang berupa manusia, benda mati, maupun gejala alam.70

Observasi yang peneliti lakukan termasuk jenis observasi non partisipan

dalam artian bahwa peneliti tidak terlibat langsung melainkan hanya

sebagai pengamat penuh tidak perlu mengambil bagian dalam interaksi

yang akan diteliti. Selain itu pula observasi yang peneliti lakukan ini

sebagai observasi terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang

telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan,

dan dimana tempatnya. Metode ini digunakan untuk memperoleh

informasi mengenai penyelenggaraan pendidikan, khususnya manajemen

pendidik dan tenaga kependidikan yang diterapkan oleh oleh SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes, apakah sudah sesuai konsep yang ada

atau tidak sesuai. Adapun petunjuk-petunjuk untuk mengadakan observasi

antara lain: peroleh dahulu pengetahuan tentang yang akan diobservasi,

merumuskan masalah dan aspek-aspek khusus dari penelitian, membuat

suatu cara untuk mencatat hasil observasi, membatasi tingkat kategori

yang akan digunakan, mengadakan observasi secermat mungkin, mencatat

setiap gejala secara terpisah dan ketahui baik-baik alat pencatatan dan tata

cara mencatatnya sebelum melakukan observasi.71

Peneliti dalam

penelitian ini tidak dapat bertindak untuk menngendalikan jalannya situasi

tentang manajemen sarana prasarana pendidikan.

3) Dokumentasi

70

Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, ( Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 100. 71

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), hlm. 69.

Page 68: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

49

Dokumentasi yaitu mencari data yang mengenai hal-hal yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda

dan sebagainya.72

Teknik ini, peneliti gunakan untuk mencari data-data

mengenai hal-hal yang perlu diteliti di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes sehingga memungkinkan data-data yang perlu diteliti dapat

terkumpul. Teknik ini peneliti gunakan untuk memperoleh data mengenai

latar belakang dan perkembangan lembaga, struktur organisasi, keadaan

karyawan, sarana-prasarana, yang ada di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes. Peneliti akan berusaha mendapatkan dokumen-dokumen tertulis

terkait manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes. Metode ini digunakan oleh peneliti dengan cara

menanyakan dan mempelajari dokumen-dokemen yang dimiliki oleh

sekolah yang berhubungan dengan kegiatan manajemen sarana prasarana.

Data yang diperoleh melalui metode ini yaitu dokumen atau arsip yang

dimiliki oleh SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes.

E. Teknik Analisis Data

1) Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

“ kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi

data berlangsung terus menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif

berlangsung. Langkah reduksi data melibatkan beberapa langkah yang tak

terpisahkan dari analisis data. Tahap pertama, melibatkan langkah-langkah

editing, pengelompokan dan meringkas data. Tahap kedua, peneliti

menyusun kode-kode dan catatan-catatan (memo) mengenai berbagai hal,

termasuk yang berkenaan dengan aktifitas serta proses-proses sehingga

peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok dan pola data.

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

72

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 231.

Page 69: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

50

mengorganisasi data dengan sedemikian rupa sehingga kesimpulan

finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.73

Pada tahap ini, peneliti melakukan

kegiatan pemusatan perhatian pada data yang telah terkumpul berupa:

menyeleksi data yakni memilih dan memilah data-data yang sejalan

dengan relevansi fokus penelitian ini. Tahap selanjutnya adalah

menyimpelkan data, artinya dalam data terpilih disederhanakan sejalan

dengan tema yang dikaji.

Data dari hasil penelitian yang meliputi hasil observasi,

dokumentasi, dan wawancara direduksi, dengan menganalisis data secara

komprehensif sehingga dihasilkan kesimpulan tentang manajemen

pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes.

2) Penyajian Data ( data display)

Tahap penyajian data dimaksudkan untuk menyajikan data,

matriks, grafik, jaringan, dan bagan.74

Melibatkan langkah-langkah

mengorganisasikan data yakni menjalin (kelompok) data yang satu dengan

(kelompok) data yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis benar-

benar dilibatkan dalam satu kesatuan. Penyajian data merupakan rangkaian

kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga mudah

dipahami. Data yang tersaji berupa kelompok-kelompok yang kemudian

saling dikait-kaitkan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan.75

Pada

tahap ini adalah berupa kegiatan peneliti dalam menyajikan data,

melakukan pengorganisasian data dalam bentuk penyajian informasi

berupa teks naratif tentang manajemen pendidik di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes.

3) Menarik Kesimpulan ( drawing conclutions)

Langkah berikutnya dalam proses analisis data adalah menarik

kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan

73

Miles, Matthew B., A Michael Huberman, Qualitative Data Analysis, hlm. 16 74

Miles, Matthew B., Michael Huberman, Qualitative Data…...., hlm. 18 75

Pawito, Peneliti Komunikasi Kualitatif, CetII, ( Yogyakarta: LKis, 2008), hlm. 104.

Page 70: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

51

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya.76

Penarikan kesimpulan-kesimpulan

diverifikasikan selama peneliti berlangsung. Verifikasi merupakan tinjauan

ulang pada catatan-catatan lapangan dengan peninjauan kembali sebagai

upaya untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data

yang lain.77

Untuk membantu dan memudahkan peneliti dalam penelitian, ada

empat langkah praktis dalam teknik analisis data, yakni:78

1. Membuat catatan lapangan (field recording)

2. Membuat catatan penelitian ( research recording)

3. Mengelompokan data sejenis (grouping)

4. Menginterprestasikan data ( interpretation)

Pada langkah ini peneliti membuat catatan lapangan, catatan

penelitian, mengelompokan data sejenis dan menginterprestasikan data

tentang manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes.

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. Triangulasi

adalah salah satu teknik pemeriksaan keabhsahan data.79

Teknik triangluasi

yang digunakan adalah teknik pengumpulan data dan sumber data. Triangulasi

teknik dilakukan dengan melakukan komparasi terhadap minimal dua data

yang sama antara hasil wawancara, dokumentasi, observasi, dan angket.

Triangulasi sumber dilakukan dengan melakukan komparasi minimal dua data

yang sama antara subjek satu dengan subjek penelitian lainnya. Data yang

digunakan dalam penelitian adalah data yang memenuhi triangulasi baik secara

teknik maupun sumber. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi

76

Sugiono, Metode Penelitian..., hlm. 412. 77

Miles, Mathew B., Michael Huberman, Qualitative Data Analysis, hlm. 19. 78

Hamidi, Penelitian Kualitatif Pendekatan Praktis Penelitian Proposal dan Penelitian (

Malang: UMM Press, 2008), hlm. 85. 79

Lexy J. Moleong , Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009), hlm. 330.

Page 71: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

52

uji, credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal),

dependability (relibilitas), dan confirmability (obyektivitas). Bermacam-macam

cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis

kasus negatif, dan member check.80

1. Credibility (validitas internal)

Dalam penelitian ini dilakukan berbagai kegiatan agar

mendapatkan temuan dan inspirasi yang hasilnya lebih dipercaya, antara lain

dengan cara:

a. Memperpanjang waktu observasi di lokasi penelitian terkait dengan

manajemen sarana prasarana pendidikan.

b. Peneliti melakukan pengamatan secara terus menerus dengan tekun untuk

memahami gejala dengan lebih mendalam, sehingga mengetahui aspek

yang penting, fokus dan relevansinya dengan topik penelitian yang

berkaitan dengan proses manajemen sarana prasarana pendidikan di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes.

c. Melakukan triangulasi, yang merupakan teknik pemeriksaan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan

pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data tersebut.

Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan dengan menggunakan sumber,

metode dan teori.

2. Transferability (validitas eksternal)

Cara ini dilakukan untuk membangun keterahlian, dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara memberikan uraian rinci untuk menjawab sejauh

mana hasil penelitian dapat ditransfer kepada beberapa konteks lain. Dengan

teknik ini peneliti akan melaporkan hasil penelitiannya dengan teliti dan

cermat yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan

dengan mengacu kepada fokus penelitian.

80

Sugiyono, Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif ,…., hlm. 366

Page 72: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

53

3. Dependability (reliabilitas)

Cara ini digunakan untuk mengetahui dan menetapkan bahwa

proses penelitian dapat dipertahankan apa tidak, yaitu dengan audit

dipendabilitas oleh auditor independen, biasanya dilakukan oleh dosen

pembimbing guna mengkaji kegiatan yang dilakukan oleh peneliti.

4. Confirmability (obyektivitas)

Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang

dilakukan dengan cara pengecekan data, informasi, dan interpretasi hasil

penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit

(auditerial). Dalam pelacakan audit ini peneliti menyediakan bahan-bahan

yang diperlukan, seperti data lapangan berupa:

a. Catatan lapangan dari hasil pengamatan peneliti tentang proses

Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan

b. Wawancara dengan pihak SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes.

berkitan dengan proses manajemen sarana prasarana pendidikan.

c. Dokumentasi terkait dengan kegiatan manajemen sarana prasarana

pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes.

Dengan demikian, pendekatan Confirmability (obyektivitas) lebih

menekankan pada karakteristik data yang menyangkut kegiatan para

pengelolanya dalam mewujudkan konsep tersebut. Upaya ini bertujuan untuk

mendapatkan kepastian bahwa data yang diperoleh tersebut benarbenar

objektif, bermakna, dapat dipercaya, faktual dan dapat dipastikan berkaitan

dengan pengumpulan data, keterangan dari pihak sekolah. Triangulasi pada

penelitian ini, peneliti gunakan sebagai pemeriksaan melalui sumber lainnya,

hasil wawancara kemudian peneliti cek dengan hasil pengamatan yang peneliti

lakukan selama masa penelitian untuk mengetahui bagaimana proses

manajemen sarana prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes.

Page 73: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Tahun 1911 M. merupakan periode perintisan berdirinya Pondok

Pesantren Al Hikmah 1 yang dilakukan oleh KH. Kholil bin Mahalli

sepulangnya dari Tholabul ilmu di beberapa Pesantren dan yang terakhir

belajar di Pesantren Mangkang Semarang, beliau melihat kondisi

masyarakat yang masih awam akan pengetahuan agama, dengan metode

Bil Hikmah Wal Mauidhotil Hasanah (metode bijaksana dan nasehat yang

baik) serta keihlasan berda‟wah beliau mengadakan pengajian dari rumah

ke rumah penduduk, di Surau–surau dan di kediaman beliau sendiri yang

sekaligus menjadi pusat kegiatan da‟wah dan pondok bagi para Santrinya.

Menyusul kemudian pada tahun 1927 M, dibukalah secara resmi

keberadaan pondok pesantren Al Hikmah oleh KH. Suhaimi bin Abdul

Ghoni (putra kakak KH. Kholil) yang merupakan alumnus Ma‟had al

Haram, Makah Saudi Arabia, (yang kemudian menyempatkan Tabarrukan

ngaji Al Qur‟an kepada KH Munawwir Krapyak Yogyakarta), beliau bahu

membahu dengan KH. Kholil berupaya merubah keadaan masyarakat desa

Benda dari keterbelakangan menjadi setingkat lebih maju, baik dalam

bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan, terutama keagamaan.

Sebagai seorang hafidz (yang hafal sebanyak 30 Juz) Al-Qur‟an

maka KH. Suhaimi membangun Asrama dengan 9 kamar untuk

menampung Santri Hufadl (yang belajar menghafal Al Qur‟an). Dari

sinilah kemudian kita kenal “PONDOK PESANTREN AL HIKMAH”.

Sebagai tindak lanjut pengembangan Pondok Pesantren Al Hikmah

mulai di rintislah sistem pendidikan secara klasikal yaitu dengan

mendirikan Sekolah Tamrinussibyan (sekarang Sekolah Ibtidaiyah

Tamrinussibyan Al Hikmah) dengan ijin operasional yang dikeluarkan

oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nomor 123/c tahun 1930. Dalam

Page 74: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

57

masa Revolusi kemerdekaan Pondok Pesantren Al Hikmah mengalami

kegoncangan bahkan kehancuran atau kefakuman. Pada saat itu para santri

bersama masyarakat ikut berjuang, melawan dan mengusir penjajah

Belanda, membela tanah Air dan dan mempertahankan Negara Proklamasi

17 Agustus 1945, sehingga beberapa pengasuh dan Asatidz ada yang

gugur sebagai syahid, dan ada pula yang ditangkap dan diasingkan,

mereka yang syahid antara lain : KH. Ghozali, H. Miftah, H. Masyhudi,

Amin bin H. Aminah, Syukri, Daad, Wahyu, Siraj dll.135

Setelah keadaan menjadi aman para pengasuh dan Kyai terutama

KH. Kholil dan KH. Suhaemi membenahi dan membangun kembali

pondok dan Sekolah yang hancur. Para santri mulai kembali ke pondok

melanjutkan belajar. Dalam menangani pendidikan tersebut beliau dibantu

oleh KH. Ali Asy‟ari (menantu KH. Kholil). Ustadz Abdul Jamil, K.

Sanusi, KH. Aminudin, KH. Mas‟ud dll.

Pada tahun 1955, KH. Kholil pulang ke Rahmatullah dan beberapa

tahun kemudian (1964) KH. Suhaemipun Wafat. Sepeninggal KH. Kholil

dan KH. Suhaemi tampillah tunas muda sebagai penerus perjuangan yaitu

KH. Shodiq Suhaemi dan KH. M. Masruri Mughni (cucu KH. Kholil). Di

bawah asuhan ke dua beliau ini Pondok Pesantren Al Hikmah

berkembang pesat, dengan didirikan lembaga lembaga pendidikan seperti

MTs I (Th 1964), Sekolah Diniyyah Awaliyyah Dan Wustho (1965).

Sekolah Mu‟allimin/ Mu‟allimat (1978). Sekolah Aliyah I (1967), TK

Radhatul Athfal (1978), SMP (1978) MTs II+III (1986), SMA (1987),

Perguruan Takhasus Qiroatul Kutub (1988), MTs IV+V (1989), Sekolah

Aliyah II (1990), STM (1993) SMEA (1996) Akper (2003) dan Ma‟had

Salafi (2005), SMP Islam Terpadu (2012).

Berdirinya sekolah umum tingkat pertama dilandasi atas wacana

akan adanya pendirian sekolah di wilayah sirampog bertempat di desa

Benda oleh seseorang yang beragama bukan Islam. Walaupun mendapat

135

Hasil dokumentasi di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada Tanggal

9 Pebruari 2019 pukul 10.00 WIB

Page 75: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

58

tanggapan yang kurang baik kala itu pada para ulama yang mengatakan

kurang relevan antara pondok pesantren dan pendidikan umum. Hal ini

mengandung maksud tujuan pendidikan ini yang tafaquh fin din,

membekali pendidikan umum yang berakhlak santri. SMP Al Hikmah

mendapat pengakuan menyelenggarakan pendidikan dari Kanwil

Departemen P dan K Prop. Jawa Tengah pada tanggal 1 April 1978

dengan kode No. 0914/XXXIV/4.P/78 berlokasi disebelah selatan dari

Masjid Jami‟ Al Hikmah (sekarang Pondok Putra Al Hikmah 1).

Pada tahun 1982 lokasi SMP Al Hikmah pindah ke kompleks

Pondok Putri Al Hikmah sekarang bernama Pondok Pesantren Al Hikmah

2. Pada tanggal 7 Januari 1985 mendapatkan Nomor Data Sekolah C

08132002 dari Departemen pendidikan dan Kebudayaan Dirjen

Dikdasmen. Pada tanggal 25 Februari 1986 SMP Al Hikmah berstatus

Diakui dari Depdikbud Dirjen Dikdasmen. Status Diakui berlangsung

hingga tahun 2001, tepatnya tanggal 27 Agustus 2001 SMP Al Hikmah

berstatus Disamakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Brebes. Pada

tanggal 8 Februari 2006 Badan Akreditasi Sekolah Kab. Brebes

menyatakan SMP Al Hikmah memperoleh predikat Akreditasi A. Dan

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Sekolah (BAN-S/M) menetapkan

SMP Al Hikmah Benda Sirampog berakreditasi A pada tanggal 11

November 2009. Sampai sekarang terakreditasi A.

Pada tahun 2008 termasuk dalam sekolah rintisan SSN (Sekolah

Standar Nasional). Pada tahun 2008 sampai tahun 2013 termasuk Sekolah

Berbasis Pesantren (SBP) yang merupakan program kerjasama Dirjen

PSMP Kemendikbud dengan Dirjen PD Pontren Kementrian Agama.

Sekarang termasuk SBP mandiri. SMP berbasis pesantren merupakan

perpaduan system pendidikan sekolah dan pendidikan pesantren dalam

rangka menyiapkan lulusan yang bermutu.136

136

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 11

Pebruari 2019 jam 09.35 wib.

Page 76: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

59

2. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMP AL HIKMAH 2

BENDA

b. Alamat sekolah (Jalan, No.

jalan, Desa/Kelurahan, RT,

RW), Kecamatan, Kab/Ko,

Provinsi

: Jln. Raya Benda –

Sirampog Kec. Sirampog

Kab. Brebes Provinsi Jawa

Tengah

c. No. Telp/Fax sekolah : (0289)4314090

E-mail sekolah : [email protected]

d. Tahun Didirikan/Beroperasi : 1978/1978

e. Nomor Statistik Sekolah : 202032906307

f. Nama Kepala Sekolah dan

: Drs. H. MUSTHOLIH,

M.PdI

No Telp/HP Kepala ekolah : 081548874884

E-mail Kepala Sekolah : -

g. Nilai Akreditasi Sekolah : A

h. Kategori Sekolah : Sekolah

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi Sekolah

Visi Sekolah adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa

depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah

atau bayangan tentang masa depan organisasi, baik itu perusahaan atau

lembaga.137

Visi SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes adalah “Bertaqwa

berprestasi Mandiri dan Terampil” (TAQSIMANTERA) Indikator-indikator :

1) Terwujudnya perilaku dan sikap agamis yang membudaya

2) Terwujudnya prestasi akademik

3) Terwujudnya prestasi bidang non akademik

4) Terwujudnya pengembangan kurikulum yang sesuai dengan SNP

5) Terwujudnya proses pembelajaran yang kondusif, nyaman dan efektif

137

M. Dawam Rahardjo, Wawasan dan Visi Pembangunan abad 21, (Jakarta, Intermasa.

1997) , hlm. 43

Page 77: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

60

6) Terwujudnya profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan

7) Terwujudnya sarana prasarana pendidikan yang memadai sesuai

perkembangan

8) Terwujudnya tata kelola manajemen sekolah yang akuntabel dan

berdedikasi tinggi

9) Terwujudnya sumber dana dan pembiayaan pendidikan yang memadai

10) Terwujudnya sistem penilaian yang akurat, efektif dan objektif

11) Terwujudnya lingkungan sekolah dan masyarakat yang kondusif.

b. Misi Sekolah

Misi merupakan berbagai upaya yang dilakukan oleh suatu lembaga

untuk menjabarkan dan menterjemahkan visi ke dalam tindakan atau.strategi

operasional yang menggambarkan aktivitas atau kegiatan maupun upaya yang

lebih operasional dan jelas untuk meraih visi. Adapun misi SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes sebagai berikut:

1) Mewujudkan perilaku dan sikap agamis yang membudaya

2) Mewujudkan prestasi akademik

3) Mewujudkan prestasi bidang non akademik

4) Mewujudkan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang sesuai

kebutuhan dan berwawasan kedepan

5) Mewujudkan spesifikasi keagamaan yang terarah dan sistematis

6) Mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif, efektif dan efisien

7) Mewujudkan Pendidik dan tenaga Kependidikan yang professional

8) Mewujudkan sarana prasarana pendidikan dan media pembelajaran

yang memadai sesuai perkembangan

9) Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh

10) Mewujudkan sumber dana dan pembiayaan pendidikan yang

memadai dan berkeadilan

11) Mewujudkan sistem penilaian yang akurat, efektif dan objektif

12) Mewujudkan lingkungan sekolah dan masyarakat yang kondusif

untuk pembelajaran.

Page 78: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

61

c. Tujuan

1) Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

2) Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan yang lebih lanjut.

Tujuan Pendidikan Sekolah berbasis pesantren (SBP)

Tujuan pendidikan SBP adalah mengintegrasikan sistem pendidikan

umum dengan sistem pendidikan pondok pesantren yang tetap

mengacu kepada tujuan umum pendidikan nasional.

Tujuan pada jangka pendek (1 tahun) dan jangka panjang (4

tahun) SBP antara lain:

a) Menghasilkan lulusan yang yang mampu mengamalkan syariat-

syariat agama secara konsisten dan konsekuen.

b) Menghasilan lulusan yang memiliki aqidah dan berakhlak mulia,

mencakup penguasaan Al Quran dan Hadits

c) Sekolah mampu berprestasi dalam bidang seni baca tulis Al Qur‟an

tingkat kabupaten

d) Terciptanya keimbangan olah hati, olah pikir dan olah raga

e) Menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

f) Sekolah mampu meningkatkan angka perolehan rerata UN dan

UAS

g) Sekolah mampu menghasilkan kelulusan 100 %\

h) Sekolah mampu mewujudkan ketuntasan belajar 100 %

i) Sekolah mampu mengurangi angka dropout hingga 0 %

Page 79: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

62

j) Sekolah mampu meningkatkan peringkat kejuaraan lomba

akademik dan non akademik ditingkat kabupaten

k) Sekolah mampu memfasilitasi peningkatan life skill peserta didik

l) Sekolah memiliki silabus yang dikembangkan pendidik tersusun

lengkap semua mata pelajaran tiap jenjang yang terintegral antara

materi umum dan keagamaan

m) Sekolah memiliki pendidik sesuai kualifikasi pendidikan dan

kompetensi baik profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial

n) Sekolah memiliki tenaga kependidikan yang profesional dalam

pelayanan sesuai standar pelayanan minimal

o) Sekolah memiliki pendidik yang menerapkan pembelajaran dengan

berbagai pendekatan

p) Sekolah memiliki tenaga pendidik yang mampu menerapkan

PAIKEM/PAKEM

q) Sekolah memiliki tenaga pendidik yang menerapkan berbagai

model dan media pembelajaran

r) Sekolah memiliki wadah alumni yang terprogram dan mendukung

kegiatan pendidikan

s) Warga sekolah peduli terhadap keamanan, ketertiban, kebersihan

dan keindahan lingkungan sekolah.

Page 80: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

63

4. Data-data sekolah

a. Data Jumlah Siswa 5 Tahun Terakhir

Tabel 4.1

Data Jumlah Siswa SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes138

5 Tahun Terakhir

b. Sarana Prasarana yang dimiliki Sekolah

1) Tanah dan Halaman

Tanah Sekolah sepenuhnya milik yayasan, dengan luas

seluruhnya dengan perincian sebagai berikut : lingkungan sekolah

dan gedung 6600 m2

138

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 15

Pebruari 2019 jam 08.00 wib.

Tahun

Ajaran

Jml

Pendaftar

(Cln

siswa

baru)

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

Total

Jumlah

Sis

wa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa

Romb

el

2014 /

2015 324 256 8 210 6 204 6 670 20

2015 /

2016 320 294 9 228 6 184 6 706 21

2016 /

2017 301 250 9 222 7 199 7 671 23

2017 /

2018 304 246 9 190 7 195 7 632 23

2018 /

2019 302 260 9 195 7 172 6 627 22

Page 81: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

64

2) Gedung Sekolah

Gedung Prasarana SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 4.2

Data Prasarana SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebbes139

Tahun Pelajaran 2018 / 2019

No Nama Prasarana

Panjang m Lebar m

1 Ruang Kelas VII A 9 7

2 Ruang Kelas VII B 9 7

3 Ruang Kelas VII C 9 7

4 Ruang Kelas VII D 9 7

5 Ruang Kelas VII E 9 7

6 Ruang Kelas VII F 6 7

7 Ruang Kelas VII G 9 7

8 Ruang Kelas VII H 9 7

9 Ruang Kelas VII J 6 7

10 Ruang Kelas VIII A 6 7

11 Ruang Kelas VIII B 9 7

12 Ruang Kelas VIII C 9 7

13 Ruang Kelas VIII D 9 7

14 Ruang Kelas VIII E 9 7

15 Ruang Kelas VIII F 6 7

16 Ruang Kelas VIII G 6 7

17 Ruang Kelas IX A 9 7

18 Ruang Kelas IX B 9 7

19 Ruang Kelas IX C 9 7

139

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 20

Pebruari 2019 jam 11.00 wib.

Page 82: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

65

20 Ruang Kelas IX D 9 7

21 Ruang Kelas IX E 9 7

22 Ruang Kelas IX F 9 7

23 Ruang Kelas IX G 9 7

24 Kosanda 6 6

25 Laboratorium IPA 11 12

26 Laboratorium Komputer 9 7

27 Laboratorium Komputer 9 7

28 Laboratotium Komputer 9 7

29 Ruang BP/BK 9 7

30 Ruang Guru 9 7

31 Ruang Kepala Sekolah 9 6

32 Ruang OSIS 6 3

33 Ruang Perpustakaan 15 7

34 Ruang Tabus 9 7

35 Ruang Tata Usaha 9 7

36 Ruang UKS 3 3

37 Ruang Waka 4 3

38 Ruang WC 4 2

39 Ruang WC 4 2

40 Ruang WC 4 2

41 Ruang WC 4 2

42 Ruang WC 4 2

43 Ruang WC 4 2

44 Ruang WC 4 2

45 Ruang WC 4 2

46 Ruang WC Guru 4 2

47 Ruang WC Guru 4 2

Page 83: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

66

Tabel 4.3

Data Sarana SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes140

Tahun Pelajaran 2018/2019

No Jenis Sarana Letak Jumlah Status

1 Meja Siswa GB31 20 Laik

2 Kursi Siswa GB31 40 Laik

3 Meja Guru GB31 1 Laik

4 Kursi Guru GB31 1 Laik

5 Papan Tulis GB31 1 Laik

6 Meja Siswa GB34 20 Laik

7 Kursi Siswa GB34 40 Laik

8 Meja Guru GB34 1 Laik

9 Kursi Guru GB34 1 Laik

10 Papan Tulis GB34 1 Laik

11 Meja Siswa GW22 20 Laik

12 Kursi Siswa GW22 40 Laik

13 Meja Guru GW22 1 Laik

14 Kursi Guru GW22 1 Laik

15 Papan Tulis GW22 1 Laik

16 Lemari Ruang UKS 0 -

17 Papan Tulis Ruang Kepala

Sekolah 0 -

18 Lemari Ruang Kepala

Sekolah 1 Laik

19 Jam Dinding Ruang Kepala

Sekolah 1 Laik

20 Kursi Pimpinan Ruang Kepala

Sekolah 1 Laik

140

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 22

Pebruari 2019 jam 07.30 wib.

Page 84: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

67

21 Meja Pimpinan Ruang Kepala

Sekolah 1 Laik

22 Kursi dan Meja Tamu Ruang Kepala

Sekolah 1 Laik

23 Simbol Kenegaraan Ruang Kepala

Sekolah 1 Laik

24 Meja Siswa GW21 20 Laik

25 Kursi Siswa GW21 40 Laik

26 Meja Guru GW21 1 Laik

27 Kursi Guru GW21 1 Laik

28 Papan Tulis GW21 1 Laik

29 Meja TU Ruang Tata Usaha 3 Laik

30 Kursi TU Ruang Tata Usaha 3 Laik

31 Lemari Ruang Tata Usaha 3 Laik

32 Komputer TU Ruang Tata Usaha 1 Laik

33 Printer TU Ruang Tata Usaha 1 Laik

34 Mesin Ketik Ruang Tata Usaha 1 Laik

35 Meja Siswa GB23 20 Laik

36 Kursi Siswa GB23 40 Laik

37 Meja Guru GB23 1 Laik

38 Kursi Guru GB23 1 Laik

39 Papan Tulis GB23 1 Laik

40 Meja Siswa GB22 20 Laik

41 Kursi Siswa GB22 40 Laik

42 Meja Guru GB22 1 Laik

43 Kursi Guru GB22 1 Laik

44 Papan Tulis GB22 1 Laik

45 Komputer Ruang

Perpustakaan 1 Laik

46 Printer Ruang 0 -

Page 85: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

68

Perpustakaan

47 Rak Buku Ruang

Perpustakaan 6 Laik

48 Rak Buku Ruang

Perpustakaan 2

Tidak

Laik

49 Rak Surat Kabar Ruang

Perpustakaan 1

Tidak

Laik

50 Kursi Kerja Ruang

Perpustakaan 1 Laik

51 Meja Kerja / sirkulasi Ruang

Perpustakaan 1 Laik

52 Lemari Ruang Waka 2 Laik

53 Komputer Ruang Waka 0 -

54 Printer Ruang Waka 1

Tidak

Laik

55 Printer Ruang Waka 1 Laik

56 Jam Dinding Ruang Waka 1 Laik

57 Kursi Kerja Ruang Waka 3 Laik

58 Meja Kerja / sirkulasi Ruang Waka 3 Laik

59 Papan pengumuman Ruang Waka 1 Laik

60 Simbol Kenegaraan Ruang Waka 1 Laik

61 Penanda Waktu (Bell

Sekolah) Ruang Waka 1 Laik

62 Meja Siswa GB21 20 Laik

63 Kursi Siswa GB21 40 Laik

64 Meja Guru GB21 1 Laik

65 Kursi Guru GB21 1 Laik

66 Papan Tulis GB21 1 Laik

67 Meja Siswa GB25 20 Laik

68 Kursi Siswa GB25 40 Laik

Page 86: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

69

69 Meja Guru GB25 1 Laik

70 Kursi Guru GB25 1 Laik

71 Papan Tulis GB25 1 Laik

72 Meja Siswa GW23 20 Laik

73 Kursi Siswa GW23 40 Laik

74 Meja Guru GW23 1 Laik

75 Kursi Guru GW23 1 Laik

76 Papan Tulis GW23 1 Laik

77 Meja Siswa G421 16 Laik

78 Kursi Siswa G421 32 Laik

79 Meja Guru G421 1 Laik

80 Kursi Guru G421 1 Laik

81 Papan Tulis G421 1 Laik

82 Meja Siswa GB33 20 Laik

83 Kursi Siswa GB33 40 Laik

84 Meja Guru GB33 1 Laik

85 Kursi Guru GB33 1 Laik

86 Papan Tulis GB33 1 Laik

87 Lemari Ruang BP/BK 1 Laik

88 Komputer Ruang BP/BK 2 Laik

89 Printer Ruang BP/BK 1

Tidak

Laik

90 Printer Ruang BP/BK 1 Laik

91 Kursi Kerja Ruang BP/BK 3 Laik

92 Meja Kerja / sirkulasi Ruang BP/BK 3 Laik

93 Meja Siswa GB37 20 Laik

94 Kursi Siswa GB37 40 Laik

95 Meja Guru GB37 1 Laik

96 Kursi Guru GB37 1 Laik

97 Papan Tulis GB37 1 Laik

Page 87: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

70

98 Meja Siswa GB24 20 Laik

99 Kursi Siswa GB24 40 Laik

100 Meja Guru GB24 1 Laik

101 Kursi Guru GB24 1 Laik

102 Papan Tulis GB24 1 Laik

103 Lemari Ruang OSIS 0 -

104 Meja Siswa Laboratorium IPA 0 -

105 Kursi Siswa Laboratorium IPA 0 -

106 Meja Guru Laboratorium IPA 0 -

107 Kursi Guru Laboratorium IPA 0 -

108 Papan Tulis Laboratorium IPA 0 -

109 Lemari Laboratorium IPA 0 -

110 Meja Siswa GB35 20 Laik

111 Kursi Siswa GB35 40 Laik

112 Meja Guru GB35 1 Laik

113 Kursi Guru GB35 1 Laik

114 Papan Tulis GB35 1 Laik

115 Meja Siswa GB36 20 Laik

116 Kursi Siswa GB36 40 Laik

117 Meja Guru GB36 1 Laik

118 Kursi Guru GB36 1 Laik

119 Papan Tulis GB36 1 Laik

120 Meja Siswa Laboratotium

Komputer 0 -

121 Kursi Siswa Laboratotium

Komputer 25 Laik

122 Meja Guru Laboratotium

Komputer 1 Laik

123 Kursi Guru Laboratotium

Komputer 1 Laik

Page 88: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

71

124 Papan Tulis Laboratotium

Komputer 1 Laik

125 Lemari Laboratotium

Komputer 1 Laik

126 Komputer Laboratotium

Komputer 5

Tidak

Laik

127 Komputer Laboratotium

Komputer 20 Laik

128 Printer Laboratotium

Komputer 1 Laik

129 Meja Siswa GB26 20 Laik

130 Kursi Siswa GB26 40 Laik

131 Meja Guru GB26 1 Laik

132 Kursi Guru GB26 1 Laik

133 Papan Tulis GB26 1 Laik

134 Meja Siswa Laboratorium

Komputer 20 Laik

135 Kursi Siswa Laboratorium

Komputer 40 Laik

136 Meja Guru Laboratorium

Komputer 1 Laik

137 Kursi Guru Laboratorium

Komputer 1 Laik

138 Papan Tulis Laboratorium

Komputer 1 Laik

139 Taplak meja Laboratorium

Komputer 1 Laik

140 Meja Siswa GB38 20 Laik

141 Kursi Siswa GB38 40 Laik

142 Meja Guru GB38 1 Laik

Page 89: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

72

143 Kursi Guru GB38 1 Laik

144 Papan Tulis GB38 1 Laik

145 Meja Siswa GB39 20 Laik

146 Kursi Siswa GB39 40 Laik

147 Meja Guru GB39 1 Laik

148 Kursi Guru GB39 1 Laik

149 Papan Tulis GB39 1 Laik

150 Papan Tulis Ruang Guru 1 Laik

151 Lemari Ruang Guru 2 Laik

152 Tempat Sampah Ruang Guru 1 Laik

153 Jam Dinding Ruang Guru 1 Laik

154 Kursi Kerja Ruang Guru 40 Laik

155 Meja Kerja / sirkulasi Ruang Guru 20 Laik

156 Papan pengumuman Ruang Guru 2 Laik

157 Simbol Kenegaraan Ruang Guru 1 Laik

158 Meja Siswa GB32 16 Laik

159 Kursi Siswa GB32 32 Laik

160 Meja Guru GB32 1 Laik

161 Kursi Guru GB32 1 Laik

162 Papan Tulis GB32 1 Laik

163 Meja Siswa GW24 16 Laik

164 Kursi Siswa GW24 32 Laik

165 Meja Guru GW24 1 Laik

166 Kursi Guru GW24 1 Laik

167 Papan Tulis GW24 1 Laik

Page 90: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

73

c. Tenaga Pendidik

Tabel 4.4

Data Tenaga Pendidik SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes141

2018/2019

No Tugas

Jumlah Gol

L

P

Jum

IV

III

II

1. Guru

a. PNS 1 1 2 2 -

b. Bukan PNS 21 29 50 -

Jumlah guru 22 30 52 2 -

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Tenaga Pendidik di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes sebanyak 54 tenaga pendidik.

1) Jumlah Tenaga Pendidik yang sudah dan belum Sertifikasi

141

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 24

Pebruari 2019 jam 12.30 wib.

Page 91: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

74

Tabel 4.5

Jumlah Tenaga Pendidik yang sudah dan belum Sertifikasi142

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes memiliki 24 orang tenaga pendidik

yang sudah sertifikasi dan 16 orang yang masih belum sertifikasi.

142

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 22

Pebruari 2019 jam13.15 wib.

YANG SUDAH SERTIFIKASI

YANG BELUM

SERTIFIKASI

S1 S2 Jml Jml

L P L P L P L P

1

3

11 -

- 13

11

16 9

Page 92: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

75

2) Tenaga Kependidikan (Pegawai Tata Usaha)

Tabel. 4.6

Data Tenaga Kependidikan (Pegawai Tata Usaha)

No

Tugas

Jumlah Gol

L P

Jum IV III II

1 Pegawai

Tata Usaha

a. PNS - - - - - -

b. Bukan 1 4 5 - - -

PNS

Jumlah 1 4 5 -

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa SMP Al

Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes memiliki 5 Orang Tata Usaha

yang mendukung penyelenggaraan pendidikan, yang mana 5 orang

masih berstatus Non PNS (Honorer).

3) Rombongan Belajar.

Tabel 4.7

Jumlah Rombongan Belajar143

NO. KELAS ROMBEL

1 VII 9

2 VIII 7

3 IX 6

JUMLAH 22

143

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 26

Pebruari 2019 jam 07.30 wib.

Page 93: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

76

Berdasarkan tabel diatas jumlah rombel memiliki 22

Rombongan Belajar yang terdiri dari Kelas VII 9 rombel, kelas VIII

7 rombel dan kelas IX 6 rombel.

4) Peserta Didik tahun pelajaran 2018 / 2019

Tabel 4.8

Data Peserta Didik tahun pelajaran 2018/2019144

KELAS VII KELAS VIII KELAS IX JUMLAH TOTAL

JUMLAH

L P L P L P L P

115 84 87 84 150 107 352 275

Tabel 4.9

Jumlah peserta Didik Berdasarkan Usia

Usia L P Total

< 6 tahun 0 0 0

6 - 12 tahun 98 75 173

13 - 15 tahun 249 200 449

16 - 20 tahun 5 0 5

Total 352 275 627

Tabel 4.10

Jumlah Siswa Berdasarkan Agama

Agama L P Total

Islam 352 275 627

Kristen - -

Katholik - -

Hindu - -

144

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 28

Pebruari 2019 jam 07.30 wib.

Page 94: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

77

Budha - -

Total 352 275 627

5) Daftar Nama Kepala, Wakil Kepala, Koordinator dan Wali Kelas

Tabel 4.11

Daftar Nama Kepala, Wakil Kepala, dan Wali Kelas145

145

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 28

Pebruari 2019 jam 12.00 wib.

NO NAMA TUGAS

1. Drs.H. Mustholih, M.Pd Kepala Sekolah

2. Nurkholis, S.Pd Waka Kurikulim

3. Hj. Zulfan Ni'mah, S.PdI Waka Kesiswaan

4. Drs. Sadullah Waka Sarpras

5. Eni Muflihatun,S.Pd. BP/BK

6. Moh. Taufikkurrohman, S.Pd. BP/BK

7. Muhammad Tolhah BP/BK

8. Halimatus Sadiyah, S.Ag Wali Kelas IX A

9. Dra. Istiqomah Wali Kelas IX C

11. Akhmad Faozan, S.S Wali Kelas IX E

12 M. Syafiq S, S.Pd Wali Kelas VIII A

13 Ummi Herawati, S.Pd Wali Kelas VIII C

14 Nurkhafid, S.PdI Wali Kelas VIII D

15 Nelty Mardiyati, S.Pd Wali Kelas VIII E

16 Mukhsonatussilvia, S.Ag Wali Kelas VIII F

17 Dewi Aji Triani, S.Pd Wali Kelas VIII G

18 Eka Devi Ratna Sari, S.Pd Wali Kelas VII A

19 M. Maknun Ali Ghozi, S.PdI Wali Kelas VII B

20 Nok Khoerunisa, SS Wali Kelas VII C

21 Himmatul Alawiyah, S.PdI Wali Kelas VII D

22 Aan Amina Muftia, S.Pd Wali Kelas VII E

Page 95: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

78

6) Daftar Nama Tenaga Pendidik

Tabel 4.12

Daftar Nama Tenaga Pendidik146

No Nama L/P Mata Pelajaran yang diampu

1 H. M. Nidhomudin, S.HI L Akhlak

2 Hj. Zulfan Ni'mah, S.PdI P Tauhid dan PAI

3 Nurkholis, S.Pd L IPA

4 Drs. Sadullah L IPS

5 Sutriono, S.Pd L Bahasa Jawa

6 Heri Siswanto, S.Pd L Matematika

7 Satori, S.PdI L Seni Budaya

8 Halimatus Sadiyah, S.Ag P Fiqih dan PAI

9 Hasanudin, S.Pd L Bahasa Jawa

10 Dra. Istiqomah P PAI

11 Erni Hardiyati, S.Pd P Bahasa Indonesia

12 Akhmad Faozan, S.S L Bahasa Inggris

13 Abidin, S.PdI L PKn

146

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 29

Pebruari 2019 jam 07.30 wib.

23 Mujtahid, SE Wali Kelas VII F

24 Ngimaroh, S.Ag Wali Kelas VII G

25 Muhammad Ibnu Aqil, S.Pd Wali Kelas VII H

26 Siti Ilmawati, SKM Wali Kelas VII I

27 Hasanudin, S.Pd Wali Kelas IX G

28 Erni Hardiyati, S.Pd Wali kelas IX D

29 Abidin, S.PdI Wali Kelas IX F

30 Tohari, S.PdI Wali Kelas VIII B

Page 96: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

79

14 M. Syafiq S, S.Pd L PJOK

15 Tohari, S.PdI L Akhlak

16 Ummi Herawati, S.Pd P IPA

17 Nurkhafid, S.PdI L PJOK

18 Nelti Mardiyati, S.Pd P Bahasa Indonesia

19 Mukhsonatussilvia, S.Ag P Tauhid dan PAI

20 Dewi Aji Triani, S.Pd P Bahasa Inggris

21 Eka Devi Ratna Sari, S.Pd P Bahasa Indonesia

22 M. Maknun Ali Ghozi, S.PdI L Matematika

23 Nok Khoerotunnisa, SS P Bahasa Inggris

24 Himmatul Alawiyah, S.PdI P Al Qur'an dan Tauhid

25 Aan Amina Muftia, S.Pd P IPA

26 Ngimaroh, S.Ag P PAI dan Al Qur'an

27 Muhammad Ibnu Aqil, S.Pd L Matematika

28 Siti Ilmawati, SKM L Prakarya

29 M. Nasroh, S.PdI L Al Qur'an

30 Ati Maulana Hanifah, S.PdI P Al Qur'an

31 Ahmad Said, S.PdI L Al Qur'an

32 Sidiq Sanusi, S.Ag L Al Qur'an

33 Mahali Tajri, S.PdI L Bahasa Arab

34 M. Rizal Umam, S.PdI L Bahasa Arab

35 Sobirin , S.Pd L Bahasa Indonesia

36 M. Abdurrosyid Muslih, S.Pd L Bahasa Inggris

37 Umi Fauziah, S.HI P Fiqih

38 Hj. Eri Arofah, S.PdI P Fiqih

39 Eko Supriyanto, M.Si L IPA

40 Muh.Arief Kurniawan, S.Kom L IPS

41 Fatkhuroji, S.Pd L IPS

42 M. Toha Wirohman, S.Pt L Matematika

Page 97: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

80

43 Agus Maskon, S.Ag L Tauhid

44 Hanafi, S.Pd L PJOK

45 H. Kaib, S.Pd L PKn

46 Hj. Junaidah, S.PdI P Prakarya

47 Hj. Masiroh, S.PdI P Tauhid

48 Uswatun Khasanah, S.PdI P Tauhid

49 M. Khirzi, SHI L Akhlak

50 Fristia Falsafatul Hukmi, S.Pd P IPA

51 Maghfur, S.Pd L Bahasa Indonesia

52 Aenun Rochmah,S.Pd P Bahasa Arab

53 M. Tolkhah, S.HI L BK

54 Muh. Taufiqurohman, S.PdI L BK

55 Nur Azizah P Guru Ngaji

56 Rifa Rofiatul Khusna P Guru Ngaji

57 Adi Purwanti L Guru Ngaji

58 Umu Izzatur Rizqi P Guru Ngaji

59 Sofiyu Rahman L Guru Ngaji

60 Nur Khasanah P Guru Ngaji

61 M. Fathir Ainun Najib L Guru Ngaji

62 Rahmat L Guru Ngaji

63 Wandi Jaya L Guru Ngaji

Page 98: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

81

7) Daftar Nama Tenaga Kependidikan

Tabel 4.13

Daftar Nama Tenaga Kependidikan147

NO NAMA TUGAS

1 Abdul Hakim Ade Purnomo Staf Tenaga Administrasi Sekolah

2 Ardina Amiroh, S.Pd. Kepala Tenaga Administrasi Sekolah

3 Chumedi Staf Tenaga Administrasi Sekolah

4 Dewi Chusnawati, S.Pd.I Staf Keuangan

5 M. Dzikrulloh, S.Pd.I Staf Tenaga Administrasi Sekolah

Tabel 4.14

Daftar Nama Petugas Keamanan Dan Kebersihan148

NO NAMA TUGAS

1 Muhammad Firdaus Satpam dan penjaga malam

2 Suparman Satpam

3 Khumaidi Tukang Kebun

4 Marfuah Petugas Perpustakaan

5 Mierst Anurjan Petugas kebersihan sekolah

5. Standar Kelulusan

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat

dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di SMP Al

Hikmah 2 Bendamengacu pada standar kompetensi lulusan yang telah

ditetapkan oleh BNSP yaitu sebagai berikut :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

147

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 29

Pebruari 2019 jam 07.30 wib. 148

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 2

Maret 2019 jam 07.30 wib.

Page 99: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

82

b. Lulus ujian akhir sekolah.

c. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja.

d. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan

diri serta memperbaiki kekurangannya.

e. Menunjukkan percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,

perbuiatan, dan pekerjaannya.

f. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.

g. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan

social ekonomi dalam lingkup global.

h. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,

kritis, kreatif, dan inovatif.

i. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

dalam pengambilan keputusan.

j. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri.

k. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil

yang terbaik.

l. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

kompleks.

m. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial.

n. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

o. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis dalam wadah negara kesatuan republik

Indonesia.

p. Mengekpresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.

q. Mengapresiasi karya seni dan budaya.

r. Menghasilkan karya kreatif, baik individual atau kelompok.

s. Menjaga kesehatan, keamanan diri dan kebugaran jasmani,

t. Memilikii kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan

u. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

Page 100: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

83

v. Memahami hak dan kewajiban diri dan Orang lain dalam pergaulan d

masyarakat.

w. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap Orang

lain.

x. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secar

sistematis dan estetis

y. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan

berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

z. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

tinggi

6. Tantangan, Modal Dasar dan Sasaran Program

a. Tantangan yang dihadapi SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

1) Nilai ujian nasional dan sekolah masih ada yang minimal

2) Lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi belum mencapai 100 %

3) Budaya baca masih rendah

4) Penguasaan bahasa asing belum maksimal

b. Modal dasar menghadapi tantangan

1) Guru mata pelajaran cukup dan berpendidikan minimal S1

2) Tersedianya pegawai Tata Usaha

3) Tersedianya guru BK yang menguasai Tupoksinya

4) Kualitas guru cukup memadai

5) Guru yang bersertifikasi pendidik profesional mencapai 45%

6) Lingkungan belajar yang kondusif

7) Halaman untuk olah raga cukup memadai

8) Kegiatan ekstrakurikuler berfariasi dalam rangka mengembangkan bakat

dan minat anak

9) Sarana computer tersedia

10) Sarana internet dan hotspot tersedia

11) Tersedianya ruang perpustakaan yang representatif dan tersedianya 1000

judul lebih buku pelajaran dan buku referensi

12) Tersedianya masjid dan tempat wudhu laki-laki dan perempuan yang

Page 101: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

84

representatif

13) Tersedianya ruang dan peralatan laboratorium

14) Tersedianya ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, ruang

kelas, ruang BK, ruang UKS, ruang Osis.

15) Adanya kelas unggulan

16) Tingkat kenakalan peserta didik rendah

17) Tersedianya teknisi komputer yang handal

18) Lingkungan sekolah dalam naungan pesantren

7. Program Kerja Sekolah :

Program kerja sekolah adalah pemenuhan delapan Standar Nasional

Pendidikan meliputi Standar Isi, Proses, Lulusan, Pendidik dan Tenaga

Kependidikan, Pengelolaan, Sarana Prasarana, Pembiayaan dan Penilaian

yang tertuang dalam Program :

a. Program Pengembangan struktur organisasi sekolah

1) Mendesain struktur organisasi dengan menganalisis program yang

dibutuhkan , menyusun SOP, ketersediaan sumber daya, dan uraian

tugas,

2) Personil dalam struktur organisasi dengan analisis serta

menetapkan sumber daya berdasarkan kualifikasi akademik,

pengalaman kerja, kompetensi penunjang dan kesiapan

3) Membentuk Tim Pemonitoran yang bertugas menyusun rencana

pengawasan internal, evalusasi hasil pengawasan, perbaikan dan

penghargaan terhadap efektifitas pencapaian kinerja.

b. Program kerja Mereviu Rencana Jangka Menengah (RKJM)

1) Menugaskan tim pengembang untuk mereviu RKJM sedang

berjalan

2) Menganalisis rekomendasi hasil EDS, visi, misi, dan tujuan

sekolah

3) Menentukan perubahan prioritas dalam RKJM berdasrkan hasil

rekomendasi EDS

4) Mereviu dan merevisi rancangan perubahan rencana kerja jangka

Page 102: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

85

menengah (RKJM)

5) Memfinalisasi hasil revisi Rencana Kerja Jangka Menengah

(RKJM)

6) Menandatangani dokumen RKJM

c. Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS)

1) Memberikan tugas Tim Pengembang Sekolah (TPS) untuk

menyusun RKT dan RKAS

2) Menganalisis program pada RKJM yang menjadi skala prioritas

pada tahun bersangkutan.

3) Menyusun pembiayaan berdasarkan program meliputi volume,

satuan, harga satuan, jumlah harga, dan sumber dana

4) Menyetujui melalui rapat dewan pendidikan setelah

memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan di sahkan

oleh penyelenggara sekolah.

d. Pogram Kerja Menyusun peraturan sekolah

1) Memberikan tugas Tim Pengembang Sekolah (TPS) untuk mereviu

peraturan sekolah

2) Reviu peraturan sekolah tentang tata tertib peserta didik, tata tertib

Guru, dan peraturan akademik sekolah didasarkan kepada perubahan

peraturan kementrian, dengan mempertimbangkan masukan dari orang

tua peserta didik, komite sekolah dan pemangku kepentingan

pendidikan lain

3) Merumuskan perubahan peraturan sekolah dan memutuskan melalui

rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah.

4) Menyosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan

pendidikan tentang peraturan sekolah

e. Peningkatan Mutu Sekolah

1) Pengembangan Kurikulum

a) Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Sekolah dan

Page 103: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

86

memberi pengarahan teknis untuk melakukan pengembangan

KTSP berisi:

(1) dasar pelaksanaan pengembangan KTSP;

(2) tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan KTSP.

(3) manfaat pengembangan KTSP;

(4) hasil yang diharapkan dari kegiatan pengembangan KTSP; dan

(5) unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam

pelaksanaan pengembangan KTSP.

b) TPK menyusun draf rencana dan jadwal pengembangan KTSP

Kegiatan pengembangan KTSP meliputi:

(1) pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan

analisis konteks;

(2) pembuatan analisis konteks;

(3) penyusunan, reviu, dan revisi draf KTSP;

(4) finalisasi dokumen I KTSP;

(5) penyusunan, reviu, dan revisi draf silabus mata pelajaran dan

muatan lokal; dan

(6) finalisasi silabus mata pelajaran dan muatan lokal (dokumen II

KTSP).

(7) Bersama komite sekolah dan Tim Pengembang Kurikulum

(TPK) sekolah membahas rencana dan jadwal kegiatan.

(8) TPK merevisi dan melakukan finalisasi rencana dan jadwal

kegiatan serta di tandaatangani rencana dan jadwal

kegiatanoleh kepala sekolah

(9) TPK menyusun draft KTSP menggunakan hasil analisis

konteks sebagai salah satu acuan.

(10) Guru menyusun silabus yang merupakan bagian tak

terpisahkan dari KTSP menggunakan hasil analisis konteks

sebagai salah satu acuan.

(11) Bersama komite sekolah, TPK dan guru mereviu draft KTSP,

berdasarkan hasil reviu, TPK dan guru melakukan revisi dan

Page 104: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

87

finalisasi dokumen I dan II KTSP.

(12) Kepala sekolah dan ketua Komite Sekolah menandatangani

KTSP, kemudian divalidasi dan disetujui oleh pengawas

sekolah.

(13) Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan

kewenagannya mensahkan dan menetapkan pemberlakuan

dokumen KTSP.

(14) Kepala sekolah menyosialisasikan kepada semua warga

sekolah dan pemangku kepentingan (stakeholders).

(15) TPK menggandakan dan mendistribusikan dokumen KTSP

kepada pihak pihak yang berkepentingan.

2) Pengembangan Kesiswaan

a) Materi dan Jalur Pembinaan Kesiswaan

1) Materi Pembinaan kesiswaan adalah pembinaan tentang :

(a). Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

(b). Kehidupan berbangsa dan beragama berdasarkan

Pancasila

(c). Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

(d). Keperibadian dan Budi Pekerti Luhur

(e). Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan

(f). Keterampilan dan Kewiraswastaan

(g). Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi

(h). Persepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni

2) Jalur Pembinaan Kesiswaan adalah :

(a).Organisasi Kesiswaan (OSIS)

(b).Latihan Kepemimpinan Siswa dan Pembina Siswa

(c).Kegiatan Ekstrakurikuler

b) Tujuan

Tujuan kegiatan Wakasek atau Pembantu Kepala Sekolah

Bidang Kesiswaan di SMP Al Hikmah 2 Benda adalah sebagai

berikut:

Page 105: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

88

a. Membantu tugas kepala sekolah

b. Membina masyarakat sekolah yang bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa

c. Meningkatkan dan menerapkannya disiplin siswa

d. Menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama manusia

e. Mengarahkan juga memajukan kreatifitas siswa

f. Peningkatan prestasi akdemik dan non akademik

3). Bidang Sarana Prasarana

SMP Al Hikma Benda Sirampog Brebes terus berupaya

meningkatkan kualitas pelayanan pembelajaran dengan penyediaan

berbagai sarana pembelajaran yang meliputi (1). Perpustakaan (2).

Laboratorium Komputer dan Multimedia (3).Masjid (4). Ruang

kepala, wakil kepala, guru, TU/pegawai, BK, Komite, Olah raga,

Kesenian, Koperasi, Osis, Pramuka, PMR, UKS, PIK/R, (5).

Auditorium (6). Kantin (7). Toilet yang memadai (8). Lapangan

olah raga. Program bidang sarana prasarana, meliputi :

a) Pengembangan sarana

b) Pengadaan alat dan bahan

c) Pemeliharaan dan perawatan

d) Peningkatan kualitas layanan

e) Peningkatan pemanfaatan sarana pembelajaran : alat dan

media pembelajaran, buku-buku perpustakaan, sarana

komputer, sarana audiovisual, alat dan bahan praktik

laboratorium dan alat kekersihan

f) Penataan lingkungan sekolah yang asri, bersih, rapi, nyaman

dan kondusip, lingkungan yang hijau dan sejuk, kantin yang

sehat dan tertata rapi, selokan berfungsi dan bersih,

pembuangan air limbah lancar

4) Bidang Peningkatan Mutu Akademik

Bidang Peningkatan Mutu Akademik SMP Al Hikmah 2

Bendaperlu dikembangkan dan diimplementasikan untuk menjamin

Page 106: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

89

agar mutu pendidikan dapat dipertahankan dan ditingkatkan

dengan tujuan (1). Membantu pencapaian visi dan misi SMP Al

Hikmah 2 Bendamelalui upaya pelayanan pendidikan yang

profesional (2). Memfasilitasi dan mengkoordinasikan perbaikan

mutu berkelanjut (3). Menjamin konsistensi dan efektifitas

penjaminan mutu pendidikan (4). Menetapkan peran seluruh

komponen dalam peningkatan mutu pendidikan.

9. Pengawasan dan Evaluasi

a. Program Pengawasan

1) Menyusun program secara obyektif, bertanggung jawab dan

berkelanjutan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.

2) Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi,

evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

3) Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah

atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang

berkepentingan secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai

efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan.

4) Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan

berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah

5) Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya

setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah dan

orang tua/wali peserta didik.

6) Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas

masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang

ditujukan kepada kepala sekolah. kepala sekolah, secara terus

menerus melakukan pengawasan pelaksanaan tugas tenaga

kependidikan.

7) Melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan para

pemangku kepentingan pendidikan sekurang-kurangnya setiap

akhir semester.

8) Pengawas sekolah melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada

Page 107: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

90

Dinas Pendidikan provinsi yang bertanggung jawab di bidang

pendidikan dan sekolah yang bersangkutan, setelah

dikonfirmasikan pada sekolah terkait.

9) Sekolah mendokumentasikan dan menggunakan hasil pemantauan,

supervisi, evaluasi, dan pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk

memperbaiki kinerja sekolah, dalam pengelolaan pembelajaran dan

pengelolaan secara keseluruhan.

b. Evaluasi

1) Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah.

2) Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai

kinerja, dan melakukan perbaikan dalam rangka pelaksanaan

Standar Nasional Pendidikan.

3) Sekolah melaksanakan:

4) evaluasi proses pembelajaran secara periodik, sekurang- kurangnya

dua kali dalam setahun, pada akhir semester akademik;

5) evaluasi program kerja tahunan secara periodik sekurang-

kurangnya satu kali dalam setahun, pada akhir tahun anggaran

sekolah.

6) Evaluasi internal dan eksternal melalui akreditasi sekolah

sekurang-kurangnya satu kali dalam lima tahun.

10. Daftar Prestasi SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

Daftar Prestasi SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes.149

No Jenis Prestasi

1 Juara 1 Cabang Tenis Meja Putra Popda, O2SN Tingkat Kecamatan

Sirampog Tahun 2019

2 Juara 1 Cabang Badminton Putra Popda, O2SN Tingkat Kecamatan

Sirampog Tahun 2019

3 Juara 1 Cabang Atletik Lari 100 M Putra Popda, O2SN Tingkat

149

Hasil dokumentasi di SMP Al hikmah Benda Sirampog Brebes dikutip pada tanggal 4

Maret 2019 jam 07.30 wib.

Page 108: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

91

Kecamatan Sirampog 2019

4 Juara 1 Cabang Renang Putra Dan Putri Gaya Bebas Popda, O2SN

Kecamatan Sirampog 2019

5 Juara Harapan 2 Olimpiade IPA Tingkat Eks Karsidenan Pekalongan

Tahun 2018

6 Juara 1 Cabang Tenis Meja Putra Popda, O2SN Tingkat Kecamatan

Sirampog Tahun 2018

7 Juara 2 Cabang Aletik Loncat Tinggi Putra Popda, O2SN Kecamatan

Sirampog Tahun 2018

8 Juara 1 Cabang Bola Basket Putra Popda, O2SN Kecamatan

Sirampog Tahun 2018

9 Juara 1 Atletik Cabang Senam Lantai Putri Popda, O2SN Kecamatan

Sirampog Tahun 2018

10 Juara 3 Cabang Renang Putri Gaya Dada Popda, O2sn Kecamatan

Sirampog Tahun 2017

11 Juara 3 Cabang Renang Putri Gaya Kupu-Kupu Popda, O2SN

Kecamatan Sirampog 2017

12 Juara 2 Cabang Lomba Penilaian Dai Remaja Islamic Competition

XII Purwokerto Tahun 2016

13 Juara 2 Cabang Tahfidz Islamic Competition XII Purwokerto

Tahun 2016

14 Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Tk. Kabupaten Tahun 2015

15 Juara 3 Olimpade Biologi Th 2015

16 Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris Tk Kecamatan Sirampog

Tahun 2015

17 Juara 1 Bola Basket Putra Tingkat Kecamatan Sirampog Tahun 2015

18 Juara 1 Lomba Catur O2SN Tingkat Kecamatan Tahun 2015

19 Juara 2 Olimpiade Matematika Se- Brebes- Tegal Tahun 2014

20 Juara 1 Lomba Tartil Quran Olimpiade Al Quran Dan Sains Se Jawa

Tengah Tahun 2014

21 Juara 1 Lomba Hifdil Quran Olimpiade Al Quran Dan Sains Se Jawa

Tengah Tahun 2016

22 Juara 1 Lomba Tilawatil Quran Olimpiade Al Quran Dan Sains Se

Jawa Tengah Tahun 2015

B. Penyajian Data

Data penelitian tentang manajemen sarana dan prasarana

pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes diperoleh

menggunakan instrumen pengumpulan data dengan wawancara, observasi,

dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi

mengenai perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, pengadaan sarana

Page 109: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

92

dan prasarana pendidikan, pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan,

inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan, serta penghapusan sarana dan

prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes.

Berdasarkan hasil dari data-data yang penulis peroleh, maka pada dalam bab

ini penulis akan memapaparkan tentang manajemen sarana prasarana

pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes. Manajemen sarana

prasarana pendidikan yang ada di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

merupakan suatu kegiatan yang mengatur tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan perlengkapan atau barang pendidikan, baik yang bergerak

maupun tidak bergerak yang dilaksanakan dalam suatu sekolah atau lembaga

pendidikan. Dalam kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan di SMP

Al Hikmah Benda Sirampog diantaranya mencakup dari perencanaan,

pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan sarana prasarana

pendidikan yang ada di SMP Al Hikmah Benda Sirampog. Untuk lebih

jelasnya akan dibahas sebagai berikut:

1. Perencanaan Sarana Prasarana Pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes

Kegiatan perencanaan sarana prasarana pendidikan sangat

penting guna menghindari terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan.

Proses perencanaan harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik

berkaitan dengan karakteristik sarana prasarana pendidikan yang

dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang

didapatkan), beserta harganya. Perencanaan yang matang sangat

berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Berkaitan dengan perencanaan ini, dijelaskan bahwa

perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali

dengan analisis terlebih dahulu. Setiap kali ingin melaksanakan

perencanaan mengenai sarana prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes, selalu dilaksanankan rapat terlebih dahulu yang

mana rapat tersebut melibatkan panitia perencanaan sarana prasarana

pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes.

Page 110: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

93

Hal tersebut berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah SMP

Al Hikmah Benda Sirampog Brebes yang menyatakan bahwa: “Untuk

panitia perencanan sarana prasarana tentu ada, setiap awal tahun sekolah

membentuk tim perencanaan sarpras dan berdasarkan pada evaluasi tahun

ajaran sebelumnya dan rencana kegiatan pembelajaran tahun berjalan,

dengan melihat hal-hal yang perlu ditimbangkan, diawali dengan rapat

yang diikuti oleh seluruh panitia atau tim perencanaan sarana prasarana

pendidikan yang antara lain terdiri dari Kepala Sekolah selaku

penanggung jawab, waka sarana prasarana dan tim pengelola sarana

prasarana, tak lupa melibatkan perwakilan dari pihak komite dan

perwakilan dari yayasan.150

Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan Bapak

Sa‟dulloh selaku waka sarana prasana di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes, yang menyatakan bahwa: “Perencanaan sarana

prasarana di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes ini dimulai dengan

pembentukan panitia perencanaan oleh pihak Tata Usaha Sekolah, adapun

saya selaku wakil kepala bidang sarana prasarana (Waka Sarpras)

dilibatkan sebagai anggota, itu untuk perencanaan sarana prasarana yang

bersumber dana dari Negara Tetapi, jika dana itu bersumber dari komite

maka tidak dilaksanakan pembentukan panitia, melainkan adanya

perencanaan dari masing-masing koordinator dan diserahkan kepada pihak

sarana prasarana untuk dianalisis dan ditindak lanjuti. Misalnya untuk

pengadaan komputer, kepala Laboratorium komputer diminta untuk

mengajukan RAB untuk keperluan laboratoriun komputer dan diajukan

kepada Waka Sarpras dan akan disingkronkan dengan anggaran yang

ada.151

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

perencanaan sarana prasarana membutuhkan tahapan-tahapan dalam

150

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. H. Mustholih,

M.PdI. Senin 11 pebruari 2019 Pukul 10.10 WIB 151

Wawancara dengan Waka Sarpras SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. H. Sa‟dulloh

Selasa 12 pebruari 2019 Pukul 11.00 WIB

Page 111: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

94

pelaksanaannya, berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa proses

perencanaan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan sarana prasarana di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes dilakukan untuk menentukan kebutuhan sarana prasarana

pendidikan yang mendukung berjalannya program sekolah.

b. Rapat koordinasi perencanaan sarana prasarana di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes dimulai dengan meminta usulan dari guru

maupun staf sekolah yang terlibat langsung dalam proses kegiatan

pembelajaran.

c. Rapat koordinasi di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

dilaksanakan diawal semester yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru,

dan staf tata usaha untuk membahas program sekolah, kebutuhan

sarana prasarana terkait program sekolah.

Perencanaan kebutuhan sarana prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes dilakukan pada awal tahun ajaran baru.

Untuk perencanaan kebutuhan sarana prasarana yang secara langsung

berhubungan dengan proses pembelajaran, seperti: alat-alat kantor,

perlengkapan olahraga, buku-buku pelajaran, pengadaan komputer, alat-

alat olah raga dan sebagainya.152

Perencanaan sarana prasarana pendidikan

adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan yayasan untuk

menentukan kebutuhan sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dan juga

kerugian. Untuk menentukan kebutuhan setiap bidang membuat analisa

kebutuhan. Kemudian dari analis kebutuhan tersebut kemudian diajukan

dalam rapat kinerja bersama dengan beberapa staf TU, guru, kepala

sekolah dan juga komite yang kemudian ditindak lanjuti dengan

pengalokasian dana oleh pihak sekolah.

Perencanaan sarana prasarana pendidikan yang ada di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes dilakukan secara cermat dan terencana

agar mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan yaitu dengan

152

Hasil Obsevasi di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes Kamis 14 Pebruari 2019

pukul 08.00 WIB

Page 112: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

95

menggunakan analisa kebutuhan dan penentuan skala prioritas dilakukan

secra mufakat bersama ketika diadakan rapat. Sehingga kebutuhan yang

lebih penting dan mendesak itu diutamakan terlebih dahulu agar proses

pembelajaran tidak terhambat karena adanya sarana prasarana pendidikan

yang belum lengkap.

Dalam pelaksanaan manajemen sarana prasarana pendidikan yang

ada di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes sudah

mempertimbangkan beberapa hal antara lain:

a. Meninjau kembali sarana prasarana pendidikan yang sudah ada agar bisa

diketahui keadaan sarana prasarana pendidikan tersebut, apakah ada

yang perlu diperbaiki, ditambah, diubah atau diganti.

b. Mempertimbangkan biaya/dana dan menentukan sumber dana yang

akan dipakai.

c. Memberikan tanggungjawab kepada orang atau pengurus bidang

perlengkapan khususnya untuk pelaksanaan pengadaan sarana

prasarana pendidikan.153

Dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes selalu di musyawarahkan bersama

antara kepala sekolah, komite sekolah, kepala tata usaha, waka sarpras,

bendahara dan juga seluruh dewan guru serta perwakilan dari yayasan.

Penulis menyimpulkan bahwa perencanaan sarana prasarana pendidikan di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes dilakukan dengan skala

prioritas akan tetapi jika ada sarana prasarana pendidikan yang rusak

ataupun hilang sehingga perlu diganti dan atau jika sekolah membutuhkan.

Apabila kebutuhan sarana prasarana tersebut berkenaan dengan inventaris

sekolah dan pembelajaran seperti halnya ATK, media dan peralatan kelas,

maka yayasan menyerahkan pelaksanaannya kepada kepala sekolah dan

waka sarana prasarana untuk memegang penanggungjawabannya secara

langsung dan apabila pengadaan tersebut mengenai pengadaan gedung,

bangunan dan meja kursi maka ditangani oleh yayasan. Jadi untuk

153

Syarifuddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam,............., hlm. 61.

Page 113: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

96

mengetahui kapan perencanaan sarana prasarana dibutuhkan, sekolah

harus mengidentifikasi dan menganalisis dahulu kebutuhan-kebutuhan

sekolah yang diperlukan, kemudian disesuaikan dengan anggaran yang

dimiliki dalam pelaksanaannya.

2. Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes

Pengadaan sarana dan prasarana program di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes merupakan pemenuhan kebutuhan sarana dan

prasarana yang mendukung berjalannya program sekolah. Pengadaan

sarana dan prasarana program dilakukan menggunakan proposal

pengadaan yang ditujukan kepada yayasan dengan daftar kebutuhan dan

rincian harga. Proses pengadaan sarana dan prasarana program dengan

pengajuan proposal ke yayasan, apabila proposal sarana dan prasarana

disetujui pihak yayasan maka sekolah akan menerima barang sesuai daftar

kebutuhan. Namun, terkadang sekolah melakukan pengadaan sarana dan

prasarana program dengan menggunakan anggaran sekolah terlebih dahulu

untuk efisiensi waktu kemudian sekolah akan melakukan penukaran

kuitansi dengan yayasan untuk pengembalian dana yang telah digunakan.

Pengadaan sarana dan prasarana dengan tukar kuitansi tersebut dilakukan

atas dasar persetujuan yayasan. Pengadaan sarana prasarana pendidikan

merupakan serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana

prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Pengadaan sarana prasarana pendidikan pada dasarnya merupakan

usaha merealisasikan rencana pengadaan sarana prasarana pendidikan

yang telah disusun sebelumnya. Setiap usaha untuk mengadakan sarana

prasarana pendidikan tidak dapat dilakukan sendiri oleh kepala sekolah

atau bendahara. Usaha pengadaan sarana prasarana pendidikan harus

dilakukan bersama akan memungkinkan pelaksanaannya lebih baik dan

dapat dipertanggungjawabkan. Pengadaan perlengkapan sarana prasarana

pendidikan bertujuan untuk memperlancar atau menunjang dalam proses

Page 114: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

97

kegiatan pembelajaran. Dalam proses pengadaan perlengkapan harus

memperhatikan perencanaan dan analisis kebutuhan yang sudah disepakati

sebelumnya yaitu melalui rapat. Hal ini dimaksudkan agar perlengkapan

yang diadakan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh pihak

sekolah. SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes selalu berusaha

menambah sarana prasarana pendidikan untuk memperlancar proses

kegiatan pembelajaran, seperti alat-alat pendidikan, alat-alat kantor, alat-

alat perabot dan alat-alat bangunan dan lainnya. Pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan

untuk kelancaran dalam proses pendidikan disekolah dengan mengacu

pada apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Ada beberapa cara yang ditempuh untuk mendapatkan

perlengkapan yang dibutuhkan di sekolah. Sistem pengadaan sarana dan

prasarana disekolah, dapat dilakukan berbagai cara antara lain Dropping

dari pemerintah hal ini merupakan bantuan yang diberikan permerintah

kepada sekolah. Bantuan ini sifatnya terbatas sehingga pengelolaan sarana

dan prasarana pendidikan disekolah tetap harus mengusahakan dengan

cara lain. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak kepala sekolah Drs.

H. Mustholih H, M.PdI. sebagai berikut : “Saya sampaikan ya disini untuk

bantuan sarana dan prasarana laboratorium komputer yaitu awal mulanya

dropping yang diberikan oleh pemerintah, namun karena sifatnya terbatas

dan tidak mencukupi maka pihak laboran mengusahakan dengan cara lain

yaitu mengusulkan kembali dengan mengajukan proposal ke pemerintah,

akan tetapi terkadang barang yang diusulkan terkadang tidak sesuai

dengan barang yang dibutuhkan bahkan terkadang tidak datang”154

Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak M. Khirzi S.Pd selaku

kepala Perpustakaan yaitu: “Untuk pengadaan sarana prasarana bidang

perpustakaan setelah proses perencanaan yaitu setiap guru memberikan

154

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. H.

Mustholih, M.PdI. Sabtu 16 pebruari 2019 Pukul 10.30 WIB

Page 115: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

98

masukan atau pendapat mengenai buku yang dibutuhkan, kemudian

setelah itu pengadaan, awalnya dengan cara pembelian buku-buku

tersebut. Setelah buku pesanan datang maka waka sarana dan prasarana

menyalurkannya ke perpustakaan”155

SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes juga meminta sumbangan dari wali murid atau mengajukan

proposal bantuan pengadaan sarana dan prasarana sekolah ke lembaga-

lembaga sosial yang tidak mengikat. Bahwa sarana prasarana di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes meski sudah lengkap namun masih ada

kekurangan. Hal tersebut dikuatkan dengan hasil wawancara dengan

Bapak Nurholis S.Pd selaku waka kurikulum disebutkan: “Bahwa

pengelolaan sarana prasarana disini ini sudah cukup memadai, begitu juga

perpustakaan, buku-buku referensi di perpustakaan sudah mencukupi

setiap siswa dalam satu kelas, tetapi perlu penambahan buku untuk

pengayaan. Untuk penambahan buku pengayaan maka sekolah ini

meminta bantuan atau sumbangan dari wali murid”.156

Pengadaan perlengkapan sarana prasarana pendidikan yang ada

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes disesuaikan dengan kebutuhan

guru dan siswa demi kelancaran proses pembelajaran yang dianalisis

menurut skala prioritas yaitu dengan mendahulukan perlengkapan yang

sangat diperlukan atau yang rutin dipakai setiap harinya, seperti kertas,

spidol, tinta dan lainnya, dalam hal ini Drs. H. Mustholih H, M.PdI. selaku

kepala sekolah mengatakan akan selalu berusaha untuk menambah

kelengkapan sarana prasarana pendidikan dengan sebaik-baiknya guna

menunjang peningkatan mutu pendidikan dan kualitas pembelajaran di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes.157

Untuk pengadaan sarana

prasarana pendidikan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

155

Wawancara dengan Kepala Perpustakaan SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. M.

Khirzi, S.Pd. Sabtu 16 pebruari 2019 Pukul 12.30 WIB 156

Wawancara dengan Waka Kurikulum SMP Al Hikmah Benda Bapak Nurlholis S.Pd.

Ahad 17 pebruari 2019 Pukul 12.30 WIB 157

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. H. Mustholih,

M.PdI. Senin 18 pebruari 2019 Pukul 08.30 WIB

Page 116: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

99

a. Alat-alat pendidikan.

Alat-alat pendidikan yang di butuhkan bentuk pengadaannya

dilakukan dengan membeli dan bantuan dari pemerintah, untuk

pembeliannya dengan menggunakan dana bantuan wali murid dan

dana BOS seperti spidol, buku pelajaran, tinta, pensil, bolpoin,

penggaris dan lain-lain.

b. Alat-alat kantor.

Pengadaan alat-alat kantor seperti komputer, printer, telepon dan

lainnya berasal dari dana BOS, bantuan wali murid dan dari bantuan

pemerintah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

c. Alat-alat perabot.

Dana bantuan wali murid dana BOS dan bantuan pemerintah

juga digunakan untuk pembelian atau pengadaan perabot kantor

seperti: meja kursi, rak, almari, papan tulis dan lainnya.

Pengadaan sarana prasarana pendidikan merupakan tindak lanjut

dari adanya perencanaan Sarana prasarana yang telah ditetapkan dalam

rapat. Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan sesuai perkembangan program sekolah, menggantikan barang-

barang yang rusak, hilang, dihapuskan atau sebab lain yang dapat

dipertanggungjawabkan. Sebelum kegiatan pengadaan dilakukan, ada

beberapa hal yang dipertimbangkan oleh sekolah diantaranya:

a. Melakukan peninjauan kembali sarana prasarana yang sudah ada guna

untuk mengetahui keadaan sarana prasarana tersebut apakah perlu

dilakukan perbaikan, penambahan, ataupun pergantian

b. Menentukan sumber data yang dipakai

c. Menentukan skala prioritas.

Pengadaan sarana prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes disesuaikan dengan rencana awal penentuan kebutuhan.

Dengan melihat rencana awal sekolah akan lebih mudah untuk

melakukan pengadaan barang barang yang dibutuhkan untuk menunjang

proses pembelajaran. Namun, sekolah juga memperhatikan biaya yang

Page 117: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

100

diperlukan untuk pengajuan barang tersebut, dengan memprioritaskan

barang-barang yang sekiranya sangat dibutuhkan untuk menunjang proses

pembelajaran. Pengadaan yang dilakukan yaitu pengadaan rehabilitasi

bangunan, pengadaan peralatan yang dibutuhkan oleh sekolah. Ada

beberapa prinsip pengadaan sarana prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes dalam pembelian barang berkaitan

dengan pengadaan sarana prasarana pendidikan yaitu:

a. Pembelian hendaknya terpusat.

b. Semua daftar pembelian barang diperlihatkan sewaktu-waktu yang

sertai dengan nota pembelian.

c. Spesifikasi barang harus dicantumkan.

d. Mencantumkan perkiraan harga sesuai standar yang berlaku;.

e. Penawaran harga harus mendapatkan persetujuan oleh kepala sekolah

dan yayasan.158

Pengadaan sarana prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes dilakukan dengan cara pembelian yang diantaranya

berasal dari bantuan pemerintah, yayasan, iuran bulanan siswa dan hibah.

Hal ini dapat diketahui karena peran sekolah dalam pemecahan sumber

dana sangat aktif dan tepat sasaran. Jadi setiap permasalahan sumber dana

dapat diatasi maka pihak sekolah langsung merealisasikan kebutuhan

yang telah direncanakan sebelumnya. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak

Drs. Sa‟dulloh sebagai berikut: “Untuk pengadaan sarana prasarana

pendidikan, dari kami yang pertama yaitu melihat analisa kebutuhan dari

masing-masing bidang, sejauh ini pengadaan yang kami lakukan selain

kami mendapatkan dari pihak pemerintah atau APBN, pengadaan juga

dilakukan dengan membeli, yaitu sekolah menyarankan uang kepada

pihak penjual atas dasar kesepakatan dari kedua belah pihak berlaku

untuk pengadaan perlengkapan pendidikan dan juga perabot sekolah.

Kemudian untuk pengadaan bangunan yaitu dengan cara membangun

158

Hasil Obsevasi di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes Selasa 19 Pebruari 2019

pukul 13.20 WIB

Page 118: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

101

bangunan baru, merenovasi atau memperluas seluruh atau sebagian

bangunan. Tetapi dalam hal ini untuk pengajuan bangunan baru dilakukan

jika sekolah mendapatkan dana dari APBN untuk pengadaan bangunan

ataupun ruang kelas baru”.159

Berdasarkan perencanaan sarana prasarana pendidikan yang sudah

ditentukan sebelumnya, menurut Bapak Drs. H. Mustholih H, M.PdI.

sebagian sudah terealisasi, namun ada yang belum diadakan karena

membutuhkan dana yang besar, sementara belum ada bantuan dari

pemerintah baik APBN maupun APBD untuk mendirikan ruang kelas

baru.

3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes merupakan suatu upaya sekolah untuk menjaga

fungsi sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki agar dapat

digunakan sewaktu-waktu dalam kondisi baik. SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana dengan

penanganan yang berbeda antara sarana pendidikan dengan prasarana

pendidikan. Berikut ini data hasil penelitian mengenai pemeliharaan

sarana dan prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes. Pemeliharaan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

bertujuan agar semua sarana prasarana pendidikan yang dimiliki tetap

dalam keadaan baik dan siap pakai sehingga dapat bermanfaat sebagai

mana mestinya. Kegiatan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes meliputi:

1) Pemeliharaan Gedung

2) Pemeliharaan Ruangan

3) Pemeliharaan Laboratorium

4) Pemeliharaan Buku Perpustakaan

159

Wawancara dengan Waka Sarpras SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. Sa‟dulloh

Selasa 19 pebruari 2019 Pukul 10.30 WIB

Page 119: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

102

Pemeliharaan gedung SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

dilakukan sesuai kondisi gedung itu sendiri, seperti pengecatan dan

perbaikan bangunan yang rusak. Sedangkan ditinjau dari sifatnya sarana

prasarana pendidikan dapat dilakukan dengan pemeliharaan yang bersifat

pengecekan, pencegahan, perbaikan ringan dan perbaikan berat dilakukan

oleh waka sarana dan prasarana. Pemeliharaan ruangan dilakukan oleh

siswa pada masing-masing kelas yang dilakukan setiap hari sesuai jadwal

piketnya.

Sedangkan pemeliharaan ruangan kepala sekolah, ruang TU,

halaman dan ruangan lainnya dilakukan oleh pembantu pelaksana yang

dibagi pada setiap bloknya.160

Selanjutnya, untuk pemeliharaan

perpustakaan, laboratorium dan pemeliharaan perlengkapan dan peralatan

sebenarnya menjadi tanggung jawab semua yang menggunakan, tetapi

untuk adanya kejelasan tanggungjawab maka diserahkan pada masing-

masing unit tersebut. Kegiatan pemeliharaan merupakan kegiatan

pengurusan barang-barang yang sudah ada, agar barang-barang tersebut

selalu dalam kondisi baik dan selalu siap pakai ketika akan digunakan

oleh sekolah dalam proses pembelajaran. Pemeliharaan sarana prasarana

yang ada di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes tersusun dalam

rencana program kerja yang disusun oleh tim sarana prasarana seperti

yang dijelaskan oleh Bapak Drs. Sa‟dulloh sebagai berikut:

“Pemeliharaan yang kita punya itu antara lain pemeliharaan gedung,

ruang kelas, laboratorium dan juga pemeliharaan buku. Pemeliharaan

dilakukan supaya barang-barang yang digunakan selalu dalam kondisi

yang siap pakai. Kemudian untuk pemeliharaan ada yang rutin dilakukan

dan ada yang dilakukan secara berkala, tetapi semua itu tidak terlepas dari

prosedur yang ada”. 161

160

Hasil observasi dan wawancara di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes Kamis 21

Pebruari 2019 pukul 08.00 WIB 161

Wawancara dengan Waka Sarpras SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. Sa‟dulloh

Kamis 21 pebruari 2019 Pukul 11.30 WIB

Page 120: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

103

Dari hasil observasi bahwa di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes selalalu mengedepankan adanya pemeliharan sarana prasarana

pendidikan karena betapapun berkualitasnya suatu sarana prasarana,

betapapun bagusnya bangunan, gedung dan ruangan sekolah, manakala

tidak terpelihara dengan baik akan menjadikan penghuni dan

penggunanya tidak merasa enak atau nyaman, bahkan sarana prasarana

yang sederhana sekalipun, apabila terpelihara dengan baik, akan enak

dipakai, apalagi jika sarana prasarana tersebut berkualitas. Jadi SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes dalam pemeliharaan sarana prasarana

pendidikan dilakukan sesuai dengan jadwal yang ada dalam program

kerja sarana prasarana sekolah. Dimana dalam program tersebut ada yang

dilakukan secara berkala seperti pemeliharaan AC yang dilakukan setiap

3 bulan sekali dan ada juga yang rutin dilakukan pemeliharaan seperti

peralatan laboratorium yang dilakukan secara rutin setiap bulan.

4. Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan dilakukan agar

sarana dan prasarana yang dimiliki dapat diketahui secara tertulis

mengenai jumlah dan kondisi barangnya. Inventarisasi sarana dan

prasarana pendidikan di sekolah sangat penting sebagai informasi

kepemilikan, kebutuhan, dan kondisi sarana dan prasarana sekolah.

Inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan dan penyusunan daftar

barang-barang milik negara maupun swasta secara sistematis, tertib, dan

teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan atau pedoman-pedoman yang

berlaku. Inventaris adalah pencatatan semua barang yang ada di sekolah

atau lembaga. Hal ini dimaksud untuk mempermudah pemeliharaan dan

pengawasan barang. Dengan adanya inventarisasi, proses pendataan dan

informasi dalam rangka pendistribusian, pemeliharaan, pengawasan dan

penghapusan perlengkapan pendidikan akan menjadi lebih mudah.

Inventaris berguna unutuk mengamankan keberadaan barang-barang

milik SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes. Kegiatan tersebut

merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Secara definisi inventarisasi

Page 121: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

104

adalah pencatatan dan penyusunan daftar barang milik negara secara

sistematis, tertib dan teratur berdasarakan ketentuan-ketentuan atau

pedoman-pedoman yang berlaku. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh

Bapak Drs. Sa‟dulloh sebagai berikut: “Di perpustakaan ini awalnya

buku-buku diperoleh dari pembelian, kemudian dari pembelian itu masih

belum memenuhi, maka bagian sarpras mengusahakannya dengan

mengajukan proposal untuk pemesanan buku, setelah buku pesanan

datang maka waka sarana dan prasarana kemudian menyalurkannya ke

bagian perpustakaan untuk diinventarisasikan dengan mencatat barang-

barang yang diberikan dengan memberi kode. Setelah itu petugas

perpustakaan membuat jadwal peminjaman sesuai pelajaran pada kelas

masing-masing, kemudian siap digunakan sesuai kebutuhannya”.162

Senada dengan itu disampaikan oleh Ibu Nelty Mardiyati, S.Pd.

yaitu : “Sebenarnya ruang laboratorium komputer sudah cukup memadai,

namun masih ada alat-alat yang kurang bahkan belum ada di ruangan

laboratorium. Karena keterbatasan alat maka terkadang praktek di

laboratorium komputer.laboran mengajukan proposal ke bagian sarpras,

kemudian pihak sarpras meneruskan mengusulkan ke sekolah. Setelah

cair bagian sarpras memberikan ke pihak laboran disini, sesuai proposal

kemudian pihak laboran membelanjakannya sesuai kebutuhan, setelah

pemesanan datang kemudian dicatat dan diinventarisasikan, ditata rapi di

ruang laboratorium”.

Proses inventarisasi sarana prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes disampaikan oleh Bapak Drs. Sa‟dulloh

selaku waka sarana prasarana menuturkan bahwa: “Sekolah menerima

barang baru, kemudian diperiksa dan dicatat, dipilih mana yang akan

diinventaris dan mana yang tidak perlu. Kemudian diinventarisasi dalam

buku rekapitulasi inventaris dan menyusun laporan tahunan. Selanjutnya

memberikan label pada setiap barang yang tidak habis pakai seperti meja,

162

Wawancara dengan Waka Sarpras SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. Sa‟dulloh Sabtu

23 pebruari 2019 Pukul 11.30 WIB

Page 122: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

105

kursi, loker, buku dan sebagainya. Kegiatan inventarisasi dilakukan

setelah proses penerimaan barang, untuk penerimaan barang dari bantuan

disertai surat penerimaan barang dan apabila penerimaan barang dengan

cara membeli sendiri maka disertai nota pembelian. Kemudian setelah itu

barang-barang tersebut diberi nomor inventaris dengan cat dan dicatat

kedalam buku inventaris. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam

pengecekan ulang pada suatu waktu dan mempermudah mengenali jenis

barang tersebut. Kegiatan ini dilakukan hanya pada barang-barang yang

tidak bergerak dan tidak habis pakai”163

Inventarisasi sarana prasarana

pendidikan yang ada di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

dilakukan berdasarkan ketentuan yang ada dengan melakukan pencatatan

barang, pembuatan kode barang (jika ada penambahan barang baru atau

pengadaan barang baru), pencatatan merek barang, pencatatan jumlah

barang, pencatatan tahun perolehan dan juga pencatatan kondisi barang.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk memudahkan pemeliharaan dan

pengawasan barang agar barang-barang tersebut menjadi jelas

identitasnya.

Pelaksanaan kegiatan inventarisasi sarana prasarana pendidikan di

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes melalui langkah langkah

sebagai berikut:

1) Sarana prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes diinventarisasi dalam buku inventarisasi sarana prasarana.

2) Setiap sarana prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes yang tidak habis pakai diberi label inventarisasi

3) Data inventaris sarana prasarana di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes pada setiap ruangan disiapkan oleh petugas, diperiksa oleh

penanghung jawab ruang dan disahkan oleh waka sarana prasarana.

163

Wawancara dengan Waka Sarpras SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. Sa‟dulloh Sabtu

23 pebruari 2019 Pukul 13.30 WIB

Page 123: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

106

4) Waka sarana prasarana di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

menerima salinan inventaris setiap ruangan melalui petugas pengurus

barang.

5) Inventarisasi buku-buku penunjang kegiatan pembelajaran diatur

menurut prosedur yang berlaku di perpustakaan sekolah.

Kegiatan inventaris barang di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes sejauh ini sudah terlaksana tetapi belum maksimal. Karena

barang-barang yang sudah di inventaris di setiap ruangan yang ada sering

berpindah tempat, dalam hal ini contohnya kursi yang ada di ruang kelas,

disebabkan karena ulah siswa yang kadang-kadang meminjam tetapi tidak

dikembalikan ke tempat asalnya. Banyak juga sering ditemukan tembok

yang dicoret-coret, pintu rusak dan lain sebagainya. Hasil wawancara,

studi dokumen, dan hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa

inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes dilakukan sesuai dengan rapat yang sudah

direncanakan sebelumnya dan sudah terprogram. Tahapan yang saat ini

dilakukan yaitu pendataan sarana dan prasarana yang dimiliki. Petugas

inventarisasi sarana dan prasarana yaitu guru bagian sarana prasarana)

dengan kondisi sekolah yang belum lama pindah bangunan serta masih

dalam proses penataan ulang dan masih dalam tahapa bangunan akan

tetapi SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes memiliki sarana dan

prasarana yang memadai.

5. Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Selama proses inventarisi di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes kadang-kadang petugas menemukan barang-barang atau

perlengkapan sekolah yang rusak berat. Barang barang itu sudah tidak

bisa diperbaiki dan bahkan sudah tidak bisa dipakai lagi. Seandainya

diperbaiki, maka perbaikan akan memakan biaya yang sangat besar

sehingga lebih baik membeli yang baru dari pada memperbaikinya.

Demikian pula, ketika melakukan inventarisasi perlengkapan, petugasnya

Page 124: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

107

mungkin menemukan beberapa perlengkapan pendidikan yang jumlahnya

berlebihan, sehingga tidak digunakan lagi.

Apabila semua perlengkapan tersebut tetap dibiarkan atau

disimpan, antara biaya pemeliharaan dan kegunaannya secara teknis dan

ekonomis tidak seimbang. Oleh karena itu terhadap semua barang atau

perlengkapan tersebut perlu dilakukan penghapusan.164

Sebagaimana

yang disampaikan oleh Bapak Drs. Sa‟dulloh sebagai berikut: “Begini ya

prosesnya setelah pelaksananan inventarisasi selesai, kemudian petugas

menata barang yang sudah siap digunakan, selanjutnya jika menemukan

barang-barang yang sudah rusak berat atau usang atau menemukan

kelebihan barang yang secara teknis tidak seimbang, yang tidak mungkin

untuk dipertahankan lagi, ataupun jika brang-barang itu diperbaiki dan

perbaikan memakan biaya yang sangat besar dan penggunaannyapun juga

tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Maka, kami

memusyawarahkan bersama setelah sepakat, barang-barang tersebut kami

lakukan penghapusan dengan tujuan untuk memudahkan administrasi.

Agar tidak melakukan pencatatan secara terus menerus sehingga buku

inventaris hanya penuh oleh catatan yang kurang berguna, sedangkan

barang-barang tersebut sudah tidak ada gunanya. Selanjutnya dibuatkan

berita acara penghapusan dan penyingkiran barang tersebut dengan cara

membakar atau menguburkan.”165

Penghapusan sarana prasarana pendidikan adalah kegiatan

meniadakan barang-barang milik lembaga atau milik negara dari daftar

inventaris dengan cara peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada

prakteknya, inventarisasi terdapat barang yang rusak, hilang dan tidak

dibutuhkan lagi sehingga penghapusan diperlukan untuk mengatasi

masalah tersebut. Penghapusan sarana prasarana pendidikan dilakukan

agar barang yang sudah tidak teepakai dihapus dari daftar inventaris

164

Bafadal, I.. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. (Jakarta, Bumi

aksara, 2004), hlm. 31 165

Wawancara dengan Waka Sarpras SMP Al Hikmah Benda Bapak Drs. Sa‟dulloh Ahad

24 pebruari 2019 Pukul 09.30 WIB

Page 125: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

108

dengan cara dijual, dilelang ataupun dimusnahkan. Sarana prasarana yang

dihapus merupaka asset yang sudah tidak terpakai dan tidak dimanfaatkan

karena sudah rusak berat ataupun sudah ada pengganti yang lebih baik

maka akan dilakukan penghapusan.

Barang-barang tergolong rusak berat atau masih bisa diperbaiki.

Jika tergolong rusak berat, maka barang tersebut akan dihapus dari daftar

inventarisasi barang. Kemudian jika masih bisa diperbaiki dan tidak

memerlukan biaya yang sangat banyak, maka sekolah akan memilih

untuk diperbaiki.

a. Barang-barang yang ada disekolah tersebut hilang atau dicuri orang.

b. Barang-barang tersebut perlu pergantian seiring dengan perkembangan

teknologi.

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penjualan

barang penghapusan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes dilakukan

sesuai kondisi barang dan ketidakfungsian barang. Penjualan barang yang

rusak seperti barang elektronik dengan cara diloakkan yaitu sitem panggil

orang. Penjualan barang yang dalam kondisi baik seperti TV dijual dengan

penjualan barang bekas.

C. PEMBAHASAN DAN HASIL TEMUAN

Penyajian data hasil penelitian manajemen sarana dan prasarana

pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes sebagaimana

dipaparkan di atas, maka pembahasan terdiri dari perencanaan sarana dan

prasarana pendidikan, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan,

pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, inventarisasi sarana dan

prasarana pendidikan, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.

Berikut ini pemaparan pembahasan penelitian manajemen sarana dan

prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes beserta

hasil temuan yang ada di dalamnya, sebagai berikut :

Page 126: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

109

1. Perencanaan Sarana Prasarana Pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes

Perencanaan sarana dan prasaran pendidikan adalah langkah awal

dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Perencanaan sarana

dan prasarana pendidikan merupakan persiapan kegiatan pengadaan

melalui serangkaian proses dengan perhitungan yang matang. Proses

perencanaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan agar kebutuhan

sarana dan prasarana dapat terpenuhi secara efektif dan efisien.

Perencanaan sarana prasarana pendidikan yang ada di SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes sudah dilaksanakan sesuai teori yaitu melibatkan

semua unsur yang ada di sekolah tersebut dari kepala sekolah, wakil

kepala urusan sarana prasarana, kepala tata usaha, komite sekolah guru

dan yayasan, dilaksanakan dengan sistematis yaitu pengelola bagian

sarana prasarana mengumpulkan para semua yang sudah mendapatkan

surat tugas untuk mengadakan rapat bersama dalam rangka menyampaikan

data, keterangan, usul tentang sarana prasarana yang dibutuhkan dalam

satu tahun pelajaran baik pengadaan maupun perbaikan sarana prasarana.

Perencanaan manajemen sarana prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes dilakukan dengan jalan musyawarah

dalam perencanaan pengadaan barang perlengkapan dilakukan pada awal

tahun pelajaran baru yang dilakukan untuk memperoleh kesepakatan

bersama dan mengindentifikasi sarana prasarana pendidikan yang

dibutuhkan oleh sekolah, menurut penulis hal ini sudah baik karena

dengan adanya musyawarah dan hasil kesepakatan bersama diharapkan

dapat menentukan kebutuhan secara tepat, baik tepat guna, tepat waktu,

tepat biaya dan tepat sasaran. Artinya kebutuhan disesuaikan dengan

kegunaan, waktu pencapaian pengadaan, biaya pengadaan dan sesuai

sasaran perencanaan kebutuhan.

Page 127: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

110

2. Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan setelah

rangkaian proses perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana. Pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan merupakan perwujudan dari hasil

perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana yang tepat dan terukur.

Pengadaan perlengkapan sarana prasarana pendidikan bertujuan untuk

memperlancar atau menunjang dalam proses kegiatan pembelajaran.

Dalam proses pengadaan perlengkapan harus memperhatikan perencanaan

dan analisis kebutuhan yang sudah disepakati sebelumnya yaitu melalui

rapat. Hal ini dimaksudkan agar perlengkapan yang diadakan sesuai

dengan kebutuhan yang diperlukan oleh pihak sekolah.

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes selalu berusaha

menambah sarana prasarana pendidikan untuk memperlancar proses

kegiatan pembelajaran, seperti alat-alat pendidikan, alat-alat kantor, alat-

alat perabot dan alat-alat bangunan. Proses pengadaan dilaksanakan

setelah melalui perencanaan yang mana dilakukan setahun sekali, yang

tertuang dalam Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS), bila ada

perubahan bisa dua kali dalam setahun. Untuk pengadaan, diidentifikasi

terlebih dahulu, mana yang betul-betul dibutuhkan, dan yang masih dapat

ditolerir, dalam artian dapat ditunda untuk sementara waktu mengingat

keterbatasan anggaran. Setelah direncanakan kemudian dibentuk

penanggungjawab dan panitia dalam rapat untuk kemudian melaksanakan

pengadaan.

Pengadaan perlengkapan sarana prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes meliputi: pengadaan bangunan dan

pengadaan perlengkapan guna menunjang pendidikan dan untuk mencapai

tujuan pendidikan. Dengan memperhatikan kebutuhan lembaga pendidikan

maka proses pembelajaran berjalan dengan baik. Pengadaan sarana

prasarana pendidikan dilakukan sesuai dengan perencanaan dan analisis

kebutuhan.

Page 128: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

111

3. Pemeliharaan Sarana Prasarana Pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah upaya yang

dilakukan agar sarana dan prasarana dapat digunakan sewaktu-waktu

dibutuhkan dengan kondisi baik. Pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan sangat penting karena mempengaruhi kegiatan belajar

mengajar agar dapat berjalan dengan optimal sesuai tujuan yang telah

ditetapkan. SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes melakukan

pemeliharaan sarana dan prasarana dengan penanganan yang berbeda

antara pemeliharaan sarana sekolah dengan pemeliharaan prasarana

sekolah.

Pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan pemeliharaan rutin

dan berkala, pemeliharaan rutin dilakukan setiap hari sedangkan

pemeliharaan berkala dilakukan sesuai dengan keadaan sarana prasarana

pendidikan sekolah dengan selalu memperhatikan dan memelihara sarana

prasarana pendidikan yang dimiliki karena merupakan asset sekolah yang

harus dijaga keadaanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,

pemeliharaan mutlak dilakukan, kebersihan lingkungan sekolah harus

dijaga. Pemeliharaan sarana prasarana di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes bukan hanya menjadi tanggungjawab tim sarana

prasarana melainkan juga tanggung jawab warga semua pihak yang ada di

sekolah kemudian koordinasi antara penanggungjawab dengan tim sarana

prasarana dan seluruh warga sekolah terjalin dengan baik, sehingga jika

ada kerusakan atau sarana yang membutuhkan perbaikan dapat dilakukan

dengan segera. Sehingga semua sarana prasarana yang dimiliki sekolah

tetap dalam keadaan terjaga dan siap pakai.

4. Inventarisasi Sarana Prasarana Pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes

Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan dilakukan agar

sarana dan prasarana yang dimiliki dapat diketahui secara tertulis

Page 129: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

112

mengenai jumlah dan kondisi barangnya. Inventarisasi sarana dan

prasarana pendidikan di sekolah sangat penting sebagai informasi

kepemilikan, kebutuhan, dan kondisi sarana dan prasarana sekolah. Untuk

pencatatan barang, petugas di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

pertama mencatat barang kedalam buku inventaris barang, kemudian

barang tersebut diberi nomor inventaris dengan cat supaya barang tersebut

mudah dikenal dalam pengecekan barang. Inventarisasi yang dilakukan

oleh SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes sudah terlaksana dan

berjalan sesuai dengan teori manajemen sarana prasarana. Untuk kegiatan

mencatat dan menyusun sarana prasarana yang ada secara teratur, tertib

dan lengkap berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan kegiatan

inventarisasi dilakukan dengan prosedur dan setiap barang yang ada dalam

tiap ruangan sudah tercatat didalam daftar inventaris barang dan daftar

inventaris ruangan. Inventarisasi dilakukan setelah adanya barang yang

dibutuhkan telah diadakan, pengadaannya dilakukan dengan pembelian

serta bantuan dari pemerintah. Dengan adanya inventarisasi maka akan

mempermudah mengetahui identitas barang yang dimiliki.

5. Penghapusan Sarana Prasarana Pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes.

Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan agar

barang yang tidak terpakai dihapus dari daftar inventarisasi dengan cara

dijual atau dilelang. Sarana dan prasarana yang dihapus merupakan aset

yang sudah tidak terpakai dan tidak dimanfaatkan karena sudah rusak berat

atau sudah ada barang pengganti yang lebih baik maka akan dilakukan

penghapusan. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Al

Hikmah Benda Sirampog Brebes dilakukan sesuai kondisi barang yang

sudah tidak terpakai agar tidak memenuhi tempat. Proses penghapusan

sarana dan prasarana di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes melalui

rangkaian tahapan yaitu pemilihan barang, penjualan barang. Kegiatan

penghapusan yang ada di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

dilakukan karena ada kerusakan parah yang tidak bisa diperbaiki,

Page 130: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

113

pembengkakan biaya perawatan yang tidak sebanding dengan kegunaan,

hilang dan alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan. Penghapusan

jarang dilakukan karena memang perlengkapan dan peralatan yang di miliki

SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes masih bisa diperbaiki dan masih

banyak barang-barang yang masih bagus atau belum dimakan usia.

Page 131: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

115

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai manajemen

sarana dan prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes,

maka dapat disimpulkan bahwa.

1. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes dibuat oleh pihak sekolah dengan koordinasi yayasan

pendidikan pondok pesantren Al Hikmah Benda Sirampog Brebes melalui

serangkaian tahapan yaitu rapat koordinasi sekolah, penetapan program

sekolah, serta penetapan kebutuhan sarana prasarana program.

Selanjutnya, perencanaan sarana dan prasarana selanjutnya

dimusyawarahkan bersama kepala sekolah, kepala tata usaha, bendahara

dan juga seluruh dewan guru yang nantinya akan menjadi pedoman dalam

pelaksanaan.

2. Pengadaan sarana prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes bertujuan untuk memperlancar atau menunjang dalam

proses kegiatan pembelajaran. Proses persetujuan proposal memerlukan

waktu yang tidak singkat dan memiliki karakteristik pengelolaan keuangan

berbeda dengan sekolah pada umumnya. Terkadang dilakukan melalui

pembelian menggunakan dana sekolah lalu tukar kwitansi dengan yayasan

atas dasar kesepakatan terlebih dahulu. Selanjutnya, pengadaan sarana dan

prasarana rumah tangga dilakukan oleh sekolah sendiri atas dasar

keputusan kepala sekolah dengan menggunakan anggaran yang berasal

dari dana BOS serta donatur untuk dihabiskan setiap tahunnya.

3. Pemeliharaan sarana dan prasarana di SMP Al Hikmah Benda Sirampog

Brebes meliputi : membuat jadwal penggunaan agar tidak terbentur dalam

hal penggunaan, akan tetapi pengguna terkadang kurang

bertanggungjawab penuh pada barang yang dipakai dibuktikan dengan

setelah selesai digunakan dengan tidak segera menata kembali ke tempat

Page 132: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

116

masing-masing sehingga mengakibatkan kerusakan bahkan terkadang

hilang. Kemudian dalam hal pemeliharaan barang-barang SMP Al Hikmah

Benda Sirampog Brebes, petugas sudah melakukan pemeliharaan secara

kontinu setiap hari atau berkala melalui pengecekan setiap hari, bulanan

ataupun enam bulan sekali, namun demikian masih masih terdapat

kekurangan diantaranya kurang adanya kesadaran dan kepedulian dari

warga sekolah terhadap barang-barang yang dimiliki.

4. Inventarisasi di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes meliputi:

mencatat seluruh barang inventaris yang diterima didalam buku induk

inventaris, kemudian setelah selesai dicatat di buku induk inventaris

kemudian memberi kode barang tersebut. Misalnya perpustakaan

menerima buku langsung diadakan pencatatan di buku induk inventaris

setelah selesai diberi kode barang.

5. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Al Hikmah Benda

Sirampog Brebes dilakukan pada barang yang rusak dan barang tidak

terpakai. Penghapusan sarana dan prasarana ditetapkan oleh kepala

sekolah dengan koordinasi waka sarpras dan bendahara. Langkah

penghapusan yaitu penjualan barang rusak dengan diloakkan dan

penjualan barang bekas untuk barang layak pakai yang sudah tidak

difungsikan lagi.

B. Implikasi

Implikasi dirumuskan berdasarkan temuan-temuan penelitian yang

merupakan konsekuensi untuk mencapai kondisi ideal dalam melaksanakan

manajemen sarana dan prasarana di SMP Al Hikmah Benda Sirampog Brebes

agar dapat terlaksana dengan baik. Implikasi dari penelitian ini, antara lain,

perencanaan pengadaaan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan sarana

dan prasarana perlu dilakukan dengan mengacu kepada Rencana Kerja

Sekolah (RKS) yang telah dibuat sekolah yang disusun oleh tim pengembang

sekolah sehingga kegiatan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan dapat

menunjang tercapaianya visi dan misi sekolah. Komite sekolah dan dinas

Page 133: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

117

pendidikan seharusnya berperan aktif dalam kegiatan perencanaan sarana dan

prasarana untuk memenuhi sarana dan prasarana sesuai Standar Nasional

Pendidikan (SNP).

Komite sekolah dan dinas pendidikan perlu membantu mengatasi

keterbatasan dana yang dimiliki oleh sekolah dalam merealisasikan semuanya.

Kepala sekolah perlu mengkomunikasikan program-program sekolah yang

membutuhkan dukungan sarana dan prasarana memadai untuk meningkatkan

mutu sekolah, aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak sehingga pada

akhirnya memiliki kesadaran untuk turut serta berperan aktif dalam

meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu, pemerintah juga

dapat berperan aktif dalam mengatasi kendala yang dihadapi oleh sekolah

dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung pemenuhan kebutuhan sarana

dan prasarana sesuai SNP, termasuk dengan menggulirkan program bantuan

BOS yang dapat digunakan oleh sekolah untuk menutupi kekurangan dana

operasional sekolah termasuk sarana dan prasarana.

Dengan demikian, sarana dan prasarana sekolah dapat dimanfaatkan

secara efektif dan efisien guna mendukung kualitas pembelajaran. Kegiatan

manajemen sarana dan prasarana dari perencanaan sampai penghapusan dapat

dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kepala sekolah perlu terus berupaya mencari solusi-solusi baru terkait

keterbatasan dana sehingga sekolah tetap eksis melaksanakan pendidikan

dengan tidak mempersoalkan permasalahan pembiayaan. Komite sekolah,

pemerintah daerah dan yayasan yang berada di lingkungan sekolah perlu

berperan serta dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang sesuai

Standar Nasional Pendidikan, dengan menggulirkan berbagai kebijakan yang

mendukung sekolah, sehingga dengan kemampuan finansial yang memadai,

sekolah dapat melaksanakan program apa saja yang berkaitan dengan

kepentingan pendidikan

Page 134: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

118

C. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas

dan berbagai keterbatasan yang dimiliki penulis dalam penelitian ini, maka

peneliti selanjutnya menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi kepala sekolah diharapkan selalu memperhatikan dalam peningkatan

manajemen sarana dan prasarana dan mengganti sarana dan prasarana

yang sudah tidak layak pakai.

2. Bagi guru diharapkan agar memanfaatkan sarana dan prasarana dengan

sebaik-baiknya sesuai dengan fungsinya sehingga dapat menunjang

jalannya manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

3. Bagi wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana sebaiknya

meningkatkan pengadaan fasilitas sarana dan prasarana sekolah yang

menunjang pembelajaran, seperti meja dan kursi yang lebih sesuai dengan

postur tubuh peserta didik sehingga nyaman digunakan, diperlukan guru

dalam proses belajar mengajar dan ruang belajar yang senantiasa bersih.

4. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar mengadakan penelitian dengan

cakupan materi lainnya dengan berdasarkan manajemen sarana dan

prasarana yang peneliti lakukan.

Page 135: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Boedi. 2014. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka

Setia

Ahmad, Tanzeh. 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras.

Andi, Prastowo. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian, Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Bafadal, Ibrahim. 2014. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Baharuddin. 2010. Manajemen Pendidikan Islam Transformasi Menuju Sekolah/

Madrasah Unggul. Jakarta: UIN Press.

Barnawi, M. Arifin. 2014. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.

Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Burhan, Bungin. 22005. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Basri, Hasan. 20019. Pengembangan Program Pendidikan. Bandung: Pustaka

Setia.

Djam‟an Satori, Aan Komariyah, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta

Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Hamid, Patilima. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Handoko, Tani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia , Yogyakarta: BPFE.

H. Syukran, Ahmadi, 2012. Manajemen Pendidikan Islam, Yogyakarta:

LaksBang.

Jalaludin. 2017. Pendidikan Islam dari Zaman ke Zaman, Jakarta: Rajawali Pers.

Mahmud Khalifah, Usamah Quthub. 2009. Menjadi Guru Yang Dirindu.

Surakarta: Penerbit Ziyad Visi Media.

Matin, Nurhattati Fuad, 2016. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan,

Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Page 136: MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6175/1/MUH MUIZZUDDIN...ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ḥa ḥ ha (dengan titik

M. Daryanto, 2006. Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nurochim. 2016. Administrasi Pendidikan, Bekasi: Gramata Publishing.

Priansa, Donni Juni, 2018. Sonny Suntani Sentiana; .Manajemen dan Supervisi

Pendidikan , Bandung: CV Pustaka Setia.

Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian dan Pengembangan Research and

Development. Bandung: CV. Alfabeta.

Suryana, Yaya, 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Saefulloh. 2014. Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia.