Manajemen rumah sakit

4
1. Penjelasan hak-hak konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Hak konsumen adalah : 1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa Konsumen dalam penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/ atau jasa yang akan dikonsumsi, mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatannya. Contoh: setiap konsumen berhak atas pelayanan yag baik sehingga konsumen merasa diperlakukan dengan baik, ramah, jujur, adanya kenyamanan dan keamanan dalam memperoleh layanan dan lain-lain. 2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan Mengkonsumsi suatu barang atau jasa diawali dari kebutuhan dan kecocokan konsumen, seperti hak penderita untuk mendapatkan “second opnion”, bila merasa bahwa pelayanan seorang dokter tidak/kurang meyakinkan kalau perlu pindah rumah sakit. 3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. Hal ini sangat penting, karena kesalahan dalam memberikan informasi akan memberikan gambaran yang salah dan membahayakan bagi konsumen, sehingga penyampaian yang benar tentang informasi suatu produk/jasa dapat memberikan tujuan informasi menyangkut kelebihan dan kekurangan atas produk/jasa tersebut; terutama dalam hal kemanan dan keselamatan konsumen. Adanya “informed consent”, penderita berhak mendapatkan penjelasan yang lengkap sebelum dilakukan tindakan tertentu. Penderitapun berhak menolak bila tidak

description

Penjelasan hak-hak konsumenPenjelasan tentang SWOT

Transcript of Manajemen rumah sakit

Page 1: Manajemen rumah sakit

1. Penjelasan hak-hak konsumenKonsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam

masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.Hak konsumen adalah :

1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasaKonsumen dalam penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/ atau jasa yang akan dikonsumsi, mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatannya. Contoh: setiap konsumen berhak atas pelayanan yag baik sehingga konsumen merasa diperlakukan dengan baik, ramah, jujur, adanya kenyamanan dan keamanan dalam memperoleh layanan dan lain-lain.

2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikanMengkonsumsi suatu barang atau jasa diawali dari kebutuhan dan kecocokan konsumen, seperti hak penderita untuk mendapatkan “second opnion”, bila merasa bahwa pelayanan seorang dokter tidak/kurang meyakinkan kalau perlu pindah rumah sakit.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.Hal ini sangat penting, karena kesalahan dalam memberikan informasi akan memberikan gambaran yang salah dan membahayakan bagi konsumen, sehingga penyampaian yang benar tentang informasi suatu produk/jasa dapat memberikan tujuan informasi menyangkut kelebihan dan kekurangan atas produk/jasa tersebut; terutama dalam hal kemanan dan keselamatan konsumen.Adanya “informed consent”, penderita berhak mendapatkan penjelasan yang lengkap sebelum dilakukan tindakan tertentu. Penderitapun berhak menolak bila tidak menyetujui rencana tindakan yang akan dilaksanakan dokter dan rumah sakit terhadapnya. Bila ada penolakan tersebut, segala akibat tidak dilakukannya tindakan tersebut menjadi tanggung jawab peniderita.

4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakanKonsumen berhak mengeluh dan menyampaikan masalah tersebut pada pelaku usaha bersangkutan. Sebagai jaminan bahwa kepentingan, pendapat, serta keluhan konsumen harus diperhatikan baik oleh pemerintah, produsen maupun pedagang. Hak untuk didengar dapat diungkapkan oleh konsumen dengan cara mengadu kepada produsen/ penjual/ instansi yang terkait. Dan konsumen perlu memanfaatkan hak untuk didengarnya dengan baik serta optimal.

5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Page 2: Manajemen rumah sakit

Bahwa di dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen termasuk juga kewajiban untuk melakukan upaya-upaya peningkatan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri sendiri, sehingga dapat meningkatkan harkat dan  martabat konsumen, sekaligus menumbuhkan sikap pelaku usaha untuk berlaku jujur dan bertanggung jawab.

6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen. Konsumen berhak untuk mendapatkan pendidikan dan ketrampilan, terutama yang menyangkut mutu barang dan layanan agar konsumen mengerti dan tahu tentang produk/jasa yang digunakannya. Misalnya seorang pasien berhak tahu tentang penyebab penyakitnya, bagaimana prognosisnya, bagaimana menjaga kesehatannya dan lain-lain. Sehingga pasien sadar dan mengerti untuk mengubah perilaku hidupnya menjadi lebih baik.

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.Setiap konsumen berhak mendapatkan pelayanan yang sama tanpa terpengaruh oleh status baik itu pendidikan, sosial maupun ekonomi konsumen. Contohnya, seorang pasien tidak mampu tidak bisa mendapatkan perawatan sebelum membayar uang muka padahal kondisinya sudah sangat menghawatirkan sedangkan pasien mampu lainnya dengan mudah mendapatkan perawatan . Padahal konsumen memiliki hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif oleh pelaku usaha.

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinyaPentingnya pemberian hak lepada konsumen untuk mendapatkan kompensasi ganti rugi dan/ atau penggantian, apabila ternyata tidak sesuai dengan yang diperjanjikan mamupun tidak dalam kondisi sebagaimana mestinya. Terlepas adanya unsur ketidaksengajaan dari pihak penjual yang mengakibatkan terjadinya cacat barang yang tersembunyi; dan sekalipun telah yakin terhadap kejujuran penjual tersebut, maka pada contoh kasus ini telah melekat hak konsumen untuk mendapatkan ganti rugi. Ganti rugi dimaksud bisa saja dalam bentuk pengembalian pembayaran, mengganti dengan barang baru yang sama, ataupun bentuk kompensasi lainnya sesuai hasil penyelesaian masalah/ sengketa.

2. Penjelasan tentang SWOT

Analisis penilaian terhadap identifikasi situasi untuk menentukan suatu kondisi dikategorikan sebagai strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), threaths ( tantangan). Kekuatan adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumber daya yang dimiliki organisasi yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman. Contoh :

Page 3: Manajemen rumah sakit

- Tersedianya pelayanan kesehatan- Memliliki program-program khusus yang menjadi ‘nilai tambah’ bagi institusi

pelayanan kesehatan- Tersedianya sumber daya manusia yang baik- Terseianya berbagai pedoman

Kelemahan adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumber daya yang slit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman. Contoh:

- Citra RS kurang baik- Belum mempunyai visi misi- Tidak semua kegiatan terlaksana- Fungsi belum optimal- Strategi kurang jelas

Peluang adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan. Peluang harus secara jelas dirumuskan juga harus ditetapkan pasar baru yang telah dimasuki, teknologi yang akan menyempurnakan produk atau proses dan yang akan mengurangi biaya, serta kebutuhan konsumen yang akan dipenuhi.

Ancaman adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menimbulkan kesulitan. Sebelum tahapan penentuan SWOT diperlukan adanya penetapan acuan analisis SWOT, yaitu keadaan yang menjadi pembanding untunk menetapkan kondisi tersebut sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman.