manajemen pergudangan
-
Upload
milamustika -
Category
Documents
-
view
45 -
download
0
description
Transcript of manajemen pergudangan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT (Persero) [Denpasar Branch] . Perusahaan bidang usaha Berdagang umum; Ekspor umum dan impo
Alamat : Jl. Hayam Wuruk No. 117 Denpasar 8003
No. Telp. : Telp. (0361) 555315, Telp. (0361) 554104, Telp. (0361) 555094 Fax. (0361) 554104
General trading : General export and import
Sejarah Singkat PT PPI
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) - PT PPI yang dikenal juga sebagai "ITC"
singkatan dari "Indonesia Trading Company" merupakan satu-satunya BUMN trading company di
Indonesia. PT PPI bergerak di perdagangan umum meliputi ekspor, impor, dan distribusi yang
merupakan merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Tjipta Niaga (Persero), PT. Dharma Niaga
(Persero) dan PT. Pantja Niaga (Persero) yang berlaku efektif sejak tanggal 31 Maret tahun 2003
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 tahun 2003.
Ketiga eks-BUMN Niaga tersebut merupakan kelompok Perusahaan The Big Five milik Pemerintah
Belanda di Indonesia pada era penjajahan Belanda yang dinasionalisasikan menjadi BUMN di tahun
1950-an. Pelaksanaan merger ketiga eks-BUMN Niaga ditujukan untuk meningkatkan effisiensi
management, memaksimumkan keuntungan, integrasi bisnis dan meningkatkan kepemilikan aset.
Visi & Misi
PT PPI, sebagai salah satu perusahaan milik pemerintah yang bergerak dalam usaha
perdagangan telah menunjukan eksistensinnya dengan baik. Berdiri sejak tahun 2003, PT PPI
berkembang menjadi perusahaan besar dengan jumlah cabang yang tersebar diseluruh indonesia di
34 provinsi dan memiliki 960 karyawan yang berkualitas.
VISI
Menjadi Perusahaan Dagang yang kompetitif, berkualitas, berkompetensi, serta mengauasai
sumber dan jaringan pemasaran di dalam dan luar negeri.
MISI
Melakukan perdagangan umum yang menangani beraneka ragam produk dengan kualitas
terbaik.
Melaksanakan transaksi perdagangan lokal maupun lintas negara.
Memberikan layanan yang lengkap dan kompetitif kepada pelanggannya.
Memenuhi harapan seluruh stakeholders.
1.2 Isi Wawancara
1. Siapa kepala gudangnya serta bagaimana susunan organisasinya ?
Jawab : Fathul mubbin dan struktur organisasinya terlampir
2. Sarana apa saja yang diperlukan?
Jawab : Kalau disini menggunakan mobil biasa dan dibantu dengan troli , kalau
distributor besar memakai mobil box kita disini memakai mobil biasa dan troli.
3. Bagaimana sistem administrasi di sini? Apakah ada pencatatan lainnya?
Jawab : menggunakan kartu stok dan kartu stelling (kartu gudang) dikartu steril itu
isinya ada nama, tanggal, ada item apa, jumlahnya berapa, nomor fraktur, dan
kemana tujuan kita mengirimkan serta surat persetujuan penjualan (SPP)
4. Bagaimana tata letak gudang ?
Jawab : Letak gudangnya itu khususnya untuk keluar masuknya barang itu jadi satu.
Biasanya untuk penurunan barang dari pintu sebelah timur didepan rumah kepala
cabang. Kalau pengambilan barang di bantu oleh troli kalau proses keluar masuknya
barang juga dibantu oleh troli.
5. Apakah Harus ada izinnya untuk menyalurkan obat ?
Jawab : yang jelas harus ketempat yang sudah berizin seperti apotik , rumah sakit ,
kalau toko obat tidak boleh karena bukan apoteker sebagai penanggung jawab .
Tidak boleh menyalurkan obat keras ke toko obat
6. Bagaimana pembagian area gudangnya?
Jawab : Terlampir dalam gambar.
7. Penyimpanan barangnya menurut apa ?
Jawab: Kalau penyimpanan barangnya tidak menurut abjad, di PBF ini penyimpannya
berdasarkan kategori golongan obat itu sendiri. Ada vaksin, ada psikotropika sama
obat yang umum.
8. Bagaimana dengan penerimaan barangnya?
Jawab: Kalau penerimaan dan pengeluarannya barangmya secara langsung saya
yang memonitor, berdasarkan jumlah yang dipesan terlampir surat
pemesanan ,kalau misalnya memesan 10 yang datang juga harus 10, dengan
mengecek tanggalnya, nomor bacthnya, tanggal expired. Tulisan pada kartu barang
dengan tinta warna merah untuk barang yang masuk. Di sini interval barang yang
masuk dicek per satu bulan.
9. Siapa saja yang boleh berada di areal gudang ?
Jawab: Pegawai biasa tidak boleh masuk ke gudang. Yang boleh masuk apoteker,
sales dan kepala gudang .
10. Bagaimana alur penerimaan barang disini?
Jawab: Langsung diterima oleh apoteker, dicek oleh apoteker. Yang dicek tanggal
expired, nomor bacth. Kalau memang barang yang belakangan memiliki nomor
bacthnya dan expired lebih dulu maka akan dikeluarkan lebih dulu .
11. Bagaimana cara pengepakan barangnya?
Jawab : Biasanya pengepakan dengan jumlah yang kecil pengiriman dengan
menggunakan kardus. Untuk jumlah yang lebih besar digunakan kardus yang lebih
besar dan dibantu dengan troli. Pengepakannya tergantung dengan jumlah barang
yang diminta.
12. Bagaimana alur pengeluaran barangnya ?
Jawab : Sama seperti alur penerimaan barang, yang dimonitor langusung oleh
apoteker. Di sini pengeluarannya memakai surat persetujuan penjualan yang diparaf
oleh seles setelah diparaf oleh seles baru ajukan ke supervisior untuk di acc, bahwa
penjualan disesuikan dengan kartu debitur yang isinya itu berupa piutang , hutang
dan pelunasan. berarti boleh kredit , kan disini memang kredit , kalau difarmasi
boleh 3 kali saja, 3 kali cas, kalau sudah bagus baru kita kasi 30 hari sampai 60 hari,
berarti paling lama 60 hari
13. Jadi di PBF ini boleh kredit ?
Jawab : Disini memang menerapkan sistem kredit. Kalau di farmasi hanya boleh 3
kali kredit saja, kalau perusahaan farmasinya memiliki kemampuan keuangan yang
baik dilakukan pembayaran sebanyak 3 kali casdalam jangka waktu 30 sampai 60
hari.
14. Bagaimana dengan pemusnahan produk yang sudah kadaluarsa, apakah diatur oleh
prosedur tertulis atau tidak ?
Jawab: Tidak semua barng yang rusak langsung dimusnahkna, dikumpulkan dulu
kemudian didokumentasikan baru nanti dimusnahkan secara berkala, bwaktu paling
awal 3 bulan dan paling lama 6 bulan .
15. Apa manfaat dan fungsi kartu stokdan kartu stok induk ?
Jawab : Kartu stok induk itu sama dengan kartu stok gudang yang mencakup
keseluruhan transaksi . Kalau kartu stok itu sama denga kartu stok barang letaknya
langsung dengan barang itu sendiri, kalau kartu gudang dia seperti pengkoreksian
pencocokan fisik dengan barangnya ketiganya dicocokan , setelah cocok dengan
fisik, kartu stok ,dan kartu induk gudang artinya sudah seimbang.
16. Apabila ada yang tidak seimbang perlu berapa lama untuk mengoreksinya?
Jawab : pengecekan biasanya dilakukan per akhir tahun dan dicek oleh apoteker ,
kemudian dicocokan misalnya ada yang barang keluar dan habis langsung dikoreksi.
Sehingga tidak membutuhkan waktu lama. Kalau belum diinput akan dicek di
software agar cepat diketahui jika ada barangf yang tidak sesuai.
17. Pernah ada kesalahan atau tidak saat penyimpanan obatnya?
Jawab : Selama ini tidak karena yang menyimpannya lamgsung dilakukan oleh
apotekernya. Mungkin kalau ditempat lain yang menyinpannya kepala gudang ,
kepala gudangnya memiliki pengetahuan yang berbeda dengan apoteker, kepala
gudang hanya mengkroscek fisik dengan kartu stok.
18. Bagaimana dengan pengecekan keamanan gudangnya ?
Jawab : Kuncinya dibawa apoteker jadi tidak ada yang masuk selain apotker jadi
tidak ada pengecekan secara khusus, kecuali pengecekan suhu ruangan 3 kali sehari.
BAB II
PEMBAHASAN
Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi
untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang belum didistribusikan. Selain untuk
penyimpanan, gudang juga berfungsi untuk melindungi bahan (baku dan pengemas) dan obat jadi
dari pengaruh luar dan binatang pengerat, serangga, serta melindungi obat dari kerusakan. Agar
dapat menjalankan fungsi tersebut, maka harus dilakukan pengelolaan pergudangan secara benar
atau yang sering disebut dengan manajemen pergudangan (Priyambodo, 2007).
Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan,
penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan, serta pelaporan
material dan peralatan agar kualitas dan kuantitas terjamin (Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, 2009).
Manfaat pergudangan adalah untuk:
1. Terjaganya kualitas dan kuantitas perbekalan kesehatan.
2. Tertatanya perbekalan kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan pendistribusian.
4. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat, aktual, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan.
Sarana penunjang yang ada di gudang PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA, antara
lain:
a. Pallet.
b. Forklift.
c. Rak.
d. Pengatur udara (AC, ventilator, kipas angin).
e. Timbangan.
f. Kulkas/lemari pendingin/refrigelator
g. Troli.
h. Pest control.
i. Pengatur kelembaban.
j. Termometer.
k. Komputer.
l. Generator.
m. Lemari.
n. Fire extinguisher (tabung pemadam kebakaran).
o. Alarm kebakaran (Anonim, 2010 dan BPOM, 2006).
Manajemen gudang yang dilakukan oleh pengelola gudang PBF ITC PT. PERUSAHAAN
PERDAGANGAN INDONESIA terdiri dari:
1. Kepala gudang mempunyai tugas pokok antara lain:
a. Mengelola penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian material dan peralatan.
b. Melakukan perencanaan, pengendalian dan pelaporan pergudangan.
c. Mengamankan pergudangan beserta isi dan lingkungannya dari segala sesuatu yang
mengancam keberadaan gudang beserta isinya.
d. Mendukung percepatan pendistribusian material.
2. Apoteker mempunyai tugas pokok antara lain:
a. Mengelola penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian material dan peralatan.
b. Mengelola penerimaan material dan peralatan di gudang sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
c. Melakukan penerimaan dan pengecekan kondisi material dan peralatan pada saat
penerimaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Mengelola penyimpanan dan pemeliharaan material dan peralatan.
e. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan material dan peralatan di gudang sesuai dengan
karakteristik material dan peralatan pada tempat yang sesuai.
3. Sales mempunyai tugas pokok antara lain:
a. . Melakukan pendistribusian material dan peralatan sesuai dengan permintaan dan
peraturan yang berlaku.
b. Mengkoordinasikan proses pendistribusian material dan peralatan dari gudang ke
penanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c. Mendukung percepatan pendistribusian material dan peralatan.
Manajemen gudang PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA terdiri dari:
1. Administrasi
Administrasi gudang PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA diperlukan
untuk mempermudah pengawasan dan pengendalian perbekalan farmasi yang meliputi:
a. Buku induk
b. Kartu stok
c. Kartu stelling
2. Penerimaan barang
Penerimaan merupakan proses penyerahan dan penerimaan material dan peralatan di
gudang. Proses penerimaan barang di PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA
sebagai berikut : Barang datang masuk dari pintu disebelah timur, kemudian di terima oleh
penanggung jawab yaitu apoteker. Apoteker mengecek item, jumlah item, nomor batch,
tanggal kadarluarsa. Barang diangkut ke gudang dengan bantuan troli.
3. Penyimpanan barang
Penyimpanan merupakan proses kegiatan penyimpanan material dan peralatan di gudang
dengan cara menempatkan material dan peralatan yang diterima. Proses penyimpanan
barang di PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA sebagai berikut :
penyimpanannya tidak menurut abjad , disini menyimpannya berdasarkan kategori
golongan obat itu sendiri seperti vaksin , obat psikotropika dan obat umum (obat bebas).
Untuk penyimpanan vaksin disimpan di refrigerator pada suhu 2-80C, untuk penyimpanan
obat umum diletakkan pada rak yang beralaskan pallet pada suhu ruangan, serta
penyimpanan obat psikotropika disimpan di tempat yang terpisah, dikunci serta harus diberi
tanda bahwa itu adalah psikotropika.
4. Pengepakan barang
Proses pengepakan barang di PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA sebagai
berikut : pengepakan barang pada skala kecil menggunakan kardus berukuran kecil
sedangkan pada skala besar pengepakannya menggunakan kardus berukuran besar.
Pengepakannya tergantung pada jumlah barang yang diminta dari konsumen.
5. Pengeluaran barang
Pengeluaran produk di PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA mengikuti
mekanisme FEFO (First Expired First Out) artinya produk yang memiliki masa kadaluarsa yang
lebih dekat harus diprioritaskan untuk dikeluarkan terlebih dahulu. FIFO (First in First Out)
artinya produk yang pertama masuk harus diprioritaskan untuk dikeluarkan terlebih dahulu.
Proses pengeluaran barang di PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA
langsung dimonitor oleh apoteker. Kalau disini pengeluaran nya memakai surat persetujuan
pengeluaran barang yang diparaf oleh seles setelah diparaf oleh seles baru ajukan oleh
supervisior istilahnya disini manajer farmasil untuk di acc bahwa penjualan sekian
disesuikan dengan kartu debittur ,isinya itu berapa ada piutang , hutang dan pelunasan,
yang berarti boleh di kredit. Kalau difarmasi boleh 3 kali saja. Kalau sudah bagus baru kita
kasi 30 hari sampai 60 hari, berarti paling lama 60 hari.
Untuk pemusnahan obat di di PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA belum pernah
dilakukan, karena belum ada barang yang sampai kadaluarsa dan menggunakan kesepakatan dengan
pabrik dan distributor lain apabila obat tersebut kadarluasa, bisa dikembalikan minimal 6 bulan
sebelum kadaluarsa. Ada 2 istilah disini, yang pertama tukar guling yaitu tukar barang yang sama
dengan kondisi yang berbeda dan kalau kadaluarsa ditukarkan dengan barang yang baru. Barang
yang kadaluarsa dikelola langsung ke pabrik. Setiap pabrikan produk dan dari pemerintah
mengeluarkan aturan mengenai tata cara pemusnahan untuk menghindari penyalahgunaan ataupun
dampak yang diakibatkan dari pemusnahan produk. Yang kedua langsung dengan proses struktur,
struktur disini istilahnya itu pengambilian barang dengan berupa potongan tagihan pada saat sales
minta tagihan ke konsumen. Tidak semua barng yang rusak langsung dimusnahkna bisa dikumpulkan
dulu kemudian didokumentasikan baru nanti dimusnahkan secara berkala. Waktu berkalanya paling
awal 3 bulan paling lama 6 bulan .
BAB III
KESIMPULAN
Dari wawancara yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan, bahwa untuk mencapai
manajemen pergudangan yang baik harus didukung manajemen yang baik juga.
DAFTAR PUSTAKA