MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH

32
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH OLEH: SAYA SENDIRI COPY DARI SANA SINI

description

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH. OLEH: SAYA SENDIRI COPY DARI SANA SINI. KELUARGA RAHMANA HERRY. LATAR BELAKANG. Tiga Faktor penyebab mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara Merata : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH

OLEH:SAYA SENDIRI COPY DARI SANA SINI

KELUARGA RAHMANA HERRY

LATAR BELAKANGTiga Faktor penyebab mutu pendidikan tidak mengalami

peningkatan secara Merata:

1. Kebijakan Penyelenggara pendidikan nasional menggunakan Education Production Function.Perhatian hanya pada input, kurang memperhatikan proses.

2. Penyelenggaraannya dilakukan secara birokratik-sentralistik

3. Minimnya partisipasi masyarakat( hanya dukungan dana saja), bukan pada proses pendidikan( pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi dan akuntabilitas).

Upaya yang dilakukan:

MPMBP MPMBS

MPMBS:Model manjemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah(guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tuasiswa, dan masyarakat).

TUJUAN MPMBS:1. meningkatkan mutu melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan Memberdayakan sumber daya yg ada.2. meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama

PENGERTIAN

Lanjutan……

3. meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, msyarakat dan pemerintah

tentang mutu sekolahnya

4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antara sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai

ALASAN DITERAPKANNYA MPMBS:1. Sekolah lebih mengetahui SWOT bagi

dirinya hingga dapat dioptimalkan pemanfaatan sumber daya yg ada untuk kemajuan sekolah

2. Sekolah lebih mengetahui lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan di daya gunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan kebutuhan tingkat perkembangan peserta didik

3. Pengambila keputusan yang dilakukan sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya.

Lanjutan……4. Penggunaan sumber daya pendidikan

lebih efektif dan efisien bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat

5. Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan sekolah menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

6. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu

7. Berkompetisi yang sehat8. Sekolah dapat secara cepat merespon

aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat.

LANDASAN YURIDIS

1. UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

2. UU Nomor 25 tahun 2000 tentang program pembangunan nasional tahun 2000-2004 pada bab VII tentang program pembangunan bidang pendidikan , khususnya sasaran (3) yaitu” terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis pada sekolah dan masyarakat(school/community based management).

3. Kepmendiknas No.44 tahun 2002 tentang pembentukan dewan pendidikan dan komite sekolah.

4. Kepmendiknas No.87 tahun 2004 tentang standar akriditasi sekolah khususnya MBS.

5. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan khususnya tentang standar pengelolaan sekolah yaitu MBS.

SEKOLAH SEBAGAI SEBUAH SISTEM

Sekolah sebagai sebuah sistem tersusun dari komponen; konteks, input, proses, out put dan out come.1. Konteks( eksternalitas yang berpengaruh

terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenannya harus diinternalisasikan kedalam penyelenggaraan sekolah); tuntutan pengembangan diri dan peluang tamatan, dukungan pemerintah dan masyarakat, kebijakan pemerintah, landasan hukum, kemajuan ipteks, nilai dan harapan masyarakat, tuntutan otonomi, tuntutan globalisasi

INPUT

Segala sesuatu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses pendidikan, khususnya PBM.

- yang diolah: siswa- pengolahnya: visi, misi, tujuan, sasaran,

kurikulum, ketenagaan, sarana prasarana, dana, regulasi sekolah, organisasi sekolah, adm sekolah, budaya sekolah, peranserta masyarakat.

PROSESProses adalah kejadian berubahnya siswa

belum terdidik menjadi siswa terdidik.Khususnya PBM.

Out put

Hasil belajar(prestasi belajar) yang merefleksikan seberapa efektif PBM diselenggarakan.

Contoh: Prestasi akademik, prestasi non akademik, angka mengulang dan angka putus sekolah.

Prestasi belajar ditunjukkan oleh peningkatan kemampuan dasar( daya pikir, daya kalbu, daya raga yang diperlukan siswa untuk terjun dimasyarakat dan pengembangan dirinya) dan kemampuan fungsional(kemampuan teknologi, mengelola sumber daya, kerjasama, memanfaatkan informasi, menjaga lingkungan, karir, menyatukan bangsa berdasarkan pancasila.

Out come

Dampak jangka panjang dari out put, baik dampak bagi individu tamatan maupun bagi masyarakat.

Out come memiliki dua dimensi ;1. Kesempatan melanjutkan pendidikan

dan kesempatan kerja2. Pengembangan diri tamatan.

Kinerja sekolah dapat diukur dari dimensi-dimensi berikut ini:

Kualitas: Dalam konteks pendidikan kualitas yang dimaksud meliputi; input, proses dan out put. Khusus kualitas out put seperti akademik(NUAN dan LKIR) dan non akademik (misal;olahraga, kesenian).

Produktivitas: perbandingan kelulusn tahun ini dengan tahun sebelumnya dengan input yang sama(jumlah guru, fasilitas, dll)

Efektivitas: ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan(kualitas, kuantitas dan waktu) telh dicapai.misal NUAN idealnya 60, diperoleh hanya 45, berarti efektivitasnya 45/60=75%

efisiensi

Efisiensi Internal: misalnya dengan biaya yang sama, tetapi NUAN tahun ini lebih baik dari pada NUAN tahun lalu. Berarti sekolah telah efisien secara internl dari pada tahun lalu.

Efisien Eksternal: hubungan antara biaya yang digunakan untukmenghasilkan tamatan dan keuntungan kumulatif(individual, sosial, ekonomik, dan non ekonomik), misalnya dua sekolah SMP1 dan SMP2 dengan menggunakan biaya yang sama, ternyata tamatan SMP1 mendapat upah lebih tinggi dari tamatan SMP2 setelah mereka bekerja.dikatakan SMP1 Lebih efisien secara eksternal dari pada SMP2

POLA BARU MANAJEMEN PENDIDIKAN

Dimensi-dimensi perubahan manajemen pendidikanPola lama Pola baru

Sub ordinasiPengambilan keputusan

terpusatRung gerak kaku

Birokratik-sentralistikDiatur

Overregulasi Mengontrol

Mengarahkan Hindari resiko

Gunakan uang habisIndividual yg cerdasInformasi terpribadi

PendelegasianOrganisasi hirarkis

OtonomiPengambilan keputusan

partisipatifRuang gerak luwes

Profesional-desentralistikMotivasi diriDeregulasi

Mempengaruhi Memfasilitasi Kelola resiko

Gunakan uang efiisienTim work yg cerdasInformasi terbagi

PemberdayaanOrganisasi datar

Lanjutan…..

Rumus Peningkatan Mutu:

MPMBS = OS + PKpMSMu

Ket: OS= Otonomi sekolahPKpMSMu= pengambilan keputusan

partisipatif untuk mencapai sasaran mutu

Lanjutan……

OTONOMI = KEMANDIRIAN(KEWENANGAN LEBIH BESAR)

TUGAS MANDIRI:1. Identifikasi dimensi-dimensi perubahan pola

manajemen pendidikan disekolah saudara, yang sudah berlangsung dan yang belum berlangsung, dan beri alasan saudara!

2. Jika saudara diberi amanah menjadi kepala sekolah, apa yang saudara kerjakan dihari pertama menjabat sebagai kepala sekolah?

3. Setujukah saudara dengan sekolah gratis,berikan pendapat saudara?

kesimpulanSekolah sebagai sistem:

Kualitas dan inovasi

efektifitasProduktivitasefisiensi internalefisiensi external

Kontek

Input

Proses

Output

Outcome

Tugas kelompok

Perhatikan sekolah sebagai sebuah sistem.

Jelaskan apakah maksud dari skema diatas,

berikan pendapat anda!

FUNGS-FUNGSI YANG DIDESENTRALISASIKAN KE SEKOLAH

1. Perencanaan Dan Evluasi- perencanaan sesuai kebutuhan(school based plan): Untuk Peningkatan mutu dll- Evaluasi internal(evaluasi diri)

2. Pengelolaan Kurikulum- Pusat membuat kurikulum standar- dalam implementasinya sekolah dapat mengembangkannya sendiri sesuai kebutuhan sekolahnya(KTSP).

3. Pengelolaan PBM- Diharapkan student centered(dgn metode, strtegi/teknik pembeljaran sendiri.

Lanjutan …….

4. Pengelolaan Ketenagaan- analisis kebutuhan, rekrutmen, pengembangan, hadiah dan sangsi, hubungan kerja, evaluasi kinerjatenaga kerja.5. Pengelolaan Fasilitas- Pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan hinggga pengembangan.6. Pengelolaan Keuangan- Pengalokasian dana dan penggunaannya seharusnya sudah menjadi wewenang sekolah.- sekolah perlu menghasilkan sesuatu(IGA)7. Pelayanan Siswa- PSB, Pengembangan/pembimbingan, lanjut sekolah, memasuki dunia kerja, serta urusan alumni.

Lanjutan ……

8. Hubungan Sekolah- Masyrakat- Dukungan Moral dan Finansial9. Iklim Sekolah- aman dan tertib, optimisme tinggi, kesehatan sekolah, kegiatan-kegiatan yg terpusat pada siswa.

MANAJEMN BERBASIS SEKOLAH

Memilik 3 unsur penting:1. Otonomi: Bearti merdeka/tidak tergantung. Kemandirian dalam

program dan pendanaan. Otonomi harus didukung oleh beberapa kemampuan:a. Pengambilan keputusan yg terbaik, b. berdemokrasi,

c.. memobilisasi sumber daya, d. berkomunikasi yang efektif, e. memecahkan masalah,f. berkolaborasi, g. memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.

2. Peningkatan PartisipasiKeterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam hal”a.Pengambilan keputusan, b. pelaksanaan dan c.

evaluasi.Akibatnya: tercipta keterbukaan, kerjasama yg kuat,

akuntbilitas, dan demokrasi.

3. Fleksibilitas

Bermakna keluwesan-keluwesan yg diberikan kepada sekolah untuk mengelola, memanfaatkan, memberdayakan sekolah seoptimal mungkin untuk meningkatkan mutu sekolah.

Dati tiga hal diatas, maka sekolah merupakan unit utama pengelolaan proses pendidikan. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional(kota/kab, prop, pusat) merupakan pendukung dan pelayan sekolah, khususnya dalam pengelolaan peningkatan mutu.

Ciri-ciri sekolah berdaya(mandiri) 1. Tingkat ketergantungannya

rendah 2. Bersifat adaptif, antisipatif/proaktif, 3. punya jiwa kewirausahaan(ulet, inovatif, gigih, berani mengambil resiko,dsb),4. bertanggung jawab terhadap kinerja sekolah, 5. memiliki kontrol yang kuat terhadap kondisi kerja, 6. komitmen yang tinggi pada dirinya, 7. prestasi merupakan acuan bagi penilaiannya.

Prinsip-prinsip tata kelola yang baik

1. Peningkatan Partisipasi2. Peningkatan Tranparansi3. Peningktan Akuntabilitas

Tahap-tahap pelaksanaan mpmbs

1. MELAKUKAN SOSIALISASIa. Baca dan pahamilah sistem, budaya, dan sumber daya yang ada disekolah secara cermat dan refleksikan kecocokannya dengan yang diharapkan.b. Identifikasi mana yang perlu diperkuat dan diubahc. buat komitmen jika terjadi perubahand. bekerja kearah visi dan misis sekolahe. hadapilah” status qou “ terhadap perubahan.f. garis bawahi prioritas yang mendukung visi, misig. pantau dan arahkan proses perubahan

MENGIDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA

Kegiatan ini adalah melakukan analisis output. Tantangan dirumuskan sebagai berikut:

T = H – KT = tantangan nyata, H= Output harapan masa

depan(tujuan sekolah), K= Output saat ini(kondisi saat ini).

Contoh:1.Output diharapkan: Jumlah produktivitas 98% lulusOutput saat ini : Jumlah produktivitas 95% lulusJadi Tantangan nyata besarnya(T) = 98%-95%=3%Contoh.2Output diharapkan: Juara 1 Olimpiade matematika

Tk.kotaOutput saat ini : Juara harapan 2(N0,5) Tk kotaBesar tantangan nyata (T) = 1 – 5 = -4( masih kurang 4

tingkat)

Merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah

visi

Adalah gambaran masa depan yang dinginkan sekolah, agar sekolah yang bersangkutan dapat menjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Gambaran tersebut harus berlandaskan:- Tujuan pendidikan nasional(penyatu)- Profil sekolah(keberagaman)Visi dirumuskan dalam kalimat yang

filosofis, yang sering memiliki aneka tafsir.