Manajemen Operasi - Supply Chain Management - Individu 1st

23
MANAJEMEN OPERASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT – PT. SUPRA BOGA LESTARI (RANCH MARKET) Disusun Oleh : (KP – B) Michael Janitra Wihardjo (3122082) / 19 FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

description

MANAJEMEN_OPERASI_-_SUPPLY_CHAIN_MANAGEMENT_-_INDIVIDU_1ST.doc MANAJEMEN_OPERASI_-_SUPPLY_CHAIN_MANAGEMENT_-_INDIVIDU_1ST.doc MANAJEMEN_OPERASI_-_SUPPLY_CHAIN_MANAGEMENT_-_INDIVIDU_1ST.doc MANAJEMEN_OPERASI_-_SUPPLY_CHAIN_MANAGEMENT_-_INDIVIDU_1ST.doc MANAJEMEN_OPERASI_-_SUPPLY_CHAIN_MANAGEMENT_-_INDIVIDU_1ST.doc MANAJEMEN_OPERASI_-_SUPPLY_CHAIN_MANAGEMENT_-_INDIVIDU_1ST.doc

Transcript of Manajemen Operasi - Supply Chain Management - Individu 1st

MANAJEMEN OPERASISUPPLY CHAIN MANAGEMENT PT. SUPRA BOGA LESTARI(RANCH MARKET)

Disusun Oleh :

(KP B)Michael Janitra Wihardjo (3122082) / 19FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

2013Mahalnya Ketersediaan dan Kesegaran ProdukPosted onAugust 23, 2007byadminSeorang wanita berusia sekitar 30 tahun tampak sigap mengambil berbagai jenis produk yang terpajang di gondola Ranch Market Kebon Jeruk. Ivone, nama wanita itu, ditemani pembantunya yang mendorong troli. Ia hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk membeli beragam produk makanan, sayuran dan buah-buahan. Padahal, troli yang sebenarnya berukuran cukup besar itu hampir terisi penuh. Saya setiap minggu rutin berbelanja ke sini. Selain karena jaraknya dekat dengan rumah, semua kebutuhan yang saya perlukan tersedia di sini, tutur Ivone. Kondisi produknya juga selalu bagus dan segar. Itu salah satu daya tarik yang membuat saya datang ke Ranch Market, walaupun harga produknya memang lebih mahal, ia menambahkan.

Ketersediaan, kualitas, dan kesegaran produk memang merupakan kelebihan yang selalu digembar-gemborkan Ranch Market (RM) kepada konsumennya. Sejak awal, kami berupaya agar barang yang dibutuhkan customer selalu ada di rak. Tentunya, dengan kondisi bagus dan segar, ucap Nugroho Setiadharma, Presdir PT Supra Boga Lestari (SBL), perusahaan yang memiliki dan mengelola jaringan gerai RM. Ia juga membanggakan bahwa RM merupakan satu-satunya supermarket di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi keamanan makanan Hazard Analytical Critical Control Point dan ISO 9000 sejak tiga tahun silam. Perolehan ini menjadi jaminan bahwa produk yang dijual RM aman dikonsumsi.

Dengan positioning sebagai supermarket yang menjual produk bermutu dan segar, tak heran RM menjual banyak produk terutama daging, ikan, buah-buahan, dan sayuran dengan masa kedaluwarsa sangat pendek. Sebagai implikasinya, penanganan produk semacam itu harus benar-benar bagus, memenuhi standar kualitas dan spesifikasi tertentu, serta memerhatikan perputaran inventorinya yang cepat. Itulah mengapa manajemen SBL merasa harus mempersenjatai RM dengan sistem teknologi informasi (TI) yang andal. Sebenarnya, sejak awal kami sudah memiliki integrated system. Hanya saja, sistem itu tidak bisa lagi menangani operasional dengan jumlah transaksi yang semakin besar, Nugroho menjelaskan.

Menurut Nugroho, sistem inti dalam hal ini ERP yang dimiliki sebelumnya, yakni Magic (vendornya dari Israel), dinilai sudah tak lagi memadai. Padahal, bisnis RM terus bertumbuh, kini mencapai ribuan transaksi per hari. Selain itu, RM harus mampu mengelola dan mengontrol lebih dari 30 ribu stock keeping unit produk yang dijual di lima gerainya. Lalu, karena menerapkan pola keanggotaan (sukarela), RM harus mengelola lebih dari 15 ribu pelanggan yang terdaftar sebagai anggotanya. Dengan demikian, terbayanglah betapa peliknya masalah pengadaan, penyimpanan dan penjualan produk yang mesti ditangani jaringan supermarket ini.Diakui Nugroho, sebelumnya RM menghadapi masalah inefisiensi dalam manajemen inventori. Hanya saja, dalam upayanya mengejar tingkat inventori yang efisien, justru sering terjadi kekurangan stok. Untuk menjaga perputaran inventori, cara yang sempat kami lakukan adalah mengecilkan gudangnya, sehingga tidak bisa nyetok. Tapi akibatnya barang cepat habis, sehingga ketersediaan produk tidak terkontrol, ungkap Nugroho mengakui kenaifannya sembari tertawa.

Menyikapi persoalan tersebut, manajemen SBL memutuskan untuk melakukan penggantian dengan sistem baru. Jadi, sistem (lama) itu sudah tidak stabil, reporting-nya juga tidak reliable, sehingga semuanya jadi salah. Kami pikir, kalau begini terus bisa kacau. Kami membutuhkan suatu sistem yang betul-betul bisa mengikuti pergerakan inventori masing-masing barang, papar Nugroho.

Karena itu, mulai semester kedua 2006 manajemen SBL mengimplementasi solusi TI baru. Targetnya bisa go live hanya dalam waktu empat bulan (Desember 2006). Investasi yang dibenamkan untuk membangun sistem TI itu lebih dari Rp 5 miliar. Biaya ini mencakup kebutuhan untuk membeli hardware pendukung dan seluruh aplikasi yang dibutuhkan, mulai dari back office hingga front office, yang tercakup dalam tiga modul aplikasi utama. Pertama, modul aplikasi logistik yang meliputi sistem merchandising dan operasional toko. Kedua, modul keuangan dan akuntansi. Ketiga, modul manajemen SDM, yang meliputi database karyawan dan penggajian. Sistem baru itu akan dipakai oleh sekitar 60 orang pengguna.

Kendati proses implementasi bisa dilaksanakan dalam waktu cukup singkat, tidak berarti tanpa masalah. Dalam proses migrasi, masalah yang langsung ditemukan adalah proses pemindahan data. Di sini, menurut Nugroho, perlu ketelitian dan kesabaran untuk membersihkan data lama, lalu menyortirnya, sebelum di-upload ke sistem baru. Proses ini sangat berat, karena kami mesti membersihkan, menyortir dan mengentri data. Itu melelahkan, ujar Nugroho mengenang.

Masalah lainnya menyangkut SDM. Dalam hal ini, lanjut Nugroho, diperlukan waktu penyesuaian, sebab tampilan dan tata cara penggunaannya berbeda. Tak mengherankan, kemudian sempat terjadi resistensi karyawan, terutama dari bagian operasional dan administrasi toko. Mereka umumnya berkeberatan, sebab merasa sistem lama cukup simpel, sehingga enggan memulai yang baru yang mereka nilai hanya buang-buang waktu. Tapi, dengan memberikan penjelasan dan melakukan pelatihan secara intensif, mereka bisa menerimanya, kata Nugroho.

Hasilnya? Diakui Nugroho, pembenahan sistem tersebut berdampak positif terhadap kinerja RM secara keseluruhan. Sekarang, Nugroho mengklaim, informasi pergerakan produk bisa dipantau setiap hari. RM pun bisa menjaga inventori di tingkat yang paling efisien, sambil tetap menjamin ketersediaan produk di gondola. Sekarang inventori lebih terkontrol dan barang dipastikan tersedia, klaimnya lagi. Saat ini, sambung Nugroho, tingkat perputaran inventori di RM rata-rata 20 hari. Ditargetkan, ke depan bisa dikurangi menjadi 15-16 hari. Jadi, tiap setengah bulan bisa dilakukan rotasi barang.

Selain itu, Nugroho mengaku, sistem baru yang dikembangkan di perusahaannya mampu mengontrol penjualan, penggunaan biaya, dan penetapan strategi harga. Untuk bagian merchandising, integrasi sistem ini menjamin ketersediaan barang dan konsistensi informasi. Mereka juga lebih mudah mengontrol stok produk di masing-masing toko. Departemen ini bisa membuat rencana pengadaan yang lebih efektif berdasarkan tingkat dan pola transaksi di setiap toko. Menurut Nugroho, manfaat yang dirasakan bagian merchandising ini cukup penting, sebab mempermudah pengelolaan arus kas untuk pengadaan produk. Sekarang kami bisa menganalisis mobilitas produk di setiap toko secara akurat, termasuk tren penjualannya. Tentunya, jika stok barang selalu ada, customer akan puas, katanya.

Adapun untuk bagian keuangan, hasil dari pelaporan dan konsolidasi dari berbagai bagian (departemen) lainnya dapat disederhanakan. Di samping itu, laporan keuangan secara akurat dapat dilakukan dengan segera, sebab seluruh data ter-update secara online, dan seluruh modul untuk semua transasksi telah terintegrasi. Yang lebih penting, lanjut Nugroho, RM bisa meningkatkan efisiensi dalam berbagai hal hingga 30%.

Pembenahan sistem TI yang dilakukan RM tersebut mendapat acungan jempol dari pengamat TI Kristianus Yulianto. Menurutnya, RM telah melakukan sebuah terobosan bagus dalam pengelolaan bisnis ritel berbasis TI, baik dari sisi fungsionalitas maupun biaya investasi. Ia memperkirakan, dari sisi fungsionalitas akan diperoleh manfaat optimalisasi Supply Chain Management (SCM); sedangkan dari sisi biaya investasi, akan berpengaruh terhadap return on investment dan payback period. RM pasti punya rencana pengembangan pasar yang agresif, sehingga perlu alat bantu informasi yang andal untuk mendukung SCM-nya, yang memang diperlukan ketika gerai, distribusi dan pengadaan semakin kompleks, ujar Kris.

Kris menilai, pemanfaatan TI di RM tidak lagi hanya sebagai alat otomasi proses di suatu bagian (departemen), melainkan sudah membuat sebuah aplikasi yang terintegrasi. Ini memungkinkan adanya koordinasi antarbagian, menyederhanakan proses, serta mempermudah kontrol dan perencanaan bisnis. Kris menilai tahapan penerapan sistem di RM ini fokus pada optimalisasi internal SCM. Menurutnya, tahapan berikutnya yang bisa dilakukan RM adalah berkolaborasi dengan pihak eksternal, baik vendor maupun pelanggan. Pilihan kolaborasinya ke pihak mana tergantung pada jenis industrinya, kata Kris. Optimalisasi kolaborasi dengan vendor dapat dipenuhi dengan mengimplementasi Supplier Relationship Management (SRM); sedangkan optimalisasi hubungan dengan pelanggan bisa dipenuhi dengan mengimplementasi Customer Relationship Management (CRM). Di bisnis ritel, keduanya menjadi kunci untuk memenangi persaingan bisnis, Kris menandaskan.

Tampaknya, tahapan kolaborasi dengan vendor dan pelanggan, seperti dimaksudkan Kris, akan segera direalisasi oleh RM. Seperti dikemukakan Nugroho, ditargetkan setahun ke depan pihaknya sudah bisa mengimplementasi beberapa aplikasi tambahan untuk mengembangkan model layanan baru. Secara bertahap kami memang akan mengimplementasi modul SRM dan CRM, katanya.

Dijelaskan Nugroho, dengan diterapkannya SRM maka akan mempermudah hubungan dengan pihak pemasok, yang jumlahnya sekitar 500 perusahaan. Jika aplikasi itu sudah bisa terhubung dengan pemasok, informasi data bisa dilakukan melalui Internet. Dengan kata lain, para pemasok tak perlu lagi menukarkan faktur karena prosesnya bisa dilakukan secara elektronik. Pemasok jadi lebih efisien dalam mengelola proses penjualan dan pengiriman produk. Nantinya, pemasok akan menerima banyak benefit. Misalnya, mereka bisa tahu, inventori di RM ada berapa. Kami pun tidak perlu order, karena mereka sudah tahu kapan mesti kirim, paparnya. Adapun penambahan aplikasi CRM, tentu saja bertujuan untuk meningkatkan layanan ke konsumen. Dari sini, pihak RM bisa merancang berbagai program loyalitas pelanggan.

Terhadap semua upaya yang telah dan hendak dilakukan RM, Kris menyarankan supaya pihak RM meningkatkan kemampuan SDM-nya. Menurutnya, penerapan sebuah sistem TI yang bagus membutuhkan pengetahuan konsep, sehingga memerlukan program change management. Jika berhasil dilakukan, TI akan menjadi daya dorong berkembangnya bisnis di RM, atau sebagai business enabler. Tapi, jika gagal dilakukan, TI di RM hanya akan menjadi alat otomasi proses, sehingga investasi TI sebesar itu jadi overkill, Kris mengingatkan.

RINGKASAN

Ranch Market yang dikelola oleh PT. Supra Boga Lestari (SBL) selalu mengutamakan ketersediaan, kualitas, serta kesegaran produk bagi konsumennya. Hal itulah yang dianggap menjadi salah satu asal pembentukan positioning Ranch Market yang menjual produk bermutu dan segar. Ranch Market dengan kondisi perputaran persediaan yang sangat cepat sejak awal telah menggunakan sistem teknologi informasi (IT) ERP yang terintegrasi yang disebut Magic dengan vendor yang berasal dari Israel.

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dimana jumlah transaksi meningkat hingga ribuan transaksi setiap hari dan produk yang harus dikelola dan dikontrol juga mencapai angka tiga puluh ribu stok unit produk, maka Ranch Market, Magic sudah tidak memadai. Salah satu upaya yang dilakukan Ranch Market agar dapat efisien dalam persediaan adalah mengecilkan ukuran gudang. Namun, hal tersebut tidak menyelesaikan masalah karena stok persediaan tidak dapat dikontrol dan juga mengakibatkan kekurangan stok barang.

Pada semester kedua 2006, akhirnya Ranch Market menerapkan sistem teknologi informasi (IT) yang terbaru, namun dengan investasi sebesar Rp. 5 miliar. Aplikasi ini mencakup tiga modul utama, yaitu: aplikasi logistik (mencakup sistem merchandising dan operasional toko), modul keuangan dan akuntansi, serta modul manajemen SDM (mencakup basis data karyawan dan penggajian). Masalah yang muncul adalah terkait proses migrasi (pemindahan) data dan implementasi pada pengguna (karyawan), yang pada akhirnya dapat berhasil.

Ranch Market kini dapat memantau pergerakan produk setiap hari, sehingga persediaan berada pada tingkat yang paling efisien. Rotasi barang pun dapat dilakukan setiap 15 hari. Terkait dengan bagian merchandising, aplikasi ini dapat mempermudah pengontrolan stok pada tiap gerai. Menurut pengamat IT Kristianus Yulianto, Ranch Market dari segi fungsionalitas akan memperoleh manfaat optimalisasi Supply Chain Management (SCM). Kris menilai tahapan perencanaan sistem pada Ranch Market berfokus pada SCM internal dan akhirnya dapat bersaing di era global ini.

Supplier Relationship Management (SRM) yang merupakan model layanan baru akan segera dioptimalkan pada tahun 2007, dimana aplikasi akan terhubung dengan pemasok dengan jumlah sekitar 500 perusahaan. Pemasok tidak perlu lagi menukar faktur, karena proses dilakukan secara elektronik dan akan lebih efisien dalam proses penjualan dan pengiriman produk. Customer Relationship Management (CRM) juga menjadi model layanan baru yang berpusat pada loyalitas pelanggan terhadap Ranch Market dimana hal ini digunakan untuk mempertahankan pelanggan dalam rangka memerangi persaingan bisnis. Aplikasi CRM dapat dengan mudah membantu Ranch Market dalam mendesain program atau acara bagi para konsumen yang menjadi bagian penting dalam kegiatan usahanya.

ANALISA

PT. Supra Boga Lestari yang mengelola Ranch Market telah menerapkan sistem rantai pasok atau Supply Chain Management. Sistem rantai pasok terkait erat dengan adanya sistem logistik yang menjadi penunjang keberhasilan suatu usaha. Ranch Market dalam keunggulan kompetitif mengalami perbedaan biaya dengan pesaing yang bergerak dibidang ritel yang lain, hal tersebut tentu memberi nilai tersendiri kepada pelanggan. Pelanggan dapat membayar pada tingkat harga tertentu (yang lebih tinggi), namun sesuai dengan yang dirahapkannya. Terkait dengan keunggulan nilai, Ranch Market berusaha mengarahkan bisnisnya bagi kalangan menengah ke atas. Kalangan menengah ke atas umumnya dapat memahami bahwa tujuan mereka membeli barang tidak hanya sekedar membeli produk tersebut, namun manfaat yang ada di baliknya. Ranch Market dapat mematok harga yang lebih tinggi daripada pesaing pesaingnya, namun menjanjikan kualitas dan kesegaran produknya tetap terjaga.

PT. Supra Boga Lestari yakin bahwa dengan melakukan investasi yang cukup besar untuk pengelolaan Ranch Market akan menghasilkan keuntungan yang besar pula. Hal itu tercermin dari infrastruktur perusahaan yang baik, sumber daya manusia yang terlatih dan dapat melayani pelanggan dengan baik, penggunaan teknologi yang mutakhir (menerapkan sistem Enterprise Resource Planning), serta sistem pengadaan yang telah mutakhir pula, dimana sistem pengadaan inilah yang menjadi kunci penting dalam menghasilkan rantai pasok yang baik. Keunggulan produktivitas yang terjadi di Ranch Market setelah menggunakan sistem Supply Chain Management adalah kegunaan kapasitas dimana saat ini penggunaan kapasitas gudang telah optimal untuk memenuhi permintaan konsumen tepat pada waktunya. Pengiriman barang dari pemasok pun menjadi terjadwal dengan baik, hal ini dikarenakan pemasok dapat mengatur waktu pengiriman barang dengan melihat sisa stok yang ada di gerai Ranch Market. Hal ini terkait dengan sistem yang telah terintegrasi, mencakup pemasok, bagian Supply Chain Management, serta konsumen.

Ranch Market juga memiliki kartu keanggotan pelanggan yang dikenal dengan istilah Ranch Saver Card. Kartu atau keanggotaan dapat diperoleh apabila pelanggan berbelanja minimal Rp. 700.000,00 dalam sekali pembelian. Ranch Saver Card ini menandakan bahwa Ranch Market telah berkomitmen untuk memberikan layanan lebih kepada para anggotanya. Hal itu mengacu pada sistem basis data yang terintegrasi pada konsumennya juga. Konsumen membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam layanan, sehingga Ranch Market dituntut untuk dapat responsif memenuhi kebutuhan pelanggan. Terkait dengan teori Pareto 20/80, Ranch Market menilai bahwa dengan menjaga agar pelanggan yang memiliki Ranch Saver Card ini puas dengan layanan dan kualitas produk yang ditawarkan, maka pelanggan pelanggan tersebut dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan. Oleh karena itu, Ranch Market selalu setia untuk menawarkan berbagai keuntungan bagi pemilik Ranch Saver Card.Kecepatan pelayanan terkait dengan transaksi di Ranch Market juga diperbaiki dengan menggunakan teknologi dari IBM. Produk IBM yang digunakan Ranch Market adalah IBM ServerP7 SeriesdanX-Seriesuntuk menjadi server, serta IBM Storage DS4700 danStorwize V7000untuk menjadi storage. Terkait dengan penetapan layanan standar, maka Ranch Market sangat terbantu dengan adanya sistem ini dimana proses transaksi menjadi lebih cepat, baik untuk transaksi dengan suplier maupun dengan pelanggan. Hal ini tentu menjadi peluang yang baik untuk membina hubungan dengan pihak pihak tersebut melalui kepuasan yang dirasakan.

Ranch Market juga senantiasa memperhatikan adanya perubahan sikap pembelian konsumen. Ini erat kaitannya dengan siklus hidup produk, dimana suatu produk dapat memasuki masa penurunan dan akan segera ditinggalkan. Sistem yang baik yang dibangun oleh Ranch Market dapat mendeteksi melalui tren pembelian konsumen, dimana produk produk yang telah menurun tingkat konsumsinya dapat dikurangi volumen pembeliannya dari PT. Supra Boga Lestari sendiri.

Melalui sistem yang saling terintegrasi, maka Ranch Market dapat mengetahui kinerja bisnisnya. Kinerja dapat terukur dari dua hal, yaitu: finansial dan non finansial. Kinerja yang bersifat finansial dan non finansial ini yang akan menjadi tujuan utama dari yang sebelumnya berorientasi pada keuntungan. Pemahaman bahwa keuntungan harus diubah menjadi kinerja erat hubungannya dengan kepuasan pelanggan, dimana akan terukur dari pembelian ulang oleh pelanggan atau yang sering dimaknai dengan usaha untuk mempertahankan pelanggan.

Kinerja karyawan tergolong non finansial, dimana akan memberikan keuntungan dengan rasa puas dari pelanggan atas pelayanan yang diberikan berupa: keramahan, kecepatan layanan, dan lain sebagainya. Apabila pelanggan puas maka akan kembali berbelanja di Ranch Market. Pembelanjaan yang berulang ini berdampak pada peningkatan keuntungan, dimana dapat menjadi acuan pengukuran kinerja secara finansial.

LAMPIRAN

PROFIL PERUSAHAAN

A. OUR STORY

Ranch 99 Market adalah sebuah perusahaan lokal yang didirikan di bawah PT Supra Boga Lestari pada tahun 1997, dimulai sebagai franchisee dari Ranch Market USA. Sejak tahun 1998, Ranch Market Indonesia memiliki bendera sendiri dan telah menjadi salah satu pengecer terkemuka dan trendsetter di Indonesia ketika datang ke gaya hidup dan hidup sehat.

Ranch Market menyediakan produk berkualitas tinggi yang segar, daging, ikan dan toko yang menyediakan makanan makanan dan berbagai pilihan bahan makanan impor. Berfokus pada menciptakan pengalaman belanja yang indah, menawarkan produk yang hebat, menciptakan suasana yang unik dan pelayanan yang terbaik, Ranch Market sejak itu telah berkembang menjadi 8 toko di 8 kenyamanan, lokasi utama di ibukota Jakarta dan Surabaya. Toko utama sekarang terbuka di Grand Indonesia, terletak di Lower Ground Floor di mal timur.

Ranch Market adalah satu satunya supermarket di Indonesia yang telah menjadi anggota Global Compact Network, yang didirikan oleh PBB. UN Global Compact merupakan inisiatif kebijakan strategis bagi perusahaan yang berkomitmen untuk menyelaraskan operasi dan strategi mereka dengan sepuluh prinsip universal di bidang hak asasi manusia, perburuhan, lingkungan dan anti-korupsi. Namun ini 22000 supermarket bersertifikat ISO pertama dalam Keamanan Pangan, juga satu-satunya supermarket di negara yang menerima sertifikasi HACCP 9000. Ranch Market akan selalu mencoba untuk berbuat lebih banyak dalam mengejar layanan prima dan kepuasan pelanggan melalui mempertahankan standar yang tinggi, konsep yang unik, nilai nilai inti dan kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan untuk pelanggan dihargai.B. OUR VISION AND MISSION

1. VISION

Untuk menjadi yang paling dihormati, dicintai, dan dipercaya dalam pikiran menjadi pemimpin dalam industri supermarket di Indonesia.

2. MISSION

Mengendalikan gaya hidup belanja yang seimbang yang mensintesis Kesehatan dan Kesenangan.

C. OUR VALUES

1. R.A.N.C.H CORE VALUES

a. Reassure food safety (Yakinkan keamanan pangan)

b. Advocate social environmental sustainability (Advokasi sosial kelestarian lingkungan)

c. Nourish health living (Memupuk hidup dalam kesehatan)

d. Cater individual desire (Memenuhi keinginan individu)

e. Host wonderful experience (Menjadi penyelenggara pengalaman yang indah)

ISO 22000 bersertifikat untuk Keamanan Pangan dan HACCP merupakan satu-satunya supermarket bersertifikat di Indonesia yang telah menjadi anggota Global Compact Network Indonesia.

2. Green Mission

Dengan para ahli memperkirakan bahwa setiap tahun lebih dari satu juta kantong plastik per menit dikonsumsi dan dibuang di seluruh dunia, kita menghadapi masalah kritis dalam melestarikan alam kita. Plastik membutuhkan waktu hingga 1.000 tahun untuk memecah dan memisahkan mereka menjadi partikel beracun. Bergabung dengan gerakan Misi Hijau dan menjadikannya salah satu tujuan Anda untuk membuang lebih sedikit tahun ini. Ranch Market menawarkan beberapa pilihan sehingga Anda dapat menyelamatkan alam dari sampah plastik dan masih belum dapat membawa pulang belanjaan Anda:

a. One bag one tree

b. Bio degradable plastic bag

c. Reusable bag

3. Customer Services

Di Ranch Market, kami berkomitmen untuk menyediakan pelanggan kami dengan yang paling menyenangkan, pengalaman belanja kualitas mungkin. Untuk melakukan hal ini kita memastikan bahwa kita menawarkan kualitas terbaik makanan segar, dengan bantuan pelanggan terbaik.

Prinsip layanan kami :

a. Memahami Pelanggan Anda

b. Buat Pelanggan Terinformasi

c. Buat Kesan Positif

d. Cari Solusi atau "YES" untuk Pelanggan Anda

e. Konsistensi praktek

f. Jangan Settle atau Menetap

Ranch Market: Gunakan Solusi IBM Demi Puaskan PelangganSelasa, 15 Januari 2013 16:51 |Ditulis oleh Erry FP. |

Mengedepankan kenyamanan maksimal belanja, Ranch Market terus berbenah diri. Termasuk, memperbaiki kecepatan proses pembayaran dengan mengandalkan IBM Storwize.Ada sensasi berbeda ketika kaki melangkah masuk geraiRanch Market. Di satu sisi, Anda akan merasakan kesegaransuasana yang diwakili buah dan sayuran yang terpajangranum. Di sisi lain, Anda juga akan merasakan kehangatanyang tercipta dari pengelolaan ruang serta senyum ramah tiapkaryawan.Bagi Ranch Market, memberikan pengalaman belanja yangmenyenangkan memang merupakan visi utamanya. Salah satucaranya adalah dengan berkomitmen untuk menyajikan produkyang segar dan terjaga mutunya.Tidak heran jika Ranch Marketmenjadi supermarket pertama di Indonesia yang mendapatkanISO 22000 yang mengatur tentang Food Safety. Ranch Market jugamenjadi satu-satunya supermarket yang memiliki sertifikat HACCP9000, sebuah standar global yang menjamin standar kualitasproduk.Selain menyajikan produk berkualitas, Ranch 99 Market jugamengedepankan kepuasan konsumen. Karena itu, seluruh aspekyang berkaitan dengan konsumen menjadi perhatian serius.Kepuasan konsumen harus terjaga mulai dari mereka melangkahmasuk sampai akhirnya selesai berbelanja di Ranch Market.Termasuk, saat mereka melakukan proses pembayaran.Mengatasi KelambatanFaktor terakhir inilah yang menjadi fokus Melinda Dharmadi,Chief Technology Officer PT Supra Boga Lestari, yang menjadi induk Ranch Market. Menurut Melinda, kepuasan konsumen akantercapai jika mereka dapat melakukan pembayaran dengan cepatdan mudah di kasir.Masalahnya, seiring perkembangan pesatRanch Market yang kini memiliki 16 gerai di Jakarta, Surabaya, danBalikpapan, jumlah transaksi semakin banyak. Sistemback-endyang selama ini digunakan Ranch Market pun menjadi kendala.

Karenaperformancesistemback-end-nya kurang baik, aplikasimenjadi lambat, ungkap wanita yang murah senyum tersebut.Akibatnya, banyak waktu yang terbuang saat melakukan transaksi.Menghadapi masalah tersebut, Melinda pun berencanamelakukan pembaruan sistem IT Ranch Market. Setelah melakukanperbandingan dari semua solusi yang tersedia, pilihan jatuh kesolusi IBM.IBM memiliki reputasi produk dengan teknologiberkualitas tinggi. IBM mampu memberikan kombinasi sistemdan keahlian yang mendorong kami memaksimalkan investasi dibidang IT, ungkap Melinda.Produk yang ia pilih adalahIBM ServerP7 SeriesdanX-Seriesdi sisi server, sertaIBM Storage DS4700danStorwize V7000di sisistorage.Setelah mengimplementasikan solusi IBM tersebut,permasalahan langsung teratasi. Kiniperformancejauh lebih baik,sehingga tidak ada lagi waktu yang terbuang saat transaksi, ungkapMelinda.Salah satu kuncinya adalah peningkatan di sisi kecepatanakses data, yang dimungkinkan berkat penggunaan SSDdi dalam Storwize V7000. Yang membuat Melinda semakin puas,kebutuhan memori danstoragekini sudah sangat memadai,termasuk untuk mengantisipasi perkembangan di 3 4tahun mendatang.Dukungan TotalUntuk mengimplementasikan solusi IBM tersebut, Melindadibantu olehBlue Power Technology (BPT), salah satuvalue-addeddistributor IBM di Indonesia.Ketika ditanya soal dukungan BPTsaat proses implementasi, Melinda menyampaikan apresiasi tinggi.BPT sangat membantu saya mulai dari proses assesment, ungkapMelinda.Sebelum menambahkanserverbaru, tim BPT melakukanreviewmenyeluruh terhadap infrastruktur lama. Darireviewtersebut terungkap, beban kerja infrastruktur lama sudah mencapaipuncakutamanya pada hari-hari sibuk. Karena itulah Melindamemutuskan untuk menambahkan infrastruktur baru.Tidakcumauntuk mengatasi masalah tersebut, namun juga mengantisipasipertumbuhan bisnis Ranch Market di masa mendatang, tambahwanita yang sebelumnya bekerja di perusahaan telekomunikasi ini.Meski telah menggunakanserverdanstoragebaru, infrastrukturlama pun dibenahi BPT. BPT memberikan solusi untuk memperbaikikinerjahardwarelama kami agar tetap bisa digunakan, tambahMelinda.Berkat dukungan penuh tersebut, Melinda merasa amanbekerjasama dengan BPT. Tidak heran jika Ranch Market berniatmenggandeng BPT lagi dalam melakukan inisiatif TI selanjutnya.

Yaitu, untuk melakukanbackupdanarchievingdari data yangmelonjak tinggi seiring lajunya perkembangan bisnis yang dirasakanRanch Market.(adv)DAFTAR PUSTAKA

http://swa.co.id/listed-articles/mahalnya-ketersediaan-dan-kesegaran-produk

(diakses pada 15 SEPTEMBER 2013 / 19:45)

http://www.ranchmarket.co.id/our-values/customer-service/ (diakses pada 28 SEPTEMBER 2013 / 13:18)

http://www.ranchmarket.co.id/green-mission/ (diakses pada 28 SEPTEMBER 2013 / 13:16)

http://www.ranchmarket.co.id/our-values/our-core-values/ (diakses pada 28 SEPTEMBER 2013 / 13:11)

http://www.ranchmarket.co.id/about-ranch-market/vision-mission/ (diakses pada 28 SEPTEMBER 2013 / 13:04)

http://www.ranchmarket.co.id/about-ranch-market/company-history/ (diakses pada 28 SEPTEMBER 2013 / 12:59)

http://www.infokomputer.com/fitur/25-fitur/5898-ranch-market-ibm-storwize-bpt (diakses pada 14 OKTOBER 2013 / 21:01)