MANAJEMEN MUTU PELAYANAN...

72
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Transcript of MANAJEMEN MUTU PELAYANAN...

S I S T E M P E L A Y A N A N K E S E H A T A N D I I N D O N E S I A

MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

MENU

• Sistem Kesehatan Nasional dan UHC

• Program Indonesia Sehat

• Syarat Pokok Upaya Pelayanan Kesehatan

• Faktor yang mempengaruhi sistem pelayanan

kesehatan

• Pelayanan Kesehatan Dasar dan Pelayanan

Kesehatan Rujukan

• Stratifikasi Pelayanan Kesehatan

Efektif, Efisien dan

Akuntabel ?

Money Follow Program ?

Menyelesaikan

persoalan masalah

kesehatan untuk

kepentingan rakyat

?

VISI DAN MISI

PRESIDEN

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup

Manusia Indonesia

TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang

politik; Berkepribadian dlm budaya

PROGRAM

INDONESIA

SEHAT

PROGRAM INDONESIA PINTAR

PROGRAM INDONESIA

KERJA

PROGRAM INDONESIA

SEJAHTERA

PENGUATAN

YANKES

PARADIGMA

SEHAT JKN

RENSTRA

2015-2019

3 D

IME

NS

I P

EM

BA

NG

UN

AN

: PE

MB

AN

GU

NA

N M

AN

US

IA, S

EK

TO

R

UN

GG

UL

AN

, PE

ME

RA

TA

AN

DA

N K

EW

ILA

YA

HA

N

NO

RM

A P

EM

BA

NG

UN

AN

KA

BIN

ET

KE

RJA

D

T

P

K

KELUARGA SEHAT PENDEKATAN

KELUARGA

• Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani

(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen

atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

aliran informasi, materi atau energi

• A system is a set of interrelated and interdependent parts

arranged in a manner that produces a unified whole.

• The two basic types of systems are closed and open. closed

systems are not influenced by and do not interact with their

environment.

• In contrast, open systems are influenced by and do interact

withtheir environment. (Robbins, 2015)

• Gordon B. Davis dalam bukunya “Managemen Development”

yang menyatakan bahwa sistem terdiri dari bagian-bagian

yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa

tujuan.

• Dengan kata lain, suatu sistem bukanlah merupakan suatu

perangkat unsur-unsur yang dirakit secara sembarangan, tetapi

terdiri dari unsur-unsur yang dapat diidentifikasikan sebagai

kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran

yang sama.

• Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

• Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

• Jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya, maka sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.

• Komponen sistem terdiri dari input, proses, output, dampak,

umpan balik dan lingkungan yang kesemuanya saling

berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga dapat

digambarkan sebagai berikut:

• A network of public, private, and voluntary entities that

contribute to the health and well-being of a community.” (WHO,

2004)

• Pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat (menurut Lovey dan Loomba).

• Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan adalah suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

• Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.

Sistem Kesehatan Nasional SKN 1982

SKN 2004

SKN 2009

SKN 2012

Mengacu pada :

a. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (RPJP-N); dan

b. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 (RPJP-K).

• SKN adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan

oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan

saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. (SKN, 2012)

• Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan

administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya

kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran

serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang kesehatan, serta pengaturan hukum

kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna

menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.. (SKN, 2012)

Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam SKN

dikelompokkan dalam subsistem:

a. upaya kesehatan;

b. penelitian dan pengembangan kesehatan;

c. pembiayaan kesehatan;

d. sumber daya manusia kesehatan;

e. sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;

f. manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan; dan

g. pemberdayaan masyarakat. (SKN, 2012)

UHC

ROAD MAP JKN

TANTANGAN: JUMLAH & PEMBIAYAAN KASUS KATASTROFIK (2014-2017)

SKN 2012

SKN 2012

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.

Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan Perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.

Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019.

Pendekatan keluarga yang dimaksud merupakan pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut. 1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan

data Profil Kesehatan Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.

2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif.

3. Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.

4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk pengorganisasian/pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya dan

kesehatan keluarga pada khususnya,

pembiayaan kesehatan yang efektif

melalui JKN, optimalisasi pencapaian SPM, serta tercapainya target SDGs 2030

3 PILAR PEMBANGUNAN KESEHATAN DI TINGKAT OPERASIONAL

TERINTEGRASI DAN TERKOORDINASI

SASARAN

2926 Pusk

514 kab/kota

34 prov

5852 Pusk

514 kab/kota

34 prov

9754 Pusk

514 kab/kota

34 prov

2017

2019

2018

12 Indikator Tingkat Nasional

8.8%

24.9%

33.4%

41.0%

45.3%

45.8%

78.8%

86.4%

87.5%

91.9%

92.2%

95.5%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan

tidak ditelantarkan

Penderita hipertensi yang berobat teratur

Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar

Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)

Keluarga sudah menjadi anggota JKN

Keluarga mengikuti program KB *)

Bayi mendapatkan ASI Eksklusif

Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan

Pertumbuhan Balita dipantau

Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban

keluarga

Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)

Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air

bersih

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Minggu Pertama Desember 2017

INTEGRASI PROGRAM DAN KEGIATAN

KEBIJAKAN LINTAS SEKTOR

PEMDA – PROVINSI, KABUPATEN/KOTA

LAYANAN PRIMER

PENDEKATAN KELUARGA

• Seluruh Keluarga

• Cakupan total • Outreach • Pemberdayaan

Masyarakat

• Olahraga • Lalu Lintas • Gula Garam

Lemak • Tidak Merokok • Lingkungan • Air bersih

RUMAH SAKIT

• Penguatan Layanan Primer • Dokter Layanan Primer • Nusantara Sehat • Sarana dan Prasarana

MASYARAKAT

SEHAT

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

• Promosi Kesehatan • Preventif •Deteksi Dini

PELAYANAN Cepat Tepat Efisien Rujukan

Berjenjang

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

GERAKAN MASYARAKAT SEHAT

• 1. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan

• 2. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit

• 3. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk

• 4. Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan

GERAKAN MASYARAKAT SEHAT

• Menurunkan faktor risiko utama penyakit menular dan tidak menular baik faktor biologis, perilaku dan lingkungan terutama melalui:

• a) peningkatan aktivitas fisik

• b) peningkatan perilaku hidup sehat

• c) penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi

• d) peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit

• e) peningkatan kualitas lingkungan

• f) peningkatan edukasi hidup sehat

PELAYANAN KESEHATAN

Subsistem Upaya Kesehatan

• pengelolaan upaya kesehatan yang terpadu, berkesinambungan, paripurna , dan berkualitas, meliputi upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Subsistem Upaya Kesehatan

• Unsur-unsur subsistem upaya kesehatan terdiri dari:

a. upaya kesehatan;

b. fasilitas pelayanan kesehatan;

c. sumber daya upaya kesehatan; dan

d. pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan.

Subsistem Upaya Kesehatan

Upaya Kesehatan:

1. Primer: rumah, tempat kerja,puskesmas dan jejaringnya dan faskes lainnya

2. Sekunder: rumah sakit kelas C

3. Tersier: rumah sakit kelas A dan B

Pelayanan kesehatan meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, baik pelayanan kesehatan konvensional maupun pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer melalui pendidikan dan pelatihan dengan selalu mengutamakan keamanan, kualitas, dan bermanfaat.

Pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer dilaksanakan secara sinergi dan integrasi dengan pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer diarahkan untuk mengembangkan lingkup keilmuan (body of knowledge) supaya sejajar dengan pelayanan kesehatan.

Upaya kesehatan diutamakan pada berbagai upaya yang mempunyai daya ungkit tinggi dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan utamanya penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut, dan masyarakat miskin.

Prinsip-prinsip subsistem upaya kesehatan terdiri dari: a. terpadu, berkesinambungan, dan paripurna; b. bermutu, aman, dan sesuai kebutuhan; c. adil dan merata; d. nondiskriminasi; e. terjangkau; f. teknologi tepat guna; dan g. bekerja dalam tim secara cepat dan tepat

Pembinaan upaya kesehatan ditujukan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan, harus didukung dengan standar pelayanan yang selalu dikaji dalam periode tertentu sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan.

Pembinaan upaya kesehatan dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah bersama dengan organisasi profesi dan masyarakat termasuk swasta.

Subsistem upaya kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Untuk penyelenggaraan subsistem tersebut diperlukan berbagai upaya dengan menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia.

Upaya kesehatan tersebut dilaksanakan melalui berbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan.

Berbagai upaya tersebut memerlukan dukungan penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan, sumber daya manusia kesehatan, ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat.

SKN 2012

JENIS UPAYA KESEHATAN (SKN, 2012) • UPAYA KESEHATAN PRIMER

Upaya Kesehatan Primer terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer.

• UPAYA KESEHATAN SEKUNDER

Upaya kesehatan sekunder adalah upaya kesehatan rujukan lanjutan,yang terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan sekunder dan pelayanan kesehatan masyarakat sekunder.

• UPAYA KESEHATAN TERSIER

Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan unggulan yang terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan tersier dan pelayanan kesehatan masyarakat tersier.

• Sistem rujukan nasional mengatur alur pengiriman pasien,

spesimen, pemeriksaan penunjang, dan rujukan pengetahuan

untuk menjamin setiap orang mendapatkan pelayanan

kesehatan perseorangan yang berkualitas dan memuaskan

secara efektif dan efisien.

• Sistem rujukan disusun dengan berlandaskan keselamatan

pasien, mutu pelayanan, efisiensi, ketertiban, persaingan

global, keadilan, dan implementasi Sistem Kesehatan Nasional

(SKN).

(PERMENKES 1/2012)

Tujuan umum:

Terlaksananya prosedur rujukan pelayanan Kesehatan

perseorangan mengikuti standar mutu dan keselamatan pasien

sesuai dengan kriteria rujukan, di semua tingkat fasilitas

pelayanan Kesehatan perseorangan di Indonesia.

Tujuan khusus:

• 1. Meningkatnya kemampuan fasilitas pelayanan Kesehatan perseorangan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan, sehingga masyarakat bersedia memanfaatkan sebagai kontak pertamanya, dalam mengawali proses pelayanan Kesehatan perseorangan.

• 2. Tertatanya alur pelayanan Kesehatan perseorangan tingkat pertama, dua dan ketiga secara berkesinambungan, mengikuti prosedur di setiap tingkatan, sesuai dengan kompetensi, kewenangan dan proporsi masing-masing tingkatan, sehingga pelayanan dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna.

• 3. Meningkatnya akses dan cakupan pelayanan Kesehatan perseorangan secara merata dan menyeluruh (universal coverage), yang didukung oleh sistem jaminan Kesehatan sebagaimana diatur dalam UU SJSN dan UU BPJS Kesehatan dan peraturan pelaksananya.

• 4. Menjamin terselenggaranya pelayanan Kesehatan perseorangan yang merata, berkualitas dan memuaskan, serta berkelanjutan (continuum of care), dalam upaya mencapai target sasaran MDGs di Indonesia.

• 5. Memberikan petunjuk yang jelas dan kepastian hukum bagi Fasyankes dalam memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu.