MANAJEMEN MUTU PELAYANAN...
Transcript of MANAJEMEN MUTU PELAYANAN...
S I S T E M P E L A Y A N A N K E S E H A T A N D I I N D O N E S I A
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
MENU
• Sistem Kesehatan Nasional dan UHC
• Program Indonesia Sehat
• Syarat Pokok Upaya Pelayanan Kesehatan
• Faktor yang mempengaruhi sistem pelayanan
kesehatan
• Pelayanan Kesehatan Dasar dan Pelayanan
Kesehatan Rujukan
• Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
Efektif, Efisien dan
Akuntabel ?
Money Follow Program ?
Menyelesaikan
persoalan masalah
kesehatan untuk
kepentingan rakyat
?
VISI DAN MISI
PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia
TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang
politik; Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM
INDONESIA
SEHAT
PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA
KERJA
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PENGUATAN
YANKES
PARADIGMA
SEHAT JKN
RENSTRA
2015-2019
3 D
IME
NS
I P
EM
BA
NG
UN
AN
: PE
MB
AN
GU
NA
N M
AN
US
IA, S
EK
TO
R
UN
GG
UL
AN
, PE
ME
RA
TA
AN
DA
N K
EW
ILA
YA
HA
N
NO
RM
A P
EM
BA
NG
UN
AN
KA
BIN
ET
KE
RJA
D
T
P
K
KELUARGA SEHAT PENDEKATAN
KELUARGA
• Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen
atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi
• A system is a set of interrelated and interdependent parts
arranged in a manner that produces a unified whole.
• The two basic types of systems are closed and open. closed
systems are not influenced by and do not interact with their
environment.
• In contrast, open systems are influenced by and do interact
withtheir environment. (Robbins, 2015)
• Gordon B. Davis dalam bukunya “Managemen Development”
yang menyatakan bahwa sistem terdiri dari bagian-bagian
yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa
tujuan.
• Dengan kata lain, suatu sistem bukanlah merupakan suatu
perangkat unsur-unsur yang dirakit secara sembarangan, tetapi
terdiri dari unsur-unsur yang dapat diidentifikasikan sebagai
kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran
yang sama.
• Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
• Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
• Jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya, maka sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
• Komponen sistem terdiri dari input, proses, output, dampak,
umpan balik dan lingkungan yang kesemuanya saling
berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga dapat
digambarkan sebagai berikut:
• A network of public, private, and voluntary entities that
contribute to the health and well-being of a community.” (WHO,
2004)
• Pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat (menurut Lovey dan Loomba).
• Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan adalah suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
• Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional SKN 1982
SKN 2004
SKN 2009
SKN 2012
Mengacu pada :
a. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (RPJP-N); dan
b. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 (RPJP-K).
• SKN adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan
oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. (SKN, 2012)
• Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan
administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya
kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran
serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan, serta pengaturan hukum
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.. (SKN, 2012)
Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam SKN
dikelompokkan dalam subsistem:
a. upaya kesehatan;
b. penelitian dan pengembangan kesehatan;
c. pembiayaan kesehatan;
d. sumber daya manusia kesehatan;
e. sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
f. manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan; dan
g. pemberdayaan masyarakat. (SKN, 2012)
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan Perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019.
Pendekatan keluarga yang dimaksud merupakan pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut. 1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan
data Profil Kesehatan Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.
2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif.
3. Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.
4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk pengorganisasian/pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya dan
kesehatan keluarga pada khususnya,
pembiayaan kesehatan yang efektif
melalui JKN, optimalisasi pencapaian SPM, serta tercapainya target SDGs 2030
3 PILAR PEMBANGUNAN KESEHATAN DI TINGKAT OPERASIONAL
TERINTEGRASI DAN TERKOORDINASI
SASARAN
2926 Pusk
514 kab/kota
34 prov
5852 Pusk
514 kab/kota
34 prov
9754 Pusk
514 kab/kota
34 prov
2017
2019
2018
12 Indikator Tingkat Nasional
8.8%
24.9%
33.4%
41.0%
45.3%
45.8%
78.8%
86.4%
87.5%
91.9%
92.2%
95.5%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan
tidak ditelantarkan
Penderita hipertensi yang berobat teratur
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Keluarga mengikuti program KB *)
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
Pertumbuhan Balita dipantau
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban
keluarga
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air
bersih
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Minggu Pertama Desember 2017
KEBIJAKAN LINTAS SEKTOR
PEMDA – PROVINSI, KABUPATEN/KOTA
LAYANAN PRIMER
PENDEKATAN KELUARGA
• Seluruh Keluarga
• Cakupan total • Outreach • Pemberdayaan
Masyarakat
• Olahraga • Lalu Lintas • Gula Garam
Lemak • Tidak Merokok • Lingkungan • Air bersih
RUMAH SAKIT
• Penguatan Layanan Primer • Dokter Layanan Primer • Nusantara Sehat • Sarana dan Prasarana
MASYARAKAT
SEHAT
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
• Promosi Kesehatan • Preventif •Deteksi Dini
PELAYANAN Cepat Tepat Efisien Rujukan
Berjenjang
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
• 1. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan
• 2. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit
• 3. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk
• 4. Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
• Menurunkan faktor risiko utama penyakit menular dan tidak menular baik faktor biologis, perilaku dan lingkungan terutama melalui:
• a) peningkatan aktivitas fisik
• b) peningkatan perilaku hidup sehat
• c) penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
• d) peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
• e) peningkatan kualitas lingkungan
• f) peningkatan edukasi hidup sehat
Subsistem Upaya Kesehatan
• pengelolaan upaya kesehatan yang terpadu, berkesinambungan, paripurna , dan berkualitas, meliputi upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Subsistem Upaya Kesehatan
• Unsur-unsur subsistem upaya kesehatan terdiri dari:
a. upaya kesehatan;
b. fasilitas pelayanan kesehatan;
c. sumber daya upaya kesehatan; dan
d. pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan.
Subsistem Upaya Kesehatan
Upaya Kesehatan:
1. Primer: rumah, tempat kerja,puskesmas dan jejaringnya dan faskes lainnya
2. Sekunder: rumah sakit kelas C
3. Tersier: rumah sakit kelas A dan B
Pelayanan kesehatan meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, baik pelayanan kesehatan konvensional maupun pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer melalui pendidikan dan pelatihan dengan selalu mengutamakan keamanan, kualitas, dan bermanfaat.
Pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer dilaksanakan secara sinergi dan integrasi dengan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer diarahkan untuk mengembangkan lingkup keilmuan (body of knowledge) supaya sejajar dengan pelayanan kesehatan.
Upaya kesehatan diutamakan pada berbagai upaya yang mempunyai daya ungkit tinggi dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan utamanya penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut, dan masyarakat miskin.
Prinsip-prinsip subsistem upaya kesehatan terdiri dari: a. terpadu, berkesinambungan, dan paripurna; b. bermutu, aman, dan sesuai kebutuhan; c. adil dan merata; d. nondiskriminasi; e. terjangkau; f. teknologi tepat guna; dan g. bekerja dalam tim secara cepat dan tepat
Pembinaan upaya kesehatan ditujukan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan, harus didukung dengan standar pelayanan yang selalu dikaji dalam periode tertentu sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan.
Pembinaan upaya kesehatan dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah bersama dengan organisasi profesi dan masyarakat termasuk swasta.
Subsistem upaya kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk penyelenggaraan subsistem tersebut diperlukan berbagai upaya dengan menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia.
Upaya kesehatan tersebut dilaksanakan melalui berbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan.
Berbagai upaya tersebut memerlukan dukungan penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan, sumber daya manusia kesehatan, ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat.
JENIS UPAYA KESEHATAN (SKN, 2012) • UPAYA KESEHATAN PRIMER
Upaya Kesehatan Primer terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer.
• UPAYA KESEHATAN SEKUNDER
Upaya kesehatan sekunder adalah upaya kesehatan rujukan lanjutan,yang terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan sekunder dan pelayanan kesehatan masyarakat sekunder.
• UPAYA KESEHATAN TERSIER
Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan unggulan yang terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan tersier dan pelayanan kesehatan masyarakat tersier.
• Sistem rujukan nasional mengatur alur pengiriman pasien,
spesimen, pemeriksaan penunjang, dan rujukan pengetahuan
untuk menjamin setiap orang mendapatkan pelayanan
kesehatan perseorangan yang berkualitas dan memuaskan
secara efektif dan efisien.
• Sistem rujukan disusun dengan berlandaskan keselamatan
pasien, mutu pelayanan, efisiensi, ketertiban, persaingan
global, keadilan, dan implementasi Sistem Kesehatan Nasional
(SKN).
(PERMENKES 1/2012)
Tujuan umum:
Terlaksananya prosedur rujukan pelayanan Kesehatan
perseorangan mengikuti standar mutu dan keselamatan pasien
sesuai dengan kriteria rujukan, di semua tingkat fasilitas
pelayanan Kesehatan perseorangan di Indonesia.
Tujuan khusus:
• 1. Meningkatnya kemampuan fasilitas pelayanan Kesehatan perseorangan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan, sehingga masyarakat bersedia memanfaatkan sebagai kontak pertamanya, dalam mengawali proses pelayanan Kesehatan perseorangan.
• 2. Tertatanya alur pelayanan Kesehatan perseorangan tingkat pertama, dua dan ketiga secara berkesinambungan, mengikuti prosedur di setiap tingkatan, sesuai dengan kompetensi, kewenangan dan proporsi masing-masing tingkatan, sehingga pelayanan dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna.
• 3. Meningkatnya akses dan cakupan pelayanan Kesehatan perseorangan secara merata dan menyeluruh (universal coverage), yang didukung oleh sistem jaminan Kesehatan sebagaimana diatur dalam UU SJSN dan UU BPJS Kesehatan dan peraturan pelaksananya.
• 4. Menjamin terselenggaranya pelayanan Kesehatan perseorangan yang merata, berkualitas dan memuaskan, serta berkelanjutan (continuum of care), dalam upaya mencapai target sasaran MDGs di Indonesia.
• 5. Memberikan petunjuk yang jelas dan kepastian hukum bagi Fasyankes dalam memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu.