MANAJEMEN MUTU PELAYANAN...
Transcript of MANAJEMEN MUTU PELAYANAN...
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN
KESEHATAN
Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan
MENU
• Pengertian Indikator mutu
• Kriteria dan komponen Indikator mutu
• Indikator mutu pelayanan RS
PENDAHULUAN
• Mutu adalah tingkat kesempurnaan penampilan dari sesuatu yang diamati atau derajat kepatuhan terhadap standar yang ditentukan terlebih dahulu.
• Mutu pelayanan merupakan faktor yang esensial dalam seluruh operasional sebuah rumah sakit.
• Langkah awal dalam melakukan proses manajemen mutu adalah penetapan indikator mutu, yaitu parameter yang dapat diukur, yang mewakili input, proses maupun hasil akhir dari suatu pelayanan dan proses manajerial yang digunakan untuk mengukur mutu dari pelayanan dan proses manajerial tersebut.
PENDAHULUAN
• Untuk menetapkan indikator, para
kepala unit dan manajer melakukan
analisa alur-alur pelayanan serta
proses manajerial yang ada di masing-
masing unit.
• Setelah itu ditetapkan skala prioritas
dari pelayanan-pelayanan klinis
maupun proses-proses manajerial
mana yang akan dijadikan indikator
DEFINISI
Ada beberapa pengertian yang disampaikan oleh para pakar antara lain:
• Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi. Contoh: berat badan bayi dan umurnya adalah indikator status nutrisi dari bayi tersebut ( Wilson & Sapanuchart, 1993).
• Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukkan satu kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).
• Indikator adalah variable untuk mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak langsung (WHO, 1981)
DEFINSI
• Ada dua kata kunci penting dalam pengertian tersebut diatas adalah pengukuran dan perubahan.
• Untuk mengukur tingkat hasil suatu kegiatan digunakan "indikator" sebagai alat atau petunjuk untuk mengukur prestasi suatu pelaksanaan kegiatan.
• Indikator yang berfokus pada hasil asuhan kepada pasen dan proses-proses kunci serta spesifik disebut indikator klinis.
• Indikator klinis adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas asuhan pasen dan berdampak terhadap pelayanan.
DEFINSI
• Indikator tidak dipergunakan secara langsung untuk mengukur kualitas pelayanan, tetapi dapat dianalogikan sebagai "bendera" yang menunjuk adanya suatu masalah spesifik dan memerlukan monitoring dan evaluasi.
• Dalam beberapa kegiatan, mungkin tidak relevan mengukurnya dengan ukuran kuantitatif untuk mengambil suatu keputusan.
• Sebagai contoh dalam komunikasi: bagaimana kualitas komunikasi interpersonal antara perawat - pasen, maka pengukurannya adalah melalui observasi langsung untuk mengetahui bagaimana kualitas interaksinya.
• Monitoring dilakukan terhadap indikator kunci guna dapat mengetahui penyimpangan atau prestasi yang dicapai. Dengan demikian setiap individu akan dapat menilai tingkat prestasinya sendiri (self assesment).
DEFINSI
INDIKATOR: CARA
UNTUK MENGUKUR
KINERJA SUATU
AKTIVITAS
KRITERIA INDIKATOR
• VALID HASIL PENGUKURAN SESUAI SEHARUSNYA
• OBJEKTIF HASIL PENGUKURAN KONSISTEN
• SENSITIF HASIL PENGUKURAN BERUBAH SESUAI PERUBAHAN
• SPESIFIK HASIL PENGUKURAN BERUBAH HANYA APABILA KONDISI YANG DIUKUR BERUBAH
AKADEMIK
• PENGUKURAN DAPAT DILAKUKAN SESUAI SUMBER DAYA PRAKTIS
KRITERIA INDIKATOR
WHO ideal indicator must have criteria :
• 1. valid
• 2. reliable
• 3. sensitive
• 4. specific
PERSYARATAN INDIKATOR
SMART
• DITETAPKAN SESEDERHANA
SIMPLE = SEDERHANA
• DAPAT DILAKUKAN PENGUKURAN DENGAN MUDAH
MEASURABLE = DAPAT DIUKUR
• BERMANFAAT UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ATTRIBUTABLE = BERMANFAAT
• DIDUKUNG OLEH PENGUMPULAN DATA YANG AKURAT (BAIK, BENAR DAN TELITI)
RELIABLE = DAPAT DIPERCAYA
• PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA, PENYEDIAAN INFORMASI WAKTUNYA SESUAI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TIMELY = TEPAT WAKTU
SMART SIMPLE
= SEDERHANA
MEASUREABLE
= DAPAT DIUKUR
ATRRIBUTABLE
= BERMANFAAT
RELIABLE
= SAPAT DIPERCAYA
TIMELY
= TEPAT WAKTU
KARAKTERISTIK
• Indikator Memiliki Karakteristik sebagai berikut : – Sahih (Valid) artinya indikator benar-benar dapat dipakai
untuk mengukur aspek-aspek yang akan dinilai.
– Dapat dipercaya (Reliable): mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat yang berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang.
– Peka (Sensitive): cukup peka untuk mengukur sehingga jumlahnya tidak perlu banyak.
– Spesifik (Specific) memberikan gambaran prubahan ukuran yang jelas dan tidak tumpang tindih.
– Relevan: sesuai dengan aspek kegiatan yang akan diukur dan kritikal contoh: pada unit bedah indikator yang dibuat berhubungan dengan pre-operasi dan post-operasi.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Indikator
Sistem klasifikasi indicator didasarkan atas kerangka kerja yang logis dimana kontinuum masukan (input) pada akhirnya mengarah pada luaran (outcomes).
• Indikator input merujuk pada sumber-sumber yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas al: personel, alat/fasilitas, informasi, dana, peraturan/kebijakan.
• Indikator proses adalah memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan.
• Indikator output : mengukur hasil meliputi cakupan, termasuk pengetahuan, sikap, dan perubahan perilaku yang dihasilkan oleh tindakan yang dilakukan. Indikator ini juga disebut indicator effect.
• Indikator outcome : dipergunakan untuk menilai perubahan atau dampak (impact) suatu program, perkembangan jangka panjang termasuk perubahan status kesehatan masyarakat/penduduk.
KLASIFIKASI
• Ilustrasi dari kontinuum indikator dengan contoh kegiatan imunisasi:
• Input meliputi peralatannya, vaksin dan alat proteksi dan staf yang terlatih,
• proses adalah kegiatan dalam melakukan aktifitas pemberian imunisasi,
• output meliputi cakupan pemberian meningkat adalah (output), dan
• outcome adalah dampaknya sebagai efek output antara lain menurunnya morbiditas dan mortalitas dari upaya pencegahan penyakit melalui immunisasi (outcome)
INDIKATOR, KRITERIA DAN
STANDAR
• Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur, seperti keadaan gizi seorang anak adalah salah satu petunjuk tentang status kesehatannya. Ada beberapa macam indikator, yaitu mengacu pada mutu, keselamatan, kepuasan pasien, efektifitas, dan efisiensi.
• Kriteria adalah indikator yang dispesifikan. Dalam hal ini kriteria sangat diperlukan sebagai patokan mutu. Untuk pelayanan kesehatan, kriteria ini adalah fenomena yang dapat dihitung.
• Standar adalah kriteria yang dispesifikkan dan bersifat kuantitatif. Standar dapat ditetapkan oleh instansi yang berwenang ataupun disusun sendiri atas kesepakatan bersama
INDIKATOR, KRITERIA DAN
STANDAR
INDIKATOR
KRITERIA
STANDAR
PEMILIHAN INDIKATOR
Pemilihan Indikator Terkait Dengan Area Klinik
• Asesmen pasien
• Pelayanan laboratorium
• Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik
• Prosedur bedah
• Penggunaan antibiotika dan obat lainnya
• Kesalahan medis (medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
• Anestesi dan penggunaan sedasi
• Penggunaan darah dan produk darah
• Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medik
• Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan
• Riset klinik
• Paling sedikit 5 penilaian terhadap upaya klinik tersebut harus dipilih dari indikator yang ditetapkan oleh the Joint Commission International Library of Measures.
PEMILIHAN INDIKATOR
Pemilihan Indikator Terkait Dengan Upaya Manajemen
• Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat untuk memenuhi kebutuhan pasien
• Pelaporan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
• Manajemen risiko
• Manejemen penggunaan sumber daya
• Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga
• Harapan dan kepuasan staf
• Demografi pasien dan diagnosis klinik
• Manajemen keuangan dan
• Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf
PEMILIHAN INDIKATOR
Pemilihan Indikator Terkait Sasaran Internasional Keselamatan Pasien
• Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar
• Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif
• Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus Diwaspadai
• Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar, Pembedahan Pada Pasien Yang Benar
• Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
• Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
CONTOH INDIKATOR DAN
KOMPONENNYA
Unit kerja : Nursing Nomor Indikator : CI: 1.2 [JCI Library : I-NSC – 4] Nama Indikator : Patient Falls.
All documented falls with or without injury, experienced by patients in a calendar month (Semua jatuh didokumentasikan dengan atau tanpa cedera, yang dialami
oleh pasien dalam satu bulan kalender)..
Rasional : Pasien jatuh yang terjadi selama perawatan di rumah sakit dapat menyebabkan serius dan bahkan berpotensi konsekuensi mengancam kehidupan bagi banyak
pasien. Upaya untuk mengurangi kejadian buruk telah memasukkan pengembangan alat untuk menilai dan mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh dan
pelaksanaan protokol pencegahan jatuh.
Baru-baru ini, penelitian telah menyarankan bahwa staf pada unit perawatan pasien, khususnya perawat profesional, dapat mempengaruhi insiden ini hasil pasien.
Perawat bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko untuk jatuh dan untuk mengembangkan rencana perawatan untuk meminimalkan risiko itu.
Tingkat kinerja tinggi ukuran mungkin menyarankan kebutuhan untuk memeriksa proses klinis dan organisasi yang berhubungan dengan identifikasi, dan merawat, pasien yang berisiko jatuh, dan mungkin efektivitas staf pada unit
Tipe Indikator : hasil Ukur
[Mortalitas: Penurunan mortalitas; readmissions dalam waktu 30 hari: Penurunan Keandalan: pengiriman Peningkatan perawatan berbasis bukti; Peningkatan tercatat sebagai: Penurunan tingkat]
Dimensi Mutu : Efektivitas, Kesesuaian, Tepat waktu, pencegahan/deteksi dini [Effectiveness, appropriatness, timelines, prevention/early detection]
Difinisi Operasional : Pembilang (Numerator) Pernyataan: Pasien jatuh (dengan atau tanpa cedera pada pasien ().
Kriteria inklusi untuk pasien jatuh (Populasi):
Pasien jatuh terjadi saat unit pelaporan yang memenuhi syarat
Assisted jatuh
Ulangi jatuh
Pengecualian untuk populasi: Falls by
Pengunjung
Siswa
Anggota staf
Pasien dari unit pelaporan yang memenuhi syarat, namun pasien tidak pada unit pada
saat jatuh (misalnya, pasien jatuh radiolog)
Terjun pada jenis unit lain (misalnya, anak, kandungan, rehabilitasi, dll)
Penyebut (Denuminator)Pernyataan: hari Pasien Menurut Jenis Unit selama bulan kalender.
Termasuk Populasi:
Pasien rawat inap, pasien kunjungan singkat, pasien observasi dan operasi hari yang sama
• pasien yang menerima perawatan pada memenuhi syarat rawat unit untuk seluruh atau sebagian dari sehari.
perawatan kritis Dewasa, langkah-down, medis, bedah, medikal bedah
• digabungkan, dan unit ketajaman campuran.
Setiap pasien usia pada unit pelaporan yang memenuhi syarat termasuk dalam hitungan hari pasien.
Dikecualikan Populasi: jenis unit lain (misalnya, anak, kandungan, rehabilitasi, dll)
Pasien Pengaturan / pelayanan:
Medis / bedah unit
Perawatan Intensif unit / unit perawatan Kritis
Elemen data: Bulan, Jumlah pasien jatuh Cedera, hari Pasien, Jenis Satuan, Tahun
Frekuensi Pengumpulan Data : Tiap Bulan
Metoda Pengumpulan Data : Data Retrospektif
Periode Analisa : Tiap Bulan Analisa Data : Tingkat jatuh yang mengukur kejadian yang sebenarnya jatuh di fasilitas atau unit biasanya dinyatakan dalam jumlah jatuh yang terjadi per 1.000 pasien-hari dan
diukur dengan rumus berikut:
Jumlah pasien jatuh x 1.000
Jumlah hari pasien Numerator : Total number of patient falls (with or without injury to the patient) during the calendar month (Total jumlah pasien jatuh (dengan atau tanpa cedera pada pasien)
selama bulan kalender). Denominator : Patient days by Type of Unit during the calendar month (jumlah hari rawat Pasien Menurut Jenis Unit selama bulan kalender).
Sumber Data : Nursing Unit Lt 6
Standar : Zerro Falls
PJ Indikator PJ Pengumpul Data
: Nursing Manager
Head of Nursing Unit
Yang Melakukan Analisa : Quality Improvement and Patient Safety Committee
Hospital Main Committee
Unit kerja : Medical Nomor Indikator : [JCI Library I-HF – 2] Nama Indikator : Evaluasi fungsi ventrikel Sytolic
Pasien gagal jantung dengan dokumentasi dalam catatan rumah sakit tentang left ventricular systolic (LVS) fungsi dievaluasi sebelum kedatangan, selama rawat inap, atau direncanakan untuk setelah keluar
Rasional : Pilihan yang tepat obat untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas pada gagal jantung membutuhkan identifikasi pasien dengan fungsi
sistolik ventrikel kiri terganggu.
Pedoman klinis menganjurkan evaluasi fungsi sistolik ventrikel kiri sebagai tes diagnostik yang paling penting dalam pengelolaan semua pasien dengan gagal jantung.
Tipe Indikator : Process Measure Dimensi Mutu : Appropriateness, Availability, Continuity, Effectiveness, Timeliness (Ketepatan, Ketersediaan, Kontinuitas, Efektivitas, Ketepatan waktu)
Difinisi Operasional : Gagal Jantung: Sebuah sindrom klinis yang ditandai dengan tanda dan gejala akibat gangguan curah jantung atau dari peningkatan
tekanan vena, termasuk kelelahan, sesak napas atau kaki bengkak.
Pembilang (Numerator) Pernyataan: pasien gagal jantung dengan dokumentasi dalam catatan rumah sakit yang LVS fungsi dievaluasi
sebelum kedatangan, selama rawat inap, atau direncanakan untuk setelah keluar.
Inklusi untuk populasi : Tidak relevan, Pengecualian untuk populasi: Tidak ada
elemen data
LVF penilaian
Penyebut (Denominator) Pernyataan : pasien gagal jantung yang> = 18 tahun
Inklusi untuk populasi : Pasien dengan kode diagnosis ICD utama jantung
kegagalan
Pengecualian untuk populasi : Pasien kurang dari 18 tahun, Pasien yang meninggalkan melawan nasihat medis, Pasien yang
kadaluarsa, Pasien yang memiliki perangkat bantu ventrikel kiri (LVAD) atau transplantasi jantung, prosedur selama tinggal di rumah
sakit, dan Pasien dengan alasan terdokumentasi untuk tidak ada evaluasi LVS fungsi
Elemen data:
Tanggal lahir
ICD Kode Kepala Diagnosis
Penilaian LVF
Pasien Pengaturan / Jasa Kedokteran / Bedah unit
Frekuensi Pengumpulan Data : Monthly
Metoda Pengumpulan Data : Retrospective data
Periode Analisa : Monthly Deskripsi Indikator
Data Analisa
: Persentase pasien gagal jantung dengan dokumentasi dalam catatan rumah sakit yang LVS fungsi dievaluasi sebelum kedatangan atau selama rawat inap, atau direncanakan untuk setelah keluar.
Pembilang [Numerator] : Jumlah pasien gagal jantung dengan dokumentasi dalam catatan rumah sakit yang LVS fungsi dievaluasi sebelum kedatangan atau selama rawat inap, atau direncanakan untuk setelah keluar.
Penyebut [denominator] : Jumlah pasien gagal jantung yang> = 18 tahun
Sumber Data : Log Book MC-Cardio and Medical Record
Medik Standard : 100% PJ Indikator
PJ Pengumpul Data
: Cardiologist Doctor (dokter ahli jantung)
Head of Nursing Unit and head of Medical Center Unit (Kepala Unit Keperawatan dan Kepala Unit Medical Center)
Yang Melakukan Analisa : Quality Improvement and Patient Safety Committee
Hospital Main Committee
METODE PENGUKURAN INDIKATOR
• INSPEKSI
• SURVEI PELANGGAN (patient
satisfaction, employee satisfaction, and
performance indicator as BOR, LOS,
DR)
• PENILAIAN EKSTERNAL (ISO,
AKREDITASI)
• PENILAIAN INTERNAL
• INDIKATOR STATISTIK
INDIKATOR MUTU YANKES DI
INDONESIA