Kunjungan Muhibah.docx
Transcript of Kunjungan Muhibah.docx
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 1/11
LAPORAN
Kunjungan Muhibah
Sekretariat Forum Anak Nasional ke Gunung Kidul
15 – 17 November 2012
Ditulis Oleh:
Ida Ayu Mas Rizky Ramadhani
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 2/11
Pukul 06.00 pagi, teman-teman SFAN dan beberapa perwakilan dari
Forum Anak di Jababeka telah berkumpul di kantor KPPPA untuk melakukan
kunjungan muhibah ke Gunung Kidul. Sebelum berangkat, kami berfoto
bersama dengan membentangkan spanduk. Setelah sesi foto-foto, pak
Usman memberikan pengarahan kepada seluruh peserta bahwa kegiatan ini
bukan sekedar tamasya atau jalan-jalan namun merupakan ajang
pembelajaran lapangan. Oleh karena itu Pak Usman mengharapkan setiap
anak membuat laporan kunjungan lapangan yang harus diserahkan paling
lambat satu minggu setelah sampai di Jakarta. Pengarahan yang juga
didengar oleh beberapa orang tua yang mengantar anak-anaknya ini ditutup
dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kak Ahmad Rifa’i. Kami kemudian
naik ke dalam bis dan menempati tempat duduk masing-masing. Bis
berangkat meninggalkan kantor KPPPA sekitar jam 06.45.
Beberapa jam pertama keberangkatan memang membosankan. Kami
tidak banyak bicara dan becanda. Kami sulit untuk menemukan ide kegiatan
di dalam bis. Kakak Nissa kemudian melakukan ice breaking dengan games
perkenalan. Setelah itu, Kak Rifa’i menceritakan pengalamannya ketika
menghadiri pertemuan anti-narkoba. Setelah Kak Rifa’i cerita, suasana bis
kembali sepi karena sebagian besar dari kami tertidur.
Sekitar jam 12.00, kami
berhenti di Rumah Makan Gentong
untuk makan siang. Jujur, saya agakkecewa dengan pelayanannya
karena lambat dan jus jeruknya
pahit. Saya dan Savira, teman baru
yang usianya lebih muda dari saya,
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 3/11
bermain becak-becakan dengan becak mini yang tersedia. Kami juga
menyempatkan diri untuk foto-foto sebelum melanjutkan perjalanan
kembali.
Untuk mengusir rasa kantuk akibat makan siang dan kebosanan
selama perjalanan, saya dan beberapa teman kemudian bermain kartu UNO.
Bagi yang kalah, akan dibedaki. Saya sangat senang mengusili teman-teman.
Bagi yang lupa bilang “UNO!” saya akan bilang “DOR!” sehingga mereka
harus mengambil kartu lagi. Hal tersebutlah yang menyebabkan banyak
“fans-fans” saya yang ingin membedaki saya ketika saya kalah dalam satu
sesi permainan.
Bis mungil yang kami tumpangi terasa semakin sesak dengan ulah
yang kami lakukan. Untuk mengusir rasa lelah beberapa diantara kami
bernyanyi-nyanyi ria. Terkadang kami menyanyikan lagu-lagu galau untuk
mengusili teman-teman yang sedang galau. Terkesima dengan kemerduan
suara kami, kami mendapat song request “Jar of Hearts”, tapi sayangnya
kami tidak hafal liriknya.
Karena lelah bernyanyi dan mengusili teman-teman, kemudian saya
kembali tidur. Ketika saya bangun, kami sudah berada di kawasan Gombong
dan makan malam di sebuah restoran kecil. Kami ditawari menu makan
malam hari ini adalah ayam goreng atau bebek bakar. Saya memilih ayam
goreng, karena lebih dahulu dihidangkan. Ayamnya enak, apalagi dessertnya
es krim. Hm… Nyam. Teman-teman yang sudah selesai makan, keluar
restoran untuk mengamati jalan dan sekaligus berfoto-foto. Jalannya gelap
gulita karena minimnya lampu penerangan. Hanya terlihat redup-redup
lampu penerangan di kejauhan. Truk juga banyak yang lewat. Truk-truk
tersebut melaju kencang, sehingga setiap kali ada yang lewat, rambut sayaakan berantakan. Selagi berada di rumah makan ini, saya memanfaatkan
waktu untuk charge HP dan menginformasikan orang tua di Jakarta tentang
keberadaan saya. Banyak diantara teman-teman yang mengeluh tidak
mendapatkan signal, tapi Alhamdulillah signal saya masih kencang.
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 4/11
Perjalanan dilanjutkan ketika semuanya sudah selesai makan. Kami
akhirnya tiba di hotel tempat kami menginap, yaitu Hotel Permata Sari
sekitar jam 1 malam. Kami langsung memilih tempat tidur. Sebelum tidur,
kami makan snack terlebih dahulu, ngobrol-nobrol sebentar, kemudian
tidur. Saya agak mual karena perjalanan yang sangat panjang dan
melelahkan sehingga saya meminta Fresh Care ke Kak Adit. Awalnya saya
ingin meminta Fresh Care ke Mbak Ratna, tapi Mbak Ratnanya sudah tidur.
Malam ini saya tidur bertiga dengan Kak Audi dan Kak Natasha.
Keesokan harinya jam 06.00, saya dibangunkan oleh waker yang dipasang
oleh Kak Audi. Saya langsung bangun dan bersiap-siap, mengemas barang-
barang supaya tidak ada yang tertinggal. Kemudian saya menemui teman-
teman yang sudah siap sedia. Pada saat kami sedang berbincang-bincang,
Kak Jess datang. Saya langsung menghampirinya dan berpelukan untuk
melepas rindu. Kemudian kami sarapan sambil diberi pengarahan oleh Pak
Usman. Usai sarapan, kami diberikan uang jajan sebesar Rp 150.000 untuk
nanti dipergunakan saat berbelanja di Marlioboro. Setelah itu, kami
mengambil kembali barang-barang kami dari kamar dan bersiap berangkat
lagi.
Kami menuju Sekretariat Forum Anak Gunung Kidul yang letaknya
tidak terlalu jauh dari hotel. Pak Usman tidak dapat menemani kami selama
acara di sekretariat FA Gunung Kidung. Setelah pembukaan beliau harus ke
Yogya untuk satu urusan. Namun kami akan kembali bertemu kembali
dengan beliau siang ini di Yogya.
Di Sekretariat FA Gunung
Kidul, kami disuguhi teh manis
hangat dan makanan khas GunungKidul. Setelah saling tukar menukar
kenang-kenangan dan berkenalan
dengan teman-teman di FA
Gunung Kidul, kami melihat
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 5/11
ruangan yang digunakan untuk kumpul teman-teman FA Gunung Kidul.
Ruangannya sempit, tetapi banyak karya yang telah dibuat di dalamnya.
Setelah itu, kami langsung menuju FA Desa Kemadang. Di perjalanan,
Kak Jess memandu kami. Jalan dikelilingi oleh tebing dan jurang-jurang
terjal, sehingga sempat membuat saya dag dig dug. Meski begitu,
pemandangannya sangat indah yang terdiri dari pegunungan kapur.
Sesampainya di FA Desa
Kemadang, kami disambut oleh
tarian daerah setempat yang
ditarikan oleh anak-anak kecil yang
masih imut-imut. Lagi-lagi, kami di
suguhi dengan makanan setempat.
Setelah berkenalan dan saling tukar
menukar kenang-kenangan, kami
jalan kaki menuju sanggar anaknya.
Di sanggar tersebut, kami bertemu dan berkenalan dengan pengurus
dan anak-anak sanggar yang ditemani oleh ibu-ibu rumah tangga di sekitar
sanggar. Anak-anak di sanggar tersebut rata-rata berusia SD, tetapi ada juga
yang SMP/SMA dan mereka terlihat sangat bahagia dan hak-hak anak di
Desa Kemadang ini sudah terpenuhi. Oleh karena itu, Desa Kemadang layak
disebut sebagai desa layak anak.
Selama di Kemadang, kami
melakukan senam bersama
dengan adek-adek. Saya geli
melihat Kak Rifa’i yang sedang
senam dengan gayanya yang kocaksehingga mengundang tawa.
Seusai senam, kami disuguhi es
kelapa segar yang langsung dipetik
dari pohon kelapa di belakang
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 6/11
sanggar. Ada juga berbagai macam makanan olahan dari singkong sehingga
menambah nikmatnya suasana.
Menjelang shalat Jum’at, teman-teman laki-laki melaksanakan shalat
Jum’at berjamaah di Masjid terdekat. Sedangkan teman-teman perempuan,
menemani dan bermain bersama adek-adek sanggar.
Dhea, salah satu dari teman-
teman SFAN, mendongengi anak-
anak sanggar dengan cerita “Kura-
kura yang Nakal”. Anak-anak
terlihat sangat senang didongengi
oleh Dhea. Tentu saja, kan Dhea
jago mendongeng.
Ketika teman-teman laki-laki
sudah selesai shalat Jum’at, kami
menyerukan yel-yel IDOLA dan bermain games. Kami juga memberikan topi
dan gantungan kunci kepada teman-teman sanggar. Teman-teman sanggar
juga tidak mau kalah. Mereka juga menyorakkan yel-yel mereka dengan
semangat dan bersuka ria. Mereka juga memberikan kami kenang-kenangan
berupa pajangan lobster yang diawetkan dan juga sebuah kotak, yang belum
diketahui isinya. Kira-kira apa, ya…?
Agenda berikutnya adalah berangkat menuju FA Jogja. Sebelum
berpamitan, saya dan teman-
teman sanggar tukar-tukaran
nomor handphone sehingga kami
masih bisa keep in contact
meskipun jaraknya berjauhan. Sayaakan merindukan teman-teman
sanggar karena mereka sangat baik
hati dan tidak sombong.
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 7/11
Kami kemudian menuju ke Pantai Kukup untuk rehat sejenak. Pantai
Kukup, meskipun viewnya tidak seindah Pantai Kuta di Bali, tetapi tetap
indah. Kami tidak berenang di sana karena ombaknya besar dan juga, kami
hanya sebentar di sana. Jadi, kami hanya sekedar foto-foto. Saya senang
pergi ke pantai. Setiap kali ke pantai, saya pasti mengumpulkan kerang-
kerang unik. Begitu juga yang saya lakukan di pantai Kukup. Saya
mengumpulkan beberapa kerang-kerang unik dan
ikut berfoto-foto dengan teman-teman. Hingga
akhirnya, kami dipanggil untuk melanjutkan
perjalanan menuju FA Jogja.
Sebelum sampai ke FA Jogja, kami singgah
terlebih dahulu ke rumah Kak Jess, dimana ibunya
Kak Jess sudah mempersiapkan makanan super lezat
untuk kami. Salah satu menu favorit adalah sate
Jogja. Kapan lagi kami dapat makan sate Jogja?
Nikmat sekali. Setelah semua selesai dan puas
makan, kami pamit kepada orang tua Kak Jess sambil mengucapkan terima
kasih karena sudah mau repot mempersiapkan makanan untuk kami.
Jarak rumah Kak Jess dengan FA Jogja lumayan jauh, sekitar satu jam
perjalanan. Karena lelah dan mengantuk (dan juga kekenyangan), saya
tertidur lagi di bus. Ketika terbangun bis sudah sampai di FA Jogja. Berbeda
dengan sambutan di FA Desa Kemadang, di FA Jogja kami disambut dengan
nyanyian selamat ulang tahun.
Di FA Jogja, kami disuguhi gudeg sebagai menu makan malam.
Kemudian kami dibagi menjadi beberapa tim kecil dengan satu pengurus FA
Jogja di satu tim. Pengurus FA Jogja tersebut mempunyai tugas untukmendampingi dan memastikan kami membeli sesuatu di Malioboro, tujuan
kami selanjutnya.
Di jalan Malioboro, ada banyak pedagang yang berjualan di sana. Ada
yang berupa toko dan ada juga yang berjualan di pinggir jalan dimana kami
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 8/11
dapat menawar harganya. Ketika berbelanja di Marlioboro, kami berpencar,
mengikuti tim masing-masing. Saya satu tim dengan Mbak Desi dan Kak
Andre. Saya membeli sebuah tas untuk diri saya sendiri dan juga oleh-oleh
untuk keluarga dan teman-teman yang ada di Jakarta. Seusai berbelanja
dan ketika berjalan hendak kembali ke bis, saya dikagetkan dengan sebuah
andong yang tiba-tiba sudah berada di belakang saya. Saya tidak sempat
menghindar dan akhirnya diserempet ban andong. Untung saja saya tidak
terluka parah, hanya lecet sedikit saja sehingga hanya perlu plester (band
aid). Meskipun tidak terlalu sakit, namun tetap saja saya menjadi trauma
dekat-dekat andong yang masih banyak diparkir di pinggir jalan Malioboro.
Akhirnya saya kembali ke bis dengan sedikit terpincang. Saya mencari
Mbak Ratna untuk meminta plester karena beliaulah yang membawa obat-
obatan. Karena beliau belum kembali ke bis akhirnya saya melihat-lihat ke
kedai-kedai yang menjual makanan di dekat parkir bis. Saya membeli enting-
enting untuk dibawa pulang. Kemudian saya kembali ke bis, namun masih
banyak teman yang belum datang. Setelah menaruh barang hasil belanja di
Malioboro, saya bersama teman-teman yang sudah ada berfoto-foto untuk
kenang-kenangan.
Setelah semua teman SFAN berkumpul, kami berpamitan dengan
teman-teman FA Jogja yang telah berbaik hati mendampingin kami
berbelanja di Malioboro. Kami juga sempat foto-foto lagi. Kemudian bis
berangkat. Tujuan kami kali ini adalah pulang, kembali ke Jakarta. Lagi-lagi
saya tertidur di bis karena sangat lelah setelah mengikuti kegiatan yang
sangat padat serta berbelanja di Malioboro . Saya terbangun sekitar subuh
ketika bis berhenti di sebuah pom bensin, entah di daerah mana. Tapi
karena terlalu capek, saya kembali tidur. Ketika saya bangun lagi untuk yangkedua kalinya, sekitar jam 08.00 pagi, kami berhenti di sebuah pom bensin
untuk sarapan. Sarapannya hanya sekedar makan Pop Mie. Tapi saya
membeli Coco Crunch di sebuah warung karena sudah bosan makan Pop
Mie.
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 9/11
Perjalanan dilanjutkan dengan suasana yang membosankan, karena
sebagian besar peserta melanjutkan tidurnya. Untuk mengusir kebosanan,
saya usil untuk mengambil foto teman-teman yang sedang tertidur. Dibantu
dengan beberapa teman yang terbangun, saya melakukan aksi curi foto.
Foto Kak Panji adalah yang paling lucu karena dia tidur dengan mulut
terbuka lebar. Teman-teman meminta saya meng upload nya di Facebook
supaya terlihat lucu. Namun saya tidak tega melakukannya. Saya tidak mau
Kak Panji menjadi malu karena foto ‘uniknya’ terpampang di facebook.
Kami berhenti untuk makan siang di Restoran Pringsewu. Ketika
menginjakkan kaki ke Restoran Pringsewu ini, saya jadi bernostalgia dengan
jalan-jalan ke Jogja naik mobil baru sewaktu kelas lima SD bersama keluarga.
Ya, saya pernah mampir dan makan di tempat ini. Makanannya enak dan
suasananya juga menyenangkan. Uniknya tempat ini adalah adanya
penitipan HP untuk di charge. Saya tidak menyia-nyiakan fasilitas yang ada
untuk mengisi ulang baterai HP saya yang mulai redup. Saya menitipkan
handphone saya yang sedang dicas pada penitipan pengecas-an dan saya
pun diberikan kartu penitipan. Karena baju saya tidak mempunyai kantong,
saya menaruh kartu saya di bawah piring makan saya supaya tidak hilang.
Untuk makan, saya memesan gurame bakar kecap untuk dimakan
bersama-sama dengan teman-teman. Untuk minum, saya memesan jus
jeruk dingin segar.
Suasana makan bertambah
meriah ketika pelayan restoran
memberikan kejutan selamat ulang
tahun kepada teman-teman yang
ulang tahunnya di bulanNovember. Mereka menyanyikan
lagu selamat ulang tahun yang
diiringi dengan music tradisional.
Sungguh meriah dan saya
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 10/11
menikmatinya.
Usai makan, saya keliling ke pojok mainan yang tersedia di restoran
tersebut. Mainannya tidak begitu seru, tapi cukup membuat tertawa.
Setelah semuanya sudah selesai makan, saya mengambil kembali
handphone saya dengan menggunakan kartu penitipannya. Saya pun
membeli sebungkus permen Nano-nano di pojok snak yang rasanya rame.
Sebelum naik ke bis, saya mengejutkan teman-teman dengan
memperlihatkan kepala saya di atas piring. Sebenarnya itu hanya sebuah trik
sulap yang disediakan restoran tersebut. Karena pernah ke restoran ini dan
berpose dengan kepala di piring, saya pun melakukan hal yang sama untuk
mengejutkan teman-teman. Sebetulnya itu berupa sebuah kotak berlubang
yang memungkinkan kepala masuk. Kotak dikelilingi cermin sehingga yang
nampak hanya kepala saya saja.
Sekarang perjalanan dilanjutkan, kembali pulang ke Jakarta. Di tengah
perjalanan, ada beberapa teman yang diturunkan di titik tertentu karena
akan lebih dekat ke rumah mereka. Sesampainya di kantor KPPPA Jakarta,
Kak Nahal membuka sebuah kotak kenang-kenangan, yang sebelumnya
diberikan oleh FA Desa Kemadang kepada kami. Isinya adalah pin dan
gantungan kunci yang terbuat dari kerang. Sungguh indah.
Ketika semuanya sudah turun dari bis di kantor KPPPA, Kak Nahal
membagi-bagikan pin dan gantungan kuncinya kepada kami. Semuanya
berpamitan pulang dan akhirnya kami semua pulang ke rumahnya masing-
masing. Saya dijemput oleh ibu saya dan Amelia, adik saya.
Perjalanan muhibah ini memang sangat singkat karena dilaksanakan
hanya selama 3 hari, yaitu berangkat kamis pagi dan sudah kembali di
Jakarta Sabtu siang. Banyak waktu terbuang di jalan karena pada saat yangsama sedang libur panjang sehingga jalanan padat oleh kendaraan yang ke
luar kota untuk berlibur. Meskipun demikian, saya sangat menikmatinya.
Sambutan hangat teman-teman FA di Gunung Kidul, Desa Kemadang dan
Jogja memberikan kesan tersendiri. Apalagi banyak makanan tradisional
7/29/2019 Kunjungan Muhibah.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kunjungan-muhibahdocx 11/11
yang disuguhkan dan beberapa diantaranya belum pernah saya makan.
Pergi beramai-ramai dengan teman-teman SFAN merupakan
pengalaman yang tak terlupakan. Terlebih lagi Pak Usman dan Pak Ismangil
serta mbak Ratna dan mbak Manik mendampingi kami selama perjalanan.
Mereka orang-orang yang luar biasa karena mau mendampingi kami disaat
libur panjang yang seharusnya dihabiskan dengan keluarga mereka masing-
masing. Terima kasih Pak Usman, Pas Ismangil, Mbak Ratna dan Mbak Manik
yang sudah mendampingin kami dan sudah memberikan saya pengalaman
yang sangat berharga ini. Tidak sabar rasanya menunggu perjalanan seru
berikutnya dengan teman-teman SFAN.
~ End of report ~