Manajemen Kinerja PNS Daerah

28
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA Disampaikan Oleh: Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah

Transcript of Manajemen Kinerja PNS Daerah

Page 1: Manajemen Kinerja PNS Daerah

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

Disampaikan Oleh:

Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah

Page 2: Manajemen Kinerja PNS Daerah

Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik PNS Pusat maupun PNS Daerah merupakan

pilar terpenting dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan

pembangunan.

Era otonomi daerah yang dibarengi dengan menguatnya politik lokal

berdampak pada pengelolaan PNS/manajemen PNS yang tidak profesional

(politisasi jabatan,melanggar aturan, dan lain-lain).

Pemerintah pusat dianggap membiarkan manajemen PNS semakin terpuruk,

tidak ada upaya konkrit untuk perbaikan.

Laporan jual beli formasi sering tidak dianggap serius bahkan dianologikan

dengan kejadian yang tidak bisa dibuktikan.

Evaluasi sebagai salah satu upaya menuju kearah perbaikan.

Page 3: Manajemen Kinerja PNS Daerah

1. Bagaimana kinerja manajemen PNS di

Daerah saat ini (existing condition)?

2. Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kinerja manajemen PNS

di Daerah?

3. Strategi apa saja yang dapat ditempuh

untuk meningkatkan kinerja manajemen

PNS di Daerah?

Page 4: Manajemen Kinerja PNS Daerah

TUJUAN SASARAN

1. Mengukur kinerja manajemen PNS di

Daerah yang ada saat ini (existing

condition).

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja manajemen

PNS di Daerah.

3. Menyusun strategi peningkatan

kinerja manajemen PNS di Daerah.

1. Teridentifikasinya gambaran kinerja

manajemen PNS di Daerah yang ada

saat ini (existing condition).

2. Teridentifikasinya faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja manajemen

PNS di Daerah.

3. Tersusunnya strategi peningkatan

kinerja manajemen PNS di Daerah.

Page 5: Manajemen Kinerja PNS Daerah

Output (keluaran) : data kinerja manajemen

PNS di Daerah.

Outcome (hasil): termanfaatkannya data

kinerja manajemen PNS di Daerah dalam

rangka penataan PNS Daerah.

Page 6: Manajemen Kinerja PNS Daerah

No. Provinsi Kabupaten/Kota

1. Provinsi D.I. Yogyakarta*) Seluruh kab/kota

2. Provinsi Bali*) Seluruh kab/kota

3. Provinsi Bangka Belitung*) Seluruh kab/kota

4. Provinsi Sulawesi Selatan**) Seluruh kab/kota

5. Provinsi Kalimantan Timur**) Seluruh kab/kota

Catatan:

*) penilaian portofolio dan verifikasi

**) penilaian portofolio.

Page 7: Manajemen Kinerja PNS Daerah

DATA Kajian ini bersifat cross-sectional study, yaitu obyek studi dikaji

pada pada waktu tertentu dan dilakukan terhadap data-data

tahun 2011.

TEKNIK PENGUMPULAN :

1. Survey

2. Diskusi/Brainstorming

3. Wawancara Mendalam

4. Studi Pustaka

TEKNIK ANALISIS DATA

1. Untuk data hasil diskusi dan hasil wawancara mendalam

(indepth interview), pengolahan dan analisis data dimulai

dengan mentranskrip kemudian dilakukan analisis data

tersebut secara kualitatif.

2. Pengolahan data kuantitatif, dimulai dari pembobotan,

memberikan nilai atas jawaban pada masing-masing

indikator

3. Memberikan Skor paramater

Page 8: Manajemen Kinerja PNS Daerah

Kriteria hasil pengukuran menghasilkan

indeks kinerja manajemen pegawai

negeri sipil (IKM PNS) yang ditentukan

sebagai berikut :

1 SANGAT TINGGI SKOR ≥ 80

2 TINGGI SKOR 61-79

3 RENDAH SKOR 41-60

4 SANGAT RENDAH SKOR ≤40

Page 9: Manajemen Kinerja PNS Daerah

PENYAJIAN

DAN ANALISIS DATA

1. Penyajian secara keseluruhan /

umum

2. Penyajian per parameter

Terdiri dari :

a. perencanaan pegawai,

b. pengadaan pegawai,

c. pengangkatan dalam jabatan

stuktural,

d. pengembangan pegawai,

e. kesejahteraan pegawai,

f. penilaian kinerja pegawai,

g. Disiplin dan etika pegawai,

h. pemberhentian pegawai

i. infrastruktur

3. Penyajian per daerah (5 provinsi).

Page 10: Manajemen Kinerja PNS Daerah

Sumber: Kajian PKKOD LAN (2011)

SKOR EVALUASI

MANAJEMEN PNS

DI 3 PROVINSI

SKOR

TERTINGGI:

KABUPATEN

JEMBRANA

Page 11: Manajemen Kinerja PNS Daerah

REKAP PEROLEHAN SKOR KINERJA

MANAJEMEN PNS DAERAH

Pencapaian kinerja manajemen PNS

terhadap 21 daerah kabupaten/kota di

3 provinsi adalah sebagai berikut:

hanya 3 daerah (14,29%)yang mampu

mencapai kinerja tinggi yakni

Kabupaten Jembrana (74), Kabupaten

Kulon Progo (61), dan Kabupaten

Sleman (61)

Page 12: Manajemen Kinerja PNS Daerah

Sumber: Kajian PKKOD LAN (2011)

SKOR HASIL

PENILAIAN KINERJA

MPNSD

(PORTOFOLIO)

SKOR TERTINGGI :

1. KAB. ENREKANG

2. KAB.BARRU

3. KAB.SELAYAR

Page 13: Manajemen Kinerja PNS Daerah

REKAP PEROLEHAN SKOR KINERJA

MANAJEMEN PNS DAERAH

(PORTOFOLIO)

Capaian kinerja di dua provinsi kedua (penilaian portofolio) tidak ada yang

mencapai kinerja tinggi.

Hal ini mungkin saja terjadi karena memang demikian adanya atau

mungkin karena penyebab lain misalnya karena menganggap evaluasi ini

kurang penting sehingga pemerintah daerah tidak melampirkan data-data

yang diminta oleh tim peneliti.

Page 14: Manajemen Kinerja PNS Daerah

PROVINSI BANGKA BELITUNG

Skor Total Evaluasi Manajemen PNS

Kinerja manajemen PNS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ternyata

tidak ada satu pun daerah yang mencapai kinerja tinggi atau sangat

tinggi, capaian kinerja rendah dan sangat rendah

Page 15: Manajemen Kinerja PNS Daerah

PROVINSI DIY

Skor Total Evaluasi Manajemen PNS

Kab. Kulon Progo dan Kab. Sleman memperoleh skor tertinggi yaitu

61. Kinerja manajemen PNS di kedua kabupaten ini juga di

dikategorikan tinggi.

Page 16: Manajemen Kinerja PNS Daerah

PROVINSI BALI

Skor Total Evaluasi Manajemen PNS

skor Kab. Jembrana masuk kategori tinggi yaitu 74 dan Kab. Klungkung memperoleh skor terkecil

yaitu 26 yang tergolong sangat rendah. Selain itu, ada yang termasuk kategori rendah yaitu Kota

Denpasar (56), Kab. Badung (45), Kab. Tabanan (45), dan Kab. Buleleng (41). Sedangkan Kab.

Gianyar (37), Kab. Karangasem (32) dan Kab Bangli (29) tergolong kategori sangat rendah.

Page 17: Manajemen Kinerja PNS Daerah

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Skor Total Evaluasi Manajemen PNS

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0

40

0

52

22

47 44

0 0 0

40

0 0 0

Proses pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen PNS di

Daerah, yang dilaksanakan di provinsi Kalimantan Timur

hanya berbasis penilaian portofolio, yakni penilaian atas

pengisian instrument evaluasi dan pemenuhan terhadap

berkas lampiran sebagai data pendukung. Dari 14 daerah

kabupaten/kota yang mendapatkan instrument evaluasi, hanya

6 daerah kabupaten yang mengembalikan instrument

Page 18: Manajemen Kinerja PNS Daerah

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Skor Total Evaluasi Manajemen PNS

Kabupaten/kota yang mendapatkan skor ‘sangat rendah’ diantaranya

Kota Pare-Pare (39), Kabupaten Sinjai (36), Kabupaten Gowa dan

Kabupaten Soppeng.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 0

39

53

31

0

36

46 43

59

45 41

55

0

44

0 0

59

0

49

59

31

Page 19: Manajemen Kinerja PNS Daerah

Berdasarkan temuan lapangan di daerah yang mendapatkan skor tertinggi dari hasil pengukuran dan evaluasi manajemen PNS, seperti Kab. Bangka Tengah, Kab. Kulonprogo, dan Kab. Jembrana, antara lain dikarenakan :

Adanya komitmen dari Kepala BKD untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan manajemen PNS di daerahnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga tidak terpengaruh oleh keinginan pihak-pihak lain, termasuk dari DPRD yang syarat dengan berbagai kepentingan.

Tersedianya sumber-sumber (resource) yang mendukung penerapan manajemen PNS secara optimal, termasuk bagaimana mereka menyakinkan pihak DPRD untuk menyetujui usulan anggaran pengelolaan PNS yang diajukan.

Adanya transparansi pihak pemda dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan PNS di daerahnya dan melibatkan berbagai stakeholder (PT, LSM, Pers, dan tokoh-tokoh masyarakat) untuk menegakkan prinsip transparansi.

Page 20: Manajemen Kinerja PNS Daerah

STRATEGI

PENINGKATAN KINERJA

Memuat uraian tentang strategi

peningkatan kinerja manajemen PNS di

daerah ke depan baik strategi umum

maupun strategi per parameter.

Page 21: Manajemen Kinerja PNS Daerah

Sosialisasi berbagai kebijakan kepada seluruh stakeholders, sehingga

akan tercipta kesamaan persepsi antara pembuat dan pelaksana

kebijakan kepegawaian dan kesamaan persepsi antara pusat dan

daerah.

Tindak lanjut berbagai kebijakan yang telah diterbitkan di tingkat

nasional dengan peraturan pelaksana yang meliputi pedoman, petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis baik oleh kementerian/LPNK maupun

oleh pemerintah daerah.

Penyediaan dukungan anggaran melalui perumusan formula kebutuhan

anggaran pengembangan pegawai secara lebih memadai.

Penguatan kapasitas dan peran BKD Propinsi, dalam rangka

mengkoordinasikan berbagai kegiatan lintas BKD kab/kota dalam

lingkup wilayahnya;

Page 22: Manajemen Kinerja PNS Daerah

Penguatan kapasitas kelembagaan unit kerja yang secara fungsional mengelola

PNS di daerah perlu ditingkatkan, terutama pada aspek sumberdaya manusia,

ketatalaksanaan atau system maupun peningkatan sarana dan prasarana, tanpa

didukung oleh kelembagaan yang kuat, pengelolaan PNS di daerah tidak akan

optimal.

Dalam rangka pembinaan terhadap penyelenggaraan pengelolaan PNS di daerah,

dipandang perlu untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen PNS

di daerah secara terprogram, terpadu, menyeluruh dan berkelanjutan yang

dilakukan oleh instansi Pembina Aparatur Pemerintah.

Dalam rangka peningkatan kinerja manajemen PNS daerah, pejabat pembina

kepegawaian di daerah adalah pejabat karir tertinggi di daerah yang

bersangkutan.

Dalam rangka meningkatkan kinerja manajemen PNS daerah perlu percepatan

pelaksanaan reformasi birokrasi di daerah.

Page 23: Manajemen Kinerja PNS Daerah

•Perlu dirumuskan kebijakan nasional yang mengatur tentang masterplan kepegawaian.

•Berdasarkan kebijakan nasional tersebut pemda menyusun masterplan kepegawaian masing-masing.

•Masterplan kepegawaian daerah seharusnya dijadikan acuan dalam pengelolaan PNS.

ASPEK

PERENCANAAN

PEGAWAI

•Perlu ditunjuk PTN yang independen, profesional, dan kredibel.

•Perlu dilakukan MOU antara kepala daerah dengan pimpinan PTN dalam melakukan kerjasama pengadaan PNS di daerah.

•Materi tes perlu didesain dengan memperhatikan perkembangan teknologi. Misalnya tes IT.

•Transparasi dengan melibatkan pemantau dari LSM.

ASPEK

PENGADAAN

PEGAWAI

•Tes kompetensi bagi pejabat struktural di daerah yang dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi.

•Perlu dilakukan promosi dan rotasi pejabat struktural eselon II lintas kab/kota dalam satu provinsi untuk mengurangi politisasi birokrasi (open biding).

ASPEK

PENGANGKATAN

DALAM JABATAN

Sumber: Kajian PKKOD LAN (2011)

Page 24: Manajemen Kinerja PNS Daerah

•TNA dijadikan salah satu kompenen dalam akreditasi lembaga diklat dalam menyusun kurikulum.

ASPEK

PENGEMBANGAN

PEGAWAI

•Perlu segera dilakukan evaluasi jabatan sebagai salah satu instrumen untuk menentukan besarnya tunjangan kinerja daerah yang selama ini bervariasi, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan pegawai antar daerah.

ASPEK

KESEJAHTERAAN

PEGAWAI

•Penerapan kontrak kinerja sebagai acuan dalam penilaian kinerja pegawai (sudah diterapkan dibeberapa daerah).

•Perlu dirumuskan instrumen penilaian kinerja pegawai yang valid dalam mengukur kinerja pegawai untuk mendukung DP3 (sudah diterapkan dibeberapa daerah)

ASPEK PENILAIAN

KINERJA PEGAWAI

Sumber: Kajian PKKOD LAN (2011)

Page 25: Manajemen Kinerja PNS Daerah

•Konsistensi dalam hal penegakan sanksi terhadap pelanggaran disiplin pegawai.

•Perlu dirumuskan masing-masing daerah tentang etika pegawai.

ASPEK DISIPLIN

DAN ETIKA

PEGAWAI

•Perlu dirumuskan kebijakan pembinaan bagi PNS yang memasuki masa pensiun agar PNS yang bersangkutan siap.

•Penegasan terhadap kebijakan perpanjangan batas usia pensiun.

ASPEK

PEMBERHENTIAN

PEGAWAI

•Perlu pengaturan mengenai dukungan (infrastruktur) terhadap manajemen PNS di derah yang meliputi SOP manajemen PNS di daerah, SIMPEG, dan Sarpras.

ASPEK

INFRASTRUKTUR

Sumber: Kajian PKKOD LAN (2011)

Page 26: Manajemen Kinerja PNS Daerah

SUBSTANSI TEKNIS

Draft kebijakan (Permenpan) tentang Evaluasi Kinerja Manajemen PNS perlu segera ditetapkan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi kinerja manajemen PNS

Perlu disusun tim nasional untuk melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen PNS

Ke depan perlu dilakukannya pengembangan Pedoman dan Instrumen sebagai sarana untuk melakukan self assessment di bidang manajemen PNS

Perlunya penunjukan BKD Provinsi sebagai koordinator dalam melakukan Evaluasi Kinerja Manajemen PNS di Daerah. Untuk itu perlu disusun tim teknis yang bertugas mengelola data base kinerja manajemen di daerah.

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Manajemen PNS ini dapat diintegrasikan menjadi bagian Program Reformasi Birokrasi khususnya di bidang penataan Manajemen SDM Aparatur

Perlu adanya sosialisasi pedoman dan instrumen sebelum dilakukan pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen PNS di daerah.

Perlu adanya bimtek bagi para evaluator yang tujuan untuk menyamakan presepsi dalam melakukan penilaian.

Page 27: Manajemen Kinerja PNS Daerah

Penyampaian hasil evaluasi kinerja manajemen PNS ke

masing-masing daerah melalui gubernur sebagai bahan untuk

melakukan perbaikan kinerja di bidang manajemen PNS.

Perlu dilakukan capacity building di bidang manajemen PNS

melalui penyusunan pedoman-pedoman dan bimbingan teknis

di bidang manajemen PNS.

Page 28: Manajemen Kinerja PNS Daerah

TERIMA KASIH

Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah

Lembaga Administrasi Negara

Tahun 2011