manajemen-kesehatan word

26
Pengertian manajeman kesehatan Dalam kegiatan apa saja, agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuannya se cara efektif diperlukan pengaturan yang baik. Demikian juga kegiatan dan atau pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengaturan yang baik, agar tujuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan baik. Proses pengaturan kegiatan ilmiah ini disebut manajemen, sedangkan proses u ntuk mengatur kegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut "manajemen pelayanan kesehatan masyarakat". Sebagian orang menyatakan bahwa proses pengaturan kegiatan untuk mencapai t ujuan ini disebut "administrasi" sehingga proses pengaturan kegiatan dan atau pelayan an kesehatan masyarakat disebut "administrasi kesehatan masyarakat". Disini timbul keran cuan karena proses kegiatan sama namun istilah berbeda "manajemen" dan "administrasi". Dalam hal ini tidak perlu diperdebatkan mana yang benar "manajemen" atau "a dministrasi" menurut pendapat penulis melihat dari proses atau kegiatannya sama maka ked ua hal tersebut sama. Sedangkan pemakaiannya, apakah menggunakan "manajemen" atau "administ rasi" terserah kepada kita masing-masing yang memakainya (tergantung selera). Dalam uraian ini penulis lebih cenderung menggunakan "manajemen" daripada " administrasi". Banyak ahli yang telah membuat batasan tentang manajemen ini antara lain : a. The accomplishing of a predetermined objectives through the effort other people atau manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan orang lain. (Robert D. Terry) b. Manajemen adalah "the process, by which the excution of given purpose i s put in to operation and supervised atau manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi. (Encyclopedia of social sciences) c. Manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab utama, yakni perencanaan dan pengawasan. d. Management is the process under taken by one or more persons to coordin ate the activities of other persons to achieve results not attainable by any one person

description

Manajemen Kesehatan bagi mahasiswa keperawatan, dasar dasar yang dimiliki seorang perawat untuk meningkatkan taraf kesehatan untuk klien

Transcript of manajemen-kesehatan word

Page 1: manajemen-kesehatan word

Pengertian manajeman kesehatanDalam kegiatan apa saja, agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuannya secara efektifdiperlukan pengaturan yang baik. Demikian juga kegiatan dan atau pelayanan kesehatanmasyarakat memerlukan pengaturan yang baik, agar tujuan tiap kegiatan atau program itutercapai dengan baik.

Proses pengaturan kegiatan ilmiah ini disebut manajemen, sedangkan proses untuk mengaturkegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut "manajemen pelayanankesehatan masyarakat".

Sebagian orang menyatakan bahwa proses pengaturan kegiatan untuk mencapai tujuan inidisebut "administrasi" sehingga proses pengaturan kegiatan dan atau pelayanan kesehatanmasyarakat disebut "administrasi kesehatan masyarakat". Disini timbul kerancuan karena proseskegiatan sama namun istilah berbeda "manajemen" dan "administrasi".

Dalam hal ini tidak perlu diperdebatkan mana yang benar "manajemen" atau "administrasi"menurut pendapat penulis melihat dari proses atau kegiatannya sama maka kedua hal tersebutsama. Sedangkan pemakaiannya, apakah menggunakan "manajemen" atau "administrasi"terserah kepada kita masing-masing yang memakainya (tergantung selera).

Dalam uraian ini penulis lebih cenderung menggunakan "manajemen" daripada "administrasi".Banyak ahli yang telah membuat batasan tentang manajemen ini antara lain :a. The accomplishing of a predetermined objectives through the effort other peopleatau manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan denganmenggunakan orang lain. (Robert D. Terry)

b. Manajemen adalah "the process, by which the excution of given purpose is put into operation and supervised atau manajemen adalah proses dimanapelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi. (Encyclopedia ofsocial sciences)

c. Manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang laindan fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2 tanggung jawabutama, yakni perencanaan dan pengawasan.

d. Management is the process under taken by one or more persons to coordinatethe activities of other persons to achieve results not attainable by any one personacting alone atau manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satuorang atau lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain gunamencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya 1 orang saja.(Evancovich, 1989)

Dari batasan-batasan tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan umum bahwa manajemenadalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai suatu tujuan ataumenyelesaikan pekerjaan. Seorang manajer dalam mencapai tujuan adalah secara bersama-sama dengan orang lain atau bawahannya.

Apabila batasan ini diterapkan dalam bidang kesehatan masyarakat dapat dikatakan sebagaiberikut "Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur parapetugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakatmelalui program kesehatan."

Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umumdalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaranmanajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sistem adalah suatu kesatuanyang utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai elemen (sub sistem) yang saling berhubungandidalam suatu proses atau struktur dalam upaya menghasilkan sesuatu atau mencapai suatutujuan tertentu.Oleh sebab itu kalau berbicara sistem pelayanan kesehatan masyarakat adalah struktur ataugabungan dari sub sistem didalam suatu unit atau didalam suatu proses untuk mengupayakan

Page 2: manajemen-kesehatan word

pelayanan kesehatan masyarakat baik preventif, kuratif, promotif maupun rehabilitatif.

Sehingga sistem pelayanan kesehatan ini dapat berbentuk Puskesmas, Rumah sakit, Balkesmasdan unit-unit atau organisasi-organisasi lain yang mengupayakan peningkatan kesehatan.Dengan demikian maka manajemen kesehatan masyarakat adalah proses manajemen di tiap-tiap sub sistem pelayanan.

Seperti telah disebutkan di atas bahwa manajemen itu suatu seni mengatur orang lain dalammencapai tujuan-tujuan organisasi atau unit pelayanan maka manajemen tersebut mempunyaifungsi-fungsi. Dan berbagai pendapat para ahli dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi-fungsi manajemen itu pada garisnya terdiri dari :a. Perencanaan (planning)b. Pengorganisasian (organizing)c. Penyusunan personalia (staffing)d. Pengkoordinasian (coordinating)e. Penyusunan anggaran (budgeting)

Sumber :Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2,Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Pengorganisasian MKSetelah perencanaan telah dilakukan atau telah selesai (menjadi rencana) maka selanjutnyaharus dilakukan pengorganisasian. Yang dimaksud pengorganisasian adalah mengatur personelatau staf yang ada didalam institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalamrencana tersebut dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya semua tujuan dapat dicapai.

Dengan kata lain pengorganisasian adalah pengkoordisasian kegiatan-kegiatan yang akandilakukan suatu institusi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasianmencakup beberapa unsur pokok, antara lain :1. Hal yang diorganisasikan ada 2 macam, yakni :a. Pengorganisasian kegiatan ialah pengaturan berbagai kegiatan yang adadidalam rencana sehingga membentuk satu kesatuan yang terpadu untukmencapai tujuan.

b. Pengorganisasian tenaga pelaksana ialah mencakup pengaturan hak danwewenang setiap tenaga pelaksana sehingga setiap kegiatan mempunyaipenanggung jawabnya.

2. Proses pengorganisasian ialah langkah-langkah yang harus dilakukansedemikian rupa sehingga semua kegiatan dan tenaga pelaksana dapat berjalansebaik-baiknya.

3. Hasil pengorganisasian ialah terbentuknya wadah atau sering disebut strukturorganisasi yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian ialah suatu proses yangmenghasilkan organisasi (struktur organisasi). Struktur organisasi ialah visualisasi kegiatan danpelaksana kegiatan (personel) didalam suatu institusi.

Dilihat dari segi pembagian kegiatan dan pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang makaorganisasi secara umum dibedakan atas 3 jenis, yakni :

1. Organisasi Lini (Line Organization)

Dalam jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegasantara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semuakekuasaan di tangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalahwewenang dan perintah.

Page 3: manajemen-kesehatan word

Memang bentuk organisasi semacam ini, khususnya didalam institusi-institusi yang kecil sangatefektif karena keputusan-keputusan cepat diambil dan pelaksanaan keputusan juga cepat.Kelemahannya jenis organisasi semacam ini kurang manusiawi, lebih-lebih para pelaksana tugasbawahan hanya dipandang sebagai robot yang senantiasa siap melaksanakan perintah.

2. Organisasi Staf (Staff Organization)

Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana.Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai pembantupimpinan. Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya masalah-masalahorganisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan memerlukanbantuan orang lain (biasanya para ahli) yang dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiranterhadap masalah-masalah yang dihadapi.

Meskipun organisasi ini lebih baik dari yang pertama karena keputusan-keputusan dapat lebihbaik namun kadang-kadang keputusan-keputusan tersebut akan memakan waktu yang lamakarena melalui perdebatan-perdebatan yang kadang-kadang melelahkan.

3. Organisasi Lini dan Staf

Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yang terdahulu disebutkan (line danstaf). Dalam organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenanguntuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidaksekedar memberikan perintah atau nasehat tetapi juga bertanggung jawab atas perintah ataunasehat tersebut.

Keuntungan organisasi ini antara lain ialah keputusan yang diambil oleh pimpinan lebih baikkarena telah dipikirkan oleh sejumlah orang dan tanggung jawab pimpinan berkurang karenamendapat dukungan dan bantuan dari staf.

Contoh sederhananya lihat bagan organisasi lini dan staf dibawah ini.

Dalam kehidupan sehari-hari apabila unit kerja (departemen, perusahaan dan sebagainya) akanmelaksanakan suatu rencana tidak selalu langsung diikuti oleh penyusunan organisasi baru.Struktur organisasi itu biasanya sudah ada terlebih dahulu dan ini relatif cenderung permanen,lebih-lebih struktur organisasi departemen.

Disamping itu unit-unit kerja tersebut dijabarkan kedalam unit-unit yang lebih kecil dan masing-masing unit-unit kerja yang lebih kecil ini mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda-beda(dirjen, direktorat, bidang, seksi, devisi, dan sebagainya). Masing-masing unit kerja tersebutsudah barang tentu akan menyusun perencanaan dan kegiatan-kegiatan. Untuk pelaksanaanrencana rutin cukup oleh staf yang ada sehingga tidak perlu menyusun organisasi baru.

Apabila rencana atau kegiatan tersebut tidak dapat ditangani oleh struktur organisasi yang telahada biasanya dibentuk, misalnya panitia tim kerja (kelompok kerja), komisi dan sebagainya.

Sumber :Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2,Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Sistem pelayanan kesmasSeperti telah diuraikan sepintas dalam bagian terdahulu bahwa sistem adalah gabungan darielemen-elemen (sub sistem) didalam suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satukesatuan organisasi. Didalam suatu sistem terdapat elemen-elemen atau bagian-bagian dimanadidalamnya juga membentuk suatu proses didalam suatu kesatuan maka disebut sub sistem(bagian dari sistem).

Page 4: manajemen-kesehatan word

Selanjutnya sub sistem tersebut juga terjadi suatu proses berfungsi sebagai suatu kesatuansendiri sebagai bagian dari sub sistem tersebut. Demikian seterusnya dari sistem yang besarnyaini, misalnya pelayanan kesehatan sebagai suatu sistem terdiri dari sub sistem pelayanan medik,pelayanan keperawatan, pelayanan rawat inap, rawat jalan dan sebagainya, dan masing-masingsub sistem terdiri sub-sub sistem lagi.

Sistem terbentuk dari elemen atau bagian yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.Apabila salah satu bagian atau sub sistem tidak berjalan dengan baik maka akan mempengaruhibagian yang lain. Secara garis besar, elemen-elemen dalam sistem itu adalah sebagai berikut :

1. Masukan (Input) adalah sub-sub elemen yang diperlukan sebagai masukanuntuk berfungsinya sistem.

2. Proses ialah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehinggamenghasilkan sesuatu (keluaran) yang direncanakan.

3. Keluaran (out put) ialah hal yang dihasilkan oleh proses.4. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapawaktu lamanya.

5. Umpan balik (feed back) ialah juga merupakan hasil dari proses yang sekaligussebagai masukan untuk sistem tersebut.

6. Lingkungan (environment) ialah dunia di luar sistem yang mempengaruhi sistemtersebut.

Unsur-unsur tersebut dapat dilestarikan (lihat Bagan Elemen Suatu Sistem dibawah !)

Contoh :

Didalam pelayanan puskesmas yang menjadi input adalah dokter, perawat, obat-obatan, fasilitaslain, dan sebagainya. Prosesnya adalah kegiatan pelayanan puskesmas tersebut. Outputnyaadalah pasien sembuh / tak sembuh, jumlah ibu hamil yang dilayani dan sebagainya.

Dampaknya adalah meningkatnya status kesehatan masyarakat. Sedangkan umpan balikpelayanan puskesmas antara lain keluhan-keluhan pasien terhadap pelayanan sedangkanlingkungan adalah masyarakat dan instansi-instansi diluar puskesmas tersebut.

Sistem pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical services) dan pelayanankesehatan masyarakat (public health services). Dalam artikel ini, hanya akan dibahas sistempelayanan kesehatan masyarakat saja.

Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat adalah merupakan sub sistem pelayanankesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif(peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun demikian, tidak berarti bahwapelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif (pengobatan) danrehabilitatif (pemulihan).

Oleh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan rakyatbanyak maka peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai porsiyang besar. Namun demikian karena keterbatasan sumber daya pemerintah maka potensimasyarakat perlu digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakattersebut.

Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan mempunyai kewajiban dan tanggung jawabdalam menggali dan membina potensi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatanmasyarakat ini. Menggalang potensi masyarakat disini mencakup 3 dimensi, yakni :

a. Potensi masyarakat dalam arti komunitas (misalnya masyarakat RT, RW, kelurahan, dansebagainya). Misalnya dengan adanya dana sehat, iuran untuk pengadaan PMT (Pembinaan

Page 5: manajemen-kesehatan word

Makanan Tambahan) untuk anak balita, kader kesehatan, dan sebagainya adalah bentuk-bentukpartisipasi dan penggalian potensi masyarakat dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

b. Menggalang potensi masyarakat melalui organisasi-organisasi masyarakat atau sering disebutLembaga-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Penyelenggaraan pelayanan-pelayanankesehatan masyarakat oleh LSM-LSM pada hakekatnya juga merupakan bentuk partisipasimasyarakat dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat.

c. Menggalang potensi masyarakat melalui perusahaan-perusahaan swasta yang ikut membantumeringankan beban penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas, balkesmas,dan sebagainya), juga merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam sistem pelayanankesehatan masyarakat.

Pelayanan kesehatan masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swastaperlu memperhatikan beberapa ketentuan, antara lain :

1. Penanggung Jawab

Suatu sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus ada penanggung jawab oleh pemerintahmaupun oleh swasta. Namun demikian di Indonesia, pemerintah (dalam hal ini DepartemenKesehatan) merupakan tanggung jawab yang paling tinggi. Artinya pengawasan, standarpelayanan dan sebagainya bagi pelayanan kesehatan masyarakat baik pemerintah (puskesmas)maupun swasta (balkesmas) adalah dibawah koordinasi Departemen Kesehatan.

2. Standar Pelayanan

Sistem pelayanan kesehatan masyarakat, baik pemerintah maupun swasta harus berdasarkanpada suatu standar tertentu. Di Indonesia, standar ini telah ditetapkan oleh DepartemenKesehatan dengan adanya buku Pedoman Puskesmas.

3. Hubungan Kerja

Sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus mempunyai pembagian kerja yang jelas antarabagian satu dengan yang lain. Artinya fasilitas kesehatan tersebut harus mempunyai strukturorganisasi yang jelas dan menggambarkan hubungan kerja, baik horizontal maupun vertikal.

4. Pengorganisasian Potensi Masyarakat

Ciri khas dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat ataupengorganisasian masyarakat. Upaya ini penting (terutama di Indonesia) karena adanyaketerbatasan sumber-sumber daya dari penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat, perlukeikutsertaan masyarakat ini.

3 bentuk pelayanan, yakni :

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakatyang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlahkelompok ini didalam suatu populasi sangat besar (lebih kurang 85%), pelayanan yangdiperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services) ataujuga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care). Bentukpelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, danbalkesmas.

b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services)

Page 6: manajemen-kesehatan word

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukanperawatan nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentukpelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenagaspesialis.

c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)

Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidakdapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah kompleks danmemerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia : rumah sakit tipe A dan B.

Dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, ketiga strata atau jenis pelayanan tersebut tidakberdiri sendiri-sendiri namun berada didalam suatu sistem dan saling berhubungan. Apabilapelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis tingkat primer maka iamenyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan diatasnya, demikian seterusnya.Penyerahan tanggung jawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lainini disebut rujukan.

Secara lengkap dapat dirumuskan sistem rujukan ialah suatu sistem penyelenggaraan pelayanankesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasuspenyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atausecara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuanny

Sumber :Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2,Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Perencanaan adalah merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemendiatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu memungkinkan parapengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasilguna dan berdaya guna. Banyak batasan perencanaan yang telah dibuat oleh para ahli.

Dari batasan-batasan yang telah ada dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perencanaan adalahsuatu kegiatan atau proses penganalisaan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dankegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.Dari batasan ini dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan antara lain :a. Perencanaan harus didasarkan kepada analisis dan pemahaman sistem denganbaik.

b. Perencanaan pada hakekatnya menyusun konsep dan kegiatan yang akandilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi organisasi.

c. Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk mencapai haridepan yang lebih baik.

Secara sederhana dan awam dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses yangmenghasilkan suatu uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu program atau kegiatan yangakan dilaksanakan. Oleh sebab itu, hasil proses perencanaan adalah "rencana" (plan).Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain :1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana :a. Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25tahun.

b. Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7tahun.

Page 7: manajemen-kesehatan word

c. Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya hanya berlakuuntuk 1 tahun.

2. Dilihat dari tingkatannya :a. Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan uraian kebijakanorganisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyairuang lingkup yang luas.

b. Rencana operasional (operational planning), lebih menitikberatkan padapedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.

c. Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang bersifat rutin.3. Ditinjau dari ruang lingkupnya :a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang kebijakantujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana inisulit untuk diubah.

b. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian yangbersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkantujuan tidak berubah.

c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yangmengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.

d. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang mengandunguraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain diluarkesehatan.

Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas namunprakteknya sulit untuk dipisah-pisahkan seperti pembagian tersebut. Misalnya berdasarkantingkatannya suatu rencana termasuk rencana induk tetapi juga merupakan rencana strategisberdasarkan ruang lingkupnya dan rencana jangka panjang berdasarkan jangka waktunya.

Proses PerencanaanPerencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu proses, dimulai dari identifikasi masalah,penentuan prioritas masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi (pelaksanaanpemecahan masalah) dan evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut akan muncul masalah-masalahbaru kemudian dari masalah-masalah tersebut dipilih prioritas masalah dan selanjutnya kembalike siklus semula. Lihat bagan Proses Perencanaan dibawah !

Di bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada umumnya menggunakanpendekatan pemecahan masalah (problem solving) seperti bagan Proses Perencanaandibawah ! Secara terinci, langkah-langkah perencanaan kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi MasalahPerencanaan pada hakekatnya adalah suatu bentuk rancangan pemecahan masalah. Olehsebab itu, langkah awal dalam perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan masyarakat di lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sumbermasalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain :a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada.b. Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukanperencanaan kesehatan.

d. Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya.

2. Menetapkan Prioritas MasalahKegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang menunggu untukditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi maka tidaksemua masalah tersebut dapat dipecahkan sekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk ituharus dipilih masalah mana yang "feasible" untuk dipecahkan. Proses memilih masalah inidisebut memilih atau menetapkan prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2cara, yakni :

Page 8: manajemen-kesehatan word

2.1 Teknik SkoringYakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran(parameter) antara lain :a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah.b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity).c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate increase).d. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeetneed).

e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).f. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasiblity).g. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah(resources availability), termasuk tenaga kesehatan.

Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya besardiberi 5 paling tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan.Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang diprioritaskan, masalah yangmemperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya.

2.2 Teknik Non SkoringDengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu jugadisebut "nominal group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT yakni :

2.2.1 Delphi TechniqueYaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yangsama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.

2.2.2 Delbeq TechniqueMenetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga melalui diskusi kelompoknamun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya maka sebelumnyadijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalahyang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.

3. Menetapkan TujuanMenetapkan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah membuat ketetapan-ketetapan tertentuyang ingin dicapai oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskansecara konkret dan dapat diukur. Pada umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus.

3.1 Tujuan UmumAdalah suatu tujuan masih bersifat umum dan masih dapat dijabarkan ke dalam tujuan-tujuankhusus dan pada umumnya masih abstrak. Contoh : Meningkatnya status gizi anak balita dikecamatan Cibadak.

3.2 Tujuan KhususAdalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus merupakan jembatanuntuk tujuan umum, artinya tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila tujuan-tujuankhususnya tercapai.

Contoh : Apabila tujuan umum seperti contoh tersebut di atas dijabarkan ke dalam tujuan khususmenjadi sebagai berikut :- Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikkan makanan bergizi kepada anakbalita.

- Meningkatnya jumlah anak balita yang dittimbang di Posyandu.- Meningkatnya jumlah anak yang berat badaannya naik, dan sebagainya.

4. Menetapkan Rencana KegiatanRencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai

Page 9: manajemen-kesehatan word

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya kegiatan mencakup 3 tahap pokok, yakni :- Kegiatan pada tahap persiapan, yakni keggiatan-kegiatan yang dilakukan sebelumkegiatan pokok dilaksanakan, misalnya rapat-rapat koordinasi, perizinan dansebagainya.

- Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni keegiatan pokok program yangbersangkutan.

- Kegiatan pada tahap penilaian, yakni keggiatan untuk mengevaluasi seluruhkegiatan dalam rangka pencapaian program tersebut.

5. Menetapkan Sasaran (Target Group)Sasaran (target group) adalah kelompok masyarakat tertentu yang akan digarap oleh programyang direncanakan tersebut. Sasaran program kesehatan biasanya dibagi dua, yakni :a. Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenai oleh program tersebut.Misalnya kalau tujuan umumnya : Meningkatkan status gizi anak balita sepertitersebut di atas maka sasaran langsungnya adalah anak balita.

b. Sasaran tidak langsung adalah kelompok yang menjadi sasaran antara programtersebut namun berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung.

Misalnya : seperti contoh tersebut di atas, anak balita sebagai sasaran langsung sedangkan ibuanak balita sebagai sasaran tidak langsung. Ibu anak balita, khususnya perilaku ibu dalammemberikan makanan bergizi kepada anak sangat menentukan status gizi anak balita tersebut.

6. WaktuWaktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat tergantung dengan jenis perencanaanyang dibuat serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan. Oleh sebabitu, waktu dan kegiatan sebenarnya dapat dijadikan satu dan disajikan dalam bentuk matriks,yang disebut gant chart. Lihat contoh dibawah !

7. Organisasi dan StafDalam bagian ini digambarkan atau diuraikan organisasi sekaligus staf atau personel yang akanmelaksanakan kegiatan-kegiatan atau program tersebut. Disamping itu juga diuraikan tugas (jobdescription) masing-masing staf pelaksana tersebut. Hal ini penting karena masing-masing orangyang terlibat dalam program tersebut mengetahui dan melaksanakan kewajiban.

8. Rencana AnggaranAdalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai daripersiapan sampai dengan evaluasi. Biasanya rincian rencana biaya ini dikelompokkan menjadi :a. Biaya personaliab. Biaya operasionalc. Biaya sarana dan fasilitasd. Biaya penilaian

9. Rencana EvaluasiRencana evaluasi sering dilupakan oleh para perencana padahal hal ini sangat penting. Rencanaevaluasi adalah suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk menilai sejauh manatujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut telah tercapai.

Sumber : Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet.ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.pengawasan dan pengarahanFungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dengan perencanaan dan pengorganisasianadalah fungsi pengawasan dan pengarahan. Karena bagaimana baiknya perencanaan danpengorganisasian tanpa disertai dengan pengawasan dan pengarahan maka niscaya dapatmencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan pokok dan fungsi pengawasan dan pengarahan adalah agar kegiatan-kegiatan danorang-orang yang melakukan kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan

Page 10: manajemen-kesehatan word

baik dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang kemungkinan tidak akan tercapainyatujuan yang telah ditetapkan.

Pengawasan dan pengarahan adalah suatu proses untuk mengukur penampilan kegiatan ataupelaksanaan kegiatan suatu program yang selanjutnya memberikan pengarahan-pengarahansehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Agar pengawasan dapat berjalan dengan baik, sekurang-kurangnya 3 hal yang diperhatikanyakni :

1. Objek PengawasanYaitu hal-hal yang harus diawasi dalam pelaksanaan suatu rencana. Objek pengawasan inibanyak macamnya, tergantung dari program atau kegiatan yang dilaksanakan. Secara garisbesar objek pengawasan dapat dikelompokkan menjadi 4, yakni

a. Kuantitas dan kualitas program, yakni barang atau jasa yang dihasilkan olehkegiatan atau program tersebut. Untuk program kesehatan yang diawasi adalahpelayanan yang diberikan oleh unit kerja tersebut.

b. Biaya program, dengan menggunakan 3 macam standar, yakni modal yangdipakai, pendapatan yang diperoleh dan harga program. Dalam bidangkesehatan yang dijadikan ukuran pengawasan adalah pembiayaan kegiatan ataupelayanan, hasil yang diperoleh dari pelayanan dan keuntungan kegiatan ataupelayanan.

c. Pelaksanaan (implementasi) program, yaitu pengawasan terhadap waktupelaksanaan, tempat pelaksanaan dan proses pelaksanaan, apakah sesuaidengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

d. Hal-hal yang bersifat khusus, yaitu pengawasan yang ditujukan kepada hal-halkhusus yang ditetapkan oleh pimpinan atau manajer.

2. Metode PengawasanTujuan pokok pengawasan bukanlah mencari kesalahan namun yang lebih utama adalahmencari umpan balik (feedback) yang selanjutnya memberikan pengarahan dan perbaikan-perbaikan apabila kegiatan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pengawasan dapat dilakukandengan berbagai macam antara lain :

a. Melalui kunjungan langsung atau observasi terhadap objek yang diawasi.b. Melalui analisis terhadap laporan-laporan yang masuk.c. Melalui pengumpulan data atau informasi yang khusus ditujukan terhadap objek-objek pengawasan.

d. Melalui tugas dan tanggung jawab para petugas khusus para pimpinan. Artinyafungsi pengawasan itu secara implisit atau fungsi pejabat (pimpinan) yangdiberikan wewenang. Inilah yang sering disebut pengawasan melekat (waskat).

3. Proses PengawasanPengawasan adalah suatu proses yang berarti bahwa suatu pengawasan itu terdiri dari berbagailangkah, yakni :a. Menyusun rencana pengawasan. Sebelum melakukan pengawasan terlebih dahuluharus disusun rencana pengawasan yang antara lain mencakup tujuanpengawasan, objek pengawasan, cara pengawasan dan sebagainya.

b. Pelaksanaan pengawasan, yaitu melakukan kegiatan pengawasan sesuai denganrencana yang telah disusun.

c. Menginterpretasi dan menganalisis hasil-hasil pengawasan. Hasil-hasilpengawasan yang antara lain berupa catatan-catatan, dokumen-dokumen, foto-foto, hasil-hasil rekaman dan sebagainya diolah, diinterpretasi dan dianalisis.

d. Menarik kesimpulan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis tersebut kemudiandisimpulkan dan menyusun saran atau rekomendasi untuk tindak lanjutpengawasan tersebut.

Page 11: manajemen-kesehatan word

Pengarahan pada hakekatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agarkegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pengarahan(directing) diharapkan :a. Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya dengan pengarahan iniakan diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana.Sehingga tidak tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan parapelaksana.

b. Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan. Artinya denganpengarahan yang berupa petunjuk atau perintah atasan yang langsung kepadabawahan, tidak akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu pengarahan yanglangsung ini dapat mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.

c. Adanya umpan balik yang langsung. Pimpinan dengan cepat memperoleh umpanbalik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini dapatsegera digunakan untuk perbaikan.

Bagi para pelaksana atau karyawan bukan pimpinan pengawasan akan bermanfaat juga, antaralain :a. Para karyawan memperoleh informasi yang jelas tentang apa yang harusdikerjakan. Apabila kurang jelas mereka dapat langsung minta penjelasan lagi.Dengan cara ini maka kesalahan-kesalahan segera dapat dihindari.

b. Para karyawan secara tidak langsung berada dalam suatu proses belajar. Karenadengan proses pengawasan semacam ini karyawan memperoleh informasi danketerampilan-keterampilan yang benar dan apabila terjadi kesalahan-kesalahansegera memperoleh perbaikan dari atasan.

c. Para karyawan lebih merasa diperhatikan atau dihargai oleh pimpinan. Akibatnyaakan tercipta hubungan yang akrab antara pimpinan dengan bawahan.

Sumber :Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2,Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Standardisasi Pelayananoleh:nyoman jirna,SKM (manajemen pelayanan kesehatan masyarakat)Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien harus berpijak pada acuan dasar standarmutu pelayanan minimal kesehatan masyarakat (Kepmenkes RI No. 1457/Menkes/SKX/2003).Standar minimal pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah pelayanan yang diberikan dalambidang kesehatan kepada setiap orang secara optimal, bermutu, efisien dan merata tanpamemandang suku dan golongan. Optimal maksudnya terlaksananya pelayanan kesehatan dasar,bermutu dan efisien artinya terlaksananya pelayanan kesehatan yang profesional, tepat guna danberjalan lancar sesuai dengan tuntutan masyarakat baik di tingkat rumah sakit maupun di tingkatpuskesmas.

Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, bermutu, efisien dan merata, perluadanya pembenahan-pembenahan baik yang menyangkut manajemen pelayanan, sarana-prasarana dan sumber daya manusia.

Pertama, manajemen pelayanan. Manajemen pelayanan yang diterapkan harus transparan,mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam perencanaanbisa menerapkan/mengakomodasi usulan-usulan dari bawah, sehingga bawahan merasadiperhatikan/dilibatkan (manajemen partisipatif). Pelayanan dalam pengorganisasian harussesuai dengan tugas dan fungsinya, seperti staf entry data tidak dibenarkan membuka rekeningatas nama lembaga. Tugas ini sebenarnya dilaksanakan oleh bendahara atas persetujuandirektur utama. Dalam hal pelaksanaan pelayanan harus memberikan informasi yang optimalbaik menyangkut pembiayaan dan catatan medik maupun langkah-langkah/tindakan yang akandiambil. Pengawasan harus diefektifkan baik pengawasan intern/ekstern, sehingga

Page 12: manajemen-kesehatan word

penyimpangan yang terjadi dapat diketahui lebih dini.

Kedua, sarana dan prasarana. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepadamasyarakat dibutuhkan sarana/prasarana atau alat untuk mendukung pelayanan. Banyak alat-alat medis yang tidak memadai dan tidak sesuai. Banyak rumah sakit daerah di kabupaten tidakmemiliki alat medis yang cukup dan standar, sehingga banyak pasien yang membutuhkanpelayanan di kabupaten tidak terlayani. Perlu peningkatan biaya untuk pengadaan danpemeliharaan sarana-prasarana.

Ketiga, sumber daya manusia. Tenaga paramedis sudah memiliki skill medis/keperawatan dankemampuan akademik yang memadai. Namun, penugasan sumber daya yang belum optimal.Hal ini terlihat dari kenyataan yang ada bahwa dokter spesialis yang ditugaskan di rumah sakitsangat jarang ditemui pasien di kelas yang sebagian besar dihuni masyarakat kurang mampu. Initerjadi kemungkinan karena dokter tersebut tidak bekerja fulltime dan tidak fokus denganpekerjaannya di rumah sakit. Sudah selayaknya pemerintah menerapkan kebijakan tenaga medisyang berstatus PNS tidak diizinkan nyambi di rumah sakit swasta atau buka praktik swasta.Pemerintah hendaknya menengok negara tetangga seperti Singapura yang melarang dokterbekerja di rumah sakit lain/buka praktik sendiri. Hal ini bisa diterapkan dengan konsekuensipeningkatan gaji bagi dokter PNS.

Apa yang diuraikan di atas diharapkan nantinya dapat mewujudkan harapan masyarakatterhadap pelayanan. Secara umum masyarakat sangat mengharapkan pelayanan kesehatanyang dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Hal ini meliputi pemberdayaan sumber dayamanusia (dokter dan paramedis), pengembangan sarana-prasarana dan sistem informasi. Dokterdan paramedis diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap tugas dan tanggungjawabnya, peningkatan kinerja, meningkatkan motivasi, meningkatkan kepuasan kerja danmendorong peningkatan kualitas. Pengembangan sarana-prasarana terutama peralatan medis dikota/kabupaten sangat dibutuhkan sehingga masyarakat di kabupaten mendapat pelayanan yangcepat dan tepat.

MANAJEMEN KESEHATANhttp://aframara.wordpress.comManajemen adalah upaya pengelolaan suatu sistem atau entitas dan sumber dayanya dalamrangka mencapai suatu tujuan tertentu. Inti dari upaya ini adalah pengambilan keputusan.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajemen pada hakikatnya adalah rangkaian dariproses pengambilan keputusan-keputusan.

Dalam bidang kesehatan dikenal adanya paling sedikit tiga jenis manajemen, yaitu:

§ Manajemen Pasien/Klien, yaitu rangkaian proses pengambilan keputusan-keputusan dalammenghadapi masalah kesehatan (penyakit dan lain-lain) yang diderita oleh seseorang,sekelompok orang, atau masyarakat. Tujuannya adalah agar pasien/klien tersebut dapatterhindar atau terbebas dari masalah kesehatan, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada.Dalam hal ini manajer atau pengambil keputusannya adalah setiap petugas kesehatan yangmelayani pasien/klien (disebut petugas fungsional – dokter, perawat, bidan, sanitarian, dan lain-lain), baik yang bertugas di Puskesmas dan jaringannya maupun yang bertugas di Rumah Sakitdan sarana-sarana kesehatan lain.

§ Manajemen Unit/Organisasi Kesehatan, yaitu rangkaian proses pengambilan keputusan-keputusan dalam menghadapi masalah yang menghambat atau potensial menghambat kinerjaunit/organisasi kesehatan. Misalnya masalah tingginya absensi karyawan, masalah kurangnyadana/anggaran, masalah tidak terawatnya peralatan, masalah tingginya kebocoran pendapatan,dan lain-lain. Tujuannya adalah agar unit/organisasi terhindar atau terbebas dari masalah,dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Dalam hal ini manajer atau pengambilkeputusannya adalah para pimpinan unit/organisasi kesehatan – Menteri Kesehatan dan pejabatterasnya, Kepala Dinas Kesehatan dan staf intinya, Direksi Rumah Sakit, Kepala Puskesmas,

Page 13: manajemen-kesehatan word

dan lain-lain.

Informasi kesehatan yang sangat esensial bagi manajemen kesehatan berasal dari datakesehatan. Oleh karena itu, di setiap unit/organisasi kesehatan wajib hukumnya untuk memilikibank data. Ketiadaan bank data di suatu unit/organisasi kesehatan mengindikasikan bahwamanajemen kesehatan di unit/organisasi kesehatan tersebut masih belum memadai. Bank dataapa saja yang harus dimiliki?

Di unit/organisasi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan jaringannya, Rumah Sakit, BalaiKesehatan, dan lain-lain, harus tersedia bank data yang berisi data-data individu pasien/klien dandata-data individu sumber daya (minimal tenaga, keuangan, dan peralatan). Data individupasien/klien (nama, alamat, usia, diagnosa, tindakan/pelayanan, dan lain-lain) adalah butir-butiryang tercantum dalam catatan medik/rekam medik setiap pasien. Data individu tenaga (nama,umur, pendidikan /profesi, pangkat, masa kerja, dan lain-lain) adalah butir-butir yang tercantumdalam biodata (arsip kepegawaian) setiap karyawan. Data keuangan (pendapatan, biaya tetap,biaya variabel, piutang, modal kerja, dan lain-lain) adalah butir-butir yang tercantum dalamcatatan keuangan setiap periode (misalnya bulanan atau triwulanan). Catatan-catatan tersebutdengan demikian haruslah diisi dengan benar dan dipelihara dengan baik. Jika tidak, maka bankdata akan berisi “sampah” yang walaupun diolah dengan cara secanggih apa pun akan keluar“sampah” juga. Keluaran yang buruk seperti ini sudah barang tentu akan menimbulkan keragu-raguan dalam pengambilan keputusan, atau bahkan dapat menjerumuskan manajer ke dalampengambilan keputusan yang keliru, sehingga terganjal masalah baru (alih-alih memecahkanmasalah yang ada). Oleh karena itu, catatan-catatan yang baik, benar, dan tertib merupakanmodal bagi terciptanya bank data yang baik. Hanya catatan-catatan yang telah baik, benar, dantertiblah yang layak diusung ke dalam perangkat teknologi informasi. Jika tidak, maka akan tetapberlaku “Garbage In, Garbage Out” (GIGO).

ORGANISASIhttp://mpkpk2008.blogspot.com/pengertian-organisasiPengertianOrganisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertianorganisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yangprinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagaiberikut :

1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” Organisasi adalahsystem kerjasama antara dua orang atau lebih (I define organization as a system of cooperativesof two more persons)2. James D. Mooney

* “Organization is the form of every human association for the attainment of commonpurpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)3. Menurut Dimock,

* organisasi adalah “Organization is the systematic bringing together of interdependent partto form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised toachive a given purpose”

* (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang salingketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan,koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harusmemiliki tiga unsur dasar, yaitu :

1. Orang-orang (sekumpulan orang),

2. Kerjasama,

Page 14: manajemen-kesehatan word

3. Tujuan yang ingin dicapai,

Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orangdalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

Jenis-Jenis OrganisasiPengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.1. bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan

dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.2. bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa

orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.

Berdasarkan lalu lintas kekuasaan.Bentuk organisasi ini meliputi

1. organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasilangsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi2. bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli

dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi3. bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang

dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.

Berdasarkan sifat hubungan personal

1. organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasipemerintahan, organisasi yang berbadan hukum2. organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi,

antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.

Berdasarkan tujuan.Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu :

1. organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’

2. organisasi sosial atau ‘non profit oriented ‘

Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu

1. organisasi pendidikan,2. organisasi kesehatan,3. organisasi pertanian, dan lain lain.

Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :

1. Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan,2. Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik3. Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja4. Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.

Berdasarkan pihak yang memakai manfaat, organisasi ini meliputi;

1. Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati olehanggotanya, seperti koperasi,2. Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan,

misalnya bank,

Page 15: manajemen-kesehatan word

3. Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan,4. Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati

oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit,Puskesmas, dll

Ciri-Ciri OrganisasiSeperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinciorganisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent

part) yang merupakan kesatuan kegiatan,3. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan

lain-lain,4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.

Prinsip-Prinsip OrganisasiPrinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yangmengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of CanadianGovernment Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :

1) Prinsip bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas,

2) Prinsip Skala Hirarkhi,

3) Prinsip Kesatuan Perintah,

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang,

5) Prinsip Pertanggungjawaban,

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan,

7) Prinsip Rentang Pengendalian,

8) Prinsip Fungsional,

9) Prinsip Pemisahan,

10) Prinsip Keseimbangan,

11) Prinsip Fleksibilitas,

12) Prinsip Kepemimpinan.

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak

mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatanseperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingindicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

2) Prinsip Skala Hirarkhi.Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu

pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang danpertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

Page 16: manajemen-kesehatan word

3) Prinsip Kesatuan Perintah.

Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepadaseorang atasan saja.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.

Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya,sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberiwewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian,wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukanhubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulukepada atasannya lagi.

5) Prinsip Pertanggungjawaban.Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada

atasan.

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan.

Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yangdidasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasandalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7) Prinsip Rentang Pengendalian.Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu

dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakinbesar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentangpengendaliannya.

8) Prinsip Fungsional.Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan

wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

9) Prinsip Pemisahan.

Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnyakepada orang lain.

10) Prinsip Keseimbangan.

Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam halini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuanorganisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasiyang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, strukturorganisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti diJakarta, Bandung, atau Surabaya.

11) Prinsip FleksibilitasOrganisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan

dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi(external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

12) Prinsip Kepemimpinan.Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata

Page 17: manajemen-kesehatan word

lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yangdigerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.