Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

49
TERAPI CAIRAN PADA BAYI DAN ANAK

description

manajemen cairan pada bayi dan anak

Transcript of Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Page 1: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

TERAPI CAIRAN PADA BAYI DAN ANAK

TERAPI CAIRAN PADA BAYI DAN ANAK

Page 2: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Balance Cairan Balance Cairan • Keseimbangan volume cairan tubuh yaiutu apabila

antara intake dan output kurang lebih sama.• Cairan IV deberikan agar bayi dipastikan menerima

kalori dan elektrolit yang dibutuhkan. • Bayi /anak memerlukan cairan IV jika mengalami :

a. sakit berat

b. kecil

c. dehidrasi

d. pemberian minum secara oral kurang diterima

e. memerlukan obat IV

Page 3: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Ruang cairan tubuhRuang cairan tubuh1.Cairan tubuh terdiri atas

a. Intraselluler : 2/3 total cairan tubuh (67%)

b. Ekstraselluler : 1/3 total cairan tubuh (33%)

Intra vaskuler : ¼ cairan ekstrasel (8%) Interstitial : sisanya (25% total cairan tubuh)

Page 4: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

• Total cairan tubuh

Jumlah cairan tubuh tergantung umur, jenis kelamin

Bayi : 75-80% berat badan (prematur > tinggi)

Anak-anak : 65%,

Remaja : 60% berat badan

Page 5: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Komposisi cairan Tubuh Komposisi cairan Tubuh

Page 6: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Distribusi cairan intravenaDistribusi cairan intravena

• Tubuh mempunyai mekanisme autoregulasi yang kompleks

• Bila kedalam ruang intravaskuler ditambahkan air tanpa partikel (dekstrose 5%), maka air akan mengisi ruang cairan tubuh secara proporsional

• Bila ditambahkan NaCl 0,9%, larutan ini akan mengisi ruang ekstraselluler (intersisial & intra vaskuler) secara proporsional

• Bila ditambahkan Albumin 5%, larutan ini akan mengisi ruang intravaskuler saja, sebelum terjadi metabolisme

Page 7: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

• Bila ditambahkan Albumin 25%, larutan ini akan mengisi ruang intravaskuler dengan menarik sebagian cairan dari ruang interstitial

• Bila ditambahkan NaCl 6%, larutan ini akan menambah cairan ekstrasel dengan menarik air dari ruang intrasel

Page 8: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak
Page 9: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak
Page 10: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

KRISTALOIDKRISTALOID• Cairan kristaloid mengandung air, elektrolit

dan/atau gula, dengan berbagai macam campuran

• Keunggulan kristaloid adalah harganya yang murah, relatif aman dari efek samping

• Berdasarkan kadar natriumnya, cairan ini bisa berupa hipotonik, isotonik, atau hipertonik terhadap cairan plasma

Page 11: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Cairan hipotonikCairan hipotonik• ½ DaD, KaEN3B, Tridex 27B, D5+1/2NS,

D5+1/4NS • Bukan cairan resusitasi, penggunaannya

pada kelainan keseimbangan elektrolit Cairan ini didistribusikan ke ekstra dan intraselluler

• Digunakan pada kehilangan cairan tubuh yang disertai kurangnya cairan intraselluler Misalnya dehidrasi kronik

Page 12: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

• Digunakan untuk kebutuhan rumatan Cairan rumatan bertujuan untuk mangganti kehilangan air lewat urine, feses, paru dan keringat Cairan yang hilang dengan cara ini sedikit sekali mengandung elektrolit

Page 13: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Cairan isotonikCairan isotonik•  NaCl 0,9%, Ringer Laktat, Ringer Asetat Dipakai

sebagai cairan resusitasi• Cairan ini hanya mengisi ruang ekstrasel.• ¼ dari jumlah cairan yang diberikan akan tinggal dalam

ruang intravaskuler Selebihnya akan mengisi ruang interstisial

• Sehingga untuk mencukupi kebutuhan cairan plasma/darah dibutuhkan jumlah cairan 4 kali

• Dapat menyebabkan edema perifer sampai edema paru

Page 14: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Cairan hipertonikCairan hipertonik• NaCl 6% (1000-2500 mOsm/L)• Natrium merupakan ion ekstraselluler utama

Pemberian natrium hipertonik akan menarik cairan intraselluler ke dalam ekstraselluler

• Cairan ini bermanfaat pada luka bakar karena dapat mengurangi edema pada luka, edema perifer, dan mengurangi jumlah cairan yang dibutuhkan

• Efektif sebagai volume expander dengan sifat anti edema

• Efek samping : hipernatremia, hiperchloremia, asidosis dan hipokalemia Dehidrasi sel otak dengan perdarahan otak

Page 15: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

KOLOIDKOLOID• Dipakai sebagai cairan resusitasi • Lebih lama berada di ruang intravaskuler dan

lebih efisien dibandingkan kristaloid• Harganya lebih mahal• Dapat menyebabkan reaksi sensitifitas dan

komplikasi lain• Yang termasuk koloid : Darah,Plasma,

Albumin Koloid buatan / Plasma expander Dextran, Hydroxyethyl starch (HES), Gelatin

Page 16: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Cairan rumatan (maintenance)Cairan rumatan (maintenance)• Cairan rumatan adalah kebutuhan cairan untuk mengganti

kehilangan cairan tubuh sehari-hari • Kebutuhan cairan rumatan perhari :

10 kg pertama : 100 ml/kg BB

10 kg berikutnya : + 50 ml/kg BB

>20 kg : + 2o ml/kg • Misalnya :

BB 10 kg = (100x10 kg) = 1000 ml

BB 15 kg = (100x10 kg) + (50x5 kg) = 1000+250 = 1250 ml

BB 25 kg = (100x10 kg)+(50x10 kg) (20x5 kg)= 1000 + 500 + 100 1600 ml

Setiap kenaikan suhu tubuh 1oC + 12% dari kebutuhan Kebutuhan elektrolit harian :

Na+ : 2,5 mEq/kgBB

K+ : 2-4 mEq/kgBB

Page 17: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Pemilihan cairan rumatan Pemilihan cairan rumatan • Larutan kristaloid hipotonik (glukosa+elektrolit) dipakai

untuk kebutuhan rumatan • Larutan yang mengandung glukosa tidak boleh diguyur,

dapat mengakibatkan edema intrasel • Larutan glukosa tidak dipakai untuk membilas setelah

transfusi darah, bisa menyebabkan hemolisis eritrosit• Pada kasus ensefalofati cenderung terjadi edema otak

dan alkalosis, cairan yang diberikan yang tidak mengandung HCO3 (D5+1/4NS)

Page 18: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

• Pada kasus muntah-muntah banyak kehilangan Cl- Diberikan cairan yang banyak mengandung Cl-

• Diare dapat mengakibatkan asidosis metabolik, hipokalemi, hipoglikemi

Dehidrasi ringan-sedang diberikan cairan yang mengandung glukosa, laktat, serta tinggi K

• Kasus Demam Dengue/ tersangka DBD

D5+1/2NS atau D5+1/2RL (1/2DaD) sampai ditemukan Ht meningkat

• Untuk bayi dipilih cairan dengan kadar glukosa tinggi dan elektrolit rendah

• Bayi baru lahir pada hari-hari pertama hanya diberikan cairan dextrose

Page 19: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Resusitasi cairanResusitasi cairan• Tentukan anak yang syok menderita gizi buruk atau tidak• Bila anak menderita gizi buruk

Beri cairan 1/2DaD 10 ml/kgBB selama 30 menit

Bila tidak ada perbaikan, ulangi pemberian cairan > 10 ml/kgBB selama 30 menit

• Bila tanpa gizi buruk

Berikan resusitasi cairan 20 ml/kgBB secepatnya (<10 menit) dengan kristaloid atau koloid

Dapat diulang 2-3 kali sampai nadi teraba kembali Pemilihan cairan kristaloid atau koloid tergantung patofisiologi penyakit dasarnya

Page 20: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak
Page 21: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak
Page 22: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak
Page 23: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Gangguan keseimbangan cairan

Gangguan keseimbangan cairan

1.Hipovolemia

Dapat terjadi karena kekurangan pemasukan air atau pengeluaran yang berlebihan. Kekurangan cairan dapat terjadi sendiri atau kombinasi dengan ketidak seimbangan elektrolit

Page 24: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Penyebab: • Kehilangan cairan melalui saluran pencernaan• Pilouri terjadi pada hiperglikemia, pasien pengobatan

deuretik• Demam: meningkatnya suhu tubuh atau demam dapat

meningkatkan metabolisme. Demam juga menyebabkan nafas banyak mengeluarkan air yang hilang melalui paru-paru

• Keringat yang berlebihan• Anoreksia, mual, depresi, sakit didaerah mulut dan faring

Page 25: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Gejalaa. Berat badan turun 2% hipovolemia ringan, 5%

hipovolemia sedang, 8% hipovolemia berat.

b. Menurunnya turgor kulit dan lidah, menurunnya kelembaban dimuut atau keringnya mukosa mulut

c. Menurunnya produksi urine kurang dari 30ml/jam

d. Hipotensi postural sistolik >10 mmHg bila pasien bergerak dari tidur keduduk

e. Lemah dan nadi cepat, menurunnya temperatur tubuh

Page 26: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

2.Hipervolemia2.HipervolemiaPenyebab :• Gangguan mekanisme seperti kegagalan

jantung, ginjal, hati• Pemberian infus yang mengandung

natrium secara berlebihan• Banyak makan yang mengandung natrium

Page 27: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Gejala :• Bounding full pulse• Bila Berat badan terjadi udeme paru, Udeme perifer,

distensi vena juguralis dan vena perifer• Berat badan naik sementara waktu, 2% hipervolemia

ringan, 5% hipervolemia sedang, 8% atau lebih hipervolemia berat

• Poliuri bila fungsi ginjal baik• Asites jika efusi pleura

Page 28: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Komponen Cairan infusKomponen Cairan infus• Aquadest• Sumber energi : Dextrose 5%, 10%, 20%,

40%• Elektrolit esensial : Na, K, Cl• Krektor basa : -Bicarbonat, -Laktat, -Acetat

Page 29: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Jenis Cairan InfusJenis Cairan Infus1. Larutan Infus karbohidrat :

a. Dx 5%, Dx 10%

b. Maltos-10 %

2. Larutan Elektrolit :a. NaCl 0,9% (NS)

b. Ringer Laktat

c. Ringer setat

Page 30: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Jenis Cairan Infus lanjutanJenis Cairan Infus lanjutan

3. Untuk Rumatan :

– Kaen 1B ( Dx5% : NS = 3 : 1 )– Kaen 3A ( Dx + NS + K 10 mq/L + Laktat 20 mEq/L )– Kaen 3B (Dx + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L )– Kaen Mg3 ( Dx10% + NS + K 20 mq/L + Laktat 20

mEq/L )– Kaen 4A ( Dx 5% : NS ( 4 : 1) + Laktat 10 mEq/L )– Kaen 4B (Dx 5% : NS ( 4 : 1) + K 8 mEq/L + Laktat 10

mEq/L )

Page 31: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Jenis Cairan Infus lanjutanJenis Cairan Infus lanjutan

4. Larutan karbohidrat dan elektrolit :

a. D5-NS ( dx5%, NaCl 0,9% )

b. D5-1/2NS

c. D2,5-1/2NS

d. D5-1/4NS

e. RD 5 ( 5% Dx dlm Ringer inj. )

f. RL-D5 (5% Dx dlm RL inj. )

g. Asering-5 ( Asering , Dx5% )

Page 32: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

TERAPI CAIRAN

RESUSITASI RUMATANKOREKSI

Hipo/hiper NaHipo/hiper K

KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI

RL RANS

DextranHaemacelGelofusin

Kaen 1BKaen 3BKaen 3AKaen 4AKaen 4B

AminofusinKaen Mg3/tridex 100

Page 33: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Kebutuhan CairanKebutuhan Cairan

Neonatus Bayi & Anak

Aterm Preterm

Page 34: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Kebutuhan CairanNeonatus Aterm

Kebutuhan CairanNeonatus Aterm

– Hari 1: 60 – 80 cc/kgbb/hari ;

jenis cairan Dx 5% / 10%– Hari 2 – 7 : 80 – 120 cc/kgbb/hari ;

jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat (Dx : NS = 4 : 1 )

–- Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20 cc/kgbb/hari

Page 35: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Kebutuhan Cairan Neonatus PretermKebutuhan Cairan Neonatus Preterm

• Hari 1 – 3 :

BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari

BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/hari

jenis cairan Dx 5% / 10%• Hari 3 – 7 :

Sda dg mulai menambahkan elektrolit ( Kcl : 10 meq/kkolf; Ca gluconas 2 – 4 meq/kgbb/hari

Jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat• Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20

cc/kgbb/hari

Page 36: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

ContohContoh

• Contoh : Neonatus aterm dg BB = 3 kg• Kebutuhannya hari 1 adalah : 3 x 60 cc =

180 cc/hari• Konversi ke dalam tetesan mikro : • 180 x 15 x 4 = 180 = ≈8 tetes/menit

24 x 60 24Catatan : 1 cc (ml) = 15 tetes makro

1 tetes makro = 4 tetes mikro

Page 37: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Kebutuhan CairanBayi dan Anak

Kebutuhan CairanBayi dan Anak

• Kebutuhan Rumatan: – 10 kgbb pertama : 100 cc/kgbb/hari– 10 kgbb kedua : 50 cc/kgbb/hari– Selebihnya : 20 cc/kgbb/hari

• Contoh anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya adalah :

10 x 100 cc = 1000 cc

10 x 50 cc = 500 cc

5 x 20 cc = 100 cc

Jumlah = 1600 cc• Konversi ke dalam tetesan makro :• 1600 x 15 = 1600 = ≈18 tetes/menit

24 x 60 96

Page 38: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Kebutuhan Cairan Pada Dehidrasi Sedang (iv)

Kebutuhan Cairan Pada Dehidrasi Sedang (iv)

• Jumlah kehilangan cairan Previous Water Loss (PWL): 6 – 10 % BB atau rata 8% BB

• Kebutuhan cairan : Rumatan + PWL, konversi ke tetesan• Contoh : anak dg BB 10 kg

• Rumatan : 10 x 100 cc = 1000 cc• PWL : 8% x 10 kg = 0,8 kg cairan ∞ 800 cc• Jumlah kebutuhan cairan : 1000 + 800 = 1800 cc• Konversi ke tetesan makro : 1800 / 96 = 20 tetes/

menit• Observasi, bila telah rehidrasi, kembali ke tetesan rumatan

Page 39: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Alternatif lain( Buku Pelayanan Kesehatan Anak di RS , WHO

)

Alternatif lain( Buku Pelayanan Kesehatan Anak di RS , WHO

)

• Berikan cairan sebanyak : 70 ml/kgbb• Untuk bayi ( <12 bln ) : habiskan dalam 5 jam• Untuk anak ( >12 bln) : habiskan dalam 2,5 jam• Contoh, bayi 8bl, 10 kg :

Kebutuhan cairan = 10 x 70 ml = 700 ml

Tetesan : 700 x 15 = 35 (36 tpm)

5 x 60• Selanjutnya berikan tetesan rumatan

Page 40: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Kebutuhan Cairan Dehidrasi Berat

Kebutuhan Cairan Dehidrasi Berat

• Jenis cairan : Kristaloid ( RL, RA NS )• Jumlah Caira :

– Bayi : 1 jam pertama : 30 ml/kgbb

5 jam berikut : 70 ml/kgbb

– Anak : 30 menit pertama : 30 ml/kgbb

2,5 jam berikut : 70 ml/kgbb

Page 41: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

KoreksiKoreksi

1. HipoNa

2. Hiper Na

3. Hipo K

4. Hiper K

Page 42: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Koreksi HiponatremiaKoreksi Hiponatremia

• Batasan : Na darah < 139 mEq/L• Kadar < 120 mEq/L -> edem serebri• Batas aman bila Na = 125 mEq/L• Rumus koreksi :

Na = ( 125-Na darah) x 0,6 x BB (kg)• Cairan yang dipakai : NaCl 3% (513 mEq/L)• Contoh :

– Bayi 10 bl, 8 kg, dg diare dan hipoNa (118 mEq/L)– Na = ( 125-118 ) x 0,6 x 8 = 33,6 ( 34 )– NaCl 3% = (34/513)x1000 ml = 66,276 (66) ml– Tetesan = (66 x 15)/(4 x 60) = 4 tpm = 16 tpm mikro

Page 43: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Koreksi hipernatremiaKoreksi hipernatremia

• Batasan : bila kadar Na darah > 150 mEq/L• Etilologi :

• Masukan cairan yg tidak adekuat• Salah konsumsi cairan rehidrasi oral dg Na tinggi

• Bila kadarnya > 160 mEq/L kelainan pd SSP• Koreksi :

• Atasi kead shock dg NS / RL / RA• Pemberian cairan dg NaCl rendah (Kaen 1B) bila telah ada

diuresis + KCl 20 mEq/L• Defisit cairan dikoreksi dalam 2 x 24 jam• Hari I : 50% defisit + Rumatan• Hari II : 50% defisit + Rumatan

Page 44: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Koreksi HipokalemiaKoreksi Hipokalemia

• Batasan : kadar K < 3,5 mEq/L• Etilogi :

• Masukan cairan yg kurang dlm jangka lama• Gangguan sal cerna ( munyah >> )

• Koreksi :• Bila K < 2,5 tambahkan KCl 7,46% ( 1ml = 1

mEq/L) dalam infus dg dosis 3-5 mEq/kgbb, max 40 mEq/L atau 20 mEq/kolf

• Bila K 2,5 – 3,5 tambahkan KCl 10 mEq per kolf periksa ulang sesudah 24 jam

Page 45: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Koreksi HiperkalemiaKoreksi Hiperkalemia

• Batasan : kadar K > 5,5 mEq/L• Koreksi :

• K < 6 mEq/L Kayeksalat 1g/kgbb per oral, dilaurutkan dg 2ml/kgbb lar sorbitol 70%, atau

• Kayeksalat 1g/kgbb per enema, dilarutkan dg 10 ml/kgbb lar sorbitol 70%, diberikan melaui kateter folley, diklem selama 30-60 menit

• K 6–7 mEq/L NaHCO3 7,5%, dosis 3 mEq/kgBB IV atau 1 unit insulin/5 g glukosa

• K > 7 mEq/L Ca glukonas 10%, dosis 0,1-0,5 ml/kgbb iv dg kecepatan 2 ml/menit

• Kadar K > 9 mEq/L fibrilasi atau asistole

Page 46: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Pemilihan Cairan IV Pemilihan Cairan IV • Berikan cairan glukosa 10% dalam 2 hari I • Pada hari ke3 berikan cairan Nacl dengan

glukosa 10%

Page 47: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Cara pemberian cairan IV Cara pemberian cairan IV • Gunakan set infus dengan tetesan mikro

(1ml:60tetes)• Periksa tgl kadaluarsa cairan IV, segel

plabot,cairan masih jernih • Masukkan cairan yang dibutuhkan setiap hari

yang merupakan kombinasi IV dan oral • Hitung ulang jumlah cairan jika bayi memiliki

masalah (misal bayi dilakukan fototerapi, berikan 10% lebih dari biasanya)

• Ubah cairan yang dibutuhkan ke dalam ml/jam atau t/m

Page 48: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

Pemantauan bayi yang mendapat cairan IV

Pemantauan bayi yang mendapat cairan IV

• Periksa dan sesuaikan kecepatan dan jumlah cairan setiap 4 jam

• Periksa tempat pemasangan jalur IV, tiap jam.• Ganti set infus dan plaboth cairan tiap 72 jam walaupun

cairan masih • Periksa kadar glukosa tiap 6 jam :

a. jika kadar glukosa darah<45 mg/dlm tangani sebagai hipoglikemi

b. jika kadar glukosa >103 mg/dl, ganti cairan glukose darah 5% jika memungkinkan

c.ukur kadar glukosa setelah 3 jam

Page 49: Manajemen Cairan Pada Bayi Dan Anak

• Nilai hidrasi setiap hari

a. jika ada tanda dehidrasi naikkan kebutuhan cairan 10%

b. jika ada tanda kelebihan cairan kurangi jumlah kebutuhan cairan hingga separuhnya dalam 24 jam

• Catat waktu dan jumlah pengeluaran urine setiap bayi kencing ,

• Timbang bayi setiap hari, jika terjadi penurunan BB lebih dari 5% tingkatkan jumlah cairan 10ml/kg