Makalah Bayi Dan Anak

39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia, Seperti yang telah kita ketahui, bahwa : Pada hakekatnya merupakan makhluk ciptaan Allah swt yang sangat sempurna dibandingkan dengan Makhluk ciptaan-Nya yang lain, mengapa demikian ? karena, sebagaimana Firman Allah dalam surat Al- Mu’minuun ayat 12-14 Yang berbunyi : Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah (12). Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam

Transcript of Makalah Bayi Dan Anak

Page 1: Makalah Bayi Dan Anak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia, Seperti yang telah kita ketahui, bahwa : Pada hakekatnya merupakan

makhluk ciptaan Allah swt yang sangat sempurna dibandingkan dengan Makhluk

ciptaan-Nya yang lain, mengapa demikian ? karena, sebagaimana Firman Allah dalam

surat Al- Mu’minuun ayat 12-14 Yang berbunyi :

Artinya :

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari

tanah (12). Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam

tempat yang kokoh (rahim) (13) . Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal

darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging

itu kami jadikan tulang benulang, lalu tulang benulang itu Kami bungkus dengan

daging. Kemudian kami jadikan di Makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Sucilah

Allah, pencipta Yang Paling Baik(14)

Page 2: Makalah Bayi Dan Anak

Perkembangan Manusia dapat kita kaji lebih dalam melalui Ilmu Psikologi,

khususnya Psikologi perkembangan, tetapi sebelum penulis menjelaskan lebih rinci

mengenai topik makalah yang penulis buat ada baiknya terlebih dahulu kita ketahui

Arti atau pengertian Psiokologi perkembangan.

Istilah Psikologi berasal dari kata-kata Yunani yaitu “Psyche” yang artinya

“Jiwa”, dan “logos” yang berarti “Ilmu, jadi secara Harfiah, Psikologi berarti Ilmu

Jiwa atau Ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Mempelajari

Psikologi berarti ada usaha untuk mengenal Manusia. Mengenal berarti dapat

memahami, yaitu kita dapat menguraikan dan menggambarkan tingkah laku dan

kepribadian manusia beserta aspek-aspeknya.

Dewasa ini psikologi berpegang pada kenyataan hakiki, bahwa manusia

adalah makhluk yang terus-menerus merealisasikan diri dalam suatu alam

(lingkungan), yang tidak henti-hentinya selalu melakukan kontak dengan alam

sekitarnya, dan tidak berisolasi. Manusia bukan sekedar hidup melainkan adalah suatu

“eksistensi”. Psikologi sekarang menyelidiki manusia dalam hidupnya sehari-hari,

diberbagai bidang / lapangan tempat ia hidup seperti, bekerja, belajar, berelasi dengan

manusia lain, dengan benda-benda, bahkan dengan alamnya. Sedangkan Objek

Psikologi meliputi : tingkah laku dan penghayatan manusia dalam hubungan dengan

situasinya1

Sedangkan kata “Perkembangan” mempunyai arti suatu proses tertentu, yaitu

suatu proses yang menuju kedepan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali 2. Pada

dasarnya perkembangan itu terjadi pada semua makhluk hidup, dalam

perkembangannya manusia, ada 2 hal yang mengalami perkembangan yaitu

Page 3: Makalah Bayi Dan Anak

perkembangan biologis dan perkembangan psikis, namun perkembangan tersebut

tidaklah sama, diantara individu-individu tersebut ada yang perkembangannya lebih

cepat ada juga yang lambat, hal ini tergantung dari beberapa faktor yang

mempengaruhinya.

Didalam perkembangannya, manusia mengalami beberapa tahap atau fase-

fase perkembangan, berikut ini adalah fase-fase perkembangan Manusia sejak

kelahirannya sampai menuju dewasa menurut beberapa para ahli.

Menurut J. Byl yang dikutip Agus Sujanto3 berpendapat bahwa fase

perkembangan manusia meliputi :

1. Fase orok (Usia 0 bulan sampai 2 minggu)

2. Fase tetek (Usia 0 bulan sampai 2 tahun)

3. Fase mencoba (Usia 1 tahun sampai 4 tahun)

4. Fase menentang I (Usia 3 sampai 4 tahun)

5. Fase bermain (Usia 4 sampai 7 tahun)

6. Fase anak sekolah (Usia 7 Tahun sampai 12 tahun)

7. Fase pueral (Usia 11 Tahun sampai –14 Tahun untuk anak putri) dan (Usia 11

tahun sampai 15 tahun untuk anak putra)

8. Fase pubertas (+ 15,0-18,0) untuk anak putri dan (18,0-24,0) untuk anak putra

(Fase menentang II)

Sedangkan menurut Kohnstamm yang dikutip oleh B. Simanjuntak dan Dra.

I.L. Pasaribu4 menyebutkan bahwa fase-fase perkembangan manusia terdiri dari :

Page 4: Makalah Bayi Dan Anak

1. Masa bayi dan kanak-kanak : 0.0-7.0 tahun

a. Masa bayi : 0.0-1.0 tahun

b. Masa kanak : (1) masa vital (0.0-2.0 tahun) dan masa estesis (2.0-7.0 tahun)

2. Masa sekolah / intelektual : 7.0-13.0 tahun

3. Masa Sosial :

a. Pueral 13.0-14.0 tahun

b. Prae-pubertas 14.0-15.0 tahun

c. Pubertas 15.0-18.0 tahun

d. Adoselen 18.0-21.0 tahun

Dan menurut Aristoteles5 pembagian fase perkembangan lebih sederhana yaitu

: perkembangan anak dari lahir sampai dewasa dibagi menjadi beberapa periode yaitu

:

1. Masa Anak kecil-masa bermain (0.0-7.0 tahun)

2. Masa anak, masa belajar (7.0-14.0 tahun)

3. Masa pubertas, masa menuju dewasa (14.0-21.0 tahun)

Tiap-tiap fase yang disampaikan para ahli diatas tidak sama pembagian

waktunya. Tetapi apabia diperhatikan terdapat kelompok waktu dalam satu periode,

dimulai dari bayi yang baru lahir menjadi dewasa. Dan setiap fase tersebut masing-

masing mempunyai ciri perkembangan sendiri-sendiri.

Page 5: Makalah Bayi Dan Anak

Fase Bayi merupakan fase perkembagan pertama manusia di muka bumi,

sebagai manusia baru, bayi dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, seakan-akan

pasif, dan pada fase ini seluruh waktunya dihabiskan hanya dengan tidur, minum

serta makan, berperilaku spontan serta bereaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Pernyataan diatas sesuai dengan Firman Allah dalam Surat An-Nahl Ayat : 78

yang berbunyi :

Artinya :

“Dan Allah Mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui

sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu

bersyukur (78).

Sedangkan Fase kanak-kanak merupakan kelanjutan dari fase bayi, fase

kanak-kanak lebih dikenal dengan istilah fase prasekolah dan sekolah.

Sebelum masalah perkembangan pada bayi dan kanak-kanak penulis jelaskan

lebih lanjut, Berikut ini adalah prinsip-prinsip perkembangan6 :

1. Perkembangan tidak terbatas dalam arti tumbuh menjadi besar tetapi mencakup

rangkaian perubahan yang bersifat progresif, teratur, koheren dan

berkesinambungan. Jadi antara satu tahap dengan tahap yang berikutnya tidak

terlepas atau tidak berdiri sendiri-sendiri.

Page 6: Makalah Bayi Dan Anak

2. Perkembangan dimulai dari respons-respons yang sifatnya umum menuju ke yang

khusus. Contohnya, seorang bayi mula-mula akan bereaksi tersenyum bila

melihat setiap wajah manusia. Dengan bertambahnya usia bayi, ia mulai bisa

membedakan wajah-wajah tertentu.

3. Manusia merupakan totalitas (kesatuan), sehingga akan ditemui kaitan erat antara

perkembangan aspek fisik-motorik, mental, emosi dan sosial. Perhatian yang

berlebihan atas satu segi akan mempengaruhi segi yang lain. Dimisalkan orangtua

yang terlalu mengutamakan segi mental (misalnya kecerdasan) menyebabkan

anak dibesarkan dalam suasana yang penuh dengan aturan-aturan, tuntutan-

tuntutan atau kegiatan-kegiatan yang semuanya ditujukan untuk menunjang

keberhasilan dibidang intelektual. Anak mungkin akan berhasil menjadi “bintang

pelajar”, tetapi apakah pernah ditelaah bagaimana kondisi fisiknya, bagaimana

kehidupan emosi dan sosialnya? Apakah anak ini lincah, ceria dan bahagia seperti

anak-anak lain seusianya?

4. Setiap orang mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung secara

berantai. Meskipun tidak ada garis pemisah yang jelas antara satu fase dengan

fase lainnya, tahapan perkembangan ini sifatnya universal. Dalam perkembangan

bicara misalnya, sebelum seorang anak fasih berkata-kata terlebih dahulu ia akan

mengoceh.

5. Setiap fase perkembangan memiliki ciri dan sifat yang khas sehingga ada tingkah

laku yang dianggap sebagai tingkah laku buruk atau kurang sesuai yang

sebenarnya merupakan tingkah laku yang masih wajar untuk fase tertentu itu.

Setelah seorang anak melewati masa bayi dimana ia mula-mula tidak berdaya,

Page 7: Makalah Bayi Dan Anak

dengan dikuasai dan diperbolehkan kemampuan baru menyebabkan bayi ini

menjadi lebih ingin mandiri.

6. Karena pola perkembangan mengikuti pola yang pasti, maka perkembangan

seseorang dapat diperkirakan. Seorang anak yang dilahirkan dengan faktor

bawaan yang “kurang” dari anak lain, dalam perkembangan selanjutnya akan

menampakkan suatu kecenderungan perkembangan yang relatif lebih lambat dari

anak seusianya.

7. Perkembangan terjadi karena faktor kematangan dan belajar dan perkembangan

dipengaruhi oleh faktor-faktor (bawaan) dan faktor luar (lingkungan, pengalaman,

pengasuhan).

8. Setiap individu berbeda, dengan lain perkataan setiap orang itu khas, tidak akan

ada dua orang yang tepat sama meskipun berasal dari orang tua yang sama.

c. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu mengungkapkan berbagai proses perkembangan yang terjadi pada

individu khususnya bayi dan kanak-kanak.

2. Tujuan Khusus

a. Sebagai Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Semester III Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Yayasan Pendidikan Islam Lahat Tahun 2007-

2008.

Page 8: Makalah Bayi Dan Anak

d. Manfaat Penulisan

Sebagai sarana menambah pengetahuan dalam mengenal lebih dekat

berbagai proses perkembangan manusia yang terjadi pada fase bayi dan anak-anak.

e. Ruang Lingkup Penulisan

Berdasarkan ketentuan dari Dosen Pembimbing Mata Kuliah Psikologi

Perkembangan maka ruang lingkup penulisan kami batasi hanya pada “Proses

perkembangan Individu pada Bayi dan Kanak-kanak”.

f. Permasalahan

Fase Perkembangan pada bayi dan anak merupakan fase yang sangat

penting dalam perkembangan Manusia, oleh karena itu berdasarkan latar belakang

yang sudah penulis sampaikan diatas, dapatlah penulis catat beberapa permasalahan

sebagai berikut :

1. Berapakah Batasan Umur antara yang disebut bayi dan yang disebut Kanak-

kanak?

2. Bagaimana Tahap-tahap dan ciri-ciri perkembangan pada bayi dan anak? dan

3. Faktor Apa sajakah yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan bayi dan

anak?

Page 9: Makalah Bayi Dan Anak

g. Sistematika Penulisan

Pada Karya Tulis ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Terdiri dari : Latar Belakang Penulisan, Tujuan Penulisan,

Manfaat Penulisan, Ruang Lingkup Penulisan, Permasalahan Dan

Sistematika Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

Pada Bab ini membahas tentang beberapa permasalahan yang

disampaikan pada Sub-bab permasalahan.

BAB IV : PENUTUP

Meliputi Kesimpulan dan Saran

Endnote

Daftar Pustaka

Page 10: Makalah Bayi Dan Anak

BAB II

PEMBAHASAN

1. BATASAN USIA ANTARA BAYI DAN KANAK-KANAK

Sebagaimana telah penulis sampaikan diatas bahwa Bayi Merupakan manusia

baru yang usianya dihitung mulai 0 s.d 2 tahun. Menurut para ahli, Pada fase ini

terbagi lagi menjadi beberapa fase perkembangan, yaitu 0.0-0.2 Minggu disebut

dengan fase orok, sedangkan 0.0-2.0 disebut dengan fase tetek atau fase bayi atau

masa vital, pada fase bayi ini terbagi lagi beberapa fase yang disebut dengan fase pra-

bicara dimana ada 4 tahap yang akan dilalui yaitu :

1. Pra mengoceh (berupa tangisan dan bunyi-bunyian bahasa tertentu)

2. Mengoceh (sekitar 6-12 bulan)

3. Kalimat satu kata (12-15 bulan)

4. Kalimat dua kata (terjadi bila anak telah memiliki perbendaharaan kata sebanyak

+50 kata).

Sedangkan masa kanak-kanak dibagi kedalam beberapa masa yaitu :

2. Masa Kanak-kanak dihitung mulai usia 2.0-7.0 Tahun

3. Masa Sekolah/intelektual dihitung mulai dari usia 7.0-13 Tahun

4. Masa pubertas menuju dewasa dihitung mulai dari usia 14-21 Tahun

Page 11: Makalah Bayi Dan Anak

2. TAHAP-TAHAP DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN PADA BAYI DAN

ANAK

Penulis akan menguraikan perkembangan anak pada masa bayi dan masa awal

kanak-kanak (yang merupakan kelanjutan dari masa bayi dan berakhir saat anak

matang secara seksual).

1. Pada Masa Bayi

Pertumbuhan pada masa bayi terlihat menonjol dalam fisik maupun

psikologis. Lambat laun, melalui perkembangannya seorang bayi mulai

menurunkan ketergantungannya dengan kemampuan untuk bisa duduk, berdiri,

berjalan, berlari serta memanipulasi objek disekitarnya. Masa bayi sesungguhnya

merupakan fondasi dari periode kehidupan mendatang, yakni fondasi dari

berbagai pola perilaku, sikap dan emosinya. Masa bayi juga merupakan usia yang

rapuh, baik untuk fisik, penyakit maupun kecelakaan serta perkembangan

psikologisnya.

Tugas perkembangan pada masa bayi adalah :

1. Belajar berjalan,

2. Memakan makanan yang keras,

3. Mampu mengontrol organ-organ tubuhnya,

4. Mencapai kemantapan fisiologis baik untuk makan dan tidur,

5. Belajar berbicara,

6. Belajar berhubungan secara emosional dengan orang tua dan saudara-

saudaranya, dan

Page 12: Makalah Bayi Dan Anak

7. Pada akhir masa bayi bayi telah mampu berkata-kata dengan

pengucapan yang baik dan benar serta

8. Memiliki kemampuan memahami pembicaraan orang lain dan

menjalin komunikasi dalam tingkatan tertentu.

Perkembangan fisik pada masa bayi merupakan salah satu yang menonjol

dari dua periode lain dalam kehidupan manusia, yang penting untuk diketahui

pada masa bayilah pola-pola dasar fisiologis terbentuk seperti makanan, tidur dan

eliminasi secara mantap meskipun pembentukan kebiasaan masih akan

berlangsung. Perkembangan yang menonjol pada proses perkembangan bayi dan

Anak-anak adalah meliputi :

1. Perkembangan bicara

Perkembangan pada masa bayi yang menonjol adalah dalam

tiga bentuk, yaitu menangis, meracau dan gesterus (gerak-gerik).

Meracau muncul saat bayi berusia enam bulan dalam bentuk

mengkombinasikan bunyi hidup dan bunyi masti seperti ma-ma, da-da

atau na-na yang mencapai puncaknya saat bayi berusia delapan bulan

untuk akhirnya secara bertahap berubah menjadi kata-kata jelas.

Sedangkan gerak-gerik digunakan bayi sebagai pengganti bicara.

Meskipun bayi telah mampu untuk berbicara, gerak-gerik ini akan

terus berlanjut dan dikombinasikannya dengan kata-kata yang

diketahuinya.

Page 13: Makalah Bayi Dan Anak

2. Perkembangan emosi

Perkembangan emosi pada bayi, pada awalnya tampil

sederhana. Bayi yang berbeda akan memberikan respons yang tidak

sama pada rangsangan yang datang dan bergantung pada pengalaman

sebelumnya. Banyak faktor yang mempengaruhi respons emosional

pada bayi yang tidak saja bergantung pada kondisi fisik dan mentalnya

saat rangsangan itu terjadi, namun juga seberapa berhasilnya

rangsangan tersebut memenuhi kebutuhan dirinya.

3. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial pada masa bayi memegang peranan

penting untuk menentukan hubungan sosialnya pada masa mendatang

serta pola perilaku pada orang lain. Rumah merupakan pusat tempat

bayi dibesarkan dan untuk itu dirumah pulalah pondasi hubungan

sosial tersebut terbentuk. Beberapa penelitian sosial menunjukkan

betapa pentingnya pondasi sosial ini terbentuk pada masa bayi.

Beberapa respons sosial bayi pada orang dewasa dapat disebut sebagai

berikut7:

a. Pada usia 2-3 bulan bayi sudah dapat membedakan antara orang

dan bukan orang, serta orang-orang manakah yang dapat

memenuhi kebutuhan dirinya, ia akan merasa puas jika bersama

orang lain dan merasa tidak puas jika ditinggal sedirian namun

bayi belum menunjukkan keberpihakan pada seseorang.

Page 14: Makalah Bayi Dan Anak

b. Pada usia 4-5 bulan bayi mau digendong oleh siapa saja yang

mengangkatnya serta mampu bereaksi secara berbeda terhadap

suara yang keras maupun ramah serta senyuman maupun sungutan.

c. Pada usia 6-7 bulan bayi dapat membedakan antara temannya dan

orang asing dengan memberikan senyuman atau menunjukkan

ketakutan. Bayi mulai memasuki usia malu-malu (shy age). Ia

mulai terikat pada emosional dengan ibunya dan menunjukkan

ketidakramahannya pada orang lain. Sedangkan dengan bayi lain ia

mampu memberikan senyuman dan menunjukkan minatnya

melalui jeritan yang diberikan.

d. Pada usia 8-9 bulan bayi berusaha untuk berbicara, bergerak-gerik

dan melakukan gerakan sederhana pada orang lain. Antara usia 9-

13 bulan reaksinya terhadap bayi lain adalah mencontoh gerak-

gerik maupun suara, serta menunjukkan kemarahannya jika

mainannya dirampas oleh temannya, meskipun ia sendiri mulai

menunjukkan kebersamaannya dengan orang lain.

e. Pada usia 12 bulan bayi telah bereaksi terhadap perkataan “tidak”.

f. Pada usia 16-18 bulan bayi menunjukkan sikap negatifnya atau

keras kepalanya terhadap larangan atau permintaan dari orang

dewasa, yang tampak terlihat dari kemarahannya maupun

penolakan fisiknya. Sedangkan pada bayi lain terlihat reaksi bahwa

ia sudah mulai mengurangi rebutan mainan dengan bayi lain dan

Page 15: Makalah Bayi Dan Anak

mau membagi serta menunjukkan keinginannya untuk bermain

bersama.

g. Pada usia 22-24 bulan bayi mulai bekerja sama dengan sejumlah

kegiatan rutin seperti mandi, memakai pakaian, serat makan. Ia

juga lebih menunjukkan minat bermain bersama bayi lainnya dan

menggunakan permainan untuk memantapkan hubungannya

tersebut.

4. Perkembangan Moral :

Perkembangan moral pada bayi belum terlihat, seorang bayi

adalah nonmoral, yaitu perilakunya tidak dipandu dengan atau oleh

standar moral. Belajar untuk berperilaku secara sosial merupakan

suatu proses yang panjang dan lambat. Namun, bagaimana hal ini

dibentuk sejak masa bayi? Keterbatasan inteligensi yang dimiliki

membuat bayi pada awalnya menilai salah dan betul melalui sakit

atau tidaknya yang ia rasakan dari akibatnya bagi orang lain.

Seorang bayi belum memiliki rasa bersalah karena belum

mempunyai kemampuan untuk menilai hal tersebut.

Perkembangan pemahaman bukan sesuatu yang datang

otomatis begitu saja pada bayi. Hal ini diperolehnya melalui

pengamatan yang diolahnya kembali dengan kapasitas inteligensi

yang dimilikinya.

Page 16: Makalah Bayi Dan Anak

2. Masa Kanak-kanak

Masa kanak-kanak dimulai saat bayi berakhir sampai dengan usia 13

tahun. Itulah sebabnya, ini merupakan masa yang penuh dengan persoalan bagi

orang tua disebabkan anak sudah mulai ingin menunjukkan kebebasannya sebagai

individu.

Masa ini ditunjukkan dalam bentuk sikap keras kepala, melawan, tidak

patuh, merasa diganggu mimpi buruk, ketakutan yang tidak masuk akal, dan

cemburu yang tidak beralasan.

Beberapa nama yang diberikan untuk masa ini adalah8 :

1. Preschool age, yaitu masa sebelum masuk sekolah, pada masa ini Orang tua

menanamkan berbagai tekanan-tekanan yang bersifat pembelajaran kepada

anak.

3. Pregang age, yaitu pada masa ini anak-anak sudah mulai mengenal dan

belajar pada hal-hal yang menyangkut kepada perilaku sosial.

4. Explorative age, yaitu masa yang menunjuk pada minat yang besar dari anak

untuk bertanya apa saja yang ada disekitarnya

5. Imitative age, yaitu masa yang menunjuk pada kecenderungan anak untuk

mengikuti cara bicara atau perilaku apa saja yang ada disekitarnya

6. Creative age, yaitu masa yang menunjuk pada setiap anak yang tampak lebih

kreatif.

Page 17: Makalah Bayi Dan Anak

Perkembangan fisik yang ideal dikembangkan pada usia awal masa

kanak-kanak adalah

1. Belajar keterampilan menggunakan tangan dan kaki

Belajar keterampilan yang meliputi keterampilan tangan dan

kaki. Keterampilan yang berkaitan dengan tangan adalah kemampuan

anak untuk bisa menggunakan sendok dan memasukkannya kedalam

mulut, memakai pakaiannya sendiri, menyisir rambut, menggunakan

gayung dan memakai sabun untuk mandi, mengikat tali sepatu maupun

mengancingkan kancing bajunya. Diharapkan pada usia ini anak

sudah masuk TK ia telah mampu melakukan hal-hal diatas dengan

baik pada usia 5-6 tahun dapat dengan tepat melempar dan menangkap

bola. Anak pada usia ini juga diharapkan sudah bisa menggunting,

menggoreskan pensil dan crayon, melipat kertas, mengecat gambar

dalam poa tertentu. Sedangkan untuk keterampilan kaki, anak-anak

diharapkan mampu untuk melompat, berlari dan akhirnya memanjat

serta keterampilan lainnya seperti menari maupun sepatu roda. Pada

usia 3-4 tahun, seorang anak diharapkan telah mampu untuk diajarkan

naik seperda roda tiga dan berenang.

Page 18: Makalah Bayi Dan Anak

2. Perkembangan Bicara

Perkembangan bicara terlihat meningkat dalam usia ini. Jika

mula-mula anak bersifat egosentrik dan ia hanya banyak bebicara

mengenai dirinya sendiri, keluarga maupun hal-hal yang menjadi

miliknya, maka pada usia tiga tahun anak mulai bicara dengan orang

lain.

3. Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi, anak pada usia ini adalah anak yang

tingkat emosinya sudah menonjol, diantaranya mudah mengambek,

maupun hal-hal yang lainnya yang bersifat emosi yang mana pada

akhirnya anak sulit untuk ditangani. Hal ini jelas terlihat saat anak

berusia 2 ½ tahun sampai 3 ½ tahun, 5 ½ tahun dan 6 ½ tahun. Emosi

yang muncul bercirikan temperamen marah yang diikuti dengan rasa

takut dan marah yang tidak jelas karena cemburu.

4. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial pada usia ini diawali dengan bermain

secara paralel, dimana terlihat anak bermain seolah-olah bermain

dengan temannya naum ternyata asyik dengan permainannya sendiri.

Page 19: Makalah Bayi Dan Anak

5. Perkembangan Moral

Perkembangan moral pada anak masih bergantung pada orang

lain, perilaku yang ditampilkan tanpa dipikirkan dahulu,

ketidakmatangannya membuat anak tidak merasa bersalah jika ia

kedapatan berbuat salah. Disiplin yang ditanamkan orang tua sangat

membantu anak dalam mengembangkan moral yang baik pada tahap

selanjutnya.

3. FAKTOR YANG MENENTUKAN PERKEMBANGAN BAYI DAN ANAK?

Masalah perkembangan (developmental) merupakan bagian dar ilmu

psikologi yang menitikberatkan pada pemahaman proses-proses dasar serta dinamika

perilaku manusia dalam berbagai tahap kehidupan. Cakupan dari psikologi

perkembangan ini adalah masalah pertumbuhan dan kematangan individu baik segi

kognitif, emosi maupun struktru pribadinya.

Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari

potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-

ciri yang baru. Didalam istilah perkembangan juga mencakup konsep usia, yang

diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.

Perkembangan yang terjadi akan membentuk pola tertentu dalam setiap

tahapan-tahapan kehidupan yang tidak saja untuk perilaku aktual semata-mata,

namun juga untuk pertumbuhan dan penyesuaian yang akan datang. Konsep diri,

tujuan hidup, serta aspirasi yang akan dicapai sangat dipengarui oleh hubungan

Page 20: Makalah Bayi Dan Anak

individu dengan orang tua, teman sebaya maupun kekuatan motivasi yang ia terima

selama masa kanak-kanak.

Berdasarkan uraian diatas, penulis akan menjelaskan faktor-faktor yang

menjadi penentu dalam proses perkembangan individu. Seperti yang telah kita

ketahui bahwa kondisi si calon Ibu selama masa prenatal adalah penting, baik dari

segi nutrisi maupun dari segi emosionalnya. Selama mengandung, sicalon ibu ada

dalam derajat emosional yang tinggi, ia membutuhkan dorongan, penerimaan serta

pengertian, baik dari suami serta tokoh lain yang signifikan untuk memuluskan calon

ibu secara total melakukan penyesuaian diri.

Makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh bagi janin. Kesalahan

makanan dapat menyebabkan ibu dan calon bayi menderita.

Kemudian adalah faktor lingkungan keluarga, lingkungan keluarga dalam hal

ini termasuk peran ayah, ibu. Peran ibu meliputi hal-hal seperti mengasuh dan

menjaga anak, memberikan afeksi dan perlindungan, memberikan rangsangan dan

pendidikan. Ayah dan ibu seharusnyalah saling bahu membahu mengurus anak.

Tugas ayah tradisional adalah melindungi keluarga dan mencari nafkah, namun

kemudian diperluas dalam hal-hal yang menyangkut pendidikan anak.

Ayah biasanya menerapkan disiplin dengan menggunakan otoritasnya,

merangsang orientasi realitas anak, ia mengajarkan dan mendidik anak dalam hidup

yang realistis, sedangkan ibu dengan kecenderungannya untuk memberikan

kesenangan pada keinginan anak dan merupakan pendorong bagi anak-anaknya.

Page 21: Makalah Bayi Dan Anak

Becker8 seorang ahli mengatakan bahwa : dalam melakukan kategori terhadap

disiplin yang ditanamkan oleh orang tua pada anaknya dalam tiga dimensi, Dimensi

pertama, yaitu orang tua yang membatasi anak dengan orang tua yang membolehkan,

Dimensi kedua, orang tua yang hangat dan orang tua yang tidak hangat, Dimensi

ketiga, orang tua yang tenang dengan orang tua yang cemas.

Konsep diri anak juga dipengaruhi oleh model orang tuanya. Menurut

penelitian yang dilakukan beberapa pakar bahwa buruknya hubungan orang tua

dengan anak akan mempengaruhi sikap agresif dan disiplin anak disekolah. Demikian

pula sebaliknya, bahwa adanya afeksi, penerimaan dan kehangatan yang diterima oleh

anak dari ayah serta ibunya terlihat dari adanya penyesuaian diri dan nilai prestasi

akademik yang baik dari anak sekolah.

Pengaruh orang tua pada anak akan lambat laun berkurang dengan muali

masuknya anak kesekolah, saat ia dipengaruhi oelh teman sebayanya serta media

massa yang ada. Pengaruh teman mulai dirasakan pada saat anak berusia 4 tahun

bersamaan tumbuhnya kebutuhan untuk bermain dengan teman sebayanya. Teman

sebayanya mempengaruhi pikiran, perasaan dan aspirasi anak maupun bagaimana

cara ia memberi, menerima, menanti gilirannya serta menghadapi kemenangan

maupun berbesar hati jika menghadapi kekalahan.

Sedangkan pengaruh media masa dan televisi sudah sama-sama kita akui

memiliki kekuatan yang sangat besar pengaruhnya terhadap anak, lebih-lebih jika

kedua orang tuanya super sibuk, ayah sibuk dikantor dan ibu sibuk meniti karier

diluar rumah.

Page 22: Makalah Bayi Dan Anak

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebagai akhir dari makalah yang penulis sampaikan diatas, berikut ini penulis

akan menyimpulkan bebrapa point penting mengenai proses perkembangan individu

pada tahap bayi dan kanak-kanak, yaitu

1. Istilah Psikologi berasal dari kata-kata Yunani yaitu “Psyche” yang artinya

“Jiwa”, dan “logos” yang berarti “Ilmu, jadi secara Harfiah, Psikologi berarti Ilmu

Jiwa atau Ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan.

2. Sedangkan kata “Perkembangan” mempunyai arti suatu proses tertentu, yaitu

suatu proses yang menuju kedepan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali2.

Pada dasarnya perkembangan itu terjadi pada semua makhluk hidup, dalam

perkembangannya manusia, ada 2 hal yang mengalami perkembangan yaitu

biologis dan perkembangan psikis, namun perkembangan tersebut tidaklah sama,

diantara individu tersebut ada yang lebih cepat ada juga yang lambat, hal ini

tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya.

3. Didalam perkembangannya, manusia mengalami beberapa tahap atau fase-fase

perkembangan. Tiap-tiap fase yang disampaikan para ahli diatas tidak sama

pembagian waktunya. Tetapi apabia diperhatikan terdapat kelompok waktu dalam

satu periode, dimulai dari bayi yang baru lahir menjadi dewasa. Dan setiap fase

tersebut masing-masing mempunyai ciri perkembangan sendiri-sendiri.

Page 23: Makalah Bayi Dan Anak

4. Fase Bayi merupakan fase perkembagan pertama manusia di muka bumi, sebagai

manusia baru, bayi dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, seakan-akan pasif,

dan pada fase ini seluruh waktunya dihabiskan hanya dengan tidur, minum serta

makan, berperilaku spontan serta bereaksi dengan lingkungan sekitarnya.

5. Fase kanak-kanak merupakan kelanjutan dari fase bayi, fase kanak-kanak lebih

dikenal dengan istilah fase prasekolah dan sekolah.

6. Bayi Merupakan manusia baru yang usianya dihitung mulai 0 s.d 2 tahun.

Menurut para ahli, Pada fase ini terbagi lagi menjadi beberapa fase

perkembangan, yaitu 0.0-0.2 Minggu disebut dengan fase orok, sedangkan 0.0-2.0

disebut dengan fase tetek atau fase bayi atau masa vital, pada fase bayi ini terbagi

lagi beberapa fase yang disebut dengan fase pra-bicara dimana ada 4 tahap yang

akan dilalui yaitu : (1) Pra mengoceh (berupa tangisan dan bunyi-bunyian bahasa

tertentu), (2) Mengoceh (sekitar 6-12 bulan), (3) Kalimat satu kata (12-15 bulan),

(4) Kalimat dua kata (terjadi bila anak telah memiliki perbendaharaan kata

sebanyak +50 kata).

7. Sedangkan masa kanak-kanak dibagi kedalam beberapa masa yaitu : (1) Masa

Kanak-kanak dihitung mulai usia 2.0-7.0 Tahun, (2) Masa Sekolah/intelektual

dihitung mulai dari usia 7.0-13 Tahun, (3) Masa pubertas menuju dewasa dihitung

mulai dari usia 14-21 Tahun.

8. Pada Masa Bayi Pertumbuhan pada masa bayi terlihat menonjol dalam fisik

maupun psikologis. Masa bayi juga merupakan usia yang rapuh, baik untuk fisik,

penyakit maupun kecelakaan serta perkembangan psikologisnya.

Page 24: Makalah Bayi Dan Anak

9. Perkembangan Emosi, anak pada usia ini adalah anak yang tingkat emosinya

sudah menonjol, diantaranya mudah mengambek, maupun hal-halyang lainnya

yang bersifat emosi yang mana pada akhirnya anak sulit untuk ditangani. Hal ini

jelas terlihat saat anak berusia 2 ½ tahun sampai 3 ½ tahun, 5 ½ tahun dan 6 ½

tahun. Emosi yang muncul bercirikan temperamen marah yang diikuti dengan

rasa takut dan marah yang tidak jelas karena cemburu.

B. SARAN-SARAN

Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari Makalah yang penulis buat

ini, hedaknya Pembaca Memberikan Kritik dan saran serta melakukan Pengkajian

Ulang (diskusi) terhadap penulisan sehingga penulis terhindar dari Kekeliruan.

Page 25: Makalah Bayi Dan Anak

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi perkembangan anak : mengenal sifat, bakat

dan kemampuan anak. Jakarta : Grasindo

D. Gunarsa, Singgih dan Yulia Singgi D Gunarsa. 2003. Psikologi Perkembangan anak

dan remaja. Jakarta : Gunung Mulya.

Jamaal ‘Abdur Rahman. 2005. Tahapan mendidik anak. Bandung : Irsyad Baitus Salam

Paimun, Noor Suparyanti, Etty Kartikawati. 1995. Psikologi Perkembangan. Jakarta :

Direktorat Jederal Pembinaan Kelembagaan Agama Silam Departemen Agama.

.

Page 26: Makalah Bayi Dan Anak

Endnote

1 Paimun, Noor Suparyanti, Etty Kartikawati. 1995. Psikologi Perkembangan Hal : 3-4

2 Paimun, Noor Suparyanti, Etty Kartikawati. 1995. Psikologi Perkembangan Hal : 35

3 Paimun, Noor Suparyanti, Etty Kartikawati. 1995. Psikologi Perkembangan Hal : 59

4 Paimun, Noor Suparyanti, Etty Kartikawati. 1995. Psikologi Perkembangan Hal : 59-60

5 Paimun, Noor Suparyanti, Etty Kartikawati. 1995. Psikologi Perkembangan Hal : 60

6 D. Gunarsa, Singgih dan Yulia Singgi D Gunarsa. 2003. Psikologi Perkembangan anak

dan remaja. Hal : 4-6

7 Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi perkembangan anak : mengenal sifat, bakat

dan kemampuan anak. Hal : 19

8 Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi perkembangan anak : mengenal sifat, bakat

dan kemampuan anak. Hal 13