MANAJEMEN BENCANA

6
MANAJEMEN BENCANA Pendahuluan Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana yang sangat tinggi dan juga sangat bervariasi dari aspek jenis bencana. Kondisi alam tersebut serta adanya keanekaragaman penduduk dan budaya di Indonesia menyebabkan timbulnya risiko terjadinya bencana alam, bencana ulah manusia dan kedaruratan kompleks, meskipun disisi lain juga kaya akan sumberdaya alam. Pendahuluan Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Siklus penanggulangan bencana Manajemen bencana : 1. Pra bencana yang meliputi: situasi tidak terjadi bencana situasi terdapat potensi bencana 2. Saat Tanggap Darurat yang dilakukan dalam situasi terjadi bencana 3. Pascabencana yang dilakukan dalam saat setelah terjadi bencana

description

idk

Transcript of MANAJEMEN BENCANA

Page 1: MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN BENCANA

Pendahuluan

Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana yang sangat tinggi dan juga sangat bervariasi dari aspek jenis bencana.

Kondisi alam tersebut serta adanya keanekaragaman penduduk dan budaya di Indonesia menyebabkan timbulnya risiko terjadinya bencana alam, bencana ulah manusia dan kedaruratan kompleks, meskipun disisi lain juga kaya akan sumberdaya alam.

Pendahuluan

Bencana

Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Siklus penanggulangan bencana

Manajemen bencana :

1. Pra bencana yang meliputi:

situasi tidak terjadi bencana

situasi terdapat potensi bencana

2. Saat Tanggap Darurat yang dilakukan dalam situasi terjadi bencana

3. Pascabencana yang dilakukan dalam saat setelah terjadi bencana

Page 2: MANAJEMEN BENCANA

Manajemen pra bencana

A. Situasi Tidak Terjadi BencanaSituasi tidak ada potensi bencana yaitu kondisi suatu wilayah yang berdasarkan analisis kerawanan bencana pada periode waktu tertentu tidak menghadapi ancaman bencana yang nyata.

1. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi tidak terjadi bencana meliputi : perencanaan penanggulangan bencana;

2. pengurangan risiko bencana;

3. pencegahan;

4. pemaduan dalam perencanaan pembangunan;

5. persyaratan analisis risiko bencana;

6. pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang;

7. pendidikan dan pelatihan; dan

8. persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.

1. Perencanaan Penanggulangan Bencana

2. Pengurangan risiko bencanaDilakukan untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul, terutama dilakukan pada situasi tidak terjadi bencana

Kegiatan meliputi :a. Pengenalan dan pemantauan risiko bencanab. Perencanaan partisipatif penanggulangan bencanac. Pengembangan budaya sadar bencana

Page 3: MANAJEMEN BENCANA

d. Peningkatan komitmen terhadap pelaku penanggulangan bencanae. Penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana

3. PencegahanIdentifikasi dan pengenalan secara pasti terhadap sumber bahaya atau ancaman bencanaKontrol terhadap penguasaan & pengelolaan SDA yang secara tiba2 dan atau berangsur berpotensi menjadi sumber bahaya bencanaPemantauan penggunaan teknologi yang secara tiba2 dan atau berangsur berpotensi menjadi sumber atau bahaya bencana. Penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup. Penguatan ketahanan sosial masyarakat

4. Pemaduan dalam perencanaan pembangunan5. Mencantumkan unsur – unsur rencana penanggulangan bencana ke dalam rencana

pembangunan pusat dan daerah6. Persyaratan analisis risiko bencana7. Ditetapkan oleh BNPB8. BNPB melakukan pemantauan & evaluasi atas pelaksanaan analisis risiko

pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang

Dilakukan untuk mengurangi risiko bencana

Mencakup :

Pemberlakuan peraturan tentang penataan ruang

Standar keselamatan

Penerapan sanksi terhadap pelanggar

B. Situasi Terdapat Potensi Bencana

1. Kesiapsiagaan

2. Peringatan Dini

3. Mitigasi Bencana

1. Kesiapsiagaan2. Kesiapsiagaan adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana

melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna

Meliputi :• Penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana• Pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini• Penyediaan & penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar• Pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat• Penyiapan lokasi evakuasi

Page 4: MANAJEMEN BENCANA

• Penyusunan data akurat, informasi, & pemutakhiran prosedur tetap tanggap darurat bencana.

• Penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan peralatan untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana.

3. Peringatan diniPeringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang. Dilakukan melalui :

a. Pengamatan gejala bencanab. Analisis hasil pengamatan gejala bencanac. Pengambilan keputusan oleh pihak yang berwenangd. Penyebarluasan informasi tentang peringatan bencanae. Pengambilan tindakan oleh masyarakat

4. Mitigasi bencanaMitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana Untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencanaDilakukan melalui ;

1. Pelaksanaan pentaan ruang2. Pengaturan pembangunan, pembangunan ifrastruktur, tata bangunan3. Penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, & pelatihan baik secara konvensional

maupun modernPilihan tindakan penanggulangan bencana

Mitigasi pasif

1. Penyusunan peraturan perundang-undangan2. Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masalah.3. Pembuatan pedoman/standar/prosedur4. Pembuatan brosur/leaflet/poster5. Penelitian / pengkajian karakteristik bencana6. Pengkajian / analisis risiko bencana7. Internalisasi PB dalam muatan lokal pendidikan8. Pembentukan organisasi atau satuan gugus tugas bencana9. Perkuatan unit-unit sosial dalam masyarakat, seperti forum10. Pengarus-utamaan PB dalam perencanaan pembangunan

Mitigasi aktif

1.Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya,larangan memasuki daerah rawan bencana dsb.2. Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan tentang penataan ruang, ijin mendirikan bangunan (IMB), dan peraturan lain yang berkaitan dengan pencegahan bencana.

Page 5: MANAJEMEN BENCANA

3. Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat.4. Pemindahan penduduk dari daerah yang rawan bencana ke daerah yang lebih aman.5. Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat.6. Perencanaan daerah penampungan sementara dan jalur-jalur evakuasi jika terjadi bencana.7. Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untukmencegah, mengamankan dan mengurangi dampak yangditimbulkan oleh bencana, seperti: tanggul, dam, penahan erosi pantai, bangunan tahan gempa dan sejenisnya.