MANAJEMEN

7
Mana yang Terbaik : S -Curve, CPM, atau EVM? Posted on March 18, 2011 by budisuanda S-Curve yang praktis telah lama digunakan pada proyek Pemerintah maupun Swasta. Bar Chart dan turunannya yaitu CPM yang lebih akurat dijadikan persyaratan dalam mengajukan penawaran proyek, namun jarang digunakan p ada pelaksanaa nnya. EVM (Earned Value Method) ya ng cukup kompleks bahkan ³nyaris tak terdengar´. Lalu sebenarnya yang manakah yang harus digunakan? Seperti yang telah dibahas dalam tulisan sebelumnya bahwa proyek adalah unik. Memiliki karakteristik yang tidak persis sama antara proyek yang satu dengan yang lainnya. Karakteristik proyek yang mempengaruhi pertimbangan dalam menentukan alat yang baik dalam membuat atau monitoring schedule proyek adalah sebagai  berikut:  Nilai kontrak proyek  Kompleksitas proyek   W aktu pelaksanaan proyek  Jenis proyek  Kompetensi Tim proyek  Fungsi proyek Kita akan lihat penjelasan masing-masing jenis alat monitoring schedule untuk menentukan jenis alat monitoring yang mana yang terbaik untuk digunakan dengan mengaitkannya terhadap kondisi atau karakteristik proyek. S-Curve (Kurva-S) S-Curve atau Kurva S adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga

Transcript of MANAJEMEN

5/6/2018 MANAJEMEN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-559aba1eae96f 1/7

 

Mana yang Terbaik : S-Curve, CPM, atau EVM?

Posted on March 18, 2011 by budisuanda

S-Curve yang praktis telah lama digunakan pada proyek 

Pemerintah maupun Swasta. Bar Chart dan turunannya yaitu CPM yang lebih akurat

dijadikan persyaratan dalam mengajukan penawaran proyek, namun jarang

digunakan pada pelaksanaannya. EVM (Earned Value Method) yang cukup

kompleks bahkan ³nyaris tak terdengar´. Lalu sebenarnya yang manakah yang harus

digunakan?

Seperti yang telah dibahas dalam tulisan sebelumnya bahwa proyek adalah unik.

Memiliki karakteristik yang tidak persis sama antara proyek yang satu dengan yang

lainnya. Karakteristik proyek yang mempengaruhi pertimbangan dalam menentukan

alat yang baik dalam membuat atau monitoring schedule proyek adalah sebagai

 berikut:

  Nilai kontrak proyek 

  Kompleksitas proyek 

   W aktu pelaksanaan proyek 

  Jenis proyek 

  Kompetensi Tim proyek 

  Fungsi proyek 

Kita akan lihat penjelasan masing-masing jenis alat monitoring schedule untuk 

menentukan jenis alat monitoring yang mana yang terbaik untuk digunakan dengan

mengaitkannya terhadap kondisi atau karakteristik proyek.

S-Curve (Kurva-S) 

S-Curve atau Kurva S adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan

proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga

5/6/2018 MANAJEMEN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-559aba1eae96f 2/7

 

proyek selesai. Kurva-S sudah jamak bagi pelaku proyek. Umumnya proyek 

menggunakan S-Curve dalam perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan

proyek, baik pemerintah maupun swasta.

Grafik Kurva-S

Critical Path Method (CPM) 

CPM merupakan suatu metode dalam mengidentifikasi jalur atau item pekerjaan  yang kritis. Untuk membuatnya dapat secara manual matematis. Cukup rumit

apalagi item pekerjaan yang banyak dan kompleks. Namun saat ini banyak software

 yang menyediakan fasilitas untuk mendapatkan CPM.

CPM merupakan produk turunan dari Bar Chart. CPM lebih jarang digunakan dalam

proyek dibandingkan dengan Kurva-S. Pada kenyataannya banyak pelaku proyek 

(Kontraktor, Pengawas, dan Owner) belum familiar dengan alat yang satu ini kecuali

untuk yang sudah memiliki pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai.

Namun jumlahnya masih belum seberapa.

Penggunaan CPM baru sebatas syarat yang harus diajukan oleh kontraktor dalam

lelang. Setelah itu dalam pelaksanaannya, hampir tidak pernah dipakai. Seharusnya

CPM yang dibuat pada saat tender, menjadi baseline dalam monitoring pelaksanaan

proyek.

5/6/2018 MANAJEMEN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-559aba1eae96f 3/7

 

Berdasarkan pengalaman di proyek, metode CPM sebenarnya

sangat powerfull dalam membantu proyek keluar dari masalah keterlambatan. Asal

perencanaan awalnya dibuat cukup memadai. Berikut diberikan contoh CPM di

proyek:

Contoh sederhana CPM

Contoh aplikasi CPM

dengan Software

CPM mengilustrasikan terlambat atau tidak proyek dalam bentuk waktu akhir

pelaksanaan proyek. CPM berisi uraian pekerjaan yang berada di jalur kritis.

Pekerjaan-pekerjaan yang berada di jalur kritis harus dijaga oleh Tim Proyek. Start -

Finish-Duration item pekerjaan yang berada pada jalur kritis harus tidak boleh

meleset karena akan menyebabkan waktu pelaksanaan akan mundur atau terlambat.

5/6/2018 MANAJEMEN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-559aba1eae96f 4/7

 

 

Earned Value Method (E VM) 

Konsep earned value digunakan sebagai alat ukur kinerja yang mengintegrasikan

antara aspek biaya dan aspek waktu. Penggunaannya di Indonesia ³nyaris tak terdengar´.

Penggunaan konsep earned value dalam penilaian kinerja proyek dijelaskan melalui

Gambar di bawah ini. Beberapa istilah yang terkait dengan penilaian ini adalah Cost 

Variance,  Schedule Variance, Cost Performance Index ,  Schedule Performance

 Index , Estimate at Completion, dan Variance at Completion.

Grafik kurva S Earned Value  

 W alaupun konsep earned value terlihat sederhana, namun implementasinya dalam

pengelolaan proyek tidaklah mudah karena harus didukung oleh sistem manajemen

  yang mampu menyediakan input data yang lengkap dalam perhitungan kinerja

proyek. Bila kinerja proyek buruk, sistem akan mampu menelusuri bagian mana

  yang bermasalah yang menyebabkan pembengkakan biaya dan terjadinya

keterlambatan pelaksanaan proyek. Terdapat 10 kriteria bagi terselenggaranya

pengelolaan proyek yang berdasarkan pada konsep earned value, sebagai berikut:

5/6/2018 MANAJEMEN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-559aba1eae96f 5/7

 

  Komitmen manajemen

  Menetapkan lingkup proyek dengan work breakdown structure ( W BS).

  Menciptakan management control cells (cost account ).

  Menetapkan tanggung jawab fungsional untuk setiap bagian terkecil dari

manajemen proyek ( project¶s management control cells).  Membuat earned value baseline..

  Penggunaan proses formal penjadwalan proyek 

  Pengelolaan biaya tidak langsung ( indirect cost )

  Secara periodik, mengestimasi biaya penyelesaian proyek 

  Pelaporan status proyek 

  Menyusun historical database 

Pakai yang Mana?  Berdasarkan penjelasan mengenai masing-masing alat kendali schedule dan melihat

karakteristik proyek, dapat disusun suatu tabel rekomendasi alat kontrol yang mana

  yang sesuai dengan berbagai kondisi proyek. Pemakaian tidak terbatas harus

menggunakan salah satu. Jika memang diperlukan dapat menggunakan lebih dari

satu atau malah pakai ketiga-tiganya. Semua tergantung dari kondisi proyek yang

dilaksanakan.

Pemilihan alat yang digunakan juga harus memperhatikan situasi saat proyek tengah

 berjalan.J

adi tidak hanya ditentukan pada saat proyek belum dilaksanakan. Artiny a,  bisa saja proyek yang cukup longgar waktu pelaksanaannya dengan nilai kontrak 

  yang kecil dan kompleksitasnya rendah dimana awalnya hanya ditentukan

menggunakan S-Curve dapat bertambah alat kendalinya menjadi kombinasi S -Curve

dan CPM. Ini situasional. Pahami manfaat masing-masing alat kendali.

Berikut disampaikan tabel rekomendasi yang dimaksud yang dibuat berdasarkan

pengalaman dan beberapa referensi yang terkait dengan pembahasan di atas:

No  Karakteristik Proyek  S-

Curve  CPM  EVM 

A  Nilai Kontrak  

Kecil ¥

5/6/2018 MANAJEMEN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-559aba1eae96f 6/7

 

Sedang ¥ ¥

Besar ¥ ¥

B  Kompleksitas Proyek  

Kecil ¥Sedang

Tinggi ¥ ¥

C  Waktu Pelaksanaan Proyek  

Singkat

Sedang ¥ ¥

Panjang ¥ ¥

D  Jenis Proyek  Pemerintah ¥

Swasta ¥ ¥

International ¥ ¥ ¥

  Non-Konstruksi

E  Kompetensi Pelaku Proyek  

Kurang ¥

Sedang ¥ ¥Tinggi ¥ ¥

Contoh: 

Jika proyek yang dilaksanakan memiliki karakteristik sebagai berikut:

Nilai kontrak kecil ( Rp. 20 M), kompleksitas sedang (Banyak item pekerjaan

termasuk yang tidak standart dan keterkaitan antar pekerjaan cukup banyak), waktu

pelaksanaan singkat (4 bulan), Jenis Proyek adalah proyek pemerintah, dan

kompetensi pelaku proyek dianggap sedang. Maka alat kontrol schedule yang

direkomendasikan adalah:

  Nilai kontrak kecil (S-Curve)

  Kompleksitas tinggi (S-Curve dan CPM)

5/6/2018 MANAJEMEN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-559aba1eae96f 7/7

 

   W aktu pelaksanaan singkat (CPM)

  Proyek pemerintah (S-Curve)

  Kompetensi sedang (S-Curve dan CPM)

Berdasarkan kondisi di atas, maka dapat disarankan untuk menggunakan S-Curve

sebagai alat kendali formal dalam frekuensi mingguan, namun dalam kesehariannyaharus menggunakan CPM untuk kendali yang lebih teliti mengingat waktu

pelaksanaan yang singkat.