MANAJAMEN PEMASARAN
-
Upload
jack-glend -
Category
Documents
-
view
539 -
download
1
Transcript of MANAJAMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN
TENTANG
PERANAN STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA
ASURANSI PADA PT. SUN LIFE FINANCIAL
OLEH :
JONI PUTRA10.1.1561
DOSEN PEMBIMBING :
Drs. Indra Masrin, MM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SUMATERA BARAT
STIE – SB PARIAMAN
1
2011/2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pasar .................................................................... 4
B. Manajemen Pemasaran.......................................................... 4
C. Pengertian Strategi Pemasaran............................................... 6
D. Strategi Bersaing.................................................................... 12
E. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)...................................... 14
F. Pengertian Asuransi............................................................... 22
BAB III Analisis dan Evaluasi
A. Perkembangan Target dan Realisasi Penjelasan.................... 27
B. Strategi Pemasaran................................................................. 28
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala berkat
dan rahmatNya, sehingga penulis mempunyai kesempatan belajar diperguruan
tinggi dan dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Peranan Strategi
Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Produk Jasa Asuransi
Pada Pt. Sun life financial Indonesia”
Dalam penulisan makalah ini, banyak kesulitan dan hambatan yang
ditemui penulis, namun berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak akhirnya
semua kesulitan dapat teratasi dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan, baik secara
langsung dan tidak langsung demi tersusunnya makalah ini.
Akhir kata penulis sangat mengharapkan kritik dan saran-saran yang
membangun, mengingat makalah ini masih jauh dari sempurna, dan kiranya
makalah ini dapat berguna bagi yang memerlukannya.
Pariaman, Juni 2012
Penulis
3
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan,baik oleh perorangan
maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata
kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti
resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki.
Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai
resiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya.
Dengan mulai membaiknya iklim dan minat masyarakat dalam bidang
asuransi mengakibatkan tingkat persaingan di dunia asuransi menjadi semakin
ketat. Strategi pemasaran merupakan salah satu senjata bagi perusahaan untuk
menghadapi persaingan pasar. Pada dasarnya strategi pemasaran adalah mencari
kecocokan antara kemampuan internal perusahaan dengan peluang eksternal yang
ada di pasar. Mencari kecocokan ini merupakan tanggung jawab dari bagian
pemasaran untuk menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan produk yang
dihasilkan dan sesuai dengan dengan segmen pasar yang ingin dituju oleh produk
yang diluncurkan.
Mengenali karakteristik pasar dan struktur pasar sangatlah menguntungkan
bagi perusahaan untuk dapat tetap bersaing dan survive (kelangsungan hidup
perusahaan). Kelemahan dan keunggulan perusahaan hendaknya dianalisis
sehingga menjadi sebuah titik tolak yang kuat buat perusahaan dalam mengambil
keputusan yang efektif dan efisien serta untuk memperkuat posisinya dari para
pesaing yang ada.
Tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah pencapaian profit (laba) dan
hal ini dapat juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah
perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Selain itu efektifitas dan efisiensi dalam
menjalankan operasional perusahaan juga memegang peranan penting. Efesiensi
yang dimaksud adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan perhitungan dan
pertimbangan yang tepat sehingga tidak ada pemborosan biaya baik itu dalam
1
operaional maupun dalam biaya promosi maupun iklan dan efektifitas yang
dimaksud ialah pemilihan stategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan pasar
yang dilayani oleh perusahaan sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai.
PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA sebagai salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa bagi masyarakat juga harus
menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan asuransi lainnya.
Agar PT. SLFI dapat bertahan dan berkembang dengan baik maka PT.SLFI harus
dapat menciptakan kemampuan bersaing baik dalam hal jenis produk, harga
maupun segmen yang dituju sehingga dapat menghasilkan produk yang mampu
bersaing dan memenangkan persaingan.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimanakah
strategi pemasaran yang dijalankan oleh PT. SUN LIFE FINANSIAL
INDONESIA dalam menghadapi persaingan di dunia asuransi. Oleh karena itu
penulis memilih judul skripsi,”PERANAN STRATEGI PEMASARAN
DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA
ASURANSI PADA PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA”.
B. Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan di bahas penulis dalam skripsi ini adalah:
a. Apakah strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT.SUN LIFE
FINANCIAL INDONESIA sudah efektif sehingga mampu bersaing di pasar.
b. Apakah target penjualan pada PT.SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
dapat terealisasi? (data selama dua tahun yaitu 2002-2003).
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian pada PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA ialah
1. Mencari perbandingan antara teori dan praktek khususnya tentang peranan
strategi pemasaran dalam usaha meningkatkan penjualan produk jasa
asuransi di PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA.
2. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada perusahaan
khususnya pada strategi pemasaran yang diterapkan pada PT. SUN LIFE
FINANCIAL INDONESIA.
2
Sedangkan manfaat penelitian ini ialah:
1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya
yang berhubungan dengan strategi pemasaran.
2. sebagai bahan untuk menambah pengetahuan di bidang asuransi khususnya
tentang peranan strategi pemasaran.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pasar
Konsep pertukaran dan relasional menghasilkan konsep pasar. Semula
istilah pasar berarti berarti tempat pembeli dan penjual berkumpul untuk
mempertukarkan barang mereka. Para pakar ekonomi menggunakan istilah pasar
untuk merujuk pada kumpulan pembeli dan penjual yang mentransaksikan kelas
produk tertentu, seperti pasar perumahan atau pasar bahan makanan.
Defenisi pasar menurut Kottler (2001,13) :
“Pasar adalah kumpulan pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah
produk”
Para pembeli tersebut mempunyai kebutuhan atau keinginan yang sama
yang dapat dipuaskan lewat pertukaran. Jadi ukuran pasar tergantung pada
jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumber daya untuk
melakukan pertukaran, dan bersedia menawarkan sumber daya dalam pertukaran
itu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
B. Manajemen Pemasaran
Pemasaran, lebih berurusan dengan pelanggan daripada fungsi bisnis
lainnya. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan
nilai dan kepuasan pada konsumen adalah inti dari pemikiran dan praktek
dari pemasaran modern. Dua sasaran utama pemasaran adalah menarik
konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan
konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan.
Ada beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli.
Masing-masing mengemukakan definisi yang berbeda sesuai dengan sudut
pandangnya.
4
Hal ini yang menyebabkan definisi pemasaran selalu mengalami perubahan
dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangannya.
1. Definisi Pemasaran menurut Philip Kotler ( 2004, 7 )
"Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.”
Berdasarkan defenisi tersebut bertumpu pada konsep pokok sebagai
berikut :
Kebutuhan, keinginan, dan permintaan; produk; nilai (value) dan
kepuasan; pertukaran atau transaksi; pasar serta pemasaran dan pemasar.
Pemasaran merupakan suatu proses, karena ini dapat dikatakan bahwa
manajemen pemasaran merupakan manajemen dari proses pemasaran, oleh
karena itu fungsi-fungsi manajemen dapat diterapkan pada manajemen
pernasaran tersebut.
Manajemen pemasaran berlangsung bila sekurang-kurangnya satu
pihak mempertimbangkan sasaran untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan
dari pihak lain pada pertukaran yang potensial.
Dari pengertian pemasaran inilah selanjutnya dibahas tentang
pengertian manajemen pemasaran. Untuk jelasnya pengertian manajemen
pemasaran ini, penulis mengutip pengertian yang dikemukakan oleh para ahli.
Menurut Philip Kotler ( 2004, 16 )
"Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi,
dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi."
Defenisi ini menegaskan bahwa manajemen pemasaran tidaklah hanya
menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pasarnya, tetapi lebih daripada itu tugas manajemen pemasaran adalah
mengatur tingkat transaksi dan tingkat permintaan yang diharapkan dengan
cara tertentu dalam mencapai pasar sasaran yang dapat membantu organisasi
mencapai tujuannya. Maka dapat disimpulkan proses manajemen pemasaran
5
terdiri dari : analisis peluang-peluang pasar, penelitian dan pemeliharaan pasar
sasaran, pengembangan strategi pasar, Perencanaan taktik pemasaran dan
pelaksanaan serta pengendalian upaya pemasaran.
Definisi Manajemen Pemasaran dirumuskan oleh Persatuan Pemasaran Amerika
Tahun 1985 Dalam Philip Kotler ( 2001, 19 ) :
“Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari
perwujudan, pemberian harga, promosi, dan disrtibusi dari barang-
barang, jasa-jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.”
Definisi ini menyadari bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang
mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan juga mencakup
barang, jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah
memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat.
C. Pengertian Strategi Pemasaran
Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk
mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka
mencari pemecahan atas masalah penentuan dua penentuan pokok yaitu.
Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa
yang dapat dimasuki dimasa yang akan datang. Kedua, bagaimana bisnis yang
telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang
kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran
pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.
Definisi Strategi Pemasaran Menurut Philip Kotler ( 2004, 81 ) :
“Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi
spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan
besarnya pengeluaran pemasaran.”
Menurut tjiptono ( 2002, 6 ) :
“Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing
6
yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program
pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.”
Strategi pemasaran didasarkan atas 5 (lima) konsep strategi sebagai
berikut:
1. Segmentasi Pasar
Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan
dan kebiasaan yang berbeda. Perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi
kebutuhan semua pembeli. Karena itu, perusahaan harus mengelompokkan
pasar yang bersifat heterogen tersebut kedalam satuan-satuan pasar yang
bersifat homogen.
2. Market Positioning
Perusahaan tidak mungkin dapat menguasai pasar secara keseluruhan, maka
prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola spesifik pasar
perusahaan yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada
perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain
perusahaan harus memilih segmen pasar yang akan menghasilkan penjualan
dan laba paling besar.
Segmen pasar semacam ini memiliki 4 (empat) karakteristik, yaitu :
a. Berukuran cukup besar
b. Mempunyai potensi untuk berkembang terus
c. Tidak memiliki atau dipenuhi oleh perusahaan saingan
d. Mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi, yang mana kebutuhan
tersebut dapat dipuaskan oleh perusahaan yang memilih segmen pasar
tersebut.
3. Market Entry Strategy
Market entry Strategy adalah strategi perusahaan untuk memasuki segmen
pasar yang dijadikan pasar sasaran penjualan.
Strategi memasuki suatu segmen pasar dapat dilakukan dengan cara :
a. Membeli perusahaan lain
Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan cepat, cara ini ditempuh
apabila :
1) Perusahaan pembeli tidak mengetahui tentang seluk beluk industri
7
dari perusahaan yang dibeli
2) Sangat menguntungkan untuk secepat mungkin memasuki segmen
pasar yang dikuasai perusahaan yang dibeli.
3) Perusahaan menghadapi macam-macam penghalang untuk
memasuki segmen pasar yang bersangkutan melalui internal
development, misalnya patent, economies of scale, saluran
distribusi yang sulit dimasuki, biaya iklan yang mahal atau
kesulitan bahan mentah.
b. Internal Development
Ada perusahaan-perusahaan yang lebih suka berkembang melalui usaha
sendiri yaitu melalui research and development karena berpendirian bahwa
hanya dengan cara inilah kepemimpinan dalam industri dapat dicapai.
c. Kerjasama dengan perusahaan lain
Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa resiko yang dipikul bersama, dan
masing-masing perusahaan saling melengkapi skill dan resources.
4. Marketing Mix Strategy
Marketing Mix strategy adalah kumpulan variabel-variabel yang dapat
dipergunakan perusahaan untuk memepengaruhi tanggapan konsumen.
Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah yang disebut 7P
(product, Price, Place, Promotion, Participant, Prosess, dan People Physical
evidence).
5. Timing Strategy
Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan barang merupakan hal yang
perlu diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik
menetapkan objektif dan menyusun strategy pemasaran, ini tidaklah berarti
bahwa perusahaan dapat segera memulai kegiatan pemasaran. Perusahaan
harus lebih dahulu melakukan persiapan-persiapan baik dibidang produksi
maupun dibidang pemasaran, kemudian perusahan juga harus menentukan
saat yang tepat bagi pelemparan barang dan jasa ke pasar.” ( Radiosunu, 1983,
31-34 )
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang
mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam
8
kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Jadi dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan
dijalankan perusahaan haruslah terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar
serta menilai posisinya di pasar. Dengan mengetahui keadaan dan situasi serta
posisinya di pasar dapat ditentukan kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan.
Posisi bersaing dalam suatu industri meliputi :
3. Dominan ( Dominant)
Perusahaan ini mampu menegndalikan pesaing-pesaing yang lain serta
memiliki banyak pilihan dalam menentukan strategi.
2. Kuat (Strong)
Perusahaa ini mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi jangka
panjangnya walaupun pesaing-pesaing berbuat apa saja yang mereka
kehendaki.
3. Baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dalam strategi-
strategi tertentu serta mempunyai peluang yang lebih diatas rata-rata untuk
meningkatkan posisinya.
4. Sedang (Tenable)
Prestasi perusahan cukup memuaskan untuk menjamin kelangsungan
usahanya. Tetapi perusahaan ini sering kalah karena ulah perusahaan yang
dominant serta untuk meningkatkan posisinya ia memiliki peluang yang
kurang rata-rata industri.
5. Lemah (Weak)
Perusahaan ini tampil dengan tidak memuaskan. Tetapi masih memiliki
peluang-peuang perbaikan. Perusahaan ini harus mengubah diri, kalau tidak
maka ia akan terpaksa keluar dari industri.
6. Tidak ada harapan (Non-Viable)
Perusahaan ini berprestasi dengan sangat tidak memuaskan serta memiliki
peluang-peluang untuk perbaikan.
Setiap perusahaan atau unit usaha yang dapat melihat dirinya menempati
salah satu dari posisi diatas. Posisi perusahaan dalam persaingan menempati salah
9
satu posisi di atas. Posisi perusahaan dalam persaingan sepanjang tahap daur
hidup produk, akan banyak membantu proses pengambilan keputusan untuk
menanm modal, bertahan, menyusut atau bahkan mundur dari kancah industri.
Adapun klasifikasi posisi persaingan berdsarkan prilaku industri dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Strategi Pemimpin Pasar.
Perusahaan yang disebut pemimpin pasar (market leader) adalah
perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang
relevan. Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya, umumnya mencakup
perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi, dan
intensitas promosi, perusahaan pemimpin ini bisa saja di kagumi atau tidak
dikagumi, tetapi yang jelas ialah kalangan perusahaan lain mengakui
dominasinya. Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi pasar pesaing , ia
merupakan perusahaan yang di tantang, ditiru dan dijauhi.
Perusahaan yang dominant selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini
mendorongnya untuk menemukan cara mengembangkan jumlah permintaan serta
bertahan maupun menyerang yang baik dan berusaha meningkatkan pangsa
pasarnya meskipun luar pasar tidak berubah.
2. Strategi Penantang Pasar
perusahaan-perusahaan yang menduduki urutan kedua, ketiga atau lebih
rendah lagi dalam suatu industri, biasa disebut “runner up” atau “penyusul
(trailing team)”. Perusahaan jenis ini bisa memilih salah satu dari dua
penampilan. Mereka dapat menyerang market leader dan pesaig-pesaing lainnya
dalam suatu usaha yang gencar merebut pangsa pasar. Perusahaan inilah yang
dinamakan penantang pasar atau “market challenger”. Atau mereka yang memilih
bersikap “menerima” tidak mengguncang pasar, dan disebut pengikut pasar
(market follower).
3. Strategi Pengikut Pasar
Tidak semua perusahaan nomor dua berniat menantang yang memimpin
pasar. Usaha merebut konsumen milik para pemimpin pasar tidak pernah
dianggap enteng oleh mereka ini. Bila tindakan perusahaan yang menantang itu
berupa penurunan harga, jasa pelayanan yang lebih baik atau tambahan
10
penampilan produk, maka dengan cepatnya pemimpin pasar mungkin lebih
memiliki daya tahan, karena persaingan demikian akan membuat keduanya
menjadi lebih buruk keadaannya, maka peruashaan yang melawan pemimpin
pasar harus berpikir dua kali dan lebih baik mengikut apa saja perkembangan
pasar dari produknya.
4. Strategi Penggarap Relung Pasar
Dalam hampir setiap industri, selalau terdapat perusahaan-perusahaan
kecil yang mengkhususkan diri pada sebagian dari pasar dan menghindari bentrok
dengan perusahaan-perusahaan besar. Prusahaan-perusahaan kecil ini menempati
“relung-relung” pasar yang mereka layani dengan efektif melalui spesialisasi dan
yang cenderung diabaikan perusahaan-perusahaan besar. Strategi yang ditempuh
oleh perusahaan ini disebut penggarap relung pasar (market nicher). Menempati
sebagian kecil dari keseluruhan pasar ini tidak hanya diminati oleh perusahaan-
perusahaan yang lebih besar dan yang belum mampu di industri tertentu.
Perusahaan-perusahaan jenis ini mencoba masuk ke satu atau lebih celah-celah
pasar yang aman dan menguntungkan.
Strategi pemasaran yang berhasil sangat ditentukan oleh tigkat kepuasaan
yang diperoleh konsumen dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan
untuk produknya. Atas dasar ini maka dapatlah dikatakan bahwa tujuan dan
sasaran pemasaran suatu produk adalah untuk kepuasaan kepada konsumen.
Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri mempunyai strategi
bersaing. Usaha mengenali dan mempelajari pesaing merupakan masalah utama
yang perlu diselesaikan untuk melakukan perencanaan yang efektif. Perusahaan
seharusnya membandingkan terus-menerus produk, harga, saluran distribusi, dan
promosi mereka dengan yang dilakukan oleh para pesaing dekatnya. Dengan cara
ini, perusahaan dapat secara jelas melihat bidang-bidang keunggulan dan
kelemahan pesaing potensial. Perusahaan dapat melancarkan serangan yang lebih
mengena terhadap pesaingnya selain itu juga menyiapkan langkah pertahanan
yang lebih kuat terhadap serangan lawan.
11
D. Strategi Bersaing
Definisi Strategi Bersaing menurut Michael E. Porter ( 1992, xvi ) adalah :
“Strategi Bersaing adalah kombinasi antara akhir (tujuan) yang diperjuangkan
oleh perusahaan dengan alat (kebijaksanaan) dimana perusahaan berusaha
sampai kesana.”
Keadaan pesaing dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan
persaingan pokok yang diperlihatkan pada gambar 1. gabungan kelima kekuatan
ini merupakan potensi laba akhir dalam industri, dimana potensi laba diukur
dalam bentuk laba atas modal yang ditanamkan jangka panjang. Tidak semua
industri mempunyai potensi yang sama. Industri-industri berbeda secara
fundamental dalam potensi laba akhirnya karena gabungan dari kelima kekuatan
yang ada.
gambar 1. Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan
Sumber : Michael E. Porter, Strategi Bersaing, Teknik Menganalisa industri
Dan Pesaing, terjemahan Ir. Agus Maulana, halaman 4.
Tujuan dari strategi untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri adalah
menemukan posisi dalam industri tersebut diamna perusahaan dapat melindungi
PENDATANG BARUPOTENSIAL
PARA PESAINGINDUSTRI
Persaingan diantaraPerusahaan yang
ada
PEMASOK PEMBELI
PRODUK PENGGANTIAncaman produkAtau jasa pengganti
Kekuatan tawar menawar pembeli
Ancaman masuknya pendatang baru
Kekuatan tawar menawar pemasok
12
diri sendiri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan (gaya) persaingan atau dapat
mempengaruhi tekanan tersebut secara positif.
Rivalitas (rivalry) di kalangan yang ada berbentuk perlombaan untuk
mendapat posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga,
promosi, pemberian hadiah undian, inroduksi produk, dan meningkatkan
pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Persaingan terjadi Karena satu atau
lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki
posisi bersaingnya.
“Secara luas kelima kekuatan persaingan menckup sejumlah pendekatan
yang mungkin, antara lain :
a. Menempatkan perusahaan dalam posisi sedemikian sehingga kemampuan
memberikan pertahanan terbaik untuk menghadapi rangkaian kekuatan
persaingan yang ada.
b. Mempengaruhi keseimbangan kekuatan melalui gerakan strategi, dan
karenanya memperbaiki posisi relative perusahaan; atau,
c. Mengantisipasi pergeseran pada faktor-faktor yang menjadi penyebab
kekuatan persaingan dan menggapainya, sehingga karenanya
memanfaatkan perubahan dengan memilih strategi yang cocok dengan
keseimbangan persaingan yang baru sebelum lawan menyadarinya.”
( Michael E porter, 1992, 27)
Dalam menanggulangi kelima kekuatan persaingan ada 4 (empat)
pendekatan strategis generic yang secara potensial akan berhasil untuk
mengungguli perusahaan lain dalam industri
Keempat pendekatan itu adalah :
1. Keunggulan biaya menyeluruh
Strategi keunggulan dalam biaya menyeluruh ditempuh dengan
mengndalikan biaya produksi dan operasi, dilaksanakan perusahaan
terutama bila persaingan sangat sengit dan bermain dalam perang harga.
Strategi ini juga cocok pada perusahaan yang mencoba menjual barang
dalam volume besar dengan pemasaran yang bersifat mass.
2. Differensiasi
13
Perusahaan berusaha menciptakan produk yang berciri khas atau
tidak sama dengan para pesaing, tetapi sangat diminati oleh konsumen.
Strategi ini memungkinkan perusahaan mengenakan harga tinggi Karena
differensiasi biayanya itu sulit dibandingkan dengan barang lain yang ada
dipasar.
3. Fokus
Strategi focus bisa dipilih perusahaan untuk menghindari
persaingan keras, atau berusaha memusatkan kekuatan untuk memperoleh
konsumen banyak, dengan cara mencari segmen pasar tertentu yang
relative sempit tetapi potensial dan tidak menjadi perhatian pesaing besar
bagi produk atau jasa yang sama.
4. Hibrida
Strategi hibrida adalah kombinasi antara differensiasi dan biaya
rendah. Untuk memakai strategi ini, biaya produksi harus rendah dan
roduk ini sangat banyak diminati konsumen.
E. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Seperti diketahui bahwa pemasaran sangat penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dimasa yang akan datang. Akan
tetapi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran bukanlah hal mudah, semua
anggota perusahaan harus ikut serta dan aktif dalam mendukung tercapainya
tujuan perusahaan. Selain itu volume penjualan barang dan jasa banyak tergantung
pada beberapa faktor antara lain : kualitas produk dan penampilan produk, serta
cara penyampaian hingga sampai pada konsumen dan harga yang diterapkan
perusahaan.
Semua faktor yang dikuasai dan dikendalikan oleh perusahaan untuk
memepengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa dikenal dengan
istilah bauran pemasaran. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian dari bauran
pemasaran, berikut defenisi bauran pemasaran dari para ahli.
Menurut William J. Stanton ( 1996, 45 ) menyebutkan :
14
“Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah istilah yang dipakai dalam
melukiskan kombinasi dari keempat masukan yang merupakan inti Dari
system pemasaran perusahaan. Keempat elemen tersebut adalah
penawaran produk, struktur harga, kegaitan promosi dan system
distribusi .”
Menurut Marius P. Angiopora, SE ( 1999, 24 ) menyebutkan :
“Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah perangkat variabel-variabel
pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (target market).”
Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Marketing
Mix merupakan sekumpulan variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan
dan dipergunakan oleh perusahaan dalam pencapaian sasaran dari tujuan
perusahaannya, melalui pemanfaatan kombinasi dari variabel-variabel seperti
harga, produk, promosi, dan saluran distribusi agar dapat memuaskan konsumen
secara lebih baik lagi di bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh pesaingnya.
Dibawah ini akan diterangkan secara ringkas variabel-variabel yang
tercakup dalam bauran pemasaran (dalam hal ini berkaitan dengan jasa), yang
mana variabel-variabel tersebut adalah :
1. Kebijaksanan Produk (Product)
Didalam strategi bauran pemasaran, strategi ini merupakan unsur yang
paling penting sebab dengan produk inilah perusahaan pertama kali akan
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian produk yang
dihasilkan atau yang akan dipasarakan akan menemukan penetapan harga,
menentukan kegiatan promosi, dan cara penyalurannya. Jika keputusan produk
sangat baik, maka sangat menguntungkan bagi perusahaan dan memudahkan
perusahaan dalam menetapkan keputusan tentang variable lainnya. Karena
walaupun harga yang ditetapkan perusahaan relative rendah, tetapi kurang
memenuhi keinginan konsumen, perusahaan akan tetap gagal.
William J. Stanton (1996, 223) menyebutkan :
“Product adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata
(intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise
15
perusahaan, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer
yang mungkin diterima oleh pebeli sebagai sesuatu yang biasa memuaskan
keinginan.”
Pada umumnya produk dapat dibedakan atas :
a. Produk inti, yaitu manfaat ini yang pada hakekatnya dibeli oleh
pembeli,
b. Produk formal, yaitu pengemasan dari produk intinya, yang menyertai
produk tersebut,
c. Produk tambahan, yaitu tambahan bagi produk dengan jasa yang
menyertainya seperti : pelayanan pemeliharaan, pengangkutan Cuma-
Cuma dan sebagainya.
Perencanaan produk mencakup seluruh kegiatan yang memungkinkan
suatu perusahaan menentukan produk apa saja yang akan dipasarkan.
Pengembangan produk dalam hal istialh ini yang terbiasa melipui kegiatan-
kegiatan teknis seperti riset produk dan desain.
Setelah diadakan perencanaan dan pengembangan produk yang baik
sampai dengan produk siap untuk dipasarkan terdiri dari keputusan untuk :
1. Menambah produk baru
2. Pemberian merk
3. Kemasan
Faktor-faktor mutu, ciri-ciri, model dan sebaginya
1. Atribut, meliputi mutu, ciri-ciri model dan sebaginya.
2. Merk/Kemasan, meliputi tanda, lambang, wadah atau bungkus,kartu
yang ditempelkan pada produk atau tulisan terperinci lainnya.
3. Jasa pelayanan, aspek bantuan sesudah penjualan, seperti pemasangan,
reperensi, dan lain-lain.
2. Kebijakan Harga
Harga adalah sejumlah uang untuk mendapatkan suatu barang atau dapat
juga diartikan sebagai nilai suatu produk yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga sebuah produk dan jasa merupakan faktor penentu utama permintaan pasar.
16
Menurut Drs. Basu Swasta Dh, MBA (1984, 147) :
“Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin )
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya.”
Kebijakan dalam penetapan harga terhadap suatu produk tidak boleh
bertentangan dengan kebijaksanaan perusahaan secara keseluruhan, karena harga
memepengaruhi posisi persaingan dan bagian atau saham pasar dari perusahaan.
Dengan demikian sebelum diambil keputusan untuk menetapkan harga haruslah
diketahui dahulu tujuannya.
Ada 4 (empat) tujuan yang umum dalam penetapan harga adalah antara
lain :
1. Mendapatkan laba maksimum
Harga suatu produk ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap
produk tersebut. Semakin tinggi permintaan terhadap suatu produk maka
semakin tinggi pula tingkat harganya. Dalam keadaan demikian perusahaan
akan memperoleh keuntungan yang maksimum.
2. Mengharapkan tingkat pengembalian investasi pada waktu tertentu
Dana yang harus diinvestasikan terhadap suatu produk dapat kembali apabila
perusahaan mendapat laba. Laba ini bisa diperoleh bilamana harga jual lebih
tinggi dari jumlah biayanya.
3. Mencegah atau mengurangi persaingan
perusahaan dapat mengurangi persaingan yang ada dipasar dengan cara
penetapan harga jual yang rendah sekali.
4. Mempertahankan atau memperbaiki market share
Sama halnya dengan tujuan penetapan harga untuk mempertahankan atau
memperbaiki market share
Factor-faktor yang memepengaruhi harga antara lain :
a. Perusahaan itu sendiri
17
Perusahaan dapat menetapkan harga jualnya dengan mempertahankan jumlah
produksi, laba yang diharapkan berdasarkan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan tanpa mengabaikan faktor lingkungan.
b. Konsumen
Reaksi konsumen terhadap harga yang ditetapkan merupakan salah satu
indikator apakah harga yang ditetapkan sudah atau tidak, karena apabila harga
tidak sesuai, ia akan memilih produk lain yang sejenis dengan harganya.
c. Produk saingan
Perusahaan harus memperhatikan harga perusahaan saingan dengan mencari
informasi yang tepat agar pelanggan tidak beralih
d. Pemerintah
Tidak semua harga produk dapat ditentukan oleh perusahaan secara penuh,
biasanya produk-produk yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat,
pemerintah turut menentukan harganya.
Dalam penetapan harga perusahaan juga memberikan alternative lain dari
harga dasar, dengan cara :
4. Cash Discaount, yang maksudnya adalah harga yang murah bila dibayar
sebelum waktu yang ditentukan (pada penjualan debit).
5. Functional Discount, adalah harga yang lebih rendah bila membeli barang
dalam jumlah yang lebih besar.
6. Quality Discount, adalah harga yang lebih murah bila membeli barang
dalam jumlah yang lebih besar.
7. Seasonal Discount, memberikan potongan harga pada musim-
musim tertentu; nisalnya pada liburan, dan pada akhir tahun.
3. Kebijakan Promosi
Mengembangkan keinginan para calon pembeli untuk memiliki barang
yang ditawarkan, hal ini dapat dilakukan dengan promosi.
Promosi menunjuk pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk mengkonsumsikan perbaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan
konsumen untuk membeli.
Adapun beberapa cara yang dapat dipakai untuk promosi :
18
1. Periklanan (advertising) : misal melalui TV, media masa
2. Penjualan tatap muka (personal selling)
3. Promosi penjualan (sales promotion ) misal discount
4. Publisitas (publicity) misal spanduk, billboard
5. Word of mouth
6. Direct marketing
4. Kebijaksanaan Saluran distribusi
Setelah produk dikembangkan dan harga ditetapkan selanjutnya
bagaimana perusahaan melemparkan produknya ke pasar, sehingga dengan
demikian konsumen dapat mudah memperolehnya.
Bila produsen mengharapkan konsumen tetap setia pada produk yang
dihasilkan, maka ahrus mengusahakan agar produk yang dihasilkannya mudah
diperoleh pada tempat dan waktu yang diinginkan konsumen.
Ada 3 (tiga) aspek pokok yang berkaitan dengan kepurtusan-keputusan
strategi distribusi, yaitu :
a. Sistam Transportasi Perusahaan
Hal ini menyangkut tentang pemilihan alat transportasi, penentuan jadwal,
pengiriman, penentuan rute yang akan ditempuh.
b. Sistem Penyimpanan
Bagian pemasaran harus menentukan letak gedung, jenis-jenis peralatan
yang diapaki untuk menangani material atau peralatan lainnya.
c. Pemilihan Saluran distribusi
Menyangkut keputusan-keputusan tentang penggunaan penyalur dan
bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan para penyalur tersebut.
5. Kebijaaksanaan Partisipasi
Kebijaksanaan partisipasi menyiratkan perubahan jasa perlu memilih,
melatih dan memotivasi karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen
secara efektif, serta seluruh personal pendukungnya agar kerja sama sebagai suatu
tim guna memberikan kepuasan kepada konsumen.
Setiap personal harus berorinetasi kepada konsumen, karena kalau tidak
demikian jasa yang tingkatnya tinggi dan konsisten tidak akan berwujud.
19
Memiliki departemen pemasaran yang melakukan pemasaran secara tradisional
saja belum cukup kalau departemen-departemen lainnya berjalan sendiri-sendiri.
Sebagai pendorong bagi anggota-anggota personal perusahaan dalam
berpartisipasi demi suksesnya operasi perusahaan dan kemajuan perusahaan,
manajemen harus :
1. Menciptakan lingkungan kerja yang membantu mencapai keunggulan dan
mengamankan hubungan kerja.
2. merealisasikan potensi dari setiap anggota organisasi melalui konsistensi,
metode-metode kerja yang kreatif dan terbukanya kesempatan lebih besar
untuk terlibat.
3. Menjamin bahwa tugas-tugas yang dikerjakan dan tujuan yang ingin
dicapai perusahaan dapat dipahami oleh personal-personal
4. Menekankan bahwa semua personal terlibat dan memiliki pengaruh
terhadap maju mundurnya perusahaan.
5. Pengakuan dan pengharapan personal.
6. Secara periodik menilai kembali faktor-faktor yang memotivasi personal
bekerja.
7. Perencanaan karier dan pengembangan personal
8. tindakan-tindakan terencana untuk memperbaharui atau meningkatkan
ketrampilan personal
9. Sistem dan prosedur balas jas apersonal
6. Kebijaksanaan Proses
Manajemen harus menetapkan prosedur-prosedur untuk perencanaan dan
implementasi untuk suatu jasa.
Proses jasa dalam hal ini terdiri dari :
a. Proses Pemasaran, meliputi :
1. Riset Pasar dan Analisis : Penetapan kebutuhan dan harapan-harapan yang
relevan terhadap jasa yang ditawarkan, konsultasi denagn semua fungsi
yang terkait dalam organisasi guna menegaskan komitmen mereka dan
kemampuan untuk memenuhi persyaratan kualitas jasa.
2. Laporan Singkat Jasa : Mendefenisikan kebutuhan pelanggan dan
kapabilitas organisasi jasa.
20
b. Proses Desain
1. Spesifikasi Jasa ; harus mengandung suatu persyaratan yang tepat dan
lingkup jasa yang diberikan
2. Spesifiaksi Penyerahan Jasa : harus terdiri dari prosedur-prosedur
penyerahan jasa yang menggambarkan metode-metode yang dipergunakan
dalam proses jasa.
c. Proses Penyerahan Jasa
Manajemen harus menetapkan tanggung jawab spesifik kepada semua
personel yang menerapkan proses penjualan jasa. Penilaian kualitas harus
membentuk suatu bagian integral dari operasi penyerahan jasa. Penilaian
pelanggan adalah ukuran mutlak dari kualitas jasa.
d. Analisis Performansi dan Perbaikan Jasa
Suatu evaluasi terus-menerus dari operasi proses jasa harus dipraktekkan
untuk mengidentifiaksi dan secara aktif mencapai kesempatan. Penetapan
suatu system informasi untuk pengumpulan dan penyebaran data dari semua
sumber-sumber yang relevan dan harus ada program perbaikan kualitas jasa
secara terus-menerus.
7. Kebijaksanaan Hubungan dengan Masyarakat
Dalam pemasaran jasa, kenyataan bahwa mutu jasa yang diberikan sangat
bergantung kepada mutu pelayanan yang diberikan. Dalam pemasaran jasa, mutu
jasa tidak terlepas dari cara pemberi jasa menyediakan jasa tersebut. Hal ini juga
menyangkut unsur-unsur phisik yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung
oleh nasabah dan calon nasabah.
Unsur-unsur yang terdapat dalam kebijaksanaan ini adalah :
1. Kompetisi : Karyawan harus memiliki ketrampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan mengenai jasa-jasa yang ditawarkan perusahaan.
2. Kesopanan : Karyawan harus bersikap ramah, penuh hormat, dan
penuh perhatian.
3. Kredibilitas : Perusahaan dan karyawan harus bisa dipercayai dan
memahami keinginan utama yang diharapkan konsumen
21
4. Cepat Tanggap : Karyawan harus memberikan tanggapannya dengan
cepat dan kreatif atas permintaan dan keluhan serta masalah yang
dihadapi konsumen.
5. Memahami konsumen: Perusahaan/karyawan harus berusaha
memahami kebutuhan-kebutuhan konsumen dan memberikan perhatian
secara individu.
6. Komunikasi : Jasa harus diuraikan dengan jelas dalam bahasa yang
mudah dimengerti oleh konsumen.
7. Kebutuhan
8. Penampilan dan Kesehatan Karyawan
9. Tata Letak Fasilitas, Kebersihan dan Dekorasi
10. Akses : Lokasi jasa harus mudah dijangkau, mudah dicapai, dan tidak
merepotkan serta cepat.
11. Reliabilitas : Jasa harus dilaksanakan secara konsisten dan cermat
12. Kepastian : Jas aahrus bebas dari bahaya resiko atau hal-hal lain yang
merugikan.
13. Jaminan : Bahwa hal-hal yang telah dijanjikan perusahaan dijamin
pelaksanaannya dan realitasnya.
14. Konsultasi Service : Perusahaan harus menyediakan ruang dan waktu
untuk konsumen yang ingin berkonsultasi.
F. Pengertian Asuransi
Ada beberapa pengertian asuransi menurut Undang-Undang dan para ahli
antara lain:
1. Menurut Drs. A. Hasymi Ali (1995, 170) menyatakan:
“Asuransi adalah suatu alat sosial yang menggabungkan resiko-resiko individu
ke dalam suatu kelompok, dan menggunakan dana yang disumbangkan oleh
anggota-anggota kelompok itu untuk membayar kerugian-kerugian.”
Kerugian yang dapat diramalkan itu kemudian dibagi rata di antara mereka
yang bergabung. Defenisi ini mengandung arti bahwa ketidakpastian dikurangi
dan juga kerugian dibagi rata. Inilah intisari terpenting dari asuransi. Dari sudut
pandang orang yang ditanggung, asuransi adalah alat yang memungkinkan
22
menukar (substitute) biaya kecil tertentu (premi) dengan kerugian besar yang
belum tentu (sampai sejumlah asuransi) di bawah suatu perjanjian di mana mereka
(yang banyak) yang beruntung lolos dari kerugian akan membantu mereka (yang
sedikit) yang tidak beruntung dengan mengganti kerugian yang mereka derita itu.
2. Menurut Undang-Undang no. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian
(Herman, 2000, 4) menyatakan:
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
yang pihak penanggungnya mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan pertanggungan kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita si tertanggung, yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.”
Yang dimaksud dengan penanggung dalam defenisi diatas adalah suatu badan
usaha asuransi yang memenuhi ketentuan UU no.2/1992.
Usaha asuransi ialah usaha jasa keuangan yang menghimpun dana
masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi, memberikan perlindungan
kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan
timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup
atau meninggalnya seseorang.”
Menurut Drs. Herman Darmawi (2000, 4), asuransi mempunyai beberapa
manfaat antara lain:
1. Asuransi Melindungi Resiko Investasi
Kemauan untuk menanggung resiko merupakan unsur fundamental dalam
perekonomian bebas. Bilamana suatu perusahaan berusaha untuk memperoleh
keuntungan dalam bidang usahanya, maka kehadiran resiko dan ketidakpastian
tidak dapat dihindarkan. Asuransi mengambil alih resiko itu. Karena asuransi
menghilangkan / mengurangi resiko, maka para usahawan dimungkinkan dan
didorong untuk mengkonsentrasikan energi dan modal dalam usaha-usaha yang
kreatif.
23
Jumlah dan jenis polis asuransi yang digunakan untuk menutup resiko usaha
yang sangat banyak. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan asuransi yang
tugas utamanya adalah memberikan perlindungan kepada perusahaan-
perusahaan lain telah menjadi suatu institusi ekonomi yang mempunyai
peranan yang tidak kecil. Tanpa asuransi, kemajuan ekonomi yang ada
sekarang ini mustahil tercapai.
2. Asuransi Sebagai Sumber Dana Investasi
Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan investasi dalam jumlah
memadai yang pelaksanaannya harus berdasarkan pada kemampuan sendiri.
Oleh karena itu, diperlukan usaha keras untuk mengerahkan dana masyarakat
melalui lembaga keuangan bank dan non bank. Usaha perasuransian sebagai
salah satu lembaga keuangan non bank yang menghimpun dana masyarakat,
semakin penting peranannya sebagai sumber modal untuk investasi di berbagai
bidang.
3. Asuransi Untuk Melengkapi Persyaratan Kredit
Kreditor lebih percaya pada perusahaan yang resiko kegiatan usahanya di
asuransikan. Pemberi kredit tidak hanya tertarik dengan keadaan perusahaan
serta kekayaannya yang ada saat ini, tetapi juga sejauh mana perusahaan
tersebut melindungi diri dari kejadian-kejadian yang tidak terduga dimasa
depan. Cara untuk memperoleh perlindungan itu adalah dengan memiliki polis
asuransi.
4. Asuransi Dapat Mengurangi Kekhawatiran
Bila seseorang telah membayar premi asuransi, mereka telah terbebas dari
kekhawatiran kerugian besar dengan memikul suatu kerugian kecil (dalam hal
ini berupa premi yang telah dibayarkan). Kerugian kecil itu sesungguhnya
merupakan bagian yang dipikulnya untuk kerugian kelompok itu. Jadi, dengan
membayar premi, ia memperoleh kepastian biaya jika ada kemungkinan
kerugian. Jika tidak ada asuransi, maka mereka yang menghadapi resiko tidak
akan dapat meramalkan apakah mereka akan tertimpa kerugian besar, kerugian
kecil atau tidak. Oleh karena itu, mereka tidak akan sanggup meramalkan
biayanya.
5. Asuransi Mengurangi Biaya Modal
24
Dalam dunia usaha yang beban resikonya tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain, maka pihak-pihak penanam modal yang telah bersedia menanggung resiko
atas modal yang diinvestasikan tersebut akan menetapkan biaya modal yang
lebih tinggi.
6. Asuransi Menjamin Kestabilan Perusahaan
Perusahaan-perusahaan dewasa ini menyadari arti pentingnya asuransi sebagai
salah satu factor yang menciptakan goodwill (jasa baik) antara kelompok
pimpinan dan karyawan. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menyediakan
polis secara berkelompok untuk para karyawan tertentu dengan cara
perusahaan membayar keseluruhan atau sebahagian dari premi yang telah
ditetapkan. Adanya usaha seperti ini dari pihak perusahaan dapat merupakan
stabilisator jalannya roda perusahaan.
7. Asuransi Dapat Meratakan Keuntungan
Dengan berusaha menentukan biaya-biaya “kebetulan” yang mungkin dialami
pada masa yang akan datang melalui program asuransi, pihak perusahaan akan
dapat mempertimbangkan atau memperhitungkan biaya tersebut sebagai salah
satu elemen dari total biaya untuk produk yang dijualnya. Dengan demikian,
secara singkat dapat dikatakan bahwa asuransi dapat meratakan jumlah
keuntungan yang dapat diperoleh dari tahun ke tahun.
8. Asuransi Dapat Menyediakan Layanan Profesional
Dunia asuransi dewasa ini sudah semakin banyak yang bergerak di bidang
usaha yang bersifat teknis, lebih-lebih dengan adanya perkembangan pesat
dalam bidang teknologi. Usaha-usaha untuk memberikan bantuan teknis baik
kepada individu maupun perusahaan-perusahaan sudah semakin disadari oleh
perusahaan asuransi. Hal ini dilakukan agar perusahaan-perusahaan tersebut
dapat melakukan operasinya dengan baik dan efisien.
9. Asuransi Mendorong Usaha Pencegahan Kerugian
Dewasa ini perusahaan-perusahaan asuransi banyak melakukan usaha yang
sifatnya mendorong perusahaan tertanggung untuk melindungi diri dari bahaya
yang dapat menimbulkan kerugian. Perusahaan-perusahaan yang bergerak
dalam bidang usaha menyadari bahwa keberhasilan yang ingin dicapai sangat
tergantung kepada kemampuan mereka untuk memberikan perlindungan
25
dengan biaya yang cukup wajar. Oleh karena itu, mereka sendiri secara sadar
dan sistematis bekerja sama untuk menghilangkan atau memperkecil
kemungkinan yang dapat menimbulkan kerugian.
10. Asuransi Membantu Pemeliharaan Kesehatan
Usaha lain yang sangat erat hubungannya dengan usaha-usaha yang dilakukan
untuk menghindari atau memperkecil penyebab timbulnya kerugian adalah
kampanye yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa kepada para
pemegang polis khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
26
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
Dalam bab ini penulis ingin membandingkan antara data-data yang
diperoleh selama penelitian dengan uraian teoritis sehingga diperoleh sebuah data
yang aktual tentang teori dan kenyataan di lapangan. Penulis akan mencoba untuk
menganalisis dan mengevaluasi data tersebut sebatas kemampuan yang dimiliki
oleh penulis.
Untuk mempermudah menganalisa dan mengevaluasi data penulis akan
membaginya menjadi beberapa bagian :
A. Perkembangan Target dan Realisasi Penjualan
Berdasarkan data dari tabel Rekapitulasi produksi PT. Sun Life Financial
Indonesia cabang Medan, kita dapat melihat adanya kemajuan yang sangat bagus
pada penjualan premi asuransi pada tahun 2002 sampai dengan 2003. Pada tahun
2002 untuk Cabang Medan di bebankan target penjualan sebesar Rp.
1.350.000.000,- ternyata target tersebut dapat dipenuhi sebesar Rp.
1.800.000.000,-, peningkatan terjadi sebesar Rp. 450.000.000,-. Pada tahun 2003
cabang Medan di bebankan target lebih besar lagi dikarenakan keberhasilan
pencapaian target di tahun 2002 menjadi Rp. 1.500.000.000,- terjadi kenaikan
target sebesar Rp. 150.000.000,-. Realisasi penjualan pada tahun 2003 ternyata
target tersebut dapat terpenuhi sebesar Rp. 2.000.000.000,-.
Meningkatnya jumlah pemegang polis berbanding lurus dengan
meningkatnya jumlah aktivitas produksi penjualan premi di PT. Sun Life
Financial Indonesia cabang Medan sehingga semakin tinggi jumlah pemegang
polis semakin tinggi pula jumlah penerimaan premi ke kas perusahaan. Peranan
para agent cukup memegang peranan penting didalam meningkatkan jumlah
pembelian polis, untuk itu penulis menganjurkan agar usaha-usaha pengembangan
yang selama ini diterapkan dan dijalankan terhadap para agent agar terus tetap
ditingkatkan dan dipertahankan.
27
Peningkatan ke profesionalan para agent harus dapat ditingkatkan lagi
melalui pelatihan-pelatihan dan pembekalan-pembekalan. Hal ini berguna bagi
para agent sebagai ujung tombak perusahaan untuk bisa mengikuti perkembangan
teknologi, ekonomi dan pola tingkah laku dan tren yang beredar di masyarakat
sehingga melalui para agent perusahaan dapat lebih tanggap dalam membaca
peluang pasar. Sehingga di masa yang akan datang, PT. Sun Life Financial
Indonesia dapat menjadi Market Leader di pasar asuransi jiwa.
B. Strategi Pemasaran
Untuk dapat meraih peluang-peluang di pasar dengan tingkat persaingan
yang sangat ketat maka dituntut sebuah strategi yang efektif dan efisien. Strategi
tersebut harus dapat meningkatkan penjualan, menaikkan kredibibilitas
perusahaan dan yang terpenting harus sejalan dengan arah dan tujuan perusahaan.
Untuk menganalisis dan mengevaluasi lebih lanjut penerapan strategi bersaing
yang diterapkan oleh PT. Sun Life Financial Indonesia cabang Medan, maka
penulis akan mengulas terlebih dahulu hal-hal yang terkait dengan peranan
strategi pemasaran melalui variabel-variabel bauran pemasaran (marketing mix)
antara lain:
1. Kebijaksanaan Produk
Dalam memasarkan produk-produk asuransi jiwanya PT. Sun Life
Financial Indonesia cabang Medan berusaha meningkatkan mutu produknya dan
diversifikasi Produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para nasabah dan
calon nasabahnya.
Menurut hemat penulis, jenis diversikasi produk yang ditawarkan oleh PT.
Sun Life Financial Indonesia sangat baik sekali, ini terlihat dari berbagai jenis
produk yang melindungi para nasabahnya dari segala aspek umur dan pekerjaan.
Seperti program untuk biaya perlindungan pendidikan anak sampai ke perguruan
tinggi pada The Graduate, perlindungan untuk wanita dari ancaman berbagai
macam penyakit pada Sun Lady Saver, program untuk perencanaan hari tua pada
program Retiro, program untuk tabungan , proteksi dan investasi pada Brilliance
dan lain-lain.
28
Mutu produk yang dihasilkan oleh PT. Sun Life Financial Indonesia juga
sangat bagus. Ini terlihat dari banyaknya manfaat tambahan yang berbeda dari tiap
produk serta kemampuan perusahaan dalam membayarkan klaim pada klien
membuktikan bahwa perusahaan memang jujur dan konsisten melaksanakan
kewajibannya. Secara luas PT. Sun Life Financial juga banyak mendapat
pengakuan dari dunia Internasional sebagai perusahaan yang kuat dan sehat ini
terbukti dengan memperoleh berbagai predikat yang sangat baik mulai dari
kekuatan finansial yang memperoleh predikat AA+, kemampuan membayar klaim
dengan predikat AAA, dan kekuatan finansial dengan predikat A++ serta berada
dalam kelompok rating tertinggi di Amerika Utara dan dunia.
2. Kebijaksanaan Harga
Menurut hemat penulis, penetapan harga pada PT. Sun Life Financial
Indonesia sudah cukup baik. Dengan harga yang cukup bersaing namun manfaat
yang diberikan oleh produk itu sendiri sangat besar bagi nasabah. Nilai yang
diberikan oleh nasabah melalui premi yang di bayarkan tidak sebanding dengan
manfaat yang sangat besar yang mereka peroleh dimasa depan sehingga tak salah
bila banyak pelanggan yang membeli polis asuransi dari PT. Sun Life Financial
Indonesia.
Namun menurut hemat penulis, nilai premi asuransi yang diberikan oleh
PT. Sun Life Financial Indonesia masih tidak terjangkau oleh masyarakat kelas
bawah dan hanya dapat dibeli oleh masyarakat ekonomi kelas menengah keatas.
Dengan memperhatikan segmen-segmen pasar dari masyarakat umum niscaya
banyak masyarakat yang sangat antusias untuk membeli polis asuransi yang
ditawarkan oleh Sun Life Financial mengingat besarnya manfaat yang akan
mereka terima dari produk yang mereka beli.
29
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah pencapaian profit (laba) dan
hal ini dapat juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah
perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Selain itu efektifitas dan efisiensi dalam
menjalankan operasional perusahaan juga memegang peranan penting. Efesiensi
yang dimaksud adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan perhitungan dan
pertimbangan yang tepat sehingga tidak ada pemborosan biaya baik itu dalam
operaional maupun dalam biaya promosi maupun iklan dan efektifitas yang
dimaksud ialah pemilihan stategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan pasar
yang dilayani oleh perusahaan sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai.
PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA sebagai salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa bagi masyarakat juga harus
menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan asuransi lainnya.
Agar PT. SLFI dapat bertahan dan berkembang dengan baik maka PT.SLFI harus
dapat menciptakan kemampuan bersaing baik dalam hal jenis produk, harga
maupun segmen yang dituju sehingga dapat menghasilkan produk yang mampu
bersaing dan memenangkan persaingan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Kedua, Penerbit CV. Alfabets, Bandung, 1998
Angiopora, Marius, Dasar – Dasar Pemasaran, Edisi I, Jilid I, PT. Raja GrafIndo Persada, Jakarta, 1999
Kotler Philip, Manajemen di Indonesia (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian), terjemahan A.B Suasnto, Buku Satu, Salemba
Empat, Jakarta, 2001
Stanton, William. J, Prinsip Pemasaran, terjemahan Y. Lamarto, Jilid I, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta, 1996.
Darmawi, Herman, Manjemen Asuransi. Edisi Pertama, cetakan I, Jakarta, Bumi AKsara, 2000
Swastha, Basu, Azas-azas Marketing, Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, Jakarta, 1996.
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, ANDI, Yogyakarta, 1997
31