Manado Post Selasa 21 Mei 2013

42
SELASA, 21 MEI 2013 Harga Eceran Rp4000,- NOMOR: 8041 MITRA HARKITNAS Michael: Papa Ada Pigi Kerja Editor: Idham Malewa Peliput: Benny Allo TONDANO- Kabar meninggalnya Elton Wantalangi (40) dari Timika Papua langsung menyebar ke Kelurahan Papakelan dan desa sekitar. Rumah duka langsung dipenuhi ratusan tetangga dan keluarga, Senin (20/5) sore. MASIH pukul 06.00. Angin di Minggu pagi (19/5) menusuk hingga sumsum di suhu 15 derajat Celsius. Ribuan orang: mahasiswa, wisudawan, dosen, orang tua, keluarga, pacar, teman dan pasangan bergegas ke Brandeis University, 14 km sebelah barat pusat kota Boston, Amerika Serikat. “Semua harus sudah di tempat acara paling lambat pukul 07.15,” kata Lisa Lynch, Dekan The Heller School for Social Policy and Wartawan koran ini di kampus The Heller School, satu dari empat se- kolah pascasarjana di Brandeis University, Waltham, Amerika Serikat. Wisuda di Universitas Yahudi Amerika Serikat Panggung Wisudawan, Ditutup Doa Kristen-Katolik-Islam Prosesi wisuda di Brandeis University, Universitas Yahudi di Boston, Amerika Serikat, simpel, padat dan jadi panggung untuk wisudawan. Bukan panggung untuk para pejabat. Laporan: Suhendro Boroma Boston, Amerika Serikat Editor: Bahtin Razak Peliput: Axel Refo UNTUK pertama kalinya pejabat setingkat menteri mengikuti upacara salah satu ‘hari besar’ negeri ini di Pulau Miangas. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, yang memboyong ratusan pemuda, menggelar upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Harkitnas ke-105 di Beranda Utara NKRI Melepas ‘Garuda’ Terbang di Atas Miangas Kumtua Dukung Program JS-RK Editor: Budi Siswanto Peliput: Arthur Karinda TERJUN LANGSUNG: JS-RK me- ngunjungi Desa Lowatak, Kecamatan Touluaan Selatan, pekan lalu. PROGRAM kerakyatan yang disampaikan James Sumendap (JS) untuk masyarakat Minahasa Tenggara (Mitra) Kemiskinan Akar Trafficking “TERGIUR BlackBerry, dua gadis Pineleng dijual ke Gorontalo’’. Di atas judul surat kabar harian kriminal Posko Manado (Manado Post grup) edisi, Sabtu 18 Mei 2013. Kasus trafficking (perdagangan perempuan) di daerah ini tidak ada habisnya. Korban terbaru dua gadis asal Desa Sea Dusun VII Kecamatan Pineleng, masing- masing berusia 19 dan 20 tahun. Polisi berhasil amankan mereka sebelum dijual seorang germo Haidar (45), warga Desa Marisa Selatan, Gorontalo yang kos di Sindulang, Tuminting. Pengakuan kedua korban, mereka diiming-imingi HP blackberry, asalkan ikut dengan tersangka. Di Gorontalo mereka akan dipekerjakan di café milik tersangka. Sebelumnya juga beberapa pekan lalu, empat gadis ABG asal Tondano dijual di Gorontalo. Keempat anak-anak usia sekolah ini hendak dibawa dan dipekerjakan di salah satu tempat hiburan di Gorontalo. Beruntung aparat kepolisian menggagalkannya. Mencari jalan pintas seperti pelacuran, pencurian, perampokan, dan pengedar narkoba, merupakan dampak dari kemiskinan. Betapa tidak, kemiskinan terkadang dikategorikan sebagai akar dari kejahatan. Faktor utamanya pasti karena kebutuhan hidup, karena terdesak oleh kebutuhan yang harus dipenuhi, serta minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga terkadang orang-orang miskin melakukan jalan pintas. Tingginya kasus trafficking di daerah ini, harus segera diseriusi pemerintah. Baik Pemerintah Kabupaten Minahasa maupun Pemerintah Provinsi Sulut. Bagaikan lingkaran setan, kemiskinan itu disebabkan tidak sekolah, tidak sekolah itu disebabkan kemiskinan, dan seterusnya. Jika tidak dihentikan, Sulut khususnya Minahasa yang dulunya dikenal pengekspor tenaga pendidik (guru) di berbagai daerah di Indonesia (termasuk Gorontalo), terancam akan dikenal pengekspor…..? (#) Pijakan Terus Maju MOMENTUMHari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) harus menginspirasikan dan motivasi seluruh anak bangsa untuk terus bangkit mengisi kemerdekaan dengan tindakan yang positif di segala bidang. Hal ini dikatakan srikandi yang juga politisi HARI INI TIBA DI MANADO: Peti jenazah Frelthon Wantalangi saat disemayamkan di Sporthall Tembagapura, kemarin. ANAK KORBAN: Mi- chael Wantalangi dipe- luk omanya di rumah duka Kelurahan Papa- kelan, Tondano Timur. JEMPUT SUAMINYA: Miss Kusoy, istri kor- ban yang masih berada di Tembagapura. Hari ini Jasad Frelthon Tiba di Tondano Editor: Tommy Waworundeng TEMBAGAPURAFrelthon Wantalangi, warga Kelurahan Papakelan, Tondano Timur, Minahasa, Senin (20/5) kemarin akhirnya ditemukan. Perseroan Terbatas Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan, tim penyelamat telah mengevakuasi Wantalangi MERAJUT NUSANTARA: Warga Miangas ikut upacara Harkitnas bersama pemuda yang diboyong Menpora. PERTAMA KALI: Menpora menanda- tangani prasasti disaksikan Gubernur Sarundajang dan Bendahara DPP KNPI Fabian Sarundajang. Editor: Stenly Kowaas JAKARTA- Bisnis Aiptu Labora Sitorus ternyata sudah dimulai sejak 1983. Semula dia menjual berbagai kebutuhan di atas kapal yang singgah di sekitar Kota Sorong. Ia kemudian memilih menjadi aparat hukum untuk memuluskan bisnisnya. Pertengahan 1990, Sitorus yang masih berstatus polisi berdagang minuman keras. Ia mengimpor minuman Captikus dari Manado, Sulawesi Utara, ke Sorong. Ia membeli sebotol Captikus di Manado dengan harga Rp 3.000. Diangkut lewat kapal, di lapak-lapak Sorong harganya jadi Rp20 ribu per botol. Dari bisnis ini, bapak lima anak itu mulai menimbun Bisnis Aiptu Labora Dimulai dari Captikus REKENING GENDUT: Aiptu Labora Sitorus (Pakai putih) disebut-sebut menyimpan uang sejumlah petinggi di rekeningnya. Fransisca Tuwaidan SUASANA DUKA: Tetangga dan kerabat saling mapalus mendirikan tenda di depan rumah duka, di Kelurahan Papakelan, Tondano Timur, Senin jelang malam. PASRAH: Wajah berdu- ka terpancar dari Yohan Wantalangi dan Stien Kusen, ayah dan ibu almarhum Elton Wanta- langi, di rumah duka. Baca Melepas...Hal: 11 104 Tim Jurnalis Bersaing Editor: Bahtin Razak Peliput: Dwidyawati Mopeng MANADO —Hari ini 800-an pelajar siap memenuhi Manado Town Square (Mantos) 2. Mereka bakal meramaikan Xpresi Party 2013. Iven akbar yang sudah 10 kali dilaksanakan tersebut, kali ini mengusung tema “Forever Young”. Tujuh lomba dikompetisikan, yakni Mading, Journalist Competition, Modeling, My Dream City, Xpresi Challenge, Band Competition, dan English Speech. SEMANGAT: Kru Xpresi sibuk di kantor Manado Post menyiapkan perhelatan akbar Xpresi Party 2013, pagi ini. Baca 104...Hal: 11 Baca Bisnis...Hal: 11 Baca Hari...Hal: 11 Baca Michael...Hal: 11 Baca Panggung...Hal: 11 Baca Pijakan... Hal: 11 Baca Kumtua...Hal: 11 Xpresi Party Warga Papakelan Langsung Buat Bangsal Duka

description

Michael: Papa Ada Pigi Kerja

Transcript of Manado Post Selasa 21 Mei 2013

Page 1: Manado Post Selasa 21 Mei 2013

S E L A S A , 2 1 M E I 2 0 1 3 Harga Eceran Rp4000,-NOMOR: 8041

MITRA

HARKITNAS

Michael: Papa Ada Pigi Kerja

Editor: Idham MalewaPeliput: Benny Allo

TONDANO- Kabar meninggalnya Elton Wantalangi (40) dari Timika Papua langsung menyebar ke Kelurahan Papakelan dan desa sekitar. Rumah duka langsung dipenuhi ratusan tetangga dan keluarga, Senin (20/5) sore.

MASIH pukul 06.00. Angin di Minggu pagi (19/5) menusuk hingga sumsum di suhu 15 derajat Celsius. Ribuan orang: mahasiswa, wisudawan, dosen, orang tua, keluarga, pacar, teman dan pasangan bergegas ke Brandeis University, 14 km

sebelah barat pusat kota Boston, Amerika Serikat.

“Semua harus sudah di tempat acara paling lambat pukul 07.15,” kata Lisa Lynch, Dekan The Heller School for S o c i a l P o l i c y a n d

Wartawan koran ini di kampus The Heller School, satu dari empat se-kolah pascasarjana di Brandeis University, Waltham, Amerika Serikat.

Wisuda di Universitas Yahudi Amerika Serikat

Panggung Wisudawan, Ditutup Doa Kristen-Katolik-Islam

Prosesi wisuda di Brandeis University, Universitas Yahudi di Boston, Amerika

Serikat, simpel, padat dan jadi panggung untuk wisudawan. Bukan panggung untuk

para pejabat.

Laporan:Suhendro Boroma

Boston, Amerika Serikat

Editor: Bahtin Razak Peliput: Axel Refo

UNTUK pertama kalinya

pejabat setingkat menteri mengikuti upacara salah satu ‘hari besar’ negeri ini di Pulau Miangas. Menteri

Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, yang memboyong ratusan pemuda, mengge la r upacara Har i Kebangkitan Nasional (Harkitnas)

Harkitnas ke-105 di Beranda Utara NKRI

Melepas ‘Garuda’ Terbang di Atas Miangas

Kumtua Dukung Program JS-RK

Editor: Budi SiswantoPeliput: Arthur Karinda

TERJUN LANGSUNG: JS-RK me-ngunjungi Desa Lowatak, Kecamatan Touluaan Selatan, pekan lalu.

PROGRAM kerakyatan yang disampaikan James Sumendap (JS) untuk masyarakat Minahasa Tenggara (Mitra)

Kemiskinan Akar Trafficking

“TERGIUR BlackBerry, dua gadis Pineleng dijual ke Gorontalo’’. Di atas judul surat kabar harian kriminal Posko Manado (Manado Post grup) edisi, Sabtu 18 Mei 2013. Kasus trafficking (perdagangan perempuan) di daerah ini tidak ada habisnya. Korban terbaru dua gadis asal Desa Sea Dusun VII Kecamatan Pineleng, masing-masing berusia 19 dan 20 tahun. Polisi berhasil amankan mereka sebelum dijual seorang germo Haidar (45), warga Desa Marisa Selatan, Gorontalo yang kos di Sindulang, Tuminting. Pengakuan kedua korban, mereka diiming-imingi HP blackberry, asalkan ikut dengan tersangka. Di Gorontalo mereka akan dipekerjakan di café milik tersangka. Sebelumnya juga beberapa pekan lalu, empat gadis ABG asal Tondano dijual di Gorontalo. Keempat anak-anak usia sekolah ini hendak dibawa dan dipekerjakan di salah satu tempat hiburan di Gorontalo. Beruntung aparat kepolisian menggagalkannya.

Mencari jalan pintas seperti pelacuran, pencurian, perampokan, dan pengedar narkoba, merupakan dampak dari kemiskinan. Betapa tidak, kemiskinan terkadang dikategorikan sebagai akar dari kejahatan. Faktor utamanya pasti karena kebutuhan hidup, karena terdesak oleh kebutuhan yang harus dipenuhi, serta minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga terkadang orang-orang miskin melakukan jalan pintas.

Tingginya kasus trafficking di daerah ini, harus segera diseriusi pemerintah. Baik Pemerintah Kabupaten Minahasa maupun Pemerintah Provinsi Sulut. Bagaikan lingkaran setan, kemiskinan itu disebabkan tidak sekolah, tidak sekolah itu disebabkan kemiskinan, dan seterusnya. Jika tidak dihentikan, Sulut khususnya Minahasa yang dulunya dikenal pengekspor tenaga pendidik (guru) di berbagai daerah di Indonesia (termasuk Gorontalo), terancam akan dikenal pengekspor…..? (#)

Pijakan Terus MajuMOMENTUM Hari

Kebangkitan Nasional (Harki tnas) harus menginspirasikan dan motivasi seluruh anak

bangsa untuk terus bangkit mengisi kemerdekaan dengan tindakan yang positif di segala bidang. Hal ini dikatakan srikandi yang juga politisi

HARI INI TIBA DI MANADO: Peti jenazah Frelthon Wantalangi saat disemayamkan di Sporthall Tembagapura, kemarin.

ANAK KORBAN: Mi-chael Wantalangi dipe-luk omanya di rumah duka Kelurahan Papa-kelan, Tondano Timur.

JEMPUT SUAMINYA: Miss Kusoy, istri kor-ban yang masih berada di Tembagapura.

Hari ini Jasad Frelthon Tiba di Tondano

Editor:Tommy Waworundeng

TEMBAGAPURA— Frelthon Wantalangi, w a r g a K e l u r a h a n Papakelan, Tondano Timur, Minahasa, Senin (20/5) kemarin akhirnya ditemukan. Perseroan Terbatas Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan, tim penyelamat telah mengevakuasi Wantalangi

MERAJUT NUSANTARA: Warga Miangas ikut upacara Harkitnas bersama pemuda yang diboyong Menpora.

PERTAMA KALI: Menpora menanda-tangani prasasti disaksikan Gubernur Sarundajang dan Bendahara DPP KNPI Fabian Sarundajang.

Editor: Stenly Kowaas

JAKARTA- Bisnis Aiptu Labora Sitorus ternyata sudah dimulai sejak 1983. Semula dia menjual berbagai kebutuhan di atas kapal yang singgah di sekitar Kota Sorong. Ia kemudian memilih menjadi aparat hukum untuk memuluskan bisnisnya.

Pertengahan 1990, Sitorus yang masih berstatus polisi

berdagang minuman keras. Ia mengimpor minuman Captikus dari Manado, Sulawesi Utara, ke Sorong. Ia membeli sebotol Captikus di Manado dengan harga Rp 3.000. Diangkut lewat kapal, di lapak-lapak Sorong harganya jadi Rp20 ribu per botol. Dari bisnis ini, bapak lima anak itu mulai menimbun

Bisnis Aiptu Labora Dimulai

dari Captikus

REKENING GENDUT: Aiptu Labora Sitorus (Pakai putih) disebut-sebut menyimpan uang sejumlah petinggi di rekeningnya.

Fransisca Tuwaidan

SUASANA DUKA: Tetangga dan kerabat saling mapalus mendirikan tenda di depan rumah duka, di Kelurahan Papakelan, Tondano Timur, Senin jelang malam.

PASRAH: Wajah berdu-ka terpancar dari Yohan Wantalangi dan Stien Kusen, ayah dan ibu almarhum Elton Wanta-langi, di rumah duka.

Baca Melepas...Hal: 11

104 Tim Jurnalis

Bersaing

Editor: Bahtin RazakPeliput: Dwidyawati Mopeng

MANADO — Hari ini 800-an pelajar siap memenuhi Manado Town Square (Mantos) 2. Mereka bakal meramaikan Xpresi Party 2013. Iven akbar yang sudah 10 kali dilaksanakan tersebut, kali ini mengusung tema “Forever Young”. Tujuh lomba dikompetisikan, yakni Mading, Journalist Competition, Modeling, My Dream City, Xpresi Challenge, Band Competition, dan English Speech.

SEMANGAT: Kru Xpresi sibuk di kantor Manado Post menyiapkan perhelatan akbar Xpresi Party 2013, pagi ini.

Baca 104...Hal: 11

Baca Bisnis...Hal: 11

Baca Hari...Hal: 11

Baca Michael...Hal: 11

Baca Panggung...Hal: 11

Baca Pijakan...Hal: 11

Baca Kumtua...Hal: 11

Xpresi

Party

Warga Papakelan Langsung Buat Bangsal Duka

Page 2: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 3: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 4: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 5: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 6: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 7: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 8: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 9: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 10: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 11: Manado Post Selasa 21 Mei 2013

R. Kandolia SELASA, 21 MEI 2013 11Sambungan Dari Hal: 1

MICHAEL....

Sambungan Dari Hal: 1

104....

Sambungan Dari Hal: 1

MELEPAS....

Sambungan Dari Hal: 1

PANGGUNG....

Sambungan Dari Hal: 1

KUMTUA....

Sambungan Dari Hal: 1

HARI....

Sambungan Dari Hal: 1

BISNIS....

Sambungan Dari Hal: 1

PIJAKAN....

mendapat apresiasi berbagai kalangan. Bukan hanya dari masyarakat, tapi juga dari pemerintah di desa. Seperti diungkapkan Hukum Tua (Kumtua) Desa Betelen Satu, Kecamatan Tombatu Billy Munaiseche, Senin (15/5) kemarin. Ia menilai, program JS sangat jelas bagi masyarakat. Telah terbukti sangat membantu rakyat kecil. “Apalagi adanya

program asuransi, itu sangat membantu masyarakat menengah ke bawah yang sangat membutuhkan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Munaiseche berujar, program menyejahtrakan rakyat yang terus didengungkan JS bersama pasangannya Ronald Kandoli (RK) dapat menjadi pembuktian keseriusan untuk menjadi pemimpin. Pasangan andalan PDI-P ini dinilai mampu meningkatkan kualitas hidup rakyat Mitra. “Bila JS dan RK

memimpin Mitra tentunya saya secara pr ibadi sangat mengapresiasi. Berbagai program akan membawa langkah maju bagi Mitra,” ujarnya. Pemberian asuransi misalnya, saat ini program yang menjadi bentuk kepedulian JS-RK ini sudah merata disalurkan ke seluruh wilayah Mitra. “Di berbagai desa, masyarakat sudah mulai mengecap asuransi tersebut,” ujarnya.

“Dan itu langsung diberikan

kepada warga yang berduka a tau t e rkena mus ibah k e c e l a k a a n , ” t a m b a h Munaiseche. Sementara itu, JS ketika dimintai tanggapan mengungkapkan, programnya tidak hanya untuk pendukung. “Siapa saja berhak menerima, dan ini komitmen kita untuk membantu masyarakat,” ujarnya. “Demi rakyat saya siap melakukan apa saja, asalkan rakyat benar-benar sejahtera,” kata JS kemarin.(*)

Management. Pimpinan satu dari empat sekolah pascasarjana di Brandeis University itu mengingatkan pada acara ramah tamah dekan, dosen dan wisudawan sehari sebelumnya, “Harap mengatur waktu dari tempat tinggal masing-masing karena jalan-jalan masuk ke kampus macet.”

Dapat dimaklumi lantaran hari itu universitas yang didirikan komunitas Yahudi Amerika Serikat (AS) pada 1948 ini akan mewisuda 2.084 mahasiswanya. Terdiri dari 1.095 wisudawan S1, 725 orang jenjang S2, dan 148 wisudawan S3. Ditambah dengan anggota keluarga, teman dan kerabat wisudawan, dosen, pegawai kampus, dan panitia, hari itu setidaknya 6.000 orang menuju titik yang sama secara

bersamaan.Di hari libur, seperti Sabtu

dan Minggu, kebanyakan warga AS bermalasan di tempat tidur. Paling cepat bangun pukul 08.00. Tapi tak ada yang protes. Di Indonesia, pelaksanaan wisuda di hari Minggu mungkin bakal dihadang demo nasional: karena merampas hak libur warga negara dan mengganggu waktu ibadah.

Tradisi menggelar wisuda di hari libur agaknya berlaku umum di Negara Bagian Massachusetts (MA), AS. Boston, ibukota MA, punya ratusan universitas. Sekitar 500.000 mahasiswa asing menuntut ilmu di kota ini. Harvard University, universitas tertua di AS, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT), institut teknologi pertama di USA, berada di Boston. Tradisi akademik di Boston dan MA pada umumnya lebih tua dari usia negara AS.

Tradisi itu antara lain melahirkan ‘kebiasaan’ di kampus-kampus : t abu mengganggu jadwal dan kegiatan akademik oleh hal-hal yang bersifat seremonial. Acara wisuda masuk kategori kegiatan seremonial.

Brandeis University menggelar rangkaian wisuda dalam tiga acara. Didahului ‘malam ramah tamah’ keluarga wisudawan, wisidawan dan pihak universitas, 16/5 malam. Pada 18/5, ada makan siang bersama wisudawan dan keluarganya dengan dekan dan staf pengajar masing-masing fakultas. Ini semacam ‘acara perpisahan’ dekan, ketua-ketua jurusan/program dan para dosen dengan para mahasiswanya yang sudah lulus. Pihak fakultas menyediakan makanan. Acara berlangsung sederhana. Tidak ada podium,

panggung dan pernak-perniknya. Di ruangan berlantai tiga, Lisa Lynch, Dekan The Heller School, menjadi pengatur dan master of ceremony (MC) acara di tangga ruangan yang berfungsi sebagai pantry gedung utama fakultas. Semua ke tua j u rusan dipersilahkan berbicara dengan penuh lelucon segar. Cair, hangat, dan bersifat emosional. Ada juga sambutan dari perwakilan alumni.

Puncak wisuda dilaksanakan Minggu, 19 Mei lalu. Di setiap fakultas dan sekolah pascasarjana, acara dimulai pukul 08.00. Dekan membuka acara, lalu menjadi MC. Pimpinan universitas memberi sambutan tidak lebih dari dua menit, lalu dekan memberi waktu yang cukup kepada pembawa pidato ilmiah. Vertan Gregorian, President The Carnegie Corporation of New York mengulas demokrasi

kontemporer di era digital dan perkembangannya di seluruh dunia. Memulai pidato dengan memberi apresiasi kepada mahasiswa asal Indonesia, Malaysia dan seluruh dunia yang kuliah di Brandeis University, Vertan menutup pidato 12 menit dengan simpulan: demokrasi ala AS merupakan ‘jalan yang benar ‘.

Acara yang banyak menyita waktu adalah pelantikan wisudawan. Semua wisudawan diberi tempat duduk di posisi utama gedung. Di acara puncak, setiap wisudawan diundang naik panggung. Mereka berbaris sesuai jurusan/program studi, naik panggung saat disebut namanya. Tak terkecuali. Semua dapat giliran.

Brandeis University memiliki program S1 untuk gelar Bachelor of Arts dan Bachelor of

Science. Untuk pascasarjana yang memberi gelar Master of Arts (MA) dan Master of Science (MSc), serta Doctor of Philosophy (PhD), ada empat sekolah. Yakni Graduate School of Arts and Science, Business School, The Heller School for Social Policy and Management, dan The Rabb School of Continuing Studies.

Di Heller School, wisudawan PhD untuk Social Policy dan PhD Sociology and Social Policy giliran pertama naik panggung. Nama dan judul disertasinya disebut. Direktur program doktor menyambutnya, memberikan ijazah. Staf pengajar senior memasang selempang akademik, dekan memberi selamat.

Untuk wisudawan S2, naik panggung sesuai urutan nama menurut abjad. Dimulai dari w i s u d a w a n B u s i n e s s Administration, Sustainable

International Development, Healthy Policy and Management, Public Policy, Public Policy and Women and Gender Studies, diakhiri wisudawan Master of Arts Coexistence and Conflict.

Prosesinya sama: ketua program memberi ijazah, dekan memberi selamat. Tidak ada pemakaian selempang akademik seperti untuk wisudawan jenjang S3. Tiap wisudawan disebut namanya dan asal negaranya. Masing-masing bebas berekspresi saat di panggung. Boleh unjuk tarian, beteriak khas, atau berakting gaya umum asal negaranya. Dekan, senat, dan semua undangan memberi apresiasi, menikmati sambil tepuk tangan bersama.

Usai prosesi pelantikan, giliran perwakilan mahasiswa

Baca Panggung...Hal: 4

Keluarga Wantalangi-Kusen sudah berbenah saat mendengar kabar kematian sekira pukul 15.30 Wita. Saat Koran ini bertandang, di dinding dicat warna putih, tak ada hiasan foto almarhum Elton Wantalangi. Tetangga dan kerabat sudah berbaur dari depan jalan hingga dalam rumah. Mereka datang dari berbagai desa tetangga. Dari dalam rumah almarhum, isak tangis melengking, sesekali menyebut nama Elton. Di depan rumah bangsal gotong royong didirikan warga.

Di antara penghuni rumah, tampak wajah lugu anak almarhum Micael Wantalangi (4). Sang bocah seakan tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Dirinya sibuk memainkan handphone yang ada di genggamannya. Dia berupaya melepas dari pelukan sang oma Stien Kusen (Ibunda Elton red). Satu persatu ia menatap wajah orang-orang yang tengah bersedih. Saat tangis Oma Stien pecah, sambil menyebut nama Elton ayahnya, seakan membawa pikiran Misael kepada sosok ayah tercinta. “Papa ada pigi kerja (ayah ada pergi kerja),”ucap Misael polos yang diiringi dengan tangisan dari keluarga.

Sang Oma yang ada di sampingnya langsung memeluk sang cucu semata wayang. Air mata oma Stien pun turus tumpah membasahi pundak Misael yang ada di hadapannya. “Ado kasiang, ini anak nyanda tau apa yang menimpa dia pe papa, Tuhan kase penguatan torang keluarga. (Kasian ini anak tidak tahu apa yang menimpa ayahnya. Tuhan b e r i p e n g u a t a n k a m i sekeluarga,”ujar Oma Stien.

Seperti diketahui Elton Wantalangi (40) warga asal Kelurahan Papakelan, Kecamatan Tondano Timur, salah satu korban longsor di tempat pelatihan bawah tanah PT Freeport, telah ditemukan Senin (20/5) kemarin. Sayangnya Elton tak bernyawa lagi. Keluarga Wantalangi-Kusen sendiri baru menerima kabar bahwa anak mereka sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 15.30 Wita.

Walau dalam keadaan bersedih Keluarga Wantalangi-Kusen mau menerima wartawan koran ini untuk membagi sedikit kisah dan kenangan mereka bersama Elton yang terakhir kali. Menurut Oma Stien, kenangan terakhirnya bersama Elton pada 30 Maret lalu. “Saat ini Elton mengambil cuti dan datang ke Papakelan. Walau hanya dua

minggu karena akan kembali kerja pada 16 April, saya dan suami Yohan Wantalangi begitu senang, karena Elton kembali berkumpul bersama-sama kami sekeluarga. Kami tak menyangka kalau pertemuan itu merupakan pertemuan yang begitu berarti dan terakhir kali kami bisa membagi canda dan tawa,”ungkap Stien.

Bagaimana dengan Yohan Wantalangi? Kepada wartawan koran ini Yohan mengungkapkan yang tidak bisa dilupakan dari sosok Elton adalah setiap saat dirinya selalu berpesan kepada saya dan ibunya untuk selalu berdoa dan mengandalkan Tuhan di setiap saat. “Masih terekam jelas saat Elton sudah tiba di Timika usai cuti, dirinya menelpon ibunya dan berkata agar kami selalu berdoa dan mengandalkan Tuhan. Saat menyuruh kami berdoa Elton juga berpesan agar namanya disebut dalam doa kami sekeluarga di Papakelan,”ujar Yohan.

Bukan hanya ibu dan ayahnya, salah satu kakak Elton, Selvie Wantalangi juga mempunyai kenangan terakhir bersama Elton. Kepada koran ini Selvie mengungkapkan, dalam percakapan terakhir bersama Elton, dirinya berjanji akan balik kembali di Papakelan dari Timika

pada bulan Agustus mendatang, untuk merayakan kawin emas ayah dan ibu. “Siapa yang menyangka takdir berkata lain, rencana ini tidak akan pernah kesampaian, karena Elton telah pergi meninggalkan kami semua. Tuhan lebih mencintai Elton, kami sekeluarga ikhlas melepas kepergiannya,”ujar Selvie.

Tidak lama berselang, tampak sejumlah pelayan Tuhan memasuki ruang tamu keluarga Wantangi-Kusen. Ibadahpun dimulai. Kidung-kidung rohani menggema, tampak sesekali Yohan, Stien dan Selvie meneteskan air mata, seakan tidak percaya apa yang telah terjadi dan menimpa keluarga mereka. Misael duduk diam dan sesekali melihat HP. Di bagian bawah, tepatnya di badan jalan, puluhan pria berkumpul dan membangun tenda untuk digunakan beribadah.

Menurut salah satu tokoh masyarakat Papakelan yang juga merupakan keluarga dekat Decky Paseki, kepada wartawan koran ini mengungkapkan, jenazah Elton rencananya akan diterbangkan dari Timika sekitar pukul 10.00 waktu setempat. “Istrinya ada disana bersama adik iparnya, mereka yang akan mendampingi jenazah pulang ke Tondano besok,”ungkap Paseki. (ylo)

bersama dua korban lainnya Jhoni Michael Ugadje dan Muntadhim Ahmad. Ketiganya ditemukan sudah tidak bernyawa di bawah longsoran terowongan tambang bawah tanah Big Gossan, Papua.

“Dengan penemuan ini, hingga pukul 18.00 WIB, korban meninggal menjadi berjumlah 17 orang,” ujar Wakil Presiden Komunikasi Korporat Freeport Indonesia Daisy Primayanti di Jakarta, Senin.

Jenazah Frelthon sendiri direncanakan akan dipulangkan ke Tondano, Selasa (21/5) siang ini. ‘’Jenazah direncanakan akan dipulangkan esok (Selasa hari ini) dengan pesawat airfast milik Freeport dari Papua dan akan tiba di bandara Sam Ratulangi Manado kemudian dibawa ke Papakelan Tondano,’’ ujar istri salah satu warga Kawanua yang juga pekerja di Freeport.

Tadi malam jenazah Frelthon Wantalangi disemayamkan di Sporthall Tembagapura. Sempat dilaksanakan ibadah pelepasan. Seluruh warga Kawanua yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Besar Sulawesi Utara (KKBSU) Timika, menghadiri ibadah pelepasan. Miss Kussoy, istri korban, tampak tegar menerima rencana Tuhan dalam kehidupan keluarganya. Ia duduk di samping peti jenasah.

Usai ibadah pelepasan, Miss sempat menyampaikan beberapa kata. Dalam sambutannya itu, Miss mengatakan, suaminya selalu meminta agar dalam menjalani hidup ini harus bersyukur dalam segala hal. ‘’Bahkan setiap ia menelepon saya dari tempat kerjanya, ia selalu mengatakan kepada saya, harus selalu bersyukur apapun yang terjadi,’’ kata Miss. Terakhir Miss menyampaikan terimakasih kepada tim evakuasi dengan tim manajemen PT Freeport Indonesia. ‘’Terimakasih juga buat warga Sulut di Papua dan keluarga di Tondano yang terus mendoakan suami saya,’’ ujarnya.

Jenazah rencananya akan dibawa hari ini ke Kelurahan Papakelan Kecamatan Tondano Timur. Pantauan Manado Post di rumah duka, warga sudah mulai membuat bangsal duka. Tadi malam masyarakat dan jemaat setempat, telah mengadakan ibadah penghiburan bagi keluarga.

11 PEKERJA MASIH TERTIMBUN

Sementara itu hingga hari ketujuh atau hingga Senin (20/5) sekitar 20.00 WIT, sebanyak 11 pekerja yang menjadi korban runtuhnya sebagian terowongan Big Gossan, area PT Freeport Indonesia (PTFI) di Mile 74, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, masih terkubur dalam reruntuhan batuan dan belum bisa dipastikan kondisinya.

Sebagaimana rilis media update PT Freeport Indonesia yang dikirim ke Radar Timika pada Senin (20/5) malam, menyebutkan, bahwa hingga pukul 20.00 WIT jumlah korban yang telah berhasil dievakuasi oleh Tim Evakuasi dalam kondisi tewas adalah sebanyak 17 orang.

Korban terbaru yang berhasil dievakuasi kemarin adalah Frelthon Wantalangi (Karyawan UG Geology), Jhoni Michael Ugadje (Karyawan Geotech Big Gossan dan Doz OP), dan Muntadhim Ahmad. Sedangkan korban selamat yang hingga saat ini masih mendapatkan perawatan sebanyak 10 orang. Sehingga total pekerja secara keseluruhan yang saat kejadian ada di ruangan runtuh adalah 38 pekerja.

Pada Senin (20/5), pihak PTFI menerbangkan sebanyak delapan korban dalam kondisi tewas. Satu korban tewas yang diidentifikasi bernama Artinus Magal, yang dipulangkan ke Kampung Banti, Distrik Tembagapura melalui jalur darat.

Satu korban tewas atas nama Victoria Sanger diberangkatkan ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Sedangkan dua korban tewas masing-masing Hengky

Ronald Hendambo dan Petrus Marangkena, diberangkatkan menggunakan jalur udara dari Bandara Mozes Kilangin, Timika menuju Bandara Sentani, Jayapura. Kemudian empat korban tewas la innya diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin Timika ke Makassar, masing-masing atas nama: Aris Tikupasang, Retno Arung Bone, Makmur dan Joni Tulak.

Dalam keterangan resmi PTFI yang diterima Radar Timika, hingga saat ini pihak perusahaan masih terus melakukan proses evakuasi secara maksimal untuk berusaha menemukan korban lainnya yang masih tertimbun reruntuhan. Evakuasi terus dilakukan tanpa henti melibatkan 200 anggota tim penyelamat dari Tim Gabungan Penanggulangan Darurat PT Freeport Indonesia. Terkait hal ini, Chairman Board of Directors IFRC (Indonesian Fire & Rescue Challenge) MS Marpaung mengatakan: “Saya selaku Chairman of the Board Of Directors Indonesian Fire & Rescue Challenge menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi di Tambang Bawah Tanah Big Gossan, Freeport. Semoga dengan keahlian dan dukungan peralatan tim penanggulangan darurat di PTFI, usaha pencarian dan penyelamatan serta evakuasi korban dapat terselesaikan secepat mungkin.”

Hingga saat ini, proses produksi juga masih dihentikan sebagai bentuk duka dan untuk memusatkan perhatian pada proses evakuasi yang terus dilakukan. (jpnn)

Dari tahun ke tahun peminat Xpresi Party meningkat. Lomba yang terus mendapat minat para siswa di Sulut adalah journalist competition. Tahun ini tercatat 104 pasangan (jurnalis tulis dan jurnalis foto) dari SMA dan SMP yang akan berlomba. Mereka datang dari berbagai sekolah di Sulut. Fauziyyah Djaafara dan Bezaliel Narasiang dari SMAN 9 Binsus Manado, pemenang Journalist Competition 2012 sempat sharing mengenai pengalaman mereka tahun lalu. Fauziyyah yang terhitung selalu mencetak prestasi di sekolahnya mengaku bangga karena melalui Xpresi Party 2012, ia bisa menjadi kru Xpresi Manado Post. “Begitu banyak pengalaman yang saya

dapat setahun ini. Tahun lalu saya menjadi peserta, tahun ini saya menjadi panitia. Belum lagi liputan-liputan khusus yang bisa saya liput karena membawa nama koran terbesar di Sulut,” katanya diiyakan Bezaliel, yang adalah siswa akselerasi dan akan lulus tahun ini.

Tak hanya Journalist Competition, sebanyak 64 siswa SMA/SMK akan menampilkan aksi terbaik mereka dalam Modeling Competition. Senin (13/5) kemarin, telah dilaksanakan Technical Meeting dan keesokan harinya (14/5) panit ia mengadakan coaching run way Modeling Competition dan tes tertulis Xpresi Challenge. “Kegiatan ini pertama kalinya dilaksanakan agar setiap tahunnya Xpresi Party selalu memberi

warna baru untuk anak-anak muda Indonesia khususnya Sulawesi Utara,” tutur Kenjiro, salah satu panitia di sela-sela kesibukan. Dari tes tertulis Xpresi Challenge, 12 sekolah telah terpilih. Panitia juga mengadakan photoshoot untuk 20 kandidat Best Social Media Act yang disaring dari coaching run way kemudian dipilih melalui Facebook, Twitter dan Instagram. Tak disangka, antusias pelajar tahun ini naik dibandingkan tahun lalu. Beberapa persyaratan diperketat untuk keamanan selama perlombaan berlangsung, tetap tak menyurutkan animo siswa.

Sementara itu, kedatangan RAN, guest star tahun ini, Rabu (22/5) besok ternyata sudah ditunggu-tunggu. Kabarnya band

beranggotakan tiga cowok ganteng ini akan membawa lagu terbaru mereka dan siap menghipnotis para peserta.

Acara ini juga disponsori oleh Luis Palau Association (Manado City Fest), Manado Town Square (Mantos), Score! Manado, Coca Cola, PSB Academy Singapore, Evo House Singapore, Lion Air, Hi-lo Teen, Hotel Gran Puri, XL, Dinas PU Sulut, Primagama, Briton, Royal Crepes, Dunkin Donuts, Blaze Salon, Lestari Komputer, Gaudi, Colorbox, Little Things She Needs, Levi’s, Crocs, Bahaga, McD, Shmily Cupcakes, Pro2 FM dan Kakiku.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai lomba dan tiket masuk malam final bisa hubungi panitia di 085240662583 (Angel) dan 082194822831 (Grace).(***)

kekayaannya. Saking sibuk mengurusi bisnis, pada 2000-an, Sitorus tak pernah terlihat di kantornya. Baik saat dia bertugas di Polres Sorong maupun setelah dipindahkan ke Polres hasil pemekaran, Raja Ampat, pada 2006. Ia pernah mengajukan surat pengunduran diri dari kepolisian, tapi ditolak.

S i t o r u s b a h k a n mencantumkan pekerjaan “wiraswasta” di kartu tanda penduduknya, meski masih mencantumkan profesi polisi di

kartu keluarganya. “Perkara sepak terjang Pak Sitorus di Sorong itu hanya asumsi,” kata Azet Hutabarat, pengacara Sitorus.

Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus, yang diduga memiliki transaksi rekening bernilai sekitar Rp1,5 triliun dan sejumlah rumah mewah, sedang diperiksa dalam kasus bahan bakar ilegal 1.000 ton dan pembalakan liar.

Sitorus bertugas sebagai polisi selama sekitar 27 tahun. Pada sekitar pertengahan 2000, ia dipindahkan ke Raja Ampat.

“Yang saya tahu, usahanya banyak di Kota Sorong,” kata Mochtar.

Salah satu rumah Sitorus berada di Tampa Garam, Rufei, Kota Sorong. Rumah dari kayu olahan itu besar, dikelilingi tembok setinggi 2 meter. Halaman rumah digunakan untuk menyimpan kayu olahan d a n s e b a g a i p a b r i k penggergajian. Karyawannya sekitar 50 orang. Saat ditemui di rumahnya, Sitorus tidak ada. “Katanya ke luar kota,” kata seorang pekerja di rumahnya. (tic)

ke-105, Senin (20/5), di daratan paling utara Indonesia itu.

Jarum jam menunjukkan pukul 04.00 waktu Pulau Miangas. Hari masih gelap, tapi ada warga yang telah bangun dari tidur nyenyaknya dan melakukan aktivitasnya. Ada y a n g s i b u k m e n a t a lingkungannya, dan adapula yang telah siaga dengan kaos ‘seragam’ putih berlengan merah bertuliskan ‘Merajut Nusantara’. Para pelajar tingkat SD hingga SMK di Miangas sudah bersiap dengan menuju lokasi upacara di Lapangan Kecamatan Miangas, yang bersebelahan dengan SDN Inpres Miangas. Ada pula yang telah memasang bendera merah putih di sepanjang jalan pintu masuk kampung Miangas dari pelabuhan.

Pukul 05.00 KRI Slamet Riyadi memasuki perairan Miangas. Mendekati dermaga, K R I y a n g m e m b a w a rombongan Menpora bersama Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang dan rombongan itu, telah dinanti masyarakat dengan bendera merah putih di tangan. TNI dan Polri telah bersiaga di dermaga.

Kilauan mentari pagi menyinar i pas i r put ih menyilaukan mata. Anak-anak negeri tak mau kalah dengan perjuangan leluhur yang berjuang mempertahankan

Pulau Miangas, menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Memegang parang di tangan kanan, belasan pemuda bersiaga di pintu masuk Desa Miangas untuk menyambut Menpora, gubernur dan para undangan agar melaksanakan upacara hari k e b a n g k i t a n n a s i o n a l (Harkitnas) ke 105 tahun. Tarian dan upacara adat penyambutan tamu maupun pengalungan bunga mengawali keberadaan Menpora Roy Suryo, Gubernur Sulut Sinyo Hary Sarundajang, Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Johny L Tobing, Kapolda Sulut Brigjen Polisi Dicky Atotoy, Danlantamal Manado Laksamana Pertama TNI Guguk Handayani, Kakanwil Kemenkumham I Wayan Sukerta,

Anggota DPD RI Aryanti Baramuli Putri, Ketua KNPI Sulut Jackson Kumaat. Warga pun mengajak Menpora dan rombongan untuk menyaksikan aktivitas dan mengikuti undangan warga jalan sehat mengelilingi Desa Miangas. Selain itu, Menpora dan rombongan melepas bendera merah putih ke udara yang dililitkan pad seutas tali yang mengikatkan layang-layang merah putih bergambar burung garuda. Ini menandakan garuda masih terbang mengitari Pulau Miangas. “Kami te lah mempersiapkan tarian dan upacara penyambutan tamu

penting seperti ini sejak beberapa pekan lalu. Meskipun tarian warisan leluhur ini mungkin tak cocok lagi bagi kalangan generasi muda, tapi bagi warga Miangas tetap dilestarikan. Ini adalah kekayaan yang tetap dilestarikan,” ujar Ronny, seorang warga.

Mentari pagi meninggi dan tambah menyengat tapi tak menyurutkan semangat pemuda dan warga serta undangan untuk mengikuti upacara Harkitnas sekira pukul 08.45 Wita. Menpora yang bertindak sebagai inspektru upacara yang dihadiri sekira lima ribuan jiwa ini. “Saya bangga atas perjuangan anda di Miangas dan jadi kebanggan Indonesia. Pulau inilah menjadi perjuangan dan satu-satunya pulau terdepan yang mendapat sertifikat internasional. Merah putih tetap berkibar di Miangas. Semangat Harkitnas membangkitkan kembali semangat perjuangan bagi para pemuda,” kata Suryo dalam amanatnya. “Miangas adalah titik pertama dan peletak dasar perhelatan kegiatan merajut Indonesia. Tak ada pulau terluar tapi terdepan. 105 tahun bukan momen biasa tapi sangat luar biasa. Semangat merah putih tetap di tangan kita,” tukas Suryo.

Terpisah, Sarundajang yang didampingi Bupati C o s t a n t i n e G a n g g a l i menjelaskan, pihaknya konsen untuk memajukan pulau-pulau

terdepan di wilayah Sulut tak terkecuali Miangas. “Tahun ini segala bentuk pembangunan di Miangas selesai termasuk penyelesaian bandara,” janjinya.

Sementara Camat Miangas Stevenheiner Maarisit dan Kepala Desa Miangas Suryadi mengatakan, pemerintah pusat segera mungkin memperhatikan putra-putri Miangas termasuk penerimaan TNI, Polri dan P N S . “ K a m i s a n g a t membutuhkan dokter ahli karena saat ini hanya tenaga-tenaga kesehatan yang ditempatkan sementara,” ujar keduanya.

Keluhan pun diutarakan Ibu Laling, warga lainnya. Menurutnya, pemerintah harus memprioritaskan pelayanan PLN. “Miangas sangat butuh PLN dan air bersih. Ini jadi kebutuhan mendesak,” keluhnya.

Sekadar diketahui Miangas adalah daerah pemekaran dari Kecamatan Nanusa dengan karakteristik penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan dan bercocok tanam. Se j ak 2005 , Miangas dimekarkan jadi kecamatan khusu yang terdiri dari satu pulau dan desa. Jumlah penduduknya 774 jiwa. Setelah upacara Harkitnas, Menpora, gubernur, kapolda, danrem, danlantamal, bupati, camat melakukan dialog singkat dengan seluruh masyarakat di Pulau Miangas. (***)

handal Minahasa Utara (Minut), Fransisca Magdalena Tuwaidan (FMT) terkait peringatakan Harkitnas Senin (20/5) kemarin. “Harkitnas harus dijadikan pijakan seluruh elemen bangsa Indonesia untuk terus maju. Begitu pun yang harus dilakukan para SDM handal yang ada di Sulut,” tandas Ketua Fraksi Tumatenden DPR Minut itu.

Politisi yang tercatat sebagai Wakil Ketua I Partai Demokrat Sulut ini, menilai semangat untuk maju harus terus ditumbuhkan demi masa depan bangsa dan negara yang kita cintai ini. “Negara kita ini punya sumber daya manusia yang handal, serta kaya sumber daya alam. Sudah saatnya negara ini menempatkan diri sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Tentunya lewat peran individu yang ada untuk terus berbuat demi kemajuan bangsa di segala bidang,” kata figur yang diprediksikan bakal mulus merebut satu kursi di DPR Provinsi Sulut dari Dapil II Minut-Bitung, pada Pemilu 2014 nanti.

F M T m e n g a t a k a n , masyarakat Indonesia saat ini,

harus dapat menyerapi Harkitnas yang diambil dari sejarah kelahiran organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908, dimotori Dr Sutomo, Dr Cipto Mangunkusumo, dan Gunawan Mangunkusumo. “Berdirinya Budi Utomo jadi tonggak kebangkitan masyarakat Indonesia saat itu, dengan awalnya bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan. Untuk itu, sektor pendidikan dan kebudayaan harus terus dimajukan,” beber wanita cantik ini.

Pun bidang kebudayaan, karena kekayaan dan ketinggian budaya Indonesia, maka masyarakat harus ikut memelihara dan memajukan kebudayaan nas iona l , khususnya lagi di Sulut. “ K e b u d a y a a n k i t a mencerminkan ketinggian budaya dan kearifan masyarakat indonesia yang berbhineka tunggal ika,” terang FMT, sembari mengatakan pendidikan dan kebudayan merupakan unsur yang sangat penting dan mendasar untuk mendorong kemajuan di semua bidang, sebab bangsa yang maju di

dunia ini, pasti pendidikan dan kebudayaannya juga maju dan tinggi.

Lanjutnya, sejarah Budi Utomo yang pada 1915 beralih ke bidang politik pergerakan untuk memajukan masyarakat dan memerdekakan bangsa ini dari kolonialisme , dapat dijadikan panutan partai politik saat ini, untuk memperjuangkan kemajuan bangsa berdasarkan visi dan program masing-masing partai. “Negara kita ini adalah negara demokrasi terbesar kelima di dunia, maka keberadaan Parpol menjadi pilar utama demokrasi. Partai harus menjadi motor utama kemajuan demokrasi,” tutur FMT.

Wakil Ketua Komisi A DPR Minut ini berharap perjuangan Budi Utomo di bidang politik untuk bangsa dan negara, dapat diikuti Parpol saat ini. “Parpol harus dekat dengan rakyat, menjadi katalisator dan sekal igus sarana bagi m a s y a r a k a t u n t u k memperjuangkan kepentingan rakyat. Dan terus menyuarakan d a n m e n g e m b a n g k a n demokrasi di negara ini,” pungkas Tuwaidan.(ras)

Page 12: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 13: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 14: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 15: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 16: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 17: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 18: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 19: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 20: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 21: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 22: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 23: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 24: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 25: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 26: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 27: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 28: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 29: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 30: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 31: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 32: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 33: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 34: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 35: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 36: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 37: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 38: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 39: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 40: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 41: Manado Post Selasa 21 Mei 2013
Page 42: Manado Post Selasa 21 Mei 2013