Malpraktek Tenaga Perawatan-yus
-
Upload
dikamerdekawatilasman -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
description
Transcript of Malpraktek Tenaga Perawatan-yus
7/18/2019 Malpraktek Tenaga Perawatan-yus
http://slidepdf.com/reader/full/malpraktek-tenaga-perawatan-yus 1/6
MEDIKOLEGAL
MALPRAKTEK
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak-haknya merupakan salah satu indicator
positif meningkatnya kesadaran hukum dalam masyarakat. Sisi negatifnya adalah adanya
kecenderungan meningkatnya kasus tenaga kesehatan ataupun rumah sakit di somasi, diadukan
atau bahkan dituntut pasien yang akibatnya seringkali membekas bahkan mencekam para dokter
yang pada gilirannya akan mempengaruhi proses pelayanan kesehatan tenaga kesehatan
dibelakang hari. Secara psikologis hal ini patut dipahami mengingat berabad-abad tenaga
kesehatan telah menikmati kebebasan otonomi paternalistik yang asimetris kedudukannya dan
secara tiba-tiba didudukkan dalam kesejajaran. Masalahnya tidak setiap upaya pelayanan
kesehatan hasilnya selalu memuaskan semua pihak terutama pasien, yang pada gilirannya dengan
mudah menimpakan beban kepada pasien bahwa telah terjadi malpraktek.1. Pengertian malpraktek.
Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum sifatnya dan tidak selalu berkonotasi yuridis.
Secara harfiah “mal” mempunyai arti “salah” sedangkan “praktek” mempunyai arti
“pelaksanaan” atau “tindakan”, sehingga malpraktek berarti “pelaksanaan atau tindakan yang
salah”. Meskipun arti harfiahnya demikian tetapi kebanyakan istilah tersebut dipergunakan untuk
menyatakan adanya tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu profesi. Sedangkan
difinisi malpraktek profesi kesehatan adalah “kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk
mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat
pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran
dilingkungan yang sama” Valentin v. La Society de Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos,
California, 1956).
2. Berlakunya norma etika dan norma hukum dalam profesi kesehatan.
!i dalam setiap profesi dokter berlaku norma etika dan norma hukum. "leh sebab itu apabila
timbul dugaan adanya kesalahan praktek sudah seharusnyalah diukur atau dilihat dari sudut
pandang kedua norma tersebut. #esalahan dari sudut pandang etika disebut etical !al"ractice
dan dari sudut pandang hukum disebut yuridical !al"ractice. $al ini perlu difahami mengingat
dalam profesi tenaga perawatan berlaku norma etika dan norma hukum, sehingga apabila ada
kesalahan praktek perlu dilihat domain apa yang dilanggar. #arena antara etika dan hukum ada
perbedaan-perbedaan yang mendasar menyangkut substansi, otoritas, tujuan dan sangsi, maka
ukuran normatif yang dipakai untuk menentukan adanya etical !al"ractice atau yuridical
A. TIHARDIMANTO K.
7/18/2019 Malpraktek Tenaga Perawatan-yus
http://slidepdf.com/reader/full/malpraktek-tenaga-perawatan-yus 2/6
MEDIKOLEGAL
!al"ractice dengan sendirinya juga berbeda. %ang jelas tidak setiap etical !al"ractice
merupakan yuridical !al"ractice akan tetapi semua bentuk yuridical !al"ractice pasti
merupakan etical !al"ractice #Lord Cief $ustice, 1%9&).
&ntuk malpraktek hukum atau yuridical !al"ractice dibagi dalam ' kategori sesuai bidanghukum yang dilanggar, yakni Cri!inal !al"ractice, Civil !al"ractice dan Ad!inistrative
!al"ractice.
1. Criminal malpractice
(erbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori cri!inal !al"ractice manakala perbuatan
tersebut memenuhi rumusan delik pidana yakni )
a. (erbuatan tersebut "ositive act maupun negative act) merupakan perbuatan tercela.
'. !ilakukan dengan sikap batin yang salah #!ens rea) yang berupa kesengajaan #intensional),
kecerobohan #re(lessness) atau kealpaan #negligence).
_ Criminal malpractice yang bersifat sengaja #intensional) misalnya
melakukan euthanasia pasal '** #&$(+, membuka rahasia jabatan pasal '' #&$(+,
membuat surat keterangan palsu pasal ' #&$(+, melakukan aborsi tanpa indikasi medis pasal
#&$(+.
/ Criminal malpractice yang bersifat ceroboh #rec(lessness) misalnya melakukan tindakan
medis tanpa persetujuan pasien infor!ed consent.
_ Criminal malpractice yang bersifat negligence lalai+ misalnya kurang hati-hati
mengakibatkan luka, cacat atau meninggalnya pasien, ketinggalan klem dalam perut pasien saat
melakukan operasi. (ertanggung jawaban didepan hukum pada cri!inal !al"ractice adalah
bersifat indi0idual1personal dan oleh sebab itu tidak dapat dialihkan
kepada orang lain atau kepada rumah sakit1sarana kesehatan.
2. Civil malpractice
Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil !al"ractice apabila tidak melaksanakan
kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepakati ingkar janji+.
2indakan tenaga kesehatan yang dapat dikategorikan civil !al"ractice
antara lain)
a. 2idak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan.
b. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat melakukannya.
c. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak sempurna.
A. TIHARDIMANTO K.
7/18/2019 Malpraktek Tenaga Perawatan-yus
http://slidepdf.com/reader/full/malpraktek-tenaga-perawatan-yus 3/6
MEDIKOLEGAL
d. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.
(ertanggung jawaban civil !al"ractice dapat bersifat indi0idual atau korporasi dan dapat pula
dialihkan pihak lain berdasarkan "rinci"le of vicarius lia'ility. !engan prinsip ini maka rumah
sakit1sarana kesehatan dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang dilakukan karyawannya
tenaga kesehatan+ selama tenaga kesehatan tersebut dalam rangka melaksanakan tugas
kewajibannya.
3. Administrative malpractice
!okter dikatakan telah melakukan ad!inistrative !al"ractice manakala dokter tersebut telah
melanggar hukum administrasi. (erlu diketahui bahwa dalam melakukan "olice "oer ,
pemerintah mempunyai kewenangan menerbitkan berbagai ketentuan di bidang kesehatan,
misalnya tentang persyaratan bagi dokter untuk menjalankan profesinya Surat 3jin #erja, Surat
3jin (raktek+, batas kewenangan serta kewajiban dokter. 4pabila aturan tersebut dilanggar makadokter yang bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hukum administrasi.
!ari definisi malpraktek “adalah kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk
mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat
pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran
dilingkungan yang sama”. Valentin v. La Society de Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos,
California, 1956).
!ari definisi tersebut malpraktek harus dibuktikan bahwa apakah benar telah terjadi
kelalaian dokter dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ukurannya adalah
lazim dipergunakan diwilayah tersebut. 4ndaikata akibat yang tidak diinginkan tersebut terjadi
apakah bukan merupakan resiko yang melekat terhadap suatu tindakan medis tersebut #ris( of
treat!ent) karena perikatan dalam transaksi teraputik antara tenaga kesehatan dengan pasien
adalah perikatan1perjanjian jenis daya upaya #ins"aning ver'intenis) dan bukan
perjanjian1perjanjian akan hasil #resultaat ver'intenis).
!alam hal dokter didakwa telah melakukan ci!inal !al"ractice, harus dibuktikan apakah
perbuatan tenaga perawatan tersebut telah memenuhi unsur tidak pidanya yakni )
a. 4pakah perbuatan #"ositif act atau negatif act) merupakan perbuatan yangtercela
b. 4pakah perbuatan tersebut dilakukan dengan sikap batin #!ens rea) yang salah sengaja,
ceroboh atau adanya kealpaan+. Selanjutnya apabila dokter dituduh telah melakukan kealpaan
sehingga mengakibatkan pasien meninggal dunia, menderita luka, maka yang harus dibuktikan
A. TIHARDIMANTO K.
7/18/2019 Malpraktek Tenaga Perawatan-yus
http://slidepdf.com/reader/full/malpraktek-tenaga-perawatan-yus 4/6
MEDIKOLEGAL
adalah adanya unsur perbuatan tercela salah+ yang dilakukan dengan sikap batin berupa alpa
atau kurang hati-hati ataupun kurang praduga.
!alam kasus atau gugatan adanya civil !al"ractice pembuktianya dapat dilakukan dengan dua
cara yakni )
1. Cara langsung
"leh 2aylor membuktikan adanya kelalaian memakai tolok ukur
adanya * ! yakni )
a. *uty kewajiban+
!alam hubungan perjanjian dokter dengan pasien, dokter haruslah bertindak berdasarkan
5+ 4danya indikasi medis
+ 6ertindak secara hati-hati dan teliti
'+ 6ekerja sesuai standar profesi*+ Sudah ada infor!ed consent.
b. *ereliction of *uty penyimpangan dari kewajiban+
7ika seorang dokter melakukan penyimpangan dari apa yang seharusnya atau tidak
melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut standard profesinya, maka dokter
tersebut dapat dipersalahkan.
c. *irect Causation penyebab langsung+
d. *a!age kerugian+
!okter untuk dapat dipersalahkan haruslah ada hubungan kausal langsung+ antara penyebab
#causal) dan kerugian #da!age) yang diderita oleh karenanya dan tidak ada peristiwa atau
tindakan sela diantaranya., dan hal ini haruslah dibuktikan dengan jelas. $asil #outco!e)
negatif tidak dapat sebagai dasar menyalahkan dokter. Sebagai adagium dalam ilmu
pengetahuan hukum, maka pembuktiannya adanya kesalahan dibebankan1harus diberikan
oleh si penggugat pasien+.
2. Cara tidak langsung
8ara tidak langsung merupakan cara pembuktian yang mudah bagi pasien, yakni dengan
mengajukan fakta-fakta yang diderita olehnya sebagai hasil layanan #do(trin res i"sa lo+uitur).
!oktrin res i"sa lo+uitur dapat diterapkan apabila fakta-fakta yang ada
memenuhi kriteria)
a. 9akta tidak mungkin ada1terjadi apabila pelayanan tidak lalai
b. 9akta itu terjadi memang berada dalam tanggung jawab dokter
A. TIHARDIMANTO K.
7/18/2019 Malpraktek Tenaga Perawatan-yus
http://slidepdf.com/reader/full/malpraktek-tenaga-perawatan-yus 5/6
MEDIKOLEGAL
c. 9akta itu terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien dengan perkataan lain tidak ada contri'utory
negligence. Misalnya ada kasus saat dokter akan mengganti1 memperbaiki kedudukan jarum
infus pasien bayi, saat menggunting perban ikut terpotong jari pasien tersebut . !alam hal ini jari
yang putus dapat dijadikan fakta yang secara tidak langsung dapat membuktikan kesalahan
dokter
!i dalam transaksi teraputik ada beberapa macam tanggung gugat, antara lain)
1. Contractual lia'ility
2anggung gugat ini timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban dari hubungan
kontraktual yang sudah disepakati. !i lapangan pengobatan, kewajiban yang harus dilaksanakan
adalah daya upaya maksimal, bukan keberhasilan, karena ealt care "rovider baik tenaga
kesehatan maupun rumah sakit hanya bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan yang tidak
sesuai standar profesi1standar pelayanan.
. Vicarius lia'ility
Vicarius lia'ility atau res"ondeat su"erior ialah tanggung gugat yang timbul atas kesalahan yang
dibuat oleh dokter yang ada dalam tanggung jawabnya #su' ordinate), misalnya rumah sakit akan
bertanggung gugat atas kerugian pasien yang diakibatkan kelalaian dokter sebagai karyawannya.
&. Lia'ility in tort
Lia'ility in tort adalah tanggung gugat atas perbuatan melawan hukum #onrect!atige daad).
(erbuatan melawan hukum tidak terbatas hanya perbuatan yang melawan hukum, kewajiban
hukum baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, akan tetapi termasuk juga yang
berlawanan dengan kesusilaan atau berlawanan dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam
pergaulan hidup terhadap orang lain atau benda orang lain #-ogeraad &1 $anuari 1919).
5. &paya pencegahan malpraktek dalam pelayanan kesehatan. !engan adanya kecenderungan
masyarakat untuk menggugat dokter karena adanya mal praktek diharapkan para dokter dalam
nmenjalankan tugasnya selalu bertindak hati-hati, yakni)
a. 2idak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena perjanjian
berbentuk daya upaya #ins"aning ver'intenis+ bukan perjanjian akan berhasil #resultaat
ver'intenis).
'. Sebelum melakukan inter0ensi agar selalu dilakukan infor!ed consent.
A. TIHARDIMANTO K.
7/18/2019 Malpraktek Tenaga Perawatan-yus
http://slidepdf.com/reader/full/malpraktek-tenaga-perawatan-yus 6/6
MEDIKOLEGAL
c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
d. 4pabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior.
e.Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya.
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
. &paya menghadapi tuntutan hukum
4pabila upaya kesehatan yang dilakukan kepada pasien tidak memuaskan sehingga dokter
menghadapi tuntutan hukum, maka dokter seharusnyalah bersifat pasif dan pasien atau
keluarganyalah yang aktif membuktikan kelalaian dokter.
4pabila tuduhan kepada dokter merupakan cri!inal !al"ractice, maka dokter dapat melakukan )
a. Informal defence, dengan mengajukan bukti untuk menangkis1menyangkal bahwa tuduhan
yang diajukan tidak berdasar atau tidak menunjuk pada doktrin-doktrin yang ada, misalnya
dokter mengajukan bukti bahwa yang terjadi bukan disengaja, akan tetapi merupakan risiko
medik ris( of treat!ent), atau mengajukan alasan bahwa dirinya tidak mempunyai sikap batin
#!en rea) sebagaimana disyaratkan dalam perumusan delik yang dituduhkan.
b. Formal/legal defence, yakni melakukan pembelaan dengan mengajukan atau menunjuk pada
doktrin-doktrin hukum, yakni dengan menyangkal tuntutan dengan cara menolak unsur-unsur
pertanggung jawaban atau melakukan pembelaan untuk membebaskan diri dari pertanggung
jawaban, dengan mengajukan bukti bahwa yang dilakukan adalah pengaruh daya paksa.
6erbicara mengenai pembelaan, ada baiknya dokter menggunakan jasa penasehat hukum,
sehingga yang sifatnya teknis pembelaan diserahkan kepadanya.
(ada perkara perdata dalam tuduhan civil !al"ractice dimana dokter digugat membayar
ganti rugi sejumlah uang, yang dilakukan adalah mementahkan dalil-dalil penggugat, karena
dalam peradilan perdata, pihak yang mendalilkan harus membuktikan di pengadilan, dengan
perkataan lain pasien atau pengacaranya harus membuktikan dalil sebagai dasar gugatan bahwa
tergugat bertanggung jawab atas derita #da!age) yang dialami penggugat.
&ntuk membuktikan adanya civil !al"ractice tidaklah mudah, utamanya tidak
diketemukannya fakta yang dapat berbicara sendiri #res i"sa lo+uitur), apalagi untuk
membuktikan adanya tindakan menelantarkan kewajiban #dereliction of duty) dan adanya
hubungan langsung antara menterlantarkan kewajiban dengan adanya rusaknya kesehatan
#da!age), sedangkan yang harus membuktikan adalah orang-orang awam dibidang kesehatan
dan hal inilah yang menguntungkan dokter.
A. TIHARDIMANTO K.