Malpraktek Dan Kelalaian Dalam Keperawatan

download Malpraktek Dan Kelalaian Dalam Keperawatan

of 2

Transcript of Malpraktek Dan Kelalaian Dalam Keperawatan

malpraktek dan kelalaian dalam keperawatan Kelalaian ialah melakukan sesuatu dibawah standar yang ditetapkan oleh aturan atau hukumguna melindungi orang lain yang bertentangan dengan tindakan tindakan yang tidak beralasandan berisiko melakukan kesalahan. (Keeton, 1984), sedangkan menurut Hanafiah dan Amir (1999 ) Kelalaian adalah sikap yang kurang hati hati yaitu tidak melakukan sesuatu yangseharusnya seseorang lakukan dengan sikap hati hati dan wajar, atau sebaliknya melakukansesuatu dengan sikap hati hati tetapi tidak melakukannya dalam situasi tertentu. Guwandi(1994) mengatakan bahwa kelalaian adalah kegagalan untuk bersikap hati hati yang padaumumnya wajar dilakukan oleh seseorang dengan hati hati, dalam keadaan tersebut itumerupakan suatu tindakan seseorang yang hati hati dan wajar tidak akan melakukan didalamkeadaan yang sama atau kegagalan untuk melakukan apa orang lain dengan hati hati yangwajar justru akan melakukan di dalam keadaan yang sama.Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa kelalaian dapat bersifat ketidaksengajaan, kurangteliti, kurang hati hati, acuh tak acuh, sembrono, tidak peduli terhadap kepentingan orang laintetapi akibat tindakan bukanlah tujuannya. Kelalaian bukan suatu pelanggaran hukum ataukejahatan. Jika kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain danorang itu dapat menerimannya, namun jika kelalaian itu mengakibatkan kerugian materi,mencelakakan atau bahkan merenggut nyawa orang lain ini diklasifikasikan sebagai kelalaian berat, serius dan criminal menurut (Hanafiah dan Amir, 1999).Malpraktek adalah kelalaian seorang tenaga kesehatan untuk mempergunakan tingkatketrampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam merawat klien atau orangyang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama (Hanafiah dan Amir ( 1999).C. Elemen-elemen pertanggung jawab hukum (liability)Terdiri dari 4 elemen yang harus ditetapkan untuk membuktikan bahwa malpraktek ataukelalaian telah terjadi (Vestal.1995) :1. Kewajiban (duty) : pada sat terjadinya cedera terkait dengan kewajibannya yaitu kewajibanmempergunakan segala ilmu dan kepandaiannya untuk menyembuhkan atau setidak tidaknyameringankan beban penderitaan pasiennya berdasarkan standar profesi.Contoh :Perawat rumah sakit bertanggung jawab untuk :a. Pengkajian yang aktual bagi pasien yang ditugaskan untuk memberikan asuhan keperawatan b. Mengingat tanggung jawab asuhan keperawatan professional untuk mengubah kondisi klienc. Kompeten melaksanakan cara cara yang aman untuk klien.42. breach of the duty (Tidak melasanakan kewajiban): pelanggaran terjadi sehubungan dengankewajibannya, artinya menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan menurut standar profesinya.Contoh :a. Gagal mencatat dan melaporkan apa yang dikaji dari pasien. Seperti tingkat kesadaran padasaat masuk b. Kegagalan dalam memenuhi standar keperawatan yang ditetapkan sebagai kebijakan rumahsakit.c. Gagal melaksanakan dan mendokumentasikan cara cara pengamanan yang tepat ( pengamantempat tidur, restrain, dll )3. proximate caused (sebab-akibat): pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan atau Kelalaian bukanlah suatu kejahatan. Seorang dokter dikatakan lalai jika ia bertindak takacuh, tidak memperhatikan kepentingan orang lain sebagaimana lazimnya. Sepanjangakibat dari kelalaian medik tersebut tidak sampai menimbulkan kerugian kepada oranglain dan orang lain menerimanya maka hal ini tidak menimbulkan akibat hukum. Akantetapi, jika kelalaian itu telah mencapai suatu tingkat tertentu sehingga tidakmemperdulikan jiwa orang lain maka hal ini akan membawa akibat hukum, apalagi jikasampai merengut nyawa maka hal ini dapat digolongkan sebagai kelalaian berat (culpalata). Adapun yang menjadi tolak ukur dari timbulnya kelalaian dapat ditinjau dari beberapahal: a.Tidak melakukan kewajiban dokter yaitu tidak melakukan kewajiban profesinya untukmempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya bagi penyembuhan pasienberdasarkan

standar profesinya. Menurut penjelasan pasal 7 ayat 2 UU no. 29 tahun2004 tentang Praktik Kedokteran bahwa standar profesi medik adalah pendidikanprofesi yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitandengan sistem pendidikan nasional. Seorang dokter atau dokter gigi tentunya tidakdapat dipersalahkan lagi jika akibat tindakannya tidak seperti yang diharapkan ataumerugikan pasien, sepanjang tindakan yang dilakukannya telah memenuhi standar profesi medik yang ada b.Menyimpang dari kewajiban yaitu menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukanatau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut standar profesinya.Perlu dipahami bahwa jika seorang dokter atau dokter gigi mempunyai pendapat yangberlainan dengan dokter atau dokter gigi lain mengenai penyakit pasien belumlahberarti bahwa ia telah menyimpang, karena untuk menentukan apakah terdapatpenyimpangan atau tidak harus berdasarkan fakta-fakta yang ada dalam kasus tersebutdengan bantuan pendapat ahli atau saksi ahli. c.Adanya hubungan sebab akibat yaitu adanya hubungan langsung antara penyebabdengan kerugian yang dialami pasien sebagai akibatnya. Seringkali pasien maupunkeluarganya menganggap bahwa akibat yang merugikan yang dialami pasien adalahakibat dari kesalahan ataupun kelalaian dokternya. Anggapan ini tidak selamanya benar karena harus dibuktikan dahulu adanya kelalaian dan adanya hubungan sebab akibatantara akibat yang dialami pasien dengan unsur kelalaian dokter.