MALNUTRISI.2

MALNUTRISIMALNUTRISI(Defisiensi dan Kelebihan Gizi)(Defisiensi dan Kelebihan Gizi)

Budiyanti WiboworiniBudiyanti Wiboworini

PendahuluanPendahuluan Asupan dan Asupan dan keluaran seimbang keluaran seimbang kesehatan kesehatan optimaloptimal

Ketidakseimbangan Ketidakseimbangan kelebihan kelebihan

kekurangankekurangan

KEADAAN KEADAAN PATOLOGISPATOLOGIS

Dapat dideteksi dg Dapat dideteksi dg ‘‘nutrition nutrition assessmentassessment’’

Jenis-jenis MalnutrisiJenis-jenis Malnutrisi

UndernutritionUndernutrition

Overnutrition Overnutrition

Specific Specific deficiencydeficiency

Digesti dan MetabolismaDigesti dan Metabolisma

FATM INERAL

AM INOAM INOAC IDSAC IDS

CARBOHYDRATES

nutritionnutrition

energyenergy anabolismanabolism

Penyebab MalnutrisiPenyebab Malnutrisi

Primer Primer - bila intake tidak - bila intake tidak memadai memadai

(kual & kuant)(kual & kuant) kebutuhan tak kebutuhan tak

terpenuhiterpenuhi- tms: ketersediaan; - tms: ketersediaan;

pengetahuan; pengetahuan; jumlah angg kelg; jumlah angg kelg; kebiasaan; selerakebiasaan; selera

SekunderSekunder- intake cukup- intake cukup- ggn pd - ggn pd digesti & digesti & utilisasiutilisasi- destruksi jar/ - destruksi jar/ ekskresi >>ekskresi >>

Patogenesa Gizi KurangPatogenesa Gizi Kurang

Indications Unintentional Weight Loss Suspected Protein and Calorie Malnutrition Hospitalized patients with malnutrition risk factors No eating within 5 days Nutrient losses (e.g. Protein-losing enteropathy)

Serum Albumin <3.2 g/dl Chronic debilitating condition

Alcoholism Cancer

Diabetes Mellitus Renal disease Advanced age

LAB MARKERS IN MALNUTRITIONLAB MARKERS IN MALNUTRITION

Pathophysiology: Protein-Calorie Malnutrition Consequence

Malnutrition alters metabolic function Insulin levels Growth Hormone levels Cortisol levels Decreases hepatic function Diminishes mineral stores

Malnutrition predisposes to poor clinical outcomes Associated with higher rate of mortality Associated with prolonged hospitalization Associated with slower clinical improvement

Lab Indicators of Malnutrition in Adults Serum Prealbumin <15 mg/dl

Best marker for malnutrition See Prealbumin for interpretation and monitoring

Serum Albumin <3.4 mg/dl Serum Transferrin <200 mg/dl Total Lymphocyte Count <1500/mm3 Total Cholesterol <160 mg/dl

BAGAN SEBAB-SEBAB MALNUTRISIBAGAN SEBAB-SEBAB MALNUTRISI

MAKANAN MAKANAN BERLEBIHAN BERLEBIHAN YG YG BERLARUT-BERLARUT-LARUTLARUT

Kebanyakan zat pembangun Kebanyakan zat pembangun jaringan abnormaljaringan abnormal

Kebanyakan sisa-sisa yg Kebanyakan sisa-sisa yg mengganggu ekskresimengganggu ekskresi

Banyak enzim yg diperlukan Banyak enzim yg diperlukan untuk mengolah terlalu banyak untuk mengolah terlalu banyak makanan, kelanjar exhaustedmakanan, kelanjar exhausted

Kanker, aterosklerosisKanker, aterosklerosis

Batu empeduBatu empedu

DMDM

SAKITSAKIT

Kebanyakan cadangan lemak Kebanyakan cadangan lemak karena kebanyakan kalorikarena kebanyakan kalori

Obesitas Obesitas TINGKAT TINGKAT KESEHATAN TIDAK KESEHATAN TIDAK SEHAT, TIDAK SEHAT, TIDAK SAKITSAKIT

MAKANAN MAKANAN SEIMBANGSEIMBANG

Kesehatan sempurnaKesehatan sempurna KESEHATAN KESEHATAN SEMPURNASEMPURNA

MAKANAN MAKANAN KURANG YG KURANG YG BERLARUT-BERLARUT-LATURLATUR

Cadangan zat makanan Cadangan zat makanan digunakan, setelah habis, digunakan, setelah habis, mengurangi cadangan makanan mengurangi cadangan makanan dlm jaringan (tissue depletion)dlm jaringan (tissue depletion)

Kelainan dlm sususnan biokimia Kelainan dlm sususnan biokimia (biochemical lession)(biochemical lession)

Keluhan samar-samar, Keluhan samar-samar, rasa cepat lelah, rasa cepat lelah, kurang agirah kerja, kurang agirah kerja, daya tahan berkurangdaya tahan berkurang

TINGKAT TINGKAT KESEHATAN TIDAK KESEHATAN TIDAK SEHAT, TIDAK SEHAT, TIDAK SAKITSAKIT

Gangguan fungsionil (Functional Gangguan fungsionil (Functional changes)changes)

Kelainan anatomis (anatomical Kelainan anatomis (anatomical changes)changes)

HemeralopiaHemeralopia

Beri-beriBeri-beriSAKIT SAKIT

CONTOH KASUS DEFISIENSI DAN TOKSISITASCONTOH KASUS DEFISIENSI DAN TOKSISITAS

DEFISIENSIDEFISIENSIGx terutama pada mataGx terutama pada mata(Hemeralopia, (Hemeralopia, xerophtalmia,Bitot spot)xerophtalmia,Bitot spot)HiperkeratosisHiperkeratosisImpaired tastedImpaired tastedAnoreksiaAnoreksiaGgn vestibulerGgn vestibulerPeningkatan TIKPeningkatan TIKInfertilityInfertilityCongenital malformationCongenital malformation

TOKSISITASTOKSISITASHIPERVITAMINOSIS AHIPERVITAMINOSIS A

Gx peningkatanTIKGx peningkatanTIKTeratogenik Teratogenik Risiko fraktur Risiko fraktur

HIPERCAROTENOIDHIPERCAROTENOIDHipercarotenosis Hipercarotenosis


DEFISIENSIDEFISIENSI

RicketsiaRicketsia

OsteomalaciaOsteomalacia

TOKSISITASTOKSISITAS

Terkait dg hiperkalsemiaTerkait dg hiperkalsemia

Ringan : anoreksia, vomitus, Ringan : anoreksia, vomitus, konstipasi (sering); weakness, konstipasi (sering); weakness, hipotonia, stupor, hipertensi hipotonia, stupor, hipertensi (jarang)(jarang)

Berat: idem + mental retardasi, Berat: idem + mental retardasi, stenosis aorta dan arteri stenosis aorta dan arteri pulmonalpulmonal



Beri-beri (CV dan NS)Beri-beri (CV dan NS)

Neuropati periferNeuropati perifer

Subacute Necrotizing Subacute Necrotizing EncephalomyopathyEncephalomyopathy


Jarang, pd dosis Jarang, pd dosis tinggi pasien dg tinggi pasien dg alkoholismealkoholisme



AnemiaAnemia

Papil lidah atropiPapil lidah atropi

Hiperpigmentasi kulitHiperpigmentasi kulit

Abortus spontanAbortus spontan

NTDNTD

TOKSISITAS ???TOKSISITAS ???



ScurvyScurvy


Bila intake > 2000 mg/ Bila intake > 2000 mg/ hr, kronis hr, kronis diare diare

batu ginjalbatu ginjal

absorbsi besi absorbsi besi berlebihanberlebihan


OMEGA 6OMEGA 6

Hambatan Hambatan pertumbuhanpertumbuhan

Luka sukar sembuhLuka sukar sembuh

Rentan thd infeksiRentan thd infeksi

OMEGA 3OMEGA 3

Ggn neurologis : Ggn neurologis :

parestesia, parestesia,

kelemahan, kelemahan,

tak dapat jalan, tak dapat jalan,

nyeri pada kakinyeri pada kaki



Tetani Tetani

OsteoporosisOsteoporosis

Calcium-deficiency Calcium-deficiency ricketsrickets


Ggn GITGgn GIT

Ginjal: Poliuria, nocturia, Ginjal: Poliuria, nocturia, pembentukan batu, pembentukan batu, hipertensi, uremiahipertensi, uremia

Kelemahan otot, miopatiKelemahan otot, miopati

Berat: psikosis, delirium, Berat: psikosis, delirium, stupor, komastupor, koma



Gbn ECG abnormalGbn ECG abnormal

Kelemahan otot Kelemahan otot gagal napas, ileus gagal napas, ileus paralitik, hipotensi, paralitik, hipotensi, tetanitetani

TOKSISITAS : TOKSISITAS :

Fibrilasi atriumFibrilasi atrium



Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar gondokgondok

Lahir mati, abortus Lahir mati, abortus spontan, malformasi spontan, malformasi kongenitalkongenital

Ggn pertumbuhan fisik Ggn pertumbuhan fisik dan mentaldan mental


Iodide goiterIodide goiter

MyxedemaMyxedema


DEFISIENSIDEFISIENSIAnemia Anemia GlositisGlositisKoilonychia ………Koilonychia ………

TOKSISITASTOKSISITASAkut: Vomitus, pallor, abdominal Akut: Vomitus, pallor, abdominal

pain, cyanosis, diare, shockpain, cyanosis, diare, shockKRonik: hemokromatosis KRonik: hemokromatosis

DMDMKulit– slate-grayKulit– slate-grayHepar membesar, chiroticHepar membesar, chirotickardiomiopaty kardiomiopaty Hemosiderosis – kerusakan ginjal Hemosiderosis – kerusakan ginjal dan parudan paruTesticular atropi & loss of libidoTesticular atropi & loss of libido

RESUME RESUME

Nutrient hanya diperlukan Nutrient hanya diperlukan secukupnyasecukupnya

Perlu diperhatikan Perlu diperhatikan kebutuhan, dosis maksimal kebutuhan, dosis maksimal yang amanyang aman

Hati-hati pada kelompok Hati-hati pada kelompok rentanrentan

LATIHAN LATIHAN

Mengapa ibu hamil tidak boleh diberi Mengapa ibu hamil tidak boleh diberi suplementasi vit A dosis tinggi?suplementasi vit A dosis tinggi?

Sebutkan orang-orang yang berisiko Sebutkan orang-orang yang berisiko mengalami defisiensi vitamin D.mengalami defisiensi vitamin D.

Sebutkan minimal 5 keadaan yang dapat Sebutkan minimal 5 keadaan yang dapat menimbulkan kekurangan gizi primermenimbulkan kekurangan gizi primer

Tahapan defisiensi zat gizi yang sifatnya Tahapan defisiensi zat gizi yang sifatnya irreversibel adalah ….irreversibel adalah ….

Pemeriksaan fisik dapat mendeteksi Pemeriksaan fisik dapat mendeteksi adanya kekurangan gizi pada tahap ……adanya kekurangan gizi pada tahap ……

MALNUTRISI.2

Documents

Transcript of MALNUTRISI.2