Malaria

15
adira soziety Beranda Motivasi Puisi aac community Ilmu Kedokteran Laporan Tutorial “ malaria ” BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan dengan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Malaria dapat ditemui hampir di seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropis dan subtropis. Setiap tahunnya ditemukan 300-500 juta kasus malaria yang mengakibatkan 1,5- 2,7 juta kematian terutama di negara-negara benua Afrika. Upaya penanggulangan di Indonesia telah sejak lama dilaksanakan, namun daerah endemis malaria bertambah luas, bahkan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, terdapat 15juta kasus malaria dengan 38.000 kematian setiap tahunnya. Dari 295 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, 167 kabupaten/kota merupakan wilayah endemis malaria. B. Rumusan Masalah Adapun masalah yang didapatkan antara lain: 1. Apa definisi dari penyakit malaria? 2. Bagaimana sifat dari Plasmodium falciparum? 3. Bagaimana patogenesis penyakit malaria? 4. Apa saja gejala dan tanda orang yang terserang penyakit malaria? Search m y s s earch

Transcript of Malaria

adira sozietyTop of Form

Bottom of Form

Beranda Motivasi Puisi aac community Ilmu KedokteranLaporan Tutorial malaria

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangPenyakitmalariasampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan dengan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Malaria dapat ditemui hampir di seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropis dan subtropis. Setiap tahunnya ditemukan 300-500 juta kasus malaria yang mengakibatkan 1,5-2,7 juta kematian terutama di negara-negara benua Afrika.

Upaya penanggulangan diIndonesiatelah sejak lama dilaksanakan, namun daerah endemis malaria bertambah luas, bahkan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, terdapat 15jutakasus malaria dengan 38.000 kematian setiap tahunnya. Dari 295 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, 167 kabupaten/kota merupakan wilayah endemis malaria.

B.Rumusan MasalahAdapun masalah yang didapatkan antara lain:1.Apa definisi dari penyakit malaria?2.Bagaimana sifat dariPlasmodium falciparum?3.Bagaimana patogenesis penyakit malaria?4.Apa saja gejala dantandaorang yang terserang penyakit malaria?5.Apa saja komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit malaria?6.Apa sajadiagnosisserta diagnosisbandingdari penyakit malaria?7.Bagaimana penatalaksanaan penyakit malaria?

C.TujuanAdapun tujuan yang didapatkan antara lain:1.Agar dapat mengetahui definisi dari penyakit malaria2.Agar dapat mengetahui sifat dariPlasmodium falciparum3.Agar dapat mengetahui patogenesis penyakit malaria4.Agar dapat mengetahui gejala dan tanda orang yang terserang penyakit malaria5.Agar dapat mengetahui komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit malaria6.Agar dapat mengetahui diagnosis serta diagnosis banding dari penyakit malaria7.Agar dapat mengetahui penatalaksanaan penyakit malaria

D.ManfaatAdapun tujuan yang didapatkan antara lain:1.Mengetahui definisi dari penyakit malaria2.Mengetahui sifat dariPlasmodium falciparum3.Mengetahui patogenesis penyakit malaria4.Mengetahui gejala dan tanda orang yang terserang penyakit malaria5.Mengetahui komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit malaria6.Mengetahui diagnosis serta diagnosis banding dari penyakit malaria7.Mengetahui penatalaksanaan penyakit malaria

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A.DefinisiPenyakit malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa jenisplasmodiumyang menyeranng eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komplikasi ataupun mengalami komplikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat. (Sudoyo, 2007)B.EtiologiPenyebab infeksi malaria ialahplasmodium, yang selain menginfeksi manusia juga mengeinfeksi binatang seperti golongan burung,reptil, dan mamalia. Termasuk dalam genus plasmodium dari famili plasmodidae. Pada manusia, plasmodium menginfeksi eritrosit dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan di eritrosit (Sudoyo, 2007). Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anopheles betina.Plasmodiumsebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaituPlasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,danPlasmodium ovale. Secara keseluruhan ada lebih dari 100plasmodiumyang menginfeksi binatang (82 pada jenis burung dan reptil dan 22 pada binatang primata). Malaria juga melibatkan hospes perantara, yaitu manusia maupun vertebra lainnya. Sedangkan hospes definitifnya yaitu nyamukanopheles. (Mansjoer, 2001)

C.EpidemiologiInfeksi malaria tersebar lebih dari 100 negara di benuaAfrika,Asia, Amerika, dan daerahOceaniaserta kepulauan Karibia. Lebih dari 1,6 triliun manusia terpapar oleh malaria dengan dugaan morbiditas 200-300 juta dan mortalitas lebih dari 1 juta per tahun. Di Indonesia kawasan timur mulai dari Kalimantan, Sulawesi Tengah sampai ke Utara, Maluku,Irian Jayaserta dari Lombok hinggaNusa Tenggaramerupakan daerah endemis malaria denganP. FalciparumdanP.Vivax. Beberapa daerah di Sumatera nulai dari Lampung, Riau, Jambi, dan Batam kasus malaria cenderung meningkat. (Sudoyo, 2007)Perbedaan prevalensi menurut umur dan jenis kelamin lebih berkaitan dengan perbedaan derajat kekebalan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan mempunyai respon imun yang lebih kuat dibandingkan dengan laki-laki, namun kehamilan dapat meningkatkan resiko malaria. Ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi seseorang terinfeksi malaria adalah: (Gunawan, 2000)1.Rasatau suku bangsaPada penduduk benua Afrika prevalensi Hemoglobin S (HbS) cukup tinggi sehingga lebih tahan terhadap infeksiP. Falciparumkarena HbS dapat menghambat perkembangbiakanP. Falciparum.2.Kekurangan enzim tertentuKekurangan terhadap enzimGlukosa 6 Phosphat Dehidrogenase (G6PD)memberikan perlindungan terhadap infeksiP. Falciparumyang berat. Defisiensi terhadap enzim ini merupakan penyakit genetik dengan manifestasi utama pada wanita.3.Kekebalan pada malaria terjadi apabila tubuh mampu menghancurkanPlasmodiumyang masuk atau mampu menghalangi perkembangannya.D.Daur HidupParasit malaria memerlukan dua hospes untuk siklus hidupnya, yaitu manusia dan nyamukanophelesbetina.1.Siklus pada manusiaPada waktu nyamukanophelesinfektif mengisap darah manusia, sporozoit yang berada dalam kelenjar liur nyamuk akan masuk ke dsalam peredaran darah selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu sporozoit akan masuk ke dalam sel hati dan menjadi tropozoit hati. Kemudian berkembang menjadi skizon hati yang terdiri dari 10.000 sampai 30.000 merozoit hati. Siklus ini disebut siklus eksoeritrositer yang berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. PadaP. vivaxdanP. ovale,sebagian tropozoit hati tidak langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada yang memjadi bentuk dorman yang disebut hipnozoit. Hipnozoit tersebut dapat tinggal di dalam sel hati selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Pada suatu saat bila imunitas tubuh menurun, akan menjadi aktif sehingga dapat menimbulkan relaps. (Nugroho, 2000)Merozoit yang berasal dari skizon hati yang pecah akan masuk ke dalam peredaran darah dan menginfeksiseladarah merah. Di dalam sel darah merah, parasit tersebut berkembang dari stadium tropozoit sampai skizon (8-30 merozoit). Proses perkembangan aseksual ini disebut skizogoni. Selanjutnya eritrosit yang terinfeksi skizon) pecah dan merozoit yang keluar akan menginfeksi sel darah merah lainnya. Siklus inilah yang disebut dengan siklus eritrositer. Setelah 2-3 siklus skizogoni darah, sebagian merozoit yang meninfeksi sel darah merah dan membentuk stadium seksual yaitu gametosit jantan dan betina. (Nugroho, 2000)2.Siklus pada nyamukanophelesbetinaApabila nyamukanophelesbetina menghisap darah yang mengandung gametosit, di dalam tubuh nyamuk, gamet jantan dan gamet betina melakukan pembuahan menjadi zigot. Zigot ini akan berkembang menjadi ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk. Di luas dinding lambung nyamuk ookinet akan menjadi ookista dan selanjutnya menjadi sporozoit yang nantinya akan bersifat infektif dan siap ditularkan ke manusia. (Sudoyo, 2007)Masa inkubasi atau rentang waktu yang diperlukan mulai dari sporozoit masuk ke tubuh manusia sampai timbulnya gejala klinis yang ditandai dengan demam bervariasi, tergantung dari spesiesPlasmodium.Sedangkan masa prepaten atau rentang waktu mulai dari sporozoit masuk sampai parasit dapat dideteksi dalam darah dengan pemeriksaan mikroskopik. (Nugroho, 2000)E.Patogenesis MalariaPatogenesis malaria akibat dari interaksi kompleks antara parasit, inang dan lingkungan. Patogenesis lebih ditekankan pada terjadinya peningkatan permeabilitas pembuluh darah daripada koagulasi intravaskuler. Oleh karena skizogoni menyebabkan kerusakan eritrosit maka akan terjadianemia. Beratnya anemi tidak sebanding dengan parasitemia menunjukkan adanya kelainan eritrosit selain yang mengandung parasit. Hal ini diduga akibat adanya toksin malaria yang menyebabkan gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit pecah melalui limpa sehingga parasit keluar. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya anemia mungkin karena terbentuknya antibodi terhadap eritrosit. (Gandahusada, 1998)Limpa mengalami pembesaran dan pembendungan serta pigmentasi sehingga mudah pecah. Dalam limpa dijumpai banyak parasit dalam makrofag dan sering terjadi fagositosis dari eritrosit yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi. Pada malaria kronis terjadi hyperplasia dari retikulosit diserta peningkatan makrofag.Pada malaria berat mekanisme patogenesisnya berkaitan dengan invasi merozoit ke dalam eritrosit sehingga menyebabkan eritrosit yang mengandung parasit mengalami perubahan struktur danmbiomolekular sel untuk mempertahankan kehidupan parasit. Perubahan tersebut meliputi mekanisme, diantaranya transport membran sel,sitoadherensi, sekuestrasidanresetting.Sitoadherensi merupakan peristiwa perlekatan eritrosit yang telah terinfeksi P. falciparum pada reseptor di bagian endotelium venule dan kapiler. Selain itu eritrosit juga dapat melekat pada eritrosit yang tidak terinfeksi sehingga terbentuk roset.Resetting adalah suatu fenomena perlekatan antara sebuah eritrosit yang mengandung merozoit matang yang diselubungi oleh sekitar 10 atau lebih eritrosit non parasit, sehingga berbentu seperti bunga. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya resetting adalah golongan darah dimana terdapatnya antigen golongan darah A dan B yang bertindak sebagai reseptor pada permukaan eritrosit yang tidak terinfeksi.Menurut pendapat ahli lain, patogenesis malaria adalah multifaktorial dan berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut:1.Penghancuran eritrositFagositosis tidak hanya pada eritrosit yang mengandung parasit tetapi juga terhadap eritrosit yang tidak mengandung parasit sehingga menimbulkan anemia dan hipoksemia jaringan. Pada hemolisis intravascular yang berat dapat terjadi hemoglobinuria(black white fever)dan dapat menyebabkan gagal ginjal.2.Mediator endotoksin-makrofagPada saat skizogoni, eritrosit yang mengandung parasit memicu makrofag yang sensitive endotoksin untuk melepaskan berbagai mediator. Endotoksin mungkin berasal dari saluran cerna dan parasit malaria sendiri dapat melepaskan faktor nekrosis tumor (TNF) yang merupakan suatu monokin, ditemukan dalam peredaran darah manusia dan hewan yang terinfeksi parasit malaria. TNF dan sitokin dapat menimbulkan demam, hipoglikemia, dan sndrom penyakit pernapasan pada orang dewasa.3. Sekuestrasi eritrosit yang terlukaEritrosit yang terinfeksi olehPlasmodiumdapat membentuk tonjolan-tonjolan (knobs)pada permukaannya. Tonjolan tersebut mengandung antigen dan bereaksi dengan antibodi malaria dan berhubungan dengan afinitas eritrosit yang mengandung parasit terhadap endothelium kapiler alat dalam, sehingga skizogoni berlangsung di sirkulasi alat dalam. Eritrosit yang terinfeksi menempel pada endothelium dan membentuk gumpalan yang mengandung kapiler yang bocor dan menimbulkan anoksia dan edema jaringan.F.GejalaMalaria sebagai penyebab infeksi yang disebabkan olehPlasmodiummempunyai gejala utama yaitu demam. Demam yang terjadi diduga berhubungan dengan proses skizogoni (pecahnya merozoit atau skizon), pengaruh GPI(glycosyl phosphatidylinositol)atau terbentuknya sitokin atau toksin lainnya. Pada beberapa penderita, demam tidak terjadi (misalnya pada daerah hiperendemik) banyak orang dengan parasitemia tanpa gejala. Gambaran karakteristik dari malaria ialah demam periodic, anemia dan splenomegali.Manifestasi umum malaria adalah sebagai berikut: (Nugroho, 2000)1.Masa inkubasiMasa inkubasi biasanya berlangsung 8-37 hari tergantung dari spesies parasit (terpendek untukP. falciparumdan terpanjanga untukP. malariae), beratnya infeksi dan pada pengobatan sebelumnya atau pada derajat resistensi hospes. Selain itu juga cara infeksi yang mungkin disebabkan gigitan nyamuk atau secara induksi (misalnya transfuse darah yang mengandung stadium aseksual).2.Keluhan-keluhan prodromalKeluhan-keluhan prodromal dapat terjadi sebelum terjadinya demam, berupa: malaise, lesu, sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri pada tulang dan otot, anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin di punggung. Keluhan prodromal sering terjadi padaP. vivaxdanP. ovale, sedangkanP. falciparumdanP. malariaekeluhan prodromal tidak jelas.3.Gejala-gejala umumGejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria (malaria proxym)secara berurutan: (Sudoyo, 2007)a.Periode dinginDimulai dengan menggigil, kulit dingin, dan kering, penderita sering membungkus dirinya dengan selimut atau sarung pada saat menggigil, sering seluruh badan gemetar, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan. Periode ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya temperatur.b.Periode panasWajah penderita terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas tubuh tetap tinggi, dapat sampai 40oC atau lebih, penderita membuka selimutnya, respirasi meningkat, nyeri kepala, nyeri retroorbital, muntah-muntah dan dapat terjadi syok. Periode ini berlangsung lebihlamadari fase dingin dapat sampai 2 jam atau lebih, diikuti dengan keadaan berkeringat.c.Periode berkeringatPenderita berkeringan mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, penderita merasa capek dan sering tertidur. Bial penderita bangun akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan biasa.G.KomplikasiHampir semua kematian akibat malaria disebabkan olehP. falciparum.pada infeksiP. falciparumdapat meimbulkan malaria berat dengan komplikasi umumnya digolongkan sebagai malaria berat yang menurut WHO didefinisikan sebagai infeksiP. falciparumstadium aseksual dengan satu atau lebih komplikasi sebagai berikut: (Mansjoer, 2001)1.Malaria serebral, derajat kesadaran berdasarkan GCS kurang dari 11.2.Anemia berat (Hb