Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

32
MENYELESAIKAN AUDIT Pada tahap akhir proses audit dibutuhkan pemikiran dan ketelitian penuh bagi orang yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan dalam menelaah audit. Dalam menelaah hasil audit, terdapat beberapa aspek penyelesaian audit yang penting bagi keberhasilan audit. A. PENERAPAN PENGUJIAN TAMBAHAN ATAS PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Pendekatan auditor dalam memperoleh bukti sehubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan konsisten dengan pendekatan dalam memperoleh bukti yang berkaitan dengan transaksi dan saldo, diantaranya yaitu : Melakukan prosedur untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian untuk tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko. Melakukan pengujian pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan saat penilaian awal resiko pengendalian berada di bawah maksimum. Melakukan prosedur substantif Prosedur untuk tujuan penyajian dan pengungkapan diintegrasikan dengan pengujian auditor atas tujuan audit terkait transaksi dan tujuan audit terkait saldo. Banyak informasi yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan diaudit sebagai bagian dari pengujian auditor pada tahap awal audit. Ditahap ini auditor mengevaluasi bukti Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 1

Transcript of Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

Page 1: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

MENYELESAIKAN AUDIT

Pada tahap akhir proses audit dibutuhkan pemikiran dan ketelitian penuh bagi orang

yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan dalam menelaah audit. Dalam menelaah hasil

audit, terdapat beberapa aspek penyelesaian audit yang penting bagi keberhasilan audit.

A. PENERAPAN PENGUJIAN TAMBAHAN ATAS PENYAJIAN DAN

PENGUNGKAPAN

Pendekatan auditor dalam memperoleh bukti sehubungan dengan  tujuan penyajian dan

pengungkapan konsisten dengan pendekatan dalam memperoleh bukti yang berkaitan

dengan transaksi dan saldo, diantaranya yaitu :

Melakukan prosedur untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian untuk tujuan

penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko.

Melakukan pengujian pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan saat

penilaian awal resiko pengendalian berada di bawah maksimum.

Melakukan prosedur substantif

Prosedur untuk tujuan penyajian dan pengungkapan diintegrasikan dengan pengujian

auditor atas tujuan audit terkait transaksi dan tujuan audit terkait saldo. Banyak informasi

yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan diaudit sebagai bagian dari

pengujian auditor pada tahap awal audit. Ditahap ini auditor mengevaluasi bukti yang

diperoleh dari 3 tahap pertama untuk menilai apakah diperlukan bukti tambahan untuk

tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor juga mengevaluasi apakah keseluruhan

penyajian dalam laporan keuangan dan penjelasan tambahan terkait telah mematuhi

prinsip akuntansi berlaku umum. Hal ini meliputi evaluasi apakah setiap laporan keuangan

mencerminkan klasifikasi yang tepat dan deskripsi setiap akun yang konsisten dengan

persyaratan dan bahwa informasi disajikan dalam bentuk yang benar dan dengan

terminologi yang tepat seperti disyaratkan dalam standar akuntansi.

Salah satu perhatian utama auditor berhubungan dengan tujuan penyajian dan

pengungkapan adalah menentukan apakah manajemen sudah mengungkapkan seluruh

informasi yang diperlukan. Untuk menilai resiko yang tidak dapat memenuhi tujuan

penyajian dan pengungkapan, auditor harus mempertimbangkan informasi yang diperoleh

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 1

Page 2: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

selama tiga tahap pertama dalam pengujian audit untuk menentukan apakah sudah cukup

menjelaskan fakta dan keadaan yang harus diungkapkan.

Sehubungan dengan uniknya pengungkapan atas kewajiban kotijensi dan kejadian

setelah tanggal neraca, auditor sering kali memberikan penilaian resiko tinggi karena tidak

seluruh informasi yang dibutuhkan diungkapkan dalam penjelasan tambahan. Pengujian

audit yang dilakukan pada tahap awal audit sering kali tidak menyediakan bukti yang

memadai mengenai kewajiban kotijensi dan kejadian setelah tanggal neraca. Oleh karena

itu, auditor mendesain dan melakukan prosedur pada setiap audit untuk menelaah

kewajiban kotijensi dan kejadian setelah tanggal neraca sebagai bagian dari pengujian

tahap keempat.

B. TELAAH ATAS KEWAJIBAN KONTIJENSI DAN KOMITMEN

Kewajiban Kontinjensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas

jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah dilakukan.

Terdapat tiga kondisi yang diperlukan atas munculnya kewajiban kontijensi, yaitu :

1. Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan

nilai asset yang dihasilkan dari kondisi sekarang.

2. Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan nilai di masa mendatang.

3. Hasilnya akan diperoleh dari kejadian di masa mendatang.

Ketidakpastian atas pembayaran di masa mendatang dapat bervariasi dari sangat

mungkin terjadi sampai kemungkinan besar tidak terjadi. Adapun menurut PSAK 57

dijelaskan tiga tingkatan kemungkinan keterjadian dan perlakuan atas laporan keuangan

yang dapat digunakan sebagai standar evaluasi dalam mempertimbangkan dan melakukan

penilaian secara profesional bagi auditor terhadap kondisi pelaporan klien.

Standar audit mensyaratkan bahwa manajemen, bukan auditor, bertanggung jawab atas

identifikasi dan penetuan perlakuan akuntansi yang tepat untuk kewajiban kontinjensi dan

pada dasarnya dalam pengungkapan atas kontijensi dapat dilakukan atas kerjasama pihak

manajemen dengan auditor. Tujuan utama auditor dalam melakukan verifikasi kewajiban

kontijensi adalah :

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 2

Page 3: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

1) Mengevaluasi perlakuan akuntansi atas kewajiban kontinjensi yang diketahui untuk

menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan kontijensi dengan benar

(tujuan penyajian dan pengungkapan untuk klasifikasi).

2) Mengidentifikasi praktek kontinjensi yang belum diidentifikasi manajemen (tujuan

penyajian dan pengungkapan untuk kelengkapan).

Komitmen sangat berkaitan erat dengan kewajiban kontinjensi. Komitmen meliputi hal-

hal seperti perjanjian untuk membeli bahan baku atau melakukan sewa guna usaha suatu

fasilitas pada harga tertentu dan penjualan barang dagangan pada harga yang sudah

ditentukan. Karakteristik dalam komitmen yaitu perusahaan setuju berada dalam kondisi

tertentu di masa mendatang, tanpa memperhatikan apa yang terjadi dengan laba

perusahaan atau perekonomian keseluruhan. Perusahaan biasanya menjelaskan seluruh

komitmen, baik dalam penjelasan tambahan terpisah maupun digabungkan, dengan sebuah

catatan mengenai kontinjensi.

1. Prosedur Audit Untuk Menemukan Kontijensi

Langkah pertama dalam melakukan audit kontijensi adalah menentukan apakah

terdapat kontijensi (tujuan penyajian dan pengungkapan atas keterjadian). Seperti pada

kenyataannya lebih sulit menemukan transaski yang tidak tercatat daripada melakukan

verifikasi atas informasi yang tercatat. Saat auditor mengetahui terjadi kontijensi mereka

akan melakukan evaluasi Materialitas dan Pengungkapan Penjelasan Tambahan. Berikut

adalah prosedur audit yang biasa digunakan oleh para auditor dalam mengaudit kewajiban

kontijensi :

a. Melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen (langsung/tertulis) tentang

tercatatnya kontijensi.

b. Menelaah laporan agen penerimaan internal pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya

atas penentuan PPh.

c. Menelaah notulensi pertemuan direktur dan pemegang saham bila ada indikasi tuntutan

hukum atau kontijensi lainnya.

d. Menelaah kondisi hukum untuk periode audit dan menelaah tagihan dan pernyataan

dari penasihat hukum atas terjadinya kewajiban kontijensi.

e. Memperoleh surat dari penasihat hukum atas status kewajiban kontijensi

f. Menelaah dokumentasi audit bila terdapat informasi yang mengindikasikan terjadinya

kontijensi.

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 3

Page 4: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

31-12-2012 11-3-2013 26-3-2008

Tanggal penerbitan laporan keuangan

Tanggal laporan audit

Tanggal neraca akhir klien

g. Memeriksa perjanjian kredit tanggal neraca dan meminta konfirmasi saldo yang

terpakai atau tidak.

2. Evaluasi Kewajiban Kontijensi Yang Telah Diketahui

Jika auditor menyimpulkan bahwa terdapat kewajiban kontijensi, maka harus

mengevaluasi signifikansi potensi utang dan sifat pengungkapan yang diperlukan dalam

laporan keuangan untuk memperoleh bukti atas keterjadian atas hak dan kewajiban dalam

tujuan penyajian dan pengungkapan. Untuk kontijensi yang membutuhkan pengungkapan ,

auditor juga menelaah konsep penjelasan tambahan untuk memastikan bahwa informasi

yang diuangkapkan dapat dipahami dan dinyatakan dengan wajar sesuai kondisi

kontijensi.

3. Prosedur Audit Untuk Menemukan Komitmen

Penelitian untuk mencari komitmen yang belum diketahui biasanya dilakukan sebagai

bagian dari audit atas masing-masing area audit. Misalkan, dalam melakukan verifikasi

penjualan, auditor seharusnya waspada atas adanya komitmen penjualan.

4. Tanya Jawab Dengan Pengacara Klien

Prosedur utama yang diandalkan auditor untuk mengungkapkan tuntutan hukum yang

diketahui atau klaim lain terhadap klien dan mengidentifikasi klaim tambahan yaitu Tanya

jawab dengan pengacara klien. Auditor mengandalkan keahlian dan pengetahuan

pengacara mengenai masalah hukum guna memberikan pendapat professional atas hasil

tuntutan hukum yang diharapkan dan kemungkinan jumlah kewajiban kewajiban termasuk

biaya sidang.

C. TELAAH KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA

Auditor harus menelaah transaksi dan kejadian yang muncul setelah tanggal neraca

untuk menentukan apakah terdapat transaksi atau kejadian yang akan memengaruhi penyajian

dan pengungkapan pada laporan periode berjalan (PSA 46 (SA 560)). Tanggung jawab

auditor atas telaah kejadian setealh tanggal neraca biasanya terbatas pada perioe awal, yaitu

pada tanggal neraca dan berakhir pada tanggal laporan auditor.

Peride Cakupan untuk Telaah Kejadian Setelah Tanggal Neraca

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 4

Page 5: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

Jenis-jenis Kejadian Setelah Tanggal Neraca

Terdapat dua jenis kejadian setelah tanggal neraca yang harus dipertimbangkan oleh

manajemen dan dievaluasi oleh auditor:

1. Kejadian yang Berdampak Langsung pada Laporan Keuangan dan

Membutuhkan Penyesuaian.

Kejadian setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian atas saldo

akau pada laporan keuangan tahun berjalan jika jumlahnya material, sebagai berikut:

a. Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan atas saldo piutang dagang yang

beredar karena kondisi keuangan pelanggan buruk.

b. Peetapan proses litigasi pada nilai yang berbeda dengan nilai yang

ditetapkan pada pembukuan.

c. Penghentian aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pada nilai di

bawah nilai buku.

d. Penjualan investasi pada harga di bawah harga perolehan.

2. Kejadian yang Tidak Berdampak Langsung pada Laporan Keuangan, tetapi

Memerlukan Pengungkapan.

Kejadian jenis ini memberikan suatu kondisi yang tidak terjadi pada tanggal

neraca yang dilaporkan, tetapi tidak terlalu signifikan, namun tetap memerlukan

pengungkapan meskipun tidak memerlukan penyesuaian akun, disebut laporan

keuangan tambahan (supplemental financial statements). Kejadian atau transaksi yang

terjadi setelah tanggal neraca yang memerlukan pengungkapan, bukan hanya

penyesuaian dalam laporan keuangan, meliputi:

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 5

Page 6: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

a. Penurunan nilai pasar atas sekuritas milik perusahaan utnuk investasi

sementara atau akan dijual kembali.

b. Penerbitas obligasi atau sekuritas ekuitas.

c. Penurunan nilai pasar atas persediaan sebagai dampak dari tindakan

pemerintah yang membatasi penjualan produk.

d. Kerugian persedian yang tidak diasuransikan akibat kebakaran.

e. Penggabunga usaha atau akuisisi.

Pengujian Audit

Prosedur audit untuk menelaah kejadian setelah tanggal neraca dibagi dalam dua

ketegori, yaitu:

1. Prosedur yang biasanya terintegrasi sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir

tahun.

Meliputi pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian dari

pengujian perincian saldo.

2. Prosedur yang dilakukan khusunya untuk menemukan kejadian atau transaksi yang

harus diakui sebagai kejadian setelah tanggal neraca.

Menguji saldo akun tahun berjalan atau penjelasan tambahan sebagi pengujian

kelengkapan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengujian tersebut meliputi:

a. Tanya Jawab dengan Manajemen

Ditujukan untuk menemukan kewajiban kotinjensi atau komitmen, perubahan

signifikan atas aset atau struktur modal perusahaan, status bagian-bagian yang

belum diketahui dengan pasti pada tanggal neraca, dan penyesuaian tidak

lazim yang dilakukan setelah tanggal neraca.

b. Korespondensi dengan Pengacara

Auditor berkorespondensi dengan pengacara sebagai bagian dari pencarian

kewajiban kontinjensi.

c. Telaah atas Laporan Internal yang Dibuat Setelah Tanggan Neraca

Menekankan perubahan pada bisnis perusahaan yang dibandingkan dengan

hasilnya untuk periode audit dan perubahan setelah akhir tahun.

d. Telaah atas Pencatatan yang Dibuat Setelah Tanggal Neraca

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 6

Page 7: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

Menelaah jurnal dan buku besar untuk men entukan keberadaan dan sifat dari

transaksi signifikan yang berhubungan dengan tahun berjalan.

e. Pemeriksaan Notulensi Pertemuan Dewan Direksi Setelah Tanggal Neraca

Memeriksa notulensi pertemuan pemegang saham dan pertemuan direksi atas

kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang memengaruhi pelaporan periode

berjalan.

f. Permintaan Surat Representasi

Surat representasi dibuat oleh manajemen klien kepada auditor yang

menyatakan adanya perbedaan hal-hal selama masa audit, termasuk

pembahasan mengenai kejadian setelah tanggan neraca.

Penetapan Tanggal Ganda

Biasanya auditor menentukan bahwa kejadian setelah tanggal neraca yang memengaruhi

laporan keuangan periode berjalan terjadi setelah pekerjaan lapangan selesai, tetapi sebelum

laporan audit diterbitkan. Auditor memiliki dua pilihan atas perluasan pengujian kejadian

setelah tanggal neraca, yaitu:

1. Memperluas seluruh kejadian setelah tanggal neraca ke batas tanggal yang baru.

Auditor dengan mudah mengubah tanggal laporan audit ke tanggal baru

2. Membatasi telaah kejadian setelah tanggal neraca sehubungan dengan kejadian baru

setelah tanggal neraca.

Auditor menerbitkan laporan audit bertanggal ganda, yang artinya laporan

audit memasukkan dua tanggal: tanggal pertama atas penyelesaian pekerjaan

lapangan, kecuali untuk pengecualian. Tanggal kedua yang lebih belakangan,

adalah tanggal pengecualian.

D. AKUMULASI BUKTI AKHIR

Ada 5 (lima) jenis akumulasi bukti akhir yaitu:

Melakukan prosedur analitis akhir

Prosedur analitis yang dilakukan selama penyelesaian audit berguna sebagai telaah

akhir

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 7

Page 8: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

atas salah saji material atau masalah keuangan yang tidak disebutkan selama pengujian dan

membantu auditor dalam memberikan pandangan objektif atas laporan keuangan. Saat

melakukan prosedur analitis selama tahap telaah akhir, yang disyaratkan dalam standar

audit, rekanan biasanya membaca laporan keuangan, termasuk penjelasan tambahan dan

mempertimbangkan hal berikut:

1. Kecukupan bukti yang dikumpulkan atas saldo akun yang tidak lazim atau tidak

diharapkan atau hubungan yang teridentifikasi selama perencanaan atau selama

pelaksanaan audit.

2. Saldo akun yang tidak lazim atau diharapkan atau hubungan yang tidak teridentifikasi

sebelumnya.

Mengevaluasi asumsi kelangsungan usaha

PSA 30 (SA 341) mensyaratkan auditor untuk mengevaluasi bila ada keraguan

yang substansial mengenai kemampuan klien dalam melanjutkan usaha, setidaknya dalam

waktusatu tahun atau lebih setelah tanggal neraca. Auditor membuat penilaian pada

awalnya sebagai bagian dari perencanaan, tetapi bisa saja mengubah hasil penilaian

bila ada informasi baru. Auditor menggunakan prosedur analitis, mendiskusikan dengan

manajemen mengenai kemungkinan adanya kesulitan keuangan, dan mengumpulkan

informasi mengenai bisnis klien selama masa audit agar dapat memberikan penilaian

terhadap kemungkinan kesulitan keuangan pada tahun depan.

Memperoleh surat representasi manajemen

PSA 17 (SA 333) mensyaratkan auditor untuk memperoleh surat representasi

yangmendokumentasikan representasi penting bagi manajemen yang dibuat selama audit.

Penolakan klien untuk membuat dan menandatangani surat tersebut berakibat

padamunculnya opini dengan pengecualian atau tidak ada opini. Ada 3 (tiga) tujuan surat

representansi klien tersebut yaitu:

1. Menekankan kepada manajemen bahwa mereka bertanggung jawab atas

penilaianlaporan keuangan. Manajemen mudah melupakan tanggung jawab mereka

ataspenyajian laporan keuangan yang wajar, terutama untuk perusahaan kecil yang

personelnya kurang memahami akuntansi.

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 8

Page 9: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

2. Mengingatkan manajemen atas potensi salah saji atau hal yang tidak dimasukkan dalam

laporan keuangan. Misalnya jika surat representasi memasukkan referensi aset

yangdijaminkan atau kewajiban kontijensi, maka manajemen yang jujur akan diingatkan

atas kesalahan tak disengaja terhadap pengungkapan laporan keuangan secara memadai,

yang akan membantu memenuhi kelengkapan tujuan penyajian dan pengungkapan.

3. Mendokumentasikan jawaban dari manajemen atas tanya jawab mengenai berbagai

aspek dalam audit.

4. Dokumentasi ini dibuat tertulis dan memuat perihal ketidaksetujuan atau tuntutan

hukum antara auditor dengan klien. Oleh karena hal ini lebih formal dibandingkan

dengan komunikasi langsung, maka surat representasi juga membantu mengurangi

kesalahpahaman antara manajemen dan auditor.

SA 333 menyebutkan 4 (empat) kategori hal penting yang perlu dimasukkan

keempat kategori tersebut, berikut contohnya adalah:

1. Laporan keuangan:

Pernyataan manajemen berisi pertanggung jawaban atas penyajian laporan

keuanganyang wajar.

Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar dan

sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.

2. Kelengkapan informasi

Ketersediaan seluruh pencatatan akuntansi dan data terkait

Kelengkapan dan ketersediaan seluruh notulensi pertemuan pemegang saham,

direktur dan dewan direksi.

3. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan

Keyakinan manajemen bahwa dampak dari salah saji laporan keuangan yang

tidak dikoreksi adalah tidak material bagi laporan keuangan keseluruhan.

Informasi mengenai kecurangan meliputi manajemen, karyawan yang

berperan penting dalam pengendalian internal dan lain-lain di mana kecurangan

dapat berdampak

Infromasi mengenai transaksi pihak terkait dan jumlah piutang dan terutang dari

dan kepada pihak yang terkait.

Klaim yang belum diajukan atau penilaian dari pengacara klien memeiliki

asersi penting dan harus diungkapkan sesuai PSAK No.57 Estimasi Utang

Kewajiban Kontijensi, dan Aset Bersyarat.

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 9

Page 10: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

4. Kejadian setelah tanggal neraca

Kebangkrutan konsumen utama dengan piutang dagang berjumlah besar pada

tanggal

Neraca.

Penggabungan usaha atau akuisisi setelah tanggal neraca.

Mempertimbangkan informasi pendukung laporan keuangan dasar

Klien kadang-kadang memasukkan informasi tambahan di luar laporan keuangan

dasa ryang di buat untuk manajemen atau pengguna laporan dari luar. PSA 36 (SA 551)

merujuk pada informasi tambahan tersebut sebagai informasi yang menyertai laporan

keuangan dalam dokumen yang diserahkan oleh auditor.

Standar audit dengan sengaja tidak mendefinisikan atau membatasi informasi tam

bahan agar perusahaan dapat menyediakan informasi yang bisa memenuhi kebutuhan

penggunanya. Auditor harus jelas memisahkan audit dan tanggung jawab pelaporan atas

laporan keuangan utama dan untuk informasi tambahan. Biasanya auditor tidak melakukan

audit terperinci yang memadai untuk menyesuaikan opini atas informasi tambahan, tetapi

dalam kondisi tertentu auditor dapat saja mengandalkan bahwa informasi tersebut

disajikan dengan wajar.

Membaca informasi lain dalam laporan tahunan

PSA 44 (SA 550) mensyaratkan auditor untuk membaca informasi lain yang

dimasukkan dalam laporan tahunan mengenai laporan keuangan. Misalnya asumsikan

bahwa surat dalam laporan tahunan menyebutkan kenaikkan laba per lembar saham dari

Rp.2.600,- menjadi Rp.2.930,-. Auditor diminta untuk membandingkan informasi

dengan laporan keuangan atas kesesuainya.

E. EVALUASI HASIL

Setelah melaksanakan seluruh prosedur audit dalam setiap area audit, termasuk telaah

untuk kontinjensi dan kejadian setelah tanggal neraca serta akumulasi bukti akhir, auditor

harus mengintergrasikan hasil tersebut kedalam satu kesimpulan keseluruhan mengenai

laporan keuangan. Evaluasi akhir atas kecukupan bahan bukti adalah berupa penelaahan oleh

auditor atas seluruh audit untuk menentukan apakah seluruh aspek penting telah cukup diuji

setelah mempertimbangkan situasi penugasan. Langkah utama dalam proses ini adalah

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 10

Page 11: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

penelaahan program audit untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian telah secara akurat

diselesaikan dan didokumentasikan dan bahwa seluruh tujuan audit dipenuhi. 

Bukti yang tepat dan memadahi

Untuk membuat evaluasi akhir apakah bukti sudah diakumulasikan dengan tepat dan

memadai, auditor menelaah dokumentasi atas audit keseluruhan untuk menentukan apakah

seluruh hal material dari transaksi, akun dan pengungkapan sudah diuji secara memadai,

dengan mempertimbangkan seluruh kondisi audit. Untuk membantu dalam memutuskan

apakah audit sudah memadai, auditor sering menggunakan daftar pembanding (checklist)

penyelesaian audit, sebagai pengingat bila ada yang terlewatkan. Jika auditor memutuskan

bahwa bukti yang memadai tidak terpenuhi dalam rangka memutuskan apakah laporan

keuangan disajikan secara wajar, maka mereka memiliki dua pilihan: (1) mengakumulasikan

bukti tambahan atau (2) menerbitkan opini dengan pengecualian atau tidak memberikan

opini.

Bukti pendukung opini auditor

Bagian penting dari evaluasi apakah laporan keuangan disajikan secara wajar adalah

mengikhtisarkan salah saji yang ditemukan dalam audit. Manakala auditor menemukan salah

saji yang material, neraca saldo harus disesuaikan untuk koreksi laporan keuangan. Jika

auditor percaya bahwa terdapat kecukupan bahan bukti tetapi tidak menjamin kesimpulan

mengenai penyajian laporan keuangan yang awajar, auditor sekali lagi mempunyai dua

pilihan: laporan harus direvisi hingga auditor puas atau memberikan pendapat wajar tanpa

syarat atau menolak untuk memberikan pendapat harus diterbtikan. Perhatikan bahwa pilihan

disini berbeda dengan yang dibahas dalam kasus ketidakcukupan bahan bukti yang diperoleh.

Pengungkapan laporan keuangan

Sebagai bagian dari telaah akhir dalam pengungkapan laporan keuangan, banyak KAP

mensyaratkan adanya penyelesaian daftar pembanding laporan keuangan untuk setiap audit.

Kuesioner ini didesain untuk mengingatkan auditor tentang masalah yang biasanya muncul

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 11

Page 12: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

dalam laporan keuangan dan memfasilitasi telaah akhir untuk keseluruhan audit oleh seorang

rekanan independen.

Telaah dokumentasi audit

Ada tiga alasan mengapa staf firma audit yang berpengalaman harus menelaah

dokumentasi audit pada saat penyelesaian audit:

1. Untuk mengevalusi kinerja karyawan yang belum berpengalaman.

2. Memastikan bahwa proses audit memenuhi standar kinerja

3. Menghilangkan kerancuan yang sering muncul dalam penilaian auditor

Auditor dapat berusaha agar senantiasa objektif dalam seluruh audit, tetapi mudah

untuk kehilangan perspektif yang memadai dalam audit yang panjang jika terdapat masalah

kompleks yang ingin dipecahkan.

Telaah independen

Pada saat penyelesaian audit yang lebih besar, biasanya terdapat telaah untuk laporan

keuangan dan keseluruhan berkas audit oleh penelaah independen yang ridak terlibat dalam

audit, tetapi merupakan staf kantor akuntan yang juga melakukan audit. Telaah independen

diisyaratkan oleh SEC termasuk telaah atas informasi keuangan interim dan audit

pengendalian internal.

Ringkasan evaluasi bukti

Auditor mengevaluasi kecukupan dan kelayakan bukti pada saat mengevauasi risiko

audit, berdasarkan akun dan siklus, dan kemudian membuat evaluasi yang sama untuk

laporan keuangan keseluruhan. Auditor juga mengevaluasi bukti pendukung atas opini audit

dengan mengestimasi salah saji dalam setiap akun dan kemudian untuk laporan keuangan

keseluruhan. Evaluasi risiko audit dan estimasi salah saji dibuat pada waktu bersamaan dan

berdasarkan evaluasi tersebut, laporan audit diterbitkan untuk laporan keuangan.

Penerbitan Laporan Audit

Auditor harus menunggu untuk menentukan laporan audit untuk di audit hingga

seluruh bukti diakumulasi dan dievaluasi. Sebagian besar auditor dalam mengaudit

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 12

Page 13: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

menerbitkan laporan standar tanpa pengecualian dengan kata – kata baku. KAP biasanya

memiliki bentuk baku laporan audit dan hanya di ganti nama klien, judul laporan keuangan,

dan tanggalnya. Apabila KAP memutuskan bahwa laporan standar tanpa pengecualian tidak

memadai, maka pembahasan lebih lanjut dilakukan antara rekanan dalam KAP dan juga

klien. KAP memiliki manual laporan audit komprehensif yang membantu mereka dalam

memilih kata – kata yang tepat dalam laporan jika diperlukan oleh auditor.

F. BERKOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT DAN MANAJEMEN

Terdapat beberapa hal yang yang perlu disampaikan auditor kepada komite audit dan

pihak yang berkaitan dengan tata kelola, termasuk pembahasan mengenai kecurangan dan

tindakan ilegal dan sebagainya setelah audit diselesaikan. Tiga jenis pembahasan pertama

disyaratkan dalam standar audit untuk memastikan bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan

tata kelola, biasanya juga berkaitan dengan komite audit dan manajemen senior, menerima

informasi mengenai temuan audit dan rekomendasi audit. Jenis keempat, surat manajemen,

disampaikan kepada manajemen tingkat operasional.

Pembahasan Tentang Kecurangan dan Tindakan Ilegal

PSA 32 (SA 316) dan PSA 31 (SA 317) mensyaratkan auditor untuk menyampaikan

seluruh kecurangan dan tindakan ilegal kepada komite audit dan kelompok lain yang sejenis,

meskipun tidak material. Tujuannya adalah untuk membantu komite audit dalam melakukan

tugas pengawasan atas laporan keuangan.

Pembahasan Tentang Kurangnya Pengendalian Internal

Untuk perusahaan yang lebih besar, auditor harus menyampaikan perihal kurangnya

pengendalian internal dan kelemahan material dalam desain atau pengoperasian pengendalian

internal secara tertulis kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola kepada komite

audit dan dalam perusahaan yang lebih kecil, dapat dilakukan kepada pemilik perusahaan

atau manajemen senior.

Pembahasan Hal Lainnya Kepada Komite Audit

PSA 48 (SA 380) mensyaratkan auditor untuk menyampaikan informasi tambahan

yang diperoleh selama audit kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, biasanya

adalah komite audit. Tujuan dari penyampaian ini adalah agar komite audit dan pihak lain

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 13

Page 14: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

yang bertanggungjawab atas tata kelola mengetahui tentang informasi penting dan relevan

mengenai proses laporan keuangan dan memberikan kesempatan kepada komite audit untuk

membahas hal-hal penting dengan auditor. Terdapat empat tujuan dasar dari persyaratan

komunikasi ini :

1) Menyampaikan pertanggungjawaban auditor atas audit laporan keuangan yang

mencakup pembahasan bahwa audit laporan keuangan dibuat untuk mendapatkan kepastian

yang wajar bukan absolut.

2) Menyediakan telaah atas ruang lingkup dan waktu penerapan audit yang bertujuan

agar dilakukan telaah tingkat tinggi. Perincian sifat dan waktu penerapan proses audit tidak

tepat karena efektivitas dan kemampuan prediksi audit tidak dapat ditawar.

3) Menginformasikan temuan penting selama audit kepada pihak yang

bertanggungjawab atas tata kelola dengan memasukkan pembahasan atas salah saji yang

material dan koreksi yang dideteksi selama audit, pandangan audik mengenai aspek kualitatif

dalam praktik dan estimasi akuntansi dan hal lainnya.

4) Menginformasikan hal-hal relevan dalam audit kepada pihak yang bertanggung jawab

atas tata kelola. Komite audit dan pihak lain untuk tata kelola seperti dewan direksi, dapat

mendiskusikan tentang keputusan strategis yang bisa memengaruhi sifat dan penetapan waktu

dalam prosedur audit.

Surat Manajemen

Surat manajemen ditunjukan untuk menginformasikan pihak klien mengenai

rekomendasi KAP guna meningkatkan bisnis klien. Rekomendasi biasanya berfokus pada

efisiensi pengoperasian perusahaan. Banyak KAP membuat surat manajemen untuk setiap

audit untuk menunjukkan kepada manajemen bahwa firma audit memberikan nilai tambah

kepada klien lebih dari sekadar jasa audit. Tujuannya dalah mendorong adanya hubungan

yang lebih baik dengan manajemen dan menawarkan jasa penanganan pajak dan jasa

manajemen.

Surat manajemen diperlukan karena adanya kekurangan signifikan atau kelemahan

penting atas pengendalian internal dan harus mengikuti format yang diberikan dan dikirimkan

sesuai dengan persyartan standar audit. Surat manajemen merupakan suatu opsi dan ditujukan

untuk membantu klien dalam mengoperasikan bisnisnya lebih efektif.

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 14

Page 15: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

G. PENEMUAN FAKTA SETELAH TANGGAL NERACA

Auditor kadang-kadang menemukan bahwa setelah audit laporan keuangan

diterbitkan, terjadi salah saji material dalam laporan keuangan. Contohnya adalah

dimasukkannya penjualan yang tidak benar keberadaanya dan jumlahnya meterial, kesalahan

dalam penghapusbukuan persediaan yang usang atau tidak dimasukkannya penjelasan

tambahan yang penting.

Saat terdapat penemuan fakta setelah penerbitan laporan audit terjadi, auditor

berkewajiban untuk memastikan bahwa pengguna laporan keuangan mendapatkan informasi

atas salah saji tersebut. Jika auditor menemukan bahwa terdapat kekeliruan dalam laporan

keuangan setelah diterbitkan, maka tindakan yang paling tepat adalah meminta klien untuk

menerbitkan revisi laporan keuangan yang memasukkan penjelasan atas alasannya. Jika hal

ini penting, maka klien harus melaporkan kepada Bapepam-LK dan regulator lainnya atas

salah saji laporan keuangan tersebut. Auditor bertanggungjawab untuk memastikan bahwa

klien sudah melakukan langkah memadai dalam menginformasikan hal ini kepada pengguna

laporan keuangan.

Jika klien menolak mengungkapkan salah saji ini ke dalam laporan, maka auditor

harus menginformasikannya kepada dewan direksi. Jika saham perusahaan dijual kepada

publik, maka auditor dapat meminta Bapepam-LK dan pihak pasar modal untuk

mengingatkan para pemegang saham mengenai hal ini.

Auditor tidak bertanggungjawab untuk mencari fakta-fakta, tetapi jika mereka

menemukan bahwa laporan keuangan tidak dinyatakan dengan wajar, maka mereka harus

melakukan tindakan koreksi. Dalam banyak kasus, penemuan fakta terjadi saat auditor

menemukan salah saji material dalam laporan keuangan yang diterbitkan audit setelah

tanggal neraca, atau saat laporan klien melaporkan salah saji kepada auditor. Jika auditor

menemukan fakta setelah tanggal laporan audit, tetapi sebelum laporan keuangan diterbitkan,

maka dibutuhkan revisi laporan keuangan yang diterbitkan.

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 15

Page 16: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 16

Page 17: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 17

Page 18: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

SOAL-SOAL

22-2 ( Tujuan 22-1)

Jelaskan tujuan dari daftar pembanding pengungkapan laporan keuangan dan

jelasakan bagaimana hal ini dapat membantu auditor dalam menentukan bukti yang

tepat dan memadai untuk masing-masing tujuan penyajian dan pengungkapan!

Jawab:

Tujuan dari daftar pembanding pengungkapan laporan keuangan mengingatkan auditor

mengenai masaah pengungkapan dalam audit dan memfasilitasi telaah akhir atas keseluruhan

audit oleh rekanan independen. Dengan daftar pembanding tersebut, ketika auditor harus

membuat evaluasi akhir, auditor akan mampu menentukan apakah pengungkapaan laporan

keuangan sudah memenuhi seluruh tujuan penyajian dan pengungkapan. Seperti yang

dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, auditor harus harus mendesain dan melakukan prosedur

audit untuk mendapatkan bukti yang memenuhi keempat tujuan penyajian dan

pengungkapan.

22-7 ( Tujuan 22-2,22-3)

Selama audit PT. Merpati Manufaktur Lestari, Rully Abdullah, CPA, mengetahui ada

empat tuntutan hukum kepada klien melalui pembahasan dengan klien, membaca hasil

rapat perusahaan, dan menelaah berkas korespodensi. Bagaimana Rully menentukan

materialitas dari tuntutan tersebut dan menentukan pengungkapan yang benar dalam

laporan keuangan?

Jawab :

Sebagai seorang yang profesional, auditor memiliki tanggung jawab di bawah hukum untuk memenuhi apa yang telah dicantumkan di dalam kontrak klien mereka.Terdapat kesepakatan antara profesi akuntan dan lembaga hukum bahwa auditor bukanlah penanggung jawab atau penjamin laporan keuangan. Kantor Akuntan Publik menggunakan satu atau kombinasi dari keempat pembelaan hukum bila ada tuntutan hukum oleh klien, pembelaan-pembelaan tersebut adalah pertama tidak ada kewajiban untuk melaksanakan artinya KAP mengklaim bahwa tidak ada kontrak yang tersirat atau tersurat, contohnya KAP mengklaim bahwa kekeliruan itu tidak dapt diungkapkan karena kantornya hanya melakukan jasa penelaahan bukan audit. Kedua, tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan kerja. KAP mengklaim bahwa dalam pelaksanaan audit tidak ada kelalaian disebabkan karena audit dilaksanakan sesuai dengan standar GAAS/SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik).

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 18

Page 19: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

Ketiga, kelalaian kontribusi. Pembelaan terhadap kelalaian kontribusi terjadi bila tindakan klien yang menyebabkan kerugian menjadi dasar bagi kerugian atau mempengaruhi auditor sehingga auditor tidak bisa menemukan sebab dari kerugian yang terjadi. Keempat, adalah ketiadaan hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik sangat penting dalam menentukan kelancaran proses audit, jika terjadi ketiadaan hubungan timbal balik maka proses audit pun akan menjadi kacau.

Sebelum menyelesesaikan audit, auditor harus membuat evaluasi akhir apakah pengungkapan laporan keuangan sudah memenuhi seluruh tujuan penyajian dan pengungkapan. Sebagai bagian dari telaah akhir dalam pengungkapan laporan keuangan, banyak KAP mensyaratkan adanya penyelesaian daftar pembanding laporan keuangan untuk setiap audit. Kuesioner ini didesain untuk mengingatkan auditor tentang masalah yang biasanya muncul dalam laporan keuangan dan memfasilitasi telaah akhir untuk keseluruhan audit oleh seorang rekanan independen

22-12 (Tujuan 22-4)

Apa pertimbangan utama yang harus diambil auditor dalam menentukan seberapa luas

seharusnya telaah kejadian setelah tanggal neraca?

Jawab:

Pertimbangan utama yang harus diambil auditor adalah bahwa auditor harus

mempertimbangkan kejadian – kejadian yang akan terjadi setelah tanggal neraca. Terdapat

dua jenis kejadian yang harus dipertimbangkan oleh auditor yaitu :

Kejadian yang berdampak langsung pada laporan keuangan dan membutuhkan

penyesuaian

Informasi mengenai kejadian ini membantu auditor dalam melakukan verifikasi atas

saldo. Kejadian setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian atas saldo akun

pada laporan keuangan tahun berjalan jika jumlahnya material, diantaranya :

a. Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan atas saldo piutang dagang yang beredar

karena kondisi keuangan pelanggan memburuk.

b. Penetapan proses litigasi pada nilai yang berbeda dengan nilai yang ditetapkan pada

pembukuan.

c. Penghentian aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pada nilai di bawah nilai

buku.

d. Penjualan investasi pada harga di bawah harga perolehan.

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 19

Page 20: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

Kejadian yang tidak berdampak langsung pada laporan keuangan, tetapi memerlukan

pengungkapan

Kejadian jenis ini memberikan suatu kondisi yang tidak terjadi pada tanggal neraca

yang dilaporkan, tetapi tidak terlalu signifikan, namun tetap memerlukan pengungkapan

meskipun tidak memerlukan penyesuaian akun. Kejadian tersebut meliputi :

a. Penurunan nilai pasar atas sekuritas milik perusahaan untuk investasi sementara atau

akan dijual kembali.

b. Penerbitan obligasi atau sekuritas ekuitas.

c. Penurunan nilai pasar atas persediaan sebagai dampak dari tindakan pemerintah

yang membatasi penjualan produk.

d. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran.

e. Penggabungan usaha atau akuisisi.

22- 14 (Tujuan 22-4. 22-8)

Jelaskan perbedaan antara kejadian setelah tanggal neraca yang terjadi antara tanggal

neraca dengan tanggal laporan auditor, dan penemuan fakta setelah tanggal neraca

yang muncul pada tanggal laporan auditor. Berikan contoh dan jelaskan tindakan yang

harus diambil auditor untuk masing- masing.

Jawab :

Auditor harus menelaah transaksi dan kejadian yang muncul setelah tanggal neraca untuk

menentukan apakah terdapat transaksi atau kejadian yang akan mempengaruhi penyajian dan

pengungkapan pada laporan periode berjalan, disyaratkan PSA 46 (SA 560). Sedangkan

penemuan fakta setelah tanggal neraca yang muncul pada tanggal laporan auditor beberapa

kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca memberikan informasi tambahan kepada

manajemen agar dapat menentukan penyajian dan pengungkapan yang wajar atas saldo akun

pada tanggal neraca. Informasi mengenai kejadian ini membantu auditor dalam melakukan

verifikasi saldo. Misalnya, jika auditor mengalami kesulitan dalam menentukan penilaian

yang tepat atas persediaan karena keusangannya, maka penjualan persediaan bahan baku

sebagai bahan sisa pada periode setelah tanggal neraca akan menunjukkan nilai persediaan

yang benar pada tanggal neraca.

Tindakan yang harus diambil auditor:

1. Prosedur yang biasanya terintegrasi sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun.

Kategori ini meliputi pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai

bagian dari pengujian perincian saldo.

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 20

Page 21: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

2. Prosedur yang dilakukan khususnya untuk menemukan kejadian atau transaksi yang harus

diakui sebagai kejadian setelah tanggal neraca.

22-22 (Tujuan 22-2)

a. (3) Konfirmasi Utang dagang

b. (3) Estimasi waktu masalah akan diselesaikan

c. (3) Menginformasikan kepada komite audit bahwa laporan tidak dapat diandalkan.

SUKRISNO AGUS HAL 148

1. B

2. S

3. S

4. B

5. S

6. B

7. B

8. S

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 21

Page 22: Makalah_bab 22 auditing PRINT.docx

DAFTAR PUSTAKA

Elder, Randal.J . 2011. JASA AUDIT DAN ASSURANCE . Jakarta : Salemba Empat.

Agoes, Sukrisno. 2013.Auditing Edisi 4 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.

Menyelesaikan Audit dan Melaporkan Audit : Menyelesaikan Audit Page 22