Makalah xenopsylla cheopis

9
XENOPSYLLA CHEOPIS MAKALAH Mata Kuliah Parasitologi Dosen Pembina: dr. Widayat Oleh: Novi Fachrunnisa 201210410311051 JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013

Transcript of Makalah xenopsylla cheopis

Page 1: Makalah xenopsylla cheopis

XENOPSYLLA CHEOPIS

MAKALAH

Mata Kuliah Parasitologi

Dosen Pembina: dr. Widayat

Oleh:

Novi Fachrunnisa

201210410311051

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013

Page 2: Makalah xenopsylla cheopis

A. Morfologi

Telur

- Berwarna putih berkilat, melekat pada bulu-bulu perumah atau pada sarang.

- Dikeluarkan setelah 2 hari makan darah.

- Dewasa betina mengeluarkan 600 biji telur sepanjang hayat.

- Telur dikeluarkan satu persatu dalam kumpulan

- Telur menetas diantara 2 hari-2 minggu bergantung kepada persekitaran

- Optmal pada suhu 18-35⁰C dan kelembapan bandingan 70-80%

- Larva keluar dari kulit telur dengan memecahkan kulit menggunakan duri hadapan

yang digelar duri penetas.

Larva:

- 13 segmen

- Tidak berkaki

- Mulut untuk mengunyah

- Larva makan bahan organik dari

perumah dan alam sekitar

- Ada spesies yang makan najis

yang mempunyai sedikit darah

yang tidak dicerna

- Larva mempunyai sifat meminta

makanan dengan cara mengekori

dewasa dan mintanya keluarkan

najis/tinjanya

- 3 instar

- Larva instar III membina

“cocoon” dan menjadi pupa

- Panjang larvanya sekitar 4,5mm

menyerupai ulat putih, tidak

mempunyai mata dan kaki, masing-masing larva mempunyai empat belas segmen

bulu.

Page 3: Makalah xenopsylla cheopis

Pupa

- Peringkat sebelum jadi dewasa

- Kitaran hidup mengambil masa beberapa minggu hingga beberapa bulan mengikuti

spesis dan suhu.

Dewasa:

- Kapsul dari kepala kutu sangat termodifikasi. Kepalanya tinggi dan sempit.

- Xenopsilla Cheopis atau sering disebut kutu tikus, tidak memiliki genal combs

maupun pronotal combs. Karakteristik ini digunakan untuk membedakan Xenopsilla

Cheopis dengan kutu lainnya.

- Kutu ini memiliki panjang tubuh sekitar 1,5mm sampai 4mm.

- Antena Kutu ada di dalam antennae fossal. Antennae fossal membagi kepala menjadi

bagian anterior dan posterior.

- Tidak bersayap. Thorax terdiri dari tiga segmen termodifikasi. Kutu memiliki kaki

yang panjang, kaki belakang adalah organ utama untuk melompat.

- Abdomen dari kutu

memiliki 10

segmen.

- Mulutnya

digunakan untuk

dua tujuan. Yang

pertama untuk

menyemburkan air

liurnya atau

sebagian darah

cerna melalui

gigitan. Yang kedua

untuk menghisap

darah dari host.

Page 4: Makalah xenopsylla cheopis

B. Habitat

Xenopsylla cheopis sering dijumpai pada tikus hidup di daerah tropis dan dalam lingkungan

yang hangat di seluruh dunia.

Hots tetap dari kutu tikus ini adalah hewan pengerat, primata dan kadang-kadang manusia.

Tetapi yang paling umum, host kutu ini adalah pada tikus besar cokelat.

Xenopslla cheopis biasanya dijumpai pada daerah tropikal dan subtropikal. Xenopsylla

cheopis jarang ditemukan di daerah dingin sejak memerlukan iklim tropikal/subtropikal

untuk kutu tersebar merata di kota besar.

Kutu adalah parasit yang menggelikan, mereka tinggal di sarang daripada hostnya. Pakaian

dan kasur adalah rumah yang sempurna untuk kutu-kutu ini.

Kutu hanya menyerang host-nya ketika kutu tersebut menghisap darah, di lain waktu

mereka akan hidup bebas pada host-nya.

Xenopsylla cheopis suka bersembunyi dicelah-celah rambut, bulu hewan, kawasan berpasir,

dan dicelah retakan dinding.

Page 5: Makalah xenopsylla cheopis

C. Metamorfosis

Metamorfosis yang dimiliki oleh Xenopsylla cheopis adalah metamorfosis sempurna, yaitu:

Telur – larva – pupa – dewasa.

Xenopsylla cheopis bertelur 300-400 butir selama hidupnya. Kutu betina meletakkan telur

diantara rambut maupun di sarang tikus. Telur menetas dalam waktu 2 hari sampai

beberapa minggu, tergantung suhu dan kelembaban. Telur menetas menjadi larva, kadang-

kadang larva terdapat di lantai, retak-retak pada dinding, permadani, sarang tikus, dll.

Larva-larva hidup dari segala macam sisa-sisa organik dan mengalami 3 kali pergantian

kulit, berubah menjadi pupa (dibungkus dengan kokon pasir dan sisa-sisa kotoran lain),

lalu menjadi kutu. Dalam waktu 24 jam kutu sudah mulai menggigit dan menghisap darah.

Page 6: Makalah xenopsylla cheopis

Kutu, sama halnya dengan serangga holometabolus, mempunyai siklus hidup empat bagian

terdiri dari telur, larva, pupa, dan dewasa. Telur dilepaskan oleh kutu betina di lingkungan.

Telur menetas menjadi larva sekitar 3-4 hari dan makanannya berasal dari reruntuhan

organik di lingkungannya. Larva nantinya akan menjadi pupa. Tingkatan ntuk menjadi

larva kemudian pupa yang sempurna membutuhkan waktu sekitar 3-4 minggu. Sesudah

itu, menjadi dewasa dari bentuk pupa, dan mencari darah panas dari host untuk makanan

darah.

Telur biasanya diletakkan di reruntuhan, tidak pada hewan. Telur menetas setelah kira-

kira 5 hari (jaraknya 2-14 hari tergantung kondisi lokal). Larva yang muncul menghindari

cahaya dan makan dengan aktif pada reruntuhan organik dan dapat juga makan pada

manusia atau hewan. Panjang dari tingkatan larva tergantung dari kondisi lokal. Hal

penting dari faktor lingkungan adalah kelembaban dan larva dapat mati jika keluar dari

jarak batas. Setelah masanya dapat melebihi 200hari, larva pupa dengan dewasa muncul

setelah sekitar 14 hari. Kebanyakan kutu dapat muncul terlambat jika mereka tidak

menemukan host yang cocok.

D. Kepentingan Medis

1. Peranan dalam kesehatan

Xenopsylla cheopis mempunyai beberapa peranan dalampenyebaran penyakit

diantaranya

a. Pes

Pes merupakan penyakit karantina internasional di Indonesia termasuk

penyakit yang timbul kembali (reemerging disease) dan dapat meyebabkan

kejadian luar biasa. Penyakit pes itu dapat ditularkan langsung maupun

tidak langsung. Kutu yang merupakan vektor pes Boyolali adalah Xenopsylla

cheopis dan Stivalus cognatus. Proses itu terjadi ketika tikus yang terinventasi

kutu (ternfeksi Yersinia pestis) mati, kemudian kutu positif Yersinia pestis itu

akan segera meninggalkan tikus dan menggigit orang sehat. Proes penularan

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Penderita Pes

Kutu Menggigit

orang sehat

Kutu positif Pes Tikus mati karena

Pes Tikus sehat

Page 7: Makalah xenopsylla cheopis

b. Murine Typhus

Penyakit ini ditemukan umumnya di kota pelabuhan laut dan didaerah

populasi padat tempat didapatkan tikus dan kutu. Xenopsylla cheopis selain

sebagai vektor penyakit pes merupakan kutu yang dapat bertindak sebagai

vektor penyakit Yng disebabkan oleh Rickettsia typhi masuk dan tumbuh di

dalam sel epitel usus dari kutu dan keluar bersama dengan tinja dari kutu

tersebut menjangkiti tikus dan manusia melalui inokulasi intrakutan dengan

penggaruka kulit, atau perpindahan oleh jari ke dalam membran lendir.

Selain itu bakteri ini juga mampu menjangkiti manusia dan tikus melalui

gigitan oleh kutu tikus tersebut.

2. Peran medis

a. Sebagai hospes perantara Hymenolepis diminuta dan Hymenolepis nana.

b. Sebagai vektor penyakit flea typhus dan pes

E. Pengobatan

Pengobatan dilakukan dengan obat anti kutu. Obat anti kutu hanya membunuh pinjal dewasa, pemberian obat anti kutu perlu disesuaikan agar siklus hidup pinjal bisa kita hentikan. Pemberian obat perlu diulang agar pinjal dewasa yang berkembang dari telur dapat segera dibasmi sebelum menghasilkan telur lagi. Menangkap dan membunuh tikus dengan DDT dan BHC.

Antirat campaigns harus didahului dengan penyemprotan untuk membasmi kutu.

Antibiotik adalah berkhasiat untuk melawan wabah penyakit.

Terapi obat seharusnya dimulai sesegera mungkin setelah contoh darah diambil.

Pilihan obat untuk mengobati wabah adalah Streptomycin atau Gentamycin, tetapi

sejumlah antibiotik lainnya juga efektif.

Individu yang harus bersentuhan dengan pasien penyakit pneumonic seharusnya

menempatkan pengawasan atau memberikan terapi antibiotik, tergantung daripada

derajat dan waktu kontak.

Page 8: Makalah xenopsylla cheopis

F. Pencegahan/kontrol

Langkah-langkah di bawah ini dapat dilakukan untuk mencegah keberadaan kutu yaitu:

1. Menyedot menggunakan vaccum

Seringlah menyedot di daerah dimana saja hewan peliharaan kunjungi, khususnya

di mobil jika sering berpergian, daerah berkarpet, dan perabotan yang sering

dikunjungi oleh hewan peliharaan supaya semua kutu termasuk telur, dan pupa nya

dibersihkan sebanyak mungkin.

2. Pencucian

Cucilah tempat tidur hewan peliharaan, kasur, selimut dan barang lainnya dengan

air panas jika memungkinkan.

3. Penyemprotan Lingkungan

Ada beberapa macam spray/semprotan yang tersedia yang bertujuan membunuh

kutu loncat di lingkungan sekitarnya.

Pengendalian:

Untuk mencegah penyebaran penyebaran penyakit yang disebabkan oleh pinjal

maka perlu dilakukan tindakan pengendalian terhadap arthopoda tersebut. Upaya

yang dapat dilakukan, antara lain melalui penggunaan insektisida, dalm hal ini DDT,

Diazinon 2% dan Malathion 5% penggunan repllent (misalnya, diethyl toluamide

dan benzyl benzoate) dan pengendalian terhadap hewan pengerat (rodent).

Kontrol populasi tikus di kedua area perkotaan dan di desa pedalaman.

Menggunakan insectisida yang effectif untuk mengontrol kutu hewan pengerat.

Memusnahkan makanan dan tempat tinggalnya untuk hewan pengerat dan di sekitar

rumah anda, tempat kerja, dan area rekreasi. Obati hewan peliharaan anda dari kutu.

Page 9: Makalah xenopsylla cheopis

DAFTAR PUSTAKA

http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Xenopsylla_cheopis/

http://www.zin.ru/Animalia/Siphonaptera/morph.htm

http://facstaff.cbu.edu/~seisen/XenopsyllaCheopis.htm