Makalah - burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewMakalah ini kami persembahkan untuk...
-
Upload
duongthuan -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Makalah - burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewMakalah ini kami persembahkan untuk...
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam, pemilik segala ilmu pengetahuan.atas
izin-Nya, Alhamdulillah tangan ini mampu menorehkan sedikit ilmu pengetahuan yang telah
dibentangkan dari seluas lautan. walau hanya sedikit, insya Allah memberi manfaat yang besar.
Salawat dan salam kepada Rasulullah, sang kasih Allah. Sang revolusional peradaban,
melalui tangannyalah ilmu itu menjadi salah satu penerang kita saat ini.
Makalah ini kami persembahkan untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing
mata kuliah yang bersangkutan.namun di sisi lain, kami persembahkan buat para pembaca yang
memang butuh pengetahuan atau sebagai referensi mengenai bagaimana seoarang pekerja berat
ketika bulan puasa.
Masalah seperti ini, jika kita pandang kasat mata memang bukan merupakan masalah
besar, tetapi bagi orang-orang yang sungguh-sungguh dengan agama Allah dan selalu berharap
mendapat ridha Allah, ini merupakan rmasalah besar. Jika kita berpikir sejenak bahwa ketika
bulan puasa tiba, ia beda (istimewah) dibandingkan bulan-bulan yang lainnya. segala amal
dilipat gandakan.
Makalah ini kami susun dari beberapa referensi.namun, kami sadari bahwa masih ada
kekurangan di dalamnya. Olehnya itu, kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
makalah berikutnya sangat kami butuhkan.
Demikian, semoga memberi manfaat.
Baubau, September 2012
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa
B. Kewajiban Puasa Ramadhan
C. Puasa Bagi Pekerja Berat
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puasa merupakan ibadah pokok yang ditetapkan sebagai salah satu
rukun I s l am . Dengan dem ik ian ka rena puasa merupakan
ibadah pokok maka d ia harus dilaksanakan sebagai salah satu
kewajiban bagi orang yang beriman. Kewajiban ini secara jelas
dengan menggunakan kata
Katabayang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 183:
$yg��r'¯»t� tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø�n=tæ ãP$u� _Å Á9$# $yJx. |=ÏGä. �n?tã �úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s%
öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.”
Apabila diteliti isi kandungan ayat-ayat sesudah ayat 183
dari surat Al-Baqarah tersebut , y a n g m e n j e l a s k a n s i a p a
s a j a y a n g m e n d a p a t k a n m a s a l a h rukhsah akan dapat
menimbulkan permasalahan bagi pekerja berat yang terus menerus
termasuk pada bulan Ramadhan. Bagi mereka puasa adalah persoalan
yang d i l ema t i s , d i s a tu s i s i puasa m erupakan pe r in t ah
agam a yang wa j ib dilaksanakan, sementara disisi lain tuntutan
ekonomi yang membuat mereka tidak bisa untuk meninggalkan
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas
mengenai masalah puasa bagi pekerja berat, apakah ada keringanan bagi
mereka tersebut atau tidak.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini,
antara lain:
1. Apakah ada rukhsah bagi pekerja berat untuk tidak berpuasa?
2. Bagaimana hukum meninggalkan puasa bagi pekerja berat?
2
BAB II
P E M B A H A S A N
A . P e n g e r t i a n P u a s a
Kata puasa dalam bahasa Arab digunakan dengan kataal-
shaum, dimana kataal-shaum itu sendiri berarti (m enahan d i r i da r i
se sua tu ) b a i k d a l a m b e n t u k p e r k a t a a n
a t a u p u n perbuatan. Terkait masalah puasa ini, dalam al-Qur’an
terdapat ungkapan kata shiyamyang t e ru l ang sebanyak de l apan
ka l i . Ka ta shiyam d i s in i menurut hukum syara’ berarti puasa, dan
pada surat yang lain digunakan ungkapan shaum, yang berarti
menahan diri untuk tidak berbicara. Hal ini terlihat dalam surat Maryam
ayat 26:�Í?ä3sù �Î1u�õ°$#ur �Ìh�s%ur $YZø�tã ( $¨BÎ*sù ¨ûÉït�s? z`ÏB Î�|³u;ø9$# #Y�tnr& þ�Í<qà)sù �ÎoTÎ) ßNö�x�tR Ç`»uH÷q§�=Ï9
$YBöq|¹ ô`n=sù zNÏk=�2é& uQöqu�ø9$# $|�Å¡SÎ) ÇËÏÈ
A r t i n y a :
" s e s u n g g u h n y a a k u t e l a h b e r n a z a r b e r p u a s a
u n t u k T u h a n Y a n g M a h a Pemurah, maka aku tidak akan
berbicara dengan seorang manusia pun padahari ini".
Demikian ungkapan maryam yang diajarkan oleh malaikat
jibril ketikaada yang memper t anyakan t en t ang ke l ah i ran
anaknya I sa as . ka t a i n i juga masing-masing sekali dalam
bentuk perintah berpuasa di bulan ramadhan, satuka l i da lam
ben tuk ka t a ke r j a yang menya takan bahwa “berpuasa
ada l ah ba ik untuk kamu” dan satu kali dalam bentuk sebagai
pelaku yaitual-shaimin wa al- shaimat.l eb ih l an ju t menuru t
3
qura i sh sh ihab , ungkapan ka t a -ka ta yang beraneka
ragamtersebut berasal dari akar kata yang sama yakni shawama,
yang dari segi bahasa maknanya berkisar pada “menahan” dan
“berhenti”, atau “tidak bergerak”. selanjutnya pengertian kebahasaan
dipersempit maknanya oleh hukumsyari’at, sehingga kata shiyamhanya
digunakan untuk menahan dari makan, minumd a n u p a y a
m e n g e l u a r k a n s p e r m a , d a r i t e r b i t n y a f a j a r h i n g g a
t e r b e n a m n y a matahari.
Demikian halnya ungkapan para fuqaha sebagaimana yang
telah dikutipo l e h w a h b a h a l - z u h a i l i d a l a m k i t a b n y a a l -
f i qh a l - i s l amy wa ad i l l a tuh menyatakan bahwa definisi puasa(al-
shaum)secara istilah adalah:“menahan diri di siang hari dari segala yang
membatalkan puasa dengan disertainiat sejak terbitnya fajar sehingga
terbenamnya matahari.”
D a l a m r e d a k s i y a n g s e d i k i t b e r b e d a , A b u
A b d u l l a h M u h a m m a d a l - Qurthubi dalam kitabnya al-Jami’il
Ahkam al-Qur’an menyatakan bahwa al- shaum itu adalah:“Menahan
diri dari hal-hal yang membatalkan puasa yang dibarengi dengan
niat s e j a k t e r b i t n y a f a j a r s a m p a i t e r b e n a m n y a
m a t a h a r i , m e n y e l e s a i k a n d a n menyempurnakannya dengan
menjauhi perbuatan maksiat, serta tidak mendatangi tempat-tempat yang
diharamkan.”
Walaupun da r i beberapa de f in i s i yang t e lah
d ikemukakan d i a ta s t e r l i h a t m e m i l i k i p e r b e d a a n d a l a m
r e d a k s i , n a m u n p a d a e s e n s i n y a memiliki persamaan yang
saling melengkapi terhadap rukun dari puasa itusendiri, yaitu niat untuk
berpuasa, dan kegiatan menahan diri dari segalayang dapat
4
membatalkan puasa dalam waktu tertentu (mulai dari terbit fajar
hingga terbenamnya matahari).
B . Kewaj iban Puasa Ram adhan
Dasar yang menjadi kewajiban puasa terdapat dalam surat al-
Baqarahayat 183, 184, 185 dan 187. Ayat-ayat tersebut di
antaranya adalah suratal-Baqarah ayat 183 yaitu:
$yg��r'¯»t� tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø�n=tæ ãP$u� _Å Á9$# $yJx. |=ÏGä. �n?tã �úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s%
öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa"
D a l a m t u n t u t a n p u a s a p a d a a y a t d i a t a s t i d a k
d i j e l a s k a n s i a p a y a n g mewajibkan, dan tidak pula
dijelaskan berapa kewajiban puasa itu, tetapi hanya disebutkan
sebagaimana diwajibkan terhadap umat-umat sebelum kamu.Dengan
demik ian maka wa ja r pu la j i ka um at I s l am
me laksanakannya , apa l ag i t u juan puasa t e r sebu t ada l ah
un tuk kepen t ingan yang be rpuasa s end i r i , yakn i
agar menjadi orang yang bertakwa.Selanjutnya firman Allah dalam
surat al-Baqarah ayat 184 sebagai berikut:
$YB$�r& ;Nºy�rß�÷è¨B 4 `yJsù �c%x. Nä3ZÏB $³Ò�Í�£D ÷rr& 4�n?tã 9�xÿy� ×o£�Ïèsù ô`ÏiB BQ$�r& t�yzé& 4 �n?tãur �úïÏ%©!$# ¼çmtRqà)�ÏÜã� ×pt�ô�Ïù ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏB ( `yJsù
5
tí§qsÜs? #Z�ö�yz uqßgsù ×�ö�yz ¼ã&©! 4 br&ur (#qãBqÝÁs? ×�ö�yz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÑÍÈ
Artinya:
“ (Ya i tu ) da l am beberapa ha r i yang t e r t en tu . Maka
ba rangs iapa d i antara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka),maka (wajiblah baginya berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu p a d a h a r i - h a r i
l a i n . D a n w a j i b b a g i o r a n g - o r a n g y a n g
b e r a t menja l ankannya ( j i ka mereka t i dak be rpuasa )
membaya r f i dyah , (yaitu): memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang denganke re l aan ha t i menger j akan
keba j ikan , maka i t u l ah yang leb ih ba ik baginya. Dan puasa
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Su ra t a l -Baqarah aya t 184 d i a ta s m en je l askan bahwa
kewa j iban p u a s a i t u b u k a n l a h u n t u k s e p a n j a n g t a h u n ,
t e t a p i h a n y a ( b e b e r a p a h a r i t e r t e n t u ) . D e m i k i a n
i n i p u n h a n y a diwajibkan bagi setiapmukallaf yang berada di
kampung halaman tempattinggalnya (muqim), dan dalam keadaan
sehat, sehingga bagi “siapa sajayang sak i t a t au da l am
pe r j a lanan” maka bo leh un tuk t i dak be rpuasa d i bulan
Ramadhan tersebut dan menggantinya pada hari-hari di bulan
lain.Sedangkan te rhadap “orang-o rang yang merasa sanga t
be ra t be rpuasa ,maka ( s ebaga i gan t inya ) d i a ha rus
membaya r f i dyah , ya i tu member i makan seorang miskin.”
Di sisi lain harusdiingat bahwa konsekwensi hukum bagi
orang yang tidak berpuasadengan sebab sakit atau dalam
perjalanan adalah dengan mengganti puasa Ramadhan yang telah
6
dibatalkan dengan puasa pada waktu yanglain sesuai dengan jumlah puasa
yang ditinggalkan.
C. Puasa Bagi Pekerja Berat
Sebelum menguraikan bagaimana kedudukan ataupun
pengaruh dari keadaan yang d i a lami o l eh se seorang yang
be rp rofes i s ebaga i peker j a b e r a t t e r h a d a p p e l a k s a n a a n
p u a s a R a m a d h a n , t e r l e b i h d a h u l u a k a n dijelaskan
beberapa makna dari istilah-istilah yang biasanya selalu terkait dengan
aktifitas subjek hukum dalam melaksanakan berbagai
kewajiban,di antaranya adalah bagaimana makna yang terkandung
dari kataithaqah, istitha’ah dan wus’u.
1. M a k n a I t h a q a h
Kata ithaqahberasal dari katathaqa - yathiqu, yang secara
bahasa berarti kemampuan, kekuatan.Sedangkan menuru t
i s t i l ah u l am a tafsir, seperti Muhammad Syaltut dan Muhammad Ali
al-Sayis dalam kitabnya menyatakan bahwaIthaqah adalah:“Istilah
yang menggunakan untuk menunjukkan adanya kemampuan
untuk melakukan sesuatu dengan keadaan yang sangat berat dan sulit”
Demikianlah pendapat kebanyakan ulama, hanya saja al-
Shabuni dengan mengu t ip pendapa t a l -Rag ib
mengomenta r i ka t a t e r sebu t dengan meng iba ra tkannya
kepada keadaan l eher yang t e r l i l i t o l eh se sua tu
( t e rcek ik) S e l a n j u t n y a k a t a ithaqahd e n g a n m a k n a
k e s a n g g u p a n d a p a t d i t e m u k a n d a l a m s u r a t a l -
B a q a r a h a y a t 2 4 9 sebagai berikut:
$£Jn=sù �@|Ásù ßNqä9$sÛ Ï�qãZàfø9$$Î/ tA$s% �cÎ) ©!$# Nà6�Î=tFö6ãB 9�ygoYÎ/ `yJsù z>Î��° çm÷YÏB }§ø�n=sù ÓÍh_ÏB `tBur öN©9 çmôJyèôÜt� ¼çm¯RÎ*sù ûÓÍh_ÏB �wÎ) Ç`tB
7
t$u�tIøî$# Opsùö�äî ¾ÍnÏ�u�Î/ 4 (#qç/Î�|³sù çm÷YÏB �wÎ) WxÎ=s% öNßg÷YÏiB 4 $£Jn=sù ¼çny�ur%y` uqèd �úïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä ¼çmyètB (#qä9$s% �w sps%$sÛ $uZs9 tPöqu�ø9$# |Nqä9$yfÎ/ ¾ÍnÏ�qãZã_ur 4 tA$s% �úïÏ%©!$# �cq�ZÝàt� Nßg¯Rr& (#qà)»n=�B «!$# N�2 `ÏiB 7pt¤Ïù A's#�Î=s% ôMt7n=xî Zpt¤Ïù Oou��ÏW�2 Èbø�Î*Î/ «!$# 3 ª!$#ur yìtB
tûïÎ�É9»¢Á9$# ÇËÍÒÈ
Maka t a tka l a Tha lu t dan o rang-orang yang
be r iman be rsama d i a Te l ah m enyebe rang i sunga i i t u ,
o r ang-o rang y a n g t e l a h m i n u m
b e r k a t a : " t a k a d a kesanggupan kami pada
ha r i I n i un tuk melawan Ja lu t dan t en t a r anya . " Orang -
orang yang meyak in i bahwa mereka akan menemui Allah,
berkata: "Berapa banyak t e r j a d i g o l o n g a n y a n g
s e d i k i t d a p a t m e n g a l a h k a n g o l o n g a n y a n g
b a n y a k d e n g a n i z i n A l l a h . d a n A l l a h beserta orang-
orang yang sabar."
Kata thaqah dalam ayat ini menggambarkan betapa
sulitnya p a s u k a n T h a l u t m e l a w a n t e n t a r a J a l u t y a n g
b e g i t u b a n y a k d a n m e m i l i k i p e r s e n j a t a a n y a n g
l e n g k a p . S e c a r a l o g i k a k e a d a a n i n i memperlihatkan
betapa sulit atau tidak mungkinnya pasukan Thalut u n t u k
m e l a w a n a p a l a g i m e n g a l a h k a n p a s u k a n J a l u t ,
s e h i n g g a pasukan Thalut ragu dan bimbang.Namun demikian,
sebagian lainnya t e t ap op t imi s s eh ingga dengan
pe r to longan Al l ah ( t en tu dengan caranya sendiri) dengan
mengirim seseorang yang masih muda belia yaitu Daud yang
dipersiapkan untuk menjadi seorang Nabi. Meskipun belum begitu
8
banyak pengalamannya di Medan pertempuran, namun
d e n g a n k e c e r d a s a n d a n k e p i n t a r a n n y a m e n y u s u n
s t r a t e g i d a l a m merancang medan tempur, tentara jalut dapat
dilumpuhkan
Dengan demikian maka kata thaqah dimaksudkan untuk
memikul beban yang t idak sanggup d ip iku l ka rena beg i tu
be ra tnya .Keadaan in i s eper t i orang tua dan wanita hamil yang
sudah lemah, serta orang sakit yang sudah t i dak mungkin l ag i
b i s a s embuh , s eh ingga mereka in i t idak mungkin lagi untuk
melakukan pekerjaan yang begitu berat.
2 . K a t a I s t i t h a ’ a h
Kata istitha’ah terbentuk dari tsilasi mazid tiga huruf yang
terambilda r i ka t a tha’a yathi’u-thauan, yang seca ra e t imolog i
be ra r t i t a a t , patuh dan tunduk.
Istitha’ahadalah pecahan dari katatha’adalam bentuk benda,
yang biasanya dimaksudkan dengan kemampuan
dankesanggupan. Oleh karena itu, kataistitha’ahdalam bentuk ini
dapatdipahami dengan keadaan seseorang yang tunduk untuk
melakukans e s u a t u y a n g d i p e r i n t a h k a n a g a m a s e s u a i
d e n g a n k o n d i s i n y a . Sedangkan da l am a l -Qur ’an ,
ben tuk yang sepe r t i i n i nya r i s t i dak ditemukan, karena
yang ditemukan hanya dalam bentuk kata kerja, ba ik da l am
ben tuk fi’il madhiataupunfi’il mudhari’.Ungkapansepe r t i i n i
dapa t d i t em ukan sebanyak 42 ka l i da l am sura t dan
aya t yang kesemuanya berarti sanggup dan mampu.
9
Beranjak dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa semakin
tinggidaya kemampuan seseorang, maka semakin tinggi pula tuntutan
untuk mengerjakan suatu perbuatan. Maka begitu juga sebaliknya,
seseorangt i d a k a k a n d i t u n t u t u n t u k m e l a k u k a n
p e r b u a t a n y a n g m e l e b i h i k e m a m p u a n n y a . D e m i k i a n
i n i s e b a g a i m a n a f i r m a n A l l a h y a n g terdapat dalam surat
al-Baqarah ayat 286 sebagai berikut:�w ß#Ïk=s3ã� ª!$# $²¡øÿtR �wÎ) $ygyèó�ãr 4 $ygs9 $tB ôMt6|¡x. $pkö�n=tãur $tB ôMt6|¡tFø.$# 3 $oY/u� �w !$tRõ�Ï{#xsè? bÎ) !$uZÅ¡®S ÷rr& $tRù'sÜ÷zr& 4 $oY/u� �wur ö@ÏJóss? !$uZø�n=tã #\�ô¹Î) $yJx. ¼çmtFù=yJym �n?tã �úïÏ%©!$# `ÏB $uZÎ=ö6s% 4 $uZ/u� �wur $oYù=ÏdJysè? $tB �w sps%$sÛ $oYs9 ¾ÏmÎ/ ( ß#ôã$#ur $¨Ytã ö�Ïÿøî$#ur $oYs9 !$uZôJymö�$#ur 4 |MRr& $uZ9s9öqtB $tRö�ÝÁR$$sù �n?tã
ÏQöqs)ø9$# �úïÍ�Ïÿ»x6ø9$# ÇËÑÏÈ
Artinya:
“ A l l a h t i d a k m e m b e b a n i s e s e o r a n g
m e l a i n k a n s e s u a i d e n g a n kesanggupannya.”
Selanjutnya kataistitha’ahda l am ka j i an f i qh m erupakan
ka j ian yang fundamental, demikian karena kata tersebut terkait
dengan sejauh mana seseorangdiberi kewajiban dalam bertindak hukum
atas dirinya sebagai subjek hukum.Kataistitha’ahi n i d i b a h a s
s e c a r a l e n g k a p o l e h p a r a f u q a h a s e c a r a d e t a i l
d a l a m pembahasan t en tang ha j i dan umrah , se r t a n ikah ,
sebab ke t iga ha l t e r s ebu t berhubungan lansung dengan
kemampuan jasmaniah, meterial,dan keamanan.Karena itu dapat
disimpulkan bahwa kataistitha’ahini konotasinya adalah
suatukemampuan yang dimiliki seseorang secara prima, baik
10
dari segi fisik, mentalmaupun dalam bentuk material.Sebagai
contoh pelaksanaan ibadah haji, di manadalam pelaksanaannya
seseorang dituntut untuk mempunyai kemampuan prima dari
berbagai aspek.
3. Makna kata al-wus’u
Kata al-wus’uterambil dari kata wasa’a- yausa’u- was’an yang
secara etimologi berarti tidak sempit, luas, lapang, kekayaan,
punyakekuatan, kesanggupan atau kemampuan. Seca ra
i s t i l ah al-wus’u menurut Muhammad Ali al-Sayis adalah :
“ S u a t u i s t i l a h y a n g m e n u n j u k k a n a d a n y a
k e m a m p u a n u n t u k melakukan atau menyelesaikan sesuatu
dengan sangat mudah”Da lam a l -Qur ’an ka ta yang seaka r
dengan ka t a wus’udapatditemukan dalam beberapa surat dengan
makna yang berbeda-beda, dian t a r anya dengan makna
kemampuan sebaga iman yang te rdapa t dalam firman Allah
surat al-Baqarah ayat 233 sebagai berikut:
* ßNºt$Î!ºuqø9$#ur z`÷èÅÊö�ã� £`èdy�»s9÷rr& Èû÷,s!öqym Èû÷ün=ÏB%x. ( ô`yJÏ9 y�#u�r& br& ¨LÉêã� sptã$|ʧ�9$# 4 �n?tãur Ï�qä9öqpRùQ$# ¼ã&s! £`ßgè%ø�Í� £`åkèEuqó¡Ï.ur Å$rã�÷èpRùQ$$Î/ 4 �w ß#¯=s3è? ë§øÿtR �wÎ) $ygyèó�ãr 4 �w §�!$�Òè? 8ot$Î!ºur $ydÏ$s!uqÎ/ �wur ×�qä9öqtB ¼çm©9 ¾ÍnÏ$s!uqÎ/ 4 �n?tãur Ï^Í�#uqø9$# ã@÷VÏB y7Ï9ºs� 3 ÷bÎ*sù #y�#u�r& »w$|ÁÏù `tã < #Ú t�s? $uKåk÷]ÏiB 9�ãr$t±s?ur �xsù yy$oYã_ $yJÍkö�n=tã 3 ÷bÎ)ur öN�?�u�r& br& (#þqãèÅÊ÷�tIó¡n@ ö/ä.y�»s9÷rr& �xsù yy$uZã_ ö/ä3ø�n=tæ #s�Î) NçFôJ¯=y� !$¨B Läêø�s?#uä Å$rá�÷èpRùQ$$Î/ 3 (#qà)¨?$#ur ©!$# (#þqßJn=ôã$#ur ¨br& ©!$# $oÿÏ3 tbqè=uK÷ès?
×��ÅÁt/ ÇËÌÌÈ
Artinya:
11
“Seseorang tidak dibebani melainkan menurut
kadarkemampuannya”P a d a p e r m u l a a n a y a t d i a t a s
b e r b i c a r a t e n t a n g bo lehnya seorang ibu menyusukan
anaknya kepada o r a n g l a i n , d i s a m p i n g p e t u n j u k
y a n g m e n y a t a k a n t e n t a n g t a n g g u n g
j a w a b s e o r a n g i b u u n t u k menyusukan
anaknya, dan sekaligus tanggung jawabseorang ayah untuk
memberikan nafkah dan pakaianm e n u r u t c a r a
y a n g p a t u t d a n s e s u a i
d e n g a n kesanggupannya.Maknawus’ud a l a m a r t i
k e s a n g g u p a n d a p a t d i t e m u k a n d a l a m s u r a t a l -
A n ’ a m a y a t 1 5 2 s e b a g a i berikut: �wur (#qç/t�ø)s? tA$tB ÉOÏKu�ø9$# �wÎ) ÓÉL©9$$Î/ }�Ïd ß`|¡ômr& 4Ó®Lym x÷è=ö7t� ¼çn£�ä©r& ( (#qèù÷rr&ur �@ø�x6ø9$# tb#u��ÏJø9$#ur ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( �w ß#Ïk=s3çR $²¡øÿtR �wÎ) $ygyèó�ãr ( #s�Î)ur óOçFù=è% (#qä9Ï�ôã$$sù öqs9ur tb%�2 #s� 4�n1ö�è% ( Ï�ôgyèÎ/ur «!$# (#qèù÷rr& 4
öNà6Ï9ºs� Nä38¢¹ur ¾ÏmÎ/ ÷/ä3ª=yès9 �crã�©.x�s? ÇÊÎËÈ
Artinya:
“ K a m i t i d a k a k a n m e m i k u l k a n b e b a n
k e p a d a seseorang melainkan sekedar kesanggupannya”
K e s e l u r u h a n a y a t t e r s e b u t s e c a r a
u m u m m e m b i c a r a k a n t e n t a n g l a r a n g a n u n t u k
m e n g a m b i l harta anak yatim secara tidak sah. Makna yang
samaj u g a d i t e m u k a n d a l a m s u r a t a l - A ’ r a f a y a t 4 2
y a n g m e m a p a r k a n t e n t a n g t e m p a t o r a n g -
12
o r a n g y a n g b e r a m a l s a l e h s e t e l a h
m e n g g a m b a r k a n k e a d a a n neraka. Surat al-mukminun
ayat 62 tentang kewajiban menjalankan agama,yang
kesemuanya itu diperintah menurut kadar kemampuan manusia.
P a d a a y a t y a n g l a i n k a t a wus’u be ra r t i
l ua s , s ebaga im ana t e rdapa t pada su ra t an -Ni sa ’ aya t
100 sebagai berikut:
* `tBur ö�Å_$pkç� �Îû È@Î6y� «!$# ô�Ågs� �Îû ÇÚö�F{$# $VJxîºt�ãB #Z��ÏWx. Zpyèy�ur 4 `tBur ólã�ø�s� .`ÏB ¾ÏmÏF÷�t/ #·�Å_$ygãB �n<Î) «!$# ¾Ï&Î!qß�u�ur §NèO çmø.Í�ô�ã� ßNöqpRùQ$# ô�s)sù yìs%ur ¼çnã�ô_r& �n?tã «!$# 3 tb%x.ur
ª!$# #Y�qàÿxî $VJÏm§� ÇÊÉÉÈ
A r t i n y a :
“ B a r a n g s i a p a b e r h i j r a h d i j a l a n A l l a h ,
n i s c a y a mereka mendapati di muka bumi ini tempat
hijrahyang luas dan rezki yang banyak.”Katawus’ut e r k a d a n g
j u g a b e r m a k n a l a p a n g , sebagaimana yang terdapat dalam surat
An-Nur ayat 22:�wur È@s?ù't� (#qä9'ré& È@ôÒxÿø9$# óOä3ZÏB Ïpyè¡¡9$#ur br& (#þqè?÷sã� �Í<'ré& 4�n1ö�à)ø9$# tûüÅ3»|¡yJø9$#ur �úïÌ�Éf»ygßJø9$#ur �Îû È@Î6y� «!$# ( (#qàÿ÷èu�ø9ur (#þqßsxÿóÁu�ø9ur 3 �wr& tbq�7ÏtéB br& t�Ïÿøót� ª!$# óOä3s9
3 ª!$#ur Ö�qàÿxî îLìÏm§� ÇËËÈ
Artinya:
“ D a n j a n g a n l a h o r a n g - o r a n g y a n g
m e m p u n y a i k e l e b i h a n d a n k e l a p a n g a n
d i a n t a r a k a m u be rsumpah bahwa mereka
( t i dak) akan mem ber (bantuan) kepada kaum kerabat(nya),
13
orang-orangyang miskin dan orang-orang yang berhijrah
pada jalan Allah.
S e l a n j u t n y a k a t a wus’uj u g a b i s a b e r m a k n a
kecukupan, sebagaimana yang terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 130
sebagai berikut:bÎ)ur $s%§�xÿtGt� Ç`øóã� ª!$# yxà2 `ÏiB ¾ÏmÏGyèy� 4 tb
%x.ur ª!$# $·èÅ�ºur $VJÅ3ym ÇÊÌÉÈ
Artinya:
“Jika keduanya bercerai, Maka Allah akan
memberikecukupan kepada masing-masingnya dari limpahankarunia-
Nya.dan adalah Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha
Bijaksana.
Sedangkan katawus’uda l am ben tuk i s im f a ’ i l dapat
ditemukan dalam surat al-Baqarah ayat 236:�w yy$uZã_ ö/ä3ø�n=tæ bÎ) ãLäêø)¯=sÛ uä!$|¡Ïi 9Y $# $tB öNs9 £`èdq�¡yJs? ÷rr& (#qàÊÌ�øÿs? £`ßgs9 Zp�Ò�Ì�sù 4 £`èdqãèÏnFtBur �n?tã ÆìÅ�qçRùQ$# ¼çnâ�y�s% �n?tãur Î�ÏIø)ßJø9$# ¼çnâ�y�s% $Jè»tGtB Å$râ�÷êyJø9$$Î/ ( $�)ym
�n?tã tûüÏZÅ¡ósçRùQ$# ÇËÌÏÈ
Artinya:
“Dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah
(pemberian)k e p a d a m e r e k a . o r a n g y a n g
m a m p u m e n u r u t k e m a m p u a n y a d a n o r a n g
y a n g m i s k i n m e n u r u t kemampuannya (pula), yaitu
pemberian menurut yangpa tu t .yang dem ik ian i tu merupakan
ke t en tuan bag i orang-orang yangberbuat kebajikan.
Dari beberapa ayat yang terdapat dalam beberapasu ra t
d i a t a s , maka ka ta wus’udapat dikatakan lebihmengarah
14
kepada kemampuan untuk berbuat dengant idak ada unsu r
paksaan .
Oleh ka rena i t u , s eseo rang t i d a k
d i t u n t u t m e m i k u l b e b a n y a n g
d i r a s a m e m b e r a t k a n l a g i m e n y u l i t k a n .
S e p e r t i a n j u r a n b e r i n f a k , A l l a h S W T h a n y a
m e m e r i n t a h k a n k e p a d a orang-orang yang punya harta
lebih dari cukup untukdapa t m enafkahkan sebag ian
ha r t anya d i j a l an Al l ah SWT.
Beran jak da r i u r a ian s epu ta r penggunaan ke t iga
ka t a d i a t a s , seca ra umum j e l a s t e rdapa t
pe rbedaan mendasar di samping adanya persamaan. Untuk
lebihmemperjelas terhadap persoalan yang dibahas, makaakan
dikemukakan hal-hal penting dari ketiga ungkapantersebut.
Kataithaqahyang t e rdapa t da l am su ra t a l -Baqa rah aya t
286 mem i l ik i penge r t i an s am a dengan kataithaqahyang
t e rdapa t da l am aya t 249 . Ar t inya p e m a k a i a n k a t a
t e r s e b u t h a n y a d i g u n a k a n u n t u k p e k e r j a a n
y a n g b e r a t d a n t i d a k s a n g g u p u n t u k
d i l aksanakan .Sebaga i con toh kekua tan yang d imi l i k i
t en ta ra J a lu t sepe r t i yang d i s inya l i r da l am aya t
249 t e r s e b u t t i d a k m a m p u u n t u k d i l a w a n ,
k a r e n a d i samping mereka memi l ik i j um lah yang
beg i tu besa r j u g a p u n y a p e r s e n j a t a a n
y a n g l e b i h l e n g k a p dibandingkan tentara Thalut.
Begitu pula halnya kataithaqahyang terdapat dalam ayat
286, sehingga ayatseolah-olah hendak mengatakan bagi siapa
15
saja yangbenar-benar lemah atau tidak sanggup
melaksanakanpuasa, maka silakan untuk tidak berpuasa.
Barangkalipemahaman inilah yang menyebabkan
paramufassir danfuqahamemasukkan orang yang sudah tua
renta,i b u h a m i l d a n o r a n g s a k i t y a n g s u d a h
t i d a k d a p a t d iha rapkan l ag i kesem buhannya ke da l am
go longan yathiqunah.Selanjutnya dapat dipahami bahwa Allah SWT
dalamberbagai keadaan hanya memberikan tuntutan
sesuaidengan kemampuan hambanya (al-wus’u), y a n g
o l e h Muham mad a l i a l - s ay i s ka ta al-wus’uin i be rada d i
atas kataal-ithaqah. Disisi lain, Allah SWT juga
hanyam e m b e r i k a n k e w a j i b a n u n t u k
b e r b u a t k e p a d a h a m b a n y a y a n g istitha’ah,
s e p e r t i d a l a m h a l pe l aksanaan ibadah
ha j i , dan masa l ah pe l aksanaan perkawinan sebagaimana
yang terdapat dalam haditsR a s u l u l l a h S A W . D i m a n a
k a t a istitha’ahi tu s end i r i secara sederhana dapat dipahami
dengan kemampuanyang prima.Sedangkan cakupan makna yang
terkandung padakatayathiqunahmenurut sebagian ulama
sebagaimanay a n g d i k e m u k a k a n M u h a m m a d A l i a l -
S a y i s d a l a m k i t a b n y a m e n y a t a k a n b a h w a d a l a m
k a t a i t u h a n y a mencakup o rang yang sudah tua r en t a ,
wan i t a hami l dan wanita yang sedang menyusui.D e m i k i a n
h a l n y a m e n u r u t a l - J a s h a s , d i m a n a menurutnya
hanya ada tiga golongan yang termasuk kedalam cakupan ayat tersebut
yaitu;
16
Pertama, orang tuaren t a dan bag i mereka d iwa j ibkan
membaya r fidyah
Kedua, o r a n g y a n g t e r l a l u b e r a t
m e m i k u l b e b a n s e h i n g g a t i d a k m a m p u
m e l a k s a n a k a n n y a , s e p e r t i wanita hamil. Dan
Ketiga, orang yang mera sa s anga t sukar (betul-betul
kesulitan) melaksanakannya makab a g i m e r e k a j u g a
w a j i b fidyah.
L e b i h j a u h i a m e n g e m u k a k a n
b a h w a o r a n g - o r a n g t e r s e b u t ditetapkan
berdasarkan akal, tetapi berdasarkan pada tauqif darirasulullah
SAW.
Sedangkan menurut Imam al-Maraghi cakupan
katayathiqunahdalam ayat 184 di atas adalah bagi setiaporang
yang berat menjalankannya, mereka itu adalahorang tua yang
sudah lemah, orang sakit yang sudahtidak dapat lagi
diharapkan kesembuhannya, pekerjaberat, narapidana yang
dijatuhi hukuman berat seumurh idup , wan i t a hami l dan
menyusu i apab i l a khawa t i r terhadap dirinya, dan anaknya.
Untuk itu, katayathiqunahyang secara sederhanadapa t
d imakna i dengan beban yang d i se r ta i dengankesu l i t an
yang sanga t be ra t , maka t e rhadap peke r j a b e r a t ,
s e p e r t i b u r u h t a m b a n g s e b a g a i m a n a
y a n g dikemukakan oleh Imam al-Maraghi hanya akan
dapatd igo longkan kepada apa yang t e rkandung pada
ka t a yathiqunah dalam surat al-Baqarah ayat 184,
apabilapekerjaan itu memang dilakukan sepanjang masa dan
17
tidak ada pilihan mata pencaharian lain baginya. Sebabapabila para
pekerja berat dimaksud tidak dimasukkan kepada bag ian da r i
makna yathiqunah, d a l a m a r t i a n tetap harus berpuasa maka
terhadap pekerja itu hanyaada dua pilihan yaitu berhenti bekerja
yang berakibata k a n p a d a t e r a n c a m n y a
k e l a n s u n g a n k e h i d u p a n keluarganya, atau nekad tetap
bekerja yang berimbaspada kesusahan dan kesulitan yang
bersangatan atasdirinya atau bahkan mengancam keselamatan
dirinya.Ha l i n i t en tu t i dak sesua i dengan p r in s ip da l am
Is l am yang senantiasa menghendaki kemudahan bagi
setiapumatnya bukan sebaliknya, sebagaimana yang terdapatdalam
surat al-Baqarah ayat 185:ã�öky tb$�ÒtBu� ü�Ï%©!$# tAÌ�Ré& ÏmÏù ãb#uäö�à)ø9$# �W�èd Ĩ$¨ =Y Ïj9 ;M»oYÉi�t/ur z`ÏiB 3�y�ßgø9$# Èb$s%ö�àÿø9$#ur 4 `yJsù y�Íky ãNä3YÏB t�ök¤¶9$# çmôJÝÁu�ù=sù ( `tBur tb$�2 $³Ò�Í�sD ÷rr& 4�n?tã 9�xÿy� ×o£�Ïèsù ô`ÏiB BQ$�r& t�yzé& 3 ß��Ì�ã� ª!$# ãNà6Î/ t�ó¡ã�ø9$# �wur ß��Ì�ã� ãNà6Î/ u�ô£ãèø9$# (#qè=ÏJò6çGÏ9ur no£�Ïèø9$# (#rç�Éi9x6çGÏ9ur ©!$# 4�n?tã $tB öNä31y�yd
öNà6¯=yès9ur �crã�ä3ô±n@ ÇÊÑÎÈ
Artinya:
“Allah Menghendaki kemudahan bagimu, dan
tidakmenghendaki kesukaran bagimu.”
Dengan demikian bagi pekerja berat , mereka
dapatdiklasifikasikan dalam dua bagian.
Pertama, pekerjaberat yang sifatnya kontinyu sehingga tidak
mempunyaw a k t u l u a n g u n t u k mengqadhalantaran sehari-hari
pekerjaan keras dan kasar.Sebagai gantinya merekaharus
18
membayarfidyah, Se sua i dengan f i rman A l l ah yang artinya
“Dan wajib bagi orang-orang yang beratmenjalankannya,
membayarfidyah, y a i t u m e m b e r i m a k a n o r a n g
m i s k i n .
K e d u a , p e k e r j a b e r a t y a n g s i f a tnya
t empore r yang mas ih mem i l ik i wak tu l uang untuk
melakukanqadha, Ka renanya m ereka in i
wa j ib mengqadhapuasanya sebagai mana orang sakit yangmasih
diharapkan sembuh dan musafir.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang terkandung dari makna keumuman
lafazh yangdi t e l aah da r i be rbaga i pendapa t pa ra mufas i r
sebaga imana yang t e l ah d i k e m u k a k a n d i a t a s , d a n
d a r i p r i n s i p d a l a m I s l a m y a n g
s e l a l u menghendaki kemudahan bagi setiap umatnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa bag i peke r j a be ra t
sepe r t i peker j a t ambang a t au peke r j a j en i s lainnya yang
tidak mempunyai pilihan lain untuk mencukupi kebutuhan pokok
keluarganya, dan itu dilakukan sepanjang hidupnya, maka terhadapmereka
dapat digolongkan kepada kelompok yathiqunah artinya
merekadapat diberikan rukhsah dalam bentuk kebolehan membatalkan
puasa danmengganti kewajiban tersebut dengan membayar fidyah. Wallahu
a’lam.
B. Saran
Islam itu mudah namun tidak dimudah-mudahkan.Allah dengan
segala kemurahan-Nya telah memberikan keringan-keringan bukan hanya
dalam hal berpuasa namun hampir semua hal. Allah juga telah bersabda
bahwa Ia tidak akan membebani umatnya di luar batas kemampuannya.
begitu pula Allah memberi keringanan bagi pekerja berat ketika bulan
puasa tiba yang dikarenakan pekerjaan itu merupakan pekerjaan pokok
untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Namun, jika kita
mampu berpuasa sambil bekerja walaupun kerja berat, itu lebih bagus
20
lagi.Bulan suci ramadhan adalah bulan yang penuh limpahan rahmat,
berlipat ganda pahala, orang-orang muslim/muslimah berlomba-lomba
menabung amal. Alangkah baiknya berpuasa ketika itu.
21
DAFTAR PUSTAKA
Abi Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Qurthubi (selanjutnya disebut
Imam al-Qurthubi).Al-Jami’il Ahkam al-Qur’anBe iru t : Da r a l -
Ku tubal Ilmiyah,t.th
Ahkam al-Qur’an
al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuh, Al-Maraghi, Ahmad Musthafa,
Abu Bakar bin Ali al-Razi. 1974. Al Jashass. Beirut: Dar al Fikr.
Ali Al-Sayis, Muhammad Ali. Dar al Qur’an al-KarimMuhammad.Bairut.
Beirut: Dar al-Fikr ‘ A l i , A t a b i k d a n A . Z u h d i M u h d h a r ,
Beirut: Dar al-Kutub al –‘IlmiyahAl-Isfahani, Al-Raghib,
Dahlan, Abdul Aziz. 2002. Damaskus: Dar al-Fikr.
Ensiklopedi Hukum Islam,
Garis-Garis Besar Fiqh,
Jakarta Timur: Prenada Media, 2003
Jakarta: Ichtiar Negeri Baru vanHoese, 1997Hamka,
Jakarta: Mizan, 1998 Syarifuddin, Amir,
Muham mad Al i . 1993 . Kamus Kontemporer Arab-Indonesia. Jakarta:
Panji Masyarakat.
M. Qura i sh Sh ihab , M. Qura i sh ,
Mu’jam Mufradat Alfazh al-Qur’an,
Tafsir al-Azhar
Tafsir al-Maraghi,
Tafsir Ayat al-Ahkam
Tafs i r Aya t a l -Ahkam min a l - Qur’an,
Wawasan al-Qur’an: Tafsir atas Berbagai Persoalan Umat,
22