Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

22
ASUHAN KEPERAWATAN BENIGN PROSTAT HYPERPLASI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah NC Urin Yang Dibimbing Oleh Ns Heri Kristianto, M.Kep, Sp.KMB Disusun Oleh : Galih Kertiyasa 125070218113001 Wenny Trisnanimgtyas 125070218113027 Agmardyanti Dyah U. P 125070218113029 Muchamat Dafit F. F 125070218113033 Oki Nur Fitriana 125070218113039 Rakelli A. Loisoklay 125070218113053 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 2014

description

Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

Transcript of Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

Page 1: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

ASUHAN KEPERAWATAN BENIGN PROSTAT HYPERPLASI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah NC Urin

Yang Dibimbing Oleh Ns Heri Kristianto, M.Kep, Sp.KMB

Disusun Oleh :

Galih Kertiyasa 125070218113001

Wenny Trisnanimgtyas 125070218113027

Agmardyanti Dyah U. P 125070218113029

Muchamat Dafit F. F 125070218113033

Oki Nur Fitriana 125070218113039

Rakelli A. Loisoklay 125070218113053

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya

2014

Page 2: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

KASUS BPH 1:

Bapak Budi, usia 76 tahun, mengeluh tidak bisa buang air kecil sejak pagi ini. Gejala awal muncul sering berkemih pada malam hari > 6x/ malam, keinginan berkemih cepat sekali ±2x (<2 jam), berkemih tidak puas, sulit menahan berkemih, pancaran urin lemah. Klien memiliki riwayat DM. Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan 6.55 ng/ml. Hasil uroflowmetry: voiding time 80 det, flow time 87 det, voided volume 170 cc.

Tugas:

1. Buatlah patofisiologi kasus diatas dengan detail!2. Berapa skor AUA?3. Berapa skor IPSS?4. Apa rencana medis selanjutnya?5. Lakukan manajemen askep: pengkajian, analisa data, prioritas diagnosa, renpra dan intervensi!

1. Patofisiologi

Produksi hormon androgenik menurun sesuai dengan usia

menyebabkan ketidakseimbangan level pada testrogen dan estrogen dan peningkatan dihidrotestosteron

ketidakseimbangan hormon adalah awal terjadi perubahan nonmalignan BPH di jaringan kelenjar periurethal

pembesaran kelenjar prostat

BPH

dapat meluas ke kandung kemih dan menghambat aliran urin dengan penekanan atau mendistorsikan uretra prostat.

Hipertropi otot destrusor trabekulasi

Terbentuknya divertikel buli - buli

sering berkemih dan nokturia,pancaran urin lemah,berkemih tidak puas,sulit menahan berkemih ,keinginan berkemih cepat sekali

2. Skor IPSS

International Prostate Symptom Score (IPSS)

Page 3: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

Tidak pernah

Kurang dari sekali dalam

lima kali

Kurang dari

setengah

Kadang (±50%)

Lebih dari setengah

Hampir selalu Skor

1. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda merasa tidak lampias saat selesai berkemih?

0 1

2

3 4 5 2

2. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus kembali kencing dalam waktu kurang dari 2 jam setelah selesai berkemih?

0 1

2

3 4 5 2

3. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda mendapatkan bahwa kencing anda terputus-putus?

0 1 2

3

4 5 3

4. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda mendapatkan bahwa anda sulit menahan kencing?

0 1 2 3

4

5 4

5. Selama sebulan terakhir, seberapa sering pancaran kencing anda lemah?

0 1 23

4 5 3

6. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus mengedan untuk mulai berkemih?

0 12

3 4 5 2

7. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus bangun untuk berkemih sejak mulai tidur pada malam hari hingga bangun di pagi hari?

Tidak ada

0

1 kali

1

2 kali

2

3 kali

3

4 kali

4

≥ 5 kali

5

4

Skor IPSS Total = 20

Senang sekali Senang

Pada umumnya

puas

Campuran antara puas

dan tidak

Pada umumnya tidak puas

Tidak bahagia

Buruk sekali

Seandainya anda harus menghabiskan sisa hidup dengan fungsi berkemih seperti saat ini, bagaimana perasaan anda?

0 1 2

3

4 5 6

Skor QOL (Quality of Life) = 3

3. Skor AUA

NO Tidak Pernah

< 1waktu didalam

≤ waktu 1 jam

Selama waktu 1

jam

≥ waktu 1 jam

Hampir selalu

1 Pengosongan yang tidak complete, pasien tidak merasakan pengosongan bladder

2 Frequency 23 Urgency 5

Page 4: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

4 Weak steam, a weak urinary

5

5 Straining6 Nocturia 57 Quality of life

due to urinary system

Delighted pleased Sangat puas

Mixed Sangat tidak puas

Tidak puas

Total AUA = 17 ( sedang)

4. Rencana medis selanjutnya

Penatalaksanan medikasi (suplemen nutrisi, Alpa bloker, 5- alpha reductace inhibitor, Terapi kombinasi)

Terapi : Menjaga pola hidup, penatalaksanaan obat-obatan (Alpha blockers, 5-alpha reductase inhibitors, Combination therapy

Surgery :

Office based terapy : Transurethral microwave therapy (TUMT), Transurethral needle ablation (TUNA)

OR based therapies : Open simple prostatectomy, TURP, Transurethral incision of the prostate, Laser photoselective vaporization of the prostate (green light laser PVP). Laser Prostatectomy

Cystoscopy : Pendekatan yang ketika direncanakan operasi

5. Manajemen askep: pengkajian, analisa data, prioritas diagnosa, renpra dan intervensi

Pengkajian :

1. Data Demografi

Nama : Bapak Budi

Usia : 76 tahun

2. Anamnesis :

mengeluh tidak bisa buang air kecil sejak pagi

Gejala awal muncul sering berkemih pada malam hari > 6x/ malam

keinginan berkemih cepat sekali ±2x (<2 jam)

berkemih tidak puas

sulit menahan berkemih

pancaran urin lemah

Riwayat Kesehatan : Memiliki penyakit DM

3. Pemeriksaan Diagnostik :

Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan 6.55 ng/ml.

Hasil uroflowmetry: voiding time 80 det, flow time 87 det, voided volume 170 cc.

Page 5: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

Analisa Data

Data Etiologi Diagnosa Keperawatan

DO :

PSA menunjukkan 6.55

mg/ml.

Hasil uroflowmetry:

voiding time 80 det

flow time 87 det

voided volume 170 cc.

DS :

sering berkemih pada

malam hari > 6x/ malam

Berkemih tidak puas

Sulit menahan berkemih

(inkontinensia)

keinginan berkemih

cepat sekali ±2x (<2 jam)

Produksi hormon androgenik menurun sesuai dengan usia

menyebabkan ketidakseimbangan pada

testrogen dan estrogen dan peningkatan dihidrotestosteron

ketidakseimbangan hormon

pembesaran kelenjar prostat

BPH

dapat meluaske kandung kemihdan

menghambataliranurindengan penekanan

ataumendistorsikanuretraprostat.

Hipertropi otot destrusor trabekulasi

sering berkemih dan nokturia, berkemih tidak puas,sulit

menahan berkemih,keinginan berkemih cepat sekali

Gangguan Eliminasi Urine

Gangguan Eliminasi Urin b/d

obstruksi

DO :

PSA menunjukkan 6.55

ng/ml.

Hasil uroflowmetry:

voiding time 80 det

flow time 87 det

voided volume 170 cc.

DS :

Sering berkemih

Sulit menahan

berkemih

Produksi hormon androgenik menurun sesuai dengan usia

menyebabkan ketidakseimbangan pada

testrogen dan estrogen dan peningkatan dihidrotestosteron

ketidakseimbangan hormon

pembesaran kelenjar prostat

BPH

Retensi Urine berhubungan

dengan ketidakmampuan

kandung kemih untuk

berkontraksi dengan

adekuat

Page 6: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

(inkontinensia)

Pancaran urine lemah dapat meluaske kandung kemihdan

menghambataliranurindengan penekanan

ataumendistorsikanuretraprostat.

berkemih tidak puas,sulit menahan berkemih, pancaran

urine lemah

Retensi Urine

Diagnosa Keperawatan :

a) Ganggaun Eliminasi Urine

b) Retensi Urine

Diagnosa 1 : Gangguan Eliminasi Urine

Kriteria Hasil (NOC) :

Setelah di lakukan perawatan selama 3x24 jam di harapkan pasien mampu :

1. Pasien dapat puas dalam berkemih

2. Pasien dapat berkemih secara normal

3. Perasaan ingin berkemih pada malam hari berkurang

4. PSA dan hasil uroflowmetry kembali normal

Intervensi :

1. Monitor pengeluaran urine, frekuensi, konsistensi, bau, volume, warna

2. Monitor tanda dan gejala ISK contoh rasa panas seperti terbakar saat kencing, rasa terdesak

saat kencing

3. Bantu klien untuk berkemih dengan posisi yang nyaman

4. Ajarkan klien untuk minum 8 gelas air sehari untuk menstimulasi eliminasi urine

5. Ajarkan Senam Kegel pada pasien agar memudahkan untuk berkemih

Evaluasi :

S : Pola berkemih normal

O : PSA menunjukan normal

A : Masalah teratasi sebagian

P : Dilakukan latihan senam kegel

Diagnosa 2 : Retensi Urine

Kriteria Hasil :

Page 7: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

Setelah di lakukan perawatan selama 3 x 24 jam di harapkan pasien mampu :

Pola berkemih normal

Intervensi :

1. Dorong klien untuk berkemih tiap 2 sampai 4 jam.

Rasional : Meminimalkan retensi urine berlebihan pada kandung kemih.

2. Observasi aliran urine. Perhatikan ukuran dari kekuatan

Rasional : Berguna untuk mengevaluasi obstruksi dan piulihan intervensi

3. Awasi dan catat waktu, jumlah tiap berkemih. Perhatikan penurunan pengeluaran urine

dan perubahan berat jenis.

Rasional : Retensi urinr meningkatkan tekanan dalam saluran perkemihan bagian atas yang

dapat mempengaruhi ginjal.

4. Anjurkan untuk minum air 3000 ml/hari

Rasional : peningkatan aliran cairan mempertahankan perfusi ginjal dan membersihkan

ginjal, kandung kemih dari pertumbuhan bakteri.

5. Kolaborasi pemberian Obat dengan dokter sesuai indikasi

Rasional : menghilangkan spasme kandung kemih dan sebagai tindak lanjut pengobatan

Evaluasi :

S : Pola berkemih normal

O : PSA menunjukan normal

A : Masalah teratasi sebagian

P : kolaborasi untuk pemberian obat sesuai indikasi

Page 8: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

Kasus BPH 2:

Pak Toni, usia 67 tahun, BB 48 kg, TB 150 cm. mengeluh tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu. Klien mengeluh nyeri di suprapubis, BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah, sering terputus-putus. Hasil pemeriksaan PSA menunjukka nilai 7,5 ng/ml. Hasil kultur urin menunjukkan (+) bakteri. Sebelumnya klien pernah mendapat pengobatan dari puskesmas, yaitu obat golongan 5-alpha reductase inhibitors tetapi gejala hilang timbul. Pasien akan dilakukan tindakan operasi TURP dan mengeluh takut dengan tindakan yang akan dilakukan.

Setelah dilakukan operasi TURP, klien mengeluh panas disekitar perineum. Hasil pemeriksaan di Ruang Recovery kamar operasi diperoleh TD sebelum anastesi 130/80 mmHg, TD di ruang RR 110/80 mmHg, Nadi 100x/m, RR 20x/m, CR < 3 det, respon gerak pada kaki (-), respon positif terhadap panggilan, pasien mampu batuk. Klien terpasang kateter three way dan diperoleh data urin warna merah pada 12 jam pertama, warna merah jernih pada 12 jam kedua setelah operasi dan warna jernih pada 12 jam ke empat

1. Jelaskan mekanisme etiologi kasus s.d timbulnya masalah medis pada kasus diatas!2. Jelaskan asuhan keperawatan pemberian obat golongan 5-alpha reductase inhibitors!3. Buatlah askep preoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!4. Buatlah askep postoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!

1. Mekanisme etiologi s/d timbulnya masalah medis pada kasus diatas

Faktor predisposisi (67 th, laki-laki)

PSA Tidak normal

BPH

Preoperatif hiperplasi lobus Kecemasan

Kolum vesica dan uretra mengalami sumbatan Kurang Pengetahuan

Retensi urin

Produksi urin bertambah dan output urin sedikit Status urin didukung kultur urin +

Penekanan bladder Media tumbuh organisme in efektif

nyeri di suprapubis BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah, sering terputus-putus Post ISK

TD meningkat sebelum operasi

Gejala hilang timbul

Operasi TURP

Post operasi Luka bekas TURP

Diskontinitas jaringan

Kemungkinan pasien mengejang Pelepasan bradiator kimia

Panas di Perineum Merangsang ujung saraf

Page 9: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

Nyeri Kesakitan Nyeri

Penurunan daya tahan tubuh

Terpasang kateter jika tidak dilakukan perawatan

Mempermudah port entire mikroorganisme +

Didalam saluran kemih terdapat bekuan darah

Risiko Infeksi

2. Asuhan Keperawatan pemberian obat 5- alpha reductase inhibitors

Jelaskan kepada pasien tujuan pemberian obat golongan 5-alpha reductase inhibitors

Tujuan : menurunkan volume prostat, meningkatkan pancaran urine, menurunkan kejadian

retensi urine akut

Jelaskan kepada klien cara kerja obat golongan 5-alpha reductase inhibitors

Cara kerja : Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan dihidrotestosteron (DHT)

dari testosteron, yang dikatalisis oleh enzim 5 α- redukstase di dalam sel-sel prostat.

Jelaskan kepada pasien efek samping obat golongan 5-alpha reductase inhibitors

Efek samping : penurunan libido, volume ejakulasi dan impotensi

Jelaskan keuntungan obat golongan 5-alpha reductase inhibitors

Keuntungan : tidak menurunkan kadar testoteron di dalam darah

3. Asuhan Keperawatan Pre operatif beserta pohon pathway

Pengkajiaan :

A. Identitas klien

Nama : Pak.ToniUmur : 67 tahun

B. Status kesehatan sekarang Keluhan utamaSaat MRS: mengeluh tidak bisa BAKSaat pengkajian : mengeluh nyeri di suprapubis,BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah,sering terputus – putus .Lama keluhan : mengeluh tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu

C. Riwayat kesehatan saat ini Tanggal 18 mei pasien tidak bisa BAK dan setelah 2 hari tidak bisa BAK pasien dibawa ke RS tanggal 20 mei dengan keluhan tidak bisa BAK ,nyeri di suprapubis , BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah , sering terputus – putus. Pasien akan dilakukan tindakan operasi TURP dan mengeluh takut dengan tindakan yang akan dilakukan.

D. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Page 10: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

BB : 48 kgTB : 150 cm

E. Riwayat Pengobatan Sebelumnya klien pernah mendapat pengobatan dari puskesmas, yaitu obat golongan 5-alpha reductase inhibitors tetapi gejala hilang timbul.

F. Pola eliminasi1. BAB

Jenis Rumah Rumah SakitFrekuensi - -Konsistensi - -Warna/bau - -Kesulitan - -Upaya menangani - -

2. BAKJenis Rumah Rumah SakitFrekuensi Tidak bisa BAK BAK Warna/bauKesulitan Tidak bisa BAK BAK tidak lampias dan

pancaran urin lemah, sering terputus-putus.

Upaya menangani obat golongan 5-alpha reductase inhibitors

-

G. Pemeriksaan Fisik TD : 150/90 mmHgRR : 16X/menitSuhu : 37 derajat celciusNadi : 80x/menit

H. Hasil Pemeriksaan PenunjangHasil pemeriksaan PSA menunjukka nilai 7,5 ng/ml. Hasil kultur urin menunjukkan (+) bakteri.

I. Terapi/Tindakan lanjutPasien akan dilakukan tindakan operasi TURP

Pohon Masalah operasi

BPH

Akan dilakukan tindakan operasi TURP

Adanya pembentukan kantong yang menahan urin untuk keluar

Kelenjar prostat yang membesar dan meluas akan menyebakan distensi kandung kemih dan gangguan pengeluaran urin

obstruksi saluran kemih bawah/spasme bladder

Page 11: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

Analisa Data :

NO ANALISA DATA DIAGNOSA1 DS :

Pasien tidak BAK selama 2 hariDO :

Retensi Urin

2 DS:BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah sering terputusDO:

Gangguan eliminasi urin

3 DS : . Klien mengeluh nyeri di suprapubis

Nyeri

INTERVENSI :

NO Diagnosa Kriteria hasil Intervensi Rasional Retensi Urin

Pola eliminasi pasien kembali normal

1. Monitor distensi kandung kemih setiap 2 jam

2. Catat dan ukur intake dan output pasien

3. Lakukan pemasangan kateter

4. Meningkatkan aktivitas pasien

5. Ajarkan bladder training

6. Kolaborasi untuk pemberian obat dan operasi

1. Mencegah komplikasi dan membantu dalam treatment

2. Monitor keseimbangan cairan

3. Membantu pasien untuk berkemih

4. Menguatkan otot dan fungsi ginjal dan VU

5. BT berhbngan dengan kateter untuk melatih kemampuan berkemih pasien

6. Mengurangi distensi abdomen dan mengeluarkan sumbatan

Gangguan Pasien merasakan 1. Pemasangan kateter 1. membantu pasien

Pasien mengeluh takut untuk tindakan operasi

retensi urin

Kultur (+)bakteri

Pasien tidak bisa BAK selama 2 hari

Nyeri

Reaksi inflamasiAnsietas

Urin tetahan di VU

BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah sering terputus-putus

Gangguan eliminasi urin

Resiko infeksi/Infeksi

Page 12: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

eliminasi urin

kelegaan setelah berkemih dan pancaran urin kuat

2. meningkatkan aktifitas klien

bent-knee sit – ups bent-leglifts kontraksi otot

anterior perineal jika mencoba untuk berhenti berkemih

memulai dan menghentikan aliran urin

3. kolaborasi untuk operasi

untuk mengeluarkan urin sebanyak – banyaknya

2. menguatkan otot pelvis dan fungsi ginjal dan bladder

3. Mengeluarkan sumbatan

Nyeri Klien akan menyatakan bahwa nyeri mengalami penurunan .

1. Kaji nyeri dengan menggunakan skala nyeri setiap 2 sampai 4 jam .

2. Pantau tanda-tanda nyeri kandung kemih kejang seperti wajah meringis

3. Ajarkan teknik nafas dalam

4. Berikan analgesik danantispasmodik seperti yang diperintahkan.

1. mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada pasien

2. mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan

3. mengurangi nyeri4. mengurangi nyeri

Ansietas Pasien menyatakan siap untuk melakukan operasi dan tidak terlihat cemas

1. kaji penyebab ansietas klien

2. jelaskan mengapa operasi ini dilakukan pada pasien dan keluarga

3. berikan penjelasan mengenai operasi yang akan dilakukan serta kemungkinan terburuk yang akan terjadi kepada pasien dan keluarga

4. yakinkan pasien dengan penjelasan yang telah diberitahukan atau meminta bantuaan keluarga untuk mendorong pasien untuk dilakukan operasi

1. mengetahui penyebab ansietas

2. menambah pengetahuan pasien dan keluarga

3. mengurangi kecemasan

4. mendorong pasien untuk operasi

Resiko infeksi

Tidak terjadi infeksi sistemik atau infeksi yang lebih parah

1. Kaji tanda – tanda infeksi pada pasien

2. Dorong pasien untuk berkemih sesuai waktu yang ditentukan atau lakukan pemasangan

1. Mengetahui penyebaran komplikasi

2. Mengeluarkan urin atau mengosongkan VU agar tidak terjadi

Page 13: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

kateter3. Menjaga

kebersihan daerah perineal pasien

4. Mencegah agar pasien tidak terkomtaminasi dengan sumber infeksi lain

5. Berikan antibiotik sesuai resep dokter

perkembangbiakan bakteri

3. Mencegah infeksi4. Mencegah infeksi5. Mencegah infeksi

Evaluasi

1. Retensi urin:

S:pasien mengatakan bisa berkemih atau merasakan VU kosong

O:pasien berkemih sesuai jadwal atau urobag tersisi urin

A:masalah teratasi sebagian

P:mempertahankan intervensi

2. Gangguan eliminasi urin :

S:pasien merasakan VU kosong

O:urobag terisi urin dan pasien mengikuti program eksersies

A:masalah teratasi sebagian

P:mempertahnakan intervensi

3. Nyeri :

S:nyeri yang diraskan berkurang

O:skala nyeri membaik

A:masalah teratasi sebagian

P:mempertahankan intervensi

4. Ansietas:

S:pasien mengatakan siap menjalani operasi

O:pasien mengikuti prosedur preoperasi

A:masalah teratasi

P:memberikan informasi jika ada perubahan mengenai operasi

5. Resiko Infeksi :

S:tidak lihat tanda infeksi pada pasien

O:pasien menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar dan konsumsi obat secara teratur

A:masalah teratasi

Page 14: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

P:memepertahankan kebersihan pasien dan lingkungan

5. Askep postoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!

Pengkajian

Data Demografi : Nama : Pak.Toni

Umur : 67 tahun

Keluhan Utama dan Saat pengkajian :Panas disekitar perineum, Klien terpasang kateter three way, data urin warna merah pada 12 jam pertama, warna merah jernih pada 12 jam kedua setelah operasi dan warna jernih pada 12 jam ke empat

Pohon Masalah

Dilakukan TURP

Post operatif

Klien mengeluh rasa panas diperineum Kemungkinan pasien mengejang

Dx 1. Nyeri

Jika tidak dilakukan perawatan kater + Adanya sumbatan darah di bladder Dilakukan traksi kateter

Kuman akan mudah masuk Perdarahan

Risiko Infeksi Risiko Infeksi

Analisa Data

Data Masalah Keperawatan DS : Keluhan rasa panas diperineumDO :

Nyeri

DS : DO : Pemasangan kateter three way

Risiko Infeksi

Intervensi

No Masalah Keperawatan

Kriteria Hasil Intervensi

1. Nyeri Kontrol nyeri -  Kaji secara menyeluruh tentang nyeri,

meliputi: lokasi, karakteristik,waktu

kejadian, lama, frekuensi, kualitas,

intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-

faktor pencetus

-  Observasi isyarat-isyarat non verbal

dari ketidaknyamanan, khususnya

dalam ketidakmampuan untuk

komunikasi secara efektif

-  Berikan analgetik sesuai dengan

anjuran

-  Gunakan komunkasi terapeutik agar

klien dapat mengekspresikan nyeri

-  Kaji latar belakang budaya klien

Tentukan dampak dari ekspresi nyeri

terhadap kualitas hidup: pola tidur, nafsu

Page 15: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

makan, aktifitas mood, hubungan,

pekerjaan, tanggungjawab peran

-  Kaji pengalaman individu terhadap

nyeri,  keluarga dengan nyeri kronis

-  Evaluasi  tentang keefektifan dari

tindakan mengontrol nyeri yang telah

digunakan

-  Berikan dukungan terhadap klien dan

keluarga

-  Berikan informasi tentang nyeri, seperti:

penyebab, berapa lama terjadi, dan

tindakan pencegahan

-  Kontrol faktor-faktor lingkungan yang

dapat mempengaruhi respon klien

terhadap ketidaknyamanan  (contoh :

temperatur ruangan, penyinaran, dll)

-  Anjurkan klien untuk memonitor sendiri

nyeri

-  Ajarkan penggunaan teknik non-

farmakologi

-  (ex: relaksasi, guided imagery, terapi

musik, distraksi, aplikasi panas-dingin,

massase)

-  Evaluasi keefektifan dari tindakan

mengontrol  nyeri yang telah digunakan

2. Risiko Infeksi Kontrol Infeksi 1. Kontrol Infeksi

Bersikan lingkungan secara tepat

setelah digunakan oleh klien

-    Ganti peralatan klien setiap selesai

tindakan

-    Batasi jumlah pengunjung

-    Ajarkan cuci tangan untuk menjaga

kesehatan individu

-    Anjurkan klien untuk cuci tangan

dengan tepat

-    Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci

tangan

-    Anjurkan pengunjung untuk mencuci

tangan sebelum dan setelah

meninggalkan ruangan klien

-    Cuci tangan sebelum dan sesudah

kontak dengan klien

-    Lakukan universal precautions

-    Gunakan sarung tangan steril

-    Lakukan perawatan aseptic pada

semua jalur IV

-    Lakukan teknik perawatan luka yang

tepat

-    Tingkatkan asupan nutrisi

-    Anjurkan asupan cairan

-    Anjurkan istirahat

-    Berikan terapi antibiotik

-    Ajarkan klien dan keluarga tentang

Page 16: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2

tanda-tanda dan gejala dari infeksi

-    Ajarkan klien dan anggota keluarga

bagaimana mencegah infeksi

2. Urin Kembali jernih urin warna merah pada 12 jam pertama, warna merah jernih pada 12 jam kedua setelah operasi dan warna jernih pada 12 jam ke empat

3. Dilakukan Pelepasan traksi

1. Pasien sebelum dilakukan pelepasan balon kateter akan diajarkan bladder training

Evaluasi Nyeri :

S : Klien mengeluh panas di daerah perineum

O : Post operasi

A : Masalah teratasi

P : kaji dan observasi rasa panas klien

Evaluasi risiko infeksi :

S : Klien mengeluh panas di daerah perineum

O : Dilakukan pemasangan kateter three way

A : Masalah Teratasi

P : Dilakukan penyapihan traksi kateter dengan cara diajarkan bladder trainning

Page 17: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 2