Askep Kelompok Jiwa PK

60
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA PERILAKU KEKERASAN PADA KASUS SKIZOFRENIA DI RUANG : UPI PUTRA RSJD Dr. RM SOEDJARWADIKLATEN PROVINSI : JAWA TENGAH Kelompok 1C : 1. Felicitas Eci Nguru 2. Modesta Cerli Syukur 3. Tri Wulan Handayani 4. Maida Hermawanto

Transcript of Askep Kelompok Jiwa PK

Page 1: Askep Kelompok Jiwa PK

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA

PERILAKU KEKERASAN PADA KASUS SKIZOFRENIA

DI RUANG : UPI PUTRA

RSJD Dr. RM SOEDJARWADIKLATEN

PROVINSI : JAWA TENGAH

Kelompok 1C :

1. Felicitas Eci Nguru

2. Modesta Cerli Syukur

3. Tri Wulan Handayani

4. Maida Hermawanto

AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: Askep Kelompok Jiwa PK

LEMBAR PENGESAHAN

Diterima dan disetujui untuk dipertahankan :

Mengetahui

Pembimbing klinik I Pembimbing klinik II

Akper Bethesda

Boedhi Atmodjo, APP, S. Pd H. Seno, S.Kep

Mengesahkan:

Direktur Akademi Keperawatan

Bethesda Yogyakarta

Niken Werdariningsih Ngesti Palupi, S.Kp.,M.Kes.

Page 3: Askep Kelompok Jiwa PK

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-NYA dalam penyusunan laporan Asuhan

Keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa. Dalam rangka memenuhi tugas

keperawatan jiwa di RSJD. Dr SOEDJARWADI KLATEN JAWA TENGAH

tanggal 16 juni sampai 28 juni 2008.

Dalam pembuatan laporan ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Niken WN. Palupi, S.Kp,M.Kes, Selaku direktur Akper Bethesda

Yogyakarta.

2. Bp Boedhiatmodjo APP S.Pd selaku dosen pembimbing Akademik

3. Bp H. Sena, S.Kep selaku pembimbing Klinik

4. Staf karyawan dan pelaksana RSJD. Dr SOEDJARWADI KLATEN atas

bimbinganya selama menjalani praktek klinik.

5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikanya laporan ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari masih banyak berkurangnya.

Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Semoga laporan ini berguna bagi kita.

Yogyakarta, Juni 2008

Penulis

Page 4: Askep Kelompok Jiwa PK

DAFTAR ISI

HAL

HALAMAN JUDUL ……………………………………….......... i

HALAMAN PENGESAHAN……………………….……………….. ii

KATA PENGANTAR……………………………….….……………. iii

DAFTAR ISI………………………………………….…..….………. iv

BAB I : PENDAHULUAN…………………….……………………..

A. Latar Belakang Masalah………………………….….…..………

B. Tujuan Penulisan……………………………….…….….....….…

C. Metode Pengumpulan Data…………………………..…………..

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA …………………….……………

A. Skisofrenia……………………………………………………….

B. Skisofrenia Tak Terperinci……………………………...……….

Prilaku Kekerasan…………………………………..…………..

BAB III : TINJAUAN KASUS………………………….…………..

A. Pengkajian……………………………………………………….

Analisa Data, Daftar Masalah, Pohon Masalah…..….………….

B. Diagnosa Keperawatan………………………………………….

C. Pelaksanaan ( Implementasi dan Evaluasi )……………..……..

D. Rencana Tindakan Keperawatan……………………..…………

BAB IV : PENUTUP………………………………..….……………

A. Kesimpulan……………………………………....………………

B. Saran………………………………………….….………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………….…………….

Page 5: Askep Kelompok Jiwa PK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ilmu keperawatan memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan,

mempunyai tanggung jawab yang cukup besar untuk memberikan

laporan pelayanan perawatan pada klien gangguan jiwa. Perawat

adalah petugas kesehatan yang memiliki waktu lama dalam

memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa,

baik langsung maupun tidak langsung dan secara menyeluruh yang

menyangkut Bio, Psiko, Sosial, Spiritual dan cultural. Asuhan

keperawatan jiwa akan maksimal jika perawat menggunakan metode

penyelesaian masalah yaitu pendekatan proses keperawatan untuk

mencegah, mempertahankan, meningkatkan dan merehabilitasi respon

adaptif klien gangguan jiwa.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah mendapatkan pengalaman belajar selama 2 minggu di

RSJD dr. RM Soedjarwadi Klaten Jawa Tengah tentang

penerapan Asuha Keperawatan klien gangguan jiwa,

mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan asuhan

keperawatan jiwa menggunakan pendekatan proses

keperawatan.

2. Tujuan kusus

Setelah melaksanakan praktek klinik di RSJD dr. RM

Soedjarwadi Klaen Jawa Tengah peserta didik mampu :

a. menciptakan hubungan yang serasi dengan petugas di

RSJD dr. RM. Soedjarwadi Klaten Jawa Tengah,

pasien, maupun keluarganya.

b. Mendapatkan gambaran tentang system pelayanan.

c. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian.

d. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengkajian.

Page 6: Askep Kelompok Jiwa PK

e. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan

keperawatan.

f. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan.

g. Mahasiswa dapat mengevaluasi asuhan keperawatan

yang telah dilaksanakan.

h. Mahasiswa dapat mendokumentasikan proses

keperawatan.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penuilisan laporan ini, penulis mencoba menerapkan beberapa

metode, antara lain :

1. Wawancara/ Anamnese

Yaitu berbicara langsung dengan klien secara tatap muka

sehingga didapatkan data subjektif maupun objektif.

2. Observasi

Penulis mengamati tingkah laku atau kebiasaan pasien secara

langsung.

3. Studi dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat dan

mempelajari dokuman atau catatan yang berhubuangan dengan

ststus klien guna melengkapi data yang dibutuhkan.

4. Stadi kepustakaan

Merupakan metode pengumpualan data dengan cara

mengumpulkan data dari sumber buku yang berkaitan dengan

kasus yang dikelola.

Page 7: Askep Kelompok Jiwa PK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. SKIZOFRENIA

1. Pengertian

a. Adalah suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana-mana sejak

dahulu kala, namun sebab musabab patogenesisnya sangat kurang (WE.

Maramis, 1980).

b. Umumnya ditandai dengan penyimpangan yang fundamental dan

karakteristik dari pikiran dan persepsi serta efek yang tidak wajar

(mappropriate) atau tumpul (blunded).

2. Etiologi

a. Keturunan

Potensi untuk mendapatkan skizofrenia diperkirakan diturunkan (bukan

penyekit itu sendiri) melalui gen yang resesif.

Potensi ini kemungkinan kuat dan lemah, tetapi selanjutnya tergantung

pada lingkungan individu, apakah akan terjadi skizofrenia atau tidak.

b. Endokrine

Hal ini berhubungan dengan sering timbulnya skizofrenia pada usia

pubertas, waktu klimaks sterium, tetapi hal ini tidak dapat dibuktikan.

c. Metabolisme

Klien denga skizofrenia sering tampak pucat, tidak sehat, nafsu makan

berkurang dan berat badan berkurang sehingga ada yang menduga

bahwa skizofrenia disebabkan oleh gangguan metabolisme saat lahir.

d. Susunan Saraf Pusat

Adanya kelainan susunan saraf pusat yaitu pada diencepalon atau

korteks otak. Tetapi ini dapat dimasukkan dalam kelompok teori

somatogenik yang mencari penyebab skizofrenia dalam kelainan

badaniah.

Page 8: Askep Kelompok Jiwa PK

e. Teori Adolf Meyer

Skizofrenia tidak disebabkan oleh suatu penyakit.

f. Teori Sigmun Freud

Skizofrenia termasuk psikogenik yang terdapat kelainan ego, super ego,

dan kehilangan kapasitas untuk pemindahan.

g. Skizofrenia merupakan suatu sindrom yang disebabkan oleh

bermacam-macam sebab antara lain:

1) Pendidikan yang salah

2) Keturunan

3) Meladopsi

4) Tekanan Jiwa

5) Penyakit jiwa seperti luas arterosklerosis otak

h. Skizofrenia merupakan suatu gangguan psikosomatik dengan etiologi

yang belum jelas.

3. Tanda dan Gejala

a. Tanda dan gejala Primer

1) Gangguan proses, pikir (bentuk, langkah dan isi) kadang sebuah

ide belum selesai dibicarakan sudah muncul ide lain, bloking

prestasi, flights of ideas.

2) Gangguan afeks dan emosi yang meliputi:

a) Afeks dan emosi kadang kala, misalnya

acuh tak acuh terhadap hal-hal yang penting bagi diri sendiri.

b) Parathimi adalah apa yang seharusnya

menimbulkan senang dan gembira, pada penderita timbul rasa

sedih dan marah.

c) Parathimi adalah penderita seharusnya

menimbulkan senang dan gembira akan tetapi akan tetapi ia

menangis.

d) Kadang-kadang emosi afek serta

ekspresinya tidak mempunyai kesamaan.

Page 9: Askep Kelompok Jiwa PK

e) Emosi yang berlainan sehingga terlihat

seperti dibuat-buat.

f) Kehilangan kemampuan untuk mengadakan

hubungan emosi yang baik.

g) Akibat kepribadian yang terpecah-pecah

maka timbul dua hal yang berlawanan yang terjadi secara

bersamaan.

Contoh : membenci dan mencintai.

3) Gangguan Kemauan

Tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat bertindak dalam

suatu keadaan, selalu memberikan alasan walaupun tidak dapat

tepat dan jelas.

4) Gejala psikomotor atau gejala katatonik/ gangguan perbuatan.

5) Melakukan kegiatan berulang-ulang, katalepsi yaitu suatu posisi

badan dipertahankan. dalam waktu lama. Negativitas yaitu

menentang atau justru melakukan, hal-hal yang berlawanan dengan

apa yang disusun. Fleksibel bila suatu anggota badan digerakkan/

dibengkokkan terasa suatu tahanan.

b. Gejala Sekunder

1) Waham

Waham seringkali tidak logis sama sekali dan sangat gila.

2) Halusinasi

Pada skizofrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran.

3) Menarik

diri Sebagai contoh, penderita skizofrenia mengidentifikasikan

dirinya adalah sebuah objek yang tidak ada artinya.

4) Jenis-jenis

Skizofrenia dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a) Skizofrenia simplek

b) Skizofrenia heberfrenik

c) Skizofrenia atatonik

Page 10: Askep Kelompok Jiwa PK

d) Skizofrenia paranoid

e) Skizofrenia residu

f) Skizofrenia skizoaktif

g) Skizofrenia tak terinci/ tak tergolongkan

5) Pengobatan

Pengobatan pada penderita skizofrenia harus secepat mungkin.

Karena keadaan psikotik yang lama menimbulkan kemungkinan

yang lebih besar bahwa penderita menuju kemunduran mental.

Pengobatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

a) Farmakoterapis

Neleptika dengan dosis efektif rendah bermanfaat pada

penderita dengan skizofrenia yang menahun. Sedangkan

dosisi tingi bermanfaat pada penderita skizofrenia dengan

psikomotorik yang meningkat. Dengan fenotiozin ikut

serta dalam kegiatan lingkungan dan terapi kerja.

Sesudah gejala-gejala menghilang maka dosis

dipertahankan selama beberapa bulan. Apabila serangan

itu merupakan yang pertama kali, jika sesudahnya

berkurang, maka setelah gejala mereda, obat diberikan

terus sampai satu hingga dua tahun.

b) Terapi Elektro Konfulsif (ECT)

Terapi ini dapat memperpendek serangan skizofrenia dan

mempermudah kontak dengan penderita yang lebih

banyak diberikan pada serangan berulang.

c) Terapi Koma Insulin

Hasil kerja baik untuk mendorong penderita bergaul

dengan orang lain.

d) Laborami Prefontal

Apabila terapi secara intensif tidak berhasil dan penderita

sangat mengganggu lingkungan maka dapat dilakukan

cara ini.

Page 11: Askep Kelompok Jiwa PK

B. SKISOFRENIA TAK TERINCI

Skisofrenia tak terinci umumnya ditandai oleh penyimpangan yang

fundamental dan karakteristik dan persepsi serta efek yang tidak wajar,

kesadaran yang jernih dan kemampuan yang intelektual biasanya tetap

terpelihara walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang

kemudian.

Klien dengan skisofrenia paling sedikit ada. dua gejala dibawah ini yang

terus ada secara jelas, yaitu :

1. Halusinasi yang menetap disertai dengan waham yang mengembang.

2. Arus pikir yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan.

3. Perilaku katatonik seperti gaduh dan gelisah

4. Gejala-gejala seperti sikap, apatis, bicara yang jarang dan cenderung

menarik diri.

Page 12: Askep Kelompok Jiwa PK

PERILAKU KEKERASAN

PENDAHULUAN

Umumnya klien dengan perilaku kekerasan dibawa ke RS Jiwa dengan

cara paksa

Diikat secara tidak manusiawi

Dibentak-bentak

Dikawal oleh semua anggota keluarga dan bahkan polisi

Perilaku kekerasan : memukul orang lain/ anggota keluarga, merusak

alat rumah tangga,marah-marah merupakan alasan utama yang paling

banyak dikemukakan oleh keluarga.

Penanganan oleh keluarga belum memadai maka perlu pendidikan

kesehatan cara merawat klien dengan kekerasan.

Asuhan keperawatan yang diberikan di RS Jiwa terhadap perilaku

kekerasan perlu ditingkatkan. Asuhan perilaku kekerasan meliputi :

asuhan keperawatan saat terjadi kekerasan, management perilaku

kekerasan (MPK) untuk klien dan keluarga.

PENGERTIAN

KEKERASAN/ MARAH adalah :

Perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan/

kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman (Stuart

& Sundeen, 1995).

- Pengungkapan kemarahan dengan langsung & konstruktif pada waktu

terjadi marah akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk

mengerti perasaan yang sebenarnya.

- Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah akan mempersulit

diri sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal.

Page 13: Askep Kelompok Jiwa PK

RENTANG RESPON KEMARAHAN

Perasaan marah normal bagi tiap individu, namun perilaku yang

dimanifestasikan oleh perasaan marah dapat berfluktuasi sepanjang

rentang adaptif dan maladaptif.

ADAPTIF MALADAPTIF

Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan/ Amuk

(pernyataan)

RESPON MARAH ADAPTIF:

1. ASERTIF (PERNYATAAN)

Adalah respon marah dimana individu mampu menyatakan atau

mengungkapkan rasa marah atau tidak setuju tanpa menyalahkan

atau menyakiti orang lain, akan memberikan kelegaan bagi individu

dan tidak akan menimbulkan masalah.

2. FRUSTASI

Adalah respon yang terjadi akibat individu gagal mencapai tujuan,

kepuasan atau rasa aman*). Biasanya dalam keadaan tersebut

individu tidak menemukan alternatif lain.

*) Karena tujuan tidak realistis atau hambatan dalam proses

pencapaian tujuan.

RESPON MARAH MALADAPTIF:

1. PASIF

Adalah suatu keadaan dimana individu tidak mampu untuk

mengungkapkan perasaan yang dialaminya, untuk menghindari

suatu tuntutan nyata terlihat pasif.

Page 14: Askep Kelompok Jiwa PK

2. AGRESIF

Adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan

individu untuk menuntut sesuatu yang dianggapnya benar dan

bentuk destruktif tapi masih terkontrol.

muka muram, bicara kasar, menuntut.

3. KEKERASAN AMUK

Adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai hilang

kontrol, dimana individu dapat merusak diri sendiri, orang lain

maupun lingkungan.

PROSES KEMARAHAN

o Stress, cemas, marah merupakan bagian kehidupan sehari-hari yang

harus dihadapi oleh setiap individu.

o Stress dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan

tidak menyenangkan dan terancam.

o Kecemasan dapat menimbulkan kemarahan.

o Respon terhadap marah diungkapkan dengan 3 cara :

Mengungkapkan secara verbal konstruktif

Menekan

Menantang

Akan timbul rasa bermusuhan

kekerasan, pada diri sendiri atau orang lain

depresi / psikosomatik

Agresi dan amuk

(LIHAT BAGAN)

Destruktif

Page 15: Askep Kelompok Jiwa PK

ANCAMAN ATAU KEBUTUHAN

STRESS

CEMAS

MARAH

MERASA KUAT MENGUNGKAPKAN MERASA

TIDAK SECARA VERBAL ADEKUAT

MENANTANG MENJAGA KEUTUHAN MELARIKAN DIRI

ORANG LAIN

MASALAH TIDAK LEGA MENGINGKARI

SELESAI

MARAH KETEGANGAN MARAH TIDAK

BERKEPANJANGAN MENURUN

RASA MARAH

TERATASI

MUNCUL RASA BERMUSUHAN

RASA BERMUSUHAN

MENAHUN

MARAH PADA MARAH PADA ORANG

DIRI SENDIRI LAIN/ LINGKUNGAN

DEPRESI PSIKOSOMATIK AGRESIF-MENGAMUK

Page 16: Askep Kelompok Jiwa PK

FAKTOR PREDISPOSISI

Berbagai pengalaman yang dialami tiap orang yang merupakan faktor

predisposisi untuk terjadi perilaku kekerasan adalah :

1. PSIKOLOGIS

- Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang

kemudian dapat timbul agresif atau amuk.

- Masa kanak-kanak yang tidak menyenagkan : perasaan

ditolak, dihina, dianiaya atau sakit penganiayaan.

2. PERILAKU

- Reinforcement/ pujian yang diterima pada saat melakukan

kekerasan.

- Sering mengobservasi kekerasan dirumah atau diluar

rumah.

Individu mengadopsi perilaku kekerasan

3. SOSIAL BUDAYA

- Teori Lingkungan Sosial (Social Environment).

Lingkungan sosial akan mempengaruhi individu dalam

mengekspresikan marah, norma kebudayaan dapat

mendukung individu untuk berespon kasar.

- Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory)

Perilaku agresif dapat dipelajari secara langsung maupun

imitasi dari proses sosialitas.

4. BIONEUROLOGIS

Kerusakan sistem limbik, lobus frontal, lobus temporal dan

ketidak seimbangan neurotransmiter turut berperan dalam

terjadinya perilaku kekerasan.

- Limbik sistem rusak : Ekspresi emosi dan perilaku meningkat.

- Lobus frontal :

Page 17: Askep Kelompok Jiwa PK

Kerusakan pada penilaian, kepribadian, perilaku tidak sesuai,

agresif.

- Lobus temporal : epilepsi agresif

- Neurotransmiter :

GABA (Gamma Amino Butiric Acid) :

agresifitas

Benzopiazepin : GABA

Norepineprin : Agresifitas

Litium Carbonate

Propanolol

Mono Amin Serotonin : agresifitas

FAKTOR PRESIPITASI

o Faktor presipiatsi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi

dengan orang lain.

Kondisi klien seperti : kelelahan fisik,

keputusasaan, ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang.

Penyebab

perilaku kekerasan

Situasi lingkungan : ribut, padat, kritikan yang

mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang

dicintai.

TANDA DAN GEJALA

FISIK

- Muka merah

- Pandangan tajam

- Nafas pendek

- Keringat

- Sakit fisik

- Penyalahgunaan zat

EMOSI

- Tidak adekuat

- Tidak aman

- Rasa terganggu

- Dendam jengkel

SPIRITUAL

- Kemahakuasaan

Norepineprin

Page 18: Askep Kelompok Jiwa PK

- Tekanan darah >

SOSIAL

- Menarik diri

- Pengasingan

- Penolakan

- Kekerasan

- Ejekan

- Keraguan

- Tidak bermoral

- Kebejatan

- Kreativitas terhambat

INTELEKTUAL

- Mendominasi

- Bawel

- Sarkasme : kasar

- Berdebat

- Meremehkan

PASIF ASERTIF AGRESIF

ISI BICARA

- Negatif- Menghina diri

sendiri- Dapatkah saya

lakukan?

- Positif- Menghargai diri

sendiri- Saya dapat/ akan

lakukan

- Berlebihan- Menghina orang

lain- Anda selalu/

tidak pernah …

NADA SUARA

- Diam- Lemah- Merengek

- Diatur - Tinggi- Menuntut

POSTUR

- Melorot- Menundukkan

kepala

- Refleks- Tegak

- Tegang- Bersandar

kedepan

PERSONAL SPACE

- Orang lain masuk pada teritorial pribadinya

- Menjaga jarak yang menyenangkan

- Mempertahankan teritorial

- Memasuki teritorial orang lain

GERAKAN

- Minimal, lemah, resah

- Memperlihatkan gerakan yang sesuai

- Mengancam, ekspansi gerakan

Page 19: Askep Kelompok Jiwa PK

KONTAK MATA

- Sedikit/ tidak ada

- Sekali-kali (teratur, sesuai kebutuhan)

- Melotot

MASALAH KEPERAWATAN

1. PERILAKU KEKERASAN

2. RESIKO MENCEDERAI : Orang Lain, Lingkungan

3. GANGGUAN HARGA DIRI : HDR

POHON MASALAH :

Resiko Tinggi Mencederai :

Orang Lain/ Lingkungan

Perilaku Kekerasan : CP

Gangguan Harga Diri : HDR

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

1. Resiko tinggi mencederai orang lain b.d perilaku kekerasan.

2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan HDR

Page 20: Askep Kelompok Jiwa PK
Page 21: Askep Kelompok Jiwa PK
Page 22: Askep Kelompok Jiwa PK

BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN

Ruang rawat : Upi Putra Tanggal Pengkajian : 16 Juni 2008

Oleh : Felicitas Eci Nguru

Sumber Data : - klien

- studi dokomentasi

- perawat

1. a. Identitas Klien

Inisial : Tn S

Umur : 24 tahun

Jenis kelamin : laki- laki

Agama : Hindhu

Statua perkawainan : belum

Pendidikan : STM

Pekerjaan : tidak bekerja

Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia

No. RM : 012852

Tanggal Masuk : 11 Juni 2008

Alamat : Jiwan, Karangnongko, Klaten

b. Penanggung jawab

Nama : bp. X

Umur : 56 tahun

Alamat : Jiwan, Karangnongko, Klaten

Hubungan : Ayah Kandung

2. Riwayat Penyakit

a. Alasan Masuk RS

Klien tampak bingung, banyak bicara, mengamuk, sulit tidur,

gelisahdan ingin pergi dari rumah. Klien kambuh dan dirawat di RSJD dibangsal

UPI putra.

Page 23: Askep Kelompok Jiwa PK

b. Riwayat Penykit Sekarang

Pada tanggal 11 Juni 08, klien masuk RSJD untuk yang keenam

kalinya, klien tampak bingung, banyak bicara, mengamuk, sulit tidur, gelisah,

mudah marah dan suka memukul apa saja yang ada didekatya, klien kambuh dan

oleh kelurga klien dibawa ke RSJD dan dirawat diruang UPI putra.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Dua tahun yang lalu (2005) setelah lulus STM klien menggalami

gangguan jiwa karena masalah pekerjaan dan putus cinta. Pasien dirawat di RSJ

sebanyak 5 X. Pada bulan maret 2006 sebanyak 2x, pada tahun 2007 sebanyak

2x, dan pada bulan Juni 2008 ini sebanyak 2x.

d. Keluhan Utama

Klien merasa jengkel dan marah dengan orangtuanya karena belum

menjenguknya.

Masalah Keperawatan : Resti Menciderai orang lain dan diri sendiri

3. Faktor preduposisi

a. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 2 th yang lalu. Klien pernah mondok

5x, yaitn pada bulan maret 2006 sebanyak 2x, pada tahun2007 sebanyak 2x,

dan pada bulan juni sebanyak 2x, klien pulang dengan perbaikan rutin, tetapi

tidak minum obat dan sering bertengkar dengan orang tuanya, klien sedih

karena sampai sekarang belum punya pacar. Sehingga klian kambuh dan

masuk lagi ke RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten.

b. Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan

jiwa seperti klien.

c. Klien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan saat keingginan

klien tidak terpenuhi dan jika klien tidak menemukan jalan keluarnya klien

kadang marah- marah dan suka membentak.

Masalah Keperawatan : Regumen Terapeutik Inefektif

Page 24: Askep Kelompok Jiwa PK

4. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda vital

TD : 120/ 80 mmhg N :85 x/mnt R : 20 x/ mnt S : 37*C

2. TB : cm BB : Kg

3. Keadaan Umum

Sedang, kesadaran : CM

- Kepala : bentuk kepala bulat, tedak ada benjolan

- Rambut : rambut berwarna hitam dan tidak rontok

- Mata : konjungtifa merah, sclera Putih

- Hidung : letak septum ditengah, tidak ada secret yang keluar dari lubang hidung

- Telinga : simetris antara kanan dan kiri, tidak ada keluar cairan

- Mulut : bibir kering dan berbau

- Dada : pengembangan paru simetris antara kanan dan kiri

- Abdomen : tidak ada ansietas

- Ekstermitas: Atas dan bawah Lengkap anggota geraknya.

Masalah keperawatan :

5. Psikososial

1. Genogram

Keterangan :

: Perempuan : Klien dan Umur

: Laki- laki : Meninggal

- - - - - - - - - : Orang yang tingal satu rumah

24

24

Page 25: Askep Kelompok Jiwa PK

2. Konsep diri

a. Gambaran diri : Klien mengatakan semua bagian tubuh disukai, tetapi

bagian tubuh yang tidak disukai itu adalah giginya karena terlalu maju..

b. Peran : klien dirumah hanya membantu orng tua yaitu

menyapu, mencuci piring dan cuci baju. Dimasyarakat

pasien sering ikut gotong royong, klien mampu

melakukan tugas tersebut secara mandiri dan tidak

diarahkan

c. Identitas : klien dapet menentukan dan menyebutkanidentitas

dirinya dan jenis ( nama, umur, alamat ddan jumlah

saudara. Klien anak 2 dari 3 bersaudara. Klien merasa

tidak puas karena dirinya belum punya pacar dan cita-

citanya tidak tercapai, serta masalah kehidupan

ekonomi.

d. Ideal diri : harapan klien adalah ingin cepat sembuh dan ingin

pulang membantu keluarganya dirumah.

e. Harga diri : klien dapat berhubungan baik dilingkungan dan juga

masyarakat. tapi klien kadang merasa malu dan sedih

dengan sakit yang dideritanya dan kehidupan

ekonominya.

Masalah keperawatan : harga diri rendah (HDR)

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti : Klien mengatakan orang paling berarti adalah wanita

yang sangat dicintai klien

b. Klien dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien dapat berhubungan

baik dengan lingkungan sekitar, tetangga dan masyarakat. Masyarakat

menilai klien sebagai orang baik, rajin dalm menjalankan kegiatan yang

diadakan di masyarakat.

Masalah Keperawatan : -

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : klien beragama Hindhu

Page 26: Askep Kelompok Jiwa PK

Pandangan masyarakat terhadap gangguan jiwa suatu penyakit yang susah

disembuhkan

b. Kegiatan ibadah : klien dirumah rajin beribadah

Pandangan klien terhadap ibadah adalah sesuai yang wajib dilaksanakan

Masalah keperawatan : -

6. Status Mental

1. Penampilan

Klien sangat rapi, rambut disisir, klien mengenakan pakaian RS..

Masalah keperawatan : -

2. Pembicaraan

Klien berbicara sangat cepat dan artikulasi kurang jelas

Masalah keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal

3. Aktivitas motorik

Tidak ada kelainan gerakan berlebihan saat diwawancara

Masalah keperawatan : -

4. Alam Perasaan

Klien tadak merasa kwatir dengan apapun

Masalah keperawatan : -

5. Afek

Klien bagus, jika dia senang ia senyum

Masalah keperawatan : -

6. Interaksi selama wawancara

Klien dapat berinteraksi dengan baik saat dilakukan wawancara kontak

mata baik pada saat berbicara klien mau berinteraksi dengan perawat dan

teman- temanya.

7. Persepsi

Klien mengatakan kadang- kadang mendengarkan suara- suara yang

menyuruhnya untuk berbicara kotor- suara itu sering didengar oleh klien

apalagi pada saat klien melamun

Masalah keperawatan : perubahan sensor-perseptual pendengaran

Page 27: Askep Kelompok Jiwa PK

8. Proses pikir

Selama diberi pertanyaan kliem mampu menjawab dengan baik dan benar

pola piker klien bagus..

Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir

9. Isi pikir

Klien mengatakan pikiran yang selalu muncul yaitu inggin punya pacar

dan inggin jadi orng kaya, walaupun klien berusaha untuk

menghilankanya.

Masalah keperawatan : -

10. Tingkat kesadaran

Kesadaran baik, klien dapat mengorientasikan waktu, tempat dengan

jelas.

11. Memori

Klien dapat mengingat kejadian jangka panjang, klien mampu

menceritakan masa lalunya yang tidak menyenangkan

Masalah keperawatan : -.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Pada saat dilakukan wawancara, klien dapat berkonsentrasi dengan penuh

klien dapat berhitung seperti menambah damn mengurangi dengan benar

Masalah keperawatan : -

13. Kemampuan penilaian

Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana secara mandiri.

Masalah keperawatan : -

14. Daya tilik diri

Klien mengatakan bahwa dirinya sakit dan sekarang dalam masa

penyembuhan

7. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Klien biasa makan 3x sehari dengan menu nasi, lauk dan sayuryang

disediakan oleh RSJD

2. Kegiatan kehidupan sehari-hari seperti mandi, BAB/BAK, makan dapat

dilakukan sendiri

Page 28: Askep Kelompok Jiwa PK

3. Mandi

Klien biasa mandi 2x sehari dengan mengunakan sabun mandi.

Masalah keperawatan : -

4. berpakaian

klien mampu berpakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

Masalah keperawatan :-

5. istirahan dan Tidur

klien tidur siang kurang lebih 2 jam, tidur malam mulai dari jam 20.00-

06.00 WIB. Klen mengatakan susah tidur.

Masalah keperawatan : -

6. penggunaan obat

klien minum obat yang disediakan olah perawat 2x sehari, minum obat

teratur

7. pemeliharaan kesihatan

kelurga klien selalu membawa ke RSJD jika pasien kambuh lagi

8. aktifitas diluar Rumah

klien seringa mengikuti organisasi- organisasi pemuda dilingkunganya

8. Aspek medik : Skezofronia.

Diagnosa Medik : skizofrenia

Therapy : injeksi Lodomer 1 ampul

Injeksi Diazepam 1 ampul

9. Masalah keperawatan

- Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

- Perilaku Kekerasan

- Harga Diri Rendah (HDR)

- koping Regemen Terapeutik Inefektif

Page 29: Askep Kelompok Jiwa PK

10. Analisa Data

No. DATA MASALAH

1

2.

3.

DO : Kien mangatakan jika marah klien suka

memukul apa saja yang ada didekatnya

DS : - Mata melotot

- muka pucat dan banyak bicara.

Ds :- klien mengatakn malu karena belum punya

pacar, penyakit jiwa yang dideritanya dan masalah

economi.

- klien mengatakan tidak menyukai bagian

giginya karena terlalu maju.

Do : -

Ds : - Klien mengatakan jika punya masalah dan

tidak menemui jalan keluarnya klien kadang marah-

marah dan membentak

- klien mengatakan pengalaman yang tidak

menyenangkan saat keinginanklien tidak terpenuhi

dan pada saat klien patah hati klien merasa sendiri

Do : -

Resiko menciderai orang

lain dan lingkungan

Harga Diri Rendah

Regumen terapeutik

Inefektif.

Page 30: Askep Kelompok Jiwa PK

11. Pohon Masalah

Resiko Menciderai Orang lain / lingkungan akibat

Perilaku Kekerasan CP

Gangguan Harga Diri Penyebab

Koping regumen terapeutik inefektif

12. Doagnosis keperawatan

- Resiko tinggi menciderai orang lain dan lingkungan berhubungan

dengan Perilaku Kekerasan

- Perilaku kekerasan berhubungan dengan HDR

- Harga Diri Rendah berhubungan dengan koping Regumen Terapeutik

Inefektif

Page 31: Askep Kelompok Jiwa PK

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO Tanggal /

Jam

Diagnosa

Keperawatan

Implementasi Evaluasi Paraf

1 Senin 6

juni’08

10.00-10.15

Dx I

TUK I

Membina

hubungan

saling percaya

Selamat pagi mas,

bolehkah saya mengobrol

bersama mas disini?

Hari iani mas mau ngobrol

berapa lama ?

Bagimana kalau 10 mnit,

mas setuju?

Kenalkan nama saya

felicitas, kalau boleh tahu

nama mas siapa?( sambil

bersalaman dan

memperkenalkan diri)

Mas Y bagai mana

perasannya hari ini?

Apakah mas sudah

mengenal semua teman –

teman disini?

“ bagaimana perasaan mas

setelah bercakap- cakap

debgan saya?

Mas sudah mau ngobrol

dengan saya coba mas Y

sebutkan nama salah satu

teman yang ada disini.

S : klien menjawab

Pagi mbk “Ya”

“Baik mbk”

Mbk Felisitas

O : kontak mata

baik, klien mau

bercakap- cakap

dan mau

menggungkapkan

perasaanya.

A : TUK 1 tercapi

P : lanjutkan ke

TUK II

K : Tingkatkan

BHSP

Page 32: Askep Kelompok Jiwa PK

2 Selasa 17

juni’08

10.30-10.45

Dx I

TUK II

Klien dapat

mengidentifik

asi tanda-

tanda prilaku

kekerasan

“ Selamat pagi mas Y

masih ingat dengan saya,

sesuai kontrak waktu yang

kemarin kita akan

mendiskusikan tentang

penyebab Perilaku

Kekerasan pada mas,

bagai mana perasaan mas

hari ini?

Mas Y bias menceritakan

apa yang menyebabkan

mas Y melakikan perilaku

kekerasan ?

S :”pagi mbk”

“ ya mbk”

“ baik mbk”

“ biasa saja”

“ saya melakukan

itu apabila

keinginan saya

tidak terpenuhi”

O klien tampak

bingung, banyak

bicara dan marah-

marah

A : TUK 2 tercapai

P : lanjutkan TUK

3

K : klien mampu

mengungkapkan

penyebab PK.

3 Rabu 18

juni’08

09.30

Dx I

TUK III

“ Selamatpagi mas”

bagimana tidurnya

semalam?

Bagaimana perasaan mas

pada pagi ini?

Sesuai kontrak kita

kemarin sekarang saya

mau berdiskusi tentang

cara mengendalikan tanda-

tanda PK ,bagimana setuju

tidak mas?”

S : “selamat pagi

mbk”

“tidak bias tidur

mbk”

Baik- baik saja”

“saya mengenali

tanda- tanda PK

apabila denyut

jantung berdetak

cepatb, mata merah

dan me3mukul

orang serta

Page 33: Askep Kelompok Jiwa PK

memecah barang

disekitar saya”

O : klien bias

meyebutkan tanda-

tanda PK

A : TUK 3 tercapai

P : lanjutkan TUK

4

K : Klien mampu

mengenali tanda-

tanda PK.

4 Kamis 19

juni’08

09.30

Dx I

TUK 4

“ Selamat pagi mas Y

bagaimana perasaan hari

ini ?”

Mengingat kontrak kta

kemarain hari ini kta akan

berdiskusi mengenai jenis

PK yang sudah dilakukan ,

bagaimana mas Y apaka

mas Y setuju?”

S : “selamat pagi

perasaan hari ini

baik- baik saja

O : klien belum

dapat mengenali

jenis PK yang

sudah dia lakukan

A : TUK 4 belum

tercapai

P : ulangi TUK 4

5 jumat 20

juni’08

09.30

Dx I

TUK 4

Ulangi TUK 4 S : -

O : klien dapat

menganal jenis PK

yang sudah

dilakukan

A : TUK 4 Sudah

tercapai

P : lanjut TUK 5

Page 34: Askep Kelompok Jiwa PK

6 Sabtu 21

juni’08

09.30

DX 1

TUK 5

“ selamat pagi mas Y

bagaimana perasaan hari

ini?”

Sesuai kontrak kita yang

kemarin sekarang saya

akan menemani mas

untuk berbincang- bincang

tentang bakibat PK,

bagimana mas bersedia?”

S : “Selamat pagi

mbk, semalam saya

tidak bias tidur”

O : klien belum

dapat menyebutkan

akibat yang

ditimbulkan dari

PK

A : TUK 5 belum

tercapai

P : ulangi TUK 5

7 Senin 23

juni’08

09.30

DX 1

TUK 5

Ulangi TUK 5 S : -

O : klien belum

menyebutkan

akibat dari PK

A : Tuk 5 belum

tercapai

P :ulangi tuk 5

Page 35: Askep Kelompok Jiwa PK

STRTEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

A. Proses Keperawatan

Nama klien : Tn S

1. Kondisi klien

Emosi datar

Klien suka menyendiri dan diam

2. Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi mencederai orang lain berhubungan

dengan prilaku kekerasan

3. Tujuan Umum : klien tidak mincederai orang lain

4. Tujuan khusus TUK I : Dapat membina hubungan saling percaya

Tanggal dan waktu :

5 Rencana tindakan keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya

Salam terapiutik dan empati

Perkenalan

Jelaskan tujuan interaksi

Buat kontrak yang jelas

b. Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaanya

c. Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab ( orang lain, situasi, diri

sendiri ) perasaan jengkel/kesal

B. Strtegi kominikasi

1. Fase orientasi

a. memberikan salam terapiutik

b. menyepakati kontrak : tujuan/topic, waktu, tempat

2. Fase kerja

a. membina hubungan saling percaya

salam terapiutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan pertemuan

b. memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

temani klien, walaupun klien tidak menjawab katakana “saya

akan duduk disamping anda jika anda ingin mengatakan

Page 36: Askep Kelompok Jiwa PK

sesuatu , saya siap mendengarkan“ jika klien menatap

perawat, katakana”apa yang ingan anda katakana”

c. Membantu klien untuk untuk mengungkapkan penyebab (orang lain,

situasi, diri sendiri) perasaan jengkel.

3. Fase terminasi

a. melakukan evaluasi hasil ( S dan O )

bagaimana perasaan setelah kita berbincang-bincang hari ini ?

coba sebutkan siapa nama saya ?

b. memberi pujian

bagus masih ingat siapa nama saya

c. mengesahkan tindak lanjut

sekarang anda sudah menceritakan apa yang anda rasakan, apa

anda sudah merasa lega

d. Menentukan kontrak yang akan datang ( topic, tempat, waktu )

Karena waktu kita sudah habis maka kita akhiri pertumuan ini,

kita akan bertemu dan akan membahas tentang

Bagaimana saudara bersedia

e. memberikan pujian

C. evaluasi

S :

O :

A :

P :

Page 37: Askep Kelompok Jiwa PK

STRTEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

A. Proses Keperawatan

Nama klien : TN S

1. Kondisi klien

Emosi datar

Klien suka menyendiri dan diam

2. Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi mencederai orang lain berhubungan

dengan prilaku kekerasan

3. Tujuan Umum : klien tidak mincederai orang lain

4. Tujuan Khusus TUK II : klien dapat mengidentifikasi tanda –tanda prilaku

kekerasan

Tanggal dan waktu :

5. Rencana tindakan keperawatan

a. anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat

jengkel/kesal : tanda-tanda agresif/kekerasan

b. beri pujian

c. observasi tanda prilaku kekerasan pada klien

d. simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami klien

B. Strtegi komunikasi

1. Fase orientasi

a. beri salam terapiutik, evaluasi TUK sebelumnya

b. Menyepakati kontrak : tujuan/topic, wakyu, tempat

2. Fase kerja

a. menganjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat

jengkel/kesal yang dialami klien

b. mengobserfasi tanda prilaku kekerasan pada klien

c. mnyimpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami

klien

3. Fase terminasi

a. melakukan evaluasi hasil ( S dan O )

Page 38: Askep Kelompok Jiwa PK

bagaimana perasaan setelah kita berbincang-bincang hari ini ?

Coba sebutkan hal yang sedang saudara rasakan dan alami saat

jengkel/kesal ?

b. memberi pujian

Bagus saudara masih ingat hal-hal tersebut

c. mengesahkan tindak lanjut

sekarang anda sudah menceritakan apa yang anda rasakan, apa

anda sudah merasa lega

d. Menentukan kontrak yang akan datang ( topic, tempat, waktu )

Karena waktu kita sudah habis maka kita akhiri pertumuan ini,

kita akan bertemu dan akan membahas tentang

Bagai mana saudara bersedia

e. memberikan pujian

D. evaluasi

S :

O :

A :

P :

Page 39: Askep Kelompok Jiwa PK

STRTEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

A. Proses Keperawatan

Nama klien : Tn S

1. Kondisi klien

Emosi datar

Klien suka menyendiri dan diam

2. Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi mencederai orang lain berhubungan

dengan prilaku kekerasan

3. Tujuan Umum : klien tidak mincederai orang lain

4. Tujuan Khusus TUK III: klien dapat mengidentifikasi prilaku kekerasan yang

biasa dilakukan

Tanggal dan waktu :

5. Rencana tindakan keperawatan

a. anjurkan klien mengungkapkan prilaku kekerasan yang biasa

dilakukan kien

b. Bantu klien bermain peran dengan prilaku kekerasan yang biasa

dilakukan

c. beri pujian

d. bicarakan dengan klien : apakah dengan cara yang dilakukan klien,

masalah bisa selesai

B. Strtegi komunikasi

1. Fase orientasi

a. beri salam terapiutik, evaluasi TUK sebelumnya

b. Menyepakati kontrak : tujuan/topic, wakyu, tempat

2. Fase kerja

a. menganjurkan klien mengungkapkan prilaku kekerasan yang dilakukan

klien

b. membantu klien bermain peran dengan prilaku kekerasan

c. bicarakan dengan klien : apakah dengan cara yang dilkakukan klien

masalah bisa selesai ?

Page 40: Askep Kelompok Jiwa PK

3. Fase terminasi

b. melakukan evaluasi hasil ( S dan O )

bagaimana perasaan setelah kita berbincang-bincang hari ini ?

Coba sebutkan prilaku kekerasan yang anda lakukan

b. memberi pujian

Bagus saudara masih ingat hal-hal tersebut

c. mengesahkan tindak lanjut

sekarang anda sudah menceritakan apa yang anda rasakan, apa

anda sudah merasa lega

d. Menentukan kontrak yang akan datang ( topic, tempat, waktu )

Karena waktu kita sudah habis maka kita akhiri pertumuan ini,

kita akan bertemu dan akan membahas tentang

Bagai mana saudara bersedia

e. memberikan pujian

E. evaluasi

S :

O :

A :

P :

Page 41: Askep Kelompok Jiwa PK

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil Asuhan Keperawatan selama 12 hari, diperoleh masukan dan

pengalaman nyata tentang “ Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan prilaku

kekerasan “

Dalam pengkajian kasus ini, pengambilan data dari klien mengalami

kesulitan karena klien tidak mau menceritakan masalahnya. Selain data subjektif

secara langsung dari klien juga diambil dari studi dokumentasi ( status klien ) dan

dari observasi. Pengumpulan data dari keluarga tidak dapat dilaksanakan karena

selama klien mondok keluarga tidak pernah menjenguk.Secara keseluruhan

Asuhan Keperawatan yang diberikan masih bulum sempurna dari pengkajian

sampai tahap evaluasi dikarenakan sedikitnya waktu yang tersedia dan sulitnya

klien untuk mengikuti Rencana Asuhan Keperawatan yang telah dibuat.

B. Saran

1. Untuk keluarga

Keluarga mengungkapkan fartor pendukung berhasilnya

perkembangan psikis klien. Keluarga mempunyai peran penting dalam

pemberian support system bagi klien. Diharapkan klien mengunjungi

klien di RS secara teratur sehingga memotivasi :

- klien dalam penyembuhan

2. Untuk perawat diruang Upi Putra

- Menindaklanjuti rencana tindakan keperawatan yang

belum terealisasi.

- lebih sering mengadakan terapi aktifitas kelompok

untuk membantu kesembuhan klien.

3. Untuk Akper Bethesda

Tetap mempertahankan RSJD dr RM SOEDJARWADI

KLATEN Sebagai lahan praktek.

Page 42: Askep Kelompok Jiwa PK

DAFTAR PUSTAKA

Budi. KA ( 1999 ) Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : Buku

Kedokteran EGC.

Dep Kes RI ( 2000 ) Keperawatan jiwa, Jakarta : Direktorat jendral Pelayanan

Medik.

Maramis ( 1980 ) Ilmu Kedokteran Jiwa, Surabaya: Air Langga Univerity

Stuart Sundeen ( 1998 ) Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC

Townsend, CM ( 1998 ) Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri,

Jakarta: EGC