makalah-tugas-22.doc

29
MAKALAH PERKEMBANGAN MORAL MENURUT HAVIGHURST Disusun guna memenuhi tugas individu Mata kuliah “Konsep Dasar Pkn SD” Dosen Pengampu: Drs. Sri Harmanto Disusun oleh : Elinda Juli E 1001100026 1D / PGSD PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1

Transcript of makalah-tugas-22.doc

Page 1: makalah-tugas-22.doc

MAKALAH

PERKEMBANGAN MORAL MENURUT HAVIGHURST

Disusun guna memenuhi tugas individu

Mata kuliah “Konsep Dasar Pkn SD”

Dosen Pengampu: Drs. Sri Harmanto

Disusun oleh :

Elinda Juli E

1001100026

1D / PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2010

1

Page 2: makalah-tugas-22.doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahNya kepada kami sehigga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “PERKEMBANGAN MORAL MENURUT HAVIGHURST” .

Penyusun makalah ini bertujuan untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Konsep

Dasar PKn dan untuk mengetahui perkembangan moral menurut beberapa tokoh.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih terdapat

banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Kekurangan-kekurangan

tersebut terutama disebabkan karena kelemahan dan keterbatasan pengetahuan serta

kemampuan penulis. Hanya dengan kearifan dan bantuan dari berbagai pihak untuk

memberikan kritik dan saran yang konstruktif maka kekurangan-kekurangan tersebut

dapat diperkecil. Namun dalam penulisan makalah ini ada sepercik harapan semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, serta diridlai oleh Allah SWT amin.

Purwokerto, Desember 2010

Penulis

2

Page 3: makalah-tugas-22.doc

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL MAKALAH.....................................................................................1

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................4

A.Latar Belakangan ............................................................................................4

B.Tujuan..............................................................................................................4

C.Permasalahan...................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................6

A.Perkembangan Moral menurut Havighurst.....................................................6

B. Hubungan perkembangan moral siswa dengan peendidikan moral...............11

C. Kritik terhadap pendapat Havighurst..............................................................18

BAB III PENUTUP .......................................................................................................19

A.KESIMPULAN...............................................................................................19

B.SARAN...........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20

3

Page 4: makalah-tugas-22.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dan pertumbuhan manusia merupakan permasalahan yang sangat

aktual untuk dipelajari, kemudian dalam perkembangan manusia itu sendiri jika dilihat

dari sudut pandang psikologi dijadikan dasar serta cara untuk menciptakan keberhasilan

serta keunggulan dalam proses pendidikan. Selanjutnya menurut Havighurst dan tokoh

yang lain juga melahirkan berbagai kerangka rumusan tentang psikologi juga mencoba

membangun pijakan tentang perkembangan psikologi anak yang nantinya berimplikasi

pada masalah-masalah pendidikan.

Di dalam pertumbuhan manusia yang mana pertumbuhan tersebut berawal dari

perkembangan kanak-kanak, yang mana dalam pendapat Havighurst disebutkan bahwa

perkembangan dan pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Yang paling

dominan yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan anak adalah dalam lingkungan

keluarga, yang mana dalam lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang sangat

sering mereka jumpai artinya dalam kehidupan sehari-hari anak-anak lebih menghabiskan

waktu dengan kakak, adik, ibu, bapak dan anggota keluarga yang lain. Selanjutnya setiap

tahap perkembangan individu tersebut juga harus sejalan dengan perkembangan aspek-

aspek lainnya, yaitu fisik, psikis, emosional, moral dan social.

B. Tujuan

a. Untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Konsep Dasar PKN SD

b. Untuk mengetahui Perkembangan moral anak

c. Untuk mengetahui sesuatu yang yang berpengaruh terhadap perkembangan anak

d. Untuk mengerti Perkembangan fisik dan Jasmani anak

e. Untuk mengerti Perkembangan Intelektual dan Emosional anak

a. Untuk mengerti Perkembangan bahasa anak

f. Untuk mengerti Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap anak4

Page 5: makalah-tugas-22.doc

g. Mengetahui bagaimana Hubungan perkembangan moral siswa dengan

peendidikan moral

C. Permasalahan

Permasalahan yang diambil yaitu mengenai bagaimana perkembangan dan

pertumbuhan manusia yang di mulai dari pertumbuhan anak-anak itu sendiri. Yang mana

dari pendapat tokoh bahwa pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan,

terutama dalam lingkungan keluarga, yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak tersebut. Dan dalam masa anak-anak juga sangat dipengaruhi oleh

cara peniruan atau bagaimana anak tersebut meniru gaya atau tingkah laku orang lain

dalam melakukan sesuatu tindakan oleh karena itu anak-anak dalam berkembang

mengikuti proses pelaziman dan peniruan. Dan dalam Pendidikan merupakan usaha sadar

yang terencana, terprogram dan berkesinambungan membantu peserta didik

mengembangkan kemampuannya secara optimal. Dengan pencapaian tujuan pendidikan,

perlu diupayakan suatu sistem pendidikan yang mampu membentuk kepribadian dan

ketrampilan peserta didik yang unggul, yakni beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, manusia yang kreatif, cakap, terampil, jujur, dapat dipercaya, disiplin,

bertanggung jawab dan memiliki solidari yang tinggi.

5

Page 6: makalah-tugas-22.doc

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Moral menurut Havighurst

Perkembangan kanak-kanak amat dipengaruhi oleh lingkungannya. Institusi

keluarga amat mempengaruhi pribadi  anak-anak.  Havighurst membagi perkembangan 

menjadi  tiga fase yaitu : Fase Bayi dan Awal anak-anak ( 0-6 tahun), anak-anak mula

bercakap, mula berintraksi dengan orang lain, belajar bertolak ansur dan bertimbang

rasa, sedia mendengar pandangan orang lain dan boleh membedakan betul dan salah,

Fase  Pertengahan anak-anak ( 6-12 tahun ) menguasai beberapa kemahiran dalam

permainan, kemahiran 3M, mula berkawan dengan orang lain dan mampu memahami

konsep hidup  serta moral, Fase Awal Remaja dan Remaja ( 12-18 tahun ), bentuk badan

mulai berubah, minat bergaul dengan lawan jenis, ingin kebebasan dan konsep baik dan

buruk semankin mantap. Robert J. Havighurst juga mengemukakan bahwa pada usia-

usia tertentu seseorang harus mampu melakukan tugas-tugas perkembangan.

Kemampuan merupakan keberhasilan yang memberikan kebahagiaan serta memberi

jalan bagi tugas-tugas berikutnya, dan terdiri dari tugas perkembangan;

1. Masa kanak-kanak (usia bayi dan usia TK)

2. Masa anak (usia SD)

3. Masa remaja

4. Masa dewasa awal

5. Masa setengah baya

6. Masa tua

6

Page 7: makalah-tugas-22.doc

Menurut Havighurst setiap tahap perkembangan individu harus sejalan dengan

perkembangan aspek-aspek lainnya, yaitu fisik, psikis, emosional, moral dan sosial.

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD

a. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani

Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun anak-

anak tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula.

Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga menunjukkan perbedaan yang

menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua

terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-lain. Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi

perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak

menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya anak yang memperoleh

makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan

hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Olahraga juga

merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik anak. Anak yang kurang berolahraga

atau tidak aktif sering kali menderita kegemukan atau kelebihan berat badan yang dapat

mengganggu gerak dan kesehatan anak. Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai

macam penyakit yang sering kali diderita anak, misalnya bertalian dengan kesehatan

penglihatan (mata), gigi, panas, dan lain-lain. Oleh karena itu orang tua selalu

memperhatikan kebutuhan utama anak, antara lain kebutuhan gizi, kesehatan dan

kebugaran jasmani yang dapat dilakukan setiap hari sekalipun sederhana.

b. Perkembangan Intelektual dan Emosional

Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara

lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Akibat

terganggunya perkembangan intelektual tersebut anak kurang dapat berpikir operasional,

tidak memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam

berkomunikasi dengan teman-temannya. Perkembangan emosional berbeda satu sama

lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan

7

Page 8: makalah-tugas-22.doc

orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga

dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa. Perkembangan emosional juga

dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor

eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh.

Namun sering kali juga adanya tindakan orang tua yang sering kali tidak dapat

mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat dimanjakan, terlalu

banyak larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap orang tua yang

sangat keras, suka menekan dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat

kesalahan sepele juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak. Perlakuan

saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering kali bertemu dan bergaul juga

memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak. Dalam mengatasi

berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan anak, biasanya orang tua

berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak, psikiatri, psikolog dan sebagainya.

Dengan berkonsultasi tersebut orang tua akan dapat melakukan pembinaan anak dengan

sebaik mungkin dan dapat menghindarkan segala sesuatu yang dapat merugikan bahkan

memperlambat perkembangan mental dan emosional anak. Stres juga dapat disebabkan

oleh penyakit, frustasi dan ketidakhadiran orang tua, keadaan ekonomi orang tua,

keamanan dan kekacauan yang sering kali timbul. Sedangkan dari pihak orang tua yang

menyebabkan stres pada anak biasanya kurang perhatian orang tua, sering kali mendapat

marah bahkan sampai menderita siksaan jasmani, anak disuruh melakukan sesuatu di luar

kesanggupannya menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan serta

berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan berbagai aktivitas.

c. Perkembangan Bahasa

Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 - 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu

membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana sampai anak

memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa. Oleh karena itu

bahasa berkembang setahap demi setahap sesuai dengan pertumbuhan organ pada anak

dan kesediaan orang tua membimbing anaknya. Fungsi dan tujuan berbicara antara lain:

(a) sebagai pemuas kebutuhan, (b) sebagai alat untuk menarik orang lain, (c) sebagai alat

8

Page 9: makalah-tugas-22.doc

untuk membina hubungan sosial, (d) sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri, (e)

untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain, (f) untuk mempengaruhi

perilaku orang lain. Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal. Yaitu: (a)

kematangan alat berbicara, (b) kesiapan mental, (c) adanya model yang baik untuk

dicontoh oleh anak, (d) kesempatan berlatih, (e) motivasi untuk belajar dan berlatih dan

(f) bimbingan dari orang tua. Di samping adanya berbagai dukungan tersebut juga

terdapat gangguan perkembangan berbicara bagi anak, yaitu: (a) anak cengeng, (b) anak

sulit memahami isi pembicaraan orang lain.

d. Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap

1. Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga

harus mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan

dituntut menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak

dalam bergaul dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak

apabila berbuat atau berperilaku yang positif.

2. Terdapat bermacam hadiah yang sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang

berupa materiil dan non materiil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar

pada kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam

masyarakat luas.

3. Fungsi hadiah bagi anak, antara lain:

a. memiliki nilai pendidikan

b. memberikan motivasi kepada anak

c. memperkuat perilaku dan

d. memberikan dorongan agar anak berbuat lebih baik lagi.

4. Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak adalah:

1. fungsi restruktif

9

Page 10: makalah-tugas-22.doc

2. fungsi pendidikan,

3. sebagai penguat motivasi.

5. Syarat pemberian hukuman adalah:

1. segera diberikan,

2. konsisten,

3. konstruktif,

4. impresional artinya tidak ditujukan kepada pribadi anak melainkan kepada

perbuatannya,

5. harus disertai alasan,

6. sebagai alat kontrol diri,

7. diberikan pada tempat dan waktu yang tepat.

10

Page 11: makalah-tugas-22.doc

B. Hubungan perkembangan moral siswa dengan peendidikan moral

Perkembangan emosi remaja pada peringkat awal terutama pada zaman kanak-

kanak banyak dipengaruhi melalui pelaziman dan cara peniruan. Cara pelaziman berlaku

dengan mudah dan cepat pada masa beberapa tahun permulaan hidup mereka. Kanak-

kanak menggunakan daya imaginasi dalam membayangkan sesuatu mengikut yang telah

dilazimkan. Cara peniruan pula, kanak-kanak meniru tingkah laku emosi yang

diperhatikannya pada orang lain dan memberikan gerak balas terhadap perkara berkenaan

dengan cara yang tidak dapat dibuatnya dulu. Oleh kerana itu, emosi remaja pada zaman

kanak-kanak berkembang mengikut proses pelaziman dan peniruan.

Ibu bapak adalah orang pertama yang menjadi contoh kepada anak-anak remaja.

Jika ibu bapak berkelakuan buruk, bertindak keras dan menganiaya anak-anak, emosi dan

tingkah lakunya akan turut menyeleweng karena sejak kecil jiwa mereka ditanam dengan

bibit kerusakan. Ketika usia remaja pula, emosi berkembang dengan pesat hasil daripada

kematangan dan pembelajaran. Itulah sebabnya bentuk pernyataan emosi pada zaman

remaja banyak bergantung kepada apa yang dipelajarinya daripada masyarakat sekeliling.

Antara ciri emosi remaja ialah romantik, mudah keliru dan mudah marah atau

memberontak. Remaja yang mempunyai ciri-ciri romantik adalah remaja yang

mengalami tarikan heteroseksual (tarikan antara remaja yang berlainan kelamin) melalui

pendampingan mereka dengan remaja lain. Pada zaman remaja adalah puncak wujudnya

perasaan cinta romantis. Menurut Dr Rohaty Majzub, perasaan romantis membawa

pengertian bahwa mereka menganggap dan menggambarkan individu yang dicintai itulah

yang paling ideal, mempunyai watak, sahsiah atau ciri-ciri yang memikat hati remaja.

Perasaan romantis remaja mempunyai pengaruh mendalam kepada hidup mereka.

Perasaan romantis ini mendorong remaja menulis dalam diary peribadi. Penulisan diary

peribadi adalah ciri yang menunjukkan pengasingan diri dan keupayaannya untuk

menguraikan mengenai dirinya di samping keinginannya untuk lari daripada gelisah

melanda dirinya. Remaja akan mencatatkan peristiwa harian terutama bagi

menggambarkan perasaannya sama ada perasaan cinta, kecewa dan gembira. Ketika

11

Page 12: makalah-tugas-22.doc

zaman remaja, perubahan fisikal, emosi dan personality berlaku dengan pesat dan mereka

harus memahaminya dengan teliti. Ketika ini juga berlaku perubahan dalam hubungan

mereka dengan keluarga, rekan sebaya dan masyarakat sekeliling. Harapan yang baik dan

tanggungjawab mula dikenakan kepada mereka. Dalam keadaan begini kadang-kadang

mereka mudah keliru dengan peranan dan tanggungjawab mereka. Itulah sebabnya

golongan remaja mudah bertukar pendirian, pendapat, ideologi dan kawan-kawan. Selain

itu, remaja juga mempunyai emosi yang mudah marah. Zaman remaja yang dikatakan

sebagai ‘storm and stress’ mudah menyebabkan remaja memberontak dan marah

terhadap seseorang atau sesuatu perkara. Seseorang remaja mempunyai kehendak yang

harus diterima keluarga, rekannya dan masyarakat sekeliling. Remaja mudah

menunjukkan emosi memberontak dan marahnya dengan tindakan agresif seperti

mendurhaka kepada keluarga, lari dari rumah dan ingkar dengan peraturan sekolah.

Mereka mendurhaka kepada keluarga sebagai percobaan untuk bebas daripada sifat

kekanak-kanakan dan untuk mencapai kemerdekaan jiwa. Jiwa ingin lari dari rumah pula,

apabila mereka rasa tidak selera dengan undang-undang dan mencoba untuk hidup bebas.

Tindakan tingkah dari peraturan sekolah pula, karena remaja menganggap

pembelajaran di sekolah mengganggu jiwa remajanya karena di sekolah terdapat banyak

peraturan dan ruang kritikan seperti guru, kerja sekolah dan disiplin. Pendidik perlu

memahami bahwa remaja yang dalam proses perkembangan dan perubahan boleh

menimbulkan pelbagai masalah emosi karena mereka sedang berhadapan dengan proses

penyesuaian diri antara zaman kanak-kanak dengan alam dewasa. Bagi remaja yang

bersedia dengan kehadiran masalah dan sanggup menerimanya dengan hati terbuka,

mereka berjaya menerima perubahan itu sekali pun kadang kala pahit baginya. Tetapi

bagi sesetengah remaja pula, tidak berupaya menyesuai atau menerima dengan mudah

perubahan itu, lalu menunjukkan gangguan psikologi pada dirinya. Dr Zakiah Daradjat,

seorang pengkaji masalah remaja berkata, perkara yang menyebabkan masalah emosi

remaja adalah disebabkan oleh perubahan jasmani, terutama perubahan hormon seks,

keadaan masyarakat dan keadaan ekonomi yang melingkungi remaja serta perlakuan

orang tua yang kaku dan bertentangan dengan remaja. Masalah yang berkaitan dengan

emosi remaja disebut juga sebagai masalah personal psikologi (Hassan

12

Page 13: makalah-tugas-22.doc

Langgulung,1977). Masalah personal psikologi ialah perkara yang berkaitan peribadi dan

masalah psikologi remaja itu sendiri seperti personaliti, perubahan emosi, kebimbangan,

kerisauan, keyakinan dan tekanan. Masalah personaliti seperti mudah hilang sabar, takut

membuat kesilapan, sukar membuat keputusan, sukar melupakan kesilapan lalu dan gagal

dalam beberapa perkara dilakukan. Zaman remaja yang penuh dengan tekanan dan

kecemasan emosi, amat memerlukan pendekatan pendidikan teladan dalam proses

memberi bimbingan kepada golongan ini. Pendidik perlu menggunakan pendekatan

psikologi pendidikan. Untuk melaksanakan pendekatan psikologi pendidikan, terlebih

dulu penpendidikan perlu memahami psikologi remaja. Dengan pemahaman ini,

penpendidikan dapat menyelami emosi dan jiwa remaja serta dapat menggunakan

pendekatan sesuai dengan minat dan kecenderungan mereka.

Remaja amat memerlukan sokongan dan pemahaman daripada orang dewasa ketika

mereka mengharungi zaman yang penuh dengan cabaran ini. Ketika ini, perubahan dari

aspek emosi agak pesat. Sekiranya mereka tidak mendapat sokongan daripada orang

dewasa, mereka mudah mengalami gangguan emosi dan menimbulkan masalah emosi

yang boleh memberi kesan tidak baik kepada perkembangan psikologi remaja.

2. Pendidikan agama remaja

Pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana, terprogram dan

berkesinambungan membantu peserta didik mengembangkan kemampuannya secara

optimal, baik aspek kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotorik. Aspek kognitif

yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni

pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek

afektif berkenaan dengan sifat yang terdiri dari lima aspek yakni: penerimaan, jawaban

atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Aspek psikomotorik berkenaan

dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari enam

aspek, yaitu: gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan

interpretatif.

13

Page 14: makalah-tugas-22.doc

Sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan, perlu diupayakan suatu sistem

pendidikan yang mampu membentuk kepribadian dan ketrampilan peserta didik yang

unggul, yakni beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang

kreatif, cakap, terampil, jujur, dapat dipercaya, disiplin, bertanggung jawab dan memiliki

solidaritas sosial yang tinggi. Untuk mewujudkan manusia yang unggul perlu diberikan

landasan pendidikan yang kokoh. Oleh karena itulah kebutuhan dasar siswa harus

terpenuhi lebih dahulu, yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan

rasa kasih sayang, dan kebutuhan akan harga diri. Bangsa kita sebenarnya telah memiliki

pilar pendidikan yang sangat fundamental, yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantoro,

Ing Ngarso Sun Tulodho, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani, namun

implementasinya dalam pendidikan kita masih rendah. Empat pilar pendidikan yang

dijadikan fondasi pendidikan pada era informasi dan jaringan global ini dalam meraih dan

merebut pasar internasional. Keempat pilar tersebut adalah :

1. Learning to Know (belajar untuk tahu)

Pada proses pembelajaran melalui penerapan paradigma ini, peserta didik akan

dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan dapat diperoleh dari

fenomena yang terdapat dalam lingkungannya. Untuk mengkondisikan masyarakat

belajar yang efektif dewasa ini, diperlukan pemahaman yang jelas tentang “apa” yang

perlu diketahui, “bagaimana” mendapatkan Ilmu pengetahuan, “mengapa’ ilmu

pengetahuan perlu diketahui, “untuk apa” dan “siapa” yang akan menggunaka ilmu

pengetahuan itu. Belajar untuk tahu diarahkan pada peserta didik agar mereka memiliki

pengetahuan fleksibel, adaptable, value added dan siap memakai bukan siap pakai.

Sebab, salah satu ukuran luar yang dapat dipakai untuk melihat sejauh mana tingkat

kemjuan diskursus suatu disiplin ilmu adalah dengan melihat upaya-uapay dan hasil

diskursus mengenai disiplin tersebut.

2. Learning to Do (Belajar untuk melakukan)

Proses pembelajaran dengan penekanan agar peserta didik menghayati proses

belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna ‘’Active Learning‘’. Peserta didik

14

Page 15: makalah-tugas-22.doc

memperoleh kesempatan belajar dan berlatih untuk dapat menguasai dan memiliki

standar kompetensi dasar yang dipersyaratkan dalam dirinya. Proses pembelajaran yang

dilakukan menggali dan menemukan informasi (information searching and exploring),

mengolah dan informasi dan mengambil keputusan (information processing and decision

making skill), serta memecahkan masalah secara kreatif (creative problem solving skill).

Menurut John Dewey bahwa pembelajaran yang dapat dilakukan dengan: 1). Belajar

peserta didik dengan berpikir kreatif, 2). Keterampilan proses, 3). Problem solving

approach, 4). Pendekatan inkuiri, 5). Program sekolah yang harus terpadu dengan

kehidupan masyarakat, dan 6). Bimbingan sebagai bagian dari mengajar. Beberapa

bentuk Active Learning ; Kegiatan Active learning dilakukan dengan kegiatan mandiri,

peserta didik membaca sendiri bahan yang akan dibahas di kelas.

3. Learning to be (Belajar untuk menjadi diri sendiri)

Proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik dengan sikap

mandiri. Kemandirian belajar merupakan kunci terbentuknya rasa tanggung jawab dan

kepercayaan diri untuk berkembang secara mandiri. Sikap percaya diri akan lahir dari

pemahaman dan pengenalan diri secara tepat. Belajar mandiri harus didorong melalui

penumbuhan motivasi diri. Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan

dalam melatih kemandirian peserta didik, misalnya; pendekatan sinektik, problem soving,

keterampilan proses, discovery, inquiry, kooperatif, dan sebagainya Pendekatan

pembelajaran tersebut mengutamakan keterlibatan peserta didik secara efektif.

Pendekatan-pendektan pembelajaran ini pada dasarnya suatu proses sosial, peserta didik

dibantu dalam melakukan peran sebagai pengamat yang berhubungan dengan

permasalahan yang dihadapi. Meskipun guru dapat memberikan situasi masalah, namun

dalam penerapannya, peserta didik mencari, menanyakan, memeriksa dan berusaha

menemukan sendiri hal-hal yang dipelajari. Para peserta didik mulai berpikir berdasarkan

kemampuan dan pengalamannya masing-masing secara logis. Strategi pembelajaran

inkuiri merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan

dalam proses pembelajaran.

15

Page 16: makalah-tugas-22.doc

4. Learning To Live Together (Belajar untuk Hidup Bersama)

Proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menghayati hubungan

antar manusia secara intensif dan terus menerus untuk menghindarkan pertentangan

ras/etnis, agama, suku, keyakinan politik, dan kepentingan ekonomi. Peningkatan

pendidikan nilai kemanusiaan, moral, dan agama yang melandasi hubungan antar

manusia.

Untuk mewujudkan makna pendidikan dan fondasi pembelajaran yang

terintegrasikannya nilai-nilai kemanusiaan dalam kepribadian dan perilaku selama proses

pembelajaran diperlukan proses pembelajaran yang efektif. Keefektifan proses

pembelajaran merupakan pencerminan dalam mencapai tujuan pembelajaran tepat yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Keefektifan proses

pembelajaran berkenaan dengan jalan, upaya, teknik dan strategi yang digunakan dalam

mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, tepat dan cepat (Nana Sudjana, 1996 : 52).

Sekolah tidak hanya berkewajiban untuk memelihara nilai-nilai masyarakat, namun juga

harus memberikan keaktifan kepada peserta didik dan secara kritis dalam menghadapi

masalah-masalah sosial, dan harus mengadakan usaha pemecahan masalah.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan pembelajaran antara lain

kemampuan guru dalam menggunakan strategi. Penerapan strategi pembelajaran

dipengaruhi oleh faktor tujuan, peserta didik, situasi, fasilitas dan pembelajaran itu

sendiri. Dengan menerapkan metode yang tepat, proses pembelajaran akan berlangsung

lebih efektif sehingga hasil pembelajaran akan lebih baik dan mantap. Salah satu startegi

pembelajaran yang memberikan perhatian pengembangan potensi peserta didik adalah

strategi keterampilan proses (proses pemecahan masalah).

2. Pengembangan Potensi remaja

Pengembangan potensi peserta didik merupakan proses yang disengaja dan

sistematis dalam membiasakan/mengkondisikan peserta didik agar memiliki kecakapan

dan keterampilan hidup. Untuk dapat mengembangkan, sebelum ataupun bersamaan

16

Page 17: makalah-tugas-22.doc

dengan usaha kongkrit dilakukan, sangat perlu adanya pengertian dan pemahaman para

pendidik terhadap remaja.5 Kecakapan dan keterampilan yang dimaksud berarti luas, baik

kecakapan personal (personal skill) yang mencakup; kecakapan mengenali diri sendiri

(self awareness) dan kecakapan berpikir rasional (thinking skill), kecakapan sosial (social

skill), kecakapan akademik (academic skill), maupun kecakapan vokasional (vocational

skill). Kegiatan pendidikan pada tahap melatih lebih mengarah pada konsep

pengembangan kemampuan motorik peserta didik. Terkait dengan proses melatih ini,

perlu dilakukan pembiasaan dan pengkondisian anak dalam berpikir secara kritis,

strategis dan taktis dalam proses pembelajaran. Peserta didik dilatih memahami,

merumuskan, memilih cara pemecahan dan memahami proses pemecahan “masalah”.

Berangkat dari kondisi tersebut, maka budaya instant dalam pembelajaran yang selama

ini dibudayakan harus ditinggalkan, menuju proses pemberdayaan seluruh unsur dalam

sistem pembelajaran. Untuk membekali terjadinya pergeseran orientasi pendidikan di era

global dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, diperlukan

strategi pengembangan pendidikan, antara lain:

1. Mengedepankan model perencanaan pendidikan (partisipatif) yang berdasarkan

pada need assessment dan karakteristik masyarakat.

2. Pemerintah hendaknya berperan sebagai katalisator, fasilitator dan pemberdaya

masyarakat.

3. Penguatan fokus pendidikan, yaitu fokus pendidikan diarahkan pada pemenuhan

kebutuhan masyarakat, kebutuhan stakeholders, kebutuhan pasar dan tuntutan

teman saing.

4. Pemanfaatan sumber luar (out sourcing), memanfaatkan berbagai potensi sumber

daya (belajar) yang ada, lembaga-lembaga pendidikan yang ada, pranata-pranata

kemasyarakatan, perusahaan/industri, dan lembaga lain yang sangat peduli pada

pendidikan.

17

Page 18: makalah-tugas-22.doc

5. Memperkuat kolaborasi dan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak, baik dari

instansi pemerintah mapun non pemerintah, bahkan baik dari lembaga di dalam

negeri maupun dari luar negeri.

6. Menciptakan soft image pada masyarakat sebagai masyarakat yang gemar belajar,

sebagai masyarakat belajar seumur hidup.

C. Kritik terhadap pendapat Havighurst

Berdasarkan pendapat Havighurst mengenai perkembangan moral pada anak-anak

yang mana menurut Havighurst sangat dipengaruhi lingkungan.

Yang mana dalam hal ini saya memberi kritikan bahwa, memang benar

perkembangan anak memang dipengaruhi oleh lingkungan. tetapi, menurut saya

perkembangan anak bukan hanya di pengaruhi oleh lingkungan saja melainkan

pertumbuhan anak juga di pengaruhi oleh faktor-faktor yang lain misalnya perkembangan

anak tersebut muncul karena adanya hasil pemikiran dan hasil berfikir anak itu tersebut.

Dalam perkembangannya anak melibatkan pemikiran untuk memperluas kemampuannya

dalam menghadapi sebuah tantangan dalam kehidupannya kelak. Oleh karena itu seorang

anak harus di beri bimbingan, arahan dan petunjuk agar anak tersebut tidak terjerumus

pada hal-hal yang tidak benar yang nantinya akan dilakukan pada kehidupannya yang

akan datang baik pada saat mereka dewasa maupun masa tua kelak.

18

Page 19: makalah-tugas-22.doc

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahwa perkembangan dan pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Setiap

tahap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainnya, yaitu

fisik, psikis, emosional, moral dan sosial. Karakristik di dalam pertumbuhan anak yaitu

pertumbuhan fisik atau jasmani, perkembangan intelektual dan emosional, perkembangan Moral,

sosial, dan sikap. Pada perkembangannya anak-anak dipengaruhi oleh peniruan . dan pendidik

perlu memahami bahwa remaja yang dalam proses perkembangan dan perubahan boleh

menimbulkan pelbagai masalah. Pendidik perlu menggunakan pendekatan psikologi pendidikan.

Untuk melaksanakan pendekatan psikologi pendidikan, terlebih dulu penpendidikan perlu

memahami psikologi remaja. Sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan, perlu diupayakan

suatu sistem pendidikan yang mampu membentuk kepribadian dan ketrampilan peserta didik

yang unggul, yaitu Learning to Know (belajar untuk tahu), Learning to Do (Belajar untuk

melakukan), Learning to be (Belajar untuk menjadi diri sendiri), Learning To Live Together

(Belajar untuk Hidup Bersama) dalam pengembangan Potensi remaja ,potensi peserta didik

merupakan proses yang disengaja dan sistematis dalam membiasakan/mengkondisikan peserta

didik agar memiliki kecakapan dan keterampilan hidup.

B. Saran

a. Dalam perkembangan anak, orang tua diharapkan memberikan perhatian yang

maksimal kepada anaknya sehingga anak tidak terjerumus pada hal-hal yang

19

Page 20: makalah-tugas-22.doc

tidak benar dan menyimpang norma-norma yang ada pada masyarakat dan

nantinya anak tersebut dapat tumbuh menjadi anak yang berguna bagi dirinya,

bangsa dan Negara.

b. Guru dan orang tua seharusnya bekerja sama dalam meningkatkan kualitas

pengawasan belajar pada anak.

DAFTAR PUSTAKA

http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=414

http://bayoesmartboy.blogspot.com/2008/04/havighurst-tugas-tugas-perkembangan.html

http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/psikologi-perkembangan-ii-f14/tugas-

tugas-perkembangan-menurut-havighurst-t191.htm

20