Makalah Total

14
PENGARUH PERADABAN AWAL DUNIA DI INDONESIA DISUSUN OLEH : Dewi Shinta Fasha Nurkala Kalidasa Inge Oktaviani Komang Dhea Anggara Muhammad Reza Dahlevi KELAS : X.8

Transcript of Makalah Total

Page 1: Makalah Total

PENGARUH PERADABAN AWAL DUNIA DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Dewi Shinta

Fasha Nurkala Kalidasa

Inge Oktaviani

Komang Dhea Anggara

Muhammad Reza Dahlevi

KELAS : X.8

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah Total

Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena-Nya makalah ini dapat kami selesaikan. Dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Maka kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hendriyanti, M.Pd. selaku guru sejarah yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini kami membahas “Pengaruh Peradaban Awal Dunia di Indonesia”. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,walaupun kami sadari masih ada kekurangan dalam pengerjaannya. Terima kasih.

Penyusun

PENDAHULUAN

Page 3: Makalah Total

PENGARUH PERADABAN AWAL DUNIA DI INDONESIA

A. Peradaban Vietnam :1. Peradaban Bacson-Hoabinh2. Peradaban Dongson3. Peradaban Sa-Huynh

B. Hubungan dengan India

DAFTAR ISI

Page 4: Makalah Total

Kata Pengantar……………………………………………………………………………1

Daftar Isi……………………………………………………………………………………2

A. Peradaban Vietnam…………………………………………………………………. 3

Peradaban Bacson – Hoabinh…………………………………………………………. 3

Peradaban Dongson…………………………………………………………………..

Peradaban Sa-Huynh…………………………………………………………………

B. Hubungan dengan India………………………………………………………….

A. Peradaban Vietnam

Di wilayah Vietnam,terdapat beberapa pusat peradaban atau pusat kebudayaan masa prasejarah, yaitu Bacson Hoabinh, Dongson, dan Sa-Huynh.

Page 5: Makalah Total

Peradaban Bacson-Hoabinh

Istilah Bacson-Hoabinh ini dipergunakan sejak tahun 1920-an,yaitu untuk menunjukkan suatu tempat pembuatan alat-alat batu yang khas dengan ciri dipangkas pada satu atau dua sisi permukaannya. Daerah tempat penemuan dari peninggalan kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan di seluruh wilayah Asia Tenggara,hingga Myanmar (Burma) di barat dank e utara hingga provinsi-provinsi selatan dari kurun waktu antara 1800 dan 3000 tahun yang lalu. Ciri khas alat batu kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah penyerpihan pada satu atau dua sisi permukaan batu kali yang berukuran lebih kurang satu kepalan,dan sering kali seluruh tepiannya menjadi bagian yang tajam. Hasil penyerpihannya iyu,menunjukkan berbagai bentuk seperti lonjong, segi empat, segitiga, dan beberapa diantaranya ada yang mempunyai bentuk pinggang. Di wilayah Indonesia, alat-alat batu dari kebudayaan Bacson-Hoabinh dapat ditemukan di daerah Sumatera (Lhokseumawe dan medan), Jawa (lembah Bengawan Solo), Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi (Cabbenge) sampai ke Papua (Irian Jaya).

Persebaran kebudayaan Bacson-Hoabinh bersamaan dengan masa perpindahan masyarakat di wilayah Vietnam ke Asia Tenggara. Ras yang masuk ke Indonesia pada zaman Mesolithikum adalah ras Papua Melanosoid. Sekarang ras ini bertempat tinggal di Papua. Ras Melanosoid dating ke Indonesia dengan menggunakan perahu bercadik. Pada awalnya mereka mendiami Sumatera dan Jawa, namun karena terdesak oleh ras Melayu yang datang kemudian. Mereka pindah ke wilayah Indonesia Timur.

Ras Papua melanosoid sudah hidup setengah menetap (semi-nomaden), hidup berburu, menangkap ikan dan bercocok tanam. Mereka tinggal di gua-gua atau di rumah panggung untuk menghindar dari binatang buas. Mereka meninggalkan sampah dapur (kjokkenmoddinger) di gua-gua (abris sous roche). Disamping itu juga ditemukan peralatan sehari-hari yang terbuang atau terjatuh, antara lain :

Pebble adalah jenis kapak genggam mesolithikum yang sering juga disebut kapak Sumatera

Hache Courti adalah kapak pendek yang mempunyai bentuk bulat dan panjang

Batu gilingan kecil yang berfungsi menggiling makanan dan bahan pewarna untuk berhias

Kapak proto-Neolithikum yang sudah halus Pecahan tembikar

Figure 1: Pebble

Page 6: Makalah Total

PERADABAN DONGSON

Dongson merupakan asal kebudayaan perunggu di asia tenggara. Oleh karena itu,kebudayaan perunggu di Asia Tenggara disebut dengan kebudayaan Dongson. Pendukung dan penyebar kebudayaan ini adalah bangsa melayu muda (deutro melayu). Mereka datng ke kepulaan Indonesia sekitar 500 SM. Selain hasil kebudayaan yang bersifat material,mereka juga mengenal kebudayaan yang bersifat spiritual. Seperti :

1. Kepandaian bercocok tanam.2. Kepandaian membuat perahu bercadik.3. Astronomi.4. Kepercayaan yang bersifat animisme serta dinamisme.

Penelitian tentang nekara perunggu yang dilakukan oleh F. Heger memperkuat adanya hubungan antara kepulauan Indonesia dengan peradaban di asia tenggara. Berdasarkan penelitian F. Heger tersebut dapat diklasifikasikan antara nekara tipe local dengan nekara tipe yang sama dengan yang terdapat di asia tenggara. Adanya kesamaan ini bukan berarti bahwa nekara-nekara itu berasal dari asia tenggara sebab ada pula nekara-nekara yang yang dibuat di Indonesia. Hal itu terbukti dengan ditemukannya beberapa cetrakan nekara seperti yang ditemukan dibali. Penelitian terhadap budaya-budaya tersebut juga sesuai dengan penelitian bahasa yang dilakukan oleh Hekeren pada tahun 1886.

CONTOH BEKAS-BEKAS PENIGGALAN PERADABAN DONGSON

Page 7: Makalah Total

ASAL MULA KEBUDAYAAN DONGSON

Asal mula kebudayaan ini berawal dari evolusi kebudayaan Austronesia . Asal usulnya sendiri telah dicar adalah bangsa Yue-tche yang merupakan orang orang barbar yang muncul di barat daya China sekitar abad ke-8 SM. Namun pendapat ini sama halnya dengan pendapat yang mengaitkan Dongsaon dengan kebudayaan Halstatt yang ternyata masih diragukan kebenarannya.

Asumsi yang digunakan adalah bahwa benda-benda perunggu di Yunnan dengan benda-benda yang ditemukan di Dongson. Meski harus dibuktikan apakah benda-benda tersebut dibuat oleh kelompok-kelompok dari Barat sehingga dari periode pembuatannya, dapat menentukan apakah benda tersebut adalah model untuk Dongson atau hanyalah tiruan-tiruannya. Jika dugaan ini benar maka dapat menjelaskan penyebaran kebudayaan Dongson sampai ke Dataran Tinggi Burma.

Pengaruh China yang berkembang pesat juga ikut memengaruhi Kebudayaan Dongson terlebih lebih adanya ekspansi penjajahan China yang mulai turun ke perbatasan-perbatasan Tonkin. Hal ini dilihat dari motif-motif hiasan Dongson memberikan model benda-benda perunggu China pada masa kerajaan-kerajaan Pendekar. Itulah sumber utama seni Dongson yang berkembang sampai penjajahan Dinasti Han yang merebut Tonkin pada tahun 111 SM. Meski demikian , kebudayaan Dongson kemudian memengaruhi kebudayaan Indochina selatan terutama kesenian Cham.

Ada pula yang berpendapat bahwa kebudayaan ini mendapat pengaruh Hellenisme melalui model-model yang datang dari arah selatan dan Fu-nan yang merupakan kerajaan besar Indochina pertama yang mendapat pengaruh India. Namun pendapat ini tidak dapat dipertanggung jawabkan.

PENYEBARAN KEBUDAYAAN DONGSON

Page 8: Makalah Total

Kebudayaan Dongson yang berkembang di situs Dongson, ternyata juga ditemukan karya-karya budaya yang diinspirasikan oleh kebudayaan tersebut di bagian selatan Semenanjung Indochina (Samrong, Battambang di Kamboja) hingga Semenanjung Melayu (Sungai Tembeling di Pahang dan Klang di Selangor) hingga Nusantara (Indonesia).

BUDAYA SA-HUYNH

Kebudayaan Sa Huynh diperkirakan berlangsung tahun 600 SM-1 M.Pada dasarnya merupakan kebudayaan yang mirip dengan Kebudayaan

Dongson. Karena peralatan yang banyak dipakai dalam kebudayaan Sa Huynh adalah dari kebudayaan Dong Son.

Budaya Sa Huynh ditemukan di kawasan pantai Vietnam Tengah ke Selatan sampai lembahsungai Mekong.

Budaya Sa Huynh ada di Vietnam bagian Selatan didukung oleh suatu kelompok penduduk yang berbahasa Austronesia (Cham) yang diperkirakan berasal dari kepulauan Indonesia.

Orang-orang Cham pernah mengembangkan peradaban yang dipengaruhi oleh budaya IndiaChampa tetapi akhirnya dikalahkan oleh penduduk Vietnam sekarang yang hanya merupakankelompok minoritas hingga sekarang.

Orang-orang Cham merupakan kelompok masyarakat yang menggunakan bahasaAustronesia dan mempunyai kedekatan kebangsaan dengan masyarakat yang tinggal dikepulauan Indonesia.

Kebudayaan Sa Huynh diketahui melalui penemuan kubur tempayan (jenazah dimasukkanke dalam tempayan besar). Penguburan tersebut adalah adat kebiasan yang dibawa oleh orang-orang Cham ke kepulauan Indonesia sebab penguburan dengan cara ini bukan merupakan budayaDong Son maupun budaya yang lain.

Kebudayaan dalam bentuk tempayan kubur yang ditemukan di Sa Huynh memiliki persamaan dengan tempayan kubur yang ditemukan di Laut Sulawesi.

Kebudayaan Sa Huynh yang ditemukan meliputi berbagai alat yang bertangkai corongseperti sikap, tembilang, dan kapak. Namun ada pula yang tidak bercorong seperti sabit, pisau bertangkai, kumparan tenun, cincin, dan gelang berbentuk spiral.

Teknologi pembutan peralatan besi yang diperkenalkan ke daerah Sa Huynh berasal daridaerah Cina. Benda perunggu yang ditemukan di daerah Sa Huynh berupa beberapa perhiasan, seperti gelang , lonceng, dan bejana-bejana kecil. Ditemukan pula manik-manik emas yanglangka dan kawat perak serta manik-manik kaca dari batu agate bergaris dan berbagai manik-manik Carnelian (bundar, berbentuk cerutu).

Ditemukan alat-alat dari perunggu seperti bejanakecil, selain itu terdapat gelang-gelang dan perhiasan-perhiasanMeskipun hubungan langsung dengan pusat-pusat pembuatan benda-benda perunggu didaerah Dong Son sangat terbatas terbukti dengan

Page 9: Makalah Total

penemuan 7 buah nekara tipe Heger I di daerahSelatan Vietnam dari 130 nekara yang berhasil ditemukan hingga tahun 1990.

Benda-benda perunggu yang tersebar ke wilayah Indonesia melalui 2 jalur, yaitu:a. Jalur darat : Muangthai dan Malaysia terus ke kepulauan Indonesia.b. Jalur laut : Menyeberang lautan dan terus tersebar di daerah kepulauan

Indonesia

B. Hubungan Dengan India.

Kepulauan Indonesia terbentang antara dua benua dan dua samudera. Masing-masing ialah benua Asia dan Australia serta samudera Hindia dan Pasifik. Letak demikian merupakan jembatan yang sangat strategis bagi perhubungan internasional, baik pada masa dahulu maupun pada masa sekarang. Tambahan pula letak geografis Indonesia terdapat di daerah khatulistiwa, sehingga apabila dilihat dari keadaan iklim daerah kepulauan ini dari tahun ke tahun selalu dapat dilalui oleh alat transpor air. Itulah salah satu faktor yang memungkinkan lancarnya perhubungan antara Indonesia sebagai daerah kepulauan dengan negara India. Negara India yang disebut merupakan negara besar di kawasan ini pada permulaan tarikh Masehi.

Sejak zaman prasejarah, para ahli sejarah menggambarkan bahwa penduduk kepulauan Indonesia memiliki sifat-sifat dan semangat berlayar. Mereka mampu mengarungi lautan lepas dengan mempergunakan perahu lesung bercadik, alat transportasi di laut pada waktu itu. Hubungan antara pulau dan hubungan dengan daerah pedalaman serta hubungan dengan daerah luar, menggunakan perahu lesung bercadik yang dianggap sebagai alat yang paling praktis dan khas bagi bangsa Indonesia pada masa yang telah silam.

Terdapatnya hubungan antarpulau dan hubungan dengan dunia luar ada kecenderungan merupakan hubungan perdagangan. Pada khususnya perdagangan itu terjadi karena pertukaran antara berbagai hasil daerah. Demikian pula perdagangan dalam masa ini sudah barang tentu tidak dapat diartikan sebagai perdagangan seperti kita kenal sekarang ini. Perdagangan pada waktu itu dapat diartikan bagai pertukaran barang dengan barang yang disebut inatura.

Hubungan dagang antarpulau lambat laun berkembang menjadi perdagangan yang lebih luas. Di atas telah dikemukakan, bahwa hubungan antara Indonesia dengan India telah berkembang sejak permulaan tarikh Masehi. Salah seorang sarjana Belanda bernama J.C. Van Leur mengemukakan pendapatnya bahwa perdagangan itu telah terjadi dengan dunia luar terlebih dahulu dengan negeri India.

Page 10: Makalah Total

Anggapan tersebut di atas tidak disertai angka-angka tahun yang pasti, kapan hubungan itu dimulai. Hal tersebut disebabkan karena sumber-sumber yang memberikan keterangan jelas tidak ada. Bahan-bahan keterangan yang didapat hanya berupa buku-buku sastra.

Beberapa buku sastra India dan buku-buku lainnya mengungkapkan keterangan yang samar-samar tentang negeri ini. Bahan-bahan tersebut berasal dari sekitar abad ke-2 Masehi, yang antara lain sebagai berikut:

1. Buku Jataka

Kitab ini ditulis oleh penulis India dan berisi ceritera yang menggambarkan tentang kehidupan sang Buddha. Di dalamnya disebutkan nama-nama negeri antara lain sebuah negeri bernama Suvannabhumi. Dalam bahasa Indonesia nama tersebut berarti negeri emas. Dari nama itu ada pula yang menafsirkan letaknya di sebelah timur teluk Benggala. Lalu kita dapat mengira, apakah nama Suvannabhumi itu identik dengan nama Suwarnabhumi. Hal itu tidak jelas, sedangkan orang sering beranggapan, bahwa Suwarnabhumi sama dengan pulau Sumatera.

2. Buku Ramayana

Buku ini pun ditulis oleh pujangga India, bernama Walmiki. Isinya menceritakan tentang kisah Rama dan Dewi Shinta. Di dalamnya menyebutkan dua nama tempat, yaitu Jawadwipa dan Suwarnadwipa. Jawadwipa berarti pulau Jawa, sedangkan Suwarnadwipa berarti pulau Sumatera.

3. Buku Perinlous tes Erythras Thalasses

Buku ini berasal dari penulis Yunani. Isinya pedoman tentang geografis pe1ayaran di daerah Samudera Hindia. Di antaranya disebutkan salah satu tempat bernama Chryse. Nama itu berarti emas, yang sering dihubungkan oleh para penulis sekarang dengan nama Suwarnabhumi atau Suwarnadwipa.

4. Buku Geograophike Hypegesis

Penulis buku ini juga seorang bangsa Yunani di Iskandariah bernama Claudius Ptolomeus. Isi buku tersebut sebuah petunjuk tentang membuat peta. Di dalamnya ditemukan nama-nama tempat seperti: Argryre Chora (= negeri perak), Chryse Chora (= negeri emas) dan Chryse Chersonesos (= semenanjung emas). Selain tempat-tempat

Page 11: Makalah Total

tersebut ditemukan pula dalam buku itu nama labadiou (= pulau jelai). Para ahli sejarah sering menghubungkan nama labadiou dengan Jawadwipa, yakni pulau Jawa.

Menurut sejarahwan Belanda, J.C. Van Leur, barang-barang yang diperdagangkan dalam pasaran internasional di Asia Tenggara pada waktu itu ialah barang-barang bernilai. tinggi, seperti: logam mulia (emas dan perak), perhiasan, barang tenunan, barang pecah belah dan berbagai barang kerajinan, wangi-wangian serta obat-obatan.

PENUTUP

Demikian makalah dari kelompok kami ini. Kami harap apa yang kami kerjakan dapat bermanfaat bagi orang lain. Mohon maaf bila ada tutur kata yang salah dari kami sekian. Wassalam mualaikum wr’wb