Makalah Fix Total

67
Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pramuwisata merupakan salah satu profesi dalam dunia pariwisata yang menyediakan jasa untuk memandu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara dan menemani mereka berpergian kesuatu tempat tujuan wisata di sekitar wilayah yang mereka kunjungi. Dalam menjalankan tugasnya, pramuwisata memiliki beberapa kode etik yang merupakan acuan dalam menjalankan tugasnya. Kode etik pramuwisata sangat berpengaruh dalam setiap kegiatan berwisata di Indonesia. Dalam matakuliah pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa telah mempelajari kurikulum tentang demokrasi yang menjelaskan tentang unsur-unsur demokrasi. Oleh karena itu, penulis mengkaitkan unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata. Unsur-unsur demokrasi yang terdiri dari unsur kebebasan, persamaan, solidaritas, toleransi, menghormati kejujuran, menghormati penalaran, dan keadaban dapat dikaitkan dalam kode etik pramuwisata. Sehingga, saat menjalankan tugas, seorang pramuwisata harus juga memiliki unsur demokrasi. Namun pada kenyataannya tidak semua unsur demokrasi terdapat dalam 1

description

sari

Transcript of Makalah Fix Total

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisataBAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPramuwisata merupakan salah satu profesi dalam dunia pariwisata yang menyediakan jasa untuk memandu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara dan menemani mereka berpergian kesuatu tempat tujuan wisata di sekitar wilayah yang mereka kunjungi. Dalam menjalankan tugasnya, pramuwisata memiliki beberapa kode etik yang merupakan acuan dalam menjalankan tugasnya. Kode etik pramuwisata sangat berpengaruh dalam setiap kegiatan berwisata di Indonesia. Dalam matakuliah pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa telah mempelajari kurikulum tentang demokrasi yang menjelaskan tentang unsur-unsur demokrasi. Oleh karena itu, penulis mengkaitkan unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.Unsur-unsur demokrasi yang terdiri dari unsur kebebasan, persamaan, solidaritas, toleransi, menghormati kejujuran, menghormati penalaran, dan keadaban dapat dikaitkan dalam kode etik pramuwisata. Sehingga, saat menjalankan tugas, seorang pramuwisata harus juga memiliki unsur demokrasi. Namun pada kenyataannya tidak semua unsur demokrasi terdapat dalam kode etik pramuwisata. Hal ini membuktikan bahwa seorang pramuwisata tidak mendapatkan hak penuh yang terdapat dalam unsur-unsur demokrasi.Kondisi nyata yang terjadi salah satunya ialah unsur kebebasan yang tetap diatur dalam kode etik pramuwisata. Artinya, seorang pramuwisata tidak memiliki kebebasan penuh dalam menjalankan tugasnya tetapi melainkan diatur dalam kode etik pramuwisata. Nilai-nilai yang terkandung pada unsur-unsur demokrasi tersebut membawa penulis untuk memaparkan tentang permasalahan tersebut dalam makalah Unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.

1.2 Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimanakah unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata? Secara rinci masalah yang akan dibahas makalah ini sebagai berikut.a. Bagaimanakah unsur kebebasan dalam kode etik pramuwisata?b. Bagaimanakah unsur persamaan dalam kode etik pramuwisata?c. Bagaimanakah unsur solidaritas dalam kode etik pramuwisata?d. Bagaimanakah unsur toleransi dalam kode etik pramuwisata?e. Bagaimanakah unsur menghormati kejujuran dalam kode etik pramuwisata?f. Bagaimanakah unsur menghormati penalaran dalam kode etik pramuwisata?g. Bagaimanakah unsur keadaban dalam kode etik pramuwisata?

1.3 TujuanMakalah ini ditulis dengan tujuan untuk membahas unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata. Secara rinci tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut.a. Untuk mengetahui unsur kebebasan dalam kode etik pramuwisata.b. Untuk mengetahui unsur persamaan dalam kode etik pramuwisata.c. Untuk mengetahui unsur solidaritas dalam kode etik pramuwisata.d. Untuk mengetahui unsur toleransi dalam kode etik pramuwisata.e. Untuk mengetahui unsur menghormati kejujuran dalam kode etik pramuwisata.f. Untuk mengetahui unsur menghormati penalaran dalam kode etik pramuwisata.g. Untuk mengetahui unsur keadaban dalam kode etik pramuwisata.

1.4 ManfaatManfaat dalam penulisan makalah unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata adalah sebagai berikut.a. Bagi penulis, makalah ini dapat menjadi sumber wawasan dan pengetahuan dalam unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.b. Bagi pembaca, makalah ini dapat menjadi sumber informasi dalam unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.c. Bagi dosen, makalah ini dapat menjadi sumber informasi serta acuan untuk mengetahui perkembangan pemahaman para mahasiswa/i dalam unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata sehingga tidak hanya diterapkan dalam pekerjaan pramuwisata tetapi juga pekerjaan lainnya.d. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan dalam unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata sehingga mahasiswa dapat menerapkan ke-7 unsur demokrasi yang diajarkan ketika memasuki dunia kerja.e. Bagi pemerintah, makalah ini dapat menjadi acuan untuk selalu menerapkan kurikulum pembelajaran tentang demokrasi sehingga mahasiswa dapat menerapkan unsur-unsur demokrasi di dalam kehidupannya.

1.5 Metode PenelitianMakalah ini akan menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan referensi dari buku-buku serta internet untuk mendapatkan data tentang unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Unsur-Unsur Demokrasi2.1.1 Kebebasan Menurut Saeful Malik (2010), kebebasan adalah keleluasan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun. Namun, kebebasan bukan keleluasan untuk melakukan segala hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat,dan dengan cara yang tidak melanggar tata aturan yang sudah disepakati bersama. Sebagai nilai, kebebasan merupakan pedoman perilaku rakyat berdaulat. Nilai ini tercermin dalam kemampuan menghargai kebebasan orang lain dan memanfaatkan kebebasan diri sendiri secara bertanggung jawab. Nilai ini juga tercermin dalam tanggung jawab pribadi dan kesedian menerima tanggung jawab bagi dirinya sendiri serta konsekuensi dari tindakan- tindakannya.

2.1.2 PERSAMAAN Tuhan menciptakan setiap manusia sebagai pribadi yang unik. Namun, demokrasi berpandangan bahwa manusia yang berbeda-beda itu hakikatnya sama sederajat. Menurut Saeful Malik (2010), demokrasi tidak berpendirian bahwa manusia itu semuanya sama, melainkan berbeda satu sama lain. Tetapi disamping perbedaanya, manusia itu sesungguhnya sama derajat di depan Tuhan, sama derajat dalam nilainya dan harga keluhurannya sebagai manusia (dignity of man as human being) dalam masyarakat,sama kedudukan di dalam hukum, politik, dan sebagainya. Dalam demokrasi, diakui kesamaan kesempatan rakyat untuk menggembangkan kepribadian masing-masing,dan untuk menduduki jabatan pemerintah. Jadi, persamaan itu berarti tiadanya keistimewaan bagi siapa pun dan pemberian kesempatan yang sama kepada setiap dan semua orang. Sebagai nilai, persamaan menjadi pedoman perilaku rakyat berdaulat sehingga mereka mampu menghargai harkat dan martabat sesamanya, selain itu, memiliki kesediaan untuk berkompromi dan menerima kenyataan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip kadang kala saling bertentangan.

2.1.3 SOLIDARITAS Menurut Saeful Malik (2010), soridaritas atau kesetiakawanan adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerja sama dengan orang lain. Nilai solidaritas mengikat manusia yang sama-sama memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan kepentingan pihak lain. Dalam kehidupan demokratis di kenal agree to disagree yang berarti setuju untuk tidak setuju. Ungkapan itu menunjukan adanya prinsip solidaritas ; sebab, walau berbeda pandangan atau kepentingan, para pihak tetap sepakat untuk mempertahankan kesatuan/ikatan bersama. Solidaritas ini merupakan perekat bagi para pendukung demokrasi agar tidak jatuh ke dalam perpecahan.Sebagai nilai, solidaritas ini dapat menumbuhkan sikap batin dan kehendak untuk menempatkan kebaikan bersama di atas kepentingan pribadi, mengasihi sesama dan murah hati terhadap sesama warga masyarakat.

2.1.4 TOLERANSI Menurut Saeful Malik (2010), toleransi adalah sikap atau sifat toleran.Bersikap toleran artinya bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri. Toleransi dengan semikian menunjukan tingkat tingkat penerimaan kita terhadap sesuatu yang tidak kita setujui,karena kebutuhan untuk bertoleransi akan muncul jika ada penolakan satu pihak terhadap pihak lain. Di dalam konsep toleransi terkandung baik penolakan maupun kesabaran. Dalam masyarakat demokratis seseorang berhak memiliki pandangannya sendiri , tetapi, ia akan memegang teguh pendiriannya itu dengan cara yang toleran terhadap pandangan orang lain yang berbeda atau balikan bertentangan dengan pendirian nya.Toleransi berbeda dengan sikap permisif, yaitu sikap serba membolehkan sesuatu.Sebagai nilai, toleransi dapat mendorong tumbuhnya sikap toleran terhadap keanekaragaman, sikap saling percaya dan kesediaan untuk bekerja sama antar pihak yang berbeda beda keyakinan, prinsip, pandangan dan kepentingan nya.

2.1.5 MENGHORMATI KEJUJURAN Menurut Saeful Malik (2010), kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran.Kejujuran diperlukan agar hubungan antar pihak berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan benih benih konflik di masa depan.Kejujuran dalam komunikasi antar warga negara amat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas yang kokoh antar sesama pendukung masyarakat demokratis. Pemerintah juga harus jujur dan terbuka kepada rakyat . Pemerintah harus terbuka kepada rakyat tentang bagaimana semua keputusan pemerintah dibuat,dan atas pertimbangan apa sebuah kebijakan dipilih di antara sejumlah alternatif kebijakan yang ada. Walaupun demi alasan keamanan dan memang ada hal hal yang tidak perlu dinnyatakan kepada rakyat ,namun hal itu harus dianggap sebagai sebuah pengecualian. Sebab,pada prinsipnnya rakyat mempunyai hak untuk mengetahui apa yang dikerjakan pemerintah dan bagaimana pemerintah mengerjakan tugasnya. Sebagai nilai,penghormatan terhadap kejujuran akan menumbuhkan integritas diri,sikap disiplin diri ,dan kesetiaan pada aturan aturan. Sikap sikap ini diperlukan untuk memelihara pemerintah demokratis.

2.1.6 MENGHORMATI PENALARAN Menurut Saeful Malik (2010), penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu,membela tindakan tertentu,dan menuntut hal serupa dari orang lain.kebiasaan memberi penalaran akan membutuhkan kesadaran bahwa ada banyak alternatif sumber informasi dan ada banyak kemungkinan cara untuk mencapai tujuan. Sama seperti kejujuran,penalaran juga amat di perlukan bagi terbangun nya solidaritas yang kokoh antarsesama pendukung masyarakat demokratis. Pemberian penalaran oleh pemerintah terhadap kebijakan yang ditetapkannya tidak akan melemahkan wibawa pemerintah. Sebaliknya, jika pemerintah menolak memberi penalaran terhadap kebijakannya, hal itu justru akan mendorong sikap pasif atau pemberontakan rakyat. Sebagai nilai,penghormatan pada penalaran dapat mendorong tumbuhnya keterbukaan pikiran,termasuk sikap skepatis yang sehat dan pengakuan terhadap sifat ambiguitas (kemenduaartian) kenyataan sosial dan politik.

2.1.7 KEADABAN Menurut Saeful Malik (2010), keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab adalah prilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap dan mempertimbangkan kehadiran pihak lain sebagaimana dicerminkan oleh sopan santun dalam bertindak, termasuk penggunaan bahasa tubuh dan berbicara yang beradap. Sebagai nilai,keadaban akan menjadi pedoman prilaku warga negara demokrasi yang serba santun, mengutamakan musyawarah untuk mencap. ai mufakat,menghindari kekerasan seminimal mungkin dalam menyelesaikan persoalan bersama,dan kepatuhan dalam norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bersama.

2.2Kode Etik PramuwisataDalam kehidupan sehari-hari masyarakat lebih mengenal istilah guide daripada pemandu wisata maupun pramuwisata. Guide selalu dikaitkan dengan orang bule, turis (wisatawan). Setiap orang yang menemani wisatawan makan di restoran, mengantar wisatawan mengunjungi objek wisata, menonton pertunjukan, belanja di souvenir shop, dan lain-lain selalu dikonotasikan sebagai guide. Untuk itulah, pertama-tama perlu kita pahami apa dan siapa sebenarnya pramuwisata itu.Pramuwisata (guide) pada hakekatnya adalah seseorang yang menemani, memberikan informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam melakukan aktivitas wisatanya. Aktivitas tersebut, antara lain mengunjungi objek dan atraksi wisata, berbelanja, makan di restoran, dan aktivitas wisata lainnya dan untuk itu ia mendapatkan imbalan tertentu.

2.1.2Peranan PramuwisataMenurut Setzer (2010), Pramuwisata adalah orang yang pertama kali dijumpai oleh wisatawan dalam rangka mewujudkan harapan dan impian atas tour yang telah dibayarnya. Wisatawan bagaikan seorang bocah kecil di tengah hiruk pikuknya pasar. Ia tidak tahu harus melangkah kemana, ia membutuhkan bimbingan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Adalah tugas Pramuwisata untuk menemani, mengarahkan, membimbing, menyarankan wisatawan di tengah-tengah ketidaktahuannya itu. Wajarlah jika wisatawan mempercayakan aktivitasnya kepada Pramuwisata, karena ia yang lebih tahu dan berpengalaman. Maka jadilah Pramuwisata itu sebagai teman perjalan bagi wisatawan. Sebagai teman yang baik maka akan sangat ironi jika seorang pramuwisata memanfaatkan ketidaktahuan wisatawan untuk mengail keuntungan untuk diri sendiri, misalnya dengan menaikan harga barang yang dibeli wisatawan, memaksa untuk memberikan imbalan lebih, dan sebagainya.

Dalam skala yang lebih luas pramuwisata adalah duta bangsa atau setidaknya duta daerah tempat ia melakukan tugasnya. Apa yang diekspresikan oleh pramuwisata dianggap oleh wisatawan sebagai cerminan karakter masyarakat setempat, demikian pula apa yang disampaikan oleh pramuwisata akan dipercaya oleh wisatawan sebagai pengetahuan yang akan selalu diingat hingga kembali ke tempat asal. Mengingat hal tersebut, maka seorang pramuwisata hendaknya dapat memberikan informasi dengan benar dan baik menyangkut negara, kota, maupun suatu desa, objek wisata, budaya, dan lain sebagainya.

2.2.1Pengertian Kode Etik

Kode etik profesi(Dikutip dari Dewi Nurbaiti, 2013) merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional

2.2.2Kode Etik PramuwisataKode etik Pramuwisata Indonesia ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 (dikutip oleh setzer, (2010)), meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Pramuwisata harus mampu menciptakan kesan penilaian yang baik atas daerah, negara bangsa, dan kebudayaan.2. Pramuwisata dalam menjalankan tugasnya harus mampu menguasai diri, senang, segar, rapi, bersih serta berpenampilan yang simpatik (menghindari bau badan, perhiasan, dan parfum yang berlebihan).3. Pramuwisata harus mampu menciptakan suasana gembira dan sopan menurut kepribadian Indonesia.4. Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan yang sama kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan barang dan tidak meminta komisi.5. Pramuwisata mampu memahami latar belakang asal usul wisatawan serta mengupayakan untuk meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum, peraturan, adat kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan objek.6. Pramuwisata mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat yang mengundang perdepatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan sistem politik sosial negara asal wisatawan.7. Pramuwisata berusaha memberikan keterangan yang baik dan benar. Apabila ada hal-hal yang belum dapat dijelaskan maka pramuwisata harus berusaha mencari keterangan mengenai hal tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada wisatawan dalam kesempatan berikutnya.8. Pramuwisata tidak dibenarkan mencemarkan nama baik perusahaan, teman seprofesi dan unsur-unsur pariwisata lainnya.9. Pramuwisata tidak dibenarkan untuk menceritakan masalah pribadinya yang bertujuan untuk menimbulkan rasa belas kasihan dari wisatawan.10. Pramuwisata saat perpisahan mampu memberikan kesan yang baik agar wisatawan ingin berkunjung kembali.

2.2.3Pengetahuan yang perlu dimiliki oleh PramuwisataAgar dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik, maka seorang pramuwisata harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dalam kegiatan tersebut.Secara umum pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang pramuwisata meliputi pengetahuan tentang diri sendiri, pengetahuan tentang wisatawan dan pengetahuan tentang kegiatan yang dilakukan.

2.2.4Sumber InformasiInformasi yang dibutuhkan oleh pramuwisata haruslah digali dari sumber-sumber yang benar-benar relevan dan dapat dipercaya sehingga informasi yang didapat benar-benar berkualitas dan memberikan manfaata sebagaimana diharapkan, sumber informasi bagi pramuwisata antara lain adalah: (pengalaman pribadi, penyedia fasilitas, kantor pemerintah, organisasi/asosiasi, perpustakaan, media massa).

2.2.5Pembaruan InformasiSalah satu ciri informasi yang berkualitas adalah Up to date atau terkini yang mengandung makna bahwa informasi tersebut merupakan kondisi yang paling akhir dari apa yang diinformasikan. Untuk mendapatkan informasi terkini pramuwisata harus senantiasa memperbaharuinya dengan selalu mengikuti perkembangannya melalui sarana-sarana yang tersedia.Beberapa informasi yang sering mengalami perubahan dan perlu mendapat perhatian utama untuk dilakukan pembaharuan antara lain kurs mata uang, tanggal, waktu, data, statistik, temperatur udara, kondisi politik, dan lain-lain.

2.2.6Teknik Berbicara:Berbicara bagi seorang pramuwisata adalah suatu seni penyampaian informasi yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi yang mendengarkannya. Dilihat dari cara penyampaiannya maka bahasa yang digunakan dalam berbicara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:1. Bahasa Lisan: Yaitu berbicara dengan menggunakan lisan sebagai sarananya. Informasi disampaikan melalui simbol-simbol suara saja, akan tetapi berbicara juga merupakan seni, yang menarik dan dapat membangkitkan minat wisatawan untuk menikmati informasi yang disampaikan. Unsur-unsur yang harus dikuasai agar dapat berbicara dengan bahasa lisan secara baik adalah: (kosa kata, tata bahasa dan teknik suara)Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan antara lain:1. Berbicara pada waktu yang tepat.2. Tunjukan kesan ramah selama berbicara.3. Hindari penggunaan bahasa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut dijadikan sebagai materi pemanduan.4. Bersikap dengan baik selama berbicara.5. Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis.

2. Bahasa Tubuh: Menurut keterangan para ahli bahwa dalam ketrampilan berkomunikasi apa yang kita katakan pentingnya hanyalah 7%, bagaimana kita mengatakan 38% dan bahasa tubuh pentingnya adalah 55% (dikutip oleh Setzer (2010)). Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya pendengar lebih percaya terhadap apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar, dan bahasa tubuh adalah kenyataan yang mereka lihat pada saat informasi diterima. Unsur-unsur bahasa tubuh meliputi : (penampilan, gerakan tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata)

2.2.7Pelayanan TourTour atau wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatant ersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata dalam Undang-undang Nomor 9 thn 1990, tentang Kepariwisataan, (dikutip oleh setzer, 2010).Tur yang dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam disebut ekskursi, sedangkan yang lebih dari 24 jam diistilahkan dengan wisata paket. Wisata paket pada dasarnya adalah rangkaian dari beberapa eksekursi.Rincian tugas yang harus dilakukan pramuwisata sebelum tur dilaksanakan adalah sebagai berikut:1. Teliti guide order, terutama tentang nama wisatawan atau rombongan, jumlah, nama hotel dan nomor kamar, pesawat dan nomer penerbangan, perkiraan waktu keberangkatan.2. Hubungi pengemudi dan cek kesiapan kendaraan.3. Siapkan uang yang diperlukan untuk keperluan tour.4. Pastikan segala perlengkapan telah siap sebelum berangkat.5. Perkirakan waktu berangkat yang sesuai dengan EDT sehingga tidak terjadi keterlambatan

2.2.8Penanganan masalahItinerary yang telah disusun sebelum tut dilaksanakan adalah sebuah rencana yang diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang disebutkan didalamnya, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya penyimpangan atas program tersebut.Penyimpanan dapat terjadi karena kondisi yang berada di luar jangkauan manusia seperti banjir, kerusuhan massa. Kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan tur tidak dapat dilaksanakan sebagaimana direncanakan. Penyimpangan dapat pula terjadi karena unsur kesengajaan baik oleh wisatawan sendiri maupun oleh pramuwisata.Adapun cara menangani masalah tersebut adalah sebagai berikut:1. Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia maka pramuwisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan wisatawan atau tour leader serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan.2. Apabila penyimpangan terjadi karena unsur kesengajaan maka harus dijelaskan alasannya serta kompensasi atas penyimpangan. Jika hal tersebut atas permintaan wisatawan maka tidak merupakan keharusan bagi pramuwisata untuk memberikan kompensasi atas penyimpangan yang dilakukan.Hal penting yang perlu diingat oleh pramuwisata bahwa untuk setiap keputusan alternatif yang diambil dalam menyelesaikan penyimpangan pelayanan harus didukung dengan bukti tertulis yang disetujui oleh bersama antara pramuwisata dan wisatawan

2.3Pengertian Pramuwisata

Lilim Nova (2013) menjabarkan pengertian pramuwisata sebagai berikut :1. Pramuwisata adalah profesi di bidang kepariwisataan. Pramuwisata disebut juga Pemandu Wisata atau Tour Guide.2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pramuwisata adalah petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yang diperlukan wisatawan.Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Pramuwisata adalah petugas di bidang kepariwisataan yang bertugas memandu wisatawan saat kunjungan mereka.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 KebebasanMenurut Saeful Malik (2010), kebebasan adalah keleluasan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun. Namun, kebebasan bukan keleluasan untuk melakukan segala hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat,dan dengan cara yang tidak melanggar tata aturan yang sudah disepakati bersama.Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa demokrasi harus memiliki unsur kebebasan yang luas namun terbatas. Hal ini juga terdapat pada pramuwisata dalam menjalankan tugasnya berdasarkan ketetapan (Himpunan Pariwisata Indonesia) HPI (dikutip oleh setzer, 2010) yang ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata. Artinya pramuwisata memiliki kebebasan yang dibatasi oleh kode etik pramuwisata. Hal inilah yang menjadikan segala sesuatu yang dilakukan pramuwisata saat bekerja bisa menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat,dan dengan cara yang tidak melanggar tata aturan yang sudah ditetapkan melalui Musyawarah Nasional.

3.2 PersamaanSaeful Malik (2010) mengatakan dalam demokrasi, diakui kesamaan kesempatan rakyat untuk menggembangkan kepribadian masing-masing,dan untuk menduduki jabatan pemerintah. Jadi, persamaan itu berarti tiadanya keistimewaan bagi siapa pun dan pemberian kesempatan yang sama kepada setiap dan semua orang.Didalam pramuwisata terdapat unsur persamaan yang mana telah ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010).Adapun unsur persamaaan tersebut terletak pada poin ke 4 yang menyatakan Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan yang sama kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan barang dan tidak meminta komisi.Dalam melaksanakan tugas, seorang pramuwisata harus menerapkan prinsip persamaan dalam memperlakukan anggota tour tanpa membeda-bedakan status mereka. Pada saat mereka melayani petinggi-petinggi pemerintah harus sama saat mereka melayani masyarakat biasa, karena jika sudah berada dalam satu lingkungan tour. Mereka dianggap sama.

3.3 SolidaritasMenurut Saeful Malik (2010) nilai solidaritas mengikat manusia yang sama-sama memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan kepentingan pihak lain. Dalam kehidupan demokratis di kenal agree to disagree yang berarti setuju untuk tidak setuju. Ungkapan itu menunjukan adanya prinsip solidaritas ; sebab, walau berbeda pandangan atau kepentingan, para pihak tetap sepakat untuk mempertahankan kesatuan/ikatan bersama.Hal ini tercermin pada saat pramuwisata bertindak sesuai kode etik dalam penanganan masalah yang ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010). Diantaranya.1. Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia maka pramuwisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan wisatawan atau tour leader serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan2. Apabila penyimpangan terjadi karena unsur kesengajaan maka harus dijelaskan alasannya serta kompensasi atas penyimpangan. Jika hal tersebut atas permintaan wisatawan maka tidak merupakan keharusan bagi pramuwisata untuk memberikan kompensasi atas penyimpangan yang dilakukan.Hal penting yang perlu diingat oleh pramuwisata bahwa untuk setiap keputusan alternatif yang diambil dalam menyelesaikan penyimpangan pelayanan harus didukung dengan bukti tertulis yang disetujui oleh bersama antara pramuwisata dan wisatawan.Dalam penanganan masalah, setiap pramuwisata harus merundingkan dan menerapkan prinsip solidaritas terhadap masalah yang dihadapi untuk kepentingan bersama. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar hingga kegiatan berakhir.

3.4 ToleransiMenurut Saeful Malik (2010), toleransi adalah sikap atau sifat toleran.Bersikap toleran artinya bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.Didalam pramuwisata, terdapat unsur toleransi yang ditetapkan dalam Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010). Pada poin ke 6 Pramuwisata mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat yang mengundang perdepatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan sistem politik sosial negara asal wisatawan.Dalam hal ini, pramuwisata tidak diperkenankan untuk menggabungkan pekerjaan dengan kepercayaan, ras, dan suku. Karena kita tahu anggota tour berasal dari latar belakang yang berbeda. Maka dari itu, pramuwisata harus bersikap toleransi (menghargai) keanekaragaman tersebut.

3.5 Menghormati KejujuranMenurut Saeful Malik (2010), kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran. Kejujuran diperlukan agar hubungan antar pihak berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan benih benih konflik di masa depan. Kejujuran dalam komunikasi antar warga negara amat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas yang kokoh antar sesama pendukung masyarakat demokratis.Terdapat unsur demokrasi tentang kejujuran didalam pramuwisata yang ditetapkan dalam Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010). Nilai kejujuran tersebut terletak pada poin ke 7 yang menyatakan Pramuwisata berusaha memberikan keteangan yang baik, apabila ada hal-hal yang belum dapat dijelaskan, maka pramuwisata harus berusaha mencari keterangan hal tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada wisatawan dalam kesempatan berikutnya.Dapat kita lihat bahwa dalam penyampaian informasi, pramuwisata dituntut untuk berbicara jujur. Saat ia tidak mengetahui suatu informasi maka, ia diberi waktu untuk mencari tahu dan tidak diperkenankan untuk berkata bohong dalam penyampaian informasinya. Hal ini ditujukan untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak benar.

3.6 Menghormati PenalaranMenurut Saeful Malik (2010), penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain. Kebiasaan memberi penalaran akan membutuhkan kesadaran bahwa ada banyak alternatif sumber informasi dan ada banyak kemungkinan cara untuk mencapai tujuan.Sebenarnya, penalaran ini hampir sama dengan sikap toleransi. Saat kita berbicara mengenai penalaran, berarti kita berbicara mengenai keyakinan dan pandangan dari masing-masing individu.Contoh : Pada saat kita kita memperkenalkan kebiasaan masyarakat yang menggunakan pakaian tertutup itu adalah baik. Sebagian anggota tour memiliki pandangan yang berbeda. Ada yang bisa menerima pandangan tersebut, namun ada yang tidak bisa menerima. Bagi individu yang tidak bisa menerima, kita tidak boleh memaksakan mereka untuk menerima pandangan tersebut. Karena penalaran yang ia punya termasuk kepercayaan yang ia miliki.

3.7 KeadabanMenurut Saeful Malik (2010), keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab adalah prilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap dan mempertimbangkan kehadiran pihak lain sebagaimana dicerminkan oleh sopan santun dalam bertindak, termasuk penggunaan bahasa tubuh dan berbicara yang beradab.Terdapat unsur keadaban di dalam Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010).Pada unsur ini, kami lebih menekankan pada teknik berbicara seorang pramuwisata menggunakan bahasa lisan. Diantaranya : 1. Bahasa Lisan: Yaitu berbicara dengan menggunakan lisan sebagai sarananya. Informasi disampaikan melalui simbol-simbol suara saja, akan tetapi berbicara juga merupakan seni, yang menarik dan dapat membangkitkan minat wisatawan untuk menikmati informasi yang disampaikan. Unsur-unsur yang harus dikuasai agar dapat berbicara dengan bahasa lisan secara baik adalah: (kosa kata, tata bahasa dan teknik suara)Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan antara lain:6. Berbicara pada waktu yang tepat7. Tunjukan kesan ramah selama berbicara8. Hindari penggunaan bahasa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut dijadikan sebagai materi pemanduan9. Bersikap dengan baik selama berbicara10. Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis

1. Bahasa Tubuh: Menurut keterangan para ahli bahwa dalam ketrampilan berkomunikasi apa yang kita katakan pentingnya hanyalah 7%, bagaimana kita mengatakan 38% dan bahasa tubuh pentingnya adalah 55% (Peter Thomson,1997:57). Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya pendengar lebih percaya terhadap apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar, dan bahasa tubuh adalah kenyataan yang mereka lihat pada saat informasi diterima. Unsur-unsur bahasa tubuh meliputi : (penampilan, gerakan tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata).

Dapat dikatakan bahwa teknik berbicara yang di gunakan oleh pramuwisata telah memenuhi unsur keadaban dalam penyampaian informasi. Keadaban yang dimaksud adalah bagaimana cara penyampaian informasin dengan baik, sopan, dan santun. Kemudian penggunaan bahasa tubuh yang tidak berlebihan digunakan untuk tidak menimbulkan kesalah pahaman kepada anggota tour sekaligus sebagai cara kita monghormati mereka dengan keadaban tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Malik,Saeful. 2011. Nilai-Nilai dan Unsur-Unsur Demokrasi. (http://saepulmalik27.blogspot.com/2011/10/nilai-nilai-dan-unsur-unsur-demokrasi, diakses 25 April 2015)

Munavist, Setzer. 2010. Pemanduan Wisata Kode Etik Pramuwisata. (http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/pemanduan-wisata-kode-etik-pramuwisata, diakses 25 April 2015)

Nurbaiti, Dewi. 2013. Pengertian Etika, Kode Etik dan Fungsi. (http://cyberlawncrime.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-kode-etik-dan-fungsi, diakses 25 April 2015)

Nova,Lilim. 2013. Pramuwisata. (http://lilimnova.blogspot.in/2013/02/pramuwisata, diakses 25 April 2015)

LAMPIRANhttp://saepulmalik27.blogspot.com/2011/10/nilai-nilai-dan-unsur-unsur-demokrasi.html , ditulis oleh Saeful Malik,2011.1. Unsur-Unsur Budaya Demokrasi

1. KEBEBASAN Kebebasan adalah keleluasan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun. Namun, kebebasan bukan keleluasan untuk melakukan segala hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat,dan dengan cara yang tidak melanggar tata aturan yang sudah disepakati bersama. Sebagai nilai, kebebasan merupakan pedoman prilaku rakyat berdaulat. Nilai ini tercermin dalam kemampuan menghargai kebebasan orang lain dan memanfaatkan kebebasan diri sendiri secara bertanggung jawab. Nilai ini juga tercermin dalam tanggung jawab pribadi dan kesedian menerima tanggung jawab bagi dirinya sendiri serta konsekuensi dari tindakan- tindakannya.

2. PERSAMAAN Tuhan menciptakan setiap manusia sebagai pribadi yang unik. Namun, demokrasi berpandangan bahwa manusia yang berbeda-beda itu hakikatnya sama sederajat. Demokrasi tidak berpendirian bahwa manusia itu semuanya sama, melainkan berbeda satu sama lain. Tetapi disamping perbedaanya, manusia itu sesungguhnya sama derajat di depan Allah, sama derajat dalam nilainya dan harga keluhurannya sebagai manusia (dignity of man as human being) dalam masyarakat,sama kedudukan di dalam hukum, politik, dan sebagainya. Dalam demokrasi, diakui kesamaan kesempatan rakyat untuk menggembangkan kepribadian masing-masing,dan untuk menduduki jabatan pemerintah. Jadi, persamaan itu berarti tiadanya keistimewaan bagi siapa pun dan pemberian kesempatan yang sama kepada setiap dan semua orang. Sebagai nilai, persamaan menjadi pedoman perilaku rakyat berdaulat sehingga mereka mampu menghargai harkat dan martabat sesamanya, selain itu, memiliki kesediaan untuk berkompromi dan menerima kenyataan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip kadang kala saling bertentanggan.

3. SOLIDARITAS Soridaritas atau kesetiakawanan adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerja sama dengan orang lain. Nilai solidaritas mengikat manusia yang sama-sama memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan kepentingan pihak lain. Dalam kehidupan demokratis di kenal agree to disagree yang berarti setuju untuk tidak setuju. Ungkapan itu menunjukan adanya prinsip solidaritas ; sebab, walau berbeda pandangan atau kepentingan, para pihak tetap sepakat untuk mempertahankan kesatuan/ikatan bersama. Solidaritas ini merupakan perekat bagi para pendukung demokrasi agar tidak jatuh ke dalam perpecahan akibat terlalu menggutakan kebebasan pribadi tanpa menggian adanya persamaan hak maupun semangat kebersamaan.Sebagai nilai, solidaritas ini dapat menumbuhkan sikap batin dan kehendak untuk menempatkan kebaikan bersama di atas kepentingan pribadi, mengasihi sesama dan murah hati terhadap sesama warga masyarakat.

4. TOLERANSI Toleransi adalah sikap atau sifat toleran.Bersikap toleran artinya bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri. Toleransi dengan semikian menunjukan tingkat tingkat penerimaan kita terhadap sesuatu yang tidak kita setujui,karena kebutuhan untuk bertoleransi akan muncul jika ada penolakan satu pihak terhadap pihak lain.Didalam konsep toleransi terkandung baik penolakan maupun kesabaran. Dalam masyarakat demokratis seseorang berhak memiliki pandangannya sendiri ,tetapi, ia akan memegang teguh pendiriannya itu dengan cara yang toleran terhadap pandangan orang lain yang berbeda atau balikan bertentangan dengan pendiriannya.Toleransi berbeda dengan sikap permisif,yaitu sikap serba membolehkan sesuatu. Sebagai nilai, toleransi dapat mendorong tumbuh nya sikap toleran terhadap keanekaragaman, sikap saling percaya dan kesediaan untuk bekerja sama antar pihak yang berbeda beda keyakinan, prinsip, pandangan dan kepentingan nya.

5. MENGHORMATI KEJUJURAN Kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran.Kejujuran diperlukan agar hubungan antar pihak berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan benih benih konflik di masa depan.Kejujuran dalam komunikasi antar warga negara amat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas yang kokoh antar sesama pendukung masyarakat demokratis. Pemerintah juga harus jujur dan terbuka kepada rakyat . Pemerintah harus terbuka kepada rakyat tentang bagaimana semua keputusan pemerintah dibuat dan atas pertimbangan apa sebuah kebijakan dipilih di antara sejumlah alternatif kebijakan yang ada. Walaupun demi alasan keamanan dan memang ada hal hal yang tidak perlu dinyatakan kepada rakyat ,namun hal itu harus dianggap sebagai sebuah pengecualian. Sebab,pada prinsipnnya rakyat mempunyai hak untuk mengetehui apa yang dikerjakan pemerintah dan bagaimana pemerintah mengerjakan tugasnya. Sebagai nilai,penghormatan terhadap kejujuran akan menumbuhkan integritas diri,sikap disiplin diri ,dan kesetiaan pada aturan aturan. Sikap sikap ini diperlukan untuk memelihara pemerintah demokratis.

6. MENGHORMATI PENALARAN Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu,membela tindakan tertentu,dan menuntut hal serupa dari orang lain.kebiasaan memberi penalaran akan membutuhkan kesadaran bahwa ada banyak alternatif sumber informasi dan ada banyak kemungkinan cara untuk mencapai tujuan. Sama seperti kejujuran,penalaran juga amat di perlukan bagi terbangunnya solidaritas yang kokoh antar sesama pendukung masyarakat demokratis. Pemberian penalaran oleh pemerintah terhadap kebijakan yang ditetapkannya tidak akan melemahkan wibawa pemerintah. Sebaliknya,jika pemerintah menolak memberi penalaran terhadap kebijakannya,hal itu justru akan mendorong sikap pasif atau pemberontakan rakyat. Sebagai nilai,penghormatan pada penalaran dapat mendorong tumbuhnya keterbukaan pikiran,termasuk sikap skepatis yang sehat dan pengakuan terhadap sifat ambiguitas (kemenduaartian) kenyataan sosial dan politik.

7. KEADABAN Keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab adalah prilaku yang mencerminakan penghormatan terhadap dan mempertimbangkan kehadiran pihak lain sebagaimana dicerminkan oleh sopan santun dalam bertindak,termasuk penggunaan bahasa tubuh dan berbicara yang beradap.Sebagai nilai, keadaban akan menjadi pedoman prilaku warga negara demokrasi yang serba santun, mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat,menghindari kekerasan seminimal mungkin dalam menyelesaikan persoalan bersama,dan kepatuhan dalam norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bersama. Bertolak dari nilai-nilai dasar itulah masyarakat pendukung demokrasi mengembangkan budaya politiknya. Nilai-nilai dasar itu kemudian dijabarkan lebih rinci dan oprasional dalam kehidupan demokrasi. Menurut Hendry B Mayo (Budiardjo; 1980), ada sejumlah nilai operasional yang menjadi landasan pelaksanaan demokrasi,yaitu:a.Menyelesaikan perselisihan secara damai dan melembaga dalam kehidupan masyarakat wajar jika terdapat perselisihan pendapat dan kepentingan. Yang penting bahwa dalam alam demokrasi perselisihan perselisihan itu harus di selesaikan melalui perundingan serta dialog terbuka agar tercapai kompromi,konsensus atau mufakat.b.Menjamin terselanggaranya perubahan masyarakat secara damai. Kehidupan masyarakat selalu berubah.Oleh karena itu,pemerintah harus dapat menyesuaikan kebijakan publik nya dengan perubahan perubahan itu.Pemerintah itu juga perlu menjaga agar perubahan perunbahan dalam masyarakat tetap terkendali.c.Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur. Cara cara pergantian pimpinan melalui kekerasan,penunjukan diri sendiri,atau pewarisan tidak sesuai dengan demokrasi.d.Membatasi penggunaan kekerasan seminimal mungkin. Demokrasi mengutamakan konsensus atau mufakat dalam menyelesaikan perbedaan kepentingan warga negara. Oleh karena itu, penggunaan kekerasan sejauh mungkin harus dihindarkan.e.Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat, yang tercermin dalam keanekaragaman pendapat, keanekaragaman kepentingan dan tingkah laku. Walaupun demikian, keanekaragaman itu perlu dijaga agar tidak melampaui batas karena demokrasi juga memerlukan kesatuan dan integrasi.f.Menjamin tegaknya keadilan. Keadilan menjadi penting dalm demokrasi karena adanya mayoritas dan minoritas dalam pengambilan keputusan secara demokrasi. Hubungan antar mayoritas dan minoritas harus dijaga sedemikian rupa agar demokrasi tidak berubah menjadi tirani mayoritas. Nilai-nilai itulah yang dijadikan pedoman bertindak baik oleh para pejabat pemerintah dan lembaga negara, maupun juga seluruh warga negara yang bersangkutan. Dengan demikian, akan terwujud budaya demokratis dalam kehidupan masyarakat negara yang bersangkutan.Nilai-nilai itu berlawanan dengan nilai-nilai yang melandasi masyarakat komunis. Menurut Budiardjo (1980), nilai-nilai yang terkandung dalam komunisme antara lain adalah :1) Monisme, yaitu pandangan yang menolak adanya golongan-golongan keanekaragaman dalam masyarakat .2) Kekerasan merupakan alat yang sah untuk mencapai tujuan negara, yaitu terwujudnya masayarakat tanpa kelas. 3) Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme sehingga semua alat negara (polisi, tentara, kejaksaan, dan sebagainya) digunakan untuk mewujudkan komunisme.Tantangan terberat bagi sebuah bangsa yang hendak membangun demokrasi adalah bagaimana mengembangkan budaya demokrasi dalam kehidupan bangsa yang bersangkutan. Dalam pembangunan demokrasi paling tidak ada empat bidang yang harus mendapat perhatian: Pertama, lembaga-lembaga negara termasuk birokrasi pemerintah didalamnya. Lembaga-lembaga negara harus dibangun agar menjadi lembaga pelaksanaan kedaulatan rakyat. Cara pengisian jabatan lembaga lembaga negara harus demokratis,melalui pemilu atau pemilihan oleh wakil rakyat. Semua pejabat negara harus mempertanggung jawabkan penggunaan kekuasaannya kepada rakyat. Aparat birokrasi harus mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih. Mereka harus menerapkan asas keterbukaan atau transparan,akuntabel / dapat dipertanggung jawabkan partisipatif. Lebih dari pada itu birokrasi pemerintah harus mampu bekerja secara efektif dan efisien.Termasuk dalam pembangunan lembaga-lembaga negara ini adalah pembangunan aparat penegak hukum. Mental dan keahlian aparat penegak hukum harus dibangun sehingga benar-benar mampu menerapkan prinsip rule of law yang sangat dibutuhkan dalam negara demokrasi. Jika pada pemeritahan otoriter hukum dibuat dan ditegakan untuk mengabdi kepentingan pemnguasa, dalam proses demokratisasi hukum harus dikembalikan ke fungsi dasarnya sebagai pelindung dan pengayom rakyat, dan sarana mewujudkan dan kedamaian dalam kehidupan bersama. Kedua, partai-partai politik. Partai-partai harus dibangun agar benar-benar mampu berperan sebagai perumus dan pemadu aspirasi rakyat untuk kemudian memperjuangkan melalui wakil-wakil rakyat di lembaga pemerintah. Partaipolitik pun harus mampu melakukan kaderisasi sehingga mampu memasok calo-calon memimpin bangsa yang benar-benar mewujudkan aspirasi rakyat berdaulat. Ketiga, pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi harus juga mambangun dirinya agar mampu melakukan kegiatan ekonomi dalam suasana kehidupan demokrasi. Perilaku ekonomi yang merusak, seperti suap, korupsi, kolusi, dan nepotisme harus dihindari agar kegiatan ekonomi benar-benar menyejahterakan rakyat banyak, bukan hanya segelintir konglomerat dan para penguasa negara. Keempat, civil society / masyarakat madani. Kehidupan masyarakat juga harus dibangun agar mampu menjadi kekuatan pengontrol terhadap penyelenggara negara. Jika di masa pemerintaha otoriter rakyat sama seklai takut menghadapi penguasa, sehingga penguasa tidak terkontrol sama sekali, maka dalam proses demokratisasi masyarakat jalannya pemerintahan negara kesadarannya untuk selalu mengawasssi jalannya pemerintahan negara melalui civil soiety. Membangun masyarakat madani merupakan bagian dari upaya melewati masa transisi menuju demokrasi melalui pengembangan budaya politik demokratis. Jika budaya demokratis mengakar pada sanubari setiap warga negara, cita-cita akan adanya civil society yang kuat dan efektif dapat diwujudkan.http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/pemanduan-wisata-kode-etik-pramuwisata.html , Ditulis oleh setzer munavist tahun 20102. Kode Etik PramuwisataDalam kehidupan sehari-hari masyarakat lebih mengenal istilah guide daripada pemandu wisata maupun pramuwisata. Guide selalu dikaitkan dengan orang bule, turis (wisatawan). Setiap orang yang menemani wisatawan makan di restoran, mengantar wisatawan mengunjungi objek wisata, menonton pertunjukan, belanja di souvenir shop, dan lain-lain selalu dikonotasikan sebagai guide. Untuk itulah, pertama-tama perlu kita pahami apa dan siapa sebenarnya pramuwisata itu.Pramuwisata (guide) pada hakekatnya adalah seseorang yang menemani, memberikan informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam melakukan aktivitas wisatanya. Aktivitas tersebut, antara lain mengunjungi objek dan atraksi wisata, berbelanja, makan di restoran, dan aktivitas wisata lainnya dan untuk itu ia mendapatkan imbalan tertentu.Penting pula untuk diketahui bahwa tidak semua orang yang menemani wisatawan itu disebut sebagai pramuwisata, karena masih ada profesi lain yang kegiatannya berhubungan dengan wisatawan, antara lain sebagai berikut :Penterjemah (Interpreter)Penerjemah adalah seseorang yang bertugas menerjemahkan bahasa tertentu ke dalam bahasa yang dikehendaki oleh wisatawan. Ia hanya menyampaikan apa yang disampaikan oleh orang lain atau menjelaskan percakapan dalam suatu bahasa tertentuPenerima Tamu (Hostess)Penerima tamu adalah seseorang yang bertugas menjemput tamu di bandara, pelabuhan laut, stasiun atau terminal serta hotel atau memberikan ucapan selamat jalan kepada tamu yang akan kembali ke tempat asal atau melanjutkan perjalanan ke tempat lain. Kegiatannya, antara lain memberi ucapan selamat datang dengan mengalungkan rangkaian bunga, membantu tamu pada saat pemeriksaan keimigrasian dan bea cukai, menghubungkan atau memperkenalkan tamu dengan orang-orang tertentu.Pengawal atau Pendamping (Escortist)Pengawal adalah seseorang yang bertugas mendampingi wisatawan dalam berbagai aktivitas, seperti tur, belanja, pertemuan, termasuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya pribadi. Ruang lingkup kegiatan Escortist lebih luas dibandingkan dengan pramuwisata atau profesi sejenis lainnya.

Penggolongan PramuwisataPramuwisata dapat dikelompokan sesuai dengan sudut pandang sebagai berikut:Beradasarkan ruang lingkup kegiatannya.1. Transfer Guide: Transfer guide adalah pramuwisata yang kegiatannya menjemput wisatawan di bandara, pelabuhan laut, stasiun atau terminal menuju ke hotel atau sebaliknya atau mengantar wisatawan dari satu hotel ke hotel lainnya2. Walking Guide/Tour Guide: Walking guide adalah pramuwisata yang kegiatannya memandu wisatawan dalam suatu tour3. Local/Expert Guide: Local guide adalah pramuwisata yang kegiatannya khusus memandu wisatawan pada suatu objek atau transaksi wisata tertentu, misalnya museum, wisata agro, river rafting, goa, gedung bersejarah, dan lain-lain4. Common Guide: Common guide adalah pramuwisata yang dapat melakukan kegiatan baik transfer maupun tour5. Driver Guide: Driver guide adalah pengemudi yang sekaligus berperan sebagai Pramuwisata. Ia bertugas mengantarkan wisatawan ke objek atau atraksi wisata yang dikehendaki sekaligus memberikan informasi yang diperlukan. Tak jarang pula seseorang pramuwisata pengemudi ikut turun ke objek untuk memberikan penjelasan tentang objek tersebut jika tidak ada local guide. Kadang-kadang ia juga menemani wisatawan saat berbelanja atau makan. Jadi, pada dasarnya driver guide menjalankan dua fungsi, yakni sebagai pengemudi dan pramuwisata.Berdasarkan Status1. Payroll Guide: Payroll Guide adalah pramuwisata yang berstatus sebagai pagawai tetap perusahaan perjalanan dengan mendapat gaji tetap di samping komisi dan tip yang diterima dari wisatawan2. Part Timer/Freelance Guide: Part Timer/Freelance guide adalah pramuwisata yang bekerja pada suatu perusahaan perjalanan untuk kegiatan tertentu dan dibayar untuk tiap pekerjaan yang dilakukan, serta tidak terikat oleh suatu perusahaan perjalanan tertentu dan bebas melakukan kegiatannya sesuai permintaan wisatawan atau perusahaan perjalanan lain yang membutuhkannya3. Member of Guide Association: Member of guide association adalah pramuwisata yang berstatus sebagai peserta dari suatu asosiasi pramuwisata dan melakukan kegiatannya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh asosiasi tersebut4. Government Officials: Government officials adalah pegawai pemerintah yang bertugas untuk memberikan informasi kepada tamu tentang suatu aktivitas ,objek, gedung, atau suatu wilayah tertentu5. Company Guide: Company guide adalah karyawan sebuah perusahaan yang bertugas memberikan penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau objek perusahaan.

Berdasarkan Karakteristik Wisatawan Yang Dipandu1. Individual Tourist Guide: Individual tourist guide adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan individu2. Group Tour Guide: Group tour guide adalah pramuwisata yang memandu wisatawan rombongan3. Domestic Tourist Guide: Domestic tourist guide adalah pramuwisata yang memandu wisatawan nusantara/ domestik4. Foreign Tourist Guide: Foreign tourist guide adalah pramuwisata yang memandu wisatawan mancanegaraPeranan PramuwisataPramuwisata adalah orang yang pertama kali dijumpai oleh wisatawan dalam rangka mewujudkan harapan dan impian atas tour yang telah dibayarnya. Wisatawan bagaikan seorang bocah kecil di tengah hiruk pikuknya pasar. Ia tidak tahu harus melangkah kemana, ia membutuhkan bimbingan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Adalah tugas Pramuwisata untuk menemani, mengarahkan, membimbing, menyarankan wisatawan di tengah-tengah ketidaktahuannya itu. Wajarlah jika wisatawan mempercayakan aktivitasnya kepada Pramuwisata, karena ia yang lebih tahu dan berpengalaman. Maka jadilah Pramuwisata itu sebagai teman perjalan bagi wisatawan. Sebagai teman yang baik maka akan sangat ironi jika seorang pramuwisata memanfaatkan ketidaktahuan wisatawan untuk mengail keuntungan untuk diri sendiri, misalnya dengan menaikan harga barang yang dibeli wisatawan, memaksa untuk memberikan imbalan lebih, dan sebagainya.Dalam skala yang lebih luas pramuwisata adalah duta bangsa atau setidaknya duta daerah tempat ia melakukan tugasnya. Apa yang diekspresikan oleh pramuwisata dianggap oleh wisatawan sebagai cerminan karakter masyarakat setempat, demikian pula apa yang disampaikan oleh pramuwisata akan dipercaya oleh wisatawan sebagai pengetahuan yang akan selalu diingat hingga kembali ke tempat asal. Mengingat hal tersebut, maka seorang pramuwisata hendaknya dapat memberikan informasi dengan benar dan baik menyangkut negara, kota, maupun suatu desa, objek wisata, budaya, dan lain sebagainya.

Persyaratan PramuwisataPramuwisata adalah seseorang yang memegang peranan penting dalam kegiatan tur maupun transfer. Ia menjadi tumpuan harapan wisatawan, perusahaan yang mempekerjakannya, bahkan daerah atau negara tempat ia bekerja. Untuk itulah, ia harus memenuhi persyaratan tertentu agar dapat mengemban amanat yang demikian berat secara profesional. Persyaratan tersebut menyangkut hal-hal yang bersifat fisik maupun psikis1. Syarat fisik/Penampilan Pramuwisata: Pakaian dalam pengertian ini mengandung makna yang luas, tidak sekedar baju, celana, rok, sendal, dan sebagainya akan tetapi keseluruhan yang tampak dari luar diri seseorang itu. Secara manusiawi kesan seseorang terhadap orang lain pertama-tama biasanya dipengaruhi oleh penampilan orang yang dihadapi tersebut. Sebagai petugas yang pertama kali berhubungan dengan wisatawan saat penyelenggaraan tur, maka pramuwisata harus dapat berpenampilan secara maksimal, karena apa yang ditampilkan pertama kali itu akan berdampak terhadap kesan wisatawan selanjutnya2. Syarat Psikis/Kepribadian Pramuwisata: Secara teori yang dimaksud dengan kepribadian adalah integritas psiko-fisik sebagai resultan dari hereditas, lingkungan dan kematangan yang bersifat unik dan dinamis serta berbeda satu dengan yang lainnya. Jelasnya, kepribadian lahir karena perpaduan tiga faktor, yakni keturunan, lingkungan atau pergaulan, dan waktu atau kematangan. Ketiga unsur ini saling berkaitan dalam membentuk satu wujud kepribadian. Karena sifatnya yang spesifik, maka setiap orang memiliki kepribadiannya masing-masing.Menurut ilmu jiwa, kepribadian seseorang dapat berkembang karena dua hal, yaitu bakat dan didikan. Kepribadian karena faktor bakat sulit untuk diubah atau diciptakan, akan tetapi kepribadian itu dapat pula dikembangkan melalui proses pendidikan. Agar dapat mengembangkan kepribadian yang menarik maka seseorang pramuwisata hendaknya menampilkan sifat-sifat: ( penuh perhatian, ketajaman daya ingatan, pandai bergaul, periang, jujur dan dapat dipercaya, penuh inisiatif, humoris, suka menolong, empati, pemimpin yang baik)

Kode Etik PramuwisataKode etik Pramuwisata Indonesia ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988, meliputi hal-hal sebagai berikut:11. Pramuwisata harus mampu menciptakan kesan penilaian yang baik atas daerah, negara bangsa, dan kebudayaan12. Pramuwisata dalam menjalankan tugasnya harus mampu menguasai diri, senang, segar, rapi, bersih serta berpenampilan yang simpatik (menghindari bau badan, perhiasan, dan parfum yang berlebihan)13. Pramuwisata harus mampu menciptakan suasana gembira dan sopan menurut kepribadian Indonesia14. Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan yang sama kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan barang dan tidak meminta komisi15. Pramuwisata mampu memahami latar belakang asal usul wisatawan serta mengupayakan untuk meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum, peraturan, adat kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan objek16. Pramuwisata mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat yang mengundang perdepatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan sistem politik sosial negara asal wisatawan17. Pramuwisata berusaha memberikan keterangan yang baik dan benar. Apabila ada hal-hal yang belum dapat dijelaskan maka pramuwisata harus berusaha mencari keterangan mengenai hal tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada wisatawan dalam kesempatan berikutnya18. Pramuwisata tidak dibenarkan mencemarkan nama baik perusahaan, teman seprofesi dan unsur-unsur pariwisata lainnya19. Pramuwisata tidak dibenarkan untuk menceritakan masalah pribadinya yang bertujuan untuk menimbulkan rasa belas kasihan dari wisatawan20. Pramuwisata saat perpisahan mampu memberikan kesan yang baik agar wisatawan ingin berkunjung kembaliHubungan Pramuwisata dengan Perusahaan dan Organisasi TerkaitPramuwisata dapat dikatakan sebagai jantung dari sebuah tur atau transfer sebab ia adalah seseorang yang harus dapat memompa dan menghidupkan suasana sehingga wisatawan benar-benar dapat memperolah pengalaman menarik sebagimana diharapkan. Oleh karenanya Pramuwisata harus memahami organ atau komponen lain yang dapat membentuk pengalaman-pengalamanitu. Untuk itulah penting baginya menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan serta organisasi terkait dengan tujuan, antara lain sebagai berikut1. Mendapatkan informasi yang akurat dari sumber yang kompeten2. Mengetahui perkembangan terkini atas informasi yang disampaikan3. Menjalin komunikasi yang lebih baik dengan perusahaan dan organisasi terkaitHubungan yang baik tersebut pada akhirnya akan bermuara pada efektifitas dan efisiensi rencana pemanduan yang dibuat serta tercapainya pemanduan yang berkualiatas. Adapun perusahaan dan organisasi yang erat kaitannya dengan kegiatan Pramuwisata antara lain adalah: (perusahaan perjalanan, Himpunan Pramuwisata Indonesia/HPI, Association of Indonesian Travel Agencies/ASITA, objek dan atarksi wisata, toko cinderamata, Hotel dan Restaurant, Perusahaan transportasi, Pemerintah).

Pengetahuan yang perlu dimiliki oleh PramuwisataAgar dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik, maka seorang pramuwisata harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dalam kegiatan tersebut.Secara umum pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang pramuwisata meliputi pengetahuan tentang diri sendiri, pengetahuan tentang wisatawan dan pengetahuan tentang kegiatan yang dilakukan.

Sumber InformasiInformasi yang dibutuhkan oleh pramuwisata haruslah digali dari sumber-sumber yang benar-benar relevan dan dapat dipercaya sehingga informasi yang didapat benar-benar berkualitas dan memberikan manfaata sebagaimana diharapkan, sumber informasi bagi pramuwisata antara lain adalah: (pengalaman pribadi, penyedia fasilitas, kantor pemerintah, organisasi/asosiasi, perpustakaan, media massa).

Pembaruan InformasiSalah satu ciri informasi yang berkualitas adalah Up to date atau terkini yang mengandung makna bahwa informasi tersebut merupakan kondisi yang paling akhir dari apa yang diinformasikan. Untuk mendapatkan informasi terkini pramuwisata harus senantiasa memperbaharuinya dengan selalu mengikuti perkembangannya melalui sarana-sarana yang tersedia.Beberapa informasi yang sering mengalami perubahan dan perlu mendapat perhatian utama untuk dilakukan pembaharuan antara lain kurs mata uang, tanggal, waktu, data, statistik, temperatur udara, kondisi politik, dan lain-lain.Sarana yang dapat dipergunakan untuk memperbaharui informasi, antara lain sebagai berikut:1. Mengikuti seminar, kursus singkat, pelatihan-pelatihan, talk show2. Membaca, baik dalam bentuk buku panduan, artikel, majalah dan surat kabar, brosur, maupun media cetak yang lain3. Mengunjungi situs internet4. Melibatkan diri dalam kegiatan organisasi profesi5. Mengunjungi pameran-pameran6. Mengunjungi dan mendengarkan informasi dari personel perusahaan perjalanan, hotel, restoran, transportasi, objek dan atraksi wisata maupun juga wisatawanTeknik Berbicara:Berbicara bagi seorang pramuwisata adalah suatu seni penyampaian informasi yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi yang mendengarkannya. Dilihat dari cara penyampaiannya maka bahasa yang digunakan dalam berbicara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:1. Bahasa Lisan: Yaitu berbicara dengan menggunakan lisan sebagai sarananya. Informasi disampaikan melalui simbol-simbol suara saja, akan tetapi berbicara juga merupakan seni, yang menarik dan dapat membangkitkan minat wisatawan untuk menikmati informasi yang disampaikan. Unsur-unsur yang harus dikuasai agar dapat berbicara dengan bahasa lisan secara baik adalah: (kosa kata, tata bahasa dan teknik suara)Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan antara lain:11. Berbicara pada waktu yang tepat12. Tunjukan kesan ramah selama berbicara13. Hindari penggunaan bahasa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut dijadikan sebagai materi pemanduan14. Bersikap dengan baik selama berbicara15. Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis2. Bahasa Tubuh: Menurut keterangan para ahli bahwa dalam ketrampilan berkomunikasi apa yang kita katakan pentingnya hanyalah 7%, bagaimana kita mengatakan 38% dan bahasa tubuh pentingnya adalah 55% (Peter Thomson,1997:57). Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya pendengar lebih percaya terhadap apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar, dan bahasa tubuh adalah kenyataan yang mereka lihat pada saat informasi diterima. Unsur-unsur bahasa tubuh meliputi : (penampilan, gerakan tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata)

Pelayanan TransferTransfer adalah kegiatan perpindahan wisatawan dari satu tempat ke tempat lain. Tempat-tempat yang dimaksud dapat berupa airport, pelabuhan, terminal maupun hotel. Dilihat dari asal dan tujuan perpindahan tersebut maka transfer dapat dibedakan menjadi:1. Transfer in atau Arrival Transfer: Adalah kegiatan penjemputan tamu dari tempat kedatangan (airport, pelabuhan atau terminal) untuk dibawa dan melakukan check in di suatu hotel2. Transfer out atau Departure Transfer: Adalah kegiatan pengantaran tamu dari hotel ke tempat keberangkatan (airport, pelabuhan atau terminal) untuk kembali ke tempat asal atau melanjutkan perjalanan ketempat lain3. Transfer Hotel: Adalah kegiatan pengantaran kepindahan tamu dari hotel yang satu ke hotel yang lain karena sebab-sebab tertentu baik atas permintaan tamu sendiri atau keinginan pihak hotel4. Intercity Transfer: Adalah kegiatan pengantaran tamu dari satu kota ke kota lain. Adakalanya dalam perjalanan selama transfer tersebut diselingi dengan kegiatan tur.Pelayanan TourTour atau wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatant ersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. (Undang-undang Nomor 9 thn 1990, tentang Kepariwisataan).Tur yang dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam disebut ekskursi, sedangkan yang lebih dari 24 jam diistilahkan dengan wisata paket. Wisata paket pada dasarnya adalah rangkaian dari beberapa eksekursi.Rincian tugas yang harus dilakukan pramuwisata sebelum tur dilaksanakan adalah sebagai berikut:6. Teliti guide order, terutama tentang nama wisatawan atau rombongan, jumlah, nama hotel dan nomor kamar, pesawat dan nomer penerbangan, perkiraan waktu keberangkatan7. Hubungi pengemudi dan cek kesiapan kendaraan8. Siapkan uang yang diperlukan untuk keperluan tour9. Pastikan segala perlengkapan telah siap sebelum berangkat10. Perkirakan waktu berangkat yang sesuai dengan EDT sehingga tidak terjadi keterlambatanPelaporanSetelah semua rangkaian kegiatan tur dilaksanakan maka pramuwisata harus melaporkan seluruh kegiatannya kepada perusahaan perjalanan yang memberinya tugas pemanduan. Laporan ini akan bermanfaat baik bagi pramuwisata sendiri maupun bagi perusahaan perjalanan yang mempekerjakannya. Bagi pramuwisata laporan dapat dipakai sebagai dasar untuk menuntut hak atas pekerjaan yang telah dilakukan serta alat evaluasi bagi pelaksanaan tugas berikutnya. Sedangkan bagi perusahaan, laporan ini bermanfaat sebagai alat kontrol penyelenggaraan wisata serta untuk mengindikasi hal-hal penting sebagai masukan untuk penyelenggaraan tur yang lebih baik di masa yang akan datang. Ada dua hal yang perlu dilaporkan oleh pramuwisata yaitu laporan kegiatan dan laporan keuangan.

Penanganan masalahItinerary yang telah disusun sebelum tut dilaksanakan adalah sebuah rencana yang diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang disebutkan didalamnya, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya penyimpangan atas program tersebut.Penyimpanan dapat terjadi karena kondisi yang berada di luar jangkauan manusia seperti banjir, kerusuhan massa. Kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan tur tidak dapat dilaksanakan sebagaimana direncanakan. Penyimpangan dapat pula terjadi karena unsur kesengajaan baik oleh wisatawan sendiri maupun oleh pramuwisata.Adapun cara menangani masalah tersebut adalah sebagai berikut:3. Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia maka pramuwisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan wisatawan atau tour leader serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan4. Apabila penyimpangan terjadi karena unsur kesengajaan maka harus dijelaskan alasannya serta kompensasi atas penyimpangan. Jika hal tersebut atas permintaan wisatawan maka tidak merupakan keharusan bagi pramuwisata untuk memberikan kompensasi atas penyimpangan yang dilakukan.Hal penting yang perlu diingat oleh pramuwisata bahwa untuk setiap keputusan alternatif yang diambil dalam menyelesaikan penyimpangan pelayanan harus didukung dengan bukti tertulis yang disetujui oleh bersama antara pramuwisata dan wisatawan

Kehilangan:Kehilangan dapat berupa kehilangan barang maupun kehilangan peserta wisatawan. Kehilangan barang dapat berupa barang bawaan, paspor, uang, tiket perjalanan. Kehilangan dapat terjadi di airport, terminal atau pelabuhan, hotel, atau di tempat-tempat lain.Bentuk bantuan yang diberikan oleh pramuwisata tergantung dari tempat kejadian kehilangan. Kehilangan yang terjadi di airport menuntut pramuwisata lebih aktif memberikan bantuan pencarian dibandingkan dengan kehilangandi hotel karena hotel telah memiliki prosedur sendiri atas kasus kehilangan.

Kecelakaan: Apabila dalam perjalanan terjadi kecelakaan maka hal-hal yang perlu dilakukan oleh pramuwisata, antara lain:1. Memberikan pertolongan pertama kepada wisatawan yang mengalami luka ringan2. Mengantarkan wisatawan ke puskesmas atau ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan3. Memberikan keterangan yang diperlukan oleh pihak kepolisian atas kejadian kecalakaan tersebut.Dalam hal ini sudah barang tentu diperlukan biaya untuk penyelesaikan pengobatan di puskesmas atau ke rumah sakit, sehingga pramuwisata harus mengkomunikasikannya kepada perusahaan yang mempekerjakannya untuk penyelesaian lebih lanjut

Sakit atau MeninggalBagi wisatawan yang menderita penyakit tertentu maka sebelum tour berlangsung diinformasikan untuk membawa obat pribadi yang diperlukan selama tour. Akan tetapi pramuwisata harus menyiapkan obat-obat tertentu untuk memberikan pertolongan sementara jika wisatawan mengalami sakit di perjalanan. Obat-obatan yang dapat dibawa antara lain: paracetamol, aspirin, anti alergi dan lain-lain.Seandainya wisatawan sakit di perjalanan maka:1. Tanyakan apakah yang bersangkutan membawa atau harus minim obat tertentu untuk meredakan sakitnya2. Berikan pertolongan pertama semampunya3. Jika perlu berikan obat-obatan yang dapat dikonsumsi secara umum untuk sakit tertentu misalnya influensa, panas, alergi4. Apabila sakitnya tidak dapat ditangani maka rujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat5. Laporkan ke perusahaanApabila sakitnya terjadi di hotel, maka pihak hotel akan menanganinya dengan memberikan pertolongan pertama, memanggil dokter atau apabila parah maka hotel akan merujuknya ke rumah sakit.Jika wisatawan meninggal maka:1. Buat peserta lain agar tidak panik2. Panggil ambulance dan kirim ke rumah sakit. Jika memanggil ambulance tidak mungkin maka gunakan kendaraan tur3. Rundingkan dengan wisatawan atau tur leader untuk kegiatan berikutnya, dilanjutkan atau tidak4. Laporkan ke perusahaan.

Keluhan WisatawanKeluhan wisatawan tidak terbatas pada pelaksanaan panduan seorang pramuwisata, aka tetapi menyangkut kesuluruhan fasilitas dan pelayanan yang didapat selama melakukan tur dan pramuwisata harus dapat menanganinya secara profesional.Untuk dapat menangani keluhan secara profesional, maka harus diketahui terlebih dahulu jenis keluhan tersebut. Pada dasarnya keluhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:1. Keluhan Sejati: Adalah keluhan yang timbul karena kondisi fasilitas dan pelayanan berdasarkan standar umum tidak memuaskan arau tidak sesuai dengan perjanjian sebelumnya2. Keluhan biasa: Adalah keluhan yang timbul karena pengaruh cara pandang wisatawan terhadap fasilitas atau pelayanan yang diterima. Dalam hal ini antara wisatawan yang satu dengan yang lain mungkin saja berbeda penilaiannya terhadap fasilitas atau pelayanan yang sama.Apapun jenis keluhannya, pramuwisata harus dapat menangani secara arif dan bijaksana dengan menggunakan prinsip-prinsip: (mendengarkan, memahami, meneliti, menangani, minta maaf)Setiap keluhan yang terjadi seharusnya dilaporkan secara tertulis kepada perusahaan yang akan bermanfaat bagi perbaikan pelayanan dan mengantisipasi munculnya keluhan yang sama di masa yang akan datang. Secara sedarhana laporan tersebut dapat dibuat dengan menggunakan blanko pada contoh berikutMenjadi seorang pramuwisata yang profesional bukanlah hal yang mudah, namun tidaklah mustahil untuk dilakukan. Profesionalisme itu merupakan akumulasi dari semua unsur yang seharusnya dimiliki oleh seorang pramuwisata. Unsur itu berupa modal dasar yang ada dalam dirinya sendiri yang dapat membangkitkan semangat untuk tangap terhadap lingkungan di luar dirinya, yaitu wisatawan dan kegiatan yang dilakukan.

http://cyberlawncrime.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-kode-etik-dan-fungsi.html, ditulis oleh Dewi Nurbaiti. 2013Pengertian Etika, Kode Etik dan Fungsi Kode Etik Profesi Create by Dewi Nurbaiti

Pengertian EtikaDari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang bearti adat istiadat/ kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diartikan sebagai kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai yang mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.

Pengertian Profesi Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.

Pengertian Etika ProfesiEtika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.

Pengertian Kode Etikkode etik profesimerupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesionalFungsi Kode Etik ProfesiKode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:a) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral, sanksisosial, dijauhi, di-banned dari pekerjaannya, bahkan mungkin dicopot dari jabatannya

http://lilimnova.blogspot.in/2013/02/pramuwisata.html, ditulis oleh Lilim Nova. 2013PRAMUWISATAPengertian Pramuwisata 1.Pramuwisata adalah profesi di bidang kepariwisataan. Pramuwisata disebut juga Pemandu Wisata atau Tour Guide.2.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pramuwisata adalah petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yang diperlukan wisatawan.Tugas Pramuwisata1. Mengantar wisatawan, baik perorangan maupun rombongan (group).2. Memberikan penjelasan/ informasi tentang :a) Rencana perjalanan wisatab) Objek dan daya tarik wisata maupun atraksi wisata.c) Peraturan yang berlaku dalam hal dokumen perjalanan.3. Memberikan petunjuk dan penjelasan mengenai :a) Obyek wisatab) Tempat-tempat bersejarahc) Museumd) Budaya e) Obyek wisata lainnya4. Membantu wisatawan dalam hal Cara mengatur barang-barang bawaan, mengirim pesanan,menawar harga cinderamata.5. Memberikan pengarahan dalam hal mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku / ditetapkan oleh Imigarasi,Bea cukai ,Karantina ,Otorita Bandar Udara , Pelabuhan laut / Fery,Objek-objek wisata.6. Membantu wisatawan yang mengalami, sakit, kecelakaan, kehilangan, kecurian dan musibah lainnya.

Tanggung Jawab Pramuwisata1. Menjamin kepuasan berlibur semua tamu secara keseluruhan.2. Menjamin tour terlaksana sesuai yang dipromosikan.3. Memberikan serangkaian informasi pada tamu.4. Merekonfirmasi / memesan komponen acara tour yang wajib.5. Bekerjasama dengan pegawai Biro Perjalanan dan Pariwisata untuk menjamin suksesnya tour.6. Memimpin pengantaran kedatangan dan keberangkatan dari tempat penginapan (check in / out).7. Menyediakan meja beserta pegawai untuk pelayanan tamu.8. Menyelenggarakan serangkaian tour termasuk tour setengah hari / sehari penuh, tour malam, tempat-tempat menarik dan tour khusus.9. Menjual jenis-jenis tour optional yang diharapkan.10. Mengurus masalah-masalah dasar tour (misalnya kehilangan / pencurian barang milik tamu / sakit) dan keadaan darurat.11. Menyempurnakan laporan-laporan dan menyimpan data-data yang tepat.

Pembagian Pramuwisata (Berdasarkan Tugasnya Masing -Masing) Pramuwisata tetap Pramuwista lepas dan pramuwisata tour Pramuwista lokal atau pramuwisata khusus/ahli Pramuwisata perorangan Pramuwisata kelompok/rombongan Pramuwisata domestic Pramuwisata untuk wisatawan asing.

Definisi Aktivitas Kerja Sehari-hari Pramuwisata Berdasarkan Tugas Masing-masing :1. Pramuwisata TetapSeseorang yang bekerja pada sebuah Biro Perjalanan sebagai anggota staf tetap dan digaji setiap bulannya. Memandu atau memimpin tour, transfer kedatangan / keberangkatan, tour dalam kota, tour dalam negeri, tour keluar negeri, tour melalui darat dan darmawisata.2. Pramuwisata LepasSeseorang yang bekerja pada sebuah Biro Perjalanan untuk sementara atau paruh waktu, dan dia dapat bekerja juga untuk organisasi lain. Umumnya dibayar untuk setiap pekerjaan yang dilakukannya. Memandu atau memimpin transfer kedatangan /keberangkatan, tour-tour dalam kota, tour-tour dalam negeri,tour-tour keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata.

3. Pramuwisata SeseorangPramuwisata Seseorang yang memandu para turis selama berlangsungnya tur. Memandu atau memimpin tour-tour dalam kota, tour-tour dalam negeri,tour-tour keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata.4. Pramuwisata LokalPramuwisata Lokal atau Pramuwisata Khusus/Ahli Seseorang yang bekerja pada sebuah obyek wisata. Memandu turis yang datang di obyek wisata, tempat dia bekerja.5. Pramuwisata PeroranganSeseorang yang memandu tour-tour untuk perorangan. Memandu atau memimpin transfer kedatangan/keberangkatan, tour-tour dalam kota, tour-tour dalam negeri, tour- tour keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata khususnya untuk perorangan.6. Pramuwisata Rombongan/ KelompokSeseorang yang memimpin tour-tour dalam negeri. Melakukan tour atau menanganitransfer kedatangan/keberangkatan, tour dalam kota, tour-tour dalam negeri,tour-tour keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata khusus bagi rombongan / kelompok.7. Pramuwisata DomestikSeseorang yang memimpin tour-tour dalam negeri. Memimpin atau menangani transfer kedatangan/keberangkatan, tur-tur dalam kota, tour-tour keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata khususnya untuk turis domestik8. Pramuwisata Untuk Turis asingSeseorang yang memimpin turis-turis asing. Memimpin atau menangani transfer kedatangan/keberangkatan, tour dalam kota, tour-tour dalam negeri, tour-tour keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata khususnya untuk turis Indonesia.Fungsi Pramuwisata Dalam melaksanakan tugasnya selama di perjalanan bersama wisatawan, pramuwisata berfungsi untuk :1. Membimbing perjalanan bersama wisatawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pramuwisata .2. Memberikan penerangan mengenai perjalanan secara keseluruhan,khususnya mengenai objek-objek wisata yang dikunjungi.3. Memperkenalkan hal-hal yang dirasakan baru bagi wisatawan atau sesuai dengan hal-hal yang perlu diketahui serta dijumpai selama perjalanan bagi wisatawan yang sedang dibimbing perjalanannya.4. Memberikan saran kepada wisatawan untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang mungkin timbul yang ada sangkut pautnya dengan perjalanan yang sedang dibimbing.

Gunanya Peran Pramuwisata Bagi Tamu : Kepastian tamu akan terlaksananya liburan dengan sukses sesuai yang dijadwalkan. Tamu bebas dari segala tanggung jawab yang berhubungan dengan penyelenggaraan tour/liburannya. Kesenangan tamu ditingkatkan melalui pelayanan dan informasi yang diberikan. Resiko keselamatan dan keamanan para tamu berkurang dengan hadirnya pramuwisata.Diposkan oleh Lilim Nova di 01.22http://lilimnova.blogspot.in/2013/02/pramuwisata.html

20