Makalah Teori Dick and Carey
-
Upload
novvie-lope-cat -
Category
Documents
-
view
498 -
download
49
description
Transcript of Makalah Teori Dick and Carey
TEORI MODEL PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DICK
AND CAREY DAN ANALISIS SKRIPSI
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Biologiyang dibimbing oleh Dra. Sunarmi M.Pd.
Kelompok 5Aqidatul Izza 130341614789Astrid Amalia Hapsari Putri 130341603390M.Faris Alfi Azhar 130341614812Novi Wulandari 130341614356Uswatun Khasanah 130341614803
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
November 2015
1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ....................................................................................... 13
Gambar 2 ....................................................................................... 13
Gambar 3 ....................................................................................... 14
Gambar 4 ........................................................................................ 15
Gambar 5 ......................................................................................... 15
Gambar 6 ......................................................................................... 16
2
DAFTAR ISI
Daftar gambar ............................................................................... 2
Daftar isi ......................................................................................... 3
Pendahuluan
Latar Belakang ............................................................................
Rumusan Masalah .......................................................................
Tujuan. .........................................................................................
Kajian Pustaka
Pengertian Model Pengembangan Desain Pembelajaran Dick
dan Carey ....................................................................................
Langkah-langkah Utama dari Model Desain Sistem
Pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dan Carey .............
Analisis Skripsi
Prosedur Pengembangan.............................................................
Analisa Data................................................................................
Hasil ............................................................................................
3
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian model pengembangan desain pembelajaran
Dick dan Carey
2. Bagaimana langkah-langkah model pengembangan desain
pembelajaran Dick dan Carey
3. Bagaiamana kesesuaian pengembangan multimedia interaktif pada
skripsi berjudul Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif
untuk Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Manusia di
SMPN 1 Gondang Tulungagung dengan model pengembangan Borg
and Gall ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian model pengembangan desain
pembelajaran Dick dan Carey
2. Untuk mengetahui langkah-langkah model pengembangan desain
pembelajaran Dick dan Carey
3. Untuk mengetahui kesesuaian pengembangan multimedia interaktif
pada skripsi berjudul Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Interaktif untuk Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sistem Pernapasan
Manusia di SMPN 1 Gondang Tulungagung dengan model
pengembangan Borg and Gall
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Model Pengembangan Desain Pembelajaran Dick dan Carey
Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dan Carey
(2005) telah lama digunakan untuk menciptakan program pembelajaran yang
efektif, efisien, dan menarik. Model yang dikembangkan didasarkan pada
penggunaan pendekatan sistem atau system approach terhadap komponen-
komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Model ini terdiri atas beberapa
komponen dan subkomponen yang perlu dilakukan untuk membuat rancangan
aktivitas yang lebih besar (Pribadi, 2010). Model sistem pembelajaran yang
dikembangkan oleh Dick dkk terdiri atas beberapa komponen yang perlu
dilakukan untuk membuat rancangan aktivitas pembelajaran yang lebih
besar. Dick dan Carey memasukan unsur kognitif dan behavioristik yang
menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan.
B. Langkah-langkah Utama dari Model Desain Sistem Pembelajaran yang
dikemukakan oleh Dick dan Carey
Implementasi model desain sistem pembelajaran ini memerlukan proses yang
sistematis yang menyeluruh. Hal ini dipelukan untuk dapat menciptakan desain
sistem pembelajaran yang mampu digunakan secara optimal dalam
mengatasi masalah-masalah pembelajaran.
Menurut Pribadi (2010) komponen-komponen sekaligus langkah-langkah utama
dari model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dan Carey
yang terdiri atas:
1. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran hal yang perlu dilakukan dalam
kegiatan ini adalah menentukan kemampuan atau kompetensi yang perlu dimiliki
oleh siswa setelah menempuh program pembelajaran. Hal ini diistilahkan dengan
tujuan pembelajaran atau instructional goal. Rumusan tujuan pembelajaran dapat
dikembangkan baik dari rumusan tujuan pembelajaran yang sudah ada pada
silabus maupun dari hasil analisys kinerja atau performance analysis. Rumusan
5
tujuan pembelajaran dapat dihasilkan melalui proses anayisis kebutuhan atau need
analysis dan penglaman-pengalaman tentang kesulitan-kesulitan yang diahadapi
oleh siswa.Selain itu tujuan pembelajaran dapat juga dirumuskan dengan
menggunakan analisis tentang cara seseorang melakukan tugas atau pekerjaan
yang spesifik dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melakukan
tugas dan pekerjaan tersebut, atau istilah ini disebut dengan istilah analisis tugas .
2. Melakukan Analisis Instruksional
Setelah melakukan identifikasi tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya
adalah analysisi instruksional, yaitu sebuah proses proses yang digunakan untuk
menentukan keterampilan dan pengetahuan relevan dan diperlukan oleh siswa
untuk mencapai kompetensi atas tujuan pembelajaran. Dalam melakukan analisis
instruksional beberapa langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi
kompetensi berupa pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan
sikap (afektif) yang perlu dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran.
3. Analisis Siswa dan Konteks
Dalam model Dick dan Carry analisis terhadap siswa yang akan belajar
dan konteks pembelajaran. Kedua langkah ini dapat dilakukan secara bersama-
sama atau paralel. Analisis konteks meliputi kondisi-kondisi terkait dengan
keterampilan yang dipelajari oleh siswa dan situasi yang terkait dengan tugas yang
dihadapi oleh siswa untuk menerapkan keterampilan yang dipelajari. Analisis
terhadap karakteristik siswa meliputi kemampuan actual yang yang dimiliki oleh
siswa, gaya belajar (learning styles), dan sikap terhadap aktivitas belajar.
Identifikasi yang akurat tentang karakteristik siswa yang akan belajar dapat
membantu perancang program pembelajaran dalam memilih dan
menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
4. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus
Berdasarkan analisis instruksional, seorang perancang desain sistem
pembelajaran perlu mengembangkan kompetensi atau tujuan pembelajaran
spesifik (instructional objectives) yang perlu dikuasai oleh siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang bersifat umum (instructional goal). Dalam merumuskan
6
tujuan pembelajaran yang bersifat berspesifik, ada beberapa hal yang perlu
mendapatkan perhatian:
a) Menentukan pengetahuan keterampilan yang perlu dimiliki oleh siswa
setelah menepuh proses pembelajaran.
b) Kondisi yang dieprlukan agar siswa dapat melakukan unjuk kemampuan
dari pengetahuan yang telah dipelajari
c) Indikator atau kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan
keberhasilan siswa dalam menempuh proses pembelajaran.
5. Mengembangkan Instrumen Penelitian
Berdasarkan tujuan kompetensi khusus yang telah dirumuskan,langkah
selanjutnya adalah mengembangkan alat atau instrumem penilaian yang mampu
mengukur pencapaian hasil belajar siswa, hal ini dikenal dengan istilah evaluasi
hasil belajar.
Hal yang penting dalam menentukan instrument evaluasi yang akan
digunakan adalah instrument harus dapat mengukur performance siswa dalam
mencapau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan
aktivitas pembelajaran yaitu aktifitas pra-pembelajaran, penyajian materi
pembelajara, dan aktivitas tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran. Penentu
strategi pembelajaran harus didasarkan pada faktor-faktor berikut:
a) Teori terbaru tentang aktifitas pembelajaran
b) Penelitian tentang hasil belajar
c) Karekteristik media pembelajaran yang akan digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran
d) Materi atau substansi yang perlu dipelajari oleh siswa
e) Karakterisitik siswa yang akan terlibat dalam kegiatan pembelajaran
7. Penggunaan Bahan Ajar
Istilah bahan ajar sama dengan media pembelajaran, yaitu sesuatu yang dapat
membawa informasi dan pesan dari sumber belajar kepada siswa, bahan ajar yang
dapat digunakan adalah buku teks, buku panduan, modul, program audio video,
7
bahan ajar berbasis computer, program multimedia, dan bahan ajar yang
digunakan pada sistem pendidikan jarak jauh.
8. Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Formatif
Istilah bahan ajar sama dengan media pembelajaran, yaitu sesuatu yang
dapat membawa informasi dan pesan dari sumber belajar kepada siswa, bahan ajar
yang dapat digunakan adalah buku teks, buku panduan, modul, program audio
video, bahan ajar berbasis computer, program multimedia, dan bahan ajar yang
digunakan pada sistem pendidikan jarak jauh.
9. Melakukan Revisi Terhadap Program Pembelajaran
Langkah terakhir dari proses desain adalah melakukan revisi terhadap draf
program pembelajaran. Data yang diperoleh dari prosedur evaluasi foramtif
dirangkum dan ditafsirkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki
oleh program pembelajaran, evaluasi tidak hanya dilakukan pada draf program
pembelajaran saja, tetapi juga pada aspek-aspek desain sistem pembelajaran yang
digunakan dalam program, seperti analisis instruksional, entry behavior dan
karakteristik siswa. Prosedur evaluasi formatif perlu dilakukan pada semua aspek
program pembelajaran dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas program tersebut.
10. Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Sumatif
Evaluasi merupakan jenis evaluasi yang berbeda dengan evaluasi formatif.
Evaluasi ini dianggap puncak dalam aktifitas desain pembelajaran yang
dikemukakan oleh Dick dan Carrey. Evaluasi sumatif dilakukan setelah program
selesai dievaluasi secara formatif dan direvisi sesuai dengan standar yan
digunakan oleh perancang. Evaluasi sumatif tidak melibatkan perancang program,
tetapi melibatkan penilai independen. Hal ini merupakan satu alasan untuk
menyatakan bahwa evaluasi sumatif tidak tergolong kedalam proses desain sistem
pembelajaran. Langkah desain pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dan
Carrey merupakan sebuah prosedur yang menggunakan pendekatan sistem dalam
mendesain sebuah program pembelajaran. Setiap langkah dalam desain
pembelajaran memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
8
BAB III
ANALISIS SKRIPSI
Penulis : Umar Kadafi
Judul Skrips : Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif
untuk Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sistem Pernapasan
Manusia di SMPN 1 Gondang Tulungagung
Tahun : 2013
Jurusan : Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang
Pembimbing skripsi :
1. Dr. Endang Suarsini, M. Ked
2. Dr. Ummie Lestari,M.Si
A. Prosedur Pengembangan
Pada skripsi yang berjudul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Interaktif untuk Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Manusia di
SMPN 1 Gondang Tulungagung” menggunakan prosedur pengembangan dengan
model Borg and Gall. Menurut Sukmadinata (2009), Borg and Gall
mendefinisikan penelitian dan pengembangan sebagai suatu usaha untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
penelitian. Tahap pengembangan Borg and Gall sebagai berikut :
1. Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei)
2. Melakukan perencanaan pengembangan
3. Mengembangkan desan/produk awal
4. Melakukan uji validasi lapangan tahap awal
5. Melakukan revisi hasil uji validasi tahap awal
6. Melakukan uji validasi lapangan utama
7. Melakukan uji lapangan operasional
8. Melakukan revisi hasil produk operasional
9. Melakukan revisi produk akhir
10. Mendesiminasi dan implementasi produk akhir
Prosedur penilaian dan pengembangan bukanlah merupakan suatu prosedur
yang baku dalam sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan
9
bahwa setiap pengembang tentu saja dapat memilih dan menentukan langkah-
langkah yang paling tepay bagi peneliti dengan mempertimbankan kondisi yang
dihadapi dalam proses pengembangan (Ardhana, 2002). Pada skripsi ini hanya
meggunakan 7 tahap Borg and Gall dalam penelitian pengembangan dan 1 tahap
tambahan dari peneliti yaitu :
1. Riset dan pengumpulan informasi termasuk mengkaji pustaka dan
observasi
2. Perencanaan bentuk pengembangan multimedia pembelajaran interaktif
3. Mengembangkan produk multiedia sesuai perencanaan
4. Validasi para ahli dengan menggunakan 1 ahli media dan 2 ahli materi
5. Revisi rancangan produk berdasarkan evaluasi para ahli (hasil rancangan
berupa produk awal)
6. Validasi siswa yang terdiri dari 15 siswa, uji validasi ini menggunakan
kuesioner kemudian di analisis
7. Revisi produk berdasarkan evaluasi dari siswa
8. Uji coba kelayakan produk dilakukan dalam pembelajaran melalui
pemberian pretest dan posttest
Langkah – langkah pengembangan yang dilakukan oleh peneliti dalam skripsi
ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Kebutuhan Multimedia Pembelajaran
Pada skripsi ini, langkah awal yang dilakukan peneliti untuk
mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif adalah dengan menganalisis
kebutuhan multimedia pembelajaran yang termasuk dalam tahap prasurvei.
Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara
kepada siswa dan guru Biologi SMPN 1 Gondang Tulungagung tentang materi
sistem pernapasan manusia. Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk
mengetahui media yang selama ini digunakan dalam pembelajaran dan mendapat
masukan mengenai media yang selama ini digunakan sehingga dapat diketahui
media yang tepat untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran materi sistem
pernapasan manusia. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti,
menunjukkan hasil yaitu 100% siswa mengatakan bahwa guru mengajar hanya
10
menggunakan media torso dan gambar. Selain itu 100% siswa setuju apabila guru
mengajar biologi dengan menggunakan media interaktif. Selain melakukan
observasi ke siswa, peneliti juga melakukan observasi pada guru IPA Biologi
SMPN 1 Gondang yang menunjukkan bahwa guru mengjar sistem pernapasan
hanya menggunakan LKS, media gambar dan torso. Sehingga, sebagian besar
siswa mengalami kesulitan belajar terutama kesulitan dalam memahami
pernapasan dada dan perut. Selama ini, guru sudah mengetahui bahwa media
pembelajaran sangat penting, namun guru masih mengalami kesulitan untuk
membuat mulimedia pembelajaran serta fasilitas LCD yang masih kurang
memadai di sekolah
2. Perencanaan Media untuk Mata Pelajaran Sistem Pernapasan
Tahap selanjutnya yaitu perencanaan media pengembangan multimedia
interaktif. Perencanaan media yang digunakan untuk materi sistem pernapasan ini
adalah jabaran materi dan storyboard multimedia pembelajran interaktif . Jabaran
materi disajikan untuk mendeskripsikan materi, memfokuskan materi, dan
mempermudah peneliti menyusun materi yang disajikan dalam Tabel 1
Tabel 1 Jabaran Materi
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pembelajaran
Memahami
berbagi sistem
dalam kehidupan
manusia
1.5
Mendeskripsikan
sistem pernapasan
manusia dan
hubungannya
dengan kesehatan,
1. Membedakan
pengertian
bernapas dan
respirasi
2. Menjelaskan
alat-alat
pernapasan pada
manusia
3 Menjelaskan
proses pernapasan
pada manusia
4. Menjelaskan
Pengertian
pernapasan,
mendeskripsikan
organ pernapasan
dan kelainan
penyakit, volume
pernapasan,
proses
pernapasan,
pernapsan dada
dan pernapasan
11
macam volume
udara pernapasan
5. Menjelaskan
mekanisme
pertukaran gas
oksigen dan
karbondioksida
6.Mengidentifikasi
kelainan dan
penyakit yang
terjadi pada sistem
pernapasan
perut
Sedangkan storyboard merupakan kerangka awal dari desain media yang
dikembangkan. Storyboard ini berisi rancangan tampilan-tampilan (layout) yang
ada dalam multimedia interaktif. Pembuatan storyboard ini sangat penting
dilakukan sebagai desain awal dari pembuatan media interaktif
3. Pengembangan produk
Setelah tahap perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
multimedia yang merupakan tahap pengembangan produk. Pembuatan multimedia
interaktif pembelajaran ini menggunakan perangkat lunak (software) diantaranya
Autoplay Media Studio 8 yaitu software untuk template utama. Power point
digunakan untuk membuat animasi sederhana,Ulead Movie Edit Profesional yaitu
salah satu jenis perangkat lunak yang berfungsi sebagai editing video ,
suara ,converting beserta rendering file yang selanjutnya bisa dipadukan dengan
program lain. Format factory digunakan untuk merubah format ekstensi dari
video.Proses pengambilan video pada multimedia pembelajaran dengan 2 cara
yaitu pertama dengan menggunakan hp smartphone dan kedua video diambil dari
website www.youtube.com.Proses pengambilan gambar dilakukan dengan 2 cara
yaitu pertama diambil dari smartphone 5 megapixel kedua gambar diambil dari
internet ebagai perbandingan.
12
4. Uji Validitas (Ahli Media dan Ahli Materi )
Pada uji validasi, dilaksanakan validasi desain media untuk menilai desain
media dan validasi materi untuk menilai materi sudah sesuai dengan kurikulum
atau tidak. Dalam penelitian ini validasi produk dilakukan oleh orang yang ahli
dalam bidang Informatika yaitu dosen PTI Universitas Negeri Malang. Validasi
materi dilakukan oleh ahli materi yaitu dosen biologi FMIPA UM. Validasi
dilakukan dengan mengisi angket,sehingga diperoleh data bagian yang harus
diperbaiki. Dari validasi ini diperoleh data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuanitatif diperoleh dari hitungan nilai pada angket,jika masih kurang maka
produk akan direvisi.Sedangkan daa kualitatif yaitu penilaian tentang media
berupa kritik dan saran dari validator
5. Revisi 1
Setelah dilaukan uji validitas langkah selanjutnya adalah revisi rancangan
produk berdasarkan evaluasi para ahli. Revisi pertama ini bertujuan untuk
menambahkan atau memperbaiki bagian yang dirasa kurang pada multimedia
interaktif pembelajaran berdasarkan validitas dari para ahli.
6. Uji Validasi Siswa
Pada tahap ini uji validasi siswa digunakan untuk mengetahui tingkat
kelayakan multimedia pembelajaran interaktif. Dalam skripsi ini uji validitas
siswa dilakukan dengan cara mempresentasikan multimedia kepada siswa.
Selanjutnya diberikan angket kepada 15 siswa kelas VIII SMPN 1 Gondang,
Tulungagung.
7. Revisi 2
Dari hasil validasi siswa, diperoleh respon dari angket yang telah divalidasi
dengan cara penilaian multimedia pembelajaran interaktif oleh siswa. Jika
terdapat fitur yang dirasa kurang oleh siswa, peneliti bisa segera menambahkan
atau merevisi bagian tersebut.
8. Uji Coba Kelayakan Produk
13
Pelaksanaan uji coba kelayakan produk dilakukan dengan melaksanakan
pretest dan posttest kepada siswa. Pretest diberikan kepada siswa sebelum
pembelajaran, sedangkan postest diberikan setelah kegiatan pembelajaran
menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Melalui hasil posttest dan
pretest akan diketahui efektivitas penggunaan multimedia interaktif tersebut.
Berdasarkan tahapan – tahapan yang telah dilakukan peneliti dalam skripsi
ini, menurut kami sudah sesusai dengan teori model pengembangan Borg and Gall
karena pada tahapannya terdapat langkah pengembangan produk dan validasi.
Validasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah validasi produk yaitu validasi
materi dan media serta validasi oleh siswa.
B. Analisis Data
Teknik Analisis Data
Dalam skripsi ini teknik analisis data yang digunakan adalah statistika
deskriptif yang digunakan untuk menentukan kesesuaian multimedia
pembelajaran dengan teori pengembangan multimedia pembelajaran interaktif dan
valid tidaknya suatu media untuk digunakan. Seteleh melakukan analisis, hasil
analisis dicocokkan dengan kriteria validitas. Suatu media dinyatakan valid/layak
untuk digunakan apabila kriterianya diatas 75,01%.
C. Hasil
1. Penyajian Data
Multimedia pembelajaran interaktif merupakan media pembelajaran yang
berbasis media interatif yang dapat berjalan di perangkat desktop.
a. Desain Interface
Desain interface multimedia pembelajaran interaktif yang didesain
oleh Umar Kadafi disajikan dengan warna latar yang tidak kontras yaitu
berwarna biru dengan tujuan agar siswa tidak jenuh seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1. Dibagian awal tersebut terdapat beberapa
menu seperti kompetensi, tujuan, materi, evaluasi, dan profil
14
pengembang, beberapa tombol (home dan exit), logo semboyan UM,
nama penyusun serta judul “media interaktif”
Gambar 1. Desain Interface Multimedia Pembelajaran Interaktif
b. Fitur Media Pembelajaran Interaktif
1) Kompetensi
Fitur kompetensi ini berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2. Berikut SK dan KDnya.
Standar Kompetensi (SK)
1. Memahami berbagai system dalam kehidupan manusia
MKompetensi Dasar (KD)
1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.
2) Tujuan
15
Gambar 2. Tampilan Kompetensi
Fitur tujuan seperti pada gambar 3 menampilkan tujuan pembelajaran dari
kompetensi . Tujuan pembelajaran antara lain:
1. Menjelaskan pengertian pernapasan (respirasi)
2. Membedakan pernapasan eksternal dan pernapasan internal
3. Menyebutkan alat-alat pernapasan pada manusia
4. Menjelaskan karakteristik dan fungsi alat pernapasan pada manusia
5. Mengamati bagian-bagian alat pernapasan pada manusia
6. Menjelaskan proses pernapasan yang terjadi di dalam tubuh manusia
7. Membedakan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan
8. Menjelaskan mekanisme pernapasan dada pada manusia
9. Menjelaskan mekanisme pernapasan perut pada manusia
10. Menjelaskan pengertian volume paru-paru
11. Membedakan volume total, volume tidal, dan volume residu dari
udara pernapasan manusia
12. Menjelaskan proses pertukaran oksigen dan karbondioksida selama
proses pernapasan
Gambar 3. Tampilan Tujuan Pembelajaran
3) Materi
Fitur ini menampilkan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan
kompetensi dan tujuan yang ingin dicapai seperti yang ditunjukkan pada
gambar 4. Dibagian materi ini terdapat penjelasan, gambar dan video
16
yang menjelaskan proses pernapasan, oragn hidung, tenggorokan, paru-
paru, trachea, laring, dan penyakit TBC.
Gambar 4. Tampilan Materi
Selain itu pada fitur materi ini terdapat tombol-tombol menu seperti
dibagian interface dan terdapat pula pilihan sub materi (pengertian, organ
pernapasan, inspirasi-ekspirasi, pernapasan dada, pernapasan perut, volume
pernapasan, dan kelainan pada pernapasan). Warna tombol yang disajikan
berwarna biru. Hal yang menarik dari video yang ditampilkan adalah beberapa
karya pribadi dengan model dirinya sendiri.
4) Evaluasi
Fitur ini berisi soal latihan uttuk mengukur tingkat pemahaman siswa
setalah mempelajari materi pada media pembelajaran interaktif tersebut seperti
yang ditunjukkan pada gambar 5. Jumlah soal yang disajikan sebanyak 25 soal,
dengan total skor 250.
Gambar 5. Tampilan Evaluasi
5) Profil Pengembang
17
Fitur ini berisi biodata dan foto dari pengembang multimedia pembelajaran
interaktif seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.
Gambar 6. Tampilan Profil Pengembang
6) Data Hasil Validasi Ahli Media
Pada sub bab hasil validasi ahli media disajikan table yang beriskan hasil
validasi yang dilakukan oleh ahli media yaitu table 1 serta kritik dan saran yang
diberikan oleh ahli media yang disajikan dalam table 2 sebagai pertimbangan dan
masukan untuk melakukan revisi media pembelajaran interaktif. Validasi oleh ahli
media cenderung mengenai hal yang berhubungan dengan desain dari media
pembelajaran interaktif yang dikembangkan. Berdasarkan hasil perhitungan
validasi yang dilakukan, validitas dari aspek yang dinilai semuanya dinyatakan
sangat valid seperti yang ditunjukkan pada table 1.
Tabel 1. Data Kuantitatif Hasil Validasi Ahli Media
No. Aspek penilaian V Keterangan
1 Tampilan desain media pembelajaran
menarik
100 Sangat
valid
2 Tampilan media pembelajaran mudah
dipahami
100 Sangat
valid
3 Tampilan multimedia bersifat
komunikatif
75 Sangat
valid
4 Gambar pada media sudah sesuai dengan
materi pembelajaran
100 Sangat
valid
18
5 Variasi warna uang digunakan sudah
sesuai
100 Sangat
valid
6 Ukuran teks sudah proporsional 100 Sangat
valid
7 Pemilihan warna teks dan background
mudah dipahami
75 Sangat
valid
8 Tombol navigasi mudah digunakan 75 Sangat
valid
9 Penyajian materi dalam bentuk animasi
mudah digunakan
100 Sangat
valid
10 Penyajian materi berupa video mudah
dipahami
100 Sangat
valid
11 Kejelasan informasi yang disampaikan
mudah dipahami
75 Sangat
valid
12 Materi yang disampaikan mudah
dipahami
100 Sangat
valid
13 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 100 Sangat
valid
14 Jenis teks yang digunakan mudah dibaca Sangat
valid
15 Penggunaan kalimat pada media sudah
jelas
100 Sangat
valid
16 Media pembelajaran merupakan media
yang menarik
100 Sangat
valid
17 Media pembelajaran dapat dioperasikan
di berbagai komputer
100 Sangat
valid
Tabel 2. Data Kualitatif Hasil Validasi Ahli Media
Validator Kritik dan Saran
Ahli Media a. Menggunakan ukuran font yang lebih besar agar
mudah dibaca dan merubah warna font agar
19
siswa tidak jenuh saat membaca materi
b. Menggunakan video dan gambar yang
berhubungan dengan materi
c. Mengganti Background kuis agar tidak
mengganggu tulisan soal dan jawaban soal
d. Ruangan materi sedikit diperbesar, yaitu dengan
memperkecil judul dari media pembelajaran.
7) Data Hasil Validasi Ahli Materi
Pada sub bab hasil validasi ahli materi, terdapat dua validator yaitu ahli
materi 1 dan ahli materi 2. Sama halnya seperti validasi ahli media, pada subbab
ini disajikan table hasil validasi materi serta kritik dan saran yang dapat
digunakan sebagai pertimbangan dan masukan untuk merevisi materi seperti
kesesuaian materi, gambar, video, dengan teori dan kompetensi, dsb.
Berdasarkan perhitungan validitas semua aspek yang dinilai dinyatakan sangat
valid seperti yang ditunjukkan pada table 3.
Tabel 3. Data kuantitatif Hasil Validasi Ahli Materi I
No. Aspek Penilaian V Keterangan
1 Kebenaran materi sesuai dengan teori
dan konsep
100 Sangat valid
2 Ketepatan menggunakan istilah dalam
bidang keilmuan
100 Sangat valid
3 Kedalaman materi sesuai dengan
kompetensi siswa
75 Sangat valid
4 Kontekstualitas materi 100 Sangat valid
5 Kejelasan tujuan pembelajaran 100 Sangat valid
6 Kemudahan memahami materi 100 Sangat valid
7 Video animasi mendukung materi 75 Sangat valid
8 Gambar mendukung materi 75 Sangat valid
9 Relevansi tujuan pembelajaran dengan
kurikulum
100 Sangat valid
10 Sistematika penyusunan materi runtut 100 Sangat valid
20
dan jelas
11 Tulisan mudah dibaca 75 Sangat valid
12 Suara video terdengar dengan jelas 100 Sangat valid
13 Materi pelajaran ini cocok dengan
media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif
100 Sangat valid
8) Data Hasil dan Analisa Data
Media yang dikembangkan adalah media interaktif dalam pembelajaran
sistem pernapasan untuk diajarkan pada kelas VIII SMP. Dalam menyajikan
media ini diselingi adanya gambar, suara pengiring gambar, dan video animasi.
Berdasarkan analisa data, validasi ahli media sudah mencapai 94,6%,
validasi ahli materi I sebesar 92,3%, validasi ahli materi II 94,2%, sedangkan
validasi siswa sebesar100%. Secara umum, validitas multimedia interaktif pada
aspek materi yang disajikan tergolong valid dan layak.
Ide penulis tentang pengembangan multimedia interaktif ini bagus
digunakan untuk pembelajaran biologi. Hal tersebut dapat menarik siswa ketika
belajar didalam kelas. Sebagaimana kita tahu sendiri, bahwasannya minat siswa
adalah hal pokok dalam sebuah proses pembelajaran; karena jika siswa sudah
menaruh minat pada apa yang akan dipelajari maka proses belajar mengajar akan
berjalan menyenangkan dan di ikuti oleh antusiasme siswa. Sehingga
kemungkinan besar tujuan pembelajaran akan tercapai.
Bagusnya ide hendaknya di ikuti dengan penerapan yang bagus pula. Dari
data yang diapaparkan ada beberapa hal yang kurang dari multimedia interaktif
yang dikembangkan, yakni:
- Respirasi sel hanya dijelaskan reaksinya saja (kurang utuh).
- Materi video kurang disesuaikan dengan materi SMP.
- Suara video urang jelas.
- Musik yang digunakan kurang menarik minat siswa.
21
- Ada beberapa tulisan dalam video yang kurang jelas.
Multimedia yang dikembangkan ketika diujikan pada siswa SMP kelas
VIII menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut di identifikasi dari adanya
peningkatan nilai post-test dibanding dengan nilai pretest yang diberikan; yakni
nilai pre-test rata-rata kelas adalah 70 sedangkan nilai pretest rata-rata kelas dapat
mencapai 85.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwasannya produk yang
dihasilkan dari pengembangan multimedia interaktif ini dikatakan layak untuk
digunakan dalam pembelajaran di kelas karena semua aspek baik berupa
kesesuaian dengan materi, tingkat tercapainya tujuan pembelajaran dapat
terpenuhi.
9) Revisi Produk
a. Hasil Validasi Media
- Penggunaan font kurang besar dan penyajian gambar untuk menunjukkan
organ pernapasan kurang menarik bagi siswa. Font besar dimaksudkan agar
siswa yang duduknya paling belakang mampu membaca tulisan, sehingga
guru juga harus mengestimasi ukuran dan jenis font yang akan digunkan.
Penyajian gambar bisa diganti dengan video, karena dengan disajikannya
video maka media akan lebih interaktif dan lebih menarik minat siswa.
- Video dan gambar yang disajikan berisi kata mutiara ``Today is a good
day``. Hal ini ditujukan untuk memotivasi siswa, tetapi penggunaannya
kurang tepat karena gambar ataupun video hendaknya disesuaikan dengan
materi yang akan dibelajarkan.
- Background kuis terlalu ramai. Pemberian background hendaknya
disesuaikan dengan tulisan. Kalau bisa background dengan tulisan kontras
sehingga tulisan dapat terbaca. Diusahakan pula agar background tidak
terlalu mendominasi sehingga jadinya malah mengganggu konsentrasi.
- Judul terlalu besar. Judul yang besar akan menyita space untuk materi.
b. Hasil Validasi Materi
- Foto dan gambar tidak kontekstual (hasil unduhan). Pembelajaran
kontekstual akan memberikan pembelajaran bermakna bagi siswa sehingga
22
akan lebih baik jika guru mencantumkan gambar ataupun foto dan video
yang ada di lingkungan sekitar siswa.
- Materi yang diberikan terlalu dalam. Untuk anak SMP seharusnya materi
yang disampaikan tidak terlalu mendalam. (harus disesuaikan dengan KD).
- Gambar pernapasan perut dan pernapasan dada kurang jelas dan kurang
menarik dan kurang kontekstual.
- Simulasi jenis pernapasan kuran kontekstual. Telah diganti dengan video
pengembang saat berbaring.
- Posisi simulasi pernapasan dada kurang tepat (menghadap kedepan). Telah
diganti dengan menghadap samping sehingga bisa diamati dengan jelas oleh
siswa.
- Tulisan yang tidak terbaca telah diperbesar sehingga bisa dibaca.
- Video yang tidak sesuai telah disesuaikan dengan materi di KD SMP.
- Epligotis terletak di laring bukan pada faring. Telah dibenahi. Hendaknya
lebih diperhatikan lagi kebenaran materi yang akan disampaikn.
c. Validasi Siswa
- Suara yang kurang jelas dibantu dengan adanya loudspeakersehingga
semua siswa didalam kelas dapat mendengarkan.
- Masukan tentang suara yang kurang menarik tidak relevan. Karena
suara memang ditujukan untuk pembelajaran bukan untuk hiburan.
- Tulisan video yang kecil telah diperbesar.
10) Kajian dan Saran
a. Kajian Produk yang Telah Direvisi
Produk hasil pengembangan berupa progam autoplay pada materi sistem
pernapasan pada manusia untuk SMP kelas VIII yang mengintegrasikan antara
audio, visual, dan audio-visual. Hasil produk ini sesuai digunakan sebagai media
pembelajaran karena pengintegrasian ketiga aspek tersebut diatas dapat
memberikan stimulus kepada siswa dan dapat membantu siswa dalam proses
belajar.Telah dilakukan perbaikan atau revisi dibeberapa bagian dan dari revisi
tersebut nampaknya akan dapat lebih MM interaktif yang dikembangkan menjadi
lebih menarik.
23
Kelebihan:
Komunikatif dengan adanya aspek audio, visual, dan audio-visual
Bersifat tutorial sehingga mudah digunakan oleh guru dalam pembelajaran
meski tanpa petunjuk penggunaan.
Gambar dan video 70% kontesktual sehingga dapat menimbulkan
pembelajaran bermakna bagi siswa.
Adanya kuis interaktif membuat media ini lebih menarik.
Kekurangan
Musik pengantar background tidak dapat berhenti otomatis
Sering terdeteksi sebagai virus dalam komputer
Progam autoplay Media Studio 8 tidak berjalan baik pada komputer
dengan spesifikasi dibawah pentium 4
b. Saran Pemanfaatan
RPP hendaknya dapat dimodifikasi oleh guru untuk mengoptimalkan
pembelajaran dalam kelas (pada lampiran 10).
Multimedia akan berfungsi optimal jika guru melakukan kombinasi
dengan media.
Multimedia ini sebaiknya dijalankan pada komputer beresolusi 1280x800
pixel.
Multimedia ini hanya digunakan pada kelas VIII SMP pada materi sistem
pernapasan.
Multimedia pembelajaran yang baik adalah multimedia pembelajaran yang
berisi informasi yang diperlukan siswa serta up to date sehingga sebaiknya
didalam multimedia di isi juga oleh materi yang kontekstual serta berita terkini.
Lebih lanjut produk seperti ini dapat difokuskan untuk menjadi E-learning.
24
DAFTAR PUSTAKA
Pribadi, Benny.A , 2010, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian
Rakyar
25