Makalah Tentang Jadwal Penguatan Dalam Teori Pembelajaran Perilaku
description
Transcript of Makalah Tentang Jadwal Penguatan Dalam Teori Pembelajaran Perilaku
MAKALAH TENTANG JADWAL PENGUATAN DALAM TEORI PEMBELAJARAN PERILAKU
Disusun oleh :
Safrida Amalia Yuli W (2013184205B0010)
Anggi Dwi Putri (2013184205B0029)
Deasi Putri W (2013184205B0051)
IKIP PGRI JEMBER
FP. MIPA PENDIDIKAN BIOLOGI 2013-2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena
atas berkat kasih dan anugrah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ JADWAL PENGUATAN DALAM TEORI PEMBELAJARAN
PERILAKU ” makalah ini diajukan untuk guna melengkapi nilai dan tugas mata
kuliah perkembangan peserta didik.
Dalam penyusunan makalah ini dengan usaha dan kerja keras, kami telah
berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin
sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatan makalah ini kami
menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang kami miliki.
Penulis menyadari bahwa jauh dari sempurna, oleh karenanya kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
Akhir kata, semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan akan dapat
balasan-Nya, serta kami berharap sekiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
JADWAL PENGUATAN
Pengaruh penguatan pada perilaku tergantung banyak faktor, salah
satu faktor yang paling penting adalah jadwal penguatan. Istilah ini
mengacu kepada beberapa frekuensi penguatan diberikan, rentang waktu
yang dilalui antara kesempatan-kesempatan untuk memberikan penguatan
dan daya prediksi dari penguatan tersebut. berikut ini akan kami uraikan
beberapa jadwal penguatan beserta penjelasan dan contohnya :
1. Rasio tetap atau (fixed ratio) salah satu jadwal penguatan yang
biasa digunakan adalah rasio tetap atau fixed rasio (FR), dimana suatu
penguatan diberikan setelah sejumlah perilaku yang tetap. Sebagai misal,
seorang guru daat berkata, “segera setelah kamu menyelesaikan 10 soal,
kamu boleh meninggalkan kelas” tidak dipermasalahkan jumlah waktu
yang diperlukan, siswa diberi penguatan segera setelah dia menyelesaikan
10 soal itu. Ini merupakan contoh dari penjadwalan FR10 (10 perilaku
untuk satu penguatan). Salah satu bentuk umum dari penjadwalan rasio
tetap adalah dimana setiap satu perilaku diberi penguatan. Ini disebut
penguatan berkelanjutan (continous reinforcement) atau CRF. Jadi CRF
sama saja dengan FR, karena 1 perilaku diperlukan untuk satu penguatan.
Pemberian jawaban yang benar dalam kelas biasanya juga merupakan
penguatan berkelanjutan. Sebab setiap kali anak memberikan jawaban
benar, guru berkata : “bagus!”
Salah satu proses yang penting dalam pengajaran adalah
meningkatkan rasio penguatan tahap demi tahap. Diawali dalam suatu
rangkaian pembelajaran mungkin perlu memberikan penguatan kepada
siswa untuk setiap jawaban yang benar, misalnya, untuk satu soal
matematika. Tetapi bagaimanpun juga, ini tidak efisien dalam jangka
waktu panjang. Segera setelah siswa dapat menjawab soal-soal matematika
dengan benar, mungkin dapat diberi penguatan untuk lima soal (FR 5),
setiap sepuluh soal (FR 10), dan seterusnya. Merampingkan jadwal
penguatan seperti ini membuat siswa lebih mampu bekerja secara mandiri
tanpa penguatan dan membuat perilaku itu lebih tahan lama terhadap
pemunahan. Akhirnya, anak-anak dapat diminta mengerjakan seluruh
proyek oleh diri mereka sendiri, tanpa menerima penguatan sampai proyek
itu selesai dikerjakan.
Jadwal rasio tetap efektif dalam memotivasi individu-individu
untuk melakukan pekerjaan yang besar volumenya, khususnya jika rasio
tetap dimulai dengan penguatan berkelanjutan (FR 1) untuk mendorong
individu itu bekerja dan bergerak ke persyaratan tinggi untuk mendapat
penguatan.Salah satu alasan mengapa persyaratan tinggi untuk penguatan
mengahasilkan perilaku berlevel lebih tinggi dari pada persyaratan rendah
adalah bahwa pemberian penguatan terlalu sering daat membuat nilai
penguatan itu berkurang. Siswa-siswa yang lebih dewasa yang diberi
pujian setiap kali menyelesaikan masalah matematika akan segera merasa
bosan dipuji, dan bisa terjadi penguatan ( pujian ) itu kehilangan nilainya.
2. Rasio Veriabel ( veriable ratio ) suatu pengutan disebut ratio
variabel apabila banyaknya perilaku yang diperlukan untuk penguatan
yang tidak dapat diramal, walau dapat dipastikan perilaku itu ahirnya akan
diperkuat. Dalam pelaksanaan dikelas, jadwal penguatan rasio variabel
terjadi bila siswa mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan guru.
Mereka tidak pernah mengetahui kapan mereka mendapat penguatan pada
saat menjawab pertanyaan guru dengan benar, meskipun demikian mereka
dapat berharap akan tujuan dengan peluang satu di antara 30 (dengan
catatan jumlah anak dalam kelas 30 orang). Penguatan seperti ini di sebut
penjadwalan VR30 sebab, secara rata-rata, tiga puluh perilaku diperlukan
untuk satu penguatan. Penjadwalan penguatan ratio-variabel cenderung
menghasilkan kinerja erilaku yang tinggi dan stabil. Misalnya, jika guru
sering mengadakan pengecekan secara acak terhadap pekerjaan siswa,
maka akan mendorong siswa selalu menyiapkan pekerjaan dan tugas-tugas
dengan sebaik-baiknya.
Penjadwalan penguatan rasio-variabel menghasilkan perilaku yang
tahan terhadap kepunahan. Artinya, walaupun perilaku-perilaku itu tidak
di kuatkan lagi, perilaku itu tetap bertahan untuk waktu yang lama. Karena
siswa telah belajar bahwa di perlakukan kerja keras untuk memperoleh
suatu penghargaan, maka mereka akan terus bekerja dengan keyakinan
bahwa upaya berikut suatu saat akan memperoleh penghargaan.
Interval-tetap (fixed-interval) dalam penjadwalan interval-tetap atau fixed-
interval (F1) penguatan di berikan hanya dalam periode waktu tertentu.
Ujian akhir meruakan contoh klasik dari enjadwalan interval-tetap. Jadwal
interval-tetap menciptakan suatu pola perilaku yang menarik individu
biasanya santai-santai saja sampai waktu pemberian penguatan (nilai ujian
akhir) tiba, tetapi begitu waktu ujian itu mendekat individu itu baru
bekerja keras untuk menghadai ujian tersebut. Pola perilaku ini banyak
teramati dilakukan oleh siswa, mereka belajar ekstra keras sampai menit-
menit terakhir sebelum ujian atau semalaman begadang menulis laporan
untuk diserahkan esok harinya.
Kharakteristik jadwal interval-tetap seperti ini menganjurkan
bahwa akan lebih baik apabila guru memberikan beberapa kali ujian
singkat daripada hanya sekali ujian utama (crooks 1988).
3. Interval-Variabel (variable-interval) dalam enjadwalan
interval-variabel (VI), penguatan di berikan dalam suatu interval waktu
acak, seseorang tidak tahu persis kaan suatu perilaku akan di kuatkan.
Misalnya, seorang guru menyuruh siswa mengerjakan soal dikelas, lalu
guru ingin mengecek siapa yang benar benar mengerjakan soal tersebut.
Guru mendekati tempat duduk seorang anak, ternyata anak tersebut telah
mengerjakan sampai pada langkah tertentu dan benar, lalu guru memberi
penguatan pada anak tersebut dengan berkata “bagus, langkah-langkah
kamu sudah betul”, setelah itu guru berpindah pada anak lainnya dan iaun
akan memberikan penguatan jika anak itu benar, dan seterusnya. Dalam
hal itu anak-anak dikelas tidak dapat memprediksikan kapan guru akan
mengecek pekerjaan mereka, sehingga mereka cenderung bekerja sebaik
baiknya selama menyelesaikan soal tersebut.
Seperti halnya penjadwalan rasiovariabel, penjadwalan interval
variabel sangat evektif untuk menjaga agar perilaku yang di inginkan
bertahan lama. Sebagai contoh, seorang guru menerapkan strategi
mengajar sebagai berikut : setiap kali selesai menerangkan, siswa diberi
satu atau dua soal untuk dikerjakan dan diukumpulkan dihari itu juga. Dari
pada memeriksa setiap pekerjaan siswa, guru tersesebut hanaya
mengambil secara acak 3 pekerjaan untuk diperiks, dan jika yang diperiksa
benar, anak itu diberi point tambaha. Penjadwalan interval variabel seperti
ini dapat memotivasi sisiwa untuk mengerjakan pekerjaan mereka sebaik
mungkin. Selanjutnya , apabila guru tersebut secara diam-diam
menghentikan pengecekan seperti itu, dipertengahan semester misalanya,
sisiwa mungkin tidak mengetahuinya dan tetap saja mereka beranggapan
bahawa pekerjaan mereka belum didpilih untuk diperiksa, sehingga
mereka tetap saja mengerjakan pekerjaan yang diberikan guru dengan
sebaik-baiknya.
KESIMPULAN
Kami menyimpulkan bahwasanya jadwal pendekatan itu ada 3 yaitu :
Rasio Tetap yaitu suatu penguatan yang biasa digunakan atau diberikan setelah
sejumlah perilaku yang tetap, Rasio Variabel yaitu apabila banyaknya perilaku
diperlukan untuk penguatan tidak dapat diramal, walau dapat dipastikan perilaku
itu, ahirnya akan diperkuat, dan yang terakhir adalah Rasio Interval Variabel
yaitu penguatan yang diberikan dalam sesuatu interval acak.